proposal fiberglass 2015-02-27.docx
TRANSCRIPT
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI
KELAUTANKampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
Form TA-01
PROPOSAL TUGAS AKHIR
I. RINGKASAN
1. PENGUSULa. Nama : RENGGA EKA PUTRA ATMANEGARAb. NRP : 4111100050c. Semester : GENAPd. Tahun Ajaran : 2014/2015e. Semester yang ditempuh : 8 (Delapan) semesterf. Batas Waktu Studi : 14 (Empatbelas) semesterg. Jumlah SKS Lulus tahap Sarjana (min. C) : 133 SKS h. Prasyarat Tugas Akhir, telah lulus matakuliah: **
1. Tugas Merancang Kapal II2. Metodologi Penelitian
i. Bidang Keahlian ** : Rekayasa Perkapalan - Perancangan Kapal Rekayasa Perkapalan - Hidrodinamika Rekayasa Perkapalan - Konstruksi Kapal Industri Pekapalan
j. Tanda Tangan :
2. MATERI TUGAS AKHIR
1. Judul Tugas Akhir
”Analisis Teknis dan Ekonomis Pembangunan Kapal Ikan 30GT
Konstruksi FRP Menggunakan Metode Laminasi Vacuum Infusion”
2. Ikhtisar Tugas Akhir
Dalam menunjang eksplorasi hasil laut di Indonesia dibutuhkan kapal
Ikan dengan kapasitas diatas 30GT. Karena untuk mencapai perairan ZEE
diperlukan armada kapal ikan yang besar yaitu sekitar 30 GT. Bahan yang
digunakan pada pembangunan kapal ikan terus berkembang. Hal ini
dibuktikan dengan adanya teknologi dibidang material dalam
pembangunan kapal dan teknologi peralatan yang digunakan. Dimana
sebelumnya teknologi material kapal hanya menggunakan material kayu
dan baja, saat ini telah berkembang material fiber sebagai bahan baku
Halaman 1 dari 25
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI
KELAUTANKampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
pembuatan kapal. Bahkan saat ini dalam perkembangannya bahan fiber
mengalami perkembangan dengan adanya material fiber komposit yaitu
Fibre Reinforced Plastic (FRP), Glass Reinforced Plastic(GRP), Carbon
Reinforced Plastic (CRP), dan Organic Fibre Reinforced Plastic (OFRP).
Selama ini sebagian besar galangan kapal fiber di Indonesia dalam
proses laminasi serat fiber dengan resin hanya menggunakan metode
konvesional yaitu hand lay-up. Pada penggunaan metode konvensional
memiliki beberapa kekurangan dalam menunjang proses produksi kapal
dengan konstruksi FRP(Fibre Reinforced Plastic), maka telah ditemukan
metode laminasi vacuum infusion yang memiliki kelebihan dibandingkan
metode laminasi hand lay-up. Kelebihan tersebut diantaranya adalah
penggunaan material resin yang dapat dikurangi, ketebalan kulit lambung
kapal yang lebih tipis, kekuatan hasil produksi dari metode laminasi kapal
dengan konstruksi FRP(Fibre Reinforced Plastic) yang lebih kuat, jumlah
tenaga kerja yang dapat dikurangi, dan waktu produksi yang relatif
singkat.Namun metode ini masih belum banyak digunakan oleh galangan
kapal dengan konstruksi FRP(Fibre Reinforced Plastic) di Indonesia. Oleh
karena itu dalam menentukan biaya inventaris dan keuntungan yang
didapatkan pada penggunaan metode laminasi vacuum infusion saya
mengambil judul “Analisis Teknis dan Ekonomis Pembangunan Kapal
Ikan 30GT konstruksi FRP Menggunakan Metode Laminasi Vacuum
Infusion".
3. Tempat Pelaksanaan
1. Laboratorium Komputasi Produksi Teknik Perkapalan ITS.
2. Galangan kapal fiber yang sudah menerapkan metode laminasi
vacuum infusion
Catatan:
* Coret yang tidak sesuai
** Beri tanda centang
Halaman 2 dari 25
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI
KELAUTANKampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
3. CALON DOSEN PEMBIMBING
(Disarankan terlebih dulu berkonsultasi dengan calon Dosen Pembimbing.)
a. Nama : ..................................................
b. NIP : ..................................................
c. Tanda Tangan : ..................................................
4. KATEGORI PEKERJAAN TUGAS AKHIR
(Untuk entry kata kunci database Tugas Akhir **)
Eksperimen Laboratorium / Survei Lapangan
Evaluasi / Pengembangan Teori / Metode / Teknik Analisis
Desain dan Perancangan Kapal / Sistem
Pembuatan Program Komputer
Studi Kasus / Studi Kelayakan
Lain-lain (sebutkan)
.............................................................................................................
II. PENDAHULUAN
1 LATAR BELAKANG MASALAH
Persaingan di era globalisasi saat ini sudah semakin ketat dan
sangat kompetitif. Hanya galangan yang mampu mengatur dan mengendalikan
segala sumber daya yang dibutuhkan dengan baik serta memaksimalkan
keuntungan dapat bertahan dalam persaingan. Galangan harus mampu meningkatkan
produktifitasnya agar dapat bertahan lama dan memiliki daya saing yang tinggi di
Halaman 3 dari 25
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI
KELAUTANKampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
tingkat global, oleh karena itu peningkatan produktivitas di segala bidang perlu
dilakukan.
Peningkatan permintaan jumlah kapal dengan konstruksi FRP di Indonesia
sebagai kapal ikan, kapal patroli, dan wisata menjadikan proses produksi kapal
dengan konstruksi FRP mengalami peningkatan. Oleh karena itu, dibutuhkan
sebuah metode yang dapat mempercepat proses produksi namun tetap dengan
kualitas produk yang baik. Sehingga saat ini beberapa galangan di Indonesia
menggunakan metode laminasi vacuum infusion yang memiliki kelebihan
dibandingkan metode laminasi hand lay-up. Kelebihan tersebut adalah memiliki
lapisan kulit yang lebih tipis namun kuat, kebutuhan material resin yang lebih
sedikit, jumlah tenaga kerja yang lebih sedikit, dan proses produksi yang lebih
cepat. Namun dalam penerapan metode vacuum infusion tentunya sebuah
galangan harus menyediakan sarana dan prasarana yang memadai dan tentunya
modal yang cukup besar. Dalam pengadaan sarana tersebut tentunya galangan
juga harus menghitung keuntungan yang didapatkan dengan ditetapkan metode
laminasi tersebut. Sehingga dalam proses pembangunan kapal, tentunya galangan
harus dapat menghitung modal yang dikeluarkan galangan dan keuntungan yang
didapatkan galangan.
2 PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
Bagaimana cara pembuatan kapal ikan kontruksi FRP secara konvensional
dan metode vacuum infusion?
Berapa investasi awal yang harus dikeluarkan galangan dalam penerapan
metode laminasi vacuum infusion?
Apakah metode laminasi vacuum infusion dapat meningkatkan
produktivitas galangan ?
Berapa besarnya presentase peningkatan produktivitas galangan yang
menerapkan metode laminasi vacuum infusion?
Halaman 4 dari 25
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI
KELAUTANKampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
3 BATASAN MASALAH
Batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah implementasi hanya
mempertimbangkan kondisi dan kemampuan galangan kapal di Jawa Timur dalam
penerapan metode vacuum infusion pada pembangunan kapal ikan 30GT
konstruksi FRP.
4 TUJUAN
Adapun tujuan yang akan dicapai dari pengerjaan tugas akhir ini adalah :
a. Mengidentifikasi metode laminasi pembangunan kapal ikan konstruksi FRP
secara konvensional dan vacuum infusion.
b. Menghitung investasi awal yang harus dikeluarkan galangan dalam
penerapan metode tersebut.
c. Merancang dan membuat perencanaan penerapan metode laminasi vacuum
infusion pada proses pembangunan kapal dengan konstruksi FRP di
galangan kapal fiber yang belum menerapkan.
d. Menghitung presentase peningkatan produktivitas galangan yang
menerapkan metode vacuum infusion.
Catatan:
** Beri tanda centang
5 MANFAAT
Manfaat dari tugas akhir ini dapat menjadi referensi dan bahan pertimbangan
untuk galangan kapal fiberglass dalam penerapan metode laminasi vacuum
infusion dalam pembangunan kapal ikan 30GT konstruksi FRP.
6 HIPOTESIS
Metode laminasi vacuum infusion memiliki keuntungan dalam aspek
produktivitas dibandingkan dengan metode konvensional (hand lay up). Metode
laminasi vacuum infusion efektif digunakan dalam pembuatan kapal Ikan 30GT
konstruksi FRP.
Halaman 5 dari 25
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI
KELAUTANKampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
III. STUDI LITERATUR
1 LANDASAN TEORI
3.1.1.Teori dan konsep dasar Kapal Ikan Inka Mina
Program Pembangunan Kapal Penangkap Ikan berukuran diatas 30 GT atau
yang dikenal dengan sebutan Inka Mina yang merupakan akronim dari Instruksi
Presiden Kapal (INKA) dan ikan (MINA), merupakan program unggulan
Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam upaya pemerintah untuk
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan kecil.
Pembangunan kapal penangkap ikan berukuran diatas 30 GT pada hakekatnya
ditujukan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas kapal nelayan,
meningkatkan kesejahteraan khususnya nelayan, menjaga kelestarian sumber daya
ikan, dan lingkungannya serta untuk menjaga kedaulatan wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Target pembangunan kapal Inka Mina sejak tahun 2010 - 2014 adalah
sebanyak 1000 unit kapal yang tersebar di 34 provinsi dan hingga akhir tahun
2013 telah terealisasi 733 unit kapal yang tersebar di 34 provinsi (207
kabupaten/kota).
Berdasarkan hasil evaluasi,hingga tahun 2013 kapal Inka Mina telah banyak
memberikan dampak positif dalam upaya meningkatkan kesejahteraan nelayan
yaitu dengan meningkatnya pendapatan nelayan penerima kapal Inka Mina Dari
hasil evaluasi, diperoleh data bahwa sebanyak 87 % kapal Inka Mina yang telah
beroperasi pendapatan nelayan lebih dari Rp. 2.000.000,-/bulan, dimana sebelum
menerima kapal Inka Mina pendapatan kapal Inka Mina hanya berkisar antara Rp.
1.500.000 – Rp. 2.000.000 perbulan. Besarnya presentase peningkatan pendapatan
nelayan penerima kapal Inka Mina ini dipengaruhi beberapa hal diantaranya
didukung dengan peningkatan teknologi penangkapan, peningkatan mutu hasil
tangkapan dan peningkatan kemampuan awak kapal (nelayan).
3.1.2.Teori dan konsep dasar produksi kapal dengan konstruksi FRP
Pada penelitihan sebelumnya yang berjudul “Analisis Teknis dan
Ekonomis Pembangunan Kapal Ikan Dengan Sistem Modul Dari Bahan
Fiberglass” telah dibahas bagaimana pembangunan kapal Ikan dengan bahan
Halaman 6 dari 25
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI
KELAUTANKampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
fiberglass menggunakan sistem modul yang mana tetap menggunakan metode
laminasi vacuum infusion. Macam-macam jenis material fiber yang digunakan
pada proses pembangunan kapal konstruksi FRP, diantaranya :
FRP : Fibre Glass Reinforced Plastic
Suatu produk yang terdiri dari dua komponen pokok yaitu :
Glass Reinforced dan Polyester Resin (157BQTN)
GRP : Glass Reinforced Plastic
CRP : Carbon Reinforced Plastic
OFRP : Organic Fibre Reinforced Plastic
Keuntungan kapal konstruksi FRP:
1. Tidak Korosif
2. Konstruksi ringan
3. Mudah dibentuk
4. Kombinasi konstruksi mudah
5. Tidak higroskopis
6. Pemeliharaan mudah
7. Biaya pembuatan lebih murah
8. Proses produksi lebih cepat
Kerugian kapal konstruksi FRP:
1. Bahannya kurang ramah lingkungan
2. Tidak bisa untuk ukuran besar.
3. Tidak bisa di daur ulang, rentan terhadap panas api.
Halaman 7 dari 25
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI
KELAUTANKampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
3.1.3.Proses Pembangunan Kapal Fiber
Berikut adalah alur proses pembuatan kapal Fiberglass :
Flowchart Pembangunan Kapal FRP
Owner Requirement
Owner requirement adalah daftar permintaan pemilik kapal yang berisi
data tentang ukuran utama kapal, kapasitas angkut kapal, kecepatan
kapal, dll.
Halaman 8 dari 25
Owner Requirement
Perhitungan dan penyediaan material
Lofting
Pembuatan Cetakan
Proses Laminasi
Releasing
Pembuatan dan Pemasangan Konstruksi
Assembly
Instalasi Outfitting dan Permesinan
Finishing
Sea Trial
Delivery
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI
KELAUTANKampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
Perhitungan dan Penyediaan Material
Dalam pembangunan sebuah kapal tidak lepas dari material yang
digunakan. Dalam pembangunan kapal, sebuah galangan harus dapat
menentukan jumlah material yang digunakan agar material yang
dibutuhkan dalam proses pembuatan kapal tidak mengalami
kekurangan ataupun kelebihan dan galangan harus dapat menentukan
waktu kedatangan atau ketersediaan material di galangan.
Lofting
Lofting adalah pembuatan rencana garis penulangan frame kapal dalam
bentuk gambar yang direncanakan pada lantai dengan skala 1:1.
Langkah selanjutnya galangan harus membuat kerangka cetakan kapal
(plug). Biasanya kerangka cetakan kapal terbuat dari kayu dan untuk
melapisi bagian luarnya menggunakan kayu lapis sehingga dapat
menutupi semua permukaan. Atau dapat menggunakan triplek yang
dilapisi melamin sehingga menjadi halus dan mudah diangkat ketika
membangun kapal fiber.
Pembuatan Cetakan
Setelah proses pembuatan plug atau kerangka cetakan selesei, kegiatan
berikutnya adalah pembentukan cetakan. Cetakan dibentuk sesuai
dengan plug yang telah dibuat sebelumnya.
Gambar 1 Cetakan FRP Kapal BoatSumber : http://boatindonesia.com/2011/10/penggunaan-konstruksi-fiberglass-dan-
frp-di-kapal-boat/
Halaman 9 dari 25
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI
KELAUTANKampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
Proses Laminasi
Setelah serat fiber sudah diletakkan pada cetakan maka tahapan
berikutnya adalah proses laminasi serat fiber menggunakan resin. Yang
perlu diperhatikan saat proses laminasi adalah tingkat kebersihan
cetakan dan terjadinya proses polimerisasi yaitu lapisan menjadi padat
dan licin sehingga saat ingin menambah lapisan, material tidak akan
menyatu dan akhirnya terjadi pecah pada badan kapal.
Gambar 2 Proses Laminasi menggunakan metode Hand Lay UpSumber : http://www.indonetwork.co.id/fiberboat_indonesia/2707141/foto-produksi-
speed-boat-proses-laminasi.htm
Releasing
Releasing adalah proses pelepasan lambung kapal yang sudah
dilaminasi dan padat dengan cetakan kapal.
Pembuatan dan Pemasangan Konstruksi
Rangka atau gading berfungsi sebagai penguat kapal dan terbuat dari
laminasi matt 450 yang dicetak dengan bentuk profil “U”. Cetakan
untuk kerangka pada kapal fiber biasanya berukuran 60x75mm dengan
ukuran cetakan yang membentang. Frame kapal fiber terbagi menjadi
beberapa baguan, terdiri dari Web Frame, Girder, Stiffener, Side
Girder, Center Girder dan Side Stringer.
Halaman 10 dari 25
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI
KELAUTANKampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
Gambar 3 Proses Pemasangan KonstruksiSumber : http://www.javaneseboat.com/kapal-patroli/js-1026-patroli/
Assembly
Proses assembling merupakan proses penyatuan antara lambung kapal
dan bangunan atas, dimana bagian sheer (bagian tepian badan kapal)
pada kedua bagian tersebut dilaminasi menggunakan material matt 450
selebar +/- 20cm. Yang kemudian ditambahkan fender yang terbuat dari
karet yang bertujuan untuk menguatkan sambungan antara lambung
kapal dengan bangunan atas kapal, selain sebagai penahan benturan
kapal dengan dermaga atau badan kapal lain.
Instalasi Outfittung dan Permesinan
Instalasi Outfitting diantaranya adalah instalasi sistem perpipaan kapal,
sistem kelistrikan dan navigasi. Sedangkan instalasi permesinan
meliputi instalasi mesin induk dan generator. Tidak hanya itu instalasi
outfitting dan permesinan diantaranya adalah instalasi peralatan dan
perlengkapan kapal.
Finishing
Halaman 11 dari 25
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI
KELAUTANKampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
Merupakan proses penyempurnaan kapal yang sudah di assembly
meliputi pendempulan badan kapal, deck, floor dan sekat-sekat, serta
pengecatan pada badan kapal.
Sea Trial
Sea trial adalah sebuah fase pengetesan kapal yang dilakukan untuk
mengetahui kelayakan kapal sebelum berlayar. Sea trial dilakukan
kepada kapal-kapal yang baru selesai dibangun, setelah melakukan
repair, atau ketika kapal selesai melakukan docking rutin seperti survey
tahunan atau special survey. Serangkaian pengetesan ini berguna untuk
mengecek keamanan kapal, keandalan kapal, dan performanya ketika
berlayar. Shakedown test merupakan nama lain pengetesan kapal untuk
sea trial, karena kapal tersebut akan diberikan pembebanan-
pembebanan sampai limit dari kemampuannya.
Delivery
Delivery merupakan proses penyerahan kapal dari pihak pembangun
kapal (Galangan Kapal) kepada pihak pemilik kapal (Ship Owner).
3.1.4.Macam-Macam Metode Laminasi Kapal Fiber
Metode laminasi yang digunakan pada pembangunan kapal fiber diantaranya
adalah:
Hand Lay-Up
Metode hand lay-up merupakan metode konvensional yang sering
digunakan oleh galangan kapal fiber dalam pembuatan kapal. Proses
laminasi hanya menggunakan tangan yang dibantu dengan roll yang
berfungsi untuk menyatukan material fiberglass dan resin sehingga
resin dapat menyerap kedalam lapisan serat fiber dengan maksimal.
Pada penelitihan sebelumnya yang berjudul “Optimisasi Tata Letaj
Area Produksi Galangan Kapal Fiberglass” telah membahas tentang
kelemahan dari metode konvensional (Hand Lay Up) dari sudut
Halaman 12 dari 25
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI
KELAUTANKampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
pandang kekuatan material dan tata area produksi. Dimana kekurangan
pada metode ini adalah tidak maksimalnya hasil penyatuan dari lapisan
atau susunan antara fiberglass dan resin pada badan kapal yang
terbentuk. Hal ini dikarenakan penggunaan alat untuk menyatukan
material resin dan fiberglass hanya menggunakan roll sehingga tekanan
yang dihasilkan tidak maksimal dan tidak merata di seluruh bagian
badan kapal. Sehingga masih ada kemungkinan terdapat ruang yang
berisi udara yang bisa mengakibatkan nilai kuat tarik. Selain itu banyak
material yang diletakkan di sekitar mold, sehingga menjadikan area
produksi kurang steril dan memungkinkan terjadinya faktor kesalahan
manusia seperti resin yang tumpah.
Metode Chopper Gun
Metode ini sering dikenal sebagai metode spray yang mana pada proses
laminasi menggunakan semacam pistol yang berfungsi untuk
menembakkan serat fiber dalam potongan yang kecil dan pendek yang
dicampur dengan resin diseluruh cetakan kemudian disatukan dengan
roll. Potongan fiber yang terbentuk dalam potongan kecil-kecil yang
dikenal dengan istilah chopped fibers.
Metode Vacuum Infusion
Metode vacuum infusion merupakan salah satu metode pencetakan
tertutup. Metode vacuum infusion masih jarang digunakan oleh
galangan kapal fiber. Hal tersebut dikarenakan metode tersebut masih
baru dan modal yang dikeluarkan untuk metode tersebut yang besar
dibandingkan metode yang lain. Pada penelitihan sebelumnya yang
berjudul “Perancangan Galangan Kapal Boat Sistem Vacuum
Infusion” telah dibahas mengenai penjelasan tentang peralatan yang
digunakan pada proses vacuum infusion. Sehingga dapat diketahui
bahwa teknologi yang digunakan pada metode vacuum infusion berbeda
dengan metode Hand Lay Up. Pada penelitihan tersebut dijelaskan
bagaimana dalam pengembangan teknologi vacuum infusion. Metode
vacuum infusion memanfaatkan tekanan dari pompa yang menghasilkan
vakum sehingga paduan resin dan fiberglass dapat ditekan dengan
Halaman 13 dari 25
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI
KELAUTANKampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
merata. Pada metode ini tekanan dalam rongga cetakan lebih rendah
dibandingkan tekanan atmosferik udara. Setelah cetakan dipenuhi resin
kemudian dilapisi dengan fiber reinforcement dapat menggunakan
tangan yang disebut dengan istilah lay-up dry, kemudian resin
diinfusikan kembali ke dalam cetakan untuk menyempurnakan sistem
laminasi komposit sehingga tidak terdapat ruang untuk kelebihan resin.
Rasio resin yang sangat tinggi terhadap fiber glass yang digunakan
memungkinkan penggunaan metode vacuum Infusion yang
menghasilkan sifat mekanik sistem laminasi yang sangat baik. Vacuum
Infusion dapat digunakan untuk pencetakan dengan struktur yang besar
dan tidak dianjurkan untuk proses dengan volume yang rendah
2 TINJAUAN PUSTAKA
3.2.1. Penelitihan Sebelumnya
a. Tugas Akhir “Analisis Teknis dan Ekonomis Pembangunan Kapal
Ikan Dengan Sistem Modul Dari Bahan Fiberglass”
Pada penelitihan sebelumnya yang berjudul “Analisis Teknis dan
Ekonomis Pembangunan Kapal Ikan Dengan Sistem Modul Dari Bahan
Fiberglass”. Penulis telah membahas tentang pembangunan kapal ikan
berbahan fiberglass menggunakan sistem modul. Dimana sistem modul
sudah dilakukan pada pembangunan kapal dengan ukuran yang besar di
negara-negara di benua Eropa, Amerika, dan negara Jepang pada tahun
1970. Dan pada tahun-tahun berikutnya sistem modul tersebut berkembang
pada pembangunan kapal kecil. Hal tersebut bertujuan untuk
mempermudah dalam proses pekerjaan ourfitting. Dalam penelitihan ini,
kapal fiberglass dibagi dalam 2(dua) modul besar, yakni modul lambung
kapal dan modul perlengkapan serta peralatan kapal. Modul lambung
kapal meliputi modul konstruksi kapal yang nantinya dibagi menjadi
beberapa bagian kapal yang nantinya disatukan dalam proses erection.
Pada penelitihan ini, penulis menggunakan laminasi konvensional yaitu
(Hand Lay Up).
Halaman 14 dari 25
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI
KELAUTANKampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
b. Skripsi “Optimasi Tata Letak Area Produksi Galangan Kapal
Fiberglass”
Pada penelitihan sebelumnya yang berjudul “Optimasi Tata Letak Area
Produksi Galangan Kapal Fiberglass”, penulis membahas tentang
bagaimana mengatur tata letak galangan sehingga dapat mempermudah
dalam proses produksi. Dalam penelitihan tersebut, penulis menjelaskan
bahwa dalam peningkatan produktivitas secara maksimum, perlu
dilakukan optimisasi pada tata letak area produksi di galangan. Optimisasi
tata letak adalah mengoptimalkan lokasi atau area produksi yang ada untuk
mempermudah dan memaksimalkan area yang ada agar dapat
dimanfaatkan sehingga dapat meningkatkan produktivitas galangan.
Penulis menjelaskan mengenai optimisasi dari tiap galangan yang
menggunakan metode laminasi yang berbeda. Penulis juga menambahkan
tentang kesalahan manusia yang dapat terjadi dari galangan yang
menggunakan metode laminasi yang berbeda.
c. Skripsi “Perancangan Galangan Kapal Boat Sistem Vacuum
Infusion”
Pada penelitihan sebelumnya yang berjudul “Perancangan Galangan
Kapal Boat Sistem Vacuum Infusion”, penulis membahas tentang
bagaimana membangun galangan kapal fiberglass yang menggunakan
metode laminasi vacuum infusion. Pada penelitihan tersebut dibahas
tentang investasi awal yang diperlukan dalam pembangunan galangan
kapal fiberglass yang menggunakan metode laminasi vacuum infusion.
Penelitihan tersebut hanya dikhususkan pada pembahasan proses
pembangunan galangan kapal. Dimana pada penelitihan tersebut, penulis
juga membahas tentang bagaimana perencanaan desain layout galangan
kapal fiberglass yang menggunakan metode laminasi vacuum infusion.
Penulis juga menjelaskan tentang kelebihan dari metode laminasi vacuum
infusion yang dibandingkan dengan metode konvensional (Hand Lay Up).
Halaman 15 dari 25
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI
KELAUTANKampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
IV. METODOLOGI
Tahapan-tahapan proses yang dilakukan dalam menyusun tugas akhir ini adalah:
1. PERUMUSAN MASALAH
Menentukkan perumusan masalah yang akan diambil dalam pengerjaan tugas
akhir ini. Dalam tugas akhir ini rumusan masalahnya yakni sebagai berikut :
a. Bagaimana cara pembuatan kapal dengan konstruksi FRP secara konvensional
dan metode vacuum infusion?
b. Berapa modal yang harus dikeluarkan galangan untuk menyediakan sarana dan
prasarana teknologi vacuum infusion?
c. Apakah metode laminasi vacuum infusion dapat meningkatkan produktivitas
galangan ?
d. Apakah metode laminasi vacuum infusion efektif dan sesuai dalam peningkatan
produktivitas galangan?
2. STUDI LITERATUR
Tahapan ini adalah mempelajari literatur yang menunjang dalam pengerjaan
tugas akhir ini
Literatur yang dipelajari adalah antara lain:
a. Bagaimana pengaruh metode vacuum infusion terhadap biaya produksi
b. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari metode vacuum infusion
c. Mengetahui proses produksi kapal fiber yang menggunakan metode vacuum
infusion.
3. SURVEY LAPANGAN DAN REPORT
Survey dilakukan pada salah beberapa galangan kapal fiber yang sudah
menerapkan metode laminasi vacuum infusion dan galangan kapal fiber yang
ada yang masih menggunakan metode laminasi konvensional untuk
mengetahui kondisi sebenarnya dan mengetahui mekanisme perhitungan biaya
produksi kapal fiber.
4. PROSES PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Data-data yang dibutuhkan antara lain :
Halaman 16 dari 25
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI
KELAUTANKampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
a. Biaya dan jangka waktu produksi kapal fiber
b. Bagaimana analisa teknis & ekonomis dari pemilihan keefektifan penggunaan
metode vacuum infusion dalam membangun kapal baru
Halaman 17 dari 25
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI
KELAUTANKampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
Flowchart (Alur) Penelitian
`
V. RENCANA SISTEMATIKA TUGAS AKHIR
ABSTRAK
Halaman 18 dari 25
Identifikasi dan Perumusan Masalah
Studi Pustaka: Konsep Pembangunan Kapal Fiber Metode Laminasi Teori metode laminasi Vacuum
Infusion dan Hand Lay Up
Studi Lapangan:Proses Pembangunan Kapal Patroli Konstruksi FRP yang menggunakan metode laminasi vacuum infusion dan hand lay up
Pengumpulan Data
Analisa Produksi kapal FRP dengan Hand Lay Up dan Vacuum Infusion
Aspek Teknis : Kekuatan Material Produktivitas Sarana dan Prasarana Material Layout Galangan Cetakan Kapal Kualitas Produksi Jumlah Jam Orang
Perencanaan produksi kapal patroli konstruksi FRP dengan metode laminasi vacuum infusion
Aspek Ekonomis : Investasi Awal Biaya Operasional Biaya Material
Pengelompokan keuntungan dan kerugian tiap aspek dari tiap metode
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI
KELAUTANKampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian secara umum dan singkat meliputi latar belakang masalah,tujuan penulisan, manfaat penulisan, batasan masalah dan sistematika penulisan dari tugas akhir yang disusun.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi penjelasan tentang berbagai referensi dan teori yang terkait dengan judul penelitian yang meliputi perhitungan teknis suatu kapal fiber, biaya produksi kapal fiber, dan beberapa manfaat yang didapatkan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi langkah – langkah selama penelitian, mulai dari tahap persiapan sampai penyusunan laporan penelitian.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASANBab ini berisi pembahasan permasalahan, studi komparatif dan kajian ekonomis.
BAB V KESIMPULAN DAN SARANBab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan, serta rekomendasi dan saran untuk penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
VI. RENCANA DAFTAR KEGIATAN TUGAS AKHIR
Halaman 19 dari 25
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI
KELAUTANKampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
Rencana Kegiatan
BULAN
1 2 3 4
MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Studi Literatur
Pengumpulan data
Survey Lokasi
Pembahasan Analisa
Penulisan Naskah
Kesimpulan dan Perbaikan
VII. DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan. Kapal Inka Mina >30GT. http://simantap.djpt.kkp.go.id/inka-mina (diakses 11 Februari 2015)
Gannaway, Dave. (1973). Boatbuilding on a glass Fibre Hull. South Carolina USA: Nautical Publishing Company.
Ghent University, Belgia. Vacuum Infusion-The Equipment and Process of Resin Infusion. http://www.composites.ugent.be/home_made_composites/documentation/FibreGlast_Vacuum_infusion_process.pdf. (Diakses 21 Februari 2015).
Goren,A., Atas,C. (2008). Manufacturing of polymer matrix composites using vacuum assisted resin infusion molding. http://www.archivesmse.org/vol34_2/34210.pdf. (Diakses 26 Februari 2015)
Hankinson, Ken. (1982). Fiberglass Boatbuilding For Amateurs.California USA: Glen-L Marine Design.
Kuswanto. (1995). Analisis Teknis dan Ekonomis Pembangunan Kapal Ikan Dengan Sistem Modul Dari Bahan Fiberglass. Tugas Akhir Teknik Perkapalan ITS Surabaya:tidak ditebitkan.
Najafi, M., Dkk. Comparison of Compressive Properties Between Vacuum Infusion and Hand Lay-Up Method Toward Balsa Core Sandwich Composites. International Journal of Mechanical Research and Application
Nugroho, Ari Purwanto. (2012). Optimasi Tata Letak Area Produksi Galangan Kapal Fiberglass. Skripsi Teknik Mesin UI: tidak diterbitkan.
Putra, Gerry Liston. (2012). Perancangan Galangan Kapal Boat Sistem Vacuum Infusion. Skripsi Teknik Mesin UI: tidak diterbitkan.
Halaman 20 dari 25
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI
KELAUTANKampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
Y, Mohd Yuhazri, Dkk. A Comparison Process Between Vacuum Infusion and Hand Lay-Up Method Toward Kenaf/Polyester Composite. International Journal of Basic & Applied Sciences
VIII. LEMBAR EVALUASI PROPOSAL TUGAS AKHIR(Lembar halaman ini diisi oleh Tim Penguji pada saat presentasi Proposal Tugas Akhir)
Halaman 21 dari 25
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI
KELAUTANKampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
Setelah membaca, mempelajari, dan menimbang Proposal Tugas Akhir ini, maka Tim Pengarah Proposal tersebut pada daftar di bawah ini menyatakan bahwa:
Kelayakan proposal: **
Sudah pernah dilakukan oleh mahasiswa lain
Permasalahan terlalu tinggi untuk tingkat S1
Permasalahan terlalu rendah untuk tingkat S1
Tidak jelas hubungan judul dengan teori yang dipakai
Metode analisis tidak cocok dengan permasalahan yang dibahas
Survei / perolehan data / percobaan terlalu sulit untuk dilakukan
Diperlukan peralatan / piranti canggih untuk penyelesaian dan belum tersedia di Jurusan
Tujuan penelitian tidak jelas
Manfaat penelitian tidak jelas
Lain-lain (sebutkan):
Keputusa n Tim Pengarah : **
a. Menerima Proposal tanpa perbaikan dan diteruskan.
b. Menerima Proposal dengan perbaikan. Daftar perbaikan dapat dilihat pada Daftar Perbaikan Proposal Tugas Akhir.
c. Menolak Proposal dan ganti judul dan/atau topik.
Catatan:** Beri tanda centang (
IX. DAFTAR PERBAIKAN PROPOSAL TUGAS AKHIR
a. Judul : ................................................................................
Halaman 22 dari 25
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI
KELAUTANKampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
b. Latar Belakang Masalah : ................................................................................
c. Perumusan Masalah : ................................................................................
d. Batasan Masalah : ................................................................................
e. Tujuan / Manfaat : ................................................................................
f. Hipotesis : ................................................................................
g. Studi Literatur : ................................................................................
h. Metodologi : ................................................................................
i. Sistematika Tugas Akhir : ................................................................................
j. Daftar Kegiatan : ................................................................................
k. Catatan Tambahan : ................................................................................
X. USULAN DOSEN PEMBIMBING(Dosen Pembimbing diusulkan oleh Tim Pengarah Proposal Tugas Akhir, namun keputusan akhir akan ditentukan oleh rapat Bidang Keahlian yang dipimpin oleh Kepala Laboratorium terkait dan diusulkan kepada Ketua Jurusan untuk mendapat pengesahan, dengan mempertimbangkan beban penugasan dosen dan relevansi masalah untuk Tugas Akhir ini)
Halaman 23 dari 25
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI
KELAUTANKampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
1. ...................................2. ...................................3. ...................................
XI. TIM PENGARAH PROPOSAL
Nama Tanda Tangan
a. Ketua Tim : Ir. Triwilaswandio Wuruk Pribadi, M.Sc. (............................)
b. Anggota : 1. Ir. Soejitno (............................)
2. Sri Rejeki Wahyu Pribadi, S.T. M.T. (............................)
3. Mohammad Sholikhan Arif, ST.M.T. (............................)
4. Imam Baihaqi, S.T. M.T. (............................)
Mengetahui dan menyetujui:
Surabaya, ..............................
Ketua Jurusan Teknik Perkapalan
( Prof. Ir. I Ketut Aria Pria Utama, MSc, PhD. ) NIP. 19670406 199203 1 001
Halaman 24 dari 25
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI
KELAUTANKampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
LEMBAR REVISI
Analisis Teknis dan Ekonomis Pembangunan Kapal Ikan 30GT Konstruksi FRP Menggunakan Metode Laminasi
Vacuum Infusion PROPOSAL TUGAS AKHIR
Telah direvisi sesuai dengan hasil Pengarahan Proposal Tugas AkhirTanggal 20 Februari 2015
Bidang Studi Industri PerkapalanProgram S1 Jurusan Teknik Perkapalan
Fakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember
Oleh:
RENGGA EKA PUTRA ATMANEGARANRP. 41 11 100 050
Disetujui oleh Tim Pengarah Proposal Tugas Akhir:Nama Tanda Tangan
a. Ketua Tim : Ir. Triwilaswandio Wuruk Pribadi, M.Sc. (............................)
b. Anggota : 1. Ir. Soejitno (............................)
2. Sri Rejeki Wahyu Pribadi, S.T. M.T. (............................)
3. Mohammad Sholikhan Arif, ST. M.T. (............................)
4. Imam Baihaqi, S.T. M.T. (............................)
Mengetahui dan menyetujui:
Surabaya, ..............................
Ketua Jurusan Teknik Perkapalan
( Prof. Ir. I Ketut Aria Pria Utama, MSc, PhD. ) NIP. 19670406 199203 1 001
Halaman 25 dari 25