bab 2 landasan teori - library & knowledge...

31
10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Puspitawati dan Anggadini (2011, p57) sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang berfungsi untuk mengorganisasikan formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi untuk menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusan manajemen dan pimpinan perusahaan dan dapat memudahkan pengelolahan perusahaan. Menurut Rama dan Jones (2008, p6) pengertian Sistem Informasi Akuntansi adalah “A subsystem of an MIS that provides accounting and financial information, as well as other information obtained in the routine processing of accounting transactions”. Yang berarti Sistem Informasi Akuntansi adalah subsistem dari MIS (Management Information System) yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, serta informasi lain yang diperoleh dari proses transaksi akuntansi secara rutin. Berdasarkan definisi-definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi merupakan subsistem dari sistem

Upload: trinhthu

Post on 30-Jun-2018

227 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1... · struktur yang ditetapkan oleh ... keputusan tidak rutin pada semua tingkat

10

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi

2.1.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Puspitawati dan Anggadini (2011, p57) sistem

informasi akuntansi adalah suatu sistem yang berfungsi untuk

mengorganisasikan formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi

untuk menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan dalam

pembuatan keputusan manajemen dan pimpinan perusahaan dan dapat

memudahkan pengelolahan perusahaan.

Menurut Rama dan Jones (2008, p6) pengertian Sistem

Informasi Akuntansi adalah “A subsystem of an MIS that provides

accounting and financial information, as well as other information

obtained in the routine processing of accounting transactions”. Yang

berarti Sistem Informasi Akuntansi adalah subsistem dari MIS

(Management Information System) yang menyediakan informasi

akuntansi dan keuangan, serta informasi lain yang diperoleh dari

proses transaksi akuntansi secara rutin.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa Sistem Informasi Akuntansi merupakan subsistem dari sistem

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1... · struktur yang ditetapkan oleh ... keputusan tidak rutin pada semua tingkat

11

informasi manajemen yang menyediakan informasi akuntansi dan

keuangan, yang bertujuan untuk mengumpulkan, mencatat, mengolah,

menyimpan, dan melaporkan informasi yang berkaitan dengan

transaksi akuntansi dan keuangan bagi pengambil keputusan.

2.1.1.2 Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Rama dan Jones (2008, p7) yang diterjemahkan oleh

M. Slamet Wibowo, ada 5 kegunaan Sistem Informasi Akuntansi antara

lain :

1. Membuat laporan eksternal

Perusahaan menggunakan sistem informasi akuntansi untuk

menghasilkan laporan – laporan khusus untuk memenuhi

kebutuhan informasi dari para investor, kreditor, dinas pajak,

badan – badan pemerintah, dan yang lainnya contohnya: laporan

keuangan dan SPT pajak. Laporan jenis ini mengikuti suatu

struktur yang ditetapkan oleh organisasi – organisasi seperti

Financial Accounting Standart Board – FASB (Dewan Standar

Akuntansi Keuangan AS), Securutues Exchange Comission – SEC

(Badan Pengawas Pasar Modal AS), Internal Revenue Service -

IRS (Dinas Pajak AS), dan regulator lainnya.

2. Mendukung aktivitas rutin

Para manajer memerlukan satu sistem informasi akuntansi untuk

menangani aktivitas operasi rutin sepanjang siklus operasi

perusahaan itu. Contohnya antara lain menerima pesanan

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1... · struktur yang ditetapkan oleh ... keputusan tidak rutin pada semua tingkat

12

langganan, mengirimkan barang dan jasa, membuat faktur

penagihan, dan menagih kas ke pelanggan. Sistem komputer mahir

menangani transaksi – transaksi yang berulang, dan banyak paket

piranti lunak akuntansi yang mendukung fungsi – fungsi yang rutin

ini. Teknologi lain, seperti scanner untuk memindai kode produk,

meningkatkan efisiensi dari proses bisnis.

3. Mendukung pengambilan keputusan

Informasi juga diperlukan untuk mendukung pengambilan

keputusan tidak rutin pada semua tingkat dari suatu organisasi.

Contohnya antara lain mengetahui produk – produk yang

penjualannya bagus dan pelanggan mana yang paling banyak

melakukan pembelian.

4. Perencanaan dan pengendalian

Sebuah sistem informasi juga diperlukan untuk kegiatan

perencanaan dan pengendalian. Informasi mengenai anggaran dan

biaya standar disimpan oleh sistem informasi, dan laporan yang

dirancang untuk membandingkan jumlah anggaran dengan jumlah

yang sebenarnya. Sebagai contoh, analisis pendapatan dan beban

bias dilakukan di tingkatan produk secara individu data historis

dapat diambil dari bass data dan digunakan dalam lembar kerja

atau program lain untuk meramalkan arus kas. Para perencana

dapat menggunakan data mining (penggalian data dengan

menggunakan piranti lunak) untuk mengungkapkan tren jangka

panjang dengan hubungan data.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1... · struktur yang ditetapkan oleh ... keputusan tidak rutin pada semua tingkat

13

5. Menerapkan pengendalian internal

Pengendalian internal (internal control) mencakup kebijakan –

kebijakan, prosedur – prosedur, dan sistem informasi yang

digunakan untuk melindungi asset – asset perusahaan dari kerugian

atau korupsi, dan untuk memelihara keakuratan data keuangan.

Sebagai contoh, satu sistem informasi dapat menggunakan kata

sandi (password) untuk mencegah individu lain memiliki akses ke

format data entri dan laporan yang tidak diperlukan untuk

menjalankan pekerjaan mereka. Selain itu, format data entri dapat

dirancang untuk secara otomatis memeriksa error dan mencegah

jenis tertentu dari data entri yang akan melanggar aturan – aturan

yang sudah dibuat.

2.1.1.3 Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Steinbart (2009, p28-29) ada 6

komponen Sistem Informasi Akuntansi, yaitu :

1. Orang yang mengoperasikan suatu sistem dan melakukan berbagai

fungsi yang ada.

2. Prosedur dan instruksi, baik manual dan otomatis, yang melibatkan

pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan data tentang aktivitas

suatu organisasi.

3. Data organisasi dan proses bisnisnya.

4. Software yang digunakan untuk memproses data organisasi.

5. Infrastruktur teknologi informasi, yang termasuk komputer,

perangkat tambahan, dan jaringan. Perangkat komunikasi

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1... · struktur yang ditetapkan oleh ... keputusan tidak rutin pada semua tingkat

14

digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, mengolah, dan

mengirim data dan informasi.

6. Internal kontrol dan langkah – langkah keamanan menjaga data

dalam Sistem Informasi Akuntansi (SIA).

2.1.1.4 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Hall (2008, p18), pada dasarnya tujuan disusunnya

Sistem Informasi Akuntansi adalah :

1. Untuk mendukung fungsi kepengurusan (stewardship)

manajemen, kepengurusan merujuk ke tanggung jawab

manajemen untuk mengatur sumber daya perusahaan secara

benar. Sistem informasi menyediakan informasi tentang

kegunaan sumber daya ke pemakai eksternal melalui laporan

keuangan tradisional dan laporan – laporan yang diminta

lainnya. Secara internal, pihak manajemen menerima

informasi kepengurusan dari berbagai laporan

pertanggungjawaban.

2. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen, sistem

informasi memberikan para manajer informasi yang mereka

perlukan untuk melakukan tanggung jawab pengambilan

keputusan.

3. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari,

sistem informasi menyediakan informasi bagi personel

operasi untuk membantu mereka melakukan tugas mereka

setiap hari dengan efisien dan efektif.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1... · struktur yang ditetapkan oleh ... keputusan tidak rutin pada semua tingkat

15

2.1.1.5 Siklus Sistem Informasi Akuntansi dalam Proses Bisnis

Menurut Rama dan Jones (2008, p22) yang diterjemahkan oleh

M. Slamet Wibowo, proses bisnis dapat disusun menjadi tiga siklus

transaksi utama yaitu sebagai berikut :

a. Siklus Pemerolehan / Pembelian (Acquisition / Purchasing Cycle)

Siklus pemerolehan mengacu pada proses pembelian barang dan

jasa.

b. Siklus Konversi (Conversion Cycle)

Siklus konversi mengacu pada sumber daya yang diperoleh menjadi

barang – barang dan jasa.

c. Siklus Pendapatan (Revenue Cycle)

Siklus pendapatan mengacu pada proses penyediaan barang dan jasa

kepada pelanggan dan mengumpulkan uang kas.

2.1.2 Analisis dan Perancangan Sistem Berbasis Object Oriented

2.1.2.1 Pengertian Analisis Sistem

Menurut Rama dan Jones (2008, p326) analisis sistem adalah

fase berikutnya dari pengembangan sistem yang lebih detail dan

memerlukan lebih banyak infromasi dari pada investigasi sistem.

Tujuan utama dari fase analisis sistem adalah untuk mengembangkan

persyaratan – persyaratan detail bagi sistem baru.

Sedangkan menurut Bodnar dan Hopwood (2006, p469),

Analisis Sistem adalah proses memahami sistem yang telah ada

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1... · struktur yang ditetapkan oleh ... keputusan tidak rutin pada semua tingkat

16

sebelumnya dan permasalahan yang ada didalamnya, menggambarkan

informasi yang dibutuhkan, dan menetapkan prioritas untuk kerja

sistem berikutnya

Dari definisi – definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

analisis sistem merupakan pemahaman suatu sistem yang telah ada,

menyangkut permasalahan yang ada di dalamnya, gambaran informasi,

prioritas kerja, serta merupakan fase pengembangan sistem yang lebih

detail.

2.1.2.2 Pengertian Perancangan Sistem

Pengertian perancangan sistem menurut Bodnar dan Hopwood

(2010, p399), adalah rumus dari sebuah blueprint untuk sebuah sistem

yang lengkap.

Sedangkan menurut Rama dan Jones (2006, p588), Rancangan

Sistem merupakan fase ketiga dari siklus hidup pengembangan sistem.

Tujuannya adalah untuk menentukan realisasi fisik dari sistem tersebut

(formulir, laporan, tabel, proses, dan sebagainya) dan memilih

pemasok.

Dari definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

perancangan sistem adalah tahap lanjutan setelah analisa sistem yang

merupakan sebuah rumus untuk sistem yang lengkap dan sebagai

penentuan realisasi fisik dari sistem tersebut.

Dalam bukunya Romney dan Steinbart (2006, p742) tahap

desain dibagi menjadi 2 yaitu :

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1... · struktur yang ditetapkan oleh ... keputusan tidak rutin pada semua tingkat

17

1. Conceptual Systems Design

In the conceptual system design phase, the developer creates a

general framework for implementing user requirement and solving

problems identified in the analysis phase. There are three main

steps in conceptual design: evaluating design alternatives,

preparing design specifications, and preparing the conceptual

systems design report.

2. Physical Design

During the physical systems design phase, the company determines

how the conceptual AIS design is to be implemented. Physycal

design translates the broad, user oriented AIS requirements of

conceptual design into detailed specifications that are used to code

and test the computer programs.

Physical system design phase include designing output, creating

files and databases, designing input, writing computer programs,

developing procedures, and building controls into the new AIS “.

2.1.2.3 Event

Menurut Rama dan Jones (2008, p22), Event merupakan

sesuatu yang terjadi pada suatu waktu tertentu.

2.1.2.4 Workflow Table

Menurut Rama dan Jones (2008, p111) Workflow Table adalah

tabel dengan dua kolom yang mengidentifikasi para pelaku dan

tindakan yang dilakukannya dalam suatu proses.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1... · struktur yang ditetapkan oleh ... keputusan tidak rutin pada semua tingkat

18

Sedangkan menurut Satzinger, Jackson, Burd, (2009, p141)

workflow adalah langkah proses yang berurutan dan lengkap

menangani satu transaksi bisnis atau permintaan user.

Dari pengertian diatas dapat kami simpulkan bahwa Workflow

Table adalah sebuah tabel yang terdiri dari dua kolom yang berisi

tentang identifikasi dari para pelaku dan entitas yang terdapat dalam

suatu proses.

2.1.2.5 Rich Picture

Menurut Honni dalam kutipan jurnal “CommIT

(Communication and Information Technology) (2008, p19), Rich

Picture adalah gambaran informal yang menggambarkan situasi yang

dipahami atau dimengerti oleh pelukis.

Sedangkan menurut Andreas Riel (2010, p17) Rich picture

adalah sebuah metodologi untuk merepresentasikan ide, permasalahan

atau suatu konsep. Rich picture menyediakan gambaran umum dari

sebuah topik dan juga menunjukkan hubungan dan saling

ketergantungan diantara elemen – elemennya, mengidentifikasi

aktivitas utama dan aktor dalam aktivitas utama tersebut dengan jelas.

Dari pengertian diatas dapat kami simpulkan bahwa Rich

Picture adalah suatu gambaran mengenai situasi yang dipahami atau

dimengerti dalam penggambaran sistem secara menyeluruh.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1... · struktur yang ditetapkan oleh ... keputusan tidak rutin pada semua tingkat

19

2.1.2.6 UML ( Unified Modeling Language)

Menurut Rama dan Jones (2008, p78) yang diterjemahkan

oleh M. Slamet Wibowo UML (Unified Modeling Language) adalah

sebuah bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan,

membangun, dan mendokumentasikan sistem informasi. UML

dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi

objek.

Menurut Whitten dan Bentley (2007, p371), UML (Unified

Modeling Language) adalah “a set of modeling conventions that is used

to specify or describe a software system in terms of objects”.

Sedangkan berdasarkan journal of object technology (Vol. 8,

No. 2, March – April 2009), dijelaskan bahwa UML (Unified Modeling

Language) adalah “UML (Unified Modeling Language) is a language

for specifying, visualizing and constructing the artifacts of software

systems. UML has become a standard for object-oriented modeling. Its

graphical notation makes it easy to understand, in particular during

the first phases of the development process”.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah

model yang digunakan untuk menggambarkan atau membangun sistem

informasi yang berkaitan dengan objek.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1... · struktur yang ditetapkan oleh ... keputusan tidak rutin pada semua tingkat

20

2.1.2.7 UML Class Diagram

2.1.2.7.1 Pengertian Class Diagram

Menurut Rama dan Jones (2008, p225) Class

Diagram adalah diagram yang dapat digunakan untuk

mendokumentasikan tabel di SIA, hubungan antar tabel,

dan sifat tabel.

Sedangkan Journal of object technology (Vol. 8,

No. 2, March – April 2009) menjelaskan bahwa “UML

class diagrams express the static structure of a system, in

terms of classes and relationships between classes. Classes

are essentially organized through aggregation, inheritance

or association relationships”.

Adapun menurut Whitten dan Bentley (2009, p390),

class adalah satu set objek yang memiliki attribute dan

behavior yang sama.

Mengenai pengertian attribute menurut Rama dan

Jones (2008, p181) attribute adalah unit data terkecil yang

memiliki makna bagi pengguna.

Sedangkan menurut Whitten dan Bentley (2009,

p372) attribute adalah data yang mewakili karakteristik

interest tentang sebuah objek.

Adapun pengertian behavior menurut Whitten dan

Bentley (2009, p372), behavior adalah kumpulan dari

sesuatu yang dapat dilakukan oleh objek dan terkait dengan

fungsi – fungsi yang bertindak pada data objek.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1... · struktur yang ditetapkan oleh ... keputusan tidak rutin pada semua tingkat

21

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

UML Class Diagram adalah sebuah diagram yang

menggambarkan struktur statis dari suatu sistem yang

digunakan untuk mendokumentasikan tabel pada Sistem

Informasi.

2.1.2.7.2 Langkah – langkah membuat UML Class Diagram

Empat langkah dasar untuk mengembangkan desain

data dengan menggunakan UML class diagram menurut

Rama dan Jones (2008, p214) :

1. Letakkan transaction file yang diperlukan pada UML

class diagram :

a. Identifikasi event dalam proses bisnis.

b. Putuskan event mana saja yang memerlukan

transaction file. Abaikan event yang tidak perlu

dicatat dalam sistem computer dan abaikam

event bertanya, pelaporan, dan pemeliharaan.

c. Mulailah UML class diagram dengan

menampilkan kotak untuk event yang

memerlukan transaction file. Dalam setiap

kotak, letakkan nama event. Susunlah kotak –

kotak tersebut, satu kotak di bawah kotak

lainnya, dengan urutan dimana event biasanya

terjadi.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1... · struktur yang ditetapkan oleh ... keputusan tidak rutin pada semua tingkat

22

2. Letakkan master file yang diperlukan pada UML class

diagram

a. Untuk setiap event di UML class diagram,

tentukan entitas barang, jasa, atau agen yang

terkait.

b. Tentukan entitas mana yang memerlukan master

file.

c. Perhatikan penggunaan master file untuk

melacak lokasi kas dan pengaruh event terhadap

saldo – saldo akun di buku besar.

d. Tambahkan master file yang diperlukan ke sisi

UML class diagram yang tepat. Gambarlah

garis yang menghubungkan master file dengan

transaction file terkait.

3. Tentukan hubungan yang diperlukan antara tabel

dengan melakukan hal berikut :

a. Untuk setiap garis yang terhubung, tentukan

kardinalitas hubungan antartabel.

b. Tulislah kardinalitasnya disamping garis antara

entitas.

c. Jika terjadi hubungan many to many, ubahlah

menjadi hubungan one to many dengan

menambahkan tabel simpangan.

4. Tentukan atribut yang dibutuhkan dengan melakukan

hal berikut :

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1... · struktur yang ditetapkan oleh ... keputusan tidak rutin pada semua tingkat

23

a. Tentukan primary key untuk setiap tabel.

Tuliskan primary key tersebut di kotak untuk

entitas atau tabel tersebut.

b. Hubungkan tabel – tabel terkaitan dengan

menambahkan primary key ke salah satu

pasangan dalam hubungan tersebut. Tuliskan

foreign key di kotak entitas sepantasnya.

2.1.2.8 UML Use Case Diagram

Berdasarkan journal of object technology (Vol. 8, No. 2,

March – April 2009), “UML use case diagrams describe, in the form of

action and reaction, the system’s behavior from the user’s point of

view. They allow defining the system’s limits and the relationships

between the system and the environment. The use case diagrams

represent use cases, actors and the relationships between the use cases

and the actors”.

2.1.2.9 UML Activity Diagram

2.1.2.9.1 Indentifikasi Event

Pengertian Activity Diagram menurut Rama dan

Jones (2008, p27-29), ada beberapa pedoman yang perlu

dilakukan dalam mengidentifikasi event, yaitu :

1. Kenali kejadian pertama dalam suatu proses ketika

seseorang atau suatu departemen dalam sebuah

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1... · struktur yang ditetapkan oleh ... keputusan tidak rutin pada semua tingkat

24

organisasi menjadi bertanggungjawab terhadap suatu

aktivitas.

2. Abaikan aktivitas yang tidak memerlukan keikutsertaan

agen internal.

3. Kenali suatu kejadian baru ketika tanggung jawab

dipindahkan dari 1 agen internal ke agen internal

lainnya.

4. Kenali kejadian baru ketika suatu proses sudah disela

atau diinterupsi dan dilanjutkan kemudian oleh agen

internal yang sama. Setelah interupsi, seseorang diluar

organisasi atau proses itu mungkin memulai proses

tersebut. Sebagai alternative, proses itu dapat

dilanjutkan pada suatu waktu yang sudah dijadwalkan.

5. Gunakan 1 nama kejadian dan uraian yang

mencerminkan sifat umum dari kejadian itu.

2.1.2.9.2 Pengertian Activity Diagram

Menurut Rama dan Jones (2008, p60), UML

activity diagram memainkan peran seperti sebuah “peta”

dalam memahami proses bisnis dengan menentukan urutan

aktivitas dalam sebuah proses.

Sedangkan menurut Satzinger, Jackson, Burd

(2009, p141) activity diagram adalah salah satu tipe dari

workflow diagram yang mnjelaskan aktifitas pengguna dan

urutannya.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1... · struktur yang ditetapkan oleh ... keputusan tidak rutin pada semua tingkat

25

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa

activity diagram adalah suatu diagram yang

menggambarkan proses bisnis suatu perusahaan yang

terdiri dari gambaran umum maupun detailnya.

2.1.2.9.3 Klasifikasi Activity Diagram

Pengklasifikasian Activity Diagram terbagi menjadi 2

bagian, yaitu:

1. Overview Activity Diagram (OAD)

Menurut Rama dan Jones (2008, p110)

Overview Activity Diagram adalah suatu aktivitas

UML yang menyajikan gambaran tingkat tinggi dari

proses bisnis dengan mendokumentasikan kejadian –

kejadian penting, urutan kejadian, dan aliran informasi

antar kejadian. Enam langkah – langkah dalam

membuat overview activity diagram (OAD) menurut

Rama dan Jones (2008, p86-94) :

Langkah 1 : Membaca uraian narasi dan

mengidentifikasi event penting. Sebelum anda dapat

membuat overview activity diagram (OAD) anda harus

memahami event – event terlebih dahulu.

Langkah 2 : Membubuhi keterangan pada narasi agar

lebih jelas menunjukkan batasan event dan nama –

nama event. Pedoman dalam penamaan event adalah

sebagai berikut :

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1... · struktur yang ditetapkan oleh ... keputusan tidak rutin pada semua tingkat

26

a. Pakailah nama umum yang mencerminkan tuhuan

event (misalnya : Membuat pesanan, Mengirim

barang, dan lain - lain).

b. Hindari nama – nama yang berfokus pada langkah

– langkah terperinci dalam event (misalnya :

Memasukkan pesanan ke dalam komputer).

c. Buat menjadi spesifik. Hindari nama – nama

seperti “Memproses informasi” karena informasi

ini adalah kata yang umum. Yang lebih tepat

(misalnya : Memproses pesanan).

d. Awali nama dengan kata kerja dalam penamaan

event.

e. Jangan melibatkan nama karyawan atau bagian

dalam penamaan event.

Langkah 3 : Menunjukkan agen yang terlibat didalam

proses bisnis dengan menggunakan swimlane.

Pedoman untuk menunjukkan orang atau alat meliputi

hal berikut :

a. Membuat swimlane untuk masing – masing orang

atau departemen yang bertanggung jawab atas

event dalam proses bisnis tersebut.

b. Membuat swimlane untuk pihak – pihak diluar

organisasi yang memulai event dalam proses bisnis

tersebut.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1... · struktur yang ditetapkan oleh ... keputusan tidak rutin pada semua tingkat

27

c. Membuat sungai untuk sistem komputer. Contoh :

terminal komputer, printer, register, dan

sebagainya yang di anggap sebagai bagian dar

sistem komputer.

d. Menulis nama oang atau departemen yang sesuai

dalam swimlane. Pastikan bahwa nama pelaku

disebut secara spesifik (misalnya : Kasir, bukan

karyawan).

Langkah 4 : Membuat diagram untuk masing –

masing event, dan tunjukkan urutan event ini. Pedoman

untuk mendokumentasikan event dan urutan event

adalah sebagai berikut :

a. Menggambarkan sebuah lingkaran penuh yang

menunjukkan awal dari proses. Lingkaran penuh

ditunjukkan di dalam swimlane untuk agen (baik

dari dalam atau luar perusahaan) yang memulai

proses.

b. Jika event dipicu oleh satu agen diluar organisasi

maka tampilkan gambar sebuah persegi panjang

tumpul.

c. Buatlah segi empat panjang tumpul untuk event di

dalam swimlane dari orang atau departemen di

dalam organisasi yang bertanggungjawab atas event

tersebut.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1... · struktur yang ditetapkan oleh ... keputusan tidak rutin pada semua tingkat

28

d. Jika event itu dipicu oleh agen diluar organisasi,

hubungkan pemicu pada penyataan event tersebut

dengan garis tidak putus – putus.

e. Jika tidak hubungkan event sebelumnya ke event

yang ada dengan garis yang tidak putus – putus.

Ulangi langkah b sampai e untuk masing – masing

event berikutnya.

f. Menggambarkan mata banteng untuk menunjukkan

akhir proses, letakkan gambar tersebut di swimlane

dari agen yang melakukan event terakhir,

hubungkan dengan garis tidak putus – putus.

Langkah 5 : Menggambarkan dokumen yang dibuat

dan digunakan dalam proses bisnis. Tunjukkan arus

informasi dari event ke dokumen, dan sebaliknya.

Pedoman untuk menunjukkan dokumen dan aliran

dokumen adalah sebagai berikut :

a. Menggambarkan symbol dokumen di bawah event

yang membuat atau memodifikasi sebuah

dokumen.

b. Menggambarkan garis putus – putus untuk

menghubungkan event dengan dokumen.

c. Ingat bahwa kita fokus pada event yang

menggunakan, membuat, atau memodifikasi

dokumen. Tetapi tidak memperlihatkan

perpindahan fisik dari objek tersebut.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1... · struktur yang ditetapkan oleh ... keputusan tidak rutin pada semua tingkat

29

Langkah 6 : Menggambar tabel yang dibuat dan

digunakan dalam proses bisnis. Tunjukkan arus

informasi dari event ke tabel dan sebaliknya. Pedoman

untuk menyajikan tabel dan aliran informasi ked an

dari tabel adalah sebagai berikut :

a. Menunjukkan tabel komputer di kolom komputer.

Hanya sistem komputer yang dapat membaca atau

menulis informasi dari atau ke tabel ini.

b. Menggambar arus dari tabel ke event untuk

menunjukkan fakta bahwa informasi disuatu tabel

sedang digunakan oleh event tersebut.

c. Menggambar arus dari event ke tabel untuk

menunjukkan bahwa record sedang dibuat atau

diperbaharui oleh event tersebut. Masukkan status

informasi untuk menunjukkan bagaimana objek

berubah selama proses bisnis.

2. Detailed Activity Diagram (DAD)

Menurut Rama dan Jones (2008, p110) Detailed

Activity Diagram adalah suatu diagram aktivitas UML

yang menyediakan penyajian yang lebih detail dari

aktivitas yang berhubungan dengan satu atau dua

kejadian yang disajikan dalam OAD.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1... · struktur yang ditetapkan oleh ... keputusan tidak rutin pada semua tingkat

30

Menurut Rama dan Jones (2008, p103-104), ada

empat petunjuk dalam membuat detail activity diagram

(DAD) :

Langkah 1 : Tambah penjelasan naratif untuk

menunjukkan aktivitas. Sorot kata kerja pada narasi

anda yang menunjukkan aktivitasnya. Contoh –

contohnya :

a. Meninjau ulang data

b. Membandingkan dokumen

c. Mencatat data dalam dokumen sumber

d. Memasukkan data kedalam sistem komputer

e. Mencatat data dalam transaction file.

f. Perbaharui file

g. Pelihara master file

h. Kirim informasi ke agen lainnya.

Langkah 2 : Buatlah workflow table

a. Buatlah tabel dengan format dua kolom, digunakan

untuk identifikasi event bisnis dengan aktivitas

yang terkait.

b. Masukan actor untuk aktivitas pertama pada kolom

sebelah kiri.

c. Masukan masing 0 masing aktivitas yang dilakukan

oleh aktor pada kolom sebelah kanan. Jelaskan

aktivitas tersebut dengan kalimat aktif.

d. Identifikasi aktivitas berikutnya :

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1... · struktur yang ditetapkan oleh ... keputusan tidak rutin pada semua tingkat

31

1. Jika aktivitas berikutnya dilakukan oleh aktor

yang sama, masukkan aktivitas tersebut pada

kolom sebelah kanan tetapi tidak mengulang

nama aktor dikolom sebelah kiri.

2. Jika aktivitas berikutnya dilakukan oleh aktor

yang berbeda, masukkan aktor yang tepat pada

kolom sebelah kiri dan aktivitas tersebut di

kolom sebelah kanan.

3. Beri nomor aktivitas secara berurutan.

4. Ulangi langkah c dan d hingga semua aktivitas

dalam narasi di workflow table.

Langkah 3 : identifikasilah diagram terperinci yang

diperlukan. Anda mungkin memilih untuk membuat

detailed diagram yang terpisah untuk setiap event

dalam proses bisnis anda.

Langkah 4 : Untuk setiap detailed diagram. Pedoman

untuk membuat detailed diagram :

a. Buatlah swimlane.

b. Tambahkan segi empat panjang bersudut bulat

untuk setiap event.

c. Gunakan garis tanpa putus – putus untuk

menunjukkan urutan aktivitas.

d. Atur dokumen yang dibuat atau digunakan oleh

aktivitas – aktivitas di dalam diagram itu.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1... · struktur yang ditetapkan oleh ... keputusan tidak rutin pada semua tingkat

32

e. Gunakan garis penghubung putus – putus sebagai

penghubung dokumen dan event.

f. Dokumentasikan setiap tabel yang dibuat,

dimodifikasi atau digunakan oleh aktivitas dalam

diagram yang ada dalam kolom komputer.

g. Gunakan garis putus – putus untuk

menghubungkan aktivitas dan tabel.

2.1.2.10 Pengertian SQL

Menurut Chong (2008, p33), SQL adalah bahasa standar

yang digunakan untuk mengambil dan memofikasi data dalam

database relasional.

Sedangkan menurut Deliana, (2009, p20) SQL

(Structured Query Language) adalah sebuah bahasa yang

dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional,

bahasa ini secara de facto merupakan bahasa standar yang

dipergunakan dalam manajemen basis data relasional

2.1.2.11 Pengertian Rancangan Formulir

Menurut Rama dan Jones (2008, p315), formulir adalah

susunan dokumen yang berisikan kolom kosong dimana pengguna

dapat mengisi dengan data. Ketika formulir ditampilkan dilayan

computer, data yang dimasukan dalam kolom kosong disimpan

pada satu tabel tau lebih.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1... · struktur yang ditetapkan oleh ... keputusan tidak rutin pada semua tingkat

33

Menurut Rama dan Jones (2008, p323-326), formulir

yang digunakan untuk entri data dikelompokan menjadi tiga jenis :

1. Formulir entri satu record

Digunakan untuk menampilkan satu record pada satu waktu.

2. Formulir entri bentuk tabel

Menyediakan desain seperti kertas kerja untuk memasukkan

banyak record di satu tabel, digunakan untuk mencatat

sekumpulan event.

3. Formulir entri multitabel

Digunakan untuk menambahkan data ke lebih dari satu tabel.

Dari definisi diatas dapat kami simpukan bahwa

rancangan formulir adalah suatu dokumen yang terdiri dari kolom

– kolom kosong yang dapat diisi oleh pemakai sehingga dapat

memberikan informasi dan transaksi tertentu.

2.1.2.12 Pengertian Rancangan Layar

Menurut Rama dan Jones (2008, p335) yang

diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo, elemen rancangan layar

meliputi :

a. Text Boxex

Digunakan untuk memasukkan informasi yang akan

ditambahkan ke table atau untuk menampilkan informasi yang

diambil dari sebuah table.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1... · struktur yang ditetapkan oleh ... keputusan tidak rutin pada semua tingkat

34

b. Labels

Membantu user unuk mengetahui informasi apa yang

dibutuhkan untuk dimasukkan.

c. Look Up Feature

Umumnya dimasukkan ke dalam text boxes yang digunakan

untuk memasukkan foreign key.

d. Command Button

Digunakan untuk melakukan sebuah action.

e. Radio Button

Memungkinkan user untuk memilih salah satu dari beberapa

pilihan yang disediakan.

f. Check Boxes

Memungkinkan user untuk memilih lebih dari satu pilihan dari

beberapa pilihan yang disediakan.

2.1.2.13 Rancangan Laporan

Menurut Rama dan Jones (2008, p295) laporan adalah

penyajian data yang terpola dan tersusun.

2.1.2.14 Pengertian C#

Menurut Troelsen (2008, p7) C# adalah bahasa

pemograman yang serupa dengan sintaks Java.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1... · struktur yang ditetapkan oleh ... keputusan tidak rutin pada semua tingkat

35

2.2 Teori Khusus

2.2.1 System Survey

Menurut Gelinas and Dull (2008, p601) system survey adalah “satu set

prosedur yang dilakukan untuk menentukan kepraktisan sebuah proyek

pengembangan sistem potensial dan untuk mempersiapkan rencana pengembangan

sistem untuk proyek-proyek yang dianggap layak” .

2.2.2 Sistem Analisis Terstruktur (Structured systems analysis)

Menurut Gelinas and Dull (2008, p604) sistem analisis terstruktur

adalah “satu set prosedur yang dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi untuk

sistem (atau diubah) informasi baru atau subsistem.”

2.2.3 Pengertian Jasa

Menurut Kotler dan Amstrong (2008, p204) Layanan adalah suatu

aktivitas pada setiap kegiatannya menawarkan satu pihak ke pihak lain yang

pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

2.2.4 Karakteristik Jasa

Menurut Kotler dan Amstrong (2008, p225-226) Karakteristik –

karakteristik jasa adalah :

1. Intangibility

Jasa tidak dapat dilihat, dicicipi, dirasakan, didengar, atau dicium sebelum

dibeli.

2. Inseparability

Jasa tidak dapat dipisahkan dari penyedia manapun.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1... · struktur yang ditetapkan oleh ... keputusan tidak rutin pada semua tingkat

36

3. Variability

Kualitas layanan tergantung pada siapa yang menyediakan dan kapan,

dimana, dan bagaimana.

4. Perishability

Jasa tidak dapat disimpan untuk penjualan dikemudian hari atau

digunakan.

2.2.5 Teori Pendapatan

Menurut Prof. Dr. Winwin Yadiati, S.E., M.Si., Ak. dan Ilham

Wahyudi, S.E., M.Si., (2008, p39) Pendapatan adalah Umumnya suat

kenaikan kotor dalam aktiva bersih dari penyerahan barang atau jasa.

Lebih khusus, pendapatan adalah aliran masuk atau peningkatan harta

suatu perusahaan atau penyelesaian atas kewajiban – kewajiban selama

suatu periode dari penyerahan atau produksi barang, pelaksanaan

pelayanan, atau kegiatan – kegiatan lain yang merupakan operasi

utama perusahaan itu.

2.2.6 Pengertian Konstruksi

Menurut Peurifoy (2011, p1) konstruksi adalah tujuan akhir dari desain

konstruksi ke dalam struktur yang dapat dicapai oleh seseorang dan mesin.

2.2.7 Pengertian Kontrak Konstruksi

Menurut Standar Akuntansi Keuangan Per 1 September 2007 (2007,

PSAK no 34), kontrak konstruksi adalah suatu kontrak yang dinegosiasikan

secara khusus untuk konstruksi suatu asset atau suatu kombinasi asset yang

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1... · struktur yang ditetapkan oleh ... keputusan tidak rutin pada semua tingkat

37

berhubungan erat satu sama lain atau saling tergantung dalam hal rancangan,

teknologi dan fungsi atau tujuan pengguna pokok.

2.2.8 Kategori Kontraktor

Menurut Clough (2005, p5-6) bidang konstruksi adalah penggunaan

dan bentuk dari banyak jenis struktur yang dihasilkannya.

Empat divisi Utama :

1. Konstruksi Residental

Residental, atau perumahan, konstruksi meliputi pembangunan rumah

keluarga tunggal, kondominium, town house multiunit, dan apartemen

bertingkat tinggi.

2. Konstruksi Bangunan

Konstruksi bangunan termasuk bangunan – bangunan, selain dari

perumahan, yang digunakan untuk kelembagaan, pendidikan, industri

ringan, tujuan komersial, sosial, agama, pemerintah, dan rekreasi.

3. Rekayasa Konstruksi

Rekayasa konstruksi adalah kategori sangat luas dan mencakup struktur

yang direncanakan dan dirancang oleh para insinyur. Kategori ini

termasuk struktur – struktur yang berkaitan desain lebih dengan

pertimbangan fungsional yang artistic dan yang melibatkan bahan

lapangan seperti batu, baja, aspal, beton, kayu, dan pipa.

4. Konstruksi Industri

Industri porses konstruksi meliputi pembangunan proyek asosiasi dengan

pembuatan atau produksi produk komersial atau jasa. Struktur semacam

itu membutuhkan pendekatan yang sangat teknis dan sering dibangun

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1... · struktur yang ditetapkan oleh ... keputusan tidak rutin pada semua tingkat

38

besar – besaran oleh perusahaan kontraktor khusus yang melakukan kedua

desain dan konstruksi lapangan.

2.2.9 Pengertian Contract System

Menurut Clough (2005, p8) pemilik proyek konstruksi mengusulkan

memiliki banyak pilihan yang tersedia tentang bagaimana pekerjaan harus

dilakukan. Memang benar bahwa pemilik publik harus sesuai dengan berbagai

persyaratan hukum dan administrasi. Tetapi dalam hal ini proses konstruksi

merupakan salah satu yang menawarkan banyak pilihan prosedur negosiasi

pemilik. Dalam hal ini biasanya menyelesaikan pekerjaan konstruksi,

kontraktor utama masuk ke dalam kontrak dengan pemilik. Kontrak

menjelaskan secara rinci sifat pembangunan yang akan dicapai dan layanan

yang akan ditampilkan. Kontraktor wajib melakukan pekerjaan penuh sesuai

dengan dokumen kontrak, dan pemilik diharuskan membayar iklan kontraktor

yang disetujui. Pengalaman menunjukkan bahwa pemilik sering dapat

mengurangi biaya konstruksi mereka dengan memberikan pemikiran yang

lebih dengan jenis kontrak yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka dan

tujuan. Kemungkinan untuk proses konstruksi sukses adalah pemilik belajar

bijaksana dan menyeluruh sebelum proses pertimbangan. Resiko selama

pembangunan lapangan adalah masalah penting. Pilihan kontrak adalah

kekuatan baik kontraktor atau pemilik menanggung sebagian besar resiko.

Masing – masing jenis kontrak ini memiliki keuntungan, tetapi ada variasi

yang membagi resiko konstruksi untuk pihak yang paling dapat mengelola dan

mengendalikan.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1... · struktur yang ditetapkan oleh ... keputusan tidak rutin pada semua tingkat

39

2.2.10 Tipe Kontrak Konstruksi

Menurut Clough (2005, p135) Meskipun ada berbagai jenis kontrak

konstruksi, mereka dapat dibagi menjadi dua kelompok besar. Satu kelompok

termasuk kontrak – kontrak dimana pemilik memilih kontraktor berdasarkan

penawaran yang kompetitif, dan yang lainnya termasuk orang – orang di mana

pemilik negosiasi kontrak langsung dengan kontraktor kontrak yang dipilih.

Banyak pemilik konstruksi public, serta bekerja swasta banyak, jatuh dalam

kategori pertama. Sebuah unit harga kontrak, yang kedua dari dua jenis, yang

diambil berdasarkan perkiraan jumlah dari item pekerjaan tertentu dan harga

satuan untuk setiap item. Sehubungan dengan kompetitif kontrak penawaran,

oemilik kadang memilih kontraktor untuk biaya ditambah kontrak biaya

menggunakan credensial kontraktor, dengan pertimbangan kompetitif

diberikan untuk jumlah biaya kontraktor mengusulkan.

2.2.11 Pengertian Progress Payments

Menurut Clough (2005, p146) ini adalah adat bahwa proyek – proyek

lebih dari durasi sangat terbatas memerlukan pemilik atau pemberi pinjaman

konstruksi untuk melakukan pembayaran periodik atau pembayaran kembali

biaya untuk kontraktor selama masa konstruksi. Hal ini biasanya tidak praktis

dan tidak diinginkan bagi kontraktor untuk membiayai pembangunan dari

sumber dayanya sendiri. Karena kontraktor sering beroperasi pada dana

pinjaman, persyaratan pembayaran yang ditetapkan dalam kontrak ia sangat

penting. Kontraktor harus membuat aplikasi untuk pembayaran kemajuan

sejumlah diresepkan hari sebelum jatuh tempo, atau pada saat penyelesaian

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1... · struktur yang ditetapkan oleh ... keputusan tidak rutin pada semua tingkat

40

fase dirancang dari pekerjaan. Dalam kasus yang pertama, setiap pembayaran

didasarkan pada nilai 0, pekerjaan diletakkan di tempat, termasuk yang

dilakukan oleh subkontraktor selama peropde waktu ditentukan. Dalam kasus

terakhir, jumlah yang tetap uang atau ditunjuk presentase dari jumlah total

kontrak jatuh tempo karena setiap tahap konstruksi diharapkan selesai.

2.2.12 Pengertian Gedung

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, p425) gedung adalah

bangunan tembok dan sebagainya yang berukuran besar sebagai tempat

kegiatan, seperti perkantoran, pertemuan, perniagaan, pertunjukkan, olahraga,

dan sebagainya.