anabolisme asam lemak

4
BAB II PEMBAHASAN 1. Anabolisme Asam Lemak 1.1 Pengertian Asam Lemak Asam lemak merupakan senyawa potensil dari sejumlah besar kelas lipid di alam. Sementara dalam sistem biologi umumnya asam lemak kebanyakan terdapat menyatu dalam kompleks lipid. Asam lemak yang menyatu terdapat berupa ester, gliserol, sterol dan berbagai senyawa lainnya. Rantai hidrokarbon dari asam lemak dapat juga berikatan dengan phospogliserol melalui ikatan ether dan vinyl ether. (Weete, 1980) Secara kimiawi, senyawa lemak serupa dengan senyawa minyak. Keduanya terdiri dari asam lemak berantai panjang yang teresterifikasi oleh gugus karboksil tunggalnya menjadi hiroksil dari alkohol tiga karbon gliserol. Dengan tiga molekul asam lemak yang teresterifikasi maka lemak dan minyak sering disebut trigliserida. Sifat lemak umumnya ditentukan oleh jenis asam lemak yang dikandung-nya. Asam-asam lemak yang membentuk lemak biasanya berbeda, dan kadang dua di antaranya sama. Panjang rantai ketiga asam lemak hampir selalu sama dengan jumlah atom karbon genap sebanyak 16 dan 18. Jumlah atom karbon asam lemak biasanya paling

Upload: muhammad-hasanuddin-7973

Post on 26-Jun-2015

1.376 views

Category:

Documents


57 download

TRANSCRIPT

Page 1: Anabolisme Asam Lemak

BAB II

PEMBAHASAN

1. Anabolisme Asam Lemak

1.1 Pengertian Asam Lemak

Asam lemak merupakan senyawa potensil dari sejumlah besar kelas lipid di alam.

Sementara dalam sistem biologi umumnya asam lemak kebanyakan terdapat menyatu dalam

kompleks lipid. Asam lemak yang menyatu terdapat berupa ester, gliserol, sterol dan berbagai

senyawa lainnya. Rantai hidrokarbon dari asam lemak dapat juga berikatan dengan

phospogliserol melalui ikatan ether dan vinyl ether. (Weete, 1980)

Secara kimiawi, senyawa lemak serupa dengan senyawa minyak. Keduanya terdiri dari

asam lemak berantai panjang yang teresterifikasi oleh gugus karboksil tunggalnya menjadi

hiroksil dari alkohol tiga karbon gliserol. Dengan tiga molekul asam lemak yang teresterifikasi

maka lemak dan minyak sering disebut trigliserida.

Sifat lemak umumnya ditentukan oleh jenis asam lemak yang dikandung-nya. Asam-

asam lemak yang membentuk lemak biasanya berbeda, dan kadang dua di antaranya sama.

Panjang rantai ketiga asam lemak hampir selalu sama dengan jumlah atom karbon genap

sebanyak 16 dan 18. Jumlah atom karbon asam lemak biasanya paling rendah 12 dan paling

banyak 20. Beberapa asam lemak termasuk asam lemak tidak jenuh karena mengandung ikatan

rangkap.

Titik leleh lemak dan minyak tergantung pada jumlah ikatan rangkap yang terkandung

dalam tiap asam lemak. Pada setiap asam lemak minyak terdapat satu sampai tiga ikatan rangkap

sehingga minyak dengan titik leleh yang cukup rendah membuatnya cair pada suhu kamar.

Sedangkan lemak dengan titik leleh yang relatip lebih tinggi pada umumnya berbentuk padat

pada suhu kamar karena memiliki asam lemak jenuh. (Salisbury dan Ross, 1995).

Page 2: Anabolisme Asam Lemak

1.2 Pengertian Anabolisme Asam Lemak

Anabolisme asam lemak merupakan pengubahan karbohidrat menjadi lemak memerlukan

produksi asam lemak dan gliserol sebagai rangka sehingga asam teresterifikasi. Asam lemak

dibentuk oleh kondensasi berganda unit asetat dari asetil CoA. Sebagian besar reaksi sintetis

asam lemak terjadi hanya di kloroplas daun serta di proplastid biji dan akar. Asam lemak yang

disintesis di kedua organel ini terutama adalah asam palmitat dan asam oleat.

Asetil CoA yang digunakan untuk membentuk lemak di kloroplas sering dihasilkan oleh

piruvat dehidrogenase dengan menggunakan piruvat yang dibentuk pada glikolisis di sitosol.

Sumber lain asetil CoA pada kloroplas beberapa tumbuhan adalah asetat bebas dari mikotondria.

Asetat ini diserap oleh plastid dan diubah menjadi asetil CoA, untuk digunakan membentuk asam

lemak dan lipid lainnya. (Salisbury dan Ross, 1995).

Pada reaksi sintesa asam lemak, enzim CoA dan protein pembawa asil (ACP) mempunyai

peranan penting. Enzim-enzim ini berperan membentuk rantai asam lemak dengan

menggabungkan secara bertahap satu gugus asetil turunan dari asetat dalam bentuk asetil CoA

dengan sebanyak n gugus malonil turunan dari malonat dalam bentuk malonil CoA, seperti

ditunjukkan pada reaksi berikut. (Weete, 1980).

Anabolisme asam lemak pada umumnya terdiri dari tiga tahap utama, masing-masing dua

tahap awal sebagai mekanisme de novo dan tahap akhir bukan mekanisme de novo. Ketiga tahap

tersebut diperlihatkan pada reaksi di bawah ini (Toha, 2005):

1. Tahap pembentukan malonil KoA dan asetil-S KoA

2. Tahap pemanjangan rantai secara berkesinambungan

Page 3: Anabolisme Asam Lemak

3. Tahap pemanjangan rantai yang terjadi tahap demi tahap

Biosintesis asam lemak ini atau disebut juga lipogenesis terjadi didalam sitoplasma yang

memiliki enzim kompleks asam lemak sintetase.

Biosintesis diatas merupakan contoh biosintesis asam lemak palminat. Pemilihan ini

didasarkan pada banyaknya proses metabolism asam lemak palminat yang diketahui. Selain itu

asam lemak palminat merupakan senyawa sumber untuk biosintesis asam lemak jenuh dan tak

jenuh dan berantai lebih panjang (Toha, 2005).