bina nusantara | library & knowledge...
TRANSCRIPT
BAB 2
LANDASAN TEORI
Di dalam bab ini penulis akan mengulas mengenai teori yang digunakan
dalam penelitian, yang terbagi atas 2 yaitu teori umum dan teori khusus. Dimana
teori umum tersebut mencakup : Komunikasi, Komunikasi Organisasi, Public
Relations. Sementara untuk teori khusus mencakup : Customer Relationship
Management, Event, dan Special Event. Penelitan sebelumnya yang dilakukan oleh
Nur Shaff Afifa mahasiswa Bina Nusantara dengan judul “ Strategi PR dalam
Membangun CRM di PT. Sungwon Button Indonesia”, Dalam penelitan tersebut
lebih membahas bagaimana peran dan cara PR dalam membangun CRM dalam
perusahaan dan hanya fokus terhadap pelanggan yaitu cara untuk mempertahankan
pelanggan, sementara penelitan yang penulis lakukan membahas mengenai proses
penerapan CRM untuk mengetahui ekspetasi pelanggan terhadap suatu event.
Sedangkan penelitian lainnya yang berjudul “Issues and Perspectives in Global
CRM” oleh B. Ramaseshan dalam journal of service reseacrh tahun 2006,
membahas mengenai pentingnya menerapkan strategi CRM di perusahaan agar, bisa
bersaing dengan kompetitor dan juga rekomendasi untuk global CRM.
9
10
2.1 TEORI UMUM
2.1.1 Komunikasi
Komunikasi atau comunication berasal dari bahasa Latin
“communis”. Communis atau dalam bahasa Inggrisnya “common” berarti
sama. Jadi, jika kita berkomunikasi, ini berarti bahwa kita dalam keadaan
berusaha untuk menimbulkan suatu persamaan dalam hal sikap dengan
seseorang. Sehingga pengertian komunikasi adalah sebagai proses
menghubungi atau mengadakan perhubungan. (Rosmawati. 2010: 17).
Sedangkan menurut Anderson , dalam (Sendjaja, 2007:21) komunikasi
adalah proses kita bisa memahami dan dipahami oleh orang lain. Komunikasi
merupakan proses yang dinamis dan secara konstan berubah sesuai dengan
situasi yang berlaku.
Dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah proses hubungan antara
satu sama lain untuk saling memahami dan dipahami dalam persamaan.
2.1.2 Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan
penafsiran pesan diantara unit – unit komunikasi yang merupakan bagian dari
suatu organisasi tertentu. (Pace & Faules 2010:31). Lalu menurut Goldhaber
dalam Arni Muhammad (2011 : 67-74) memberikan definisi komunikasi
organisasi seperti berikut,
“organizational communications is the process of creating and exchanging messages within a network of interdependent relationship to cope with environmental uncertainty”.
11
Dengan kata lain komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan
saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung
satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu
berubah-ubah. Oleh sebab itu komunikasi organisasi adalah komunikasi yang
terdapat di dalam suaru organisasi yang saling terhubung antara jaringan dan
tergantung satu sama lain dalam menafsirkan pesan untuk mengatasi
lingkungan yang tidak pasti sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.
2.1.3 Public Relations
Public Relations dalam perkembangannya mengalami pertumbuhan
yang cukup pesat, yang dahulu tidak ada perusahaan yang memikirkan betapa
pentingnya posisi dan peranan seorang praktisi PR dalam perusahaan, dan
sekarang hampir di semua perusahaan, terutama perusahaan besar yang
memiliki nama, pasti memiliki pula praktisi PR di dalam strukturnya. Hal itu
disebabkan karena kesadaran perusahaan dalam pentingnya pandangan
masyarakat mengenai perusahaan atau yang biasa disebut citra, lalu juga
pentingnya melakukan berbagai macam program acara untuk konsumen
dengan tujuan meningkatkan profit perusahaan, dan juga melakukan kegiatan
sosial yang diwajibkan untuk perusahaan ke konsumen. Pemeliharaan
hubungan dengan publik pun harus dilakukan secara kontinuitas. Dan seorang
praktisi PR harus bisa menjadi jembatan komunikasi antara perusahaan dengan
publiknya, yaitu PR dituntut untuk bisa menjadi penengah yang adil dan bisa
12
memberikan solusi kepada kedua belah pihak. Menurut Denny Griswold dalam
Ardianto, (2011:9) yaitu :
“Public Relations is the management function which evaluates public attitudes, identifies the policies and procedures of an individual or an organization with the public interest, and plans and executes a program of action to earn public understanding and acceptance.”
Definisi di atas dapat diterjemahkan sebagai berikut, hubungan
masyarakat adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik,
mempelajari kebijakan dan prosedur individual atau organisasi sesuai dengan
kepentingan publik dan menjalankan program untuk mendapatkan
pemahaman dan penerimaan publik.
Dan apabila dikaitkan dengan pemasaran Menurut Pride & Ferrel dalam
buku Foundations of Marketing, (2012:4) yaitu :
“Marketing is the proccess of creating, distributing, promotion and pricing goods, services and ideas to facilitate satisfying exchange relationships with customers in a dynamic environment. “
Dapat diterjemahkan sebagai berikut, bahwa pemasaran merupakan suatu
proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan
distribusi dari ide, barang, jasa, organisasi dan kegiatan untuk menciptakan
pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi.
Hasil yang dicapai dalam kegiatan PR adalah citra baik (good image),
itikad baik (good will), saling pengertian (mutual understanding), saling
mempercayai (mutual confidence), saling menghargai (mutual appreciation),
toleransi (tolerance). Ardianto (2004:14).
Disini terlihat bahwa untuk mencapai pertukaran yang memuaskan
antara perusahaan dengan konsumennya maka, seorang praktisi PR
13
melakukan komunikasi dua arah guna mendapatkan hubungan timbal balik
dari apa yang diinginkan konsumen, dan dengan apa yang diharapkan
perusahaan. Public Relations menggunakan komunikasi untuk memberitahu,
mempengaruhi dan mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku publik
sasarannya.
2.1.3.1 Fungsi Public Relations
Setelah mengulas mengenai definisi praktisi PR, selanjutnya akan
dijabarkan fungsi dari PR di dalam perusahaan. Menurut Robert Harlow
dalam Firsan (2011: 46) membagi fungsi Public Relations menjadi dua, untuk
menjelaskan apa itu Public Relations, mengapa diadakan dan bagaimana
melakukannya, yaitu sebagai method of communication dan state of being.
1. Sebagai method of communication, yaitu Public Relations merupakan
rangkaian atau sistem kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh
perusahaan, baik pimpinan, karyawan atau staf.
2. Sebagai state of being, Public Relations merupakan perwujudan
kegiatan komunikasi yang “dilembagakan” ke dalam bentuk biro,
bagian divisi atau seksi dalam sistem manajemen Public Relations yang
mempunyai pemimpin.
Menurut Cutlip Center dari buku Dasar-Dasar Humas yang dikutip oleh
Frida Kusumastuti, (2004: 23) mengemukakan bahwa fungsi Public
Relations meliputi hal-hal sebagai berikut:
14
1. Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan perusahaan.
Dikatakan menunjang kegiatan manajemen yang dimaksud adalah
kegiatan yang berhubungan dengan komunikasi, karena perlu adanya
arus komunikasi yang jelas dan terstruktur untuk merealisasikan tujuan
perusahaan. Dan yang mengatur hal tersebut adalah praktisi PR.
2. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan
menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan
menyalurkan opini publik kepada perusahaan. Tidak jauh berbeda dari
tugasnya, fungsi PR memang menjadi jembatan komunikasi antara
perusahaan dengan publik.
3. Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan perusahaan
untuk kepentingan umum. Tanggungjawab PR tidak hanya kepada
perusahaan yang diwakili saja, tetapi juga harus melayani publik.
Karena itu PR diharapkan bisa menciptakan rasa saling pengertian
antara kedua belah pihak, dan bisa memberikan win-win solution demi
kepentingan umum.
4. Membina hubungan secara harmonis antara perusahaan dan publik, baik
internal maupun eksternal. Rasa percaya dan pengertian bisa dipupuk
dengan adanya komunikasi yang baik dan efektif yang bersifat
kontinuitas oleh perusahaan dan publiknya dan juga atasan dan
bawahan yang dijembatani semua oleh PR.
Dapat disimpulkan bahwa fungsi PR dalam menjadi jembatan
komunikasi antara perusahaan dengan publiknya, sama seperti yang
dilakukan PR Esia dalam membangun hubungan harmonis dengan cara
15
menerima dan menampung semua keluhan konsumen dan berusaha untuk
memperbaiki keadaan dengan meningkatkan kinerja dari perusahaan.
Lalu dalam dan menunjang kegiatan manajemen dalam bentuk saran
mengenai langkah yang mesti dilakukan dalam mencapai tujuan dari
perusahaan. Fungsi tersebut dapat dilakukan secara maksimal apabila PR
dapat melakukan komunikasi persuasif yang dapat meyakinkan
perusahaan dan publiknya
2.1.3.2 Peran Public Relations
Melihat dari definisi dan fungsi dari seorang PR, maka perlu adanya
penjelasan mengenai peranan PR di dalam perusahaan. Karena sebelum
menjalankan tugas dan fungsinya perlu diketahui peranan PR terlebih dahulu.
Peran PR menurut Ruslan (2010:20), adalah PR bertindak sebagai
komunikator atau mediator untuk membantu menejemen mendengarkan apa
yang diinginkan dan diharapkan publiknya. Terdapat komunikasi timbal balik
dan tercipta saling pengertian, mempercayai, mendukung, menghargai, dan
toleransi antara kedua belah pihak.
Sedangkan menurut Firsan (2011:58) terdapat beberapa peran Public
Relations dalam bekerja sama dengan beberapa pihak terkait yaitu:
16
1. Public Relations sebagai Penasihat ahli
Seorang praktisi pakar Public Relations yang berpengalaman dan
memiliki kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam
penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya. Hubungan praktisi
Public Relations dengan manajemen organisasi artinya pihak
manajemen bertindak pasif untuk menerima atau memercayai apa yang
telah disarankan atau usulan dari pakar Public Relations tersebut dalam
memecahkan dan mengatasi persoalan Public Relations yang tengah
dihadapi oleh organisasi bersangkutan.
2. Public Relations sebagai mediator komunikasi
Yaitu kemampuan menguasai teknik komunikasi baik melalui media
secara lisan maupun tertulis dalam penyampaian pesan atau
menyalurkan informasi dari lembaga organisasi yang diwakilinya
kepada publik.
3. Public Relations sebagai problem solver
Mampu mengatasi setiap permasalahan yang dihadapinya, baik secara
proaktif, antisipatif, inovatif, dinamis dan solutif.
4. Public Relations sebagai Teknisi komunikasi
Berbeda dengan tiga peranan praktisi Public Relations profesional
sebelumnya yang terkait erat dengan fungsi dan peranan manajemen
organisasi. Peranan ini menjadikan praktisi Public Relations sebagai
journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis
komunikasi atau dikenal dengan method of communication.
17
Kesinambungan antara peran dan fungsi PR adalah sama – sama
menjelaskan bahwa PR menjadi jembatan komunikasi antara publik dengan
perusahaan. Komunikasi yang dilakukan yaitu dua arah yang bersifat timbal
balik dengan tujuan mengetahui apa yang diinginkan ataupun diharapkan
publik mengenai perusahaan. Dan komunikasi yang dilakukan tersebut akan
menciptakan rasa saling pengertian, kepercayaan, toleransi antara perusahaan
dan publik.
2.2 TEORI KHUSUS
2.2.1 Customer Relationship Management
Istilah yang umum di masyarakat yaitu “pelanggan adalah raja”
adalah benar adanya. Karena bertahan dan suksesnya suatu perusahaan dapat
diukur dari jumlah pelanggan yang loyal dengan cara membangun hubungan
harmonis dengan konsumen. Dengan begitu perlu adanya penerapan strategi
CRM dalam setiap pemasaran yang dilakukan perusahaan guna
mempertahankan loyalitas dari para konsumen.
Definisi dari CRM dikutip dari jurnal yang berjudul Electronic
Customer Relationship Management (eCRM) – cutomers perception of value
from eCRM features on airline e-ticketing websites oleh Iftikhar Ahmad
Ataur Rahman Chowdhury (2008:14)
“Companies for many years have been using Customer Relationship Management (CRM) methods in traditional ways in past as well. He defines the CRM as the combination of marketing, sales and service activities of an organization
18
for the purpose of knowing its customers, understanding their needs, knowing the best product and service mix for them and providing services and values that will lead to profitability and will strengthen the relationship with the customers”
Apabila diterjemahkan pernyataan diatas memiliki pengertian : Di
masa lalu perusahaan pun telah menerapkan prinsip CRM dengan cara yang
tradisional di masa lalu. CRM adalah sebagai kombinasi dari pemasaran,
penjualan dan pelayanan jasa sebuah organisasi untuk tujuan mengetahui
pelanggan, memahami kebutuhan mereka, mengetahui produk terbaik dan
komposisi layanan bagi mereka dan memberikan layanan dan nilai-nilai yang
akan mengarah pada profitabilitas dan akan memperkuat hubungan dengan
pelanggan.
Berikut ini dikutip beberapa definisi lain dari Consumer Relationship
Management dari berbagai literatur seperti yang dikemukakan Amin Widjaja
Tunggal (2008: 8):
a. Anderson Consulting
“Customer Relationship Management is approach by companies to identify, attract, acquire and retain through a set of integrated copabilitues”.
b. Definisi CRM dari Carlson Marketing:
“A business strategy which pro-actively builds a bias or preferance for an organization with its individual employees, channels and customers resulting in increased performance”.
c. Frederick Newell dalam bukunya Loyalty.Com:
“Customer Relationship Management is a process of modifying customer behavior over time and learning
19
from every interaction, customizing customer treatment, and strengthening the bond between the customer and the company. This is the principle of important 1 to 1 marketing”.
Kegunaan menerapkan CRM dalam pemasaran tentunya untuk
memahami keinginan dan harapan pelanggan mengenai perusahaan dan hal
tersebut menuntun perusahaan dalam mengambil langkah yang akan
mendatangkan keuntungan bagi perusahaan itu sendiri.
2.2.1.1 Ruang Lingkup CRM
Obyektik utama implementasi CRM dalam strategi bisnis adalah :
1. Untuk menyederhanakan proses penjualan dan pemasaran
2. Untuk membuat call center lebih efisien
3. Untuk menunjang customer service lebih baik
4. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menambah
penghasilan karyawan
5. Untuk menerapkan cross sell product menjadi lebih efisien
Berdasarkan hal tersebut bahwa CRM merupakan langkah –
langkah yang dilakukan perusahaan untuk membina hubungan baik dengan
pelanggan. Dari uraian diatas telah disebutkan mengenai call center dan
customer service yang merupakan bagian dari program CRM. Dengan
adanya customer service, ini pun dikelola oleh PR, yang bertujuan untuk
20
memudahkan perusahaan untuk berhubungan langsung dengan
pelanggannya dalam memberikan solusi. Customer service bisa dilakukan
melalui beberapa media seperti, call center, tatap muka dan secara online.
Menilik dari obyektif utama tersebut, maka perlu diketahui
bagimana langkah – langkah yang mesti ditempuh dalam membangun dan
menerapkan CRM.. Menurut Nykamp dalam Gaffar (2007:37-39), terdapat
empat tahapan Customer Relationship Management, yaitu:
1. Understand & Differentiate
Kebanyakan perusahaan tidak melakukan seleksi pelanggan. Artinya,
perusahaan berusaha merangkul semua pelanggan tanpa pandang bulu.
Ini sebenarnya bukan strategi yang bijaksana. Pemilihan strategi
segmentasi pasar harus dilakukan, agar perusahaan bisa menawarkan
value proposition (manfaat apa yang diharapkan pelanggan dari produk
atau jasa yang ditawarkan) yang unik bagi pelanggan pada segmen
tersebut. Dengan segmentasi pasar yang tepat, perusahaan bisa
meningkatkan pendapatan secara signifikan. Dan sumberdaya
perusahaan pun dapat dialokasikan secara tepat untuk mendukung
proses bisnis internal yang relevan dengan strategi segmentasi pasar
tersebut.
2. Develop & Customize
Usaha mendapatkan pelanggan baru sebenarnya merupakan aktivitas
yang paling sulit dan membutuhkan biaya besar. Biasanya para
pelanggan atau pasar belum memperoleh informasi yang jelas mengenai
21
produk atau jasa yang ditawarkan. Oleh karenanya, merupakan
tantangan bagi perusahaan untuk mengkomunikasikan produk atau jasa,
terutama value proposition yang sesuai dengan kebutuhan para
pelanggan pada segmen pasar tertentu. Pelanggan harus mempunyai
pemahaman yang jelas, bahwa dengan membeli produk atau jasa yang
ditawarkan perusahaan, maka pelanggan akan memperoleh manfaat
tertentu yang sangat berarti bagi mereka. Untuk memulai, perusahaan
dapat menawarkan produk awal (entry-level product) yang menarik
bagi pelanggan dengan harga relatif murah. Sehingga pelanggan tidak
menanggung risiko yang tinggi, bila ternyata produk tersebut tidak
sesuai harapan. Pada tahap ini perusahaan harus berusaha semaksimal
mungkin dalam menarik kesan pertama yang baik dari pelanggan,
sehingga diharapkan pelanggan akan tertarik untuk lebih meningkatkan
hubungan kerjasama dengan perusahaan.
3. Interact & Deliver
Setelah perusahaan memperoleh pelanggan, maka hubungan dengan
pelanggan tersebut harus semaksimal mungkin dipertahankan. Dari segi
biaya, memelihara hubungan dengan pelanggan yang sudah ada jauh
lebih murah daripada biaya mendapatkan pelanggan baru. Tentunya
usaha mempertahankan pelanggan ini harus didukung dengan proses
manajemen operasi yang baik untuk meningkatkan atau
mempertahankan kualitas barang dan jasa. Karena pelanggan akan
selalu menilai kualitas dan seringkali rela membayar sedikit lebih mahal
untuk manfaat yang akan dia peroleh. Apabila pelanggan sudah
22
memiliki loyalitas, maka kecil kemungkinan mereka akan pindah ke
perusahaan lain.
4. Acquaire & Retain
Meningkatkan hubungan yang erat dengan para pelanggan menjadi
tujuan utama dari proses manajemen pelanggan. Perusahaan dapat
melakukan penjualan silang (cross-sell) dari barang-barang atau jasa
yang ditawarkan kepada pelanggan. Semakin banyak jenis barang yang
dibeli oleh tiap pelanggan menunjukkan hubungan pelanggan yang
semakin meningkat. Meningkatnya hubungan ini berarti meningkatkan
nilai dari pelanggan tersebut.
Tahapan – tahapan tersebut akan menuntun perusahaan dalam
mengambil langkah penting sebelum menerapkan CRM, dan terdapat tiga
langkah penting untuk membangun Customer Relationship Management
menurut Cerry dan Pasaruman dalam Tunggal, (2008:55) yaitu :
1. Menambah manfaat keuangan ( Financial Benefit)
Memberikan manfaat ekonomis yang akan menguntungkan
perusahaan dan juga pelanggan. Salah satu manfaat keuangan yang
dapat ditawarkan oleh perusahaan adalah program sering membeli,
dimana program sering membeli ini dirancang untuk memberikan
imbalan bagi pelanggan yang sering membeli dan membeli dalam
jumlah besar.
23
2. Menambah manfaat sosial ( Social Benefit )
Meningkatkan ikatan sosial antara perusahaan dan pelanggannya
dengan cara membangun relasi dengan masing-masing pelanggan
secara personal.
3. Menambah ikatan struktural ( Struktural Ties )
Perusahaan membangun ikatan struktur dengan pelanggan melalui
penawarkan layanan yang memberikan nilai tambah, sehingga
pelanggan menjadi lebih setia.
Pentingnya untuk menyeleksi pelanggan bagi perusahaan akan
berdampak pada manfaat apa yang diharapkan pelanggan dari produk atau
jasa yang ditawarkan, dan perusahaan lebih akan bisa memanfaatkan sumber
daya lebih maksimal. Untuk mendapatkan pelanggan baru diperlukan biaya
yang besar karena biasanya pelanggan baru belum mengetahui benar
mengenai perusahaan sehingga perlu adanya publikasi. Setelah mendapatkan
pelanggan, haruslah perusahaan bisa untuk menjaga hubungan baik tersebut
agar mendatangkan profit bagi perusahaan.
2.2.1.2 Manfaat CRM
Membangun dan menerapkan CRM tentunya akan memberikan
manfaat atau dampak yang baik bagi perusahaan berkaitan dengan
hubungannya dengan konsumen. Oleh sebab itu menurut pendapat James
24
G.Barnes (2003:187), manfaat yang diperoleh dari penerapan CRM antara
lain :
1. Memfungsikan penjualan dengan mengembangkan sejarah dan
profil pelanggan.
2. Layanan penunjang melalui manajemen jaminan.
3. Pelacakan dan pemecahan masalah.
4. Penjualan silang dan menjual lebih banyak produk atau yang
mendatangkan keuntungan yang besar pada segmen pelanggan
yang menjadi sasaran kita.
5. Menarik pelanggan-pelanggan pelanggan baru dengan
menawarkan layanan yang bersifat pribadi
Selanjutnya, manfaat CRM (Customer Relationship Management)
menurut Amin Widjaja (2008:10) adalah sebagai berikut:
1. Mendorong loyalitas pelanggan
Aplikasi CRM memungkinkan perusahaan untuk memberdayakan
informasi dari semua titik kontak dengan pelanggan, baik via web,
call center, dan lain sebagainya. Konsistensi ini akan
membuahkan hasil yang baik yaitu loyalitas pelanggan terhadap
perusahaan.
2. Mengurangi biaya
Dengan kemampuan swalayan dalam penjualan dan pelayanan
pelanggan, ada biaya yang bisa dikurangi. Misalnya dengan
memamfaatkan teknologi web. Aplikasi CRM juga
25
memungkinkan penjualan atau pelayanan dengan biaya lebih
murah dalam sebuah skema program pemasaran yang spesifik dan
terfokus. Tertuju ke pelanggan yang tepat dan pada waktu yang
tepat pula.
3. Meningkatkan efisiensi operasional
Otomasi penjualan dan proses layanan dapat mengurangi resiko
turunnya kualitas pelayanan dan mengurangi beban cash flow.
Penggunaan teknologi web dan call center misalnya, akan
mengurangi hambatan birokrasi dan biaya serta proses
administratif yang mungkin timbul.
4. Peningkatan time to market
Aplikasi CRM memungkinkan kita membawa produk ke pasar
dengan lebih cepat dengan informasi pelanggan yang lebih baik,
adanya data tren pembelian oleh pelanggan. Dengan kemampuan
penjualan di web, maka hambatan waktu, geografis, sampai
ketersediaan sumber data dapat dikesampingkan untuk
mempercepat penjualan produk tersebut.
5. Peningkatan pendapatan
Aplikasi CRM menyediakan informasi untuk meningkatkan
pendapatan dan keuntungan perusahaan. Dengan aplikasi CRM,
perusahaan dapat melakukan penjualan dan pelayanan melalui
website sehingga peluang dari penjualan secara global tanpa perlu
26
menyediakan upaya khusus untuk mendukung penjualan dan
pelayanan tersebut.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa manfaat penerapan CRM di dalam
perusahaan adalah yang utama meningkatkan profit perusahaan, lalu
mendorong loyalitas pelanggan karena adanya suatu keterikatan antara
perusahaan dengan pelanggan yaitu rasa kepercayaan yang berdampak positif
bagi kemajuan perusahaan.
2.2.2 Event
Event didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang diselenggarakan
untuk memperingati hal-hal pentng sepanjang hidup manusia baik secara
individu atau kelompok yang terikat secara adat, budaya, tradisi dan agama
yang diselenggarakan untuk tujuan tertentu serta melibatkan lingkungan
masyarakat yang diselenggarakan pada waktu tertentu.(Noor, 2009:7).
Event berupa kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang atau
organisasi seperti perusahaan untuk menyampaikan pesan tertentu, dengan
mengangkat tema tertentu, yang diselenggarakan dengan melibatkan
sejumlah partisipan, dengan hari dan jam yang sudah ditetapkan.
Definisi lain dari event menurut Jim Macnamara yang dikutip oleh
(Rosady,2010:232-233) adalah sebuah kegiatan yang biasanya dilaksanakan
untuk mendapatkan perhatian pada media, klien, perusahaan atau produk.
27
Event tersebut juga dapat didesain untuk mentransferkan pesan spesifik
tentang produk.
Jadi, event yang dilakukan oleh perusahaan utamanya untuk
mendapatkan perhatian publik melalui media, dengan tujuan untuk
menyampaikan pesan yang perusahaan berikan kepada masyarakat, melalui
peluncuran produk, dan lain sebagainya.
2.2.2.1 Proses Event
Proses event menurut Natoradjo (2011:20) adalah sebagai berikut :
1. Research
Melakukan riset terlebih dahulu untuk mengetahui
ekspetasi dari pengunjung yang akan datang. Tahapan ini
bertujuan untuk menentukan khalayak, merancang tema
dan rundown acara dan lain sebagainya.
2. Design
Tujuan diadakannya sebuah event tentunya untuk
mempengaruhi khalayak, oleh sebab itu dalam
merancangkan event perlu adanya kreatifitas agar event
tersebut bisa menarik perhatian dan mempengaruhi
khalayak.
3. Planning
Dalam tahapan ini penyelenggara event menetapkan
waktu, tempat, juga rundown acara yang disesuaikan
28
dengan karakteristik dari pada khalayak dan event itu
sendiri.
4. Coordination
Koordinasi merupakan perwujudan dari ketiga tahan
sebelumnya dimana, perlu adanya kerjasama untuk
mengelola event agar bisa berjalan dengan baik.
5. Evaluation
Setelah acara tersebut dapat terealisasi maka tahapan
terakhir adalah mengevaluasi event tersebut. Dilihat dari
tujuan event itu diadakan apakah event tersebut sudah
menarik perhatian khalayak, atau apakah event tersebut
sudah memenuhi target jika berkaitan dengan profit
perusahaan, dan lain sebagainya.
Dari penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa proses event dari awal
yang biasa disebut dengan pra, terdapat penetuan visi misi, sasaran dan tujuan
yang tentunya dilakukan berdasarkan riset. Setelah itu lakukan perencanaan
baik itu dalam bentuk acara tersebut, dan susun stateginya. Lakukan
koordinasi dengan orang orang yang bisa diajak bekerja sama untuk
pengawasan dalam acara. Dan yang terakhir adalah evaluasi dari acara.
2.2.3 Special Event
Special event dapat dijelaskan sebagai salah satu kiat yang dapat
diselenggarakan sebagai upaya untuk menarik perhatian media pers dan
29
publik terhadap perusahaan atau produk tertentu yang dapat ditampilkan
dalam acara tersebut. Dengan adanya special event diharapkan mampu
memuaskan pihak-pihak yang terlibat atau terkait untuk berperan serta dalam
suatu kesempatan pada special event, baik untuk meningkatkan pengetahuan
(knowledge), pengenalan (awareness), maupun upaya pemenuhan selera
(pleasure) dan menarik simpati atau empati, sehingga mampu menumbuhkan
saling penegertian bagi kedua pihak dan pada akhirnya dapat menciptakan
citra (image) positif dari masyarakat atau publik sebagai target sasarannya
(Ruslan, 2008:211).
Special event merupakan salah satu program Public Relations dan
dijadikan sebuah ajang khusus acara kehumasan perusahaan yang dikaitkan
dengan kegiatan atau peristiwa tertentu. Bentuk dari special event dalam
program kerja Public Relations adalah sebagai berikut:
1. calendar of events yaitu acara rutin (regular events) yang
dilaksanakan pada hari, bulan, tahun, tertentu secara periodik dan
berulang-ulang (rutin) diselenggarakan sepanjang tahun kalender.
2. momentum of events, yaitu acara yang sifatnya khusus yang
dilaksanakan pada moment-moment tertentu, pembukuan kantor baru,
ulang tahun perusahaan dan sebagainya yang dianggap sebagai
moment oleh pihak lembaga atau humas untuk mengadakan suatu
acara istimewa yang perlu diperingatkan dan dipublikasikan
(Ardianto, 2004:102).
Jadi, special event adalah suatu kegiatan yang dilakukan perusahaan
dan merupakan program kerja daripada PR untuk menarik perhatian media
30
terhadap perusahaan baik itu mengenai produk ataupun profil perusahaan
agar masyarakat bisa lebih mengenal dan mempercayai perusahaan.
31
Kerangka Teori
Teori Umum Teori Khusus
Komunikasi
Komunikasi
Organisasi
Public
Relations
Customer
Relationship
Management
Menyederhanakan proses pemasaran
dan penjualan
Menemukan pelanggan baru dan menambah profit
karyawan
Membuat call center, customer service, dan cross sell product lebih
efisien
Melaksanakan event
EventSpecial Event
Proses Event
PRA : Persiapan tema, rundown,list media
PAS : kontrol acara
PASCA : Evaluasi antusiasme pelanggan
32
Kerangka Pemikiran
PT Bakrie Telecom Tbk
Penerapan Customer Relationship Management dalam Event Esia Goes
to Market
Public Relations
Menerapkan CRM
Menyederhanakan proses pemasaran dan penjualan
Menemukan pelanggan baru dan menambah profit
karyawan
Membuat call center, customer service, dan
cross sell product lebih efisien
Melaksanakan event
PRA : Persiapan tema, rundown,list media
PAS : kontrol acara
PASCA : Evaluasi antusiasme pelanggan