aplikasi diagnosa hama dan penyakit tanaman …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal meldi...
TRANSCRIPT
1
APLIKASI DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG
MENGGUNAKAN CERTANITY FACTOR
Meldi Kurnia, Prihastuti Harsani1)
, Arie Qur’ania2)
Program Studi Ilmu Komputer – FMIPA Universitas Pakuan
Jl.Pakuan PO BOX 452,Bogor
Telp/Fax(0251)8375547
Email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk merancang aplikasi sistem pakar yang dibuat
untuk memberikan solusi dari diagnosa terhadap tanaman jagung yang terserang
berbagai hama dan penyakit.mekanisme aplikasi ini bekerja dengan metode certanity
factor (faktor kepastian), sedangkan dalam penggunaan penelitian metode ini yaitu
dengan mengumpulkan informasi dari para ahli dibidang hama dan penyakit tanaman
jagung yang disusun secara sistematis kedalam basis data dikomputer dimana basis
data tersebut memiliki fakta berupa ya dan tidak terhadap gejala-gejala yang terdapat
pada tanaman jagung sehingga memiliki kepastian. Kesimpulan dari penelitian ini
yaitu dengan metode certainty factor maka metode ini sangat cocok untuk digunakan
dalam diagnosa pada tanaman, dengan mendapat nilai kepastian(certainty factor) dari
yang belum memiliki nilai kepastian pada diagnosa hama dan
penyakit tanaman yang mengalami gejala-gejala yang diberikan oleh para petani serta
memberi solusinya terhadap diagnosa hama dan penyakit tanaman jagung tersebut.
Kata Kunci: Sistem Pakar, Jagung, certainty factor.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hama dan penyakit yang
menyerang tanaman seringkali
dijumpai dan tidak asing lagi bagi
petani yang membudidayakan tananam
seperti jagung, tetapi masalahnya
adalah apakah hama dan penyakit
tersebut menimbulkan kerugian yang
berarti atau tidak. Kadang - kadang
petani tahu kalau tanamannya diserang
hama atau penyakit, tetapi petani tidak
tahu hama atau penyakit apa yang
sedang menyerang tanaman mereka.
Selain itu hal lain yang menyebabkan
kegagalan panen adalah karena
kesalahan dalam penanganannya dan
memilih obat yang akan digunakan
untuk menanggulangi hama dan
penyakit pada tanaman tersebut.
Tanaman jagung merupakan
tanaman yang rentan terhadap
serangan hama dan penyakit,akan
tetapi untuk mengetahu gejala-gejala
2
yang timbul diperlukan seorang pakar
atau ahli pertanian. Sedangkan jumlah
pakar atau ahli pertanian yang terbatas
untuk mengatasi masalah-masalah
tersebut di berbagai daerah,sehingga di
perlukan suatu sistem pakar yang
memiliki kemampuan sama dengan
seorang pakar pertanian,yang mana
dalam sistem tersebut berisi
pengetahuan dari pakar pertanian
tentang gejala-gejala hama dan
penyakit serta solusinya pada tanaman
jagung. Metode yang di gunakan
dalam diagnosa hama dan penyakit ini
sendiri adalah metode certainty factor.
Faktor kepastian (certainty
factor) adalah suatu metode untuk
membuktikan apakah suatu fakta itu
pasti ataukah tidak pasti yang
berbentuk metric yang biasanya
digunakan dalam sistem pakar. Metode
ini sangat cocok untuk sistem pakar
yang mendiagnosis sesuatu yang
belum pasti. Sebelumnya telah
dilakukan penelitian tentang diagnosa
penyakit menggunakan metode
certainty factor, seperti penelitian
yang bertujuan untuk merancang
sistem pakar berbasis web
mengidentifikasi penyakit pada
tanaman semangka dengan
menggunakan metode certainty factor
oleh Harto,D(2013). Penelitian
selanjutnnya tentang aplikasi sistem
pakar untuk identifikasi penyakit
tanaman apel dan pengobatannya
menggunakan metode forwad chaining
oleh Arif,W,S (2009). penelitian
dengan merancang sistem pakar
berbasis web dengan metode inferensi
forward chaining dan backward
chaining yang dimaksudkan untuk
membantu petani dalam mendiagnosa
penyakit tanaman padi oleh
Setiawan,A (2009). Dari penelitian
yang sudah dilakukan sebelumnya,
dengan metode certainty factor maka
metode ini sangat cocok untuk
digunakan dalam diagnosa pada
tanaman, dengan mendapat nilai
kepastian(certainty factor) dari yang
belum memiliki nilai kepastian pada
diagnosa hama dan penyakit tanaman
serta memberi solusinya.
Berdasarkan penelitian
sebelumnya maka perlu dilakukan
penelitian tentang Aplikasi Diagnosa
Hama dan Penyakit Tanaman Jagung
Menggunakan Certainty Factor,
sebagai alat bantu untuk memberikan
nilai kepastian dalam diagnosa hama
dan penyakit tanaman jagung serta
solusinya.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk
membuat suatu aplikasi diagnosa hama
dan penyakit tanaman jagung
menggunakan certanity factor, yang
dapat memberikan nilai kepastian serta
memberikan solusi terhadap
kesimpulan dari suatu hama dan
penyakit yang telah didiagnosa
berdasarkan gejala-gejalanya yang
dilengkapi keterangan tanaman hama
dan penyakit beserta gambar.
3
Ruang Lingkup
Dalam pembuatan Apilasi untuk
diagnosa hama dan penyakit
tanaman jagung,maka dibuat
pembatasan masalah agar lebih
terarah dan spesifik yaitu hanya
mengdiagnosa hama dan penyakit
tanaman jagung dengan gejala-
gejala dan solusinya menggunakan
certainty factor.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini diantaranya
sebagai berikut
a. Membantu proses sosialisasi
tentang hama dan penyakit
tanaman jagung beserta
keterangannya dan solusinya
untuk petani maupun kelompok
tani.
b. Memberikan pilihan kedua
setelah seorang pakar,bagi
petani dalam melakukan
konsultasi hama dan penyakit
jagung.
c. Memberikan pengetahuan dan
pemahaman kepada
masayarakat pada umumnya
dan petani pada khususnya
tentang hama dan penyakit
tanamanjagung.
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Pakar
Secara umum, sistem pakar
(expert system) adalah sistem yang
berusaha mengadopsi pengetahuan
manusia ke komputer, agar komputer
dapat menyelesaikan masalah seperti
yang biasa dilakukan oleh para ahli.
Sistem pakar yang baik dirancang agar
dapat menyelelasikan suatu
permasalahan tertentu dengan meniru
kerja dari para ahli. Dengan sistem
pakar ini, orang awampun dapat
menyelesaikan masalah yang cukup
rumit yang sebenarnya hanya dapat
diselesaikan dengan bantuan para ahli.
Bagi para ahli, sistem pakar ini juga
akan membantu aktivitasnya sebagai
asisten yang sangat berpengalaman.
Konsep sistem pakar yaitu
suatu model dan prosedur yang
berkaitan dalam suatu daerah tertentu,
yang mana tingkat keahliannya dapat
dibandingkan dengan keahlian seorang
pakar. Sistem pakar dengan desain
yang benar dan sejumlah komponen
yang saling bekerjasama untuk
membentuk kesatuan yang intergrasi,
akan membantu orang awam untuk
memecahkan masalah tertentu dan
bagi seorang ahli,sistem pakar dapat
dijadikan alat untuk menunjang
aktivitasnya.
Untuk membangun sistem
pakar dapat ditampilkan dengan dua
lingkungan komponen utama dalam
sistem pakar, terdiri dari beberapa
bagian yaitu Lingkungan
pengembangan yang digunakan dalam
sistem pakar untuk membangun
komponen-komponennya dan
menempatkan pengetahuan dalam
basisnya dengan beberapa komponen
dasar yang minimal harus dimliki
seperti antar muka(user
interface),basis
pengetahuan(knowledge base) dan
mesin inferensi (interferens engine).
Lalu lingkungan konsultasi yang
digunakan oleh pemakai yang bukan
ahlinya untuk berkonsultasi agar
mendapatkaninformasiataupengetahua
n dari pakar. (Turban,2005).
4
Certainty Factor Faktor kepastian (certainty
factor) menyatakan kepercayaan
dalam sebuah kejadian (atau fakta atau
hipotesis) berdasarkan bukti atau
penilaian pakar (Turban, 2005).
Certainty factor menggunakan suatu
nilai untuk mengasumsikan derajat
keyakinan seorang pakar terhadap
suatu data. Certainty factor
memperkenalkan konsep keyakinan
dan ketidakyakinan yang kemudian
diformulasikan ke dalam rumusan
dasar sebagai berikut:
CF(H,E) = MB(H,E) -
MD(H,E)………. (1)
CF(H,E) : certainty factor
MB(H,E) : ukuran kepercayaan
(measure of increased belief) terhadap
hipotesis H yang jika diberikan
evidence E(antara 0 dan 1)
MD(H,E) : ukuran ketidakpercayaan
(measure of increased disbelief)
terhadap evidence H, jika diberikan
evidence E(antara 0 dan 1)
Bentuk dasar rumus certainty factor
sebuah aturan JIKA E MAKA H
adalah seperti ditunjukkan oleh
persamaan 2 berikut:
CF(H,e) = CF(E,e) * CF(H,E)
…………(2)
Dimana:
CF(E,e) : certainty factor evidence E
yang dipengaruhi oleh evidence e.
CF(H,E) : certainty factor hipotesis
dengan asumsi evidence diketahui
dengan pasti, yaitu ketika CF(E, e) =
1.
CF(H,e) : certainty factor hipotesis
yang dipengaruhi oleh evidence e.
Jika semua evidence pada antecedent
diketahui dengan pasti maka
persamaannya akan menjadi:
CF(H,e) = CF(H,E) Dalam aplikasinya, CF(H,E) merupakan
nilai kepastian yang diberikan oleh pakar
terhadap suatu aturan, sedangkan CF(E,e)
merupakan nilai kerpercayaan yang
diberikan oleh pengguna terhadap gejala
yang dialaminya.
Visual Studio
Microsoft Visual Studio adalah
sebuah alat untuk mengembangkan
dan membangun aplikasi yang
bergerak di atas sistem .NET
Framework, dengan menggunakan
bahasaBASIC. Dengan menggunakan
alat ini, para programmer dapat
membangun aplikasi Windows Forms,
Aplikasi web berbasis ASP.NET, dan
juga aplikasi command-line
(Permana,B,2011).
Visual Basic
Visual Basic merupakan salah
satu bahsa pemrograman yang dapat
digunakan untuk menyususb dan
memuat program aplikasi pada
lingkungan sistem operasi windows.
Program aplikasi dapat berupa
program database,program grafis ,dan
lain sebagainnya. Di dalam visual
basic sudah terdapat komponen-
konponen yang sangat membantu
pembuatan program.(suhata,2005).
Basis Data
Basis Data atau database
adalah suatu kumpulan file-file yang
satu sama lain saling berhubungan
sehingga membentuk suatu bangunan
data yang dapat memberikan informasi
5
data yang diperlukan, Database akan
diubah kedalam bentuk table
Microsoft Access dengan
memperhatikan: Filetable, field,
Primarykey. Dan sebagaimana yang
merupakan bagian dari database
(Kristanto,A.2003).
Hama Tanaman
Hama adalah perusak tanaman
pada akar, batang, daun atau bagian
tanaman lainnya sehingga tanaman
tidak dapat tumbuh dengan sempurna
atau mati hama sendiri dapat terlihat
.Hama tanaman jagung diantaranya
adalah : Penggerek batang,penggerek
tongkol,lalat bibit,kutu daun kumbang
bubuk ulat grayak. (Anonim.2009).
Penyakit tanaman
Penyakit adalah sesuatu yang
menyebabkan gangguan pada tanaman
sehingga tanaman tidak bereproduksi
atau mati secara perlahan –
lahan,umumnya penyakit pada
tanaman sukar dilihat oleh mata
telanjang. Penyakit pada tanaman
jagung diantaranya adalah:bulai,hawar
daun,virusmosaik,bercakdaun,karat,bu
suk tongkol.(Anonim. 2009).
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian
Metode penelitian yang dibahas ini
berjudul Aplikasi Diagnosa Hama Dan
PenyakitTanamanJagungmenggunakan
Certanity factor, dalam penelitian ini
menggunakan metode siklus hidup
pengembangan sistem, merupakan
serangkaian aktivitas yang
dilaksanakan oleh professional dan
pemakai sistem informasi untuk
mengembangkan dan
mengimplementasikan sistem
informasi.Siklus Hidup Pengembangan
Sistem terdiri dari beberapa tahap
dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. SDLC
Perencanaan
Analisis
Perancangan
Implementasi
Uji Coba
Penggunaan
Berhasil
Tidak
Ya
6
Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan aplikasi
yang akan dibuat, pada tahapan ini
terlebih dahulu di pelajari latar
belakang pembuatan aplikasi.
Pembuatan latar belakang dilatar
belakangi oleh keterbatasanya pakar
hama dan penyakit tanaman untuk
mendiagnosa sedangkan para petani
membutuhkan pakar yang dapat
membantu member solusi ketika
tanman mereka di serang hama atau
penyakit apapun untuk itu dibuat suatu
aplikasi yang memudahkan petani
dalam mengetahui hama dan penyakit
yang menyerang tanaman jagungnya.
Dari tuntutan tersebut, dilakukan
pengumpulan data yang akan dijadikan
bahan dan kajian untuk melakukan
pendefinisian permasalahan. Pada
tahap perencanaan atau identifikasi
masalah yang berkaitan dengan
mendiagnosa permasalahan sehingga
dapat ditentukan sasaran dan faktor
kritis permasalahn yang ada,
diantaranya :
1. Studi Kepustakaan
Metode pengumpulan data dengan
mempelajari sumber-sumber buku
yang berkaitan dari penelitian ini
dan dirangkum sebagai acuan
untuk penulisan.
2. Studi Lapang
Metode pengumpulan data dengan
melakukan wawancara atau tanya
jawab kepada pakar dalam objek
penelitian. Data diperoleh dari
berbagai sumber data baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Seperti sumber data langsung
adalah sumber data yang diperoleh
secara langsung di lokasi
penelitian, yaitu data
hama,penyakit dan gejalanya.
Sedangkan yang dimaksud sumber
data tidak langsung adalah sumber
data yang diperoleh penulis dalam
bentuk lisan yaitu Tanya jawab
dengan pakar yang bekerja disana.
Tahap Analisis
Tahapan ini yaitu dengan
melakukan suatu analisa, mengenai
aplikasi yang akan dibuat serta
kemungkinan-kemungkinan yang akan
terjadi, diantaranya: Mengdiagnosa
masalah yang ada, menyimpulkan
hasil analisis dan dapat memberikan
solusi dari permasalahan yang ada.
Tahap identifikasi masalah yang
digunakan yaitu studi kepustakaan dan
studi lapang yaitu dengan melakukan
pengumpulan data yang diperoleh dari
tempat penelitian yang berkaitan
dengan aplikasi yang akan dibuat
sehingga dapat dipersiapkan sejak
awal agar tercipta aplikasi yang mudah
digunakan, serta dapat memberikan
manfaat yang lebih baik kepada para
petani terhadap pengelolaan tanaman
jagungnya.
7
Tahap Perancangan
Tahap perancangan aplikasi
dalam penelitian berjudul aplikasi
diagnosa hama dan penyakit tanaman
jagung menggunakan certainty factor,
dilakukan melalui tahap pembangunan
sebuah basis pengetahuan untuk
diagnosa hama dan penyakit tanaman
jagung.
Tahap Implementasi
Tahap ini dilakukan penyiapan
rancangan yang telah dibuat kedalam
bentuk pengimplementasian sebuah
program visual basic yang meliputi
penyajian form-form aplikasi Pakar
Penanganan hama dan penyakit Pada
Tanaman jagung menggunakan
Certainty Factor dengan
menggunakan Windows 7 sebagai
sistem operasinya, Visual Basic
sebagai bahasa pemrogramannya, dan
Acces 2007 sebagai databasenya.
Tahap Uji Coba
Tahap uji coba aplikasi ini
merupakan tahap untuk mengetahui
apakah aplikasi yang telah dibuat
berhasil atau tidak, jika berhasil
dilanjutkan ketahap penggunaan
aplikasi dan jika tidak berhasil
dilakukan pengkajian ulang ketahap
perencanaan aplikasi. Uji coba aplikasi
ini terdapat beberapa uji coba yang
dilakukan seperti :
1. Uji coba Struktural/Modular
merupakan uji coba yang
dilakukan untuk mengetahui
kesesuaian rancangan dengan hasil
implementasi.
2. Uji coba Fungsional yaitu
dilakukan dengan menguji setiap
fungsi button, pada form aplikasi
yang dibuat berfungsi dengan baik
atau tidak..
3. Uji coba Validasi merupakan uji
coba yang dilakukan dengan cara
memasukan, mengubah dan
menghapus data pada form-form
yang ada .
Tahap Penggunaan
Pada tahap ini hasil produk
perangkat lunak yang telah dibuat
dapat digunakan oleh semua petani
dan pemeliharaan aplikasi dengan
melakukan aktivitas seperti :
1. Penambahan atau peningkatan juga
perawatan untuk perangkat lunak
ini agar selalu berfungsi dengan
baik.
2. Mengadaptasikan produk perangkat
lunak ini dengan lingkungan.
3. Perbaikan permasalahan yang
timbul baik untuk software maupun
lingkungan
petani.
8
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dimulai pada Bulan
April 2015 sampai Juni 2015, Waktu
pelaksanaanya yaitu di hari-hari
tertentu sedangkan tempat penelitian
dilakukan di Labkom MIPA Unpak.
Alat dan Bahan
Alat-Alat Penelitian
Alat-alat yang digunakan
dalam penelitian ini terdiri dari
perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software).
1. Spesifikasi Hardware
Pada pembuatan aplikasi ini
perangkat keras yang digunakan
adalah seperangkat Laptop dengan
spesifikasi sebagai berikut :
a. Laptop Thosiba
b. Processor intel core i3 2.0 GHZ
c. Memory RAM 2GB
d. Harddisk 250GB
2. Spesifikasi Software
Kebutuhan perangkat lunak untuk
membuat aplikasi ini diantaranya
adalah sebagai berikut:
a. Operation System Microsoft
Windows 7
b. Mozilla firefox
c. VisualBasic
d. Microsoft Office 2007
e. Photo scape
Bahan Penelitian
Bahan penelitian yang
digunakan pada saat penyusunan karya
ilmiah, pembuatan laporan dan
pembuatan aplikasi sebagai berikut :
1. Bahan materi dan jurnal
tentang penanganan hama dan
penyakit pada tanaman jagung.
2. Informasi dari BPPT mengenai
tanaman jagung yang terserang
oleh segala jenis hama dan
penyakit.
9
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil dari perancangan aplikasi
sistem pakar diagnosa hama dan
penyakit tanaman jagung ini untuk
membantu petani dalam mengatasi
serangan baik hama atapun penyakit
yang dikarenakan terbatasnya pakar
untuk membantu. Dalam aplikasi ini
terdapat dua user yang dapat
menggunakan aplikasi ini yaitu admin
dan petani yang akan konsultasi.
Admin mempunyai halaman atau form
yang berisi input,batal,edit,hapus.
Halaman utama admin ini juga berisi
form untuk login dan juga aktivasi
data yang akan drubah. sedangakan
halaman untuk petani atau user
berfungsi untuk melakukan diagnosa
dari gejala tanaman jagung yang
mereka alami dan memberikan
solusinya. Aplikasi ini memiliki
database dari data yang dimasukan
admin.
Gambar 19. Halaman Utama
Form ini merupakan tampilan form
utama pada aplikasi Sistem Pakar,
Pada Form tersebut ada beberapa
tombol yang dapat di akses yaitu
diantaranya:
1 Tombol Login :
Tombol ini digunakan untuk
masuk pada form admin
dengan mengisi username dan
password
2 Tombol Konsultasi :
Tombol ini digunakan untuk
user atau petani yang akan
melakukan diagnosa dengan
mendaftarkan diri.
3 Tombol Diagnosa :
Tomnol ini untuk melakukan
proses diagnosa terhadap suatu
hama atau penyakit tanaman
jagung.
4 Tombol Tentang Aplikasi :
Tombol ini digunakan untuk
menjelasakan dari fungsi
aplikasi ini dan cara
menggunakanya.
10
Form Pengetahuan
Form pengetahuan aplikasi
sistem pakar adalah halaman untuk
input,edit,hapus data, yang berisi
pertanyaan – pertanyaan diagnosa dari
setiap gejala, dimana form ini
terhubung dengan database ketika kita
klik simpan maka semua data di text
akan masuk ke record data.
Gambar 20. Form Pengetahuan.
Form input Hama dan Penyakit
Jagung
Form input hama dan penyakit
jagung aplikasi sistem pakar. Adalah
halaman yang berisi data-data nama
hama dan penyakit yang menyerang
tanaman. Dimana form ini juga
terhubung dengan table hasil diagnosa
di database ketika klik simpan maka
semua data di text akan masuk ke
record database.
Gambar 21. Form input hama dan
penyakit.
Form Daftar Konsultasi
Form data konsultasi form yang
berguna untuk simpan data konsultasi,
dengan cara mengisi setiap texbox
yang tersedia dengan klik tombol
simpan maka data konsultasi akan
maka data akan langsung tersimpan di
database.
Gambar 22. Form Konusltasi
11
Form Diagnosa
Form diagnosa form yang
berfungsi untuk melakukan proses
diagnosa terhadap hama dan penyakit
yang berisi pertanyaan gejala-gejala
yang fungsinya sebagai acuan untuk
user memilih berdasarkan gejala yang
dialami,jika klik ya akan terhubung
kepertanyaan selanjutnya yang
berhubungan dengan gejala.jika klik
tombol tidak maka akan terhubung
dengan pertanyaan yang baru.
Gambar 23. Form Diagnosa.
Form Hasil Diagnosa
Form hasil diagnosa hama atau
penyakit yang menyerang berfungsi
untuk menunjukan hasil dari diagnosa
setiap gejala yang dipilih user. Ketika
user jawab pertanyaan ya atau tidak
yang memiliki nilai sesuai id masing-
masing pada pertanyaan maka diakhir
akan muncul form hasil diagnosa,
Hama kutu daun dengan nilai cf :0,76
dengan persentase kemungkinan 76%.
Gambar 24. Form Hasil Diagnosa
Berikut ini adalah coding dari metode
certainty factor yang digunakan untuk
mendiagnosis suatu penyakit sehingga
menghasilkan data seperti pada
gambar :
Var MB = 1;
Var E1=0,44;
Var E2=0,55;
MD=E1+(E2*(1-E1));
CF=(E1+0,MD);
Frmhasildiagnosa.Label1.Text =
Frmhasildiagnosa.Label1.Text &
vbCrLf & vbCrLf & "Dengan Nilai cf:
" & "Dengan persentase kemungkinan
: % " & vbCrLf +
rsSolusi.Fields("solusi").Value
Frmhasildiagnosa.ShowDialog().
12
Form Penjelasan
Form Penjelasan yaitu form
yang berisi data-data gejala yang di
pilih dari pertanyaan diagnosa yang
menjelasakan hasil dari diagnosa itu
sendiri,Form akan muncul ketika klik
tombol alasan yang ada di form hasil
diagnosa.
Gambar 25. Penjelasan diagnosa.
Form Solusi
Form Solusi yaitu form yang
berfungsi untuk memberikan solusi
terhadap hama dan penyakit tanaman
jagung yang didapat dari hasil
diagnosa, Dalam form ini terdapat
definisi dari hama atau penyakit,lalu
gambar dari hama atau penyakit yang
menyerang tanaman jagung dan
terakhir tehnik pengendalian untuk
mengatasi hama atau penyakit
tersebut.
Gambar 26. Form Solusi.
13
Uji validasi
Uji coba validasi
dilakukan untuk mengetahui apakah
sistem yang telah di buat dapat bekerja
dengan benar dan sudah sesuai dengan
sistem perhitungan manual. Pada fitur
diagnosis menggunakan metode
Certanity Factor untuk menentukan
hama dan penyakit tanaman jagung.
Berikut pengujian validasinya dengan
memandingkan perhitungan manual
dengan perhitungan :
Rumus :
CF (H, E) = MB (H, E) – MD (H,
Hama Kutu Daun
Tabel 13.Gejala yang dipilih hama
kutu daun
MB1 (T13,T26) = (0.20 + 0.30 *(1-0.20)
= 0.20 +0,24
= 0.44
MB2 (T40,T52) = (0.40+0.30*(1-0.40)
= (0.40+0.18
= 0.58
MB =0.44+0.58*(1-0.44)
= 0.44+0.32
= 0.76
MD (T13, T13) = (0.20 – 0.20) = 0
CF = MB – MD
= 0.76 – 0
CF = 0.76
Maka persentase hasil hama = 0.76 x 100 % = 76 %
Inisialisasi Gejala CF
T13 terdapat koloni kutu
di daun
0,20
T26 Warna daun
menguning
0,30
T40 bentuk daun tidak
normal
0,40
T52 Tanaman mengering 0,30
14
Penyakit Hawar Daun
Tabel 16.Gejala yang dipilih penyakit
hawar daun
Inisialisasi Gejala CF
T20 Bercak kecil bentuk oval pada
daun 0,35
T33 Warna bercak coklat
kemerahan 0,30
T47 bercak memanjang berbentuk
elips 0,25
T53 tanaman mati atau Mengering 0,25
MB1 (T20,T33) = (0.35 + 0.30 *(1-
0.35)
= 0.35 +0,19
= 0.54
MB2 (T37,T50) = (0.255+0.25*(1-
0.50)
= 0.25+0.19
=
0.43
MB = 0.54+0.43*(1-0.54)
= 0.54+0.20
= 0.74
MD (T20, T20) = (0.35 – 0.35)
CF = MB – MD
= 0.74 – 0
CF = 0.74
Maka persentase hasil penyakit
= 0.74 x 100 % = 74 %
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Proses Aplikasi Sistem Diagnosa
hama dan penyakit tanaman jagung di
rancang berdasarkan kebutuhan
pengguna akan sistem. Dalam kasus
ini hama dan penyakit menyerang
jagung . Sehingga untuk memudahkan
pendeteksian awal di buatlah sistem
demi membantu petani dalam
mengetahui hama atau penyakit yang
di menyerang berdasarkan gejala-
gejala yang di alami tanaman. Dalam
prosesnya pembuatan aplikasi ini
menggunakan metode Certainty
Factor.
Berdasarkan penelitian yang
dilakukan, maka dapat di simpulkan
bahwa penggunaan metode Certainty
Factor dapat di implementasikan ke
dalam aplikasi Diagnosis hama dan
Penyakit jagung. Serta penerapannya
ke dalam aplikasi guna membantu
dalam proses pembuatan aplikasi
Diganosa hama dan Penyakit jagung.
Implementasi pada aplikasi ini berupa
perhitungan manual yang hasilnya
sama atau valid,. Maka dapat
disimpulkan bahwa metode Certainty
factors memiliki tingkat kepercayaan
yang sama dengan perhitungan yang
diharapkan .Berdasarkan hasil
pengujian yang telah dilakukan semua
fitur yang ada pada aplikasi dapat
berjalan dengan sangat optimal.
Aplikasi ini akan sangat membantu
kedua belah pihak, antara petani dan
pakar tanaman jagung.
Hasil uji coba pada aplikasi ini
yaitu melalui tiga tahap yakni uji coba
secara structural, fungsional dan uji
15
valid . Apakah aplikasi yang telah di
bangun sesuai dengan tujuan
pembuatan aplikasi sehingga dapat
berguna bagi petani tanaman jagung
yang terserang di sebabkan oleh hama
dan penyakit.
Saran
Penelitian ini bisa dikembangkan
dengan menggunakan metode lain,
yang mana hal ini bisa menjadi bahan
perbandingan hasil akurasi dan dapat
diketahui metode mana yang
mendapatkan hasil terbaik,sehingga
dapat dikembangkan ke penelitian
lebih lanjut. Penambahan gejala-gejala
untuk jenis hama dan penyakit jika ada
yang baru di knowledge base sehinga
pengetahuan sistem selalu up to date.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2009.Perbedaan Hama dan
Penyakit Tanaman.
(http://ghaibnet.blogspot.com/2009/11/
perbedaan-hama-dan-penyakit.html)
diakses 20-04-2015 : 21.00 WIB.
Fauzi.2013.Jenis,merek,bahan aktif
obat-obatan pertanian.
(https://akupetanidesa.wordpress.com/
2013/12/14/jenis-merk-bahan-aktif-
obat-obatan-pertanian.html) diakses
10-06-2015: 10.39 WIB.
Harto, D. 2013. Perancangan Sistem
Pakar Untuk Mengidentifikasi
Penyakit Pada Tanaman Semangka
Dengan Menggunakan Metode
Certainty Factor.Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika Dan
Komputer. Budi Darma. Medan.
Kadir, A. 2008. Belajar Database
Menggunakan Mysql. Penerbit
Andi.Yogyakarta.
Kristanto, A. 2003. Perancangan
Sistem Informasi Dan Aplikasinya,
Gava Media, Yogyakarta.
Permana, B. 2011.Modul Belajar
Cepat Membuat Program Dengan
Visual Studio 2010 dan SQL Server
2008. (http//ilmukomputer.com)
diakses 14-04-2015 : 17.10 WIB.
Setiawan,A 2009. Sistem Pakar
Diagnosa Penyakit Tanaman Padi
Berbasis Web
dengan Forward dan
Bacward Chaining
Suhata, 2005, Visual Basic Sebagai
Pusat Kendali Peralatan Elektronik, PT
Elex Media Komputindo, Jakarta.
Turban. 2005. Pengertian Sistem
Pakar.
(http://informatika.web.id/bidang-
bidang-pengembangan-sistem-pakar)
diakses 14-04-2015 : 15.20.WIB.
Turban. 2005. Pengertian Certanity
Factor(ejournal.lpkia.ac.id/files/stude
nts/essays/journals/262.pdf)
diakses 14-04-2015 : 16.00.WIB.
Wakman,W.2011. Petunjuk Lapang
Hama Dan Penyakit Tanaman Jagung
Yudi. 2011. Aplikasi Sistem Pakar
Untuk Diagnosa Hama Jeruk Dan
Pengobatannya Menggunakan Metode
Certainty Factor. STMIK IBBI.
Medan.