kata pengantar - e-renggar.kemkes.go.id · daftar puskesmas sesuai target dan capaian daftar rs...

71

Upload: others

Post on 23-Nov-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria
Page 2: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

KATA PENGANTAR

Salah satu bukti komitmen pemerintah dalam upaya menerapkan tata kepemerintahan yang

baik (good governance) adalah diterbitkannya Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Secara prinsip Inpres ini mengamanatkan model

manajemen pemerintahan yang tidak hanya berfokus pada peningkatan akuntabilitas saja,

tetapi juga pada peningkatan kinerja. Dengan kata lain, timbul kewajiban bagi setiap instansi

pemerintah untuk mengukur dan sekaligus menginformasikan capaian kinerjanya. Hal ini juga

berarti bahwa instansi pemerintah diwajibkan untuk mengubah orientasi pelaporan dari

kemampuan menyerap anggaran menjadi kemampuan untuk menunjukkan capaian kinerja

output maupun outcome.

Dengan berakhirnya pelaksanaan tahun anggaran 2019, Direktorat Fasilitas Pelayanan

Kesehatan telah melaksanakan kegiatan untuk tahun 2019 dikaitkan dengan implementasi

Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Tahun 2015 – 2019 pada

Kementerian Kesehatan. Tahun 2019 merupakan tahun terakhir dari pelaksanaan Rencana

Strategis tersebut dimana sejumlah capaian kinerja yang ditargetkan dalam rencana strategis

telah berhasil dicapai dan dituangkan ke dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP). Mengacu pada Inpres 7 Tahun 1999 tentang Pelaporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan wujud pengembangan dan penerapan sistem

pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan legitimate, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas

Kinerja Tahun 2019 ini.

Terwujudnya penyelenggaraan tata laksana pemerintah yang efisien, efektif dan akuntabel

merupakan salah satu leverage dalam reformasi manajemen pemerintahan saat ini. Dalam

upaya untuk melakukan tata laksana instansi pemerintah maka indikator kinerja Direktorat

Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah 1. Jumlah Puskesmas yang memenuhi sarana,

prasarana dan alat kesehatan (SPA) sesuai standar;

1. Jumlah Rujukan Nasional yang ditingkatkan sarana prasarananya;

2. Jumlah Rujukan Regional yang memenuhi sarana prasarana dan Alat (SPA) sesuai standar;

3. Jumlah RSUD dengan kritria khusus yang memenuhi sarana prasarana dan alat

kesehatannya;

4. Jumlah Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan/Institusi penguji Fasilitas Kesehatan yang

mampu memberikan pelayanan sesuai standar;

Page 3: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

5. Jumlah Dinas Kesehatan Propinsi yang mengembangkan Unit Pemeliharaan Fasilitas

Kesehatan Regional/Regional Maintenance Center (RMC).

6. Pendirian RS UPT di Kawasan Indonesia Timur

LAKIP Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tahun 2019 disusun untuk memberi informasi

tentang capaian kinerja kegiatan dan sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam Penetapan

Kinerja. Hal ini merupakan salah satu tahapan dari Rencana Strategis Direktorat Fasilitas

Pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, substansi isi LAKIP ini adalah hasil pengukuran kinerja

pencapaian sasaran dan kegiatan yang dicerminkan melalui perbandingan antara realisasi

dengan target kinerja masing-masing indikator kinerja. LAKIP ini pun berisi informasi hasil

evaluasi capaian kinerja berikut permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam Tahun

2019 serta komitmen Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk meningkatkan kinerja

pada masa-masa mendatang.

Meskipun secara umum capaian kinerja Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan dapat

dikatakan “berhasil” mencapai target yang ditetapkan, namun pada beberapa kegiatan masih

perlu mendapat perhatian untuk meningkatkan kinerja di masa mendatang. Oleh karena itu,

kami berharap agar LAKIP Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tahun 2019 ini dapat

menjadi masukan bagi pihak-pihak terkait untuk mempertahankan keberhasilan dan

meningkatkan kinerja di tahun-tahun berikutnya.

Jakarta, Januari 2020

Page 4: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

IKHTISAR EKSEKUTIF

Peraturan Menteri Kesehatan No. 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

kementerian Kesehatan, Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan merupakan bagian dari

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, yang mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan

persiapan perumusan kebijakan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, pemberian

bimbingan teknis dan supervisi serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang fasilitas

pelayanan kesehatan.

Sasaran Strategis Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan didalam Laporan Akuntabilitas

Kinerja (LAKIP) Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tahun 2019 merupakan wujud

akuntabilitas pencapaian kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan

Tahun 2015-2019 yang merupakan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

HK.02.02/MENKES/52/2015 (Revisi No.422/2017) adalah Terwujudnya Peningkatan Akses

Pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang berkualitas bagi masyarakat, maka Direktorat

Fasilitas Pelayanan kesehatan bertugas untuk menjamin meningkatnya Sarana Prasarana dan

peralatan Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan sesuai standar. Pada hakekatnya

laporan Akuntabilitas Kinerja merupakan kewajiban dan upaya untuk memberikan penjelasan

mengenai akuntabilitas terhadap kinerja yang telah dilakukan selama tahun 2019. Dalam upaya

merealisasikan good governance, Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan telah

melaksanakan berbagai kegiatan dan program, dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran,

untuk mewujudkan visi dan misi yang telah dituangkan dalam Rencana Strategis Direktorat

Jenderal Pelayanan Kesehatan Tahun 2015-2019 maka Dalam rangka menjalankan tugas

pokok dan fungsinya tersebut Direktorat fasiltas Pelayanan Kesehatan menetapkan sejumlah

Indikator sasaran yang akan dicapai pada tahun 2019 yaitu :

1. 6000 Puskesmas yang memenuhi sarana, prasarana dan alat kesehatan (SPA) sesuai

standar;

2. 14 RS Rujukan Nasional yang ditingkatkan sarana prasarananya;

3. 130 RS Rujukan Regional yang memenuhi sarana prasarana dan Alat (SPA) sesuai

standar;

4. 147 RSUD yang memenuhi sarana prasarana dan alat kesehatannya;

5. 14 Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan/Institusi penguji Fasilitas Kesehatan yang mampu

memberikan pelayanan sesuai standar;

6. 6 Dinas Kesehatan Propinsi yang mengembangkan Unit Pemeliharaan Fasilitas Kesehatan

Regional/Regional Maintenance Center (RMC).

Page 5: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

7. 1 buah Pendirian RS UPT di Kawasan Indonesia Timur

Rata-rata capaian kinerja kegiatan Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tahun 2019

adalah sebesar ……..%, hal ini berarti capaian kinerja Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan

meningkat sebesar …..% dari tahun lalu yaitu ………%. Pencapaian kinerja input atau

penyerapan anggaran Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah sebesar ………….%

dari total pagu anggaran atau sebesar Rp………………. (terbilang).

Melalui LAKIP Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tahun 2019 ini diharapkan dapat

menjadi bahan perbaikan kinerja kegiatan untuk tahun selanjutnya sesuai dengan tujuan dan

sasaran strategis Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Tahun 2015-

1019.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Fasiltas Pelayanan Kesehatan Tahun Anggaran 2019

merupakan bukti tertulis serta wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi

Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan sepanjang tahun 2019.

Pencapaian target kinerja Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan dibagi dalam dua kategori

yaitu pelaksanaan tupoksi dan pemenuhan sarana prasarana dan alat kesehatan. Pemenuhan

sarana prasarana dan alat kesehatan sesuai standar di fasilitas pelayanan kesehatan tidak

sepenuhnya menjadi tanggung jawab Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan, tetapi menjadi

tanggung jawab bersama antara Pemerintah Pusat dan Daerah melalui dana APBN/P, APBD,

Dana Hibah maupun BLU, BLUD serta sumber-sumber lainnya. Indikator Kinerja Direktorat

Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tahun 2019 lebih diutamakan pada pembinaan sarana

prasarana dan peralatan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan agar sesuai standar dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku baik dari sisi mutu, keamanan dan keselamatan.

Pencapaian indikator kinerja Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan sepanjang Tahun

Anggaran 2019 adalah sebagai berikut :

1. Dari target …….Puskesmas yang memenuhi sarana, prasarana dan alat kesehatan (SPA)

sesuai standar telah tercapai sebanyak ……Puskesmas (akumulasi 2015-2019);

2. Sebanyak 14 RS Rujukan Nasional sesuai SK Menteri Kesehatan telah ditingkatkan sarana

prasarananya melalui APBN untuk RS Rujukan Nasional milik Pusat dan Dana DAK untuk

RS Daerah;

Page 6: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

3. 130 RS Rujukan Regional dan Propinsi yang ditunjuk dengan SK Menteri Kesehatan telah

memenuhi sarana prasarana dan Alat (SPA) sesuai standar melalui APBN untuk RS

Rujukan Nasional milik Pusat dan Dana DAK untuk RS Daerah, tercapai 129 RS;

4. 147 RSUD yang memenuhi sarana prasarana dan alat kesehatannya melalui Dana DAK;

5. Dari target sejumlah 14 Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan/Institusi Penguji Fasilitas

Kesehatan, pada akhir tahun 2017 telah terpenuhi sebanyak 21 Balai Pengujian Fasilitas

Kesehatan/Institusi Penguji Fasilitas Kesehatan baik di Pemerintah maupun Swasta yang

mampu memberikan pelayanan sesuai standar;

6. Dari target 6 Dinas Kesehatan Propinsi telah terpenuhi 6 Dinas Kesehatan Propinsi yang

mengembangkan Unit Pemeliharaan Fasilitas Kesehatan Regional/Regional Maintenance

Center (RMC).

7. Dari Target 1 buah Pendirian Lanjutan RS UPT di Kawasan Indonesia Timur telah terpenuhi

Dalam mencapai indikator tersebut, strategi yang dilaksanakan Direktorat Fasilitas Pelayanan

Kesehatan adalah :

1. Menguatkan kebijakan bidang sarana, prasarana dan peralatan kesehatan;

2. Membina, mengawasi, melaksanakan peningkatan mutu, keamanan dan keselamatan

sarana prasarana dan peralatan kesehatan;

3. Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana dan peralatan kesehatan dengan prioritas di

RS Rujukan Nasional, Rujukan Regional, Propinsi dan Puskesmas di Daerah Tertinggal dan

Perbatasan;

4. Pembangunan Tahap Lanjutan RS UPT Pusat di Maluku

5. Meningkatkan dan mengembangkan Balai Pengujian dan Kalibrasi (BPFK) dan Institusi

Penguji lain;

6. Meningkatkan kapasitas organisasi dan SDM Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan;

7. Peningkatan kerjasama lintas sektor, lintas program dan institusi terkait

8. Meningkatkan koordinasi program sekaligus menggalang komitmen dengan pemerintah

daerah dalam pembangunan Puskesmas di daerah perbatasan dan tertinggal;

9. Pengembangan model dan prototype RMC, BPFK dan Griya Sehat

10. Pengembangan sistem manajemen sarana dan prasarana kesehatan dan alat kesehatan

berbasis elektronik (ASPAK) dalam proses perencanaan, monitoring dan evaluasi;

11. Mendorong Dinas Kesehatan Propinsi/Kab/Kota untuk membentuk Regional Maintenance

Center;

Page 7: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

12. Mengembangkan unit pelayanan kalibrasi di Dinas Kesehatan Propinsi/Kab/Kota, Rumah

Sakit, dan Swasta;

Keberhasilan pelaksanaan program di Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tahun

Anggaran 2019, tercipta atas kerjasama dari semua pihak baik dari internal atau eksternal.

Keberhasilan yang dicapai oleh Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tahun Anggaran

2019 didukung oleh hal-hal sebagai berikut :

1. Penetapan Dokumen Pelaksanaan Kegiatan atau DIPA Satuan Kerja Direktorat Fasilitas

Pelayanan Kesehatan;

2. Kepemimpinan di Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tahun 2019 yang memberikan

dukungan secara penuh terhadap kelancaran pelaksanaan tugas;

3. Adanya koordinasi dan dukungan komitmen dari pemangku kepentingan, baik dari lintas

program dan lintas sektor di pusat dan daerah;

4. Adanya koordinasi dan kerjasama yang baik dari seluruh pejabat struktural, pejabat

fungsional dan jabatan fungsional umum di Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Tantangan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan di Direktorat

Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tahun 2019 adalah belum optimalnya pelaksanaan komitmen

lintas sektor di daerah dalam mendukung capaian target. Selain itu tantangan yang dihadapi

adalah perubahan anggaran pada tahun berjalan, baik yang disebabkan oleh efisiensi maupun

penambahan anggaran melalui refocusing dan APBNP.

Laporan Tahunan ini merupakan sebagai bentuk pertanggungjawaban baik program

maupun keuangan setelah mengakhiri tahun anggaran 2019 agar semua program yang telah

dilaksanakan bisa dievaluasi untuk peningkatan kualitas program Direktorat Fasilitas Pelayanan

Kesehatan di tahun berikutnya.

Peningkatan kualitas fasilitas kesehatan baik dari mutu dan keselamatan senantiasa

menjadi prioritas bagi kami, oleh karena itu saran atau masukan dari semua pihak sangat kami

harapkan demi peningkatan kualitas program Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan serta

diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi masukan dalam penyusunan perencanaan tahunan,

bahan evaluasi pelaksanaan program, penyempurnaan pelaksanaan kegiatan yang akan

datang, serta penyempurnaan kebijakan yang Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tahun

2019.

Page 8: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

Kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dan

berpartisipasi dalam penyusunan laporan tahunan ini, semoga dapat berguna dan bermanfaat.

Jakarta, 31 Desember 2019

Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Andi Saguni NIP 19720117 200012 1001

Page 9: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............ i

IKHTISAR EKSEKUTIF ............ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ............ 1

1.2. Maksud dan Tujuan ............

1.3. Tugas Pokok dan Fungsi ...........

1.4. Sistematika Penulisan ............

1.5. Struktur Organisasi

BAB II PERENCANAAN

2.1. Definisi Operasional ............

2.2. Penetapan Target dan Capaian ............

2.3. Perjanjian Kinerja

2.4. Sumber Daya ............

2.4.1. Sumber Daya Anggaran

2.4.2. Sumber Daya Manusisa

2.4.3. Sumber Daya Sarana Prasarana

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Pembinaan Puskesmas yang memenuhi SPA sesuai standar

.............

3.2. Pembinaan SPA Rumah Sakit di RS Rujukan Nasional

.............

3.3. Pembinaan SPA Rumah Sakit di RS Rujukan Regional dan propinsi

.............

3.4. Pembinaan SPA Rumah Sakit di RS Daerah dengan Kriteria khusus

.............

3.5. BPFK/Institusi penguji yang mampu memberikan …sesuai standar

............

3.6. Dinkes Propinsi yng mengembangkan RMC ............

3.7. Pendirian RS UPT kawasan Indonesia Timur

3.8. Layanan Perkantoran

3.9. Realisasi Anggaran Kegiatan BAB IV KINERJA PENCAPAIAN KEGIATAN PENDUKUNG

INDIKATOR

4.1. ASPAK

4.2. RMC TOP 99

4.3. Kantor Berhias

4.4. PNS Prestasi

4.5. Apresiasi penyelesaian LHP

4.6. Klinik Afganistan

4.7. Klinik Madinah dan Mekkah

BAB V KESIMPULAN ...................

LAMPIRAN-LAMPIRAN :

Page 10: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

Perjanjian Kinerja Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria khusus Daftar RMC Daftar BPFK/Institusi Penguji

Daftar RS yang memiliki Instalasi Kalibrasi Daftar RS Penerima Ambulance gawat Darurat Asian Games Pernyataan Penetapan Kinerja Tahun 2017 Laporan SAK Tahun 2017 Laporan SIMAK BMN Tahun 2017 Kekuatan Personil Direktorat

Page 11: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan

sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui melalui upaya

kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan

pemeratan pelayanan kesehatan. Sasaran pokok RPJMN 2015-2019 adalah:

a. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak;

b. Meningkatnya pengendalian penyakit;

c. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di

daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan;

d. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat

dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan;

e. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta;

f. Meningkatkan responsivitas sistem kesehatan.

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma sehat, penguatan

pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional:

a. Pilar paradigma sehat di lakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam

pembangunan, penguatan promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat;

b. Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses

pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan

kesehatan, menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko.

Dalam mendukung pencapaian sasaran strategis Ditjen. Pelayanan Kesehatan yaitu

meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang berkualitas bagi masyarakat

dengan indikator dalam RPJMN 2015-2019 yaitu :

1. Jumlah kecamatan yang memiliki satu Puskesmas yang tersertifikasi akreditasi dan;

2. Jumlah Kabupaten/Kota yang memiliki satu RSUD yang tersertifikasi akreditasi

nasional.

maka kegiatan Direktorat fasilitas Pelayanan Kesehatan diarahkan untuk mampu meningkatkan

mutu dan kualitas sarana prasarana dan alat kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan

dengan indikator capaian yaitu :

Page 12: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

1. Jumlah RS Rujukan Regional dan Propinsi yang memenuhi sarana prasarana dan alat

kesehatan (SPA) sesuai standar;

2. Jumlah RS Rujukan Nasional yang ditingkatkan sarana prasarananya;

3. Jumlah Puskesmas yang memenuhi sarana prasarana dan alat kesehatan (SPA) sesuai

standar;

4. Jumlah RS Daerah yang memenuhi standar dengan kriteria khusus (RSUD diluar RS

Rujukan regional dan Propinsi dan Nasional);

5. Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan/Institusi Penguji Fasilitas Kesehatan yang Mampu

Memberikan Pelayanan sesuai Standar

6. Dinas Kesehatan Propinsi yang Mengembangkan Unit Pemeliharaan Fasilitas Kesehatan

Regional/Regional Maintenance Center

Dan beberapa indicator tambahan pada tahun 2019 yaitu :

7. Pendirian RS UPT di Kawasan Indonesia Timur

8. Penyiapan Pembangunan RS UPT di Nusa Tenggara Timur dan papua

Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan

negara wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta

kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis yang

ditetapkan oleh masing-masing instansi, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai.

Hal ini sejalan dengan upaya reformasi birokrasi untuk menyelenggarakan negara yang bersih

dan berwibawa serta memiliki kinerja yang baik (Good Governance) dan selaras dengan

Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 tahun 1999 dan Permen PAN dan RB Nomor 29 Tahun

2010.

Sehubungan dengan hal tersebut, Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan akan

menyampaikan laporan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja selama tahun anggaran

2018 untuk mempertanggungjawabkan kesesuaian pelaksanaan program yang dilaksanakan

dengan tujuan dan sasaran program dalam mencapai hasil yang diharapkan.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat fasilitas Pelayanan Kesehatan merujuk

pada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015 – 2019 dan Penetapan Kinerja

Kementerian Kesehatan tahun 2019.

Page 13: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan ini

disusun sesuai dengan Undang – Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan memuat

keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2018 yang

harus dipertanggungjawabkan oleh Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

1.3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Sesuai dengan Peraturan Menkes Nomor : 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kementerian Kesehatan, tugas pokok Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan

adalah melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,

standar, prosedur dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta

pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang fasilitas pelayanan kesehatan. Dalam

melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud, Direktorat Fasilitas Pelayanan

Kesehatan menyelenggarakan fungsi:

1. Penyiapan Perumusan kebijakan dibidang fasilitas pelayanan kesehatan primer,

rujukan dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya;

2. Penyiapan Pelaksanaan kebijakan dibidang fasilitas pelayanan kesehatan primer,

rujukan dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya;

3. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria dibidang fasilitas

pelayanan kesehatan primer, rujukan dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya;

4. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang dibidang fasilitas

pelayanan kesehatan primer, rujukan dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya;

5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang dibidang fasilitas pelayanan

kesehatan primer, rujukan dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya;

6. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Fasilitas Pelayanan

Kesehatan.

Page 14: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Fasilitas Pelayanan

Kesehatan adalah sebagai berikut:

1. Bab I Pendahuluan

Menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan penulisan laporan,

tugas pokok dan fungsi Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan, serta sistematika

penyajian laporan.

2. Bab II Perencanaan Kinerja

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan

3. Bab III Akuntabilitas Kinerja

Menguraikan hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja,

termasuk didalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan dan kegagalan,

hambatan / kendala dan permasalahan yang dihadapi serta langkah antisipatif yang

akan diambil.

4. Bab IV Kinerja Pencapaian kegiatan Pendukung Indikator

Pada bab ini diuraikan kegiatan-kegiatan lain baik yang dibiayai sendiri maupun

sebagai undangan yang hasilnya menjadi pendukung dalam pencapaian indicator.

5. Bab V Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta

langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan

kinerjanya.

Page 15: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

1.5. STRUKTUR ORGANISASI

STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TAHUN 2019

Page 16: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

BAB II PERENCANAAN KINERJA

2.1. TARGET DAN DAN CAPAIAN

Renstra merupakan dokumen perencanaan yang memuat program pembangunan kesehatan

yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan maupun untuk mendorong peran aktif

masyarakat dalam kurun waktu 2015 – 2019. Renstra berorientasi pada hasil yang ingin dicapai

dalam 5 (lima) tahun.

Visi dan Misi Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015- 2019 mengikuti visi dan misi

Presiden Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan

Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui

7 misi pembangunan yaitu:

a. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang

kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

b. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara

hukum.

c. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai negara

maritim.

d. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.

e. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

f. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan

kepentingan nasional, serta

g. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang ingin diwujudkan

pada Kabinet Kerja, yakni:

a. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa

aman pada seluruh warga Negara.

b. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang

bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.

c. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam

kerangka negara kesatuan.

Page 17: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

d. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang

bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

e. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

f. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.

g. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi

domestik.

h. Melakukan revolusi karakter bangsa.

i. Memperteguh ke-BHINEKA-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Salah satu agenda Nawacita yang terkait langsung dengan Kementerian Kesehatan adalah

agenda ke 5 yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Untuk mewujudkan agenda

tersebut dilaksanakan Program Indonesia Sehat yang didukung oleh program sektoral lainnya

yaitu Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Kerja dan Program Indonesia Sejahtera.

Program Indonesia Sehat selanjutnya menjadi program utama Pembangunan Kesehatan yang

kemudian direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategis Kementerian Kesehatan

tahun 2015-2019 yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor

HK.02.02/Menkes/ 52/2015.

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama, yaitu: (1)

penerapan paradigma sehat, (2) penguatan pelayanan kesehatan, dan (3) pelaksanaan jaminan

kesehatan nasional (JKN). Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi

pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan upaya promotif dan preventif,

serta pemberdayaan masyarakat. Penguatan pela- yanan kesehatan dilakukan dengan strategi

peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan, dan peningkatan mutu

menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan. Sedang-

kan pelaksanaan JKN dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan manfaat (bene t), serta

kendali mutu dan biaya. Kesemuanya itu ditujukan kepada tercapainya keluarga-keluarga sehat.

Dalam rangka mencapai target dan sasaran pada renstra, Direktorat Jenderal Pelayanan

Kesehatan telah menetapkan rencana aksi program pelayanan kesehatan tahun 2015-2019

untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Merujuk pada Rencana Aksi Ditjen Pelayanan Kesehatan tahun 2015-2019, Direktorat Fasilitas

Pelayanan Kesehatan telah menyusun Target Indikator Kinerja 5 (lima) tahunan (2015-2019)

Page 18: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

yang berisi kegiatan dan strategi untuk meningkatkan sarana prasarana dan alat kesehatan di

fasilitas pelayanan kesehatan yang sesuai standar dan berkualitas. Untuk mewujudkan hal

tersebut dijabarkan oleh pemerintah dalam RKP dan diterjemahkan oleh Kementerian

Kesehatan dalam Renja KL setiap tahunnya.

2.1.1. Tantangan

Dalam upaya meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat,

Kementerian Kesehatan dihadapkan pada perubahan yang cepat baik tingkat lokal dan global

dibidang kesehatan, diantaranya meningkatnya penyakit emerging - re emerging (double

burdan), perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, meningkatnya kesadaran masyarakat

terhadap mutu pelayanan kesehatan, tuntutan global (GHSA, WHO), perhelatan Internasional

(asean games) hal tersebut menuntut Kementerian Kesehatan untuk selalu mengikuti perubahan

dan menjawab tuntutan tantangan global tersebut.

Tantangan dalam peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan dibidang pemenuhan

sarana prasarana dan alat kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan diantaranya sebagai

berikut :

Tantangan

1. terbatasnya jumlah institusi penguji dan kalibrasi untuk melayani 2500 RS dan 9700

Puskemas di Indonesia. Saat ini institusi penguji dan kalibrasi milik pemerintah terdiri dari 4

balai yaitu Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Jakarta, Surabaya, Makassar dan Medan,

2 loka pengamanan fasilitas kesehatan (LPFK) di Banjarbaru danloka pengamanan fasilitas

kesehatan (LPFK) di Surakarta dan 2unit pengamanan fasilitas kesehatan (UPFK) di

Jayapura dan unit pengamanan fasilitas kesehatan (UPFK) di Palembang.Beberapa institusi

penguji milik pemerintah daerah mulai didirikan namun belum terlembaga dengan baik, serta

institusi swasta yang masih terkonsentrasi di Pulau Jawa.

2. Terbatasnya tenaga pengelola sarana prasarana dan alat kesehatan yang berkompeten di

Rumah Sakit.

3. Tidak adanya tenaga pengelola sarana prasarana dan alat kesehatan yang berkompetendi

Puskesmas.

4. Adanya program prioritas nasional yang memerlukan adanya dukungan sarana prasarana

dan alat kesehatan dalam pelaksanaannya. Program program tersebut antara lain : Program

Indonesia Sehat - Pendekatan Keluarga (PIS-PK), Dokter Layanan Primer (DLP), Wajib

Page 19: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

Kerja Dokter Spesialis (WKDS), Peningkatan akses dan mutu fasyankes di lokus prioritas

(perbatasan, tertinggal, pariwisata), Flying Health Care (FHC).

5. Kebutuhan masyarakat atas keamanan kenyamanan dan kehandalan bangunan di

fasyankes.

6. Kebutuhan akan peralatan kesehatan yang aman dan bermutu.

7. Kebutuhan masyarakat pada Fasilitas pelayanan kesehatan yang memenuhi standar

fasilitas pelayanan kesehatan yang aman, nyaman dan laik pakai dan mendukung

pencapaian akreditasi seperti perijinan alat radiasi pengion (x-ray) dari Bapeten, standar

teknis dan perizinan incinerator, dsb.

8. Kebutuhan regulasi pendukung program fasilitas pelayanan kesehatan dimana banyak

pedoman dan standar yang perlu disusun dan dimutakhirkan, serta mendukung kebutuhan

program.

9. Kebutuhan data sarana prasarana dan peralatan di Indonesia khususnya fasilitas kesehatan

milik pemerintah untuk mendapatkan gambaran utuh pemenuhan dan kondisi dalam rangka

pemenuhan.

2.1.2. Program Kegiatan Tahun 2019

Berdasarkan rencana aksi dan tantangan program fasilitas pelayanan kesehatan tersebut,

disusun perencanaan dan kegiatan setiap tahunnya yang direfleksikan dalam Rencana Kegiatan

dan Anggaran Kementerian RKAKL yang fokus dan responsif, diantaranya merencanakan

program untuk kegiatan yang akan dilaksanakan sepanjang tahun 2019 seperti yang tercantum

dalam tabel di bawah ini :

Tabel Program-Kegiatan Tahun 2019

NO KOMPONEN RUANG LINGKUP KEGIATAN

1 Penyusunan

NSPK

1. Penyusunan NSPK untuk mendukung Pemenuhan SPA

Puskesmas

2. Revisi Pedoman Pengoperasian dan Pemeliharaan

Peralatan Medis

3. Revisi Pedoman Teknis Ambulans

4. Penyusunan Pedoman Spesifikasi Peralatan Risiko

Menengah

Page 20: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

5. Penyusunan NSPK tentang Pengujian dan Inspeksi SPA

di Fasyankes lainnya

2 Workshop 1. Workshop Peningkatan Kompetensi Inspeksi Listrik

Medik

2. Workshop Perngelolaan Regional Maintenance Center

(RMC) dalam pemeliharaan Alat Kesehatan

3. Workshop Perngelolaan Regional Maintenance Center

(RMC) dalam pemeliharaan Alat Kesehatan

3 Rapat Koordinasi

Teknis

1. Pertemuan Teknis MFK di RS Rujukan Nasional dan

UPT Vertikal untuk meningkatkan kualitas pengelolaan

SPA dalam rangka mendukung akreditasi Internasional

2. Pertemuan Teknis MFK sarana prasarana di RS Rujukan

Regional dan Provinsi

3. Pertemuan Teknis Bidang SPA Rujukan Provinsi dan

Regional

4. Pertemuan Perencanaan dan Evaluasi Pekerjaan

Konstruksi dan Pengadaan Alat Canggih Rujukan

Nasional, Provinsi dan Regional

5. Pertemuan Lintas Sektor dalam rangka mendukung

pemenuhan SOPA di RS Rujukan Propinsi dan Regional

6. Peningkatan Kapabilitas Petugas IPS-RS di Rumah Sakit

Rujkukan propinsi dan Regional

7. Pertemuan Teknis Perencanaan dan Evaluasi SPA di RS

dengan Kriteria khusus

8. Pertemuan teknis Lintas sector Pemanfaatan Tenaga

nuklir Bidang Kesehatan

9. TOT Pemeliharaan SPA Puskesmas

4 Pendampingan /

Bimbingan Teknis

1. Pertemuan evaluasi Pemenuhan Standar SPA

Puskesmas

2. Pertemuan dan Evaluasi Pembangunan Puskesmas

Perbatasan dan Tertinggal

3. Bimbingan teknis Pemenuhan Sarana Prasarana dan

Page 21: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

Alat RS Rujukan Nasional dan UPT Vertikal

4. Pengembangan Implementasi teknologi Informasi SPA

5. Pertemuan Perencanaan dan Evaluasi Pekerjaan

Konstruksi dan Pengadaan Alat Canggih Rujukan

Nasional, Provinsi dan Regional

6. Pertemuan binbingan teknis ASPAK di RS

7. Pertemuan Teknis Perencanaan dan Evaluasi SPA di RS

dengan Kriteria khusus

8. Bimbingan Teknis Pengelolaan SPA di RS dengan

Kriteria khusus

9. Supervisi dan assessment pelaksanaan perijinan

fasyankes lainnya

10. Evaluasi Pengelolaan SPA di BPFK/LPFK

11. Bimbingan Teknis, monitoring dan Evaluasi BPFK/LPFK

12. Bimbingan teknis penyelenggaraan Pengujian dan

Inspeksi SPA di BPFK/LPFK

13. Pendampingan penyusunan program/Keg BPFK/LPFK

dalam mendukung PIS-PK, Akreditasi, system rujukan

dan DTPK

14. Peningkatan Peran Dinas Kesehatan dalam

pembentukan Regional Maintenance Center (RMC)

15. Bimbingan Teknis Pengembangan Regional Maintenance

Center (RMC)

5 Monitoring &

Evaluasi

1. Monev Pembangunan dan Peningkatan Fungsi

Fasyankes Primer Lokus Prioritas

6 Sosialisasi &

Advokasi

1. Kegiatan Penilaian Implementasi Green Hospital HKN ke

55 Tahun 2019

7 Pengadaan

Barang &

Jasa

mendukung

program

1. Langganan Jurnal Bidang Fasilitas/SPA Kesehatan

2. Pengadaan Konsultan Desian Tipikal Bangunan dan

prasarana Rumah Sakit

3. Pembanguan RS UPT di Wilayah Timur

4. Dukungan PLN untuk Pendirian RS UPT di Kawasan

Page 22: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

Indonesia Timur

5. Pengembangan Implementasi teknologi Informasi SPA

8 Dukungan

Manajemen/

kesekretariatan

1. Honorarium pengelola anggaran

2. Penyusunan RKAKL, SIMAK BMN, SAI, LAKIP,

Review Itjen

3. Perjalanan dinas pimpinan

4. Sosialisasi fasyankes

5. Diklat SDM

Dalam perjalanannya rencana kegiatan tersebut dapat di ubah sesuai dengan perkembangan

dan kebutuhan pelayanan kesehatan.

2.2. PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian kinerja merupakan suatu pernyataan tekad, janji dan kesanggupan yang akan dicapai

oleh pimpinan instansi pemerintah/ unit kerja kepada atasan langsung yang memberikan

amanah/ tanggung jawab/ kinerja untuk mewujudkan suatu target kinerja yang telah di tetapkan.

Pernyataan ini ditandatangani oleh penerima amanah sebagai tanda suatu kesanggupan untuk

mencapai target kinerja yang telah ditetapkan, dan pemberi amanah atau atasan langsungnya

sebagai persetujuan atas target kinerja yang ditetapkan tersebut. Penetapan dan pernyataan

kinerja dilakukan setiap tahun untuk menjamin terlaksananya visi, misi, serta sasaran strategis

yang termuat dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan yang telah ditetapkan.

Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan selaku penanggung jawab indiktor kinerja telah

menandatangani perjanjian kinerja tahun 2018 yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal

Pelayanan Kesehatan selaku pemberi amanah/ tanggung jawab/ kinerja. Berikut perjanjian

kinerja Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan tahun 2017-2019 termasuk usulan indikator

perubahan / revisi Renstra sebagaimana pada tabel berikut:

Tabel Perjanjian Kinerja Mengacu Renstra 2015-2019

No Indikator Tercantum

dalam Dokumen

Target Satuan

2016 2017 2018 2019

Page 23: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

1 Puskesmas yang memenuhi sarana, prasarana dan alat (SPA) sesuai standar

1,2,3,4, 1400 2800 3600 6000 Puskesmas (Akumulasi)

2 RS Rujukan Nasional yang ditingkatkan sarana dan prasarananya

1,2,3,4, 14 14 14 14 RS

3

RS Rujukan Regional dan Provinsi yang memenuhi sarana, prasarana dan alat (SPA sesuai standar

1,2,3,4, 130 130 130 130 RS

4

RS Daerah yang memenuhi sarana, prasarana dan alat (SPA) memenuhi standar dengan kriteria khusus

1,2,3,4, 96 97 147 47 RS

5

Jumlah Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan/Institusi Penguji Fasilitas Kesehatan yang mampu memberikan pelayanan sesuai standar

Revisi Renstra

0 10 10 10 Unit

6

Jumlah Dinas Kesehatan Propinsi yang mengembangkan Unit Pemeliharaan Fasilitas Kesehatan Regional/Regional Maintenance Center

Revisi Renstra

0 3 6 6 Dinas

Prop/Kab/ Kota

2.3. DEFINISI OPERASIONAL PERJANJIAN KINERJA

1. Jumlah RS Rujukan Nasional yang ditingkatkan sarana prasarananya adalah

Jumlah RS Rujukan Nasional yang di tingkatkan sarana prasarananya adalah 14 RS

Rujukan Nasional melalui ketetapan Menkes (Kepmenkes No. HK.

02.02/MENKES/390/2014) yang mendapatkan dana APBN /DAK dan ditunjukkan

adanya peningkatan kualitas sarana prasarananya (tidak kumulatif).

2. Jumlah RS Rujukan Regional yang memenuhi sarana parasarana dan alat (SPA)

sesuai standar adalah

Jumlah RS Rujukan Regional dan Propinsi yang memenuhi sarana prasarana dan alat

(SPA) sesuai standar adalah 110 RS Rujukan Regional dan 20 RS Rujukan Propinsi

melalui ketetapan SK Dirjen BUK NO. HK.02.03/I/0363/2015 yang mendapatkan

Page 24: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

alokasi APBN/DAK dalam rangka pemenuhan standar sarana, prasarana dan alat

kesehatan dan ditunjukkan adanya peningkatan pemenuhannya (tidak kumulatif).

3. Jumlah RS daerah yang memenuhi standar dengan kriteria khusus adalah Rumah

Sakit Daerah kelas C dan D (RS di luar RS Rujukan Regional dan Provinsi) dengan

kriteria akreditasi khusus yang ditingkatkan sarana, prasarana, dan alat kesehatannya

melalui DAK/TP (untuk mendorong pencapaian akreditasi).

4. Jumlah Puskesmas yang memenuhi sarana dan prasarana dan alat (SPA) sesuai

standar adalah

Puskesmas yang memenuhi sarana, prasarana dan alat (SPA) sesuai standar adalah

Puskesmas yang memenuhi sarana, prasarana dan peralatan kesehatan sesuai

Permenkes 75 Tahun 2014 dengan pemenuhan lebih besar atau sama dengan 60%

berdasarkan data ASPAK.

5. Jumlah Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan / Institusi Penguji Fasilitas Kesehatan

yang Mampu Memberikan Pelayanan Sesuai Standar adalah

BPFK /Institusi Penguji yang mampu memberikan pelayanan pengujian/ kalibrasi

sesuai permenkes no. 54 tahun 2015 tentang Pengujian dan Kalibrasi.

6. Jumlah Dinas Kesehatan Provinsi yang mengembangkan Unit pemeliharaan Fasilitas

Kesehatan Regional / Regional Maintenance Center adalah

Unit Pemeliharaan fasilitas kesehatan regional/Regional Maintenance Center adalah

unit yang sudah memiliki penetapan dari kepala daerah (kumulatif)

2.4. TARGET DAN CAPAIAN INDIKATOR TAHUN 2018

Perjanjian kinerja tahun 2018 mengacu pada indikator Renstra 2015-2019 sebagaimana tabel

berikut:

Tabel target dan capaian indikator Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan 2018:

NO INDIKATOR TARGET CAPAIAN

1 Jumlah RS Rujukan Regional dan Provinsi yang

memenuhi sarana parasarana dan alat (SPA) sesuai

standar

130

RS

130

2 Jumlah RS Rujukan Nasional yang ditingkatkan sarana

prasarananya

14

RS

14

Page 25: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

3 Jumlah Puskesmas yang memenuhi sarana dan

prasarana dan alat (SPA) sesuai standar

5600

Puskesmas

6669

4 Jumlah RS Daerah yang memenuhi standar dan

dengan kriteria khusus

147

RS

147

5 Jumlah Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan/Institusi

Penguji Fsilitas Kesehatan yang memberikan pelayanan

sesuai standar

10

Unit

21

6 Jumlah Dinas Kesehatan Propinsi yang

mengembangkan Unit Pemeliharaan Fasilitas

Kesehatan Regional/Regional Maintenance Center

6

Dinkes

6

2.5. SUMBER DAYA

2.5.1. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak

bisa dilepaskan dari sebuah organisasi atau institusi. SDM dalam hal ini disebut sebagai pegawai

merupakan faktor yang mempengaruhi perkembangan organisasi atau dapat dikatakan sebagai

penggerak untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Keadaan Pegawai Direktorat Fasilitas

Pelayanan Kesehatan pada tanggal 31 Desember 2018 berjumlah 56

pegawai, yang dapat dilihat secara lebih rinci pada tabel sebagai berikut:

Distribusi Pegawai Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Golongannya

Table 1 .

Jumlah Pegawai Direktorat Fasilitas Pelayanan KesehatanBerdasarkan golongan

NO Subdit / Subag Golongan

Jumlah I II III IV

1. Fasyankes Primer 11 3 14

2. Fasyankes Rujukan 2 11 1 14

3. Fasyankes Lainnya 2 10 3 15

4. Tata Usaha 12 1 13

Jumlah 5 44 8 56

Berdasar tabel diatas maka golongan pegawai di Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan

yang terbanyak adalahgolongan III, diikuti golongan IV dan golongan II.

Page 26: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

Diagram 1 .Jumlah Pegawai Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Berdasarkan Golongan

Distribusi Pegawai Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Tingkat

Pendidikannya

Table 2 . Jumlah Pegawai Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan Berdasarkan

tingkat pendidikan

NO Subdit / Subag Tingkat Pendidikan

Jumlah SMA/SMAK/STM DIII DIV S1 S2

1. Fasyankes Primer 0 2 - 7 4 13

2. Fasyankes Rujukan 2 1 - 7 4 14

3. Fasyankes Lainnya 3 2 - 7 4 16

4. Tata Usaha 3 2 1 6 1 13

Jumlah 9 7 1 27 13 56

Berdasar tabel diatas maka tingkat pendidikan pegawai di Direktorat Fasilitas Pelayanan

Kesehatan yang terbanyak adalah S1,diikuti S2, SMA/SMAK/STM, DIII dan DIV

Page 27: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

Diagram 2 . Jumlah Pegawai Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan berdasarkan Jenjang

Pendidikan

Idealnya jumlah pegawai yang ada disesuaikan dengan hasil perhitungan kebutuhan

pegawai berdasarkan Analisis Beban Kerja (ABK) pada suatu unit organisasi. ABK dapat

digunakan sebagai tolak ukur bagi pegawai/unit organisasi dalam melaksanakan

kegiatannya yaitu berupa norma waktu penyelesaian pekerjaan, tingkat efisiensi kerja dan

standar beban kerja dan prestasi kerja, menyusun formasi pegawai, serta penyempurnaan

sistem prosedur kerja dan manajemen lainnya. Selain itu ABK juga dapat dijadikan tolak ukur

untuk meningkatkan produktivitas kerja serta langkah-langkah lainnya dalam rangka

meningkatkan pembinaan, penyempurnaan dan pemberdayaan aparatur negara baik dari

segi kelembagaan, ketatalaksanaan maupun kepegawaian.

Page 28: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

Grafik 1 . Jumlah Pegawai Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan

berdasarkan Jenjang jabatan

Berdasarkan kedua tabel di atas dan hasil ABK tahun 2018 di lingkungan Direktorat Fasilitas

Pelayanan Kesehatan diperoleh informasi bahwa jumlah pegawai tersebut belum mencukupi

kebutuhan organisasi dan tentunya hal ini mempengaruhi pada pencapaian target kinerja di

lingkungan Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Guna mengefektifkan pegawai yang

ada diperlukan penguatan kinerja pegawai. Penguatan tersebut berupa program-program

dalam rangka pengembangan kapasitas pegawai yang memerlukan dukungan dan komitmen

para pimpinan organisasi untuk segera merealisasikan dengan kegiatan-kegiatan dalam

bentuk investasi jangka panjang, misalnya peningkatan pendidikan formal pegawai sampai

ke jenjang strata 1, strata 2, dan strata 3 serta pengembangan diklat khusus pegawaiyang

terpadu dan berkelanjutan. Peningkatan kapasitas pegawai menjadi salah satu titik tolak

yang dilaksanakan dalam rangka pengembangan kapasitas pegawai sekaligus peningkatan

kapasitas organisasi.

2.5.2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana (Neraca Tingkat Satuan Kerja)

Rekapitulasi Neraca Tingkat Satuan Kerja Direktorat Fasilitas Pelayanan

Kesehatan kondisi per 31 Desember 2018 sbb :

Page 29: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

2018 2017 Jumlah %

ASET

ASET LANCAR

Persediaan 149,686,868,606 147,334,038,886 2,352,829,720 1.59

JUMLAH ASET LANCAR 149,686,868,606 147,334,038,886 2,352,829,720 1.59

ASET TETAP

Peralatan dan Mesin 81,265,755,426 72,693,000,093 8,572,755,333 11.79

Aset Tetap Lainnya 417,577,806 417,577,806 - 0.00

Konstruksi Dalam Pengerjaan 231,470,943,859 5,345,328,400 226,125,615,459 4,230.34

Akumulasi Penyusutan (48,026,385,281) (41,524,552,426) (6,501,832,855) 15.65

JUMLAH ASET TETAP 265,127,891,810 36,931,353,873 228,196,537,937 617.89

ASET LAINNYA

Aset Tak Berwujud 2,861,285,250 2,718,877,750 142,407,500 5.23

Aset Lain-lain - 1,183,711,640 (1,183,711,640) (100.00)

Akumulasi Penyusutan/Amortisasi

Aset Lainnya (2,028,777,750) (2,825,511,361) 796,733,611 (28.19)

JUMLAH ASET LAINNYA 832,507,500 1,077,078,029 (244,570,529) (22.70)

JUMLAH ASET 415,647,916 185,342,470,788 230,304,797,128 124.25

EKUITAS

EKUITAS

Ekuitas 415,647,267,916 185,342,470,788 230,304,797,128 124.25

JUMLAH EKUITAS 415,647,267,916 185,342,470,788 230,304,797,128 124.25

JUMLAH KEWAJIBAN DAN

EKUITAS 415,647,267,916 185,342,470,788 230,304,797,128 124.25

NAMA PERKIRAANKenaikan (Penurunan)JUMLAH

Laporan Neraca menyajikan informasi tentang posisi aset lancar, aset tetap dan aset

lainnya Kementerian Negara/Lembaga per 31 Desember 2018. Dari Neraca tersebut

diinformasikan bahwa nilai Aset Lancar adalah sebesar Rp. 149.686.868.606,00 seratus

empat puluh sembilan milyar enam ratus delapan puluh enam juta delapan ratus enam

puluh delapan ribu enam ratus enam rupiah), nilai Aset Tetap sebesar Rp.

265.127.891.810,00 (dua ratus enam puluh lima milyar seratus dua puluh tujuh juta

delapan ratus sembilan puluh satu ribu delapan ratus sepuluh rupiah), nilai Aset Lainnya

sebesar Rp.832.507.500,00 (delapan ratus tigapuluh dua juta lima ratus tujuh ribu lima

ratus rupiah),sehingga Ekuitas Dana (kekayaan bersih) Direktorat Fasilitas Pelayanan

Kesehatan per Tahun Anggaran 2018 adalah sebesar Rp. 415.647.267.916,00 (empat

ratus lima belas milyar enam ratus empat puluh tujuh juta dua ratus enam puluh tujuh ribu

sembilan ratus enam belas rupiah) dan Akumulasi penyusutan sebesar Rp.

(2.028.777.750,00) (Minus dua milyar dua puluh delapan juta tujuh ratus tujuh puluh tujuh

ribu tujuh ratus lima puluh rupiah). Nilai mutasi BMN tersebut berasal dari transaksi keuangan

dan transaksi non-keuangan. Mutasi BMN yang berasal dari transaksi keuangan merupakan

penambahan nilai BMN yang berasal dari perolehan dan/atau penambahan BMN yang berasal dari

pembiayaan APBN selama periode tahun berjalan, sedangkan transaksi non-keuangan merupakan

Page 30: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

transaksi penambahan dan pengurangan atas BMN yang berasal dari pembiayaan selain APBN

periode tahun berjalan.

2.5.3. Sumber Daya Anggaran

Pada Tahun Anggaran 2018 terjadi beberapa kali revisi mulai dari revisi POK sampai dengan

revisi DIPA, hal ini disebabkan oleh efisiensi, optimalisasi dan pemanbahan anggaran

recofusing. Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan memiliki alokasi anggaran DIPA Tahun

2018 terdiri :

No Uraian Belanja Barang Belanja Modal Total Anggaran Keterangan

1. DIPA AWAL 42.195.607.000 260.442.647.000 302.638.254.000 -

2. Revisi 1 42.120.607.000 260.517.647.000 302.638.254.000 Efisiensi

3. Revisi 2 30.079.785.000 264.558.469.000 294.638.254.000 Efisiensi

4. Revisi 3 32.249.187.000 244.549.844.000 276.799.031.000 Recofusing

Akuntabilitas keuangan Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan dapat digambarkan dalam

Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan tahun anggaran

2018. Realisasi pendapatan negara tahun 2018 sebesar Rp. 234,681,074.00 dan realisasi

belanja sebesar Rp. 261,930,417,234 atau 95.95 % dari Anggaran sebesar Rp. 276.799.031.000

sehingga pada tahun 2018 sisa anggaran APBN Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan

sebesar Rp. 11,062,613,766.

Page 31: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Pembinaan Puskesmas yang memenuhi SPA sesuai standar

3.1.1. Definisi Operasional

Jumlah Puskesmas yang memenuhi sarana dan prasarana dan alat (SPA) sesuai standar

adalah Puskesmas yang memenuhi sarana, prasarana dan alat (SPA) sesuai standar adalah

Puskesmas yang memenuhi sarana, prasarana dan peralatan kesehatan sesuai Permenkes 75

Tahun 2014 dengan pemenuhan lebih besar atau sama dengan 60% berdasarkan data ASPAK.

3.1.2. Target dan Capaian

a. Target

No Indikator Tercantum

dalam Dokumen

Target Satuan

2016 2017 2018 2019

1 Puskesmas yang memenuhi sarana, prasarana dan alat (SPA) sesuai standar

1,2,3,4, 1400 2800 5600 6000 Puskesmas (Akumulasi)

b. Strategi Pelaksanaan

Untuk mencapai target indikator tersebut, subdit fasilitas pelayanan kesehatan primer

melaksanakan beberapa upaya yaitu :

1. Berkoordinasi dengan lintas program dan lintas sector dalam perencanaan lokasi

pemenuhan sarana, prasrana dan alat kesehatan di Puskesmas

2. Mengawal usulan lokasi pemenuhan sarana prasarana dan alat kesehatan yang akan

mendapatkan alokasi DAK Fisik baik regular maupun afirmasi.

3. Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi untuk mengevaluasi dan validasi data

sarana prasarana dan alat kesehatan melalui aplikasi ASPAK

4. Melakukan pengkajian dan pembahasan usulan DAK Fisik regular dan Afirmasi pada saat

pertemuan Rakontek DAK (Desk) untuk memastikan yang diusulkan sesuai dengan

kebutuhan prioritas.

5. Untuk meningkatkan kualitas pemenuhan bangunan, sarana, prasarana dan alat kesehatan

di Puskesmas, maka direncanakan penyusunan Prototype Puskesmas Perbatasan dan

Page 32: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

Tertinggal dan pertemuan teknis per regional sehingga permasalahan yang timbul dapat

segera terselesaikan.

6. Selain pemenuhan sarana prasarana dan alat kesehatan di puskesmas maka diperlukan

dukungan berupa pedoman dalam pengelolaan dan pemeliharaan SPA tersebut serta

dilakukan pembinaan melalui kegiatan monitoring dan evaluasi Pemenuhan SPA.

7. Melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dengan melaksanakan pembinaan dan

pemenuhan fisik melalui anggaran Dekonsentrasi dan Dana Alokasi Khusus (DAK).

c. Strategi pendanaan

Untuk mendukung indikator jumlah puskesmas yang memenuhi sarana, prasarana dan alat

(SPA) sesuai standar selain menggunakan dana APBN, menggunakan juga Dana alokasi khusus

(reguler dan afirmasi) dan Dana Dekonsentrasi.

3.1.3. Pelaksanaan

Secara skematis upaya yang dilakukan adalah Penyusunan NSPK, Pertemuan Teknis,

Bimbingan Teknis, Monitoring dan Evaluasi dan kegiatan pendukung lainnya. Adapun

kegiatan yang telah dilaksanakan untuk pemenuhan sarana prasana dan alat kesehatan

di Puskesmas yaitu :

a. Pertemuan evaluasi Pemenuhan Standar SPA Puskesmas (Diuraikan beserta data

dukung/Foto)

b. Penyusunan NSPK untuk mendukung Pemenuhan SPA Puskesmas (Diuraikan beserta data

dukung/Foto)

c. TOT Pemeliharaan SPA Puskesmas (Diuraikan beserta data dukung/Foto)

d. Pertemuan dan Evaluasi Pembangunan Puskesmas Perbatasan dan Tertinggal (Diuraikan

beserta data dukung/Foto)

e. Monev Pembangunan dan Peningkatan Fungsi Fasyankes Primer Lokus Prioritas

(Diuraikan beserta data dukung/Foto

3.1.4. Analisa Capaian

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2018 jumlah puskesmas yang telah memenuhi

sarana, prasarana dan alat sesuai dengan standar sebanyak 6669 puskesmas. jumlah

ini telah melampaui target yang telah ditetapkan sebesar 3600 puskesmas. (terlampir)

Page 33: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

Pencapaian indikator tersebut dihitung berdasarkan jumlah puskesmas yang

memenuhi standar SPA sesuai Permenkes 75 Tahun 2014 dengan batas minimal

sebesar 60%. Prosentase pemenuhan tersebut berdasarkan data aspak dengan

memperhatikan proporsi dari sarana, prasarana dan alat. Rincian besarnya proporsi dari

masing masing komponen tersebut yaitu 50% untuk sarana, 10% untuk prasarana dan

40 % untuk alat.

Beberapa faktor yang mempengaruhi dalam pencapaian indikator yang melampaui dari

target dikarena beberapa hal yaitu :

a. Adanya dukungan dari kementerian dan lembaga terkait lainnya, berupa

pendampingan teknis

b. Advokasi dan sosialisasi yang terus menerus pada pimpinan dinas kesehatan

daerah dalam setiap pertemuan dan kunjungan tentang pentingnya pengisian data

ASPAK, pelaksanaannya berupa pemantauan data aspak dan memberikan laporan

data aspak pada daerah yang masih rendah.

c. Adanya keterikatan pengisian data ASPAK dengan pengusulan anggaran.

d. Adanya bimbingan dan komunikasi secara langsung maupun jarak jauh terhadap

pemenuhan SPA.

e. Adanya kebijakan akreditasi pada Puskesmas mendorong dinas kesehatan daerah

untuk melakukan pemenuhan spa puskesmas.

Rincian jumlah puskesmas yang sesuai standar sampai bulan Desember 2018 terdapat

di dalam lampiran

3.1.5. Perbandingan antara target dan capaian

a. Target dan Capaian di Tahun 2019

Indikator Tercantum dalam Dokumen

Target Capaian

2016 2017 2018 2019 2017 2018

realisasi % realisasi %

Jumlah Puskesmas yang memenuhi sarana prasarana dan alat sesuai standar

1,2,3,4 1400 2800 5600 6000 3210 114 6669 119

Page 34: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

Berdasarkan tabel di atas target pencapaian indikator jumlah puskesmas yang

memenuhi spa sesuai standar tahun 2018 sebesar 3600 Puskesmas, sementara

realisasinya dapat melampaui dari target yaitu sebesar 6669 (119%). Bila dibandingkan

dengan capaian tahun 2017 maka mengalami peningkatan.

3.2. Pembinaan SPA Rumah Sakit di RS Rujukan Nasional

3.2.1. Definisi Operasional

Jumlah RS Rujukan Nasional yang ditingkatkan sarana prasarananya adalah

Jumlah RS Rujukan Nasional yang di tingkatkan sarana prasarananya adalah 14

RS Rujukan Nasional melalui ketetapan Menkes (Kepmenkes No. HK.

02.02/MENKES/390/2014) yang mendapatkan dana APBN /DAK dan ditunjukkan

adanya peningkatan kualitas sarana prasarananya (tidak kumulatif).

3.2.2. Target dan capaian

3.2.3. Pelaksanaan

a. Pertemuan Teknis MFK di RS Rujukan Nasional dan UPT Vertikal untuk

meningkatkan kualitas pengelolaan SPA dalam rangka mendukung akreditasi

Internasional

b. Bimbingan teknis Pemenuhan Sarana Prasarana dan Alat RS Rujukan

Nasional dan UPT Vertikal

c. Revisi Pedoman Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medis

d. Revisi Pedoman Teknis Ambulans

e. Pengembangan Implementasi teknologi Informasi SPA

f. Penyusunan Pedoman Spesifikasi Peralatan Risiko Menengah

g. Langganan Jurnal Bidang Fasilitas/SPA Kesehatan

3.2.4. Analisa Capaian

3.2.5. Perbandingan target dan capain

3.3. Pembinaan SPA Rumah Sakit di RS Rujukan Regional dan propinsi

3.3.1. Definisi Operasional

Jumlah RS Rujukan Regional yang memenuhi sarana parasarana dan alat (SPA)

sesuai standar adalah Jumlah RS Rujukan Regional dan Propinsi yang memenuhi

sarana prasarana dan alat (SPA) sesuai standar adalah 110 RS Rujukan

Regional dan 20 RS Rujukan Propinsi melalui ketetapan SK Dirjen BUK NO.

Page 35: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

HK.02.03/I/0363/2015 yang mendapatkan alokasi APBN/DAK dalam rangka

pemenuhan standar sarana, prasarana dan alat kesehatan dan ditunjukkan

adanya peningkatan pemenuhannya (tidak kumulatif)

3.3.2. Target dan capaian

3.3.3. Pelaksanaan

a. Kegiatan Penilaian Implementasi Green Hospital

b. Pertemuan Teknis MFK sarana prasarana di RS Rujukan Regional dan

Provinsi

c. Bimbingan Teknis sarana prasarana dan alat RS Rujukan Regional dan

Provinsi

d. Pertemuan Teknis Bidang SPA Rujukan Provinsi dan Regional

e. Pertemuan Perencanaan dan Evaluasi Pekerjaan Konstruksi dan Pengadaan

Alat Canggih Rujukan Nasional, Provinsi dan Regional

f. Pertemuan Lintas Sektor dalam rangka mendukung pemenuhan SOPA di RS

Rujukan Propinsi dan Regional

g. Peningkatan Kapabilitas Petugas IPS-RS di Rumah Sakit Rujkukan propinsi

dan Regional

3.3.4. Analisa Capaian

3.3.5. Perbandingan target dan capain

3.4. Pembinaan SPA Rumah Sakit di RS Daerah dengan Kriteria khusus

3.4.1. Definisi Operasional

Jumlah RS daerah yang memenuhi standar dengan kriteria khusus adalah

Rumah Sakit Daerah kelas C dan D (RS di luar RS Rujukan Regional dan

Provinsi) dengan kriteria akreditasi khusus yang ditingkatkan sarana, prasarana,

dan alat kesehatannya melalui DAK/TP (untuk mendorong pencapaian

akreditasi).

3.4.2. Target dan capaian

3.4.3. Pelaksanaan

a. Pengadaan Konsultan Desian Tipikal Bangunan dan prasarana Rumah Sakit

b. Pertemuan binbingan teknis ASPAK di RS

c. Pertemuan Teknis Perencanaan dan Evaluasi SPA di RS dengan Kriteria

khusus

d. Bimbingan Teknis Pengelolaan SPA di RS dengan Kriteria khusus

Page 36: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

3.4.4. Analisa Capaian

3.4.5. Perbandingan target dan capain

3.5. BPFK/Institusi penguji yang mampu memberikan …sesuai standar

3.5.1. Definisi Operasional

Jumlah Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan / Institusi Penguji Fasilitas Kesehatan

yang Mampu Memberikan Pelayanan Sesuai Standar adalah BPFK /Institusi

Penguji yang mampu memberikan pelayanan pengujian/ kalibrasi sesuai

permenkes no. 54 tahun 2015 tentang Pengujian dan Kalibrasi

3.5.2. Target dan capaian

3.5.3. Pelaksanaan

a. Penyusunan NSPK tentang Pengujian dan Inspeksi SPA di Fasyankes lainnya

b. Supervisi dan assessment pelaksanaan perijinan fasyankes lainnya

c. Pertemuan teknis Lintas sector Pemanfaatan Tenaga nuklir Bidang Kesehatan

d. Workshop Peningkatan Kompetensi Inspeksi Listrik Medik

e. Evaluasi Pengelolaan SPA di BPFK/LPFK

f. Bimbingan Teknis, monitoring dan Evaluasi BPFK/LPFK

g. Bimbingan teknis penyelenggaraan Pengujian dan Inspeksi SPA di

BPFK/LPFK

h. Pendampingan penyusunan program/Keg BPFK/LPFK dalam mendukung

PIS-PK, Akreditasi, system rujukan dan DTPK

3.5.4. Analisa Capaian

3.5.5. Perbandingan target dan capain

3.6. Dinkes Propinsi yng mengembangkan RMC

3.6.1. Definisi Operasional

Jumlah Dinas Kesehatan Provinsi yang mengembangkan Unit pemeliharaan

Fasilitas Kesehatan Regional / Regional Maintenance Center adalah Unit

Pemeliharaan fasilitas kesehatan regional/Regional Maintenance Center adalah

unit yang sudah memiliki penetapan dari kepala daerah (kumulatif)

3.6.2. Target dan capaian

3.6.3. Pelaksanaan

a. Peningkatan Peran Dinas Kesehatan dalam pembentukan Regional

Maintenance Center (RMC)

Page 37: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

b. Bimbingan Teknis Pengembangan Regional Maintenance Center (RMC)

c. Workshop Perngelolaan Regional Maintenance Center (RMC) dalam

pemeliharaan Alat Kesehatan

3.6.4. Analisa Capaian

3.6.5. Perbandingan target dan capain

3.7. Pendirian RS UPT kawasan Indonesia Timur

3.7.1. Definisi Operasional

3.7.2. Target dan capaian

3.7.3. Pelaksanaan

a. Pembanguan RS UPT di Wilayah Timur

b. Dukungan PLN untuk Pendirian RS UPT di Kawasan Indonesia Timur

3.7.4. Analisa Capaian

3.7.5. Perbandingan target dan capain

3.8. Layanan Internal

Dukungan manajemen berfungsi memberikan dukungan manajemen pelaksanaan teknis

padafasilitas pelayanan kesehatan, program atau kegiatan ini dilakukan tidak hanya

mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, lebih dari itu untuk

mewujudkan tata pemerintahan yang bersih dan baik, dengan kegiatan perencanaan dan

penganggaran, tatakelola keuangan, ketatausahaan organisasi.

Untuk kegiatan dukungan manajemen program Pengelolaan Sarana Prasarana dan

Peralatan Kesehatan dalam mengawal indikator kinerja Direktorat Fasilitas Pelayanan

Kesehatan yaitu :

1) Belanja Honor Pengelola Anggaran

2) Belanja Bahan Perkantoran

3) Belanja Perjalanan Dinas

4) Pencetakan dan Pengiriman Buku Pedoman

5) Inventarisasi Kekayaan Negara Proses Hibah

6) Alat Pengolah Data

7) Renovasi Ruangan Direktorat

8) Konsinyasi Perencanaan Program tahun 2016

9) Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015

Page 38: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

10) Konsultasi Perencanaan Program, Anggaran SAI dan SIMAK BMN

11) Laporan Keuangan, Kegiatan Direktorat

Page 39: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

3.9. Realisasi Anggaran

LAPORAN PENYERAPAN ANGGARAN

DIREKTORAT FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

PER 31 DESEMBER 2019

NO KEGIATAN ALOKASI REVISI 15 REALISASI S/D

BULAN NOPEMBER

REALISASI BULAN INI

TOTAL REALISASI

SISA ANGGARAN

%

SUBDIT FASYANKES PERMER

6,189,230,000

6,189,230,000

4,597,446,850

1,054,337,300

5,651,784,150

537,445,850

91.32

2051 502 Pembinaan Puskesmas yang memenuhi Sarana, Prasarana dan Alat (SPA) sesuai standar

6,189,230,000

6,189,230,000

4,597,446,850

1,054,337,300

5,651,784,150

537,445,850

91.32

052 Pertemuan Evaluasi Pemenuhan Standar SPA Puskesmas

390,000,000

390,000,000

335,372,000

-

335,372,000

54,628,000

85.99

053 Penyusunan NSPK untuk mendukung pemenuhan SPA di Puskesmas

893,870,000

893,870,000

575,386,200

198,826,000

774,212,200

119,657,800

86.61

054 TOT Pemeliharaan SPA Puskesmas 900,000,000

900,000,000

662,389,000

173,200,000

835,589,000

64,411,000

92.84

058 Pertemuan dan evaluasi pembangunan Puskesmas perbatasan dan daerah tertinggal

1,108,300,000

1,108,300,000

1,059,920,500

-

1,059,920,500

48,379,500

95.63

059 Monev pembangunan dan peningkatan fungsi fasyankes primer lokus prioritas

2,897,060,000

2,897,060,000

1,964,379,150

682,311,300

2,646,690,450

250,369,550

91.36

SUBDIT FASYANKES RUJUKAN

7,110,884,000

7,110,884,000

5,154,835,250

1,376,765,100

6,531,600,350

579,283,650

91.85

2051 503 Pembinaan Sarana, Prasarana dan Alat (SPA) Rumah Sakit di RS Rujukan Nasional

2,160,873,000

2,160,873,000

1,317,499,400

482,365,900

1,799,865,300

361,007,700

83.29

051

Pertemuan teknis MFK di RS Rujukan Nasional dan UPT Vertikal untuk meningkatkan kualitas pengelolaan SPA dalam rangka mendukung akreditasi nasional

455,000,000

455,000,000

423,793,500

-

423,793,500

31,206,500

93.14

052 Bimbingan Teknis Pemenuhan Sarana Prasarana dan Alat RS Rujukan Nasional dan RS UPT Vertikal

305,873,000

305,873,000

240,443,400

50,454,900

290,898,300

14,974,700

95.10

Page 40: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

NO KEGIATAN ALOKASI REVISI 15 REALISASI S/D

BULAN NOPEMBER

REALISASI BULAN INI

TOTAL REALISASI

SISA ANGGARAN

%

053 Revisi Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan peralatan medis

300,000,000

300,000,000

135,501,500

126,640,000

262,141,500

37,858,500

87.38

057 Revisi Pedoman Teknis ambulans 300,000,000

300,000,000

279,598,000

-

279,598,000

20,402,000

93.20

058 Pengembangan dan implementasi teknologi informasi SPA

200,000,000

200,000,000

1,270,000

180,631,000

181,901,000

18,099,000

90.95

059 Penyusunan Pedoman Spesifikasi Peralatan Risiko Menengah

300,000,000

300,000,000

142,903,000

124,640,000

267,543,000

32,457,000

89.18

060 Langganan Jurnal Bidang Fasilitas/SPA Kesehatan

300,000,000

300,000,000

93,990,000

-

93,990,000

206,010,000

31.33

2051 504 Pembinaan Sarana, Prasarana dan Alat (SPA) Rumah Sakit Rujukan Regional dan Propinsi sesuai standar

2,760,000,000

2,760,000,000

2,077,777,850

512,276,700

2,590,054,550

169,945,450

93.84

051 Kegiatan Penilaian Implementasi Green Hospital

210,000,000

210,000,000

202,559,800

3,400,700

205,960,500

4,039,500

98.08

052 Pertemuan teknis MFK sarana prasarana di Rumah Sakit Rujukan Regional dan Propinsi

550,000,000

550,000,000

486,004,900

22,000,000

508,004,900

41,995,100

92.36

057 Bimbingan teknis Sarana Prasarana dan Alat RS Rujukan Regional dan propinsi

300,000,000

300,000,000

180,265,000

118,316,000

298,581,000

1,419,000

99.53

058 Pertemuan Teknis Bidang SPA RS Rujukan Provinsi dan Regional

450,000,000

450,000,000

394,521,000

-

394,521,000

55,479,000

87.67

059

Pertemuan Perencanaan dan evaluasi pekerjaan konstruksi dan pengadaan alat canggih RS Rujukan Nasioanl, Provinsi dan regional

450,000,000

450,000,000

66,400,000

368,480,000

434,880,000

15,120,000

96.64

060

Pertemuan lintas sektor dalam rangka mendukung pemenuhan SPA di Rumah Sakit Rujukan Propinsi dan Regional

400,000,000

400,000,000

382,026,500

80,000

382,106,500

17,893,500

95.53

Page 41: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

NO KEGIATAN ALOKASI REVISI 15 REALISASI S/D BULAN NOPEMBER

REALISASI BULAN INI

TOTAL REALISASI

SISA ANGGARAN

%

061

Peningkatan kapabilitas petugas instalasi pengelola sarana prasarana dan peralatan RS (IPS RS) di Rumah Sakit Rujukan Propinsi dan Regional

400,000,000

400,000,000

366,000,650

-

366,000,650

33,999,350

91.50

2051 505 Pembinaan Sarana, Prasarana dan Alat (SPA) Rumah Sakit di RS Daerah yang memenuhi standar dengan kriteria khusus

2,190,011,000

2,190,011,000

1,759,558,000

382,122,500

2,141,680,500

48,330,500

97.79

052 Pengadaan konsultan desain tipikal (Prototype) Bangunan dan prasarana rumah sakit

165,696,000

310,266,000

59,009,000

218,469,000

277,478,000

32,788,000

167.46

055 Pertemuan bimbingan teknis ASPAK di RS

1,134,540,000

1,040,434,000

890,678,200

141,653,500

1,032,331,700

8,102,300

90.99

056 Pertemuan teknis perencanaan dan evaluasi SPA di RS dengan Kriteria Khusus

566,000,000

524,016,000

497,416,000

22,000,000

519,416,000

4,600,000

91.77

057 Bimbingan Teknis Pengelolaan SPA di RS dengan Kriteria khusus

323,775,000

315,295,000

312,454,800

-

312,454,800

2,840,200

96.50

SUBDIT FASYANKES LAINNYA

3,562,054,000

3,562,054,000

2,965,442,500

502,849,350

3,468,291,850

93,762,150

97.37

2051 506 Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan/Institusi Penguji Fasilitas Kesehatan yang mampu memberikan pelayanan sesuai standar

2,570,080,000

2,570,080,000

2,056,021,000

434,629,350

2,490,650,350

79,429,650

96.91

058 Penyusunan NSPK tentang pengujian dan inspeksi SPA di Fasyankes lainnya

1,090,999,000

1,090,999,000

634,440,000

432,675,000

1,067,115,000

23,884,000

97.81

059 Supervisi dan assesment pelaksanaan perijinan fasyankes lainnya

160,906,000

160,906,000

157,314,000

-

157,314,000

3,592,000

97.77

061

Pertemuan teknis lintas sektor pemanfaatan tenaga nuklir bidang kesehatan

265,806,000

265,806,000

248,781,500

1,060,000

249,841,500

15,964,500

93.99

Page 42: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

NO KEGIATAN ALOKASI REVISI 15 REALISASI S/D BULAN NOPEMBER

REALISASI BULAN INI

TOTAL REALISASI

SISA ANGGARAN

%

063 Workshop peningkatan Kompetensi Inspeksi Listrik medik

318,000,000

318,000,000

292,362,200

-

292,362,200

25,637,800

91.94

064 Evaluasi Pengelolaan SPA di BPFK/LPFK

233,649,000

233,649,000

224,986,000

-

224,986,000

8,663,000

96.29

066 Bimbingan Teknis, monitoring dan evaluasi di BPFK/LPFK

151,160,000

151,160,000

150,097,650

894,350

150,992,000

168,000

99.89

067 Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Pengujian dan Inspeksi SPA di BPFK/LPFK

151,160,000

151,160,000

149,685,450

-

149,685,450

1,474,550

99.02

068

Pendampingan penyusunan Prog/Keg BPFK/LPFK dalam mendukung PIS-PK, Akreditasi, sistem rujukan dan DTPK

198,400,000

198,400,000

198,354,200

-

198,354,200

45,800

99.98

2051 507

Dinas Kesehatan Propinsi yang mengembangkan Unit pemeliharaan Fasilitas Kesehatan Regional/Regional Maintenance Center

991,974,000

991,974,000

909,421,500

68,220,000

977,641,500

14,332,500

98.56

056 Peningkatan Peran Dinas Kesehatan dalam pembentukan RMC

359,811,000

359,811,000

356,191,300

-

356,191,300

3,619,700

98.99

059 Bimbingan teknis Pengembangan RMC

311,310,000

311,310,000

233,343,000

68,220,000

301,563,000

9,747,000

96.87

063 Workshop Pengelolaan RMC dalam pemeliharaan alat kesehatan

320,853,000

320,853,000

319,887,200

-

319,887,200

965,800

99.70

DIT FASYANKES 434,671,085,000

434,671,085,000

182,390,605,651

216,848,032,313

399,238,637,964

35,432,447,036

91.85

2051 509 Pendirian RS UPT di Kawasan Timur (Prioritas)

434,671,085,000

434,671,085,000

182,390,605,651

216,848,032,313

399,238,637,964

35,432,447,036

91.85

051 Pembangunan RS UPT di Wilayah Timur

152,749,425,000

152,749,425,000

113,741,216,661

39,005,629,614

152,746,846,275

2,578,725

100.00

052

Dukungan PLN untuk pendirian RS UPT di kawasan Indonesia Timur

281,921,660,000

281,921,660,000

68,649,388,990

177,842,402,699

246,491,791,689

35,429,868,311

87.43

NO KEGIATAN ALOKASI REVISI 15 REALISASI S/D BULAN NOPEMBER

REALISASI BULAN INI

TOTAL REALISASI

SISA ANGGARAN

%

Page 43: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

SUBBAG TATA USAHA

4,919,436,000

5,030,596,000

4,335,989,370

627,449,100

4,963,438,470

(44,002,470)

100.89

2051 970 Layanan Dukungan Manajemen

3,998,961,000

4,110,121,000

3,605,539,270

493,775,350

4,099,314,620

10,806,380

102.51

051 Penyusunan rencana program dan penyusunan anggaran

421,680,000

462,021,000

321,793,800

129,511,200

451,305,000

10,716,000

107.03

052 Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi

1,908,478,000

1,971,332,000

1,945,102,300

129,967,600

2,075,069,900

(103,737,900)

108.73

053 Pengelolaan keuangan dan perbendahaan

487,024,000

479,368,000

429,510,700

24,156,400

453,667,100

25,700,900

93.15

054 Pengelolaan Kepegawaian 39,220,000

39,220,000

17,627,400

12,484,000

30,111,400

9,108,600

76.78

055 Pelayanan umm, pelayanan rumah tangga dan perlengkapan

1,142,559,000

1,158,180,000

891,505,070

197,656,150

1,089,161,220

69,018,780

95.33

2051 994 Layanan perkantoran

920,475,000

920,475,000

730,450,100

133,673,750

864,123,850

56,351,150

93.88

002 Operasional dan pemeliharaan kantor 920,475,000

920,475,000

730,450,100

133,673,750

864,123,850

56,351,150

93.88

TOTAL ANGGARAN 456,452,689,000

456,563,849,000

199,444,319,621

220,409,433,163

419,853,752,784

36,598,936,216

91.98

Page 44: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

BAB IV KINERJA PENCAPAIAN KEGIATAN PENDUKUNG INDIKATOR

4.1. ASPAK

4.1.1. ASPAK di Rumah Sakit dalam mendukung Reviu kelas RS

Dalam rangka pemenuhan salah satu target capaian Rencana Aksi Optimalisasi Pelaksanaan

Program Jaminan Kesehatan Nasional, Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan memiliki tugas

terkait dengan Penyempurnaan sistem ASPAK dan Sosialisasi pengisian data Aspak untuk RS

Swasta. Tugas tersebut merupakan sub komponen penting dalam rangka menjamin

ketersediaan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia pada fasilitas kesehatan

bersama pemerintah daerah, TNI/Polri dan Swasta. Dalam arti bahwa fasilitas kesehatan rumah

sakit atau fasilitas kesehatan tingkat lanjut yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi

peserta JKN harus memiliki sarana, prasarana dan alat kesehatan sesuai dengan standar yang

berlaku dalam rangka menunjang kompetensi pelayanan yang bermutu. Hal ini, salah satunya

melalui pemantauan pemenuhan standar sarana prasarana dan alat kesehatan melalui Aplikasi

Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan (ASPAK).

Melalui sistem ASPAK, kondisi sarana prasarana dan alat (SPA) rumah sakit baik milik

pemerintah maupun swasta yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dapat dipantau dan

divalidasi oleh Dinas Kesehatan setempat (Kab/Kota/Provinsi/Kemenkes) sesuai dengan

kewenangannya. Hal ini juga berkaitan dengan sistem pengawasan dalam rangka perizinan dan

atau perpanjangan izin rumah sakit, sesuai dengan acuan Peraturan Menteri Kesehatan No 56

Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit. Melalui pengembangan dashboard

ASPAK, akan memudahkan bagi rumah sakit maupun Dinas Kesehatan Kab/Kota/Provinsi dan

Kemenkes memantau kesesuaian standar berdasarkan tingkat pemenuhan (persentase) dan

indikator lainnya, serta dalam rangka penguatan perencanaan SPA bagi rumah sakit milik

pemerintah.

A. Dasar Hukum

1. Instruksi Presiden 8 Tahun 2017 Tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan

Kesehatan Nasional

2. Peraturan Menteri Kesehatan No 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan

Rumah Sakit.

3. Peraturan Menteri Kesehatan No 24 Tahun 2016 tentang Persyaratan Teknis Bangunan

dan Prasarana Rumah Sakit.

4. Peraturan Menteri Kesehatan No 31 Tahun 2018 tentang Aplikasi Sarana, Prasarana dan

Alat Kesehatan.

B. Uraian Rencana Aksi

Uraian dan capaian Rencana Aksi terkait Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan

sebagaimana tabel berikut ini:

Page 45: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

C. Upaya yang telah dilakukan

Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka untuk mencapai target B12 yaitu:

1. Penyempurnaan sistem ASPAK

a. Interoperabilitas Aspak dengan Aplikasi E-Rengar & E-Monev

Interoperabilitas ASPAK dengan sistem perencanaan (e-planning/erengar dan e-

monev) telah dilakukan dalam rangka proses alur perencanaan anggaran Dana

Alokasi Khusus. Bagi rumah sakit yang akan mengajukan usulan anggaran melalui

sistem e-planning akan terlebih dahulu mengisi dan atau meng-update data ASPAK

tahun sebelumnya sehingga mencapai indikator hijau (lengkap), dan divalidasi oleh

Dinas Kesehatan Kab/Kota/Provinsi. Dengan indikator hijau, maka rumah sakit yang

bersangkutan akan dapat mengakses sistem perencanaan online atau e-planning.

- Terlampir link publikasi terkait integrasi perencanaan dengan ASPAK:

http://yankes.kemkes.go.id/read-menuju-akuntabilitas-melalui-perencanaan-

program-pelayanan-kesehatan-berbasis-elektronik-eplanning-dan-sipermon-

725.html

- Capture screen sistem perencanaan terintegrasi antara RS Online, ASPAK dan

Eplanning

Sumber : http://sirs.yankes.kemkes.go.id/sipermon/pages/statusnasional?prop=11prop

b. Tersedianya Dashboard ASPAK

ASPAK selain untuk pemetaan sarana, prasarana dan alat kesehatan juga telah

dikembangkan seiring dengan kebutuhan dalam rangka pengambilan keputusan

maupun perizinannya. Beberapa fitur seperti pengembangan dashboard pada

ASPAK untuk memudahkan monitoring dan evaluasi Dinas Kesehatan

Kab/Kota/Provinsi dan Kementerian Kesehatan dalam menilai capaian / tingkat

pemenuhan, penyebaran, maupun perizinan, sarana, prasarana dan kalibrasi alat

kesehatan di Indonesia.

Beberapa fitur dashboard ASPAK yang telah dikembangkan yaitu dapat terlihat pada

capture screen sistem berikut ini:

Page 46: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

a. Dashboard monitoring aksesibiliatas rumah sakit yang melakukan Update Data

ASPAK tahun 2018.

Sumber : http://sirs.yankes.kemkes.go.id/fo/home/aspak

b. Dashboard lokasi geospasial rumah sakit (contoh di Provinsi Sumatera Utara)

c. Fitur Dashboard Analisis Data rumah sakit

Page 47: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

d. Dashboard tingkat validasi, update, kelengkapan, standar rumah sakit

e. Dashboard jumlah alat kesehatan per Provinsi

Page 48: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

f. Dashboard jumlah alat kesehatan di Rumah Sakit wilayah Jakarta Selatan

2. Tersedianya data SPA RS Swasta di Aspak

Ketersediaan data SPA rumah sakit swasta melalui data ASPAK dibuktikan dengan

pengisian data SPA rumah sakit milik swasta pada ASPAK. Target yang ditetapkan pada

B12 yaitu minimal 10% RS swasta mengisi ASPAK. Dalam hal ini upaya berupa sosialisasi

sistem ASPAK dan kebijakan terkait dilakukan dalam bentuk pertemuan maupun penerbitan

regulasi peraturan menteri dan surat edaran. Beberapa surat edaran yang diterbitkan terkait

pengisian ASPAK dalam mendukung program JKN yaitu:

a. Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02/V/4413/2018

Tgl. 12 September 2018 tentang Pengisian ASPAK.

b. Penerbitan Permenkes 31 tahun 2018 tentang ASPAK pada tanggal 18 Juli 2018.

Page 49: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

c. Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02/III/4776/2018

tgl 8 Oktober 2018 tentang Review Kelas Rumah Sakit.

d. Sosialisasi ASPAK bagi RS swasta dengan mengoptimalkan dana Dekonsentrasi

Program Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Provinsi.

Hasil yang dicapai pada B012

Berdasarkan informasi pada dashboard ASPAK pada akhir Bulan Desember 2018 dari total

sebanyak 2789 Rumah Sakit baik milik pemerintah maupun swasta di 34 Provinsi telah

mengisi ASPAK sebanyak 2.659 RS (95,8%), dan hanya sebanyak 127 rumah sakit yang

belum mengisi (semua swasta), sehingga dari jumlah RS swasta di Indonesia sebanyak

1790 RS telah mengisi ASPAK sebanyak 1663 atau 92,9%. Capaian ini sudah melebihi

target 10% RS swasta yang mengisi ASPAK. Adapun rincian distribusi RS yang mengisi

ASPAK baik milik pemerintah dan swasta sebagai berikut:

Tabel Distribusi Pengisian ASPAK per Provinsi

1 NAD 67 66 1 98,51

2 Sumatera Utara 210 165 45 78,57

3 Sumatera Barat 72 72 0 100

4 Riau 69 69 0 100

5 Jambi 41 40 1 97,56

6 Sumatera Selatan 78 77 1 98,72

7 Bengkulu 23 23 0 100

8 Lampung 77 76 1 98,7

9 Bangka Belitung 23 23 0 100

10 Kepulauan Riau 31 30 1 96,77

11 DKI Jakarta 190 181 9 95,26

12 Jawa Barat 348 340 8 97,7

13 Jawa Tengah 300 283 17 94,33

14 DI Yogyakarta 76 76 0 100

15 Jawa Timur 379 377 2 99,47

16 Banten 110 108 2 98,18

17 Bali 69 66 3 95,65

18 Nusa Tenggara Barat 36 34 2 94,44

19 Nusa Tenggara Timur 51 48 3 94,12

20 Kalimantan Barat 50 46 4 92

21 Kalimantan Tengah 26 26 0 100

22 Kalimantan Selatan 44 42 2 95,45

23 Kalimantan Timur 53 53 0 100

24 Kalimantan Utara 10 10 0 100

25 Sulawesi Utara 46 43 3 93,48

26 Sulawesi Tengah 35 35 0 100

27 Sulawesi Selatan 104 96 8 92,31

28 Sulawesi Tenggara 34 30 4 88,24

29 Gorontalo 13 13 0 100

30 Sulawesi Barat 12 10 2 83,33

31 Maluku 28 25 3 89,29

32 Maluku Utara 20 19 1 95

33 Papua Barat 18 18 0 100

34 Papua 43 39 4 90,7

2786 2659 127 95,8Total Rumah Sakit

Belum

Mengisi

Aspak

Propinsi NoJumlah

Faskes

Aktif

Mengisi

Aspak

% RS yg sdh

input SPA

Page 50: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

4.2. PRESTASI

4.2.1. Nominator Anugerah ASN Tahun 2019 Kategori PPT Teladan

4.2.2. TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019

Unit Pemeliharaan Regional Alat Kesehatan / Regional Maintenance Center (RMC)

merupakan upaya terobosan dalam mengatasi permasalahan pemeliharaan alat kesehatan

pada fasilitas kesehatan tingkat pertama khususnya di Pusat Kesehatan Masyarakat

(Puskesmas).

Lokasi Puskesmas yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, menjadi tantangan

tersendiri dalam upaya pemeliharaan rutin alat kesehatan, terkait keterbatasan sumber

daya manusia dan anggaran di bidang teknik pemeliharaan alat kesehatan. Dengan adanya

RMC ini diharapkan dapat meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan di

Puskesmas.

Page 51: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

4.2.3. Juara 1 lomba Penilaian Internal Kantor Berbudaya Bersih

Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan berhasil meraih juara 1 dalam lomba internal yang

diselenggarakan pada periode bulan Maret 2018 dan September 2019, dengan tema

Penilaian Kantor Berbudaya Bersih dan Rapi, Sehat, Hemat, Aman, Nyaman serta Ramah

Lingkungan di Lingkungan Kantor Kementerian Kesehatan.

Penghargaan ini dapat diraih berkat komitmen Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan

yang selalu berusaha menciptakan lingkungan kerja yang baik dalam berbagai aspek yang

diperlukan. Harapannya komitmen ini akan terus terpelihara dan dapat meningkatkan

kualitas kerja serta prestasi yang dapat diraih oleh Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Page 52: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

4.3. Inovasi

4.3.1. Merancang Prototype Sarana Container multi fungsi untuk ruang OK Pasca Bencana dan

Pos Kesehatan Mudik.

Seperti ketahui bersama, Indonesia merupakan negara rawan bencana baik bencana alam

seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, banjir disertai tanah longsor, gempa bumi,

tsunami, dan aktivitas gunung api, maupun bencana akibat ulah manusia, seperti

kecelakaan dan konflik/kerusuhan. Situasi tersebut disebabkan oleh aspek geografis,

demografis, teknologi, serta keragaman dalam kehidupan berpolitik, sosial ekonomi,

kesukuan, dan agama negara kita. Kejadian bencana tentunya menimbulkan dampak

kesehatan. Contohnya, korban massal, pengungsian, masalah pangan dan gizi, masalah

ketersediaan air bersih, masalah sanitasi lingkungan, terganggunya pengendalian vektor,

penyakit menular, masalah Post Traumatic Stress Disorders, kelangkaan tenaga kesehatan,

dan kerusakan fasilitas kesehatan. Berdasarkan pengalaman dalam menangani krisis akibat

bencana, kerusakan fasilitas kesehatan yang terjadi sering mengganggu pelayanan

kesehatan. Selain itu, dalam situasi bencana/kedaruratan, timbulnya korban massal

memerlukan penguatan fasilitas kesehatan yang ada untuk memberikan jaminan pelayanan

kesehatan bagi korban bencana.

Untuk tetap dapat memberikan pelayanan kesehatan bagi korban bencana, diperlukan

upaya penguatan pelayanan kesehatan melalui pendirian Pelayanan Kesehatan Lapangan

seperti mendirikan tenda ataupun kontainer untuk pelayanan kesehatan.

Keberhasilan Pelayanan Kesehatan Lapangan bergantung pada pengelolaan yang baik

pada tahap persiapan, pelaksanaan, dan pasca-pemanfaatannya. Buku Pedoman Rumah

Sakit Lapangan ini diharapkan dapat menjadi pedoman yang memandu pelaksana dalam

persiapan, pendirian, penyimpanan, perawatan, serta manajemen operasional Pelayanan

Kesehatan Lapangan yang nantinya dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada

saat terjadi bencana melalui pengelolaan Pelayanan Kesehatan Lapangan secara efektif

dan efisien.

4.3.2. MERANCANG DAN MENGAWAL PEMBANGUNAN 629 PUSKESMAS MODERN

BESERTA DUKUNGANNYA DI DAERAH PERBATASAN NEGARA / DTPK DENGAN

PENDEKATAN PROTOTYPE MODERN DAN TERSTANDAR TH 2017-2019

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbentang seluas 1.905 juta km persegi.

Dengan bentang alam yang luas, Indonesia masih dihadapkan dengan persoalan Daerah

Perbatasan termasuk daerah Terpencil dan Kepulauan. Tantangan pembangunan

kesehatan tersebut berkaitan dengan berbagai issu yang ada di daerah Daerah Perbatasan

Page 53: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

termasuk daerah Terpencil dan Kepulauan antara lain kondisi geografis yang sulit, tingkat

ekonomi yang rendah serta kelangkaan sumber daya manusia kesehatan. Kondisi tersebut

sering menjadi penyebab sulitnya mengakses fasilitas kesehatan.

Untuk mendukung optimalisasi pelayanan kesehatan di Daerah Perbatasan termasuk

daerah Terpencil dan Kepulauan Kementerian Kesehatan melakukan berbagai upaya

diantaranya adalah pemenuhan sarana, prasarana dan alat bagi puskesmas yang berada di

daerah tertinggal. Melalui upaya perbaikan fasilitas pelayanan kesehatan tersebut

diharapkan dapat mendukung peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan di daerah

perbatasan dan terpencil di Indonesia.

Sebagai upaya mewujudkan peran pemerintah hadir di masyarakat Indonesia yang hidup

dipinggir atau Daerah Perbatasan termasuk daerah Terpencil dan Kepulauan, Kementerian

Kesehatan melakukan berbagai upaya guna mendukung pemenuhan pelayanan kesehatan

di daerah tersebut. Salah satunya adalah pemenuhan sarana, prasarana dan alat melalui

dana DAK afirmasi. Melalui dana tersebut dilaksanakan pembangunan gedung Puskesmas

yang modern dan representative beserta fasilitas pendukungnya di daerah Daerah

Perbatasan termasuk daerah Terpencil dan Kepulauan.

Pembangunan tersebut mengikuti Prototype Puskesmas modern sesuai dengan Pedoman

Pembanguan dan Peningkatan Fungsi Bangunan Puskesmas. Sampai dengan tahun 2019

telah terbangun 629 Puskesmas di daerah Perbatasan dan Tertingga. Kegiatan ini

dikomandoi oleh Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan mulai tahun 2017 sampai dengan

saat ini.

Pada tahun 2017 telah dibangun 110 Puskesmas Perbatasan di 48 Kabupaten/Kota.

Selanjutnya pada tahun 2018 dibangun 249 Puskesmas di daerah perbatasan dan tertinggal

di 49 Kabupaten. Dan tahun ini akan dibangun 270 pembangunan Puskesmas perbatasan

dan tertinggal di 98 Kabupaten

Prototype Puskesmas Modern Puskesmas Reni – Raja Ampat

Page 54: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

4.3.3. MERANCANG PEMBANGUNAN DAN MENGAWAL PENYELESAIAN RSUP BARU DI

INDONESIA, YAITU RSUP dr. J. LEIMENA AMBON TH 2018-2019

Pendirian RS UPT di Kawasan Timur Indonesia (KTI) merupakan program prioritas nasional (Pro

PN) Kementerian Kesehatan dalam rangka percepatan penyediaan akses pelayanan rujukan tersier

yang berkualitas sekaligus sebagai upaya menurunkan disparitas pelayanan kesehatan rujukan

yang bermutu bagi masyarakat di KTI. Hal ini sejalan dengan program Pemerataan Pembangunan

Antar Wilayah Terutama Kawasan Timur Indonesia (KTI) pada Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPJMN) 2014-2019, bahwa arah kebijakan utama pembangunan wilayah nasional

difokuskan untuk mempercepat pemerataan pembangunan antar wilayah yang dapat mendorong

transformasi dan akselerasi pembangunan wilayah Kawasan Timur Indonesia termasuk bidang

kesehatan.

Pembangunan RS UPT Vertikal di Ambon telah dilaksanakan tahap perencanaan sejak tahun 2017

dan target operasional awal (soft launching) pada Oktober 2019. Dalam rangka mendukung

pencapaian output pendirian RS UPT Vertikal di Ambon, Kementerian Kesehatan melibatkan

berbagai pihak terutama Pemerintah Daerah Provinsi/Kab/Kota terkait dengan penyiapan lahan

hingga dukungan penyusunan dokumen perencanaan study kelayakan dan dokumen lingkungan

(AMDAL). Selain itu, atas persetujuan Pemerintah Daerah Provinsi Maluku, pada Pembangunan RS

UPT Vertikal di Ambon ditetapkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari unsur pemerintah daerah

(Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Maluku). Bentuk kolaborasi Pemerintah

Pusat dan Daerah sangat menentukan keberhasilan pencapaian output yang diharapkan.

Puskesmas Ainiba Belu - NTT Puskesmas Pasim - Asmat-Papua

Page 55: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

Sumber pendanaan Pembangunan RS UPT Vertikal di KTI bersumber APBN dan Loan (ISPHERE),

maupun Pemerintah Daerah yang dilaksanakan secara sinergis. Untuk sumber APBN Kementerian

Kesehatan untuk mendanai penyusunan DED dan Masterplan Pembangunan RS UPT Vertikal di

NTT dan Papua, serta mendanai jasa konsultansi MK dan perencana sampai biaya pembangunan

konstruksi gedung RS UPT Vertikal di Ambon. Sedangkan Pemerintah Daerah mendanai kegiatan

penyusunan Study Kelayakan dan AMDAL.

4.3.4. MERANCANG PERSIAPAN PEMBANGUNAN RSUP BARU LAINNYA DI INDONESIA

TIMUR, YAITU RSUP DI KUPANG DAN WAMENA

Pendirian RS UPT di Kawasan Timur Indonesia (KTI) merupakan program prioritas nasional

(Pro PN) Kementerian Kesehatan dalam rangka percepatan penyediaan akses pelayanan rujukan

tersier yang berkualitas sekaligus sebagai upaya menurunkan disparitas pelayanan kesehatan

rujukan yang bermutu bagi masyarakat di KTI. Hal ini sejalan dengan program Pemerataan

Pembangunan Antar Wilayah Terutama Kawasan Timur Indonesia (KTI) pada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2014-2019, bahwa arah kebijakan utama

pembangunan wilayah nasional difokuskan untuk mempercepat pemerataan pembangunan antar

wilayah yang dapat mendorong transformasi dan akselerasi pembangunan wilayah Kawasan Timur

Indonesia termasuk bidang kesehatan. Pembangunan RS UPT Vertikal di NTT dan Papua mulai

dilaksanakan tahap perencanaan tahun 2018 dan rencana mulai tahap pembangunan gedung

(konstruksi) tahun 2019-2020. Pembangunan RS UPT di KTI dilaksanakan melalui proses

pelelangan/pengadaan barang/jasa yang menghasilkan dokumen perencanaan (RS UPT Vertikal

NTT dan Papua). Penyiapan Pembangunan RS UPT di NTT dan Papua adalah kegiatan tahap

perencanaan yaitu penyusunan dokumen DED dan Masterplan yang menjadi acuan dalam proses

pembangunan.

Pembangunan RSUP dr. J. Leimena, Ambon

Page 56: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

Denah dan Laporan DED RS UPT Wamena

Page 57: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

4.3.5. MERANCANG DAN MENGAWAL PEMBANGUNAN KLINIK KESEHATAN HAJI YANG

BARU DI MADINAH DAN MAKKAH

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan teah melakukan pembangunan Klinik Kesehatan Haji

Indonesia (KKHI) di Madinah dan Makkah. Lokasi KKHI ini sangat strategis. Aspek tata ruang dan

kemudahan akses sangat diutamakan saat perencanaan awal pembangunan KKHI. Tujuan

pembangunan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) adalah meningkatkan pelayanan kesehatan

bagi seluruh jamaah haji Indonesia yang membutuhkan. KKHI ini akan melayani jamaah haji yang

memerlukan penanganan kesehatan rujukan dari kloter atau sektor agar para jamaah yang dirawat

bias cepat pulih sehingga dapat beraktivitas dan beribadah kembali dengan lancar untuk

menunaikan ibadah hajinya. Fasilitas kesehatan ini akan dilengkapi dengan ruang perawatan, ICU,

ruang emergensi, ruang obat, klinik gigi, poliklinik umum, laboratorium, radiologi dan fasilitas

rujukan. Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) ini mempunyai banyak keunggulan yaitu daya

tampung yang besar, akses mudah, pada bangunan terdapat pemisahan zonasi publik dan privat,

alur pelayanan dan jenis pelayanan kesehatan.

KKHI Madinah

Page 58: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria
Page 59: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria
Page 60: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

4.3.6. MERANCANG DAN MENGAWAL PEMBANGUNAN KLINIK HIBAH PEMERINTAH

INDONESIA DI INDONESIA ISLAMIC CENTRE, KABUL – AFGHANISTAN TAHUN 2019

Sejak tahun 2010 Pemerintah Indonesia telah membuat komitmen untuk memberikan bantuan

kepada Pemerintah dan Rakyat Afghanistan berupa pembangunan Indonesia Islamic Center (IIC)

yang terdiri dari bangunan Mesjid, Perpustakaan, Klinik dan Social House. Tujuan dari pemberian

bantuan tersebut adalah untuk membantu terciptanya perdamaian dan rekonsiliasi di Afghanistan

yang sudah lebih dari 35 (tiga puluh lima) tahun dilanda konflik bersenjata.

Bangunan klinik dengan luas total 1212 m2 yang terdiri atas 3 (tiga) lantai, beserta peralatan

kesehatan dan meubelair, akan memberikan pelayanan kesehatan dasar namun memadai bagi

masyarakat di sekitar lokasi. Mengingat saat ini, di wilayah sekitar lokasi tidak terdapat fasilitas

kesehatan yang memadai. Lokasi pembangunan Klinik adalah di dalam komplek Indonesia Islamic

Center yang terletak di Ahmad Shah Baba Mina, Distrik #12 Kota Kabul (Kabul Municipality),

Afghanistan, di atas lahan seluas 10.000 meter2 yang telah disediakan oleh Walikota Kabul untuk

pembangunan Indonesia Islamic Centre.

Tujuan pembangunan klinik kesehatan adalah untuk menyediakan akses terhadap basic health

service (pelayanan kesehatan dasar) untuk penduduk di sekitar IIC, yaitu sejumlah 2.500 orang

karena tidak ada basic health service dalam radius 15 km. Kebutuhan klinik ini terutama untuk unit

pelayanan ibu dan bayi, obstetrics unit, internal medicine unit dan mental health unit.

Penerima manfaat dari pembangunan Klinik ini adalah:

1. Pemerintah Indonesia berupa meningkatnya hubungan bilateral Indonesia – Afghanistan serta

postur politik Indonesia di Afghanistan.

2. Dua ribu lima ratus warga lokal yang berdomisili di sekitar area Indonesia Islamic Center,

dimana belum terdapat fasilitas kesehatan dalam radius 15 KM.

3. Masyarakat dan Pemerintah Afghanistan mendapatkan manfaat berupa adanya penambahan

sarana dan prasarana untuk mencapai upaya rekonsiliasi dan perdamaian di Afghanistan.

Indonesia Islamic Center (IIC) Kabul - Afghanistan

Page 61: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

4.3.7. MERANCANG DAN MENYEDIAKAN PROTOTYPE RUANG-RUANG RUMAH SAKIT

TERSTANDAR UNTUK MEMUDAHKAN PEMERINTAH/PEMDA DALAM

MEMBANGUN RS

Rumah sakit haruslah memenuhi persyaratan keselamatan diantaranya adalah Persyaratan

keselamatan struktur bangunan, kemampuan bangunan menanggulangi bahaya kebakaran, bahaya

petir, bahaya kelistrikan, instalasi gas medik, inastalasi uap dan instalasi bahan bakar gas.

Persyaratan sistem ventilasi, pencahyaan, instalasi air, instalasi pengolahan limbah dan bahan

bangunan. Persyaratan kenyamanan ruang gerak dan hubungan antar ruang, kenyaman termal,

kenyamanan terhadap tingkat getaran dan kebisingan. Persyaratan tanda arah (signage), koridor,

tangga, ramp, lift, toilet dan sarana evakuasi yang aman bagi semua orang termasuk penyandang

disabilitas dan lansia. Untuk memudahkan dalam penyampaian desain rumah sakit yang memnuhi

aspak tersebut dirancang suatu model atau prototipe yang menggambarkan tata letak dan desain

rumah sakit seperti asilnya.

Existing yang perlu dilakukan pembenahan agar sesuai standar

Page 62: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

Prototype Ruangan Rumah Sakit

Page 63: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

4.3.8. MERANCANG DAN MENGAWAL PEMBANGUNAN/PENYEDIAAN POS KESEHATAN

MUDIK LEBARAN DAN NATAL/TAHUN BARU

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus

diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Dalam rangka untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan

pada suatu kawasan/lingkungan tertentu maupun suatu kondisi tertentu, baik bencana, perjalanan

arus mudik/balik, peristiwa/kejadian (event/occasion) yang melibatkan banyak massa atau kondisi

khusus lainnya, maka perlu diselenggarakan upaya kesehatan, dalam hal ini melalui kegiatan pos

kesehatan.

Fungsi pos kesehatan adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan baik promotif, preventif

dan kuratif yaitu berupa konsultasi kesehatan, pemeriksaan kesehatan, pelayanan kesehatan

tradisional, pelayanan kegawatdaruratan dan pelayanan transportasi rujukan medis. Selain itu pos

kesehatan juga disarankan dapat memberikan pelayanan promosi kesehatan dan pencegahan

penyakit seperti penyediaan informasi kesehatan dan pemeriksaan tekanan darah.

Penyelenggaraan pos kesehatan harus memperhatikan ketersediaan layanan, petugas kesehatan,

peralatan kesehatan, obat-obatan, bahan habis pakai, serta dipastikan berjalannya sistem rujukan

yang baik sehingga pos kesehatan ini dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Diharapkan

masyarakat dapat memanfaatkan pos kesehatan ini untuk mendapatkan pelayanan kesehatan

dengan mudah dan nyaman. Demikian pula, petugas kesehatan akan dapat memberikan pelayanan

dengan nyaman dan maksimal karena didukung dengan sarana prasarana, peralatan dan

perbekalan kesehatan yang memadai.

Page 64: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

Tenda Pos Kesehatan

Page 65: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

4.3.9. MERANCANG DAN MENGKOORDINIR PEMBANGUNAN PUSKESMAS SEMENTARA

PASCA GEMPA DI NTB DAN SULAWESI TENGAH

Gempa di Palu dan Lombok yang terjadi pada tahun 2018 meluluh lantakkan berbagai fasilitas

pelayanan kesehatan yang ada di wilayah tersebut termasuk Puskesmas. Di wilayah Propinsi Nusa

Tenggara Barat tercatat wilayah kabupaten Lombok Timur, Lombok Utara dan Sumbawa Barat

memiliki jumlah terbesar puskesmas yang mengalami kerusakan. Sementara di wilayah proponsi

Sulawesi Tengah kerusakan yang terbesar ada di wilayah kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala.

Untuk kepentingan pelayanan kesehatan dilaksanakan pembangunan Puskesmas sementara . Utuk

pembangunan tersebut Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan menyiapkan Design Bangunan

Puskesmas Sementara dan melaksanakan koordinasi dengan pihak pihak terkait dalam

pelaksanaan pembangunan tersebut.

Contoh Puskesmas Sementara Pasca Gempa

Page 66: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

5. MERANCANG DAN MENGKOORDINIR PEMBANGUNAN RUMAH

SAKIT SEMENTARA UNTUK PASCA GEMPA DI NTB

Fasilitas Pelayanan Kesehatan menjadi tempat tujuan bagi semua korban bencana,

sementara infrastruktur kesehatan biasanya juga mengalami kerusakan. Hampir setiap kejadian

bencana menimbulkan permasalahan kesehatan, seperti, korban meninggal, menderita sakit, luka-

luka, pengungsi dengan masalah gizinya, dan masalah air bersih serta sanitasi lingkungan yang

menurun.

Dengan kondisi fasilitas pelayanan kesehatan yang rusak, baik bangunan, prasarana

maupun alat kesehatan, tentunya sangat mengganggu proses pemberian pelayanan kesehatan.

Dalam hal ini proses penanganan korban bencana tidak optimal. Dalam kondisi bencana dan

kedaruratan diperlukan upaya penguatan rumah sakit agar dapat tetap berfungsi bagi masyarakat

yang membutuhkan pertolongan spesialistik.

Beberapa alasan perlu dibangun rumah sakit lapangan antara lain rumah sakit yang ada

tidak dapat menampung semua korban, rumah sakit yang ada tidak dapat berfungsi secara optimal

dan rumah sakit yang ada sulit dijangkau dari lokasi bencana.

Alasan tersebut diatas menentukan langkah pengambilan keputusan dalam alur proses

penyediaan fasilitas rumah sakit paska bencana. Berikut dibawah ini gambaran Alur Penyediaan

Fasilitas Rumah Sakit Paska Bencana.

Penilaian terhadap kerusakan bangunan rumah sakit dilaksanakan melalui penilaian secara

visual (visual assessment) dan didukung dengan uji forensik gedung. Apabila rumah sakit yang ada

tidak dapat difungsikan secara optimal paska gempa, maka fungsi pelayanan kesehatan dapat

dipindahkan sementara ke rumah sakit lapangan. Masa operasional rumah sakit lapangan hanya

dapat dimungkinkan untuk periode mulai dari saat setelah bencana sampai dengan maksimal 3

bulan.

Untuk kondisi dimana rumah sakit eksisting tidak dapat menampung semua korban bencana

atau kondisi dimana rumah sakit yang ada sulit dijangkau dari lokasi bencana, maka dapat

dibangun rumah sakit lapangan untuk pelayanan medik yang beroperasional sementara/transisi

sebelum pasien dirujuk ke rumah sakit rujukan terdekat dari lokasi bencana.

Pedoman ini telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor

HK.02.02/I/5691/2018

Page 67: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

.

4.3.10. INOVASI REGIONAL MAINTENANCE CENTER (RMC)

Unit Pemeliharaan Regional Alat Kesehatan / Regional Maintenance Center (RMC) merupakan

upaya terobosan dalam mengatasi permasalahan pemeliharaan alat kesehatan pada fasilitas

kesehatan tingkat pertama khususnya di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

Lokasi Puskesmas yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, menjadi tantangan tersendiri

dalam upaya pemeliharaan rutin alat kesehatan, terkait keterbatasan sumber daya manusia dan

anggaran di bidang teknik pemeliharaan alat kesehatan. Dengan adanya RMC ini diharapkan dapat

meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas.

4.3.11. MENINGKATKAN AKSES DAN MUTU LAYANAN INSTITUSI PENGUJIAN ALAT

KESEHATAN & SARANA PRASARANA

Dalam upaya meningkatkan akses dan mutu layanan institusi pengujian alat kesehatan dan

sarana prasarana, maka mulai tahun 2016 dilaksanakan proses peningkatan status LPFK Surakarta

dan Banjarbaru untuk menjadi BPFK, UPFK Papua dan Palembang menjadi LPFK. untuk memperkuat

proses peningkatan status tersebut maka di LPFK Surakarta, LPFK Banjarbaru, UPFK Palembang,

dilaksanakan pembangunan gedung laboratorium pengujian, kalibrasi alat kesehatan serta inspeksi

sarana prasarana fasilitas kesehatan. Untuk UPFK Papua dilaksanakan pengadaan tanah dan

gedung. selain pengadaan gedung dilengkapi juga dengan penambahan kelengkapan alat ukur

sesuai standar.

Dokumentasi kegiatan RMC

Page 68: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

Landscape Gedung LPFK Solo

Page 69: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

4.3.12. MERANCANG PROTOTYPE SARANA CONTAINER MULTI FUNGSI UNTUK

RUANG OK PASCA BENCANA DAN POS KESEHATAN MUDIK

Seperti ketahui bersama, Indonesia merupakan negara rawan bencana baik bencana alam seperti

banjir, tanah longsor, banjir bandang, banjir disertai tanah longsor, gempa bumi, tsunami, dan aktivitas

gunung api, maupun bencana akibat ulah manusia, seperti kecelakaan dan konflik/kerusuhan. Situasi

tersebut disebabkan oleh aspek geografis, demografis, teknologi, serta keragaman dalam kehidupan

berpolitik, sosial ekonomi, kesukuan, dan agama negara kita. Kejadian bencana tentunya menimbulkan

dampak kesehatan. Contohnya, korban massal, pengungsian, masalah pangan dan gizi, masalah ketersediaan

air bersih, masalah sanitasi lingkungan, terganggunya pengendalian vektor, penyakit menular, masalah Post

Traumatic Stress Disorders, kelangkaan tenaga kesehatan, dan kerusakan fasilitas kesehatan. Berdasarkan

pengalaman dalam menangani krisis akibat bencana, kerusakan fasilitas kesehatan yang terjadi sering

mengganggu pelayanan kesehatan. Selain itu, dalam situasi bencana/kedaruratan, timbulnya korban massal

memerlukan penguatan fasilitas kesehatan yang ada untuk memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi

korban bencana.

Untuk tetap dapat memberikan pelayanan kesehatan bagi korban bencana, diperlukan upaya

penguatan pelayanan kesehatan melalui pendirian Pelayanan Kesehatan Lapangan seperti mendirikan tenda

ataupun kontainer untuk pelayanan kesehatan.

Keberhasilan Pelayanan Kesehatan Lapangan bergantung pada pengelolaan yang baik pada tahap

persiapan, pelaksanaan, dan pasca-pemanfaatannya. Buku Pedoman Rumah Sakit Lapangan ini diharapkan

dapat menjadi pedoman yang memandu pelaksana dalam persiapan, pendirian, penyimpanan, perawatan,

serta manajemen operasional Pelayanan Kesehatan Lapangan yang nantinya dapat meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan pada saat terjadi bencana melalui pengelolaan Pelayanan Kesehatan Lapangan secara

efektif dan efisien.

Page 70: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

BAB IV

PENUTUP

Laporan akuntabilitas kinerja ini adalah sebagai wujud pertanggungjawaban atas tugas pokok

dan fungsi Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan tahun 2019.. merupakan sarana untuk

menyampaikan pertanggungjawaban kinerja baik yang terkait langsung maupun tidak langsung

dalam kurun waktu bulan Januari s/d Desember tahun 2019 dan sebagai sumber informasi

untuk perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan telah dapat

merealisasikan program dan kegiatan tahun 2019 untuk mencapai visi, misi, tujuan, dan

sasaran sebagaimana tercantum dalam Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019.

Laporan akuntabilitas kinerja ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi,

penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang, pelaksanaan program dan

kegiatan serta berbagai kebijakan. Hasil pencapaian pelaksanaan program pembangunan

bidang kesehatan yang dilaksanakan dari tahun ke tahun diharapkan selalu sesuai dengan

rencana strategis dan dokumen perencanaan lainnya. Keberhasilan yang telah dicapai tahun

2018 diharapkan dapat menjadi parameter agar kegiatan-kegiatan di masa mendatang dapat

dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien. Sedangkan segala kekurangan dan hal-hal yang

menghambat tercapainya target dan rencana kegiatan diharapkan dapat dicari solusi serta

diselesaikan dengan mengedepankan profesionalisme di lingkungan Direktorat Fasilitas

Pelayanan Kesehatan khususnya dan Kementerian Kesehatan umumnya.

Page 71: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Daftar Puskesmas sesuai Target dan Capaian Daftar RS Rujukan Nasional Daftar RS Rujukan Regional Daftar RS Target capaian dengan kriteria

LAMPIRAN -LAMPIRAN