bab 3 tinjauan pustaka fix ix
DESCRIPTION
magangTRANSCRIPT
7/21/2019 BAB 3 Tinjauan Pustaka Fix Ix
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-tinjauan-pustaka-fix-ix 1/22
BAB 3
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Motor Listrik 3 Phasa
Motor AC 3 fasa bekerja dengan memanfaatkan perbedaan fasa sumber
untuk menimbulkan gaya putar pada rotornya. Jika pada motor AC 1 phase untuk
menghasilkan beda phase diperlukan penambahan komponen Kapasitor (baca
disini! pada motor 3 phase perbedaan phase sudah didapat langsung dari sumber
seperti terlihat pada gambar arus 3 phase berikut ini"
#ambar 3.1 Medan magnet arus 3 fasa
#ambar 3.$ #rafik arus 3 fasa
19
7/21/2019 BAB 3 Tinjauan Pustaka Fix Ix
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-tinjauan-pustaka-fix-ix 2/22
%ada gambar di atas! arus 3 phase memiliki perbedaan phase &' derajat antar
phasenya. engan perbedaan ini! maka penambahan kapasitor tidak diperlukan.
()ra*an! $'1+
%ada pabrik %upuk ,ri*idjaja %alembang jumlah motor induksi yang
digunakan banyak sekali dari berbagai jenis dan ukuran. %enggunaan motor
induksi sangat menguntungkan karena biaya yang relatif murah! kehandalannya
tinggi dan mudah dalam pera*atan.
3.2 Bagian Motor - Motor Induksi 3 Phasa
1. Rotor
-otor adalah bagian yang berputar dari sebuah motor. -otor dapat
berputar dengan dua sumber energi"
1. nergi Mekanik
/ engan tangan anda.
/ engan putaran dari alat yang terhubung dengan rotor tersebut.
$. nergi 0istrik
Motor diberikan arus listrik.
#ambar 3.3 -otor
20
7/21/2019 BAB 3 Tinjauan Pustaka Fix Ix
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-tinjauan-pustaka-fix-ix 3/22
2. Stator
,tator terdiri dari lilitan atau kumparan yang memberikan efek
magnet kepada rotor! sehingga rotor dapat berputar.
#ambar 3.+ ,tator
3. Tr!ina" Bo#
21
7/21/2019 BAB 3 Tinjauan Pustaka Fix Ix
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-tinjauan-pustaka-fix-ix 4/22
,alah satu bagian yang cukup penting untuk dapat
memahami motor starter . erminal bo2 adalah stop kontak4 yang
bertugas menyambung aliran listrik dari sumber ke motor. ari terminal
bo2! pengaturan starter star atau delta dapat dilakukan. %engaturan star
atau delta mengacu pada informasi yang tertera pada nameplate motor.
erminal bo2 terdapat *inding! jika anda sering melihat format 516716
81 dan 8$65$67$! disinilah tempatnya. (0istrik! $'13
#ambar 3.9 erminal bo2
3.3 Konstruksi $ari Motor Induksi
Motor induksi tiga fasa memiliki dua komponen dasar yaitu stator dan
rotor! bagian rotor dipisahkan dengan bagian stator oleh celah udara yang
sempit (air gap dengan jarak antara '!+ mm sampai + mm. ipe dari motor
induksi tiga fasa berdasarkan lilitan pada rotor dibagi menjadi dua macam
yaitu rotor belitan (*ound rotor adalah tipe motor induksi yang memiliki
rotor terbuat dari lilitan yang sama dengan lilitan statornya dan rotor
sangkar tupai (,:uirrel6cage rotor yaitu tipe motor induksi dimana
konstruksi rotor tersusun oleh beberapa batangan logam yang dimasukkan
mele*ati slot6slot yang ada pada rotor motor induksi! kemudian setiap
22
7/21/2019 BAB 3 Tinjauan Pustaka Fix Ix
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-tinjauan-pustaka-fix-ix 5/22
bagian disatukan oleh cincin sehingga membuat batangan logam terhubung
singkat dengan batangan logam yang lain. ()ra*an! $'1+
#ambar 3.& Konstruksi motor listrik 3 fasa
3.% K"asi&ikasi Motor Induksi
;ampir seluruh penggunaan dari energi listrik arus bolak6balik yang
didistribusikan digunakan untuk penerangan dan po*er (dalam hal ini motor
listrik. <eberapa pabrik telah mencoba untuk memproduksi bebebrapa tipe
motor arus bolak6balik satu fasa. Karena begitu banyaknya tipe motor listrik
di pasaran! maka untuk lebih mudah mengetahuinya dibuatlah suatu
klasifikasi dalam beberapa hal yang dibedakan oleh beberapa point diba*ah
ini "
1. Motor 0istrik Menurut Konstruksi -otor "
a. -otor belitan
b. -otor sangkar
$. Motor 0istrik Menurut %enggunaan Arus "
a. ,atu fasa b. iga fasa
3. Motor 0istrik Menurut Kecepatan putar "
a. %utaran tetap
b. %utaran yang dapat diatur
+. Motor 0istrik <erdasarkan <entuk "
a. erbuka
b. ertutup
c. ,emi tertutup
d. 7entilasi
23
7/21/2019 BAB 3 Tinjauan Pustaka Fix Ix
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-tinjauan-pustaka-fix-ix 6/22
3.' Prinsi( Kr)a Motor Induksi
%rinsip kerja motor induksi dijelaskan dengan gelombang sinusoidal
ga!*ar-3.3+ terbentuk6nya medan putar pada stator motor induksi. ampak
stator dengan dua kutub! dapat diterangkan dengan empat kondisi.
#ambar 3.= " <entuk gelombang sinusoida dan timbulnya medan putar
pada stator motor induksi
1 Saat sudut ,,. Arus )1 bernilai positip dan arus )$ dan arus )3 bernilai negatip
dalam hal ini belitan 7$! 51 dan 8$ bertanda silang (arus meninggalkan
pembaca! dan belitan 71! 5$ dan 81 bertanda titik (arus listrik menuju
pembaca. terbentuk fluk magnet pada garis hori>ontal sudut ',. kutub ,
(south?selatan dan kutub @ (north?utara.
$ Saat sudut 12,,. Arus )2 bernilai positip sedangkan arus )1 dan arus )3
bernilai negatip! dalam hal ini belitan 82! 71 dan 52 bertanda silang (arus
meninggalkan pembaca! dan ka*at 81! 72 dan 51 bertanda titik (arus
menuju pembaca. #aris fluk magnit kutub , dan @ bergeser 1$', dari posisi
a*al.
3 Saat sudut 2%,,. Arus )3 bernilai positip dan )1 dan )$ bernilai negatip! belitan
52! 81 dan 72 bertanda silang (arus meninggalkan pembaca! dan ka*at 5 1!
24
7/21/2019 BAB 3 Tinjauan Pustaka Fix Ix
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-tinjauan-pustaka-fix-ix 7/22
82 dan 71 bertanda titik (arus menuju pembaca. #aris fluk magnit kutub ,
dan @ bergeser 1$', dari posisi kedua.
+ Saat sudut 3,,. posisi ini sama dengan saat sudut ''. dimana kutub , dan @
kembali keposisi a*al sekali.
ari keempat kondisi diatas saat sudut , , 12,, 2%,,3,,! dapat dijelaskan
terbentuknya medan putar pada stator! medan magnet putar stator akan
memotong belitan rotor. Kecepatan medan putar stator ini sering disebut
kecepatan sinkron! tidak dapat diamati dengan alat ukur tetapi dapat dihitung
secara teoritis besarnya ns=f ×120
p putaran permenit. #aya 0oren> (B dan
torsi a*al (a pada rotor. (uhal! $''+
3. Para!tr Motor Induksi
#ambar 3.D Karakteristrik torsi motor induksi
Karakteristik torsi motor induksi ga!*ar 3./+ disebut torsi fungsi dari
slip (T0&s"i(. #aris Eertikal merupakan parameter torsi ('/1''F dan
garis hori>ontal parameter slip (1!'/'!'. ikenal ada empat jenis torsi!
yaitu "
25
7/21/2019 BAB 3 Tinjauan Pustaka Fix Ix
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-tinjauan-pustaka-fix-ix 8/22
1 MA! momen torsi a*al!
$ M,! momen torsi pull6up!
3 MK! momen torsi maksimum
+ M<! momen torsi kerja.
orsi a*al terjadi saat motor pertama dijalankan (slip 1!'! torsi pull6
up terjadi saat slip '!=! torsi maksimum terjadi slip '!$ dan torsi kerja berada
ketika slip '!'9. orsi beban harus lebih kecil dari torsi motor. <ila torsi
beban lebih besar dari torsi motor! akibatnya motor dalam kondisi kelebihan
beban dan berakibat belitan stator terbakar. 5ntuk mengatasi kondisi beban
lebih dalam rangkaian kontrol dilengkapi dengan pengaman beban lebih
disebut thermal oEerload! yang dipasang dengan kontaktor.
#ambar 3.G karakteristik putaran ? fungsi torsi n ? f(torsi
Karakteristik torsi juga bisa disajikan dalam bentuk lain! kita kenal
karakteristik putaran ? fungsi torsi n ? f(torsi lihat gambar 3.G garis Eertikal
menunjukan parameter putaran torsi. Ketika motor berputar pada garis nH
didapatkan kantorsi di titik MH. Ketika putaran berada di nn didapatkan torsi
motor di Mn. aerah kerja putaran motor induksi berada pada daerah nH dan
nn sehingga torsi motor induksi juga berada pada area MH dan Mn.
<erdasarkan grafik fungsi torsi dapat disimpulkan ketika putaran rotor turun
dari nH dan nn pada torsijustru terjadi peningkatan dari MH ke Mn.
26
7/21/2019 BAB 3 Tinjauan Pustaka Fix Ix
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-tinjauan-pustaka-fix-ix 9/22
#ambar 3.1' " Karakteristik parameter efisiensi!putaran! faktor kerja dan
arus beban
Karakteristik motor induksi lainnya lihat ga!*ar 3.1, mencakup
parameter efisiensi! faktor kerja! ratio arus dan ratio putaran. engan
membaca karakteristik motor induksi dapat diketahui setiap parameter
yang dibutuh kan. ,aat torsi mencapai 1''F dapat dibaca ratio arus
)I)o ? 1 faktor kerja cos " '!D! efiseiensi motor '!D9 dan ratio putaran
nIns " '!G$
3. 4angguan - 4angguan Pada Motor Induksi
Jenis / jenis gangguan pada Motor )nduksi
4angguan &isik dari "ingkungan sk"i"ingn5a
a. %asir
b. Air
c. #as
d. ebu dll.
4angguan Mkanis
a. %elumasan bantal6bantal motor tidak sempurna. b. %emeliharaan Motor yang kurang baik.
c. %emasangan instalasi yang tidak teliti.
d. %emakaian bagian perlengkapan motor yang tidak sesuai.
e. %embebanan mekanis yang digerakkan lebih besar dari kemampuan
motor.
4angguan B*an L*ih
27
7/21/2019 BAB 3 Tinjauan Pustaka Fix Ix
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-tinjauan-pustaka-fix-ix 10/22
#angguan ini di sebabkan oleh besarnya beban yang ditanggung motor
melebihi kapasitasnya. Akibatnya arus yang lebih besar yang
menimbulkan panas sehinga dapat merusak isolasi pada motor.
4angguan Tgangan Turun
urunnya tegangan jala6jala akan mengurangi momen dari motor
listrik!sebab momen sebanding dengan k*adrat tegangan. Karena momen
beban konstan!maka slip motor bertambah besar ! hal ini akan
mengakibatkan lebih banyak tenaga reaktif yang diserap motor! sehingga
arus yang di perlukan motor juga semakin besar. 5ntuk itu diperlukan
penstabilan tegangan.
4angguan 6u*ung Singkat
<iasanya terjadi oleh beberapa sebab! yaitu "
a. #angguan hubung singkat pada antara fasa! dapat terjadi pada kabel
penghubung jala6jala dengan motor! atau pada ujung kabel dan pada
kumparan6kumparan motor (#round.
b. #angguan antara masing 6 masing lilitan pada salah satu kumparan
stator! hal ini akan menggangu keseimbangan motor dan arus yang
mengalir pada kumparan yang bersangkutan akan menjadi lebih
besar. alam suatu system kelistrikan mustahil untuk mendapatkan
kondisi system yang sempurna. leh karena itu diperlukan suatu
alat proteksi untuk melindungi system atau meminimalkan
gangguan tersebut.
#angguan yang sering dijumpai pada system kelistrikan suatu pabrik
yaitu "
1. ;ubung singkat antara phasa ke phasa maupun phasa ke ground
$. Kelebihan beban pada generator atau motor
3. 5nbalance pada motor dan generator
3./ 7ara Mngu*ah K8(atan Putar Motor Induksi
3./.1 Pngu*ahan )u!"ah kutu*
Kecepatan putar motor induksi ditentukan oleh frekuensi tegangan
masukan dan jumlah kutub motor seperti yang dijelaskan dengan rumus "
28
7/21/2019 BAB 3 Tinjauan Pustaka Fix Ix
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-tinjauan-pustaka-fix-ix 11/22
ns=120 f
p
imana "
ns ? Kecepatan medan putar motor(rpm
f ? Brekuensi (;>
p ? Jumlah kutub
%engaturan jumlah kutub mudah dilakukan tetapi pengaturannya terbatas.
;al ini dikarenakan jumlah kutub pada motor induksi tiga phasa merupakan
kelipatan $! sehingga pengaturannya kasar.
3./.2 Pngu*ahan Tgangan Su!*r
%ersamaan torsi motor induksi tiga phasa sebanding dengan kuadrat
tegangan yang diberikan. %engubahan tegangan untuk pengendalian
kecepatan akan diikuti dengan pengubahan torsi motor. %engaturan putaran
motor induksi tiga phasa dengan cara mengatur tegangan sumber
mempunyai daerah kerja yang lebih luas.
4a!*ar 3.11 Karaktristik (ngaturan tgangan
3./.3 Pngaturan tahanan "uar
-otor motor dikonstruksi dengan lilitan yang diba*a keluar dari motor
slip ring pada poros motor. 0ilitan tersebut dihubungkan pada pengontrol
yang menempatkan tahanan Eariabel seri dengan lilitan. engan mengubah
jumlah tahanan luar yang dihubungkan pada rangkaian rotor! kecepatan
motor lilit yang paling umum dengan rentang 3'' hp atau lebih. #ambar
3.1$ menunjukkan rangkaian daya untuk mengontrol motor rotor.
29
7/21/2019 BAB 3 Tinjauan Pustaka Fix Ix
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-tinjauan-pustaka-fix-ix 12/22
-angkaian terdiri dari pengasut magnetis (M! yang menghubungkan
rangkaian primer dengan )in! dan dua kontaktor
akselerasi sekunder (, dan ;! yang mengontrol kecepatan. Ketika
bekerja pada kecepatan rendah! kontaktor , dan ; keduanya membuka dan
tahanan penuh diselipkan pada rangkaian kedua motor.
#ambar 3.1$ %engontrol kecepatan dari motor induksi -otor lilit yang
menggunakan tahanan
Keterangan "
- " ;ambatan
; " ,aklar ;
, " ,aklar ,
M " %engasut magnetis
01603 " lilitan r! s! t
Apabila kontaktor , menutup! bagian dari tahanan total pada
rangkaian diparalel! akibatnya kecepatan bertambah. Apabila kontaktor ;
menutup! maka semua tahanan pada rangkaian sekunder motor di bypass!
jadi motor berputar pada kecepatan maksimum. Kelemahan penggunaan
30
7/21/2019 BAB 3 Tinjauan Pustaka Fix Ix
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-tinjauan-pustaka-fix-ix 13/22
tahanan pada kontrol kecepatan pada motor induksi rotor lilit adalah banyak
panas yang didisipasi pada tahanan! karena itu efesiensinya rendah.
%engaturan kecepatan juga jelek! karenauntuk tahanan tertentu kecepatan
berubah sangat menyolok jika beban mekanis berubah.
Kecepatan putar motor induksi tiga phasa dapat dirubah dengan
menambahkan tahanan luar. engan mengatur tahanan luar akan terjadi
perubahan kecepatan. %engaturan tahanan luar hanya dapat dilakukan untuk
motor induksi jenis rotor lilit
3./.% Pngu*ahan &rkunsi su!*r
Kecepatan putar motor induksi tiga phasa dapat diatur dengan mengubah
frekuensi sumber! karena medan putar stator merupakan fungsi dari
frekuensi sumber. %engaturan frekuensi sumber merupakan metode
pengaturan yang memungkinkan yang lebih luas. Brekuensi sumber AC
yang konstan (9' ;> harus diubah sesuai kebutuhan yang diinginkan.
%roses pengubahan frekuensi ini memerlukan conEerter dari AC ke C
( Rectifier ! dan dari C dijadikan ke AC kembali ( Inverter dengan
frekuensi yang berbeda.
engan demikian jika frekuensi motor ditingkatkan maka akan
meningkatkan kecepatan motor! sebaliknya dengan memperkecil frekuensi
akan memperlambat kecepatan motor. %engendalian frekuensi motor
menggunakan rangkaian inEerter dapat dilihat seperti pada gambar berikut"
#ambar 3.13 <lok diagram 7,
31
7/21/2019 BAB 3 Tinjauan Pustaka Fix Ix
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-tinjauan-pustaka-fix-ix 14/22
%rinsip kerja inEerter yang sedehana adalah "
1. egangan yang masuk dari jala jala 9' ;> dialirkan ke board penyearah C
( Rectifier ! dan ditampung ke bank capacitor. Jadi dari AC di jadikan C.
$. egangan C kemudian diumpankan ke board inEerter untuk dijadikan AC
kembali dengan frekuensi sesuai kebutuhan. Jadi dari C ke AC yang
komponen utamanya adalah ,emikonduktor aktif seperti )#< ( Insulated
Gate Bipolar Transistor . engan menggunakan frekuensi carrier (bisa
sampai $' k;>! tegangan C dicacah dan dimodulasi sehingga keluar
tegangan dan frekuensi yang diinginkan.
,ecara tradisional! motor C akan digunakan bila memiliki kemampuan
untuk menggunakan pengendali kecepatan. @amun karena keterbatasan
motor C! motor AC terus menjadi fokus bagi penggunaan Eariasi
kecepatan. <aik motor sinkron maupun motor induksi keduanya cocok
untuk penggunaan kontrol Eariasi kecepatan. Karena motor induksi adalah
motor asinkron! perubahan suplai frekuensi dapat memEariasikan kecepatan.
,trategi pengendalian motor induksi secara khusus akan tergantung pada
sejumlah faktor termasuk biaya inEestasi! ketahanan beban dan beberapa
persyaratan pengendalian khusus. ;al ini memerlukan suatu tinjauan rinci
mengenai karakteristik beban! data historis pada aliran proses! ciri6ciri
sistim pengendalian kecepatan yang diperlukan! biaya listrik dan biaya
inEestasi.
%otensi terbesar untuk penghematan listrik adalah dengan menggunakan
penggerak kecepatan Eariabel (Variable Speed Drive contohnya adalah
bang ship loader dan belt conEeyor! dimana kebutuhan dayanya berubah
sebesar kubik kecepatan. <eban torque yang konstan juga cocok untuk
penggunaan 7,.
a. Mnggunakan Variable Speed Drive 9S$
32
7/21/2019 BAB 3 Tinjauan Pustaka Fix Ix
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-tinjauan-pustaka-fix-ix 15/22
,ebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bah*a pengendalian
kecepatan putaran montor induksi untuk mengerakan bag ship loader
merupakan cara yang paling efisien dalam mengendalikan kecepetan! sebab
jika kecepatan bag ship loader bertambah maka maka bag ship loader akan
bertabrakan. Metoda yang biasanya banyak digunakan untuk menurunkan
atau menaikkan kecepatan motor induksi adalah dengan menggunakan
penggerak kecepatan yang berEariasi atau biasa disebut dengan Variable
Speed Drive (7,.
,ecara sederhana untuk driEe AC! Variable Speed Drive akan mengubah
AC ke C yang kemudian diatur dengan suatu teknik penyaklaran switching 4 mengubah C menjadi tegangan dan frekuensi keluaran AC
yang berEariasi. Brekuensi keluaran yang dihasilkan 7, ini yang akan
diatur untuk mengubah kecepatan putar motornya.
7, memperbolehkan pengaturan kecepatan putar motor berada diatas
kisaran yang kontinyu! menghindarkan kebutuhan untuk melompat dari satu
kecepatan ke kecepatan lainnya.
3.: 9aria*" S(d $ri; 9S$
3.:.1 9aria*" S(d $ri; S8ara U!u!
7ariabel ,peed riEe merupakan sebuah alat pengatur kecepatan motor
dengan mengubah nilai frekuensi dan tegangan yang masuk ke motor.
%engaturan nilai frekuensi dan tegangan ini di maksud kan untuk
mendapatkan kecepatan putaran dan torsi motor yang diinginkan atau sesuai
dengan kebutuhan. ,ecara sederhana prinsip dasar 7ariabel ,peed riEe
untuk dapat mengubah frekuensi menjadi lebih kecil atau lebih besar yaitu
dengan mengubah tegangan AC menjadi tegangan C kemudian dijadikan
tegangan AC lagi dengan frekuensi yang berbeda atau dapat diatur.
<eberapa aplikasi! seperti pabrik kertas! rolling mill ! pompa! dan alat6alat
mesin tidak dapat berjalan tanpa 7, ini sedangkan yang lainnya! seperti
pompa sentrifugal! bisa mendapat manfaat dari penghematan energi.
5mumnya 7, digunakan untuk melakukan berikut ini"
33
7/21/2019 BAB 3 Tinjauan Pustaka Fix Ix
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-tinjauan-pustaka-fix-ix 16/22
1. Menyesuaikan kecepatan pengendali dengan keperluan kecepatan proses.
$. Menyesuaikan tor:ue (kopelItorsi pengendali dengan keperluan kopel
proses.
3. Menghemat energi dan meningkatkan efisiensi.
7ariabel ,ped riEe terdiri dari sebuah motor! unit kontrol pengendali!
unit sensor! dan sebuah input operator.
#ambar 3.1+ Diagram blok VD
iagram blok dasar dari sebuah pengendali elektrik berkecepatan Eariabel
ditunjukkan dalam #ambar 3.1+.
5nit kontrol pengendali adalah sebuah perangkat yang memodulasi energi
dari sumber ke motor . Melalui panel operator! seseorang dapat meningkatkan
atau menurunkan kecepatan. ,ebuah unit umpan balik memberi umpan balik kecepatan pada pengendali. Kemudian modulator daya atau unit kontrol
pengendali yang mengontrol kecepatan! kopel! dan daya! bersama dengan
arah motor dan mesin. Modulator daya bisa digunakan sebagai satu alat!
untuk pengontrolan motor.
3.:.2 Prinsi( Kr)a 9S$
Prinsi( kr)a 9aria*" S(d $ri;
#ambar 3.19 %rinsip Kerja 7,
34
7/21/2019 BAB 3 Tinjauan Pustaka Fix Ix
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-tinjauan-pustaka-fix-ix 17/22
1. egangan yang masuk dari jala jala 9' ;> dialirkan ke board -ectifierI
penyearah C! dan ditampung ke bank capacitor. Jadi dari AC di jadikan
C.
$. egangan C kemudian diumpankan ke board inEerter untuk dijadikan AC
kembali dengan frekuensi sesuai kebutuhan. Jadi dari C ke AC yang
komponen utamanya adalah ,emiconduktor aktif seperti )#<. engan
menggunakan frekuensi carrier (bisa sampai $' k;>! tegangan C
dicacah dan dimodulasi sehingga keluar tegangan dan frekuensi yang
diinginkan.
3.:.3 R8ti&ir
%engertian -ectifier (%enyearah #elombang adalah suatu bagian dari
-angkaian Catu aya atau %o*er ,upply yang berfungsi sebagai pengubah
sinyal AC (Alternating Current menjadi sinyal C (irect Current.
-angkaian -ectifier atau %enyearah #elombang ini pada umumnya
menggunakan ioda sebagai Komponen 5tamanya. ;al ini dikarenakan
ioda memiliki karakteristik yang hanya mele*atkan arus listrik ke satu arah
dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Jika sebuah ioda dialiri
arus <olak6balik (AC! maka ioda tersebut hanya akan mele*atkan
setengah gelombang! sedangkan setengah gelombangnya lagi diblokir. 5ntuk
lebih jelas! silakan lihat gambar diba*ah ini "
#ambar 3.1& -ectifier.
3.:.% In;rtr
35
7/21/2019 BAB 3 Tinjauan Pustaka Fix Ix
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-tinjauan-pustaka-fix-ix 18/22
)nEerter merupakan rangkaian elektronika daya yang berfungsi sebagai
pengubah arus searah (C menjadi arus bolak6balik (AC dengan
menggunakan metode s*itching dengan frekuensi tertentu. ,*itching itu
sendiri adalah proses perpindahan antara kondisi @ dan BB ataupun
sebaliknya. %encacahan arus C dengan proses s*itching ini dimaksudkan
agar terbentuk gelombang AC yang dapat diterima oleh peralatanIbeban
listrik AC. Komponen utama yang digunakan dalam proses s*itching sebuah
inEerter haruslah sangat cepat! sehingga tidak memungkinkan bila digunakan
saklar @6BB! relay! kontaktor dan sejenisnya. Akhirnya dipilihlah
peralatan6peralatan semi6konduktor yang mampu berfungsi sebagai
saklarIpencacah tegangan. alam fungsi lain )nEerter juga dapat di artikan
suatu alat untuk merubah arus aki menjadi arus %0@ yang berguna sebagai
listrik cadangan dan tetap membutuhkan listrik %0@ disaat mengecas aki.
,irkuit
KonEerter
,irkuit
)nEerter
,irkuit 5tama
,irkuit Kontrol
(aya
AC Motor
5nit )nEerter
[email protected] )@7.-1.- Motor induksi3 phasa
%o*er supply3 phasa Bilter 7dc
#ambar 3.1= <lok iagram )nEerter
%rinsip kerja dari sebuah inEerter adalah dengan menggabungkan sebuah
rangkaian multiEibrator yang dihubungkan dengan sebuah transformator
penaik tegangan (,tep 5p. )nEerter dapat digunakan untuk mensuplai beban
36
7/21/2019 BAB 3 Tinjauan Pustaka Fix Ix
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-tinjauan-pustaka-fix-ix 19/22
dengan tegangan AC dengan daya yang disesuaikan dengan daya tegangan
C yang tersedia. Contoh penggunaan inEerter dapat digunakan untuk
rangkaian 5%, (5ninterrupted %o*er ,upply untuk suplai tegangan listrik
bila terjadi pemutusan listrik dari %0@ dengan tiba6tiba.
#ambar 3.1D %rinsip Kerja )nEerter
-angkaian diatas adalah prinsip kerja dari inEerter. <ila posisi sakelar
yang n "1. ,1 dan ,$ L 7C
$. ,3 dan ,+ 6 7C
3. ,1 dan ,3 '
+. ,$ dan ,+ '
Jika posisi sakelar ada pada posisi 1! maka - akan dialiri listrik dari arah
kiri ke kanan. Jika sakelar pada posisi ke dua! maka - akan mendapatkan
aliran listrik dari arah kanan ke kiri! inilah prinsip arus bolak balik (AC padasatu perioda yang merupakan gelombang sinus setengah gelombang pertama
pada posisi positif dan setengah gelombang kedua pada posisi negatif. %rinsip
kerja dari inEerter dapat dijelaskan dengan menggunakan + sakelar seperti
ditunjukkan pada #ambar . <ila sakelar ,1 dan ,$ dalam kondisi on maka
akan mengalir aliran arus C ke beban - dari arah kiri ke kanan! jika yang
hidup sakelar ,3 dan ,+ maka akan mengalir aliran arus C ke beban - dari
arah kanan ke kiri. )nEerter dapat diklasifikasikan menjadi dua macam"
inEerter 1 fasa dan inEerter 3 fasa.
37
7/21/2019 BAB 3 Tinjauan Pustaka Fix Ix
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-tinjauan-pustaka-fix-ix 20/22
Kualitas inEerter merupakan penentu dari kualitas daya yang dihasilkan
oleh suatu sistem. ,istem inEerter yang membangun sebuah sistem biasanya
disesuiakan dengan beban kritis yang akan diaplikasikan. %ada dasarnya
sistem inEerter yang digunakan tidaklah menjadi masalah yang serius jika
beban kritisnya masih berupa komputer saja tetapi ketidak sesuaian
karakteristik inEerter pada beban tertentu dapat menyebabkan sebuah sistem
berhenti bekerja.
ugas utama dari sebuah inEerter adalah merubah tegangan C dari
rangkaian rectifier6charger menjadi tegangan AC yang berupa sinyal sinus
setelah melalui pembentukan gelombang dan rangkaian filter. egangan output
yang dihasilkan harus stabil baik amplitudo tegangan maupun frekuensi
tegangan yang dihasilkan! distorsi yang rendah! tidak terdapat tegangan
transien serta tidak dapat diinterupsi oleh suatu keadaan.
,istem inEerter yang biasa digunakan adalah sistem uasi6,:uare 8aEe
inEerter. ,istem ini dapat menghasilkan sinyal dengan duty cycle yang
berEariasi yang mana harus dilakukan pemfilteran baik dengan menggunakan
rangkaian serIparalel 0C. engan adanya filter ini maka sistem inEerter akan
lambat dalam merespon adanya tegangan transien dan frekunsinya pun akan
tetap. engan adanya rangkaian ini maka effisiensi inEerter biasanya
mencapai =9F. ,elain itu perlu adanya feedback yang menjaga agar
didapatkan tegangan konstan! sehingga perlu adanya rangkaian regulator
tegangan dengan feedback baik feedback berupa tegangan maupun berupa
arus output. %ada bagian inilah yang menjadikan sebuauh sistem menjadi
rumit.
#ambar 3.1G )nEerter dengan tipe !uasi"Square #ave
ipe inEerter :uasi s:uare *aEe ini hanya mempunyai effisiensi yang tidak
terlalu tinggi yaitu =9F sehingga daya sebesar $9F terbuang untuk regulasi
dan pengubahan tegangan C menjadi tegangan AC. an di dalam blok
38
7/21/2019 BAB 3 Tinjauan Pustaka Fix Ix
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-tinjauan-pustaka-fix-ix 21/22
osilator dan kontrol tidaklah sederhana sehingga membutuhkan komponen
yang banyak dan biaya pembuatannya menjadi mahal.
ipe inEerter yang lain adalah tipe pulse *idth modulation. ipe inEerter
ini menghasilkan deretan pulsa6pulsa yang dutycyclenya berEariasi. %ulsa6
pulsa ini setelah melalui filter akan dihasilkan sebuah sinyal sinusoidal yang
cukup baik. ipe inEerter pulse *ith modulation iniakan meningkatkan respon
regulasi dan respon terhadap tegangan transien yang cukup baik.8alapun
demikian tipe inEerter seperti ini masih kompleks namun jumlah penggunaan
komponen untuk kontrol tidak terlalu banyak. ipe inEerter semacam ini
biasanya digunakan pada inEerter dengan daya yang besar! sekitar 9'K7A.
#ambar 3.$' $ulse #idth %odulation Inverter
,istem dengan inEerter %8M ini dapat menghasilkan tegangan output
yang baik dengan pengurangan komponen filter sehingga rangkaian filter
menjadi lebih sederhana dan penurunan biaya pembuatan. @amun tipe inEerter
ini digunakan pada inEerter dengan kapasitas daya yang besar.
#ambar 3.$1 $ulsa $#% membentuk Sinusoidal
ipe inEerter yang lain adalah tipe inEerter ,tep *aEe )nEerter. %ada
rangkaian step *aEe inEerter ini menggunakan inEerter yang banyak untuk
mendapatkan sinyal sinusoidal yang baik dan pengurangan komponen
filter. Jumlah inEerter yang digunakan di dalam sebuah sistem biasanya 3 buah
tetapi dapat pula berjumlah & bahkan 1$ (kelipatan 3.
%ada tipe regulator ini tegangan C harus sudah teregulasi sebelum masuk
pada bagian inEerter agar tidak terjadi pergeseran tegangan kotak yang
39
7/21/2019 BAB 3 Tinjauan Pustaka Fix Ix
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-tinjauan-pustaka-fix-ix 22/22
dihasilkan. ,istem dengan inEerter ini mempunyai effisiensi sampai D9F pada
beban penuh.
#ambar 3.$$ Step #ave Inverter
engan banyaknya inEerter akan menghasilkan step yang lebih halus
sehingga fungsi filter dapat diminimisasi. %enggunaan inEerter dengan tipe ini
jarang dipakai untuk aplikasi komputer tetapi biasanya digunakan untuk
aplikasi 3 fasa dengan kapasitas daya yang besar. 8alaupun demikian
kelemahan sistem inEerter ini adalah dengan banyaknya inEerter yang
digunakan akan menghasilkan sinyal sinus yang baik namun biaya yang
dibutuhkan untuk membuat inEertet ini menjadi berlipat6lipat tergantung dari
jumlah inEerter yang digunakan.
Nang menjadi titik berat pada tipe inEerter ini adalah pada bagian osilator dan
kontrolnya karena pada bagian ini akan menghasilkan trigger6trigger bagi
,C-6,C- yang berfungsi sebagai inEerter tersebut dengan perioda yang
disesuaikan antara yang satu dengan yang lainnya sehingga dapat membentuk
sinyal stair case upIdo*n dengan frekuensi yang sesuai dengan frekuensi
yang dinginkan.
40