bab 1.docx

18
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peta sebagai sarana informasi untuk masyarakat harus mempunyai kemampuan memberikan data dan informasi permukaan bumi secara dinamis, selain itu peta harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan, mearik, mudah dipahami dan dimengerti oleh semua pihak. Semua jenis peta harus dibuat sesuai dengan standar nasional dan ketentuan yang berlaku serta memperhatikan aspek-aspek kartografis sehingga peta yang beredar di masyarakat akan seragam dan tidak menimbulkan kerancuan. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURANAL) sebagai instansi milik negara yang terkait dengan bidang survey dan pemetaan, yang memiliki tugas membantu presiden dalam menyelengarakan pengembangan, pengelolaan, pembinaan dan koordinasi di bidang survey dan pemetaan termasuk didalamnya untuk membuat dan mengeluarkan peta seperti peta Rupa Bumi Indonesia (RBI), Peta Lingkungan Pantai Indonesia (LPI), Peta Lingkungan Laut Nasional (LLN) dan sebagainya. Pembuatan berbagai macam peta tersebut akan dikaji dengan

Upload: i-dewa-made-amertha

Post on 03-Oct-2015

29 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPeta sebagai sarana informasi untuk masyarakat harus mempunyai kemampuan memberikan data dan informasi permukaan bumi secara dinamis, selain itu peta harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan, mearik, mudah dipahami dan dimengerti oleh semua pihak. Semua jenis peta harus dibuat sesuai dengan standar nasional dan ketentuan yang berlaku serta memperhatikan aspek-aspek kartografis sehingga peta yang beredar di masyarakat akan seragam dan tidak menimbulkan kerancuan.Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURANAL) sebagai instansi milik negara yang terkait dengan bidang survey dan pemetaan, yang memiliki tugas membantu presiden dalam menyelengarakan pengembangan, pengelolaan, pembinaan dan koordinasi di bidang survey dan pemetaan termasuk didalamnya untuk membuat dan mengeluarkan peta seperti peta Rupa Bumi Indonesia (RBI), Peta Lingkungan Pantai Indonesia (LPI), Peta Lingkungan Laut Nasional (LLN) dan sebagainya. Pembuatan berbagai macam peta tersebut akan dikaji dengan acuan tertentu seperti aspek kartografis dan aspek geodetic.Bakosurtanal menggunakan acuan yang diterbitkan oleh BSN ( Badan Standarisasi Nasional) yaitu SNI (Standart Nasional Indonesia) 19-6726-2002, dimana cuan ini juga mengacu pada peta No. 1/ Chart No.1 yaitu suatu pedoman internasional dari International Hydrographic Organiation (IHO) yang diterbitkan oleh Dinas Hidro Oseanografi (DISHIDROS) sebagai instansi yang terkait di bidang survey hydrography, kelautan dan navigasi yang juga mempunyai wewenang dalam menentukan acuan yang dipakai untuk pembuatan peta khususnya peta laut (nautical chart) dan termasuk didalamnya adalah pembuatan peta batymetri.

BAB 2DASAR TEORI

2.1 Peta LautMap atau Peta ialah pemindahan bentuk lengkung bumi yang dipindahkan ke atas sebuah bidang datar. Secara umum map dan peta mempunyai pengertian yang sama, tetapi pada dasarnya mempunyai perbedaan perbedaan yang sangat prinsip. Map yaitu lebih menjurus kepada keadaan umum, keadaan daratan dan batas-batasnya secara geografis maupun politis. Map tidak dilengkapi dengan benda bantu navigasi dan tidak ada peruman peruman, Sehingga tidak dapat digunakan untuk bernavigasi. Peta Laut yaitu lebih menjurus ke hal-hal dan keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh Seorang navigator dalam hal menentukan posisi, jarak, haluan serta hal-hal yang menyangkut keselamatan bernavigasi di laut. Dengan sendirinya dilengkapi dengan benda bantu navigasi dan peruman peruman. Peta laut adalah peta yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dipakai untuk merencanakan suatu pelayaran baik di laut lepas pantai maupun diperairan umum. Peta laut merupakan salah satu alat bantu bernavigasi untuk keselamatan pelayaran. Teknologi navigasi termasuk membaca peta laut merupakan salah satu pengetahuan / kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh para calon jurumudi kapal penangkapan ikan.Sehubungan dengan definisi dan pemakaiannya tersebut di atas, maka peta perlu dibedakan sesuai dengan sifat pemakaiannya:

a. Peta laut ( Nautical Chart )

(Gambar 1. Peta Laut)

b. Peta Penerbangan ( Aeronautical Chart )

(Gambar 2. Peta Penerbangan)

c. Peta Cuaca ( Weather Chart )

(Gambar 3. Peta Cuaca)

d. Peta Bintang ( Star Chart )

(Gambar 4. Peta Bintang)

Peta Laut merupakan gambaran sebagian permukaan bola bumi dalam bidang datar yang dipakai untuk suatu pelayaran baik di laut lepas maupun di peraiaran, seperti ; danau, Sungai, terusan dan lain-lainnya. Dengan kata lain peta laut merupakan peta yang dapat dipergunakan untuk berlalu lintas di atas air. 2.2 Pembagian Peta Laut menurut Skala Peta Ikhtisar :Peta yang menggambarkan daerah yang luas dengan ukuran skala kecil 1:1.000.000 atau lebih kecil. Dipergunakan terutama menunjukkan variasi, angin, arus, dan lain-lain. Peta Haluan atau Peta Perantau :Peta dengan ukuran skala lebih besar yaitu 1 : 1 000 000 sampai dengan 1 : 600 000. Dipergunakan untuk pelayaran pada jarak yang jauh dari pantai atau untuk menarik garis haluan. Peta Pantai :Peta dengan ukuran skala makin besar yaitu 1: 600.000 sampai dengan 1 : 100.000. Dipergunakan untuk pelayaran antara pulau- pulau ataupun pelayaran sepanjang pantai. Peta Penjelas :Peta dengan ukuran skala 1 : 50 000 atau lebih besar. Dipergunakan untuk navigasi di selat-selat atau di air pelayaran sulit/sempit. Peta Rencana :Peta dengan ukuran skala 1 : 50.000 atau lebih besar. Namun menggambarkan bandar-bandar, pelabuhan, tempat berlabuh. Dipergunakan oleh kapal yang akan menyinggahi atau menuju tempat - tempat tersebut.Semakin besar skala suatu peta, semakin banyak detail-detail perairan yang ditunjukkan secara teliti demi keselamatan navigasi.

2.3 Satuan Jarak di LautSatuan jarak yang dipergunakan dalam bernavigasi di laut adalah Mil Laut ( International Nautical Mile ). Panjang keliling lingkaran katulistiwa bumi adalah 40.070.368 meter, sedangkan panjang lingkaran derajah bumi sepanjang 40.003.423 meter. Panjang rata-rata keliling lingkaran lingkaran besar di bola bumi adalah 40.000.000 meter. Keliling busur lingkaran besar bola bumi tersebut adalah 360 atau dalam satuan menit menjadi sebesar 21 600 menit. Ukuran 1 mil laut sama dengan 1 menit busur lingkaran besar rata-rata sehingga panjang 1 mil laut adalah 40.000.000 meter dibagi 21.600 = 1.851,851 meter dibulatkan menjadi 1.852 meter.

2.3.1 Skala Grafik Untuk mengukur atau menjangka jarak dari suatu tempat ke tempat lain di peta laut dipergunakan skala grafik peta. Skala grafik terdapat di garis-garis tepian peta sepanjang derajah yang berada di kiri dan kanan peta dimana sepanjang garis tersebut tertera nilai-nilai busur suatu lintang dari daerah yang dipetakan. Skala grafik merupakan skala yang dipergunakan untuk menyatakan besarnya jarak di peta. Setiap 1 derajat busur lintang menyatakan jarak 60 mil laut, dan 1 menit busur lintang menyatakan jarak 1 mil laut.

2.3.2 Mawar Peta Mawar peta selalu tertera disetiap peta laut ini merupakan busur lingkaran yang menyatakan arah dengan pernyataan notasi angka. Mawar peta mempunyai fungsi sebagai petunjuk arah dari suatu tempat ke berbagai tempat lainnya di areal yang dipetakan. Notasi angka adalah nilai-nilai arah yang dinyatakan dengan angka-angka busur derajat yang dihitung mulai dari 0 ( Utara ) ke arah kanan searah putaran jarum jam menuju 90 ( Timur ), 180 ( Selatan ), 270 ( Barat ), menuju 359 dan kembali ke 0 ( Utara = 360 ). Notasi angka sangat dominan dipakai dalam proses perhitungan-perhitungan untuk menentukan arah haluan kapal maupun arah baringan.

2.3.4 Hal utama yang harus ada di dalam peta laut ; Garis batas kedalaman harus nyata dan merata. Mengenai kedalaman air ini harus diberikan cukup jelas dan terperinci mengenai dalamnya air yang terkecil sampai pada yang terbesar. Sifat utama dari penerangan penerangan navigasi yang utama, seperti ; suar, kapal suar, dan lain-lain harus ada. Demikian juga benda-benda darat, garis merkah, tempat-tempat labuh jangkar serta Tanda-tanda lainnya yang diperlukanharus ada. Bagian darat tidak hanya menuujukan sifat serta bentuk garis pantai saja, tetapi harus menyatakan pula apakah daratan itu landai, rata, berbukut, curam atau bergunung-gunung. Keterangan yang bertautan dengan arus arus tertentu. Keterangan-keterangan peta pada umumnya harus ada. Kerangka- kerangka serta bahaya-bahaya navigasi yang lainnya. Judul peta harus menggambarkan daerah yang dipetakan. Yang terpenting dalam keterangan ini antara lain skala, tahun percetakan, tahun survey, koreksi besar terakhir dan tahun koreksi kecil terakhir.

2.4 Survey BathymetriSurvey bathymetri adalah survey yang dilakukan untuk mengetahui nilai kedalaman dari dasar laut. Tujuan dari survey bathymetri itu sendiri adalah sebagai berikut :1. Pengerukan pelabuhan2. Perencanaan Bangunan di laut (Pelabuhan, platform, sumur minyak dan lain-lain)3. Navigasi kapalAlat-alat yang dibutuhkan untuk pengukuran dasar laut ini ada dua macam, diantaranya adalah sebagai berikut :1. Echosounder Single FrequencyEchosounder Single Frequency hanya menggunakan frekuensi tinggi saja (kedalaman hanya sampai lapisan paling atas dari tanah) artinya kedalaman tidak bisa menembus lumpur. Contoh alatnya adalah Echosounder Hydrotrac ODOM.2. Echosounder Double FrequencyEchosounder Double Frequency , terdapat dua frekuensi yang digunakan sekaligus, yaitu frekuensi tinggi (untuk pengukuran kedalaman dasar laut teratas) dan frekuensi rendah (untuk pengukuran kedalaman dasar laut yang dapat menembus lumpur) sehingga ada dua data kedalaman sekaligus yang didapatkan. Contoh alatnya adalah Echosunder MK III.

Instalasi alat yang dipergunakan untuk pengukuran batimetri adalah1. GPS antenna untuk mendapatkan data posisi koordinat2. Tranducer : alat yang memancarkan sinyal akustik ke dasar laut untuk data kedalaman3. Echosounder untuk menampilkan kedalamannya4. Laptop untuk pengoperasian yang mengintergrasikan GPS, Tranducer dan Echosounder

(Gambar 5 . Peta Bathymetri)

2.5 HidrografiKata hidrografi merupakan serapan dari bahasa Inggris hydrography. Secara etimologis, hydrography ditemukan dari kata sifat dalam bahasa Prancis abad pertengahan hydrographique sebagai kata yang berhubungan dengan sifat dan pengukuran badan air, misalnya kedalaman dan arus (Merriam-Webster Online, 2004). Hingga sekitar akhir 1980-an, kegiatan hidrografi utamanya didominasi oleh survey dan pemetaan laut untuk pembuatan peta navigasi laut (nautical chart) dan survey untuk eksplorasi minyak dan gas bumi(Ingham, 1975).Peta navigasi laut memuat informasi penting yang diperlukan untuk menjamin keselamatan pelayaran, seperti kedalaman perairan, rambu-rambu navigasi, garis pantai, alur pelayaran, bahaya-bahaya pelayaran dan sebagainya. Selain itu, kegiatan hidrografi juga didominasi oleh penentuan posisi dan kedalaman di laut lepas yang mendukung eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi.Definisi akademik untuk terminologi hidrografi, dikemukakan pertama kali olehInternational Hydrographic Organization(IHO) padaSpecial Publication Number32 (SP-32) tahun 1970 danGroup of Experts on Hydrographic Surveying and Nautical Chartingdalam laporannya padaSecond United Nations Regional Cartographic Conference for the Americasdi Mexico City tahun 1979. IHO mengemukakan bahwa hidrografi adalah that branch of applied science which deals with measurement and description of physical features of the navigable portion of earths surface and adjoining coastal areas, with special reference to their use for the purpose of navigation.Group of Experts on Hydrographic Surveying and Nautical Chartingmengemukakan bahwa hidrografi adalah the science of measuring, describing, and depicting nature and configuration of the seabed, geographical relationship to landmass, and characteristics and dynamics of the sea.Perkembangan hidrografi juga mengakibatkan perubahan definisi hidrografi yang oleh IHO didefinisikan sebagai that branch of applied sciences which deals with the measurement and description of the features of the seas and coastal areas for the primary purpose of navigation and all other marine purposes and activitie including -inter alia- offshore activities, research, protection of the environment and prediction services(Gorziglia, 2004).Survei adalah kegiatan terpenting dalam menghasilkan informasi hidrografi. Adapun aktivitas utama survei hidrografi meliputi : Penentuan posisi dan penggunaan sistem referensi Pengukuran kedalaman (pemeruman) Pengukuran arus Pengukuran (pengambilan contoh dan analisis) sedimen Pengamatan pasut Pengukuran detil situasi dan garis pantai (untuk pemetaan pesisir)Data yang diperoleh dari aktivitas-aktivitas tersebut di atas dapat disajikan sebagai informasi dalam bentuk peta dan non-peta serta disusun dalam bentuk basis data kelautan.

(Gambar 7. Konfigurasi Survey Hidrografi, Sumber : https://belajargeomatika.wordpress.com/2012/06/14/definisi-hidrografi/)

2.6 Nautical Chart No.1Orientasi terhadap U.S Chart No.1 telah diubah 90 ke dalam bentuk landscape format untuk memberikan dua kolom tambahan yang akan digunakan pada sisi kanan dari peta Chart No. 1. Kolom-kolom ini terdapat ECDIS symbol yang telah ditampilkan pada sisi kiri peta. INT 1 symbol spesifiknya sebagai Regulation of the IHO for Internasional (INT) Chart and Chart Specifications of the IHO, muncul pada kolom kedua dari kiri setelah symbol number. Variasi yang dimiliki INT 1 digunakan pada peta yang dibuat oleh NOAA atau NGA yang ditunjukkan pada kolom NOAA, NGA (kolom 4a, 4b dan 5) ECDIS symbol dan keterangannya ditunjukan pada kolom 6 dan 7. Diskripsi dari ECDIS biasanya menyediakan generic symbol yang diberikan oleh IHO Specification for Chart Content and Display Aspects of ECDIS, meskipun penjelasan mengenai terms tersebut disediakan dalam kolom 7. 2.6.1 Informasi Nautical Chart No.1SoundingsSounding datum reference adalah judul dari chart atau peta. Soundings pada NOAA dan NGA charts ditunjukan dalam bentuk fathoms, feet, fathoms dan feet, fathoms dan fractions atau meter dan desimeter. Pada intinya, semua unit kedalaman ditunjukan didalah judul peta dan diluar batas chart. Untuk ECDIS, datum sounding adalah bagian dari ENC metadata dimana dapat diambil kembali melalui cursor inquiry.HeightsKetinggian dari matahari, landmarks, strukturs dan lain-lain. Berdasarkan peta di daratan, unit ketinggian ditunjukkan di bagian judul chart. Beda tinggi dari islets atau bare rocks sama atau berdampingan dengan air, mereka ditunjukan dalam tanda kurun ([]). Satuan tinggi dalam ECDIS adalah meterDrying HeightsUntuk batuan atau terumbu karang baik yang tertutup atau tidak dan eda tinggi di garisbawahi dan ditampilkan didekat sounding datum pada judul chart yang berdampingan dengan air. Mereka ditunjukan dalam tanda kurung ().Adapun beberapa informasi lainnya diantaranya adalah sebagai berikut :a. Shorelineb. Landmarksc. IALA Buoyage Systemd. U.S Lateral Markse. Light Range (Visibility)f. Aids to Navigations Positioningg. Warnah. Skema Traffic Separationi. Skalaj. Tanggal, Hari, Jam (waktu)

(Gambar 8. Contoh Nautical Chart NOAA, sumber : http://www.nauticalcharts.noaa.gov/mcd/chart1/ChartNo1.pdf)

(Gambar 9. Contoh Nautical Charts NGA, sumber : http://www.nauticalcharts.noaa.gov/mcd/chart1/ChartNo1.pdf )