penelitian tentang program pemberantasan tuberkulosis di puskesmas

Upload: stanley-timotius

Post on 29-Feb-2016

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

TBC

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Penelitian tentang Program Pemberantasan Tuberkulosis di Puskesmas K

Stanley102012320KasusPuskesmas K pada pelaksanaan mikro planning bulan lalu didapatkan data bahwa banyak pasien yang telah didiagnosis TB Paru dan diobati dengan sistem DOTS tidak kembali lagi mengambil obat. Sementara itu angka kejadian Multi drugs resistance (MDR) semakin meningkat. Kepala Puskesmas ingin melakukan penelitian untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan kunjungan follow up pasien tidak kembali lagi. Berdasarkan beberapa literature diduga faktor-faktor yang berhubungan dengan keteraturan berobat antara lain: usia pasien, tingkat pendidikan, sosial ekonomi, pekerjaan, jarak rumah dengan Puskesmas, efek samping obat, lamanya minum obat dan faktor-faktor lainnya.Rumusan MasalahBanyak pasien didiagnosis TB paru yang diobati dengan sistem DOTS tidak kembali mengambil obat, sehingga angka kejadian MDR semakin meningkat.Epidemiologi

TuberkulosisTuberkulosis adalah suatu infeksi menular dan menahun dan bisa berakibat fatal yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium bovis atau Mycobacterium africanum. Tuberkulosis paru kini bukan penyakit yang menakutkan sampai penderita harus dikucilkan, tetapi penyakit kronik ini dapat menyebabkan cacat fisik atau kematian. Penularan TB paru hanya terjadi dari penderita tuberkulosis terbuka.GejalaGambaran KlinisMerasakan tidak sehat atau batuk terus menerus dan berdahak selama 3 minggu atau lebihJumlah dahak biasanya akan bertambah banyak sejalan dengan perkembangan penyakit. Pada akhirnya dahak akan berwarna kemerahan karena mengandung darah.Masa inkubasi berkisar antara 4 12 minggu.Salah satu gejala yang paling sering ditemukan adalah berkeringat di malam hari tanpa aktivitas.Keluhan dapat berupa demam, malaise, penurunan berat badan, nyeri dada, batuk darah, sesak nafas.Sesak nafas merupakan pertanda adanya udara (pneumotoraks) ata cairan (efusi pleura) di dalam rongga pleura. Sekitar sepertiga infeksi ditemukan dalam bentuk efusi pleura.Klasifikasi pasien TBBerdasarkan riwayat pengobatan sebelumnyaPasien baru TBPasien yang sudah pernah diobati sebelumnyaPasien kambuhPasien yang diobati kembali setelah gagalPutus obatBerdasarkan hasil pemeriksaan uji kepekaan obatTB MRTB PRTB MDRTB XDRTB RRProgram Pemberantasan TB Paru di IndonesiaTujuan: jangka pendek, jangka panjangCase Finding pasien TBDiagnosisPengobatanPengendalian PengobatanFollow UpRujukanCase FindingStrategi Penemuan :Aktif kelompok khusus, rentan, anakPasifPemeriksaan DahakMikroskopik langsung SPSKultur3. Pemeriksaan uji kepekaan obatSkala IUATLD

DiagnosisAnamnesis: KU, gejala klinisPemeriksaan fisikPemeriksaan penunjangPemeriksaan bakteriologikPemeriksaan radiologikPemeriksaan khusus (BACTEC, PCR, Elisa)

PengobatanTujuanPrinsipTahapan: awal dan lanjutanObat anti tuberkulosis(OAT): Isoniazid (H), Rifampisin (R), Pyrazinamid (Z), Streptomisin (S), dan Ethambutol (E)Penggunaan OATEfek samping obatPenggunaan OATKategori 1: 2(HRZE)/4(HR)3Penderita baru BTA positifPenderita baru BTA negatif dengan rontgen(+) dan ekstra paru beratYang belum menelan atau kurang dari 1 bulanKategori 2: 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3Relaps BTA +Pasien Gagal kategori IPutus obatKategori 3: 2(HRZ)/4(HR)3Penderita baru BTA Rontgen +Ekstra paru ringanPengendalian PengobatanStrategi DOTSAdanya komitmen politis dari pengambilan keputusanDiagnosa dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopik langsungPengobatan dengan paduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) jangka pendek disertai pengawasan langsungKetersediaan dan lancarnya jalur distribusi OAT jangka pendekPencatatan dan pelaporan penderita dengan sistem kohort untuk mempermudah pemantauan, pembinaan, dan evaluasi programStrategi DOTS di atas telah dikembangkan oleh kemitraan global dalam penanggulangan Peran Pengawas Minum Obat (PMO)Follow UpPemantauan kemajuan dan hasil pengobatanPemeriksaan dahak secara mikroskopik pada akhir bulan

Usulan PenelitianTahapanPersiapanPelaksanaan penelitianAnalisis DataLaporan hasilFormat3.7 Persetujuan Setelah Penjelasan3.8 Cara Kerja3.9 Identifikasi Variabel3.10 Manajemen Data3.10.1 Pengolahan Data3.10.2 Penyajian Data3.10.3 Analisis Data3.10.4 Interpretasi Data3.10.5 Pelaporan Data3.11 Definisi OperasionalBab IV : Hasil PenelitianBab V : PembahasanBab VI : Kesimpulan dan SaranBab VII : Daftar pustaka dan lampiranJudul penelitianBab 1 : PendahuluanLatar Belakang MasalahIdentifikasi Rumusan MasalahHipotesisTujuan PenelitianManfaat PenelitianBab 2 : Tinjauan PustakaTopik PermasalahanKerangka TeoriKerangka KonsepBab 3 : Metodologi Penelitian3.1 Desain Penelitian3.2 Tempat dan Waktu Penelitian3.3 Populasi Penelitian3.4 Sampel dan Cara Pemilihan Sampel3.5 Estimasi Besar Sampel3.6 Kriteria Inklusi dan Kriteria EksklusiTEKNIK PENGUMPULAN DATAWawancaraKuisionerObservasiPemeriksaanTEKNIK SAMPLINGRandom SamplingSimple Random SamplingSystematic Random SamplingStratified Random SamplingCluster SamplingMultistage SamplingNon - random SamplingPurposiveQuotaAccidental

ANALISIS DATAAnalisis DeskriptifAnalisis AnalitikDesain Studi EpidemiologiEpidemiologi deskriptifEpidemiologi analitik KesimpulanPenyakit tuberkulosis merupakan penyakit komunitas yang penanggulangannya diperlukan kerjasama berbagai sektoral.