makalah penyakit degeneratif

28
PATOLOGI UMUM PENYAKIT DEGENERATIF Oleh Kelompok 2 (dua) Kelas B Anita Gustira (10011281320014) Febrianti Komalasari (10011281320012) Karisa Ameliani (10011281320030) Ramadhiah Febriani (10011281320018) Risty Nurannisa (10011281320008) Shinta Handayani (10011281320022) Dosen Pembimbing : MARIANA, S.KM, M.KES

Upload: ramadhiah-febriani

Post on 18-Jan-2016

1.517 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

Tugas Kelompok Mata Kuliah Patologi Universitas Sriwijaya

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Penyakit Degeneratif

PATOLOGI UMUM

PENYAKIT DEGENERATIF

Oleh

Kelompok 2 (dua)

Kelas B

Anita Gustira (10011281320014)

Febrianti Komalasari (10011281320012)

Karisa Ameliani (10011281320030)

Ramadhiah Febriani (10011281320018)

Risty Nurannisa (10011281320008)

Shinta Handayani (10011281320022)

Dosen Pembimbing : MARIANA, S.KM, M.KES

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Gedung Dr. A.I. Muthalib. Kampus Universitas Sriwijaya Jl. Raya Palembang Prabumulih

Inderalaya, Kab. Ogan Ilir Prov. Sumatera Selatan. Telp/Fax (0711) 580068

Page 2: Makalah Penyakit Degeneratif

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang karena dapat menyelesaikan penulisan Makalah tentang Penyakit Degeneratif

sebagai tugas kelompok mata kuliah Patologi Umum. Penulis mengucapkan terima kasih

atas peran semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini

terutama :

1. Allah SWT, karena ridho dan rahmatNya, karya tulis ini dapat selesai.

2. Ibu Mariana, S.KM, M.Kes, sebagai dosen mata kuliah Patologi Umum.

3. Literatur yang ada di internet dan perpustakaan umum yang menambah

wawasan.

4. Semua teman dan yang lainnya yang telah membantu dan memberi semangat

dalam pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah yang dibuat ini jauh dari kata sempurna, maka

diperlukan saran dan kritik yang membangun dalam makalah ini. Semoga makalah ini

dapat bermanfaat bagi orang yang membacanya.

Palembang, 5 September 2014

Penulis

Page 3: Makalah Penyakit Degeneratif

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini di negara berkembang telah terjadi pergeseran penyebab kematian utama

yaitu dari penyakit menular ke penyakit tidak menular. Kecenderungan transisi ini

dipengaruhi oleh adanya perubahan gaya hidup, urbanisasi dan globalisasi. Salah satu jenis

penyakit tidak menular tersebut adalah penyakit bawaan atau penyakit degeneratif.

Penyakit degeneratif merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia.

Menurut World Health Organization (WHO), badan lembaga kesehatan dari PBB, terdapat

hampir sekitar 17 juta orang meninggal dunia akibat penyakit degeneratif setiap tahun

(Depkes RI, 2005). Upaya pencegahan terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan

pengaturan pola konsumsi makanan dan minuman sejak dini. Kalangan remaja menjadi

sasaran utama untuk dilakukan upaya ini oleh karena masih sering dijumpai masalah terhadap

tingkat kesehatan dan status gizi. Perilaku makan yang tidak baik menjadi masalah yang

utama, misalnya konsumsi beberapa jenis mineral seperti besi, kalsium, dan beberapa vitamin

ternyata masih kurang pada remaja walaupun asupan kalori dan protein sudah tercukupi

(Arisman, 2007).

Penyakit Degeneratif berkolerasi dengan bertambahnya usia seseorang. Yang

membahayakan, golongan penyakit ini bisa menyerang mendadak tanpa terlihat gejala-gejala

sebelumnya. Jika diusut lebih lanjut, golongan Penyakit Degeneratif terkait erat dengan pola

makan yang kurang sehat. Beberapa penyakit yang termasuk dalam penyakit degeneratif

misalnya Diabetes Melitus, Stroke, Jantung Koroner, Osteoporosis, Asam Urat, dan

sebagainya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian penyakit degeneratif?

2. Bagaimana gambaran klinis penyakit degenerative secara umum?

3. Apa saja faktor penyebab penyakit degeneratif?

4. Apa dan Bagaimana hubungan gizi dengan penyakit degeneratif?

5. Bagaimana pengaruh mengonsumsi bahan makanan non-nabati terhadap

penyakit degeneratif?

6. Apa saja contoh penyakit degeneratif?

7. Bagaimana pencegahan penyakit degeneratif secara umum?

Page 4: Makalah Penyakit Degeneratif

8. Apa saja tips cara hidup sehat untuk menghindari penyakit degeneratif?

C. Tujuan

a. Tujuan Umum

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Patologi Umum.

b. Tujuan Khusus

1. Mengetahui dan memahami pengertian penyakit degeneratif

2. Mengetahui dan memahami gambaran klinis penyakit degeneratif secara

umum

3. Mengetahui dan memahami faktor penyebab penyakit degeneratif

4. Mengetahui dan memahami bagaimana hubungan gizi dengan penyakit

degeneratif

5. Mengetahui dan memahami pengaruh mengonsumsi bahan makanan non-

nabati terhadap penyakit degeneratif

6. Mengetahui dan memahami jenis-jenis penyakit degeneratif

7. Mengetahui pencegahan penyakit degeneratif secara umum

8. Mengetahui tips cara hidup sehat untuk menghindari penyakit degeneratif

D. Manfaat

Mahasiswa lebih mengetahui tentang penyakit degenaratif itu sendiri. Baik dari

segi definisi, jenis-jenis, dampak, dan pengetahuan mengenai penyakit degeneratif

lainnya.

Page 5: Makalah Penyakit Degeneratif

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penyakit Degeneratif

Penyakit degeneratif adalah penyakit yang mengiringi proses penuaan pada seseorang

seiring bertambahnya usia. Penyakit degeneratif merupakan istilah yang secara medis

digunakan untuk menerangkan adanya suatu proses kemunduran fungsi sel saraf tanpa sebab

yang diketahui, yaitu dari keadaan normal sebelumnya ke keadaan yang lebih buruk.

Tubuh mengalami defisiensi produksi enzim dan hormon, imunodefisiensi, peroksida

lipid, kerusakan sel (DNA), pembuluh darah, jaringan protein dan kulit. Penyebab penyakit

sering tidak diketahui, termasuk diantaranya kelompok penyakit yang dipengaruhi oleh faktor

genetik atau paling sedikit terjadi pada salah satu anggota keluarga (faktor familial) sehingga

sering disebut penyakit heredodegeneratif.

B. Gambaran Klinis Penyakit Degeneratif Secara Umum

1. Perjalanan penyakit lambat, setelah waktu yang lama dari fungsi saraf yang normal,

kemudian diikuti kemunduran fungsi susunan saraf tertentu yang bersifat progresif

lambat yang dapat berlanjut sampai beberapa tahun atau puluhan tahun. Pasien sulit

menentukan kapan penyakit mulai timbul. Adanya riwayat kejadian yang dapat

mempresipitasi terjadinya penyakit degeneratif, misalnya kecelakaan, infeksi atau

kejadian lain yang diingat sebagai penyakit.

2. Kejadian penyakit yang sama dalam keluarga (bersifat familial).

3. Pada umumnya penyakit degeneratif pada sistem saraf akan terjadi terus menerus,

tidak dapat diperbaiki oleh tindakan medis atau bedah, kadangkadang penyakit ini

ditandai dengan periode yang stabil untuk beberapa lama. Beberapa gejala dapat

dikurangi dengan penatalaksanaan yang baik, tetapi penyakitnya sendiri tetap

progresif.

4. Bilateral simetris. Meskipun kadang-kadang misalnya pada Amyotrophic lateral

skelerosis mula-mula hanya mengenai satu anggota gerak atau salah satu sisi tubuh,

tapi dalam proses selanjutnya menjadi simetris.

5. Hanya mengenai daerah anatomis atau fisiologi susunan saraf pusat secara selektif.

6. Secara histologis bukan hanya sel-sel neuron saja yang hilang tapi juga dendrit, axon,

selubung mielin yang tidak berhubungan dengan reaksi jaringan dan respon selular.

Page 6: Makalah Penyakit Degeneratif

7. Pada likuor serebrospinalis kadang-kadang terdapat sedikit peningkatan protein, tetapi

pada umumnya tidak menunjukkan kelainan yang berarti.

8. Karena menyebabkan kehilangan jaringan secara radiologis terdapat pengecilan

volume disertai perluasan ruang likuor serebrospinalis. Permeabilitas sawar darah

otak tidak berubah.

9. Laboratorium atau pemeriksaan penunjang lain sering memberikan hasil yang negatif.

Berbeda dengan penyakit susunan saraf pusat progresif lain sepert tumor, infeksi,

proses inflamasi lain.

10. Pemeriksaan neuroimaging dapat menunjukkan kelainan tertentu, sehingga dapat

membantu menyingkirkan golongan penyakit lain.

C. Faktor Penyebab Penyakit Degeneratif

Ada beberapa faktor yang dapat menunjang terjadinya penyakit degenaratif, faktor-

faktor tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

1. Gaya hidup tidak sehat :

Kurang olahraga

Merokok

Alkoholic (pecandu alkohol)

Narkoba

Workaholic (gila kerja)

Stres psikologis (tekanan batin)

2. Pola makan yang tidak sehat. Mengonsumsi lemak jenuh (kolesterol), junk food, gula

murni berlebihan, MSG dan kurang serat

3. Makanan teroksidasi (minyak jlantah, pemanasan minyak dengan suhu tinggi, daging

bakar atau panggang).

4. Genetik atau keturunan.

5. Obesitas atau kegemukan.

6. Paparan zat kimia (plastik, Pb, Ar, Hg, zat warna pakaian, asam boraks, formalin, dll).

7. Polusi udara dan faktor lingkungan yang terakumulasi selama bertahun-tahun.

8. Radikal bebas (polusi udara dari asap motor/mobil, asap pabrik, asap rokok).

Page 7: Makalah Penyakit Degeneratif

D. Hubungan Gizi dengan Penyakit Degeneratif

Salah satu penyebab terjadinya penyakit degeneratif adalah karena perolehan zat gizi

mikro dan makro yang tidak seimbang. Pola makan yang salah meningkatkan resiko penyakit

degeneratif ini.

Masyarakat sekarang gemar mengkonsumsi makanan-manakan tinggi lemak seperti

goreng-gorengan, junk food (makanan cepat saji) dan makanan-makanan instan lainnya. Junk

food mengandung lemak jenuh (saturated fat), garam dan gula, serta bermacam-

macam additive seperti monosodium glutamate dan tartrazine dengan kadar yang tinggi. Oleh

sebab itu daya tahan tubuh akan menurun dan meningkatkankan resiko penyakit ini terutama

karena konsumsi lemak dan gula berlebih.

Makanan yang kita konsumsi akan membentuk antioksidan yang penting untuk

melindungi tubuh. Asal terbentuknya antioksidan ini dibedakan menjadi dua yakni

intraseluler (didalam sel) dan ekstraseluler (diluar sel) atau dari makanan.

Antioksidan tubuh bisa dikelompokkan menjadi 3 yakni:

a. Antioksidan Primer

Antioksidan primer bekerja untuk mencegah pembentukan senyawa radikal bebas

baru. Antioksidan primer mengubah radikal bebas menjadi molekul yang berkurang dampak

negatifnya, sebelum radikal bebas ini sempat bereaksi.

Contoh anti aksidan ini adalah enzim SOD yang berfungsi sebagai pelindung

hancurnya sel-sel tubuh serta mencegah proses peradangan karena radikal bebas. Enzim SOD

sebenarnya sudah ada dalam tubuh kita. Namun bekerjanya membutuhkan bantuan zat-zat

gizi meneral seperti mangan, seng, tembaga. Selenuum (Se) juga berperan sebagai

antipksidan. Jadi, jika ingin menghambat gejala penyakit degeratif, mineral-mineral tersebut

hendaklah tersedia cukup dalam makanan yang dikonsumsi setiap hari.

b. Antioksidan Sekunder

Antioksidan sekunder berfungsi untuk menangkap senyawa serta mencegah terjadinya

reaksi berantai. Contoh anti oksidan sekunder adalah vitamin E, vitamin C, beta karoten,

asam urat, bilirubin, dan albumin.

Kanker esofagus dan kanker lambung juga berhubungan dengan keadaan gizi kurang.

Kenyataannya, hampir semua studi mengenai diet dengan kanker lambung, telah menemukan

efek protektif dari konsumsi sayuran dan buah-buahan, dan bahkan dalam percobaan in vitro

pembentukan komponen N-nitriso dapat ditekan seminim mungkin oleh antioksidan seperti

vitamin E dan vitamin C.

Page 8: Makalah Penyakit Degeneratif

c. Antioksidan Tersier

Antioksidan tersier bertugas memperbaiki kerusakan sel-sel jaringan yang disebabkan

oleh radikal bebas. Contoh enzim yang memperbaiki DNA. Enzim ini berguna untuk

mencegah penyakit kanker. Percobaan telah mendukung teori bahwa mengkonsumsi

antioksidanyang memadai dapat mengurangi berbagai penyakit degeratif.

E. Pengaruh Mengonsumsi Bahan Makanan Non-Nabati terhadap Penyakit  

Degeneratif

Bahan makanan non nabati atau bahan makanan hewani merupakan bahan makanan

yang berasal dari hewan. Contohnya yaitu daging, ikan, telur dan produk olahan lainnya yang

berasal dari hewan. Berikut akan dibahas mengenai pengaruh mengonsumsi daging terhadap

beberapa penyakit degeneratif.

Hubungan Daging Merah dengan Kanker

Daging merah adalah jenis daging yang berasal dari sapi, kambing, babi, dan

kuda. Jenis daging ini berwarna merah karena mengandung senyawa heme. Selain

daging merah, ada juga jenis daging putih, yang diperoleh dari ayam, bebek, dan ikan.

Kedua jenis daging ini tidak hanya berbeda dari segi warna saja, dampak kesehatan

dari mengonsumsi kedua jenis daging ini pun berbeda.

Ada empat alasan mengenai daging merah yang dapat menyebabkan kanker,

yakni sebagai berikut.

1. Proses memasak daging merah dapat menyebabkan pembentukan senyawa

pencetus kanker.

2. Mengonsumsi daging dapat menyebabkan reaksi antara NO dan N2O3 dengan

amine di saluran cerna. 

3. Daging merah akan meningkatkan asupan lemak harian.

4. Zat besi (heme) dalam daging dapat menyebabkan pembentukan oksigen

radikal di saluran cerna.

Hubungan Daging dengan Stroke dan Penyakit Jantung

Jika lemak jenuh masuk ke dalam darah akan menyebabkan beberapa

penyakit, diantaranya adalah penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah

seperti stroke dan pembengkakan jantung. Ini disebabkan oleh mengentalnya darah

yang diakibatkan oleh masuknya lemak jenuh ke dalam darah.

Pada suhu tertentu lemak jenuh akan encer. Tetapi karena suhu manusia lebih

rendah daripada asal lemak jenuh, yaitu daging hewan seperti sapi, kambing, ayam

Page 9: Makalah Penyakit Degeneratif

dan lain-lain, maka lemak jenuh tersebut menjadi  kental dan bahkan mengeras ketika

berada didalam darah. Akibatnya sirkulasi darah terganggu, menjadi lambat dan

bahkan dapat menyumbat pembuluh darah. Inilah yang menjadi penyebab penyakit

stoke dan pembengkakan jantung.

Hubungan Daging dengan Kegagalan Fungsi Organ

Selain itu darah yang mengental juga menghambat terganggunya kiriman

nutrisi keseluruh organ tubuh sehingga menyebabkan sel-sel tubuh kekurangan

oksigen dan nutrisi. Hal ini akan berakibat terganggunya proses mutasi sel dan ujung-

ujungnya mengakibatkan terjadinya penuaan dini. Selain itu kondisi ini juga dapat

mengakibatkan organ-organ tubuh mengalami kegagalan fungsi.

Hubungan Daging dengan Osteoporosis

Selain menyebabkan darah menjadi kental dengan lemak jenuhnya, daging

juga dapat menyebabkan darah menjadi asam. Kondisi ini menyebabkan tulang

bekerja keras untuk menetralisir kadar asam dengan melarutkan kalsium ke dalam

darah.

Mengenai hal ini, Anand dan Linkswiller menemukan bahwa konsentrasi

extracellular kalsium diatur oleh kalsium dalam tulang. Ketidakseimbangan negatif

yang berkepanjangan mengakibatkan kalsium dalam tulang melarut sehingga

menyebabkan terjadi keropos tulang atau osteoporosis.

F. Beberapa Contoh Penyakit Degeneratif

1. Diabetes Mellitus (DM)

Kencing manis (Diabetes Mellitus) adalah suatu kumpulan gejala yang timbul

pada seseorang yang disebabkan adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah

secara terus menerus (kronis) akibat kekurangan insulin baik kuantitatif maupun

kualitatif.

Tipe-tipe DM :

DM tipe 1 (Diabetes Mellitus Tergantung Insulin / Insulin Dependent

Diabetes Mellitus).

DM tipe 2 (Diabetes Mellitus Tidak Tergantung Insulin /Non Insulin

Dependent Mellitus).

DM tipe Spesifik (karena penyakit penkreas, infeksi virus dan lain-lain)

Gestational Diabetes (DM karena kehamilan).

Faktor Risiko DM :

Page 10: Makalah Penyakit Degeneratif

Faktor genetik (keturunan).

Kelompok usia dewasa tua (lebih dari 45 th).

Gaya hidup pola makan yang salah.

Kurang aktivitas.

Kegemukan.

Menderita tekanan darah tinggi > 140/90 mmHg.

Ada riwayat menderita diabetes ketika kecil.

Ada riwayat kehamilan dengan BB Bayi waktu lahir 4 kg.

Gangguan lemak darah, HDL < 35 mg/dl atau Trigliserida 250 mg/dl.

Dari informasi dokter, pernah mengalami Toleransi Glucosa.

Terganggu (TGT) atau Glukosa Darah.

Puasa Terganggu (GDPT).

Faktor pencetus DM:

Kurang gerak/malas.

Makan berlebihan.

Kehamilan.

Kekurangan insulin.

Penyakit hormon yang berlawanan kerjanya dengan insulin.

Gejala DM:

Penurunan berat badan dan rasa lemah.

Banyak kencing.

Banyak minum.

Banyak makan / cepat merasa lapar.

Kesemutan atau nyeri terutama pada kaki.

Gangguan penglihatan.

Gatal/bisul.

Gangguan ereksi.

Keputihan.

Pencegahan DM :

Pencegahan Primer

Pola makan yang seimbang.

Memperhatikan berat badan dalam batas normal.

Olahraga secara teratur.

Page 11: Makalah Penyakit Degeneratif

Pencegahan Sekunder: mendeteksi secara dini, mencegah penyakit tidak

menjadi lebih parah dan mencegah timbulnya komplikasi:

Tetap melakukan pencegahan primer.

Pengendalian gula darah agar tidak terjadi komplikasi (kontrol teratur).

Mengatasi gula darah dengan obat-obatan baik oral maupun suntikan

insulin.

Pencegahan Tersier: mencegah kecacatan lebih lanjut dari komplikasi

yang sudah terjadi, seperti: pemeriksaan pada pembuluh darah mata,

pemeriksaan ginjal, tungkai, pemeriksaan otak dan lain-lain.

Faktor lain yang perlu mendapat perhatian pada penderita DM adalah faktor

stress dan keadaan emosi, seperti sikap menyangkal, marah, depresi atau takut yang

berlebihan.

2. Osteoartritis (OA)

Osteoartritis (OA) merupakan penyakit degeneratif yang menyebabkan

kerusakan jaringan tulang rawan pada sendi yang ditandai dengan perubahan pada

tulang. Faktor resiko terjadinya penyakit ini adalah genetik, perempuan, riwayat

benturan pada sendi, usia dan obesitas.

Gejala yang dapat ditemukan pada penyakit ini adalah:

Nyeri pada sendi terutama setelah beraktivitas dan membaik setelah

beristirahat.

Kadang dapat ditemukan kekakuan di pagi hari, durasi tidak lebih dari 30

menit.

Gejala tersebut menyebabkan kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari

dan bekerja. Umumnya sendi yang terkena adalah sendi-sendi yang menopang tubuh

seperti lutut, panggul, dan punggung.

3. Osteoporosis

Osteoporosis adalah penyakit degeneratif pada tulang yang ditandai dengan

rendahnya massa tulang dan penipisan jaringan tulang. Hal tersebut dapat

menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah.

Diagnosis dari penyakit ini berdasarkan massa tulang. Karena penyakit ini

tidak memberikan gejala hingga terjadi patah tulang, maka penting untuk dilakukan

skrining untuk mencegah penyakit ini. Selain itu, penderita juga harus menjaga diri

Page 12: Makalah Penyakit Degeneratif

dan melakukan penyesuaian agar tidak mudah jatuh, misalnya kamar mandi

menggunakan lantai yang kasar.

Osteoporosis dapat disebabkan oleh:

Penyerapan kalsium yang menurun pada wanita post menopause.

Usia lebih dari 70 tahun.

Penyakit kronis.

Defisiensi zat pembentu tulang seperi kalsium, vitamin D.

4. Penyakit Jantung Koroner (PJK)

Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh

adanya sumbatan pada pembuluh darah koroner. Pembuluh darah koroner adalah

pembuluh darah yang memperdarahi jantung. Sumbatan dari pembuluh darah tersebut

diakibatkan oleh adanya proses aterosklerosis atau penumpukan lemak atau plak di

pembuluh darah sehingga diameter pembuluh darah makin kecil dan mengeras atau

kaku. Proses aterosklerosis terjadi perlahan-lahan seiring dengan waktu, tetapi pada

orang-orang dengan kadar lemak di dalam darah yang tinggi, proses ini di pembuluh

darah menjadi semakin cepat dan banyak.

Faktor Risiko Penyakit Jantung:

Keturunan

Risiko meningkat pada usia di atas 40 tahun

Merokok

Kolesterol tinggi

Hipertensi

Kencing manis (terutama wanita)

Kurang aktifitas fisik

Obesitas

Stres

5. Asam Urat

Yang dimaksud dengan asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang

berasal dari makanan yang kita konsumsi. Ini juga merupakan hasil samping dari

pemecahan sel dalam darah.

Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang

berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup

Page 13: Makalah Penyakit Degeneratif

terdapat zat purin ini, lalu karena kita memakan makhluk hidup tersebut, maka zat

purin tersebut berpindah ke dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga

terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi

secara normal atau karena penyakit tertentu.

Normalnya, asam urat ini akan dikeluarkan dalam tubuh melalui feses

(kotoran) dan urin, tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang

ada menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh. Hal lain yang dapat

meningkatkan kadar asam urat adalah kita terlalu banyak mengkonsumsi bahan

makanan yang mengandung banyak purin. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan

terkumpul pada persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak.

Penderita asam urat setelah menjalani pengobatan yang tepat dapat diobati

sehingga kadar asam urat dalam tubuhnya kembali normal. Tapi karena dalam

tubuhnya ada potensi penumpukan asam urat, maka disarankan agar mengontrol

makanan yang dikonsumsi sehingga dapat menghindari makanan yang banyak

mengandung purin.

Gejala Asam Urat :

Kesemutan dan linu

Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.

Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri

luar biasa pada malam dan pagi.

Solusi Mengatasi Asam Urat:

Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar

normalnya adalah 2.4 hingga 6 untuk wanita dan 3.0 hingga 7 untuk pria.

Kontrol makanan yang dikonsumsi.

Banyak minum air putih. Dengan banyak minum air putih, kita dapat

membantu membuang purin yang ada dalam tubuh.

6. Stroke

Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu

bagian otak tiba-tiba terganggu. Stroke terjadi karena cabang pembuluh darah

terhambat oleh emboli. Emboli bisa berupa kolesterol atau udara.

Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian

reaksi biokimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel saraf di otak.

Page 14: Makalah Penyakit Degeneratif

Kematian jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh

jaringan itu.

Stroke adalah penyebab kematian yang ketiga di Amerika Serikat dan banyak

negara industri di Eropa (Jauch, 2005). Bila dapat diselamatkan, kadang-kadang

penderita mengalami kelumpuhan di anggota badannya, hilangnya sebagian ingatan

atau kemampuan bicaranya.

Cara pencegahan penyakit stroke :

Hindari stress yang berlebihan.

Sempatkan untuk melakukan rekreasi, refleksi atau refreshing.

Banyak makan buah dan sayur, yang banyak mengandung kalium, folat dan

antioksidan.

Mengonsumsi makanan kaya serat misalnya oatmeal atau kacang .

Mengonsumsi makanan kaya kalsium.

Mengonsumsi kedelai, seperti tempe, miso, tahu dan susu kedelai.

Mengonsumsi makanan kaya asam lemak omega-3 misalnya salmon, makerel

dan tuna.

7. Hiperlipidemia (Kolesterol dan Lemak Tinggi)

Kolesterol:

HDL (High Density Lipoprotein) atau kolesterol baik.

LDL (Low Density Lipoprotein) atau kolesterol jahat.

Lemak dalam darah: trigliserida

Kadar normal :

Kolesterol total : < 200 mg/dL

Kolesterol LDL : < 160 mg/dL

Kolesterol HDL : > 60 mg/dL

Trigliserida : < 150 mg/dL

Kelebihan kolesterol meningkatkan risiko:

Penyumbatan pembuluh darah

Strok

Penyakit jantung koroner

Hipertensi

Obesitas

Pencegahan Hiperlipidemia :

1. Diet

Page 15: Makalah Penyakit Degeneratif

2. Hindari stress

3. Olahraga secara teratur.

4. Stop merokok.

G.  Pencegahan Penyakit Degeneratif secara UmumFaktor-faktor resiko utama penyebab penyakit degeneratif adalah pola makan yang

tidak sehat, kurangnya aktifitas fisik, serta konsumsi rokok. Pola makan yang tidak sehat

contohnya adalah mengkonsumsi makanan berlemak jenuh seperti junk food serta makanan

berkolestrol lainnya.

Modernisasi pekerjaan yang serba elektronik mendorong banyaknya jenis pekerjaan

yang tidak banyak mengeluarkan tenaga sehingga berkurang aktifitas fisik. Peningkatan

pemasaran dan penjualan produk tembakau yang marak pada negara-negara dengan

pendapatan rendah hingga sedang sangat berperan dalam menjadikan konsumsi rokok sebagai

faktor risiko penyakit degeneratif. Ada beberapa upaya yang dapat mencegah penyakit

degeneratif, yakni dengan melakukan olahraga teratur dan sinar matahari yang menunjang

bagi tubuh. Melakukan kegiatan fisik dan olahraga (setiap hari jalan kaki) sangat dianjurkan

untuk meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi

jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuaan. Selain berolahraga berjemur pada

matahari pagi dan sore memberikan kontribusi dalam menjaga aktifitas sel-sel tubuh. Sinar

matahari sesungguhnya sangat bermanfaat bagi kita. Yang terbaik bila kita disinari cahaya

matahari sebelum pukul 09.00 pagi dan setelah pukul 16.00 sore, karena sinar matahari

mengurangi kolesterol darah. Cara lain istirahat yang cukup, hal ini akan menjaga tubuh

dalam kondisi alkali (basa). Dalam kondisi ini tubuh akan melakukan metabolism secara

normal.

Proses penuaan sel-sel tubuh berjalan lebih lambat, hal ini sangat menguntungkan jika

terjadi pada alat-alat vital tubuh. Selain itu, makan makanan bergizi seimbang. Manusia

dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, dimulai dari saat pembuahan, berlangsung

sepanjang masa hidupnya hingga dewasa sampai masa tua, memerlukan zat gizi yang

terkandung dalam makanan. Jadi manusia mendapat zat gizi atau nutrient dalam bentuk

makanan yang berasal dari hewan (hewani) dan tumbuh-tumbuhan (nabati). Makanan dengan

gizi seiimbang adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat

pengatur.

Cara orang-orang Jepang mencegah Penyakit Degeneratif adalah banyak

mengkonsumsi ikan. Penduduk Jepang setiap hari mengonsumsi ikan dan rumput laut.

Page 16: Makalah Penyakit Degeneratif

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mutu protein ikan setingkat dengan mutu

protein daging, sedikit di bawah mutu protein telur dan di atas mutu protein serelia dan

kacang-kacangan. Ikan adalah sumber protein dan memiliki kandungan asam lemak omega-3

yang mempunyai peran dalam pencegahan penyakit generatif, seperti jantung koroner,

diabetes, tekanan darah tinggi, stroke, kanker. Mengkonsumsi ikan sejak usia muda juga

dapat menunjang perkembangan kesehatan dan kecerdasan otak.

H. Tips Cara Hidup Sehat Untuk Menghindari Penyakit Degeneratif

Ada beberapa tips cara hidup yang dapat kita lakukan agar terhindar dari berbagai

macam penyakit degeneratif, tips tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

1. Batasi asupan gula (baik camilan, soft drink, coklat dll).

2. Kurangi asupan purin (dari bahan makanan, misalnya: jerohan, alkohol, sarden,

burung dara, unggas, kaldu daging, emping, tape).

3. Diet rendah lemak. (lemak tinggi pada kuning telur, keju, kepiting, udang, kerang,

cumi, susu dan santan).

4. Cegah kegemukan (untuk orang Asia BMI ideal = 8.5 – 22.9 kgm2 )

5. Hindari asupan garam yang berlebihan.

6. Berhenti merokok.

7. Latihan/olahraga harian sekitar 300 kkal perhari atau jalan 3 km.

8. Tidur 6 jam per hari.

9. Berhenti minum alkohol.

10. Medical check up teratur, terutama yang berusia > 40 th, lakukan tiap 3, 6 dan 12

bulanan.

BAB III

PENUTUP

Page 17: Makalah Penyakit Degeneratif

A. Kesimpulan

Penyakit degeneratif adalah penyakit yang mengiringi proses penuaan pada seseorang

seiring bertambahnya usia. Penyebab penyakit sering tidak diketahui, termasuk diantaranya

kelompok penyakit yang dipengaruhi oleh faktor genetik atau paling sedikit terjadi pada salah

satu anggota keluarga (faktor familial) sehingga sering disebut penyakit heredodegeneratif.

Beberapa contoh penyakit degeneratif yang sering ditemukan antara lain, diabetes

melitus (DM), osteoartritis (OA), osteoporosis, penyakit jantung koroner (PJK), asam urat,

stroke, dan hiperlipidemia (Kolesterol dan Lemak Tinggi). Faktor-faktor resiko utama

penyebab penyakit degeneratif adalah pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik,

serta konsumsi rokok. Saat ini dapat dikatakan faktor dari luar memiliki potensi lebih tinggi

untuk menimbulkan penyakit degeneratif dibandingkan faktor dari dalam ( faktor genetika

atau keturunan).

Gizi dan penyakit degeneratif sangat erat hubungannya, mengingat pola makan yang

salah meningkatkan resiko penyakit degeneratif. Pola makan yang tidak sehat contohnya

adalah mengonsumsi makanan berlemak jenuh seperti junk food serta makanan berkolestrol

lainnya. Makanan yang kita konsumsi akan membentuk antioksidan yang penting untuk

melindungi tubuh. Asal terbentuknya antioksidan ini dibedakan menjadi dua yakni

intraseluler (di dalam sel) dan ekstraseluler (di luar sel) atau dari makanan. Dan aktioksidan

tubuh bisa dikelompokkan menjadi 3 yakni, antioksidan primer, antioksidan sekunder dan

antioksidan tersier.

Konsumsi bahan makanan non--nabati juga memberi pengaruh terhadap

penyakit degeneratif. Namun, bukan berarti penyebab penyakit degeneratif, karena

konsumsi bahan makanan non-nabati sehingga harus dihindari. Yang perlu diperhatikan

adalah banyaknya konsumsi bahan makanan non-nabati tersebut (daging). Sesuatu yang

berlebih memanglah tidak baik untuk kesehatan tubuh.

Modernisasi dan kepraktisan saat ini dalam melakukan setiap aktivitas,

mempengaruhi kurangnya aktivitas fisik seseorang, terutama bagi mereka pekerja yang serba

elektronik. Jadi, kesehatan tubuh sangat bergantung pada apa yang kita berikan dan apa yang

kita lakukan pada tubuh itu sendiri.

B. Saran

Setiap orang hendaknya mulai memberlakukan kebiasaan gaya hidup sehat dan

menerapkan pola makan sehat di kehidupan sehari-hari. Mengingat faktor resiko utama

Page 18: Makalah Penyakit Degeneratif

penyebab penyakit degeneratif adalah gaya hidup yang kurang tepat dan pola makan yang

tidak sehat. Dalam memberlakukan gaya hidup sehat dan pola makan sehat kemauan yang

kuat dan dukungan dari lingkungan sangat dibutuhkan dalam hal mengingatkan upaya

perubahan kebiasaan gaya hidup dan pola makan sehat.

Ada beberapa tips cara hidup yang dapat kita lakukan agar terhindar dari berbagai

macam penyakit degeneratif, tips tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

1. Batasi asupan gula (baik camilan, soft drink, coklat dll).

2. Kurangi asupan purin (dari bahan makanan, misalnya: jerohan, alkohol,

sarden, burung dara, unggas, kaldu daging, emping, tape).

3. Diet rendah lemak. (lemak tinggi pada kuning telur, keju, kepiting, udang,

kerang, cumi, susu dan santan).

4. Cegah kegemukan (untuk orang Asia BMI ideal = 8.5 – 22.9 kgm2 )

5. Hindari asupan garam yang berlebihan.

6. Berhenti merokok.

7. Latihan atau olahraga harian sekitar 300 kkal perhari atau jalan 3 km.

8. Tidur 6 jam per hari.

9. Berhenti minum alkohol.

10. Medical check up teratur, terutama yang berusia > 40 th, lakukan tiap 3, 6 dan

12 bulanan.

DAFTAR PUSTAKA

Page 19: Makalah Penyakit Degeneratif

Japardi, Iskandar. (2002). Penyakit Degeneratif Pada Medula Spinalis. (online)

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1990/1/bedahiskandar%20japardi39.pdf.

Diakses tanggal 5 September 2014.

Primalia, Trina Irawanti. Penyakit Degeneratif. (online)

http://www.kerjanya.net/faq/6648-penyakit-degeneratif.html. Diakses tanggal 5 September

2014.

N,N. Cara Efektif Untuk Menghindari Berbagai Penyakit Degeneratif. (online)

http://www.ilmukesehatan.com/644/cara-efektif-untuk-menghindari-berbagai-macam-

penyakit-degeneratif.html. Diakses tanggal 5 September 2014.

Kabupaten Kudus. (2012). Penyakit Degeneratif. (online)

http://www.rsudkudus.com/gizi-dan-penyakit-degeneratif/. Diakses tanggal 5 September

2014.

Handajani, Andianti.,dkk. (2010). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola

Kematian Pada Penyakit Degeneratif Di Indonesia. (online)

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=80689&val=4892&title. Diakses tanggal

5 September 2014.