model detektor pengaman rumah …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal syahruddin...

11
1 MODEL DETEKTOR PENGAMAN RUMAH MENGGUNAKAN SENSOR PIR TERINTEGRASI CCTV Syahruddin Kusdillah, Prof. Dr. -Ing. Soewarto Hardhienata, Teguh Puja Negara, M.Si Email : [email protected] Program Studi Ilmu Komputer-FMIPA Universitas Pakuan Abstrak Model Detektor Pengaman Rumah Menggunakan Sensor PIR Terintegrasi CCTV merupakan alat untuk mendeteksi dan memonitoring keadaan rumahdari jarak jauh, menggunakan pc/laptop dan handphone agar tetap dalam keadaan aman dari seseorang yang ingin mencoba masuk tanpa ijin dan berbuat jahat. Dalam merancang dan mengimplementasikan model detektor pengaman rumah ini, metode yang digunakan yaitu menggunakan metode penelitian bidang hardware programming, terbagi menjadi sepuluh tahapan yaitu Perencanaan proyek penelitian, penelitian, pengetesan komponen, desain sistem mekanik, desain sistem listrik, desain software, tes fungsional, intergrasi dan perakitan,tes fungsional keseluruhan sistem dan aplikasi sistem. Tujuan di dalam membuat model pengaman rumah ini selain untuk menyelesaikan tugas akhir skripsi, juga rasa tertarik untuk mengetahui perkembangan hardware pada saat ini, dan untuk memudahkan masyarakat khususnya bagi yang sibuk atau yang sering bepergian agar dapat mendeteksi dan mengontrol keadaan rumah tetap dalam suasana aman. Serta mendeteksi rumah dari tamu tidak di kenal yang ingin mencoba masuk dan berbuat jahat. Kata kunci: CCTV, Mikrokontroler, Ponsel, Sensor PIR. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang begitu pesat saat ini membuat orang ingin selalu berkreasi dan memicu untuk membuat sesuatu yang baru dimana dapat di aplikasikan serta dapat digunakan dengan mudah dan praktis. Dalam ilmu teknologi sudah banyak penemuan yang sangat bermanfaat bagi manusia salah satunya yaitu Sensor, dimana sensor adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi. Pada penelitian yang dilakukan oleh Putranto, mengenai Sistem Deteksi dan Peringatan Dini Bencana Alam Banjir Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535 dan SMS Gateway di Aliran Sungai Code, karena banjir selalu datang tanpa mengenal waktu. Dengan adanya kejadian tersebut maka akan dibuat alat yang dapat mendeteksi banjir, dengan cara mengukur ketinggian air di Dam yang telah ada. Jika air telah melampaui batas level yang telah ditentukan maka akan secara otomatis memberikan peringatan kepada pihak yang terkait / SAR disekitar sungai dengan bunyi peringatan dan diinformasikan kepada masyarakat. Dengan peringatan tersebut maka masyarakat dapat mempersiapakan diri sehingga kerugian yang diderita dapat ditekan seminim mungkin. Penelitian yang dilakukan oleh Kristianto. Mengenai Rancang Bangun Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Sensor passive Infra red KC7783R dan LM35 Berbasis Mikrokontroler AT89s5, Sistem keamanan rumah terdiri dari dua macam sensor, yaitu PIR (Passive Infra Red) sebagai sensor keamanan rumah dari pencurian, sensor ini dipasang setiap pintu dan jendela rumah serta LM 35 sebagai sensor pendeteksi kebakaran yang dipasang didapur. Sistem ini dapat diaktifkan kapan saja, sesuai keinginan pemilik rumah. Dengan demikian pemilik rumah tidak perlu khawatir

Upload: hanga

Post on 23-Apr-2018

220 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODEL DETEKTOR PENGAMAN RUMAH …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal syahruddin 065111105.pdf · Aplikasi BASCOM AVR c. Aplikasi Webcam 7 Pro 4.1.1. Penentuan Topik Penelitian

1

MODEL DETEKTOR PENGAMAN RUMAH MENGGUNAKAN SENSOR

PIR TERINTEGRASI CCTV

Syahruddin Kusdillah, Prof. Dr. -Ing. Soewarto Hardhienata, Teguh Puja Negara, M.Si

Email : [email protected]

Program Studi Ilmu Komputer-FMIPA Universitas Pakuan

Abstrak

Model Detektor Pengaman Rumah Menggunakan Sensor PIR Terintegrasi CCTV

merupakan alat untuk mendeteksi dan memonitoring keadaan rumahdari jarak jauh, menggunakan

pc/laptop dan handphone agar tetap dalam keadaan aman dari seseorang yang ingin mencoba masuk

tanpa ijin dan berbuat jahat. Dalam merancang dan mengimplementasikan model detektor

pengaman rumah ini, metode yang digunakan yaitu menggunakan metode penelitian bidang

hardware programming, terbagi menjadi sepuluh tahapan yaitu Perencanaan proyek penelitian,

penelitian, pengetesan komponen, desain sistem mekanik, desain sistem listrik, desain software, tes

fungsional, intergrasi dan perakitan,tes fungsional keseluruhan sistem dan aplikasi sistem. Tujuan di

dalam membuat model pengaman rumah ini selain untuk menyelesaikan tugas akhir skripsi, juga

rasa tertarik untuk mengetahui perkembangan hardware pada saat ini, dan untuk memudahkan

masyarakat khususnya bagi yang sibuk atau yang sering bepergian agar dapat mendeteksi dan

mengontrol keadaan rumah tetap dalam suasana aman. Serta mendeteksi rumah dari tamu tidak di

kenal yang ingin mencoba masuk dan berbuat jahat.

Kata kunci: CCTV, Mikrokontroler, Ponsel, Sensor PIR.

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang begitu

pesat saat ini membuat orang ingin selalu

berkreasi dan memicu untuk membuat

sesuatu yang baru dimana dapat di

aplikasikan serta dapat digunakan dengan

mudah dan praktis. Dalam ilmu teknologi

sudah banyak penemuan yang sangat

bermanfaat bagi manusia salah satunya yaitu

Sensor, dimana sensor adalah alat yang

digunakan untuk mendeteksi.

Pada penelitian yang dilakukan oleh

Putranto, mengenai Sistem Deteksi dan

Peringatan Dini Bencana Alam Banjir

Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535 dan

SMS Gateway di Aliran Sungai Code, karena

banjir selalu datang tanpa mengenal waktu.

Dengan adanya kejadian tersebut maka akan

dibuat alat yang dapat mendeteksi banjir,

dengan cara mengukur ketinggian air di Dam

yang telah ada. Jika air telah melampaui

batas level yang telah ditentukan maka akan

secara otomatis memberikan peringatan

kepada pihak yang terkait / SAR disekitar

sungai dengan bunyi peringatan dan

diinformasikan kepada masyarakat. Dengan

peringatan tersebut maka masyarakat dapat

mempersiapakan diri sehingga kerugian yang

diderita dapat ditekan seminim mungkin.

Penelitian yang dilakukan oleh

Kristianto. Mengenai Rancang Bangun Sistem

Keamanan Rumah Menggunakan Sensor

passive Infra red KC7783R dan LM35

Berbasis Mikrokontroler AT89s5, Sistem

keamanan rumah terdiri dari dua macam

sensor, yaitu PIR (Passive Infra Red) sebagai

sensor keamanan rumah dari pencurian,

sensor ini dipasang setiap pintu dan

jendela rumah serta LM 35 sebagai

sensor pendeteksi kebakaran yang dipasang

didapur. Sistem ini dapat diaktifkan kapan

saja, sesuai keinginan pemilik rumah. Dengan

demikian pemilik rumah tidak perlu khawatir

Page 2: MODEL DETEKTOR PENGAMAN RUMAH …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal syahruddin 065111105.pdf · Aplikasi BASCOM AVR c. Aplikasi Webcam 7 Pro 4.1.1. Penentuan Topik Penelitian

2

terhadap keamanan rumah pada saat ditinggal.

Kemajuan teknologi tersebut sangat

dibutuhkan untuk membuat sebuah sistem

keamanan, karena sulitnya perekonomian

saat ini membuat orang bertindak kriminal

dengan cara melakukan pencurian dimana

target pencurianya yaitu rumah-rumah yang

ditinggal pergi oleh pemiliknya. Dari situlah

yang membuat kekhawatiran jika kita pergi

meninggalkan rumah, untuk mengatasi

masalah tersebut maka penelitian ini akan

membahas tentang Model Detektor

Pengaman Rumah Menggunakan Sensor PIR

Terintegrasi Dengan CCTV. Sistem ini

dirancang dengan perangkat elektronika dan

jaringan dimana alat ini digunakan sebagai

pengontrol, pengaman dan pendeteksi

keadaan rumah yang dapat terhubung dengan

pemilik rumah dari jarak jauh.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Detektor Pengaman Rumah

Detektor Pengaman Rumah adalah

suatu alat sensor yang di desain untuk

mendeteksi, mengefisienkan sekaligus

menjaga secara otomatisasi keadaan rumah

agar tetap dalam suasana aman. Detektor ini

akan bekerja jika diletakkan terpisah pada

suatu jarak jangkauan tertentu dan di pasang

secara sejajar berlawanan arah antara

pemancar dan penerima pada daerah yang

biasa dilalui orang. Ketika alat ini aktif maka

terdapat seberkas sinar cahaya infra merah

yang tidak tampak berada diantara pemancar

dan penerima. Apabila berkas cahaya tersebut

terputus atau terhalang oleh sesuatu maka

detektor langsung bekerja dan mengirimkan

sms gateway oleh perintah mikrokontroller,

dan dengan penambahan CCTV yang

terhubung dengan internet Alat ini dapat

diaplikasikan dengan sebuah komputer (PC),

sehingga kita dapat melihat dan mengontrol

keadaan rumah tersebut melalui computer dan

handphone yang di tunjang dengan sebuah

program atau software yang dapat dibuat dan

disesuaikan dengan alat ini.

2.2 Sensor Passive Infra Red (PIR)

Sensor adalah komponen yang

mengubah besaran fisik menjadi besaran

listrik (Chandra dan Arifianto, 2010).

Gambar 1. Sensor Passive Infra Red (PIR )

Sensor ini biasanya digunakan dalam

perancangan detektor gerakan berbasis PIR.

Karena semua benda memancarkan energi

radiasi, sebuah gerakan akan terdeteksi ketika

sumber infra merah dengan suhu tertentu

(misal: manusia) melewati sumber infra

merah yang lain dengan suhu yang berbeda

(misal: dinding), maka sensor akan

membandingkan pancaran infra merah yang

diterima setiap satuan waktu, sehingga jika

ada pergerakan maka akan terjadi perubahan

pembacaan pada sensor. (Rahmalia, 2012).

2.3 Mikrokontroller AVR ATMega 16

Mikrokontroller AVR merupakan seri

mikrokontroler CMOS 8-bit buatan Atmel,

berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction

Set Computer). Hampir semua instruksi

dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR

mempunyai 32 register general-purpose, tim-

er/counter fleksibel dengan mode compare,

interrupt internal dan eksternal, serial UART,

programmable Watchdog Timer, dan mode

power saving, ADC dan PWM internal. AVR

juga mempunyai In-System Programmable

Flash on-chip yang mengijinkan memori pro-

gram untuk diprogram ulang dalam sistem

menggunakan hubungan serial SPI. AT-

Mega16 mempunyai throughput mendekati 1

MIPS per MHz membuat disainer sistem un-

tuk mengoptimasi konsumsi daya versus ke-

cepatan proses.

Gambar 2. Mikrokontroler AVR ATMega 16

2.4 BASCOM-AVR IDE [1.11.8.7]

BASCOM AVR yaitu singkatan dari

Page 3: MODEL DETEKTOR PENGAMAN RUMAH …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal syahruddin 065111105.pdf · Aplikasi BASCOM AVR c. Aplikasi Webcam 7 Pro 4.1.1. Penentuan Topik Penelitian

3

Basic Compiller adalah suatu software yang

digunakan untuk mengubah listing program

yang kita buat menjadi suatu file yang dapat

dibaca sekaligus dijalankan oleh

mikrokontroler. Dalam hal ini program diubah

menjadi file.HEX .(wahyudy, 2011).

Gambar 3. Software BASCOM-AVR IDE

[1.11.8.7]

2.5 Webcam 7 Pro

Webcam 7 Pro adalah software

webcam paling populer dan juga alat jaringan

kamera dengan fitur yang lengkap dan sangat

mudah untuk digunakan. Dengan

menggunakan aplikasi yang satu ini, anda

dapat dengan mudah mengawasi keadaan

yang berada di dalam lingkup webcam anda

dari manapun menggunakan perangkat seluler

anda yang terhubung dengan koneksi internet.

Kini kamera anda akan mempunyai fungsi

yang lebih banyak yaitu sebagai kamera

pengawas keamanan rumah anda.

Gambar 4. Aplikasi Webcam 7 Pro

2.6 LCD 2x16 LCD (Liquid Crystal Display) adalah

modul penampil yang banyak digunakan

karena tampilannya menarik. LCD yang

paling banyak digunakan saat ini ialah tipe

M1632 karena harganya cukup murah. LCD

M1632 merupakan modul LCD dengan

tampilan 2×16 (2 baris x 16 kolom) dengan

konsumsi daya rendah. Modul tersebut

dilengkapi dengan mikrokontroler yang

didesain khusus untuk mengendalikan

LCD.Untuk rangkaian interfacing, LCD tidak

banyak memerlukan komponen pendukung.

Hanya diperlukan satu variable resistor untuk

memberi tegangan kontras pada matriks

LCD.(Andyanni, 2012).

Gambar 5. LCD 2x16

2.7 Modem WAVECOM (Modem GSM)

Wavecom adalah pabrikkan Perancis

(berbasis di Issy-les-Moulineaux, Prancis),

Wavecom SA berdiri sejak tahun 1993,

dimulai sebagai konsultan teknik dan kantor

sistem GSM jaringan nirkabel dan pada tahun

1996 mulai desain Wavecom Wireless GSM

modul pertama dan didirikan pada tahun

1997, pertama berbasis GSM-GSM modul

dan pengkodean khusus pada perintah. Sulit

untuk menemukan referensi tipe navigasi

modul sebagai pertama dibuat oleh Wavecom

SA.

Gambar 6. Modem Wavecom

2.8 CCTV

Closed Circuit Television (CCTV)

adalah suatu sistem yang menggunakan video

kamera untuk menampilkan dan merekam

gambar pada waktu dan tempat tertentu

dimana perangkat ini terpasang. CCTV

merupakan kepanjangan dari Closed Circuit

Television, yang berarti menggunakan signal

yang bersifat tertutup, tidak seperti televisi

biasa yang merupakan broadcast signal. Pada

umumnya CCTV digunakan sebagai

pelengkap sistem keamanan dan banyak

dipergunakan di berbagai bidang seperti

militer, bandara, toko, kantor dan pabrik.

Bahkan pada perkembangannya CCTV sudah

banyak dipergunakan di dalam lingkup rumah

pribadi. Kamera CCTV ini berfungsi sebagai

alat pengambil gambar. Terdiri dari beberapa

tipe kamera yang dibedakan dari segi kualitas,

Page 4: MODEL DETEKTOR PENGAMAN RUMAH …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal syahruddin 065111105.pdf · Aplikasi BASCOM AVR c. Aplikasi Webcam 7 Pro 4.1.1. Penentuan Topik Penelitian

4

penggunaan dan fungsinya.

Terbagi dalam 2 kategoriu tama, yaitu :

1. Kamera CCTV Analog

2. Kamera CCTV Network

1. Kamera CCTV Analog

Kamera tipe ini merupakan jenis yang

paling umum dipergunakan dan mudah untuk

didapatkan karena harganya yang bervariatif

(relatifterjangkau) dan instalasi yang mudah.

Jenis kamera ini banyak dijumpai di berbagai

pusat masyarakat (mall,hotel,restoran,pabrik).

2. Kamera Network (IP Camera)

Kamera network adalah kamera CCTV

yang menggunakan internet protocol untuk

mengirimkan sinyal gambar melalui jaringan

fast ethernet. Tujuan dari kamera ini sama

dengan jenis analog, yaitu sebagai alat

penunjang pengawasan. Kamera ini

memungkinkan pengguna untuk melihat hasil

pengawasa melalui jaringan internet computer

atau handphone. (Nugroho, 2010).

Gambar 7. Closed Circuit Television (CCTV)

III. METODOLOGI PENELITIAN

Tahap penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini menggunakan metode

pendekatan hardware programming yang

ditempuh melalui 10 tahapan. Tahapan

tersebut dapat dilihat pada diagram di bawah

ini.

Gambar 8. Tahapan penelitian

Dari gambar Tahapan penelitian ini

menjelaskan tentang metodologi yang akan

digunakan yaitu Project Planning, Research,

Parts Testing, Mechanical Design, Electrical

Design, Software Design, Functional Test,

Integration, Overall Testing dan Application.

IV. RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

4.1 Perencanaan Proyek Penelitian

(Project Planning)

Pada penelitian kali ini topik di ambil dari

model detektor pengaman rumah

menggunakan sensor PIR terintegrasi CCTV.

Alat dan Bahan

Alat-alat yang akan digunakan dalam

penelitian ini terdiri dari perangkat keras

(hardware) dan perangkat lunak (software).

1. Spesifikasi Hardware

Pada pembuatan alat ini perangkat keras yang

digunakan adalah seperangkat laptop dan

perangkat keras lainnya dengan spesifikasi

sebagai berikut :

a. Laptop Laptop Toshiba Satelite C48-

b. Flashdisk 8GB

c. Printer HP Deskjet 1010

d. Perangkat tambahan lainnya

Teknologi Utama

a. Mikrokontroller ATMega 16

b. Sensor PIR

c. CCTV

d. LCD 2x16

e. Modem GSM Wavecom

f. HP ASUS Android

g. Perangkat tambahan lainnya

2. Spesifikasi Software

Kebutuhan perangkat lunak untuk pembuatan

alat ini diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Sistem operasi Microsoft Windows 7

b. Aplikasi BASCOM AVR

c. Aplikasi Webcam 7 Pro

4.1.1. Penentuan Topik Penelitian

Page 5: MODEL DETEKTOR PENGAMAN RUMAH …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal syahruddin 065111105.pdf · Aplikasi BASCOM AVR c. Aplikasi Webcam 7 Pro 4.1.1. Penentuan Topik Penelitian

5

Dalam penelitian ini topik diambil dari

”MODEL DETEKTOR PENGAMAN

RUMAH MENGGUNAKAN SENSOR PIR

TERINTEGRASI CCTV” topik ini diambil

karena terkait mengenai ketertarikan dengan

hardware programing dan jaringan.

4.1.2. Kebutuhan Alat Dan Bahan Pada tahap ini dilakukan estimasi kebutuhan

alat dan bahan yang akan digunakan dalam

penelitian. Spesifikasi kebutuhan dan alat

yang akan digunakan, antara lain :

1) Laptop Toshiba Satelite C48-

Processor intel core i3 dengan kapasitas

memory 2GB dan hardisk 500GB.

2) Mikrokontroler ATMega16

berfungsi sebagai pengolah data dari

keseluruhan sistem atau dapat disebut

sebagai otak dari sistem yang telah

dibangun.

3) Sensor PIR

Berfungsi sebagai alat pendeteksi

4) Power Supply 12v (Adaptor dc) Berfungsi sebagai pemberi tegangan arus

listrik

5) CCTV

Sebagai pemantau, perekam gambar,

video.

6) Modem GSM (wavecom).

Berfungsi sebagai pengirim pesan

singkat.

7) LCD 2x16

Berfungsi sebagai pemberitahu apakah

koneksi sensor PIR dan ATMega 16

sudah terhubung.

8) Rellay

Berfungsi sebagai pemberi jangka waktu

9) Kapasitor

Berfungsi sebagai penyetabil tegangan.

10) PCB

PCB sebagai tempat rangkaian

elektronik.

Bahan Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan

berupa dokumen dan data yang berasal dari

tempat penelitian yakni semua informasi dan

data- data yang diperoleh dari browsing dan

referensi dari buku-buku, jurnal-jurnal dan

skripsi terdahulu, seperti jurnal yang ditulis

oleh Kristianto (2008) dan Putranto (2011).

4.2. Penelitian (Research)

Setelah perencanaan telah matang,

dilanjutkan dengan penelitian awal dari alat

yang akan dibuat. Pada tahap penelitian

dilakukan perancangan awal rangkaian model

detektor pengaman rumah menggunakan

sensor PIR terintegrasi CCTV ini untuk

memastikan bahwa rangkaian ini dapat

diintegrasikan.

4.2.1. Gambaran Umum Sistem

Alat yang telah dirancang dan di

implementasikan ini mendeteksi keberadaan

manusia di tambah dengan monitoring CCTV

yang dapat dilihat dari handphone, sebagai

output adalah sms gateway dan CCTV.

4.2.2. Prinsip kerja sistem

Prinsip kerja sistem meliputi inputan

yang diterima mikrokontroler ATMega16

berupa hasil dari keberadaan manusia yang

yang terdeteksi sensor PIR yang kemudian

mengirimkan sms gateway ditambah CCTV

yang dapat dilihat menggunakan handphone.

4.3. Pengetesan Komponen (Part

Testing)

Dalam tahap ini dilakukan pengetesan

komponen atau alat terhadap fungsi kerja

komponen berdasarkan kebutuhan dari

aplikasi yang akan didesain. Pengetesan ini

dilakukan menggunakan Kabel USB sebagai

downloader.

4.3.1. Pengetesan menggunakan program

a. Mikrokontroler ATMega16

Pengetesan awal dilakukan dengan

Page 6: MODEL DETEKTOR PENGAMAN RUMAH …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal syahruddin 065111105.pdf · Aplikasi BASCOM AVR c. Aplikasi Webcam 7 Pro 4.1.1. Penentuan Topik Penelitian

6

menyambungkan mikrokontroler kepada PC

(Personal Computer) menggunakan USB ISP.

Kemudian melakukan penulisan program dan

mengupload atau memberikan perintah

Gambar 9. Mikrokontroller yang telah di

program

4.3.2 Pengetesan Menggunakan

Multimeter

a. Sensor PIR

Sensor PIR di test dengan mengunakan

multimeter dan berfungsi dengan baik.

b. Power Supply 12v (Adaptor dc)

Power Suply di test dengan mengunakan

multimeter dan berfungsi dengan baik.

c. Kabel Jumper

Kabel Jumper di test dengan

mengunakan multimeter dan berfungsi

dengan baik.

4.4 . Desain Sistem Mekanik (Mechanical

Design)

Dalam perancangan perangkat keras, desain

mekanik merupakan hal penting yang harus

dipertimbangkan. Pada umumnya kebutuhan

aplikasi terhadap desain mekanik antara lain:

a. Bentuk dan ukuran PCB

Untuk rangkaian sms gateway dan sensor

PIR ukuran PCB yang digunanakan sesuai

dengan jumlah rangkaian yang di

butuhkan.

b. Dimensi dan massa keseluruhan sistem

Untuk dimensi dan massa keseluruhan

sistem dibuat seminimal mungkin, agar

dapat meminimalisasi dana yang

digunakan serta memberikan kenyamanan

pada pengguna.

c. Ketahanan dan fleksibilitas terhadap

lingkungan

Alat ini di desain fleksibel sehingga dapat

di tempatkan diberbagai ruangan karena

alat ini digunakan dalam ruangan yang

tidak terpenuhi dengan cuaca ekstrim.

d. Penempatan modul

Dalam perancangan desain alat ini,

penerapan modul-modul elektronik tidak

memakan banyak tempat, dibuat dan

didesain seminimalis mungkin agar tidak

memakan tempat.

Berikut merupakan diagram blok proses

pengiriman notifikasi berupa SMS Gateway.

Gambar 10. Diagram blok.SMS Gateway

4.5 Desain Sistem Kelistrikan (Electri-

cal Design)

Dalam desain sistem listrik terdapat beberapa

hal yang harus diperhatikan, antara lain:

1. Sumber catur daya

Catu daya yang akan digunakan pada

rangkaian ini sebesar 12V dc, dimana

pemakaian modul mikrokontroler

ATMega16 bekerja pada 12V dc.

2. Mikrokontroller yang akan

digunakan

Mikrokontroller yang akan digunakan

dalam penelitian ini menggunakan

mikrokontroller ATmega 16.

3. Desain driver untuk pendukung

aplikasi

Desain driver untuk pendukung aplikasi

ini menggunakan software BASCOM

AVR, untuk penulisan dan mengupload

program. Software ini berfungsi sebagai

software programmer atau downloader

Berikut merupakan diagram blok monitoring

Page 7: MODEL DETEKTOR PENGAMAN RUMAH …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal syahruddin 065111105.pdf · Aplikasi BASCOM AVR c. Aplikasi Webcam 7 Pro 4.1.1. Penentuan Topik Penelitian

7

CCTV menggunakan handphone dan

pc/laptop

Gambar 11. Diagram blok Monitoring CCTV

menggunakan handphone/pc

4.5.1 Rangkaian Mikrokontroller

ATmega 16

Rangkaian minimum sistem

ATmega16 berfungsi sebagai pengendali

utama dari model detektor pengamanan

rumah. Mikrokontroller ini mendapat

tegangan dari power supply (adapter) sebesar

12 v dc. Berikut desain kelistrikan pada

model detektor keamanan rumah

Gambar 12. Simulasi Pemasangan Sensor PIR

dan CCTV(Prima, 2010).

Keterangan : Sensor PIR dipasang dengan

ketinggian 1,5 meter untuk memudahkan

jangkauan manusia, jarak jangkauan ke depan

sensor PIR 5 meter, atas 3 meter, bawah 3

meter, begitu pun samping kiri dan kanan

yaitu 3 meter. Jarak ini masih bisa di atur

berdasarkan kebutuhan dengan mensetting

jarak pada sensor PIR nya.

4.6 Desain Software (Software Design)

Perancangan perangkat lunak

(software) dalam penelitian ini diperlukan

agar sistem yang direncanakan dapat bekerja

dengan baik. Perancangan program pada

proyek ini menggunakan software compiler

BASCOM AVR dan Webcam 7 Pro.

Penggunaan software ini merupakan bentuk

optimasi sistem dari seluruh sistem keamanan

yang di jalankan. Sistem dari proyek ini

memiliki tujuan utama untuk mengirimkan

peringatan tanda bahaya berupa SMS

(Short Message Service) dan monitoring

keadaan kepada pemilik rumah.

4.7 Tes Fungsional (Functional Test)

Tes fungsional dilakukan terhadap

integrasi sistem listrik, mekanis, dan software

yang telah didesain. Tes ini dilakukan untuk

meningkatkan performa dari perangkat lunak

untuk pengontrolan desain listrik dan

mengeliminasi error (bug) dari software

tersebut.

4.8 Integrasi atau Perakitan

(Integration) Pada proses integrasi ini dilakukan

proses perakitan berdasarkan dari proses

desain, baik desain mekanis, elektronik

maupun desain software.

4.9 Tes Fungsional Keseluruhan Sistem

(Overall Testing)

Pada tahapan ini dilakukan pengetesan

fungsi keseluruhan dari sistem. Apakah dapat

berfungsi sesuai konsep atau tidak. Bila ada

sistem yang tidak dapat bekerja dengan baik

maka harus dilakukan proses perakitan ulang

pada setiap desain sistemnya.

4.10 Aplikasi Sistem(Application)

Aplikasi sistem untuk meningkatkan

performa dari aplikasi yang telah dirancang.

Aplikasi sistem ditekankan pada desain

skematika agar penggunaan lebih maksimal.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah tahap perancangan sistem

dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah

melakukan pengujian sistem secara

keseluruhan dan pembahasannya setelah

semua rancangan di implementasikan.

Adapun tahap pengujiannya dilakukan dengan

beberapa uji coba seperti pengujian struktural,

fungsional dan pengujian validasi.

5.1. Keterangan Alat dan Dimensi Alat

Page 8: MODEL DETEKTOR PENGAMAN RUMAH …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal syahruddin 065111105.pdf · Aplikasi BASCOM AVR c. Aplikasi Webcam 7 Pro 4.1.1. Penentuan Topik Penelitian

8

Alat yang dipakai pada detektor pengaman

rumah menggunakan mikrokontroler

ATMega 16. dapat dilihat pada gambar di

bawah ini.

Gambar 13. Detektor pengaman rumah

sebelum disatukan dengan model rumah

Gambar 14. Hasil integrasi seluruh

modul ke dalam rangkaian sistem

Gambar 15. Monitoring menggunakan

PC (Laptop)

Gambar 16. Hasil monitoring

menggunakan handphone

Pada gambar diatas terdiri semua

gabungan modul dan tampilan hasil penelitian

diantaranya Modul Mikrokontroler ATMega

16, sensor PIR, LCD, CCTV. Dimana modul-

modul tersebut saling berinteraksi satu sama

lain. Input yang dihasilkan berupa SMS

gateway dan monitoring CCTV menggunakan

PC dan handphone.

5.2. Pembahasan

Pada tahap ini akan di lakukan

pebahasan sistem kerja alat mulai dari

pembahasan inputan prosses dan di akhiri

dengan output, yang bertujuan untuk

mengetahui bagaimanakah sistem kerja alat

mulai dari awal sampai akhir bekerjanya

rangkaian.

Awal dari sistem kerja rangkaian ini

adalah saat mikrokontroler, LCD, modem

GSM yang di beri tegangan power supply dc

sebesar 12 volt maka lampu led LCD, dan

LED modem GSM pada rangkaian akan

menyala, itu menandakan Mikrokontroler,

LCD dan modem GSM berfungsi dengan

baik.

Langkah selanjutnya yaitu mengetikan

listing program yang di Compile dan di

Upload menggunakan Software Bascom AVR.

Setelah melakukan uploading menggunakan

conector USB PC to DOWNLOADER maka

langkah selanjutnya adalah memonitoring

sistem kerja pada setiap bagian komponen.

Sistem kerja alat ini di mulai saat sensor PIR

mendeteksi keadaan manusia dan

mengirimkan SMS Gateway berupa text ke

ponsel dan CCTV yang dapat memonitoring

keadaan rumah dari handphone.

5.3. Test Struktural

Test Struktural dilakukan dengan

mengetest simulasi modul, setelah sukses

maka akan di rangkai modul itu di papan

PCB. Sebelum komponen di pasang di papan

PCB, komponen di uji coba menggunakan

multitester apakah kompenen tersebut

berfungsi dengan baik atau tidak.

5.4. Test Fungsional (Functional Test)

Tes fungsional dilakukan terhadap

integrasi sistem listrik dan software yang

telah didesain. Tes ini dilakukan untuk

meningkatkan performa dari perangkat lunak

untuk pengontrollan desain listrik dan

mengeliminasi error (Bug) dari software

Page 9: MODEL DETEKTOR PENGAMAN RUMAH …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal syahruddin 065111105.pdf · Aplikasi BASCOM AVR c. Aplikasi Webcam 7 Pro 4.1.1. Penentuan Topik Penelitian

9

tersebut. Test ini dilakukan terhadap sistem

listrik dari modul mikrokontroler, modul

sensor PIR,LCD, Modem GSM dan rangkaian

power supply. Sensor PIR sebagai inputan

untuk mendeteksi.

5.5. Test Validasi

Table 1. Pengujian pada saat pemilik

berada dirumah

Table 2. Pengujian pada saat rumah

kosong

Tabel 3. Persentase keberhasilan

sistem pengaman

Persentase keberhasilan dapat dibuat dalam

bentuk persamaan

Contoh :

Jika : Jumlah SMS Terkirim = 5

Banyaknya Percobaan = 5

Maka :

= 100 %

Tabel 4. Pengujian Delay pengiriman

SMS Gateway

Rata-rata jangka waktu pengiriman

SMS sangat tergantung pada kualitas

perusahaan layanan penyedia jaringan GSM.

Berdasarkan data dari pengambilan sebanyak

tiga kali untuk masing-masing nomor GSM,

dan setelah dirata-rata, maka jangka waktu

paling cepat adalah 5,5 detik.

Tabel 5. Pengujian Jangkauan sensor PIR

Jarak ini masih bisa di atur berdasarkan

kebutuhan dengan mensetting jarak pada

sensor PIR nya.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Alat keamanan ini mampu memberikan

atau mengirimkan tanda bahaya melalui sms

dimana pun pemilik rumah berada, asalkan

terdapat jaringan pada daerah tersebut,

sehingga pemilik rumah tidak perlu khawatir

jika berada jauh dari rumah.

2. Sensitivitas perangkat sensor PIR

(Passive Infra Red) tinggi, maka tidak

dianjurkan untuk menggunakan modul

dalam kondisi berikut :

a. Dalam perubahan lingkungan yang

cepat

Page 10: MODEL DETEKTOR PENGAMAN RUMAH …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal syahruddin 065111105.pdf · Aplikasi BASCOM AVR c. Aplikasi Webcam 7 Pro 4.1.1. Penentuan Topik Penelitian

10

b. Kondisi Getaran kuat

c. Ditempat di mana ada menghalangi

bahan ( contohnya kaca ) melalui IR

yang tidak bisa lewat didaerah yang

terdeteksi

d. Terkena cahaya matahari langsung

e. Memasang dan mengarahkan angin

dari pemanas atau pendingin udara

ke sensor

3. Dengan alat pengaman ini pemilik

rumah bisa mendapatkan informasi yang jauh

lebih baik karena dengan jaringan

komunikasi yang semakin maju pemilik

rumah langsung dapat mengetahui jika

kondisi rumah tidak aman dan langsung

dapat melaporkan secepatnya kepada petugas

keamanan setempat. Kondisi jaringan seluler

sangatlah berpengaruh pada kerja sistem ini,

karena sistem ini menggunakan jaringan

komunikasi yang dalam hal ini adalah

jaringan GSM .

6.2. Saran

1. Sistem keamanan rumah ini masih

terdapat keterbatasan untuk mengamankan

ruangan yang ada, karena sistem ini hanya

memiliki satu alat peendeteksi yaitu sensor

PIR. Sehingga disarankan untuk menambah

alat pendeteksi berupa 2 sampai 4 sensor

PIR, dan sensor lainnya sesuai kebutuhan.

2. Kemudian pengamankan rumah dengan

cara memberi peringatan kepada pemilik

rumah dari jarak jauh saja, dan untuk

menciptakan sistem keamanan yang lebih

canggih lagi maka sistem ini dapat di

tambahkan fitur lain seperti pengontrol

pintu jarak jauh, sehingga ketika pencuri

berhasil masuk kedalam rumah maka secara

otomatis dari jauh pemilik rumah dapat

menutup pintu sehingga pencuri terjebak di

dalam rumah, alat pendeteksi wajah untuk

mengetahui pemilik atau bukan yang masuk

kedalam kawasan rumah, sidik jari atau id

card dan banyak lagi alat yang bisa di

tambahkan pada alat ini.

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penulisan laporan ini, penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr-Ing Soewarto Hardhienata selaku

pembimbing I yang telah meluangkan

waktunya serta memberikan dorongan

motivasi dan arahan kepada penyusun

dalam menyelesaikan laporan hasil

penelitian ini.

2. Teguh Pujanegara, M.Si selaku pembimb-

ing II, yang telah membimbing dan mem-

berikan masukan dalam penulisan laporan

hasil penelitian ini.

3. Prihastuti Harsani, M.Si selaku Ketua

Program Studi Ilmu Komputer.

4. Teman-teman mahasiswa Ilmu Komputer

2011 terutama kelas C dan D yang telah

memberikan dukungan dan motivasi

dalam pembuatan laporan hasil penelitian

ini.

5. Orang tua saya tercinta dan tersayang

selaku Motivator terbesar dalam hidup

saya yang selalu sabar memberikan

motivasi.

6. Kakak-kakak dant eman-teman

seperjuangan di HIMAKOM angkatan

2011, khususnya seksi keamanan

DAFTAR PUSTAKA

Page 11: MODEL DETEKTOR PENGAMAN RUMAH …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal syahruddin 065111105.pdf · Aplikasi BASCOM AVR c. Aplikasi Webcam 7 Pro 4.1.1. Penentuan Topik Penelitian

11

Agfianto Eko Putra, 2010, Mudah Men-

guasai Pemrograman Mikrokontroler

Atmel AVR menggunakan BASCOM-

AVR. Kelompok Riset DSP dan Em-

bedded Intelligent System, ELINS

Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Arifianto, Deni, Kamus komponen. Surabaya:

PT kawan pustaka: 2011, hlm 171-

172.

Berri Prima, 2010, Perancangan Sistem

Keamanan Rumah Menggunakan Sen-

sor PIR (Passive Infra Red) Berbasis

Mikrokontroler, Universitas Maritim

Raja Ali Haji, Tanjung Pinang.

Chandra, Frangky dan Deni Arifianto.

Jago elektronika. Surabaya: PT kawan

pustaka:2010, hlm 3.

Dani Eko Kristianto, 2008, Mengenai

Rancang Bangun Sistem Keamanan

Rumah Menggunakan Sensor passive

Infra red KC7783R dan LM35

Berbasis Mikrokontroler AT89s51

Universitas Diponogoro, Semarang.

Gifson, Albert dan Slamet, 2009, Sistem

pemantau ruang jarak jauh dengan

sensor passive infra red berbasis

mikrokontroler AT89S52. Jurnal

telkomnika, Vol 7, no.3, hlm 202-

203.

Heryanto, Dkk, 2008. Mikrokontroller

ATMega 8535

http://npx21.blog.uns.ac.id/2010/07/17

/atmega8535/ 21 februari 2015 21:43.

Hanung Putranto, 2011, Mengenai Sistem

Deteksi dan Peringatan Dini Bencana

Alam Banjir Berbasis Mikrokontroler

ATMega 8535 dan SMS Gateway di

Aliran Sungai Code, AMIKOM. Yog-

yakarta.

Pramana, Rozeff, 2010. Jaringan komputer

dan pengamanan. hlm 6.

Rahmalia, Diani Renita., et al, 2012. Sistem

pendeteksi keamanan ruangan dengan

mikrokontroler ATMega 16 berbasis

layanan SMS gateway.hlm 6-7.