prototipe alat penilaian burung berkicau …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal ardi...

12
PROTOTIPE ALAT PENILAIAN BURUNG BERKICAU (Love Bird) MENGGUNAKAN SENSOR SUARA BERBASIS ARDUINO UNO. Ardi Dwi Saputra [email protected] 1) Laboratorium Komputer Universitas Pakuan Bogor 2) Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas Pakuan Bogor ABSTRAK Di dalam dunia hobi saat ini burung berkicau termasuk salah satu hobi yang sangat banyak peminatnya, Burung berkicau ini memiliki keunikan tersendiri salah satunya yaitu burung love bird yang sebagian besar para penghobi burung memiliki burung tersebut dikarnakan burung tersebut memiliki julukan burung yang paling jujur di area pameran burung berkicau. Agar menjadi burung yang berkualista para penghobi harus merawat dan melatihnya dengan baik agar bisa menjadi burung yang layak mendapatkan prestasi. Disamping itu dalam ajang pameran burung ini banyak keluhan para pemain burung ketika di lombakan dikarnakan sistem penilaian bung berkicau ini masih manual yaitu menggunakan panca indra yang di miliki oleh manusia diantaranya pedengaran dan penglihatan. Maka, dibuthkanlah suatu alat penilaian burung berkicau (Love Bird). Sehingga tercapai suatu kepuasan pada para pemain burung ketika ajang pameran burung berkicau berjalan. Alat penilaian burung ini berfungsi sebagai pengotrolan suara burung yaitu menggunakan sensor suara yang mampu mendetksi suara burung ketika sedang bersuara. Dalam menentukan penilaian tersebut sensor akan bekerjasama dengan Arduino UNO dan seven segment sebaga hasil akhir outpunya. Dengan alat ini, penilaian burung berkicau (Love Bird) sudah tidak memakai pancaindra yang di miliki oleh setiap manusia. Penentuan suara yang akan di tentukan oleh sensor ini akan lebih efektif, suara burung yang terdengar maka. Kata Kunci :Burung Berkicau, Sensor Suara, Arduino Uno 1. Pendahuluan Di dalam dunia hobi saat ini burung berkicau termasuk salah satu hobi yang sangat banyak peminatnya, Burung berkicau ini memiliki keunikan tersendiri salah satunya yaitu burung love bird yang sebagian besar para penghobi burung memiliki burung tersebut dikarnakan burung tersebut memiliki julukan burung yang paling jujur di area pameran burung berkicau. Agar menjadi burung yang berkualista para penghobi harus merawat dan melatihnya dengan baik agar bisa menjadi burung yang layak mendapatkan prestasi. Penilaian dalam pameran burung ini masih 99% menilainya dengan cara manual dalam arti penilaian masih menggunakan panca indra yang di miliki oleh manusia yaitu panca indra melihat dan pendengaran. Terkadang manusia memiliki kehilafan dalam melakukan penilaian ketika pameran burung sedang berjalan. Hal inilah yang menjadi sebuah masalah bagai mana cara kita memberikan penilaian yang sesuai dan tidak ada perbedan antara satu sama lain ataupun tidak ada yang terlihat maupun terdengar, agar para penghobi yang memiliki burung pun merasa puas dengan

Upload: trinhquynh

Post on 23-Feb-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PROTOTIPE ALAT PENILAIAN BURUNG BERKICAU (Love Bird)

MENGGUNAKAN SENSOR SUARA BERBASIS ARDUINO UNO.

Ardi Dwi Saputra

[email protected]

1) Laboratorium Komputer Universitas Pakuan Bogor

2) Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas Pakuan Bogor

ABSTRAK

Di dalam dunia hobi saat ini burung berkicau termasuk salah satu hobi yang sangat

banyak peminatnya, Burung berkicau ini memiliki keunikan tersendiri salah satunya yaitu

burung love bird yang sebagian besar para penghobi burung memiliki burung tersebut

dikarnakan burung tersebut memiliki julukan burung yang paling jujur di area pameran

burung berkicau. Agar menjadi burung yang berkualista para penghobi harus merawat dan

melatihnya dengan baik agar bisa menjadi burung yang layak mendapatkan prestasi.

Disamping itu dalam ajang pameran burung ini banyak keluhan para pemain burung ketika di

lombakan dikarnakan sistem penilaian bung berkicau ini masih manual yaitu menggunakan

panca indra yang di miliki oleh manusia diantaranya pedengaran dan penglihatan.

Maka, dibuthkanlah suatu alat penilaian burung berkicau (Love Bird). Sehingga tercapai

suatu kepuasan pada para pemain burung ketika ajang pameran burung berkicau berjalan.

Alat penilaian burung ini berfungsi sebagai pengotrolan suara burung yaitu menggunakan

sensor suara yang mampu mendetksi suara burung ketika sedang bersuara. Dalam

menentukan penilaian tersebut sensor akan bekerjasama dengan Arduino UNO dan seven

segment sebaga hasil akhir outpunya.

Dengan alat ini, penilaian burung berkicau (Love Bird) sudah tidak memakai pancaindra

yang di miliki oleh setiap manusia. Penentuan suara yang akan di tentukan oleh sensor ini

akan lebih efektif, suara burung yang terdengar maka.

Kata Kunci :Burung Berkicau, Sensor Suara, Arduino Uno

1. Pendahuluan

Di dalam dunia hobi saat ini burung

berkicau termasuk salah satu hobi yang

sangat banyak peminatnya, Burung

berkicau ini memiliki keunikan tersendiri

salah satunya yaitu burung love bird yang

sebagian besar para penghobi burung

memiliki burung tersebut dikarnakan

burung tersebut memiliki julukan burung

yang paling jujur di area pameran burung

berkicau. Agar menjadi burung yang

berkualista para penghobi harus merawat

dan melatihnya dengan baik agar bisa

menjadi burung yang layak mendapatkan

prestasi.

Penilaian dalam pameran burung ini

masih 99% menilainya dengan cara

manual dalam arti penilaian masih

menggunakan panca indra yang di miliki

oleh manusia yaitu panca indra melihat

dan pendengaran. Terkadang manusia

memiliki kehilafan dalam melakukan

penilaian ketika pameran burung sedang

berjalan. Hal inilah yang menjadi sebuah

masalah bagai mana cara kita

memberikan penilaian yang sesuai dan

tidak ada perbedan antara satu sama lain

ataupun tidak ada yang terlihat maupun

terdengar, agar para penghobi yang

memiliki burung pun merasa puas dengan

penilaian yang benar – benar terpantau

oleh sensor suara ini.

Oleh karna itu, untuk menjaga

seportifitas para kicau mania, aka

dibuatlah sebuah system atau alat yang

dapat menambah rasa kepuasan terhadap

para kicau mania yang mengikuti ajang

pameran burung berkicau di area

pameran burung berkicau, yaitu sebuah

Alat Penilaian Burung Berkicau (Love

Bird) menggunakan Sensor Suara

Berbasis Arduino. Diharapkan dengan

adanya system penilaian burung

menggunakan sensor suara ini nantina

menjadi salah satu pilihan dalam

menjamin penilaian dalam ajang pameran

burung berkicau.

2. Tujuan

Tujuan penelitian yang akan di capai

dalam melakukan penelitian ini, yaitu

merancang dan membuat sebuah alat

penilaian burung berkicau ( Love Bird)

Menggunakan Voice Berbasis Arduino,

agar dapat mempermuda kinerja seorang

juri dalam menilai burung.

3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini hanya

sebatas meliputi sistem monitoring

penilaian burung love bird menggunakan

sensor suara dan jugalampu LED dan

sevensegment sebagai hasil outputnya,

proses penilaian suara untuk melakukan

percoban alat penilaian burung dengan 1

sensor. Adapun hadware yang saya

gunakan antara lain Arduino untuk

menyatukan sensor suara dengan lampu

LED dan seven segment agar bias

bekerjasama dengan baik.

4. Manfaat

Manfaat dengan adanya dilaukan

penelitian suatu Alat penilaian burung

(Love Bird) meggunakan Sensor Suara

berbasis Arduino ini diharapkan dapat

menjadi solusi alternatif dalam

pengembangan penelitian pada penilaian

burung dan juga sebagai bahan penelitian

untuk karya ilmiah yang bisa berguna dan

bermanfaat serta juga dapat mencega

terjadinya keluhan para peserta yang

mengikuti ajang pameran burung

berkicau sehingga system penilaian yang

di gunakan dapat berfungsi secara efektif.

5. Tinjaun Pustaka

5.1 Pengertian Alat

Alat adalah benda yang di gunakan

untuk mengerjakan sesuatu yang

fungsinya adalah untuk mempermudah

pekerjaan. Alat disebut juga sebagai

perkakas atau perabotan. Dahulu kala

manusia berpendapat bahwa alat indentik

dengan manusia. Karena hanya manusia

yang mempunyai akal dan pikiran

sehingga mempunyai kemampuan untuk

menghasilkan suatu karya cipta.

Kemampuan manusia membuat alat

bantu semakin berkembang seiring

dengan kemajuan zaman. Bahan yang

dapat di gunakan sebagai alat juga

beragam. Sejak zaman prasejarah, ketika

manusia baru mengenal kayu dan batu,

mereka telah berpikir untuk

memanfaatkan benda-benda tersebut

untuk meringankan pekerjaanya. Ketika

logam di temukan, alat-alat di buat dari

logam. Ketika mesin di ciptakan, kerja

manusia semakin di permudah. Hingga

zaman modern ini, tidak ada waktu yang

kita jalani tanpa membutuhkan bantuan

alat baik yang manual ataupun yang

otomatis alias mesin. Jenis alat yang di

gunakan oleh manusia dapat menjadi

indikator kemajuan kehidupannya

(www.kamusq.com).

5.2 Penilaian

Penilaian adalah ahli-bahasa dari

istilah assessment, bukan ahli bahasa dari

istilah evaluation (evaluasi).Kedua istilah

ini (penilaian /assessment dan evaluasi

/evaluation sebenarnya memiliki

kesamaan dan perbedaan.persamaannya

yaitu keduanya mempunyai pengertian

menilai, atau menentukan nilai sesuatu.

Adapun perbedaannya terletak pada

konteks penggunaannya.penilaian

(assessment)digunakan dalam konteks

yang lebih sempit dan biasanya

dilaksanakan secara internal,yakni oleh

orang-orang yang menjadi bagian atau

terlibat dalam sistem yang bersangkutan

seperti guru menilai hasil belajar murid,

atau supervisor menilai guru. penilaian

diartikan sebagai kegiatan menentukan

nilai suatu objek,seperti baik-

buruk,efektif-tidak efektif,berhasil-tidak

berhasil dan semacamnya,sesuai dengan

karakteristik atau tolak ukuryang telah

ditetapkan sebelumnya

(dwiryangansx.blogspot.com).

Oleh kana itu sayaakan membahas

penilain burung berkicua yang akan di

gunakan adalah pakem yang suda ada dan

juga sering di lakukan oleh para penilai

burung love bird di perlombaan

manapun. Penilaian burung love bird

yang akan di nilai yaitu :

1. Burung love bird akan di nilai ketika

dia berbunyi di area lapngan yang

telah di sediakan oleh panitia.

2. Semua burung love bird memiliki

suara yang 100% sama ketika

berbunyi, maka dari itu penilaian akan

masuk ketika burung love bird

berbunyi.

3. Penilaian berjalan selama 15 menit.

4. Dalam 15 menit burung akan di

lombakan mana yang rajin berbunyi

ketika di area lapngan. yang sering

berbunyi maka dialah pemenangnya.

5. Penilaian burung love bird tida

membedakan atara warna dan jenis

burung, pada intinya burung yang

terbaik adalah burung yang selalu

bersuara di area lapngan.

5.3 Burung Berkicau (Love Bird)

Lovebird adalah salah satu dari

sembilan spesies dari genus Agapornis

(Yunani: 'cinta' αγάπη agape, 'burung'

όρνις ornis). Mereka adalah burung beo

kecil sosial dan kasih sayang. Tujuh

spesies asli benua Afrika, sementara

Lovebird Grey-berkepala adalah asli ke

Madagaskar. Nama mereka berasal dari

ikatan yang kuat Bayan, pasangan

monogami dan periode panjang yang

dipasangkan burung menghabiskan

duduk bersama-sama. Lovebirds hidup

dalam kawanan kecil dan makan buah,

sayuran, dan biji rumput. Black-

wingedLovebirds juga memakan serangga

dan buah ara, dan Black-berkerah

Lovebirds memiliki persyaratan diet

khusus untuk pribumi buah ara, membuat

mereka bermasalah untuk tetap di

penangkaran.Beberapa spesies disimpan

sebagai hewan peliharaan, dan mutasi

beberapa warna yang selektif dibesarkan

di aviculture. Jangka hidup mereka rata-

rata adalah 10 sampai 15 tahun. Panjang

Lovebirds adalah 13 sampai 17 cm dan

beratnya adalah 40 sampai 60 gram.

Mereka adalah salah satu beo terkecil,

ditandai dengan membangun kekar, ekor

tumpul pendek, dan paruh, relatif besar

tajam. Sejoli wildtype sebagian besar

hijau dengan berbagai warna pada tubuh

bagian atas mereka, tergantung pada

spesies. The Fischer Lovebird, hitam-

cheeked Lovebird, dan Lovebird Masked

memiliki cincin putih yang menonjol di

sekitar mata mereka. The Abyssinian

Lovebird, yang Lovebird Madagaskar.

Banyak varietas mutan warna telah

diproduksi oleh pemuliaan selektif dari

spesies yang populer di aviculture

(www.jogjaicon.blogspot.com).

Gambar 1. Burung Love Bird

5.4 Metode Promethee

Sensor suara adalah sebuah alat yang

mampu mengubah gelombang Sinusioda

suara menjadi gelombang sinus energi

listrik (Alternating Sinusioda Electric

Current). Sensor suara berkerja

berdasarkan besar/kecilnya kekuatan

gelombang suara yang mengenai

membran sensor yang menyebabkan

bergeraknya membran sensor yang juga

terdapat sebuah kumparan kecil di balik

membran tadi naik & turun. Oleh karena

kumparan tersebut sebenarnya adalah

ibarat sebuah pisau berlubang-lubang,

maka pada saat ia bergerak naik-turun, ia

juga telah membuat gelombng magnet

yang mengalir melewatinya terpotong-

potong. Kecepatan gerak kumparan

menentukan kuat-lemahnya gelombang

listrik yang dihasilkannya

(www//id.wikipedia.org).

Gambar 2. Sensor Suara

5.5 Arduino Uno

Arduino UNO adalah board berbasis

mikrokontroler pada ATmega328. Board

ini memiliki 14 digital input / output pin

(dimana 6 pin dapat digunakan sebagai

output PWM), 6 input analog, 16 MHz

Osilator kristal, koneksi USB, jack listrik

tombol reset. Pin - pin ini berisi semua

yang diperlukan untuk mendukung

mikrokontroler, hanya terhubung ke

komputer dengan kabel USB atausumber

tegangan bisa didapat dari adaptor AC-

DC atau baterai untuk menggunakannya

(Banzi, Massimo. 2008).

Gambar 3. Boar Arduino UNO

5.6 Sevent Segment

Seven Segment adalah suatu

segmen-segmen yang digunakan

menampilkan angka. Seven segment ini

tersusun atas 7 batang led yang disusun

membentuk angka 8 dengan

menggunakan huruf a s/d g yang disebut

dot matrix. Setiap segmen ini terdiri dari

1 atau 2 Light Emitting Diode ( LED ).

Seven Segment merupakan gabungan

dari 7 buah LED (Light Emitting Diode)

yang dirangkaikan membentuk suatu

tampilan angka seperti yang terlihat pada

gambar di bawah ini(Dian Arianto.

2012).

Gambar 4. Seven Segment

6. Metode Penelitian

6.1 Metode Peneletian Perancanagan

Metode penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah menggunakan

Metode Penelitian bidang Hardware

yang ditampilkan pada gambar 5.

Gambar 5. Metode Penelitian Bidang

Hardware

6.2 Perencanaan Proyek Penelitian

Perencanaan proyek penelitian,

terdapat beberapa hal penting yang perlu

ditentukan dan dipertimbangkan antara

lain :

a. Keterangan awal penelitian,

b. Estimasi kebutuhan alat dan bahan

c. Estimasi anggaran, dan

d. Kemungkinan penerapan dari aplikasi

yang dirancang

6.3 Penelitian

Perencanaan dilanjutkan dengan

penelitian awal dari aplikasi yang akan

dibuat, mulai dari pemilihan dan

pengetesan komponen (alat dan bahan),

kemungkinan rancangan awal dan akhir

yaitu merancang Alat Penilaian Burung

Berkicau (Love Bird) Menggunakan

Sensor Suara Berbasis Arduino UNO

Untuk Menentukan Burung Berkualitas.

6.4 Pengetesan Komponen

Pengetesan komponen dilakukan

dengan cara pengetesan alat terhadap

fungsi kerja komponen berdasarkan

kebutuhan aplikasi yang akan di desain.

6.5 Desain sistem mekanik

Perancangan perangkat keras serta

desain mekanik merupakan hal penting

yang harus dipertimbangkan. Pada

umumnya kebutuhan aplikasi terhadap

desain mekanik antara lain:

a. Bentuk dan ukuran PCB

(PrintedCircuit Board)

b. Dimensi dan massa keseluruhan

sistem

c. Ketahanan dan fleksibilitas terhadap

lingkungan

d. Penempatan modul-modul elektronik

e. Pengetesan sistem mekanik yang telah

dirancang

6.6 Desain Sistem listrik

Desain sistem listrik mencakup beberapa

hal penting yang harus diperhatikan

antara lain:

a. Sumber catu daya

b. Kontroler yang akan digunakan

c. Desain driver untuk pendukung

aplikasi

d. Desain sistem kontrol yang akan

diterapkan

e. Pengetesan sistem listrik yang telah

dirancang

6.7 Desain Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang pada

umumnya dibutuhkan perancangan

perangkat keras antara lain, software

untuk sistem kontrol alat (aplikasi) dan

software interface pada computer PC.

Pada apikasi standalone (berdiri sendiri)

yang tidak membutuhkan kontrol ataupun

dengan PC, hanya dibutuhkan software

untuk kontrol dalam alat yang didesain.

6.8 Tes Fungsional

Tes fungsional dilakukan intregasi

sistem listrik dan software yang telah di

Project Planning

Reseacrh Part Testing

Mechanical Design

Electrical Design Software Design

Functional Test

Intergration

Overall Testing

Optimization

SuccessNo

Yes

desain. Tes ini dilakukan untuk

meningkatkan performa dari perangkat

lunak untuk pengontrolan desain listrik

dan mengeliminasi error (Bug) dari

software tersebut.

6.9 Integrasi atau perakitan

Modul listrik yang diintregrasi

dengan software di dalam kontrollernya,

diintregrasikan dalam struktur mekanik

yang telah dirancang. Lalu dilakukan tes

fungsional keseluruhan sistem.

6.10 Tes Fungsional Keseluruhan

Sistem

Tahap tes fungsional ini dilakukan

dengan cara pengetesan fungsi dari

keseluruhan sistem.

6.11 Optimasi Sistem

Optimasi dilakukan untuk

meningkatkan performa dari aplikasi

yang dirancang.

7. Desain Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang pada umumnya

dibutuhkan perancangan perangkat keras

antara lain, software untuk sistem kontrol

alat (aplikasi) dan software interface pada

computer PC.

Gambar 6. Flowchart untuk

perintah input suara menggunakan

Arduino

Penjelasan dari flowchart sistem di atas

akan dijelaskan di bawah ini :

1. Porgram START yang berarti program

dimulai

2. Inisialisasi variabel untuk perintah

yang sudah di tentukan (suara).

3. Lakukan penginputan suara. Apakah

ada inputan suara. Jika YA, maka

EasyVr mendeteksi adanya perintah

suara dan data pun diterima.

ARDUINO dan inputan nilaipun

muncul. Sebaliknya jika tidak ada

inputan maka ARDUIOakan mengirim

perintah “Time Out” atau “Error

Code”.

4. End menandakan proses dari sistem

tersebut telah selesai dan akan

melooping atau mengulang kembali ke

kondisi START (Mulai).

8. Hasil Dan Pembahasan

8.1 Bentuk Alat penilaan burung

Bentuk alat penilaian burung dibuat,

menggunakan sebuah istem dan

komponen terintegrasi untuk menunjang

kinerja dan performa dari system sensor

tersebut, sehingga dapt berjalan sesuai

dengan rancangan yang dinginkan.

Bentuk alat penilaian burung dapat di

lihat pada Gambar 25.

Gambar 25. Bentuk Alat penilain burung

Start

Inisialisasi

Variabel

Masukan Suara

“input”

Time Out

Atau Error

Data diterima ARDUINO

Eksekusi Nilai manual

Lampu LED

End

Apakah ada

Input Suara ?

9. Pembahasan Sistem

Pembahasan sistem ini merupakan

suatu tahap di mana sebuah sistem akan

dijelaskan mengenai proses kinerja dari

sistem yang dibuat mulai dari tahap awal

hingga akhir. Tahap awal itu sendiri

dimulai dengan pemberian tegangan

supply atau catu daya sebesar 12 V

ke modul Arduino UNO dan tegangan

regulator sebesar 5V di berikan untuk

komponen seven segment. Tahap

selanjutnya, ketika tegangan sudah masuk

maka indikato lampu di arduino dan

lampu LED yang berwarna biru akan

menyala menandakan system alat

penilaian burung dalam keadan hidup dan

seven segment tidak mempunyai nilai.

Alat akan merespon jika suara terdengar

dengan keras sesuai program yang sudah

ditentukan sebelumnya jika volum nada

suara yang tidak mencukupi dan jarak

tidak sesuai maka sensor suara tida akan

menyala sehingga penilayan tidak akan

berjalan.

Eksekusi yang pertama masukkan

inputan berupa suara selama 10 detik

maka lampu LED akan menyala dan

seven segment akan mengeluarkan angka

nilai 1 pada laarnya. Namun, dengan

demikian system tersebut akan berjalan

jika suara tegangan sesuai dengan

kapasitas aluran besar dan lampu LED

pun menyala akan tetapi jika aluran

dibawa kapasitas yang telah di tentukan

makan sensor tersebut tidak akan

membaca.

10. Pengujian Fungsional Keseluruhan

Sistem (Overall Testing)

Pengujian fungsional dilakukan

dengan tujuan untuk mendapatkan

sebuah hasil akhir yang sesuai dengan

keinginan kita. Oleh karena itu, proses

pengujian sebuah alat harus dilakukan

dengan sangat teliti dan hati – hati agar

pengujian yang dilakukan ini diharapkan

akan mendapatkan sebuah prototipe alat

penilaian burung (Love Bird) yang baik

dan mudah digunakan. Jika masih ada

sistem kinerja yang tidak sesuai, maka

dilakukan pengecekan ulang terhadap

mekanik, kelistrikan, program, dan

pengecekan komponen.

10.1 Pengujian Sistem Minimum

Arduino UNO Pengujian sistem minimum Arduino

UNO yang harus dilakukan adalah

dengan cara memberikan tegangan

sebesar 12V yang terlebih dahulu sudah

diatur menggunakan powe supply.

Sebelumnya, Arduino UNO sudah

terpasang dengan sensor suara dan seven

segment yang telah dirancang maka

dilakkan pengujian pada modul tersebut

akan menyala.

Gambar 26.ARDUINO UNO

10.2 Pengujian Tegangan Pada

Power Supply

Rangkaian yang dibuat tentunya

perlu ada sebuah tegangan masukkan

yang fungsinya, yaitu sebagai pemberi

tegangan agar rangkaian yang dibuat

dapat berjalan dengan baik. Sedangkan,

untuk tegangan masukkan itu sendiri

diberi tegangan sebesar 12V dan sudah

mencakup keseluruhan rangkaian sistem

Penilaian Burung (Love Bird).

Gambar 27. Proses Pengaturan Tegangan

Pada Power Supply

10.3 Pengujian Sensor Suara

Pengujian Sensor suara ini dilakukan

dengan cara memberikan tegangan catu

daya sebesar 12V yang kemudian input

positif (+) dan negatif (-) dari regulator

dihubungkan dengan kabel positif (+) dan

negatif (-) dari catu daya. Ketika tombol

power ditekan dalam keadaan “ON”,

maka lampu LED akan menyala dan

untuk keluaran tegangan dari sensor suara

itu sendiri sebesar 5V berarti sensor

suara masih dalam keadaan bagus.

Berikut pengujian Sensor suara

ditunjukkan pada gambar 28.

Gambar 28. Pengujian Sensor Suara

10.4 Pengujian Seven Segment

Pengujian ini dilakukan untuk

mengetahui fungsi atau tidaknya sebuah

komponen Seven segment, karena seven

segment yang digunakan yaitu seven

segment dengan 10 pin di mana lebar

display 2 cm tinggi 4 cm. Pengujian

seven segment sangatlah penting untuk

sebagai indikator atau pemeberitahuan

proses dari sistem pada penilaian

tersebut. Gambar pengujian sensor suara

dapat ditampilkan pada gambar 29

Gambar 29. Pengujian Seven Segment

10.5 Pengujian Pin – Pin Komponen

Pengujian ini dilakukan dengan cara

menghubungkan semua pin komponen

yang digunakan ke modul Arduino UNO

sesuai portnya masing-masing, sehingga

bisa diketahui apakah masih ada pin

komponen yang sudah terpasang dan

sesuai atau belum. Berikut tabel

pengujiannya ditunjukkan pada tabel 3.

Tabel 3. Pengujian Pin – Pin Komponen

Nama

Kompone

n

Pin – Pin

yang

digunakan

Keteranga

n

Sensor

suara

Pin A0, GND

dan Pin 5V Sesuai

Seven

Segment

Pin.2,3,4,5,6,8

,9 dan Pin

GND.

Sesuai

Lampu

LED

Pin GND dan

Pin 13 Sesuai

Tabel 3. dijelaskan bahwa pin yang

digunakan dari keseluruhan komponen

hanya beberapa pin saja, tidak semua pin

pada Arduino UNO digunakan. Tujuan

dari pengujian pin-pin tersebut, yaitu

untuk mengetahui apakah masih ada pin-

pin dari komponen yang sudah terhubung

atau belum, karena jika salah satu pin

komponen yang tidak sesuai dan tidak

terhubung maka komponen tersebut tidak

akan berjalan sesuai dengan apa yang kita

inginkan.

10.6 Pengujian Perintah Suara

Pengujian perintah Suara ini

dilakukan dengan menginputkan suara.

Inputannya sendiri menggunakan alat

bantu yang bias mengeluarkan suara

seperti layakna burung berkicau (Hp,

mp3, dll), karena burung tidak bias

berbunyi di sembarang tempat. Suara

yang digunakan untuk system tersebut

yaitu menggunakan suara burung Love

bird. Berikut proses pengujian suara

burung Love bird bias dilihat pada

Gambar 30.

Gambar 30. Proses Input Suara burung

Love Bird

Gambar 30. Membuktika ketika ada

suara burung seven segment pun

mengeluarkan nilai angka 1 pada

layarnya dan jika waktu blum habis dan

suara burungpun tetap bertambah maka

nilai akan bertamba. Nilai yang di pakai

angak 1 sapai 9 dikarnaka membuat

burung bunyi di ats gantangan itu tidak

mudah. Namun sensor suara ini memiliki

kekurangan terhada sensitf suara

disekitanya. Jika mendengar suara lain

yang sama kerasnya maka sensor itu pun

akan memasukan nilai. Maka dari itu

berdasarkan lomba yang sudah berjalan

ini banyak yang menggunakan ketentuan

“NON TERIAK” ketika lomba pameran

burung berjalan.

11. Pengujian Suara

Pengujian Suaraini dilakukan untuk

mengetahui seberapa besar tingkat respon

suara yang dikeluarkan oleh burung yang

satu dengan yang lainnya. Pengujian ini

juga dilakukan berdasarkan :

1. Kondisi lingkungan sekitar (Ramai

dan Sepi)

2. Kondisi suara responden (Keras dan

Pelan)

3. Jarak mikrofon (5cm, 10cm, 15cm,

20cm, dan 25cm)

Ketiga poin di atas nantinya akan

dibahas dan dijelaskan di bagian proses

uji validasi sistem.

12. Validasi Sistem

Validasi Sistem ini dilakukan

bertujuan untuk mengetahui apakah

sistem yang telah dirancang sudah

bekerja dengan baik atau belum, dalam

hal ini apakah sistem penilaian burung

mampu merespon suara yang dikeluarkan

oleh suara si responden itu sendiri baik

itu berdasarkan kondisi lingukan (ramai

atau sepi), keras atau pelannya suara yang

dihasilkan oleh si responden, jarak

mikropon ketika responden mengucapkan

kata dan berdasarkan persamaan kata

yang diucapkan.

12.1 Uji Validasi Berdasarkan

Kondisi Lingkungan

Uji validasi ini dilakukan untuk

mengetahui tingkat respon suara yang

dilakukan oleh suara responden itu

sendiri (asli) ataupun suara lain

berdasarkan kondisi lingkungan sekitar

(ramai atau sepi) dan berapa waktu yang

didapat ketika sistem tersebut berhasil

merespon suara yang dikeluarkan oleh

responden asli maupun suara lain. Hasil

pengujian validasi berdasarkan kondisi

lingkungan baik itu ramai (Ra) maupun

sepi (Sp) bisa dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Validasi Sistem Berdasarkan

Kondisi Lingkungan

Keterangan : Ra = Ramai, Sp = Sepi

12.2 Uji Validasi Berdasarkan

Intonasi Suara Responden

Kondisi suara responden sangat

mempengaruhi hasil pengenalan. Setiap

sinyal suara yang diucapkan oleh

seseorang selalu memiliki karakteristik

yang berbeda, baik itu panjang-pendek,

keras-pelan dan lain-lain.

Uji validasi ini dilakukan untuk

mengetahui tingkat respon suara yang

dilakukan oleh suara responden itu

sendiri (asli) ataupun suara

lainberdasarkan intonasi suara responden

(Keras atau Pelan) dan berapa waktu

yang didapat ketika sistem tersebut

berhasil merespon suara yang diucapkan

oleh responden asli maupun yang

lain.Hasil pengujian validasi berdasarkan

intonasi suara responden baik itu keras

(Kr) maupun pelan (Pl) bisa dilihat pada

tabel 5.

Tabel 5. Validasi Sistem Berdasarkan

Intonasi

Keterangan : Kr (Keras), Pl (Pelan)

12.3 Uji Validasi Berdasarkan Jarak

Mikropon

Uji validasi berdasarkan jarak

mikropon ini dilakukan dengan cara

meletakkan mikropon dengan jarak yang

berbeda-beda. Jarak yang digunakan

dalam proses validasi ini yaitu jarak 5cm,

10cm, 15cm, 20cm, dan 25cm. Hasil

pengujian validasi berdasarkan jarak

mikropon bisa dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Validasi Sistem

Berdasarkan Jarak Mikropon dan jarak

pada sensor

Daftar Pustaka

Banzi, Massimo. 2008. Getting Started

with Arduino. U.S.A : Maker Media.

Dian Arianto. 2012. Interaksi Arduino

dan LabView. Jakarta: Elex Media

Komputindo.

Satzinger, W., John., Robert B.

Jackson, Stephen D. Burd. 2011.

Systems Analysis and Design in a

Changing World Fifth Edition. Course

Technology, Thomson Place Boston,

USA.

Fajar Timang, dkk. 2013. Rancang

Bangun Robot Beroda dengan Pengendali

Suara. Jurusan Teknik Elektro-

FT.UNSRAT. Manado.

http://id.wikipedia.org/wiki/Sensor_suara

/ diakses pada tanggal 11 OktobeR 2015

pada pukul 08.40 WIB.

http://jogjaicon.blogspot.com/2012/02/bu

rung-love-bird/diakses pada tanggal 11

OktobeR 2015 pada pukul 08.30 WIB.

www.dwiryangansx.blogspot.com/2013/0

2/28/ Pengertian peneletian rancang

bangun sistem/ dan diakses pada tanggal

14 Oktober 2015 pada pukul 13.30 WIB.

www.kamusq.com /2012/08/definisi-dan-

pengertian-sistem-menurut.html diakses.