askep degeneratif fix.docx

Upload: enikka-nurrulizzatilkaromah

Post on 13-Apr-2018

283 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 askep degeneratif fix.docx

    1/24

    BAB II

    PEMBAHASAN

    KELAINAN DEGENERATIF TULANG

    A. Osteoporosis

    1. Definisi

    Kata osteoporosis berasal dari bahasa yunani yaitu osteo yang berarti tulang dan

    porous yang berarti keropos. Penyakit osteoporosis adalah penyakit tulang yang dapat

    berkurangnya kepadatan tulang, yang disertai dengan penurunan kualitas jaringan

    tulang yang pada akhirnya dapat menimbulkan kerapuhan pada tulang.

    Menurut World Health Organisation (WHO) dan ahli (seperti dikutip Ferdinan

    a!iera, "##$) mengartikan osteoporosis sebagai penyakit yang ditandai denganrendahnya massa ulang dan memburuknya mikrostruktural jaringan tulang, yang

    menyebabkan kerapuhan tulang sehingga meningkatkan risiko terjadinya %raktur.

    &imana keadaan tersebut tidak memberikan keluhan klinis, ke'uali apabila telah

    terjadi %raktur. &apat disimpulkan baha osteoporosis adalah penurunan massa tulang

    yang membuat tulang menjadi tidak padat dan raan akan keretakan.

    2. Etioo!i Osteoporosis

    erikut adalah beberapa %aktor risiko yang dapat menyebabkan osteoporosis *

    +sia. Massa tulang berkurang seiring meleati masa pun'ak tulang yaitu pada

    usia "- # tahun.

    Keturunan. ila dari garis keturunan memang ada osteoporosis (misalnya

    bungkuk), maka risiko terkena osteoporosis kian besar.

    Hormon. /etelah berhentinya haid, perempuan lebih rentan terhadap osteoporosis

    karena terjadi perubahan hormonal yang dapat menurunkan drastis kemampuan

    tubuh untuk menyerap kalsium.

    0enis kelamin. Wanita berisiko lebih tinggi karena anita memiliki masa tulang

    yang lebih rendah dan mengalami pengeroposan lebih 'epat dibandingkan pria.

    Perokok. 1ikotin dalam rokok menimbulkan masalah pada pembentukan tulang

    dengan 'ara mengganggu peran penting estrogen dan testosteron dalam

    perkembangan

    2supan alkohol yang berlebihan. Mengonsumsi minuman beralkohol se'ara

    berlebihan mengganggu penyerapan kalsium dan akti!itas osteoblas dalam

    pembentukan tulang.

    2supan ka%ein yang berlebihan. Pada penelitian menemukan baha risiko %raktur

    pada panggul bertambah jika mengkonsumsi lebih dari dua 'angkir kopi atau

    empat 'angkir teh per harinya. 3etapi pada dasarnya asupan ka%ein (4 - " porsi

    minuman berka%ein 4# per hari) tidak akan memengaruhi tulang jika diimbangi

    dengan asupan kalsium dan !itamin & yang memadai.

  • 7/26/2019 askep degeneratif fix.docx

    2/24

    erat badan. Wanita ramping dan bertulang ke'il berisiko lebih besar

    dibandingkan anita dengan kelebihan berat badan dan bertulang besar.

    1utrisi buruk. 3idak memadainya asupan kalsium, !itamin &, asam sitrat, dan

    fosfor (atau asupan fosfor yang berlebihan) dapat menyebabkan tulang lemah

    dengan berkurangnya massa tulang.

    5aya hidup sedentair (kurang gerak). Kurangnya berolahraga, meskipun tidak

    memiliki %aktor lain apapun. 3etap hal ini dapat memper'epat terkenanya

    osteoporosis. 3ulang memerlukan tekanan olahraga ataupun gerak tubuh agar

    pembentukan tulang sebanding dengan keropos tulang.

    ". P#to!enesis Osteoporosis

    Osteoporosis akan terjadi ketika berlangsungnya proses pengikisan tulang dan

    pembentukan tulang menjadi tidak seimbang. /el - sel yang menyebabkan

    pengikisan tulang mulai membuat kanal dan lubang dalam tulang lebih 'epat

    daripada proses pembentukan tulang yang dilakukan oleh sel - sel pembentuk

    tulang yang membuat tulang baru untuk mengisi lubang tersebut. 3ulang menjadi

    rapuh dan kemungkinan akan patah.

    5br 4. Matri6 tulang pada orang osteoporosis

    /umber* arra'k, "##7.

    $. M#nifest#si Kinis Osteoporosis

    Osteoporosis merupakan penyakit yang tidak terlihat se'ara langsung sebelum

    ada bagian tulang yang patah. Menurunnya massa tulang tidak menyebabkan rasa sakit

    atau gejala lain. /akit pada punggung bukan berarti menurunnya massa tulang ke'uali

    bila ada tulang yang patah. Kepadatan tulang berkurang se'ara perlahan terutama pad2

    penderit2 senilis (ketuaan), sehingga pada aalnya osteoporosis tidak menimbulkan

    gejala. 0ika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi kolaps dan

  • 7/26/2019 askep degeneratif fix.docx

    3/24

    han'ur, makan akan nyeri dan kelainan bentuk (8asjad,"##$). &ampak osteoporosis

    antara lain*

    Penurunan kualitas hidup yang disebabkan %raktur pada tulang belakang

    ertambah pendek, dan dalam beberapa kasus, de%ormitas pada punggung dapatmenimbulkan masalah %isik dan emosi

    Depresi dan ketakutan untuk melakukan banyak gerakan

    3erganggunya kesehatan se'ara keseluruhan

    /umber* (arra'k, "##7)

    5br. " de%ormitas punggung

    /umber* (arra'k, "##7)

    %. Pen#t##&s#n##n

    a. isphosphonates digunakan untuk pre!ensi atau penanganan osteoporosis. 9%ek

    samping obat ini termasuk re%luks asam, dan masalah pada oeso%agus: e%ek

    samping yang jarang namun serius adalah kerusakan tulang rahang.

    b. 9strogen mengurangi insiden %raktur namun meningkatkan resiko beberapa jenis

    kanker, stroke, dan endapan darah.

    '. Obat non;estrogen yang ber%okus terhadap reseptor estrogen (juga diketahui

    sebagai /98M, atau sele'ti!e estrogen re'eptor modulator) men'egah %raktur

    spinal namun 3idak mengurangi ke'endrungan %raktur pinggul. 9%ek samping

    termasuk endapan darah (blood 'loth).

    d. Kalsitonin

    e. 3eriparatide

    %.

  • 7/26/2019 askep degeneratif fix.docx

    4/24

    1utrisi yang tepat ber%ungsi menjaga tulang dan men'egah,beberapa nutrisi yang

    berguna bagi tulang *

    #. Kalsium

    2supan kalsium yang 'ukup dapat membantu melindungi tulang sepanjang hidup

    kita. Pada orang deasa (sampai aal empat puluh tahun), asupan kalsium yang'ukup dapat membantu mempertahankan kepadatan tulang khususnya di bagian

    pinggul, tulang yang raan terjadi pengeroposan.

    b.

  • 7/26/2019 askep degeneratif fix.docx

    5/24

    2. P#to!enesis

    3ulang raan sendi /tage > * 5angguan atau perubahan matriks kartilago.

    erhubungan dengan peningkatan konsentrasi air yang mungkin disebabkan gangguan

    mekanik, degradasi makromolekul matriks, atau perubahan metabolisme kondrosit.2alnya konsentrasi kolagen tipe >> tidak berubah, tapi jaring;jaring kolagen dapat

    rusak dan konsentrasi aggre'an dan derajat agregasi proteoglikan menurun.

    /umber* 2ltman,"##4

    5br . Osteoartritis

    /umber*2ltman,"##4

  • 7/26/2019 askep degeneratif fix.docx

    6/24

    /tage >> * 8espon kondrosit terhadap gangguan atau perubahan

    matriks. Ketika kondrosit mendeteksi gangguan atau perubahan matriks,

    kondrosit berespon dengan meningkatkan sintesis dan degradasi matriks,

    serta berproli%erasi. 8espon ini dapat menggantikan jaringan yang rusak,

    mempertahankan jaringan, atau meningkatkan !olume kartilago. 8espon

    ini dapat berlangsung selama bertahun;tahun.

    /tage >>> * Penurunan respon kondrosit. Kegagalan respon

    kondrosit untuk menggantikan atau mempertahankan jaringan

    mengakibatkan kerusakan tulang raan sendidisertai dan diperparah oleh

    penurunan respon kondrosit. Penyebab penurunan respon ini belum

    diketahui, namun diperkirakan akibat kerusakan mekanis pada jaringan,

    dengan kerusakan kondrosit dan donregulasi respon kondrosit terhadap

    sitokin anabolik.

    Perubahan 3ulang.

    Perubahan tulang sub'hondral yang mengikuti degenerasi tulang

    raan sendi meliputi peningkatan densitas tulang sub'hondral,

    pembentukan rongga;rongga yang menyerupai kista yang mengandung

    jaringan my6oid, %ibrous, atau kartilago. 8espon ini mun'ul paling sering

    pada tepi sendi tempat pertemuan tulang dan tulang raan yang

    berbentuk bulan sabit ('res'ent). Peningkatan densitas tulang merupakan

    akibat dari pembentukan lapisan tulang baru pada trabekula biasanya

    merupakan tanda aal dari penyakit degenerasi sendi pada tulang

    sub'hondral, tapi pada beberapa sendi rongga;rongga terbentuk sebelum

    peningkatan densitas tulang se'ara keseluruhan.

    Pada stadium akhir dari penyakit, tulang raan sendi telah rusak

    seluruhnya, sehingga tulang sub'hondral yang tebal dan padat kini

    berartikulasi dengan permukaan tulang ?denuded@ dari sendi laan.

    8emodeling tulang disertai dengan kerusakan tulang sendi raan

  • 7/26/2019 askep degeneratif fix.docx

    7/24

    mengubah bentuk sendi dan dapat mengakibatkan shortening dan

    ketidakstabilan tungkai yang terlibat (Ahapman, "##4).

    Pada sebagian besar sendi sino!ial, pertumbuhan osteo%it diikuti

    dengan perubahan tulang raan sendi serta tulang sub'hondral dan

    meta%iseal. Permukaan yang keras, %ibrous, dan kartilaginis ini biasanya

    mun'ul di tepi;tepi sendi. Osteo%it marginal biasanya mun'ul pada

    permukaan tulang raan, tapi dapat mun'ul juga di sepanjang insersi

    kapsul sendi (osteo%it kapsuler). 3onjolan tulang intraartikuler yang

    menonjol dari permukaan sendi yang mengalami degenerasi disebut

    osteo%it sentral. /ebagian besar osteo%it marginal memiliki pernukaan

    kartilaginis yang menyerupai tulang raan sendi yang normal dan dapat

    tampak sebagai perluasan dari permukaan sendi. Pada sendi super%isial,

    osteo%it ini dapat diraba, nyeri jika ditekan, membatasi ruang gerak, dan

    terasa sakit jika sendi digerakkan. 3iap sendi memiliki pola karakter yang

    khas akan pembentukan osteo%it di sendi panggul, osteoarthritis biasanya

    membentuk 'in'in di sekitar tepi a'etabulum dan tulang raan %emur.

    Penonjolan osteo%it sepanjang tepi in%erior dari permukaan artikuler os

    humerus biasanya terjadi pada pasien dengan penyakit degenarti% sendi

    glenohumeral. Osteo%it merupakan respon terhadap proses degerasi

    tulang raan sendi dan remodelling tulang sudkhondral, termasuk

    pelepasan sitokin anabolik yang menstimulasi proli%erasi dan

    pembentukan sel tulang dan matrik kartilageneus

    /umber* Ahapman, "##4.

    5b =. Bokasi tersering terjadinya O2/umber* Ahapman, "##4.

  • 7/26/2019 askep degeneratif fix.docx

    8/24

    0aringan Periartikuler.

    Kerusakan tulang raan sendi mengakibatkan perubahan sekunder

    dari syno!ium, ligamen, kapsul, serta otot yang menggerakan sendi yang

    terlibat. Membran sino!ial sering mengalami reaksi in%lamasi ringan serta

    sedang dan dapat berisi %ragmen;%ragmen dari tulang raan sendi./emakin

    lama ligamen, kapsul dan otot menjadi 'ontra'ted. Kurangnya penggunaan

    sendi dan penurunan 8OM mengakibatkan atropi otot. Perubahan

    sekunder ini sering mengakibatkan kekakuan sendi dan kelemahan

    tungkai.

    ". Di#!nosis

    Baju endap darah biasanya normal.

    /erum kolesterol sedikit meninggi.

    Pemeriksaan %aktor reumatoid negati%.

    a. Pemeriksaan radiologis.

    Foto polos.

    5ambaran yang khas pada %oto polos adalah*

    &ensitas tulang normal atau meninngi.

    Penympitan ruang sendi yang asimetris karena hilangnya tulang raan

    sendi.

    /klerosis tulang subkondral.

    Kista tulang pada permukaan sendi terutama subkondral.

    Osteo%it pada tepi sendi.

    b. 8adionuklida s'anning

    &ilakukan dengan menggunakan CC 3';H&P dan terlihat

    peningkatan akti!itas tulang pada bagian subkondral dari sendi yang

    terkena osteoartritis. &apat pula ditemukan penambahan !askularisasi

    dan pembentukan tulang baru. 0uga terlihat daerah perselubungan

    sendi !etebra apo%isial. entuk klasik osteoartritis monokuler berupa

    nyeri dan dis%ungsi dari 4 sendi, terutama pada sendi yang menyokong

    beban tubuh yaitu pada sendi pinggul dan lutut. Pada osteoartritis

    sekunder mungkin dapat ditemukan penyebab sebelumnya seperti

    dysplasia asetabuler, penyakit Begg;Aal!e;Perthes, pas'a trauma, atau

    %raktur pada daerah panggul. Osteoartritis poli artikuler ditemukan

  • 7/26/2019 askep degeneratif fix.docx

    9/24

    pada anita umur pertengahan dengan keluhan nyeri, kekakuan,

    pembengkakan pada sendi tangan yang terutama mengenai sendi

    karpometakarpal pertama sendi inter%alangeal dan oada tingkat aal

    disertai dengan reaksi in%lamasi. Mungkin ditemukan adanya

    pembengkakan jaringan lunak yang berupa nodus Herbeden dan nodus

    ou'hard yang tampak sebagai benjolan.

    $. Pen#t##&s#n##n

    #. Penanganan umum*

    Pemakaian air panas atau air es dapat menghilangkan rasa

    nyeri sementara.

    Mengurangi dengan diet.

    Fisioterapi penting untuk menghilangkan nyeri dan

    mempertahankan kekuatan otot.

    Batihan di rumah berupa latihan statis serta memperkuat otot;

    otot.

    >stirahat yang teratur untuk mengurangi penggunaan beban

    pada sendi.

    Pemakaian alat bantu seperti tongkat, penyangga leher.

    &ukungan psikososial.

    Persoalan seksual, terutama pada pasien dengan O2 di tulang

    belakang

    *. Medikamentosa.

    3idak ada pengobatan medikamentosa yang spesi%ik, hanya bersi%at

    simtomtatik. Obat antiin%lamsi nonsteroid (O2>1/) bekerja hanya

    sebagai analgetik dan mengurangi peradangan, tidak mampu

    menghentikan proses patologis.

    2nalgesik yang dapat dipakai adalah asetamino%en dosis ",7;= gD

    hari atau propksi%en HAB. 2sam salisilat juga 'ukup e%ekti% namun

    perhatikan juga e%ek samping padasaluran 'erna dan ginjal.

    0ika tidak berpengaruh, atau jika tidak terdapat tanda peradangan,

    maka O2>1/ seperti%enopro%in, biasanya 4D" ;4D dosis penuh untuk

    82. Karena pemakaian biasanya untukjangka panjang, maka 9/

  • 7/26/2019 askep degeneratif fix.docx

    10/24

    adalah iritasi mukosa lambung. >njeksi kortikosteroid intraartikular

    kadang membantu menghilangkan rasa nyeri. >njeksi hyaluronat.

    O2>1/ dosis rendah bila tidak terdapat kontraindikasi. 1yeri progresi%

    yang tidak responsi% perlu O>21/ dosis tinggi atau analgesik seperti

    dekstropropoksi%en atau tramadol. Obat;obat analgetik yang dapat

    dibeli bebas, seperti aspirin, asteamino%en, dan ibupro%enmempunyai

    kemampuan lebih dalam mengontrol sino!itis.

    (. 3indakan operasi*

    +ntuk membuang badan;badan yang lepas, memperbaiki jaringan

    penyokong yang rusak atau untuk menggantikan seluruh sendi. edah

    artroskopi memungkinkan pelaksanaan berbagai ma'am prosedur

    operasi. Penggantian sendi yang rusak dapat membantu . 3indakan

    operasi dilakukan apabila*

    1yeri tidak dapat diatasi dengan obat;obatan atau tindakan

    lokal.

    /endi yang tidak stabil oleh karena adanya sublukasi atau

    de%ormitas pada sendi.

    2danya kerusakan sendi pada tingkat lanjut.

    +ntuk mengoreksi beban pada sendi agar distribusi beban

    terbagi sama rata.

    /endi lutut*

    Osteotomi tinggi pada tibia untuk mengoreksi kelurusan pada

    sendi lutut dimanabelum ada kerusakan yang meyolok pada

    sendi.

    Hermiartroplasti, bila kerusakan satu kompartemen sendi.

    2rtroplasti total, bila seluruh kpmpartemen rusak.

    +. P#nt#r F#s(itis.

    1. Definisi

  • 7/26/2019 askep degeneratif fix.docx

    11/24

    Plantar Fas'iitis (Policemans Heel) adalah nyeri tumit

    disebabkan oleh peradangan dari Plantar Fas'ia - suatu jaringan

    disepanjang bagian baah kaki yangmenghubungkan tulang tumit dengan

    ibu jari kaki kita. erdasarkan kuali%ikasi penyakit rematik menurut

    2meri'an 8ematism 2sso'iation, Plantar asciitis termasuk golongan

    rematism non artikular, dimana akibat keluhan ini dapat mengganggu

    mobilitas dan akti%itas kehidupan sehari;hari penderitanya (/ingh &,

    "##$).

    2. Faktor resikoa. 2kti!itas %isik yang berlebihan dan pada pekerjaan yang memerlukan

    banyak berdiri atau berjalan berlebihan seperti pada pelari jarak

    jauh,atlet ?!umping sport" Peraat, 5uru, Militer ,dll.

    b. /epatu yang tidak 9rgonomis. /epatu yang solnya tipis, longgar atau

    tidak ada dukungan untuk lengkung kaki atau tidak ada kemampuan

    untuk menyerap hentakan akan menyebabkan resiko terkena Plantar

    asciitis semakin tinggi. 0ika anda sering memakai sepatu dengan

    tumit tinggi #high heels) maka tendon $chilles yakni tendon yang

    melekat pada tumit kita dapat berkontraksiDtegang dan memendek,

    menyebabkan strain pada jaringan di sekitar tumit yang juga akan

    menyebabkan resiko terkenaPlantar asciitis semakin tinggi.

    c. 2rthritis. eberapa tipe 2rthritis dapat menyebabkan peradangan pada

    tendon dari telapak kaki, yang dapat menyebabkanPlantar asciitis%

    d. &iabetes . Meskipun tidak diketahui mekanismenya, akan tetapi

    Plantar asciitis terjadi lebih sering pada orang dengan diabetes.

    e. erat badan berlebihan. erjalan;jalan dengan berat badan yang

    berlebihan dapat menyebabkan kerusakan jaringan lemak di baah

    tulang tumit dan menyebabkan nyeri tumit. Orang;orang yang naik

    berat badannya dengan 'epat dapat menderita Plantar asciitis,

    alaupun tidak selalu.

    f. Kehamilan. erat badan yang bertambah dan pembengkakan yang

    dialami pada saat hamil dapat menyebabkan ligamen (jaringan

  • 7/26/2019 askep degeneratif fix.docx

    12/24

    pengikat) pada tubuh termasuk di kaki - untuk mengendur. >ni dapat

    menyebabkan permasalahan mekanikal dan peradangan

    g. Kelainan anatomis kaki seperti telapak kaki leperD'eper (tanpa

    lengkung) , atau sebaliknya, lengkungan berlebihan. Orang;orang

    dengan kaki datar mempunyai penyerapan kejutan yang kurang, yang

    mana hal ini meningkatkan peregangan dan tegangan pada plantar

    fascia. Orang;orang dengan lengkung kaki yang tinggi mempunyai

    jaringan plantar yang lebih ketat, yang juga menyebabkan penyerapan

    kejutan yang kurang. /umber* Aapt. &anielle, "##C.

    h. Pertambahan usia. /aat lengkungan mulai berkurang se'ara alamiah.1yeri tumit 'enderung lebih umum dijumpai oleh karena penuaan

    menyebabkan lengkung kaki mulai mendatar, menimbulkan stress pada

    plantar %as'ia.

    ". M#nifest#si Kini&

    Keluhan utama pada kasus ini adalah nyeri pada tumit. Plantar

    Fas'iitis menyebabkan nyeri seperti ditusuk atau rasa terbakar yang

    terutama dirasakan aktu berdiri pada pagi hari,seaktu penderita mulai

    menapakkan kaki beberapa langkah pertama, hal ini disebabkan karena

    %as'ia mengen'ang (berkontraksi) sepanjang malam. /egera setelah kita

    berjalan;jalan beberapa saat, nyeri yang disebabkan oleh Plantar Fas'iitis

    ini biasanya berkurang, tetapimungkin akan terasa nyeri kembali setelah

    berdiri beberapa lama atau setelah bangun dari posisi duduk (Aapt.

    &anielle, "##C).

    &alam keadaan normal,Plantar ascia kita bekerja seperti sebuah

    serabut;serabut penyerap kejutan #shock&absorbing bowstring),

    menyangga lengkung dalam kaki kita. 3etapi,jika tegangan pada serabut;

    serabut tersebut terlalu besar, maka dapat terjadi beberaparobekan ke'il di

    serabut;serabut tersebut. ila ini terjadi berulang;ulang maka %as'ia akan

    menjadi teriritasi atau meradang.

    $. Di#!nosis

  • 7/26/2019 askep degeneratif fix.docx

    13/24

    Pemeriksaan %isik diaali dengan menanyakan mengenai keluhan

    yang di derita danmen'ari titik;titik nyeriDkaku di kaki pasien. >ni dapat

    membantu untuk menyingkirkanpenyebab;penyebab lain nyeri tumit kaki,

    seperti 3endinitis, 2rthritis, iritasi sara% atau adanya suatu kista ataupun

    Kalkaneus /pur (Heel /pur) yang pada beberapa dekade terakhir sering

    dianggap menjadi penyebab utama nyeri pada tumit kaki. Heel spur

    merupakanpenonjolan tulang pada plantar kakiDtelapak kaki pada tulang

    kalkaneus, bentuknya sepertijalu ayam.

    1yeri tumit kaki dapat di hilangkan tanpa melakukan operasi

    pengangkatan 'pur tersebut. Pembedahan untuk membuang /pur sangat

    jarang dilakukan. /elain melakukan pemeriksaan %isik, disarankan juga

    untuk melakukan pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan(ontgenatau

    (* untuk menyakinkan baha pasien tidak mengalami %raktur tekanan

    #'tressracture) ataupun 2rthritis.

    %. Pen#t##&s#n##n

    Non Oper#tif.

    ,Kompres es batu yang dibungkus dengan kain di daerah nyeri atau

    bekukan sebotol air dan urutkan di atas daerah yang nyeri selama "#

    sampai # menit, atau = kali sehari atausetelah melaksanakan akti!itas.

    ,Obat;obatan golongan 1/2>&.

    ,Kurangi 2kti%itas olah raga. 2lihkan akti!itas olah raga dengan

    pembebanan pada kaki hingga nyeri mereda. +ntuk mempertahankan

    kondisi atlet sebaiknya dianjurkan melakukan bentuk;bentuk latihan

    alternati%, seperti akti!itas berenang ataupun bersepeda.

  • 7/26/2019 askep degeneratif fix.docx

    14/24

    ,Batihan peregangan berkala. Bakukan peregangan pada saat bangun tidur.

    /ebelum anda turun dari tempat tidur di pagi hari, regangkan otot;otot

    betis, lengkung kaki dan tendon 2'hilles dengan 'ara menyentuh ujung

    kaki anda dan se'ara perlahan;lahan melipat kakianda. 0enis peregangan

    yang sering dilakukan untuk Plantar Fas'iitis adalah dengan melakukan

    +alf stretch danPlantar fascia stret'h .+alf stretch Plantar fascia&specific

    stretching

    ,Ortosis. Koreksi sepatu atau sandal membantu mengurangi rasa nyeri

    pada tumit seaktu menapak atau berjalan. Penyangga lengkungan kaki

    (2r'h /upport), yang bisa dipakaiDdiletakkan dalam sepatu, ataupun bidai

    yang digunakan pada malam hari yang disebut 1ight /plint, karena di

    gunakan saat tidur malam hari.'oft heel pads can provide e,tra support%

    -ight 'plint

    ,+ltrasound &iathermy (+/) +ntuk mengurangi nyeri pada Plantaris

    asciitis terapi 1on >n!asi% yang sering digunakan adalah dengan

    modalitas .ltrasound Diatherm/ #.'). +/ adalah diatermiberdasarkan

    kon!ersi energi suara %rekensi tinggi , dengan daya tembus paling dalam

    (; 'm) diantara diatermi lainnya, gelombang suara ini selain

    memberikan e%ek panasDtermal,juga ada e%ek non termalDmekanik yaitu

    Mi'romassage. 3erapi ultrasound digunakan untuk kasus plantar %as'iitis

    karena e%ek panas dan e%ek mekanik pada gelombang ultrasound

    menyebabkan peningkatan sirkulasi darah ke jaringan setempat. 8adang

    pada plantar %as'ia ini terjadi karena adanya trauma atau strain, sehingga

    terjadi perubahan pembuluh darah danperubahan sel leukosit. Pengaruh

    panas ultrasound juga dapat digunakan untuk mengurangi nyeri pada

    plantar %as'iitis karena gelombang pulsed yang rendah intensitasnya dapat

    memberikan e%ek sedati!e dan analgesik pada ujung;ujung sara% sensorik.

    +/ e%ekti% dalammemper'epat proses pembuangan in%iltrat hasil in%lamasi

    dan mengurangi perlengketan yangterjadi.

  • 7/26/2019 askep degeneratif fix.docx

    15/24

    ,96tra'orporeal sho'ka!e therapy (9/W3) D terapi gelombang kejut.

    5elombang kejut yang dihasilkan mesin ini mampu merangsang perbaikan

    aliran darahke daerah persendian yang mengalami peradangan, sehingga

    membantu menghilangkan rasa sakit sendi. /elain itu, gelombang kejut

    juga ber%ungsi menipiskan perkapuran yang menyebabkan rasa nyeri.

    &engan 9/W3, pasien tidak perlu raat inap. >a juga bisaberakti!itas

    seusai terapi tanpa gangguan.3erapi ini dimulai dengan intensitas paling

    rendah dan meningkat bertahap sampai tahapan yang ditargetkan. Waktu

    terapi hanya sekitar 4;# menit. 0umlah energi tergantungpada berat

    ringannya penyakit pasien serta lokasi dari nyeri. rasa sakit yang dialami

    pasienberkurang dalam bulan setelah menjalani kali 9/W3 dan

    perbaikan selanjutnya terusberlangsung. Kekurangan alat ini hanyalah

    belum banyak ditemui di 8umah sakit.

    Tin-#n Oper#tif.

    0enis Operasi yang biasa dilakukan untuk mengatasi plantar

    fasciitis adalah denganmelakukan 0astrocnemius recession atauplantar

    fascia release. Komplikasi lainnya adalah terjadinya kerusakan pada

    syara% dan terjadinya in%eksi.

    '. Pen(e!#)#n

    ;Menjaga berat badan sehat ideal. >ni akan meminimalkan beban pada

    Plantar Fas'ia.

    ,Memilih sepatu yang 9rgonomis. Hindari sepatu dengan tumit yang

    terlalu rendah.

    ,Mulailah akti!itas olahraga se'ara perlahan. Pemanasan sebelum memulai

    akti!itasatletik atau olahraga apapun, dan mulailah suatu program latihan

    baru se'arabertahap, bertingkat dan berlanjut.

    ,Bakukan peregangan pada saat bangun tidur. /ebelum anda turun dari

    tempat tidur dipagi hari, regangkan otot;otot betis, lengkung kaki dan

  • 7/26/2019 askep degeneratif fix.docx

    16/24

    tendon $chilles dengan 'ara menyentuh ujung kaki anda dan se'ara

    perlahan;lahan melipat kaki anda. >ni dapatmenolong untuk membalikkan

    keken'angan dari Plantar Fas'ia yang terjadisepanjang malam.

    D. Froen s)o/-er

    Definisi

    Penyakit kronis dengan gejala khas berupa keterbatasan lingkup gerak

    sendi bahu kesegala arah, baik se'ara akti% maupun pasi% oleh karena rasa

    nyeri yang dapat mengakibatkan gangguan akti%itas kerja sehari;hari.

    ro1en shoulder merupakan penyakit dengan karakteristik nyeri dan

    keterbatasan gerak, dan penyebabnya idiopatik yang sering dialami oleh

    orang berusia =#;7# tahun dan memiliki riayat trauma sering kali ringan.

    Etioo!i

    3idak diketahui se'ara pasti, namun kemungkinan disebabkan oleh trauma,

    mobilisasi yang lama sehingga terbentuk jaringan %ibrous yang memi'u

    terjadinya perlengketan padadaerah bahu.

    P#tofisioo!i

    Penyebabfro1en shoulder tidak diketahui, diduga penyakit ini merupakan

    responauto immobi1ation terhadap hasil - hasil rusaknya jaringan lokal.

    Meskipun penyebab utamanya idiopatik, banyak yang menjadi

    predisposisi fro1en shoulder" selain dugaan adanya respon auto

    immobilisasi seperti yang dijelaskan di atas ada juga %aktor predisposisi

    lainnya yaitu usia, trauma berulang (repetiti!e injury), diabetes mellitus,

    kelumpuhan, pas'a operasipayudara atau dada dan in%ark miokardia, dari

    dalam sendi glenohumeral #tendonitisbicipitalis" infalamasi rotator cuff"

    fracture) atau kelainan ekstra arti'ular (cervical spond/lisis" angina

    pectoris)% Padafro1en shoulder terdapat perubahan patologi pada kapsul

    artikularis glenohumeral yaitu perubahan pada kapsul sendi bagian

  • 7/26/2019 askep degeneratif fix.docx

    17/24

    anterior superior mengalamisyno!itis, kontraktur ligamen 'ora'ohumeral,

    dan penebalan pada ligamen superior glenohumeral, pada kapsul sendi

    bagian anterior in%erior mengalami penebalan pada ligament in%erior

    glenohumeral dan perlengketan pada ressesus a6ilaris, sedangkan pada

    kapsul sendibagian posterior terjadi kontraktur, sehingga khas pada kasus

    ini rotasi internal paling bebas,abduksi terbatas dan rotasi eksternal paling

    terbatas atau biasa disebut pola kapsuler.

    Perubahan patologi tersebut merupakan respon terhadap rusaknya

    jaringan lo'alberupa in%lamasi pada membran syno!ial.dan kapsul sendi

    glenohumeral yang membuat %ormasi adhesi!e, sehingga menyebabkan

    perlengketan pada kapsul sendi dan terjadipeningkatan !iskositas 'airan

    sino!ial sendi glenohumeral dengan kapasitas !olume hanya sebesar ;

    4#ml, yang pada sendi normal bisa men'apai "#;#ml, dan selanjutnya

    kapsul sendi glenohumeral menjadi mengkerut, pada pemeriksaan gerak

    pasi% ditemukan keterbatasan gerak pola kapsular dan firm end feel dan

    inilah yang disebut fro1en shoulder. Histologis fro1en shoulder yangterjadi pada sendi glenohumeral seperti telah dijelaskan di atas adalah

    kehilangan ekstensibilitas dan termasuk abnormal 'ross;bridgingdiantara

    serabut 'ollagen yang baru disintesa dengan serabut 'ollagen yang telah

    ada dan menurunkan jarak antar serabut yang akhirnya mengakubatkan

    penurunan kandungan air dan asam hyaluronik se'ara nyata. Pada pas'a

    immobilisasi perlekatan jaringan %ibrous menyebabkan perlekatan atau

    adhesi intra artikular dalam sendi sino!ial dan mengakibatkannyeri serta

    penurunan mobilitas.

    M#nifest#si Kinis

    (eserve scapulohumeral rh/tm yang terjadi pada penderita fro1en

    shouldermenyebabkan kompensasi skapulothorakal, kompensasi tersebut

    menyebabkan overstretch karena penurunan lingkup gerak sendi

    skapulothora'ik, hal tersebut juga membuat sendi acromioclavicular

  • 7/26/2019 askep degeneratif fix.docx

    18/24

    menjadi hipermobile. Keterbatasan gerak yang ditimbulkan oleh fro1en

    shoulder dapat mengakibatkan hipomobilepada %a'et sendi inter!ertebral

    lower cervical dan upper thoracal% Pada tahap kronis fro1en shoulder

    dapat menyebabkan antero position headposture karena hipomobile dari

    struktur cervico thoracal% Hipomobile %a'et lower cervical dan upper

    thoracaljuga dapat menyebabkan kontraktur pada ligamen supraspinosus,

    ligamentum nu'hae dan spasme pada otot-otot 'er!i'othora'al , spasme

    tersebut bila berkelanjutan dapat menyebabkan nyeri pada otot-otot

    'er!i'othora'al. 1yeri yangditimbulkan oleh fro1en shoulder dan spasme

    'er!i'o thora'al akibatfro1en shoulder dapatmenyebabkan terbentuknya

    vicious circle of refle,es yang mengakibatkan medulla spinalis

    membangkitkan akti%itas e%%erent sistem simpatis sehingga dapat

    menyebabkan spasme pada pembuluh darah kapiler akan kekurangan

    'airan sehingga jaringan otot dan kulit menjadikurang nutrisi. Pengaruh

    re%leks sistem simpatik pada otot pada tahap aal menunjukkan adanya

    peningkatan suhu, aliran darah, gangguan metabolisme energi phospat

    tinggi dan pengurangan konsumsi oksigen pada tahap akhir penyakit

    nonspesi%ik dan abnormalitas histology dapat terjadi. Hal tersebut jika

    tidak ditangani dengan baik akan membuat otot;ototbahu menjadi lemah

    dan d/stroph/% Karena stabilitas glenohumeral sebagian besar olehsistem

    muskulotendinogen , maka gangguan pada otot;otot bahu tersebut akan

    menyebabkan nyeri, menurunnya mobilitas, sehingga mengakibatkan

    keterbatasan B5/ bahu.

    Pen#t##&s#n##n

    ;3erapi ultrasound

    &engan pemberian modalitas ultra soni' dapat terjadi iritan jaringan yang

    menyebabkan reaksi %isiologis seperti kerusakan jaringan, hal ini

    disebabkan olehe%ek mekanik dan thermal ultra sonik. Pengaruh mekanik

    tersebut juga denganterstimulasinya sara% polimedal dan akan dihantarkan

  • 7/26/2019 askep degeneratif fix.docx

    19/24

    ke ganglion dorsalis sehingga memi'u produksi P subtance untuk

    selanjutnya terjadi in%lamasi sekunder atau dikenal neurogeic

    inflammation% 1amun dengan terangsangnya P substance tersebut

    mengakibatkan proses induksi proli%erasi akan lebih terpa'u sehingga

    memper'epat terjadinya penyembuhan jaringan yang mengalami

    kerusakan. Pengaruh nyeri terjadi se'ara tidak langsung yaitu dengan

    adanya pengaruh gosokan membantu venous dan l/mphatic,

    peningkatan kelenturan jaringan lemak sehinggamenurunnya nyeri regang

    dan proses per'epatan regenerasi jaringan.

    ,2ranscutaneus electrical nerve stimulation (391/)

    Aara penggunaan energi listrik guna merangsang sistem sara% melalui

    permukaan kulit dan terbukti e%ekti% untuk merangsang berbagai tipe

    nyeri. Pemberian 391/ dapat menurunkan nyeri, baik dengan 'ara

    peningkatan !askularisasipada jaringan yang rusak tersebut , maupun

    melalui normalisasi sara% pada le!el spinalmaupun supra spinal, sehingga

    dengan berkurangnya nyeri pada bahu didapatkan gerakan yang lebih

    ringan. 9%ek 391/ terhadap pengurangan nyeri juga dapat mengurangi

    spasme dan meningkatkan sirkulasi, sehingga memutuskan lingkaran

    ?viscous circle of refle, yangpada akhirnya dapat meningkatkan B5/.

    391/ e%ekti% mengurangi nyeri melalui akti!asi sara% berdiameter besar

    dan ke'il melalui kulit yang selanjutnya akan memberikan in%ormasi

    sensoris ke sara% pusat. 391/ menghilangkan nyeri dikaitkan melalui

    sistem reseptor nosisepti% dan mekanoreseptor./istem reseptor nosisepti%

    bukan akhiran sara% bebas, melainkan %leksus sara% halus takbermyelin

    yang mengelilingi jaringan dan pembuluh darah

    ;%+ontra, (ela, and 'tretching

    3eknik terapi latihan khusus yang ditujukan pada otot yang spasme,

    tegangDmemendekuntuk memperoleh pelemasan dan peregangan jaringan

    otot.Pada +ontra, (ela, and 'tretching posisi tangan dibelakang leher

  • 7/26/2019 askep degeneratif fix.docx

    20/24

    terjadi gerakan abduksi dan rotasi eksternalmen'apai pembatasan, posisi

    kapsul sendi mengarah ke in%erior, terjadi peregangan padakapsul anterior

    dan pada saat kontraksi isometrik terjadi peregangan pada kapsul posterior.

    /edangakan pada +ontra, (ela, and 'tretchingposisi tangan dibelakang

    punggung terjadi gerakan rotasi internal men'apai pembatasan, posisi

    kaopsul sendi mengarah ke anterior,terjadi terjadi peregangan pada kapsul

    anterior dan pada saat kontraksi isometrik terjadiperegangan pada kapsul

    posterior.

    E. De Quervains tenosynovitis

    1. Definisi

    &e 3uervains s/ndrome merupakan penyakit dengan nyeri pada

    daerah prosesus stiloideus akibat in%lamasi kronik pembungkus tendon

    otot abduktor polisis longus dan ekstensor polisis bre!is setinggi radius

    distal dan jepitan pada kedua tendon tersebut. De 3uervains s/ndrome

    atau tenosino!itis stenosans ini merupakan tendo!aginitis kronik yangdisertai penyempitan sarung tendon. /ering juga ditemukan penebalan

    tendon.

    2. Etioo!i

    3rauma minor yang berulang;ulang umumnya memberikan kontribusi

    terhadap perkembangan penyakit de 3uervains s/ndrome. 2kti!itas;

    akti!itas yang mungkin menyebabkan trauma ulangan pada pergelangan

    tangan termasuk %aktor pekerjaan, tugastugas sekretaris, olahraga gol%,

    atau permainan olahraga yang menggunakan raket.Faktor;%aktor lain yang

    mungkin dapat memberikan kontribusi terjadinya de3uervains s/ndrome

    antara lain * penyebab yang pasti tidak diketahui, tetapi in%lamasi tendon

    yang terjadi berhubungan dengan gesekan yang berlebihan D

    berkepanjangan antaratendon dan pembungkusnya, terjadi misalnya pada

  • 7/26/2019 askep degeneratif fix.docx

    21/24

    anita yang pekerjaannya memeras kain.De 3uervains s/ndrome adalah

    stenosis pada tendon sheath kompartemen dorsal pertamapergelangan

    tangan. Kompartemen ini terdiri dari tendon otot abduktor polisis longus

    danotot ekstensor polisis bre!is.

    ". P#tofisioo!i

    Pada trauma minor yang bersi%at repetiti% atau penggunaan berlebih

    pada jari;jari tangan (overuse) menyebabkan mal%ungsi dari tendon

    sheath% 2endon sheath yangmemproduksi 'airan sino!ial mulai menurun

    produksi dan kualitas 'airannya. 2kibatnya,pada penggunaan jari;jari

    selanjutnya terjadi pergesekan otot dengan tendon sheath karena 'airan

    sino!ial yang berkurang tadi ber%ungsi sebagai lubrikasi. /ehingga terjadi

    proli%erasijaringan ikat %ibrosa yang tampak sebagai in%lamasi dari tendon

    sheath% Proli%erasi ini menyebabkan pergerakan tendon menjadi terbatas

    karena jaringan ikat ini memenuhi hampir seluruh tendon sheath.

    3erjadilah stenosis atau penyempitan padatendon sheath tersebut dan hal

    ini akan mempengaruhi pergerakan dari kedua otot tadi. Pada kasus;kasus

    lanjut akan terjadi perlengketan tendon dengan tendon sheath. Pergesekan

    otototot ini merangsang ner!us yang ada pada kedua otot tadi sehingga

    terjadi perangsangan nyeri pada ibu jari bila digerakkan yang sering

    merupakan keluhan utama pada penderita penyakit ini. Pembungkus

    %ibrosa dari tendon abduktor polisis longus dan ekstensor polisis bre!is

    menebal dan meleati pun'ak dari prosesus stiloideus radius.

    $. M#nifest#si Kinis

    5ejala yang timbul berupa nyeri bila menggunakan tangan dan

    menggerakkan kedua otot tersebut yaitu bila menggerakkan ibu jari,

    khususnya tendon otot abduktor polisis longusdan otot ekstensor polisis

    bre!is.

    %. Di#!nosis

  • 7/26/2019 askep degeneratif fix.docx

    22/24

    Pada pemeriksaan %isik, terdapat nyeri tekan pada daerah prosesus

    stiloideus radius, kadang;kadang dapat dilihat atau dapat teraba nodul

    akibat penebalan pembungkus %ibrosapada sedikit proksimal prosesus

    stiloideus radius, serta rasa nyeri pada adduksi pasi% daripergelangan

    tangan dan ibu jari. ila tangan dan seluruh jari;jari dilakukan de!iasi

    ulnar,penderita merasa nyeri oleh karena jepitan kedua tendo di atas dan

    disebut uji Finkelsteinpositi%.3anda;tanda klasik yang ditemukan pada de

    3uervains s/ndrome adalah tes Finkelstein positi%. Aara melakukannya

    adalah dengan menyuruh pasien untuk mengepalkan tanganya dimana ibu

    jari diletakkan di bagian dalam dari jari;jari lainnya. Pemeriksa kemudian

    melakukan de!iasi ulnar pasi% pada pergelangan tangan si pasien yang

    di'urigai di mana dapat menimbulkan keluhan utama berupa nyeri

    pergelangan tangan daerah dorsolateral. Bakukan tes Finskelstein se'ara

    bilateral untuk membandingkan dengan bagian yang tidak terkena. Hati;

    hati memeriksa @the %irst 'arpometa'arpal (AMA) joint@ sebab bagian ini

    dapat menyebabkan tes Finskelstein positi% palsu. /elain dengan tes

    Finkelstein harusdiperhatikan pula sensorik dari ibu jari, re%leks otot;otot,

    dan epikondilitis lateral pada tennis elbow untuk melihat sensasi nyeri

    apakah primer atau merupakan referred pain% Pemeriksaan laboratorium

    tidak ada yang spesi%ik untuk menunjang diagnosis penyakit ini. Kadang

    dilakukan pemeriksaan serum untuk melihat adanya %aktor rheumatoid

    untukmengetahui penyebab penyakit ini, tetapi hal ini juga tidak spesi%ik

    karena beberapa penyakit lain juga menghasilkan %aktor rheumatoid di

    dalam darahnya.Pemeriksaan radiologik se'ara umum juga tidak ada yang

    se'ara spesi%ik menunjanguntuk mendiagnosis penyakit ini. 2kan tetapi,

    penemuan terbaru dalam delapan orang pasien yang dilakukan

    ultrasonogra%i dengan transduser 4 MHE resolusi tinggi diambil potongan

    aksial dan koronal didapatkan adanya penebalan dan edema pada tendon

    sheath. Padapemeriksaan dengan M8> terlihat adanya penebalan pada

    tendon sheath tendon otot ekstensorpolisis bre!is dan otot abduktor

    polisis longus. Pemeriksaan radiologis lainnya hanya dipakaiuntuk kasus;

  • 7/26/2019 askep degeneratif fix.docx

    23/24

    kasus trauma akut atau diduga nyeri oleh karena %raktur atau

    osteonekrosis.

    '. Pen#t##&s#n##n

    Penatalaksanaan yang dilakukan adalah dengan terapi konser!ati%

    dan inter!ensi bedah. Pada terapi konser!ati% kasus;kasus dini, sebaiknya

    penderita menghindari pekerjaan yang menggunakan jari;jari mereka. Hal

    ini dapat membantu penderita dengan mengistirahatkan (immobilisasi)

    kompartemen dorsal pertama pada ibu jari (polluks) agar edema lebih

    lanjut dapat di'egah. >dealnya, immobilisasi ini dilakukan sekitar =;7

    minggu. Kompres dingin pada daerah edema dapat membantu

    menurunkan edema (cr/otherap/). 0ika gejala terus berlanjut dapat

    diberikan obat;obat anti in%lamasi baik oral maupun injeksi. eberapa

    obat oral dan injeksi yang diberikan sebagai berikut *

    4. -onsteroid anti&inflammator/ drug misalnya ibuprofen yang

    merupakan drug of choice untuk pasien dengan nyeri sedang. ekerja

    sebagai penghambat reaksi in%lamasi dan nyeri dengan jalan menghambat

    sintesa prostaglandin. &osis deasa

    "##;## mg, sedang dosis untuk anak;anak usia 7;4" tahun =;4#

    mgDkgDhari. +ntuk anak G 4" tahun sama dengan deasa. 2dapun

    kontra indikasi pemberian obat ini adalah adanya riayat hipersensiti%,

    ulkus peptikum, perdarahan gastrointestinal atau per%orasi, insu%isiensi

    ginjal, atau resiko tinggi terjadinya perdarahan. >nteraksi obat dengan

    aspirin dapat meningkatkan e%ek samping dari obat ini, kombinasi

    denganprobenesid dapat meningkatkan konsentrasi obat di dalam darah.

    Pada pasien; pasien dengan hipertensi, dapat diberikan kombinasi antara

    obat ini dengan obat anti hipertensi seperti captopril" beta blocker"

    furosemid" dan thia1id% Obat ini tidak aman diberikan untuk anita hamil

  • 7/26/2019 askep degeneratif fix.docx

    24/24

    terutama kehamilan pada trimester ketiga (berpotensi untuk menyebabkan

    menutupnya duktus arteriosus).

    ". Kortikosteroid dapat digunakan sebagai anti in%lamasi karena

    dapat mensupresi migrasi dari sel;sel polimor%onuklear dan men'egah

    peningkatan permeabilitas kapiler. Pada orang deasa dapat diberikan

    dosis "#;=# mg metilprednisolon atau dapat juga diberikan hidrokortison

    yang di'ampur dengan sedikit obat anestesi lokal misalnya lidokain.

    Aampuran obat ini disuntikkan pada tendon sheath dari kompartemen

    dorsal pertama yang terkena.