analisis capaian program tuberkulosis di puskesmas

44
ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS : SEBUAH TINJAUAN SISTEMATIC REVIEW Oleh : RISKY MEIRINASARI 16132011020 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA PALEMBANG 2020

Upload: others

Post on 05-Nov-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS

DI PUSKESMAS : SEBUAH TINJAUAN

SISTEMATIC REVIEW

Oleh :

RISKY MEIRINASARI

16132011020

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BINA HUSADA

PALEMBANG

2020

Page 2: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

ii

ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS

DI PUSKESMAS : SEBUAH TINJAUAN

SISTEMATIC REVIEW

Skripsi ini diajukan sebagai

salah satu syarat memperoleh gelar

SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

Oleh :

RISKY MEIRINASARI

16132011020

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BINA HUSADA

PALEMBANG

2020

Page 3: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

iii

ABSTRAK

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BINA HUSADA PALEMBANG

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

Skripsi, 25 Agustus 2020

RISKY MEIRINASARI

ANALIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS :

SEBUAH TINJAUAN SISTEMATIK

(xv + 25 halaman, 4 tabel, 1 bagan, 2 lampiran)

Latar Belakang : Program puskesmas adalah rencana komprehensif yang meliputi

penggunaan sumber daya untuk masa yang akan datang dalam bentuk sebuah pola

yang terintegrasi dan yang menetapkan suatu urutan program dan kegiatan yang perlu

dilaksanakan serta jadwal waktu untuk masing-masing program dan kegiatan tersebut

dalam rangka usaha mencapai tujuan puskesmas.

Tujuan penelitian : ini adalah diketahuinya analisis capaian program tuberkulosis di

puskesmas : sebuah tinjauan sistematik.

Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan

pendekatan observasi dan wawancara mendalam. Pencarian artikel diakses dari 3

basis yaitu SINTA, GARUDA, GOOGLE SCHOLAR. Setelah di review dari 2 jurnal

yang Kualitatif, dengan pendekatan observasi dan wawancara mendalam

Hasil : Berdasarkan Analisis capaian program Tuberkulosis di Puskesmas.

Kesimpulan : hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa analisis

capaian program tuberkulosis di puskesmas belum berjalan dengan baik sehingga

belum mencapai target yang telah ditentukan. Dari artikel yang di review didapatkan

faktor rendahnya Capaian Program Tuberkulosis disebabkan penemuan penderita

Tuberkulosis di Puskesmas yang masih rendah hal ini disebabkan oleh banyak faktor

yaitu belum terlaksananya semua kebijakan yang ditetapkan dari pusat seperti belum

terlaksananya PPM di Kabupaten, serta monitoring/pengawasan yang belum optimal

oleh Puskesmas dan Dinas Kesehatan dan masih belum adanya kerjasama, koordinasi

lintas sektor antara Puskesmas dengan Kecamatan ataupun dengan Tokoh

Masyarakat.

Kata Kunci : Capaian Program tuberkulosis, Program Tuberkulosis, Tuberkulosis Bibliography : 7 (2014-2020)

Page 4: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

iv

ABSTRACT

BINA HUSADA COLLEGE OF HEALTH SCIENCE

PUBLIC HEALTH STUDY PROGRAM

Student Thesis, August 25th 2020

RISKY MEIRINASARI

ANALYSIS OF TUBERCULOSIS PROGRAM ACHIEVEMENTS IN

PUSKESMAS : A SYSTEMATIC REVIEW

(XV + 25 pages, 4 tables, 1 charts, 2 appendices)

Background: The puskesmas program is a comprehensive plan that includes the use

of resources for the future in the form of an integrated pattern and which establishes a

sequence of programs and activities that need to be carried out and the time schedule

for each of these programs and activities in order to achieve the goal of the health

center.

Research Objectives : This is to know the analysis of the outcomes of the

tuberculosis program in public health centers: a systematic review.

Research Methods: This study is a qualitative study with an in-depth observation

and interview approach. Search for articles is accessed from 3 bases namely SINTA,

GARUDA, GOOGLE SCHOLAR. After reviewing 2 qualitative journals, with an in-

depth observation and interview approach

Results: Based on the analysis of the results of the Tuberculosis program at the

Puskesmas.

Conclusion: the results of the research that have been carried out can be concluded

that the analysis of the results of the tuberculosis program at the health center has not

been going well so that it has not reached the predetermined target. From the articles

that were reviewed, it was found that the low achievement of the Tuberculosis

Program was due to the low findings of Tuberculosis patients at the Puskesmas, this

was due to many factors, namely the incomplete policies set by the central

government such as not implementing PPM in the district, as well as monitoring /

supervision that was not optimal by Puskesmas and Health Offices and there is still

no collaboration, cross-sectoral coordination between Puskesmas and Kecamatan or

with community leaders.

Keywords : Outcomes of the tuberculosis program, tuberculosis program,

tuberculosis

Reference : 7 (2014-2020)

Page 5: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

v

Page 6: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

vi

Page 7: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

vii

RIWAYAT HIDUP PENULIS

A. Biodata Diri

Nama : Risky Meirinasari

Tempat/Tanggal Lahir : Palembang, 27 Mei 1996

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Belum menikah

Alamat :Prumnas Talang Kelapa, Blok VI, Rt 50, Rw 14,

No.479, Kec. Alang-Alang Lebar, Kel. Tl.Kelapa

Nomor Telepon : 085378034228

Email : [email protected]

Orang Tua

Ayah : M.Syafarudin, S.Pd

Ibu : Aini Septiana, S.Pd

B. Riwayat Pendidikan

2000-2002 : TK AIDIL FITRI PALEMBANG

2002-2008 : SD NEGERI 137 PALEMBANG

2008-2011 : SMP NEGERI 52 PALEMBANG

2011-2014 : SMA NEGERI 22 PALEMBANG

2016-2020 : STIK BINA HUSADA PALEMBANG

Page 8: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

viii

PERSEMBAHAN DAN MOTTO

Kupersembahkan semua ini kepada :

Ayahanda dan Ibunda tercinta yang senantiasa mendoakanku;

Ayah (Aini Septiana, S.Pd) dan Ibu (Aini Septiana, S.Pd), selalu saya ucapkan terima

kasih karena kalian sudah melahirkan saya, membesarkan saya dengan penuh kasih

sayang, mendo'akan saya, serta memberikan nasehat dan dukungan baik moral

maupun material agar saya dapat menggapai cita-cita dan menjadi orang yang

sukses dunia dan akhirat.Terimakasih juga kepada saudariku (Rina Septri

Anisya)yang telah memberikan semangat dan mengharapkan keberhasilanku;

saya ucapkan terima kasih telah memberi semangat kepada saya, untuk menyelesai

kan skripsi ini, dan keluarga saya terima kasih atas nasehat dan do’a nya.

Motto :

“Barang siapa yang menempuh jalan buat mencari ilmu, tentu Allah akan

memudahkannya ke jalan untuk masuk.” ( HR. Tirmidzi).

Page 9: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

ix

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu

syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Program Studi Kesehatan Masyarakat

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Bina Husada.

Dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih

kepada Ibu Hamyatri Rawalillah, SKM,M.Kes, sebagai pembimbing yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan selama penulisan skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Amar Muntaha, KM,

M.Kes selaku Ketua STIK Bina Husada, Ibu Maria Ulfah, SKM, MPH, selaku Ketua

Program Studi Kesehatan Masyarakat yang telah memberikan kemudahan dalam

pengurusan administrasi penulisan skripsi ini. Selain itu penulis juga mengucapkan

terima kasih kepada Ibu Yusnilasari, SKM, M.Kes dan Ibu Santi Rosalina, SST,

M.Kes, selaku penguji dalam penyusunan skripsi ini dan Ibu Maria Ulfah, SKM,

MPH, selaku pembimbing akademik selama mengikuti pendidikan di Program Studi

Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Husada.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih belum sempurna oleh

karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan

dan kesempurnaan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang memerlukan dan

bagi siapa saja yang membacanya.

Palembang, 21 Agustus 2020

Penulis

Page 10: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN JUDUL DENGAN SPESIFIKASI ........................................ ii

ABSTRAK ................................................................................................... iii

ABSTRACT ................................................................................................ iv

LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... v

PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI ....................................................... vi

RIWAYAT HIDUP PENULIS ................................................................. vii

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO ..................................... viii

UCAPAN TERIMA KASIH ...................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii

DAFTAR BAGAN .................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2. Pertanyaan Penelitian......................................................................... 4

1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5

BAB II METODELOGI PENELITIAN

2.1. Metode Pencarian .............................................................................. 6

2.1.1. Sumber Pencarian ........................................................................... 6

2.1.2. Strategi Pencarian ........................................................................... 6

2.2. Seleksi Studi ...................................................................................... 8

2.2.1. Strategi Seleksi Studi ...................................................................... 8

2.2.2. Kriteria Inklusi ................................................................................ 9

2.2.3. Kriteria Ekslusi ............................................................................... 9

2.3. Kriterian Kualitas Studi ..................................................................... 9

2.4. Ekstraksi Data .................................................................................. 10

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil ................................................................................................. 11

3.1.1. Karakteristik Studi ........................................................................ 12

3.1.2. Gambaran Perbedaan Rata-Rata Jumlah Antara Artikel yang

terbit di Jurnal Sinta Portal Garuda dan Google Scholar yang

Meneliti tentang Program Tuberkulosis ....................................... 14

3.1.3. Analisis Capaian Program Tuberkulosis ...................................... 14

3.1.4. Faktor yang Berhubungan dengan Capaian Program tuberkulosis

Di Puskesmas ................................................................................. 16

Page 11: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

xi

3.1.5. Metode yang Digunakan dalam Mengukur Capaian Program

Program Tuberkulosis di Puskesmas .............................................. 20

3.1.6. Strategi yang Digunakan dalam Program Penanggulangan

Tuberkulosis di Puskesmas ............................................................ 20

BAB IV KESIMPULAN

4.1. Kesimpulan ...................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

xii

DAFTAR BAGAN

Bagan

Bagan Prisam 2.1 .............................................................................................................. 8

Page 13: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel

Halaman

Tabel 2.1 ............................................................................................................................ 6

Tabel 2.2 ............................................................................................................................ 9

Tabel 2.3 ............................................................................................................................ 9

Tabel 3.1 .......................................................................................................................... 12

Page 14: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

xiv

LAMPIRAN

Nomor Lampiran

1. Lampiran Jurnal Eavaluasi Penanggulangan Tuberkulosis Paru di Puskesmas

dalam Penemuan Penderita Tuberkulosis Paru di Kabupaten Sijunjung

2. Analisis Implementasi Penemuan Pasien TB Paru Program Penanggulangan

TB Paru di Puskesmas Balai Selasa

Page 15: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang

merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran

serta masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu

kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Satrianegara,

2014). Puskesmas sesuai dengan fungsinya (sebagai pusat pembangunan berwawasan

kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga, serta pusat pelayanan

kesehatan dasar) berkewajiban mengupayakan, menyediakan, dan menyelenggarakan

pelayanan yang bermutu dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan

kesehatan yang berkualitas dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan

nasional terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat

(Satrianegara, 2014).

Program puskesmas adalah rencana komprehensif yang meliputi penggunaan

sumber daya untuk masa yang akan datang dalam bentuk sebuah pola yang

terintegrasi dan yang menetapkan suatu urutan program dan kegiatan yang perlu

dilaksanakan serta jadwal waktu untuk masing-masing program dan kegiatan tersebut

dalam rangka usaha mencapai tujuan puskesmas (Satrianegara, 2014).

Page 16: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

2

Tuberkulosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri

Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini mampu hidup selama berbulan-bulan di

tempat yang sejuk dan gelap, terutama ditempat yang lembab. Kuman Tuberkulosis

dapat menimbulkan infeksi pada paru-paru sehingga disebut Tuberkulosis paru.

Selain menginfeksi paru, kuman Tuberkulosis bisa masuk ke pembuluh darah dan

menyebar keseluruh tubuh yang lain, seperti tulang , sendi, selaput otak, kelenjar

getah bening, dan lainnya. Penyakit Tuberkulosis diluar paru disebut Tuberkulosis

Extrapulmoner (TB, 2017).

Indonesia termasuk High Burden Country pada kasus Tuberkulosis yang

sampai saat ini belum sepenuhnya memenuhi target (WHO, 2016). Angka deteksi

kasus baru/Case Detection Rate (CDR) belum pernah melampaui 60% dari target

70% sedangkan angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) masih berflutasi.

Belum tercapainya target CDR tersebut menggambarkan bahwa dari setiap 3 kasus

Tuberkulosis diperkirakan ada 1 kasus yang tidak ditemukan dan tidak diobati

(Kemkes, 2014), akibatnya kasus yang tidak diobati tersebut akan menyebabkan

terjadinya penularan di masyarakat sehingga akan terjadi kasus baru (Reviono, 2018).

Setiap peringatan hari Tuberkulosis Sedunia pada tanggal 24 Maret tanggal

ketika Robert Koch menemukan bakteri Mycobacterium tuberculosis pada 1882.

Terlebih ketika kekebalan ganda kuman Tuberkulosis terhadap obat anti-

Tuberkulosis (Multi-drug resistance ; MDR) semakin merebak akibat kasus

Tuberkulosis yang tidak disembuhkan dengan tuntas. Keadaan ini dapat

menyebabkan terjadinya epidemi Tuberkulosis yang sulit ditangani. Memang

Page 17: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

3

pengobatan Tuberkulosis yang tidak tuntas dapat berujung pada kematian. Karena

itulah, pemahaman “Berobat hingga tuntas” harus terus digencarkan (TB, 2017).

Harus diakui bahwa kemiskinan, yang menyebabkan buruknya asupan gizi,

buruknya sanitasi dan perumahan seperti kurang cahaya dapat berakibat pada

kerentanan masyarakat terhadap Tuberkulosis. Demikian pula dengan besarnya

masalah kesehatan lain seperti merokok, diabetes, dan pandemi HIV/AIDS bisa

mempengaruhi tingginya penderita Tuberkulosis. Karena itulah WHO menaruh

perhatian serius terhadap pengendalian Tuberkulosis. Pada awal 1990-an WHO dan

IUATLD (International Union Against Tuberkulosis and Lung Disease)

mengembangkan Strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-Course).

Strategi ini terbukti dapat menyembuhkan 95% penderita. Keberhasilan luar biasa

ini dicapai di semua negara dengan keadaan sosial ekonominya paling (TB, 2017).

Secara global pada tahun 2016 terdapat 10,4 juta kasus insiden Tuberkulosis

(8,8 Juta-12 Juta) yang setara dengan 120 kasus per 100.000 penduduk. Lima negara

dengan kasus insiden tertinggi yaitu India, Indonesia, Cina, Philipina, dan Pakistan.

Badan Kesehatan Dunia mendefinisikan negara dengan beban tinggi/High Burden

Countries (HBC) untuk TBC berdasarkan 3 Indikator yaitu TBC, TB/HIV, dan MDR

TBC. Terdapat 48 Negara yang masuk dalam daftar tersebut. Satu Negara dapat

masuk dalam satu daftar tersebut atau keduanya bahkan bisa masuk dalam ketiganya.

Indonesia dalam 13 Negara lain, masuk dalam daftar HBC untuk ke 3 Indikator

tersebut. Artinya Indonesia memiliki permasalahan besar dalam menghadapi penyakit

Tuberkulosis (Kementerian Kesehatan RI 2018).

Page 18: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

4

Mengingat pentingnya Analisis Capaian Program Tuberkulosis di Puskesmas,

maka pada penelitian ini dikumpulkan data-data dari penelitian terdahulu tentang

capaian program Tuberkulosis untuk mengetahui Analisis Capaian Program

Tuberkulosis di Puskesmas.

Data-data yang dikumpulkan adalah jurnal terindeks sinta yang membahas

tentang Capaian Program Tuberkulosis di Puskesmas dari Tahun 2015 hingga 2020.

Data-data tersebut diidentifikasi menggunakan metode Systematic Review. Dengan

penggunaan metode Sistematic Review ini akan membahas keterkaitan satu artikel

dengan artikel lainnya mengenai Analisis Capaian Program Tuberkulosis di

Puskesmas.

1.2. Pertanyaan Penelitian

1) Bagaimana gambaran perbedaan rata-rata jumlah antara artikel yang terbit

di jurnal Sinta, Portal Garuda dan Google Scholar yang meneliti tentang

program Tuberkulosis di Puskesmas

2) Bagaimana Analisis Capaian Program Tuberkulosis di Puskesmas

3) Apa saja faktor yang mempengaruhi Capaian Program Tuberkulosis di

Puskesmas

4) Apa saja metode yang digunakan dalam mengukur Capaian Program

Tuberkulosis di Puskesmas

5) Apa saja strategi yang digunakan dalam Program penanggulangan

Tuberkulosis di Puskesmas

Page 19: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

5

1.3. Tujuan Penelitian

1) Diketahuinya gambaran perbedaan rata-rata jumlah antara artikel yang terbit

di jurnal Sinta, Portal Garuda dan Google Scholar yang meneliti tentang

Program Tuberkulosis di Puskesmas

2) Diketahuinya bagaimana Analisis Capaian Program Tuberkulosis di

Puskesmas

3) Diketahuinya apa saja faktor yang mempengaruhui Capaian Program

Tuberkulosis di Puskesmas

4) Diketahuinya apa saja metode yang digunakan dalam mengukur Capaian

Program Tuberkulosis di Puskesmas

5) Diketahuinya apa saja strategi yang digunakan dalam Program

Penanggulangan Tuberkulosis di Puskesmas

Page 20: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

6

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1. Metode Pencarian

2.1.1. Sumber Pencarian

Untuk mengidentifikasi studi yang relvan, pencarian utama melalui Sinta

(sinta.ristekbrin.go.id) dan sumber pencarian lain melalui portal Garuda

(garuda.ristekbrin.go.id) serta Google Scholar (scholar.google.com).

2.1.2. Strategi Pencarian

Pencarian literatur menggunakan pendekatan PICO berdasarkan kata kunci

sebagai berikut :

Tabel 2.1

Population

(Populasi)

Intervention

(Intervensi)

Comparison

(Perbandingan)

Outcomes

(Hasil)

Konsep Utama Konsep Utama Konsep Utama Konsep Utama

Petugas Pelaksana

Program

Tuberkulosis,

Sasaran Program

Tuberkulosis

Program

Tuberkulosis di

Puskesmas, Faktor

pendukung

program

Tuberkulosis

- Capaian Program

Tuberkulosis

Sinonim/ Istilah

Pencarian

Sinonoim/Istilah

Pencarian

Sinonim/ Istilah

Pencarian

Sinonim/ Istilah

Pencarian

Petugas pelaksana

program

Tuberkulosis atau

Bidan

Kebijakan atau

pengetahuan atau

penemuan

penderita

- Cakupan Program

Tuberkulosis

Page 21: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

7

Sasaran program

Tuberkulosis atau

Penderita

Tuberkulosis atau

Keluarga penderita

Tuberkulosis

Tuberkulosis atau

Evaluasi atau

Sarana dan

prasarana

Page 22: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

8

2.2. Seleksi Studi

2.2.1. Strategi seleksi studi

Seleksi studi berpedoman pada diagram PRISMA

Diagram 2.1

Diagram Alur PRISMA

Artikel diidentifikasi melalui pencariaan basis data Sinta

(n = 31 )

Scre

enin

g In

clu

ded

El

igib

ility

Id

enti

fica

tio

n

Artikel tambahan diidentifikasi melalui Google Schoolar

(n = 786 )

Artikel setelah dihilangkan duplikasi (n = 9 )

Artikel setelah disaring (n = 4 )

Catatan dikecualikan (n = 5 )

Artikel full text yang dinilai untuk kelayakan

(n = 2 )

Artikel full text dikecualikan

(n = 2 )

Studi termasuk dalam sintesis kualitatif

(n = 2 )

Studi termasuk dalam sintesis kuantitatif

(meta-analysis) (n = 0 )

Artikel diidentifikasi

melalui pencarian

basis data Garuda

(n= 21)

Page 23: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

9

2.2.2. Kriteria Inklusi

Tabel 2.2

Kriteria inklusi studi ditetapkan berdasarkan pendekata PICOS, yang secara

rinci dijabarkan sebagai berikut :

Participant/Population (Populasi) Petugas pelaksana program Sasaran

program Tuberkulosis

Intervention (Intervensi) Program Tuberkulosis di Puskesmas,

Faktor pendukung

Comparison (Perbandingan) -

Outcomes (Hasil) Hasil ukur capaian program

Tuberkulosis, hasil ukur faktor

pendukung program Tuberkulosis

Study Design Kualitatif

2.2.3. Kriteria Eksklusi

Tidak ada kriteria ekkslusi yang di tetapkan dalam penelitian ini

2.3. Kriteria Kualitas Studi

Tabel 2.3

Pencarian Literatur Dipublikasikan hanya dari jurnal

terindeks SINTA

Batas Pencarian 2015-2020

Skrining / Penyaringan Full teks dengan 2 penulis/peninjau

Abstraksi Data Satu orang mengabstrak data sementara

yang lain memverifikasi

Risiko Penilaian Bias Satu orang menilai sementara yang lain

memverifikasi

Apakah 2 penulis akan secara mandiri

menilai studi

Ya

Proses Penelitian Full Teks

Bagaimana perbedaan pendapat akan

dikelola

Perbedaan pendapat akan dikelola oleh

orang yang ahli

Alat penilaian risiko bias/alat

penilaian kualitas studi

-

Page 24: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

10

2.4. Ekstraksi Data

Data studi akan diekstraksi menggunakan format standar dan dimasukkan ke

dalam tabel. Data akan diekstraksi oleh satu reviewer dan diperiksa keakuratan dan

kelengkapannya oleh reviewer kedua. Data yang diekstraksi meliputi :

a. Info Umum : Nama Penulis, negara/provinsi/kota, info jurnal, Tahun

Publikasi, Judul artikel

b. Khusus : Kriteria Inklusi, item pertanyaan / tujuan penelitian.

Page 25: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

11

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil

3.1.1. Karakteristik Studi

Karakteristik studi berisis tentang :

A. Info Umum : Nama Penulis, Negara, Tahun publikasi

B. Khusus : Kriteria inklusi, item RQ

Karakteristik studi yang didapatkan dari proses ekstraksi data dapat dilihat pada

tabel 3.1

Page 26: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

12

Tabel 3.1.

Karakteristik Studi Tinjauan Sistematis

Analisis Capaian Program Tuberkulosis di Puskesmas

NO Info Umum Info Khusus

Nama

Penulis

Judul Artikel Lokasi Penelitian

(Negara/ Provinsi/Kota)

Nama Jurnal Tahun

Publikasi

Hasil Ukur Program Tuberkulosis

1. Deswinda,

Rasyid., &

Firdawati

Evaluas

Penanggulangan

Tuberkulosis paru di

Puskesmas dalam

Penemuan Penderita

Tuberkulosis paru di

Kabupaten

Sijunjung

Indonesia/Sumatra

Barat/Padang

Jurnal.fk.Unand,

(SINTA I)

2019 Hasil capaian program

Penanggulangan Tuberkulosis paru

dalam penemuan penderita

Tuberkulosis di Kabupaten

Sijunjung sampai Bulan November

Tahun 2018 tidak mencapai target

yang sudah ditetapkan, Capaian

penemuan penderita Tuberkulosis

di Kabupaten Sijunjung baru

mencapai 20,7 % dari target

Kabupaten 40% dan Target

Nasional 70%. Sedangkan

penemuan penderita Tuberkulosis

di Puskesmas Sungai Lansek

sampai Bulan November 2018

adalah 28% dan Puskesmas

Kumanis 21%. Hal ini dapat

membuktikan bahwa pelaksanaan

penemuan penderita Tuberkulosis

di Kabupaten Sijunjung belum

Page 27: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

13

maksimal hal ini disebabkan oleh

banyak faktor. Salah satunya

adalah belum terlaksananya semua

Kebijakan yang ditetapkan dari

Pusat seperti belum terlaksananya

PPM di Kabupaten, Serta

Monitoring/Pengawasan yang

belum Optimal oleh Puskesmas

dan Dinas Kesehatan 2. Zarwita.,

Rasyid., &

Abdina

Analisis

Implementasi

Penemuan Pasien

Tuberkulosis paru

dalam Program

Penanggulangan

Tuberkulosis paru di

Puskesmas Balai

Selasa

Indonesia/Sumatra

Barat/Padang

Jurnal.fk.Unand,

(SINTA I)

2019 Capaian penemuan penderita

Tuberkulosis paru di Puskesmas

Balai Selasa yang masih rendah

yaitu 46% di Tahun 2017

sedangkan target yang ditentukan

adalah 70%. Banyak kendala yang

ditemukan di lapangan seperti

masih adanya tenaga program

Tuberkulosis yang mempunyai

tugas Rangkap dan masih belum

adanya kerjasama dan koordinasi

lintas sektor antara Puskesmas

dengan Kecamatan ataupun

dengan Tokoh Masyarakat

Page 28: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

14

3.1.2. Gambaran perbedaan rata-rata jumlah antara artikel yang terbit di

jurnal Sinta, Portal Garuda dan Google Scholar yang meneliti tentang program

Tuberkulosis di Puskesmas

Berdasarkan analisis jurnal yang di review didapatkan arttikel dengan kata

kunci Capaian Program Tuberkulosis, Program tuberkulosis dan Tuberkulosis dari

Basis Data Sinta sebanyak 31 Artikel, Artikel diidentifikasi melalui pencarian Basis

Data Garuda sebanyak 21 Artikel dan Artikel tambahan diidentifikasi melalui Google

Schooler sebanyak 786 Artikel. 2 artikel untuk dijadikan review yang berasal dari

Google Schoolar terindeks Sinta tentang Analisis Capaian Program Tuberkulosis di

Puskesmas, yang pertama yaitu dengan judul “Analisis Implementasi Penemuan

Pasien Tuberkulosis paru dalam Program Penanggulangan Tuberkulosis paru di

Puskesmas Balai Selasa” yang ditulis oleh Deri Zarwita, Rosfita Rasyid, Abdiana

(2019), yang kedua dengan judul “Evaluasi Penanggulangan Tuberkulosis paru di

Puskesmas dalam Penemuan Penderita Tuberkulosis paru di Kabupaten Sijunjung”

yang ditulis oleh Deswinda, Rosfita Rasyid, Firdawati (2019).

3.1.3. Analisis Capaian Program Tuberkulosis di Puskesmas

Berdasarkan analisis artikel yang didapatkan bahwa Capaian Program

Tuberkulosis di Puskesmas belum mencapai target yang telah ditetapkan target

Nasional 70% dan target Kabupaten 40% (Deswinda, 2019). Pemerintah juga

menetapka CNR yang harus dicapai oleh 85%, untuk CDR yang harus di capai adalah

70% dan untuk Succes Rate atau angka kesembuhan yang harus di capai adalah 88%

(Zarwita, 2019).

Page 29: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

15

Indonesia termasuk High Burden Country pada kasus Tuberkulosis yang

sampai saat ini belum sepenuhnya memenuhi target (WHO, 2016). Angka deteksi

kasus baru/Case Detection Rate (CDR) belum pernah melampaui 60% dari target

70% sedangkan angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) masih berflutasi.

Belum tercapainya target CDR tersebut menggambarkan bahwa dari setiap 3 kasus

Tuberkulosis diperkirakan ada 1 kasus yang tidak ditemukan dan tidak diobati

(Kemkes, 2014), akibatnya kasus yang tidak diobati tersebut akan menyebabkan

terjadinya penularan di masyarakat sehingga akan terjadi kasus baru (Reviono, 2018).

Berdasarkan analisis artikel didapatkan bahwa pelaksanaan penemuan

penderita Tuberkulosis paru di Puskesmas Balai Selasa dengan judul “Analisis

Implementasi Penemuan Pasien Tuberkulosis paru dalam Program Penanggulangan

Tuberkulosis Paru di Puskesmas Balai Selasa” yang ditlulis oleh Deri zerwita, Rosfita

Rasyid & Abdian (2019) adalah capaian masih rendah penemuan penderita

Tuberkulosis paru bahkan mengalami penurunan pada dua tahun terakhir. Tahun

2017 capaian penemuan penderita Tuberkulosis paru hanya mencapai angka 46%

sedangkan target yang ditetapkan adalah 70%.

Sedangkan berdasarkan hasil penelitian artikel yang berjudul “Evaluasi

Penanggulangan Tuberkulosis paru di Puskesmas dalam Penemuan Penderita

Tuberkulosis paru di Kabupaten Sijunjung” yang ditulis oleh Deswinda, Rosfita

Rasyid & Firdawati (2019) adalah capaian penemuan penderita Tuberkulosis di

Kabupaten Sijunjung baru mencapai 20,7% dari target kabupaten 40% dan target

Nasional 70%. Sedangkan penemuan penderita Tuberkulosis di Puskesmas Sungai

Page 30: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

16

Lansek sampai Bulan November 2018 adalah 28% dan Puskesmas Kumanis 21% hal

ini dapat membuktikan bahwa pelaksanaan penemuan penderita Tuberkulosis di

Kabupaten Sijunjung belum maksimal sehingga tidak mencapai target yang telah di

tetapkan.

3.1.4. Faktor yang yang berhubungan dengan Capaian Program Tuberkulosis di

Puskesmas

Dari artikel yang di review didapatkan faktor rendahnya Capaian Program

Tuberkulosis disebabkan penemuan penderita Tuberkulosis di Puskesmas yang

masih rendah yang disebabkan oleh berbagai macam faktor penyebab.

Berdasarkan hasil penelitian artikel yang berjudul “Evaluasi Penanggulangan

Tuberkulosis paru di Puskesmas dalam Penemuan Penderita Tuberkulosis paru di

Kabupaten Sijunjung” yang ditulis oleh Deswinda, Rosfita Rasyid & Firdawati

(2019) terhadap rendahnya penemuan penderita Tuberkulosis salah satunya adalah

belum terlaksananya semua kebijakkan yang ditetapkan dari pusat seperti belum

terlaksananya PPM di Kabupaten. Hal ini sesuai dengan penelitian Minardo dan Arso

(2015) bahwa Puskesmas tidak mempunyai rencana implementasi kebijakan

Tuberkulosis, sehingga petugas memiliki motivasi yang lemah dalam meningkatkan

penemuan penderita Tuberkulosis, Serta Monitoring Pengawasan yang belum

Optimal oleh Puskesmas dan Dinas Kesehatan. Penelitian yang dilakukan oleh Yasni

(2012) ditemukan bahwa ada hubungan antara monitoring dan evaluasi dengan

penemuan penderita Tuberkulosis di Kabupaten Sijunjung. Supervisi yang baik akan

meningkatkan kinerja petugas dalam penemuan penderita Tuberkulosis. Senada

Page 31: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

17

dengan penelitian Budi et al (2013), 77% Puskesmas supervisinya kepada bidan

Pustu, Poskesri kurang baik terhadap cakupan penemuan suspek Tuberkulosis.

Diperlukan pengawasan/Supervisi oleh Dinas Kesehatan secara terencana dan

bermutu ke Puskesmas.

Sedangkan berdasarkan analisis Artikel dengan judul “Anlisis Implementasi

Penemuan Pasien Tuberkulosis paru dalam Program Penanggulangan Tuberkulosis

paru di Puskesmas Balai Selasa” yang ditulis oleh Deri Zerwita, Rosfita Rasyid &

Abdiana bahwa banyak kendala yang ditemukan dilapangan seperti masih adanya

tenaga prorgram Tuberkulosis yang mempunyai tugas rangkap. Abraham (2018)

menyatakan jika masalah sumber daya menjadi salah satu masalah dalam hal

penemuan pasien Tuberkulosis paru, dimana masih kurangnya ketersediaan tenaga

terlatih dalam program pengendalian Tuberkulosis paru di Puskesmas. Penelitian ini

senada dengan penelitian Latifah, Rahayu, dan Indrawati (2018) bahwa tugas rangkap

mempengaruhi p=0,014) kinerja petugas program Tuberkulosis Puskesmas (Rahayu

&Indrawati, 2018), dan masih belum adanya kerjasama dan koordinasi lintas sektor

antara puskesmas dengan Kecamatan ataupun dengan Tokoh Masyarakat. Penelitian

Abraham juga mendapatkan haasil jika faktor yang mempengaruhi terhadap

penemuan penderita Tuberkulosis paru adalah masalah komunikasi, seperti sosialisasi

tentang penyakit Tuberkulosis paru dalam program promosi kesehatan tidak pernah

maksimal, tanpa inovasi dan belum menjangkau keseluruh lapisan masyarakat.

Page 32: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

18

Penerjemah Teori darwin pada abad XIX yaitu Herbert Spencer

Menjelaskan dalam konteks sosial, bahwa secara individu manusia untuk

bertahan hidup harus berjuang dan bersaing dengan sesama manusia. Secara

berkelompok manusia misalnya dalam sebuah organisasi, teori Darwin menjelaskan

bahwa ada seseorang yang dapat mencapai posisi puncak organisasi karena

keterampilan, kecakapan dan superioritasnya (Riniwati, 2016).

Model Tradisional yang bersumber pada pemikiran Max Weber

Menggariskan pentingnya pengetahuan, keterampilan, keahlian pegawai,

disiplin, hierarkis, spesialisasi pegawai dan jabatan serta karir (Riniawati, 2016).

Teori George C. Edward Edward III (dalam Subarsono, 2011: 90-92)

Berpandangan bahwa implementasi kebijakan dipengaruhi oleh empat

variabel antara lain komunikasi, yaitu keberhasilan implementasi kebijakkan

mensyaratkan agar implementor mengetahui apa yang harus dilakukan. Sumber daya,

meskipun isi kebijakan masyarakat telah dikomunikasikan secara jelas dan konsisten,

tetapi apabila implementor kekurangan sumberdaya untuk melaksanakan, maka

efektivitas implementasi menjadi terendala. Disposisi, watak dan karakteristikyang

dimiliki oleh implementor, seperti komitmen, kejujuran, sifat demokratis. Apabila

implementor memiliki disposisi yang baik. Maka tujuan kebijakan dapat tercapai.

Struktur birokrasi, bertugas mengimplementasikan kebijakan disposisi terdiri pada

aspek pada struktur organisasi yakni Standard Operating Procedure (SOP) dan

fragmentasi (Subekti, 2017).

Page 33: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

19

Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi)

Dari McClelland dikenal tentang teori kebutuhan untuk mencapai prestasi atau

Need For Acievement (N.Ach) yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda,

sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi. Murray sebagaimana

dikutip oleh Winardi merumuskan kebutuhan akan prestasi tersebut sebagai

keiinginan melaksanakan sesuatu tugas atau pekerjaan yang sulit. Menguasai,

memanipulasi, atau mengorganisasi obyek-obyek fisik, manusia, atau ide-ide

melaksanakan hal-hal tersebut secara mungkin dan seindependen mungkin, sesuai

kondisi yang berlaku. Mengatasi kendala-kendala, mencapai standar tinggi. Mencapai

perfoma puncak untuk diri sendiri. Mampu menang dalam persaingan dengan pihak

lain meningkatkan kemampuan diri melalui penerapan bakat secara berhasil (Subekti,

2017).

Teori penetapan tujuan (goal setting theory)

Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat

macam mekanisme motivasional yakni : a) tujuan –tujuan mengarahkan perhatian b)

tujuan-tujuan mengatur upaya c)tujuan-tujuan meningkatkan persistensi d) tujuan-

tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan (Subekti, 2017).

Teori Victor H. Vroom (Teori Harapan )

Victor H. Vroom, dalam bukunya yang berjudul “Work And Motivation”

mengetengahkan suatu teori yang disebut sebagai “Teori Harapan”. Menurut teori ini

motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh seorang dan

perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang

Page 34: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

20

diinginkan itu. Artinya, apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu, dan jalan

tampaknya terbuka untuk memperolehya, yang bersangkutan akan berupaya

mendapatkannya (Subekti, 2017).

3.1.5. Metode yang Digunakan dalam Mengukur Capaian Program

Tuberkulosis di Puskesmas

Jenis metode penelitian yang digunakan dalam mengukur Capaian Program

tuberkulosis ini adalah metode yang dilaksanakan dalam penemuan penderita

Tuberkulosis yang sesuai dengan buku pedoman Tuberkulosis yaitu secara Pasif case

finding dan Aktif case finding. Namun belum semua yang ada di buku pedoman

dilaksanakan seperti tidak adanya penjaringan berkala dan skrining massal di

kantong-kantong Tuberkulosis, metode penemuan secara pasif lebih banyak

dilakukan dari pada aktif karena pengelola program lebih banyak bekerja di

pelayanan. Peneliti ini senada dengan penelitian Nugraini et al (2015), dimana

petugas lebih mengutamakan penemuan secara pasif dibandingkan active case

finding.

3.1.6. Strategi yang digunakan dalam Program penanggulangan Tuberkulosis di

Puskesmas

Directly Observed Treatment Short Course Strategy (DOTS) merupakan

strategi yang sangat efektif dan ekonomis dalam penanggulangan kasus Tuberkulosis.

Strategi ini telah berhasil menurunkan prevelensi Tuberkulosis apabila dilakukan

dengan pencapaian indikator yang baik (Reviono, 2018).

Page 35: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

21

Pada awal 1990-an WHO dan IUATLD (International Union Against

Tuberculosis and Lung Disease) menggambarkan strategi pengendalian Tuberkulosis

yang dikenal dengan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course).

Strategi ini terbukti dalam menyembuhkan 95% penderita. Keberhasilan luar biasa ini

dicapai di semua negara yang menggunakan strategi DOTS, bahkan di negara dengan

keadaan sosial ekonominya paling rendah. Atas keberhasilan tersebut, sejak 1995

WHO merekomendasikan DOTS sebagai strategi dalam pengendalian Tuberkulosis.

D Indonesia, Program Nasional pengendalian Tuberkulosis mulai menerapkan

strategi DOTS dilaksanaka secara nasional di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan

(Fasyankes), terutam Puskesmas yang diintegrasikan dalam pelayanan kesehatan

dasar, bila diterapkan dengan konsisten strategi DOTS dapat digunakan untuk

menekankan angka penyebaran kuman Tuberkulosis (Tim Program TB St, Carolus,

2017)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Deri Zarwita, Rosfita Rasyid,

Abdiana yng berjudul “Analisis Implementasi Penemuan Pasien Tuberkulosis Paru

dalam Program Penanggulangan Tuberkulosis paru di Puskesmas Balai Selasa”.

Strategi yang digunakan di Puskesmas Balai Selasa adalah masih mengacu kepada

kebijakan Kementrian Kesehatan tentang penanggulangan Tuberkulosis paru melalui

Strategi Directly Observed Treatment Short-Cours (DOTS). Upaya menyampaikan

kebijakan ini masih belum maksimal, karena masih ada bidan-bidan yang lupa atau

tidak paham tentang langkah-langkah mengenai penemuan penderita Tuberkulosis

paru melalui strategi DOTS. Kunci keberhasilan program penanggulangan

Page 36: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

22

Tuberkulosis paru adalah dengan menerapkan Strategi DOTS. Pemahaman tentang

DOTS merupakan hal yang amat penting agar Tuberkulosis paru dapat ditanggulangi

dengan baik. Penelitian yang dilakukan Ulya dan Thabrany (2017) melalui

penghitungan nilai ACER didapatkan bahwa Puskesmas dengan metode DOTS

mempunyai biaya penyelenggaraan pengobatan Tuberkulosis paru paling kecil

sehingga terbukti Puskesmas merupakan yang paling efektif untuk penanganan

Tuberkulosis paru. Puskesmas sebagai penanggung jawab program di masyarakat

hanya membutuhkan biaya Rp. 1.948.284 per 1% kenaikan success rate pasien

Tuberkulosis paru. Hal ini sesuai Permenkes 67 tahun 2016 dimana Puskesmas

merupakan kepanjangan tangan dari Dinas Kesehatan Program Tuberkulosis paru

wilayahnya dengan mamanfaatkan jejaring faskes di wilayahnya.

Page 37: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

24

BAB IV

KESIMPULAN

4.1. Kesimpulan

1. Berdasarkan analisis artikel yang didapatkan bahwa Capaian program

tuberkulosis di Puskesmas belum mencapai target yang telah ditentukan

dari target kabupaten 40% dan target Nasional 70%.

2. Berdasarkan dari artikel yang di review didapatka faktor yang

berhubungan dengan capaian program Tuberkulosis di Puskesmas yaitu,

belum terlaksananya semua kebijakan yang ditetapkan dari pusat seperti

belum terlaksananya PPM di Kabupaten, Serta Monitoring/ Pengawasan

yang belum optimal oleh Puskesmas dan Dinas Kesehatan, Masih adanya

tenaga program Tuberkulosis yang mempunyai tugas ragkap, dan masih

belum adanya kerjasama dan koordinasi lintas sektor antara Puskesmas

dengan Kecamatan ataupun dengan tokoh masyarakat

3. Dalam mengukur Capaian Program tuberkulosis ini adalah metode yang

dilaksanakan dalam penemuan penderita Tuberkulosis yang sesuai dengan

buku pedoman Tuberkulosis yaitu secara Pasif case finding dan Aktif case

finding. Namun belum semua yang ada di buku pedoman dilaksanakan

karena metode penemuan secara pasif lebih banyak dilakukan dari pada

aktif

4. Directly Observed Treatment Short Course Strategy (DOTS) merupakan

strategi yang sangat efektif dan ekonomis dalam penanggulangan kasus

Page 38: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

25

Tuberkulosis. Strategi ini telah berhasil menurunkan prevelensi

Tuberkulosis apabila dilakukan dengan pencapaian indikator yang baik

Page 39: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan RI. 2018.

“InfoDatin Tuberculosis.” Kementerian Kesehatan RI: 1.

https://www.depkes.go.id/article/view/18030500005/waspadai-peningkatan-

penyakitmenular.html%0Ahttp://www.depkes.go.id/article/view/17070700004

program-indonesia-sehat-dengan-pendekatan-keluarga.html.

( https://www.depkes.go.id/article/view/18030500005/waspadai-peningkatan-

penyakitmenular.html%0Ahttp://www.depkes.go.id/article/view/17070700004/

program-indonesia-sehat-dengan-pendekatan-keluarga.html. Diakses pada

tanggal 15 Juli 2020 Pukul 15.00 WIB ).

Rasyid, Rosfita. 2018.

Artikel Penelitian Evaluasi Penanggulangan Tuberkulosis Paru Di Puskesmas

Dalam Penemuan Penderita Tuberkulosis Paru Di Kabupaten Sijunjung.” 8(2):

211–19. ( http://jurnal.fk.unand.ac.id ,Diakses pada tanggal 14 Juli 2020 Pukul

20.00 WIB ).

Reviono. 2018.

Tuberculosis Never Ending Story. Surakarta : Penerbit UNS (UNS Press).

Satrianegara, m. f., 2014.

Organisasi dan manajemen pelayanan Puskesmas dan Rumah Sakit. Jakarta:

Selamba Medika.

TB, T. P., 2017.

Tuberkulosis Bisa Disembuhkan. Jakarta: KPG(Kepustakaan Populer

Gramedia).

Riniwati Harsuko. 2016.

Manajemen Sumberdaya Manusia. UB Press : Malang.

Zarwita, Deri, and Rosfita Rasyid. 2019.

Artikel Penelitian Analisis Implementasi Penemuan Pasien TB Paru Dalam

Program Penanggulangan TB Paru Di Puskesmas Balai Selasa.” 8(3): 689–99.

( http://jurnal.fk.unand.ac.id ,Diakses pada tanggal 14 Juli 2020 Pukul 20.00

WIB ) .

Page 40: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

LAMPIRAN

JURNAL YANG TELAH DI EKSTRAKSI DATA

http://jurnal.fk.unand.ac.id

Artikel Penelitian

Evaluasi Penanggulangan Tuberkulosis Paru di Puskesmas dalam Penemuan

Penderita Tuberkulosis Paru di Kabupaten Sijunjung

Deswinda1 , Rosfita Rasyid

2, Firdawati

3

Abstrak

Indonesia merupakan negara nomor dua dengan beban tertinggi akibat

Tuberkulosis (TB) di dunia setelah India. Penemuaan penderita TB di Kabupaten

Sijunjung dari tahun 2013 sampai 2017 terus mengalami penurunan. Tujuan

penelitian ini adalah melakukan evaluasi terhadap penanggulangan TB paru di

puskesmas dalam penemuan penderita TB paru dengan pendekatan sistem, yaitu

input (kebijakan, sumberdaya manusia, metode, dana, sarana), proses

(perencanaan, penggerakkan-pelaksanaan, monitoring dan evaluasi), dan output

(pencapaian program penemuan penderita TB) di Kabupaten Sijunjung tahun

2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan program TB berpedoman

kepada peraturan dari pusat (kementerian kesehatan), tenaga kesehatan dalam

penemuan penderita TB kurang, metode yang digunakan dalam penemuan

penderita TB adalah pasif dan aktif, dana dan sarana guna penemuan penderita TB

masih kurang. Proses, perencanaan di puskesmas sudah sesuai dengan pedoman,

penggerakkan-pelaksanaan dalam penemuan penderita TB belum berjalan dengan

baik, monitoring dan evaluasi dalam penemuan penderita TB belum berjalan

dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa program

penanggulangan TB dalam penemuan penderita TB paru di Kabupaten Sijunjung

Page 41: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

belum berjalan dengan baik dan hasilnya belum mencapai target yang ditetapkan.

Kata kunci: evaluasi, program penanggulangan, tuberkulosis, penemuan penderita

Abstract

Indonesia is the second country that had highest cases with Tuberculosis

(TB) in the world after India. Discovery of TB’s patients in Sijunjung Regency

from 2013 to 2017 continued to be decrease. The objective of this study was to

evaluated toward the pulmonary TB’s in public health center through the

discovery of pulmonary TB patients with a systems approach, including inputs

(policies, human resources, methods, funds, facilities), processes (planning,

mobilizing-implementation, monitoring and evaluation ), and output (achievement

of TB’s patient discovery program) in the Sijunjung regency in 2018. The results

showed that TB program policies were guided by regulations from the center

(ministry of health), health workers in the discovery of TB found lack of patient,

the methods that was used in finding TB patients were passive and active, funds

and facilities for finding TB patients were still lacking. The planning process in

public health center had been appropriate within the guideline of Movement-

Implementation in the discovery of TB’s patients have not gone well, monitoring

and either its evaluation. It could be inferred that the TB’s prevention program in

the discovery of pulmonary TB’s patients in Sijunjung regency had not gone well

and the results have not yet reached the set targets.

Keywords: evaluation, prevention program, tuberculosis, patients discovery

Affiliasi penulis: 1. Dinas Kesehatan Kabupaten Sijunjung, 2. Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Padang (FK Unand). 3. Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat FK Unand

Korespondensi: Deswinda, Email: [email protected] Telp:08217051482

Page 42: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

http://jurnal.fk.unand.ac.id

Artikel Penelitian

Analisis Implementasi Penemuan Pasien TB Paru dalam Program

Penanggulangan TB Paru di Puskesmas Balai Selasa

Deri Zarwita1, Rosfita Rasyid

2, Abdiana

2

Abstrak

Keberhasilan penanggulangan TB Paru di Indonesia ditentukan melalui tiga

indikator yaitu Case Notification Rate (CNR), Case Detection Rate (CDR) dan

Succes Rate. Capaian pada tahun 2015 dan tahun 2016 di Propinsi Sumatera Barat

masih jauh dari target Standar Pelayanan Minimal (SPM). Tahun 2017 Puskesmas

Balai Selasa penemuan kasus terendah sebanyak 18 kasus. Tujuan: Menganalisis

penemuan pasien TB Paru dalam penanggulangan TB di Puskesmas Balai Selasa

Kabupaten Pesisir Selatan. Metode: Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus

2018 sampai April 2019 dengan metode kualitatif. Pengumpulan data primer

didapatkan dari wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD), dan

observasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 13 orang dan peserta FGD

sebanyak 20 orang. Hasil: Kebijakan yang dipakai dalam penemuan penderita TB

paru adalah kebijakan pusat dengan strategi DOTS, namun belum disosialisasikan

kepada semua tenaga kesehatan. Tenaga pelaksana di puskesmas mencukupi

secara kuantitas dan kualitas, hanya koordinator TB masih diberikan tugas

rangkap, dana penemuan penderita TB masih kurang untuk kegiatan sweeping,

sarana untuk pemeriksaan dahak belum ada di Puskesmas Balai Selasa. Penemuan

penderita TB belum direncanakan secara terinci di dalam Plan Of Acion (POA),

pelaksanaan penemuan penderita TB masih bersifat pasif, monitoring dan evaluasi

Page 43: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

belum dilakukan secara maksimal di puskesmas. Simpulan: Pelaksanaan

penemuan pasien TB di Puskesmas Balai Selasa masih belum optimal dan cakupan

penemuan penderita juga masih rendah.

Kata kunci: TB paru, penemuan, penanggulangan, stigma Abstract

The success of controlling pulmonary TB in Indonesia is determined by: Case

Notification Rate, Case Detection Rate and Success Rate. Achievements in 2015

and 2016, West Sumatra Province are still far from the Minimum Service Standart

target. In 2017, the Balai Selasa Health Centers found the lowest number of cases

of eighteen cases. Objectives: To analyzed the findings of patients with pulmonary

Tuberculosis (TB) in TB control at the Balai Selasa Health Centers in South

Coastal District. Methods: This research was conducted in August 2018 to April

2019 with qualitative methods. Primary data collection was obtained from in-depth

interviews, Focus Group Discussion and observation. The informants were thirteen

people and twenty FGD participants. Results: The policy used in the discovery of

pulmonary TB sufferers was central policy with the Directly Observed Treatment

Short-course Strategy (DOTS), but it has not been socialized to all health workers.

Implementing staff at the Community Health Centers were sufficient in quantity and

quality, only TB coordinators are still given multiple assignments, funds for finding

TB sufferers were still lacking for sweeping activities, facilities for sputum

examinations were not available. The discovery of TB sufferers has not been

planned in detail in Plan Of Action, the implementation of the discovery of TB

patients is still passive, monitoring and evaluation have not been carried out

Page 44: ANALISIS CAPAIAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS

maximally at the Community Health Centers. Conclusions: The implementation of

TB findings is still not optimal and coverage of sufferers' discoveries is low.

Keywords: pulmonary TB, discovery, prevention, stigma

Affiliasi penulis: 1. Puskesmas Balai Selasa Kabupaten Pesisir Selatan. 2. Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas

Andalas Padang.

Korespondensi: Deri Zarwita, E-mail : [email protected], Hp : 081363042525