lkti sukses yes fix fix

51
LOMBA KARYA TULIS PENDIDIKAN NASIONAL UNYSEF 2013 RUBBISH COLLECTING GAME SEBAGAI MEDIA UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER CINTA LINGKUNGAN PADA ANAK USIA DINI” Diusulkan Oleh: Dicky Pradana 10403244006/2010 Siti Rokhimah 09403244047/2009 Tri Lestari 10520241003/2010 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA YOGYAKARTA

Upload: tary-cute

Post on 25-Apr-2015

156 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lkti Sukses Yes Fix Fix

LOMBA KARYA TULIS PENDIDIKAN NASIONAL

UNYSEF 2013

“RUBBISH COLLECTING GAME SEBAGAI MEDIA UNTUK

MENGEMBANGKAN KARAKTER CINTA LINGKUNGAN PADA ANAK USIA

DINI”

Diusulkan Oleh:

Dicky Pradana 10403244006/2010

Siti Rokhimah 09403244047/2009

Tri Lestari 10520241003/2010

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2013

Page 2: Lkti Sukses Yes Fix Fix

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Karya Tulis :“RUBBISH COLLECTING GAME SEBAGAI MEDIA UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER CINTA LINGKUNGAN PADA ANAK USIA DINI”

2. Ketuaa. Nama Lengkap : Dicky Pradanab. NIM : 10403244006 c. Jurusan/Fakultas : Pendidikan Akuntansi/Ekonomid. Universitas/Institut/politeknik : Universitas Negeri Yogyakarta e. Alamat : Iromejan,GK III, 782, Yogyakartaf. No. Telp/HP : 085743301348g. email : [email protected]

4. Nama Anggota/Jurusan/Angkatan :1) Tri Lestari/Pendidikan Teknik Informatika/10520241003

:2) Siti Rokhimah/Pendidikan Akuntansi/09403244047

5. Dosen Pembimbinga. Nama Lengkap : Annisa Ratna Sari, M.S.Edb. NIP : 19800912 200501 2 002

c. Alamat : Kopen Rejo Maguwoharjo Depok Sleman DIY 55282

d. No. Telp/HP : 087739395666e. Email : [email protected]

Yogyakarta, April 2013Menyetujui,

Dosen Pembimbing

(Annisa Ratna Sari, M.S.Ed ) NIP. 19800912 200501 2 002

Ketua Tim

(Dicky Pradana) NIM. 10403244006

Mengetahui .Wakil Dekan

Bidang Kemahasiswaan

(Siswanto, M.Pd.) NIP.19780920 200212 1 001

i

Page 3: Lkti Sukses Yes Fix Fix

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH PENDIDIKAN

UNYSEF 2013

Judul karya tulis : “Rubbish Collecting Game sebagai Media untuk Mengembangkan Karakter Cinta Lingkungan pada Anak Usia Dini”

Nama Ketua : Dicky Pradana

Nama Anggota : 1) Siti Rokhimah

2) Tri Lestari

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa karya tulis

dengan judul yang tersebut di atas memang benar merupakan karya orisinal yang

dibuat oleh penulis dan belum pernah dipublikasikan dan/ atau dilombakan di luar

kegiatan ”Lomba Karya Tulis Ilmiah Pendidikan UNYSEF 2013” yang

diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Penelitian Universitas Negeri

Yogyakarta. Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, dan apabila

terbukti terdapat pelanggaran di dalamnya, maka kami siap untuk didiskualifikasi dari

kompetisi ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kami.

Yogyakarta, 19 April 2013Menyetujui,

Dosen Pembimbing

(Annisa Ratna Sari , M.S.Ed ) NIP. 19800912 200501 2 002

Ketua Tim

(Dicky Pradana) NIM. 10403244006

ii

MateraiRp.6000

Page 4: Lkti Sukses Yes Fix Fix

KATA PENGANTAR

Puji syukur bagi Allah SwT yang telah memberikan limpahan rahmat dan

hidayahNya kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul “RUBBISH COLLECTING GAME SEBAGAI MEDIA UNTUK

MENGEMBANGKAN KARAKTER CINTA LINGKUNGAN PADA ANAK USIA

DINI”

Terselesaikannya karya ini tidak terlepas dari bimbingan, dukungan dan doa

dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima

kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan karya ini. Ucapan

terima kasih yang setulus-tulusnya penulis sampaikan kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd, M.A., Rektor Universitas Negeri

Yogyakarta

2. Dr. Sumaryanto, M.Kes., Wakil Rektor III Universitas Negeri Yogyakarta

3. Siswanto, M.Pd., Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Yogyakarta

4. Annisa Ratna Sari, M.S.Ed, Dosen Pendamping karya ini

5. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya penulisan karya

ini, yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam karya ini, untuk itu kritik

serta saran yang membangun senantiasa kami harapkan untuk membangun

kesempurnaan karya ini. Semoga karya ini bisa bermanfaat bagi semua.

Yogyakarta, 19 April 2012

Penulis

iii

Page 5: Lkti Sukses Yes Fix Fix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN.................................................................................... ii

KATA PENGANTAR............................................................................................. iii

DAFTAR ISI........................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. v

RINGKASAN......................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................... 3

C. Tujuan...................................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 4

A. Pendidikan Karakter................................................................................. 4

B. Sampah..................................................................................................... 9

C. Game Edukasi untuk Anak Usia Dini..................................................... 12

BAB IIIMETODE PENULISAN........................................................................... 14

A. Langkah-langkah Pengumpulan Data..................................................... 14

B. Proses Pembuatan Rubbish Collecting Game......................................... 14

BAB IVPEMBAHASAN....................................................................................... 16

A. Rubbish Collecting Game (RCG) sebagai Media untuk

Mengembangkan Karakter Cinta Lingkungan pada Anak

Usia Dini................................................................................................. 16

B. Cara Memainkan Rubbish Collecting Game........................................... 16

C. Tampilan Singkat Game Edukasi Rubbish Collecting Game.................. 17

D. Perubahan Karakter Cinta Lingkungan Anak Usia Dini

Setelah Bermain Rubbish Collecting Game............................................ 21

iv

Page 6: Lkti Sukses Yes Fix Fix

DAFTAR GAMBAR

Gambar1. Keterkaitan Tiga Kerangka Pikir Lickona............................................. 4

Gambar 2.Grand design yang dikembangkan Kemendiknas, 2010....................... 5

Gambar 3. Diagram proses optimalisasi sampah................................................... 11

Gambar 4.Mind Mapping Rubbish Coll................................................................. 15

Gambar 5. Tampilan halaman muka Rubbish Collecting Game............................ 17

Gambar 6. Tampilan Pengenalan Rubbish Collecting Game................................. 18

Gambar 7. Tampilan Petunjuk Permainan............................................................. 28

Gambar 8. Contoh sampah anorganik.................................................................... 19

Gambar 9. Contoh sampah organik........................................................................ 19

Gambar 10. Tampilan timer permainan pada saat permainann berjalan ................ 20

Gambar 11. Tampilan pada saat game menjelang selesai...................................... 20

Gambar 12. Tampilan pada saat game selesai........................................................ 21

v

Page 7: Lkti Sukses Yes Fix Fix

RINGKASAN

Sampah merupakan masalah krusial yang dialami semua negara, baik negara berkembang maupun negara maju. Harian Neraca edisi 31 Oktober 2012 mengatakan bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan produksi sampah tahun 2011 dari 380 kota di Indonesia mencapai 80.000 ton lebih per hari. Fakta tersebut diperparah dengan kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia untuk membuang sampah pada tempatnya, baik orang tua, dewasa, remaja, sampai anak-anak menjadi salah satu “aktor” yang merusak lingkungan dengan membuang sampah sembarangan. Padahal, banyak sekali dampak negatif yang disebabkan oleh pembuangan sampah sembarangan yaitu: pencemaran udara, pencemaran air dan menimbulkan banjir yang nantinya akan berdampak pada kesehatan manusia.

Banyaknya jumlah sampah yang diproduksi Indonesia per hari yang diperparah dengan banyaknya sampah yang dibuang sembarangan oleh semua kalangan dari orang tua sampai anak-anak, menjadikan penulis menggagas ide untuk membuat sebuah permainan berbasis teknologi yang kami rangkum dalam karya ilmiah berjudul “Rubbish Collecting Game sebagai Media untuk Mengembangkan Karakter Cinta Lingkungan pada Anak Usia Dini”. Game ini berisi sampah-sampah yang berserakan, tugas user adalah mengumpulkan sampah-sampah ini dalam tong sampah yang telah disediakan yaitu tong sampah hijau untuk sampah jenis organik dan tong sampah merah untuk sampah jenis anorganik. Game ini kami peruntukkan untuk anak usia dini, khususnya dalam rangka membangun persepsi anak sejak dini bahwa sampah harus dibuang pada tempatnya dan juga harus dipisahkan sampah organik dan anorganik. Menurut Elizabeth B. Hurlock, anak usia dini berada pada rentang umur 0-4 tahun untuk masa kanak-kanak, serta 4-12 tahun untuk masa anak-anak. Target yang kami jadikan subjek untuk game edukasi ini adalah anak-anak pada usia 6 tahun (setara kelas 1 SD). Hal ini dikarenakan pada usia tersebut menurut Piaget anak sudah mulai bisa berfikir skematik terhadap hal-hal atau obyek-obyek yang konkrit.

Metode penulisan menggunakan observasi dan wawancara. Selain itu, kami juga menggunakan kajian literatur sebagai penunjang untuk mendukung karya tulis ilmiah ini. Pembuatan aplikasi Rubbish Collecting Game menggunakan software Adobe Flash CS5, CorrelDraw X5, Adobe Audition CS 5, serta Adobe Photoshop CS 5.

Output yang ingin kami capai adalah lingkungan kita akan lebih terawat dan terjaga melalui pembentukan karakter cinta lingkungan pada anak usia dini. Indonesia akan menjadi negara yang lebih indah, dengan berkurangnya sampah yang berserakan dimana-mana. Tingkat penyebaran penyakit di Indonesia yang diakibatkan oleh lingkungan yang kotor akibat banyaknya sampah yang dibuang sembarangan akan menurun, dan juga akan menebarkan senyum kebahagiaan bagi masyarakat Indonesia dengan bersihnya negara ini.

Kata kunci: Rubbish Collecting Game, Karakter, Lingkungan

vi

Page 8: Lkti Sukses Yes Fix Fix

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sampah merupakan sesuatu yang sering dianggap “enteng” oleh kebanyakan

masyarakat Indonesia. Faktanya, sampah merupakan masalah krusial bagi setiap

negara baik negara berkembang maupun negara maju. Banyaknya jumlah penduduk

di Indonesia yang termasuk lima besar negara dengan tingkat kepadatan penduduk

tertinggi di dunia, menjadikan jumlah sampah yang diproduksi oleh Indonesia

semakin banyak pula. Harian Neraca edisi 31 Oktober 2012 mengatakan bahwa

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan produksi sampah tahun 2011 dari 380 kota

di Indonesia mencapai 80.000 ton lebih per hari. Lebih lanjut, Harian Kompasiana

edisi 21 Maret 2012 menyebutkan bahwa diperkirakan timbunan sampah pada tahun

2020 untuk tiap orang tiap hari di Indonesia mencapai 2,1 kg.

Banyaknya sampah yang diproduksi oleh Indonesia, diperparah dengan

banyaknya pula masyarakat yang membuang sampah sembarangan, sehingga sampah

kurang terurus dan menyebabkan berbagai dampak 1rganic1 terutama dalam

pencemaran lingkungan. Dampak sampah bagi pencemaran lingkungan menurut

Imran SL Tobing antara lain:

1. Pencemaran Udara

Sampah (1rganic dan padat) yang membusuk umumnya mengeluarkan gas

seperti methan (CH4) dan karbondioksida (CO2) serta senyawa lainnya. Secara

global, gas-gas tersebut merupakan salah satu penyebab menurunnya kualitas

lingkungan (udara) karena mempunyai efek rumah kaca (green house effect) yang

menyebabkan peningkatan suhu dan menyebabkan hujan asam, sedangkan secara

lokal senyawa ini selain berbau tidak sedap/busuk, dapat mengganggu kesehatan

manusia.

2. Pencemaran Air

Page 9: Lkti Sukses Yes Fix Fix

2

Proses pencucian sampah padat oleh air terutama air hujan merupakan sumber

timbulnya pencemaran air, baik air permukaan maupun air tanah. Akibatnya,

berbagai sumber air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari (sumur) didaerah

pemukiman telah terkontaminasi yang mengakibatkan terjadinya penurunan

tingkat kesehatan manusia/penduduk.

3. Penyebab Banjir

Fisik sampah (sampah padat), baik yang masih segar maupun yang sudah

membusuk yang terbawa masuk ke selokan dan sungai akan menghambat aliran air

dan memperdangkal sungai. Pendangkalan mengakibatkan kapasitas sungai akan

berkurang, sehingga air menjadi tergenang dan meluap menyebabkan banjir.

Banjir tentunya akan mengakibatkan kerugian secara fisik dan mengancam

kehidupan manusia, terutama juga sebagai penyebab timbulnya berbagai penyakit

Fakta lain dalam Harian Kedaulatan Rakyat Edisi 1 Maret 2012 menyebutkan

bahwa akibat limbah sampah yang ditimbulkan oleh masyarakat dengan membuang

sampah sembarangan di sungai, mengakibatkan sungai-sungai di Indonesia mulai

tercemar dan ada sekitar 600 sungai di seluruh Indonesia yang berpotensi banjir

akibat penyumbatan limbah sampah. Uraian tersebut sudah menjadi alasan kuat

bahwa masyarakat Indonesia harus mampu menjaga lingkungan dengan cara

membuang sampah pada tempatnya. Kenyataan di lapangan banyak sekali warga

negara Indonesia yang kurang mempedulikan lingkungannya, yaitu masih banyaknya

anak-anak, orang dewasa, sampai orang tua yang suka membuang sampah

sembarangan. Orang tua seharusnya bisa menjadi contoh yang baik bagi orang yang

lebih muda, khususnya anak kecil yang notabene “gampang” meniru apa saja yang

dilakukan oleh orang yang ada disekitar mereka.

Kurangnya kesadaran penduduk Indonesia akan pentingnya membuang

sampah pada tempatnya diperparah dengan banyaknya anak kecil yang “ikut-ikutan”

membuang sampah sembarangan. Seharusnya sejak dini, anak sudah diberi contoh

akan sikap-sikap positif yang salah satunya membuang sampah pada tempatnya. Hal

tersebut dikarenakan perkembangan anak usia dini tidak hanya perkembangan dalam

hal fisik semata, melainkan perkembangan kognitif juga dibangun pada masa ini.

Page 10: Lkti Sukses Yes Fix Fix

3

Pada suatu situs resmi Ibu dan Balita, disebutkan bahwa anak usia dini adalah peneliti

kecil, mereka aktif melakukan percobaan dan menganalisa apa yang ada di

sekelilingnya. Dukungan lingkungan untuk menunjang perkembangan kognitif anak

sangat diperlukan. Interaksi yang sehat antara anak dan lingkungan dapat

mengoptimalkan perkembangan kognitifnya. Teori lain menurut Piaget disebutkan

bahwa pada tahap ini, anak mencapai kemampuan untuk berfikir skematik terhadap

hal-hal atau obyek-obyek yang konkrit.

Berdasarkan uraian di atas, menjadikan penulis untuk menggagas ide

pembuatan game edukasi yang terangkum dalam karya ilmiah berjudul “RUBBISH

COLLECTING GAME SEBAGAI MEDIA UNTUK MENGEMBANGKAN

KARAKTER CINTA LINGKUNGAN PADA ANAK USIA DINI” sebagai solusi

untuk mengatasi permasalahan tersebut.

B. Rumusan Masalah

1) Bagaimana Rubbish Collecting Game dapat dijadikan media untuk

mengembangkan karakter cinta lingkungan pada anak usia dini?

2) Bagaimana perubahan karakter cinta lingkungan anak usia dini setelah

bermain Rubbish Collecting Game?

C. Tujuan

1) Mengetahui bagaimana Rubbish game dapat dijadikan media untuk

mengembangkan karakter cinta lingkungan pada anak usia dini

2) Mengetahui perubahan karakter cinta lingkungan anak usia dini setelah

bermain Rubbish Collecting Game

Page 11: Lkti Sukses Yes Fix Fix

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendidikan Karakter

1. Pentingnya Pendidikan Karakter

Gerakan untuk meningkatkan karakter anak bangsa sedang digalakkan

oleh Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mengatasi krisis moral yang terjadi di

bangsa ini. Menurut Tadkiroatun Musfiroh (UNY, 2008), karakter mengacu

kepada serangkaian sikap (attitude), perilaku (behavior), motivasi (motivation)

dan keterampilan (skill). Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to

mark” atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai

kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku sehingga orang yang tidak

jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter

jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut

dengan berkarakter mulia.

Menurut Lickona, karakter berkaitan dengan konsep moral (moral

knonwing), sikap moral (moral felling), dan perilaku moral (moral behavior).

Berdasarkan ketiga komponen ini dapat dinyatakan bahwa karakter yang baik

didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik,

dan melakukan perbuatan kebaikan. Bagan dibawah ini merupakan bagan

keterkaitan ketiga kerangka pikir ini:

Gambar 1. Keterkaitan Tiga Kerangka Pikir Lickona

Karakter /Watak

Sikap Moral

Perilaku

Moral

Konsep Moral

Page 12: Lkti Sukses Yes Fix Fix

5

Berdasarkan grand design yang dikembangkan Kemendiknas (2010),

secara psikologis dan sosial-kultural, pembentukan karakter dalam diri

individu merupakan fungsi dari seluruh potensi individu manusia (kognitif,

afektif, konatif dan psikomotorik) dalam konteks interaksi sosial kultural

(dalam keluarga, sekolah dan masyarakat) yang berlangsung sepanjang hayat.

Konfigurasi karakter dalam konteks totalitas proses psikologis dan sosial-

kultural tersebut dapat dikelompokkan dalam: Olah Hati (Spiritual and

Emotional Development), Olah Pikir (Intellectual Development), Olah Raga

dan Kinestetik (Physical and Kinestetic Development) dan Olah Rasa dan

Karsa (Affective and Creativity Development) yang secara diagramatik

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2. Grand design yang dikembangkan Kemendiknas, 2010

Berdasarkan pembahasan di atas dapat ditegaskan bahwa pendidikan

karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara

sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai perilaku

manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,

sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran,

sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama,

hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.

2. Karakter Cinta Lingkungan

Karakter merupakan ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu.

Ciri khas tersebut adalah asli dan mengakar pada kepribadian benda atau individu

tersebut, serta merupakan “mesin” yang mendorong bagaimana seorang

bertindak, bersikap, berucap, dan merespon sesuatu (Kertajaya, 2010). Terdapat

Page 13: Lkti Sukses Yes Fix Fix

6

delapan belas nilai-nilai dalam pengembangan pendidikan karakter bangsa yang

dibuat oleh Diknas. Mulai tahun ajaran 2011, seluruh tingkat pendidikan di

Indonesia harus menyisipkan pendidikan yang berkarakter.

Adapun 18 karakter yang harus dimiliki oleh siswa menurut Diknas adalah

sebagai berikut :

1. Religius

Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang

dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun

dengan pemeluk agama lain.

2. Jujur

Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang

selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

3. Toleransi

Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat,

sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

4. Disiplin

Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai

ketentuan dan peraturan

5. Kerja Keras

Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi

berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan

sebaik-baiknya.

6. Kreatif

Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari

sesuatu yang telah dimiliki.

7. Mandiri

Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam

menyelesaikan tugas-tugas.

Page 14: Lkti Sukses Yes Fix Fix

7

8. Demokratis

Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban

dirinya dan orang lain

9. Rasa Ingin Tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam

dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

10. Semangat Kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan

bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

11. Cinta Tanah Air

Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian,

dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial,

budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

12. Menghargai Prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu

yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati

keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat/Komunikatif

Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja

sama dengan orang lain.

14. Cinta Damai

Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang

dan aman atas kehadiran dirinya.

15. Gemar Membaca

Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang

memberikan kebajikan bagi dirinya.

16. Peduli Lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada

lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk

memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi

Page 15: Lkti Sukses Yes Fix Fix

8

17. Peduli Sosial

Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan

masyarakat yang membutuhkan.

18. Tanggung-jawab

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya,

yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan

(alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Dari banyaknya karakter yang ingin dikembangkan oleh Diknas di atas, nilai

yang ingin dikembangkan penulis dalam karya tulis ini adalah karakter cinta

lingkungan (peduli lingkungan). Hal ini dilatarbelakangi banyaknya dampak

negatif yang ditimbulkan oleh keberadaaan sampah yang banyak dibuang

sembarangan oleh masyarakat Indonesia.

3. Pendidikan Karakter Cinta Lingkungan untuk Anak Usia Dini

Pentingnya pembentukan karakter positif untuk warga Indonesia, sehingga

Kemendiknas menerapkan materi pendidikan karakter dalam lembaga pendidikan.

Suatu situs berita online antaranews menyebutkan bahwa pendidikan karakter

yang dicanangkan Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) akan

diterapkan pada semua jenjang pendidikan, namun porsinya akan lebih besar

diberikan pada Sekolah Dasar (SD). Muhamad Nuh mengatakan pada jenjang SD

ini porsinya mencapai 60 persen dibandingkan dengan jenjang pendidikan

lainnya. Hal ini agar lebih mudah diajarkan dan melekat dijiwa anak-anak itu

hingga kelak ia dewasa.

Banyak sekali karakter yang ingin dikembangkan oleh Kemendiknas, salah

satunya yaitu karakter cinta lingkungan. Seperti yang kita ketahui, lingkungan

yang bersih akan membuat penduduknya sehat pula. Sebaliknya, lingkungan yang

kotor akan membuat penduduknya kurang sehat. Fakta dilapangan menunjukkan

bahwa berdasarkan hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh Kementerian

Lingkungan Hidup yang disebutkan dalam situs online UMM, indeks kualitas

lingkungan hidup di Indonesia baru mencapai 61,07 persen pada 2010. Jumlah ini

Page 16: Lkti Sukses Yes Fix Fix

9

masih di bawah indeks kualitas lingkungan hidup dunia yang mencapai 80-90

persen pada 2010. Hal tersebut seharusnya menjadi “pacuan” untuk kita supaya

bisa menjaga lingkungan hidup agar keberlangsungannya terjaga untuk anak cucu

kita.

Fakta di atas menunjukkan bahwa indeks kualitas lingkungan hidup harus

ditingkatkan, salah satunya dengan cara yang sejalan dengan program

Kemendiknas yaitu melalui pembentukan karakter sejak dini lewat pembentukan

karakter cinta lingkungan. Dengan adanya penanaman sejak dini kepada anak

bahwa lingkungan harus dijaga, maka akan mengakar pada diri anak usia dini

bahwa kita harus mencintai lingkungan.

B. Sampah

Kamus Lingkungan (1994), Memuat istilah sampah yaitu bahan yang tidak

mempunyai nilai atau tidak berharga untuk digunakan secara biasa atau khusus

dalam produksi atau pemakaian; barang rusak atau cacat selama manufaktur;

atau materi berlebihan atau buangan. Dr. Tanjung, M.Sc menjelaskan bahwa

sampah merupakan sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya

atau pemakai semula. Istilah Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink (1996),

Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil

aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.

Jenis sampah yang ada disekitar kita cukup beraneka ragam, ada yang

berupa sampah rumah tangga, sampah industri, sampah pasar, sampah rumah

sakit, sampah pertanian, sampah perkebunan, sampah peternakan, sampah

institusi atau kantor atau sekolah, dan sebagainya. Berdasarkan asalnya, sampah

padat dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :

1. Sampah Organik

Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan

hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable.

Sampah ini dengan mudah diuraikan melalui proses alami. Sampah rumah

tangga sebagian besar merupakan bahan organik, yang termasuk sampah

Page 17: Lkti Sukses Yes Fix Fix

10

organik lainnya seperti : sampah dari dapur, sisa makanan, pembungkus

(selain kertas, karet, dan plastik), tepung, sayuran, kulit buah, daun dan

ranting.

2. Sampah Non-Organik

Sampah Non-Organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-

bahan non-hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi

pengolahan bahan tambang. Sampah Non-organik dibedakan menjadi :

sampah logam dan produk-produk olahannya, sampah plastik, sampah kertas,

sampah kaca dan keramik, sampah detergen. Sebagian besar dari sampah ini

tidak dapat diurai oleh alam atau mikroorganisme secara keseluruhan

(unbiodegradable). Sementara sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam

waktu yang lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga misalnya botol

plastik, botol gelas, tas plastik, dan kaleng.

Sampai dengan saat ini, sebagian besar sampah, baik sampah rumah tangga

maupun sampah non rumah tangga masih dibuang ke Tempat Pembuangan

Sementara (TPS) maupun ke transfer depo yang akhirnya dibawa ke Tempat

Pembuangan Akhir (TPA). Sampah-sampah tersebut dibuang apa adanya, belum

atau tidak dipisahkan sesuai jenisnya. Jumlah sampah yang dikelola dengan benar,

presentasenya masih sangatlah kecil. Sebagian besar masih dibuang begitu saja

(disposal). Padahal sampah masih dapat dioptimalkan fungsi dan kegunaannya,

dengan cara sebagai berikut :

1. Reduce

Reduce yaitu proses meminimalisasi jumlah timbunan sampah dari sumbernya

2. Reuse

Reuse yaitu proses memilih dan memilah serta mengoptimalkan fungsi

sampah yang masih bisa dioptimalkan

3. Recycle

Recycle yaitu proses mengolah kembali sampah yang masih dapat diproses

ulang menjadi barang lain yang bermanfaat pakai serta layak jual.

Page 18: Lkti Sukses Yes Fix Fix

11

4. Disposal

Disposal yaitu proses pembuangan akhir sampah yang memang sudah tidak

dapat dimanfaatkan kembali.

Berikut ini adalah bentuk diagram proses optimalisasi sampah menurut

Basriyanta:

Reduce 5-10 %

Reuse 10-15 %

Recycle 20-25 %

Disposal 65-70 %

Gambar 3. Diagram proses optimalisasi sampah

Beberapa manfaat yang dapat kita rasakan apabila mengelola sampah dengan

baik, dengan cara memisahkan sampah organik dan non-organik yaitu :

1. Membuat udara di lingkungan sekitar kita menjadi bersih, hal ini akan

mereduksi proses pembakaran sampah secara sembarangan oleh masyarakat

yang dapat menyebabkan polusi tidak sehat, juga dapat membebaskan partikel

atau zat racun yang terkandung dalam sampah-sampah tersebut.

2. Mengurangi pemanasan lingkungan, membuat tumbuh-tumbuhan di

lingkungan sekitar kita tumbuh subur akibat adanya pupuk kompos dari hasil

sampah organik.

3. Membuat kita semakin peduli dan sadar akan pentingya memelihara

lingkungan di sekitar kita.

Page 19: Lkti Sukses Yes Fix Fix

12

4. Memberikan kesempatan untuk menimba dan berbagi ilmu, seperti dalam hal

pemilahan sampah, ilmu pembuatan kompos, pupuk dari kompos, dan

sebagainya.

5. Membuat lingkungan kita selalu asri karena terhindar dari berbagai jenis

sampah.

C. Game Edukasi untuk Anak Usia Dini

Menurut Mulyadi (2004: 30) bermain secara umum sering dikaitkan dengan

kegiatan anak-anak yang dilakukan secara spontan yang terdapat lima pengertian

bermain; (1) sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai intrinsik pada anak

(2) tidak memiliki tujuan ekstrinsik, motivasinya lebih bersifat intrinsik (3)

bersifat spontan dan sukarela, tidak ada unsur keterpaksaan dan bebas dipilih oleh

anak serta melibatkan peran aktif keikutsertaan anak, dan (4) memiliki hubungan

sistematik yang khusus dengan suatu yang bukan bermain, seperti kreativitas,

pemecahan masalah, belajar bahasa, perkembangan sosial.

Menurut Bennet (1998:46) diharapkan bahwa permainan dalam pendidikan

untuk anak usia dini ataupun anak sekolah terdapat pandangan yang jelas tentang

kualitas belajar, hal ini diindikasikan sebagai berikut: (1) gagasan dan minat anak

merupakan sesuatu yang utama dalam permainan, (2) permainan menyediakan

kondisi yang ideal untuk mempelajari dan meningkatkan mutu pembelajaran, (3)

rasa memiliki merupakan hal yang pokok bagi pembelajaran yang diperoleh

melalui permainan, (4) anak akan mempelajari cara belajar dengan permainan

serta cara mengingat pelajaran dengan baik, (5) pembelajaran dengan permainan

terjadi dengan mudah, tanpa ketakutan, (6) permainan memudahkan para guru

untuk mengamati pembelajaran yang sesungguhnya dan siswa akan mengalami

berkurangnya frustasi belajar.

Game berasal dari bahasa inggris yang memiliki arti dasar Permainan.

Permainan diartikan sebagai “kelincahan intelektual” (intellectual playability).

Game juga bisa diartikan sebagai arena keputusan dan aksi pemainnya. Ada target-

target yang ingin dicapai pemainnya. Kelincahan intelektual, pada tingkat tertentu,

Page 20: Lkti Sukses Yes Fix Fix

13

merupakan ukuran sejauh mana game itu menarik untuk dimainkan secara

maksimal. Pada awalnya, game identik dengan permainan anak-anak. Kita selalu

berpikir game merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak yang

dapat menyenangkan hati mereka. Dapat diartikan bahwa, segala bentuk kegiatan

yang memerlukan pemikiran, kelincahan intelektual dan pencapaian terhadap

target tertentu dikatakan sebagai game. Salah satunya adalah Edutainment Game

yang dalam situs online rickyeagle4.blogspot.com dibuat dengan tujuan spesifik

sebagai media belajar, baik untuk belajar mengenal warna untuk balita, mengenal

huruf dan angka matematika, lingkungan, sampai belajar bahasa asing. Developer

yang membuatnya, harus memperhitungkan berbagai hal agar game ini agar benar-

benar dapat mendidik, menambah pengetahuan dan meningkatkan ketrampilan

bagi anak yang memainkannya. Target segmentasi pemain juga disesuaikan

dengan tingkat kesulitan dan design visual ataupun animasinya. Hal ini sangatlah

cocok untuk menjadi media sosialisasi dan pembelajaram bagi anak usia dini.

Page 21: Lkti Sukses Yes Fix Fix

14

BAB III

METODE PENULISAN

A. Langkah-langkah Pengumpulan Data

1. Observasi

Peneliti melakukan observasi di Sekolah Dasar kelas 1 untuk

mengetahui bagaimana tingkat kepemahaman siswa sekolah dasar akan

pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Setelah itu dilakukan

implementasi Rubbish Collecting Game dalam suatu mata pelajaran yang

berhubungan dengan pembentukan karakter siswa.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada anak Sekolah Dasar kelas 1 yang

nantinya akan menjadi subjek penerapan Rubbish Collecting Game.

Wawancara dilakukan sebelum dan sesudah penerapan Rubbish Collecting

Game untuk mengetahui perubahan karakter cinta lingkungan yang ada pada

diri siswa.

B. Kajian Literatur

Kajian Literatur digunakan untuk mencari sumber-sumber yang relevan

guna mendukung karya tulis ini. Kajian literatur yang digunakan dalam penulisan

ini yaitu mengenai pendidikan karakter, sampah sebagai bagian dari lingkungan,

serta kajian mengenai game edukasi untuk anak usia dini.

C. Proses Pembuatan Rubbish Collecting Game

Proses yang dilakukan adalah membuat multimedia interaktif dengan Adobe

Flash CS5. Adapun multimedia interaktif yang dibuat adalah Rubbish Collecting

Game untuk anak Usia 6 Tahun. Sebagai Rubbish Collecting Game digunakan

juga aplikasi seperti Coreldraw atau Photoshop (pengolah gambar), Adobe

Audition untuk pengolahan suara dan Adobe Flash CS 5 untuk pembuatan

animasi.

Page 22: Lkti Sukses Yes Fix Fix

15

Berikut ini adalah langkah-langkah perancangan dalam membuat Rubbish

Collecting Game :

1. Menentukan Tema

Langkah pertama dalam pembuatan multimedia interaktif ialah

menentukan tema. Tema yang diambil ialah game edukasi untukanak usia5

tahun.yang berjudul Rubbish Collecting Game. Pada multimedia interaktif ini

terdapat tokoh anak perempuan dan sampah-sampah, pada game ini user

dimanta untuk menggolongkan sampah tersebut menjadi sampah organik dan

non organik yang ditampilkan dengan gambar, teks, animasi dan suara.

2. Pencarian Materi

Pencarian materi berfungsi untuk mengumpulkan semua materi yang

terkait dengan game edukasi ini. Meliputi pencarian naskah cerita, pencarian

tokoh-tokoh dan setting cerita.

3. Pemilihan Materi

Materi yang telah terkumpul dipilih-pilih supaya dibentuk konsep

materi.

4. Menentukan Konsep

Konsep dibuat dan disusun digunakan sebagai tolak ukur awal untuk

membuat game edukasi. Konsep yang penyusun dan tim laksanakan ialah

sebagai berikut:

a) Scene 1 : Judul Game edukasi

b) Scene 2 : Prolog

c) Scene 3 : Petunjuk penggunaan

d) Scene 4 : Tampilan Game

5. Pembuatan Flowchart/ Mind Mapping

Menurut Ariesto Hadi Sutopo (2003:37), flowchart view (diagram

tampilan) adalah diagram yang memberikan gambaran alir dari satu scene

(tampilan) ke scene lainnya.

Page 23: Lkti Sukses Yes Fix Fix

16

Hubungan atau aliran scene ke scene lain ditunjukkan dengan anak panah.

Untuk lebih jelasnya berikut gambar Mind Mapping Rubbish Coll :

Gambar 4. Mind Mapping Rubbish Coll

Page 24: Lkti Sukses Yes Fix Fix

17

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Rubbish Collecting Game sebagai Media untuk Mengembangkan Karakter

Cinta Lingkungan pada Anak Usia Dini

Rubbish Collecting Game merupakan game dengan aplikasi pengumpulan

sampah menurut jenis-jenisnya. Game ini dibuat sebagai media untuk

menjembatani anak usia dini supaya mencintai lingkungan sekitar dengan cara

mendidik mereka untuk membuang sampah pada tempatnya, karena hal tersebut

merupakan salah satu cara untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan

terawat keindahannya. Game ini dibuat untuk meningkatkan pemahaman anak

usia dini, supaya bisa membuang sampah pada tempatnya. Game ini terdiri dari

beberapa sampah berserakan. Tugas user adalah mengumpulkan sampah-sampah

tersebut ke dalam tong sampah yang disediakan. Ada dua jenis tong sampah,

yaitu warna hijau untuk sampah organik dan warna merah untuk sampah

anorganik.

B. Cara Memainkan Rubbish Collecting Game

1. Bukalah Aplikasi Rubbish Collecting Game

2. Tampilan menu utama kemudian akan muncul, klik tombol mulai

3. Muncul halaman pengenalan game, klik lanjut

4. Petunjuk permainan, terdiri dari:

a) Petunjuk permainan terdiri dari dua gambar tong sampah yang terdiri

dari tong sampah organik berwarna hijau dan tong sampah nonorganik

berwarna merah.

b) Ketika mengklik tong sampah berwarna hijau, akan muncul contoh

benda apa saja yang termasuk dalam kategori sampah organik.

c) Ketika mengklik tong sampah berwarna merah, akan muncul contoh

benda apa saja yang termasuk dalam kategori sampah nonorganik.

5. Untuk memulai permainan, klik tombol mulai

Page 25: Lkti Sukses Yes Fix Fix

18

6. Setelah tampilan muncul, terlihat banyak sampah yang berserakan. Tugas

user adalah memasukkan benda-benda tersebut pada tong sampah yang

telah disediakan. Di sini disediakan dua buah tong sampah, yaitu warna

hijau untuk sampah organik dan warna merah untuk sampah non organik

7. Drag sampah ke dalam tong sampah yang sesuai dengan jenis sampah

tersebut

8. Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan permainan adalah satu menit.

Jika dalam waktu satu menit user dapat memasukan 10 sampah ke dalam

tong sampah dengan tepat, maka dia telah berhasil menyelesaikan

permainan. Jika kurang dari itu, maka ia bisa mengulangi kembali.

C. Tampilan Singkat Game Edukasi Rubbish Collecting Game

1. Tampilan halaman muka Rubbish Collecting Game

Gambar 5. Tampilan halaman muka Rubbish Collecting Game

Page 26: Lkti Sukses Yes Fix Fix

19

2. Tampilan Pengenalan Rubbish Collecting Game

Gambar 6. Tampilan Pengenalan Rubbish Collecting Game

3. Tampilan Petunjuk Permainan

Gambar 7. Tampilan Petunjuk Permainan

Page 27: Lkti Sukses Yes Fix Fix

20

Gambar 8. Contoh sampah anorganik

Gambar 9. Contoh sampah organik

Page 28: Lkti Sukses Yes Fix Fix

21

5. Tampilan timer permainan

Gambar 10. Tampilan timer permainan pada saat permainann berjalan

Gambar 11. Tampilan pada saat game menjelang selesai

Page 29: Lkti Sukses Yes Fix Fix

22

6. Tampilan Skor permainan

Gambar 12. Tampilan pada saat game selesai

D. Perubahan Karakter Cinta Lingkungan Anak Usia Dini Setelah Bermain

Rubbish Collecting Game

Usia dini merupakan masa untuk memahami apa yang ada disekitarnya dan

meniru apa saja yang dilakukan oleh orang disekitarnya. Pembentukan karakter

pada masa usia dini sangat perlu, karena watak seseorang akan tumbuh dan

berkembang pada masa ini. Rubbish Collecting Game merupakan salah satu

media yang dibuat penulis dengan tujuan membentuk karakter anak usia dini

supaya mencintai lingkungannya dengan menanamkan pemahaman bahwa

sampah harus dibuang pada tempatnya dan menurut jenis tong sampah yang

disediakan. Melalui aplikasi yang kami buat, dengan berbagai gambar yang

menarik yang notabene anak usia dini suka dengan gambar, secara tidak langsung

akan membentuk pemikiran anak bahwa sampah harus dibuang pada tempatnya.

Output yang ingin kami capai adalah lingkungan kita akan lebih terawat dan

terjaga melalui pembentukan karakter cinta lingkungan pada anak usia dini.

Indonesia akan menjadi negara yang lebih indah, dengan berkurangnya sampah

yang berserakan sembarangan dimana-mana. Tingkat penyebaran penyakit di

Page 30: Lkti Sukses Yes Fix Fix

23

Indonesia yang diakibatkan oleh lingkungan yang kotor akibat banyaknya sampah

yang dibuang sembarangan akan menurun, dan juga akan menebarkan senyum

kebahagiaan bagi masyarakat Indonesia dengan bersihnya negara ini.

Page 31: Lkti Sukses Yes Fix Fix

24

DAFTAR PUSTAKA

Amri Sofan, dkk. 2011. Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran.

Jakarta : Prestasi Pustaka Raya.

Anonim. 2012. Perkembangan Anak pada Masa Usia Dini. Diakses dari

http://www.ibudanbalita.net/938/perkembangan-anak-pada-masa-usi a

dini.html pada tanggal 18 April 2012 pukul 11.00 WIB.

Anonim. 2012. Memburu Energy Terbarukan dari Sampah Kota. Diakses dari

http://www.neraca.co.id/harian/article/21021/Memburu.Energi.Terbarukan.da

ri.Sampah.Kota pada tanggal 18 April 2012 pukul 11.00 WIB.

Anonim. 2012. 600 Sungai di Indonesia Potensi Banjir. Diakses dari

http://jogja.siagabencana.net/2012/03/600-sungai-di-indonesia-potensi-

banjir/ pada tanggal 12 April 2013 pukul 06.46 WIB.

Ariesto Hadi Sutopo. 2003. Multimedia interaktif dengan Flash- Edisi Pertama.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Asep Yudi Permana. 2012. Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) dalam Pendidikan

Formal: Antara Harapan Dengan Kenyataan. Diakses dari

http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ARSITEKTUR/1

96904111997031ASEP_YUDI_PERMANA/

PAUD_DALAM_PENDIDIKAN_FORMAT_(ASEP_ Y UDI_PERMANA).p

df pada tanggal 20 April 2013 pukul 08.36 WIB.

Basriyanta. 2007. Memanen Sampah. Yogyakarta : Kanisius

Bennett, Neville. (2005). Teaching through play teachers thinking and classroom

practice.(Terjemahan Nur Adi Trastria) USA: Open University press.

Haryanto. 2013. Pengertian Pendidikan Karakter. Diakses dari

http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-karakter/ pada tanggal 10

april 2013 pukul 21.30 WIB.

Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Imran SL Tobing. 2005. Dampak Sampah terhadap Kesehatan Lingkungan dan

Manusia. Diakses dari http://biologi.unas.ac.id:8080/publikasi/Dampak

Page 32: Lkti Sukses Yes Fix Fix

25

%20sampah%20terhadap%20kesehatan%20lingkungan%20dan%20manusia

%20(Tobing,%202005).pdf pada tanggal 11 April 2013 pukul 21.30 WIB.

Kemendiknas. 2010. Pembinaan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama. Jakarta

Mulyadi, S. (2004). Bermain dan kreativitas (Upaya Mengembangkan kreativitas

anak melalui Kegiatan Bermain). Jakarta: Papas Sinar Sinanti.

Norma Rahmawati. 2012. Mengurangi Sampah Bagian dari Investas. Diakses dari http://green.kompasiana.com/polusi/2012/03/21/mengurangi-sampah-

bagian-dari-investasi-448768.html pada tanggal 11 April 2013 pukul 21.28

WIB.

Reiskyanna, Tharsya. 2011. Sampah Organik dan Non-Organik. Bandung : Teman Belajar.

Ricky. 2012. Apa Itu Game. Diakses dari http://rickyeagle4.blogspot.com/2012/04/apa-itu-game.html pada tanggal 10 April 2013 pukul 22.10 WIB.

Ruslan Burhani. 2010. Mendiknas: Penerapan Pendidikan Karakter dimulai SD.

Diakses dari http://www.antaranews.com/berita/1273933824/mendiknas-

penerapan-pendidikan-karakter-dimulai-sd pada tanggal 17 april 2012

pukul 08.57 WIB.

Page 33: Lkti Sukses Yes Fix Fix

26

LAMPIRAN

A. Biodata Penulis

1. Ketua Pelaksana Kegiatan

Nama lengkap : Dicky Pradana

NIM : 10403244006

Jurusan / Fakultas : Pendidikan Akuntansi/ FE

Institut : Universitas Negeri Yogyakarta

HP : 085743301348

Alamat : Iromejan, GK III 782, Yogyakarta

Email : [email protected]

Karya ilmiah yang pernah dibuat :

Penghargaan yang pernah diraih :

Anggota Pelaksana Kegiatan

(Dicky Pradana)

NIM. 10403244006

2. Anggota Pelaksana Kegiatan

Nama lengkap : Siti Rokhimah

NIM : 09403244047

Jurusan / Fakultas : Pendidikan Akuntansi/ FE

Institut : Universitas Negeri Yogyakarta

HP : 085729237020

Alamat : Jln. Gejayam Gg. Endra no.8, Yogyakarta

Email : [email protected]

Karya ilmiah yang pernah dibuat:

No. Nama Karya Ilmiah Tahun1. PERMEN MADE Permen Herbal Berkhasiat Untuk

Penyakit Dalam Sebagai Alternatif Usaha Yang Prospektif

2012

2. Olimpiade Anak Nasional Sebagai Ajang 2012

Page 34: Lkti Sukses Yes Fix Fix

27

Membangun Budaya Kritis Sejak Usia Dini3. Es Krim Jeruk Pecel Sebagai Alternatif Diet

Tradisional2012

4. Pengaruh Partisipasi Mahasiswa Fakultas Ekonomi pada Ormawa Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa

2012

5. Pengaruh Penggunaan Jejaring Sosial terhadap Minat Berbisnis Online Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta

2012

6. Pembinaan UMKM di Yogyakarta oleh Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Meningkatkan Peran Fakultas Ekonomi dalam Masyarakat

2012

Penghargaan yang pernah diraih :

1. Juara 3 Lomba Karya Tulis Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2012

2. Finalis LKTI Nasional Universitas Negeri Padang 20123. Penerima hibah dana PKM GT dari Dikti tahun 20124. Juara 1 Lomba PKM GT Pendidikan Ekonomi FE-UNY tahun 2012

Anggota Pelaksana Kegiatan

(Siti Rokhimah )

NIM. 09403244047

a. Nama lengkap : Tri Lestari

NIM : 10520241003

Jurusan/Fakultas : Pend. Teknik Informatika/ FT

Institut : Universitas Negeri Yogyakarta

HP : 085728778853

Alamat : Jl. Manggis Blok D 14 H, Yogyakarta

E-mail : [email protected]

Anggota Pelaksana Kegiatan

Page 35: Lkti Sukses Yes Fix Fix

28

(Tri Lestari)

NIM. 10418244003

B. Biodata Pembimbing

Nama Lengkap dan Gelar : Annisa Ratna Sari, M.S.Ed

Golongan/Pangkat : IIIb/Penata Muda Tk.1

NIP : 19800912 200501 2 002

Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

Fakultas/Program Studi : Ekonomi/ Pendidikan Akuntansi

Bidang Keahlian : Komputer Akuntansi

Alamat : Kopen Rejo Maguwoharjo Depok Sleman DIY 55282

Dosen Pendamping

(Annisa Ratna Sari,M.S.Ed)

NIP. 19800912 200501 2 002