bab 1.docx

20
BAB 1 PENDAHULUAN Pendidikan yaitu sebuah proses mengajar , melatih dan belajar ,khususnya di suatu lembaga sekolah untuk mentransfer pengetahuan dan mengembangkan kemampuan atau potensi peserta didik untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan,akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Dengan itu kita perlu mengetahui jenjang pendidikan yang ada di Indonesia dan apa jenjang pendidikan itu sendiri jenjang pendidikan ialah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan yang peserta didik , tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan . Ada beberapa jenjang pendidikan di Indonesia yang dimulai dari pendidikan usia dini , menengah , dan pendidikan tinggi atau sering disebut dengan perguruan tinggi . yang masing- masing tingkatan ini mempunyai visi dan misi yang berbeda , jenjang pendidikan bertujuan untuk mengklasifikasikan peserta didik berdasarkan kemampuannya

Upload: moch-yuzjiandi-al-ghifari

Post on 08-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1.docx

BAB 1

PENDAHULUAN

Pendidikan yaitu sebuah proses mengajar , melatih dan belajar ,khususnya di suatu

lembaga sekolah untuk mentransfer pengetahuan dan mengembangkan kemampuan

atau potensi peserta didik untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian

diri, kepribadian,kecerdasan,akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya

dan masyarakat. Dengan itu kita perlu mengetahui jenjang pendidikan yang ada di

Indonesia dan apa jenjang pendidikan itu sendiri jenjang pendidikan ialah tahapan

pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan yang peserta didik ,

tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan .

Ada beberapa jenjang pendidikan di Indonesia yang dimulai dari pendidikan usia dini ,

menengah , dan pendidikan tinggi atau sering disebut dengan perguruan tinggi . yang

masing-masing tingkatan ini mempunyai visi dan misi yang berbeda , jenjang pendidikan

bertujuan untuk mengklasifikasikan peserta didik berdasarkan kemampuannya

Page 2: BAB 1.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN

Pendidikan dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah “ education “ , oxford

dictionary memberikan makna “ a processof teaching and learning , especially in

schools of colleges , to improve knowledge and develope skills” yaiitu sebuah proses

mengajar , melatih , dan belajar ,khususnya di suatu lembaga sekolah untuk

mentransfer pengetahuan dan mengembangkan kemampuan . Pendidiknya dikenal

dengan sebutan “educator”.

Sedangkan dalam Bahasa arab , pendidikan dikenal dengan sebutan “tarbiyah” yang berarti

secara etimologi (Bahasa ) adalah penambahan ,pertumbuhan, pemeliharaaan , dan penjagaan

. Dan secara terminologi (istilah ) kata tarbiyah sangaat beraneka ragam sesuai dengan

pemahaman dan misi yang membuat definisi , saya berpendapat sesuai Dr. Miqdad yaljan

yang mengartikan pendidikan secara Universal yaitu, “ Proses seorang muslim secara

sempurna dalam semua aspek kepribadiannya pada semua fase pertumbuhannya untuk

menghadapi kehidupan dunia dan akhirat sesuai dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai islam

serta metode pendidikan yang dibawa oleh agama islam .

Berdasarkan definisi ini , jelas bahwa islam megajarkan pendidikan dalam berbagai aspek

karena manusia hidup bersosial saling membutuhkan , dan menerima ajaran, metode lain

yang sesuai dan tidak bertentangan dengan substansi ajaran islam.

Sedangakan arti pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli yaitu:

Crow an Crow menyebut pendidikan adalah proses yang berisi berbagai macam

kegiatan yang cocok bagi individu untuk kehidupan sosialnya dan membantu

meneruskan adat dan budaya serta kelembagaan social dari generasi.1

1 Dr.H.Asep Ahmad Faturrohman,Lc.,M.Ag, Ilmu Pendidikan Islam Sebuah Pengantar,(Bandung; Kencana Utama,2013),cetakan ke satu ,Hlm.31

Page 3: BAB 1.docx

B. PENGERTIAN JENJANG PENDIDIKANJenjang Pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik .Pasal 14 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa jenjang pendidikan di Indonesia terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi .Sebelum pendidikan dasar , ada yang disebut dengan pra sekolah atau Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) .

1. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)Ada berbagai pendapat yang dikemukakan terkait dengan definisi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) . Pendapat-pendapat itu adalah sebagai berikut :

a) Menurut Badru zaman Pendidikan Anak Usia Dini adalah pendidikan yang diselenggarakan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada perkembangan seluruh aspek kepribadian anak .

b) Menurut Hartono Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik ( koordinasi motorik halus dan kasar) , kecerdasan (daya pikir , daya cipta, kecerdasan emosi dan spiritual ), social dan emosional (sikap dan perilaku).

c) Menurut Misni Irawati Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak usia 0-6 tahun secara menyeluruh mencakup enam aspek standar perkembangan ( moral, motorik, kognitif,Bahasa,social-emosional dan seni, dengan pemberian stimulasi yang tepat dan sesuai dengan tumbuh kembang anak .

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sangat essensial bagi perkembangan anak PAUD diartikan sebagai segenap upaya pendidik dalam memfasilitasi perkembangan anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun melalui penyediaan berbagai pengalaman dan rangsangan yang bersifat mengembangkan, terpadu dan menyeluruh sehingga anak dapat berkembang secara sehat dan optimal sesuai dengan nilai dan norma-norma yang dianut PAUD memiliki fungsi pengembangan potensi, penanaman aqidah,dan keimanan,pembentukan dan pembiasaan perilaku,pengembangan pengetahuan dan keterampilan dasar, serta pengembangan motivasi dan sikap belajar yang positif. Sesuai dengan fungsi tersebut ,materi program PAUD seyogianya mencakup berbagai aktivitas yang terarah ke pengembangan segenap aspek perkembangan dan perilaku anak secara menyeluruh dan proporsional sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan individualitas anak, kemajuan ilmu pengetahuan,serta nilai-nilai masyarakat yang dianut. PAUD perlu diselenggarakan secara profesional dan akuntabel.2

2

Page 4: BAB 1.docx

Karakteristik Pendidikan Anak Usia Dini Ada beberapa penjelasan tentang karakteristik pendidiakan anak usia dini yang meliputi diantaranya ;

a. Relatif tidak terstruktur . Progam PAUD perlu dirancang dan disajikan secara tidak kaku,tetapi sifatnya lebih informal sebagai kegiatan keseharian. Cara demikian dilakukan untuk mengakomodasi kebutuhan dan karakteristik perkembangan anak yang umumnya masih bersifat spontan,memiliki masa pemusatan perhatian yang pendek,serta untuk menciptakan suasana pendidikan yang lebih alami dan menyenangkan.b. Terintegrasi . Program PAUD disajikan sebagai suatu aktivitas pembelajaran yang terpadu,tidak dipilah-pilah dalam bentuk mata pelajaran. Cara ini dilakukan untuk memenuhi prinsip holistik dan terntegrasi yang menghendaki agar PAUD benar-benar memfasilitasi seluruh aspek perkembangan anak secara utuh.c. Kontekstual . Dengan karakteristik ini ini berarti PAUD diselenggarakan dengan memperhatikan apa yang secara kontekstual terjadi dalam interaksi pendidikan dengan anak. Cara seperti ini anak sangat penting untuk menciptakan proses pendidikan atau pembelajaran menjadi sesuatu yang aktual dan bermakna bagi anak. Pembelajaran tidak dirasakan sebagai suatu tugas yang dipaksakan diimpor dari luar melainkan sebagai bagian integral dari aktivitas kehidupan anak.d. Melalui pengalaman langsung. Sesuai dengan tingkat perkembangan berpikir dan cara belajar anak yang lazimnya masih terbatas pada cara berpikir konkrit, penyelenggara pendidikan atau pembelajaran bagi anak usia dini seyogianya dilakukan terutama melalui aktivitas konkrit dan pengalaman langsung. Dalam hal ini , anak diberi kesempatan yang banyak untuk beinteraksi langsung dengan orang kain dan berbuat langsung atau obyek-obyek benda yang ada disekitarnya. e. Melalui suasana bermain dan menyenangkan.Interaksi pendidikan diupayakan terjadi dalam suasana bermain dan menyenangkan.cara ini dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan dunia anak ,yakni dunia bermain,dan sekaligus untuk mengkondisikan perbuatan belajar sebagai perbuatan yang menyenangkan,dan bukannya sebagai sesuatu yang menyiksa.f. Responsif.Disamping ada gambaran umum tentang perilaku anak sesuai dengan usia kronologinya,secara individual anak juga merupakan makhluk unik yang berbeda satu sama lain.Program PAUD seyogianya memperhatikan perbedaan individual anak baik dalam hal kecakapan , minat,dan aspek –aspek lainnya sehingga program pendidikan yang diselenggarakan betul-betul sesuai dengan dan memenuhi perbedaan-perbedaan individual tersebut.3

3

Page 5: BAB 1.docx

2. Jenjang Pendidikan Dasar Jenjang pendidikan dasar merupakan jenjang terbawah dari sistem pendidikan nasional seperti yang ditetapkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.Pendidikan dasar diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan tingkat menengah. Pendidikan dasar adalah pendidikan umum yang lamanya Sembilan tahun diselenggarakan selama enam tahun di Sekolah Dasar ( SD/MI) dan tiga tahun di sekolah menengah pertama /madrasah tsanawiyah(SMP/Mts) atau satuan pendidikan yang sederajat. Program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun merupakan perwujudan pendidikan dasar untuk semua anak usia 6-15 tahun. Pelaksanaan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 2 Mei 1994, dan pelaksanaanya dimulai tahun ajaran 1994/1995, Program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun di Indonesia bukanlah wajib belajar dalam arti compulsory education seperti yang dilaksanakan di Negara-negara maju,dengan ciri-ciri sebagai berikut :1. Ada unsur paksaan agar peserta didik bersekolah.2. Diatur dengan undang-undang tentang wajib belajar.3. Tolak ukur keberhasilan wajib belajar adalah tidak ada orangtua yang terkena

sanksi,karena telah mendorong anaknya tidak bersekolah.4. Ada sanksi bagi orang tua yang membiarkan anaknya tidak bersekolah.

4Program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun di Indonesia lebih merupakan universal education daripada compulsory education. universal education berusaha membuka kehidupan belajar dengan menumbuhkan aspirasi pendidikan orangtua agar anak yang telah cukup umur mengikuti pendidikan.Dengan demikian program belajar pendidikan 9 tahun di Indonesia lebih mengutamakan pendekatan persuasif, tanggung jawab moral orangtua dan peserta didik agar merasa terpanggil untuk mengikuti pendidikan karena berbagai kemudahan yang disediakan, pengaturan tidak dengan undang-undang khusus, dan penggunaan ukuran keberhasilan yang bersifat makro, yaitu peningkatan angka partisipasi pendidikan dasar.

4

Page 6: BAB 1.docx

A. Pendidikan Dasar di masa depan

Konsep dasar dan esensi pendidikan dasar yang dimiliki para pengambil kebijakan pendidikan dasar pada tingkat nasional,regional maupun kabupaten atau kota ,dan pengelola pendidikan dasar pada tingkat satuan pendidikan akan berpengaruh terhadap formula pengembangan pendidikan dasar di masa depan.Program belajar atau kurikulum pada setiap jenis satuan pendidikan dasar di masa depan harus dirancang dengan mempertimbangnkan esensi dan fungsi pokok pendidikan dasar harus dikaitkan dengan karakteristik kualitas sumber daya manusia yang diperlukan untuk kehidupan mereka di masyarakat, dan sekaligus mempertimbangkan karakteristik perbedaan kelompok peserta didik di masing-masing jenis dan jenjang satuan pendidikan dasar.

Konsep dasar yang komperehensif dan luas tentang fungsi pokok pendidikan dasar tidak hanya dipergunakan untuk masyarakat , tetapi hendaknya tertuju pada suatu kajian tentang praktek dan kebijakan pendidikan dasar pada tingkat awal dari semua Negara yang memeberikan suatu landasan yang mantap bagi praktek belajar peserta didik di masa depan, dan sekaligus mengembangkan keterampilan hidup(life skills) yang esensial untuk menghidupi sebuah kehidupan yang konstruktif dalam masayarakat.

Dalam menghadapi harapan dan tantangan masa depan yang lebih baik,pendidikan dipandang sebagai esensi kehidupan, baik bagi perkembangan pribadi maupun perkembanngan masyarakat. Misi pendidikan, termasuk pendidikan dasar ,adalah memungkinkan setiap orang ,tanpa kecuali, mengembangkan sepenuhnya semua baik individu dan mewujudkan potensi kreatifnya,termasuk tanggung jawab terhadap hidup sendiri, dan pencapaian tujuan pribadi.Misi ini akan dapat tercapai dengan melalui strategi yang disebut belajar sepanjang hidup ( learning throughout life ) yang dipandang sebuah detak jantung dari masyarakat.

Dengan mengikuti gagasan konsep belajar sepanjang hidup, maka pengembangan program pendidikan dasar harus memberikan tekanan yang lebih besar pada salah satu dari empat pilar yang diusulkan dan digambarkan sebagai dasar pendidikan yaitu :

Belajar hidup bersama ( learning life together ) Belajar bekerja ( learning to do )5

5

Page 7: BAB 1.docx

3. Jenjang Pendidikan Menengah

Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang Maha Esa berakhlak mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri,dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan.

Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan. Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9 tahun, peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati,olahpikir,olahrasa,dan olahraga agar memiliki daya saing dalam mengadapi tantangan 6global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbaris potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efiisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara berencana, terarah, dan berkesenambungan.

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan menengah ditumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan sebagai berikut :

Tujuan pendidikan Menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan pengetahun,kepribadian,akhlak mulia,serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

6

Page 8: BAB 1.docx

Karakteristik siswa pendidikan menengah Anak pada usia remaja berada pada masa transisi atau peralihan,Masa ini sering juga disebut dengan masa puber.Anak pada masa ini tengah mengalami proses perselisihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa sehingga dibilang anak-anak sudah tidak pantas lagi namun dibilang dewasa pun belum tepat. Syafei menyebutkan karakteristik dari siswa usia remaja sebgai berikut:

Masa remaja dianggap sebgai proses sosialisasi dalam mencari identitas diri.

Tidaklah mudah bagi remaja untuk melawan orangtua /guru jika mereka dimengerti bukan ditekan .

Dimata orangtua /guru,remaja memperlihatkan sikap dan tingkah laku yang dapat merusak seperti melawan kekuasaan orangtua, kurang bertanggung jawab mengenai penggunaan waktu,pemakaian alat-alat rumah tangga, pemakaian kendaraan,radio,VCD,dan sebagainya.

Hak siswa pendidikan menengah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 ; “ setiap peserta didik pada satuan pendidikan menengah berhak :

Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama.

Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat,minat kemampuannya.

Mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orangtuanya tidak mampu membiayaipendidikannya.

Pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lain yang setara.

Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar.Masing-masing tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan.

Taat dan setia kepada Pancasila UUD 1945, Negara,Bangsa ,Agama,Guru dan Orangtua

Mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah dan latihan kerja bagi peserta pendidikan system ganda di perusahaan/institusi pasangan dengan penuh pengabdian,kesadaran dan rasa tanggung jawab.

Melunasi biaya pendidikan sesuai denhari belajargan peraturan dan ketentuan yang berlaku di sekolah

Megikuti upacara bendera setiap senin dan hari besar lainnya yang diadakan pada hari belajar efektif bagi siswa yang belajar pagi dan upacara penurunan bendera pada hari suatu bagi siswa yang belajar sore.

7

Kurikulum Pendidikan Menengah

7

Page 9: BAB 1.docx

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan penididkan menengah. Kurikulum tingkat satuan pendidikan menengah adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di satuan pendidikan menengah. Pengembangan kurikulum tingkat tingkat satuan pendidikan(KTSP) mengacu pada Standar Isi (SI) Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BNSP , serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah / madrasah.

KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut : Berpusat pada potensi, perkembangan,kebutuhan, dan kepentingan peserta

didk dan lingkungannya. Beragam dan terpadu Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi,dan seni

(IPTEKS). Relevan dengan kebutuhan kehidupan. Menyeluruh dan berkesinambungan.

Tujuan Pendidikan kejuruan Pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Agar dapat bekerja secara efektif dan efisien serta dapat mengembangkan keahlian dan keterampilan, mereka harus memilki stamina yang tinggi, dan menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi, dan mampu berkomunikasi sesuai dengan tuntutan pekerjaan serta memiliki kemampuan mengembangkan diri.

Kurikulum Pendidikan Kejuruan Kurikulum SMK/MAK berisi mata pelajaran wajib, mata pelajaran dasar kejuruan, muatan local dan pengembangan diri. Struktur kurikulum dikembangkan untuk peserta didik berkelainan fisik, emosional,mental, intelektual, dan atau social berdasarkan standar kompetensi lulusan, standar kompetensi kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi mata pelajaran khusus.Kurikulum pendidikan khusus terdiri dari atas delapan samapai dengan sepuluh mata pelajaran,muatan lokal, program khusus pengembangan diri.

Page 10: BAB 1.docx
Page 11: BAB 1.docx
Page 12: BAB 1.docx
Page 13: BAB 1.docx
Page 14: BAB 1.docx