bab 1-3 fix
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 BAB 1-3 FIX
1/19
Ac hmad Rony Malik H 3512100028
Mohammad Lu ay Murtadlo 3512100058
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah, rahmat,
dan nikmat sehat walaafiat-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan proposal pengadaan
proyek pemetaan topografi. Kami juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses penyusunan tugas ini. Kami sadar kami memiliki keterbatasan dalam pemahaman
mengenai penyusunan lapran ini. Oleh karena itu masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan
dari tugas ini. Kami mengharapkan tanggapan dan koreksi untuk proses perbaikan agar kami dapat
menyusun tugas lebih baik lagi dalam waktu yang akan datang.
Surabaya, 1 Maret 2015
Penulis
-
7/21/2019 BAB 1-3 FIX
2/19
Ac hmad Rony Malik H 3512100028
Mohamm ad Luay Mu rtadlo 3512100058
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi dan peningkatan investasi dalam
pemanfaatan sumber daya alam, maka kebutuhan informasi geografi suatu wilayah dalam skala
yang lebih detail merupakan suatu hal yang sangat penting dan sangat mendesak untuk
disegerakan pengadaannya.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas maka pihak-pihak yang berkepentingan
dengan adanya kebutuhan akan informasi yang lebih detail tentang kondisi topografi suatu
daerah dengan terpaksa mengadakan survey dan pemetaan sendiri berhubung tertinggalnya
atau terlambatnya Indonesia dalam memetakan seluruh wilayahnya untuk peta skala besar.
Peta topografi adalah peta yang menggambarkan relief permukaan bumi/tanah yang
dinyatakan dengan garis ketinggian (kontur) memperlihatkan unsur-unsur asli atau alam dan
unsur-unsur buatan manuasia seperti jalan, bangunan, sungai, saluran dan lain sebagainya
diatas muka bumi ini. Unsur-unsur tersebut dapat dikenal (diidentifikasi) dan pada umumnya
diusahakan untuk diperlihatkan pada posisi sebenarnya.
Peta topografi disebut juga sebagai peta umum (bersifat umum) sebab dalam peta
topografi tersebut unsur-unsur yang disajikan bukan hanya satu jenis saja, tetapi justru dicoba
untuk menyajikan semua unsur yang ada pada permukaan bumi ini. Penyajian tersebut sudah
tentu dengan memperhitungkan skala. Jadi peta topografi dapat digunakan untuk bermacam-
macam tujuan.
Peta topografi dikenal sebagai peta dasar yang digunakan sebagai sarana perencanaan
umum untuk suatu pekerjaan perencanaan pengembangan suatu wilayah.
1.2
Tujuan
Maksud diadakannya pekerjaan pengukuran dan pemetaan topografi adalah untuk
mendapatkan informasi yang lebih rinci bentuk permukaan tanah secara umum yang dilengkapi
dengan tampakan-tampakan khas, baik berupa unsur-unsur alami maupun unsur-unsur buatan
dan dapat dipertanggung jawabkan secara teknis, dengan tujuan memberikan informasi
topografi suatu wilayah yang akan mendukung pengambilan keputusan secara tepat.
Selain itu juga dalam rangka pemetaan yang sesuai dengan tata cara dan prosedur yang
ditentukan sebagai dasar dari perencanaan, pemaanfaatan, dan pengelolaan lahan agar dapat
-
7/21/2019 BAB 1-3 FIX
3/19
Ac hmad Rony Malik H 3512100028
Mohamm ad Luay Mu rtadlo 3512100058
dimanfaatkan secara efektif dan sebagai acuan dalam penggunaan dan pengembangan lahan
yang ada.
1.3 Lokasi Pekerjaan
Lokasi Proyek Pembuatan Peta Topografi terletak di Batu, Malang, Propinsi Jawa
Timur yaitu 745'13.86"S dan 11234'32.84"E dengan luasan . Berikut peta lokasinya :
GAMBAR
-
7/21/2019 BAB 1-3 FIX
4/19
Ac hmad Rony Malik H 3512100028
Mohamm ad Luay Mu rtadlo 3512100058
1.4 Jangka Waktu Pelaksanaan
Waktu penyelesaian kegiatan ini adalah 90 hari kalender.
1.5
Lingkup Pekerjaan dan Perencanaan
Lingkup pekerjaan pembuatan Peta Topografi terdiri dari pengukuran Ground Control
Point(GCP), pengukuran kerangka kontrol horizontal, pengukuran kerangka kontrol vertical,
pengukuran detail situasi. Adapun pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain:
Adapun pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain:
A. Persiapan
Pada tahap ini mempersiapkan segala keperluan yang dibutuhkan sebelum berangkat
ke lapangan, yang dilakukan di kantor pusat. Tahap ini meliputi :
a. Pengenalan Daerah Survei
Sebelum ke lapangan perlu terlebih dahulu mengenal dan mempelajari daerah yang
akan didatangi, bagaimana keadaan penduduk setempat dan bahasa daerah yang digunakan.
Mengetahui latar belakang sejarah dan bahasa yang digunakan oleh penduduk setempat akan
sangat membantu, selain itu perlu mempersiapkan atau mencatat :
Batas wilayah lokasi yang akan dipetakan secara garis besar.
Rencana pemasangan titik BM sebagai batas area pengukuran.
b. Penyiapan Formulir dan Peralatan
Penyiapan peta rupabumi atau peta-peta lain dari skala berbeda yang mencakup
wilayah yang akan dipetakan/survey. Ini digunakan sebagai acuan untuk orientasi di lapangan
pada saat surveyfield completion:
Penyiapan formulir nama geografis, formulir pengesahan pejabat setempat,
formulir rekapitulasi.
Penyiapan peta kerja (manuskrip), berupa peta hasil printout daerah yang
dipetakan. Peta hasil print-out ini sudah mencantumkan nama geografis pada
saat proses digitalisasi, tetapi masih tentatif.
Formulir nama geografis untuk identifikasi titik BM.
Surat-surat penugasan serta pemberitahuan atau perijinan.
-
7/21/2019 BAB 1-3 FIX
5/19
-
7/21/2019 BAB 1-3 FIX
6/19
Ac hmad Rony Malik H 3512100028
Mohamm ad Luay Mu rtadlo 3512100058
Penggunaan nama-nama yang unik didokumentasikan dengan foto pada tempat-
tempat resmi yang memajang nama tersebut (seperti papan nama kantor-kantor
pemerintah). Untuk itu petugas survey dilengkapi dengan kamera.
Sebagai alat validasi, surveyor perlu membuat foto objek dengan nama
geografisnya (misalnya nama papan kantor desa atau sekolah) atau merekam
cara pengucapan nama-nama tersebut.
B. Pelaksanaan
Pengukuran Topografi skala 1 : 1.000 dengan luas 100 Ha.
Pemasangan BM sebagai Kerangka kontrol pemetaan sekurang-kurangnya 4 buah patok
BM dan 30 buah control point (CP).
Pengukuran detil dengan spot heigh sistim grid per jarak 10-20 meter.
Pengukuran titik detil atau obyek yang berada di area survey seperti bangunan, jalan, parit,
tiang listrik dan infrastruktur lainnya.
a. Tahap awal
Pekerjaan yang kami usulkan adalah pemasangan Bench Mark (BM) untuk
selanjutnya menjadi titik acuan pekerjaan pengukuran, adapun jumlah BM yang kami usulkansebanyak 4 buah. Titik - titik BM juga diukur dengan alat Global Possitioning System dengan
maksud dan tujuan agar produk peta yang kita hasilkan memiliki system koordinat Global /
UTM (Universal Tranvers Mercator)
b. Tahap kedua
Pengukuran kerangka kontrol horizontal dan pengukuran kerangka kontrol vertikalpada titik-titik yang di rencanakan sebagai titik peresebaran acuan pada lokasi tersebut, agar
keakuratan data X,Y,Z persebaran height spot yang di hasilkan baik dengan ketelitian:
Ketelitian linier pada poligon tertutup= 1 : 10.000
Ketelitian sudut = 10 x n, dimana n adalah jumlah titik
Ketelitian tinggi = 15mm x D, dimana D adalah jumlah jarak dalam kilometer
-
7/21/2019 BAB 1-3 FIX
7/19
Ac hmad Rony Malik H 3512100028
Mohamm ad Luay Mu rtadlo 3512100058
c. Tahap berikutnya
Pengukuran detail situasi (pemetaan Topografi) yang bertujuan utuk mendapatkan peta
yang teliti yang memuat semua unsur yang ada dilapangan dengan ketelitian Peta Topografi
dengan skala 1 : 1.000, kontur interval 0.5 sampai dengan 1 meter
Dasar penentuan Skala peta mengacu pada kondisi existing lokasi yang akan diukur,
semakin banyak objek yang ada pada lokasi pengukuran atau semakin menonjol kondisi
konturnya maka semakin banyak detail situasi yang akan diambil pada saat pengukuran.
Adapaun untuk Output Peta skala 1:1000 maka spot heigh yang akan ditampilkan sedapat
mungkin per grid 10 - 20 meter atau lebih teliti lagi dengan metode pengambilan titik mengikuti
arah grid jalur pengukuran.
Untuk hasil pengolahan data akan di sajikan dalam bentuk Compact Disk (CD) ,
yang berisi copy database file, termasuk koordinat dan peta digital dalam format *.xls; *.csv
dan *.dwg; sehingga bisa diproses lebih lanjut untuk pekerjaan desain.
1.6 Keluaran dan Sistem Pelaporan
1.6.1Keluaran yang Diharapkan
Pembuatan laporan dilakukan untuk memberikan gambaran hasil pelaksanaan
pekerjaan yang telah dilakukan, sehingga dapat diketahui kondisi areal pekerjaan secara
umum, informasi lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan survey dan pemetaan.
Adapun keluaran yang diharapkan antara lain:
Laporan Proyek Pembuatan Peta Topografi
Peta Topografi skala 1:1000 ukuran A0
Peta topografi dalam bentuk softcopy dengan menggunakan software Autocad (file
dwg)
Data asli hasil pengukuran
Data hasil perhitungan dalam bentuk softcopy dan hardcopy
Koordinat topografi (Easting, Northing, Elevation, Code)
Foto dan deskripsi Bench Mark
-
7/21/2019 BAB 1-3 FIX
8/19
Ac hmad Rony Malik H 3512100028
Mohamm ad Luay Mu rtadlo 3512100058
1.6.1.1Pembuatan Laporan
Pembuatan laporan dilakukan untuk memberikan gambaran hasil pelaksanaan
pekerjaan yang telah dilakukan, sehingga dapat diketahui kondisi areal pekerjaan secara
umum, informasi lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan survey dan pemetaan.
Laporan yang akan disampaikan adalah :
a.
Laporan Pendahuluan, berisi laporan mengenai rencana kerja
b. Laporan Mingguan, berisi laporan mengenai kemajuan pekerjaan mingguan
c. Laporan Bulanan, berisi laporan mengenai kemajuan pekerjaan bulanan
d. Laporan Akhir, berisi laporan hasil seluruh pekerjaan
1.6.1.2 Penyerahan Data
Data-data yang diserahkan setelah pekerjaan selesai dilaksanakan adalah:
a. Satu berkas laporan tertulis tentang pelaksanaan pekerjaan
b. Print out peta topografi skala 1 : 1.000
c.
Print out peta traverse/poligon skala 1 : 1.000
d. Peta topografi dalam bentuk softcopy dengan menggunakan software Autocad (file
dwg)
e.
Peta traverse/poligon dalam bentuk softcopy dengan menggunakan software
Autocad (file dwg)
f. Data asli hasil pengukuran
g.
Data hasil perhitungan dalam bentuk softcopy dan hardcopy
h. Koordinat topografi (Easting, Northing, Elevation, Code)
i. Foto dan deskripsi Bench Mark
-
7/21/2019 BAB 1-3 FIX
9/19
Ac hmad Rony Malik H 3512100028
Mohamm ad Luay Mu rtadlo 3512100058
BAB 2
METODOLOGI
2.1 Umum
Pemetaan topografi dilaksanakan dengan melakukan pengukuran kerangka dasar
yang terdiri dari pengukuran kerangka dasar horisontal dan vertikal. Pengukuran tersebut
dilakukan pada seluruh batas (garis terluar) dari area yang akan dipetakan. Tujuan pembuatan
kerangka dasar ini adalah untuk membuat titik kontrol dan referensi untuk keperluan
pengukuran selanjutnya, misalkan pembuatan poligon cabang (cut lines), pengukuran situasi
dan detail topografi.
Secara umum tahapan pelaksanaan lapangan adalah sebagai berikut :
1. Pembuatan dan pemasangan tugu (Bench Mark)/Patok Poligon
2. Pengukuran Kerangka dasar Horisontal dan Vertikal
3. Pengukuran situasi dan detail topografi
2.2 Material dan Alat
Adapun material dan alat yang diperlukan selama proses perencanaan proyek adalah:
2.2.1
Peralatan Survey
Dokumentasi
o Kamera
Pengukuran KKH-KKV-Detail
o Total Station
o Patok
o Statif
o
Rambu
o Payung
Pengukuran GCP dan titik ikat
o GPS Geodetik
o Statif
o Aki
o GPS Navigasi
Alat transportasi darat (mobil)
-
7/21/2019 BAB 1-3 FIX
10/19
Ac hmad Rony Malik H 3512100028
Mohamm ad Luay Mu rtadlo 3512100058
Alat komunikasi
o Walkie Talkie
2.2.2Peralatan Administrasi
Komputer
Printer
Mesin foto copy
Mesin fax
Telepon
Genset
2.2.3Perangkat Lunak
Microsoft Office (Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft Power Point)
Topcon Tools
AutoCAD
Auto MicroCAD
Matlab
2.3 Metode Pengumpulan Data
Seperti yang telah disebutkan di atas, metode pengumpulan data yang dilakukanadalah survey, yang dibedakan menjadi survey pendahuluan, survey topografi, survey
geologi dan geoteknik, dan survey transportasi dan lalu lintas.
2.3.1Survey Pendahuluan
Survey pendahuluan adalah kegiatan pengumpulan data sekunder untuk
dipergunakan dalam pelaksanaan detail survey dan pengumpulan data lainnya untuk
melengkapi data survey dalam rangka kebutuhan perencanaan. Adapun lingkup pekerjaan
survey pendahuluan, yaitu:
Berkoordinasi dengan instansi terkait di daerah dilakukannya proyek
Mengumpulkan peta topografi
Mengumpulkan data harga satuan untuk bahan dan upah
Mengumpulkan data curah hujan dari stasiun hujan terdekat
Menentukan titik-titik sebagai titik referensi penentuan kontur
Mendokumentasikan keadaan lapangan
Menyusun laporan survey pendahuluan
-
7/21/2019 BAB 1-3 FIX
11/19
Ac hmad Rony Malik H 3512100028
Mohamm ad Luay Mu rtadlo 3512100058
2.3.2Survey Topografi
Survey topografi merupakan mengumpulkan data koordinat dan ketinggian
permukaan tanah di daerah Batu, Malang, Jawa Timur. Secara garis besar, pekerjaan
pengukuran dan pemetaan situasi meliputi pemasangan patok BM, kontrol horizontal dan
vertikal, pengukuran dalam situasi detail :
Semua data penting yang digunakan untuk menentukan koordinat Bench Mark
diperoleh dengan cara pengukuran langsung di lapangan.
Semua alat ukur (Theodolite, Waterpass) yang digunakan dalam keadaan baik
dan memenuhi syarat ketelitian yang diminta (akan dikalibrasi).
Sebelum pekerjaan dimulai, konsultan menyerahkan program kerja yang berisi
jadwal
Waktu pelaksanaan pekerjaan, daftar personil, daftar peralatan dan rencana
keberangkatan untuk dibahas bersama direksi.
Pelaksanaan pekerjaan disesuaikan dengan program kerja dan waktu
pelaksanaan sesuai dengan jangka waktu yang tersedia.
2.3.2.1.
Pengukuran Ground Control Point (GCP)
Pengukuran dilakukan dengan alat GPS Geodetik untuk mendapat hasil
koordinat dengan presisi ketelitian tinggi.
2.3.2.2.
Pengukuran Kerangka Kontrol Horisontal
Koordinal awal untuk kontrol horizontal akan diambil/diinterpolasi dari peta
topografi skala 1 : 50.000 dengan sistim grid, sedangkan Azimuth awal diperoleh dengan
pengukuran Azimuth Matahari. Pengukuran kontrol horizontal akan dilakukan dengan
cara poligon, poligon tertutup dan melingkupi daerah yang dipetakan, jika daerahnya
cukup luas, maka poligon utama akan dibagi dalam beberapa kring tertutup.
Diusahakan sisi poligon sama panjangnya, poligon cabang terkait kepada
poligon utama dan titik referensi yang digunakan mendapat persetujuan dari direksi
pekerjaan. Diusahakan semua jalur poligon baik cabang ataupun yang utama melalui batas
alam yang ada seperti jalan, sungai, batas kampung dan lain-lain. Titik poligon lainnya
selain BM adalah patok kayu berukuran 5 x 5 x 60 cm. Patok ini akan dicat dengan warna
merah serta diberi paku payung di atasnya untuk memudahkan dalam mengidentifikasi.
Sudut diukur double seri dan digunakan alat ukur Theodolite T-2, perbedaan sudut biasa
dan sudut luar biasa lebih kecil dari 2 dan ketelitian sudut lebih kecil dari 10n dimana n,
adalah jumlah titik poligon. Jarak titik poligon utama dan poligon cabang diperoleh dari
-
7/21/2019 BAB 1-3 FIX
12/19
Ac hmad Rony Malik H 3512100028
Mohamm ad Luay Mu rtadlo 3512100058
jarak datar Theodolite dan atau dengan memakai pita ukur baja dengan ketelitian linier
poligon utama lebih kecil atau sama dengan 1 : 7500, sedangkan poligon cabang lebih
kecil atau sama dengan 1 : 5000.
2.3.2.3. Pengukuran Kerangka Kontrol Vertikal
Semua titik poligon akan diukur ketinggiannya (elevasinya), titik referensi
awaluntuk kontrol vertikal akan diambil dari patok BM TTG (Titik tinggi geodesi dari
BAKORSURTANAL) yang terdekat dan atau titik-titik lain yang telah mendapat
persetujuan dari Direksi Pekerjaan. Pengukuran kontrol vertikal dilakukan secara pergi
dan pulang atau double stand dengan selisih beda tinggi antara stan I dengan standII
tidak boleh lebih dari 2 mm, alat yang digunakan adalah alat ukur Waterpass Automatis
(N12, NAK atau yang sejenis), sebelum dan sesudah pengukuran alat ukur diperiksa
ketelitian garis bidiknya, jumlah jarak belakang diusahakan sama dengan jumlah jarak
muka dan jarak dari alat ke rambu tidak boleh lebih besar dari 60 cm, sedangkan jarak
terdekat dari alat ke rambu tidak boleh kurang dari 5 m. Ketelitian pengukuran Waterpass
pada poligon utama tidak lebih dari 10D dan Waterpass pada poligon cabang tidak boleh
lebih dari 5D, dimana D adalah jumlah jarak dalam satuan kilometer.
2.3.2.4. Pengukuran Detail Situasi
Situasi akan diukur berdasarkan jaringan kerangka horizontal dan vertikal yang
telah dipasang dengan melakukan pengukuran keliling serta pengukuran di dalam daerah
survey. Bila perlu jalur poligon dapat ditarik lagi dari kerangka utama dan cabang untuk
mengisi detail planimetris berikut dengan spot height yang cukup, sehingga diperoleh
penggambaran kontur yang lebih menghasilkan informasi ketinggian yan memadai. Titik-titik
spot height yang terlihat tidak lebih dari interval 2.50 cm pada peta berskala 1 : 2000. Interval
ini ekivalen dengan jarak 50.00 m tiap penambahan satu titik spot height atau 8 -10 titik spot
height untuk 1 (satu) hektar di atas tanah. Pengambilan titik spot height bervariasi tergantung
kepada kondisi lapangan, karena pada pekerjaan ini lebih dominan berada pada dalam wilayahperkotaan dan permukiman penduduk, pengambilan titik-titik situasi tersebut juga perlu
disesuaikan dengan kondisi lapangan dan kebutuhan untuk kelengkapan data perencanaan.
Pengukuran situasi dilakukan dengan metode Tachimetry, dengan menggunakan Theodolite
Wild (T0) atau dengan tipe yang sejenisnya. Jarak dari alat ke rambu ukur tidak lebih dari 60
meter. Untuk penggambaran kontur akan dibuat seteliti mungkin, dan bagian luar daerah
sungai, kontur akan diplot hanya berdasarkan titik-titik spot height, efek artistik tidak
diperlukan. Interval garis kontur yang akan digambarkan adalah sebagai berikut :
Interval Garis Kontur
-
7/21/2019 BAB 1-3 FIX
13/19
Ac hmad Rony Malik H 3512100028
Mohamm ad Luay Mu rtadlo 3512100058
Kemiringan Tanah Interval Kontur
Kurang dari 2% 0.25 meter
2% sampai 5% 0.50 meter
Lebih dari5% 1.00 meterSemua legenda lapangan akan ditampilkan, terutama :
Seluruh jalan, drainase, sungai (dasar terendah dan lebar akan jelas terlihat).
Seluruh jalan yang melingkupi areal studi.
Petak-petak tambak, petak-petak sawah, jaringan irigasi dan drainase, batas
kampung, rumah-rumah, jembatan dan saluran. Diameter atau dimensi
berikut ketinggian lantai semua gorong-gorong, jembatan, sekolah, mesjid
dan kantor pemerintah dan lain-lain.
Tower telepon, tower listrik dan lain-lain.
Daerah rawa.
Batas tata guna lahan.
Tiap detail topografi setempat.
2.4 Pengolahan Data
2.4.1 Hasil Pengukuran Kerangka Dasar
a. Pengukuran Kerangka Dasar dilakukan menggunakan alat ukur Teodolite Total Station
dimana data yang diamati dilapangan berupa sudut (vertikal & horizontal) dan jarak
serta variabel lainnya direkam langsung kedalam data kolektor atau pada internal
memori alat tersebut yang selanjutnya dapat di download/ditransfer kedalam komputer
PC atau Notebook menggunakan software yang tersedia misalnya Autoland
Development, SDR, Topcon dan lainnya untuk segera dapat diproses. Proses
download/transfer data ini dilakukan setiap hari sepulang dari lapangan untuk dapat
segera mengantisipasi dan merencanakan progress kerja selanjutnya. Data yang
diperoleh dari lapangan dihitung menggunakan hitung perataan pendekatan metoda
Bowditch atau Least Square (Perataan Kwadrat Terkecil).
b. Perhitungan koreksi beda tinggi berdasarkan jarak pengamatan pada setiap sisi
(proposional terhadap jarak)
c. Jika toleransi ketelitian tidak tercapai maka harus dilakukan pengukuran ulang pada sisi
yang salah
-
7/21/2019 BAB 1-3 FIX
14/19
Ac hmad Rony Malik H 3512100028
Mohamm ad Luay Mu rtadlo 3512100058
d. Perhitungan dapat diterima jika batas toleransi telah dipenuhi
2.4.2 Hasil Pengukuran Situasi dan Detail Topografi
a. Pengolahan data situasi dan detail topografi dilakukan dengan menggunakan software
survey
b. Sebelum data situasi dan detail topografi diolah, terlebih dahulu harus disiapkan garis
breaklines. Garis breaklines harus dibuat pada setiap :
1. Kepala dan kaki slope
2. Tepi atas dan tepi bawah sungai
3. As alur
4. Kedua tepi jalan
5. Surface editing
c. Proses pembuatan surface pada software survey berupa Triangulation Irreguler
Network (TIN) harus melibatkan seluruh data topografi (X,Y,Z) dan garis breaklines
d. Surface editing dilakukan langsung pada TIN tetapi harus menggunakan garis
breaklines
e. Cek terhadap data situasi dan detail topografi dilakukan secara bertahap dengan
menampilkan gambar kontur yang dilengkapi dengan gambar situasi. Jika koordinat
kerangka dasar dan poligon cabang belum final, perhitungan koordinat data situasi dan
detail topografi dihitung dengan koordinat sementara.
f. Jika terdapat kekeliruan (data lapangan salah atau kurang) maka harus dilakukan
pengecekan ulang terhadap data situasi dan detail topografi.
g. Proses pembuatan surface final dengan menggunakan koordinat definitif dilakukan
secara bersamaan untuk seluruh area pemetaan, selanjutnya dilakukan proses
pembuatan kontur. Gambar kontur harus sesuai dengan sketsa lapangan.
2.4.3 Pembuatan Peta
Pembuatan Peta adalah penggambaran titik-titik kerangka dasar pengukuran dan titik-
titik detail yang dinyatakan dengan penyebaran patok, BM, titik-titik ketinggian dan
obyek-obyek lainnya yang dianggap perlu dalam suatu areal pekerjaan. Penggambaran
areal pekerjaan diproyeksikan pada bidang datar dengan skala 1 : 1000, Interval kontur
0,5 meter, ukuran lembar peta A0 (1200 mm x 900 mm).
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses penggambaran peta antara lain :
-
7/21/2019 BAB 1-3 FIX
15/19
Ac hmad Rony Malik H 3512100028
Mohamm ad Luay Mu rtadlo 3512100058
1) Peta topografi harus memuat :
a. Judul peta
b.
Peta lokasi proyek
c. Peta indeks
d. Lembar sheet
e.
Arah Utara peta
f. Legenda
g. Garis kontur dengan interval 1 meter
h. Gambar situasi : jalan, bangunan, sungai, rawa, alur, dll.
i. Bench Mark
j. Garis dan angka grid dengan interval 200 meter
2) Peta Traverse/Poligon harus memuat :
a. Judul peta
b.
Peta lokasi proyek
c. Peta indeks
d. Lembar sheet
e.
Arah Utara peta
f.
Legenda
g. Bench Mark
h.
Titik poligon kerangka dasar
i. Titik poligon cabang
j. Gambar situasi : jalan, bangunan, sungai, rawa, alur, dll.
Pada peta digital (softcopy), setiap elemen/objek harus dibuat dalam layer tersendiri
-
7/21/2019 BAB 1-3 FIX
16/19
Ac hmad Rony Malik H 3512100028
Mohamm ad Luay Mu rtadlo 3512100058
BAB III
PELAKSANAAN
3.1 Personil Tenaga Ahli
Kebutuhan personil dan tanggung jawab dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :
a. Team Leader /Geodetic Engineer
Minimal S-1 dengan pengalaman 8(delapan) tahun dalam bidang survey dan pemetaan
dan pembangunan System Informasi Geografis.
Tugas dan tanggun jawab:
- Mengendalikan dan mengawasi pekerjaan lapangan dan juru ukur serta
memberi petunjuk dalam pelaksanaan survei pengukuran (primer) dan
pengumpulan data sekunder untuk wilayah yang telah ditentukan.
- Memeriksa dan mengolah semua data hasil survei sekunder dan data primer
yang berada di bawah tanggung jawabnya.
- Bertanggung jawab atas kualitas pengumpulan data mencakup kebenaran,
ketelitian, kemutakhiran dan kelengkapan hasil survei yang dilaksanakansesuai
waktu yang telah ditetapkan.
- Bertanggung jawab atas kualitas hasil pengolahan data pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya.
b. Ahli Survei dan Pemetaan/Ahli Geodesi
Minimal S-1 Teknik Geodesi dengan pengalaman 5(lima) tahun di bidang survey
pengukuran.
Tugas dan Tanggung Jawab :
- Melakukan persiapan dan kegiatan survey dengan pengarahan teknis
pelaksanaan lapangan yang dilaksanaakan oleh surveyor.
- Memberikan arahan kepada asissten ahli untuk koordinasi pelaksanaan survey
lapangan oleh surveyor,
- Pengumpulan data skunder baik pada instansi terkait untuk melengkapi data dari
hasil survey lapangan/ data primer,
-Memeriksa, mengelolah dan menganalisa data hasil survey,
-
7/21/2019 BAB 1-3 FIX
17/19
-
7/21/2019 BAB 1-3 FIX
18/19
Ac hmad Rony Malik H 3512100028
Mohamm ad Luay Mu rtadlo 3512100058
- Bertanggung jawab atas kebenaran dan ketelitian dan hasil dari pengukuran di
lapangan.
f.
Assisten Surveyor/Tenaga Lokal (TL)
Tamatan SMA atau sederajat, dan bersedia dalam survey lapangan.
Tugas dan Tanggung Jawab :
- Membantu Surveyor dalam melaksanakan pekerjaan survey dan pengukuran
topografi di lapangan.
3.2 Produk
Produk yang akan dihasilkan di Pekerjaan Topografi adalah sebagai berikut :
- Data pengukuran.
- Peta Topografi dengan skala 1:1000
- Kegiatan pengukuran titik kontrol horizontal.
- Kegiatan pengukuran titik kontrol vertikal.
- Kegiatan pengukuran situasi.
- Kegiatan pengukuran penampang melintang.
- Perhitungan dan penggambaran.
- Dokumentasi foto mengenai kegiatan
- Pencetakan dan pemasangan BM, dan semua obyek yang dianggap penting
untuk keperluan survey.
- Dokumentasi BM.
- Data ukur hasil ploting
- CD softcopy file DWG Peta
- Profil memanjang dan Profil Melintang
3.3 Estimasi Waktu Kerja tiap Personil
NO PERSONIL JUMLAHESTIMASI
WAKTU
I. TENAGA AHLI
I.1 Team Leader 1 90
I.2 Ahli Geodesi 4 90
-
7/21/2019 BAB 1-3 FIX
19/19
Ac hmad Rony Malik H 3512100028
I.3 Data Processing 8 90
I.4 Surveyor 18 60
I.5 Asisten Surveyor 36 60
I.6 Tenaga Lokal 60 60
II.TENAGA
PENUNJANG
II.1 Administrasi Umum 4 90
II.2 Supir 2 90
JUMLAH 133
3.4 Estimasi Waktu
Tahap Persiapan:
1. Survei Pendahuluan dan Orientasi Lapangan : 3 hari
2. Perencanaan peletakkan BM : 3 hari
3.
Pemasangan BM Kotak, BM Poligon , dan titik- titik STA : 3 hari
4. Persiapan Administrasi : 5 hari
5. Identifikasi masalah dan kebutuhan : 10 hari
Tahap Survey :
1. Pengukuran GPS : 30 hari
2.
Pengukuran KKH , KKV , Detil : 55 hari
3. Proses melakukan digitasi : 60 hari
Total jumlah hari yang dibutuhkan yaitu 90 hari , sekitar 3 bulan.