84 bab 3 analisis sistem berjalan 3.1 kerangka pikirthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2012-1-00031-si...
TRANSCRIPT
85
3.2 Sejarah Perusahaan
Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (PERUM
PERURI) adalah sebuah perusahaan manufacturing yang bergerak pada
produksi uang kertas, uang logam, dan kertas berharga non uang. Perusahaan
yang berlokasi di Jl. Palatehan No. 4 Kebayoran Baru 12160, Jakarta Selatan
dan memiliki pabrik yang berlokasi di Parung Mulya, Kecamatan Ciampel,
Karawang, Jawa Barat ini berdiri pada tanggal 15 September 1971,
merupakan gabungan dari 2 (dua) perusahaan percetakan negara, yaitu
Pertjetakan Negara Kebayoran (PN Perkeba) dan Pertjetakan Negara Arta
Yasa (PN Arta Yasa).
Dahulu beberapa daerah telah mengeluarkan Oeang Kertas Daroerat,
antara lain: Banten, Sumatera Utara, Asahan, Tapanuli, Riau, Nias, dan
Bengkulu. Setelah keadaan semakin membaik, percetakan ORI (Oeang
Republik Indonesia) kembali dialihkan ke Jakarta dengan mendirikan dua
perusahaan, yaitu:
1. Pertjetakan Negara Kebayoran (PN Perkeba)
Percetakan ini didirikan pada tanggal 17 April 1952 sebagai
suatu campuran antara Pemerintah RI dengan Johan Enschede en
Zonen Grafische Inrichting yang berkedudukan di Haarlem,
Belanda, dengan nama Pertjetakan Kebayoran NV. Pada tahun
1959, PN Perkeba dinasionalisasikan dan dijadikan Perusahaan
Pertjetakan Negara. Berdasarkan PP No. 34 tahun 1963 tentang
pendirian PN Pertjetakan Kebayoran, maka sejak tanggal 1 Januari
1963, Perusahaan Pertjetakan Kebayoran NV yang telah
86
dinasionalisasikan dengan PP No. 51 tahun 1959 dijadikan
perusahaan negara dengan nama Perusahaan Negara Pertjetakan
Kebayoran (PN Perkeba). Adapun fungsi dari PN Perkeba yaitu
mencetak uang kertas RI dan kertas berharga lainnya.
2. Pertjetakan Negara Arta Yasa (PN Arta Yasa)
Percetakan ini semula bernama Pertjetakan Oeang Logam RI
didirikan pada tanggal 1 Juni 1953 di bawah naungan Kementrian
Keuangan dengan Surat Keputusan Nomor 261155/UMI
tertanggal 18 September 1954 dengan status di bawah pengawasan
Departemen Keuangan RI Jendral Cq Thesaurier. Pertjetakan
Uang Logam RI dimulai pada tanggal 12 Desember 1956.
Berdasarkan PP No. 1 tahun 1965 tentang pendirian PN Arta
Yasa ditentukan statusnya menjadi Perusahaan Negara di mana
pengelolanya berada di tangan Menteri Urusan Pendapatan,
Pembiayaan, Pengawasan. Berdasarkan Kepres RI No. 180 tangal
19 Juni 1965, maka PN Arta yasa diintegrasikan ke dalam
Departemen Urusan Bank Sentral dengan tetap berstatus sebagai
Perusahaan Negara. Fungsi dari PN Arta Yasa adalah mencetak
uang logam RI.
Adanya masa transisi pada tahun 1970-1971 sebagai akibat dari
pengangkatan direktur utama PN Arta Yasa, maka mulai diadakan perubahan-
perubahan untuk menuju ke arah penyatuan antara PN Perkeba dan PN Arta
Yasa. Peresmian kedua percetakan tersebut dilakukan pada tanggal 23
Agustus 1957 oleh presiden Soekarno. Kemudian kedua percetakan tersebut
bergabung menjadi Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia
87
(Perum Peruri). Pendirian ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 60
tahun 1971, selanjutnya diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 25
tahun 1982, kemudian diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 34 tahun
2000 dan disempurnakn untuk terakhir kalinya melalui Peraturan Pemerintah
Nomor : 32 tahun 2006.
PERUM PERURI sebagai BUMN satu-satunya yang dipercaya oleh
negara untuk mencetak uang rupiah (baik uang kertas maupun uang logam)
bagi Republik Indonesia (sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
tahun 2006). Selain mencetak uang rupiah Republik Indonesia, PERUM
PERURI juga mencetak beberapa produk sekuriti, seperti cetakan kertas
berharga non-uang, contohnya pita cukai hasil tembakau, paspor, perangko,
materai dan benda pos berharga lainnya, security seals, ijasah, STTB, airline
ticket, dokumen perbankan, stiker kaset, stiker video dan CD, serta berbagai
jenis stiker, dan juga logam non-uang, seperti stempel tera, stempel cetak,
medali, key holder, piagam, lencana, tropi, printing roll.
3.3 Visi dan Misi Perusahaan
3.3.1 Visi PERUM PERURI
Visi Perum Peruri untuk tahun 2008 – 2012 adalah:
“Perusahaan berkelas dunia di bidang “INTEGRATED SECURITY
PRINTING AND SYSTEM”.”
3.3.2 Misi PERUM PERURI
Misi Perum Peruri untuk tahun 2008 – 2012 adalah:
“Menghasilkan produk berkualitas dan bernilai security tinggi
kebangaan bangsa.”
88
3.3.3 Tata Nilai PERUM PERURI
Tata nilai Perum Peruri yaitu:
a. Integritas
Penggabungan dari beberapa kelompok yang terpisah menjadi
satu kesatuan yang mempunyai tujuan dan cita-cita yang sama.
Dalam suatu perusahaan, apabila seorang karyawan telah diragukan
integritasnya, berarti karyawan tersebut sudah diragukan kemauannya
untuk menjalankan peraturan yang ada dan cenderung melakukan
hal-hal yang merugikan perusahaan.
b. Kualitas
Kualitas atau mutu adalah karakteristik dari suatu produk atau
jasa yang ditentukan oleh pemakai atau customer dan diperoleh
melalui pengukuran proses serta melalui perbaikan yang
berkelanjutan (Continuous Improvement).
c. Inovasi
Inovasi adalah memperkenalkan ide baru, barang baru,
pelayanan baru, dan cara-cara baru yang lebih bermanfaat.Tujuan
utama inovasi adalah:
1. Meningkatkan kualitas
2. Menciptakan pasar baru
3. Memperluas jangkauan produk
4. Mengurangi biaya tenaga kerja
5. Meningkatkan proses produksi
6. Mengurangi bahan baku
89
7. Mengurangi kerusakan lingkungan
8. Mengganti produk atau pelayanan
9. Mengurangi konsumsi energi
10. Menyesuaikan diri dengan perundang-undangan
90
3.4 Struktur Organisasi PERUM PERURI
Gambar 9 Struktur Organisasi PERUM PERURI sampai Tingkat Departemen
91
3.5 Tugas dan Wewenang PERUM PERURI
3.5.1 Tugas dan Wewenang PERUM PERURI
PERUM PERURI adalah salah satu Badan Usaha Milik
Negara yang berada di bawah naungan Menteri BUMN, yang
bertindak sebagai pemilik modal dan sekaligus sebagai pembina
teknis. PERUM PERURI mempunyai legalitas sebagai pencetak uang
resmi dan kertas berharga lainnya. Hal tersebut ditunjang dengan
pengalaman yang lama dan kelengkapan sarana mesin cetak yang
modern serta mempunyai jaringan lembaga – lembaga Pemerintahan,
baik dalam maupun luar negeri.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) yang telah
diperbaharui dan disempurnakan terakhir dengan PP No. 32 tahun
2006 (Lampiran 2), maksud dan tujuan perusahaan adalah
melaksanakan dan menunjang program pemerintah di bidang ekonomi
dan pembangunan nasional pada umumnya dengan mengadakan
usaha di bidang percetakan uang, barang, dan jasa yang mempunyai
nilai sekuriti tinggi demi keamanan dan kepentingan negara. Untuk
mencapai maksud dan tujuan tersebut, perusahaan menyelenggarakan
usaha mencetak uang rupiah Republik Indonesia untuk memenuhi
permintaan Bank Indonesia dan melaksanakan kegiatan sebagai
berikut:
1. Mencetak barang cetakan berharga, surat berharga, dan
barang cetakan lainnya serta membuat barang cetakan
logam,
92
2. Mencetak dokumen sekuriti untuk negara, yaitu dokumen
keimigrasian, pita cukai, materai, dan dokumen pertahanan
atas permintaan instansi yang berwenang,
3. Mencetak dokumen sekuriti lainnya dan barang cetakan
logam non uang,
4. Membuat bahan uang dan bahan cetakan berharga serta
jasa yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan,
5. Mencetak uang, barang cetakan berharga, membuat bahan
uang, dan cetakan berharga untuk negara lain,
6. Usaha-usaha lainnya yang dapat menunjang tercapainya
tujuan perusahaan.
Dari beberapa kegiatan yang dilakukan PERUM PERURI,
maka tugas utamanya adalah mencetak uang kertas dan uang logam
untuk Bank Indonesia yang merupakan pangsa pasar terbesar hingga
70%. Di sisi lain, pihak PERUM PERURI terus berusaha untuk
mengembangkan pasar di luar Bank Indonesia (captive market) untuk
mendapatkan order cetakan, baik dari dalam maupun luar negeri.
Sedangkan Core Business yang dikeluarkan oleh PERUM
PERURI adalah sebagai berikut:
1. Produksi Uang Kertas (UTAS)
2. Produksi Uang Logam (UGAM)
3. Produksi Kertas Berharga Non Uang (TASGANU), antara
lain:
a. Pita cukai hasil tembakau
b. Paspor
93
c. Perangko, materai, dan benda pos berharga lainnya
d. Security seals, ijasah, STTB
e. Airline ticket, dokumen perbankan (cek, giro, dan
lainnya), SAKO, SAKB, dan SKSH
f. Stiker kaset, stiker video, CD, dan berbagai jenis
stiker
4. Produksi Logam Non Uang (GAMONANG) yang antara
lain:
a. Stempel tera
b. Stempel cetak
c. Medali
d. Key holder
e. Piagam
f. Lencana
g. Tropi
h. Printing roll
3.5.2 Tugas dan Wewenang Struktur Organisasi PERUM PERURI
3.5.2.1 Direktorat Utama
Tanggung jawab utama:
a. Memimpin, mengurus, dan mengelola perusahaan sesuai
dengan visi dan misi perusahaan serta senantiasa berusaha
meningkatkan daya guna dan hasil guna dari perusahaan,
b. Mewakili perusahaan dalam kegiatan eksternal baik di
dalam maupun di luar Pengadilan untuk tugas kedinasan
perusahaan,
94
c. Bersama-sama anggota Direksi lainnya membuat kebijakan
pengembangan usaha perusahaan yang diajukan melalui
Dewan Pengawas Perum Peruri kepada Menteri BUMN
untuk mendapatkan persetujuan,
d. Bersama-sama anggota Direksi lainnya menyiapkan
rencana jangka panjang dan rencana kerja dan anggaran
perusahaan,
e. Bersama-sama anggota Direksi lainnya menyiapkan
struktur organisasi dan tata kerja perusahaan, termasuk
perincian tugas yang dapat mencerminkan efektivitas
birokrasi dan pendelegasian wewenang dan tanggung
jawab di setiap tingkat jabatan di perusahaan,
f. Bersama-sama anggota Direksi lainnya menetapkan
kebijakan perusahaan dalam kepengurusan perusahaan
yang berpedoman kebijakan pengembangan yang telah
ditetapkan oleh Menteri BUMN,
g. Bersama-sama anggota Direksi lainnya melakukan kerja
sama usaha, membentuk anak perusahaan, dan
menyertakan modal dalam badan usaha lain dengan
persetujuan Menteri BUMN,
h. Bersama-sama anggota Direksi lainnya mengangkat dan
memberhentikan pegawai perusahaan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan,
i. Bersama-sama anggota Direksi lainnya menetapkan gaji,
pensiun, jaminan hari tua, penghasilan dan / atau bentuk
95
kesejahteraan lainnya bagi pegawai perusahaan serta
mengatur semua hal ketenagakerjaan lainnya sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
ketenagakerjaan,
j. Menandatangani keputusan, surat keputusan, instruksi, dan
surat keluar,
k. Bersama-sama anggota Direksi lainnya melakukan
monitoring dan pengawasan pelaksanaan dalam
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Lingkungan,
serta Sistem Manajemen Mutu / ISO.
Wewenang:
a. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor: 32 Tahun
2006 tanggal 22 September 2006 tentang Perum
Percetakan Uang RI (Lampiran 2),
b. Menandatangani keputusan, surat keputusan, instruksi, dan
surat keluar.
3.5.2.2 Direktorat Niaga
Tanggung jawab utama:
a. Mengkoordinir penyusunan rencana strategik niaga untuk
mencapai tingkat kualitas kerja dan produk sesuai dengan
standar mutu,
b. Mengkoordinir dalam perumusan dan pencapaian
pengembangan pasar, penjualan, desain, dan
pengembangan produk, disertai pengamanan dan
penggunaan teknologi,
96
c. Memantau penyusunan kebijakan untuk menjalankan
pengembangan pasar dan penjualan, baik secara domestik
dan internasional, serta desain produk, pengembangan
produk dan teknologi, serta pengamanan dari produk,
d. Mengkoordinir seluruh kegiatan pencapaian sasaran /
target di masing-masing unit niaga untuk memastikan
adanya perkembangan yang progresif dan
berkesinambungan sebagai dukungan terhadap pencapaian
visi dan misi perusahaan,
e. Bersama-sama Direktur Utama dan anggota Direksi
lainnya melakukan monitoring dan pengawasaan
pelaksanaan dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) dan Lingkungan serta Sistem Manajemen Mutu /
ISO.
Wewenang:
a. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor: 32 Tahun
2006 tanggal 22 September 2006 tentang Perum
Percetakan Uang RI (Lampiran 2).
3.5.2.2.1 Divisi Pengembangan Pasar dan Penjualan
Tanggung jawab dan wewenang:
a. Menyusun dan melaksanakan strategi
penggunaan sumber daya dalam aktivitas
pengembangan pasar, penjualan domestik,
penjualan internasional, dan kegiatan penunjang
penjualan,
97
b. Menyusun dan melaksanakan RKAP divisi
pengembangan pasar dan penjualan,
c. Mengembangkan atau memformulasikan target
dari pengembangan pasar dan penjualan disektor
domestik dan internasional,
d. Bertanggung jawab atas pembuatan riset pasar
dan pengembangan bisnis, promosi dan
pengembangan agen, kelompok penjualan
domestik, kelompok penjualan internasional, dan
penunjang penjualan,
e. Memelihara lingkungan kerja yang memenuhi
persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) dan Lingkungan,
f. Melaksanakan Sistem Manajemen Mutu / ISO.
3.5.2.2.2 Divisi Desain dan Pengembangan Produk
Tanggung jawab dan wewenang:
a. Menyusun dan melaksanakan strategi
penggunaan sumber daya dalam aktivitas
departemen desain produk (desain artistik, desain
proses, estimasi biaya, dan unit proof cetak),
departemen pengembangan produk dan teknologi
(riset bidang fitur keamanan produk, riset bidang
cetak dan bahan baku produk, riset bidang
persiapan cetak dan elektronik, riset analisis
investasi), dan departemen pengamanan
98
(informasi dan pemeriksaan, pengamanan
elektronik, dan pengamanan fisik personil
material),
b. Menyusun dan melaksanakan RKAP divisi desain
dan pengembangan produk,
c. Mengembangkan atau memformulasikan target
dari divisi desain dan pengembangan produk
yang meliputi departemen desain produk,
departemen pengembangan produk dan teknologi,
dan departemen pengamanan,
d. Bertanggung jawab atas desain artistik, desain
proses dan estimasi biaya, proof cetak, riset
bidang fitur keamanan produk, riset bidang cetak
dan bahan baku produk, riset bidang persiapan
cetak dan elektronik, riset analisis investasi,
informasi umum dan pemeriksaan, pengamanan
elektronik, pengamanan fisik personil material,
e. Memelihara lingkungan kerja yang memenuhi
persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) dan Lingkungan,
f. Melaksanakan Sistem Manajemen Mutu / ISO.
99
3.5.2.3 Direktorat Produksi
Tanggung jawab utama:
a. Mengkoordinir penyusunan rencana strategik proses
produksi untuk mencapai tingkat kualitas produk sesuai
dengan standar mutu,
b. Mengkoordinir dalam perumusan dan pencapaian
kualitas produk uang kertas, uang logam, dan logam non
uang, dan kertas berharga non uang yang sesuai dengan
jadwal yang disepakati serta efisiensi proses produksi
untuk memenuhi kepuasaan pelanggan,
c. Memantau penyusunan kebijakan untuk menjalankan
proses produksi uang kertas, uang logam, logam non uang,
serta kertas berharga non uang, agar dapat berjalan dengan
tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat mutu,
d. Mengkoordinir seluruh kegiatan pencapaian sasaran /
target di masing-masing unit produksi untuk memastikan
adanya perkembangan yang progresif dan
berkesinambungan sebagai dukungan terhadap pencapaian
visi dan misi perusahaan,
e. Bersama-sama Direktur Utama dan anggota Direksi
lainnya melakukan monitoring dan pengawasaan
pelaksanaan dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) dan Lingkungan serta Sistem Manajemen Mutu /
ISO.
100
Wewenang:
a. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor: 32 Tahun
2006 tanggal 22 September 2006 tentang Perum
Percetakan Uang RI (Lampiran 2).
3.5.2.3.1 Divisi Produksi Uang Kertas
Tanggung jawab dan wewenang:
a. Menyusun dan melaksanakan strategi
penggunaan sumber daya dalam aktivitas
produksi uang kertas,
b. Menyusun dan melaksanakan RKAP divisi uang
kertas,
c. Mengembangkan atau memformulasikan target
produksi uang kertas dan melaksanakannya
dalam jangka waktu tertentu,
d. Bertanggung jawab atas pembuatan produk-
produk uang kertas,
e. Bertanggung jawab atas penyimpanan produk-
produk uang kertas,
f. Memelihara lingkungan kerja yang memenuhi
persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) dan Lingkungan,
g. Melaksanakan Sistem Manajemen Mutu / ISO.
101
3.5.2.3.2 Divisi Produksi Kertas Berharga Non Uang
Tanggung jawab dan wewenang:
a. Menyusun dan melaksanakan strategi
penggunaan sumber daya dalam aktivitas
produksi kertas berharga non uang,
b. Menyusun dan melaksanakan RKAP divisi kertas
berharga non uang,
c. Mengembangkan atau memformulasikan target
produksi kertas berharga non uang dan
melaksanakannya dalam jangka waktu tertentu,
d. Bertanggung jawab atas pembuatan produk-
produk cetak pita cukai, cetak paspor dan buku,
serta cetak web dan sheet,
e. Bertanggung jawab atas penyimpanan produk-
produk cetak pita cukai, cetak paspor dan buku,
serta cetak web dan sheet,
f. Memelihara lingkungan kerja yang memenuhi
persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) dan Lingkungan,
g. Melaksanakan Sistem Manajemen Mutu / ISO.
3.5.2.4 Direktorat Teknik dan Umum
Tanggung jawab utama:
a. Mengkoordinir penyusunan strategik teknik dan umum
untuk mencapai tingkat kualitas kerja dan produk sesuai
dengan standar mutu,
102
b. Mengkoordinir dalam perumusan dan pencapaian jaminan
kehandalan, berikut pengendalian kualitas, pemeliharaan
teknik, serta fasilitas umum, mulai dari pengadaan,
pengendalian, sediaan barang, jasa, dan gudang, fasilitas
umum, dan lingkungan,
c. Memantau penyusunan kebijakan untuk menjalankan
proses jaminan kehandalan, serta pengadaan dan fasilitas
umum agar dapat berjalan dan tersedia dengan tepat
waktu, tepat jumlah, dan tepat mutu,
d. Mengkoordinir seluruh kegiatan pencapaian sasaran /
target di masing-masing unit teknik dan umum untuk
memastikan adanya perkembangan yang progresif dan
berkesinambungan sebagai dukungan terhadap pencapaian
visi dan misi perusahaan,
e. Bersama-sama Direktur Utama dan anggota Direksi
lainnya melakukan monitoring dan pengawasaan
pelaksanaan dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
dan Lingkungan serta Sistem Manajemen Mutu / ISO.
Wewenang:
a. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor: 32 Tahun
2006 tanggal 22 September 2006 tentang Perum
Percetakan Uang RI (Lampiran 2).
103
3.5.2.4.1 Divisi Jaminan Kehandalan
Tanggung jawab dan wewenang:
a. Menyusun dan melaksanakan strategi
penggunaan sumber daya dalam pengendalian
kualitas dan pemeliharaan teknik,
b. Menyusun dan melaksanakan RKAP divisi
jaminan kehandalan,
c. Mengembangkan atau memformulasikan target
untuk divisi jaminan kehandalan, departemen
pengendalian kualitas dan departemen
pemeliharaan teknik,
d. Bertanggung jawab atas analisa bahan,
pengendalian kualitas produk dan limbah,
standarisasi, peningkatan produktivitas dan
pemeriksaan keaslian produk, juga pemeliharaan
teknik yang mencakup mekanik, elektronik, dan
utilitas,
e. Memelihara lingkungan kerja yang memenuhi
persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) dan Lingkungan,
f. Melaksanakan Sistem Manajemen Mutu / ISO.
3.5.2.4.2 Divisi Pengadaan dan Fasilitas Umum
Tanggung jawab dan wewenang:
a. Menyusun dan melaksanakan strategi
penggunaan sumber daya dalam pengadaan,
104
pengendalian, sediaan barang, jasa dan gudang,
serta fasilitas umum dan lingkungan,
b. Menyusun dan melaksanakan RKAP divisi
pengadaan dan fasilitas umum,
c. Mengembangkan atau memformulasikan target
pengadaan, pengendalian, sediaan barang, jasa,
dan gudang, serta fasilitas umum dan lingkungan,
d. Bertanggung jawab atas pengadaan jasa dan
barang umum, pengadaan barang produksi dan
permesinan lokal, pengadaan barang produksi dan
permesinan impor, pengendalian sediaan barang
dan jasa, pergudangan, pemeliharaan bangunan
dan penataan lingkungan, pengolahan limbah,
dan pelayanan umum,
e. Memelihara lingkungan kerja yang memenuhi
persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) dan Lingkungan,
f. Melaksanakan Sistem Manajemen Mutu / ISO.
3.5.2.5 Direktorat Keuangan dan Sumber Daya Manusia
Tanggung jawab utama:
a. Mengkoordinir penyusunan strategik keuangan dan sumber
daya manusia untuk mencapai tingkat kualitas kerja dan
produk sesuai dengan standar mutu,
b. Mengkoordinir dalam perumusan dan pencapaian
keuangan dan akuntansi, sumber daya manusia, teknologi
105
informasi, kemitraan dan bina lingkungan, serta analisa dan
kajian perusahaan,
c. Memantau penyusunan kebijakan untuk menjalankan
proses-proses didalam keuangan dan akuntansi, sumber
daya manusia, teknologi informasi, kemitraan dan bina
lingkungan, serta analisa dan kajian perusahaan agar dapat
berjalan dan tersedia dengan tepat waktu, tepat jumlah, dan
tepat mutu,
d. Mengkoordinir seluruh kegiatan pencapaian sasaran /
target di masing-masing unit keuangan dan sumber daya
manusia untuk memastikan adanya perkembangan yang
progresif dan berkesinambungan sebagai dukungan
terhadap pencapaian visi dan misi perusahaan,
e. Bersama-sama Direktur Utama dan anggota Direksi
lainnya melakukan monitoring dan pengawasaan
pelaksanaan dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
dan Lingkungan serta Sistem Manajemen Mutu / ISO.
Wewenang:
a. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor: 32 Tahun
2006 tanggal 22 September 2006 tentang Perum
Percetakan Uang RI (Lampiran 2).
106
3.5.2.5.1 Divisi Keuangan dan Akuntansi
Tanggung jawab dan wewenang:
a. Menyusun dan melaksanakan strategi
penggunaan sumber daya dalam keuangan,
akuntansi, dan manajemen aset,
b. Menyusun dan melaksanakan RKAP divisi
keuangan dan akuntansi,
c. Mengembangkan atau memformulasikan target
perencanaan dan pengendalian anggaran,
perbendaharaan, pengelolaan pendanaan,
akuntansi umum, akuntansi biaya, pajak dan
analisa keuangan,
d. Bertanggung jawab atas perencanaan dan
pengendalian anggaran, perbendaharaan,
pengelolaan pendanaan, akuntansi umum,
akuntansi biaya, pajak dan analisa keuangan,
e. Memelihara lingkungan kerja yang memenuhi
persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) dan Lingkungan,
f. Melaksanakan Sistem Manajemen Mutu / ISO.
107
3.5.2.5.2 Divisi Sumber Daya Manusia
Tanggung jawab dan wewenang:
a. Menyusun dan melaksanakan strategi
penggunaan sumber daya dalam pengembangan
sumber daya manusia, administrasi sumber daya
manusia, dan pengamanan,
b. Menyusun dan melaksanakan RKAP divisi
sumber daya manusia,
c. Mengembangkan atau memformulasikan target
perencanaan sumber daya manusia,
pengembangan sistem manajemen sumber daya
manusia, pelatihan, administrasi personalia,
penggajian dan remunerasi, pelayanan kesehatan,
informasi umum dan pemeriksaan, pengamanan
elektronik, pengamanan fisik, personil, dan
material,
d. Bertanggung jawab atas perencanaan sumber
daya manusia, pengembangan sistem manajemen
sumber daya manusia, pelatihan, administrasi
personalia, penggajian dan remunerasi, pelayanan
kesehatan, informasi umum dan pemeriksaan,
pengamanan elektronik, pengamanan fisik,
personil, dan material,
108
e. Memelihara lingkungan kerja yang memenuhi
persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) dan Lingkungan,
f. Melaksanakan Sistem Manajemen Mutu / ISO.
3.2.5.6 Sekretariat Perusahaan
Tanggung jawab utama:
a. Menyusun rencana jangka panjang dan program kerja
tahunan untuk fungsi administrasi perusahaan, komunikasi
perusahaan, dan hukum, untuk pencapaian sasaran / target
kinerja di bidang komunikasi dan administrasi perusahaan
dalam mendukung kegiatan operasional perusahaan,
b. Mengkoordinasi dan mengawasi kegiatan penyediaan
informasi terkini mengenai perkembangan perusahaan,
perkembangan peraturan (perundang-undangan yang
berlaku) dan menyusun laporan perkembangan perusahaan
untuk komisaris, pemegang saham, serta pihak-pihak lain
yang berkepentingan, untuk memastikan lancarnya
distribusi informasi demi kemajuan dan perkembangan
perusahaan,
c. Mengkoordinasi dan mengawasi kegiatan penyusunan
materi untuk publikasi / komunikasi perusahaan melalui
media massa, maupun melalui website untuk memastikan
materi yang dipublikasikan dapat merepresentasikan posisi
perusahaan,
109
d. Mengkoordinasi pelaksanaan standar protokoler dalam
kegiatan seremonial perusahaan, serta aktivitas terkait
dengan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR /
corporate social responsibility) sehingga dapat dipastikan
terpeliharanya citra perusahaan di mata masyarakat luas,
e. Memimpin kegiatan pemeliharaan arsip dokumen penting
perusahaan, untuk menjaga kelengkapan dan kemampuan
telusur balik pada setiap arsip perusahaan,
f. Mengkoordinasi dan mengawasi kegiatan pemenuhan
kebutuhan pengurusan akomodasi dan dokumen, untuk
perjalanan dan rapat-rapat dinas, agar seluruh perjalanan
dan rapat-rapat dinas dapat berjalan dengan lancar dan
berfungsi semaksimal mungkin,
g. Memimpin kegiatan pelaksanaan korespondensi dalam
proses komunikasi tertulis antara perusahaan dengan pihak
luar, agar dapat memenuhi standar korespondensi yang
baik,
h. Mengumpulkan dan menganalisis informasi serta
memberikan rekomendasi kepada direksi hal-hal yang
bersifat strategis yang menyangkut kebijakan pemerintah
dan terkait lainnya yang akan berdampak kepada
perusahaan sebagai bahan manajemen dan pengambilan
keputusan,
110
i. Mengadakan koordinasi dengan mitra kerja terkait, baik
intern maupun ekstern dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas,
j. Memelihara lingkungan kerja yang memenuhi persayaratan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Lingkungan,
k. Melaksanakan Sistem Manajemen Mutu / ISO.
Wewenang:
a. Schedule protokoler,
b. Rundown acara,
c. Plotting personil,
d. Koordinasi lintas fungsi,
e. Pemakaian anggaran di bawah Rp 100.000.000,-,
f. Merekomendasikan promosi atau mutasi bawahannya,
g. Penggunaan travel agent,
h. Pemilihan hotel.
3.5.2.7 Satuan Pengawas Internal
Tanggung jawab utama:
a. Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan program
audit, agar dapat memenuhi sasaran / target yang telah
disetujui oleh pihak manajemen,
b. Menelaah dan menilai kewajaran, kesesuaian, efektivitas,
dan aplikasi yang tepat dari pengendalian finansial,
operasional kepatuhan, serta lainnya untuk memastikan
efektivitas dan efisiensi di seluruh unit kerja,
111
c. Menyiapkan rencana program tahunan untuk audit di semua
unit kerja dan melakukan koordinasi akan implementasi
program kerja tersebut,
d. Melakukan analisis dan kajian untuk pengembangan sistem
kerja pada unit SPI (Satuan Pengawas Internal) dalam
rangka menyusun proses kerja yang lebih efektif dan
efisien,
e. Melakukan pengawasan dan mengelola kegiatan
administrasi dan dokumentasi di unit SPI dengan
melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait,
f. Memelihara lingkungan kerja yang memenuhi persyaratan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Lingkungan,
g. Melaksanakan Sistem Manajemen Mutu / ISO.
Wewenang:
a. Akses terhadap data dan informasi di seluruh unit kerja.
3.5.2.8 Pengembangan Organisasi dan Sistem Manajemen
Tanggung jawab utama:
a. Menyusun dan membuat rekomendasi rencana
pengembangan organisasi perusahaan jangka panjang yang
meliputi: rumusan strategi perusahaan, rancangan struktur
organisasi, rancangan prosedur, dan sistem manajemen
yang tepat untuk mencapai visi perusahaan untuk
memastikan perkembangan bisnis perusahaan yang
berkesinambungan,
112
b. Memimpin dukungan kesekretariatan yang efektif terhadap
penerapan berbagai inisiatif sistem manajemen di dalam
perusahaan (ISO, K3, manajemen lingkungan, GCG, dan
sistem manajemen lainnya) untuk memastikan penerapan
inisatif sistem terlaksana sesuai dengan tahapan
implementasi,
c. Memantau dan memfasilitasi setiap tingkat kemajuan dan
masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan rencana strategi,
pengembangan struktur organisasi, dan pengembangan
prosedur, untuk memastikan pengelolaan proses perubahan
yang terjadi,
d. Secara konsisten, menganalisis perkembangan kinerja dan
kemajuan perusahaan dalam mencapai visi dan misi,
sehingga diperoleh akurasi rekomendasi strategi bisnis
perusahaan dalam menjalankan kegiatan proses bisnisnya,
e. Memantau tingkat pemenuhan aturan dan masalah yang
dihadapi dalam implementasi ISO, K3, dan persyaratan
baku mutu lingkungan pada seluruh bidang kegiatan
perusahaan, untuk memastikan kegiatan proses produksi
yang dijalankan mematuhi persyaratan dan peraturan
perundangan yang ditetapkan oleh pemerintah (GCG),
f. Mengembangkan dan mengawasi implementasi sistem
Manajemen Keselamatan Kerja di seluruh lingkungan untuk
memastikan kemampuan dan kapabilitas organisasi
memungkinkan dalam memenuhi aspek keselamatan kerja
113
di seluruh lingkungan kerja sesuai dengan ketentuan
pemerintah (Zero Accident, SMK3, dll),
g. Memelihara lingkungan kerja yang memenuhi persyaratan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Lingkungan,
h. Melaksanakan Sistem Manajemen Mutu / ISO.
Wewenang:
a. Anggaran-anggaran sertifikasi,
b. Pelatihan-pelatihan keselamatan kerja,
c. Seminar-seminar,
d. Sertifikasi-sertifikasi.
3.6 Proses Bisnis Berjalan
3.6.1 Produksi Pita Cukai
Berikut ini adalah flow chart dari proses bisnis yang sedang
berjalan pada produksi pita cukai PERUM PERURI:
116
Penjelasan dari proses bisnis produksi pita cukai yang berjalan:
• OPM 2.0 Melakukan Order Pembelian
Customer melakukan order pembelian yang menghasilkan sebuah
dokumen surat rencana pencetakan uang (SRPU). Kemudian SRPU
diberikan kepada Divisi Pengembangan Pasar dan Penjualan.
• OPM 2.1 Menerima SRPU
Divisi Pengembangan Pasar dan Penjualan menerima SRPU dan
bersiap untuk mengubahnya menjadi rencana pesanan produksi
(RPP).
• OPM 2.2 Membuat RPP
Divisi Pengembangan Pasar dan Penjualan melakukan pembuatan
rencana RPP yang akan dijadikan acuan untuk OPM 2.3.2 yang
dilakukan oleh Divisi Desan dan Pengembangan Produk.
• OPM 2.3.1 Mengecek Apakah Spesifikasi Produk Telah
Terdaftar
Divisi Pengembangan Pasar dan Penjualan melakukan pengecekan
apakah spesifikasi produk yang dipesan oleh customer sudah
terdaftar atau belum. Jika sudah, maka berlanjut ke OPM 2.4,
sedangkan jika belum, maka akan berlanjut ke OPM 2.3.2.
• OPM 2.3.2 Membuat Rancangan Produk
Divisi Desain dan Pengembangan Produk membuat rancangan
produk baru berdasarkan RPP yang diberikan oleh Divisi
Pengembangan Pasar dan Penjualan. Setelah itu hasil rancangan
produk akan diberikan ke Departemen Perencanaan dan
Pengendalian Produksi (CANDAL).
117
• OPM 2.4 Melakukan Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Departemen CANDAL melakukan perencanaan dan pengendalian
produksi berdasarkan RPP yang telah diterima dari OPM 2.2.
Dokumen yang dihasilkan adalah kartu mesin dan rekap kartu mesin.
Setelah itu dilanjutkan ke Divisi Produksi TASGANU untuk
dilakukan OPM 2.7.
• OPM 2.5 Melakukan Pengecekan Stok Bahan Baku
Departemen CANDAL melakukan pengecekan stok bahan baku
yang dibutuhkan untuk produksi berdasarkan rancangan produk yang
telah dibuat oleh Divisi Desain dan Pengembangan Produk atau
rekap kartu mesin yang telah dibuat oleh Departemen CANDAL.
• OPM 2.6 Membuat NPB
Setelah melakukan OPM 2.5, Departemen CANDAL membuat nota
permintaan barang (NPB). NPB akan diberikan kepada Departemen
Pengendalian Sediaan Barang, Jasa, dan Gudang
(DALIRANGSAGU) yang akan melakukan OPM 2.6.1.
• OPM 2.6.1 Menerima NPB
Departemen Pengendalian Sediaan Barang, Jasa, dan Gudang
(DALIRANGSAGU) menerima NPB yang diberikan oleh Divisi
CANDAL, kemudian NPB dijadikan acuan untuk melakukan OPM
2.6.2.
• OPM 2.6.2 Pembuatan SPP
Departemen DALIRANGSAGU membuat surat permintaan pesanan
(SPP) berdasarkan NPB yang diterima dari proses OPM 2.6.1. SPP
118
nantinya diserahkan ke Departemen Pengadaan untuk melakukan
OPM 2.6.3.
• OPM 2.6.3 Membuat PO
Departemen Pengadaan membuat purchase order (PO) berdasarkan
SPP yang diterima dari Departemen DALIRANGSAGU.
Selanjutnya PO akan diserahkan ke supplier untuk melakukan OPM
2.6.4.
• OPM 2.6.4 Pemrosesan PO
Supplier memproses PO yang diterima dari Departemen Pengadaan
yang kemudian digunakan untuk melakukan OPM 2.6.5.
• OPM 2.6.5 Mengirimkan Material
Supplier akan mengirimkan material berdasarkan PO yang telah
diproses pada OPM 2.6.4.
• OPM 2.6.6 Menerima Material
Seksi Pergudangan menerima material yang dikirimkan oleh
supplier pada OPM 2.6.5.
• OPM 2.7 Mengeluarkan Internal Order
Seksi Khazanah TASGANU mengeluarkan internal order, kemudian
dihasilkan surat internal order yang akan dijadikan acuan untuk
melakukan OPM 2.8.1.1.
• OPM 2.8.1.1 Memproduksi Permintaan Internal Order
Departemen Persiapan Cetak UTAS (Seksi Pembuatan Tinta)
memproduksi permintaan internal order yang didapat dari OPM 2.7.
119
• OPM 2.8.1.2 Mengirim Permintaan Internal Order
Setelah memproduksi permintaan internal order, Departemen
Persiapan Cetak UTAS (Seksi Pembuatan Tinta) mengirim barang
hasil produksi permintaan internal order ke Seksi Khazanah
TASGANU, kemudian dilanjutkan ke OPM 2.9.
• OPM 2.8.2.1 Membuat NPB
Setelah melakukan OPM 2.7, Seksi Khazanah TASGANU membuat
NPB dan dokumen NPB akan dijadikan acuan untuk melakukan
OPM 2.8.2.2.
• OPM 2.8.2.2 Menerima NPB
Seksi Pergudangan menerima NPB dari Seksi Khazanah
TASGANU, kemudian NPB akan dijadikan acuan untuk melakukan
OPM 2.8.2.3.
• OPM 2.8.2.3 Mengirim Permintaan Barang
Seksi Pergudangan mengirimkan barang-barang sesuai yang tertera
di NPB ke Seksi Khazanah TASGANU.
• OPM 2.9 Menerima Barang
Seksi Khazanah TASGANU menerima barang-barang dari OPM
2.8.1.2 dan OPM 2.8.2.3, kemudian barang akan dipersiapkan untuk
OPM 2.10.
• OPM 2.10 Persiapan Pencetakan Pita Cukai
Seksi Khazanah TASGANU menyiapkan barang-barang yang telah
diterima pada OPM 2.9 untuk menjalankan OPM 2.11.
120
• OPM 2.11 Menjalankan Batch
Seksi Cetak Pita Cukai melakukan proses pembuatan produk pita
cukai berdasarkan barang-barang yang diterima dari OPM 2.10.
• OPM 2.12 Pengecekan Hasil Produksi
Seksi Cetak Pita Cukai melakukan pengecekan hasil produksi
apakah baik atau tidak. Jika baik maka akan dilanjutkan ke OPM
2.15, jika tidak maka akan dilanjutkan ke OPM 2.13.
• OPM 2.13 Menyimpan Hasil Pencetakan Rusak
Seksi Khazanah TASGANU menyimpan hasil pencetakan produksi
yang rusak dari hasil produksi pada OPM 2.11. Kemudian akan
dibuat sebuah dokumen surat penerimaan hasil rusak.
• OPM 2.14 Melakukan Pemusnahan Hasil Rusak
Berdasarkan OPM 2.13 atau OPM 2.22, Seksi Khazanah TASGANU
melakukan pemusnahan hasil rusak yang diterima dari hasil
produksi.
• OPM 2.15 Melakukan Pemotongan Pita Cukai
Seksi Cetak Pita Cukai melakukan pemotongan pita cukai dari hasil
produksi baik pada OPM 2.12. Hasil pemotongan pita cukai
kemudian akan dibuat dokumen surat hasil pemotongan pita cukai.
Kemudian hasil pemotongan dilanjutkan ke OPM 2.16.
• OPM 2.16 Melakukan QC Hasil Pemotongan
Seksi Verifikasi TASGANU (Unit Verifikasi Produk Pita Cukai)
melakukan quality control (QC) dari hasil pemotongan yang telah
dilakukan pada OPM 2.15. Hasil pemotongan tersebut akan
121
menghasilkan dokumen quality control. Kemudian dokumen ini
akan dijadikan acuan untuk OPM 2.17.
• OPM 2.17 Melakukan Pengemasan
Berdasarkan OPM 2.16, Seksi Cetak Pita Cukai melakukan
pengemasan produk yang baik, kemudian membuat dokumen surat
hasil pengemasan. Hasil pengemasan akan dijadikan acuan OPM
2.18.
• OPM 2.18 Membuat Laporan Produksi
Seksi Cetak Pita Cukai membuat laporan-laporan dan menghasilkan
beberapa dokumen laporan, yaitu Laporan Pemakaian Bahan,
Laporan Hasil Produksi, Laporan JKO/JKM, Laporan Bon
Pemakaian Batch.
• OPM 2.19 Memisahkan Hasil Pengecekan
Seksi Verifikasi TASGANU (Unit Verifikasi Produk Pita Cukai)
melakukan pemisahan terhadap hasil produksi, yaitu antara hasil
pemotongan yang baik dan hasil pemotongan yang rusak. Hasil
pemotongan yang baik akan mengakhri tahap produksi, sedangkan
hasil pemotongan yang rusak akan dibawa ke OPM 2.20.
• OPM 2.20 Menyimpan Hasil Pemotongan yang Rusak
Berdasarkan OPM 2.16, Seksi Khazanah TASGANU menyimpan
hasil pemotongan yang rusak dan membuat dokumen surat
penerimaan hasil rusak, kemudian akan dijadikan acuan OPM 2.14.
3.6.2 Produksi Paspor dan Buku
Berikut ini adalah flow chart dari proses bisnis yang sedang
berjalan pada produksi paspor dan buku PERUM PERURI:
124
Penjelasan dari proses bisnis produksi buku dan paspor yang berjalan:
• OPM 3.0 Melakukan Order Pembelian
Customer melakukan order pembelian dan menghasilkan sebuah
dokumen surat rencana pencetakan uang (SRPU). Kemudian SRPU
diberikan kepada Divisi Pengembangan Pasar dan Penjualan untuk
dilakukan OPM 3.1.
• OPM 3.1 Menerima SRPU
Divisi Pengembangan Pasar dan Penjualan menerima SRPU yang
akan dijadikan acuan dalam proses pembuatan RPP pada OPM 3.2.
• OPM 3.2 Membuat RPP
Divisi Pengembangan Pasar dan Penjualan melakukan pembuatan
rencana RPP yang akan dijadikan acuan untuk OPM 3.3.1.
• OPM 3.3.1 Mengecek Apakah Spesifikasi Produk Telah
Terdaftar
Divisi Pengembangan Pasar dan Penjualan melakukan pengecekan
apakah spesifikasi produk yang dipesan oleh customer sudah
terdaftar atau belum. Jika sudah, maka berlanjut ke OPM 3.4,
sedangkan jika belum, maka akan berlanjut ke OPM 3.3.2.
• OPM 3.3.2 Membuat Rancangan Produk
Divisi Desain dan Pengembangan Produk membuat rancangan
produk baru berdasarkan RPP yang diberikan oleh Divisi
Pengembangan Pasar dan Penjualan. Setelah itu hasil rancangan
produk akan diberikan ke Departemen Perencanaan dan
Pengendalian Produksi (CANDAL).
125
• OPM 3.4 Melakukan Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Departemen CANDAL melakukan perencanaan dan pengendalian
produksi berdasarkan RPP yang telah dibuat pada OPM 3.2.
Dokumen yang dihasilkan adalah kartu mesin dan rekap kartu mesin.
Setelah itu dilanjutkan ke Divisi Produksi TASGANU untuk
dilakukan OPM 3.7.
• OPM 3.5 Melakukan Pengecekan Stok Bahan Baku
Departemen CANDAL melakukan pengecekan stok bahan baku
yang dibutuhkan untuk produksi berdasarkan rancangan produk yang
telah dibuat oleh Divisi Desain dan Pengembangan Produk atau
rekap kartu mesin yang telah dibuat oleh Departemen CANDAL.
• OPM 3.6 Membuat NPB
Setelah melakukan OPM 3.5, Departemen CANDAL membuat nota
permintaan barang (NPB). NPB akan diberikan kepada Departemen
Pengendalian Sediaan Barang, Jasa, dan Gudang
(DALIRANGSAGU).
• OPM 3.6.1 Menerima NPB
Departemen DALIRANGSAGU menerima NPB yang diberikan oleh
Divisi CANDAL, kemudian NPB dijadikan acuan untuk melakukan
OPM 3.6.2.
• OPM 3.6.2 Pembuatan SPP
Departemen DALIRANGSAGU membuat surat permintaan pesanan
(SPP) berdasarkan NPB yang diterima dari proses OPM 3.6.1. SPP
126
nantinya diserahkan ke Departemen Pengadaan untuk melakukan
OPM 3.6.3.
• OPM 3.6.3 Membuat PO
Departemen Pengadaan membuat purchase order (PO) berdasarkan
SPP yang diterima dari Departemen DALIRANGSAGU.
Selanjutnya PO akan diserahkan ke supplier untuk melakukan OPM
3.6.4.
• OPM 3.6.4 Pemrosesan PO
Supplier memproses PO yang diterima dari Departemen Pengadaan
yang kemudian digunakan untuk melakukan OPM 3.6.5.
• OPM 3.6.5 Mengirimkan Material
Supplier akan mengirimkan material berdasarkan PO yang telah
diproses pada OPM 3.6.4.
• OPM 3.6.6 Menerima Material
Seksi Pergudangan menerima material yang dikirimkan oleh
supplier pada OPM 3.6.5.
• OPM 3.7 Mengeluarkan Internal Order
Seksi Khazanah TASGANU mengeluarkan internal order, kemudian
dihasilkan surat internal order yang akan dijadikan acuan untuk
OPM 3.8.1.1.
• OPM 3.8.1.1 Memproduksi Permintaan Internal Order
Departemen Persiapan Cetak UTAS (Seksi pembuatan Tinta)
melakukan produksi berdasarkan dari internal order yang telah
didapat dari OPM 3.7.
127
• OPM 3.8.1.2 Mengirim Permintaan Internal Order
Departemen Persiapan Cetak UTAS (Seksi pembuatan Tinta)
melakukan pengiriman barang hasil produksi internal order ke Seksi
Khazanah TASGANU, kemudian dilanjutkan ke OPM 3.9.
• OPM 3.8.2.1 Membuat NPB
Setelah melakukan OPM 3.7, Seksi Khazanah TASGANU membuat
dokumen NPB, yang nantinya akan dijadikan acuan untuk
melakukan OPM 3.8.3.2.
• OPM 3.8.2.2 Menerima NPB
Seksi Pergudangan menerima NPB dari Seksi Khazanah
TASGANU, kemudian NPB akan dijadikan acuan untuk melakukan
OPM 3.8.2.3.
• OPM 3.8.2.3 Mengirim Permintaan Barang
Seksi Pergudangan mengirimkan barang-barang sesuai yang tertera
di NPB ke Seksi Khazanah TASGANU.
• OPM 3.9 Menerima Barang
Seksi Khazanah TASGANU menerima barang-barang dari OPM
3.8.1.2 dan OPM 3.8.2.3, kemudian barang akan dipersiapkan untuk
OPM 3.10.
• OPM 3.10 Persiapan Pencetakan Paspor dan Buku
Seksi Khazanah TASGANU menyiapkan barang-barang yang telah
diterima pada OPM 3.9 untuk menjalankan OPM 3.11.
• OPM 3.11 Menjalankan Batch
Seksi Cetak Paspor dan Buku menjalankan batch sesuai perintah
dari Seksi Khazanah TASGANU.
128
• OPM 3.12.1 Pembuatan Cover
Seksi Cetak Paspor dan Buku (Pembuatan Cover) melakukan
pembuatan cover. Proses ini akan berlanjut ke OPM 3.13.
• OPM 3.12.2 Pembuatan End Cover
Seksi Cetak Paspor dan Buku (Pembuatan End Cover) melakukan
pembuatan end cover. Proses ini akan berlanjut ke OPM 3.13.
• OPM 3.12.3 Pembuatan Isi
Seksi Cetak Paspor dan Buku (Pembuatan Isi) melakukan pembuatan
Isi. Proses ini akan berlanjut ke OPM 3.13.
• OPM 3.13 Melakukan Quality Control Hasil Pencetakan
Seksi Verifikasi TASGANU (Unit Verifikasi Paspor dan Buku)
melakukan pemeriksaan hasil produksi apakah baik atau tidak, yang
menghasilkan dokumen quality control.
• OPM 3.14 Memisahkan Hasil Baik
Seksi Verifikasi TASGANU (Unit Verifikasi Paspor dan Buku)
menentukan hasil produksi tersebut baik atau tidak, apabila baik
akan dlanjutkan ke OPM 3.17, apabila tidak akan dilanjutkan ke
OPM 3.15.
• OPM 3.15 Menyimpan Hasil Rusak
Seksi Khazanah TASGANU menyimpan hasil pencetakan produksi
yang telah dinyatakan rusak pada OPM 3.14 ataupun 3.21.
Kemudian akan dibuat sebuah dokumen surat penerimaan hasil
rusak.
129
• OPM 3.16 Memusnahkan Hasil Rusak
Berdasarkan OPM 3.15, Seksi Khazanah TASGANU melakukan
pemusnahan hasil rusak yang diterima dari hasil produksi.
• OPM 3.17 Melakukan Finishing
Seksi Cetak Paspor dan Buku melakukan finishing, yang terbagi
menjadi dua yaitu OPM 3.16.1 dan OPM 3.16.2.
• OPM 3.17.1 Proses Pemotongan
Seksi Cetak Paspor dan Buku melakukan proses pemotongan, yang
akan dilanjutkan dengan OPM 3.17.2.
• OPM 3.17.2 Proses Pelipatan
Seksi Cetak Paspor dan Buku melakukan proses pelipatan, yang
akan dilanjutkan dengan OPM 3.18.
• OPM 3.18 Melakukan QC Hasil Finishing
Seksi Verifikasi TASGANU (Unit Verifikasi Paspor dan Buku)
melakukan pemeriksaan hasil finishing yang telah dilakukan pada
OPM 3.17. Pada tahap ini dihasilkan dokumen laporan hasil
pemeriksaan, dan akan dilanjutkan dengan OPM 3.19.
• OPM 3.19 Melakukan Pengemasan
Berdasarkan OPM 3.18, Seksi Cetak Paspor dan Buku melakukan
pengemasan produk baik. Setelah itu akan dilanjutkan dengan OPM
3.20.
• OPM 3.20 Membuat Laporan Pemakaian Bahan
Seksi Cetak Paspor dan Buku melakukan pembuatan berbagai
macam laporan, yaitu Laporan pemakaian Bahan, Laporan Hasil
Produksi, Laporan JKO/JKM, dan Laporan Bon Pemakaian Batch.
130
• OPM 3.21 Memeriksa Hasil Finishing
Seksi Verifikasi TASGANU (Unit Verifikasi Buku dan Paspor)
melakukan pemeriksaan hasil finishing. Apabila hasil baik, itu
artinya proses produksi telah selesai, dan apabila hasilnya rusak,
maka akan dibawa ke OPM 3.15.
3.6.3 Produksi Web dan Sheet
Berikut ini adalah flow chart dari proses bisnis yang sedang
berjalan pada produksi web dan sheet PERUM PERURI:
133
Penjelasan dari proses bisnis produksi web dan sheet yang berjalan:
• OPM 4.0 Melakukan Order Pembelian
Customer melakukan order pembelian dan menghasilkan sebuah
dokumen surat rencana pencetakan uang (SRPU). Kemudian SRPU
diberikan kepada Divisi Pengembangan Pasar dan Penjualan.
• OPM 4.1 Menerima SRPU
Divisi Pengembangan Pasar dan Penjualan menerima SRPU yang
nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam membuat RPP pada
OPM 4.2.
• OPM 4.2 Membuat RPP
Divisi Pengembangan Pasar dan Penjualan melakukan pembuatan
rencana RPP dan akan menghasilkan dokumen RPP.
• OPM 4.3.1 Mengecek Spesifikasi Apakah Produk Telah
Terdaftar
Divisi Pengembangan Pasar dan Penjualan melakukan pengecekan
apakah spesifikasi produk yang dipesan oleh customer sudah
terdaftar atau belum. Jika sudah, maka berlanjut ke OPM 4.4,
sedangkan jika belum, maka akan berlanjut ke OPM 4.3.2.
• OPM 4.3.2 Membuat Rancangan Produk
Divisi Desain dan Pengembangan Produk membuat rancangan
produk baru berdasarkan RPP yang diberikan oleh Divisi
Pengembangan Pasar dan Penjualan. Setelah itu hasil rancangan
produk akan diberikan ke Departemen Perencanaan dan
Pengendalian Produksi (CANDAL).
134
• OPM 4.4 Melakukan Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Departemen CANDAL melakukan perencanaan dan pengendalian
produksi berdasarkan RPP pada OPM 4.2. Dokumen yang dihasilkan
adalah kartu mesin dan rekap kartu mesin. Setelah itu dilanjutkan ke
Divisi Produksi TASGANU untuk dilakukan OPM 4.7.
• OPM 4.5 Melakukan Pengecekan Stok Bahan Baku
Departemen CANDAL melakukan pengecekan stok bahan baku
yang dibutuhkan untuk produksi berdasarkan rancangan produk yang
telah dibuat oleh Divisi Desain dan Pengembangan Produk atau
rekap kartu mesin yang telah dibuat oleh Departemen CANDAL.
• OPM 4.6 Membuat NPB
Setelah melakukan OPM 4.5, Departemen CANDAL membuat nota
permintaan barang (NPB). NPB akan diberikan kepada Departemen
Pengendalian Sediaan Barang, Jasa, dan Gudang
(DALIRANGSAGU).
• OPM 4.6.1 Menerima NPB
Departemen DALIRANGSAGU menerima NPB yang diberikan oleh
Divisi CANDAL, kemudian NPB dijadikan acuan untuk melakukan
OPM 4.6.2.
• OPM 4.6.2 Pembuatan SPP
Departemen DALIRANGSAGU membuat surat permintaan pesanan
(SPP) berdasarkan NPB yang diterima dari proses OPM 4.6.1. SPP
nantinya diserahkan ke Departemen Pengadaan untuk melakukan
OPM 4.6.3.
135
• OPM 4.6.3 Membuat PO
Departemen Pengadaan membuat purchase order (PO) berdasarkan
SPP yang diterima dari Departemen DALIRANGSAGU.
Selanjutnya PO akan diserahkan ke supplier untuk melakukan OPM
4.6.4.
• OPM 4.6.4 Pemrosesan PO
Supplier memproses PO yang diterima dari Departemen Pengadaan
yang kemudian digunakan untuk melakukan OPM 4.6.5.
• OPM 4.6.5 Mengirimkan Material
Supplier akan mengirimkan material berdasarkan PO yang telah
diproses pada OPM 4.6.4.
• OPM 4.6.6 Menerima Material
Seksi Pergudangan menerima material yang dikirimkan oleh
supplier pada OPM 4.6.5.
• OPM 4.7 Membuat Internal Order
Seksi Khazanah TASGANU mengeluarkan internal order, kemudian
dihasilkan surat internal order yang akan dijadikan acuan untuk
melakukan OPM 4.9.1.1.
• OPM 4.8.1.1 Membuat Permintaan Internal Order
Departemen Persiapan Cetak UTAS (Seksi Pembuatan Tinta)
memproduksi permintaan internal order yang didapat dari OPM 4.7.
• OPM 4.8.1.2 Mengirim Permintaan Internal Order
Setelah membuat permintaan internal order, Departemen Persiapan
Cetak UTAS (Seksi Pembuatan Tinta) mengirim barang hasil
136
produksi permintaan internal order ke Seksi Khazanah TASGANU,
kemudian dilanjutkan ke OPM 4.9.
• OPM 4.8.2.1 Membuat NPB
Setelah melakukan OPM 4.7, Seksi Khazanah TASGANU membuat
NPB dan dokumen NPB akan dijadikan acuan untuk melakukan
OPM 4.8.2.2.
• OPM 4.8.2.2 Menerima NPB
Seksi Pergudangan menerima NPB dari Seksi Khazanah
TASGANU, kemudian NPB akan dijadikan acuan untuk melakukan
OPM 4.8.2.3.
• OPM 4.8.2.3 Mengirim Permintaan Barang
Seksi Pergudangan mengirimkan barang-barang sesuai yang tertera
di NPB ke Seksi Khazanah TASGANU, yang akan dilanjutkan pada
OPM 4.9.
• OPM 4.9 Menerima Barang
Seksi Khazanah TASGANU menerima barang-barang dari OPM
4.8.1.2 dan OPM 4.8.2.3, kemudian barang akan dipersiapkan untuk
OPM 4.10.
• OPM 4.10 Persiapan Pencetakan Web dan Sheet
Seksi Khazanah TASGANU menyiapkan barang-barang yang telah
diterima pada OPM 4.9 untuk menjalankan OPM 4.11.
• OPM 4.11 Menjalankan Batch
Seksi Cetak Web dan Sheet melakukan proses pembuatan produk
web dan sheet berdasarkan barang-barang yang diterima dari OPM
4.10.
137
• OPM 4.12 Melakukan QC Hasil Pencetakan
Seksi Verifikasi TASGANU (Unit Verifikasi Produk Web dan
Sheet) melakukan pengecekan hasil pencetakan apakah baik atau
tidak. Seksi Verifikasi TASGANU (Unit Verifikasi Produk Web dan
Sheet) juga akan membuat dokumen Quality Control.
• OPM 4.13 Melakukan Pengemasan
Berdasarkan OPM 4.12, Seksi Khazanah TASGANU melakukan
pengemasan produk.
• OPM 4.14 Membuat Laporan
Seksi Cetak Web dan Sheet melakukan pembuatan berbagai macam
laporan, yaitu Laporan Pemakaian Bahan, Laporan Hasil Produksi,
Laporan JKO/JKM, Laporan Bon Pemakaian Batch.
• OPM 4.15 Mengecek Hasil Pencetakan
Seksi Verifikasi TASGANU (Unit Verifikasi Produk Web dan
Sheet) mengecek hasil pencetakan yang telah selesai. Apabila baik,
maka proses produksi telah selesai, sedangkan apabila rusak, akan
dibawa ke OPM 4.18.
• OPM 4.16 Menyimpan Hasil Rusak
Seksi Khazanah TASGANU melakukan penyimpanan hasil rusak
dan juga membuat surat penerimaan hasil rusak.
• OPM 4.17 Memusnahkan Hasil Rusak
Seksi Khazanah TASGANU melakukan pemusnahan hasil rusak
yang diterima dari OPM 4.16.
138
3.7 Struktur Organisasi PERUM PERURI Yang Terlibat Oracle EBS Modul OPM (OPM Product Development dan OPM
Process Execution) Produk TASGANU
Gambar 16 Struktur Organisasi PERUM PERURI yang Terlibat Oracle EBS Modul OPM (OPM Product Development dan OPM Process Execution) Produk TASGANU
139
3.8 Tugas dan Wewenang Struktur Organisasi PERUM PERURI yang
Terlibat Oracle EBS Modul OPM (OPM Product Development dan
OPM Process Execution) Produk TASGANU
3.8.1 Divisi Produksi Kertas Berharga Non Uang
3.8.1.1 Departemen Cetak Kertas Berharga Non Uang
• Kepala Departemen Cetak Berharga Non Uang
Tanggung jawab utama:
a. Menerjemahkan rencana kerja yang telah disusun oleh Kepala
Divisi menjadi rencana kerja departemen sehingga dapat
menjadi acuan penyusunan program kerja untuk pencapaian
sasaran divisi sesuai dengan anggaran yang direncanakan,
b. Mendistribusikan dan mengkoordinasikan pekerjaan pada
seksi-seksi di lingkungannya untuk menjamin tercapainya
hasil produksi sesuai jadwal yang direncanakan,
c. Melakukan analisis data terhadap masalah yang ada untuk
bahan evaluasi dan laporan kepada atasan sebagai masukan
untuk pengambilan keputusan manajemen,
d. Mengadakan koordinasi dengan mitra kerja terkait, baik
internal maupun eksternal dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas,
e. Membina dan menyelia pelaksanaan tugas di lingkungannya
untuk peningkatan kompetensi pegawai di departemennya,
f. Mengevaluasi seluruh kegiatan produksi departemen cetak
kertas berharga non uang berdasarkan data melalui beberapa
grafik dan tabel untuk mengetahui secara menyeluruh
140
prestasi produk untuk pedoman peningkatan produktivitas
dan efisiensi biaya,
g. Memelihara lingkungan kerja yang memenuhi persyaratan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Lingkungan,
h. Melaksanakan Sistem Manajemen Mutu / ISO.
Wewenang:
a. Aspek teknis produksi kertas berharga non uang
b. Aspek kualitas / laboratorium,
c. Mengembangkan proses produksi kearah yang lebih rendah
biaya, lebih cepat, dan lebih efisien,
d. Menandatangani nota / surat keluar,
e. Penilaian SKI bawahannya,
f. Rencana kerja cetak kertas berharga non uang,
g. Usulan pengembangan SDM.
3.8.1.1.1 Seksi Pita Cukai
• Kepala Seksi Cetak Pita Cukai
Tanggung jawab utama:
a. Menyusun dan melaksanakan anggaran dan
rencana kerja seksi untuk menjamin tercapainya
sasaran kerja,
b. Menetapkan sasaran mutu Cetak Pita Cukai untuk
menjamin bahwa produk yang dihasilkan adalah
sudah tepat dan benar,
141
c. Mengendalikan dan mengontrol proses produksi
cetak pita cukai untuk menjamin standar mutu
produk dan deliveri tepat waktu sesuai jadwal,
d. Melakukan evaluasi terhadap penerapan sistem dan
prosedur kerja untuk melihat kesesuaian proses
kerja dengan standar prosedur yang ditetapkan,
e. Menyediakan laporan yang diperlukan sebagai
masukan untuk pengambilan keputusan di tingkat
manajemen yang lebih tinggi,
f. Meningkatkan mutu kerja operator terhadap proses
cetak sehingga produk yang dihasilkan dapat
diterima oleh pelanggan,
g. Memelihara lingkungan kerja yang memenuhi
persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) dan Lingkungan,
h. Melaksanakan Sistem Manajemen Mutu / ISO.
Wewenang:
a. Aspek kualitas / laboratorium,
b. Mengembangkan proses produksi kearah yang
lebih rendah biaya, lebih cepat, dan lebih efisien,
c. Penilaian SKI bawahannya,
d. Merekomendasi rencana kerja dan anggaran,
e. Merekomendasi perbaikan-perbaikan permesinan,
f. Usulan pengembangan SDM.
142
3.8.1.1.1.1 Unit Cetak Pita Cukai
• Kepala Unit Cetak Pita Cukai
Tanggung jawab utama:
a. Mengawasi proses pencetakan produksi
cetak pita cukai untuk menyelesaikan
order yang dibebankan sesuai dengan
jadwal,
b. Mengawasi dan mengontrol proses
produksi cetak pita cukai untuk
memastikan kesesuaian dengan prosedur
yang ditetapkan sehingga menjamin mutu
produk yang sesuai standar,
c. Melakukan evaluasi terhadap penerapan
sistem dan prosedur kerja sebagai
masukan dalam menentukan target
jumlah produksi dan target waktu untuk
disepakati,
d. Menyediakan laporan yang diperlukan
sebagai masukan untuk pengambilan
keputusan di tingkat manajemen yang
lebih tinggi,
e. Memelihara lingkungan kerja yang
memenuhi persyaratan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) dan Lingkungan,
143
f. Melaksanakan Sistem Manajemen Mutu /
ISO.
Wewenang:
a. Aspek kualitas / laboratorium,
b. Mengembangkan proses produksi kearah
yang lebih rendah biaya, lebih cepat, dan
lebih efisien,
c. Penilaian SKI bawahannya,
d. Merekomendasi perbaikan-perbaikan
permesinan
e. Usulan pengembangan SDM.
3.8.1.1.2 Seksi Cetak Paspor dan Buku
• Kepala Seksi Cetak Paspor dan Buku
Tanggung jawab utama:
a. Menyusun dan melaksanakan anggaran dan
rencana kerja seksi untuk menjamin tercapainya
sasaran kerja,
b. Menetapkan sasaran mutu Cetak Paspor dan Buku
untuk menjamin bahwa produk yang dihasilkan
adalah sudah tepat dan benar,
c. Mengendalikan dan mengontrol proses produksi
paspor dan buku untuk menjamin standar mutu
produk dan deliveri tepat waktu sesuai jadwal,
144
d. Melakukan evaluasi terhadap penerapan sistem dan
prosedur kerja untuk melihat kesesuaian proses
kerja dengan standar prosedur yang ditetapkan,
e. Menyediakan laporan yang diperlukan sebagai
masukan untuk pengambilan keputusan di tingkat
manajemen yang lebih tinggi,
f. Meningkatkan mutu kerja operator terhadap proses
cetak sehingga produk yang dihasilkan dapat
diterima oleh pelanggan,
g. Memelihara lingkungan kerja yang memenuhi
persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) dan Lingkungan.
h. Melaksanakan Sistem Manajemen Mutu / ISO.
Wewenang:
a. Aspek kualitas / laboratorium,
b. Mengembangkan proses produksi kearah yang
lebih rendah biaya, lebih cepat, dan lebih efisien,
c. Penilaian SKI bawahannya,
d. Rencana kerja cetak kertas berharga non uang,
e. Usulan pengembangan SDM.
3.8.1.1.2.1 Unit Cetak Paspor dan Buku
• Kepala Seksi Cetak Paspor dan Buku
Tanggung jawab utama:
a. Mengawasi proses pencetakan produksi
paspor dan buku untuk menyelesaikan
145
order yang dibebankan sesuai dengan
jadwal,
b. Mengawasi dan mengontrol proses
produksi paspor dan buku untuk
memastikan keseuaian dengan prosedur
yang ditetapkan sehingga menjamin mutu
produk yang dihasilkan sesuai standar,
c. Melakukan evaluasi terhadap penerapan
sistem dan prosedur kerja sebagai
masukan dalam menentukan target jumlah
produksi dan target untuk disepakati,
d. Menyediakan laporan yang diperlukan
sebagai masukan untuk pengambilan
keputusan di tingkat manajemen yang
lebih tinggi,
e. Memelihara lingkungan kerja yang
memenuhi persyaratan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) dan Lingkungan.
f. Melaksanakan Sistem Manajemen Mutu /
ISO.
Wewenang:
a. Aspek kualitas / laboratorium,
b. Mengembangkan proses produksi kearah
yang lebih rendah biaya, lebih cepat, dan
lebih efisien,
146
c. Penilaian SDM,
d. Usulan pengembangan SDM.
3.8.1.1.3 Seksi Cetak Web dan Sheet
• Kepala Seksi Cetak Web dan Sheet
Tanggung jawab utama:
a. Menyusun rencana kerja, dengan membuat
perencanaan mutu, berupa alur proses dan
standard kapasitas produksi untuk digunakan
sebagai acuan dalam pencapaian sasaran
perusahaan dengan mutu produk sesuai standar
mutu dan waktu yang ditetapkan,
b. Mengendalikan dan mengontrol proses produksi
web dan sheet, dengan memeriksa dan
mempelajari order cetak, data dan informasi yang
diterima, untuk melakukan proses produksi web
dan sheet secara massal,
c. Melakukan pengendalian persediaan bahan-bahan
penolong untuk proses produksi dengan cara
mengontrol persediaan dan memproyeksikan
kebutuhan agar selalu tersedia bahan yang
diperlukan untuk dapat menjamin kelancaran
produksi,
d. Mengadakan koordinasi dengan mitra kerja
terkait, baik internal maupun eksternal, untuk
kelancaran pelaksanaan tugas,
147
e. Mengadakan pengontrolan produk web dan sheet
sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan
agar mendapatkan hasil produksi web dan sheet
yang memenuhi keinginan dan kepuasan
pelanggan,
f. Melakukan evaluasi terhadap penerapan sistem
dan prosedur kerja untuk melihat keseuaian
proses kerja dengan standar prosedur yang
ditetapkan,
g. Menyediakan laporan yang diperlukan sebagai
masukan untuk pengambilan keputusan di tingkat
manajemen yang lebih tinggi,
h. Memelihara lingkungan kerja yang memenuhi
persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) dan Lingkungan,
i. Melaksanakan Sistem Manajemen Mutu / ISO.
Wewenang:
a. Aspek kualitas / laboratorium,
b. Mengembangkan proses produksi kearah yang
lebih rendah biaya, lebih cepat, dan lebih efisien,
c. Penilaian SKI bawahannya,
d. Usulan pengembangan SDM.
148
3.8.1.1.3.1 Unit Cetak Web
• Kepala Unit Cetak Web
Tanggung jawab utama:
a. Mengawasi proses pencetakan produk
web untuk menyelesaikan order yang
dibebankan sesuai dengan jadwal dan
kualitas yang ditetapkan,
b. Menetapkan sasaran mutu pencetakan
produk web untuk menjamin produk yang
dihasilkan berkualitas baik,
c. Mengendalikan dan mengontrol proses
pencetakan produk web untuk menjamin
standar mutu produk,
d. Melakukan evaluasi terhadap penerapan
sistem dan prosedur kerja sebagai
masukan untuk peningkatan cara kerja,
e. Menyediakan laporan yang diperlukan
sebagai masukan untuk pengambilan
keputusan di tingkat manajemen yang
lebih tinggi,
f. Memelihara lingkungan kerja yang
memenuhi persyaratan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) dan Lingkungan,
g. Melaksanakan Sistem Manajemen Mutu /
ISO.
149
Wewenang:
a. Aspek kualitas / laboratorium,
b. Mengembangkan proses produksi kearah
yang lebih rendah biaya, lebih cepat, dan
lebih efisien,
c. Penilaian SKI bawahannya,
d. Usulan pengembangan SDM.
3.8.1.1.3.2 Unit Cetak Sheet
• Kepala Unit Cetak Sheet
Tanggung jawab utama:
a. Melaksanakan dan mengawasi proses
produksi cetak coba dan massal produk
sheet untuk memastikan kesesuaian proses
dengan prosedur standar,
b. Mengawasi dan mengontrol proses
produksi sheet untuk memastikan
tercapainya standar mutu dan waktu yang
ditetapkan,
c. Melakukan evaluasi terhadap penerapan
sistem dan prosedur kerja sebagai
masukan dalam menentukan target jumlah
produksi dan target waktu untuk
disepakati,
d. Menyediakan laporan yang diperlukan
sebagai masukan untuk pengambilan
150
keputusan di tingkat manajemen yang
lebih tinggi,
e. Memelihara lingkungan kerja yang
memenuhi persyaratan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) dan Lingkungan,
f. Melaksanakan Sistem Manajemen Mutu /
ISO.
Wewenang:
a. Aspek kualitas / laboratorium,
b. Mengembangkan proses produksi kearah
yang lebih rendah biaya, lebih cepat, dan
lebih efisien,
c. Penilaian SKI bawahannya,
d. Mengusulkan perbaikan sistem kerja,
e. Usulan pengembangan SDM.
3.8.1.2 Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi
• Kepala Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(CANDAL)
Tanggung jawab utama:
a. Menyusun rencana dan program kerja tahunan
departemen perencanaan dan pengendalian produksi,
untuk memastikan seluruh kegiatan yang dilakukan
berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan target
dan mutu, waktu dan kuantitas yang telah ditetapkan,
151
b. Memimpin dan mengawasi kegiatan penetapan secara
detail atas standar waktu, kualitas dan kuantitas produk
berserta implementasinya secara efektif dan efisien untuk
memastikan pencapaian sasaran atau target produksi
yang tepat mutu, tepat jumlah, dan tepat waktu,
c. Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan
penjadwalan produksi, perencanaan dan pengedalian
material, perencanaan dan pengendalian proses produksi
serta penyimpanan (Product Planning) untuk
memastikan kesiapan dan ketersediaan material serta
dokumen pendukung yang dibutuhkan dalam proses
produksi sesuau dengan persyaratan serta kurun waktu
(timeframe) yang telah disepakati,
d. Menyusun dan memonitor implementasi program kerja
operasional dan anggaran Departemen Perencanaan dan
Pengendalian Produksi untuk memastikan distribusi
pekerjaan sesuai dengan strategi dan rencana kerja,
e. Melakukan kajian terhadap kemampuan manufaktur dan
kemampuan fasilitas sehingga dapat meningkatkan
kualitas dan kapasitas produksi,
f. Memelihara lingkungan kerja yang memenuhi
persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
Lingkungan,
g. Melaksanakan Sistem Manajemen Mutu/ISO.
152
Wewenang:
a. Menyusun jadwal produksi,
b. Permintaan kebutuhan bahan baku, bahan penolong atau
surat permintaan pesanan,
c. Menandatangani order/nota/surat keluar,
d. Penilaian SKI bawahannya.
3.8.1.2.1 Seksi Perencanaan dan Pengendalian Produksi
TASGANU (CANDAL TASGANU)
• Kepala Seksi Perencanaan dan Pengendalian
Produksi Kertas Berharga Non Uang
Tanggung jawab:
a. Merencanakan kegiatan operasional lini-lini
produksi melalui instruksi kerja (Batch order)
dan jadwal produksi berdasarkan sales order
dan recipe, informasi dan instruksi yang
diterima untuk acuan proses produksi,
b. Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan dan
pengendalian order pada lini-lini produksi
melalui diskusi-diskusi teknis dengan unit-unit
kerja terkait agar terjadi koordinasi antar lini
produksi,
c. Monitoring kegiatan proses produksi dan
mengambil langkah-langkah yang tepat dan
153
diperlukan untuk memastikan bahwa berjalan
sesuai perencanaan,
d. Mengevaluasi realisasi penggunaan sumber
daya tiap kegiatan produksi, rencana perbaikan
dan penyesuaian,
e. Berdasarkan sales order (SO) dan recipe
menghitung kebutuhan bahan dan melakukan
pemesanan bahan baku melalui Nota Pesanan
Bahan Baku agar tersedia sesuai kebutuhan
dalam menjamin kelancaran produksi,
f. Mengusulkan penempatan order pada pihak
ketiga atas hasil evaluasi teknis dan kapasitas
produksi Kertas Berharga Non Uang untuk
memenuhi kapasitas produksi,
g. Memelihara lingkungan kerja yang memenuhi
persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) dan Lingkungan,
h. Melaksanakan Sistem Manajemen Mutu/ISO.
Wewenang:
a. Melakukan perubahan terhadap jadwal
produksi, kebutuhan bahan dan penggunaan
sumber daya produksi disesuaikan dengan hasil
evaluasi terhadap produksi dalam proses
maupun informasi perubahan dari Departemen
Penjualan,
154
b. Menilai SKI bawahannya.
3.8.2 Divisi Desain dan Pengembangan Produk
3.8.2.1 Departemen Desain Produk
• Kepala Departemen Desain Produk
Tanggung jawab utama:
a. Mengelola pekerjaan yang dilaksanakan oleh Seksi Desain
Artistik, Seksi Desain Proses dan Estimasi Biaya, dan Unit
Proof Cetak untuk menjamin tersedianya desain seperti yang
diharapkan,
b. Merencanakan dan menyediakan sarana kerja yang
dibutuhkan oleh Seksi Desain Artisitik, Seksi Desain Proses
& Estimasi Biaya, dan Unit Proof Cetak untuk menjamin
kelancaran proses desain,
c. Mengelola SDM (pelatihan dan pendidikan) di Seksi Desain
Artistik, Seksi Desain Produk, dan Unit Proof Cetak agar
dapat mengantisipasi segala keinginan pemesanan berkaitan
dengan kualitas dan teknologi cetak terkini,
d. Mengelola rencana kerja dan anggaran tahunan untuk
memastikan sasaran kerja tahunan,
e. Menyiapkan materi presentasi dan melaksanakan sosialisasi
produk baru untuk dipresentasikan kepada pemesanan
dan/atau diserahkan kepada Departemen Penjualan,
f. Melakukan inovasi terhadap produk-produk yang sudah
maupun yang baru,
155
g. Memelihara lingkungan kerja yang memenuhi persyaratan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Lingkungan,
h. Melaksanakan Sistem Manajemen Mutu/ISO.
Wewenang:
a. Membuat desain meliputi penerjaman kebutuhan pelanggan ke
dalam desain estimasi biaya dan flow process-nya,
b. Menyediakan produk contoh (dummy) dengan mengawasi
proof produksi sesuai dengan kebutuhan pemesanan.
3.8.2.1.1 Seksi Desain Proses dan Estimasi Biaya
• Kepala Seksi Desain Proses dan Estimasi Biaya
Tanggung jawab utama:
a. Mengkoordinasikan para pembuat desain proses
dan estimasi biaya untuk mengumpulkan dan
menetapkan data fixed cost dan variable cost
untuk menentukan komponen estimasi biaya,
b. Mengawasi pembuatan desain proses dan
estimasi biaya, melakukan pengawasan terhadap
entry data kedalam sistem Enterprises
Resources Planning (ERP),
c. Memelihara lingkungan kerja yang memenuhi
persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) dan Lingkungan,
d. Melaksanakan Sistem Manajemen Mutu/ISO.
Wewenang:
156
a. Mengajukan usulan estimasi biaya untuk
menentukan Harga Pokok Produksi sebagai
penunjang kegiatan Departemen Penjualan.
3.9 Proses Sistem Berjalan PERUM PERURI yang Terlibat Oracle EBS
Modul OPM (OPM Product Development dan OPM Process Execution
Produk TASGANU
Proses sistem yang akan penulis jelaskan pada flow chart di bawah ini
adalah proses sistem pada produk Pita Cukai yang merupakan salah satu dari
hasil produksi TASGANU. Penulis hanya akan menjelaskan mengenai flow
chart produksi Pita Cukai, hal tersebut dikarenakan proses sistem yang
berjalan pada produksi Paspor dan Buku serta Web dan Sheet sama dengan
proses sistem pada produksi Pita Cukai, yang berbeda adalah user berasal
dari seksi yang bersangkutan (produk Pita Cukai = user Seksi Cetak Pita
Cukai, produk Buku dan Paspor = user Seksi Cetak Buku dan Paspor, produk
Web and Sheet = user Seksi Cetak Web and Sheet).
158
Gambar 17 Proses Sistem Berjalan PERUM PERURI yang Terlibat Oracle EBS Modul OPM (OPM Product
Development dan OPM Process Execution Produk TASGANU
159
3.9.1 Proses Sistem yang Berjalan Pada Produksi Pita Cukai
• SOPM 1.0 Membuat Rancangan Produk
User dari Seksi Desain dan Estimasi Biaya mempersiapkan
perancangan produk yang diberikan oleh Departemen Perencanaan
dan Pengendalian Produksi.
• SOPM 1.1 Membuat Formula
User dari Seksi Desain dan Estimasi Biaya membuat sebuah
formula terkait dengan produk yang telah dirancang sebelumnya,
pada SOPM 1.0.
• SOPM 1.1.1 Menentukan Apakah Formula Sudah Ada
User dari Seksi Desain dan Estimasi Biaya melihat apakah
formula yang diinginkan sudah ada. Apabila formula sudah ada,
maka akan dilanjutkan ke SOPM 1.1.5, apabila belum ada, maka
akan dilanjutkan ke 1.1.2.
• SOPM 1.1.2 Membuat Formula Baru
User dari Seksi Desain dan Estimasi Biaya telah menentukan
bahwa formula yang akan dibuat merupakan formula baru,
sehingga user Seksi Desain dan Estimasi Biaya melakukan
penambahan rancangan formula sesuai dengan yang tertera pada
rancangan yang ada pada proses SOPM 1.0.
• SOPM 1.1.3 Menentukan Atribut Formula
User dari Seksi Desain dan Estimasi Biaya menentukan atribut
apa saja yang perlu ada di dalam formula baru yang akan dibuat,
160
penentuan atribut harus sesuai rancangan dengan RPP yang telah
dibuat pada OPM 2.2.
• SOPM 1.1.4 Menentukan Ingredient Formula
User dari Seksi Desain dan Estimasi Biaya lalu menentukan
apa saja yang menjadi ingredients (bahan baku) yang perlu ada di
dalam formula baru yang sedang dibuat, penentuan ingredients
harus sesuai RPP yang telah dibuat pada OPM 2.2.
• SOPM 1.1.5 Mengubah Formula Lama
User dari Seksi Desain dan Estimasi Biaya telah menentukan
bahwa formula yang akan dibuat merupakan formula lama yang
mengalami perubahan, sehingga user Seksi Desain dan Estimasi
Biaya akan melakukan perubahan pada formula yang lama sesuai
dengan RPP yang telah dibuat pada OPM 2.2.
• SOPM 1.1.6 Memanggil Formula
User Seksi Desain dan Estimasi Biaya memanggil formula
lama yang akan dilakukan perubahan. Formula lama yang akan
dilakukan perubahan harus sesuai dengan yang tertera pada
rancangan yang sesuai dengan RPP yang telah dibuat pada OPM
2.2.
• SOPM 1.1.7 Mengedit Atribut Formula
User Seksi Desain dan Estimasi Biaya melakukan perubahan
terhadap atribut yang ada pada formula lama sesuai dengan RPP
yang telah dibuat pada OPM 2.2.
• SOPM 1.1.7 Mengedit Ingredient Formula
161
User Seksi Desain dan Estimasi Biaya melakukan perubahan
terhadap ingredient yang ada pada formula lama sesuai dengan
RPP yang telah dibuat pada OPM 2.2.
• SOPM 1.2 Proses Routing
Proses Routing dibagi menjadi empat bagian, yaitu membuat
resource (SOPM 1.2.2), membuat activity code (SOPM 1.2.2),
membuat operation (SOPM 1.2.3), dan membuat routing (SOPM
1.2.4) yang dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah dibuat pada
OPM 2.2.
• SOPM 1.2.1 Membuat Resources
User Seksi Desain dan Estimasi Biaya melakukan peng-input-
an data sumber daya yang diperlukan dalam proses produksi yang
akan dilaksanakan. Sumber daya yang diperlukan antara lain
seperti jam kerja mesin (JKM) dan jam kerja orang (JKO). Secara
proses bisnis ada tiga jenis jam kerja, seperti jam persiapan, jam
kerja efektif, dan jam istirahat, namun yang di-input ke dalam
sistem hanya jam kerja efektif. Pembuatan resources sesuai dengan
formula yang telah disusun pada SOPM 1.1, yang sesuai dengan
RPP yang telah dibuat pada OPM 2.2.
• SOPM 1.2.2 Membuat Activity Code
User Seksi Desain dan Estimasi Biaya melakukan peng-input-
an data beberapa resources yang diperlukan dalam melakukan proses
produksi yang akan dilaksanakan, menjadi sebuah aktivitas yang
cakupannya tidak terlalu besar. Pembuatan activity code berdasarkan
162
resources yang telah disusun pada SOPM 1..1, yang sesuai dengan
RPP yang telah dibuat pada OPM 2.2.
163
• SOPM 1.2.3 Membuat Operation
User Seksi Desain dan Estimasi Biaya melakukan peng-input-
an data mengenai beberapa activity code menjadi operation yang
akan dilakukan dalam melakukan proses poduksi. Pada dasarnya
operation merupakan kumpulan dari beberapa activity code,
cakupan operation lebih besar dibanding dengan activity code.
Pembuatan operation berdasarkan activity code yang telah disusun
pada SOPM 1.2.2, yang sesuai dengan RPP yang telah dibuat pada
OPM 2.2.
• SOPM 1.2.4 Membuat Routing
User Seksi Desain dan Estimasi Biaya melakukan peng-input-
an data mengenai beberapa operation menjadi sebuah routing yang
akan digunakan dalam melakukan sebuah proses produksi. Pada
dasarnya routing merupakan kumpulan dari beberapa operation di
mana cakupan routing lebih besar dibanding dengan operation.
Pembuatan routing berdasarkan operation yang telah disusun pada
SOPM 1.2.3, sesuai dengan RPP yang telah dibuat pada OPM 2.2.
• SOPM 1.3 Pembuatan Recipe
Proses pembuatan recipe dibagi menjadi 2 bagian, yaitu
menentukan atribut recipe (SOPM 1.3.1) dan menentukan validity
rules recipe (SOPM 1.3.2).
• SOPM 1.3.1 Menentukan Atribut Recipe
User Seksi Desain dan Estimasi Biaya melakukan
penambahan recipe baru ke dalam sistem Oracle EBS modul OPM
164
produk pita cukai sesuai dengan yang tertera pada RPP yang telah
dibuat pada OPM 2.21.
• SOPM 1.3.2 Menentukan Validity Rules Recipe
User Seksi Desain dan Estimasi Biaya menetapkan ketentuan-
ketentuan yang berlaku pada recipe yang baru seperti organization,
standard quantities, minimum quantities, maximum quantities, dan
validity rules (periode berlakunya recipe). Ketentuan-ketentuan
tersebut harus sesuai dengan RPP yang telah dibuat pada OPM 2.2.
• SOPM 2.0 Melakukan Perencanaan dan Pengendalian
Produksi
Proses melakukan perencanaan dan pengendalian produksi
dibagi menjadi enam bagian, yaitu: membuat firm planned order
(SOPM 2.1), membuat batch (SOPM 2.2), mencari batch (SOPM
2.3), melakukan pemeriksaan status batch (SOPM 2.4), mengubah
status batch (SOPM 2.5), dan me-release batch (SOPM 2.6).
• SOPM 2.1 Membuat Firm Planned Order
User Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi
membuat firm planned order berdasarkan RPP (rencana pesanan
produksi) yang dibuat oleh Divisi Pengembangan Pasar dan
Penjualan pada OPM 2.2. Pada proses ini Departemen Perencanaan
dan Pengendalian Produksi juga menentukan jumlah produk yang
dihasilkan pada satu kali proses produksi. Penentuan tersebut
dilakukan dengan cara memberikan batas minimum dan batas
maksimum produksi.
165
• SOPM 2.2 Membuat Batch
User dari Departemen Perencanaan dan Pengendalian
Produksi membuat dokumen batch sesuai dengan firm planned
order yang telah dibuat oleh Departemen Perencanaan dan
Pengendalian Produksi pada SOPM 2.1. Pada dokumen batch ini
terdapat perencanaan mengenai kapan produk mulai diproduksi dan
kuota produk yang dihasilkan dalam satu kali produksi dokumen
batch.
• SOPM 2.3 Mencari Batch
Saat tiba waktu untuk menjalankan SOPM 1.7 user dari
Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi melakukan
pencarian terhadap dokumen batch yang akan dirilis berdasarkan
SOPM 2.2 dan digunakan untuk melaksanakan SOPM 2.4.
• SOPM 2.4 Melakukan Pemeriksaan Status Batch
User dari Departemen Perencanaan dan Pengendalian
Produksi melakukan pemeriksaan terhadap status yang terdapat
pada dokumen batch (SOPM 2.2). Status yang terdapat di dalam
dokumen batch harus dalam keadaan “pending”.
• SOPM 2.5 Mengubah Status Batch
User dari Departemen Perencanaan dan Pengendalian
Produksi melakukan perubahan status pada dokumen batch yang
akan dirilis (SOPM 2.4). Status dokumen batch yang dalam
keadaan “pending” harus diubah menjadi “WIP” (work in process)
agar dokumen batch tersebut dapat dirilis.
166
• SOPM 2.6 Me-release Batch
User dari Departemen Perencanaan dan Pengendalian
Produksi merilis dokumen batch yang telah dibuat pada SOPM 2.2.
Perilisan dokumen batch ini dilakukan apabila telah memasuki
tanggal pengerjaan yang tertera di dalam dokumen batch itu
sendiri. Dokumen batch dapat dirilis apabila status dokumen batch
adalah “WIP”, sesuai dengan SOPM 2.5.
• SOPM 3.0 Menjalankan Batch
User dari Seksi Cetak Pita Cukai siap menjalankan produksi
barang yang tertulis di dalam dokumen batch yang telah dirilis
pada SOPM 2.6 dan menunggu bahan baku yang telah dipesan
secara manual, di dalam proses ini akan dilaksanakan proses
produksi secara proses bisnis berjalan (OPM 2.11).
• SOPM 4.1 Membuat Bon Pemakaian Batch
Setelah produksi selesai dijalankan pada OPM 2.12, user dari
Seksi Cetak Pita Cukai melakukan pencetakan terhadap bon
pemakaian batch yang sebelumnya telah dijalankan di SOPM 1.7.1.
Bon pemakaian batch tersebut berisi daftar pemakaian ingredient
yang telah dibuat sesuai dengan SOPM 1.1 sebagai planned
quantity.
167
• SOPM 4.2 Mencatat Pemakaian Bahan
User dari Seksi Cetak Pita Cukai melakukan input data
pemakaian bahan untuk ingredient apa saja yang terpakai selama
OPM 2.11 sebagai actual quantity. Kemudian dapat langsung
diketahui apabila terdapat perbedaan antara planned quantity
(SOPM 4.1) dengan actual quantity.
• SOPM 4.3 Mencatat Hasil Produksi
User dari Seksi Cetak Pita Cukai melakukan input data hasil
produksi (OPM 2.11) untuk mengetahui hasil dari produksi yang
telah dilakukan. Kemudian dapat langsung diketahui apabila
terdapat perbedaan antara hasil produksi yang telah direncanakan
dengan hasil produksi yang benar-benar dihasilkan di dalam proses
produksi di lapangan.
• SOPM 4.4 Mencatat JKO/JKM
User dari Seksi Cetak Pita Cukai melakukan input jam kerja
orang yang terpakai selama proses produksi (OPM 2.11) yang
bersangkutan dilaksanakan. Kemudian dapat langsung diketahui
apabila terdapat perbedaan antara jam kerja orang yang telah
direncanakan (SOPM 2.4) dengan jam kerja orang yang benar-
benar terpakai di dalam proses produksi yang bersangkutan di
lapangan.
User dari Seksi Cetak Pita Cukai melakukan input jam kerja
mesin yang terpakai selama proses produksi (OPM 2.11) yang
bersangkutan dilaksanakan. Kemudian dapat langsung diketahui
apabila terdapat perbedaan antara jam kerja mesin yang telah
168
direncanakan (SOPM 2.4) dengan jam kerja orang yang benar-
benar terpakai di dalam proses produksi yang bersangkutan di
lapangan.
3.10 Identifikasi Masalah
3.10.1 Perbedaan Sistem dan Prosedur dengan Keadaan Lapangan
Pada dasarnya, PERUM PERURI mengimplementasikan sistem
Oracle EBS di atas sistem dan prosedur yang sudah disiapkan secara
matang dan ideal sesuai dengan proses bisnis yang ada. Tetapi pada
praktiknya, terkadang untuk menjamin kelangsungan produksi, ada
beberapa barang yang dibeli dengan harga yang belum disepakati
antara PERUM PERURI dengan vendor, tetapi barang dibutuhkan
untuk diproduksi, contohnya ingredient pita cukai. Hal tersebut
membuat perusahaan tidak dapat mengeluarkan PO, sehingga di
sistem stok ingredient di gudang seolah-olah tidak bertambah padahal
ingredient tersebut telah tersedia. Karena stok ingredient di sistem
tidak cukup, sistem Oracle EBS modul OPM menganggap perusahaan
seharusnya tidak dapat melakukan proses produksi. Padahal
sebenarnya ingredient telah tersedia di gudang, dan nyatanya
perusahaan sedang melakukan proses produksi.
Untuk saat ini, hal tersebut disolusikan dengan menjalankan
proses produksi tanpa melibatkan sistem agar proses produksi tidak
terhambat atau bahkan berhenti. Apabila proses produksi sampai
terhambat atau berhenti, barang yang dibutuhkan oleh para customer
tidak dapat terpenuhi, sedangkan barang yang diproduksi sangat
169
dibutuhkan oleh banyak pihak, contohnya pita cukai yang dibutuhkan
oleh industri rokok. Oleh sebab itu, para pelaku sistem memilih untuk
melakukan produksi tanpa melibatkan sistem terlebih dahulu agar
produksi dapat terus berjalan.
3.10.2 Transaksi Data yang Besar
Pada setiap transaksi yang berlangsung terdapat pengelolaan
data baik data ingredient, data recipe, routing, formula, batch, dan
sebagainya, maupun proses produksi yang harus di-maintain. Tetapi
pada transaksi-transaksi tertentu seperti yang dijelaskan di poin
3.10.1, pencatatan transaksi ke dalam sistem Oracle EBS modul OPM
baru dapat dilakukan setelah mendapat kepastian harga dari vendor,
keputusan dari Dewan Direksi PERUM PERURI, dan Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
Hal ini mengakibatkan transaksi yang mengalami penundaan
input ke sistem Oracle EBS modul OPM dalam suatu periode akan
menumpuk, sehingga mengakibatkan tingkat keakuratan data akan
menurun dikarenakan jumlah data yang dimasukkan secara bersama-
sama pada saat peng-input-an akan menjadi terlampau banyak, dan
tidak sebanding dengan waktu peng-input-an.
Selain itu, penundaan peng-input-an data akan mengakibatkan
user-user yang berasal dari berbagai unit dan seksi yang berbeda-beda
melakukan proses peng-input-an data secara bersamaan dalam satu
waktu, sehingga sering kali user tidak bisa meng-input karena peng-
input-an tersebut tidak sesuai dengan flow sistem Oracle EBS modul
OPM yang seharusnya. Contohnya staf yang bertugas menjalankan
170
batch (SOPM 3.0) tidak dapat melakukan input data seperti yang
seharusnya, hal ini dikarenakan staf yang bertugas melakukan release
batch (SOPM 2.6) belum melakukan release batch dokumen. Di mana
untuk menjalankan batch (SOPM 3.0) hanya dapat dilakukan apabila
batch dokumen sudah di-release (SOPM 2.6).
Untuk sementara solusi yang dijalankan oleh perusahaan adalah
dengan menggunakan metode forecasting atau peramalan berdasarkan
data historis, contohnya untuk data harga ingredient, perusahaan
menggunakan data harga tahun lalu. Baru nantinya setelah harga
ingredient tahun ini sudah dipastikan oleh vendor, keputusan dari
Dewan Direksi PERUM PERURI, dan Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia, maka akan dilakukan penyesuaian dalam sistem.
3.10.3 Data Stok di Sistem Berbeda dengan di Lapangan
Permasalahan ini sebenarnya ada pada modul Inventory
Management & Warehouse Management, karena tidak adanya sistem
yang melakukan perhitungan penyusutan ingredient, seperti
penyusutan stok tinta yang mengering dan menempel pada tutup
dinding botol ataupun menguap, tetapi hal ini berdampak secara
langsung ke proses sistem Oracle EBS modul OPM. Selain itu, tidak
ada dokumen pada saat Seksi Pergudangan mengirim barang ke Seksi
Khazanah TASGANU dan dari Seksi Khazanah TASGANU ke Seksi
Cetak yang bersangkutan.
Solusi yang digunakan oleh para user yang berinteraksi
dengan sistem Oracle EBS modul OPM untuk saat ini adalah dengan
menunggu Seksi Pergudangan untuk melakukan stock opname pada
171
suatu periode tertentu, setelah stok disesuaikan dengan keadaan di
lapangan, kemudian disesuaikan dengan perhitungan penyusutan
ingredient secara manual, barulah user modul OPM bisa mengerjakan
tugasnya.
3.10.4 Penambahan Ingredient Pada Saat Menjalankan Batch
Pada saat menjalankan batch (SOPM 3.0) seringkali terjadi
selisih antara ingredient yang tertera pada formula dengan ingredient
yang telah terpakai saat proses produksi di lapangan. Untuk
mengatasinya user seringkali melakukan peng-edit-an ingredient yang
digunakan pada saat membuat Pencatatan Pemakaian Bahan (SOPM
4.2), karena menurut user hal tersebut lebih mudah dan ringkas
dibandingkan harus melakukan request Membuat Formula Baru
(SOPM 1.1.2) atau Mengubah Formula Lama (SOPM 1.1.5) terlebih
dahulu dari Seksi Desain Proses dan Estimasi Biaya.
3.10.5 Tidak Ada Pencatatan Ketika Ingredient Tiba di Unit Produksi
Pada saat membuat batch (SOPM 2.2), Departemen
Perencanaan dan Pengendalian Produksi telah mem-booking
ingredient yang dibutuhkan untuk menjalankan batch (SOPM 3.0).
Tetapi pada saat Unit Produksi yang bersangkutan menjalankan batch
(SOPM 3.0), tidak dilakukan pencatatan atau permintaan secara
sistem maupun secara manual terhadap ingredient yang dibutuhkan
yang tertulis pada batch (SOPM 2.2). Namun setelah batch selesai
dilaksanakan, dilakukan pencatatan pemakaian bahan (SOPM 4.2).
Di sini terjadi kesenjangan di mana ingredient yang
dibutuhkan untuk menjalankan batch tidak dicatat secara sistem
172
maupun secara manual ketika unit produksi yang bersangkutan
menerima barang dari Seksi Pergudangan atau Seksi Khazanah
TASGANU, namun di pencatatan pemakaian bahan (SOPM 4.2),
terjadi pembandingan antara planned quantity yang ada pada bon
pemakaian batch (SOPM 4.1) dengan actual quantity yang ada pada
pencatatan pemakaian bahan (SOPM 4.2).
Hal tersebut tentunya akan menjadi masalah apabila ingredient
yang dikirimkan oleh Seksi Pergudangan atau Seksi Khazanah
TASGANU tidak sesuai dengan ingredient yang tertera pada bon
pemakaian batch (SOPM 4.1).
3.11 Usulan Pemecahan Masalah
Dari permasalahan yang telah dijabarkan pada poin 3.10, PERUM
PERURI merasa perlu untuk melakukan evaluasi terhadap sistem Oracle EBS
khususnya modul OPM area fungsional OPM Product Development dan
OPM Process Execution pada produk TASGANU. Maka penulis membantu
PERUM PERURI untuk menemukan pemecahan masalah ataupun solusi
dengan melakukan evaluasi terhadap proses sistem. Penulis dan PERUM
PERURI sudah menyetujui untuk dilakukan evaluasi terhadap sistem, dengan
menggunakan metode Fit Gap Analysis. Dengan melakukan evaluasi tersebut,
PERUM PERURI dan penulis berharap dapat ditemukan apakah terdapat gap
terhadap requirements yang dikumpulkan dari perusahaan dan user sesuai
dengan keadaan sistem yang sedang berjalan di lapangan. Dari hasil evaluasi
tersebut, penulis berharap dapat memberikan masukan kepada PERUM
173
PERURI mengenai apa yang sebaiknya diterapkan untuk memperbaiki
masalah yang telah diidentifikasi dan dianalisis.
174
3.12 Length of Effort
Hari, Tanggal
Waktu Kegiatan
Jumlah Jam
Kegiatan Peserta Materi Hasil Kegiatan
Rabu, 4 Juli 2012
07.45-16.00
8 jam 15 menit
Pengenalan perusahaan dan
penandatanganan surat perjanjian PKL
Mahasiswa Magang
Penandatanganan surat perjanjian PKL
Memahami peraturan-peraturan dalam menjalani PKL
Staf yang bertugas di Markas Komando
(MAKO)
Mahasiswa Magang
Pengenalan terhadap staf-staf yang terlibat dalam Oracle EBS
Mengenal staf-staf yang terlibat di dalam
Oracle EBS Kepala Departemen IT
Kamis, 5 Juli 2012
07.45-16.00
8 jam 15 menit
Penandatanganan kontrak kerja
Mahasiswa Magang Form Kontrak
Form kontrak kerja tertandatangani
Staf PSDM
Tabel 2 Length of Effort
175
Pengenalan struktur organisasi perusahaan
Mahasiswa Magang Struktur Organisasi PERUM PERURI
Memahami struktur organisasi pada
PERUM PERURI Staf PSDM
Jumat, 6 Juli 2012
07.45-16.00
8 jam 15 menit
Pengenalan struktur organisasi
perusahaan (lanjutan)
Mahasiswa Magang Struktur organisasi PERUM PERURI
Memahami struktur organisasi pada
PERUM PERURI Staf PSDM
Pengenalan tata tertib pada PERUM
PERURI
Mahasiswa Magang Tata tertib PERUM
PERURI
Memahami tata tertib pada PERUM
PERURI Staf PSDM
Staf Administrasi
Senin, 9 Juli 2012
07.45-16.00
8 jam 15 menit
Mengelilingi kantor PERUM PERURI di
Karawang
Mahasiswa Magang Struktur lokasi pada PERUM PERURI
Memahami struktur lokasi yang ada pada PERUM PERURI Staf PSDM
Selasa, 10 Juli 2012
07.45-16.00
8 jam 15 menit
Mengelilingi pabrik UTAS di dalam
komplek PERUM PERURI
Mahasiswa Magang
Pengenalan pabrik dan proses pembuatan uang
kertas
Memahami struktur pabrik dan proses pembuatan uang
kertas
Staf PSDM
Biro Komunikasi dan Administrasi Perusahaan
Rabu, 11 Juli 2012
Libur PILKADA DKI Jakarta
Kamis, 12 Juli 2012
07.45-16.00
8 jam 15 menit
Mengelilingi pabrik UGAM di dalam komplek PERUM
PERURI
Mahasiswa Magang Pengenalan pabrik dan proses pembuatan uang
logam
Memahami struktur pabrik dan proses pembuatan uang
logam
Staf PSDM
Biro Komunikasi dan Administrasi Perusahaan
Jumat,13 Juli
07.45-16.00
8 jam 15 menit
Mengelilingi pabrik TASGANU di dalam
Mahasiswa Magang Pengenalan pabrik dan proses pembuatan
Memahami struktur pabrik dan proses Staf PSDM
176
2012 komplek PERUM PERURI
Biro Komunikasi dan Administrasi Perusahaan
kertas berharga non uang
kertas berharga non uang
Senin, 16 Juli 2012
07.45-16.00
8 jam 15 menit
Membaca materi proses bisnis UTAS secara mendalam
Mahasiswa Magang Proses bisnis UTAS
Memahai proses bisnis UTAS
Staf Departemen TI
Selasa, 17 Juli 2012
07.45-16.00
8 jam 15 menit
Membaca materi proses bisnis UGAM
secara mendalam
Mahasiswa Magang
Proses bisnis UGAM Memahai proses bisnis UGAM
Staf Departemen TI
Rabu, 18 Juli 2012
07.45-16.00
8 jam 15 menit
Membaca materi proses bisnis
TASGANU secara mendalam
Mahasiswa Magang Proses bisnis TASGANU
Memahai proses bisnis TASGANU
Staf Departemen TI
Kamis, 19 Juli 2012
07.45-16.00
8 jam 15 menit
Mengatur laptop peserta magang agar
dapat terhubung dengan sistem
Mahasiswa Magang Membuat laptop
mahasiswa terhubung dengan jaringan Oracle
EBS (Server Development) PERUM
PERURI
Laptop mahasiswa dapat terhubung dengan jaringan
Oracle EBS (Server Development)
PERUM PERURI Staf Departemen TI
Membuat user ID dan mengatur hak
akses
Mahasiswa Magang
Membuat user ID bagi mahasiswa agar dapat
mengakses Oracle EBS Server Development
Mahasiswa memiliki hak akses berupa user
id ke dalam server development Oracle
EBS Staf Departemen TI
177
Pemahaman dasar serta navigasi sistem
Oracle EBS Mahasiswa Magang
Mempelajari dasar-dasar serta navigasi sistem Oracle EBS
Mahasiswa memahami dasar-
dasar serta navigasi sistem Oracle EBS Ebook Oracle
Jumat, 20 Juli 2012
7.45-15.30
7 jam 45 menit
Pemahaman dasar serta navigasi sistem Oracle EBS secara
mendalam
Mahasiswa Magang Mempelajari dasar-dasar serta navigasi sistem Oracle EBS secara mendalam
Mahasiswa memahami dasar-
dasar serta navigasi sistem Oracle EBS secara mendalam Staf Departemen TI
Ebook Oracle
Senin, 23 Juli 2012
7.45-15.30
7 jam 45 menit
Menentukan ruang lingkup skripsi
Mahasiswa Magang
Ebook Oracle Menjadikan proses
produksi TASGANU sebagai ruang lingkup yang akan digunakan
dalam skripsi
Manual Book sistem Oracle EBS PERUM
PERURI
Proses bisnis PERUM PERURI
Selasa, 24 Juli 2012
7.45-15.30
7 jam 45 menit
Mempelajari proses pembuatan Formula pada sistem Oracle EBS modul OPM
produk TASGANU
Mahasiswa Magang Ebook Oracle EBS
Modul OPM Memahami dan
mampu membuat sebuah formula pada sistem Oracle EBS modul OPM produk
TASGANU Staf Departemen TI
Manual Book sistem Oracle EBS PERUM
PERURI
178
Proses bisnis TASGANU PERUM
PERURI
Mempelajari proses pembuatan Routing pada sistem Oracle EBS modul OPM
produk TASGANU
Mahasiswa Magang Ebook Oracle EBS
Modul OPM Memahami dan
mampu membuat sebuah Routing pada sistem Oracle EBS modul OPM produk
TASGANU Staf Departemen TI
Manual Book sistem Oracle EBS PERUM
PERURI
Proses bisnis TASGANU PERUM
PERURI
Rabu, 25 Juli 2012
7.45-15.30
7 jam 45 menit
Mempelajari proses pembuatan Recipe pada sistem Oracle EBS modul OPM
produk TASGANU
Mahasiswa Magang Ebook Oracle EBS
Modul OPM Memahami dan
mampu membuat sebuah Recipe pada sistem Oracle EBS modul OPM produk
TASGANU
Staf Departemen TI
Manual Book sistem Oracle EBS PERUM
PERURI
Proses bisnis TASGANU PERUM
PERURI
Mempelajari proses pembuatan Proses Perencanaan dan
Pengendalian Produksi pada sistem
Mahasiswa Magang Ebook Oracle EBS
Modul OPM Memahami dan
mampu membuat sebuah Proses
Perencanaan dan Pengendalian pada
Staf Departemen TI Manual Book sistem Oracle EBS PERUM
PERURI
179
Oracle EBS modul OPM produk TASGANU Proses bisnis
TASGANU PERUM PERURI
sistem Oracle EBS modul OPM produk
TASGANU
Rabu, 25 Juli 2012
7.45-15.30
7 jam 45 menit
Mempelajari proses pembuatan Produksi pada sistem Oracle EBS modul OPM
produk TASGANU
Mahasiswa Magang Ebook Oracle EBS
Modul OPM Memahami dan
mampu membuat sebuah Produksi pada
sistem Oracle EBS modul OPM produk
TASGANU
Staf Departemen TI
Manual Book sistem Oracle EBS PERUM
PERURI
Proses bisnis TASGANU PERUM
PERURI
Kamis, 26 Juli 2012
7.45-15.30
7 jam 45 menit
Melakukan review proses sistem
berjalan pada sistem Oracle EBS modul
OPM produk TASGANU
Mahasiswa Magang
Ebook Oracle EBS Modul OPM Memahami secara
lebih mendalam mengenai sistem
berjalan pada sistem Oracle EBS modul
OPM produk TASGANU Jumat,
27 Juli 2012
7.45-15.30
7 jam 45 menit
Manual Book sistem Oracle EBS PERUM
PERURI
Proses bisnis TASGANU PERUM
PERURI
Senin, 30 Juli 2012
7.45-15.30
7 jam 45 menit
Melakukan pembaruan manual
book dari sistem Oracle EBS modul
Mahasiswa Magang Ebook Oracle EBS
Modul OPM Manual book versi
baru
180
OPM produk TASGANU
Manual Book sistem Oracle EBS PERUM
PERURI Selasa, 31 Juli 2012
7.45-15.30
7 jam 45 menit
Rabu, 1 Agustus
2012
7.45-15.30
7 jam 45 menit Proses bisnis
TASGANU PERUM PERURI Kamis, 2
Agustus 2012
7.45-15.30
7 jam 45 menit
Jumat, 3 Agustus
2012
7.45-15.30
7 jam 45 menit
Menyerahkan manual book versi
baru ke Kepala Departemen TI
Mahasiswa Magang Manual Book lama
- Kepala Departemen IT
Manual Book baru Staf Departemen TI
Review manual book baru bersama tim Departemen TI
Mahasiswa Magang Manual Book lama Manual book versi baru direvisi dan kemudian disetujui
Kepala Departemen IT Manual Book baru
Staf Departemen TI
Senin, 6 Agustus
2012
7.45-15.30
7 jam 45 menit
Berdiskusi tentang penggunaan sistem Oracle EBS modul
OPM produk TASGANU
Mahasiswa Magang Proses bisnis berjalan di PERUM PERURI
Memahami sejarah dan penggunaan
sistem Oracle EBS, terutama modul OPM produk TASGANU
181
Selasa, 7 Agustus
2012
7.45-15.30
7 jam 45 menit
Staf Departemen TI Proses sistem berjalan di PERUM PERURI
Rabu, 8 Agustus
2012
7.45-15.30
7 jam 45 menit
Key User Sistem Oracle EBS modul OPM produk
TASGANU Manual Book baru
Kamis, 9 Agustus
2012
7.45-15.30
7 jam 45 menit Berdiskusi mengenai
requirement ideal dan permasalahan pada sistem Oracle EBS modul OPM
produk TASGANU
Mahasiswa Magang Proses bisnis berjalan di PERUM PERURI
Memahami requirement ideal dan
permasalahan Jumat,
10 Agustus
2012
7.45-15.30
7 jam 45 menit
Staf Departemen TI Proses sistem berjalan di PERUM PERURI
Key User Sistem Oracle EBS modul OPM produk
TASGANU Manual Book baru
Senin, 13
Agustus 2012
7.45-15.30
7 jam 45 menit
Menggambarkan struktur organisasi
baru PERUM PERURI ke dalam
bentuk digital
Mahasiswa Magang Struktur Organisasi PERUM PERURI
Struktur Organisasi PERUM PERURI baru dalam versi
digital Staf PSDM Job Description
Selasa, 14
Agustus 2012
7.45-15.30
7 jam 45 menit
Membuat flow chart proses bisnis
TASGANU produk Pita Cukai
Mahasiswa Magang Job Description Flow Chart proses bisnis TASGANU produk Pita Cukai
Membuat flow chart proses sistem
TASGANU produk Pita Cukai
Mahasiswa Magang Manual Book baru Flow Chart proses sistem TASGANU produk Pita Cukai
182
Rabu, 15 Agustus
2012
7.45-15.30
7 jam 45 menit
Membuat flow chart proses bisnis
TASGANU produk Buku dan Paspor
Mahasiswa Magang Job Description
Flow Chart proses bisnis TASGANU produk Buku dan
Paspor
Membuat flow chart proses sistem
TASGANU produk Buku dan Paspor
Mahasiswa Magang Manual Book baru
Flow Chart proses sistem TASGANU produk Buku dan
Paspor
Kamis, 16
Agustus 2012
7.45-15.30
7 jam 45 menit
Membuat flow chart proses bisnis
TASGANU produk Web dan Sheet
Mahasiswa Magang Job Description
Flow Chart proses bisnis TASGANU produk Buku dan
Paspor
Membuat flow chart proses sistem
TASGANU produk Web dan Sheet
Mahasiswa Magang Manual Book baru Flow Chart proses sistem TASGANU
produk Web dan Sheet
Jumat, 17
Agustus 2012
- Minggu, 26 Agustus 2012 Libur Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dan Hari Raya Idul Fitri
Senin, 27
Agustus 2012
7.45-16.00
7 jam 45 menit
Review flow chart proses bisnis
Mahasiswa Magang Job Description Revisi Flow Chart
Bisnis Staf Departemen TI
Flow Chart Proses Bisnis
Review flow chart proses sistem
Mahasiswa Magang Manual book baru Revisi Flow Chart
Sistem Staf Departemen TI Flow Chart Proses
Bisnis
Selasa, 28
Agustus 2012
7.45-16.00
7 jam 45 menit
Pembuatan laporan magang Mahasiswa Magang
Materi-materi yang didapat selama magang
Laporan PKL
Pembuatan Presentasi
183
presentasi
Rabu, 29 Agustus
2012
7.45-16.00
7 jam 45 menit
Pembuatan laporan magang
Mahasiswa Magang Materi-materi yang
didapat selama magang
Laporan PKL
Pembuatan presentasi
Presentasi
Kamis, 30
Agustus 2012
7.45-16.00
7 jam 45 menit
Presentasi hasil magang dan rencana
skripsi
Mahasiswa Magang
Materi-materi yang didapat selama magang
Masukkan untuk rencana skripsi
Staf Departemen TI
Staf PSDM Masukkan untuk laporan magang
Kepala Departemen Ti
Jumat, 31
Agustus 2012
7.45-16.00
7 jam 45 menit
Pengumpulan laporan magang
Mahasiswa Magang
Materi-materi yang didapat selama magang
Pengesahan laporan magang
Staf Departemen TI Penerimaan sertifikat
magang
Staf PSDM Pemberian nilai magang
Kepala Departemen TI