askeb anc pembahasan

21
BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan merupakan analisa dari penulis mengenai perbedaan yang terjadi pada tinjauan teori dengan tinjauan kasus. Asuhan Kebidanan pada Ny. “L” G III P 1001 Ab 100 UK 27-28 minggu Janin Tunggal, Hidup, Intra Uterin dengan kunjungan ulang kehamilan normal sesuai dengan managemen kebidanan. Pengkajian data berisi tentang data subyektif dan data obyektif. Data subyektif diperoleh dari anamnesa. Dari anamnesa ibu mengatakan bahwa ibu tidak pernah mengalami perdarahan selama kehamilan ini. Data obyektif diperoleh dari berbagai pemeriksaan (pemeriksaan fisik, pemeriksaan umum, penunjang), hasil pemeriksaan pada Ny. “L” semuanya normal. Dari data pengkajian penulis menyimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan antara praktek dilapangan dengan teori dan penjelasan yang telah diterima selama perkuliahan. Pada pemeriksaan kehamilan yang perlu diutamakan adalah KIE yang tepat sehingga apabila terjadi masalah pada kehamilannya ibu dapat menerima keadaan tersebut dan dapat beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan. Didalam teori dituliskan dengan menganggap semua ibu memiliki resiko tinggi maka dilakukan pengawasan kehamilan atau yang dikenal dengan ANC (Antenatal Care). Dengan usaha ini ternyata angka mortalitas serta morbiditas ibu dan bayi jelas menurun. Sedapat mungkin wanita tersebut diberi pengertian

Upload: ribka21

Post on 03-Feb-2016

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pembahasan

TRANSCRIPT

Page 1: Askeb Anc Pembahasan

BAB IV

PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan analisa dari penulis mengenai perbedaan yang terjadi pada

tinjauan teori dengan tinjauan kasus.

Asuhan Kebidanan pada Ny. “L” GIII P1001 Ab100 UK 27-28 minggu Janin Tunggal,

Hidup, Intra Uterin dengan kunjungan ulang kehamilan normal sesuai dengan managemen

kebidanan. Pengkajian data berisi tentang data subyektif dan data obyektif. Data subyektif

diperoleh dari anamnesa. Dari anamnesa ibu mengatakan bahwa ibu tidak pernah mengalami

perdarahan selama kehamilan ini.

Data obyektif diperoleh dari berbagai pemeriksaan (pemeriksaan fisik, pemeriksaan

umum, penunjang), hasil pemeriksaan pada Ny. “L” semuanya normal. Dari data pengkajian

penulis menyimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan antara praktek dilapangan dengan teori dan

penjelasan yang telah diterima selama perkuliahan.

Pada pemeriksaan kehamilan yang perlu diutamakan adalah KIE yang tepat sehingga

apabila terjadi masalah pada kehamilannya ibu dapat menerima keadaan tersebut dan dapat

beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan.

Didalam teori dituliskan dengan menganggap semua ibu memiliki resiko tinggi maka

dilakukan pengawasan kehamilan atau yang dikenal dengan ANC (Antenatal Care). Dengan

usaha ini ternyata angka mortalitas serta morbiditas ibu dan bayi jelas menurun. Sedapat

mungkin wanita tersebut diberi pengertian sedikit tentang kehamilannya serta menyelamatkan

ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas.

BAB V

Page 2: Askeb Anc Pembahasan

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. “L” GIII P1001 Ab100 UK 27-28

minggu Janin Tunggal, Hidup, Intra Uterin dengan kunjungan ulang kehamilan normal, penulis

dapat menyimpulkan:

1.      Pada pengkajian data asuhan yang diberikan sudah komprehensif untuk dapat menegakkan

diagnosa.

2.      Pada identifikasi masalah/ diagnosa asuhan yang diberikan sudah sesuai, komprehensif dan

dapat menegakkan diagnosa.

3.      Pada identifikasi masalah potensial tidak dilakukan dengan komprehensif karena dalam kasus ini

tidak memerlukan kebutuhan yang segera karena tidak membahayakan nyawa ibu.

4.      Pada identifikasi kebutuhan segera tidak dilakukan dengan komprehensif karena dalam kasus ini

tidak memerlukan kebutuhan yang segera karena tidak membahayakan nyawa ibu.

5.      Pada intervensi/ perencanaan asuhan yang diberikan sudah sesuai dan komprehensif sesuai

dengan teori dan praktek.

6.      Pada implementasi/ pelaksanaan asuhan sudah dilakukan dengan komprehensif tetapi intervensi

yang dikerjakan hanya beberapa yang sesuai dengan keadaan pasien.

7.      Pada evaluasi asuhan yang diberikan sudah dilakukan secara komprehensif dan evaluasi yang di

dapat sesuai dengan yang diharapkan.

Data yang diperoleh pada asuhan kebidanan ini yaitu dari hasil wawancara dan survey

langsung.

5.2 Saran

Bagi petugas yang memberi asuhan kebidanan diharapkan tetap mempertahankan hubungan

dengan pasien untuk menjaga komunikasi dalam upaya menjalin kerjasama antara petugas dan

klien untuk keberhasilan asuhan yang diberikan.

Page 3: Askeb Anc Pembahasan

A.    Pengkajian

Pada langkah pertama ini penulis melakukan pengkajian pada Ny. J secara

berkesinambungan dimulai dari kunjungan ANC, INC, PNC dan Neonatus. Pengkajian di

lakukan dengan mengumpulkan semua data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan Ny. J

secara lengkap.

1. Kehamilan

Dari hasil pengkajian pada kunjungan ANC tidak ditemukan masalah kesehatan pada Ny.

J Saat melakukan kunjungan ANC pada usia kehamilan 36 minggu ibu hanya mengeluh sering

BAK tetapi pada dasarnya sering BAK pada trimester III adalah hal yang normal, karena kepala

bayi yang semakin turun dapat menekan kandung kemih dan ibu telah diberi konseling untuk

mengatasi hal tersebut.

Berdasarkan tinjauan teoritis Pantikawi, 2010. Pada hamil tua sering kencing disebabkan

karena kepala janin sudah masuk ke rongga panggul. Biasanya mulai ada penurunan kepala janin

dari usia kehamilan 34 minggu hingga 37 minggu.

113

 Data pada pengkajian diperoleh dengan cara melakukan wawancara langsung dengan

Ny. J dengan cara anamneses, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang danNy. J tidak

Page 4: Askeb Anc Pembahasan

ditemukan kendala dalam mengumpulkan data karena Ny. J sangat kooperatif dan bersedia

menjawab semua pertanyaan yang diajukan serta mau mengikuti serangkaian pemeriksaan.

Pada langkah ini ada asuhan yang tidak dilaksanakan sesuai standar 7T yaitu pemeriksaan

Tes PMS karena Ny. J tidak memiliki tanda- tanda mengalami PMS.

Menurut Varney,tahun 1997, Identifikasi masalah diagnosa data/ berdasarkan

interprestasi yang benar dari data- data yang terkumpul.

Bila dibandingkan tinjauan kasus dengan tinjauan teoriti tidak terdapat kesenjangan pada

Ny. J.

2. Persalinan

Dari riwayat persalinan diperoleh data bahwa ibu melahirkan pada tanggal 02 Agustus

2011 dan pada pukul 22.00 lahir bayi laki-laki secara normal dengan berat badan 3500 gram dan

panjangnya 45 cm. Proses persalinan berlangsung kurang lebih 6 jam 30 menit yaitu kala I

berlangsung selama 4 jam, kala II selama 15 menit, kala III selama 15 menit dan kala IV selama

2 jam. Perdarahan selama persalinan sebanyak 450 cc yaitu 50 cc dalam kala I, 100 cc pada kala

II, 100 cc pada kala III dan 200 cc pada kala IV. Selama proses persalinan tidak ada penyulit

ataupun komplikasi yang timbul.

Berdasarkan hasil observasi kala I berlangsung selama 4 jam,  dengan pembukaan 3 cm

sampai dengan pembukaan 10 cm. Menurut Mochtar, tahun 2006 dimana kala I adalah kala

pembukaan yang terbagi atas dua yaitu fase laten (pembukaan 1 cm sampai dengan pembukaan 3

cm) yang berlangsung selama 7 sampai 8 jam dan fase aktif yang terbagi lagi menjadi 3 yaitu

fase akselerasi (pembukaan 3 cm sampai dengan pembukaan 4 cm) berlangsung selama 2 jam,

fase dilatasi maksimal (pembukaan 4 cm sampai dengan pembukaan 9 cm) berlangsung selama 2

jam dan fase deselarasi (pembukaan 9 cm sampai pembukaan 10 cm) berlangsung selama 2 jam.

Bila dibandingkan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ada kensenjangan yaitu

fase aktif kala I pada Ny. J hanya berlangsung selama 4 jam sedangkan menurut Mochtar, tahun

2006 kala I fase aktif berlangsung selama 6 jam dari fase Dilatasi Maksimal ke Deselerasi.

Bila dibandingkan antara tinjauan teoriti dengan tinjauan kasus kala I pada Ny. J adalah

normal.

Kala II pada Ny. J berlangsung selama 15 menit yaitu pada jam 22.00 WIB sampai 22.15

WIB dengan keluhan sakit pinggang menjalar kesimfisis dan mules-mules yang semakin teratur,

Page 5: Askeb Anc Pembahasan

keluar darah bercampur lendir dari jalan lahir serta rasa ingin mengedan. Pada saat inspeksi

terlihat lendir bercampur darah, perineum menonjol, vulva dan anus membuka. Sedangkan pada

pemeriksaan dalam didapat portio tidak teraba, pembukaan lengkap, ketuban dipecahkan

warnanya jernih, presentasi kepala, penurunan Hodge IV dengan posisi ubun-ubun kecil kanan

depan.

Menurut Mochtar, tahun 2006 his pada kala II adalah teratur, simetris, terkoordinasi dan

lama. Dimana his berfungsi untuk mengeluarkan janin, pada his pengeluaran ini terjadi

koordinasi antara kontraksi diafragma, kontraksi otot perut dan ligament. Selain itu pada

permulaan persalinan terdapat tanda seperti perasaan sakit diperut dan pinggang karena adanya

kontraksi lemah di uterus dan serviks yang menjadi lembek serta sekresinya bertambah

bercampur darah (Bloody show).

Maka bila dibandingkan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus penulis dapat

menyimpulkan bahwa keluhan yang dirasakan Ny. J selama kala II berlangsung normal.

Kala III Ny. J berlangsung selama 15 menit mulai dari lahirnya bayi sampai dengan

lahirnya plasenta yaitu dari jam 22.15 WIB sampai dengan jam 22.30 WIB dengan keluhan

perutnya masih sedikit mules, pada saat dilakukan pemeriksaan didapat tanda-tanda pelepasan

plasenta yaitu tali pusat semakin panjang, adanya semburan darah tiba-tiba dan fundus teraba

globuler, jumlah perdarahan lebih kurang 100 cc, plasenta lahir lengkap dan normal.

Menurut Mochtar, tahun 2006 kala III berlangsung selama 15 menit sampai 30 menit

dengan tanda-tanda lepasnya plsenta yaitu uterus menjadi bundar, tali pusat bertambah panjang

dan semburan darah tiba-tiba, perdarahan normal selama kala III adalah 200 cc.

Maka berdasarkan teori dapat disimpulkan bahwa pada kala III tidak ada kesenjangan

antara teori dan kasus Ny. J.

Kala IV Ny. J berlangsung 2 jam dimulai dari lahirnya plasenta sampai 2 jam pasca

persalinan dengan keluhan ibu merasa lemas dan masih merasa mules meskipun tidak seperti

mules pada saat melahirkan, Ibu merasa senang karena bisa menyusui bayinya dan perutnya

semakin mengecil, sedangkan pada hasil observasi perdarahan Ibu normal serta tidak ada tanda-

tanda yang berbahaya seperti demam dan TTV dalam batas normal, pada pemeriksaan bayi

reflek menghisap bagus dan pergerakan aktif.

Menurut Mochtar, tahun 2006 persalinan kala IV dimulai sejak plasenta lahir sampai 2

jam postpartum yang merupakan waktu kritis bagi ibu dan bayi seperti demam, perdarahan aktif,

Page 6: Askeb Anc Pembahasan

keluar bekuan darah yang banyak, pusing, penyulit dalam menyusui dan nyeri panggul atau

abdomen yang lebih dari kontraksi uterus biasa.

Penulis menyimpulkan bahwa tidak ada masalah baik bagi ibu ataupun bayinya karena

berdasarkan hasil pemeriksaan dan keluhan yang dirasakan Ibu adalah normal atau fisiologis

sehingga tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus pada Ny. J

3. Nifas

Pada saat kunjungan nifas tidak ditemukan kesulitan dalam memperoleh data karena Ny.

J sangat kooperatif dan bersedia memberikan data yang diperlukan seperti menjawab pertanyaan

yang diajukan. Kunjungan nifas dilakukan sebanyak 4 kali yaitu 6 jam, 6 hari, 2 minggu dan 6

minggu.

Kunjungan nifas yang dilakukan pada Ny. J sesuai dengan teori yang dikemukakan

Suherni, tahun 2009 yaitu kunjungan pertama 6 jam sampai 8 jam postpartum, kunjungan kedua

6 hari postpartum, kunjungan yang ketiga 14 hari postpartum dan kunjungan yang keempat 6

minggu atau 42 hari postpartum.

Maka, bila dibandingkan antara tinjauan teoriti dengan tinjauan kasus tidak terdapat

kesenjangaan pada Ny. J.

4. Neonatus

Bayi Ny. J lahir normal pada tanggal 02 Agustus 2011 pukul 22.00 WIB, dengan jenis

kelamin laki-laki, berat badan 3500 gram, panjang badan 45 cm, APGAR scor 7/8, kemudian

bayi dikeringkan, dihangatkan, segera menangis lalu diberikan pada ibunya untuk melakukan

kontak dini antara ibu dan bayinya, bayi disusui dan reflek menghisap bagus. Pada pemeriksaan

fisik secara sistematis tidak ditemukan masalah atau kelainan pada bayi.

Bila dilihat dari tinjauan teori, maka bayi Ny. J lahir normal dan baik-baik saja hal ini

sesuai dengan tinjauan teori menurut Saifuddin, tahun 2004, bayi baru lahir dikatakan normal

bila lahir dengan usia kehamilan 37 minggu sampai 40 minggu dengan berat badan 2500 gram

sampai 4000 gram.

Maka, bila di lihat dari tinjauan kasus dan tinjauan teoriti, bayi Ny. J lahir normal dan

tidak ada kesenjangan.

Page 7: Askeb Anc Pembahasan

B.     Identifikasi Diagnosa Dan Masalah

Pada langkah ini, penulis melakukan identifikasi untuk menentukan diagnosa atau masalah

berdasarkan interprestasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang

telah dikumpulkan diinterprestasi ditemukan diagnosa atau masalah spesifik.

     Setelah melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik pada Ny. J dan bayinya tidak ditemukan

masalah atau kendala baik dalam ANC, INC, PNC maupun Neonatus.

1. Kehamilan

Setelah melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik, penulis membuat diagnosa ibu GIII

PII AO  hamil 36 minggu dengan kehamilan normal. Berdasarkan data yang diperoleh tidak ada

keluhan yang membahayakan Ibu dan janin dan hasil pemeriksaan TFU, kenaikan berat badan

selama hamil 11 kg, pemeriksaan fisik dan laboratorium dalam batas normal. Akan tetapi Ibu

memiliki masalah yaitu sering BAK dimana hal ini adalah normal.

Menurut varney, tahun 1997, pada langkah ini identifikasi diagnose dan masalah hasil

pengkajian yang telah di lakukan. Sehingga penulis menyimpulkan tidak ada kesenjangan antara

tinjauan teoriti dan tinjauan kasus.

2. Persalinan

Setelah dilakukan pengkajian dapat ditegakkan diagnosa  GIII PII AO  39 minggu 6 hari

inpartu kala II. Ibu melahirkan bayinya dengan kekuatan spontan., presentasi kepala yang

berlangsung selama 4 jam 30 menit  tanpa komplikasi baik dari ibu maupun janin.

Menurut hanifah, 2005 persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin

yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 minggu sampai 42 minggu) lain spontan dengan

presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu

maupun janin.

Menurut varney, tahun 1997, yaitu langkah ini mencerminkan kesinambungan dari proses

manajemen kebidanan, tindakan ini selalu karena perlu.

3. Nifas

Selama nifas Ny. J  tidak memiliki keluhan seperti demam, pusing yang berlebihan dan

penglihatan kabur. Ibu hanya mengeluh masih lemas, mules, sehingga penulis mendiagnosa PIII

AO  post patum 6 jam atau berdasarkan kunjungan rumah yang dilakukan sampai 6 minggu post

partum.

Page 8: Askeb Anc Pembahasan

Menurut varney, tahun 1997, langkah ini mencerminkan kesinambungan dari proses

manajemen kebidanan yaitu tindakan ini selaku dilakukan karena di butuhkan.

4. Neonatus

Berdasarkan pengkajian maka pada bayi Ny. J dapat diagnosa neonatus yang cukup bulan

sesuai usia berumur 6 jam dengan masa kehamilannya 39 minggu 6 hari.

Hal ini sesuai dengan teori yang ada, bila bayi baru lahir dikatakan normal bila usia

kehamilan 37 minggu sampai 40 minggu dengan berat badan 2500 gram sampai 4000 gram

(winkjosastro 2003).

Menurut varney, tahun 1997, pada langkah ini identifikasi diagnose dan masalah hasil

pengkajian yang telah dilakukan. Sehingga penulis menyimpulkan tidak ada kesenjangan antara

tinjauan teoriti dan tinjauan kasus.

C.    Identifikasi Diagnosa Masalah Dan Masalah Potensial

Pada langkah ini, penulis mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial lain berdasarkan

rangka masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi, langkah ini membutuhkan antisipasi bila

memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil mengamati klien diharapkan dapat bersiap-siap

bila diagnosa atau masalah potensial benar-benar terjadi.

1.      Kehamilan

Berdasarkan diagnosa yang telah dibuat, Ibu tidak memiliki masalah potensial karena

kehamilan Ny. J tidak mempunyai kendala ataupun komplikasi lainnya.

Menurut varney, tahun 1997, mengidentifikasikan diagnose dan masalah potensial

berdasarkan diagnosa yang sudah diidentifikasikan dan merencanakan antisipasi tindakan.

Bila dibandingkan tinjauan teoriti dengan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan.

2. Persalinan

Setelah dilakukan pengkajian dapat ditegakkan Ny. J memiliki diagnosa GIII PII AO  hamil

39 minggu 6 hari inpartu kala I fase aktif sehingga tidak perlu dilakukan diagnosa potensial.

Menurut penulis persalinan pada Ny. J adalah normal dan sesuai bila dibandingkan

dengna tinjauan teori yaitu menurut Saifuddin tahun 2004. Persalinan dan kelahiran normal

adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan yang cukup bulan (37 minggu

Page 9: Askeb Anc Pembahasan

sampai 42 minggu), lahir spontan dengan presentasi kepala yang berlangsung dalam 18 jam

tanpa komplikasi baik pada Ibu maupun janin.

Berdasarkan tinjauan teoritis menurut langkah varney 1997, mengidentifikasi diagnosa

dan masalah potensial berdasarkan diagnose yang sudah di identifikasikan dan merencanakan

antisipasi tindakan.

Bila dibandingkan tinjauan teoriti dengan tinjauan kasus. Pada langkah ini penulis

menyimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan yang terjadi.

3. Nifas

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan diagnosa yang telah dibuat pada Ny. J

adalah PII AO postpartum 6 jam atau berdasarkan kunjungan nifas yang dilakukan yaitu 6 jam, 6

hari,14 hari dan 6 minggu dimana pada saat dilakukan kunjungan rumah tidak ditemukan

komplikasi sehingga pada lingkah ini tidak ditemukan masalah potensial.

Menurut Varney, 1997 mengidentifikasikan diagnosa dan masalah potensial berdasarkan

diagnosa yang sudah diidentifikasikan dan merencanakan antisipasi tindakan.

Bila dibandingkan tinjauan teoritis dengan tinjauan kasus. Pada langkah ini penulis

menyimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan yang terjadi.

4.      Neonatus

Berdasarkan diagnosa yang ditegakkan yaitu Neonatus cukup bulan sesuai usia kehamilan

berumur 6 jam atau pada kunjungan selanjutnya tidak terdapat masalah yang mengganggu

perkembangan bayi sehingga pada langkah ini tidak ditemukan masalah potensial.

Bila dibandingkan dengan tinjauan teori pada langkah ini sangat sesuai karena menurut

varney, tahun 1997. Pada langkah ini cara mengidentifikasi diagnose atau masalah yang mungkin

terjadi berdasarkan masalah atau diagnosa yang sudah diidentifikasi.

D.    Tindakan Segera Atau Kolaborasi

Langkah keempat ini mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen kebidanan. Jadi

manajemen bukan saja selama asuhan primer priodik atau kunjungan perinatal saja tetapi juga

selama klien tersebut bersama bidan terus-menerus. Dalam hal ini bidan harus mampu

mengevaluasi kondisi setiap klien untuk menentukan kepada siapa konsultasi dan kolaborasi

yang paling tepat dalam manajemen asuhan klien.

1.      Kehamilan

Page 10: Askeb Anc Pembahasan

Berdasarkan diagnosa yang telah ditegakkan dapat disimpulkan bahwa Ny. J tidak

memiliki masalah yang perlu dikonsultasikan atau memerlukan tindakan kolaborasi. Ny. J hanya

memilki keluhan sering BAK yang merupakan keluhan fiologis.

Berdasarkan teori Pantikawati, 2010 yaitu keadaan ini berlangsung dalam 2 periode,

periode hamil muda dan periode hamil tua. Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim sudah

mulai berada 2 jari diatas rongga panggul, sudah masuk rongga perut. Pada saat itu rahim akan

menekan kandung kemih. Hal ini akan berlangsung dari usia kehamilan 12 hingga 16 minggu.

Pada hamil tua,sering kencing disebabkan karena kepala janin sudah masuk rongga

panggul. Biasanya mulai ada penurunan kepala janin  dari usia kehamilan 34 minggu hingga 37

minggu.

Bila dibandingkan tinjauan kasus dan tinjauan teori varney 1997, tindakan yang

dilakukan bidan atau dokter mengalami komplikasi atau butuh tindakan segera. Pada langkah ini

penulis menyimpulkan tidak ada kesenjangan yang terjadi.

2.      Persalinan

Proses persalinan Ny. J berlangsung normal dimana tidak ada komplikasi bagi Ibu dan

bayinya sehingga tidak perlu dilakukan rujukan atau kolaborasi dengan pihak lain seperti dokter.

Hal ini sesuai dengan teori menurut Varney, tahun 1997 yaitu langkah ini mencerminkan

kesinambungan dari proses manajemen kebidanan yaitu, tindakan ini hanya dilakukan bila

dibutuhkan seperti pada kasus preeklamsi yang tidak bisa ditangani oleh bidan sendiri atau perlu

dikolaborasikan. Bila dibandingkan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus maka pada Ny. J

tidak diperlukan tindakan segera atau kolaborasi karena tidak ada komplikasi.

3.      Nifas

Pada masa nifas tidak ada komplikasi yang timbul atau dialami oleh Ny. J sehingga tidak

diperlukan tindakan segera atau kolaborasi.

Hal ini sesuai dengan teori menurut Varney, tahun 1997 yaitu langkah ini mencerminkan

kesinambungan dari proses manajemen kebidanan yaitu, tindakan ini hanya dilakukan bila

dibutuhkan.

4.      Neonatus

Page 11: Askeb Anc Pembahasan

Pada pemeriksaan bayi baru lahir dan berdasarkan hasil observasi sampai 42 hari

postpartum tidak ditemukan masalah bagi bayi dan dapat ditangani sendiri tanpa harus

mengkonsultasikan bayi pada dokter.

Hal ini sesuai dengan tinjauan teori menurut varney, tahun 1997 yaitu bila

mengidentifikasi tindakan segera oleh bidan, dokter atau di tangani bersama anggota tim

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi bayi.

E.     Perencanaan

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh yang ditentukan oleh langkah-

langkah sebelumnya. langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap diagnosa atau

masalah yang telah diidentifikasikan atau antisipasi. Pada langkah ini informasi dan data yang

belum lengkap dapat dilengkapi.

1. Kehamilan

Setelah dilakukan pengkajian ibu memiliki keluhan sering BAK yang bersifat fiisiologis

akan tetapi bisa mengakibatkan iritasi dan rasa lelah oleh sebab itu Ny. J dibuat rencana antara

lain : konseling mengenai masalah potensial dari sering BAK, beritahu Ibu perubahan-perubahan

Fisiologis kehamilan selama trimester III, beritahu Ibu tanda-tanda bahaya kehamilan pada

trimester III, anjurkan Ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan, anjurkan Ibu untuk berjalan-

jalan dipagi hari, anjurkan ibu untuk menyempatkan diri istirahat pada siang hari, berikan Ibu

tablet Fe, Vitamin C, dan Kalk, anjurkan Ibu untuk kunjungan ulang.

Hal ini sesuai dengan tinjaun teori yaitu merencanakan asuhan yang menyeluruh

ditentukan oleh rencana-rencana keseluruhannya, langkah ini merupakan kelanjutan manajemen

terhadap diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasi atau antisipasi pada langkah ini

informasikan dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi, apabila dibutuhkan penyuluhan

konseling dan rujukan klien bila ada masalah-masalah yang berkaitan dengan masalah yang

sosial ekonomi masalah psikologis (varney, 1997).

2. Persalinan

Perencanaan yang telah dibuat pada pasien Ny. J ini berdasarkan kebutuhan pada saat ini

yaitu sesuai dengan diagnosa yang dilakukan seperti pemenuhan nutrisi pada ibu, jaga privasi,

beri dukungan, beri bimbingan pada saat ibu meneran, istirahat pada saat tidak adanya kontraksi

serta observasi ibu dan janin.

Page 12: Askeb Anc Pembahasan

Hal ini sesuai dengan teori dimana pada langkah ini direncanakan asuhan menyeluruh

yang ditentukan oleh hasil kajian pada langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan

manajemen terhadap diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi pada

langkah ini mengimformasikan data-data yang kurang lengkap dapat dielengkapi (varney, 1997).

3. Nifas

Selama ibu nifas bahwa tidak ada masalah yang berbahaya maka pada Ny. J dibuat

perencanaan  seperti pantau pendarahan, konseling tentang pemberian ASI,  tanda-tanda bahaya

masa nifas, pemenuhan gizi, Perawatan tali pusat.

Pada tinjauan teori menurut varney 1997, pada langkah ini merencanakan asuhan

menyeluruh rasional sesuai dengan temuan dari langkah sebelumnya.

Hal ini tentunya sesuai dengan tinjauan kasus yaitu tidak ditemukannya masalah pada

saat Ibu melahirkan atau pada saat nifas sehingga perencanaannya dibuat sesuai dengan keadaan

atau langkah sebelumnya.

4.    Neonatus

Perencanan pada bayi baru lahir dapat disesuaikan dengan usia dan kebutuhan bayi

seperti perawatan tali pusat sampai jatuh, pemberian ASI, anjuran untuk menjaga kehangatan

tubuh bayi serta jadwal imunisasi.

Hal ini sesuai dengan teori menurut varney tahun 1997 yaitu merencanakan asuhan

menyeluruh yang rasional sesuai dengan temuan dari langkah sebelumnya.

F.     Pelaksanaan

Pada langkah ini merupakan langkah lanjutan dari perencanaan yang telah diuraikan di atas

untuk dilaksanakan secara efisien dan aman. Penatalaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh

bidan dan sebagian oleh klien atau tim kesehatan lain.

1. Kehamilan

Rencana yang telah dibuat untuk Ny. J dilaksanakan kebutuhan antara lain : konseling

mengenai masalah potensial dari sering BAK, beritahu Ibu perubahan-perubahan Fisiologis

kehamilan selama trimester III, beritahu Ibu tanda-tanda bahaya kehamilan pada trimester III,

anjurkan Ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan., anjurkan Ibu untuk berjalan-jalan dipagi hari,

anjurkan ibu untuk menyempatkan diri istirahat pada siang hari, berikan Ibu tablet Fe, Vitamin

C, dan Kalk, anjurkan Ibu untuk kunjungan ulang.

Page 13: Askeb Anc Pembahasan

Hal ini sesuai dengan tinjauan teori yaitu Melaksanakan Perencanaan, adalah

melaksanakan setiap tindakan yang telah direncanakan secara efisien dan aman, perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dilaksanakan oleh klien atau tim kesehatan

lainnya (varney, 1997).

2. Persalinan

Perencanaan yang telah dibuat pada pasien Ny. J ini berdasarkan kebutuhan pada saat ini

yaitu sesuai dengan diagnosa yang dilakukan seperti pemenuhan nutrisi pada ibu, jaga privasi,

beri dukungan, beri bimbingan pada saat ibu meneran, istirahat pada saat tidak adanya kontraksi

serta observasi ibu dan janin.

Hal ini sesuai dengan tinjauan teori dimana pada langkah ini dilaksnakan setiap rencana

tindakan yang telah dibuat pada langkah sebelumnya (Varney, 1997).

3. Nifas

Selama nifas tidak ditemukan masalah atau keluhan yang berbahaya maka pelaksanaan

dapat dilakukan sesuai rencana yang dibuat pada Ny. J antara lain memantau perdarahan,

memberikan konseling tentang pemberian ASI, melakukan perawatan tali pusat, menganjurkan

untuk mengkonsumsi makanan bergizi dan memastikan involusi uterus berjalan normal.

Pada tinjauan teori menurut Varney, tahun 1997 pada langkah ini perencanaan yang telah

dibuat dilaksanakan secara efisien dan aman Hal ini tentunya sesuai dengan tinjauan kasus yaitu

tidak ditemukannya masalah pada saat Ibu melahirkan atau pada saat nifas sehingga

pelaksanaannya dapat terwujud tanpa ada kendala.

4.    Neonatus

Pelaksanaan pada bayi baru lahir sesuai dengan perencanaanyang telah dibuat dan sesuai

dengan umur serta kebutuhan bayi seperti menganjurkan ibu untuk merawat tali pusat bayi

dengan menggantikan kasa tali pusat bayi setelah dimandikan, menganjurkan ibu untuk menjaga

kehangatan bayi, menganjurkan ibu untuk mengimunisasi bayi sesuai jadwal.

Hal ini sesuai dengan tinjauan teori yaitu mengarahkan / melaksanakan rencana asuhan

secara efesien dan aman (varney, 1997).

G.    Evaluasi

Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang diberikan meliputi

pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan

kebutuhan. Rencana dapat dianggap efektif jika memang benar efektif dalam pelaksanaannya,

Page 14: Askeb Anc Pembahasan

ada kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut telah efektif sedangkan sebagian belum

efektif.

1. K            ehamilan

Berdasarkan asuhan yang telah diberikan Ibu telah mengerti dengan penjelasan yang

disampaikan dan Ibu dapat mengulangnya kembali seperti meminum tablet Fe, Vitamin C dan

kalk satu kali satu serta jadwal kunjungan ulang, tanda-tanda bahaya pada trimester III,

perubahan-perubahan fisiologis selama trimester III dan penkes yang lainnya akan tetapi selama

Ibu hamil sampai bersalin tidak dilakukan pemeriksaan urine baik protein urine dan urine reduksi

karena keterbatasan alat dan dana. Ibu berjanji akan melakukan apa yang telah disarankan.

Hal ini sesuai dengan tinjauan teori menurut Varney, tahun 1997 yaitu melakukan

evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan

bantuan, apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasikan didalam diagnosa atau masalah.