identifikasi asam lemak bebas

16

Upload: revyanggunquraini

Post on 18-Feb-2016

275 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kuliah kimia bahan makanan

TRANSCRIPT

IDENTIFIKASI ASAM LEMAK BEBAS

Agustin kurniati Devi komalasari

Mety Triani

Muhammad Hanadi

Siti Mardliya

Revy Anggun Quraini

KELOMPOK 4

Pengertian LemakLemak merupakan salah satu kandungan utama dalam makanan, dan penting dalam diet karena beberapa alasan. Lemak merupakan salah satu sumber utama energi dan mengandung lemak esensial.

Fungsi LemakFungsi utama lemak adalah sebagai penyekat, bantalan dan cadangan energi. Fungsi penyekat tampak jelas pada membran sel. Seluruh sel mahluk hidup dibungkus oleh membran yang antara lain terdiri dari molekul-molekul lemak yang tersusun sedemikian  rupa sehingga isi sel terpisah dari dunia luar.

Asam Lemak BebasAsam lemak bebas merupakan asam lemak yang berada sebagai asam bebas tidak terikat sebagai trigliserida. Asam lemak bebas dihasilkan oleh proses hidrolisis dan oksidasi biasanya bergabung dengan lemak netral. Hasil reaksi hidrolisa minyak sawit adalah gliserol dan ALB. Reaksi ini akan dipercepat dengan adanya faktor-faktor panas, air, keasaman, dan katalis (enzim). Semakin lama reaksi ini berlangsung, maka semakin banyak kadar ALB yang terbentuk. Asam lemak bebas dalam kosentrasi tinggi yang terikut dalam minyak sawit sangat merugikan

Kadar Asam Lemak BebasKadar asam lemak bebas dalam minyak kelapa sawit, biasanya hanya dibawah 1%. Lemak dengan kadar asam lemak bebas lebih besar dari 1%, jika dicicipi akan terasa pada permukaan lidah dan tidak berbau tengik, namun intensitasnya tidak bertambah dengan bertambahnya jumlah asam lemak bebas. Asam lemak bebas, walaupun berada dalam jumlah kecil mengakibatkan rasa tidak lezat. Hal ini berlaku pada lemak yang mengandung asam lemak tidak dapat menguap, dengan jumlah atom C lebih besar dari 14 (Ketaren, 1986).

Variabel Yang Sangat Berpengaruh Terhadap Asam

Lemak BebasBeberapa variabel proses yang sangat berpengaruh terhadap perolehan asam lemak seperti : Pengaruh  Temperatur Pengaruh Penambahan Air Pengaruh  Pelukaan dan Pengadukan Buah Pengaruh Kematangan Buah Pengaruh Lama Penyimpanan Pengaruh Penambahan CPO

Akibat Meningkatnya Asam Lemak Bebas

Asam lemak bebas dalam kosentrasi tinggi yang terikut dalam minyak sawit sangat merugikan. Tingginya asam lemak bebas ini mengakibatkan rendemen minyak turun. Untuk itulah perlu dilakukan usaha pencegahan terbentuknya asam lemak bebas dalam minyak sawit. Kenaikan asam lemak bebas ditentukan mulai dari tandan dipanen sampai tandan diolah di pabrik. Kenaikan ALB ini disebabkan adanya reaksi hidrolisa pada minyak.

Bahaya Asam Lemak BebasJaringan lemak melepaskan asam lemak bebas dan gliserol ke dalam darah, di mana asam lemak tersebut diangkut dengan albumian ke hampir semua organ. Dilain pihak, gliserol berjalan terutama ke dalam hati dan sedikit ke dalam ginjal; hanya jaringan-jaringan ini tempatnya dapat digunakan. Proporsi asam lemak bebas yang lebih besar dalam sirkulasi dikonversi menjadi badan-badan keton, yang merupakan prinsip dalam hati. Badan-badan keton adalah bentuk energi yang lebih larut dalam air dari pada asam lemak (Linder, 1992).

Penetapan Kadar Asam Lemak Bebas

Alkalimetri adalah penetapan kadar senyawa-senyawa yang bersifat asam dengan menggunakan baku basa. Alkalimetri termasuk reaksi netralisasi yakni reaksi antara ion hidrogen yang berasal dari asam dengan ion hidroksida yang berasal dari basa untuk menghasilkan air yang bersifat netral. Proses titrasi alkali metri di butuhkan larutan indikator yang dapat berfungsi untuk mengetahui titik akhir titrasi

Bilangan Peroksida Bilangan Peroksida adalah indeks jumlah lemak atau minyak yang telah mengalami oksidasi Angka peroksida sangat penting untuk identifikasi tingkat oksidasi minyak. Minyak yang mengandung asam- asam lemak tidak jenuh dapat teroksidasi oleh oksigen yang menghasilkan suatu senyawa peroksida. Cara yang sering digunakan untuk menentukan angka peroksida adalah dengan metoda titrasi iodometri. Penentuan besarnya angka peroksida dilakukan dengan titrasi iodometri

TitrasiTitrasi merupakan analisa jenis volumetri, yang mana suatu sampel yang akan diketahui konsentrasinya direaksikan dengan suatu bahan lain yang diketahui jumlah Molaritas (M) atau Normalitas (N) zat itu dengan tepat. Bahan tersebut umumnya berupa larutan, yang komposisi dan konsentrasinya telah diketahui dengan teliti dan tepat, larutan ini dinamakan dengan larutan baku. Bila yang terkandungnya memiliki kemurnian yang tinggi, stabil, penanganannya mudah, maka disebut sebagai bahan baku primer.

Titrasi RedoksTitrasi reduksi oksidasi (redoks) adalah suatu penetapan kadar reduktor atau oksidator berdasarkan atas reaksi oksidasi dan reduksi dimana reduktor akan teroksidasi dan oksidator akan tereduksi.

Titrasi dengan iodometri dapat dibagi menjadi 2 cara :

 Cara langsungIodimetri merupakan analisis titrimetri yang secara langsung digunakan untuk zat reduktor atau natrium tiosulfat dengan menggunakan larutan iodin atau dengan penambahan larutan baku berlebihan. Kelebihan iodin dititrasi kembali dengan menggunakan larutan tiosulfat.   Cara tidak langsungIodometri adalah analisa titrimetrik yang secara tidak langsung untuk zat yang bersifat oksidator seperti besi III, tembaga II. Zat–zat ini akan mengoksidasi iodida yang ditambahkan membentuk iodin. Iodin yang terbentuk ditentukan dengan menggunakan larutan baku natrium tiosulfat. (Saragih,-)

Titrasi Asam Basa

Titrasi asam basa merupakan salah satu analisis kuantitatif untuk menentukan molaritas larutan asam atau basa. Proses titrasi ini dengan cara menambahkan larutan baku (larutan yang telah diketahui dengan tepat konsentrasinya) ke dalam larutan lain dengan bantuan indikator sampai tercapai titik ekuivalen.

Kesimpulan1) Lemak merupakan salah satu kandungan utama dalam makanan,

dan penting dalam diet karena beberapa alasan. Lemak merupakan salah satu sumber utama energi dan mengandung lemak esensial.

2) Asam lemak bebas merupakan asam lemak yang berada sebagai asam bebas tidak terikat sebagai trigliserida. Asam lemak bebas dihasilkan oleh proses hidrolisis dan oksidasi biasanya bergabung dengan lemak netral.

3) Semakin tinggi rendemen asam lemak bebas maka minyak yang dihasilkan akan semakin rendah mutunya, karena asam lemak bebas yang terlalu tinggi dapat merusak kesehatan bagi manusia

4) Asam lemak bebas dalam kosentrasi tinggi yang terikut dalam minyak sawit sangat merugikan. Tingginya asam lemak bebas ini mengakibatkan rendemen minyak turun. Untuk itulah perlu dilakukan usaha pencegahan terbentuknya asam lemak bebas dalam minyak sawit.