ppt sni 2 dewi,deta,dan arni

44
STAR T Winamp Mozilla Mc. Office Dosen Pembimbing : Dra. Hj. Isputaminingsih,M.Hum FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2011 / 2012 2

Upload: dewisejarah

Post on 29-Jun-2015

738 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

START

Winamp Mozilla Mc. Office

Dosen Pembimbing : Dra. Hj. Isputaminingsih,M.Hum

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SRIWIJAYA 2011 /

2012

2

Page 2: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni
Page 3: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni
Page 4: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Kesultanan Pasir

Keturunan dari pernikahan antara Putri Ratna Berana dan Adjie Anum

inilah yang nantinya akan menurunkan raja-raja di Kerajaan Pasir.

Dari penikahan mereka, muncullah ajaran agama islam.

Dinamika Daerah Taklukan: Dari Kesultanan Banjar hingga Belanda.

Sebagai daerah taklukan, Kerajaan Pasir yang kemudian menjadi

kesultanan diwajibkan untuk mengirimkan upeti setiap tahun kepada

Kesultanan Banjar berupa 10 kati emas urai, beras, dan padi.

Namun pada saat sultan sepuh berhasil merubah keadaan dengan

tambang emas mereka, jadi mereka tidak wajib menyerahkan umpeti.

Status Kerajaan Pasir sebagai daerah taklukan Pemerintah Hindia

Belanda (VOC) dimulai ketika Belanda membantu Sultan Tahmidillah II

dalam perang melawan Pangeran Amir.

Page 5: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Pada waktu penabalan, Belanda mengikat secara de jure Kesultanan Pasir melalui kontrak politik yang berisi:

•Kesultanan Pasir mengakui sebagai daerah yang termasuk ke dalam wilayah jajahan Hindia Belanda.•Kesultanan Pasir menyatakan sumpah setia kepada Kerajaan Belanda dan taat kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda.•Kesultanan Pasir tidak akan mengadakan hubungan langsung ataupun membuat perjanjian dengan negara lain. Selain itu, musuh dari Belanda juga menjadi musuh Kesultanan Pasir.

•Namun kesultanan pasir tak berdiam diri banyak perlawanan yang mereka lakukan.

Page 6: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Sisilah raja.

Ratu Putri Petung / Putri Di Dalam Petung (Sri Sukma Dewi Aria Manau Deng Giti) (1516 – 1567)Raja Adjie Mas Patih Indra (1567 – 1607)Raja Adjie Mas Anom Indra (1607 – 1644)Raja Adjie Anom Singa Maulana (1644 – 1667)Sultan Panembahan Sulaiman I (Adjie Perdana) (1667 – 1680)Sultan Panembahan Adam I (Adjie Duwo) (1680 – 1705)Sultan Adjie Muhammad Alamsyah (Adjie Geger) (1703 – 1726)La Madukelleng (Arung Matoa dari Wajo, Bugis, Makasar) (1726 – 1736)Sultan Sepuh I Alamsyah (Adjie Negara) (1736 – 1766)Sultan Ibrahim Alam Syah (Adjie Sembilan) (1766 – 1786) *

Page 7: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Ratu Putri Petung / Putri Di Dalam Petung (Sri Sukma

Dewi Aria Manau Deng Giti) (1516 – 1567)

Raja Adjie Mas Patih Indra (1567 – 1607)

Raja Adjie Mas Anom Indra (1607 – 1644)

Raja Adjie Anom Singa Maulana (1644 – 1667)

Sultan Panembahan Sulaiman I (Adjie Perdana) (1667 –

1680)Sultan Panembahan Adam I (Adjie Duwo) (1680 – 1705)

Sultan Adjie Muhammad Alamsyah (Adjie Geger) (1703

– 1726)La Madukelleng (Arung Matoa dari Wajo, Bugis,

Makasar) (1726 – 1736)

Sultan Sepuh I Alamsyah (Adjie Negara) (1736 – 1766)

Sultan Ibrahim Alam Syah (Adjie Sembilan) (1766 –

1786) *

Page 8: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Kesultanan Banjar merupakan sebuah

kesultanan yang terletak di daerah yang sekarang kita

kenal dengan nama Banjarmasin, Kalimantan

Selatan.

Regalia Kesultanan Banjar:

• Masuknya Pengaruh Kolonial

• Pengaruh Belanda di Kesultanan Banjar• Masa Perlawanan

terhadap Belanda

Kesultanan banjar Sisilah kesultanan banjar:

1. Pangeran Samudera (1526 – 1545 M)

2. Sultan Rahmatillah (1545 – 1570 M)3. Sultan Hidayatillah (1570 – 1595 M) 4. Sultan Musta‘in Billah atau Marhum Panembahan (1595 – 1620 M)5. Ratu Agung bin Marhum Penembahan yang bergelar 6. Sultan Inayatillah (1620 – 1637 M)7. Ratu Anum bergelar Sultan Sai‘dullah (1637 – 1642 M) 8. Adipati Halid (Pangeran Tapesana) (1642 – 1660 M)

Page 9: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

9. Pangeran Adipati Anum (1663 – 1679 M)10. Sultan Tahmidillah I (1679-1700 M)11. Sultan Hamidillah bergelar Sultan Kuning (1700 – 1734 M) 12. Pangeran Tamjid bin Sultan Amirullah Bagus Kesuma bergelar Sultan Tamjidillah I (1734 – 1759 M).13. Pangeran Muhammad Aliuddin Aminullah bin Sultan Kuning (1759 – 1761 M) 14. Pangeran Nata Dilaga (1761 – 1801 M)15. Sultan Suleman Almutamidullah bin Sultan Tahmidillah II (1801 – 1825) 16. Sultan Adam Al Wasik Billah bin Sultan Suleman (1825 – 1857) 17. Pangeran Tamjidillah II (1857 – 1859) 18. Pangeran Antasari yang bergelar Panembahan Amir Oeddin Khalifatul Mu‘mina (1859-1862) 19. Sultan Muhammad Seman (1862 – 1905)

wilayah kekuasaan Kesultanan Banjar telah mengalami penyempitan dan hanya memerintah

secara langsung di wilayah sebelah kanan sungai

Martapura sampai dengan sungai Kalayan, kemudian

pinggir sebelah kanan sungai Kuwin dan

sepanjang sungai Barito.

Page 10: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Kesultanan kotawaringin.

a. asal-usul kotawaringin.

Kesultanan Kotawaringin merupakan satu-satunya

kesultanan yang tercatat pernah berdiri di wilayah

Provinsi Kalimantan Tengah.

Setelah berjumpa dengan Suku Dayak Arut,

rombongan Pangeran Anta Kasuma mencoba untuk

mendirikan permukiman hingga berkembang menjadi

bentuk kerajaan. Kerajaan ini dikenal dengan nama

Kerajaan Kotawaringin.

b. Kesultanan kotawaringin dari masa ke masa.

c. Perpindahan pusat pemerintahan.

Peralihan penguasaan Kesultanan Kotawaringin

ternyata berdampak sangat besar. Pengalihan ini

terutama berimbas pada sektor perekonomian dan

pemerintahan. Penguasaan (monopoli) perdagangan

yang sebelumnya dipegang oleh Kesultanan

Kotawaringin, kini diambil alih oleh Belanda.

Page 11: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

d. kemunduran.

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi kemunduran Kesultanan

Kotawaringin. Pertama, penguasaan atas Kesultanan Kotawaringin yang

sebelumnya berada di bawah kekuasaan Kesultanan Banjar diserahkan

kepada Pemerintah Hindia Belanda. Kedua, perpecahan di pihak

keluarga Kesultanan Kotawaringin.

e. Bergabung dengan republik Indonesia.

Ketika kemerdekaan Indonesia berkumandang pada tanggal 17 Agustus

1945, Kesultanan Kotawaringin secara tegas menyatakan diri untuk

masuk ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indoensia. Sikap ini

dikemukakan secara langsung oleh sultan ke-14, yaitu Pangeran Ratu

Anom Alamsyah.

f. kebangkitan.

Perubahan terjadi pada bulan Mei 2010. Kala itu muncul ide untuk

mengangkat kembali peranan seorang sultan sebagai penguasa

tertinggi di Kesultanan Kotawaringin.

Page 12: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Sisilah.Pangeran Adipati Anta Kasuma bergelar Ratu Bagawan Pangeran Mas Adipati Panembahan Kota Waringin Pangeran Prabu/ Panembahan Derut Pangeran Adipati Muda Pangeran Panghulu Pangeran Ratu Bagawan Pangeran Ratu Anom Kasuma Yudha Pangeran Imanudin/ Pangeran Ratu Anom Pangeran Akhmad Hermansyah Pangeran Ratu Anom Alamsyah I Pangeran Ratu Sukma Negara Pangeran Ratu Sukma Alamsyah Pangeran Kasuma Anom Alamsyah II (meninggal pada tahun 1975) @Pangeran Muasyidin Syah (pengurus harian) pangeran Ratu Alidin Sukma Alamsyah (2010-sekarang)

Page 13: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Kerajaan pagatan.

Kerajaan Pagatan (1775-1908) adalah salah satu kerajaan yang pernah berdiri di wilayah Tanah

Kusan atau daerah aliran sungai Kusan, sekarang wilayah ini termasuk dalam wilayah Kabupaten

Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Perjanjian Karang IntanWilayah kerajaan Pagatan merupakan salah satu daerah Kesultanan Banjar yang diserahkan oleh Sultan Sulaiman kepada kolonial Hindia-Belanda melalui Perjanjian Karang Intan.

Page 14: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Raja pagatan dan kusan.1. 1755-1800, La Pangewa, raja pagatan I.2. 1830-1838, La Palebi, raja pagatan II.

3. 1838-1855, la Paliweng, raja pagatan III.4. 1855-1863, La Matunra, raja pagatan dan kusan.

5. 1863-1871, La Makarau.6. 1871-1875, Abdul jabar, raja pagatan dan kusan.

7. 1875-1883, Ratu Senggeng, ratu pagatan dan kusan.

8. 1883-1893, h. Andi Tangkung, raja pagatan dan kusan.

9. 1893-1908, Andi Sallo, raja pagatan dan kusan.

Page 15: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Bukti Peninggalan Sejarah Kerajaan di Pagatan.

Makam para raja-raja di Desa Pasar Lama Kelurahan, Kota Pagatan, Kecamatan Kusan  Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu.         - Sisa Bangunan Istana Raja (Soraja)  di Kota Pagatan, Kecamatan Kusan Hilir, Ka-bupaten Tanah Bumbu.         -  Beberapa buah stempel Kerajaan Pagatan (tersimpan di Museum Lambung Mangkurat, Banjarbaru).         - Catatan sejarah berdirinya Kerajaan Pagatan.

Page 16: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Kesultanan sambas

Sumber yang digunakan oleh kaum sejarawan untuk melacak riwayat Kesultanan Sambas di Kalimantan Barat adalah dua kitab sastra bercorak sejarah, yaitu Asal Raja-Raja Sambas dan Salsilah Kerajaan Sambas.

Kerajaan Sambas Tua pada Masa HinduBerdirinya Kesultanan Sambas IslamBersatunya Dua Pemerintahan di SambasKesultanan Sambas di Era Kolonial

Wilayah kekuasaan.

(1) Kota Lama(2) Kota Bangun(3) Kota Bandir

(4) Lubuk Madung(5) Muara Ulakan

Page 17: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Kesultanan Sambas di Era Kolonial.01. Raden Janur (sekitar tahun 1364 M).

02. Tang Nunggal.03. Ratu Sepudak (1550 M).

04. Pangeran Prabu Kencana bergelar Ratu Anom Kesuma Yuda.05. Raden Bekut bergelar Panembahan Kota Balai.

06. Raden Mas Dungun.

Kesultanan (Islam) Sambas:01. Sultan Muhammad Syafiuddin I (1631 – 1668 M).02. Sultan Muhammad Tajuddin (1668 – 1708 M).03. Sultan Umar Akamuddin I (1708 – 1732 M)04. Sultan Abubakar Kamaluddin I (1732 – 1762 M).05. Sultan Umar Akamuddin II (1762 – 1786 M).06. Sultan Achmad Tajuddin (1786 – 1793 M).07. Sultan Abubakar Tajuddin I (1793 – 1815).08. Sultan Muhammad Ali Syafiuddin I (1815 – 1828).

Page 18: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

09. Sultan Usman Kamaluddin (1828 – 1831).

10. Sultan Umar Akamuddin III (1831 – 1845).

11. Sultan Abubakar Tajuddin II (1845 – 1855).

12. Sultan Umar Kamaluddin (1855 – 1866).

13. Sultan Muhammad Syafiudin II (1866 – 1922).

14. Sultan Muhammad Ali Syafiuddin II (1922 – 1926).

15. Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Syafiuddin (1931 – 1943).

16. Pangeran Ratu Muhammad Taufik (1944 – 1984).

17. Pangeran Ratu Winata Kusuma (2000 – 2008).

18. Pangeran Ratu Muhammad Tarhan (2008 – sekarang).

Sistem pemerintahan.

Pada masa Kerajaan Sambas Tua dipimpin

oleh Ratu Anom Kesuma Yuda, sistem pemerintahan yang

dianut adalah menurut adat-

istiadat yang sudah turun-temurun, di mana raja sebagai

pemangku kekuasaan tertinggi dibantu oleh beberapa orang yang menempati jabatan

sebagai Orang-Orang Besar

Page 19: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura.

Sejarah:a. Sejarah Awal dan Interaksi dengan Kerajaan Majapahit

b. Masuknya Islam di Kerajaan Kutaic. Dari Kerajaan Kutai Kartanegara Menuju Kesultanan Kutai

Kartanegara ing Martadipurad. Masuknya Pengaruh Kolonial

e. Penghapusan Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipuraf. Era Kebangkitan

Silsilah:1. Aji Batara Agung Dewa Sakti (1300 - 1320 M)2. Aji Batara Agung Paduka Nira (1320 - 1370 M)3. Aji Maharaja Sultan (1370 – 1420 M)4. Aji Mandarsyah (1420 – 1475 M)5. Aji Pangeran Tumenggung Baya-Baya (1475 – 1525 M)6. Aji Raja Mahkota (1525 – 1600 M)

Page 20: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

7. Aji Dilanggar (1600 – 1605 M)

8. Aji Pangeran Sinom Panji Mendapa ing Martadipura (1605 – 1635 M)

9. Aji Pangeran Agung ing Martadipura (1635 – 1650 M)

10. Aji Pangeran Dipati Majakesuma ing Martadipura (1650 – 1686 M)

11. Aji Bagi Gelar Ratu Agung (1686 – 1700 M)

12. Pangeran Jembangan (1700 – 1730 M)

13. Aji Pangeran Dipati Anom Mendapa ing Martadipura atau Aji Yang

Begawan (1730 – 1732 M)

14. Aji Sultan Muhammad Idris (1732 – 1739 M)

15. Aji Marhum Muhammad Muslihudin (1739 – 1782 M)

16. Aji Sultan Muhammad Salehudin (1782 – 1845 M)

17. Aji Sultan Muhammad Sulaiman (1845 – 1899 M)

18. Aji Sultan Muhammad Alimudin (1899 – 1910 M)

19. Aji Sultan Muhammad Parikesit (1920 – 1960 M) (Nawawi et.al.,

1992/1993:148)

20. Sultan H. Aji Muhammad Salehuddin II (2001 – sekarang).

Page 21: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Sistem PemerintahanPengaturan sistem pemerintahan di Kerajaan Kutai Kartanegara ing Martadipura, yang kemudian berubah menjadi Kesultanan Kutai Kartanagera ing Martadipura, terdapat dalam Undang-undang Dasar Panji Salaten.

Wilayah Kekuasaan.Di sebelah utara sampai daerah Sangkulirang,Di sebelah selatan sampai daerah Pasir,Di sebelah timur meliputi seluruh delta sungai Mahakam,Di sebelah barat meliputi daerah Dataran Tinggi Tunjung

Page 22: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Kesultanan Sambaliung.

Fakta sejarah yang dapat membuktikan

adanya kesultanan ini adalah istana

Sambaliung yang terletak di tepi Sungai

Kelay, Kecamatan Sambaliung, Provinsi

Kalimantan Timur.

Silsilah raja-raja.1. Raja Alam 2. Bungkoh 3. Muhammad Jalaluddin bin Alam 4. Muhammad Hasyik Syarifuddin bin Alam   5. Muhammad Adil Jalaluddin bin Jalaluddin 6. Abdullah Muhammad Khalifatullah 7. Bayanuddin bin Muhammad Jalaluddin 8. (Bupati) Datuk Ranik 9. Muhammad Aminuddin ( Datuk Ranik)

Kesultanan sambaliung Periode Pemerintahan.

Kekuasaan Kesultanan Sambaliung berdiri sejak tahun 1830 hingga tahun 1960. Artinya kesultanan ini pernah eksis selama hampir satu setengah abad. Pada tahun 1960, bersama dengan Kesultanan Gunung Tabur, Kesultanan Sambaliung dihapuskan melalui keputusan parlemen Indonesia. Setelah itu, Kesultanan Sambaliung berubah nama menjadi Kecamatan Sambaliung. Sistem dan tata pemerintahannya pun tidak lagi berdasarkan pada model kesultanan, namun sudah beralih sebagaimana yang berlaku pada umumnya di Republik Indonesia.

Page 23: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Kehidupan Sosial-Budaya

Ketika Raja Alam masih memimpin, kehidupan sosial di Kesultanan Sambaliung terasa tenteram, aman, dan tidak ada konflik masyarakat berdasarkan suku, etnis, dan ras. Padahal, sejak saat itu, masyarakat Sambaliung sudah terdiri dari beragam suku, ada suku Banuwa (Berau), Basap, Bajau, dan Bugis. Raja Alam berhasil mempersatukan suku-suku tersebut.

Wilayah KekuasaanSebelum menyatu dengan Kabupaten Berau, wilayah kekuasaan Kesultanan Sambaliyung meliputi daerah yang kini dikenal dengan nama Kecamatan Sambaliung.

Page 24: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Silsilah Sultan dalam Kesultanan Gunung Tabur adalah sebagai berikut:

1. Zainul Abidin II bin Badruddin

2. Ayi Kuning II bin Zainul Abidin

3. Amiruddin Maharaja Dendah I

4. Hasanuddin II Maharaja Dendah II bin Amiruddin

5. Si Atas 6. (Bupati) Maulana Ahmad7. Muhammad Khalifatullah

Jalaluddin 8. Aji Raden Muhammad Ayub

Kesultanan Gunung Tabur.

Kesultanan Gunung Tabur merupakan pecahan dari Kerajaan Berau. Bersama

dengan Kesultanan Sambaliyung, Kesultanan

Gunung Tabur pernah menyatu dalam satu nama dan sistem pemerintahan

Kerajaan Berau.

Page 25: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Wilayah Kekuasaan

Sebelum menyatu dengan Kabupaten Berau, wilayah kekuasaan Kesultanan Gunung Tabur meliputi daerah yang kini dikenal dengan nama Kecamatan Gunung Tabur.

Periode Pemerintahan

Kesultanan Gunung Tabur berdiri sejak terpisah dari Kerajaan Berau, yaitu sejak tahun 1820 hingga menyatu kembali dalam tata pemerintahan Kabupaten Berau pada tahun 1960. Artinya bahwa kesultanan ini sempat eksis selama hampir satu setengah abad. Pada tahun 1960, bersama dengan Kesultanan Sambaliyung, Kesultanan Gunung Tabur secara resmi dihapuskan eksistensinya melalui keputusan parlemen Indonesia.

Page 26: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Sejarah.

a. Kerajaan tidung kuno.

b. Kerajaan tidung

(kerajaan tarakan).

Kerajaan Tidung (Kerajaan Tarakan).

Kerajaan Tidung merupakan Kerajaan yang pernah hidup di Pamusian, wilayah Tarakan Timur, Kalimantan Timur antara tahun 1557-1571 M. Sebelum menetap di daerah Pamusian, selama kurun waktu antara 1076 – 1557 M pusat pemerintahan Kerajaan Tidung berpindah-pindah, sehingga ketika masa perpindahan tersebut, Kerajaan Tidung dikenal sebagai Kerajaan Tidung Kuno.

Sisilah raja-raja kidung kuno :

1. Benayuk  2. Yamus (Si Amus) 3. Ibugang (Aki Bugang)4. Itara 5. Ikurung 6. Karangan 7. Bengawan 8. Itambu9. Aji Beruwing Sakti 10. Aji Surya Sakti 11. Aji Pengiran Kungun  12. Pengiran Tempuad13. Aji Iram Sakti14. Aji Baran Sakti15. Datoe Mencang16. Abang Lemanak17. Ikenawai

Page 27: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Sistem Pemerintahan

Sistem pemerintahan di Kerajaan Tidung dibagi menjadi dua, pertama ketika masih bernama Kerajaan Tidung Kuno dan kedua ketika telah bersulih nama menjadi Kerajaan Tidung.

Kidung kuno, seorang raja sebagai pemimpin tertinggi. Ketikah menjadi kerajaanpun pemerintahan tetap seperti itu.

Sisilah raja kidung (kerajaan tarakan):1. Amiril Rasyd Gelar Datoe Radja Laoet (1557-1571)2. Amiril Pengiran Dipati I (1571-1613)3. Amiril Pengiran Singa Laoet (1613-1650)4.Amiril Pengiran Maharajalila I (1650-1695)5. Amiril Pengiran Maharajalila II (1695-1731)6. Amiril Pengiran Dipati II (1731-1765)7. Amiril Pengiran Maharajadinda (1765-1782)8. Amiril Pengiran Maharajalila III (1782-1817)9. Amiril Tadjoeddin (1817-1844)10. Amiril Pengiran Djamaloel Kiram (1844-1867)11. Datoe Maoelana Amir Bahar (1867-1896)12. Datoe Adil (1896-1916)

Page 28: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Kerajaan Berau:

Kerajaan Berau adalah sebuah kerajaan yang muncul pada era sebelum Islam masuk ke wilayah Kalimantan Timur atau yang dulu masih termasuk dalam wilayah Kalimantan bagian utara. Pendirian kerajaan yang diperkirakan sudah ada sejak abad ke-15 Masehi ini dipelopori oleh orang-orang Melayu yang datang dari Kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Palembang, Sumatra Selatan.

Sejarah:

a. Asal-usul Pendiri

Kerajaan Berau

b. Masa Awal dan Eksistensi

Kerajaan Berau

c. Perpecahan Kerajaan

Berau

Masing-masing dari pemerintahan kecil di

Berau sebenarnya sudah memiliki kelengkapan untuk menjadi sebuah negara atau kerajaan. Mereka mempunyai

pemimpin, rakyat, wilayah kekuasaan, dan pengakuan dari luar wilayah mereka.

Setiap banua dipimpin oleh seorang kepala adat atau kepala suku sebagai pemimpin pemerintahan sekaligus pemimpin adat

dan pemimpin agama.

Page 29: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Sisilah raja-raja:

1. Aji Raden Soerja Nata Kasoema dan Aji Poetari Paramaisoeri (1400-1432).

2. Aji Nikullam (1432-1461).3. Aji Nikutak (1461-1492).4. Aji Nigindang (1492-1530).5. Aji Panjang Ruma (1530-1557).6. Aji Temanggung Barani (1557-1589).7. Aji Surya Raja (1589-1623).8. Aji Surga Balindung (1623-1644).9. Aji Dilayas (1644-1673).10.Aji Pangeran Tua (1673-1700).11. Aji Pangeran Dipati (1700-1731).12.Sultan Muhammad Hasanuddin (1731-1767).13.Sultan Amiril Mukminin (1767-1779).14.Sultan Muhammad Zaenal Abidin (1779-

1800)

Wilayah kekuasaan berau:

Adapun nama-nama tempat yang akhirnya menjadi wilayah

kekuasaan Kerajaan Berau antara lain Sungai Lati, Kuran,

Muara Baru, Bulalung Karantigau, Kubuan Pindda,

Mangkapadi, Bulungan Selimbatu, Sekatak Buji, Sekata Jelanjang, Betayu,

Sesayap, Simangarris, Tawau, Segarung, Talluk Silam, dan Kinabatangan. Berikutnya

adalah daerah Passut, Bandang, Maras, Ulu Kelay, Buyung-buyung, Semurut, Tabalar,

Karang Bassar, Balikkukup, Mataha, Kaniiungan, Talisatan, Dumaring, Batu Putih, Tallauk

Sumbang, dan Maubar .

Page 30: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Sejarah:a. Riwayat

 Berdirinya Kesultanan Kadriah – Pontianak.

b. Kesultanan Kadriah

Pontianak pada Masa Kolonial

Silsilah raja-raja:

Sultan Syarif Abdurahman Alqadrie (1771 – 1808 M).Sultan Syarif Kasim Alqadrie (1808 – 1819).Sultan Syarif Usman Alqadrie (1819 – 1855).Sultan Hamid Alqadrie (1855 – 1872).Sultan Syarif Yusuf Alqadrie (1872 – 1895).Sultan Syarif Muhammad Alqadrie (1895 – 1944).Sultan Syarif Thaha Alqadrie (1945).Sultan Syarif Hamid II atau Sultan Hamid II (1945 – 1950).

Kesultanan kadirah pontianak.

Page 31: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Sistem pemerintahan:

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,

sistem pemerintahan Kesultanan Kadriah

Pontianak selalu tergantung dengan

kebijakan pemerintah kolonial Hindia Belanda.

Pada setiap pergantian kepemimpinan

kesultanan.

Wilayah kekuasaan:Kesultanan Kadriah Pontianak berhasil

menduduki wilayah Kerajaan Sanggau

sekaligus menguasai jalur perdagangan ke

pedalaman Sungai Kapuas. Sebagai

legitimasi penguasaan atas wilayah Sanggau,

Page 32: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Kerajaan Bulungan:

sejarahKesultanan Bulungan atau Bulongan adalah kesultanan yang pernah menguasai wilayah pesisir Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan, dan Kota Tarakan sekarang. Kesultanan ini berdiri pada tahun 1731, dengan raja pertama bernama Wira Amir gelar Amiril Mukminin (1731–1777), dan Raja Kesultanan Bulungan yang terakhir atau ke-13 adalah Datuk Tiras gelar Sultan Maulana Muhammad Djalalluddin (1931-1958).

Masa Pemerintahan Yang Dipimpin Oleh Seorang Kesatria/Wira:

Datuk Mencang (Seorang bangsawan dari Brunei), beristrikan Asung Luwan(1555-1594)Singa Laut, Menantu dari Datuk Mencang (1594-1618)Wira Kelana, Putera Singa Laut (1618-1640)Wira Keranda, Putera Wira Kelana (1640-1695)Wira Digendung, putra Wira Keranda (1695-1731)Wira Amir, Putera Wira Digendung Gelar Sultan Amiril Mukminin (1731-1777)

Page 33: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Masa Pemerintahan Yang Dipimpin Oleh Seorang Sultan

Aji Muhammad/Sultan Alimuddin bin Muhammad Zainul Abidin/Sultan Amiril Mukminin/Wira Amir (1877-1817)Muhammad Alimuddin Amirul Muminin Kahharuddin I bin Sultan Alimuddin (jabatan ke-1) (1817-1861)Muhammad Jalaluddin bin Muhammad Alimuddin (1861-1866)Muhammad Alimuddin Amirul Muminin Kahharuddin I bin Sultan Alimuddin (jabatan ke-2) (1866-1873)Muhammad Khalifatul Adil bin Maoelanna (1873-1875)Muhammad Kahharuddin II bin Maharaja Lela (1875-1889)Sultan Azimuddin bin Sultan Amiril Kaharuddin (1889-1899).Pengian Kesuma (1899-1901). Ia adalah istri Sultan Azimuddin.Sultan KasimuddinDatu Mansyur (1925-1930), Pemangku jabatan sultanMaulana Ahmad Sulaimanuddin (1930-1931)Maulana Muhammad Jalaluddin (1931-1958)

Page 34: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Kerajaan maluku

Kesultanan ternate

Sejaraha.asal usulPulau Ternate merupakan sebuah pulau gunung api seluas 40 km persegi, terletak di Maluku Utara, Indonesia. b. Pembentukan Persekutuanc. Islam di TernateDiperkirakan, Islam sudah lama masuk secara diam-diam ke Ternate melalui jalur perdagangan. d. Kedatangan Penjajah Eropa

Page 35: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Silsilah raja-raja:

1.   Kolano Baab Mashur Malamo (1257-1272)7.   Kolano Cili Aiya (1322-1331)17. Kolano Marhum (1465-1486)18. Sultan Zainal Abidin (1486-1500)19. Sultan Bayanullah (1500-1521)20. Pangeran Taruwese21. Pangeran Tabarij22. Sultan Khairun (1534-1570)23. Sultan Baabullah (1570-1583)--   Sultan Mandar Syah (1648-1650)--   Sultan Manila (1650-1655)--   Sultan Mandar Syah (1655-1675)--   Sultan Sibori (1675-1691)--   Sultan Muhammad Usman (1896-1927)48. Sultan Muhammad Jaber Syah 49. Sultan Mudaffar Syah (1975-sekarang)

Page 36: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Periode Pemerintahan

Ternate mencapai masa jaya pada paruh kedua abad ke-16 M, di masa pemerintahan Sultan Baabullah (1570-1583), berkat ramainya perdagangan rempah-rempah. Saat itu, untuk menjaga lalu lintas perdagangan di kawasan tersebut, Ternate memiliki armada militer yang tangguh.

Wilayah Kekuasaan.

kekuasaan Kerajaan Ternate mencakup wilayah Maluku,

Sulawesi Utara, Timur dan Tengah, Nusa Tenggara, Selatan

Kepulauan Philipina (Mindanao) dan

Kepulauan Marshal di Pasifik.

Struktur Pemerintahan

pemimpin tertinggi di Ternate adalah sultan. Selanjutnya, karena kerajaan menggunakan hukum Islam, maka, ulama juga memegang peranan

penting.

Page 37: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Kesultanan Tidore

Sejak awal berdirinya hingga raja yang ke-4, pusat kerajaan Tidore belum bisa dipastikan. Barulah pada era Jou Kolano Bunga Mabunga Balibung, informasi mengenai pusat kerajaan Tidore sedikit terkuak, itupun masih dalam perdebatan. Tempat tersebut adalah Balibunga, namun para pemerhati sejarah berbeda pendapat dalam menentukan

dimana sebenarnya Balibunga ini. Ada yang mengatakannya di Utara Tidore, dan adapula yang mengatakannya di daerah pedalaman Tidore

selatan.

SilsilahDari sejak awal berdirinya hingga saat ini, telah berkuasa 38 orang sultan di Tidore. Saat ini, yang berkuasa adalah Sultan Hi. Djafar Syah.

Periode PemerintahanKerajaan Tidore berdiri sejak 1108 M dan berdiri sebagai kerajaan merdeka hingga akhir abad ke-18 M. setelah itu, kerajaan Tidore berada dalam kekuasaan kolonial Belanda. Setelah Indonesia merdeka, Tidore menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Page 38: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Wilayah KekuasaanPada masa kejayaannya, wilayah kerajaan Tidore mencakup kawasan yang cukup luas hingga mencapai Kepulauan Pasifik. Wilayah sekitar pulau Tidore yang menjadi bagian wilayahnya adalah Papua, gugusan pulau-pulau Raja Ampat dan pulau Seram.Wilayah KekuasaanPada masa kejayaannya, wilayah kerajaan Tidore mencakup kawasan yang cukup luas hingga mencapai Kepulauan Pasifik. Wilayah sekitar pulau Tidore yang menjadi bagian wilayahnya adalah Papua, gugusan pulau-pulau Raja Ampat dan pulau Seram.

Page 39: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Sejarah Kesultanan Jailolo

Muhammad Arif Bila (dalam sisilah tersebut ditulis Sultan Gugu Alam) adalah keturunan ke-8 dari Prins Gugu Alam. Prins Gugu Alam adalah

nenek moyang keturunan kedelapan ke atas dari Sultan Gugu Alam alias Muhammad Arif Bila – Ada beberapa nama yang sama dalam

sisilah ini, namun pada jenjang dan periode yang berbeda waktunya.

Muhammad Arif Bila sebelum diangkat oleh Sultan Nuku dari Tidore untuk manjadi Sultan Jailolo I (pada periode kedua sejarah kronologis

kesultanan Jailolo).

tidak semua orang di pulau Halmahera (Utara) mengakui keabsahan dia sebagai Sultan Jailolo, lagi pula mereka yang mengklaim dirinya

sebagai Sultan Jailolo ini (sejak tahun 1637 hingga 1918 saat dibuang ke Cianjur) mereka tidak pernah berkuasa di atas tanah Jailolo itu

sendiri, melainkan hanya menjadi Sultan Jailolo di pengasingan saja seperti di Weda dan Halmahera belakang termasuk juga juga di pulau

Seram.

Page 40: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Kesultanan Loloda.

Kesultanan Loloda terletak di Halmahera Utara, dan diyakini sebagai salah satu kerajaan tertua di Maluku. Tidak dijelaskan secara jelas

dalam sumber tertulis kapan Kerajaan Loloda ini terbentuk.

Kerajaan-kerajaan di Maluku termasuk Kesultanan Loloda dan Kesultanan Moro berdiri pada abad ke-13. Menurut cerita masyarakat

Loloda sekarang, Kesultanan Loloda didirikan oleh seorang tokoh legendaris yang datang dari Ternate via Galela. Tokoh ini berama

Kolano Tolo alias Kolano Usman Malamo.

Kerajaan Loloda masih berdiri sampai abad 19, namun pamornya kalah oleh tiga kerajaan besar yang ada di Maluku Utara. Kesultanan

Loloda baru berakhir pada abad ke 20 tepatnya pada tahun 1908. Peristiwa yang menyebabkan Kesultanan Loloda jatuh adalah adanya

pergolakan politik internal kerajaan dan adanya pengaruh dari pemerintah Hindia-Belanda.

Page 41: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Kerajaan Tanah Hitu

Kerajaan Tanah Hitu terletak di Pulau Ambon, tepatnya di

Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Indonesia.Kerajaan ini berdiri sebelum

era kolonialisme di Indonesia. Berdirinya

kerajaan ini tidak terlepas dari keberadaan Empat Perdana. Mereka adalah empat kelompok yang

pertama kali menginjakkan kakinya di Tanah Hitu.

a. Sejarah Kedatangan Empat Perdana

b. Sejarah Pembentukan Kerajaan

Sisilah raja-raja:

1. Zainal Abidin Upu Latu Sitania (1470-…)

2. Maulana Imam Ali Mahdum Ibrahim

3. Pattilain4. Popo Ehu 5. Mateuna (…-1634)6. Hunilamu (1637 – 1682)

Page 42: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni

Periode Pemerintahan

Kerajaan Tanah Hitu mencapai kejayaannya pada masa 1470-1682, yaitu sejak rajanya yang pertama (Zainal Abidin) hingga raja yang keenam (Hunilamu).Pada periode tersebut, Kerajaan Tanah Hitu pernah menjadi pusat perdagangan rempah-rempah yang sangat vital di kawasan Maluku. Kondisi inilah yang menyebabkan Portugis dan Belanda sangat berniat menguasai Maluku, salah satunya dengan cara menyerang Kerajaan Tanah Hitu secara habis-habisan.Wilayah KekuasaanWilayah-wilayah yang termasuk ke dalam tujuh negeri tersebut adalah: Negeri Soupele, Negeri Wapaliti, Negeri Laten, Negeri Olong, Negeri Tomu, Negeri Hunut, dan Negeri Masapal.Struktur Pemerintahan Di Kerajaan Tanah Hitu, posisi raja adalah sebagai pemegang pemerintahan yang tertinggi, sedangkan Empat Perdana adalah yang menjalankan pemerintahan di bawah perintah raja.

Page 43: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni
Page 44: Ppt  sni 2 dewi,deta,dan arni