asam lemak

34
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kacang tanah (Arachis hypogeae L.) merupakan tanaman pangan ke dua terpenting setelah kedelai. Sebagai bahan pangan dan pakan ternak yang bergizi tinggi, kacang tanah mengandung lemak (40,50%), protein (27%), karbohidrat serta vitamin (A, B, C, D, E dan K), juga mengandung mineral antara lain kalsium (Ca), klorida (Cl), besi (Fe), magnesium (Mg), Posfor (P), kalium (K)dan Sulfur (S). 1 Asam linoleat, asam linolenat dan asam oleat tergolong kedalam asam lemak tidak jenuh ikatan ganda yang esensial untuk tubuh. Sedangkan asam palmitat, dan asam stearat tergolong kedalam asam lemakn jenuh ikatan tunggal yang juga berfungsi sebagai esensial dalam tubuh. Asam lemak dalam contoh dapat dianalisis menggunakan teknik pemisahan kromatografi gas dan hasil analisisnya pun dapat terlihat ditampilkan secara otomatis dalam bentuk kromatogram. Proses dilakukan dengan hidrolisis dan esterifikasi sebelum diuji dalam kromatografi gas. Berdasarkan latar belakang di atas, 1 Tommy D. Sondakh, dkk, “Hasil Kacang Tanah (Arachys Hypogaea L.) pada Beberapa Jenis Pupuk Organik” Jurnal Eugenia, 18 No. 1 (2012), h. 64. Http://www. ipi152454.pdf (Diakses 29 November 2014).

Upload: uin-alauddin-makassar

Post on 21-Jan-2017

180 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kacang tanah (Arachis hypogeae L.) merupakan tanaman pangan ke dua

terpenting setelah kedelai. Sebagai bahan pangan dan pakan ternak yang bergizi

tinggi, kacang tanah mengandung lemak (40,50%), protein (27%), karbohidrat

serta vitamin (A, B, C, D, E dan K), juga mengandung mineral antara lain kalsium

(Ca), klorida (Cl), besi (Fe), magnesium (Mg), Posfor (P), kalium (K)dan Sulfur

(S).1

Asam linoleat, asam linolenat dan asam oleat tergolong kedalam asam

lemak tidak jenuh ikatan ganda yang esensial untuk tubuh. Sedangkan asam

palmitat, dan asam stearat tergolong kedalam asam lemakn jenuh ikatan tunggal

yang juga berfungsi sebagai esensial dalam tubuh.

Asam lemak dalam contoh dapat dianalisis menggunakan teknik

pemisahan kromatografi gas dan hasil analisisnya pun dapat terlihat ditampilkan

secara otomatis dalam bentuk kromatogram. Proses dilakukan dengan hidrolisis

dan esterifikasi sebelum diuji dalam kromatografi gas. Berdasarkan latar belakang

di atas, maka dilakukan analisis terhadap lemak pada susu kacang hijau untuk

mengetahui lemak yang terkandung didalamnya dengan menggunakan

menggunakan kromatografi gas.

B. Rumusan Masalah1Tommy D. Sondakh, dkk, “Hasil Kacang Tanah (Arachys Hypogaea L.) pada Beberapa

Jenis Pupuk Organik” Jurnal Eugenia, 18 No. 1 (2012), h. 64. Http://www. ipi152454.pdf (Diakses 29 November 2014).

1

2

Rumusan masalah pada percobaan ini yaitu jenis asam lemak apakah yang

terdapat dalam susu kacang tanah dengan menggunakan teknik kromatografi gas?

C. Tujuan Percobaan

Tujuan pada percobaan ini yaitu untuk mengetahui jenis asam lemak

dalam susu kacang tanah dengan menggunakan teknik kromatografi gas.

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kacang Tanah (Arachys hypogaea L.)

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman legum terpenting

setelah kedelai yang memiliki peran strategis dalam pangan nasional sebagai

sumber protein dan minyak nabati. Sebagai bahan pangan dan makanan yang

bergizi tinggi, kacang tanah mengandung lemak 40–50%, protein 27%,

karbohidrat dan vitamin.2

Lima manfaat kacang tanah untuk kesehatan3:

1. Kacang tanah dikenal sebagai lemak baik yang menurunkan resiko

penyakit jantung dengan cara menurunkan kolesterol jahat (LDL) dalam

tubuh.

2. Kandungan resveratrol, bermanfaat bagi kelancaran fungsi tubuh.

3. Mengandung folat niasin, mangan, protein, serta vitamin E yang

melimpah, sangat baik untuk kelancaran fungsi usus.

4. Mengandung serat, membantu menurunkan resiko kanker usus besar dan

pembentukan batu empedu.

5. Mengandung limpahan kalsium dan vitamin D, yang dapat membantu

menjaga kesehatan tulang dan gigi. Dan dalam jangka panjang mencegah

serangan osteoporosis.

2Endang Dewi Murrinie, “Analisis Pertumbuhan Tanaman Kacang Tanah dan Pergeseran Komposisi Gulma Pada Frekuensi Penyiangan dan Jarak Tanam Yang Berbeda” Jurnal Pertanian ISSN: 1979-6870, H. 2 Http://www. Analisis_Pertumbuhan_Kacang_Tanah (Diakses 29 November 2014).

3Tommy D. Sondakh, dkk, “Hasil Kacang Tanah (Arachys Hypogaea L.) pada Beberapa Jenis Pupuk Organik”Jurnal Eugenia, 18 No. 1 (2012), h. 64.

3

4

B. Asam Lemak

Lemak merupakan senyawa yang tak larut di dalam air yang dapat

dipisahkan dari sel dan jaringan dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut

organic yang relative non polar, misalnya dietil eter atau kloroform. Oleh sebab

itu, senyawa ini dibagi menurut sifat fisiknya yaitu senyawa yang larut dalam

pelarut non polar dan yang tidak larut dalam air dan tidak dibagi menurut

strukturnya. Meskipun struktur lemak bermacam-macam, semua lemak

mempunyai sifat struktur yang spesifik yaitu mempunyai gugus hidrokarbon

hidrofob yang banyak sekali dan hanya sedikit jika ada, gugus fungsi hidrokarbon

hidrofil.4

Lemak dalam tubuh tidak hanya berasal dari makanan yang mengandung

lemak, tetapi dapat pula berasal dari karbohidrat dan protein. Hal ini dapat terjadi

karena ada hubungan antara metabolisme karbohidrat lemak dan protein atau

asam amino.5

Asam lemak merupakan senyawa pembangun senyawa lipida sederhana,

fosfogliserida, glikolipida, ester, kolesterol dan lain-lain. Semua asam lemak

berupa rantai hidrokarbon tak bercabang dengan ujungnya berupa karboksilat.

Asam lemak biasanya memiliki jumlah atom karbon genap yaitu antara 14 sampai

22. Sedangkan asam lemak yang banyak dijumpai memiliki jumlah atom karbon

16 sampai 18.6

4Ralph J. Fessenden dan Joan S. Fessenden, Fundamentals of Organik Chemistry, terj. Sukmariah Maun, Kamianti Anas dan Tilda S. Sally, Dasar-Dasar Kimia Anorganik (Jakarta: Binarupa Aksara, 2010), h. 657.

5Anna Poedjiadi dan Titin Supriati, Dasar-Dasar Biokimia (Jakarta: UIP, 2005), h. 278.6Azhari Damanik, “Analisa Kadar Asam Lemak Bebas dari Crude Palm Oil (CPO) pada

Tangki Timbun di PT. Sarana Agro Nusantara” Jurnal Kimia. Http:// repository. usu.ac.id/bitstream/ 123456789/ 13943/1/09E00382. pdf (Diakses 29 November 2014), h. 17.

3

5

Asam linoleat dan linolenat merupakan asam lemak tidak jenuh berantai

panjang dan tergolong asam lemak esensial. Baik asam linoleat maupun asam

linolenat sangat penting untuk tubuh, oleh karena itu harus diperoleh dari

makanan. Asam linoleat dan asam linolenat sebagai bahan penyusun kacang

kedelai yang jumlahnya cukup besar berkisar 7-54%. Defisiensi asam linoleat

dapat menyebabkan dermatitis, kemampuan reproduksi menurun, gangguan

pertumbuhan, degenerasi hati, dan rentan terhadap infeksi.7

C. Hidrolisis dan Esterifikasi

Analisis asam lemak mula-mula lemak atau minyak dihidrolisis menjadi

asam lemak, kemudian ditransformasi menjadi bentuk esternya yang bersifat lebih

mudah menguap. Transformasi dilakukan dengan metilasi, sehingga diperoleh

metil ester asam lemak yang selanjutnya akan dianalisis dengan kromatografi gas.

Identifikasi setiap komponen dilakukan dengan membandingkan waktu retensinya

dengan waktu retensi standar pada kondisi analisis yang sama. Luas puncak dari

masing-masing komponen adalah sebanding dengan konsentrasi komponen dalam

sampel. Pengurangan kesalahan akibat volume injeksi, maka preparasi sampel,

pengenceran dan lainnya biasanya menggunakan teknik standar internasional.

Selain itu, harus dilakukan koreksi terhadap respon detektor dan interaksi antara

komponen dalam matriks sampai selama melewati kolom.8

Hidrolisis merupakan proses pemisahan zat yang disebabkan oleh molekul

air (H2O). Hidrolisis dapat terjadi pada kondisi asam maupun basa. Reaksi antara

minyak dengan basa dikenal dengan reaksi saponifikasi atau sering disebut reaksi

penyabunan. Reaksi penyabunan pada minyak menghasilkan garam asam lemak

7Ahmad Kadir Kilo, Ishak Isa dan Weny JA Musa, “Analisis Kadar Asam Linoleat dan Asam Linolenat pada Tahu dan Tempe yang Dijual di Pasar Telaga Secara GC-MS” Jurnal Kimia (2010). Http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/05/kadar_asam_linoleat.pdf (Diakses 29 November 2014), h. 2-3.

8Maria Bintang, Biokimia Teknik Penelitian (Jakarta: Erlangga, 2010), h. 169.

6

atau sabun. Ester dapat disintesis dengan mereaksikan asam karboksilat dan

alkohol menggunakan katalis asam yang disertai pemanasan, sehingga

menghasilkan ester dan air atyau dengan kata lain esterifikasi adalah tahap

konversi asam lemak bebas menjadi ester, dengan mereaksikan asam lemak

dengan alkohol.9

D. Kromatografi Gas

Kromatografi gas, fase gerak dan zat padat atau zat cair digunakan sebagai

fase gerak dan zat padat atau zat cair digunakan sebagai fasa diam. Seperti yang

telah diketahui bahwa gas selalu bergerak kemana saja, tidak mau diam. Oleh

karena itu, untuk melakukan percobaan kromatografi gas diperlukan kromatografi

khusus.10

Mekanisme kerja kromatografi gas yaitu gas dalam silinder baja

bertekanan tinggi dialirkan melalui kolom yang berisi fase diam. Cuplikan berupa

campuran yang akan dipisahkan, biasanya dalam bentuk larutan disuntikkan ke

dalam aliran gas tersebut. Kemudian cuplikan dibawa oleh gas pembawa ke dalam

kolom dan di dalam kolom terjadi pemisahan. Komponen-komponen campuran

yang telah terpisahkan satu persatu meninggalkan kolom. Suatu detector

diletakkan di ujung kolom untuk mendeteksi jenis maupun jumlah tiap komponen

campuran. Hasil pendeteksian direkam oleh rekorder dan dinamakan

kromatogram yang terdiri dari beberapa peak. Jumlah peak yang dihasilkan

menyatakan jumlah komponen (senyawa) yang terdapat dalam campuran. Bila

suatu kromatogram terdiri dari 5 peak maka terdapat lima senyawa atau lima

komponen dalam campuran tersebut. Sedangkan luas peak bergantung pada

9Ahmad Kadir Kilo, Ishak Isa dan Weny JA Musa, “Analisis Kadar Asam Linoleat dan Asam Linolenat pada Tahu dan Tempe yang Dijual di Pasar Telaga Secara GC-MS” Jurnal Kimia (2010), h. 5.

10Sumar Hendayana, Kimia Pemisahan Metode Kromatografi dan Elektroforesis Modern (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 31-32.

7

kuantitas suatu komponen dalam campuran. Karena peak-peak dalam

kromatogram berupa segitiga maka luasnya dapat dihitung berdasarkan tinggi dan

lebar peak tersebut.11

Analisis asam lemak dengan GLC didasarkan partisi komponen-komponen

dari suatu campuran di antara gas pembawa dan zat padat atau cairan yang mudah

menguap dan melekat pada bahan pengemas inert. Komponen yang dipisahkan

harus mudah menguap pada suhu kolom tempat pemisahan terjadi. Karena alas an

ini, maka suhu pengoperasian alat lebih tinggi dari suatu ruang dan biasanya

dilakukan derivatisasi terlebih dahulu terutama untuk sampel yang mudah

menguap.12

Tahapan analisis asam lemak dengan kromatografi gas yaitu:13

1. Preparasi sampel

2. Mengatur kondisi alat

3. Analisis asam lemak berdasarkan hasil perhitungan alat otomatis yang terlihat

dalam bentuk kromatogram.

BAB III

METODE PERCOBAAN

11Sumar Hendayana, Kimia Pemisahan Metode Kromatografi dan Elektroforesis Modern, h. 32.

12Maria Bintang, Biokimia Teknik Penelitian , h. 168-169.13Maria Bintang, Biokimia Teknik Penelitian, h. 169.

8

A. Waktu dan Tempat

Hari/ Tanggal : Jumat/ 04-05 Desember 2014

Pukul : 13.00 -16.00 WITA

Tempat : Laboratorium Kimia Anorganik dan Riset Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu serangkaian alat

kromatografi gas varian 430 GC, syringe 10 μL, neraca analitik, penangas air,

labu takar 100 mL, gelas kimia 100 mL, pipet skala 3 mL, tabung reaksi, rak

tabung, pengaduk, spatulu dan botol vial.

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu aluminium foil,

aquabides (H2O), boron tetraflourida (BF3) 16%, heksana (C6H14), metanol

(CH3OH), natrium hidroksida (NaOH) p.a, natrium klorida (NaCl) jenuh ,

natrium sulfat anhidrat (Na2SO4) anhidrat dan susu kacang tanah,

8

9

C. Prosedur Kerja

1. Pembuatan Larutan NaOH 0,5 N dalam Metanol (CH3OH)

Menimbang 2,0012 gr NaOH pa ke dalam gelas kimia, melarutkannya

hingga homohen lalu di encerkan menggunakan larutan metanol dalam labu

takar 100 mL. Kemudian menghimpitkannya.

2. Pembuatan Larutan NaCl Jenuh

Memasukkan padatan NaCl ke dalam gelas kimia kemudian

ditambahkan akuabides sebanyak 50 mL. padatan NaCl secara kontinyu

ditambahkan hingga larutan menjadi jenuh.

3. Preparasi Sampel (Hidrolisis dan Esterifikasi)

Menimbang 0,3002 g lemak susu kacang tanah dalam tabung reaksi.

Menambahkan 1 mL natrium hidrokjsida (NaOH) p.a dalam metanol

(CH3OH). Memanaskan dalam penangas air selama 20 menit. Menambahkan

2 ml boron tetraflourida (BF3) 16%. Memanskan kembali selama 20 menit.

Mendinginkan dan menambahkan 2 mL natrium klorida (NaCl) jenuh dan 1

mL heksana (C6H14) . mengocok larutan dengan baik. Memindahkan heksana

(C6H14) dengan bantuan pipet tetes ke dalam botiol vial yang berisi 0,1 g

natrium sulfat (Na2SO4) anhidrat. Membiarkan hingga laruatn larut.

Menginjeksi sampel dengan kromatografi gas.

4. Analisis Asam Lemak

Menginjeksi pelarut sebanyak 2 μL ke dalam kolom. Puncak akan

muncul apa bila aliran gas pembawa dan sistem pemanas sempurna.

Memgukur waktu retensi dan puncak masing-masing sampel.

10

5. Langkah Menjalanjakan Instrumen

Membuka sumber gas nitrogen, hidrogen dan udara tekan dan

memasktikan tekanan masing-masing sesuai. Menyalakan PC hingga tampil

start up windows, menyalakan GC dengan mengatur power switch pada posisi

ON. Mengklik dua kali icon galaxie hingga tampil dialog galaxie workstation

connection. Memasukkan user identification kemudian pilih project dan

masukkan password dan klik OK sehingga tampil window galaxie. Memilih

open pada menu file kemudian memilih open method atau membuka method

ON. Pada bagian control, mengklik button over view kemudian mengklik

button untuk mengaktifkan method dan menunggun hingga status ready.

Mengulangi langkah di atas untuk mengaktifkan langkah operasi, menunggu

hingga status ready dan melakukan monitoring baseline.

6. Langkah Mematikan Instrumen

Membuka method OFF dan mengklik button, menunggu sampai status

ready dan memastikan coulomn oven 50 ºC dan semua injector dan detector

lebih kecil dari 100 ºC. menutup aplikasi software galaxie workstation

dengan memilih quit pada menu file. Mematikan GC dengan mengatur power

switch pada posisi OFF, menutup semua tabung gas dan melakukan prosedur

shut down PC.

7. Membuat Method

Pada menu file memilih New dan New Method, memastikan bahwa

system Varian 430GC terpilih kemudian mengklik Next. Memasukkan nama

method kemudian mengklik OK sehingga nama method yang dibuat.

Mengklik pada bagian control hingga tampil panel control, mengklik

button untuk menampilkan window System Control Method

Advanced Tool. Mengklik button untuk menampilkan method section.

OverView

11

Mengklik pada bagian injector dan lakukan pengaturan terhadap heater,

temperature dan split state/ ratio pada front injector.

Mengklik pada bagian Column Oven dan lakukan pengaturan pada

temperature, time dan stabilization time. Mengklik pada bagian Column

Pneumatics dan lakukan pengaturan:

Front (EFC): Checklist Constant flow, lalu atur flow yang

diinginkan (1-2 mL/min)

Mengklik pada bagian Detector Middle (FID) dan lakukan pengaturan:

Heater : ON (untuk mengaktifan oven detector)

Setpoint : temperature detector oC (300oC)

Electronic : ON (jika ingin mengaktifan detector)

Range : sensitivity detector (12)

Autozero : fungsi autozero

Pada kolom Method mengklik pada bagian Acquisition dan atur File prefix,

Identifier dan Acquisition length. Pada menu File memilih Save dan Save

Method.

8. Melakukan Monitoring Baseline

Memilih menu bar System kemudian beri check (√) pada system

yang sedang running sehingga tampil window monitoring, pada menu

Acquisition memilih Monitoring Baseline. Memilih method operasi kemudian

mengklik OK sehingga monitoring baseline akan dimulai untuk mengakhiri

monitoring baseline dapat dilakukan dengan klik button.

12

9. Memulai Single Injeksi

Pada menu Acquisition memilih Quick Start sehingga tampil dialog

QuickStart. Memilih Method analisa kemudian klik OK. Pada area Sample

information memasukkan identitas injeksi/ sample pada field File prefix,

Identifier dan Description. Mengklik button Inject dan tunggu sampai status

GC “Ready” dan Workstation “Waiting for injection”. Melakukan injeksi

sample.

13

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Tabel Pengamatan

Tabel IV.1 Analisis Keberadaan Asam Lemak.

No. NamaTime (Min)

Quantity (% Area)

Height (μV) Area (μV/Min)Area %

(%)1. UNKNOWN 0,32 99,64 771974113,5 19228380,6 99,6362. UNKNOWN 6,32 0,05 223217,1 8866,6 0,0463. UNKNOWN 6,72 0,06 328608,7 14758,1 0,0764. UNKNOWN 7,13 0,24 521252,1 46729,1 0,242

Total 100,00 773047191,4 19296724,3 100,000

2. Reaksi

Gambar IV. 1. Reaksi Esterifikasi.

13

14

3. Grafik

Gambar IV. 2. Hubungan antara Height (μV) terhadap Time (Min) dalam Susu Kacang Tanah DATA - FID.

B. Pembahasan

Percobaan ini dilakukan untuk menentukan kandungan asam lemak yang

terdapat pada tsusu kacang tanah. Pengukuran kandungan asam lemak dilakukan

dengan menggunakan kromatografi gas.

Pertama-tama dilakukan hidrolisis yang merupakan proses pemisahan zat

yang disebabkan oleh molekul air (H2O). Hidrolisis dapat terjadi pada kondisi

asam maupun basa. Hidrolisis lemak susu kacang hijau pada penelitian ini

15

berlangsung pada kondisi basa dengan menggunakan basa kuat natrium

hidroksida (NaOH). Membuat larutan natrium hidroksida (NaOH) untuk

mendapatkan asam lemak bebas dan untuk keperluan analisis asam lemak

kemudian dikonversi menjadi metil ester dengan menggunakan pelarut (CH3OH)

sabagai katalis yang mudah menguap. Memanaskan larutan untuk mengikat lemak

yang ada dalam smapel. Menambahkan boron tetraflourida (BF3) untuk membantu

peroses eksterifikasi. Proses esterifikasi ini dilakukan untuk keperluan analisis

kadar asam lemak menggunakan kromatografi gas. Hal ini dikarenakan asam

lemak yang diperoleh dari hidrolisis bersifat nonvolatil (tidak mudah menguap),

sementara syarat senyawa yang diperlukan untuk keperluan analisa harus bersifat

volatil. Sehingga diperlukan adanya konversi asam lemak bebas menjadi senyawa

metil ester. Senyawa metil ester sendiri bersifat volatil (mudah menguap).

Memanaskan larutan untuk mempercepat reaksi., pada saat pemanasan

larutan harus digoyangkan agar tidak terjadi pengendapan asam lemak dan

pengotor tidak mengendap. Mendinginkan larutan untuk menghindari penguapan

pada saat penambahan larutan yang mudah menguap. Menambahkan natrium

klorida (NaCl) jenuh untuk menyempurnakan reaksi eksterifikasi. Menambahkan

heksana (C6H14) untuk mengikat atau menghasilkan lemak pada saat proses

eksterifikasi. Memindahkan lapisan heksana (C6H14) dalam laruan yang beriisi

natrium sulfat (Na2SO4) anhidrat untuk memisahkan fase pada campuran larutan

sebelum diinjeksi. Memipet lapisan fase atas dan memasukkan kedalam botol vial.

Larutan siap diuji dalam kromatografi gas.

Berdasarkan grafik antara tinggi (μV) puncak terhadap waktu

(Min) diperoleh empat macam komponen (A, B, C dan D) pada tiap waktu yang

berbeda. Berdasarkan analisa data diperoleh dari asam lemak A, B, C dan D yang

terdeteksi memiliki luas daerah atau kadar masing-masing sebesar 99,636%,

16

0,046%, 0,076% dan 0,242%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dikatakan kadar

untuk asam lemak A lebih tinggi dibandingkan asam lemak yang lain. Menurut

teori, kandungan asam lemak pada kacang tanah adalah asam oleat, sehingga

dapat dipastikan bahwa komponen A yang memiliki kadar sebesar 99,636%

merupakan asam oleat dan termasuk asam lemak tak jenuh.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan pada percobaan ini yaitu jenis asam lemak yang terkandung

dalam susu kacang tanah adalah asam oleat yang merupakan asam lemak tak

jenuh dengan kadar sebesar 99,636%.

B. Saran

Saran yang diberikan untuk percobaan selanjutnya yaitu sebaiknya

menelitik kandungan asam lemak pada rumput laut untuk membandingkan

kandungan asam lemak dengan susu kacang tanah.

17

DAFTAR PUSTAKA

Bintang, Maria. Biokimia Teknik Penelitian. Jakarta: Erlangga, 2010.Damanik, Azhari. “Analisa Kadar Asam Lemak Bebas dari Crude Palm Oil

(CPO) pada Tangki Timbun di PT. Sarana Agro Nusantara” Jurnal Kimia. http:// repository. usu.ac.id/bitstream/ 123456789/ 13943/1/09E00382. pdf (29 November 2014).

Fessenden, Ralph J. dan Joan S. Fessenden. Fundamentals of Organik Chemistry, terj. Sukmariah Maun, Kamianti Anas dan Tilda S. Sally, Dasar-Dasar Kimia Anorganik. Jakarta: Binarupa Aksara, 2010.

Kilo, Ahmad Kadir, Ishak Isa dan Weny JA Musa, “Analisis Kadar Asam Linoleat dan Asam Linolenat pada Tahu dan Tempe yang Dijual di Pasar Telaga Secara GC-MS” Jurnal Kimia (2010). http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/ uploads/ 2009/05/ kadar _ asam linoleat .pdf (29 November 2014).

Murrinie, Endang Dewi. “Analisis Pertumbuhan Tanaman Kacang Tanah dan Pergeseran Komposisi Gulma Pada Frekuensi Penyiangan dan Jarak Tanam Yang Berbeda” Jurnal Pertanian ISSN: 1979-6870, h. 2 Http://Www. Analisis_Pertumbuhan_Kacang_Tanah (Diakses 29 November 2014).

Poedjiadi, Anna dan Titin Supriati. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UIP, 2005.Hendayana, Sumar. Kimia Pemisahan Metode Kromatografi dan Elektroforesis

Modern. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006.Sondakh, Tommy D. dkk, “Hasil Kacang Tanah (Arachys Hypogaea L.) pada

Beberapa Jenis Pupuk Organik” jurnal Eugenia, 18 No. 1 (2012), h. 64. http://www. ipi152454.pdf (Diakses 29 November 2014).

16

18

LAMPIRAN PERHITUNGAN

1. Komponen A

%Komponen A = Luas Komponen A

Luas Komponentotalx 100 %

%Komponen A = 19228380,619298724,3

x100 %

%Komponen A = 0,9964 x 100%

%Komponen A = 99,64%

2. Komponen B

%Komponen B = Luas KomponenBLuas Komponen¿

tal ¿x 100 %

%Komponen B = 8856,6

19298724,3x100 %

%Komponen B = 0,0005 x 100%

%Komponen B = 0,05%

3. Komponen C

19

%Komponen C = Luas KomponenC

Luas Komponentotalx 100 %

%Komponen C = 14758,1

19298724,3x100 %

%Komponen C = 0,0008 x 100%

%Komponen C = 0,08%

4. Komponen D

%Komponen D = Luas Komponen D

Luas Komponentotalx 100 %

%Komponen D = 46729,1

19298724,3x100 %

%Komponen D = 0,0024 x 100%

%Komponen D = 0,24%

20

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan praktikum Kimia Instrumen dengan judul “Analisis Asam Lemak dengan Kromatografi Gas” yang disusun oleh:

Nama : RiskayantiNim : 60500112028Kelompok : II (Dua)

telah diperiksa secara teliti oleh Asisten atau Koordinator asisten dan dinyatakan dapat diterima.

Samata, Desember 2014

Koordinator Asisten, Asisten,

21

Asrijal, S.Si. Asrijal, S.Si.

Mengetahui, Dosen Penanggung Jawab

Dra. Sitti Chadijah., M.Si.Nip. 19680216 199903 2 001

LAMPIRAN PERHITUNGAN

A. Komponen A

Dik : trA = 6,32 menit

trB =6,72 menit

LA = 8866,6 μV/Min

LB = 14758,1 μV/Min

TA = 223217,1 μV

TB = 328608,7 μV

Dit : Rs..........?

22

N...........?

H1..........?

H2..........?

Penyelesaian:

Rs=2 (trB−tr A )W A+W B

W A=12

at

LA=12

at

a=2 LA

t

a=2 x 8866,6223217,1

a=0,0794

W A=0,0794+0,0794

W A=0,1588

LB=12

at

a=2LB

t

a=2x 14758,1328608,7

a=0,0898

WB = 0,0898 + 0,0898

23

WB = 0,1796

Rs=2 (trB−tr A )W A+W B

Rs= 2 (6,72−6,32 )0,1588+0,1796

Rs= 0,80,3384

Rs=2,3641

N=(N A+N B

2)

N A=16 ¿

N A=16¿

N A=16¿

N A=25342,72964

NB=16¿

NB=16¿

NB=16¿

NB=22399,91156

N=( 25342,72964+22399,911562

)

N=23871,3206

H 1=LN

24

H 1=1500

23871,3206

H 1=0,06284

H 2=H 1(Rs

1,52 )

H 2=0,06284 ( 2,36411,52 )

H 2=0,06284 ¿

H 2=0,1561

B. Komponen B

Dik : trB = 6,72 menit

TrC =7,13 menit

LB = 14758,1 μV/Min

LC = 46729,1 μV/Min

TB = 328608,7 μV

TC = 521252,1μV

Dit : Rs..........?

N...........?

H1..........?

H2..........?

Penyelesaian:

Rs=2 (trC−trB )W B+W C

25

W B=12

at

LB=12

at

a=2LB

t

a=2 x 14758,1328608,7

a=0,0898

W B=0,0898+0,0898

W B=0,1796

LC=12

at

a=2LC

t

a=2 x 46729,1521252,1

a=0,1793

WC = 0,1793 + 0,1793

WC = 0,3586

Rs=2 (trC−trB )W B+W C

Rs= 2 (7,13−6,72 )0,1796+0,3586

Rs= 0,820,5382

Rs=1,5236

26

N=(NB+NC

2)

NB=16¿

NB=16¿

NB=16¿

NB=22399,91156

NC=16¿

NC=16¿

NC=16¿

NC=6325,275399

N=(NB+NC

2)

N=( 22399,91156+6325,2753992

)

N=14362,59348

H 1=LN

H 1=1500

14362,59348

H 1=0,1044

H 2=H1 ¿

H 2=0,1044 ¿

H 2=0,1155