bab 2 landasan teori - library & knowledge...

37
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet, Intranet , dan Ekstranet Menurut Dave Chafffey (2009, p.109), Internet merujuk kepada jaringan fisik yang terkoneksi ke komputer degan komputer lain secara globalyang terdiri dari jaringan infrastruktur jaringan server dan jalur komunikasi antara keduanya yang digunakan untuk mengirimkan informasi antara komputer klien atau pengguna dan web server. Menurut O’Brien (2010, p.221), Intranet merupakan suatu jaringan yang menyediakan portal informasi perusahaan untuk aplikasi dan kolaborasi, operasi bisnis dan manajemen, serta portal manajemen, sedangkan menurut Stairs dan Reynolds (2010, p.15), intranet merupakan suatu jaringan yang berada didalam internal perusahaan dimana teknologi yang berbasiskan web menyediakan tempat untuk bertukar informasi didalam internal perusahaan. MenurutStairdanReynolds(2010, p.15), extranetmerupakansuatujaringan yang berbasis pada suatu website yang memungkinkan pihak external perusahaan seperti mitra bisnis untuk mengakses sumber yang berada dalam intranet perusahaan. Dari beberapa pengertian diatas dapat diketahui bahwa Internet merupakan suatu koneksi yang dapat menghubungkan setiap server dan kompter yang berada di seluruh dunia dengan menggunakan media elektronik yang memungkinkan pertukaran data.Intranet dapat diartikan bahwa suatu jaringan lokal yang hanya menghubungkan jaringan yang memiliki jangkauan terbatas, sedangkan Extranet merupakan jaringan yang dapat menghubungkan dua perusahaan dapat terhubung dan memasuki tiap domain. 2.2 Manajemen Dan Sistem Informasi 2.2.1 Manajemen Menurut Anton (2010, p. 13), Manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif, dengan

Upload: ledieu

Post on 03-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Internet, Intranet , dan Ekstranet

Menurut Dave Chafffey (2009, p.109), Internet merujuk kepada jaringan

fisik yang terkoneksi ke komputer degan komputer lain secara globalyang terdiri dari

jaringan infrastruktur jaringan server dan jalur komunikasi antara keduanya yang

digunakan untuk mengirimkan informasi antara komputer klien atau pengguna dan

web server.

Menurut O’Brien (2010, p.221), Intranet merupakan suatu jaringan yang

menyediakan portal informasi perusahaan untuk aplikasi dan kolaborasi, operasi

bisnis dan manajemen, serta portal manajemen, sedangkan menurut Stairs dan

Reynolds (2010, p.15), intranet merupakan suatu jaringan yang berada didalam

internal perusahaan dimana teknologi yang berbasiskan web menyediakan tempat

untuk bertukar informasi didalam internal perusahaan.

MenurutStairdanReynolds(2010, p.15), extranetmerupakansuatujaringan

yang berbasis pada suatu website yang memungkinkan pihak external perusahaan

seperti mitra bisnis untuk mengakses sumber yang berada dalam intranet

perusahaan.

Dari beberapa pengertian diatas dapat diketahui bahwa Internet merupakan

suatu koneksi yang dapat menghubungkan setiap server dan kompter yang berada di

seluruh dunia dengan menggunakan media elektronik yang memungkinkan

pertukaran data.Intranet dapat diartikan bahwa suatu jaringan lokal yang hanya

menghubungkan jaringan yang memiliki jangkauan terbatas, sedangkan Extranet

merupakan jaringan yang dapat menghubungkan dua perusahaan dapat terhubung

dan memasuki tiap domain.

2.2 Manajemen Dan Sistem Informasi

2.2.1 Manajemen

Menurut Anton (2010, p. 13), Manajemen adalah ilmu dan seni yang

mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif, dengan

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

10

didukung oleh sumber-sumber lainnya dalam suatu organisasi untuk

mencapai tujuan.

Menurut Anton (2010, p. 28-19) fungsi-fungsi manajemen terdiri dari

atas hal berikut :

1. Planing: Suatu usaha atau upaya untuk merencanakan kegiatan

yang akan dilakasanakan guna mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Perencanaan ini dituangkan dalam bentuk konsep atau

suatu progam kerja .

2. Organizing: Kegiatan yang meliputi penepatan struktur, tugas dan

kewajiban fungsi pekerjaan, dan hubungan antarfungsi.

3. Staffing: Penempatan pekerjaan atau jabatan karyawan perusahaan,

termasuk perekrutan karyawan, pemenfaatan, pelatihan,

pendidikan, dan pengembangan sumber daya alam karyawan

tersebut dengan efektif.

4. Directing: Pengarahan, interinsik yang merupakan bagian dari

aktivitas kepemimpinana seorang manajer. Directeringmerupakan

bagian dari otoritas direktur dalam memberikan bimbingan,

motifasi, dan teladan bagi karyawan sehingga semua kinerja

perusahaan berjalan dengan baik sesuai target yang hendak dicapai.

5. Coordinating: Pengoordinasian semua unsur manajerial sehingga

menjadi sebuah sistem yang terintegrasi. Sistem yang terintegrasi

yang dimaksud adalah senantiasa mempertahankan hubungan

sinkronitasseluruh kegiatan, keselarasan, sistematika, dan tidak

berat sebelah atau adanya overlapping kegiatan di satu sisi,

sedangkan di sisi lain hampa kegiatan.

6. Controling: Evaluasi terhadap seluruh sehingga selama perjalanan

kegiatan, kelemahan akan diketahui dengan cepat dan sesegera

mungkin dikoreksi.

Dari beberapa pengertian mengenai manajemen, dapat

disimpulkan jika manajemen merupakan ilmu yang mengatur dan

menjalankan prinsip organisasi yang meliputi kegiatan pengoperasian

karyawan serta kegiatan bisnis perusahaan.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

11

2.2.1.1 Manajemen Operasional

Menurut Deitiana (2011, p.1-2) Manajemen Operasi

membahas bagaimana membangun dan mengelola operasi

suatu organisasi mulai dari perencanaan sistem operasi,

perancangan sistem operasi hingga pengendalian sistem

operasinya.Menurut Deitiana (2011, p.2-3), fungsi operasi

dalam organisasi

1. Fungsi Pemasaran

Fungsi ini membuat adanya permintaan atau paling tidak

mendapatkan pesanan untuk pembuatan barang dan jasa.

2. Fungsi Produksi

Fungsi ini menghasilkan produk yang nantinyaakan

dipasarkan oleh perusahaan.

3. Keuangan

Fungsi ini memantau apakah perusahaan berjalan dengan

baik, membayar seluruh tagihan dan mencari sumber dana.

2.2.2 Sistem Informasi

Menurut Turban dan Linda Volonino (2011, p.59), Data merupakan

suatu bahan mentah yang berisikan deskripsi mengenai produk, konsumen,

aktifitas, dan transaksi yang direkam, diklasifikasikan, serta disimpan oleh

perusahaan dan dapat dijadikan aset .

Menurut O’Brien (2010, p.26), Sistem didefinisikan sebagai suatu

hubungan antara beberapa komponen, dengan jelas mendefinisikan

batasan(boundary), dapat mencapai suatu tujuan dengan menggunakan input

dan memproduksi output dalam proses transformasi perusahaan.

Menurut O’Brien (2010, p.4), Informasi merupakan suatu data yang

telah diproses, dikelola, ataupun telah diubah kedalam bentuk yang telah

memiliki arti dan nilai untuk dapat diterima oleh orang lain.

Menurut O’Brien (2010, p.4), Sistem Informasi merupakan kombinasi

yang terorganisasi antara manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan

komunikasi, sumber data, dan peraturan dalam prosedur yang menyimpan,

mengambil, merubah, serta menyebarkan informasi ke dalam organisasi.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

12

Menurut Stairs dan Reynolds (2010, p.15), Sistem Informasi memiliki

empat fungsi dasar, yakni :

Sumber : Stairs dan Reynolds (2010, p.16) Gambar 2.1 Fungsi Sistem Informasi

1. Input

Merupakan pengambilan data mentah yang belum diolah, data dan

informasi mengenai transaksi bisnis diambil dengan meggunakan

metode Point-Of-Sale (POS) ataupun dengan website dan diterima

dengan peralatan elektronik.

2. Proccessing

Data diubah dan ditransformasikan, dikonfersi, dan dianalisa untuk

disimpan ataupun untuk di transfer ke peralatan lain.

3. Output

Data, informasi, dan laporandi distribusikan ke bentuk digital, ataupun

berupa hardcopy, suara, atau berupa media lainnya.

4. Feedback

Umpan balik berupa suatu pengendalian dan pengawasan kegiatan

operasional. Dalam feedbackini berisikan perubahan dalam data input

dan data yang proses.

Tipe Sistem Informasi menurut O’Brien (2010, p.13-14) ada 2, yakni:

1. Operation Support Systems

Operation Support Systems digunakan dalam memproses data mengenai

output untuk kegunaan internal maupun external perusahaan, seperti

untuk keperluan transaksi, proses kontrol, ataupun kolaborasi yang

digunakan untuk menambah kemampuan tiap grup perusahaan untuk

berkomunikasi satu sama lain.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

13

2. Management Support Systems

Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

dan ditampilkan untuk manajer dan para pebisnis professional.

Dari beberapa sumber, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi

merupakan suatu kumpulan dari informasi dari setiap data yang dikumpulkan melalui

media teknologi yang memiliki nilai dan arti yang nantinya dapat membantu jalannya

proses bisnis organisasi.

2.3 LAN,MAN, dan WAN

Menurut O’Brien (2010, p.229), Local Area Network merupakan suatu

koneksi komputer dan informasi lainnya yang memproses alat dalam area fisik yang

terbatas, seperti di kantor, ruangan kelas, gedung, area manufaktur ataupun tempat

lainnya.

MenurutStairdan Reynolds(2010, p.237), Metropolitan Area

Networkmerupakan suatu jaringan telekomunikasi yang dapat mengoneksikan setiap

peralatan komunikasi dalam suatu geografi area yang dibatasi kota ataupun jaringan

lain.

Menurut O’Brien (2010, p.229), WAN (Wide Area Network) merupakan

suatu jaringan yang mengkover dengan skala besar seperti kota, WAN biasa

digunakan perusahaan untuk mengirim dan menerima informasi antar karyawan,

pelanggan, supplier, dan organisasi lain antar kota, negara, bahkan dunia.

2.3.1 Router, Switch, dan Firewall

Menurut Cisco (2011), Router merupakan peralatan jaringan yang digunakan

untuk membagi jaringan dengan melanjutkan paket-paket dari satu jaringan ke

jaringan yang lain.Didalam router berisi table-tabel informasi internal yang disebut

label routering yang melakukan pencatatan terhadap semua alamat jaringan yang

diketahui dan lintasan yang mungkin dilalui.

Menurut Cisco (2011), Switch merupakan perngkat yang berfungsi untuk

memperluas suatu segmen jaringan, selain itu juga berfungsi sebagai port forwarding

yang meneruskan paket data.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

14

Menurut Cisco (2011), Firewall merupakan perangkat keamanan yang dapat

mmeblok adanya paket data yang tidak diperbolehkan lewat, selain itu juga dapat

digunakan untuk membatasi akses pengguna suatu jaringan.

2.3.2IP address, HTTP, HTTPS

Menurut Dokumentasi Cisco (2011), IP address merupakan pengalamatan

yang digunakan ketika terkoneksi terhadap suatu jaringan, dan merupakan identitas

dari tiap perangkat yang terkoneksi ke dalam suatu jaringan. Dalam pengamanan

mengenai identitas tersebut dapat digunakan keamanan standar dengan menggukan

Network Address Translation (NAT) yakni teknologi yang dapat menyembunyikan IP

address yang terdapat didalam jaringan LAN.

Hypertext Trasnfer Protocol (HTTP) merupakan protokol yang digunakan

untuk mentransfer dokumen atau halaman dalam WWW (World Wide Web). HTTP

mendefinisikan bagaimana suatu pesan dapat diformat dan dikirimkan dari client ke

server atau sebaliknya.

Hypertext Trasnfer Protocol Secure (HTTPS)menggunakan Secure Socket

Layer (SSL) sebagai sublayer dibawah HTTP aplikasi layer yang biasa. HTTP di

enkripsi dan deskripsi dari halaman yang di minta oleh pengguna dan halaman yang

di kembalikan oleh web server.

2.4E-Business

Menurut Dave Chaffey (2009, p.13), E-Business merupakan semua

pertukaran informasi yang dimediasikan oleh elektronik, mensuport cakupan bisnis

proses yang luas antara organisasi dan stakeholder pihak eksternal,

sedangkanmenurut Stevenson, dan Chee Chuong (2014, p.144), E-

Businessmerupakan suatu penggunaan teknologi untuk memfasilitasi transaksi bisnis,

dimana aplikasinya meliputi pembeliandan kegiatan bisnis lainnya melalui internet.

Dari kedua pendapat mengenai e-Business, dapat disimpulkan bahwa e-

Business yakni semua kegiatan bisnis yang didukung oleh media elektronik, tidak

hanya transaksi jual beli, tetapi mencakup semua kegiatan bisnis seperti pertukaran

informasi yang difasilitasi internet.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

15

Menurut Dave Chaffey (2009, p.9), E-Commerce merupakan transaksi

pertukaran informasi yang dimediasikan oleh elektronik, antara organisasi dan

stakeholder pihak eksternal.

2.4.1 Tipe Transaksi E-Business

Menurut Turban dan Linda Volonino (2011, p.162-163), tipe

transaksiE-Business ada 5, antara lain:

1. Business-to-Business (B2B)

Dalam transaksi B2B, pelaku penjualan dan pembelian

merupakan antar organisasi bisnis.

2. Business-to-Consumer (B2C)

Dalam transaksi B2C, pelaku penjualanmerupakan organsasi atau

perusahaan, dan pembelian merupakan perorangan atau

individual.

3. Consumer-to-Business (C2B)

Dalam transaksi C2C, konsumen menjadi penyediakebutuhan

tertentuuntuksuatu produk atau jasa, dan kemudian bersaing

dengan para pemasok lain untuk menyediakanproduk atau

jasapada harga yang diminta.

4. Government-to-citizens (G2C)

Dalam G2C, pemerintah berperan menjadi agen dan menyediakan

pelayanan ke masyarakat melalui teknologi e-commerce.

5. Mobile Commerce

Dalam Mobile Commerce, transaksi dilakukan dengan

menggunakan perangkat elektronik dengan menggunakan

jaringan tanpa kabel.

2.5 Peramalan

Menurut Deitiana (2011, p.32) Peramalan merupakan kegiatan untuk

memperkirakan apa yang akan terjadi di masa akan datang. Dalam hal peramalan ini

dapat berdasarkan kegiatan ataupun kebutuhan perusahaan misalnya peramalan akan

penjualan ataupun kebutuhan bahan baku

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

16

Peramalan dilihat dari sifat penyusunannya terbagi atas dua macam, yaitu:

1. Peramalan Kualitatif

Peramalan kualitatif merupakan peramalan yang bersifat subjektif dan

didasarkan atas intuisi dari orang yang menyusunnya.Dalam peramalan

ini pandangan dari orang yang menyusunnya sangat menentukan baik

atau tidaknya hasil ramalan tersebut.

2. Peramalan Kuantitatif

Peramalan kuantitatif didasarkan atas objek data historis di masa lalu dan

mengikuti pendekatan statistika formal dan pendekatan yang sistematis

yang meminimumkan kesalahan (error) peramalan berdasarkan beberapa

periode tertentu.

2.5.1 Tahapan Dalam Peramalan

Menurut Stevenson, dan Chee Cuong (2014, p.79),Ada enam tahapan

dalam proses peramalan, yaitu:

1. Menentukan tujuan ramalan. Bagaimana ramalan akan digunakan

dan kapan akan dibutuhkan ramalan. Tahapan ini

mengindikasikan tingkat rincian yang diperlukan dalam ramalan,

jumlah sumber daya (karyawan, waktu, komputer, dan biaya) yang

dapat dibenarkan, serta tingkat keakuratan diperlukan.

2. Menetapkan rentang waktu. Ramalan harus mengindikasi rentang

waktu, mengingat bahwa keakuratan menurun ketika rentang

waktu meningkat.

3. Memilih teknik peramalan.

4. Memperoleh, membersihkan, dan menganalisis data yang tepat.

Memperoleh data dapat meliputi usaha yang signifikan. Setelah

memperoleh data, data mungkin perlu dipilih agar dapat

menghilangkan objek asing dan data yang jelas tidak benar

sebelum analisis.

5. Membuat ramalan.

6. Memantau ramalan. Ramalan harus dipantau untuk menentukan

apakah ramalan ini dilakukan dengan cara yang memuaskan. Jika

tidak memuaskan, periksa kembali metode peramalan, asumsi,

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

17

keabsahan data, dan lain-lain. Kemudian mengubahnya sesuai

kebutuhan serta menyiapkan revisi ramalan.

2.5.2 Metode Peramalan

Menurut Stevenson dan Chee Cuong (2014, p.82-100) Peramalan

dapat dilakukan dengan bebrapa metode, yakni:

1. Naïve Method

Metode Naif memperkirakan jumlah peramalan saat ini

merupakan perkiraan peramalan satu periode setelahnya.Salah

satu kelemahan metode naif yakni ramalan hanya menelusuri data

aktual dengan satu periode yang cenderung terlambat, metode naif

tidak rata sama sekali.Hanya saja, dengan memperluas periode

jumlah data historis didasarkan pada ramalan, kesulitan ini dapat

diatasi.

2. Moving Average Method

Ramalan rata-rata bergerak (Moving

average)menggunakan sejumlahnilai data aktual terbaru untuk

menghasilkan ramalan berdasarkan jumlah rata-rata yang

ditentukan .

Ramalan rata-rata bergerak dapat dihitung menggunakan

persamaan sebagai berikut .

keterangan :

Ft = Ramalan ubtuk periode waktu t

MA = Rata – rata bergerak periode n

At-l = Nilai aktual pada periode t-l

n = Jumlah periode ( titik data ) dalam rata-rata bergerak

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

18

3. Weighted Moving Average Method

Rata-Rata Bergerak tertimbang(WeightedMoving

Average) ini sama dengan rata-rata bergerak , hanya saja

diberikan bobot lebih besar untuk nilai terbaru pada deret

berkala. Misalnya , nilai terbaru dapat diberikan bobot 0,40 ,

nilai terbaru berikutnya diberikan bobot 0,30 nilai terbaru

berikutnya setelah itu diberikan 0,20 dan nilai terbaru

berikutnya setelah itu diberikan bobot 0,10 . Perhatikan bahwa

jumlah bobot harus berjumlah 1 dan bobot yang paling besar

diberikan pada nilai terbaru .

4. Exponential Smoothing Method

Pemulusan Eksponensial(Exponential Smoothing)

adalah metode untuk menghitung rata-rata tertimbang canggih

serta masih relatif mudah digunakan dan dipahami.Setiap

ramalan baru didasarkan pada ramalan sebelumnya ditambah

dengan persentase selisih antara ramalan dengan nilai aktual

dari deret pada titik tersebut .

Artinya Ramalan berikutnya = Ramalan sebelumnya +

α ( Aktual-Ramalan sebelumnya)

(Aktual –Ramalan sebelumnya ) mewakili kesalahan

ramalan dan α adalah persentase dari kesalahan. Lebih ringkas

nya :

Keterangan

Ft = Ramalan untuk periode t

Ft-l = Ramalan untuk periode sebelumnya ( misalnya,

periode t-l )

α = Konstanta pemulus

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

19

At-l = Permintaan aktual atau penjualan untuk periode

sebelumnya

Konstanta pemulus α mewakili presentae kesalahan

ramalan.Setiap ramalan baru sama dengan ramalan

sebelumnya ditambah presentase kesalahan sebelumnya, untuk

mendapatkan nilai a dapat melalui pengalaman perusahaan

dalam kesalahan perkiraan sebelumnya.

5. Exponential Smoothing with Trend Method

Analisis trend mencakup mengembangkan persamaan

yang akan menguraikan trend secara pantas (mengasumsikan

bahwa trend ada didalam data). Teknik peramalan yang

melibatkan penggunaan persamaan trend, yakni perluasan dari

permulaan dari eksponensial.

Persamaan garis tren linear (linear trend equation)

memilki bentuk sebagai berikut.

Keterangan :

Ft = Ramalan untuk periode t

a = Nilai Ft pada t = 0

b = Kemiringan garis

t = Jumlah periode waktu yang ditentukan dari t = 0

Variasi pemulusan eksponensial sederhana dapat

digunakan saat deret berkala mempelihatkan trend

linier.Metode ini disebut juga pemulusan eksponensial dengan

mempertimbangkan tren(trend-ajustedexponential smoothing)

atau pemulusan ganda,yang membedakan dari pemulusan

eksponensial sederhana yakni ketika data bervariasi di sekitar

rata-rata atau memilki perubahan langkah atau perubahan

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

20

bertahap. Apabila deret memperlihatkan trend dan pemulusan

sederhana digunakan pada deret tersebut, semua ramalannya

akan ketinggalan dari trend.Jika data bertambah, setiap

ramalan akan menjadi terlalu rendah, jika data berkurang,

setiap ramalan akan menjadi terlalu tinggi .

Peramalan dengan mempertimbangkan tren (Trend

Ajusted Forecast) ini terdiri atas dua unsur, yaitu kesalahan

yang diratakan dan faktor trend.

Keterangan

St = Ramalan sebelumnya ditambah kesalahan yang

diratakan

Tt = Estimasi trend saat ini

St = TAF t + α (At – TAFt)

Tt = Tt-l + β ( TAFt – TAFt-l – Tt-l)

Yang mana αdan βadalah konstanta pemulusan.Untuk

menggunakan metode ini , seseorang harus memilih nilai α

danβ (biasanya melalui uji coba) serta mulai membuat

ramalan dan estimasi trend berdasarkan nilai β dimana

nilainya lebih kecil dari nilai α yang sebelumnya telah

ditanyakan ke perusahaan.

6. Linear Regression Method

Bentuk regresi linear yang paling umum digunakan

meliputi hubungan linier antara dua variabel.Metode linier

adalah untuk mencapai persamaan garis lurus yang

memperkecil jumlah kuadrat penyimpangan vertikal titik data

dari garis (misalnya, kriteria kuadrat kecil). Garis kuadrat

terkecil ini memiliki persamaan sebagai berikut .

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

21

Keterangan

y = Prediksi variabel ( terikat )

x = Prediksi variabe ( bebas )

b = kemiringan garis

a = Nilai yc ketika x=0 (misalnya , ketinggian garis pada

titik potong y)

Koefisien a dan b dari garis tersebut didasarkan pada dua

persamaan berikut .

keterangan

n = jumlah observasi

2.5.3 Metode Perhitungan Kesalahan

Menurut Stevenson dan Chee Cuong (2014, p.105-106) Perhitungan

mengenai perhitungan kesalahan dapat dilakukan yakni dengan MSE dan

MAD.

Ramalan adalah selisih antara nilai yang terjadi dengan nilai yang

diprediksikan untuk periode waktu tertentu.

Dengan demikian, Kesalahan = Aktual – Ramalan.

et = At – Ft

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

22

Keakuratan ramalan adalah faktor penting saat memutuskan diantara

berbagai alternatif peramalan.Keakuratan didasarkan pada hasil kesalahan

historis dari ramalan .

Ukuran yang digunakan untuk merangkum kesalahan historis adalah

Mean Absolute Deviation(MAD), Mean Squared Error (MSE).

MAD adalah rata rata kesalahan absolut, sedangkan MSE merupakan

rata-rata kesalahan kuadrat. Rumus yang digunakan untuk menghitung MAD,

dan MSE adalah sebagai berikut .

2.6Persediaan

Menurut Diana (2013,p.49),Persediaan merupakan stok yang dibutuhkan

perusahaan untuk mengatasi adanya fluktuasi permintaan. Persediaan dalam proses

produksi dapat diartikan sebagai sumber daya menganggur, hal ini dikarenakan

sumber daya tersebut masih menunggu dan belum digunakan pada proses berikutnya.

Persediaan dalam suatu sistem mempunyai suatu tujuan tertentu, dikarenakan adanya

sumber daya tertentu yang tidak bisa didatangkan ketika sumber daya tersebut

dibutuhkan.Sehingga, untuk menjamin tersedianya sumber daya maka perlu

direncanakan adanya persediaan.Berdasarkan hal tersebut maka definisi persediaan

adalah sejumlah sumber daya baik berbentuk bahan mentah ataupun barang jadi yang

disediakan perusahaan untuk memenuhi permintaan dari konsumen.

Menurut Stevenson, dan Chee Chuong (2014, p.179-180), Persediaan

(inventory)merupakan stok atau simpanan barang, dimana biasasnya menyimpan

sejumlah kebutuhan perusahaan baik untuk produksi atau barang penjualan dan

berhubungan dengan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan.

Menurut Dave Chaffey (2009, p.345), Inbound Logistic merupakan

manajemen dari sumber material dimana alurnya masuk ke dalam perusahaan dari

para supplier dan dari partner lainnya

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

23

Menurut Dave Chaffey (2009, p.345), Outbound Logistic merupakan

manajemen yang mensupplai sumber datya dimana alurnya berasal dari perusahaan

ke konsumennya dan ke para intermediary seperti retailer ataupun distributor.

2.6.1 Tujuan adanya persediaan

Menurut Diana (2013, p.49), Tujuan adanya persediaan ada7, yakni:

1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-

bahan yang dibutuhkan perusahaan.

2. Menghilangkan resiko kegagalan atau kerusakan material yang

dipesan sehingga dikembalikan.

3. Untuk menyimpan bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman

sehingga dapat digunakan bila bahan tersebut tidak ada di pasar.

4. Menjamin kelancaran proses produksi perusahaan.

5. Menjamin penggunaan mesin secara optimal.

6. Memberikan jaminan akan ketersediaan produk jadi kepada

konsumen.

7. Dapat melaksanakan produksi sesuai keinginan tanpa menunggu

adanya dampak atau resiko penjualan.

2.6.2 Jenis Persediaan

Menurut Diana (2013, p.50), Berdasarkan jenisnya, secara umum

persediaan dibagi atas 5 (lima) jenis yaitu :

1. Persediaan bahan mentah(raw material stock), merupakan barang

yang dibeli dari pemasok (supplier)dan akan digunakan atau di

olah menjadi produk jadi yang akan di olah oleh perusahaan.

2. Persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses (Work

inprocess or progress stock)meupakan bahan baku yang sudah

diolah atau dirakit jadi menjadi komponen namun masih barang

tersebut masih membutuhkan langkah-langkah selanjutnya agar

produk dapat selesai dan menjadi produk akhir.

3. Persediaan bagian produk atau parts yang dibeli (component stock),

merupakan persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen

(parts) yang diterima dari perusahaan lain, yang dapat secara

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

24

langsung dirakit dengan parts lain, tanpa proses produksi

sebelumnya.

4. Persediaan barang jadi (finished goods), yaitu barang yang telah

selesai diproses dan siap untuk disimpan di gudang, kemudian

dijual atau didistribusikan ke lokasi pemasaran.

5. Persediaan bahan pembantu atau barang-barang perlengkap

(supplies stock), merupakan barang-barang yang dibutuhkan untuk

menunjang kegiatan produksi, hanya saja tidak menjadi bagian

produk akhir yang dihasilkan perusahaan tetapi menjadi bahan

penopamg kegiatan produksi.

2.6.3 Metode Perhitungan Persediaan

Menurut Murdifin dan Mahfud (2012, p. 8-9), Biaya persediaan

meliputi:

1. Biaya pemesenan (Oredering cost), merupakan biaya yang meliputi

biaya permintaan pembelian, peyampaian pesanan pembelian, dan

yang berhubungan dengan biaya penerimaan dan pemeriksaan

pesanan. Sehubungan dengan itu, untuk meminimalkan biaya

pemesanan.

2. Biaya penyimpanan (Storage or holding Cost) merupakan biaya

atas persediaan yang terjadi sehubungan dengan penyimpanan

sejumlah persediaan dalam perusahaan. Biaya ini mencakup biaya

pemesanan ruangan, pendingin ruang penyimpanan, biaya

penerangan, keamanan, sewa gudang pemeliharaan sediaan,

kerusakan sediaan, serta kerugian karena perubahan harga, premi

asuransurasi, pajak adiministrasi persediaan, dan biaya penjagaan

gudang.

2.6.3.1EOQ

Menurut Stevenson, dan Chee Chuong (2014, p.191), model

EOQ merupakan diigunakan untuk mengidentifikasikan ukuran pesanan

tetap dimana akan meminimalkan jumlah biaya tahunan untuk

penyimpanan persediaan serta pemesanan persediaan.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

25

Biaya penyimpanan tahunan dihitung dengan mengalikan rata-rata

jumlah persediaan di gudang dengan biaya untuk menyimpan satu unit selama

satu tahun meskipun unit tersebut tidak selalu harus disimpan selama satu

tahun.Rata-rata persediaan hanyalah sekedar setengah dari kuantitas

pesanan.Jumlah di tangan menurun secara konstan dari Q unit menjadi 0, untuk

rata-rata sebesar (Q + 1)/2, atau Q/2. Dengan menggunakan simbol H untuk

mewakili rata-rata biaya penyimpanan tahunan, total biaya penyimpanan

tahunan adalah :

Biaya penyimpanan tahunan = HQ

2

Sumber:Stevenson dan Chee Chuong (2014, p.192)

Gambar 2.2 Rata-rata tingkat persediaan

Keterangan :

Q = Kuantitas pesanan dalam unit

H = Biaya penyimpanan per unit

Biaya pemesanan tahunan SQ

D

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

26

Keterangan :

d = Permintaan, biasanya dalam unit per tahun

s = Biaya pemesanan

Sumber :Stevenson dan Chee Chuong (2014, p.193)

Gambar 2.3 Struktur biaya EOQ

Frekuensi Pemesanan merupakan jumlah seberapa banyak peesanan dalam

suatu periode perhitungan. Tujuan model ini dimulai dengan adanya komponen

biaya ordering cost yang tergantung pada seberapa banyak jumlah pemesanan

dalam 1 periode peritungan, dimana frekuensi pemesanan bergantung pada :

1. Jumlah kebutuhan selama 1 periode (D)

2. Jumlah kuantitas pemesanan (Q)

Berdasarkan keterangan di atas, dapat dituliskan bahwa frekuensi pemesanan

adalah :

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

27

F =

Safety stock merupakan persediaan tambahan minimal yang harus

diadakan untuk melindungi kehabisan bahan baku. Terjadinya stock out ini

dipengaruhi oleh penggunaan bahan baku yang lebih besar dari perkiraan

semula, ataupun adanya keterlambatan dalam pengiriman bahan baku yang

dipesan Untuk perhitungansafety stockdapat menggunakan metode sebagai

berikut:

a. Metode perbedaan pemakaian maksimum dan rata-rata.

Metode ini dilakukan dengan menghitung selisih antara pemakaian

maksimum dengan pemakaian rata-rata dalam jangka waktu tertentu, kemudian

selisih tersebut dikalikan dengan lead time.

Safety stock = (Pemakaian maksimum – Pemakaian rata-rata) Lead

time

b. Metode statistika yang berdistribusi normal.

Safety stock = Z

dimana:

Z = standar normal (diperoleh dari tabel distribusi normal. Misalnya, Z =

95%, ini berarti tingkat pelayanan sebesar 95% dari permintaan atau

penjagaan terhadap kemungkinan terjadinya stock out hanya 5%)

= standar deviasi

L = lead time

Jumlah persediaan aman yang sesuai untuk situasi tergantung pada faktor-

faktor berikut:

1. Rata-rata tingkat permintaan dan rata-rata waktu tunggu

2. Variabilitas permintaan dan waktu tunggu

3. Tingkat layanan yang diinginkan

Tingkat layanan (service level) dapat didefinisikan sebagai

probabilitas bahwa permintaan tidak akan melampaui pasokan selama waktu

tunggu. Contohnya adalah jika permintaan akan dipenuhi dalam 95 persen

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

28

kejadian tersebut, tidak berarti bahwa 95 persen dari permintaan akan

dipenuhi. Risiko kehabisan persediaan adalah komplemen dari tingkat

layanan, tingkat layanan pelanggan sebesar 95 persen mengimplikasikan

risiko kehabisan persediaan sebesar 5 persen yaitu :

Tingkat layanan = 100 persen – Risiko kehabisan

Titik Pemesanan Kembali (ROP)

Ketika kuantitas suatu barang di tangan jatuh hingga jumlah ini, barang

tersebut akan dipesan kembali.

Tujuan dalam pemesanan adalah membuat pesanan ketika jumlah

persediaan di tangan cukup untuk memenuhi permintaan selama waktu yang

dipakai untuk menerima pesanan tersebut (yaitu waktu tunggu).Terdapat empat

determinan dari kuantitas titik pemesanan kembali.

1. Tingkat (biasanya berdasarkan pada ramalan).

2. Waktu tunggu.

3. Sejauh mana variabilitas permintaan dan/atau waktu tunggu.

4. Derajat resiko kehabisan persediaan yang dapat diterima oleh manajemen.

Untuk perumusan teori dan metode perhitunganya yakni :

ROP = d x LT + SS

Keterangan :

D = jumlah total permintaan

LT = waktu tunggu dalam hari atau minggu

SS = Safety Stock atau persediaan minimal yang haru dimiliki perusahaan

2.6.3.2Single Period Inventory System

Sistem Single Period Inventory Systemmenurut Stevenson , dan Chee

Cuong (2014, p.215), umumnya digunakan untuk menangani pemesanan

barang yang udah rusak, dan terjadi apabila barang yang dimaksudkan untuk

didistribusikan kepada konsumen memiliki waktu penggunaan yang terbatas,

tidak dipakai untuk jangka waktu yang lama atau secara terus menerus,

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

29

padaSingle Period Inventory Systemberguna untuk berbagai macam layanan

dan aplikasi manufaktur.

2.6.3.3Multi Period System

Menurut Jacobs, Chase, Aquilano (2009, p.364), Ada 2 tipe

dalam system ini, fixed order period (juga disebut dengan EOQ atau Q

Model) dan fixed-time period (P Model).Multi Period Inventory System

dibuat untuk memastikan bahwa suatu barang harus ada dalam jangka

waktu tertentu. Adapun syarat dan perbedaan dari kedua tipe ini adalah.

Tabel 2.1Perbedaan Q Model dan P Model

Q Model P Model

Jumlah Pemesanan Pemesanan dalam

jumlah yang sama

Pemesanan dalam

jumlah yang bervariasi

Waktu Pemesanan Saat persediaan pada

titik ROP

Saat tinjauan waktu

sudah tiba

Pencatatan Persediaan Setiap terjadi penarikan

atau penambahan barang

Hanya pada tinjauan

waktu yang ditentukan

Ukuran Persediaan Lebih kecil dari fixed-

time period (P Model)

Lebih besar dari fixed

order period (Q Model)

Waktu Pemeliharaan Tinggikarena pencatatan

yang terus-menerus

Jenis Barang Barang yang cukup

mahal atau yang sangat

penting

-

Sumber :Jacobs, Chase, Aquilano. (2009:364)

2.6.3.4 Q Model

Model ini mengacu kepada jumlah pemesanan yang tetap

untuk setiap kali pesan, dan waktu pemesanan dilakukan secara variasi.

Untuk perhitungan jumlah pemesanan barang yang optimal dan ROP,

rumus yang digunakan adalah :

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

30

Q* =

SS = zs

R = dL + SS

keterangan

z = standar deviasi untuk service probability

D = Permintaan selama periode tertentu

S = Biaya Pemesanan

H = Biaya Penyimpanan

SS = Safety Stock

R = Reorder Point

Q* = Jumlah pemesanan optimal

2.6.3.5 P Model

Metode P Model ini mengacu kepada dimana pemesanan

dilakukan mengikuti suatu periode yang tetap, hanya saja kuantitas dari

barang yang dipesan dapat berubah.Kelemahan dalam penerapan metode

ini yakni permintaan kebutuhan bersih yang terus menerus, sehingga

interval pemesanan yang telah ditentukan sebelumnya tidak berlaku

lagi.Dalam metode P Model ini, perhitungannya adalah sebagai berikut.

Q* = d (T* + L) + SS – I

T* =

SS = Zs

I = SS +

keterangan :

I = persediaan dalam stok

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

31

T* = selang waktu pemesanan kembali

L = waktu pengiriman

s = standar deviasi

SS = Safety Stock

d = permintaan rata-rata

2.6.3.6 Metode Min-Max

Menurut Sarjono (2013) Minimal-Maximal Inventory System memiliki

cara kerja dengan melihat batasan-batasan yang telah ditentukan seperti

batas titik minimum dan batas titik maksimum persediaan dimana apabila

persediaan telah melewati batas minimum dan mendekati batas safety

stock, maka pemesanan ulang harus dilakukan. Jadi, batas

minimum(minimum stock) merupakan batas tingkat pemesanan ulang.

Batas maksimum (maximum stock) adalah batas kesediaan perusahaan

untuk menginvestasikan uangnya dalam bentuk persediaan bahan baku.

Dalam perhitungan safety stock pada metode ini dibutuhkan rata-rata dari

jumah permintaan per bulannya. Perhitungan dari konsep ini adalah

sebagai berikut.

SS =

Min. Stock = (DL) + SS

Max. Stock= 2(DL) + SS

f =

T =

Q = Max. Stock - Min.Stock

2.6.3.7 Metode Fixed Order Interval system (EOI)

Model interval pesanan tetap (fixed-order-interval-FOI model)

digunakan ketika pesanan harus dibuat pada interval waktu yang tetap

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

32

(mingguan, dua kali sebulan, dan sebagainya) waktu pesanan lebih

ditetapkan.Sistem persediaan yang berbasiskan waktu, melakukan suatu

pesanan berdasarkan suatu jangka waktu tertentu.Jumlah pesanan

bergantung kepada pemakaian permintaan selama periode waktu tersebut.

Rumus dari atau cara perhitungan dari EOI ini yaitu :

1. EOI= Ch.D

)(2 Co

2. Maximum Inventory Level (E) = SS+D(EOI+L)

3. Average Interval Level (I)= SS + ½D.EOI

4. Turn Over Ratio= I

D

5. Order Quantity = E-I

6. Total Inventory cost I.ChEOI

+= Co

2.7E-Procurement

Menurut Dave Chafffey (2009, p.381), E-Procurementmerupakan suatu sistem

integrasi elektronik yang dapat mengintegrasikan semua kegiatan dalam pengadaan

barang seperti kegiatan pemesanan, pembelian, dan pembayaran antara pemasok dan

pembeli, sedangkan menurut Turban dan Linda Volonino (2011, p.171) berkaitan

dengan proses pengadaan berdasarkan teknologi e-bisnis dan strategi.

Berikut adalah contoh procurementyang ada dalam internal organisasi dengan

memanfaatkan intranet .

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

33

Sumber : Dave Chaffey(2009, p.382)

Gambar 2.4 Kegiatan procurement

Menurut Turban dan Linda Volonino (2011, p.172), Strategidan

solusiterkait dengane-procurementmemiliki duatujuan dasar, antara lain:

1. Cost Control

Tujuanpertama adalah untuk mengontrolpengeluaran perusahaan.

Organisasidapat memaksimalkan jumlahpengeluaran mereka,

yaitumemastikan bahwa uangyang digunakanuntuk pembelian barang

nantinya mendapatkan hasilbarangdalam pengadaan produk yang

dapat menambah nilai.

2. Simplify processes

Tujuan kedua adalah untuk mengefektifkanproses pengadaanuntuk

membuatnyaefisien dan menjadi lebih mudah diatur dan dikontrol

oleh perusahaan sehingga dalam pengadaan barang akan lebih cepat .

2.8 Analisa Perancangan Sistem Informasi

Menurut Satzinger (2012, p.5), Systems Analysismerupakan setiap aktivitas

yang memungkinkan seseorang untuk dapat memahami dan mengerti mengenai

bagaimana jalannya suatu sistem.Untuk Systems Design menurut Satzinger (2012,

p.5), Systems Design merupakan beberapa aktivitas yang memungkinkan seseorang

untuk dapat mendeskripsikan secara rinci mengenai kebutuhan perancangan sistem.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

34

Menurut Satzinger (2012, p.46), Unified Modeling Language (UML)

merupakan suatu standarisasi dalam bahasa pemodelan yang menjelaskan entitas data

serta kegiatan yangdilakukan oleh tiap entitas data .

2.8.1 SDLC

Menurut Satzinger (2012, p.40), System Development Life Cycle

merupakan keseluruhan proses yang dilakukan dalam pembangunansuatu

sistem informasi yang di rancang berdasarkan alur yang saling terkait.

Menurut Satzinger (2012, p.228-231), Dalam melakukan pendekatan

SDLC, terdapat dua pendekatan yakni secara Traditional Predictive dan

pendekatan secara Adaptive.

1. Traditional Predictive approach

Dalam metode tradisional dapat diasumsikan bahwa dalam

setiap perancangan sistem dapat dilakukan secara berurutan,

dimana setiap fase memiliki hubungan dengan fase selanjutnya

dan setiap fase yang ada merupakan kegiatan yang saling

terkait, hal ini disebut dengan metode Waterfall .

Sumber : Satzinger (2012, p.229)

Gambar 2.5 Pendekatan Tradisional SDLC

Dalampraktek pendekatan secara tradisional, tidak adaakan

kembali. Hal ini dikarenakan dalam fase waterfall, tiap

kegiatan dapat dilakukan secara berurutan.

2. Newer adaptive approach

Dalam pendekatan baru secara adaptif, setiap kegiatan dari

tiap fase yang dilakukan akan dilakukan pengulangan hingga

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

35

projek perancangan selesai dibuat.Perancangan model baru

secara adaptif ini disebut juga dengaan Spiral Method.

Sumber : Satzinger (2012, p.230) Gambar 2.6 Metode Spiral

2.8.2Pendekatan Dalam Perancangan program

Dalam perancangan sistem menurut Satzinger (2012, p.237),

pendekatan dapat dilakukan dengan 2 metode yakni Tradisional dan

Berbasiskan Objek.

1. Pendekatan secara Struktur

Menurut Satzinger (2012, p.23-238)dalam pendekatan

tradisional yakni secara terstruktur menggunakan 3 teknik yakni

dengan teknik structured analysis, structured design, dan

structured programming.Teknik structured programming

merupakan pendekatanpemrogramandi manamasing-

masingmodul memilikisatu titikawal dantitik akhirdanmemiliki

urutan yang tetap. Structured design menyediakan pedoman dan

petunjuk dalam pembuatan program, bagaimana alur program

yang dibuat, serta mengorganisir sehingga program yang dibuaat

menjadi teratur, sedangkan structured analysis akan

mendefiniskan kebutuhan sistem berdasarkan struktur analisis

model.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

36

Sumber : Satzinger (2012, p.237) Gambar 2.7 Pendekatan Struktur

2. Pendekatan berbasiskan Objek

Menurut Satzinger (2012, p.241), Object merupakan suatu

benda yang teredapat dalam komputer yang dapat merespon

pesan.Model merepresentasikan aspek penting dalam kehidupan

nyata.Object Oriented Analysis mendefinisikan semua objek

yang bekerja didalam sistem dan menunjukkan use caseapa

yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Object

Oriented Design mendefinisikan semua tipe ojek yang

berkomunikasi dengan pengguna dan device dalam sistem,

menunjukkan bagaimana suatu objek berinteraksi dalam

penyelesaian tugas, dan membenarkan pengertian dari objek

menjadikan objek dapat diimplementasikan dalam suatu bahasa.

2.8.3Model Perancangan Sistem

Menurut Satzinger (2012, p.242), Perancangan sistem merupakan

fungsi yang perlu disediakan dalam merancang dan akan dijalankan sistem.

Dalam bentuk perancangan yang dapat digunakan yakni Event Table, Use

Case, Domain Class Diagram, Sequence Diagram, dan User Interface.

2.8.3.1Event Table

Menurut Satzinger (2012, p.159), Event Table merupakan

suatu katalog yang berisikan kejadian dari perancangan sistem. Dalam

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

37

Event Table tiap aktivitas dibuat secara berurutan berdasarkan setiap

kegiatan yang ada.

Sumber : Satzinger (2012, p.161)

Gambar 2.8 Event Table

2.8.3.2 Use Case

Menurut Satzinger (2012, p.69), Use Case merupakan

penggambaran sistem yang dibuat berdasarkan aktiviasnya dengan

user yang bersangkutan. Dalam use case sistem akan merespon pesan

dari user.

Sumber : Satzinger (2012, p.81) Gambar 2.9Use Case

Menurut Satzinger (2012, p.121)Use CaseDescription

mendeskripsikan secara detail proses-proses yang terdapat dalam Use Case.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

38

Sumber : Satzinger (2012, p.123)

Gambar 2.10Use Case Description

Menurut Satzinger (2012, p.242), Use Case Model merupakan

kumpulan dari pemodelan yang digunakan dalam menangkap perancangan

sistem berdasarkan penggunaannya menggunakan pendekatan berdasarkan

objek.

Menurut Satzinger (2012, p.78) Use Case Diagram merupakan

suatumodel yang menggambarkan aktivitas yang menunjukkan apa saja yang

dilakukan oleh sistem, dimana aktivitas yang dilakukan berdasarkan apa

yang diminta oleh pengguna.

Simbol-simbol yang digunakan dalam use case diagramantara lain:

actor, use case, connecting line, serta system boundary.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

39

Sumber : Satzinger (2012, p.81)

Gambar 2.11Use Case Diagram

2.8.3.3Activity Diagram

Menurut Satzinger (2012, p.125), Activity Diagram

menggambarkan aktivitas-aktivitas pengguna sistem yang ada secara

sekuensial dan berurutan sesuai dengan alur yang berjalan. Dengan

activity diagram suatu kegiatan yang kompleks akan dibuat menjadi

lebih terarah dan dibuat menjadi flow.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

40

Sumber : Satzinger (2012, p.125)

Gambar 2.12 Activity Diagram

2.8.3.4Domain Model Class Diagram

Menurut Satzinger (2012, p.101), Classmengkategorikan suatu

objek, setiap objek akan mendeskripsikan class.Domain Class akan

mendeskripsikan objek dari domain, dan Class Diagram digunakan

untuk menunjukkan class dari objek yang berada pada sistem.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

41

Sumber : Satzinger (2012, p.102)

Gambar 2.13 Class Diagram

Menurut Satzinger (2012, p.101), Class Diagram merupakan

suatu penggambaran objek dengan berdasarkan atribut yang ada

dalam objek tersebut dan dihubungkan antara satu dan yang lainnya.

2.8.3.5System Sequence Diagram

Menurut Satzinger (2012, p.127)System Sequence Diagram

merupakan penggambaran pemodelan perancangan sistem yang

menggambarkan diagram alur antara aktor eksternal dengan sistem

berdasarkan pada Use Case Diagram yang telah dibuat sebelumnya .

Sumber : Satzinger (2012, p.127)

Gambar 2.14System Sequence Diagram

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

42

2.8.3.6User Interface

Menurut Satzinger (2012, p.189), System Interface merupakan

bagian dari sistem informasi yang melibatkan proses input dan output

dimana proses tersebut membutuhkan interaksi dengan manusia.

Menurut Satzinger (2012, p.189), User Interface merupakan

bagian dari sistem informasi yang membutuhkan interaksi dengan

pengguna sistem untuk membuat suatu proses input dan outputberupa

tampilan grafis.

Sumber : Satzinger (2012, p.203)

Gambar 2.15User Interface

Dari kedua pengertian mengenai sistem interface dan danuser

interface, dapat diambil kesimpulan bahwa user Interface merupakan

taapilan luar yang dapat dilihat dan dilakukan interaksi sistem yang

nantinya intergasi yang akan dilakukan akan dilakukan oleh

interfacesistem.

2.9 Tandan Buah Segar, CPO, dan Palm Kernel

Tandan Buah Segar (TBS) merupakan suatu bagian dari produksi kelapa

sawit yangmerupakan bahan baku awal yang nantinya akan diolah menjadi minyak

kasar CPO (Crude Palm Oil ) dan inti sawit (Palm Karnel).

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

43

Sumber : PT. RSI (2014)

Gambar 2.16 Hubungan TBS, CPO, dan PK

CPO (Crude Palm Oil) pada dasarnya merupakan minyak mentah dari hasil

pengolahan buah pada TBS (Tandan Buah Segar), CPO (Crude Palm Oil) inilah

yang menjadi komoditas berharga yang diincar oleh pengusaha sawit yang nantinya

dapat diolah menjadi sabun ataupun minyak goreng .

PK(Palm Kernel) atau inti sawit merupakan biji Endosperma (cangkang

pelindung inti) dan Embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi. Kernel

ini dihasilkan dari pemisahan daging dan buah selama proses pengolahan di Pabrik

Kelapa Sawit.

2.10 Kerangka Pemikiran

Penulis mengerjakan penulisan ini dengan melakukan survey mengenai

proses bisnis berjaan perusahaan, setelah itu dilakukan pengambilan data yang

terbagi atas data primer dan data sekunder. Setelah diketahui proses bisnis dan letak

permasalahan sistem berjalan barulah dilakukan pencarian data terkait dengan masala

yang ada dilalam perusahaan.

Dalam data primer, selain menggunakan wawancara dan studi lapangan,

diambil pula data mengenai proses bisnis serta kegiatan dan data penjualan TBS

berdasarkan rentan waktu 3 tahun terakhir , data setruktur biaya pengadaan TBS.

Dalam data sekunder dilakukan penelitian mengenai analisa perusahaan

dengan mengacu kepada teori teori yang diambil dari sumber buku 5 tahun terakhir

dari skripsi ini dibuat.

Pengumpulan data ini dilakukan agar dapat ditemukannya acuan dalam

usulan pemecahan masalah. Lalu, dilakukan langkah perhitungan dengan

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

44

melakukananalisa data kebutuhan TBS perusahaan dengan melakukan

forecastingberdasarkan data 3 tahun sehingga mendapatkan hasil peramalan 1 tahun

kedepan, dilanjutkan dengan perhitungan biaya total dalam penyediaan barang 1

tahun berikutnya, setelah mendapatkan jumlah perkiraan untuk periode berkutnya,

selanjutnyadilakukan perhitungan mengenai persediaan, dimana nantinya hasil

perhitungan persediaan akan dibandingkan dan dijadikan acuan dalam proses

pemesanan bahan baku melalui sistem yang akan dirancang, laludilakukan tahap

perancangan sistem dengan melakukan pendekatan objek menggunakan beberapa

model perancangan sistem yakni Activity Diagram, Use Case, Class Diagram, dan

System Sequence Diagram, serta User Interface.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00064-MNSI... · Management Support Systems menyediakan informasi berupa laporan

45

Sumber :Data Diolah Penulis (2014)

Gambar 2.17Kerangka Pemikiran

PT. Rohul Sawit Indutri

Data Permintaan CPO dan Palm Kernel Periode Januari 2011- Maret 2014

Perhitungan Peramalan

Linear Regression Moving Average

Weighted Moving Average Naive Method

Exponential Smoothing

Exponential Smoothing with Trend

Perhitungan dan Perbandingan MAD dan MSE yang terkecil

Pilih Efisiensi

Hasil Penelitian

Perhitungan persediaan dengan metode EOQ, P Model, Q Model, Min-Maxdan EOIsetahun

kedepan

Use Case Activity Diagram

SSD User Interface

Perancangan Sistem

Class Diagram