bina nusantara | library & knowledge...

62
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap pendapat atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tidak langsung melalui media (Effendy, 2003 : 79). Definisi tersebut tersimpul tujuan, yakni memberi tahu atau mengubah sikap (attitude), pendapat (opinion), atau perilaku (behavior). Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan- pertanyaan sebagai berikut: Who Says What in Which Channel to Whom Whith What Effect?. Paradigma Lasswell di atas menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan yakni komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek. Jadi, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui 12

Upload: others

Post on 29-Dec-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Komunikasi

Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada

orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap pendapat atau perilaku, baik

langsung secara lisan, maupun tidak langsung melalui media (Effendy, 2003 : 79).

Definisi tersebut tersimpul tujuan, yakni memberi tahu atau mengubah sikap (attitude),

pendapat (opinion), atau perilaku (behavior).

Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi

adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: Who Says What in

Which Channel to Whom Whith What Effect?. Paradigma Lasswell di atas menunjukan

bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan

yakni komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek. Jadi, komunikasi adalah proses

penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media massa yang

menimbulkan efek tertentu (Effendy, 2002 : 10).

2.2 Komunikasi Massa

2.2.1 Definisi Konunikasi Massa

Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh

Bittner yakni : Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui

media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is message

communicated through a mass medium to a large number of people) (Rakhmat,

2003: 188). Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu

12

Page 2: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

13

disampaikan kepada khalayak banyak, seperti rapat akbar dilapangan luas yang

dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media

massa, maka itu bukan komunikasi massa. Media komunikasi yang termasuk

media massa adalah : radio siaran dan televisi keduanya disebut sebagai media

elektronik, surat kabar dan majalah keduanya disebut media cetak, serta media

film. Film sebagai media komunikasi massa adalah film bioskop

Komunikasi massa yang lebih perinci dikemukakan oleh ahli komunikasi

lain yaitu: Gerbner (1967) “Mass communication is the tehnologically and

institutionally based production and distribution of the most broadly shared

continuous flow of message in industrial societies”. (komunikasi massa adalah

produksi dan distribusi yang berlandasan teknologi dan lembaga dari arus pesan

yang kontinyu serta paling luas dimilik orang dalam masyarakat industri)

(Rakhmat, 2003: 188)

Dari definisi komunikasi massa yang dikemukakan oleh Gebner

tergambar bahwa komunikasi massa itu menghasilkan suatu produk berupa

pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarluaskan, di distribusikan kepada

khalayak luas secara terus menerus dalam jarak waktu yang tetap, misalnya

harian, mingguan, dan bulanan. Proses memproduksi pesan tidak dapat dilakukan

oleh perorangan, melainkan harus oleh lembaga dan membutuhkan suatu

teknologi tertentu, sehingga komunikasi massa akan banyak dilakukan oleh

masyarakat industri.

Komunikasi massa merupakan definisi yang menggambarkan

karakteristik komunikasi massa secara jelas. Menurut Wright, bentuk baru

komunikasi dapat dibedakan dari corak-corak yang lama karena memiliki

Page 3: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

14

karakteristik utama sebagai berikut: diartikan kepada khalayak yang relative

besar, heterogen, dan anonim. Pesan disampaikan secara terbuka, seringkali

dapat mencapai kebanyakan khalayak secara serentak, bersifat sekilas.

Komunikator cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks

yang melibatkan biaya yang besar (Rakhmat, 2003 : 189).

Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditunjukkan

kepada sejumlah khalayak terbesar, heterogen dan anonim melalui media cetak

atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan

sesaat. (Rakhmat, 2003 : 189)

2.2.2 Karakteristik Komunikasi Massa

Komunikasi Massa terbatas pada proses penyebaran pesan melalui media

massa, yakni surat kabar, radio, televisi, film, majalah, dan buku ; tidak

mencakup proses komunikasi tatap muka (face to face communication) yang juga

tidak kurang pentingnya, terutama dalam kehidupan organisasi.

Karakteristik komunikasi massa meliputi lima hal berikut :

1. Komunikator melembaga (Intitutionalized Communicator) atau

Collective Communicator. Komunikator berbicara mewakili lembaga (media

massa), bukan atas namanya dirinya sendiri.

2. Pesan bersifat umum. Hal itu karena dikomsumsi untuk orang

banyak yang heterogen.

3. Media menimbulkan keserempakan (Simultaneous) dan serentak

(Instantaneos) pemerimaan oleh massa. Media yang menjadi saluran

komunikasi diterima pada saat yang sama oleh publik.

Page 4: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

15

4. Komunikan bersifat heterogen. Massa pembaca, pendengar, atau

pemirsa tidak heterogen. Mereka terdiri dari atas macam – macam karakter,

suku, ras, agama, dan kepentingan.

5. Berlangsung satu arah (One Way Traffic Communication), yaitu

komunikator kepada komunikan. Tanggapan atau reaksi muncul belakangan.

(Romli, 2002 : 4)

Dan menurut (Effendy, 2003 : 81-83) Karakteristik Komunikasi Massa

meliputi :

a. Komunikasi Massa Bersifat Umum

Pesan komunikasi yang disampaikan melalui media massa adalah terbuka

untuk semua orang, tetapi yang sama sekali terbuka juga jarang diperoleh,

disebabkan oleh faktor yang bersifat paksaan yang timbul karena struktut

sosial. Pengawasan terhadap faktor tersebut dapat dilakukan secara resmi

sejauh bersangkutan dengan larangan bentuk hukum, terutama yang

berhubungan dengan penyiaran ke luar negeri.

b. Komunikasi Bersifat Hetrogen

Massa dalam komunikasi massa terjadi dari orang-orang yang heterogen

yang meliputi penduduk yang bertempat tinggal dalam kondisi yang sangat

berbeda dengan kebudayaan yang beragam, bersal dari berbagai lapisan

masyarakat, mempunyai pekerjaan yang berjenis-jenis makan oleh karena itu

mereka berbeda pula dalam kepentingan, standar hidup dan derajat

kehormatan, kekuasaan dan pengaruh. Komunikan dalam komunikasi massa

Page 5: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

16

adalah sekelompok orang yang disatukan oleh suatu minat yang sama

terhadap media massa yang mempunyai bentuk tingkah laku yang sama dan

terbuka bagi pengaktifan tujuan yang sama.

c. Media Massa Menimbulkan Keserempakan

Keserempakan adalah keserempakan kontak dengan sejumblah besar

penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator dan penduduk tersebut

satu sama lainnya berada dalam keadaan terpisah.

d. Hubungan Komunikator-Komunikan Bersifat Non-Pribadi

Komunikasi dengan menggunakan media massa berlaku dalam satu arah

(one-way communication). Sifat non-pribadi ini timbul disebabkan teknologi

dari penyebaran yang missal dan sebagaian lagi karena syarat-syarat bagi

peranan komunikator yang bersifat umum.

2.2.3 Fungsi Komunikasi Massa

Komunikasi massa memiliki fungsi seperti yang dikatakan oleh Charles

R. Wrightl :

1. (pengawas)

Fungsinya sebagai pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai

kejadian-kejadian dalam lingkungan baik di dalam maupun di luar

masyarakat. Fungsi ini berhubungan dengan apa yang disebut handling of

news

Page 6: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

17

2. Correlation (hubungan)

Meliputi fungsi interpretasi pesan yang menyangkut lingkungan dan tingkah

laku tertentu dalam interaksi kejadian-kejadian. Fungsi ini disebut juga

fungsi propaganda

3. Transmission (penyebaran)

Menunjukkan pada fungsi mengkomunikasikan informasi, nilai-nilai dan

norma-norma sosial budaya dari satu generasi ke generasi lain atau dari

anggota suatu masyarakat kepada pendatang baru. Fungsi ini di

identifikasikan sebagai fungsi pendidikan

4. Entertainment (hiburan)

Menunjukkan kepada kegiatan-kegiatan komunikatif yang dimaksudkan

untuk memberikan hiburan tanpa mengharapkan efek-efek tertentu

(Wiryanto, 2000 : 11-12).

Fungsi komunikasi massa menurut Alexix S. Tan (Nurudin, 2007 : 63) adalah:

a. To inform (memberikan komunikasi)

Pengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

opini, dan komentar yang dibutuhkan agar orang dapat mengerti dan bereaksi

secara jelas terhadap situasi yang diberikan.

b. To educate (mendidik)

Pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan

intelektual, pembentukan watak dan pendidikan, ketrampilan serta kemahiran

yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.

Page 7: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

18

c. To Influence (mempengaruhi)

Hal ini dimaksudkan agar individu mengadopsi perilaku atau nilai-nilai sajian

media massa tersebut dengan mempelajari bagaimana khalayak berperilaku

dan nilai-nilai apa saja yang diambil.

d. To entertain (menghibur)

Penyebarluasan sinyal, symbol, suara dan citra dari drama, tari, kesenian

kesussastraan, musik, komedi, olahraga, dan sebagainya untuk rekreasi dan

kesenangan kelompok individu.

2.2.4 Efek Komunikasi Massa

Steven H. Chaffe menyebutkan ada lima hal tentang efek komunikasi

massa dan keberadaaannya sebagai benda fisik, yaitu (Rakmat 2003 : 220-222) :

1. Efek Ekonomi

Kehadiran media massa menggerakkan berbagai usaha produksi, distribusi-

konsumsi “ jasa” media massa. Kehadiran surat kabar berarti menghidupkan

pabrik pensulapan kertas Koran, menyuburkan pengusaha percetakan dan

grafika, serta memberi pekerjaan pada wartawan, ahli perancang grafis,

pengedar, pengecer, pencari iklan dan sebagainya.

2. Efek Sosial

Berkenaan dengan perubahan struktur atau interaksi sosial akibat kehadiran

media massa. Sudah diketahui bahwa kehadiran televisi menghabiskan status

sosial pemiliknya. Di pedesaan, televisi lebih membentuk jaringan-jaringan

interaksi sosial yang baru. Pemilik televisi sekarang menjadi pusat jaringan

Page 8: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

19

sosial, yang menghimpun disekitarnya, tetangga dan penduduk desa

sosiologi.

3. Efek pada penjadwalan kegiatan

Masuknya televisi ke kehidupan masyarakt mengakibatkan beberapa kegiatan

sehari-sehari dikurangi dan beberapa kegiatan lainnya dihentikan sama

sekali, karena waktunya dipakai untuk menonton televisi.

4. Efek pada penyaluran/penghilangan perasaan tertentu

Orang menggunakan media unruk memuaskan kebutuhan psikologis. Sering

terjadi orang juga menggunakan media untuk mengluangkan rasa tidak enak.

Misalnya kesepian, marah, kecewa, dan sebagainya. Media digunakan hanya

sekedar untuk menenangkan kembali perasaannya.

5. Efek pada perasaan orang terhadap media

Kita memiliki perasaan positif atau negative pada media tertebtu. Timbulnya

perasaan senang atau percaya pada media massa tertentu mungkin erat

kaitannya dengan pengalaman individu bersama media tersebut.

Onong Uchjana Effendy dalam bukunya yang berjudul “Dinamika

Komunikasi”, mengatakan bahwa ada tiga dampak dari komunikasi, yaitu :

(Effendy, 2003 : 7).

1. Dampak Kognitif

Dampak kognitif adalah dampak yang timbul pada komunikasi yang

menyebabkan ia menjadi tahu atau meningkatkan intelektualitasnya. Disini

pesan yang ingin disampaikan komunikator ditunjukkan kepada pikiran si

komunikan. Dengan lain perkataan, tujuan komunikator hanyalah berkisar

pada upaya mengubah pikiran dari komunikan.

Page 9: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

20

2. Dampak Afektif

Dampak afektif lebih tinggi kadarnya dari pada dampak kognitif. Disini

tujuan komunikator bukan hanya sekedar supaya komunikan tahu, tetapi

tergerak hatinya, menimbulkan perasaan tertentu, misalnya perasaan iba,

terharu, sedih, marah, dan sebagainya.

3. Dampak Konatif

Dampak konatif adalah dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk

perilaku tindakan atau kegiatan.

2.3 Media Massa

2.3.1 Karakteristik Media Massa

Media massa (Mass Media) singkatan dari media komunikasi massa dan

merupakan Channel Of Mass yaitu saluran, alat, atau sarana yang dipergunakan

dalam proses komunikasi massa.

Karakteristik media massa itu meliputi :

1. Publisitas, disebarluaskan kepada khalayak.

2. Universalitas, kesannya bersifat umum.

3. Periodisitas, tetap atau berkala.

4. Kontinuitas, berkesinambungan.

5. Aktualitas, berisi hal – hal baru. (Romli, 2002 : 5)

Isi media massa secara garis besar terbagi atas tiga kategori : berita,

opini, feature. Karena pengaruhnya terhadap massa (dapat menbentuk opini

publik), media massa disebut “ kekuatan keempat ” (The Fourth Estate) setelah

Page 10: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

21

lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif. Bahkan, karena idealisme dengan fungsi

sosial controlnya, media massa disebut – sebut “ musuh alami ” penguasa.

(Romli, 2002 : 5)

Yang termasuk media massa adalah surat kabar, majalah, radio, televisi, dan

film. Kelima media tersebut dinamakan “ The Big Five Of Mass Media” (lima

besar media massa). Media massa sendiri terbagi dua macam, media massa cetak

(Printed Media) dan media massa elektronik (Electronic media). Yang termasuk

media massa elektronik adalah radio, televisi, film (Movie), termasuk CD.

Sedangkan media massa cetak dari segi formatnya dibagi enam yaitu :

1. Koran atau surat kabar ( ukuran kertas Broatsheet atau ½ plano ).

2. Tabloit ( ½ broatsheet ).

3. Majalah ( ½ tabloit atau kertas ukuran folio atau kuarto ).

4. Buku ( ½ majalah ).

5. Newslatter ( folio atau kuarto, jumlah halaman lazimnya 4 – 8 ).

6. Buletin ( ½ majalah sejumlah lazimnya 4 -8 ). (Romli, 2002 : 5)

2.3.2 Bentuk-Bentuk Media Massa

Media massa terdiri daari beberapa bentuk, diantaranya media cetak,

film, media elektronik, dan media online. Sebagai berikut :

A. Media cetak adalah suatu media yang statis dan mengutamakan pesan-

pesan visual dalam melaksanakan fungsinya sebagai media penyampaian

informasi, maka media cetak terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata,

gambar, atau foto dalam tata warna dan halaman putih, dengan fungsi

utama adalah memberikan informasi dan menghibur. Media cetak juga

Page 11: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

22

adalah suatu dokumen atas segala hal yang dikatakan orang lain dan

rekaman yang mengkritik sastra dan ilmiah: (4) newsletter, majalah

dengan bentuk khusus, 4-8 halaman dengan perwajahan khusus pula,

didistribusikan gratis, atau dijual secara berlangganan : (5) public reation

magazines, diterbitkan oleh perusahaan, dan dirancang untuk sirkulasi

pada perusahaan, karyawan, agen, pelanggan, dan pemegang saham.

(Elvinaro, 2004 : 107-108)

B. Film

Film dalam pengertian sempit adalah penyajian gambar lewat layar lebar,

tetapi dalam pengertian yang lebih luas juga termasuk yang disiarkan

televisi (Cangara, 2003 : 138)

Yang dimaksud dengan media film disini adalah film yang

dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop. Film dalam prosesnya

mempunyai fungsi dan sifat mekanik atau non-elektronik, rekreatif,

edukatif, persuatif, dan non-informatif.

C. Media Elektronik

Media elektronik merupakan media komunikasi atau media massa yang

menggunakan alat-alat elektronik (mekanis). Media elektronik kini terdiri

dari :

1. Radio

Media radio siaran termasuk pada media elektroonik yang sifatnya

khas sebagai media audio (didengar). Karena itu, ketika khalayak

menerima pesan-pesan dari pesawat radio siaran, khalayak berada

Page 12: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

23

dalam tatanan mental yang pasif dan bergantung pada jelas tidaknya

kata-kata yang diucapkan oleh penyiar. (Elvinaro, 2005 :40)

2. Televisi

Media ini merupakan media yang dapat mendominasi komunikasi

massa, karena sifatnya yang dapat memenuhi kebutuhan dan

keinginan khalayak. Televisi mempunyai kelebihan dari media massa

lainnya, yaitu bersifat audio visual. (Elvinaro,2005 : 40)

D. Media Online

Elvinaro mengutip pendapat Laquey dalam bukunya bahwa internet

tercipta oleh suatu ledakan tak terduga di tahun 1969, yaitu dengan

lahirnya Arpanet, suatu proyek eksperimen Kementrian Pertahanan

Amerika Serikat DARPA. Misi awalnya adalah mencoba menggali

teknologi, jaringan yang dapat menghubungkan para peneliti dengan

berbagai sumber daya jauh seperti komputer dan pangkalan data yang

besar.(Elvinaro, 2004 :142)

2.4 Televisi

2.4.1 Definisi Televisi

Menurut Effendy, siaran televisi merupakan media dari jaringan

komunikasi dengan ciri-ciri yang dimiliki komunikasi massa, yaitu berlangsung

satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya

menimbulkan keserempakan dan komunikannya bersifat heterogen (Effendy,

2002 : 21).

Page 13: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

24

2.4.2 Karakteristik Televisi

Menurut (Ardianto &Erdiyana, 2004 : 128) fungsi televisi sama dengan

fungsinya media massa lainnya (surat kabar dan radio siaran) yakni memberi

informasi, mendidik, menghibur, dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih

dominan pada media televisi, sebagaimana tujuan utama khalayak menonton

televisi adalah untuk memperoleh hiburan, dan untuk mendapatkan informasi.

Karakteristik televisi mencakup :

1. Audiovisual

memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat dilihat

(audiovisual).

2. Berfikir Dalam Gambar

Dua tahap yang dilakukan dalam proses berfikir dalam gambar, yaitu :

visualisasi, menterjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang

menjadi gambar secara individual dan penggambaran itu sendiri adalah

kegiatan merangkai gambar-gambar indivisual sedemikian rupa, sehingga

kontinuitasnya mengandung makna tertentu.

3. Pengoperasian Lebih Kompleks

Dibandingkan dengan siaran radio, pengoperasian siaran televisi lebih

kompleks, dan melibatkan lebih banyak orang. Peralatan yang digunakan

juga lebih banyak dan untuk mengoperasikannya lebih rumit serta harus

dilakukan oleh orang-orang yang terlatih,

Page 14: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

25

2.4.3 Kekuatan dan Kelemahan Televisi

Menurut Skomis (1985) memberikan gambaran bila dibandingkan dengan

media massa lainnya (radio, surat kabar, majalah, buku, dna sebagainya), televisi

tampaknya memberikan sifat yang istimewa. Ia merupakan gabungan dari media

dengar dan gambar. Bisa bersifat informatif, hiburan maupun pendidikan bahkan

gabungan dari ketiga unsur tersebut.

Ada 4 (empat) kekuatan televisi, yaitu :

1. Menguasai jarak dan waktu, karena teknologi televisi menggukan

elektromagnetik, Kabel-kabel dan fiber yang dipancarkan transmisi

melalui satelit.

2. Sasaran yang dicapai untuk menjangkau massa cukup besar, nilai

aktualitas terhadap suatu liputan atau pemberitaan cukup cepat.

3. Daya rangsang terhadap media televisi cukup tinggi. Hal ini

disebabkan oleh kekuatan suara dan gambarnya yang bergerak

(ekspresif).

4. Informasi atau berita-berita yang disampaikan lebih singkat, jelas, dan

sistematis.

Sedangkan kelemahan televisi, yaitu :

1. Media televisi terikat waktu tontonan

2. Televisi tidak bisa melakukan kritik sosial dan pengawasan sosial

secara langsung dan vulgar.

3. Pengaruh televisi lebih cenderung menyentuh aspek psikologis massa.

Bersifat “transitory”. Karena sifat ini membuat isi pesannya tidak

Page 15: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

26

dapat dimemori oleh pemirsanya. Lainhalnya dengan media cetak,

informasi dapat disimpan dalam bentuk kliping (Syahputra, 2006 :

70)

2.4.4 Fungsi Televisi

Tiga pokok fungsi televisi yaitu: (Ardianto & Erdinaya, 2004 : 128).

1. Fungsi Penerangan (The Information Function)

Televisi merupakan media yang mampu menyiarkan informasi yang

amat memuaskan. Hal ini disebabkan 2 faktor terdapat didalamnya, yaitu :

“immediacy” dan “realism”.

Immediacy mencakup pengertian langsung dan dekat. Peristiwa yang

disiarkan stasiun televisi dapat dilihat dan didengar oleh pemirsa pada saat

peristiwa itu berlangsung, seolah – olah mereka berada ditempat peristiwa itu

terjadi. Sedangkan Realism mengandung makna kenyataan, dimana televisi

menyiarkan informasi secara audio visual sesuai dengan fakta.

Dengan melaksanakan fungsinya sebagai media penerangan, stasiun

televisi selain menyiarkan informasi dalam bentuk siaran pandang mata,

berita dilengkapi dengan gambar – gambar yang sudah tentu faktual.

2. Fungsi Pendidikan (The Educational Function)

Sebagai media massa, televisi merupakan sarana yang ampuh untuk

menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya begitu

banyak secara simultan. Sesuai dengan makna pendidikan, yakni

pengetahuan dan penalaran masyarakat televisi menyiarkan acara – acara

Page 16: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

27

tertentu secara impisit mengandung pendidikan seperti film, kuis dan

sebagainya yang disebut Edukasional Television (etv), yaitu acara

pendidikan yang disisipkan dalam siaran yang sifatnya umum. Karena

keampuhannya itulah, makan fungsi pendidikan yang dikandung televisi

ditingkatkan lagi, sehingga dinamakan sarana pendidikan jarak jauh yang

disebut intruktion television.

3. Fungsi Hiburan (The Entertainment Function)

Fungsi hiburan yang melekat pada televisi siaran sangat dominan. Sebagian

besar dari alokasi waktu massa siaran diisi oleh acara- acara hiburan. Hal ini

dapat dimengerti karena pada layar televisi dapat ditampilkan gambar hidup

serta suara bagaikan kenyataan dan dapat dinikmati sekalipun oleh khalayak

yang tidak mengerti bahasa asing bahkan yang tuna aksara.

2.4.5 Program Televisi

Televisi sebagai media massa dengan kelebihan yang dimiliki, tidak lalu

menjadi saingan dari media massa lainnya, bahkan bersama media cetak dan

radio merupakan Tritunggal Media Massa yang mempunyai pengaruh dan

dengan sendirinya akan membentuk kekuatan yang besar. Perkembangan media

televisi begitu cepat karena sebagai media massa dirasakan sangat besar

manfaatnya, dimana suatu peristiwa yang terjadi dibelahan bumi yang berbeda,

dalam waktu yang bersamaan dapat diikuti khalayak di belahan bumi yang lain

dengan jumlah penonton yang relatif tidak terbatas jumlahnya (Ardianto &

Erdinaya, 2004 : 110).

Page 17: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

28

Jenis Program Televisi

Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang

jumblahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Berbagai jenis program

dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian besar berdasarkan jenisnya, yaitu :

(Morissan, 2005 : 100) :

1. Program Informasi (berita)

Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk

memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada audience.

Dengan demikian, program informasi tidak hanya program berita dimana

presenter atau penyiar membacakan berita tetapi segala bentuk penyajian

informasi termaksud talkshow (perbincangan) misalnya, wawancara

dengan artis, orang terkenal atau dengan siapa saja. Program informasi

dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu berita keras (hard news) dan

berita lunak (soft news).

a. Berita Keras (hard news)

Merupakan informasi penting dan menarik yang harus segera

disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang segera untuk

diketahui oleh khalayak. Sebagian orang menyebut berita keras

dengan istilah straight news. Media penyiaran adalah media yang

paling cepat dalam menyiarkan berita kepada masyarakat. Dalam

berita-berita mengenai konflik, televise menjadi medium informasi

yang paling dipercaya. Hal ini disebabkan televisi menyajikan gambar

yang menjadi bukti yang cukup besar untuk kegiatan pemberitaan

dalam porsi waktu siaran yang cukup besar.

Page 18: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

29

b. Berita Lunak (soft news)

Berita Lunak (soft news) lebih mengedepankan berita yang lebih

menitikberatkan pada hal-hal yang dapat menakjubkan atau

mengherankan pemirsa. Soft News pun terbagi menjadi beberapa

jenis, yaitu Current Affair, magazine, talkshow, feature, documentary.

(Morissan, 2005:105)

Tabel 2.1

Perbedaan hardnews dan softnews

Hard news Soft news

Harus ada peristiwaa terlebih dahulu Tidak harus ada peristiwa terlebih dahulu

Peristiwa harus actual (baru terjadi) Tidak harus actual

Harus segera disiarkan Tidak bersifat segera

Mengutamakan informasi terpenting Menekankan pada detail

Tidak menekankan sisi human interest Sangat menekankan segi human interest

Laporan tidak mendalam (singkat) Laporan bersifat mendalam

Teknik penulisan piramida tegak Teknik penulisan piramida terbalik

Ditayangkan dalam program berita Ditayangkan dalam program lainnya

Sumber : (Morissan, 2005 : 102)

2. Program Hiburan (entertainment)

Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk

menghibur audience dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan.

Program yang termaksuk dalam kategori hiburan adalah drama, musik,

dan permainan.

Page 19: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

30

a. Program Drama

Pertunjukan (show) yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau

karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh

pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi. Dengan demikian

program drama biasanya menampilakn sejumblah pemain yang

memerankan tokoh tertentu (Morissan, 2005 : 102)

b. Program Musik

Dapat ditampilkan dalam dua format yaitu video clip atau konser.

Program music berupa konser dapat dilakukan dilapangan (outdoor)

ataupun didalam studio (indoor). Program musik ditelevisi saat ini

sangat ditentukan dengan kemampuan artis menarik audience. Tidak

saja dari kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimanna

mengemas penampilannya agar menjadi lebih menarik.

2.4.6 Tayangan Program

1. Penyiar atau presenter (host)

Penyiar merupakan seseorang atau lebih yang membawakan atau

menyajikan suatu acara non berita. Menurut arti katanya, penyiar adalah

seseorang yang menghantar suatu sajian (Wibowo, 2007 : 122).

Dalam program acara Koki Cilik termasuk dalam kategori host

yang bertugas memegang acara dari awal hingga akhir. Keberadaan host

identik dengan acara yang dibawakannya. Host dalam program acara

Koki Cilik ini juga bertugas sangat penting karena selain menjadi host ia

juga memegang peranan menjadi chef cilik.

Page 20: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

31

2. Naskah

Naskah merupakan bentuk tertulis dari suatu bentuk gagasan atau

pemikiran orang/kelompok yang telah disistematiskan dan dimaksudkan

untuk mencapai tujuan penyelenggara siaran radio ataupun televise

(Darmanto, 1998 : 1)

3. Lokasi

Lokasi cukup mempunyai suatu peranan yang penting dalam

penyajian suatu acara. Dalam program acara Koki Cilik ini mempunyai

Lokasi setting outdoor dan indoor untuk memasak dan liputannya. Tapi

yang lebih ditonjolkan lagi adalah lokasi-lokasi syuting yang berpindah-

pindah sampai keliling Indonesia.

4. Kostum

Di dalam dunia pertelevisian , berpakaian pada saat berbicara di

depan publik tidak selalu harus mewah, cukup berpakaian dengan

menarik.

Presenter dalam acara Koki Cilik ini memakai kostum yang

selayaknya, dimana presenter memakai celemek dan topi memasak

selayaknya seorang koki.

5. Resep

Resep merupakan keterangan tentang bahan dan cara memasak

atau mengolah suatu sajian.

Page 21: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

32

6. Gimmick atau keunikan

Dalam bahasa pemasaran, gimmick merupakan unik atau khusus

yang membuat sesuatu menjadi meonjol dari pesaing. Namun gimmick

biasanya berpikir untuk menjadi yang sedikit digunakan.

7. Grafik

Grafik terdiri dari berbagai judul, foto, huruf, ilustrasi, dan

diagram yang muncul dalam hampir setiap program televise yang

diproduksi (Wurtzel, 1989 : 409).

8. Lighting

Pilihan atas lampu yang menyangkut tayangan program adalah:

jenis lampu, warna yang dipilih, dan tingkat terang atau tidaknya yang

dipilih, baik di luar maupun di dalam studio. (Zettl, 2009 : 199-200)

9. Audio

Pilihan atau suara yang menyangkut tayangan program adalah

keperluan untuk memasukkan audio asli atau natural termasuk atmosfir,

memasukkan backsound (ilustrasi), dan segala macam bentuk audio

lainnya. (Zettl, 2009 : 181-182)

Page 22: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

33

10. Angel Camera

Pilihan atas angle camera yang menyangkut tayangan program adalah

bagaimana cara mengabil suatu objek dengan memperhatikan keserasian

antara objek atau gambar di sekitarnya.

11. Editing

Menyatukan gambar, suara, grafis, dan efek menjadi satu kesatuan

yang simulian dan dapat dinikmati. Untuk mengedit, editor harus

memahami naskah yang ada (Zettl, 2009 : 287)

Dari sebelas elemen tayangan program, peneliti mengambil lima

point dalam tayangan program untuk dimasukkan ke dalam operasional

konsep dan kuesioner yaitu presenter, naskah, lokasi, kostum, dan resep.

Peneliti mengambil lima point itu saja karena, merupakan point-

point yang penting untuk dimasukkan ke dalam penelitian.

2.4.7 Format Acara Televisi

Televisi sebagai salah satu media komunikasi mempunyai berbagai

ragam bentuk tayangan dengan format yang berlainan. Kajian tentang format

acara televisi disertakan dalam penelitian agar ada landasan yang kuat yang

digunakan peneliti dakam mengategorikan tayangan “Koki Cilik” dalam satu

format acara televisi.

Naratama (2004) mendeskripsikan “format acara televisi sebagai sebuah

perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan

Page 23: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

34

kreativitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama

yang disesuaikan dengan tujuan dan target permirsa acara tersebut”. Format

acara televisi dibagi menjadi tiga jenis kategori, Masing –masing kategori tidak

hanya bisa berdiri sendiri, tetapi juga bisa digabungkan yang akan menghasilkan

jenis program tayangan yang unik dan kreatif. Penjelasan dari masing-masing

program acara televisi tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2

Format Acara Televisi

Drama

(Fiksi

Berita

News

Non Drama

(Non Fiksi)

Dokurama

Opera

Musical Reality Show

Infotainment

Sportainment

Other

Tragedy

Aksi

Komedi

Cinta

Legenda

Horor

Musik

Magazine Show

Talk Show

Variety Show

Repackaging

Game Show

Kuis

Features

Sport

News

Timeless & Imajinatif Timeless & Factual Factual & Actual

Page 24: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

35

1. Fiksi (Drama)

Adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui

imajinasi kreatif dari kisa-kisah drama atau fiksi yang direkayasa dan

dikreasi ulang.format yang digunakan merupakan interpretasi kisah

kehidupan yang diwujudkan dalam suatu runtutan cerita dalam sejumblah

adegan. Adegan-adegan tersebut akan menggabungkan antara realitas

kenyataan hidup dengan fiksi atau imajinasi.

2. Non Fiksi (Non Drama)

Adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui

proses pengolahan imajinasi kreatif dan realitas kehidupan sehari-hari

tanpa harus menginterpretasi ulang dan tanpa harus menjadi dunia

khalayan. Nondrama bukanlah sebuah tuntutan cerita fiksi dari setiap

pelakunya. Untuk itu, format-format program acara non drama

merupakan sebuah tuntutan pertujukan kreatif yang mengutamakan

unsur hiburan yang dipenuhi dengan aksi gaya dan musik.

3. Berita/ news

Adalah sebuah format televisi yang diproduksi berdasarkan informasi dan

fakta atas kejadian dan peristiwa yang berlangsung pada kehidupan

masyarakat sehari-hari. Format ini memerlukan nilai-nilai factual dan

actual yang disajikan dengan ketepatan dan kecepatan waktu dimana

dibutuhkan sifat liputan yang independent

Page 25: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

36

Dari tabel diatas, Koki cilik masuk ke dalam kategori format acara

non drama yang berbentuk Magazine.

2.5 Magazine

2.5.1 Definisi Magazine

Konsep atau istilah majalah udara merupakan hasil adopsi dari majalah

cetak, oleh karena itu prinsip-prinsip dasarnya pun hampir sama. Menurut

Naratama definisi Magazine Show adalah :

Magazine show adalah format acara TV yang mempunyai format

menyerupai majalah (Media Cetak), yang di dalamnya terdiri dari berbagai macam

rubrik dan tema yang disajikan dalam reportase actual dan timeless sesuai dengan

minat dan tendensi dari target penontonnya (Naratama, 2004 : 171)

2.5.2 Prinsip-prinsip Magazine

a) Pilihan sifat informasinya

Ada ciri yang sangat menonjol sekaligus menjadi pembela utama

dengan majalah cetak. Dalam program majalah udara tidak ada pilihan

informasi yang semuanya bersifat fiksional. Dengan perkataan lain,

jenis informasi pada majalah udara seluruhnya bersifat faktual.

b) Tujuan pembuatan program

Dikenal adanya majalah udara pendidikan, majalah udara budaya dan

hiburan, majalah udara kesehatan, atau majalah udara berita dan

informasi/majalah udara bulletin berita.

c) Target Audience-nya

Page 26: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

37

Ada majalah udara untuk umum (semua kelompok usia), majalah udara

khusus untuk anak-anak, majalah udara untuk remaja, orang dewasa,

orang tua, dan majalah udara untuk wanita, dan sebagainya.

2.5.3 Jenis Majalah

1. Majalah Berita

Program ini berisikan laporan tentang peristiwa-peristiwa actual yang

mempunyai nilai berita dan ditunjukkan pada pendengar umum.

Biasanya dibuat pada momen-momen tertentu yang bersifat akbar

atau monumental.

2. Majalah Masalah (Subject Magazine)

Materi yang disajikan dalam majalah udara jenis ini bersifat tunggal,

misalnya khusus mengenai kesehatan, lingkungan, hukum, ekonimi,

pendidikan, music, film dan sebagainya.

3. Majalah Khusus (Special Audience Magazine)

Semua masalah kehidupan dapat disajikan topik sasaran untuk target

audience nya yang manapun, misalnya masalah kesehatan. Topik ini

juga bisa dibuat dalam bentuk majalah udara untuk anak-anak,

remaja, atau pun orang dewasa.

4. Majalah Variasi (Variety Magazine)

Program ini menyajikan materi dengan berbagai kepentingan. Tidak

hanya menyajikan informasi aktual, misi pendidikan, tetapi juga

hiburan. Sasarannya adalah pendengar umum, dan tujuan utamanya

adalah menghibur (Darmanto, 1998 : 57).

Page 27: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

38

Dilihat dari jenisnya, program acara Koki Cilik masuk dalam

kategori majalah variasi (variety magazine). Bisa dilihat juga dari

penjelasan tentang acara Koki Cilik itu yang di dapat dari web Trans 7

bahwa Koki Cilik merupakan program Magazine Variety Show.

2.5.4 Topik Majalah

Salah satu ciri menonjol paket program majalah udara adalah

sajiannya terdiri dari berbagai macam topik. Dalam majalah udara

keberadaan topik yang satu dengan yang lainnya tidak harus saling

mengikuti. Namun demikian, dari sejumlah topik yang disajikan harus

ada yang mempunyai nilai aktualitas (Darmanto, 1998 : 58).

2.6 Minat

2.6.1 Pengertian Minat

Menurut sarwono dalam bukunya “Psikologi Sosial” menyebutkan bahwa

interest atau minat dapat di artikan sebagai berikut :

1. Suatu sikap yang berlangsung terus menerus yang memberi pola pada

perhatian seseorang sehingga membuat dirinya selektif terhadap objek

minatnya.

2. Perasaan yang menyatakan bahwa satu aktifitas pekerjaan atau objek itu

berharga atau berarti bagi individu.

3. Satu keadaan motivasi atau satu set motivasi yang menuntut tingkah laku

menuju satu arah tertentu (Sarwono, 2003 : 52)

Page 28: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

39

2.6.2 Faktor Timbulnya Minat

Berdasarkan teori “Acceptance Rejection” yang dikemukakan Fryer,

bahwa keberadaan minat itu berdasarkan pada orientasi suka dan tidak sukanya

individu terhadap objek, subjek atau aktivitas. Orientasi ini pada gilirannya akan

mempengaruhi penerimaan individu. Jika individu suka terhadap objek, subjek,

atau aktivitas tersebut, maka individu akan menerimanya. Jika individu tidak

suka terhadap objek, subjek, atau aktivitas tersebut, maka ia akan menolaknya.

Penentuan minat ini didasarkan pada reaksi individu (menolak atau menerima).

Jika ia menerima berarti ia berminat, jika menolak berarti ia tidak berminat.

(Sarwono S.W, 2003:71).

Faktor timbulnya minat, menurut Crow and Crow (1982), terdiri dari tiga

faktor (Sarwono S.W, 2003:76):

1. Faktor dorongan dari dalam, yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk

menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda. Dorongan ini dapat membuat

seseorang berminat untuk mempelajari ilmu mekanik, melakukan penelitian

ilmiah, atau aktivitas lain yang menantang.

2. Faktor motif sosial, yakni minat dalam upaya mengembangkan diri dari

dalam hal ilmu pengetahuan, yang mungkin diilhami oleh hasrat untuk

mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau adanya hasrat untuk

memperoleh penghargaan dari keluarga atau teman.

3. Faktor emosional, yakni minat yang berkaitan dengan perasaan dan emosi.

Misalnya, keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas dan dapat

meningkatkan minat, sedangkan kegagalan dapat menghilangkan minat

seseorang.

Page 29: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

40

2.7 Anak-Anak

Pengertian Anak-Anak

Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termaksud anak

yang masih dalam kandungan.

Adapun batasan anak-anak dan remaja, Zulkifli (1986) menguraikan

beberapa macam fase pengamatan menurut Meuman antara lain:

1. Masa sentesis fantasi, usia 7-8 tahun. Dalam masa inni pengamatan anak

masih global, bagian-bagiannya belum tampak jelas, bagian-bagian yang

kabur itu ditambahannya (synthese = penggabungan) dengan fantasinya

yang disebut sentesis fantasi.

2. Masa analisa, analisa usia 8-12 tahun. Dalam masa ini anak telah mampu

membedakan sifat dan mengenal bagian-bagiannya, walaupun hubungan

bagian itu belum tampak seluhruhnya, dan fantasi mulai berkurang diganti

dengan pengamatan yang nyata.

3. Masa logis, usia 12 ke atas. Dalam masa ini Nampak anak telah berpikir

logis, pengertian dan kesadaran semakin sempurna.

Dari uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa di dalam

perkembangan anak terdapat tiga fase yang terdiri dari masa pengamatan

global, masa telah mampu membedakan sifat dan masa berpikir logis.

Selain itu, Papalia dan Old (1987) dalam Hawadi (2001) membagi masa

kanak-kanak dalam lima tahap :

1. Masa prenatal, yaitu diawali dari masa konsepsi sampai masa lahir.

2. Masa bayi dan tatih, yaitu saat usia 18 bulan pertama kehidupan masa bayi,

di atas usia 18 bulan sampai dengan 3 tahun merupakan masa tatih. Saat

Page 30: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

41

tatih inilah, anak-anak menuju pada penguasaan bahasa dan motorik serta

kemandirian.

3. Masa kanak-kanak pertama, yaitu rentang usia 3-6 tahun, masa ini dikenal

juga dengan masa pra sekolah.

4. Masa kanak-kanak kedua, yaitu 6-12 dikenal pula sebagai masa sekolah.

Anak-anak telah mampu menerima pendidikan formal dan menyerap

berbagai hal yang ada di lingkungannya.

5. Masa remaja, yaitu usia 12-18 tahun. Saat anak mencari identitas dirinya

dan banyak menghabiskan waktunya dengan teman sebayanya serta

berupaya lepas dari kungkungan orang tua.

Bila dihubungkan dengan penelitian, maka yang dijadikan objek oleh

peneliti adalah anak-anak di sekolah dasar kelas 4, 5, 6 SDN 11 Pagi Kebon

Jeruk, Jakarta Barat. Dimana usia mereka diantara kelas 8-12 tahun dan

termaksuk masa kanak-kanak kedua, yang dikenal sebagai masa sekolah.

2.8 Teori Kognitif Sosial

Teori Kognitif Sosial (social cognitive theory) merupakan penamaan baru dari

Teori Belajar Sosial (Social Learning Theory) yang dikembangkan oleh Albert Bandura.

Penamaan baru dengan nama Teori Kognitif Sosial ini dilakukan pada tahun 1970-an

dan 1980-an. Ide pokok dari pemikiran Bandura juga merupakan pengembangan dari ide

Miller dan Dollard tentang belajar meniru (imitative learning). Pada beberapa

publikasinya, Bandura telah mengelaborasi proses belajar sosial dengan faktor-faktor

kognitif dan behavioral yang mempengaruhi seseorang dalam proses belajar sosial. Teori

Page 31: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

42

ini sangat berperan dalam mempelajari efek dari isi media massa pada khalayak media di

level individu.

Baranowski, Perry, dan Parcel (1997 : 161) menyatakan bahwa “reinforcement is

the primary construct in the operant form of learning “. Proses penguatan merupakan

bentuk utama dari cara belajar seseorang. Proses penguatan juga merupakan konsep

sentral dari proses belajar sosial.

Di dalam Teori Kognitif Sosial, penguatan bekerja melalui proses efek

menghalangi (inhibitory effects) dan efek membiarkan (disinhibitory effects). Inhibitory

Effects terjadi ketika seseorang melihat seorang model yang diberi hukuman karena

perilaku tertentu. Sebaliknya, Disinhibitory Effects terjadi ketika seseorang melihat

model yang diberi penghargaan atau imbalan untuk suatu perilaku tertentu.

Efek-efek yang dikemukakan di atas tidak tergantung pada imbalan dan hukuman

yang sebenarnya, tetapi dari penguatan atas apa yang dialami orang lain tapi dirasakan

seseorang sebagai pengalamannya sendiri (vicarious reinforcement). Menurut Bandura,

vicarious reinforcement terjadi karena adanya konsep pengaharapan hasil (outcome

expectations) dan harapan hasil (outcome expectancies). Outcome expectancies

menunjukkann bahwa ketika kita melihat seseorang model diberi penghargaan dan

dihukum, kita akan berharap mendapatkan hasil yang sama jika kita melakukan perilaku

yang sama dengan model.

Seperti dikatakan oleh Baronowski dkk (1997 : 162), “People develop

expectations about a situation and expectations for outcomes of their behavior before

they actually encounter the situations”, orang akan mengembangkan pengharapan

tentang suatu situasi dan pengharapan suatu hasil dari perilakunya sebelum benar-benar

mengalami situasi tersebut. Selanjutnya, seseorang mengikat nilai dari pengharapan

Page 32: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

43

tersebut dalam bentuk outcome expectancies (harapan akan hasil). Harapan-harapan ini

mempertimbangkan sejauh mana penguatan tertentu yang diamati itu dipandang sebagai

sebuah imbalan atau pengharapan atau hukuman.

Konsep-konsep yang telah dikemukakan merupakan proses dasar dan

pembelajaran dalam teori kognitif sosial. Meskipun demikian, terdapat beberapa konsep

lain yang dikemukakan teori ini yang akan mempengaruhi sejauh mana belajar sosial

berperan. Salah satu tambahan yang penting bagi teori ini adalah konsep identifikasi

(indentification) dengan model di dalam media. Secara khusus teori kognitif sosial

menyatakan bahwa jika seseorang merasakan hubungan psikologis yang kuat dengan

sang model, proses belajar sosial akan lebih terjadi. Menurut White (1972 : 252)

identifikasi muncul mulai dari ingin menjadi hingga berusaha menjadi seperti model

dengan beberapa kualitas yang lebih besar.

Teori Kognitif Sosial juga mempertimbangkan pentingnya kemampuan sang

“pengamat” untuk menampilkan sebuah perilaku khusus dan kepercayaan yang

dipunyainya untuk menampilkan perilaku tersebut. Kepercayaan ini disebut dengan self-

efficacy atau efikasi diri (Bandura, 1977 : 191-215) dan hal ini dipandang sebagai

sebuah prasayarat kritis dari perubahan perilaku. Misalnya dalam kasus tayangan tentang

cara pembuatan bika di televisi yang telah disebutkan di atas. Teori kognitif sosial

menyatakan bahwa tak semua orang akan belajar kue bika, khususnya bagi mereka yang

terbiasa memberli kue bika sendiri merupakan hal yang sia-sia dan tak perlu karena

membelinya pun ridak mahal harganya. Dalam hal ini orang tersebut dianggap tidak

mempunyai tingkat efikasi diri yang cukup untuk belajar memasak kue bika dari televisi.

Teori Kognitif Sosial memberikan sebuah penjelasan tentang bagaimana perilaku

bisa dibentuk melalui pengamatan pada mode-model yang ditampilkan oleh media

Page 33: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

44

massa. Efek dari pemodelan ini meningkat melalui pengamatan tentang imbalan dan

hukuman yang dijatuhkan pada model, melalui identifikasi dari khalayak pada model

tersebut, dan melalui sejauh mana khalayak memiliki efikasi diri tentang perilaku yang

dicontohkan di media.

Konsep Kognitif Sosial adalah penonton belajar dari observational learning. Di

dalam hal ini Koki Cilik nya adalah sebuah model, penonton “Koki Cilik” yang

sebagian adalah anak-anak sidah dapat di prediksi melakukan proses identification, yaitu

penonton merasa ada kedekatan psikologis dan berusaha meniru yang dilakukan model

tersebut.

2.9 Model Analisis

Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yaitu variabel independen (X), dan

variabel dependen (Y).

Gambar 2.2 Model Analisis

1. Variabel Independen (X)

Dalam penelitian ini variabel independennya adalah (X) Program “Koki

Cilik”

2. Variabel dependen (Y)

Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah (Y) Minat Anak Untuk

Belajar Memasak.

Program Acara Koki Cilik

(X)

Minat Anak Untuk Belajar Memasak

(Y)

Page 34: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

45

2.10 Definisi Operasionalisasi Konsep

Operasional Konsep sering juga disebut variabel output kriteria, konsekuensi.

Dalam Bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan

variabel yang Operasional adalah bagaimana sebuah variabel diukur (Singarimbun, 1989

: 23)

Konsep adalah suatu penyajian singkat tentang suatu fenomena Konseptualisasi

merupakan suatu proses penetapan arti secara tepat tentang suatu fenomena.

Variabel adalah konsep yang memiliki variasi nilai (Hamidi, 2007 : 03) variabel

terdiri atas :

a. Variabel Independen (variabel bebas)

Variabel pengaruh adalah variabel yang di duga sebagai penyebab atau

pendahulu dari dua variabel lain. Variabel ini secara sistematis divariasi oleh

peneliti. Dengan kata lain, variabel independen merupakan variabel yang

mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnnya variabel

dependen (terikat) sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, dan

antecendent. Dalam bahasa indonesia sering disebut variabel bebas (X).

Variabel bebas ialah ubahan yang menadai sebab berubahnya atau timbulnya

variabel dependen (Urman dan Akbar, 1996 : 9).

Di dalam penelitian ini peneliti membuat operasionalisasi konsep

untuk variabel independen yang terdiri dari 5 dimensi yaitu Presenter,

Naskah, Lokasi, Kostum, Resep. Lima dimensi itu terdiri dari indikator

berdasarkan beberapa konsep dari teori Sosial Kognitif yaitu Disinhibitory

Effects terjadi ketika seseorang melihat model yang diberi penghargaan atau

imbalan untuk suatu perilaku tertentu. Vicarious Reinforcement yaitu

Page 35: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

46

penguatan atas apa yang dialami orang lain tapi dirasakan seseorang sebagai

pengalamannya sendiri, dalam hal ini bagaimana penonton bisa merasakan

pengalaman presenter memasak sebagai pengalamannya sendiri, juga

mengetahui cara-cara memasak dan bisa mempraktekkan masakan yang

dimasak oleh presenter. Dan yang ketiga adalah efikasikasi diri (self efficacy)

yaitu keadaan dimana penonton bisa menampilkan sebuah perilaku khusus

dan kepercayaan yang dipunyainya untuk menampilkan perilaku tersebut, Di

dalam penelitian ini, tinggi rendahnya tingkat efikasi diri dilihat dari sejauh

mana penonton akhirnya mengikuti apa yang dimasak oleh presenter seperti

ingin mengikuti presenter memasak di lokasi alam terbuka yang ditayangkan

“Koki Cilik”. Jika penonton tidak melakukan peniruan terhadap presenter

koki cilik maka efikasinya rendah.

b. Variabel Dependen (Variabel pengikat)

Variabel dependen adalah variabel yang diduga sebagai akibat atau

yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya. Dengan kata lain

variabel dependen merupakan variabel yang diobservasi dan nilainya

diasumsikan tergantung pada efek dari variabel pengaruh.

Dalam penelitian ini, variabel (Y) terdiri dari fakor timbulnya minat

diantaranya :

a. Faktor dari dalam

b. Faktor motif sosial

c. Faktor emosional

Page 36: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

47

PENGARUH PROGRAM ACARA “KOKI CILIK” DI TRANS 7 TERHADAP MINAT ANAK UNTUK BELAJAR MEMASAK (STUDI TERHADAP MURID KELAS 4, 5, DAN 6 SDN 11 PAGI KEBON

JERUKVariabel Dimensi Indikator Pengukuran

VARIABEL XProgram koki

cilik

1.Presenter 1. Presenter memiliki kemampuan memasak (disinhibitory)

2. Penonton ingin menjadi presenter Koki Cilik (disinhibitory)

3. Menjadi presenter yang baik, dapat memikat hati penonton (Vicarious reinforcement)

4. Presenter mempunyai rasa percaya diri yang tinggi dalam membawakan acara Koki Cilik (Self efficacy)

Skala Likert Interval

5 = Sangat Setuju4 = Setuju3 = ragu-ragu2 = Tidak Setuju1 = Sangat Tidak Setuju

2.Naskah 1. Naskah menyajikan unsur informasi yang bermanfaat dan menarik (disinhibitory)

2. Memasak bersama teman-teman akan menjadi pengalaman menyenangkan (Vicarious reinforcement)

3. Naskah mengajak penonton untuk memasak mengikuti apa yang dilakukan presenter dalam tayangan Koki Cilik di trans 7 (Self efficacy)

3. Lokasi 1. Lokasi dalam tayangan Koki

Page 37: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

48

Cilik memperlihatkan keindahan alam dan daerah (disinhibitory)

2. Merasa sangat senang bisa memasak bersama teman-teman di alam terbuka seperti dalam tayangan “Koki Cilik” di Trans 7 (Vicarious reinforcement)

3. Keindahan alam yang ditampilkan di tayangan Koki Cilik di Trans7 membuat penonton ingin berlibur ketempat tersebut (Self efficacy)

Skala Likert Interval

5 = Sangat Setuju4 = Setuju3 = ragu-ragu2 = Tidak Setuju1 = Sangat Tidak Setuju

4.Kostum 1. Kostum yang dipakai presenter menarik (disinhibitory)

2. Terhibur dengan kostum presenter yang di tayangan Koki Cilik di Trans 7 (Vicarious reinforcement)

3. Keinginan untuk dapat mengenakan kostum menarik di dalam tayangan Koki Cilik Trans 7 (Self efficacy)

5.Resep 1. Resep yang diberikan mengandung gizi

Page 38: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

49

(disinhibitory)2. Penonton ingin

bisa mempraktekan resep masakan dalam tayangan Koki Cilik di Trans 7(Vicarious reinforcement)

3. Keinginan kuat untuk mencoba resep masakan yang di tayangan Koki Cilik di Trans 7 (Self efficacy)

Skala Likert Interval

5 = Sangat Setuju4 = Setuju3 = ragu-ragu2 = Tidak Setuju1 = Sangat Tidak SetujuVARIABEL Y

Minat anak belajar memasak

6. Faktor dorongan dari dalam

1. Penonton mempunyai keinginan belajar memasak karena melihat teman seumurannya pandai memasak

2. Penonton mempraktekkan resep-resep masakan dari tayangan Koki Cilik karena resep yang di berikan menggiurkan

3. Penonton ingin menjadi Koki Cilik karena melihat presenter pandai memasak

7. Faktor Motif Sosial

1. Penonton memilih mempraktekkan resep yang di berikan daripada jajan sembarangan

2. Tayangan Koki Cilik memotivasi untuk lebih

Page 39: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewPengumpulan, penyimpangan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan,

50

mengetahui jenis-jenis masakan

3. Penonton menjadikan kegiatan memasak sebagai hobi

8. Faktor Emosional

1. Penonton merasa wawasannya bertambah dengan menonton tayangan Koki Cilik

2. Penonton merasa puas telah berhasil memasak

3. Penonton akan mencoba resep-resep baru yang didapat

4. Tayangan Koki Cilik membuat penonton merasa terhibur