bab 1-3 fix

Upload: achmad-rony

Post on 04-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 BAB 1-3 FIX

    1/19

    Ac hmad Rony Malik H 3512100028

    Mohammad Lu ay Murtadlo 3512100058

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah, rahmat,

    dan nikmat sehat walaafiat-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan proposal pengadaan

    proyek pemetaan topografi. Kami juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu

    dalam proses penyusunan tugas ini. Kami sadar kami memiliki keterbatasan dalam pemahaman

    mengenai penyusunan lapran ini. Oleh karena itu masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan

    dari tugas ini. Kami mengharapkan tanggapan dan koreksi untuk proses perbaikan agar kami dapat

    menyusun tugas lebih baik lagi dalam waktu yang akan datang.

    Surabaya, 1 Maret 2015

    Penulis

  • 7/21/2019 BAB 1-3 FIX

    2/19

    Ac hmad Rony Malik H 3512100028

    Mohamm ad Luay Mu rtadlo 3512100058

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi dan peningkatan investasi dalam

    pemanfaatan sumber daya alam, maka kebutuhan informasi geografi suatu wilayah dalam skala

    yang lebih detail merupakan suatu hal yang sangat penting dan sangat mendesak untuk

    disegerakan pengadaannya.

    Berkaitan dengan hal tersebut di atas maka pihak-pihak yang berkepentingan

    dengan adanya kebutuhan akan informasi yang lebih detail tentang kondisi topografi suatu

    daerah dengan terpaksa mengadakan survey dan pemetaan sendiri berhubung tertinggalnya

    atau terlambatnya Indonesia dalam memetakan seluruh wilayahnya untuk peta skala besar.

    Peta topografi adalah peta yang menggambarkan relief permukaan bumi/tanah yang

    dinyatakan dengan garis ketinggian (kontur) memperlihatkan unsur-unsur asli atau alam dan

    unsur-unsur buatan manuasia seperti jalan, bangunan, sungai, saluran dan lain sebagainya

    diatas muka bumi ini. Unsur-unsur tersebut dapat dikenal (diidentifikasi) dan pada umumnya

    diusahakan untuk diperlihatkan pada posisi sebenarnya.

    Peta topografi disebut juga sebagai peta umum (bersifat umum) sebab dalam peta

    topografi tersebut unsur-unsur yang disajikan bukan hanya satu jenis saja, tetapi justru dicoba

    untuk menyajikan semua unsur yang ada pada permukaan bumi ini. Penyajian tersebut sudah

    tentu dengan memperhitungkan skala. Jadi peta topografi dapat digunakan untuk bermacam-

    macam tujuan.

    Peta topografi dikenal sebagai peta dasar yang digunakan sebagai sarana perencanaan

    umum untuk suatu pekerjaan perencanaan pengembangan suatu wilayah.

    1.2

    Tujuan

    Maksud diadakannya pekerjaan pengukuran dan pemetaan topografi adalah untuk

    mendapatkan informasi yang lebih rinci bentuk permukaan tanah secara umum yang dilengkapi

    dengan tampakan-tampakan khas, baik berupa unsur-unsur alami maupun unsur-unsur buatan

    dan dapat dipertanggung jawabkan secara teknis, dengan tujuan memberikan informasi

    topografi suatu wilayah yang akan mendukung pengambilan keputusan secara tepat.

    Selain itu juga dalam rangka pemetaan yang sesuai dengan tata cara dan prosedur yang

    ditentukan sebagai dasar dari perencanaan, pemaanfaatan, dan pengelolaan lahan agar dapat

  • 7/21/2019 BAB 1-3 FIX

    3/19

    Ac hmad Rony Malik H 3512100028

    Mohamm ad Luay Mu rtadlo 3512100058

    dimanfaatkan secara efektif dan sebagai acuan dalam penggunaan dan pengembangan lahan

    yang ada.

    1.3 Lokasi Pekerjaan

    Lokasi Proyek Pembuatan Peta Topografi terletak di Batu, Malang, Propinsi Jawa

    Timur yaitu 745'13.86"S dan 11234'32.84"E dengan luasan . Berikut peta lokasinya :

    GAMBAR

  • 7/21/2019 BAB 1-3 FIX

    4/19

    Ac hmad Rony Malik H 3512100028

    Mohamm ad Luay Mu rtadlo 3512100058

    1.4 Jangka Waktu Pelaksanaan

    Waktu penyelesaian kegiatan ini adalah 90 hari kalender.

    1.5

    Lingkup Pekerjaan dan Perencanaan

    Lingkup pekerjaan pembuatan Peta Topografi terdiri dari pengukuran Ground Control

    Point(GCP), pengukuran kerangka kontrol horizontal, pengukuran kerangka kontrol vertical,

    pengukuran detail situasi. Adapun pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain:

    Adapun pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain:

    A. Persiapan

    Pada tahap ini mempersiapkan segala keperluan yang dibutuhkan sebelum berangkat

    ke lapangan, yang dilakukan di kantor pusat. Tahap ini meliputi :

    a. Pengenalan Daerah Survei

    Sebelum ke lapangan perlu terlebih dahulu mengenal dan mempelajari daerah yang

    akan didatangi, bagaimana keadaan penduduk setempat dan bahasa daerah yang digunakan.

    Mengetahui latar belakang sejarah dan bahasa yang digunakan oleh penduduk setempat akan

    sangat membantu, selain itu perlu mempersiapkan atau mencatat :

    Batas wilayah lokasi yang akan dipetakan secara garis besar.

    Rencana pemasangan titik BM sebagai batas area pengukuran.

    b. Penyiapan Formulir dan Peralatan

    Penyiapan peta rupabumi atau peta-peta lain dari skala berbeda yang mencakup

    wilayah yang akan dipetakan/survey. Ini digunakan sebagai acuan untuk orientasi di lapangan

    pada saat surveyfield completion:

    Penyiapan formulir nama geografis, formulir pengesahan pejabat setempat,

    formulir rekapitulasi.

    Penyiapan peta kerja (manuskrip), berupa peta hasil printout daerah yang

    dipetakan. Peta hasil print-out ini sudah mencantumkan nama geografis pada

    saat proses digitalisasi, tetapi masih tentatif.

    Formulir nama geografis untuk identifikasi titik BM.

    Surat-surat penugasan serta pemberitahuan atau perijinan.

  • 7/21/2019 BAB 1-3 FIX

    5/19

  • 7/21/2019 BAB 1-3 FIX

    6/19

    Ac hmad Rony Malik H 3512100028

    Mohamm ad Luay Mu rtadlo 3512100058

    Penggunaan nama-nama yang unik didokumentasikan dengan foto pada tempat-

    tempat resmi yang memajang nama tersebut (seperti papan nama kantor-kantor

    pemerintah). Untuk itu petugas survey dilengkapi dengan kamera.

    Sebagai alat validasi, surveyor perlu membuat foto objek dengan nama

    geografisnya (misalnya nama papan kantor desa atau sekolah) atau merekam

    cara pengucapan nama-nama tersebut.

    B. Pelaksanaan

    Pengukuran Topografi skala 1 : 1.000 dengan luas 100 Ha.

    Pemasangan BM sebagai Kerangka kontrol pemetaan sekurang-kurangnya 4 buah patok

    BM dan 30 buah control point (CP).

    Pengukuran detil dengan spot heigh sistim grid per jarak 10-20 meter.

    Pengukuran titik detil atau obyek yang berada di area survey seperti bangunan, jalan, parit,

    tiang listrik dan infrastruktur lainnya.

    a. Tahap awal

    Pekerjaan yang kami usulkan adalah pemasangan Bench Mark (BM) untuk

    selanjutnya menjadi titik acuan pekerjaan pengukuran, adapun jumlah BM yang kami usulkansebanyak 4 buah. Titik - titik BM juga diukur dengan alat Global Possitioning System dengan

    maksud dan tujuan agar produk peta yang kita hasilkan memiliki system koordinat Global /

    UTM (Universal Tranvers Mercator)

    b. Tahap kedua

    Pengukuran kerangka kontrol horizontal dan pengukuran kerangka kontrol vertikalpada titik-titik yang di rencanakan sebagai titik peresebaran acuan pada lokasi tersebut, agar

    keakuratan data X,Y,Z persebaran height spot yang di hasilkan baik dengan ketelitian:

    Ketelitian linier pada poligon tertutup= 1 : 10.000

    Ketelitian sudut = 10 x n, dimana n adalah jumlah titik

    Ketelitian tinggi = 15mm x D, dimana D adalah jumlah jarak dalam kilometer

  • 7/21/2019 BAB 1-3 FIX

    7/19

    Ac hmad Rony Malik H 3512100028

    Mohamm ad Luay Mu rtadlo 3512100058

    c. Tahap berikutnya

    Pengukuran detail situasi (pemetaan Topografi) yang bertujuan utuk mendapatkan peta

    yang teliti yang memuat semua unsur yang ada dilapangan dengan ketelitian Peta Topografi

    dengan skala 1 : 1.000, kontur interval 0.5 sampai dengan 1 meter

    Dasar penentuan Skala peta mengacu pada kondisi existing lokasi yang akan diukur,

    semakin banyak objek yang ada pada lokasi pengukuran atau semakin menonjol kondisi

    konturnya maka semakin banyak detail situasi yang akan diambil pada saat pengukuran.

    Adapaun untuk Output Peta skala 1:1000 maka spot heigh yang akan ditampilkan sedapat

    mungkin per grid 10 - 20 meter atau lebih teliti lagi dengan metode pengambilan titik mengikuti

    arah grid jalur pengukuran.

    Untuk hasil pengolahan data akan di sajikan dalam bentuk Compact Disk (CD) ,

    yang berisi copy database file, termasuk koordinat dan peta digital dalam format *.xls; *.csv

    dan *.dwg; sehingga bisa diproses lebih lanjut untuk pekerjaan desain.

    1.6 Keluaran dan Sistem Pelaporan

    1.6.1Keluaran yang Diharapkan

    Pembuatan laporan dilakukan untuk memberikan gambaran hasil pelaksanaan

    pekerjaan yang telah dilakukan, sehingga dapat diketahui kondisi areal pekerjaan secara

    umum, informasi lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan survey dan pemetaan.

    Adapun keluaran yang diharapkan antara lain:

    Laporan Proyek Pembuatan Peta Topografi

    Peta Topografi skala 1:1000 ukuran A0

    Peta topografi dalam bentuk softcopy dengan menggunakan software Autocad (file

    dwg)

    Data asli hasil pengukuran

    Data hasil perhitungan dalam bentuk softcopy dan hardcopy

    Koordinat topografi (Easting, Northing, Elevation, Code)

    Foto dan deskripsi Bench Mark

  • 7/21/2019 BAB 1-3 FIX

    8/19

    Ac hmad Rony Malik H 3512100028

    Mohamm ad Luay Mu rtadlo 3512100058

    1.6.1.1Pembuatan Laporan

    Pembuatan laporan dilakukan untuk memberikan gambaran hasil pelaksanaan

    pekerjaan yang telah dilakukan, sehingga dapat diketahui kondisi areal pekerjaan secara

    umum, informasi lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan survey dan pemetaan.

    Laporan yang akan disampaikan adalah :

    a.

    Laporan Pendahuluan, berisi laporan mengenai rencana kerja

    b. Laporan Mingguan, berisi laporan mengenai kemajuan pekerjaan mingguan

    c. Laporan Bulanan, berisi laporan mengenai kemajuan pekerjaan bulanan

    d. Laporan Akhir, berisi laporan hasil seluruh pekerjaan

    1.6.1.2 Penyerahan Data

    Data-data yang diserahkan setelah pekerjaan selesai dilaksanakan adalah:

    a. Satu berkas laporan tertulis tentang pelaksanaan pekerjaan

    b. Print out peta topografi skala 1 : 1.000

    c.

    Print out peta traverse/poligon skala 1 : 1.000

    d. Peta topografi dalam bentuk softcopy dengan menggunakan software Autocad (file

    dwg)

    e.

    Peta traverse/poligon dalam bentuk softcopy dengan menggunakan software

    Autocad (file dwg)

    f. Data asli hasil pengukuran

    g.

    Data hasil perhitungan dalam bentuk softcopy dan hardcopy

    h. Koordinat topografi (Easting, Northing, Elevation, Code)

    i. Foto dan deskripsi Bench Mark

  • 7/21/2019 BAB 1-3 FIX

    9/19

    Ac hmad Rony Malik H 3512100028

    Mohamm ad Luay Mu rtadlo 3512100058

    BAB 2

    METODOLOGI

    2.1 Umum

    Pemetaan topografi dilaksanakan dengan melakukan pengukuran kerangka dasar

    yang terdiri dari pengukuran kerangka dasar horisontal dan vertikal. Pengukuran tersebut

    dilakukan pada seluruh batas (garis terluar) dari area yang akan dipetakan. Tujuan pembuatan

    kerangka dasar ini adalah untuk membuat titik kontrol dan referensi untuk keperluan

    pengukuran selanjutnya, misalkan pembuatan poligon cabang (cut lines), pengukuran situasi

    dan detail topografi.

    Secara umum tahapan pelaksanaan lapangan adalah sebagai berikut :

    1. Pembuatan dan pemasangan tugu (Bench Mark)/Patok Poligon

    2. Pengukuran Kerangka dasar Horisontal dan Vertikal

    3. Pengukuran situasi dan detail topografi

    2.2 Material dan Alat

    Adapun material dan alat yang diperlukan selama proses perencanaan proyek adalah:

    2.2.1

    Peralatan Survey

    Dokumentasi

    o Kamera

    Pengukuran KKH-KKV-Detail

    o Total Station

    o Patok

    o Statif

    o

    Rambu

    o Payung

    Pengukuran GCP dan titik ikat

    o GPS Geodetik

    o Statif

    o Aki

    o GPS Navigasi

    Alat transportasi darat (mobil)

  • 7/21/2019 BAB 1-3 FIX

    10/19

    Ac hmad Rony Malik H 3512100028

    Mohamm ad Luay Mu rtadlo 3512100058

    Alat komunikasi

    o Walkie Talkie

    2.2.2Peralatan Administrasi

    Komputer

    Printer

    Mesin foto copy

    Mesin fax

    Telepon

    Genset

    2.2.3Perangkat Lunak

    Microsoft Office (Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft Power Point)

    Topcon Tools

    AutoCAD

    Auto MicroCAD

    Matlab

    2.3 Metode Pengumpulan Data

    Seperti yang telah disebutkan di atas, metode pengumpulan data yang dilakukanadalah survey, yang dibedakan menjadi survey pendahuluan, survey topografi, survey

    geologi dan geoteknik, dan survey transportasi dan lalu lintas.

    2.3.1Survey Pendahuluan

    Survey pendahuluan adalah kegiatan pengumpulan data sekunder untuk

    dipergunakan dalam pelaksanaan detail survey dan pengumpulan data lainnya untuk

    melengkapi data survey dalam rangka kebutuhan perencanaan. Adapun lingkup pekerjaan

    survey pendahuluan, yaitu:

    Berkoordinasi dengan instansi terkait di daerah dilakukannya proyek

    Mengumpulkan peta topografi

    Mengumpulkan data harga satuan untuk bahan dan upah

    Mengumpulkan data curah hujan dari stasiun hujan terdekat

    Menentukan titik-titik sebagai titik referensi penentuan kontur

    Mendokumentasikan keadaan lapangan

    Menyusun laporan survey pendahuluan

  • 7/21/2019 BAB 1-3 FIX

    11/19

    Ac hmad Rony Malik H 3512100028

    Mohamm ad Luay Mu rtadlo 3512100058

    2.3.2Survey Topografi

    Survey topografi merupakan mengumpulkan data koordinat dan ketinggian

    permukaan tanah di daerah Batu, Malang, Jawa Timur. Secara garis besar, pekerjaan

    pengukuran dan pemetaan situasi meliputi pemasangan patok BM, kontrol horizontal dan

    vertikal, pengukuran dalam situasi detail :

    Semua data penting yang digunakan untuk menentukan koordinat Bench Mark

    diperoleh dengan cara pengukuran langsung di lapangan.

    Semua alat ukur (Theodolite, Waterpass) yang digunakan dalam keadaan baik

    dan memenuhi syarat ketelitian yang diminta (akan dikalibrasi).

    Sebelum pekerjaan dimulai, konsultan menyerahkan program kerja yang berisi

    jadwal

    Waktu pelaksanaan pekerjaan, daftar personil, daftar peralatan dan rencana

    keberangkatan untuk dibahas bersama direksi.

    Pelaksanaan pekerjaan disesuaikan dengan program kerja dan waktu

    pelaksanaan sesuai dengan jangka waktu yang tersedia.

    2.3.2.1.

    Pengukuran Ground Control Point (GCP)

    Pengukuran dilakukan dengan alat GPS Geodetik untuk mendapat hasil

    koordinat dengan presisi ketelitian tinggi.

    2.3.2.2.

    Pengukuran Kerangka Kontrol Horisontal

    Koordinal awal untuk kontrol horizontal akan diambil/diinterpolasi dari peta

    topografi skala 1 : 50.000 dengan sistim grid, sedangkan Azimuth awal diperoleh dengan

    pengukuran Azimuth Matahari. Pengukuran kontrol horizontal akan dilakukan dengan

    cara poligon, poligon tertutup dan melingkupi daerah yang dipetakan, jika daerahnya

    cukup luas, maka poligon utama akan dibagi dalam beberapa kring tertutup.

    Diusahakan sisi poligon sama panjangnya, poligon cabang terkait kepada

    poligon utama dan titik referensi yang digunakan mendapat persetujuan dari direksi

    pekerjaan. Diusahakan semua jalur poligon baik cabang ataupun yang utama melalui batas

    alam yang ada seperti jalan, sungai, batas kampung dan lain-lain. Titik poligon lainnya

    selain BM adalah patok kayu berukuran 5 x 5 x 60 cm. Patok ini akan dicat dengan warna

    merah serta diberi paku payung di atasnya untuk memudahkan dalam mengidentifikasi.

    Sudut diukur double seri dan digunakan alat ukur Theodolite T-2, perbedaan sudut biasa

    dan sudut luar biasa lebih kecil dari 2 dan ketelitian sudut lebih kecil dari 10n dimana n,

    adalah jumlah titik poligon. Jarak titik poligon utama dan poligon cabang diperoleh dari

  • 7/21/2019 BAB 1-3 FIX

    12/19

    Ac hmad Rony Malik H 3512100028

    Mohamm ad Luay Mu rtadlo 3512100058

    jarak datar Theodolite dan atau dengan memakai pita ukur baja dengan ketelitian linier

    poligon utama lebih kecil atau sama dengan 1 : 7500, sedangkan poligon cabang lebih

    kecil atau sama dengan 1 : 5000.

    2.3.2.3. Pengukuran Kerangka Kontrol Vertikal

    Semua titik poligon akan diukur ketinggiannya (elevasinya), titik referensi

    awaluntuk kontrol vertikal akan diambil dari patok BM TTG (Titik tinggi geodesi dari

    BAKORSURTANAL) yang terdekat dan atau titik-titik lain yang telah mendapat

    persetujuan dari Direksi Pekerjaan. Pengukuran kontrol vertikal dilakukan secara pergi

    dan pulang atau double stand dengan selisih beda tinggi antara stan I dengan standII

    tidak boleh lebih dari 2 mm, alat yang digunakan adalah alat ukur Waterpass Automatis

    (N12, NAK atau yang sejenis), sebelum dan sesudah pengukuran alat ukur diperiksa

    ketelitian garis bidiknya, jumlah jarak belakang diusahakan sama dengan jumlah jarak

    muka dan jarak dari alat ke rambu tidak boleh lebih besar dari 60 cm, sedangkan jarak

    terdekat dari alat ke rambu tidak boleh kurang dari 5 m. Ketelitian pengukuran Waterpass

    pada poligon utama tidak lebih dari 10D dan Waterpass pada poligon cabang tidak boleh

    lebih dari 5D, dimana D adalah jumlah jarak dalam satuan kilometer.

    2.3.2.4. Pengukuran Detail Situasi

    Situasi akan diukur berdasarkan jaringan kerangka horizontal dan vertikal yang

    telah dipasang dengan melakukan pengukuran keliling serta pengukuran di dalam daerah

    survey. Bila perlu jalur poligon dapat ditarik lagi dari kerangka utama dan cabang untuk

    mengisi detail planimetris berikut dengan spot height yang cukup, sehingga diperoleh

    penggambaran kontur yang lebih menghasilkan informasi ketinggian yan memadai. Titik-titik

    spot height yang terlihat tidak lebih dari interval 2.50 cm pada peta berskala 1 : 2000. Interval

    ini ekivalen dengan jarak 50.00 m tiap penambahan satu titik spot height atau 8 -10 titik spot

    height untuk 1 (satu) hektar di atas tanah. Pengambilan titik spot height bervariasi tergantung

    kepada kondisi lapangan, karena pada pekerjaan ini lebih dominan berada pada dalam wilayahperkotaan dan permukiman penduduk, pengambilan titik-titik situasi tersebut juga perlu

    disesuaikan dengan kondisi lapangan dan kebutuhan untuk kelengkapan data perencanaan.

    Pengukuran situasi dilakukan dengan metode Tachimetry, dengan menggunakan Theodolite

    Wild (T0) atau dengan tipe yang sejenisnya. Jarak dari alat ke rambu ukur tidak lebih dari 60

    meter. Untuk penggambaran kontur akan dibuat seteliti mungkin, dan bagian luar daerah

    sungai, kontur akan diplot hanya berdasarkan titik-titik spot height, efek artistik tidak

    diperlukan. Interval garis kontur yang akan digambarkan adalah sebagai berikut :

    Interval Garis Kontur

  • 7/21/2019 BAB 1-3 FIX

    13/19

    Ac hmad Rony Malik H 3512100028

    Mohamm ad Luay Mu rtadlo 3512100058

    Kemiringan Tanah Interval Kontur

    Kurang dari 2% 0.25 meter

    2% sampai 5% 0.50 meter

    Lebih dari5% 1.00 meterSemua legenda lapangan akan ditampilkan, terutama :

    Seluruh jalan, drainase, sungai (dasar terendah dan lebar akan jelas terlihat).

    Seluruh jalan yang melingkupi areal studi.

    Petak-petak tambak, petak-petak sawah, jaringan irigasi dan drainase, batas

    kampung, rumah-rumah, jembatan dan saluran. Diameter atau dimensi

    berikut ketinggian lantai semua gorong-gorong, jembatan, sekolah, mesjid

    dan kantor pemerintah dan lain-lain.

    Tower telepon, tower listrik dan lain-lain.

    Daerah rawa.

    Batas tata guna lahan.

    Tiap detail topografi setempat.

    2.4 Pengolahan Data

    2.4.1 Hasil Pengukuran Kerangka Dasar

    a. Pengukuran Kerangka Dasar dilakukan menggunakan alat ukur Teodolite Total Station

    dimana data yang diamati dilapangan berupa sudut (vertikal & horizontal) dan jarak

    serta variabel lainnya direkam langsung kedalam data kolektor atau pada internal

    memori alat tersebut yang selanjutnya dapat di download/ditransfer kedalam komputer

    PC atau Notebook menggunakan software yang tersedia misalnya Autoland

    Development, SDR, Topcon dan lainnya untuk segera dapat diproses. Proses

    download/transfer data ini dilakukan setiap hari sepulang dari lapangan untuk dapat

    segera mengantisipasi dan merencanakan progress kerja selanjutnya. Data yang

    diperoleh dari lapangan dihitung menggunakan hitung perataan pendekatan metoda

    Bowditch atau Least Square (Perataan Kwadrat Terkecil).

    b. Perhitungan koreksi beda tinggi berdasarkan jarak pengamatan pada setiap sisi

    (proposional terhadap jarak)

    c. Jika toleransi ketelitian tidak tercapai maka harus dilakukan pengukuran ulang pada sisi

    yang salah

  • 7/21/2019 BAB 1-3 FIX

    14/19

    Ac hmad Rony Malik H 3512100028

    Mohamm ad Luay Mu rtadlo 3512100058

    d. Perhitungan dapat diterima jika batas toleransi telah dipenuhi

    2.4.2 Hasil Pengukuran Situasi dan Detail Topografi

    a. Pengolahan data situasi dan detail topografi dilakukan dengan menggunakan software

    survey

    b. Sebelum data situasi dan detail topografi diolah, terlebih dahulu harus disiapkan garis

    breaklines. Garis breaklines harus dibuat pada setiap :

    1. Kepala dan kaki slope

    2. Tepi atas dan tepi bawah sungai

    3. As alur

    4. Kedua tepi jalan

    5. Surface editing

    c. Proses pembuatan surface pada software survey berupa Triangulation Irreguler

    Network (TIN) harus melibatkan seluruh data topografi (X,Y,Z) dan garis breaklines

    d. Surface editing dilakukan langsung pada TIN tetapi harus menggunakan garis

    breaklines

    e. Cek terhadap data situasi dan detail topografi dilakukan secara bertahap dengan

    menampilkan gambar kontur yang dilengkapi dengan gambar situasi. Jika koordinat

    kerangka dasar dan poligon cabang belum final, perhitungan koordinat data situasi dan

    detail topografi dihitung dengan koordinat sementara.

    f. Jika terdapat kekeliruan (data lapangan salah atau kurang) maka harus dilakukan

    pengecekan ulang terhadap data situasi dan detail topografi.

    g. Proses pembuatan surface final dengan menggunakan koordinat definitif dilakukan

    secara bersamaan untuk seluruh area pemetaan, selanjutnya dilakukan proses

    pembuatan kontur. Gambar kontur harus sesuai dengan sketsa lapangan.

    2.4.3 Pembuatan Peta

    Pembuatan Peta adalah penggambaran titik-titik kerangka dasar pengukuran dan titik-

    titik detail yang dinyatakan dengan penyebaran patok, BM, titik-titik ketinggian dan

    obyek-obyek lainnya yang dianggap perlu dalam suatu areal pekerjaan. Penggambaran

    areal pekerjaan diproyeksikan pada bidang datar dengan skala 1 : 1000, Interval kontur

    0,5 meter, ukuran lembar peta A0 (1200 mm x 900 mm).

    Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses penggambaran peta antara lain :

  • 7/21/2019 BAB 1-3 FIX

    15/19

    Ac hmad Rony Malik H 3512100028

    Mohamm ad Luay Mu rtadlo 3512100058

    1) Peta topografi harus memuat :

    a. Judul peta

    b.

    Peta lokasi proyek

    c. Peta indeks

    d. Lembar sheet

    e.

    Arah Utara peta

    f. Legenda

    g. Garis kontur dengan interval 1 meter

    h. Gambar situasi : jalan, bangunan, sungai, rawa, alur, dll.

    i. Bench Mark

    j. Garis dan angka grid dengan interval 200 meter

    2) Peta Traverse/Poligon harus memuat :

    a. Judul peta

    b.

    Peta lokasi proyek

    c. Peta indeks

    d. Lembar sheet

    e.

    Arah Utara peta

    f.

    Legenda

    g. Bench Mark

    h.

    Titik poligon kerangka dasar

    i. Titik poligon cabang

    j. Gambar situasi : jalan, bangunan, sungai, rawa, alur, dll.

    Pada peta digital (softcopy), setiap elemen/objek harus dibuat dalam layer tersendiri

  • 7/21/2019 BAB 1-3 FIX

    16/19

    Ac hmad Rony Malik H 3512100028

    Mohamm ad Luay Mu rtadlo 3512100058

    BAB III

    PELAKSANAAN

    3.1 Personil Tenaga Ahli

    Kebutuhan personil dan tanggung jawab dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :

    a. Team Leader /Geodetic Engineer

    Minimal S-1 dengan pengalaman 8(delapan) tahun dalam bidang survey dan pemetaan

    dan pembangunan System Informasi Geografis.

    Tugas dan tanggun jawab:

    - Mengendalikan dan mengawasi pekerjaan lapangan dan juru ukur serta

    memberi petunjuk dalam pelaksanaan survei pengukuran (primer) dan

    pengumpulan data sekunder untuk wilayah yang telah ditentukan.

    - Memeriksa dan mengolah semua data hasil survei sekunder dan data primer

    yang berada di bawah tanggung jawabnya.

    - Bertanggung jawab atas kualitas pengumpulan data mencakup kebenaran,

    ketelitian, kemutakhiran dan kelengkapan hasil survei yang dilaksanakansesuai

    waktu yang telah ditetapkan.

    - Bertanggung jawab atas kualitas hasil pengolahan data pekerjaan yang menjadi

    tanggung jawabnya.

    b. Ahli Survei dan Pemetaan/Ahli Geodesi

    Minimal S-1 Teknik Geodesi dengan pengalaman 5(lima) tahun di bidang survey

    pengukuran.

    Tugas dan Tanggung Jawab :

    - Melakukan persiapan dan kegiatan survey dengan pengarahan teknis

    pelaksanaan lapangan yang dilaksanaakan oleh surveyor.

    - Memberikan arahan kepada asissten ahli untuk koordinasi pelaksanaan survey

    lapangan oleh surveyor,

    - Pengumpulan data skunder baik pada instansi terkait untuk melengkapi data dari

    hasil survey lapangan/ data primer,

    -Memeriksa, mengelolah dan menganalisa data hasil survey,

  • 7/21/2019 BAB 1-3 FIX

    17/19

  • 7/21/2019 BAB 1-3 FIX

    18/19

    Ac hmad Rony Malik H 3512100028

    Mohamm ad Luay Mu rtadlo 3512100058

    - Bertanggung jawab atas kebenaran dan ketelitian dan hasil dari pengukuran di

    lapangan.

    f.

    Assisten Surveyor/Tenaga Lokal (TL)

    Tamatan SMA atau sederajat, dan bersedia dalam survey lapangan.

    Tugas dan Tanggung Jawab :

    - Membantu Surveyor dalam melaksanakan pekerjaan survey dan pengukuran

    topografi di lapangan.

    3.2 Produk

    Produk yang akan dihasilkan di Pekerjaan Topografi adalah sebagai berikut :

    - Data pengukuran.

    - Peta Topografi dengan skala 1:1000

    - Kegiatan pengukuran titik kontrol horizontal.

    - Kegiatan pengukuran titik kontrol vertikal.

    - Kegiatan pengukuran situasi.

    - Kegiatan pengukuran penampang melintang.

    - Perhitungan dan penggambaran.

    - Dokumentasi foto mengenai kegiatan

    - Pencetakan dan pemasangan BM, dan semua obyek yang dianggap penting

    untuk keperluan survey.

    - Dokumentasi BM.

    - Data ukur hasil ploting

    - CD softcopy file DWG Peta

    - Profil memanjang dan Profil Melintang

    3.3 Estimasi Waktu Kerja tiap Personil

    NO PERSONIL JUMLAHESTIMASI

    WAKTU

    I. TENAGA AHLI

    I.1 Team Leader 1 90

    I.2 Ahli Geodesi 4 90

  • 7/21/2019 BAB 1-3 FIX

    19/19

    Ac hmad Rony Malik H 3512100028

    I.3 Data Processing 8 90

    I.4 Surveyor 18 60

    I.5 Asisten Surveyor 36 60

    I.6 Tenaga Lokal 60 60

    II.TENAGA

    PENUNJANG

    II.1 Administrasi Umum 4 90

    II.2 Supir 2 90

    JUMLAH 133

    3.4 Estimasi Waktu

    Tahap Persiapan:

    1. Survei Pendahuluan dan Orientasi Lapangan : 3 hari

    2. Perencanaan peletakkan BM : 3 hari

    3.

    Pemasangan BM Kotak, BM Poligon , dan titik- titik STA : 3 hari

    4. Persiapan Administrasi : 5 hari

    5. Identifikasi masalah dan kebutuhan : 10 hari

    Tahap Survey :

    1. Pengukuran GPS : 30 hari

    2.

    Pengukuran KKH , KKV , Detil : 55 hari

    3. Proses melakukan digitasi : 60 hari

    Total jumlah hari yang dibutuhkan yaitu 90 hari , sekitar 3 bulan.