asam lemak
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kacang tanah (Arachis hypogeae L.) merupakan tanaman pangan ke dua
terpenting setelah kedelai. Sebagai bahan pangan dan pakan ternak yang bergizi
tinggi, kacang tanah mengandung lemak (40,50%), protein (27%), karbohidrat
serta vitamin (A, B, C, D, E dan K), juga mengandung mineral antara lain kalsium
(Ca), klorida (Cl), besi (Fe), magnesium (Mg), Posfor (P), kalium (K)dan Sulfur
(S).1
Asam linoleat, asam linolenat dan asam oleat tergolong kedalam asam
lemak tidak jenuh ikatan ganda yang esensial untuk tubuh. Sedangkan asam
palmitat, dan asam stearat tergolong kedalam asam lemakn jenuh ikatan tunggal
yang juga berfungsi sebagai esensial dalam tubuh.
Asam lemak dalam contoh dapat dianalisis menggunakan teknik
pemisahan kromatografi gas dan hasil analisisnya pun dapat terlihat ditampilkan
secara otomatis dalam bentuk kromatogram. Proses dilakukan dengan hidrolisis
dan esterifikasi sebelum diuji dalam kromatografi gas. Berdasarkan latar belakang
di atas, maka dilakukan analisis terhadap lemak pada susu kacang hijau untuk
mengetahui lemak yang terkandung didalamnya dengan menggunakan
menggunakan kromatografi gas.
B. Rumusan Masalah1Tommy D. Sondakh, dkk, “Hasil Kacang Tanah (Arachys Hypogaea L.) pada Beberapa
Jenis Pupuk Organik” Jurnal Eugenia, 18 No. 1 (2012), h. 64. Http://www. ipi152454.pdf (Diakses 29 November 2014).
1
2
Rumusan masalah pada percobaan ini yaitu jenis asam lemak apakah yang
terdapat dalam susu kacang tanah dengan menggunakan teknik kromatografi gas?
C. Tujuan Percobaan
Tujuan pada percobaan ini yaitu untuk mengetahui jenis asam lemak
dalam susu kacang tanah dengan menggunakan teknik kromatografi gas.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kacang Tanah (Arachys hypogaea L.)
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman legum terpenting
setelah kedelai yang memiliki peran strategis dalam pangan nasional sebagai
sumber protein dan minyak nabati. Sebagai bahan pangan dan makanan yang
bergizi tinggi, kacang tanah mengandung lemak 40–50%, protein 27%,
karbohidrat dan vitamin.2
Lima manfaat kacang tanah untuk kesehatan3:
1. Kacang tanah dikenal sebagai lemak baik yang menurunkan resiko
penyakit jantung dengan cara menurunkan kolesterol jahat (LDL) dalam
tubuh.
2. Kandungan resveratrol, bermanfaat bagi kelancaran fungsi tubuh.
3. Mengandung folat niasin, mangan, protein, serta vitamin E yang
melimpah, sangat baik untuk kelancaran fungsi usus.
4. Mengandung serat, membantu menurunkan resiko kanker usus besar dan
pembentukan batu empedu.
5. Mengandung limpahan kalsium dan vitamin D, yang dapat membantu
menjaga kesehatan tulang dan gigi. Dan dalam jangka panjang mencegah
serangan osteoporosis.
2Endang Dewi Murrinie, “Analisis Pertumbuhan Tanaman Kacang Tanah dan Pergeseran Komposisi Gulma Pada Frekuensi Penyiangan dan Jarak Tanam Yang Berbeda” Jurnal Pertanian ISSN: 1979-6870, H. 2 Http://www. Analisis_Pertumbuhan_Kacang_Tanah (Diakses 29 November 2014).
3Tommy D. Sondakh, dkk, “Hasil Kacang Tanah (Arachys Hypogaea L.) pada Beberapa Jenis Pupuk Organik”Jurnal Eugenia, 18 No. 1 (2012), h. 64.
3
4
B. Asam Lemak
Lemak merupakan senyawa yang tak larut di dalam air yang dapat
dipisahkan dari sel dan jaringan dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut
organic yang relative non polar, misalnya dietil eter atau kloroform. Oleh sebab
itu, senyawa ini dibagi menurut sifat fisiknya yaitu senyawa yang larut dalam
pelarut non polar dan yang tidak larut dalam air dan tidak dibagi menurut
strukturnya. Meskipun struktur lemak bermacam-macam, semua lemak
mempunyai sifat struktur yang spesifik yaitu mempunyai gugus hidrokarbon
hidrofob yang banyak sekali dan hanya sedikit jika ada, gugus fungsi hidrokarbon
hidrofil.4
Lemak dalam tubuh tidak hanya berasal dari makanan yang mengandung
lemak, tetapi dapat pula berasal dari karbohidrat dan protein. Hal ini dapat terjadi
karena ada hubungan antara metabolisme karbohidrat lemak dan protein atau
asam amino.5
Asam lemak merupakan senyawa pembangun senyawa lipida sederhana,
fosfogliserida, glikolipida, ester, kolesterol dan lain-lain. Semua asam lemak
berupa rantai hidrokarbon tak bercabang dengan ujungnya berupa karboksilat.
Asam lemak biasanya memiliki jumlah atom karbon genap yaitu antara 14 sampai
22. Sedangkan asam lemak yang banyak dijumpai memiliki jumlah atom karbon
16 sampai 18.6
4Ralph J. Fessenden dan Joan S. Fessenden, Fundamentals of Organik Chemistry, terj. Sukmariah Maun, Kamianti Anas dan Tilda S. Sally, Dasar-Dasar Kimia Anorganik (Jakarta: Binarupa Aksara, 2010), h. 657.
5Anna Poedjiadi dan Titin Supriati, Dasar-Dasar Biokimia (Jakarta: UIP, 2005), h. 278.6Azhari Damanik, “Analisa Kadar Asam Lemak Bebas dari Crude Palm Oil (CPO) pada
Tangki Timbun di PT. Sarana Agro Nusantara” Jurnal Kimia. Http:// repository. usu.ac.id/bitstream/ 123456789/ 13943/1/09E00382. pdf (Diakses 29 November 2014), h. 17.
3
5
Asam linoleat dan linolenat merupakan asam lemak tidak jenuh berantai
panjang dan tergolong asam lemak esensial. Baik asam linoleat maupun asam
linolenat sangat penting untuk tubuh, oleh karena itu harus diperoleh dari
makanan. Asam linoleat dan asam linolenat sebagai bahan penyusun kacang
kedelai yang jumlahnya cukup besar berkisar 7-54%. Defisiensi asam linoleat
dapat menyebabkan dermatitis, kemampuan reproduksi menurun, gangguan
pertumbuhan, degenerasi hati, dan rentan terhadap infeksi.7
C. Hidrolisis dan Esterifikasi
Analisis asam lemak mula-mula lemak atau minyak dihidrolisis menjadi
asam lemak, kemudian ditransformasi menjadi bentuk esternya yang bersifat lebih
mudah menguap. Transformasi dilakukan dengan metilasi, sehingga diperoleh
metil ester asam lemak yang selanjutnya akan dianalisis dengan kromatografi gas.
Identifikasi setiap komponen dilakukan dengan membandingkan waktu retensinya
dengan waktu retensi standar pada kondisi analisis yang sama. Luas puncak dari
masing-masing komponen adalah sebanding dengan konsentrasi komponen dalam
sampel. Pengurangan kesalahan akibat volume injeksi, maka preparasi sampel,
pengenceran dan lainnya biasanya menggunakan teknik standar internasional.
Selain itu, harus dilakukan koreksi terhadap respon detektor dan interaksi antara
komponen dalam matriks sampai selama melewati kolom.8
Hidrolisis merupakan proses pemisahan zat yang disebabkan oleh molekul
air (H2O). Hidrolisis dapat terjadi pada kondisi asam maupun basa. Reaksi antara
minyak dengan basa dikenal dengan reaksi saponifikasi atau sering disebut reaksi
penyabunan. Reaksi penyabunan pada minyak menghasilkan garam asam lemak
7Ahmad Kadir Kilo, Ishak Isa dan Weny JA Musa, “Analisis Kadar Asam Linoleat dan Asam Linolenat pada Tahu dan Tempe yang Dijual di Pasar Telaga Secara GC-MS” Jurnal Kimia (2010). Http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/05/kadar_asam_linoleat.pdf (Diakses 29 November 2014), h. 2-3.
8Maria Bintang, Biokimia Teknik Penelitian (Jakarta: Erlangga, 2010), h. 169.
6
atau sabun. Ester dapat disintesis dengan mereaksikan asam karboksilat dan
alkohol menggunakan katalis asam yang disertai pemanasan, sehingga
menghasilkan ester dan air atyau dengan kata lain esterifikasi adalah tahap
konversi asam lemak bebas menjadi ester, dengan mereaksikan asam lemak
dengan alkohol.9
D. Kromatografi Gas
Kromatografi gas, fase gerak dan zat padat atau zat cair digunakan sebagai
fase gerak dan zat padat atau zat cair digunakan sebagai fasa diam. Seperti yang
telah diketahui bahwa gas selalu bergerak kemana saja, tidak mau diam. Oleh
karena itu, untuk melakukan percobaan kromatografi gas diperlukan kromatografi
khusus.10
Mekanisme kerja kromatografi gas yaitu gas dalam silinder baja
bertekanan tinggi dialirkan melalui kolom yang berisi fase diam. Cuplikan berupa
campuran yang akan dipisahkan, biasanya dalam bentuk larutan disuntikkan ke
dalam aliran gas tersebut. Kemudian cuplikan dibawa oleh gas pembawa ke dalam
kolom dan di dalam kolom terjadi pemisahan. Komponen-komponen campuran
yang telah terpisahkan satu persatu meninggalkan kolom. Suatu detector
diletakkan di ujung kolom untuk mendeteksi jenis maupun jumlah tiap komponen
campuran. Hasil pendeteksian direkam oleh rekorder dan dinamakan
kromatogram yang terdiri dari beberapa peak. Jumlah peak yang dihasilkan
menyatakan jumlah komponen (senyawa) yang terdapat dalam campuran. Bila
suatu kromatogram terdiri dari 5 peak maka terdapat lima senyawa atau lima
komponen dalam campuran tersebut. Sedangkan luas peak bergantung pada
9Ahmad Kadir Kilo, Ishak Isa dan Weny JA Musa, “Analisis Kadar Asam Linoleat dan Asam Linolenat pada Tahu dan Tempe yang Dijual di Pasar Telaga Secara GC-MS” Jurnal Kimia (2010), h. 5.
10Sumar Hendayana, Kimia Pemisahan Metode Kromatografi dan Elektroforesis Modern (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 31-32.
7
kuantitas suatu komponen dalam campuran. Karena peak-peak dalam
kromatogram berupa segitiga maka luasnya dapat dihitung berdasarkan tinggi dan
lebar peak tersebut.11
Analisis asam lemak dengan GLC didasarkan partisi komponen-komponen
dari suatu campuran di antara gas pembawa dan zat padat atau cairan yang mudah
menguap dan melekat pada bahan pengemas inert. Komponen yang dipisahkan
harus mudah menguap pada suhu kolom tempat pemisahan terjadi. Karena alas an
ini, maka suhu pengoperasian alat lebih tinggi dari suatu ruang dan biasanya
dilakukan derivatisasi terlebih dahulu terutama untuk sampel yang mudah
menguap.12
Tahapan analisis asam lemak dengan kromatografi gas yaitu:13
1. Preparasi sampel
2. Mengatur kondisi alat
3. Analisis asam lemak berdasarkan hasil perhitungan alat otomatis yang terlihat
dalam bentuk kromatogram.
BAB III
METODE PERCOBAAN
11Sumar Hendayana, Kimia Pemisahan Metode Kromatografi dan Elektroforesis Modern, h. 32.
12Maria Bintang, Biokimia Teknik Penelitian , h. 168-169.13Maria Bintang, Biokimia Teknik Penelitian, h. 169.
8
A. Waktu dan Tempat
Hari/ Tanggal : Jumat/ 04-05 Desember 2014
Pukul : 13.00 -16.00 WITA
Tempat : Laboratorium Kimia Anorganik dan Riset Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu serangkaian alat
kromatografi gas varian 430 GC, syringe 10 μL, neraca analitik, penangas air,
labu takar 100 mL, gelas kimia 100 mL, pipet skala 3 mL, tabung reaksi, rak
tabung, pengaduk, spatulu dan botol vial.
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu aluminium foil,
aquabides (H2O), boron tetraflourida (BF3) 16%, heksana (C6H14), metanol
(CH3OH), natrium hidroksida (NaOH) p.a, natrium klorida (NaCl) jenuh ,
natrium sulfat anhidrat (Na2SO4) anhidrat dan susu kacang tanah,
8
9
C. Prosedur Kerja
1. Pembuatan Larutan NaOH 0,5 N dalam Metanol (CH3OH)
Menimbang 2,0012 gr NaOH pa ke dalam gelas kimia, melarutkannya
hingga homohen lalu di encerkan menggunakan larutan metanol dalam labu
takar 100 mL. Kemudian menghimpitkannya.
2. Pembuatan Larutan NaCl Jenuh
Memasukkan padatan NaCl ke dalam gelas kimia kemudian
ditambahkan akuabides sebanyak 50 mL. padatan NaCl secara kontinyu
ditambahkan hingga larutan menjadi jenuh.
3. Preparasi Sampel (Hidrolisis dan Esterifikasi)
Menimbang 0,3002 g lemak susu kacang tanah dalam tabung reaksi.
Menambahkan 1 mL natrium hidrokjsida (NaOH) p.a dalam metanol
(CH3OH). Memanaskan dalam penangas air selama 20 menit. Menambahkan
2 ml boron tetraflourida (BF3) 16%. Memanskan kembali selama 20 menit.
Mendinginkan dan menambahkan 2 mL natrium klorida (NaCl) jenuh dan 1
mL heksana (C6H14) . mengocok larutan dengan baik. Memindahkan heksana
(C6H14) dengan bantuan pipet tetes ke dalam botiol vial yang berisi 0,1 g
natrium sulfat (Na2SO4) anhidrat. Membiarkan hingga laruatn larut.
Menginjeksi sampel dengan kromatografi gas.
4. Analisis Asam Lemak
Menginjeksi pelarut sebanyak 2 μL ke dalam kolom. Puncak akan
muncul apa bila aliran gas pembawa dan sistem pemanas sempurna.
Memgukur waktu retensi dan puncak masing-masing sampel.
10
5. Langkah Menjalanjakan Instrumen
Membuka sumber gas nitrogen, hidrogen dan udara tekan dan
memasktikan tekanan masing-masing sesuai. Menyalakan PC hingga tampil
start up windows, menyalakan GC dengan mengatur power switch pada posisi
ON. Mengklik dua kali icon galaxie hingga tampil dialog galaxie workstation
connection. Memasukkan user identification kemudian pilih project dan
masukkan password dan klik OK sehingga tampil window galaxie. Memilih
open pada menu file kemudian memilih open method atau membuka method
ON. Pada bagian control, mengklik button over view kemudian mengklik
button untuk mengaktifkan method dan menunggun hingga status ready.
Mengulangi langkah di atas untuk mengaktifkan langkah operasi, menunggu
hingga status ready dan melakukan monitoring baseline.
6. Langkah Mematikan Instrumen
Membuka method OFF dan mengklik button, menunggu sampai status
ready dan memastikan coulomn oven 50 ºC dan semua injector dan detector
lebih kecil dari 100 ºC. menutup aplikasi software galaxie workstation
dengan memilih quit pada menu file. Mematikan GC dengan mengatur power
switch pada posisi OFF, menutup semua tabung gas dan melakukan prosedur
shut down PC.
7. Membuat Method
Pada menu file memilih New dan New Method, memastikan bahwa
system Varian 430GC terpilih kemudian mengklik Next. Memasukkan nama
method kemudian mengklik OK sehingga nama method yang dibuat.
Mengklik pada bagian control hingga tampil panel control, mengklik
button untuk menampilkan window System Control Method
Advanced Tool. Mengklik button untuk menampilkan method section.
OverView
11
Mengklik pada bagian injector dan lakukan pengaturan terhadap heater,
temperature dan split state/ ratio pada front injector.
Mengklik pada bagian Column Oven dan lakukan pengaturan pada
temperature, time dan stabilization time. Mengklik pada bagian Column
Pneumatics dan lakukan pengaturan:
Front (EFC): Checklist Constant flow, lalu atur flow yang
diinginkan (1-2 mL/min)
Mengklik pada bagian Detector Middle (FID) dan lakukan pengaturan:
Heater : ON (untuk mengaktifan oven detector)
Setpoint : temperature detector oC (300oC)
Electronic : ON (jika ingin mengaktifan detector)
Range : sensitivity detector (12)
Autozero : fungsi autozero
Pada kolom Method mengklik pada bagian Acquisition dan atur File prefix,
Identifier dan Acquisition length. Pada menu File memilih Save dan Save
Method.
8. Melakukan Monitoring Baseline
Memilih menu bar System kemudian beri check (√) pada system
yang sedang running sehingga tampil window monitoring, pada menu
Acquisition memilih Monitoring Baseline. Memilih method operasi kemudian
mengklik OK sehingga monitoring baseline akan dimulai untuk mengakhiri
monitoring baseline dapat dilakukan dengan klik button.
12
9. Memulai Single Injeksi
Pada menu Acquisition memilih Quick Start sehingga tampil dialog
QuickStart. Memilih Method analisa kemudian klik OK. Pada area Sample
information memasukkan identitas injeksi/ sample pada field File prefix,
Identifier dan Description. Mengklik button Inject dan tunggu sampai status
GC “Ready” dan Workstation “Waiting for injection”. Melakukan injeksi
sample.
13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan
Tabel IV.1 Analisis Keberadaan Asam Lemak.
No. NamaTime (Min)
Quantity (% Area)
Height (μV) Area (μV/Min)Area %
(%)1. UNKNOWN 0,32 99,64 771974113,5 19228380,6 99,6362. UNKNOWN 6,32 0,05 223217,1 8866,6 0,0463. UNKNOWN 6,72 0,06 328608,7 14758,1 0,0764. UNKNOWN 7,13 0,24 521252,1 46729,1 0,242
Total 100,00 773047191,4 19296724,3 100,000
2. Reaksi
Gambar IV. 1. Reaksi Esterifikasi.
13
14
3. Grafik
Gambar IV. 2. Hubungan antara Height (μV) terhadap Time (Min) dalam Susu Kacang Tanah DATA - FID.
B. Pembahasan
Percobaan ini dilakukan untuk menentukan kandungan asam lemak yang
terdapat pada tsusu kacang tanah. Pengukuran kandungan asam lemak dilakukan
dengan menggunakan kromatografi gas.
Pertama-tama dilakukan hidrolisis yang merupakan proses pemisahan zat
yang disebabkan oleh molekul air (H2O). Hidrolisis dapat terjadi pada kondisi
asam maupun basa. Hidrolisis lemak susu kacang hijau pada penelitian ini
15
berlangsung pada kondisi basa dengan menggunakan basa kuat natrium
hidroksida (NaOH). Membuat larutan natrium hidroksida (NaOH) untuk
mendapatkan asam lemak bebas dan untuk keperluan analisis asam lemak
kemudian dikonversi menjadi metil ester dengan menggunakan pelarut (CH3OH)
sabagai katalis yang mudah menguap. Memanaskan larutan untuk mengikat lemak
yang ada dalam smapel. Menambahkan boron tetraflourida (BF3) untuk membantu
peroses eksterifikasi. Proses esterifikasi ini dilakukan untuk keperluan analisis
kadar asam lemak menggunakan kromatografi gas. Hal ini dikarenakan asam
lemak yang diperoleh dari hidrolisis bersifat nonvolatil (tidak mudah menguap),
sementara syarat senyawa yang diperlukan untuk keperluan analisa harus bersifat
volatil. Sehingga diperlukan adanya konversi asam lemak bebas menjadi senyawa
metil ester. Senyawa metil ester sendiri bersifat volatil (mudah menguap).
Memanaskan larutan untuk mempercepat reaksi., pada saat pemanasan
larutan harus digoyangkan agar tidak terjadi pengendapan asam lemak dan
pengotor tidak mengendap. Mendinginkan larutan untuk menghindari penguapan
pada saat penambahan larutan yang mudah menguap. Menambahkan natrium
klorida (NaCl) jenuh untuk menyempurnakan reaksi eksterifikasi. Menambahkan
heksana (C6H14) untuk mengikat atau menghasilkan lemak pada saat proses
eksterifikasi. Memindahkan lapisan heksana (C6H14) dalam laruan yang beriisi
natrium sulfat (Na2SO4) anhidrat untuk memisahkan fase pada campuran larutan
sebelum diinjeksi. Memipet lapisan fase atas dan memasukkan kedalam botol vial.
Larutan siap diuji dalam kromatografi gas.
Berdasarkan grafik antara tinggi (μV) puncak terhadap waktu
(Min) diperoleh empat macam komponen (A, B, C dan D) pada tiap waktu yang
berbeda. Berdasarkan analisa data diperoleh dari asam lemak A, B, C dan D yang
terdeteksi memiliki luas daerah atau kadar masing-masing sebesar 99,636%,
16
0,046%, 0,076% dan 0,242%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dikatakan kadar
untuk asam lemak A lebih tinggi dibandingkan asam lemak yang lain. Menurut
teori, kandungan asam lemak pada kacang tanah adalah asam oleat, sehingga
dapat dipastikan bahwa komponen A yang memiliki kadar sebesar 99,636%
merupakan asam oleat dan termasuk asam lemak tak jenuh.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan pada percobaan ini yaitu jenis asam lemak yang terkandung
dalam susu kacang tanah adalah asam oleat yang merupakan asam lemak tak
jenuh dengan kadar sebesar 99,636%.
B. Saran
Saran yang diberikan untuk percobaan selanjutnya yaitu sebaiknya
menelitik kandungan asam lemak pada rumput laut untuk membandingkan
kandungan asam lemak dengan susu kacang tanah.
17
DAFTAR PUSTAKA
Bintang, Maria. Biokimia Teknik Penelitian. Jakarta: Erlangga, 2010.Damanik, Azhari. “Analisa Kadar Asam Lemak Bebas dari Crude Palm Oil
(CPO) pada Tangki Timbun di PT. Sarana Agro Nusantara” Jurnal Kimia. http:// repository. usu.ac.id/bitstream/ 123456789/ 13943/1/09E00382. pdf (29 November 2014).
Fessenden, Ralph J. dan Joan S. Fessenden. Fundamentals of Organik Chemistry, terj. Sukmariah Maun, Kamianti Anas dan Tilda S. Sally, Dasar-Dasar Kimia Anorganik. Jakarta: Binarupa Aksara, 2010.
Kilo, Ahmad Kadir, Ishak Isa dan Weny JA Musa, “Analisis Kadar Asam Linoleat dan Asam Linolenat pada Tahu dan Tempe yang Dijual di Pasar Telaga Secara GC-MS” Jurnal Kimia (2010). http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/ uploads/ 2009/05/ kadar _ asam linoleat .pdf (29 November 2014).
Murrinie, Endang Dewi. “Analisis Pertumbuhan Tanaman Kacang Tanah dan Pergeseran Komposisi Gulma Pada Frekuensi Penyiangan dan Jarak Tanam Yang Berbeda” Jurnal Pertanian ISSN: 1979-6870, h. 2 Http://Www. Analisis_Pertumbuhan_Kacang_Tanah (Diakses 29 November 2014).
Poedjiadi, Anna dan Titin Supriati. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UIP, 2005.Hendayana, Sumar. Kimia Pemisahan Metode Kromatografi dan Elektroforesis
Modern. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006.Sondakh, Tommy D. dkk, “Hasil Kacang Tanah (Arachys Hypogaea L.) pada
Beberapa Jenis Pupuk Organik” jurnal Eugenia, 18 No. 1 (2012), h. 64. http://www. ipi152454.pdf (Diakses 29 November 2014).
16
18
LAMPIRAN PERHITUNGAN
1. Komponen A
%Komponen A = Luas Komponen A
Luas Komponentotalx 100 %
%Komponen A = 19228380,619298724,3
x100 %
%Komponen A = 0,9964 x 100%
%Komponen A = 99,64%
2. Komponen B
%Komponen B = Luas KomponenBLuas Komponen¿
tal ¿x 100 %
%Komponen B = 8856,6
19298724,3x100 %
%Komponen B = 0,0005 x 100%
%Komponen B = 0,05%
3. Komponen C
19
%Komponen C = Luas KomponenC
Luas Komponentotalx 100 %
%Komponen C = 14758,1
19298724,3x100 %
%Komponen C = 0,0008 x 100%
%Komponen C = 0,08%
4. Komponen D
%Komponen D = Luas Komponen D
Luas Komponentotalx 100 %
%Komponen D = 46729,1
19298724,3x100 %
%Komponen D = 0,0024 x 100%
%Komponen D = 0,24%
20
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan praktikum Kimia Instrumen dengan judul “Analisis Asam Lemak dengan Kromatografi Gas” yang disusun oleh:
Nama : RiskayantiNim : 60500112028Kelompok : II (Dua)
telah diperiksa secara teliti oleh Asisten atau Koordinator asisten dan dinyatakan dapat diterima.
Samata, Desember 2014
Koordinator Asisten, Asisten,
21
Asrijal, S.Si. Asrijal, S.Si.
Mengetahui, Dosen Penanggung Jawab
Dra. Sitti Chadijah., M.Si.Nip. 19680216 199903 2 001
LAMPIRAN PERHITUNGAN
A. Komponen A
Dik : trA = 6,32 menit
trB =6,72 menit
LA = 8866,6 μV/Min
LB = 14758,1 μV/Min
TA = 223217,1 μV
TB = 328608,7 μV
Dit : Rs..........?
22
N...........?
H1..........?
H2..........?
Penyelesaian:
Rs=2 (trB−tr A )W A+W B
W A=12
at
LA=12
at
a=2 LA
t
a=2 x 8866,6223217,1
a=0,0794
W A=0,0794+0,0794
W A=0,1588
LB=12
at
a=2LB
t
a=2x 14758,1328608,7
a=0,0898
WB = 0,0898 + 0,0898
23
WB = 0,1796
Rs=2 (trB−tr A )W A+W B
Rs= 2 (6,72−6,32 )0,1588+0,1796
Rs= 0,80,3384
Rs=2,3641
N=(N A+N B
2)
N A=16 ¿
N A=16¿
N A=16¿
N A=25342,72964
NB=16¿
NB=16¿
NB=16¿
NB=22399,91156
N=( 25342,72964+22399,911562
)
N=23871,3206
H 1=LN
24
H 1=1500
23871,3206
H 1=0,06284
H 2=H 1(Rs
1,52 )
H 2=0,06284 ( 2,36411,52 )
H 2=0,06284 ¿
H 2=0,1561
B. Komponen B
Dik : trB = 6,72 menit
TrC =7,13 menit
LB = 14758,1 μV/Min
LC = 46729,1 μV/Min
TB = 328608,7 μV
TC = 521252,1μV
Dit : Rs..........?
N...........?
H1..........?
H2..........?
Penyelesaian:
Rs=2 (trC−trB )W B+W C
25
W B=12
at
LB=12
at
a=2LB
t
a=2 x 14758,1328608,7
a=0,0898
W B=0,0898+0,0898
W B=0,1796
LC=12
at
a=2LC
t
a=2 x 46729,1521252,1
a=0,1793
WC = 0,1793 + 0,1793
WC = 0,3586
Rs=2 (trC−trB )W B+W C
Rs= 2 (7,13−6,72 )0,1796+0,3586
Rs= 0,820,5382
Rs=1,5236