asuhan keperawatan hiperemesis gravidarum

54
ASUHAN KEPERAWATAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM ASUHAN KEPERAWATAN HIPEREMESIS GRAVIDARIUM A. Pengertian Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi (Mochtar, 1998). Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan selama kehamilan (Farrer, 1999). Hiperemesis Gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan muntah/tumpah yang berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat, sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-hari (Arief.B, 2009). Hiperemesis Gravidarum (Vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalah nousea dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehingga menjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan (Ben-Zion, MD). B. Etiologi Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti. Beberapa faktor yang telah ditemukan yaitu : 1. Faktor presdisposisi yang sering dikemukakan adalah prininggravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda 2. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolic akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan, ini merupakan faktor organik.

Upload: aematz-fsa-husbandnuashafaselamanya

Post on 27-Sep-2015

91 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Maternity

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM ASUHAN KEPERAWATAN HIPEREMESIS GRAVIDARIUMA. PengertianHiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi (Mochtar, 1998). Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan selama kehamilan (Farrer, 1999). Hiperemesis Gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan muntah/tumpah yang berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat, sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-hari (Arief.B, 2009). Hiperemesis Gravidarum (Vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalah nousea dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehingga menjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan (Ben-Zion, MD).

B. Etiologi Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti. Beberapa faktor yang telah ditemukan yaitu : 1. Faktor presdisposisi yang sering dikemukakan adalah prininggravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda2. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolic akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan, ini merupakan faktor organik.3. Alergi sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak. 4. Faktor psikologi memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah tangga retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan. Takut terhadap tanggug jawab sebagai ibu.

C. Tanda dan Gejala Hiperemesis Gravidarum, menurut berat ringannya dapat dibagi kedalam 3 (tiga) tingkatan. 1. TingkatnImmmmmmmsefsdvgdhtfsdfgsdertmmmsdfvsfgdefgfgdfg Mual terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri pda epigastrium, nadi meningkat sekitar 100/menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit mengurang, lidang mengering dan mata cekung. 2. TingkatnIIismdfvjkmsjdvjkjdksjJKjhfurks.aihdjfbjk.liahye.ajkdajnd Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lemah mengurang, lidah mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikteris, berat badan turun dan mata menjadi cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. Aseton tercium dalam hawa pernafasan karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing. 3. TingkatnIIIJSDHKHBVCSHDVCJHKSHDVBJKSDJKSBCVKJV Keadaan umum lebih parah, muntah keadaan umum lebih parah, muntah henti, kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat tensi menurun, komplikasi fatal terjadi pada susunan syaraf yang dikenal sebagai ensefalopati werniele, dengan gejala : nistagmus, dipolpia dan perubahan mental, keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks, timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah hati.

D. Diagnosa Diagnosis Hiperemesis Gravidarum biasanya tidak sukar. Harus ditentukan adanya kehamilan muda dan muntah yang terus menerus, sehingga mempengaruhi keadaan umum. Hiperemesis Gravidarum yang terus menerus dapat menyebabkan kekurangan makanan yang dapat mempengaruhi perkembangan janin, sehingga pengobatan perlu segera diberikan.

E. Karakteristik Ibu Hamil yang Mengalami Hiperemesis Gravidarum a. Gravida faktor presdisposisi yang sering ditemukan sebagai penyebab hiperemesis gravidarum adalah pada primigravida (Prawihardjo, 2005). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kejadian hiperemesis gravidarum lebih sering dialami oleh primigravida daripada multigravida, hal ini berhubungan dengan tingkat kestresan dan usia si ibu saat mengalami kehamilan pertama (Nining, 2009). Hiperemesis gravidarum terjadi 60-80% pada primigravida dan 40-60% pada multigravida (Arief.B, 2009). b. Pendidikan Kejadian hiperemesis pada ibu hamil lebih sering terjadi pada ibu hamil yang berpendidikan rendah (Prawihardjo, 2005). Secara teoritis, ibu hamil yang berpendidikan lebih tinggi cenderung lebih memperhatikan kesehatan diri dan keluarganya (Saifuddin, 2002).c. Riwayat Kehamilan Faktor presdisposisi yang sering dikemukakan adalah pada mola hidatiodosa dan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda memimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada kedua keadaan tersebut hormon Khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan (Prawihardjo, 2005). d. Riwayat Penyakit Ibu Penyebab hiperemesis gravidarum lainnya adalah faktor endokrin seperti hipertiroid, diabetes dan lain-lain (Prawihardjo, 2005). Hipertiroid pada kehamilan (morbus basodowi) adalah hiperfungsi kelenjar tiroid ditandai dengan naiknya metabolism basal 15-20 %, kadang kala diserta pembesaran ringan kelenjar tiroid. Penderita hipertiroid biasanya mengalami gangguan haid ataupun kemandulan. Kadang juga terjadi kehamilan atau timbul penyakit baru, timbul dalam masa kehamilan seperti hiperemesis gravidarum.

Diagnosa Keperawatan1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan frekuensi mual dan muntah berlebihan.2. Deflsit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan.3. Koping tidak efektif berhubungan dengan perubahan psikologi kehamilan.4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.

Rencana Keperawatan1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan frekuensi mual dan muntah berlebihan.Intervensi1. Batasi intake oral hingga muntah berhenti.Rasional : Memelihara keseimbangan cairan elektfolit dan mencegah muntah selanjutnya.2. Berikan obat anti emetik yang diprogramkan dengan dosis rendah, misalnya Phenergan 10-20mg/i.v.Rasional : Mencegah muntah serta memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit3. Pertahankan terapi cairan yang diprogramkan.Rasional : Koreksi adanya hipovolemia dan keseimbangan elektrolit4. Catat intake dan output.Rasional : Menentukan hidrasi cairan dan pengeluaran melului muntah.5. Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi seringRasional : Dapat mencukupi asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh6. Anjurkan untuk menghindari makanan yang berlemakRasional : dapat menstimulus mual dan muntah7. anjurkan untuk makan makanan selingan seperti biskuit, roti dan the (panas) hangat sebelum bagun tidur pada siang hari dan sebelum tidurRasional : Makanan selingan dapat mengurangi atau menghindari rangsang mual muntah yang berlebih8. Catal intake TPN, jika intake oral tidak dapat diberikan dalam periode tertentu.Rasional : Untuk mempertahankan keseimbangan nutrisi.9. Inspeksi adanya iritasi atau Iesi pada mulut.Rasional : Untuk mengetahui integritas inukosa mulut.10. Kaji kebersihan oral dan personal hygiene serta penggunaan cairan pembersih mulut sesering mungkin.Rasional : Untuk mempertahankan integritas mukosa mulut11. Pantau kadar Hemoglobin dan HemotokritRasional : Mengidenfifikasi adanya anemi dan potensial penurunan kapasitas pcmbawa oksigen ibu. Klien dengan kadar Hb < 12 mg/dl atau kadar Ht rendah dipertimbangkan anemi pada trimester I.12. Test urine terhadap aseton, albumin dan glukosa..Rasional : Menetapkan data dasar ; dilakukan secara rutin untuk mendeteksi situasi potensial resiko tinggi seperti ketidakadekuatan asupan karbohidrat, Diabetik kcloasedosis dan Hipertensi karena kehamilan.13. Ukur pembesaran uterusRasional : Malnutrisi ibu berdampak terhadap pertumbuhan janin dan memperberat penurunan komplemen sel otak pada janin, yang mengakibatkan kemunduran pcrkembangan janin dan kcmungkinan-kemungkinan lebih lanjUT2. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihanIntervensi1. Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah.Rasional : Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi. Peningkatan kadar hormon Korionik gonadotropin (HCG), perubahan metabolisme karbohidrat dan penurunan motilitas gastrik memperberat mual/muntah pada trimester2. Tinjau ulang riwayat kemungkinah masalah medis lain (misalnya Ulkus peptikum, gastritis.Rasional :Membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain untuk mengatasi masalah khusus dalam mengidentifikasi intervensi.3. Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa, TD, input/output dan berat jenis urine. Timbang BB klien dan bandingkan dengan standarRasional : Sebagai indikator dalam membantu mengevaluasi tingkat atau kebutuhan hidrasi.4. Anjurkan peningkatan asupan minuman berkarbonat, makan sesering mungkin dengan jumlah sedikit. Makanan tinggi karbonat seperti : roti kering sebelum bangun dari tidur.Rasional : Membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan menurunkan keasaman lambung.3. Cemas berhubungan dengan Koping tidak efektif; perubahan psikologi kehamilanIntervensi :1. Kontrol lingkungan klien dan batasi pengunjungRasional : Untuk mencegah dan mengurangi kecemasan2. Kaji tingkat fungsi psikologis klienRasional : Untuk menjaga intergritas psikologis3. Berikan support psikologisRasional : Untuk menurunkan kecemasan dan membina rasa saling percaya4. Berikan penguatan positifRasional : Untuk meringankan pengaruh psikologis akibat kehamilan5. Berikan pelayanan kesehatan yang maksimalRasional : Penting untuk meningkatkan kesehatan mental klien4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahanIntervensi :1. Anjurkan klien membatasi aktifitas dengan isrirahat yang cukup.Rasional : Menghemat energi dan menghindari pengeluaran tenaga yang terus-menerus untuk meminimalkan kelelahan/kepekaan uterus2. Anjurkan klien untuk menghindari mengangkat berat.Rasional : Aktifitas yang ditoleransi sebelumnya mungkin tidak dimodifikasi untuk wanita beresiko.3. Bantu klien beraktifitas secara bertahapRasional : Aktifitas bertahap meminimalkan terjadinya trauma seita meringankan dalam memenuhi kebutuhannya.4. Anjurkan tirah baring yang dimodifikasi sesuai indikasiRasional : Tingkat aktifitas mungkin periu dimodifikasi sesuai indikasi.

Evaluasi1. Mual dan mutah tidak ada lagi.2. Keluhan subyektif tidak ada.3. Tanda-tanda vital baik.

DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Marilyn E. 2001. Rencana Perawatan Maternal / Bayi. Jakarta : EGC Wolf, weitzel,Fuerst.1984. Dasar Dasar Ilmu Keperawatan. Jakarta : Gunung Agung. Hamilton, Persis Mary. 1995. Dasar Dasar Keperawatan Maternitas edisi 6. Jakarta : EGC. Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obsteri jilid I. Jakarta : EGC. Arif, Mansjoer, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran edisi 3 jilid I. Jakarta : Media Acculapius. Teber, Ben-Zian. 2002. Kapita Selekta Kedokteran Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : EGC. Prawiroharjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta ; Tridasa Printer.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESISGRAVIDARUM30Rate This

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUMA. PengertianHiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum ibu menjadi buruk. (Sarwono Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan, 1999).Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu, begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam urine, bukan karena penyakit seperti Appendisitis, Pielitis dan sebagainyaDalam buku obstetri patologi (1982) Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan dimana seorang ibu hamil memuntahkan segala apa yang di makan dan di minum sehingga berat badannya sangat turun, turgor kulit kurang, diuresis kurang dan timbul aseton dalam air kencingHiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan pada ibu hamil yang ditandai dengan muntah-muntah yang berlebihan (muntah berat) dan terus-menerus pada minggu kelima sampai dengan minggu kedua belas Penyuluhan Gizi Rumah Sakit A. Wahab Sjahranie Samarinda1. EtiologiPenyebab Hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Perubahan-perubahan anatomik pada otak, jantung, hati dan susunan saraf disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat-zat lain akibat inanisi.Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang ditemukan :a) Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda memimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada kedua keadaan tersebut hormon Khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan.b) Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu tehadap perubahan ini merupakan faktor organik.c) Alergi. Sebagai salah satu respon dari jaringan.ibu terhadap anak, juga disebut sebagai salah satu faktor organik.d) Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini walaupun hubungannya dengan terjadinya hiperemesis gravidarum belum diketahui dengan pasti. Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian karena kesukaran hidup. Tidak jarang dengan memberikan suasana yang baru sudah dapat membantu mengurangi frekwensi muntah klien1. PatofisiologiAda yang menyatakan bahwa, perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester pertama.Pengaruh psikologik hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari sistem saraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan lambung. Penyesuaian terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual dan muntah dapat berlangsung berbulan-bulan.Hiperemesis garavidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda, bila terjadi terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak seimbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Belum jelas mengapa gejala ini hanya terjadi pada sebagian kecil wanita, tetapi faktor psikologik merupakan faktor utama, disamping faktor hormonal. Yang jelas wanita yang sebelum kehamilan sudah menderita lambung spastik dengan gejala tak suka makan dan mual, akan mengalami emesis gravidarum yang berat.Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi, sehmgga cairan ekstraselurer dan plasma berkurang. Natrium dan Khlorida darah turun, demikian pula Khlorida air kemih. Selain itu dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang pula dan tertimbunlah zat metabolik yang toksik. Kekurangan Kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal, bertambahnya frekuensi muntah-muntah yang lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan.2. Tanda Dan GejalaHiperemesis gravidarum, menurut berat ringannya gejala dapat dibagi dalam 3 (tiga) tingkatan yaitu :a) Tingkatan I :Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan nyeri pada epigastrium. Nadi meningkat sekitar 100 kali per menit, tekanan darah sistol menurun turgor kulit berkurang, lidah mengering dan mata cekung.b) Tingkatan II :Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih berkurang, lidah mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikterus. Berat badan menurun dan mata menjadi cekung, tensi rendah, hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi.Aseton dapat tercium dalam hawa pernapasan, karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.c) Tingkatan III:Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dan somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu badan meningkat dan tensi menurun. Komplikasi fatal dapat terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai ensefalopati Wemicke, dengan gejala : nistagtnus dan diplopia. Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus adalah tanda adanya payah hati.1. KomplikasiDehidrasi berat, ikterik, takikardia, suhu meningkat, alkalosis, kelaparan gangguan emosional yang berhubungan dengan kehamilan dan hubungan keluarga, menarik diri dan depresi1. Pemeriksaan Diagnostika) USG (dengan menggunakan waktu yang tepat) : mengkaji usia gestasi janin dan adanya gestasi multipel, mendeteksi abnormalitas janin, melokalisasi plasenta.b) Urinalisis : kultur, mendeteksi bakteri, BUN.c) Pemeriksaan fungsi hepar: AST, ALT dan kadar LDH.1. PenatalaksanaanPencegahan terhadap Hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan memberikan pcnerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yang flsiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, mengajurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan. Makanan dan minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin.Obat-obatanSedativa yang sering digunakan adalah Phenobarbital. Vitamin yang dianjurkan Vitamin B1 dan B6 Keadaan yang lebih berat diberikan antiemetik sepeiti Disiklomin hidrokhloride atau Khlorpromasin. Anti histamin ini juga dianjurkan seperti Dramamin, AvominIsolasiPenderita disendirikan dalam kamar yang tenang tetapi cerah dan peredaran udara yang baik. Tidak diberikan makan/minuman selama 24 -28 jam. Kadang-kadang dengan isolasi saja gejaia-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.Terapi psikologikPerlu diyakinkan pada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan yang serta menghilangkan masalah dan konflik, yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.Cairan parenteralBerikan cairan- parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan Glukosa 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter per hari. Bila perlu dapat ditambah Kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C. Bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secara intra vena.Penghentian kehamilanPada sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatri bila keadaan memburuk. Delirium, kebutaan, tachikardi, ikterus anuria dan perdarahan merupakan manifestasi komplikasi organik. Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk melakukan abortus terapeutik sering sulit diambil, oleh karena di satu pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi dilain pihak tak boleh menunggu sampai terjadi gejala ireversibel pada organ vital.Dieta) Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III.Makanan hanya berupa rod kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1 2 jam sesudahnya. Makanan ini kurang dalam semua zat zat gizi, kecuali vitamin C, karena itu hanya diberikan selama beberapa hari.b) Diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang.Secara berangsur mulai diberikan makanan yang bernilai gizi linggi. Minuman tidak diberikan bersama makanan . Makanan ini rendah dalam semua zat-zal gizi kecuali vitamin A dan D.c) Diet hiperemesis III diberikan kepada penderita dengan hiperemesis ringan.Menurut kesanggupan penderita minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan ini cukup dalam semua zat gizi kecuali Kalsium.1. PrognosisDengan penanganan yang baik prognosis Hiperemesis gravidarum sangat memuaskan. Penyakit ini biasanya dapat membatasi diri, namun demikian pada tingkatan yang berat, penyakit ini dapat mengancam jiwa ibu dan janin.ASUHAN KEPERAWATANA. Pengkajian Keperawatan1. Aktifitas istirahatTekanan darah sistol menurun, denyut nadi meningkat (> 100 kali per menit).2. Integritas egoKonflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, perubahan persepsi tentang kondisinya, kehamilan tak direncanakan.3. EliminasiPcrubahan pada konsistensi; defekasi, peningkatan frekuensi berkemih Urinalisis : peningkatan konsentrasi urine.4. Makanan/cairanMual dan muntah yang berlebihan (4 8 minggu) , nyeri epigastrium, pengurangan berat badan (5 10 Kg), membran mukosa mulut iritasi dan merah, Hb dan Ht rendah, nafas berbau aseton, turgor kulit berkurang, mata cekung dan lidah kering.5. PernafasanFrekuensi pernapasan meningkat.6. KeamananSuhu kadang naik, badan lemah, icterus dan dapat jatuh dalam koma7. SeksualitasPenghentian menstruasi, bila keadaan ibu membahayakan maka dilakukan abortus terapeutik.8. Interaksi sosialPerubahan status kesehatan/stressor kehamilan, perubahan peran, respon anggota keluarga yang dapat bervariasi terhadap hospitalisasi dan sakit, sistem pendukung yang kurang.9. Pembelajaran dan penyuluhan1. Segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan, apalagi apalahi kalau belangsung sudah lama.2. Berat badan turun lebih dari 1/10 dari berast badan normal3. Turgor kulit, lidah kering4. Adanya aseton dalam urineB. Diagnosa Keperawatan1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan frekuensi mual dan muntah berlebihan.2. Deflsit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan.3. Koping tidak efektif berhubungan dengan perubahan psikologi kehamilan.4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.C. Rencana Keperawatan1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan frekuensi mual dan muntah berlebihan.Intervensi1. Batasi intake oral hingga muntah berhenti.Rasional : Memelihara keseimbangan cairan elektfolit dan mencegah muntah selanjutnya.2. Berikan obat anti emetik yang diprogramkan dengan dosis rendah, misalnya Phenergan 10-20mg/i.v.Rasional : Mencegah muntah serta memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit3. Pertahankan terapi cairan yang diprogramkan.Rasional : Koreksi adanya hipovolemia dan keseimbangan elektrolit4. Catat intake dan output.Rasional : Menentukan hidrasi cairan dan pengeluaran melului muntah.5. Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi seringRasional : Dapat mencukupi asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh6. Anjurkan untuk menghindari makanan yang berlemakRasional : dapat menstimulus mual dan muntah7. anjurkan untuk makan makanan selingan seperti biskuit, roti dan the (panas) hangat sebelum bagun tidur pada siang hari dan sebelum tidurRasional : Makanan selingan dapat mengurangi atau menghindari rangsang mual muntah yang berlebih8. Catal intake TPN, jika intake oral tidak dapat diberikan dalam periode tertentu.Rasional : Untuk mempertahankan keseimbangan nutrisi.9. Inspeksi adanya iritasi atau Iesi pada mulut.Rasional : Untuk mengetahui integritas inukosa mulut.10. Kaji kebersihan oral dan personal hygiene serta penggunaan cairan pembersih mulut sesering mungkin.Rasional : Untuk mempertahankan integritas mukosa mulut11. Pantau kadar Hemoglobin dan HemotokritRasional : Mengidenfifikasi adanya anemi dan potensial penurunan kapasitas pcmbawa oksigen ibu. Klien dengan kadar Hb < 12 mg/dl atau kadar Ht rendah dipertimbangkan anemi pada trimester I.12. Test urine terhadap aseton, albumin dan glukosa..Rasional : Menetapkan data dasar ; dilakukan secara rutin untuk mendeteksi situasi potensial resiko tinggi seperti ketidakadekuatan asupan karbohidrat, Diabetik kcloasedosis dan Hipertensi karena kehamilan.13. Ukur pembesaran uterusRasional : Malnutrisi ibu berdampak terhadap pertumbuhan janin dan memperberat penurunan komplemen sel otak pada janin, yang mengakibatkan kemunduran pcrkembangan janin dan kcmungkinan-kemungkinan lebih lanjUT2) Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihanIntervensi1. Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah.Rasional : Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi. Peningkatan kadar hormon Korionik gonadotropin (HCG), perubahan metabolisme karbohidrat dan penurunan motilitas gastrik memperberat mual/muntah pada trimester1. Tinjau ulang riwayat kemungkinah masalah medis lain (misalnya Ulkus peptikum, gastritis.Rasional :Membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain untuk mengatasi masalah khusus dalam mengidentifikasi intervensi.1. Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa, TD, input/output dan berat jenis urine. Timbang BB klien dan bandingkan dengan standarRasional : Sebagai indikator dalam membantu mengevaluasi tingkat atau kebutuhan hidrasi.2. Anjurkan peningkatan asupan minuman berkarbonat, makan sesering mungkin dengan jumlah sedikit. Makanan tinggi karbonat seperti : roti kering sebelum bangun dari tidur.Rasional : Membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan menurunkan keasaman lambung.3) Cemas berhubungan dengan Koping tidak efektif; perubahan psikologi kehamilanIntervensi :1. Kontrol lingkungan klien dan batasi pengunjungRasional : Untuk mencegah dan mengurangi kecemasan2. Kaji tingkat fungsi psikologis klienRasional : Untuk menjaga intergritas psikologis3. Berikan support psikologisRasional : Untuk menurunkan kecemasan dan membina rasa saling percaya4. Berikan penguatan positifRasional : Untuk meringankan pengaruh psikologis akibat kehamilan5. Berikan pelayanan kesehatan yang maksimalRasional : Penting untuk meningkatkan kesehatan mental klien4) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahanIntervensi :1. Anjurkan klien membatasi aktifitas dengan isrirahat yang cukup.Rasional : Menghemat energi dan menghindari pengeluaran tenaga yang terus-menerus untuk meminimalkan kelelahan/kepekaan uterus2. Anjurkan klien untuk menghindari mengangkat berat.Rasional : Aktifitas yang ditoleransi sebelumnya mungkin tidak dimodifikasi untuk wanita beresiko.1. Bantu klien beraktifitas secara bertahapRasional : Aktifitas bertahap meminimalkan terjadinya trauma seita meringankan dalam memenuhi kebutuhannya.2. Anjurkan tirah baring yang dimodifikasi sesuai indikasiRasional : Tingkat aktifitas mungkin periu dimodifikasi sesuai indikasi.D. Evaluasi1. Mual dan mutah tidak ada lagi.2. Keluhan subyektif tidak ada.3. Tanda-tanda vital baik.HIPEREMESIS GRAVIDARUMA. PengertianHiperemsis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum ibu menjadi buruk. (Sarwono Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan, 1999).Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu, begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam urine, bukan karena penyakit seperti Appendisitis, Pielitis dan sebagainya (http://zerich150105.wordpress.com).Dalam buku obstetri patologi (1982) Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan dimana seorang ibu hamil memuntahkan segala apa yang di makan dan di minum sehingga berat badannya sangat turun, turgor kulit kurang, diuresis kurang dan timbul aseton dalam air kencing (http://healthblogheg.blogspot.com).Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan pada ibu hamil yang ditandai dengan muntah-muntah yang berlebihan (muntah berat) dan terus-menerus pada minggu kelima sampai dengan minggu kedua belas Penyuluhan Gizi Rumah Sakit A. Wahab Sjahranie Samarinda (http://healthblogheg.blogspot.com).B. EtiologiPenyebab Hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Perubahan-perubahan anatomik pada otak, jantung, hati dan susunan saraf disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat-zat lain akibat inanisi.Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang ditemukan :a) Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda memimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada kedua keadaan tersebut hormon Khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan.b) Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu tehadap perubahan ini merupakan faktor organik.c) Alergi. Sebagai salah satu respon dari jaringan.ibu terhadap anak, juga disebut sebagai salah satu faktor organik.d) Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini walaupun hubungannya dengan terjadinya hiperemesis gravidarum belum diketahui dengan pasti. Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian karena kesukaran hidup. Tidak jarang dengan memberikan suasana yang baru sudah dapat membantu mengurangi frekwensi muntah klien.C. PatofisiologiAda yang menyatakan bahwa, perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester pertama.Pengaruh psikologik hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari sistem saraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan lambung. Penyesuaian terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual dan muntah dapat berlangsung berbulan-bulan.Hiperemesis garavidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda, bila terjadi terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak seimbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Belum jelas mengapa gejala ini hanya terjadi pada sebagian kecil wanita, tetapi faktor psikologik merupakan faktor utama, disamping faktor hormonal. Yang jelas wanita yang sebelum kehamilan sudah menderita lambung spastik dengan gejala tak suka makan dan mual, akan mengalami emesis gravidarum yang berat.Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi, sehmgga cairan ekstraselurer dan plasma berkurang. Natrium dan Khlorida darah turun, demikian pula Khlorida air kemih. Selain itu dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang pula dan tertimbunlah zat metabolik yang toksik. Kekurangan Kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal, bertambahnya frekuensi muntah-muntah yang lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan.D. Tanda Dan GejalaHiperemesis gravidarum, menurut berat ringannya gejala dapat dibagi dalam 3 (tiga) tingkatan yaitu :a) Tingkatan I :Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan nyeri pada epigastrium. Nadi meningkat sekitar 100 kali per menit, tekanan darah sistol menurun turgor kulit berkurang, lidah mengering dan mata cekung.b) Tingkatan II :Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih berkurang, lidah mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikterus. Berat badan menurun dan mata menjadi cekung, tensi rendah, hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi.Aseton dapat tercium dalam hawa pernapasan, karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.c) Tingkatan III:Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dan somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu badan meningkat dan tensi menurun. Komplikasi fatal dapat terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai ensefalopati Wemicke, dengan gejala : nistagtnus dan diplopia. Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus adalah tanda adanya payah hati.E. KomplikasiDehidrasi berat, ikterik, takikardia, suhu meningkat, alkalosis, kelaparan gangguan emosional yang berhubungan dengan kehamilan dan hubungan keluarga, menarik diri dan depresiF. Pemeriksaan Diagnostik USG (dengan menggunakan waktu yang tepat) : mengkaji usia gestasi janin dan adanya gestasi multipel, mendeteksi abnormalitas janin, melokalisasi plasenta. Urinalisis : kultur, mendeteksi bakteri, BUN. Pemeriksaan fungsi hepar: AST, ALT dan kadar LDH.G. PenatalaksanaanPencegahan terhadap Hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan memberikan pcnerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yang flsiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, mengajurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan. Makanan dan minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin.Obat-obatanSedativa yang sering digunakan adalah Phenobarbital. Vitamin yang dianjurkan Vitamin B1 dan B6 Keadaan yang lebih berat diberikan antiemetik sepeiti Disiklomin hidrokhloride atau Khlorpromasin. Anti histamin ini juga dianjurkan seperti Dramamin, AvominIsolasiPenderita disendirikan dalam kamar yang tenang tetapi cerah dan peredaran udara yang baik. Tidak diberikan makan/minuman selama 24 -28 jam. Kadang-kadang dengan isolasi saja gejaia-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.Terapi psikologikPerlu diyakinkan pada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan yang serta menghilangkan masalah dan konflik, yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.Cairan parenteralBerikan cairan- parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan Glukosa 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter per hari. Bila perlu dapat ditambah Kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C. Bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secara intra vena.Penghentian kehamilanPada sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatri bila keadaan memburuk. Delirium, kebutaan, tachikardi, ikterus anuria dan perdarahan merupakan manifestasi komplikasi organik. Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk melakukan abortus terapeutik sering sulit diambil, oleh karena di satu pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi dilain pihak tak boleh menunggu sampai terjadi gejala ireversibel pada organ vital.Dieta) Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III.Makanan hanya berupa rod kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1 2 jam sesudahnya. Makanan ini kurang dalam semua zat zat gizi, kecuali vitamin C, karena itu hanya diberikan selama beberapa hari.b) Diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang.Secara berangsur mulai diberikan makanan yang bernilai gizi linggi. Minuman tidak diberikan bersama makanan . Makanan ini rendah dalam semua zat-zal gizi kecuali vitamin A dan D.c) Diet hiperemesis III diberikan kepada penderita dengan hiperemesis ringan.Menurut kesanggupan penderita minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan ini cukup dalam semua zat gizi kecuali Kalsium.PrognosisDengan penanganan yang baik prognosis Hiperemesis gravidarum sangat memuaskan. Penyakit ini biasanya dapat membatasi diri, namun demikian pada tingkatan yang berat, penyakit ini dapat mengancam jiwa ibu dan janin.ASKEP HIPEREMESIS GRAVIDARUMA. Pengkajian Keperawatana. Aktifitas istirahatTekanan darah sistol menurun, denyut nadi meningkat (> 100 kali per menit).b. Integritas egoKonflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, perubahan persepsi tentang kondisinya, kehamilan tak direncanakan.c. EliminasiPcrubahan pada konsistensi; defekasi, peningkatan frekuensi berkemih Urinalisis : peningkatan konsentrasi urine.d. Makanan/cairanMual dan muntah yang berlebihan (4 8 minggu) , nyeri epigastrium, pengurangan berat badan (5 10 Kg), membran mukosa mulut iritasi dan merah, Hb dan Ht rendah, nafas berbau aseton, turgor kulit berkurang, mata cekung dan lidah kering.e. PernafasanFrekuensi pernapasan meningkat.f. KeamananSuhu kadang naik, badan lemah, icterus dan dapat jatuh dalam komag. SeksualitasPenghentian menstruasi, bila keadaan ibu membahayakan maka dilakukan abortus terapeutik.h. Interaksi sosialPerubahan status kesehatan/stressor kehamilan, perubahan peran, respon anggota keluarga yang dapat bervariasi terhadap hospitalisasi dan sakit, sistem pendukung yang kurang.i. Pembelajaran dan penyuluhan Segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan, apalagi apalahi kalau belangsung sudah lama. Berat badan turun lebih dari 1/10 dari berast badan normal Turgor kulit, lidah kering Adanya aseton dalam urineB. Diagnosa Keperawatan1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan frekuensi mual dan muntah berlebihan.2. Deflsit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan.3. Koping tidak efektif berhubungan dengan perubahan psikologi kehamilan.4. Activity intolerance berhubungan dengan kelemahan.C. Rencana Keperawatan1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan frekuensi mual dan muntah berlebihan.IntervensiBatasi intake oral hingga muntah berhenti.R/ Memelihara keseimbangan cairan elektfolit dan mencegah muntah selanjutnya.Berikan obat anti emetik yang diprogramkan dengan dosis rendah, misalnya Phenergan 10-20mg/i.v.R/Mencegah muntah serta memelihara keseimbangan cairan dan elektrolitPertahankan terapi cairan yang diprogramkan.R/Koreksi adanya hipovolemia dan keseimbangan elektrolitCatat intake dan output.R/Menentukan hidrasi cairan dan pengeluaran melului muntah.Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi seringR/Dapat mencukupi asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuhAnjurkan untuk menghindari makanan yang berlemakR/dapat menstimulus mual dan muntahanjurkan untuk makan makanan selingan seperti biskuit, roti dan the (panas) hangat sebelum bagun tidur pada siang hari dan sebelum tidurR/Makanan selingan dapat mengurangi atau menghindari rangsang mual muntah yang berlebihCatal intake TPN, jika intake oral tidak dapat diberikan dalam periode tertentu.R/Untuk mempertahankan keseimbangan nutrisi.Inspeksi adanya iritasi atau Iesi pada mulut.R/Untuk mengetahui integritas inukosa mulut.Kaji kebersihan oral dan personal hygiene serta penggunaan cairan pembersih mulut sesering mungkin.R/Untuk mempertahankan integritas mukosa mulutPantau kadar Hemoglobin dan HemotokritR/ Mengidenfifikasi adanya anemi dan potensial penurunan kapasitas pcmbawa oksigen ibu. Klien dengan kadar Hb dl atau kadar Ht dipertimbangkan anemi pada trimester I.Test urine terhadap aseton, albumin dan glukosa..R/ Menetapkan data dasar ; dilakukan secara rutin untuk mendeteksi situasi potensial resiko tinggi seperti ketidakadekuatan asupan karbohidrat, Diabetik kcloasedosis dan Hipertensi karena kehamilan.Ukur pembesaran uterusR/Malnutrisi ibu berdampak terhadap pertumbuhan janin dan memperberat penurunan komplemen sel otak pada janin, yang mengakibatkan kemunduran pcrkembangan janin dan kcmungkinan-kemungkinan lebih lanjUT2) Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan Intervensi Dan Rasional1Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah.Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi. Peningkatan kadar hormon Korionik gonadotropin (HCG), perubahan metabolisme karbohidrat dan penurunan motilitas gastrik memperberat mual/muntah pada trimester2.Tinjau ulang riwayat kemungkinah masalah medis lain (misalnya Ulkus peptikum, gastritis.Membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain untuk mengatasi masalah khusus dalam mengidentifikasi intervensi.3.Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa, TD, input/output dan berat jenis urine. Timbang BB klien dan bandingkan dengan standarSebagai indikator dalam membantu mengevaluasi tingkat atau kebutuhan hidrasi.4.Anjurkan peningkatan asupan minuman berkarbonat, makan sesering mungkin dengan jumlah sedikit. Makanan tinggi karbonat seperti : roti kering sebelum bangun dari tidur.Membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan menurunkan keasaman lambung.3) Cemas berhubungan dengan Koping tidak efektif; perubahan psikologi kehamilanIntervensi Dan RasionalNoIntervensiRasional1.Kontrol lingkungan klien dan batasi pengunjungUntuk mencegah dan mengurangi kecemasan2.Kaji tingkat fungsi psikologis klienUntuk menjaga intergritas psikologis3.Berikan support psikologisUntuk menurunkan kecemasan dan membina rasa saling percaya4.Berikan penguatan positifUntuk meringankan pengaruh psikologis akibat kehamilan5.Berikan pelayanan kesehatan yang maksimalPenting untuk meningkatkan kesehatan mental klien4) Activity intolerance berhubungan dengan kelemahanIntervensi Dan RasionalNoIntervensiRasional1.Anjurkan klien membatasi aktifitas dengan isrirahat yang cukup.. Menghemat energi dan menghindari pengeluaran tenaga yang terus-menerus untuk meminimalkan kelelahan/kepekaan uterus2..Anjurkan klien untuk menghindari mengangkat berat.Aktifitas yang ditoleransi sebelumnya mungkin tidak dimodifikasi untuk wanita beresiko.3.Bantu klien beraktifitas secara bertahapAktifitas bertahap meminimalkan terjadinya trauma seita meringankan dalam memenuhi kebutuhannya.4. Anjurkan tirah baring yang dimodifikasi sesuai indikasiTingkat aktifitas mungkin periu dimodifikasi sesuai indikasi.D. EVALUASI Mual dan mutah tidak ada lagi. Keluhan subyektif tidak ada. Tanda-tanda vital baik.

Askep Hiperemesis Gravidarum Askep Hiperemesis Gravidarum

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

A. Pengertian

Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi (Rustam Mochtar, 1998).Hiperemesis Gravidarum (vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalah nousea dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehingga menjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan (Ben-Zion, MD, Hal:232).Hiperemesis Gravidarum diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan selama kehamilan (Hellen Farrer, 1999, hal:112).Askep Hiperemesis Gravidarum

B. Etiologi

Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Frekuensi kejadian adalah 2 per 1000 kehamilan. Faktor-faktor predisposisi yang dikemukakan (Rustam Mochtar, 1998).

Umumnya terjadi pada primigravida, mola hidatidosa, diabetes dan kehamilan ganda akibat peningkatan kadar HCG Faktor organik, yaitu karena masuknya viki khoriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabollik akibat kehamilan serta resitensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahanperubahan ini serta adanya alergi yaitu merupakan salah satu respon dari jaringan ibu terhadap janin. Faktor ini memegang peranan penting pada penyakit ini. Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggungan sebagai ibu dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup. Faktor endokrin lainnya : hipertyroid, diabetes dan lain-lain.Askep Hiperemesis Gravidarum

C. Patofisiologi

Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa terjadi pada trimester I. bila perasaan terjadi terus-menerus dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseto-asetik, asam hidroksida butirik dan aseton darah.

Muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga caira ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan klorida darah turun. Selain itu dehidrasai menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkuang pula tertimbunnya zat metabolik yang toksik.

Disamping dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit. Disamping dehidraasi dan gangguan keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (sindroma mollary-weiss), dengan akibat perdarahan gastrointestinal.

D. Tanda dan gejala

Batas mual dan muntah berapa banyak yang disebut hiperemesis gravidarum tidak ada kesepakatan. Ada yang mengatakan bila lebih dari sepuluh kali muntah. Akan tetapi apabila keadaan umum ibu terpengaruh dianggap sebagai hiperemesis gravidarum. Menurut berat ringannya gejala dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu :

1. Tingkatan I (ringan) Mual muntah terus-menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita Ibu merasa lemah Nafsu makan tidak ada Berat badan menurun Merasa nyeri pada epigastrium Nadi meningkat sekitar 100 per menit Tekanan darah menurun Turgor kulit berkurang Lidah mengering Mata cekung

2. Tingkatan II (sendang) Penderita tampak lebih lemah dan apatis Turgor kulit mulai jelek Lidah mengering dan tampak kotor Nadi kecil dan cepat Suhu badan naik (dehidrasi) Mata mulai ikterik Berat badan turun dan mata cekung Tensi turun, hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi Aseton tercium dari hawa pernafasan dan terjadi asetonuria.

3. Tingkatan III (berat) Keadaan umum lebih parah (kesadaran menurun dari somnolen sampai koma) Dehidrasi hebat Nadi kecil, cepat dan halus Suhu badan meningkat dan tensi turun Terjadi komplikasi fatal pada susunan saraf yang dikenal dengan enselopati wernicke dengan gejala nistagmus, diplopia dan penurunan mental Timbul ikterus yang menunjukkan adanya payah hati.Askep Hiperemesis Gravidarum

E. Penatalaksanaan1. PencegahanPencegahan terhadap hiperemesis gravidarum diperlukan dengan jalan memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologis. Hal itu dapat dilakukan dengan cara : Memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan berumur 4 bulan. Ibu dianjurkan untuk mengubah pola makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi sering. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering arau biskuit dengan teh hangat Hindari makanan yang berminyak dan berbau lemak Makan makanan dan minuman yang disajikan jangan terlalu panas atau terlalu dingin Usahakan defekasi teratur.

2. Terapi obat-obatanApabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak berkurang maka diperlukan pengobatan. Tidak memberikan obat yang terotogen Sedativa yang sering diberikan adalah phenobarbital Vitamin yang sering dianjurkan adalah vitamin B1 dan B6 Antihistaminika seperti dramamine, avomine Pada keadaan berat, anti emetik seperti diklomin hidrokhoride atau khlorpromazine.Hiperemesis gravidarum tingkatan II dan III harus dirawat inap di rumah sakit. Adapun terapi dan perawatan yang diberikan adalah sebagai berikut :1. IsolasiPenderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara baik. Jangan terlalu banyak tamu, kalau perlu hanya perawat dan dokter saja yang boleh masuk. Catat cairan yang keluar dan masuk. Kadang-kadang isolasi dapat mengurangi atau menghilangkan gejala ini tanpa pengobatan2. Terapi psikologikBerikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar,normal dan fisiologik. Jadi tidak perlu takur dan khawatir. Yakinkan penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan dan dihilangkan masalah atu konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.3. Terapi mentalBerikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukosa 5 %, dalam cairan gram fisiologis sebanya 2-3 liter sehari. Bila perlu dapat ditambah dengan kalium dan vitamin khususnya vitamin B kompleks dn vitamin C dan bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino esensial secara intravena. Buat dalam daftar kontrol cairan yang amsuk dan dikeluarkan. Berikan pula obat-obatan seperti yang telah disebutkan diatas.4. Terminasi kehamilanPada beberapa kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatrik bila keadaan memburuk. Delirium, kebutaan, takikardia, ikterik, anuria, dan perdarahan merupakan manifestasi komplikasi organik.Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk melakukan abortus terapeutik sering sulit diambil, oleh karena disatu pihak tidak boleh dilakukan terlalu capat dan dipihal lain tidak boleh menunggu sampai terjadi irreversible pada organ vital.Askep Hiperemesis Gravidarum

F. Diagnosa Keperawatan Yang Muncul1. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan nutrisi dan cairan yang berlebihan dan intake yang kurang.2. Gangguan rasa nyaman : nyeri ulu hati berhubungan dengan frekuensi muntah yang sering.

G.. Intervensi1. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan nutrisi dan cairan yang berlebihan dan intake yang kurang.Tujuan : Nutrisi terpenuhiKriteria Hasil :1. Berat badan tidak turun.2. Pasien menghabiskan porsi makan yang di sediakan.3. Mengkonsumsi suplemen zat besi / vitamin sesuai resep.

Intervensi :. Tunjukkan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu / sekarang dengan menggunakan batasan 24 jam. Perhatikan kondisi rambut, kulit dan kuku.. Monitor tanda-tanda dehidrasi : turgor kulit, mukosa mulut dan diuresis.. Monitor intake dan output cairan.. Singkirkan sumber bau yang dapat membuat pasien mual, seperti : deodorant / parfum, pewangi ruangan, larutan pembersih mulut.. Timbang berat badan klien; pastikan berat badan pregravida biasanya. Berikan inforamasi tentang penambahan prenatal yang optimum.. Tingkatkan jumlah makanan padat dan minuman perlahan sesuai dengan kemampuan.. Anjurkan pasien untuk minum dalam jumlah sedikit tapi sering.

Gangguan rasa nyaman : nyeri ulu hati berhubungan dengan frekuensi muntah yang sering.Tujuan : Nyaman terpenuhiKriteria Hasil :2. Nyeri berkurang / hilang2. Ekspresi wajah tenang / rilek, tidak menunjukan rasa sakit.

Intervensi :. Kaji nyeri (skala, lokasi, durasi dan intensitas). Atur posisi tidur senyaman mungkin sesuai dengan kondisi pasien.. Anjurkan teknik relaksasi dan distraksi.. Jelaskan penyebab nyeri pada pasien dan keluarga pasien.. Beri kompres hangat pada daerah nyeri.. Kaji tanda-tanda vital.. Kolaborasi medis untuk pemberian obat-obatan analgetika dan antiemetik.

Kurang pengetahuan tentang proses penyakit dan pengobatan berhubungan dengan informasi yang tidak adekuat.Tujuan : Pengetahuan pasien tentang penyakit dan pengobatan meningkat.Kriteria Hasil :3. Pasien dapat mengetahui penyakitnya.3. Dapat mendemonstrasikan perawatan diri dan mengungkapkan secara verbal, mengerti tentang instruksi yang diberikan.3. Pasien kooperatif dalam program pengobatan.

Intervensi :. Kaji tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakitnya, gejala, dan tanda, serta yang perlu diperhatikan dalam perawatannya.. Beri penjelasan tentang proses penyakit, gejala, tanda dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan dan pengobatan.. Jelaskan tentang pentingnya perawatan dan pengobatan.. Jelaskan tentang pentingnya istirahat total.. Berikan informasi tertulis / verbal yang terpat tentang diet pra natal dan suplemen vitamin / zat besi setiap hari.. Evaluasi motivasi / sikap, dengan mendengar keterangan klien dan meminta umpan balik tentang informasi yang diberikan.. Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai dengan budaya dan hal- hal tabu selama kehamilan.

AsKep Hiperemesis Gravidarum Author: www.upik.tk | Filed Under: Asuhan Keperawatan | di 15.29 | BAB IPENDAHULUAN

A. Latar belakang Latar belakang dari pembuatana makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kuliah dan sebagai wawasan bagi kami didalam melakukan deteksi dini pada ibu hamil dengan hiperemesis, sekaligus mendeteksi dini adanya komplikasi serta penyulit yang kemungkinan terjadi selama kehamilan, persalinan, dan nifas. B. Tujuan penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai sarana pembelajaran bagi kami agar lebih memahami konsep pembelajaran asuhan yang diberikan kepada ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu nifas, dengan cara di atas diharapkan kita sebagai seorang perawat dapat memberikan penatalaksanaan secara dini terhadap komplikasi dan penyulit tersebut. C. Sistematika PenulisanDalam penulisan tugas makalah ini, terdiri dari : Bab I : Pendahuluan Bab II : Landasan teori Bab III : Asuhan Keperawatan Bab IV : Kesimpulan dan Saran

BAB IITINJAUAN TEORITIS HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi (Rustam Mochtar, 1998). Mual dan muntah biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat timbul setiap saat bahkan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Hiperemesis Gravidarum (Vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalah nousea dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehingga menjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan (Ben-Zion, MD, Hal:232) Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan selama kehamilan (Hellen Farrer, 1999, hal:112) A. Etiologi Penyebab Hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Frekuensi kejadian adalah 2 per 1000 kehamilan. Faktor-faktor predisposisi yang dikemukakan (Rustam Mochtar, 1998) Umumnya terjadi pada Primigravida, mola hidatidosa, diabetes dan kehamilan ganda akibat peningkatan kadar HCG Faktor organik, yaitu karena masuknya viki khoriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabollik akibat kehamilan serta resitensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan perubahan ini serta adanya alergi yaitu merupakan salah satu respon dari jaringan ibu terhadap janin. Faktor ini memegang peranan penting pada penyakit ini. Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggungan sebagai ibu dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup. Faktor endokrin lainnya : hipertyroid, diabetes dan lain-lain.B. Patologi Pada otopsi wanita meninggal karena Hiperemesis gravidarum diperoleh keterangan bahwa terjadinya kelainan pada organ-organ tubuh adalah sebagai berikut :> Hepar : pada tingkat ringan hanya ditemukan degenerasi lemak sentrilobuler tanpa nekrosis> Jantung : jantung atrofi, menjadi lebih kecil dari biasa. Kadang kala dijumpai perdarahan sub-endokardial> Otak : terdapat bercak-bercak perdarahan otak dan kelainan seperti pada ensepalopati wirnicke> Ginjal : ginjal tampak pucat dan degenerasi lemak dapat ditemukan pada tubuli kontorti

C. Patofisiologi Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa terjadi pada trimester I. bila perasaan terjadi terus-menerus dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseto-asetik, asam hidroksida butirik dan aseton darah. Muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga caira ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan klorida darah turun. Selain itu dehidrasai menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkuang pula tertimbunnya zat metabolik yang toksik. Disamping dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit. Disamping dehidraasi dan gangguan keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (sindroma mollary-weiss), dengan akibat perdarahan gastrointestinal. D. Tanda dan gejala Batas mual dan muntah berapa banyak yang disebut Hiperemesis gravidarum tidak ada kesepakatan. Ada yang mengatakan bila lebih dari sepuluh kali muntah. Akan tetapi apabila keadaan umum ibu terpengaruh dianggap sebagai Hiperemesis gravidarum. Menurut berat ringannya gejala dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu :> Tingkatan I (ringan) Mual muntah terus-menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita Ibu merasa lemah Nafsu makan tidak ada Berat badan menurun Merasa nyeri pada epigastrium Nadi meningkat sekitar 100 per menit Tekanan darah menurun Turgor kulit berkurang Lidah mengering Mata cekung> Tingkatan II (sendang) Penderita tampak lebih lemah dan apatis Turgor kulit mulai jelek Lidah mengering dan tampak kotor Nadi kecil dan cepat Suhu badan naik (dehidrasi) Mata mulai ikterik Berat badan turun dan mata cekung Tensi turun, hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi Aseton tercium dari hawa pernafasan dan terjadi asetonuria> Tingkatan III (berat) Keadaan umum lebih parah (kesadaran menurun dari somnolen sampai koma) Dehidrasi hebat Nadi kecil, cepat dan halus Suhu badan meningkat dan tensi turun Terjadi komplikasi fatal pada susunan saraf yang dikenal dengan enselopati wernicke dengan gejala nistagmus, diplopia dan penurunan mental Timbul ikterus yang menunjukkan adanya payah hatiE. Pathways

F. Pemeriksaan Ketika seorang wanita dating dengan keluhan mual dan muntah , riwayat berikut harus dikaji untuk membantu membedakan antara mual dan muntah akibat kehamulan atau kondisi patologis ini.

1. Riwayat 1. Frekuensi muntah2. Hubungan muntah dengan asupan makanan ( jenis dan jumlah )3. Riwayat pola makan ( jenis makanan dan minuman , jumlah, waktu pemberian, dan reaksinya)4. Riwayat pengobatan ( termasuk reaksi obat)5. Riwayat gangguan makan6. Riwayat diabetes7. Pembedahan abdomen sebelumnya.8. Frekuensi istirahat9. Kecemasan dalam kehamilan10. Dukungan keluarga2. Pemeriksaan fisik1. Berat badan ( dan hubungannya dengan berat badan sebelumnya)2. Suhu badan , denyut nadi, dan pernafasan3. Turgor kulit4. Kelembapan membrane mukosa5. Kondisi lidah ( bengkak, kering, pecah-pecah)6. Palpasi abdomen untuk melihat pembesaran organ , dan nyeri tekan.7. Pengkajian pertumbuhan janin.3. Laboratorium1. Pemeriksaan keton dalam urine2. Urinalis4. Pengkajian

Kondisi yang mengindikasikan bahwa wanita mengalami dehidrasi meliputi turgor kulit buruk, peningkatan frekuensi nadi dan oernapasan, penurunan pengeluaran urine.

G. Penanganan

1. PencegahanPencegahan terhadap Hiperemesis gravidarum diperlukan dengan jalan memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologis. Hal itu dapat dilakukan dengan cara : Memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan berumur 4 bulan. Ibu dianjurkan untuk mengubah pola makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi sering. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering arau biskuit dengan teh hangat Hindari makanan yang berminyak dan berbau lemak Makan makanan dan minuman yang disajikan jangan terlalu panas atau terlalu dingin Usahakan defekasi teratur.2. Terapi obat-obatanApabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak berkurang maka diperlukan pengobatan Tidak memberikan obat yang terotogen Sedativa yang sering diberikan adalah phenobarbital Vitamin yang sering dianjurkan adalah vitamin B1 dan B6 Antihistaminika seperti dramamine, avomine Pada keadaan berat, anti emetik seperti diklomin hidrokhoride atau khlorpromazine.3. Hiperemesis gravidarum tingkatan II dan III harus dirawat inap di rumah sakitAdapun terapi dan perawatan yang diberikan adalah sebagai berikut :a. Isolasi Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara baik. Jangan terlalu banyak tamu, kalau perlu hanya perawat dan dokter saja yang boleh masuk. Catat cairan yang keluar dan masuk. Kadang-kadang isolasi dapat mengurangi atau menghilangkan gejala ini tanpa pengobatanb. Terapi psikologikBerikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar,normal dan fisiologik. Jadi tidak perlu takur dan khawatir. Yakinkan penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan dan dihilangkan masalah atu konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.c. Terapi mentalBerikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukosa 5 %, dalam cairan gram fisiologis sebanya 2-3 liter sehari. Bila perlu dapat ditambah dengan kalium dan vitamin khususnya vitamin B kompleks dn vitamin C dan bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino esensial secara intravena. Buat dalam daftar kontrol cairan yang amsuk dan dikeluarkan. Berikan pula obat-obatan seperti yang telah disebutkan diatas.d. Terminasi kehamilan Pada beberapa kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatrik bila keadaan memburuk. Delirium, kebutaan, takikardia, ikterik, anuria, dan perdarahan merupakan manifestasi komplikasi organik.Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk melakukan abortus terapeutik sering sulit diambil, oleh karena disatu pihak tidak boleh dilakukan terlalu capat dan dipihal lain tidak boleh menunggu sampai terjadi irreversible pada organ vital.

BAB IIIASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian 1. Data SubjektifNausea dan vomitus merupakan gejala-gejala utama. Pasien tidak dapat menahan makanan dan kehilangan berat badan. Beberapa pasien mengeluh air liurnya berlebihan/hipersalivasi.Riwayat haid: sebagian besar pasien sadar akan haid yang tidak datang dan mengetahui bahwa mereka hamil. Tetapi kadang-kadang pasien tidak dapat memberikan informasi yang penting ini, sehingga mengaburkan diagnosis.

2. Data ObjektifPemeriksaan fisik * Pemeriksaan umum: kulit dan membrane mukosa sering tampak kering dan turgor menurun. Pasien dapat menjadi kurus. Vomitus yang iritatif dapat membuat erosi pada bibir dan wajah; lidah tampak merah, kering dan pecah-pecah. Faring kering dan merah, dan pernapaan berbau busuk dengan bau seperti buah-buahan yang khas untuk ketoasidosis.Takikardia dan hipotensi dapat menunjukkan dehidrasi hipovolemia. Pada penyakit yang berat dan berkepanjangan, aberasi mental, delirium, sakit kepala, stupor dan koma dapat terjadi * Pemeriksaan abdomen: temuan ini biasanya normal, meskipun rasa sakit dihepar dapat ditemukan* Pemeriksaan pelvis: uterus lunak dan membesarkan sesuai dengan umur gestasi

Kebutuhan Dasar Khusus* Aktifitas istirahatTekanan darah sistol menurun, denyut nadi meningkat (> 100 kali per menit).* Integritas egoKonflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, perubahan persepsi tentang kondisinya, kehamilan tak direncanakan.* EliminasiPerubahan pada konsistensi; defekasi, peningkatan frekuensi berkemih Urinalisis : peningkatan konsentrasi urine.* Makanan/cairanMual dan muntah yang berlebihan (4 8 minggu) , nyeri epigastrium, pengurangan berat badan (5 10 Kg), membran mukosa mulut iritasi dan merah, Hb dan Ht rendah, nafas berbau aseton, turgor kulit berkurang, mata cekung dan lidah kering.* PernafasanFrekuensi pernapasan meningkat.* KeamananSuhu kadang naik, badan lemah, icterus dan dapat jatuh dalam koma* SeksualitasPenghentian menstruasi, bila keadaan ibu membahayakan maka dilakukan abortus terapeutik.* Interaksi sosialPerubahan status kesehatan/stressor kehamilan, perubahan peran, respon anggota keluarga yang dapat bervariasi terhadap hospitalisasi dan sakit, sistem pendukung yang kurang.

Tes Laboratorium* Pemeriksaan darah lengkap dengan apusan darah: nilai hemoglobin dan hematokrit yang meningkat menunjukkan hemokosentrasi berkaitan dengan dehidrasi. Anemia yang mungkin merupakan konsekuensi dari mal nutrisi.* Urinalisis: urin biasanya hanya sedikit dan mempunyai kosentrasi tinggi sebagai akibat dehidrasi. Aseton menunjukkan asidosis starvasi.

B. Diagnosa KeperawatanBerdasarkan data pengkajian, diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien hyperemesis gravidarum adalah meliputi :1. Ketidakseimbngan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual-muntah2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan secara aktif3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum

C, IntervensiNoDiagnosa keperawatanPerencanaan

TujuanIntervensiRasional

1.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual-muntahDalam waktu 3x24jam setelah diberikan tindakan pemenuhan nutrisi klien terpenuhiDengan criteria hasil :1. Berat badan ideal2. Bising usus normal3. Membrane mukosa lembab1. Timbang dan catat berat badan pasien pada jam yang sama setiap hari2. Pantau asupan dan haluaran pasien

3. Kaji dan catat bising usus pasien satu kali setiap ergantian tugas jaga 4. Auskultasi dan catat suara napas pasien setiap 4 jam

Untuk mendapatkan pembacaan yang paling akurat Karena berat badan dapat meningkat sebagai akibat dari retensi cairan Untuk memantau peningkatan dan penurunannya Untuk memantau aspirasi

2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan secara aktifDalam waktu 3x24 jam k 1.Membrane mukosa lembab2.CRT kurang dari 3 detik3.TTV normal

1. Pantau dan catat TTV setiap 2 jam atau sesering mungkin sesuai keperluan sampai stabil. Kemudian pantau dan catat TTV setiap 4 jam

2. Ukur asupan dan haluaran setiap 1 sampai 4 jam. Catat dan laporkan perubahan yang signifikan termasuk urine, feses, muntahan, drainase luka, drainase nasogastrik, drainase slang dada, dan haluaran yang lain.3. Timbang pasien pada waktu yang sama setiap hari

4. Kaji turgor kulit dan membrane mukosa mulut setiap 8 jam5. Berikan perawatan mulut dengan cermat setiap 4 jam

6. Periksa berat jenis urin setiap 8 jam Takikardia, dispnea, atau hipotensi dapat mengindikasikan kekurangan volume cairan atau ketidakseimbangan elektrolit. Haluaran urine yang rendah dan berat jenis urine yang tinggi mengindikasikan hipovolemia

Untuk memberikan data yang lebih akurat dan konsisten. Berat badan merupakan indicator yang baik untuk status cairan. Untuk memeriksa dehidrasi Untuk menghindari dehidrasi membrane mukosa Peningkatan berat jenis urine dapat mengindikasikan dehidrasi

4.Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisikSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam terjadi peningkatan toleransi aktivitas dengan criteria hasil :1. Melaporkan dan mendemonstrasikan peningkatan aktivitas fisik yang dapat diukur 2. Skala mobilitas 0-1 3. Skala kekuatan otot 5 (dapat melawan tahanan4. Klien terlihat segar1. Kaji tingkat berfungsi pasien dengan menggunakan skala mobilitas fungsional. Komunikasikan tingkat ini pada staf

2. Kecuali dikontraindikasikan, lakukan ROM setiap 2 sampai 4 jam. Tingkatkan dari pasif ke aktif, sesuai toleransi pasien.3.Kaji kehilangan/gangguan keseimbangan gaya jalan, kelemahan otot

4. Awasi TD, nadi, pernapasan, selama dan sesudah aktivitas. Catat respon terhadap tingkat aktivitas (mis. Peningkatan denyut jantung/TD, disritmia, pusing, dispnea, takipnea, dan sebagainya) Komunikasi diantara anggota staf dapat meyakinkan kontiunitas perawatan dan mempertahankan kemandirian Latihan ROM dapat mencegah kontraktur sendi dan atrofi otot

Menunjukkan perubahan neurologi karena defisiensi vitamin B12 mempengaruhi kamanan pasien /resiko cedera Manifestasi kardiopulmonal dari upaya jantung dan paru untuk membawa jumlah oksigen adekuat ke jaringan

D. Evaluasi* Pasien tidak lagi menunjukkan bukti penurunan berat badan* Pasien terhindar dari kerusakan kulit atau infeksi disekitar pemasangan slang* TTV tetap stabil* Volume cairan tetap adekuat* Pasien mempunyai turgor kulit normal dan membrane mukosa lembap* Berat jenis urin tetap di antara 1,005 dan 1,010* Pasien mempertahankan keseimbangan cairan ( asupan seimbang dengan haluaran)* Pasien menyatakan peningkatan rasa nyaman* Membrane mukosa mulut merah muda dan lembap* Pasien mempertahankan kekuatan otot dan ROM sendi* Pasien melakukan aktivitas perawatan diri pada tingkat yang dapat ditoleransi

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanBerdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :1. Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umum pasien memburuk.2. Penyebab Hiperemesis gravidarum secara pasti belum diketahui, faktor predisposisinya antara lain ; peningkatan kadar HCG, faktor organik, dan faktor endokrin lainnya.3. Secara patologik menunjukkan adanya kelainan-kelainan dalam berbagai alat tubuh seperti hati, jantung, otak dan ginjal4. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan dehidrasi, kekurangan energi, tertimbun zat metabolik toksik, terganggunya keseimbangan elektrolit dan perdarahan gastrointestinal5. Hiperemesis gravidarum terbagi dalam 3 tingkatan yaitu ringan, sedang dan berat6. Penanganan Hiperemesis gravidarum pada tahap awal adalah pencegahan yaitu dengan memberikan konseling untuk menghadapi kehamilan dan komplikasinya7. Terapi yang diberikan pada kasus Hiperemesis gravidarum adalah terapi obat-obatan, terapi psikologik, terapi parenteral dan isolasi. Apabila keadaan tetap memburuk terminasi kehamilan perlu dipertimbangkan.

DAFTAR PUSTAKA

Babak, Lowdermik, Jensen, 2004, Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4; Jakarta, EGCDoenges,E,Marilynn.2000.Rencana Asuhan Keperawatan.jakarta: EGCMansjoer, A, dkk, (2001), Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, Jakarta : Penerbit Media Aesculapius FKUI.Manuaba, Ida Bagus, 1999, Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta, Penerbit: ArcanMochtar, R, (1998), Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi, edisi 2, Jilid 1, Jakarta : EGC.Mochtar, Rustam, 1998, Sinopsis Obsetri, Jilid I, Jakarta; EGCMorgan,Geri,dkk, 2009, Obstetri&Ginekologi panduan praktik,Jakarta: EGCPrawirohardjo, Sarwono, 2005, Ilmu Kebidanan, Jakarta; Tridasa PrinterSastrawinata,Sulaiman. 2005. Obstetri Patologi.edisi 2.Jakarta : EGCTaber, B, (1994), Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi, cetakan 1 Jakarta : EGC.Taylor,Cynthia M.2010.Diagnosis Keperawatan: dengan Rencana Asuhan.Jakarta:EGCWiknjosastro,Hanifa, 2005, ilmu kebidanan, edisi 3, Jakarta: Yayasan Bina pustaka sarwono prawirohardjo