referat kelainan degeneratif

Upload: adamendut

Post on 03-Jun-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    1/49

    PENDAHULUAN

    Kelainan degeneratif adalah istilah medis untuk menjelaskan suatu penyakit yang

    muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan normal menjadi lebih

    buruk.

    Kelainan degeneratif terjadi karena adanya proses penuaan, biasanya terjadi saat usia

    bertambah tua. Proses menua didefinisikan sebagai proses yang mengubah seorang dewasa

    sehat menjadi seorang yang rentan dengan berkurangnya sebagian besar cadangan sistem

    fisiologis dan meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit. Tetapi saat ini penyakit

    degeneratif dapat terjadi pada orang yang umurnya lebih muda. Terutama di Indonesia, penyakit

    degeneratif saat ini banyak terjadi di kalangan muda dan di perkotaan. Penyebab utamanya

    adalah perubahan gaya hidup akibat urbanisasi dan modernisasi.

    Proses penuaan (degeneratif) juga terjadi pada sistem muskuloskeletal. Kelainan

    degeneratif tulang adalah kelainan yang timbul akibat dari proses degenerasi sel tulang.

    Kelainan degeneratif pada sendi dan tulang meliputi osteoporosis, osteoarthritis, plantar

    fasciitis, trigger finger, dan tendoaginitis de !uerain.

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    2/49

    TINJAUAN PUSTAKA

    1. OSTEOARTHRITIS

    1.1 Definisi

    "steoarthritis ("#) merupakan suatu penyakit sendi degeneratif dengan progresif lambat

    yang tidak diketahui penyebabnya, meskipun terdapat beberapa faktor resiko yang berperan,

    ditandai adanya perubahan metabolik, biokimia, struktur rawan sendi serta jaringan sekitarnya,

    sehingga menyebabkan gangguan fungsi sendi.

    Kelainan utama pada "# adalah kerusakan rawan sendi yang dapat diikuti dengan

    penebalan tulang subkondral, pertumbuhan osteofit, kerusakan ligamen dan peradangan ringan

    pada sinoium, sehingga sendi yang bersangkutan membentuk efusi.

    Keadaan ini berkaitan dengan usia lanjut, terutama pada sendi$sendi tangan dan sendi

    besar yang menanggung beban dan secara klinis ditandai oleh nyeri, deformitas, pembesaran

    sendi, dan hambatan gerak.

    1.2 Epidemiologi

    "# merupakan penyakit rematik sendi yang paling banyak mengenai terutama pada

    orang$orang diatas %& tahun. 'i atas % orang berusia *% tahun menggambarkan "# pada

    gambaran +$ray, meskipun hanya %$%& hanya mengalami gejala. -mur di bawah % tahun

    prealensi terjadinya osteoarthritis lebih banyak terjadi pada pria sedangkan pada umur %% tahun

    lebih banyak terjadi pada wanita. Pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa terjadi

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    3/49

    Progresifitas dari "# biasanya berjalan perlahan$lahan, terjadi dalam beberapa tahun

    atau bahkan dekade. /yeri yang timbul biasanya menjadi sumber morbiditas awal dan utama

    pada pasien dengan "#. Prealensi "# berbeda$beda pada berbagai ras. Terdapat

    kecenderungan bahwa kemungkinan terkena "# akan meningkat seiring dengan pertambahan

    usia.

    'i Indonesia, prealensi osteoartritis mencapai % pada usia 0& tahun, & pada usia

    &$*& tahun, dan *% pada usia 1*2 tahun. -ntuk osteoartritis lutut prealensinya cukup tinggi

    yaitu 2%,% pada pria dan 23,4 pada wanita. Pasien "# biasanya mengeluh nyeri waktu

    melakukan aktiitas atau jika ada pembebanan pada sendi yang terkena.

    1.3 Eiologi d!n "!#o$ Resi#o

    5tiologi penyakit ini tidak diketahui dengan pasti. -ntuk penyakit dengan penyebab

    yang tidak jelas, istilah faktor resiko (faktor yang meningkatkan resiko penyakit) adalah lebih

    tepat.

    6eberapa faktor resiko akan dibahas lebih di bawah ini, antara lain 7

    -mur

    'ari semua faktor resiko untuk timbulnya "#, faktor penuaan adalah yang terkuat.

    Prealensi dan beratnya "# semakin meningkat dengan bertambahnya umur. "#

    hampir tidak pernah ada pada anak$anak, jarang pada umur di bawah & tahun dan

    sering pada umur di atas *& tahun. Karena pada orang lanjut usia pembentukan

    kondroitin sulfat yang merupakan substansi dasar tulang rawan berkurang dan dapat

    terjadi fibrosis tulang rawan.

    8enis kelamin

    9rekuensi "# lebih banyak pada wanita daripada laki. :al ini menunjukkan adanya

    peran hormonal pada patogenesis "#.

    ;elain itu, predominasi wanita pada "# dipengaruhi oleh kebiasaan wanita dalam

    menggunakan sepatu ber$hak tinggi. 6erdasarkan penelitian, pemakaian sepatu ber$

    hak tinggi menunjukkan peningkatan tekanan terhadap sendi pallatofemoral dan

    kompartemen medial lutut. :al ini merupakan predisposisi perubahan degeneratif

    pada sendi, dalam hal ini "#.

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    4/49

    ;uku bangsa

    Prealensi dan pola terkenanya sendi pada "# nampaknya terdapat perbedaan di

    antara masing$masing suku bangsa. dan >II, protein pengikat atau

    proteoglikan dikatakan berperan dalam timbulnya kecenderungan familial pada "#

    tertentu (terutama "# banyak sendi).

    Kegemukan dan penyakit metabolik

    6erat badan yang berlebih nyata berkaitan dengan meningkatnya resiko untuk

    timbulnya "# baik pada wanita maupun pada pria. Kegemukan ternyata tidak hanya

    berkaitan dengan "# pada sendi yang menanggung beban, tetapi juga dengan "#

    sendi lain (tangan atau sternoklaikula). "leh karena itu di samping faktor mekanis

    yang berperan (karena meningkatnya beban mekanis), diduga terdapat faktor lain

    (metabolik) yang berperan pada timbulnya kaitan tersebut. Peran faktor metabolik danhormonal pada kaitan antara "# dan kegemukan juga disokong oleh adanya kaitan

    antara "# dengan penyakit jantung koroner, diabetes melitus, dan hipertensi. Pasien$

    pasien "# ternyata mempunyai resiko penyakit jantung koroner dan hipertensi yang

    lebih tinggi daripada orang$orang tanpa "#.

    ?edera sendi, pekerjaan, dan olah raga

    Pekerjaan berat maupun dengan pemakaian satu sendi yang terus menerus (misalnya

    tukang pahat, pemetik kapas) berkaitan dengan peningkatan resiko "# tertentu.

    'emikian juga cedera sendi dan olah raga yang sering menimbulkan cedera sendi

    berkaitan dengan "# yang lebih tinggi.

    Peran beban benturan yang berulang pada timbulnya "# masih menjadi pertentangan.

    #ktiitas$aktiitas tertentu dapat menjadi predisposisi "# cedera traumatik (misalnya,

    robek meniskus, ketidakstabilan ligamen) yang dapat mengenai sendi. #kan tetapi

    selain cedera sendi yang nyata, hasil$hasil penelitian tidak menyokong pemakaian

    yang berlebihan sebagai suatu faktor untuk timbulnya "#.

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    5/49

    Kelainan pertumbuhan

    Kelainan kongenital dan pertumbuhan paha (misalnya penyakit Perthes dan dislokasi

    kongenital paha) telah dikaitkan dengan timbulnya "# paha pada usia muda.

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    6/49

    Perubahan dari proteoglikan menyebabkan tingginya resistensi dari tulang rawan

    untuk menahan kekuatan tekanan dari sendi dan pengaruh$pengaruh yang lain yang

    merupakan efek dari tekanan. Penurunan kekuatan dari tulang rawan disertai perubahan yang

    tidak sesuai dari kolagen. Pada leel teratas dari tempat degradasi kolagen memberikan

    tekanan yang berlebihan pada serabut saraf dan tentu saja menimbulkan kerusakan mekanik.

    Kondrosit sendiri akan mengalami kerusakan. ;elanjutnya akan terjadi perubahan

    komposisi molekuler dan matriks rawan sendi, yang diikuti oleh kelainan fungsi matriks

    rawan sendi.

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    7/49

    Oseo!$'$iis p$ime$

    "steoarthritis primer atau dapat disebut osteoarthritis idiopatik, tidak memiliki

    penyebab yang pasti (tidak diketahui) dan tidak disebabkan oleh penyakit

    sistemik maupun proses perubahan lokal pada sendi.

    Oseo!$'$iis Se#(nde$

    "steoarthritis sekunder disebabkan oleh penyakit atau kondisi lainnya. Kondisi$

    kondisi yang dapat menjurus pada osteoarthritis sekunder termasuk kegemukan,

    trauma atau operasi yang berulangkali pada struktur$struktur sendi, sendi$sendi

    abnormal waktu dilahirkan (kelainan$kelainan kongenital), gout, diabetes, dan

    penyakit$penyakit hormonlain.

    P$im!$) Se*ond!$)+ ,ommon *!(ses

    Lo#!l

    Tangan7 /odus :eberden dan

    6ouchard

    (nodal), karpal metacarpal I

    Trauma

    #kut

    Kronik (pekerjaan, "B)

    Kaki 7 halluks algus, halluks rigids,

    jempol terkontraksi (jempol paluCcock

    up),

    talonaikularis

    Kongenital atau perkembangan

    Penyakit lokal7 Aegg$?ale$Perthes,

    dislokasi panggul kongenital, epifisis

    selip

    Faktor mekanis7 panjang ektremitas

    bawah tidak sama, deformitas

    algusCarus, hipermobilitas

    Displasia tulang 7 displasia

    epifisis,displasia spondiloapofisis,

    osteonikondistrofi

    Lutut7

    Kompartemen medial

    Kompartemen lateral

    Kompartemen patelofemoralis

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    8/49

    Tempat tunggal lainnya, misalnya

    glenohumeralis, akromioklaikularis,

    tibiotalar, sakroiliaka,

    temporomandibularis

    Penyakit tulang dan sendi lain

    Lokal7 fraktur, necrosis aaskular,

    infeksi,

    Difus7 arthritis rheumatoid

    (peradangan), penyakit Paget,

    osteopetrosis, osteokondritis

    -ene$!lis!!("#=)

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    9/49

    =angguan ini biasanya semakin bertambah berat secara perlahan sejalan dengan

    pertambahan rasa nyeri.

    c) Kaku pagi

    Basa kaku pada sendi dapat timbul setelah pasien berdiam diri atau tidak melakukan

    banyak gerakan, seperti duduk di kursi atau mobil dalam waktu yang cukup lama,

    bahkan setelah bangun tidur di pagi hari.

    d) Pembesaran sendi ( deformitas )

    ;endi yang terkena secara perlahan dapat membesar.

    e) Pembengkakan sendi yang asimetris

    Pembengkakan sendi dapat timbul dikarenakan terjadi efusi pada sendi yang

    biasanya tidak banyak ( 0 2&& cc ) atau karena adanya osteofit, sehingga bentuk

    permukaan sendi berubah.

    f) Tanda E tanda peradangan

    Tanda E tanda adanya peradangan pada sendi (nyeri tekan, gangguan gerak, rasa

    hangat yang merata, dan warna kemerahan) dapat dijumpai pada "# karena adanya

    synoitis. 6iasanya tanda E tanda ini tidak menonjol dan timbul pada perkembangan

    penyakit yang lebih jauh. =ejala ini sering dijumpai pada "# lutut.

    g) Perubahan gaya berjalan

    =ejala ini merupakan gejala yang menyusahkan pasien dan merupakan ancaman

    yang besar untuk kemandirian pasien "#, terlebih pada pasien lanjut usia. Keadaan

    ini selalu berhubungan dengan nyeri karena menjadi tumpuan berat badan terutama

    pada "# lutut.

    h) Krepitasi

    Basa gemertak (kadang$kadang dapat terdengar) pada sendi yang sakit.

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    10/49

    . krepitus

    . nyeri tekan tepi tulang

    %. pembesaran tulang sendi

    *. tidak teraba hangat pada sendi

    ?atatan7 ;ensitiitas F% dan spesifisitas *F.

    Klinis d!n $!diologis+

    /yeri sendi dan paling sedikit 2 dari kriteria di bawah ini7

    2. umur 1 %& tahun

    3. kaku sendi 0& menit

    . krepitus disertai osteofit

    ?atatan7 ;ensitiitas F2 dan spesifisitas *.

    Klinis d!n l!o$!o$is+

    /yeri sendi ditambah adanya % dari kriteria di bawah ini7

    2. usia 1%& tahun

    3. kaku sendi 0& menit

    . Krepitus

    . nyeri tekan tepi tulang

    %. pembesaran tulang

    *. tidak teraba hangat pada sendi terkena

    4. A5'0& mmCjam

    . B9 027&

    F. analisis cairan sinoium sesuai osteoarthritis

    ?atatan7 ;ensitiitas F3 dan spesifisitas 4%.

    Peme$i#s!!n R!diologi

    'iagnosis "# selain dari gambaran klinis, juga dapat ditegakkan dengan gambaran

    radiologis. =ambaran radiografi sendi yang menyokong diagnosis "#, ialah7

    Penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris (lebih berat pada daerah yang

    menanggung beban)

    Peningkatan densitas (sclerosis) tulang subkondral

    Kista tulang

    "steofit pada pinggir sendi

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    11/49

    Perubahan struktur anatomi sendi

    -!m!$ ! -!m!$

    -!m!$ * -!m!$ d

    -!m!$ e -!m!$ f

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    12/49

    -!m!$ g

    -!m!$ '

    Keterangan gambar7

    =ambar E a 7 =ambaran sendi tungkai normal

    =ambar E b 7 #danya pembentukan osteofit dan penyempitan celah sendi pada sendi

    tungkai

    =ambar E c 7 =ambaran sendi panggul normal

    =ambar E d 7 #danya pembentukan osteofit pada sendi panggul

    =ambar E e 7 "steofit pada sendi jari tangan ('IP 2)

    =ambar E f 7 Pembentukan sklerosis subkondral

    =ambar E g 7 "steoartritis erosif (pada tahap lanjut)

    =ambar E h 7 'eformitas tungkai

    Peme$i#s!!n l!o$!o$i(m

    :asil pemeriksaan laboratorium pada "# biasanya tidak banyak berguna. 'arah tepi

    (hemoglobin, leukosit, laju endap darah) dalam batas$batas normal, kecuali "# generalisata

    yang harus dibedakan dengan artritis peradangan. Pemeriksaan imunologi (#/#, faktor

    reumatoid, dan komplemen) juga normal. ?airan sendi seringkali juga normal. Pada "# yang

    disertai peradangan, mungkin didapatkan penurunan iskositas, pleiositosis ringan sampai

    sedang, peningkatan ringan sel peradangan (0 &&&Cm) dan peningkatan protein. Pada

    pemeriksaan urin, akan ditmukan tanda yang khas bila penyebab "# adalah alkaptonuria

    (homogentisic acid).

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    13/49

    1. Di!gnosis 4!nding

    6eberapa kelainan yang menyerupai osteoartritis, antara lain 7

    2. Penyakit$penyakit metabolik dan herediter yang dapat menimbulkan gambaran radiografi

    "# (misalnya hiperparatirodisme, oochronosis, alkaptonuria, dll).

    3. Penyakit sendi lain yang cukup berat (tetapi jarang) 7 osteonekrosis, neuropati ?harcot,

    sinoitis ilonodular, dan kondromatosis sinoial.

    . Penyakit sendi peradangan atau kristal 7 gout, pseudogout, atritis bakterial atau B#. :al

    ini terutama pada pasien$pasien dengan tanda$tanda peradangan yang nyata, meskipun

    terdapat gambaran radiografi untuk "#.

    . Penyakit reumatik jaringan ikat (misalnya bursitis anserin, periartritis bahu,sindrom

    carpal tunnel, dan tenosinoitis). Penyakit$penyakit ini perlu dipertimbangkan meskipun

    gambaran klinis dan radiografi menyokong "#. :arus selalu dipertanyakan apakah nyeri

    sendi pada pasien timbul karena "# atau ada penyakit$penyakit tersebut.

    1.5 Pen!!l!#s!n!!n

    Tujuan penatalaksanaan pasien dengan osteoarthritis adalah7

    2.

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    14/49

    6eban pada lutut berlebihan karena kaki yang tertekuk (pronatio).

    b. Diet

    'iet untuk menurunkan berat badan pasien "# yang gemuk harus menjadi program

    utama pengobatan "#. Penurunan berat badan seringkali dapat mengurangi

    timbulnya keluhan dan peradangan.

    6eberapa hal yang berkaitan dengan diet pada "#, antara lain 7

    "besitas meningkatkan faktor resiko perkembangan osteoartritis.

    Gitamin ? penting dalam perkembangan normal kartilago. 'efisiensi

    itamin ? akan memicu perkembangan kartilago menjadi lemah. Gitamin ?

    dapat diperoleh dari buah$buahan, atau suplemen.

    ;eseorang dengan densitas tulang yang rendah, missal pada osteoporosis,

    kemungkinan memiliki resiko yang tinggi terkena "#. "lah raga dan asupan

    calcium yang adekuat dapat mengontrol densitas tulang.

    'efisiensi Gitamin ' meningkatkan resiko terjadinya penyempitan celah

    sendi dan perkembangan "#. ;uplementasi itamin ' yang

    direkomendasikan adalah && I- per hari.

    Pada tahun$tahun ini, suplemen glucosamine dan kondroitin dapat

    mengurangi gejala, termasuk nyeri dan kekakuan.

    c. Dukungan psiko-sosial

    'ukungan (pengertian) psiko$sosial diperlukan oleh pasien "# oleh karena sifatnya

    yang menahun dan ketidakmampuan yang ditimbulkannya. 'i satu pihak, pasien

    ingin menyembunyikan ketidakmampuannya, di pihak lain ia ingin orang lain turut

    memikirkan penyakitnya. Pasien "# seringkali keberatan untuk memakai alat$alat

    pembantu karena faktor$faktor psikologis.

    d. Fisioterapi

    9isioterapi berperan penting pada penatalaksanaan "#, yang meliputi pemakaian

    panas dan dingin dan program latihan yang tepat. Pemakaian panas yang ssedang

    diberikan sebelum latihan untuk mengurangi rasa nyeri dan kekakuan. Pada sendi

    yang masih aktif sebaiknya diberi dingin, dan obat$obat gosok jangan dipakai

    sebelum pemanasan. 6erbagai sumber panas dapat dipakai, seperti hidrokolator,

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    15/49

    bantalan elektrik, ultrasonik, inframerah, diatermi, mandi parafin, dan mandi dari

    pancuran panas.

    Program latihan bertujuan untuk memperbaiki gerak sendi dan memperkuat otot

    yang biasanya atropik pada sekitar sendi "#. Aatihan isometrik lebih baik daripada

    isotonik karena mengurangi tegangan pada sendi. #tropi rawan sendi dan tulang

    yang timbul pada tungkai yang lumpuh, timbul karena berkurangnya beban ke sendi

    oleh karena otot$otot periartikular memegang peranan penting terhadap

    perlindungan rawan sendi dari beban, maka penguatan otot$otot tersebut adalah

    penting.

    Jenis67enis L!i'!n (n(# OA

    e. Akupunktur

    #kupunktur merupakan pengobatan tradisional dari ?ina berupa penusukan jarum

    pada tempat$tempat tertentu yang merupakan jalur saraf, bertujuan untuk

    memperbaiki kesehatan.

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    16/49

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    17/49

    gagal jantung kongestif pada pasien usia lanjut). =agal ginjal mungkin dipicu

    oleh #I/; khususnya pada pasien yang sebelumnya sudah mengidap gagal

    ginjal.

    c. ?hondroprotectie

    Hang dimaksud dengan chondoprotectie agent adalah obat$obatan yang dapat

    menjaga dan merangsang perbaikan (repair) tulang rawan sendi pada pasien "#,

    sebagian peneliti menggolongkan obat$obatan tersebut dalam Slow Acting Anti

    Osteoarthritis Drugs (;##"'s) atauDisease odifying Anti Osteoarthritis Drugs

    ('

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    18/49

    merusak kondroitin secara langsung. 'alam percobaan klinis dilaporkan

    bahwa pemberian supero+ide dismutase dapat mengurangi keluhan$keluhan

    pada pasien "#.

    d. Tranu@emad (medikamentosa terbaru, masih dalam penelitian)

    'idalam salah satu studi dan penelitian didapatkan bukti konsep pengobatan

    trane@umad dikaitkan sengan penurunan nyeri sendi dan peningkatan fungsi dengan

    efek samping ringan diantara pasien dengan "# lutut dari sedang sampai parah.

    Trane@umad adalah suatu humanis Ig=3 monoklonal antibodi yang bekerja

    menghambat nere growth factor yang memblik interaksi antara nere factor

    dengan receptor. Trk# dan p4%.

    4. O! opi#!l

    2. Krim rubefacients dan capsaicin.

    6eberapa sediaan telah tersedia di Indonesia dengan cara kerja pada umumnya

    bersifat counter irritant!

    3. Krim /;#I's

    ;elain @at berkhasiat yang terkandung didalamnya, perlu diperhatikan campuran

    yang dipergunakan untuk penetrasi kulit. ;alah satu yang dapat digunakan adalah

    gel piro+icam, dan sodium diclofenac.

    ,. In7e#si in$!!$i#(l!$8in$! lesi

    Injeksi intra artikular ataupun periartikular bukan merupakan pilihan utama

    dalam penanganan osteoartritis. 'iperlukan kehati$hatian dan selektifitas dalam

    penggunaan modalitas terapi ini, mengingat efek merugikan baik yang bersifat lokal

    maupun sistemik. Pada dasarnya ada 3 indikasi suntikan intra artikular yakni penanganan

    simtomatik dengan steroid, dan iskosuplementasi ('

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    19/49

    Penelitian selanjutnya tidak menunjukan keuntungan yang nyata pada pasien "#,

    sehingga hal ini masih kontroersial.

    :anya diberikan jika ada satu atau dua sendi yang mengalami nyeri dan

    inflamasi yang kurang responsif terhadap pemberian /;#I's, tak dapat mentolerir

    /;#I's atau ada komorbiditas yang merupakan kontra indikasi terhadap pemberian

    /;#I's. Teknik penyuntikan harus aseptik, tepat dan benar untuk menghindari

    penyulit yang timbul. ;ebagian besar literatur tidak menganjurkan dilakukan

    penyuntikan lebih dari sekali dalam kurun bulan atau setahun kali terutama untuk

    sendi besar penyangga tubuh.

    'osis untuk sendi besar seperti lutut &$%& mgCinjeksi, sedangkan untuk

    sendi$sendi kecil biasanya digunakan dosis 2& mg.

    3. #sam hialuronat

    'isebut juga "icosupplementoleh karena salah satu manfaat obat ini adalah

    memperbaiki iskositas cairan synoial. "bat ini diberikan intra$artikuler. "bat ini

    memegang peranan penting dalam pembentukan matriks tulang rawan melalui

    agregasi dengan proteoglikan.

    'i Indonesia terdapat sediaan injeksi :yaluronan. Penyuntikan intra

    artikular biasanya untuk sendi lutut (paling sering), sendi bahu dan koksa. 'iberikan

    berturut$turut % sampai * kali dengan interal satu minggu masing$masing 3 sampai

    3,% ml :yaluronan. Teknik penyuntikan harus aseptik, tepat dan benar. Kalau tidak

    dapat timbul berbagai penyulit seperti artritis septik, nekrosis jaringan dan abses

    steril. Perlu diperhatikan faktor alergi terhadap unsurCbahan dasar hyaluronan

    misalnya harus dicari riwayat alergi terhadap telur. (ada sediaan di Indonesia

    diantaranya adalah#yalgan, dan Osfle$!

    . ;tem sells

    #khir$akhir ini banyak penelitian baru mengenai penggunaan stem sel untuk

    terapi "# terutama "# pada lutut, salah satunya di Iran. 'ilakukan penelitian selama

    periode satu tahun, dengan menyuntikan stem sel intraartikular kepada pasien dengan

    "# lutut yang berat. 'idapatkan hasil yang memuaskan dan tidak ditemukan efek

    samping lokal atau sistemik. /yeri, status fungsional lutut, dan berjalan kaki

    cenderung ditingkatkan hingga enam bulan pasca injeksi, setelah itu rasa sakit

    tampaknya sedikit meningkat dan kemampuan pasien berjalan sedikit menurun.

    Perbandingan gambar resonansi magnetik (

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    20/49

    perbaikan atas tulang subchondral dan penurunan yang cukup besar dalam ukuran

    patch pembengkakan subchondral dalam tiga dari enam pasien.

    ;elanjutnya, terapi ini memiliki potensi regenerasi kartilago artikular yang

    hancur dalam lutut osteoarthritic.

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    21/49

    A$'$opl!s)

    1.19 Pen*eg!'!n

    Pencegahan primer dan sekunder sebaiknya dipikirkan dalam pengobatan "#.

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    22/49

    Trigger fingeradalag gangguan umum yang sering terjadi dan ditandai dimana jari yang

    dibengkokkan tiba$tiba tidak dapat diluruskan kembali serta berhubungan dengan disfungsi dan

    nyeri yang disebabkan penebalan setempat pada suatu tendon fleksor, dalam kombinasi dengan

    adanya penebalan selubung tendon pada tempat yang sama.

    2.2 Epidemiologi

    Pada -mumnya penebalan selubung tendon fleksor synoial dapat mengganggu

    pergerakan tendon. :al ini biasanya terkait dengan rheumatoid arthritis, diabetes, pekerjaan

    berat.Kemungkinan untuk terjadi pada wanita adalah lebih besar daripada pada laki$laki yaitu

    sebesar 4%.

    8ari macet dapat menjadi sumber rasa sakit yang signifikan. ;elain itu, ruang gerak

    yang terbatas pada jari dapat mengganggu. #tiitas fungsional (seperti menggenggam dan

    mengetik). /amun tidak ada kematian yang terkait dengan kondisi ini. Tidak ada

    kecenderungan rasial diketahui terkait dengan trigger finger. 8ari macet paling sering terjadi

    pada orang dewasa, dengan kisaran usia rata$rata adalah %3$*3 tahun.

    2.3 Eiologi

    Penyebab potensial trigger fingertelah dapat dijelaskan, tetapi etiologi tetap idiopatik,

    artinya penyebabnya tidak diketahui. Kemungkinan disebabkan oleh trauma lokal dengan stresdan degeneratif. #da yang menghubungkan penyebab trigger fingerkarena penggunaan fleksi

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    23/49

    tangan yang terus$menerus dan pada tiap indiidu sering dengan penyebab multifaktor. "leh

    karena itu sering disebut dengan tenosinoitis stenosing (stenosans tenoaginitis khusus pada

    jari). ;tenosing berarti penyempitan terowongan atau tabung$seperti struktur (selubung tendon).

    Tenosynoitis berarti radang tendon.

    Pasien dengan riwayat penyakit collagen ascullar seperti rheumatoid artritis, diabetes

    mellitus, arthitis psoriatis, amyloidosis, hipotiroid, sarkoidosis, dan pigmented ilonodular

    synoitis memiliki faktor resiko lebih besar terkena trigger finger dibandingkan orang yang

    tidak memiliki riwayat tersebut.

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    24/49

    2.% /!nifes!si Klinis

    'iagnosa dibuat secara eksklusif dengan anamnesa yang menyeluruh dan pemeriksaan

    fisik. Trigger finger dapat mengenai lebih dari satu jari pada satu waktu, meskipun biasanya

    lebih sering terjadi pada ibu jari, tengah, atau jari manis. Trigeer finger biasanya lebih menonjol

    di pagi hari, atau saat memegang obyek dengan kuat.

    =ejala ini muncul biasanya dimulai tanpa adanya cidera. =ejala$gejala ini termasuk

    adanya benjolan kecil, nyeri di telapak tangan, pembengkakan, rasa tidak nyaman di jari dan

    sendi. Kekakuan akan bertambah jika pasien tidak melakukan aktifitas, misalnya saat anda

    bangun pagi. 'an kadang kekakuan akan berkurang saat melakukan aktifitas. Kadang kadang

    jika tendon terasa bebas bisa bergerak tegak akan dirasakan sendi seperti terjadi LdislokasiL Cpergeseran sendi. Pada kasus$kasus yang berat jari tidak dapat diluruskan bahkan dengan

    bantuan. Pasien dengan diabetes biasanya akan terkena lebih parah.

    Pada tingkat sendi palmaris distal, nodul bisa teraba lembut, biasanya di atas sendi

    metakarpofalangealis (

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    25/49

    2.& Di!gnosis

    ;ecara umum, tidak ada tes laboratorium yang diperlukan dalam diagnosis jari macet.

    8ika ada kecurigaan tentang kondisi, adanya diagnosis yang terkait, seperti diabetes, rheumatoid

    arthritis, atau penyakit lain pada jaringan ikat, antara lain, hemoglobin glikosilasi (:gb#2c),

    gula darah puasa, atau faktor rheumatoid harus diperiksa.

    ;ecara umum, tidak ada pencitraan yang diperlukan dalam kasus jari macet. Tidak ada

    tes lebih lanjut yang biasanya diperlukan.

    2. Pen!!l!#s!n!!n

    !. Te$!pi "!$m!#ologi

    Pengobatan /;#I'

    6erikan pengobatan non steroid seperti aspirin, ibuprofen, naprosyn, atau ketoprofen.

    Injeksi Korstikosteroid

    Injeksi kortikosteroid untuk pengobatan trigger finger telah dilakukan sejak 2F%.

    Tindakan ini harus dicoba sebelum interensi bedah karena sangat efektif (hingga F),

    terutama pada pasien non$diabetes dengan onset baru$baru ini terkena gejala dan satu

    digit dengan nodul teraba. :al ini diyakini bahwa injeksi kortikosteroid kurang berhasil

    pada pasien dengan penyakit lama (durasi 1 * bulan), diabetes mellitus, dan keterlibatan

    beberapa digit karena tidak mampu untuk membalikkan perubahan metaplasia chondroid

    yang terjadi pada katrol #2. Injeksi diberikan secara langsung ke dalam selubung tendon,

    /amun, laporan menunjukkan bahwa injeksi e+trasynoial mungkin efektif, sambil

    mengurangi risiko tendon rupture(pecah). Pecah Tendon adalah komplikasi yang sangat

    jarang, hanya satu kasus yang dilaporkan. Komplikasi lain termasuk atrofi kulit, nekrosis

    lemak, hipopigmentasi kulit sementara eleasi glukosa serum pada penderita diabetes,

    dan infeksi. 8ika gejala tidak hilang setelah injeksi pertama, atau muncul kembali setelah

    itu, suntikan kedua biasanya lebih mungkin untuk berhasil sebagai tindakan awal.

    . Te$!pi nonf!$m!#ologi

    Kompreskan es selama lima sampai lima belas menit pada daerah yang bengkak dan

    nyeri.

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    26/49

    :indari aktifitas yang mengakibatkan tendon mudah teriritasi, seperti latihan jari yang

    berulang$ulang.

    ;plinting

    Tujuan splinting adalah untuk mencegah gesekan yang disebabkan oleh pergerakantendon fleksor melalui katrol #2 yang sakit sampai hilangnya peradangan. ;ecara umum

    splinting merupakan pilihan pengobatan yang tepat pada pasien yang menolak atau ingin

    menghindari injeksi kortikosteroid. ;ebuah studi pekerja manual dengan interfalangealis

    distal ('IP) di splint dalam ekstensi penuh selama * minggu menunjukkan pengurangan

    gejala pada lebih dari %& pasien.

    'alam studi lain, splint sendi

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    27/49

    dan pergeseran struktur neuroaskular bagian punggung. ;etelah klorida dan etil

    disemprotkan lidokain disuntikkan untuk manajemen nyeri, jarum dimasukkan

    melalui kulit dan ke katrol #2. Tingkat keberhasilan telah dilaporkan lebih dari F&

    dengan prosedur ini, namun penggunaan teknik ini berisiko cedera saraf atau arteri.

    9isioterapi

    9isioterapi membantu menghilangkan masalah$masalah bengkak, nyeri, dan

    kekakuan gerak pada bagian$bagian tangan yang lain, dimana tidak bisa dihilangkan

    dengan tindakan operasi.

    2. P$ognosis

    Prognosis pada trigger finger sangat baik, kebanyakan pasien merespon terhadap injeksi

    kortikosteroid dengan atau tanpa bebat terkait. 6eberapa kasus jari macet mungkin dapat

    sembuh secara spontan dan kemudian terulang kembali tanpa korelasi yang jelas dengan

    pengobatan atau faktor memperburuk.

    Pasien yang membutuhkan tindakan bedah umumnya memiliki hasil yang sangat baik.

    Prognosis juga sangat baik untuk ibu jari macet kongenital yang dapat diperbaiki dengan reseksidari nodul tendon.

    3. "RO:EN SHOULDER

    3.1 Definisi

    9ro@en shoulder merupakan istilah untuk semua gangguan pada sendi bahu yang

    menimbulkan nyeri bahu dan keterbatasan lingkup gerak sendi bahu yang dapat mengganggu

    aktiitas sehari$ hari, baik secara aktif maupun pasif akibat capsulitis adhesia yang disebabkan

    adanya perlengketan kapsul sendi.

    http://4.bp.blogspot.com/-hd63htkPpys/Tn1670VinVI/AAAAAAAAAC4/Klio5-GPKl4/s1600/trigger_surgery2+copy.jpg
  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    28/49

    3.2 Epidemiologi

    'ari penelitian, fro@en shoulder biasanya terjadi pada usia &$ *% tahun dari 3$%populasi. *& banyak mengenai wanita.

    3.3 Eiologi

    :ingga saat ini penyebab fro@en shoulder belum diketahui secara pasti, namun

    kemungkinan merupakan akibat dari proses immobilisasi yang lama sehingga terbentuk jaringan

    fibrous yang memicu terjadinya perlengketan pada daerah bahu. Kemungkinan faktor lain

    adalah reaksi radang dan trauma yang terjadi di sekitar sendi bahu seperti tendonitis.

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    29/49

    Teori genetic

    6eberapa studi mempunyai komponen genetik dari fro@en shoulder, contohnya ada

    beberapa kasus dimana kembar identik pasti menderita pada saat yang sama.

    Teori auto immune

    'iduga penyakit ini merupakan respon auto immuno terhadap hasil$hasil rusaknya

    jaringan lokal.

    Teori postur

    6anyak studi yang belum diyakini bahwa berdiri lama dan berpostur tegap

    menyebabkan pemendekan pada salah satu ligamen bahu.

    3.% P!ofisiologi

    Pada fro@en shoulder terdapat perubahan patologi pada kapsul artikularis glenohumeral

    yaitu perubahan pada kapsul sendi bagian anterior superior mengalami synoitis, kontraktur

    ligamen coracohumeral, dan penebalan pada ligamen superior glenohumeral, pada kapsul sendi

    bagian anterior inferior mengalami penebalan pada ligamen inferior glenohumeral dan

    perlengketan pada ressesus a+ilaris, sedangkan pada kapsul sendi bagian posterior terjadi

    kontraktur, sehingga khas pada kasus ini rotasi internal paling bebas, abduksi terbatas dan rotasi

    eksternal paling terbatas atau biasa disebut pola kapsuler.Perubahan patologi tersebut merupakan respon terhadap rusaknya jaringan lokal berupa

    inflamasi pada membran synoial.dan kapsul sendi glenohumeral yang membuat formasi

    adhesie (2) sehingga menyebabkan perlengketan pada kapsul sendi dan terjadi peningkatan

    iskositas cairan sinoial sendi glenohumeral dengan kapasitas olume hanya sebesar %$2& ml,

    yang pada sendi normal bisa mencapai 3&$& ml (3), dan selanjutnya kapsul sendi glenohumeral

    menjadi mengkerut, pada pemeriksaan gerak pasif ditemukan keterbatasan gerak pola kapsular

    dan firm end feel dan inilah yang disebut fro@en shoulder.

    :istologis fro@en shoulder yang terjadi pada sendi glenohumeral seperti telah dijelaskan

    di atas adalah kehilangan ekstensibilitas dan termasuk abnormal cross$bridging diantara serabut

    collagen yang baru disintesa dengan serabut collagen yang telah ada dan menurunkan jarak antar

    serabut yang akhirnya mengakubatkan penurunan kandungan air dan asam hyaluronik secara

    nyata. Pada pasca immobilisasi perlekatan jaringan fibrous menyebabkan perlekatan atau adhesi

    intra artikular dalam sendi sinoial dan mengakibatkan nyeri serta penurunan mobilitas.

    Besere scapulohumeral rhytm yang terjadi pada penderita fro@en shoulder

    menyebabkan kompensasi skapulothorakal, kompensasi tersebut menyebabkan oerstretch

    karena penurunan lingkup gerak sendi skapulothoracik hal tersebut juga membuat sendi

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    30/49

    acromioclaicular menjadi hipermobile. Keterbatasan gerak yang ditimbulkan oleh fro@en

    shoulder dapat mengakibatkan hipomobile pada facet sendi interertebral lower cerical dan

    upper thoracal.

    Pada tahap kronis fro@en shoulder dapat menyebabkan antero position head posture

    karena hipomobile dari struktur cerico thoracal. :ipomobile facet lower cerical dan upper

    thoracal juga dapat menyebabkan kontraktur pada ligamen supraspinosus, ligamentum nuchae

    dan spasme pada ototEotot cericothoracal, spasme tersebut bila berkelanjutan dapat

    menyebabkan nyeri pada ototEotot cericothoracal.

    /yeri yang ditimbulkan oleh fro@en shoulder dan spasme cerico thoracal akibat fro@en

    shoulder dapat menyebabkan terbentuknya Jicious circle of refle+es yang mengakibatkan

    medulla spinalis membangkitkan aktifitas efferent sistem simpatis sehingga dapat menyebabkan

    spasme pada pembuluh darah kapiler akan kekurangan cairan sehingga jaringan otot dan kulit

    menjadi kurang nutrisi. Pengaruh refleks sistem simpatik pada otot pada tahap awal

    menunjukkan adanya peningkatan suhu, aliran darah, gangguan metabolisme energi phospat

    tinggi dan pengurangan konsumsi oksigen pada tahap akhir penyakit nonspesifik dan

    abnormalitas histology dapat terjadi.

    :al tersebut jika tidak ditangani dengan baik akan membuat otot$otot bahu menjadi

    lemah dan dystrophy. Karena stabilitas glenohumeral sebagian besar oleh sistem

    muskulotendinogen , maka gangguan pada otot$otot bahu tersebut akan menyebabkan nyeri,

    menurunnya mobilitas, sehingga mengakibatkan keterbatasan A=; bahu.

    3.& /!nifes!si Klinis

    Tanda dan gejala klinis yang sering timbul pada penderita fro@en shoulder akibat

    capsulitis adhesia adalah 7

    i. /yeri

    Pasien berumur antara &$*& tahun, dapat memiliki riwayat trauma, sering kali

    ringan, diikuti rasa sakit pada bahu dan lengan. /yeri berangsur$angsur bertambah

    berat dan pasien sering tidak bisa tidur pada posisi yang terkena, setelah beberapa

    bulan nyeri mulai berkurang, tetapi sementara itu kekakuan semakin menjadi,

    berlanjut terus selama *$23 bulan. ;etelah itu beberapa bulan kemudian nyeri mulai

    berkurang, tetapi kekakuan semakin menjadi. ;etelah berapa bulan kemudian pasien

    dapat bergerak, tetapi tidak normal.

    /yeri dirasakan pada daerah otot deltoideus. 6ila terjadi pada malam hari sering

    dijumpai mengganggu tidur. Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya kesulitan

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    31/49

    penderita dalam mengangkat lengannya (abduksi), sehingga penderita akan

    melakukan gerakan kompensasi dengan mengangkat bahu pada saa!t gerakan

    mengangkat lengan yang sakit, yaitu saat fle+i dan abduksi sendi bahu diatas F&M

    atau di sebut dengan shrugging mechanism. 8uga dapay dijumpai adanya atrofi otot

    gelang bahu.

    ii. Keterbatasan A=;

    9ro@en sholder karena capsulitis adhesia ditandai dengan adanya keterbatasan

    lingkup gerak sendi glenohumeral pada semua gerakanyang nyata, baik gerakan

    yang aktif maupun pasif. ;ifat nyeri dan keterbatasan gerak sendi bahu terjadi pada

    semua gerakan sendi bahu, tetapi sering menunjukkan pola yang spesifik, yaitu pola

    kapsuler. Pola gerak sendi bahu ini adalah gerak eksorotasi lebih terbatas dari gerak

    abduksi dan lebih terbatas dari gerak adduksi.

    iii. Penurunan kekuatan otot dan arofi otot

    Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya kesukaran penderita dalam mengangkat

    lengannya, sehingga penderita akan melakukan gerakan kompensasi dengan

    shrugging mechanism.

    i. =angguan #ktifitas fungsional

    'engan beberapa adanya tanda dan gejala klinis yanmg ditemukan pada penderita

    fro@en shoulder akibat capsulitis adhesia seperti adanya nyeri, keterbatasan A=;,

    penurunan kekuatan otot, dan atrofi maka secara langsung akan mempengaruhi

    aktifitas fungsional yang dijalani.

    3. Pen!!l!#s!n!!n

    1. /edi#!menos!

    #nalgetik

    /;#I's

    Injeksi Kortikosteroid

    2. Di!e$mi gelom!ng pende# ;Short Wave Diathermy/ SWD)

    Short wa"e diathermy merupakan suatu pengobatan dengan menggunakan stressor

    berupa energi elektromagnetikyang dihasilkan oleh arus listrik bolak$ balik frekuensi 34,

    23

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    32/49

    kecilnya intensitas bersifat subjektif tergantung sensasi panas yang diterima pasien oleh

    karena itu antara orang satu dengan lainnya mungkin bisa berbeda intensitas ;D' yang

    diberikan .

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    33/49

    ligamen, tulang rawan, kapsul sendi), meningkatkan peradangan dan jaringan parut di sendi

    bahu, dislokasi atau patah tulang lengan, cedera neuroaskular pleksus brakialis atau saraf

    lainnya, dan osteopenia berat (penurunan massa tulang atau kepadatan tulang).

    %. Te$!pi L!i'!n.

    Prinsip dasar dalam melakukan terapi latihan adalah dengan dilakukan dengan

    tehnik yang benar, teratur, berulang$ulang dan berkesinambungan.Aatihan ini dilakukan

    sebatas toleransi nyeri dengan penambahan intensitas latihan secara bertahap. Tujuan

    pemberian terapi latihan pada studi kasus ini adalah untuk mengulur jaringan lunak sekitar

    sendi yang mengalami pemendekan serta meningkatkan lingkup gerak sendi dan kekuatan

    otot serta mengurangi nyeri, modalitas yang digunakan penulis antara lain 7

    a. #ctie e+ercise

    Posisi pasien berdiri, posisi terapis berdiri di samping pasien. Pelaksanaan pasien

    diminta menggerakkan sendi bahu perlahan ke segala arah sampai batas toleransi

    nyeri yang dirasakan pasien. =erakan ini bisa di sesuaikan dengan dimodifikasi

    sesuai #K; yang sering dilakukan pasien. ;etiap satu arah gerakan dilakukan +

    pengulangan.

    b. "erhead pulley

    Tujuan dari pemberian o"erhead pulleyadalah untuk menambah lingkup gerak

    sendi dan meningkatkan nilai kekuatan otot dengan bantuan alat ini. 'engan

    adanya gerakan yang berulang$ulang maka akan terjadi penambahan lingkup

    gerak sendi serta menjaga dan menambah kekuatan otot jika diberi beban

    (Kisner, 2FF*).

    &. Ed(#!si

    5dukasi yang diberikan pada pasien dengan kondisi fro@en shoulder akibat capsulitis

    adhesia antara lain 7 (2) pasien diminta melakukan kompres panas (jika pasien tahan) N 2%

    menit pada bahu yang sakit untuk mengurangi rasa nyeri yang timbul, (3) pasien dianjurkan

    agar tetap meggunakan lengannya dalam batas toleransi pasien untuk menghindari posisi

    immobilisasi yang lama yang dapat memperburuk kondisi fro@en shoulder, () latihan

    sesuai metode ?odman pendular e+ercise di rumah dengan beban minimal dan dapat

    ditambah secara bertahap, () latihan merambatkan jari lengan yang sakit ke dinding

    (walking finger), (%) menghindari posisi menetap yang lama yang dapat memicu rasa nyeri,

    (*) latihan dengan handuk, posisi lengan seperti huruf J; terbalik kedua lengan

    memegang handuk kemudian bahu yang sehat menarik ke atas sampai lengan yang sakit

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    34/49

    tertarik, (4) latihan penguatan dengan prinsip ?odman pendular e+ercise yang dilakukan di

    dalam kolam atau bak mandi dengan melawan tahanan air.

    3. Kompli#!si

    Pada kondisi fro@en shoulder akibat capsulitis adhesia yang berat dan tidak dapat

    mendapatkan penanganan yang tepat dalam jangka waktu yang lama maka akan timbul

    problematik yang lebih berat antara lain 7 (2) Kekakuan saendi bahu, (3) Kecenderungan

    terjadinya penurunan kekuatan otot$otot bahu, () Potensial terjadinya deformitas pada sendi

    bahu, () #trofi otot$otot sekitar sendi bahu, (%) adanya gangguan aktifitas sehari$hari.

    3. P$ognosis

    #pabila dilakukan tindakan secara tepat maka prognosis gerak dan fungsi dari kasus

    fro@en sholder adalah baik. Penderita sebaiknya diberitahu bahwa akan dapat menggerakkan

    bahu kembali tanpa rasa nyeri tetapi memerlukan waktu beberapa bulan.

    %. PLANTAR "AS,ITIS

    %.1 Definisi

    Plantar 9ascitis adalah nyeri tumit disebabkan oleh peradangan dari Plantar 9ascia E

    suatu jaringan disepanjang bagian bawah kaki yang menghubungkan tulang tumit dengan ibu

    jari kaki dan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain umur, berat badan, dan aktiitas.

    %.2 Epidemiologi

    Plantar 9ascitis bisa terjadi pada semua usia terutama pada usia pertengahan dan usia

    lanjut. Pada usia$usia ini lebih beresiko untuk terjadinya Plantar 9ascitis oleh karena fakto$fakto

    seperti pekerjaan atau aktiitas yang lebih banyak berdiri atau berjalan, obesitas, kehamilan,

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    35/49

    diabetes militus, aktiitas fisik yang berlebihan seperti pada atlit, penggunaan sepatu yang

    kurang tepat.

    Plantar 9ascitis juga bisa tejadi pada pria maupun wanita, namun frekwensi yang besar

    terjadi adalah pada wanita umur &$*& tahun. :al ini disebabkan karena fakto$faktor seperti

    obesitas, hormon, dan kehamilan.

    %.3 Eiologi d!n "!#o$ Resi#o

    Pada waktu kita berjalan, semua berat badan kita bertumpu pada tumit yang kemudian

    tekanan ini akan disebarkan ke plantar fascia. ;ehingga ligamen plantar fascia tertarikketika kaki

    melangkah. #pabila kaki berada dalam posisi baik maka tegangan yang ada tidak menyebabkan

    masalah, tetapi apabila kaki berada pada posisi yang salah atau adanya tekanan yang berlebih

    maka plantar fascia akan tertarik secara berlebihan, menjadi tegang dan terasa sakit ringan yang

    akhirnya inflamasi (plantar fascitis). Peregangan yang berulang juga dapat menyebabkan nyeri

    ringan dan inflamasi dalam ligamen.

    Kondisi atau aktiitas yang dapat menyebabkan plantar fascitis7

    a. 9aktor biomekanik seperti pronasi atau memutar telapak kaki sehingga tidak normal,

    telapak kaki yang sangat melengkung, telapak kaki yang datar. Pada kaki yang pronasi

    secara berlebihan akan menarik plantar fascia. Telapak kaki yang sangat melengkung

    mempunyai plantar fascia yang pendek dibanding normal. 8ika ada suatu tarikan atau

    tekanan yang berlebihan maka juga akan menyebabkan plantar fascitis.

    b. #ktiitas atau tekanan pada kaki dapat menegangkan ligamen, seperti aktiitas yang

    menuntut untuk berjalan, berdiri atau melompat diatas permukaan yang keras dan

    dalam waktu yang cukup lama.

    c. "besitas atau kelebihan berat badan dapat membuat tumit menahan tekanan yang lebih

    besar dari berat badan ketika kita berjalan. :al ini menyebabkan plantar fascitis karena

    tumit mudah rusak.

    d. Kehamilan dapat menambah berat badan dan merubah hormon yang dapat

    menyebabkan jaringan ikat untuk relaksasi menjadi lemas sehingga dapat memicu

    terjadinya plantar fascitis.

    e. Proses penuaan (usia lanjut) menyebabkan kelenturan plantar fascia semakin

    berkurang. 'iabetes

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    36/49

    f. Penggunaan sepatu yang sempit atau kurang tepat. ;epatu yang solnya tipis, longgar

    atau tidak ada dukungan untuk lengkung kaki atau tidak ada kemampuan untuk

    menyerap hentakan akan menyebabkan resiko terkena Plantar 9asciitis semakin tinggi.

    8ika anda sering memakai sepatu dengan tumit tinggi (high heels) maka tendon

    #chilles yakni tendon yang melekat pada tumit kita dapat berkontraksiCtegang dan

    memendek, menyebabkan strain pada jaringan di sekitar tumit yang juga akan

    menyebabkan resiko terkena Plantar 9asciitis semakin tinggi.

    g. Trauma kecelakaan pada kaki kadang menyebabkan plantar fascitis.

    %.% /!nifes!si Klinis

    Keluhan utama pada kasus ini adalah nyeri pada tumit. Plantar 9asciitis menyebabkan

    nyeri seperti ditusuk atau rasa terbakar yang terutama dirasakan waktu berdiri pada pagi hari,

    sewaktu penderita mulai menapakkan kaki beberapa langkah pertama, hal ini disebabkan karena

    fascia mengencang (berkontraksi) sepanjang malam. ;egera setelah kita berjalan$jalan beberapa

    saat, nyeri yang disebabkan oleh Plantar 9asciitis ini biasanya berkurang, tetapi mungkin akan

    terasa nyeri kembali setelah berdiri beberapa lama atau setelah bangun dari posisi duduk.

    6iasanya nyeri dirasakan pada pagi hari saat menapakkan kaki terbangun dari tempat

    tidur, setelah berdiri atau duduk cukup lama, saat naik tangga, dan setelah melakukan aktiitas

    yang berat.

    %.& Di!gnosis

    Anamnesis

    Pasien datang dengan keluhan pada pagi hari sering merasakan nyeri dibagian tumit

    setelah melangkah beberapa kali. Tetapi pada siang hari keluhan ini dirasakan agak berkurang

    bahkan pada waktu malam hari keluhan ini tidak dirasakan lagi. Tetapi keluhan ini terkadang

    kembali dirasakan apabila terlalu banyak melakukan aktiitas berjalan atau berdiri.

    6ila pada pemeriksaan tidak ditemukan gejala$gejala seperti diatas, pasien harus dicek

    lebih cermat lagi. /yeri ini biasanya bisa timbul didepan atau dibawah tumit. Tetapi bisa juga

    terdapat dibawah kaki dimana letak fascia tersebut berada.

    Basa nyeri ini bisa berlangsung beberapa bulan atau bisa menjadi permanen. Terkadang

    gejala ini bisa timbul dan hilang setelah beberapa bulan atau beberapa tahun kemudian.

    Pemeriksaan Fisik

    Inspeksi

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    37/49

    #pabila plantar fascitis ini telah lanjut maka cara berjalan penderita akan berubah karena

    telapak kaki terasa nyeri hebat, sehingga beban tubuh hanya ditumpu pada ujung telapak

    kaki (jinjit). Pada umumnya pasien mulai berjalan jinjit karena nyeri tumit namun dengan

    berjalan (jinjit) atau dengan kaki bagian depan menyebabkan ketegangan pada plantar

    fascia yang lebih menarik tumit dan bisa membuat kondisi ini semakin memburuk.

    Palpasi

    Penderita biasanya dapat menunjukkan letak rasa nyeri tersebut dirasakan. Pasien dengan

    posisi tidur dan rileks dengan kaki terlentang kemudian tangan kiri kita menyanggah kaki

    penderita dan tangan kanan melakukan palpasi dengan ibu jari menekan pada plantar

    fascianya. 8ika penderita mengalami sakit maka kemungkinan pasien ini menderita plantar

    fascitis.

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    38/49

    Foto ontgen

    9oto rotgen ini awalnya untuk memastikan ada tidaknya J?alcaneous spur. Pada

    penderita plantar fascitis dengan calcaneous sering tebal pada bagian fascianya dua kali dari

    normal.

    %. Pen!!l!#s!n!!n

    !. /edi#!menos!

    #pabila terapi kurang dapat memberikan hasil, untuk mengurangi rasa nyeri, maka

    diberikan7

    2. /;#I' ( /on ;teroid #nti Inflamation 'rugs )

    -ntuk menghambat reaksi peradangan dan nyeri dengan menurunkan sintesa

    prostaglandin digunakan sebagai anti inflamasi dan analgesik, diberikan per oral.

    Pengobatan ini cara yang paling baik dan aman.

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    39/49

    . "isioe$!pi

    Terapi dalam hal ini sangat dianjurkan karena biasanya dengan terapi rasa nyeri serta

    peradangan perlahan$lahan berkurang. Terapi yang dapat dilakukan adalah 7

    Terapi Panas'apat mengurangi kekakuan plantar fascia dan mengurangi nyeri tumit dengan

    sangat sederhana

    Kompres 5s

    Tujuan utamanya adalah untuk menyembuhkan robekan dan mengurangi peradangan

    sekaligus mencegah kambuh kembali. Kompres dengan es dapat menyebabkan

    asodilatasi pembuluh darah sehingga bisa mempercepat penyembuhan dan

    memperbaiki aliran darah. Aakukan 3& menit kali sehari setelah melakukan

    kegiatan.

    Peregangan dan Pemanasan

    6ertujuan untuk merenggangkan tendon achilles dengan plantar fascia serta

    mengoreksi factor$faktor fungsional yang beresiko dengan kekencangan dari

    kompleks gastrosoleus dan kelemahan dari otot$otot intrinsik kaki.

    5+tracorporeal ;hock Dae Therapy (5;DT)

    5;DT adalah gelombang suara yang dikirim kepada jaringan yang meradang untuk

    memisahkan jaringan dari radang sehingga merangsang jaringan ini untuk

    memperbaiki daerah yang luka dan mengurangi rasa sakit. Terapi ini tidak boleh

    untuk anak$anak dan wanita hamil.

    Istirahat

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    40/49

    *. L!i'!n

    2. Aatihan %all Stretches

    Posisi tubuh menghadap dinding, berdiri sekitar dua tiga kaki dari tembok, lakukan

    dorongan dengan tangan anda pada tembok. 'engan kaki yang sakit di belakang dan

    kaki lainnya dibelakang. 'orong tembok, jadikan kaki yang depan sebagai tumpuan,

    sementara meregangkan kaki yang belakang, biarkan tumit kaki yang belakang

    menempel di lantai. Posisi ini akan meregangkan tumit. Tahan posisi ini selama 2& detik.

    -langi setidaknya 2& kali dan lakukan selama kali sehari.

    3. Aatihan Towel Stretchingdan 'ross(friction assage.

    Aatihan ini dilakukan sebelum turun dari tempat tidur, jadi saat bangun tidur atau setelah

    istirahat lama. :al ini dilakukan karena saat kita tidur plantar fascia semakin

    mengencang.

    . Aatihan$latihan tambahan

    Aatihan$latihan ini dapat dilakukan saat pasien sedang beraktiitas dengan berdiri dalam

    jangka waktu lama (contohnya tempat kerja, dapur, dll).

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    41/49

    'atatan)

    Peregangan dengan latihan$latihan diatas ternyata berhasil untuk penderita plantar fascia

    pada suatu studi.

    d. Al! 4!n(

    2. /ight splints (6idai malam)

    *ight splints dirancang untuk menjaga mata kaki seseorang dalam posisi netral

    sepanjang malam. Kebanyakan indiidu biasanya tidur dengan telapak kaki dalam posisi

    fle+i, sebuah posisi yang menyebabkan plantar fascia dalam posisi yang memendek.A

    *ight dorsifle$ion splint(bidai dorsofli+i malam) memungkinkan peregangan pasif dari

    betis dan plantar fascia selama tidur. Peregangan yang terjadi dapat memungkinkan

    untuk penyembuhan karena saat itu plantar fascia dalam posisi dipanjangkan, sehingga

    terjadi pengurangan tegangan saat melangkah pertama di pagi hari.

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    42/49

    3. ;ilicon heel cushions

    #lat bantu berupa bantalan untuk tumit sepatu yang bentuknya mirip donat dengan

    lubang ditengahnya. 9ungsinya untuk mengurangi tekanan pada tumit kaki.

    . Pro;tretch dan 9oot 9le+

    #lat ini berfungsi untuk mengurangi tekanan yang berlebihan pada plantar fascia dan

    tendon achilles ketika berjalan atau berlari.

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    43/49

    %. Pen*eg!'!n

    Penggunaan sepatu yang tepat misalnya sepatu dengan sol tipis yang kurang bisa

    mendukung bagian tengah telapak dan terlalu besar di bagian tumit

    8angan memakai sepatu bertumit tinggi (lebih dari %cm) secara rutin

    8angan melakukan aktiitas yang berlebihan pada orang$orang yang sudah berusia lanjut.

    8angan terlalu banyak melakukan aktiitas atau olah raga yang terlalu besar memberikan

    beban pada tumit contohnya seperti berjalan, jogging, berlari atau melompat.

    A-INITIS DE ?UER>AIN

    &.1 Definisi

    'e Ouerains syndrome dinamakan sesuai dengan nama orang yang pertama kali

    mendeskripsikan penyakit ini yaitu 9rit@ de Ouerain (2*$2F&), seorang ahli bedah ;wiss

    yang lahir pada tanggal

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    44/49

    &.2 Epidemiologi

    Kajian epidemiologi menyebutkan sindroma de Ouerain sering terjadi padadewasa usia

    pertengahan &$%& tahun. Pada perempuan terjadi $2& kali lebih banyak dibandingkan laki$laki.

    Terutama pada wanita$wanita yang sering mencuci sehinggasindQQQiiroma ini juga dikenal

    dengan nama Dasherwomens ;prain.

    &.3 Eiologi

    ;ampai saat ini penyebab terjadinya sindroma de Ouerain masih belum diketahui.

    6eberapa ahli berpendapat, walaupun tenosynoitis dikenal sebagai kondisi peradangan, yang

    terjadi pada de Ouerain sebenarnya adalah proses degeneratif pada tenosynoium yang

    disebabkan oleh penggunaan berlebihan dan gerakan repetitif dari ibu jari pada orang$orang

    yang melakukan pekerjaan yang memerlukan aktiitas aktiitas dengan genggaman kuat dan

    berulang, seperti tukang cuci, tukang kayu, dan musisi.

    &.% P!ofisiologi

    Kompartemen dorsal pertama pada pergelangan tangan termasuk pembungkus tendon

    yang menutupi tendon otot abduktor polisis longus dan tendon otot ekstensor polisis breis pada

    tepi lateral. Inflamasi pada daerah ini umumnya terlihat pada pasien yang menggunakan tangandan ibu jarinya untuk kegiatan$kegiatan yang repetitif. Karena itu, de Ouerains syndrome

    dapat terjadi sebagai hasil dari mikrotrauma kumulatif (repetitif).

    Pada trauma minor yang bersifat repetitif atau penggunaan berlebih pada jari$jari tangan

    (oeruse) menyebabkan malfungsi dari tendon sheath. Tendon sheath yang memproduksi cairan

    sinoial mulai menurun produksi dan kualitas cairannya. #kibatnya, pada penggunaan jari$jari

    selanjutnya terjadi pergesekan otot dengan tendon sheath karena cairan sinoial yang berkurang

    tadi berfungsi sebagai lubrikasi. ;ehingga terjadi proliferasi jaringan ikat fibrosa yang tampak

    sebagai inflamasi dari tendon sheath. Proliferasi ini menyebabkan pergerakan tendon menjadi

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    45/49

    atau penyempitan pada tendon sheath tersebut dan hal ini akan mempengaruhi pergerakan dari

    kedua otot tadi. Pada kasus$kasus lanjut akan terjadi perlengketan tendon dengan tendon sheath.

    Pergesekan otot$otot ini merangsang nerus yang ada pada kedua otot tadi sehingga terjadi

    perangsangan nyeri pada ibu jari bila digerakkan yang sering merupakan keluhan utama pada

    penderita penyakit ini.

    &.& /!nifes!si Klinis

    Tanda dan gejala utama pada sindroma de Ouerain adalah rasa nyeri dan

    pembengkakan pada pangkal ibu jari. /yeri dapat timbul tiba$tiba atau diawali dengan rasa

    kelelahan yang makin lama makin meningkat menjadi nyeri. #pabila kondisi ini dibiarkan tanpa

    diobati, nyeri dapat menjalar lebih jauh sampai ke ibu jari, bagian belakang lengan bawah atau

    keduanya.

    =ejala$gejala yang terdapat pada de Ouerain antara lain adalah7

    a. /yeri pada pangkal ibu jari

    b. 6engkak pada pangkal ibu jari yaitu sekitar 2$3 cm dari processus styloideus tulang

    radius

    c. Kesulitan menggerakkan ibu jari dan pergelangan tangan pada saat melakukan aktiitas

    seperti mencubit atau menggenggam

    d. Basa baal atau kebas pada bagian dorsal ibu jari dan jari telunjuk, disebabkan oleh

    penebalan tendon yang mengiritasi saraf

    &. Di!gnosis

    Kelainan ini sering ditemukan pada wanita umur pertengahan. =ejala yang timbul berupa

    nyeri bila menggunakan tangan dan menggerakkan kedua otot tersebut yaitu bila menggerakkan

    ibu jari, khususnya tendon otot abduktor polisis longus dan otot ekstensor polisis breis. Perlu

    ditanyakan juga kepada pasien riwayat terjadinya nyeri. ;ebagian pasien akan mengungkapkan

    riwayat terjadinya nyeri dengan trauma akut pada ibu jari mereka dan sebagian lainnya tidak

    menyadari keluhan ini sampai terjadi nyeri yang lambat laun makin menghebat. -ntuk itu perlu

    ditanyakan kepada pasien apa pekerjaan mereka karena hal tersebut akan memberikan kontribusi

    sebagai onset dari gejala tersebut khususnya pada pekerjaan yang menggunakan jari$jari tangan.

    Biwayat penyakit lain seperti pada rheumatoid arthritis dapat menyebabkan pula deformitas dan

    kesulitan menggerakkan ibu jari. Pada kasus$kasus dini, nyeri ini belum disertai edema yang

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    46/49

    tampak secara nyata (inspeksi), tapi pada kasus$kasus lanjut tampak edema terutama pada sisi

    radial.

    Pada pemeriksaan fisik, terdapat nyeri tekan pada daerah prosesus stiloideus radius,

    kadang$kadang dapat dilihat atau dapat teraba nodul akibat penebalan pembungkus fibrosa pada

    sedikit proksimal prosesus stiloideus radius, serta rasa nyeri pada adduksi pasif dari pergelangan

    tangan dan ibu jari. 6ila tangan dan seluruh jari$jari dilakukan deiasi ulnar, penderita merasa

    nyeri oleh karena jepitan kedua tendo di atas dan disebut uji 9inkelstein positif.

    Tanda$tanda klasik yang ditemukan pada de Ouerains syndrome adalah tes 9inkelstein

    positif. ?ara melakukannya adalah dengan menyuruh pasien untuk mengepalkan tanganya di

    mana ibu jari diletakkan di bagian dalam dari jari$jari lainnya. ;i pemeriksa kemudian

    melakukan deiasi ulnar pasif pada pergelangan tangan si pasien yang dicurigai di mana dapat

    menimbulkan keluhan utama berupa nyeri pergelangan tangan daerah dorsolateral.

    Pemeriksaan laboratorium tidak ada yang spesifik untuk menunjang diagnosis penyakit

    ini. Kadang dilakukan pemeriksaan serum untuk melihat adanya faktor rheumatoid untuk

    mengetahui penyebab penyakit ini, tetapi hal ini juga tidak spesifik karena beberapa penyakit

    lain juga menghasilkan faktor rheumatoid di dalam darahnya.

    Pemeriksaan radiologik secara umum juga tidak ada yang secara spesifik menunjang

    untuk mendiagnosis penyakit ini. #kan tetapi, penemuan terbaru dalam delapan orang pasien

    yang dilakukan ultrasonografi dengan transduser 2

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    47/49

    Pengobatan !onservati"

    Pada pasien dengan sindroma de Ouerain semua aktiitas yang dapat menyebabkan

    timbulnya gejala harus diubah atau dihentikan. =erakan tangan yang berulang, seperti

    menggenggam erat atau menekuk$nekukkan pergelangan tangan hars dihindari. Posisi

    pergelangan tangan sebisa mungkin dalam garis netral, atau dengan kata lain sejajar dengan

    garis lurus lengan, tanpa ditekuk ke arah depan maupun belakang.

    'apat dilakukan pemasangan bidai khusus lengan bawah dan ibu jari yang disebut dengan bidai

    thumb$spica. 6idai ini menjaga pergelangan tangan dan sendi ibu jari agar tidak bergerak. 6idai

    ini berguna untuk mengistirahatkan tendo musculus abductor pollicis longus dan musculus

    e+tensor pollicis breis.

    "bat anti$inflamasi juga dapat diberikan untuk mengurangi pembengkakan

    tenosynoium dan mengurangi gejala. "bat anti$inflamasi yang dapat digunakan antara lain

    ibuprofen dan aspirin.

    #pabila pengobatan sederhana gagal mengurangi gejala, maka dapat diberikan injeksi cortisone

    untuk mengiritasi kompartemen. ?ortisone dapat mengurangi bengkak pada tenosynoium dan

    untuk sementara dapat mengurangi gejala.

    #perati"

    Pada pengobatan konseratif yang berhasil, kesembuhan dapat dicapai dalam $*

    minggu. #kan tetapi apabila pengobatan konseratif gagal dilakukan, maka tindakan yang

    mungkin dilakukan adalah pembedahan. "perasi ditujukan untuk memberikan ruang yang lebih

    luas untuk tendon$tendon agar tidak lagi bergesekan satu sama lain di dalam kompartemen.

    -ntuk mencapai hal ini dilakukan operasi pembebasan atap kompartemen.

    DA"TAR PUSTAKA

    2. #lbert D Pearsall. 3&22. #dhesie ?apsulitis. #ailable from

    htt CC di i d C ti l C23*2%F i

    http://emedicine.medscape.com/article/1261598-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/1261598-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/1261598-overview
  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    48/49

    3. #pley, ;olomon 6uku #jar "rthopedi dan 9raktur ;istem #pley #lih 6ahasa 5di

    /ugraha, 5disi Tujuh, 8akarta, Didya

  • 8/12/2019 referat kelainan degeneratif

    49/49