bab 1.docx

5
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kemajuan teknologi di masa ini sangat pesat dan berkembang dengan cepat, menghasilkan mesin-mesin menjadi lebih canggih, demi memudahkan masyarakat melakukan segala bentuk kehidupannya. Demikian juga sistem tambahan yang menunjang keyamanan pada bidang teknologi otomotif, yakni dengan penambahan sistem penyejuk ruangan mobil yang dikenal AC (air Conditioner). Disisi lain kemajuan bidang ini, menuntut mahasiswa Universitas Negeri Malang yang sesuai tujuannya menjadi lulusan yang kompeten dalam bidannya untuk mempelajari tentang sistem Air Conditioner. Pemahaman tersebut terkait komponen, cara kerja, cara perbaikan dan pengisian refrigrant atau cairan pendingin sesuai SOP. Sedangkan untuk kami merupakan bentuk pengaplikasian pemahaman yang telah kami fahami pada mata kuliah Praktikum Sistem Air Conditioner. Bentuk pemahaman tersebut kami wujudkan dalam pembuatan perancangan Trainer Air Conditioner yang mampu mempercepat pemahaman Mahasiswa dalam mempelajari keseluruhan Sistem Air Conditioner.

Upload: yosef-hermawan

Post on 26-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

BAB 1PENDAHULUAN

A. Latar BelakangDalam kemajuan teknologi di masa ini sangat pesat dan berkembang dengan cepat, menghasilkan mesin-mesin menjadi lebih canggih, demi memudahkan masyarakat melakukan segala bentuk kehidupannya. Demikian juga sistem tambahan yang menunjang keyamanan pada bidang teknologi otomotif, yakni dengan penambahan sistem penyejuk ruangan mobil yang dikenal AC (air Conditioner).Disisi lain kemajuan bidang ini, menuntut mahasiswa Universitas Negeri Malang yang sesuai tujuannya menjadi lulusan yang kompeten dalam bidannya untuk mempelajari tentang sistem Air Conditioner. Pemahaman tersebut terkait komponen, cara kerja, cara perbaikan dan pengisian refrigrant atau cairan pendingin sesuai SOP.Sedangkan untuk kami merupakan bentuk pengaplikasian pemahaman yang telah kami fahami pada mata kuliah Praktikum Sistem Air Conditioner. Bentuk pemahaman tersebut kami wujudkan dalam pembuatan perancangan Trainer Air Conditioner yang mampu mempercepat pemahaman Mahasiswa dalam mempelajari keseluruhan Sistem Air Conditioner. Terkait hal tersebut perlu adanya perancangan yang matang dalam pembentukan trainer AC, sebagai media pembelajaran yang bagus, unik, efisien dan tentunya sesuai dengan standart di dunia industri nanti. Perancangan tersebut terbagi beberapa komponen. Salah satunya tentang perhitungan sistem Kelistrikan Sistem AC. Baik itu besar arus serta ukuran diameter kabel yang diperbolehkan.

B. Rumusan MasalahRumusan masalah yang diajukan dalam penulisan ini adalah:1. Bagaimana cara kerja rangkaian kelistrikan sistem AC tersebut?2. Bagaimana perancangan perhitungan kelistrikan pada setiap komponen sistem AC?

C. Tujuan Perencanaan.Tujuan dalam penulisan ini adalah:1. Bagaimana cara kerja rangkaian kelistrikan sistem AC tersebut?2. Bagaimana perancangan perhitungan kelistrikan pada setiap komponen sistem AC?

D. Kegunaan Produk Perancangan Kegunaan produk perancangan ini sebagai trainer pembelajaran Air Conditioner yang yang bagus, unik, efisien dan tentunya sesuai dengan standart di dunia industri nanti. Sehingga dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang mutlak untuk menghasilkan mahasiswa yang berkompeten.

E. Metode yang DigunakanMetode yang digunakan ialahsebagai berikut:

1. Tahap obervasi.Pada tahap ini kegiatan meliputi observasi berbagai macam komponen yang diperlukan dalam pembuatan. Serta tidak lupa harga tipa-tiap komponen sistem Air Conditioner.2. Tahap PerhitunganPada tahap ini kegiatan meliputi perhitungan kelistrikan pada setiap komponen sistem AC.

3. Tahap Pembuatan. Pada tahap ini kegiatan meliputi pengelasan dan pengecatan trainer agar lebih tahan korosi dan terlihat menarik, perakitan tiap komponen pada trainer, serta pemasangan sistem kelitrikan.4. Tahap pengujian. Pada tahap ini kegiatan meliputi:a. Sebelum dicharging, sistem harus divakum terlebih dahulu. Kemudian memastikan apakah sistem mengalami kebocoran. Apabila tekanan pressure gauge naik, maka sistem mengalami kebocoran sehingga harus dilakukan tindakan untuk mengatasinya. b. Mengisi pelumas kompresor kedalam sistem. c. Mengisi refrigeran sampai tekanan tertentu dan mencatat berat refrigerant yang dimasukkan kedalam sistem. Berat refrigerant yang dicharging harus sama untuk kedua refrigeran. d. Setelah AC dinyalakan (AC Normal), Lalu menghitung suhu yang yang dihembuskan oleh kompresor serta pertukaran kalor pada tiap komponen AC, serta beban pendinginan.

8. Setelah itu, mencatat seluruh data temperatur ruangan, temperatur Tdb dan Twb, kecepatan udara, tekanan dan laju aliran massa dari refrigeran. 9. Data diperoleh sebanyak 8 kali. 10. Percobaan akan diulangi untuk kecepatan motor 1200 rpm. 11. Mengulangi langkah (6) (9). 12. Percobaan akan diulangi untuk kecepatan motor 1500 rpm. 13. Mengulangi langkah (6) - (9). 14. Percobaan akan diulangi untuk kecepatan motor 1800 rpm. 15. Mengulangi langkah (6) - (9). 16. Percobaan akan diulangi untuk kecepatan motor 2000 rpm. 17. Mengulangi langkah (6) - (9). 18. Setelah melakukan percobaan, matikan semua power supply dan mengganti refrigeran yang akan diuji. 19. Mengulangi langkah (1) (18)

T7