2011 2-01244-mc bab3001

31
51 BAB 3 OBYEK PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan 3.1.1 Profil Perusahaan TRANS7 dengan komitmen menyajikan tayangan berupa informasi dan hiburan, menghiasi layar kaca di ruang keluarga pemirsa Indonesia. Berawal dari kerjasama strategis antara Para Group dan Kelompok Kompas Gramedia (KKG) pada tanggal 4 Agustus 2006, TRANS7 lahir sebagai sebuah stasiun swasta yang menyajikan tayangan yang mengutamakan kecerdasan, ketajaman, kehangatan penuh hiburan serta kepribadian yang aktif. TRANS7 yang semula bernama TV7 berdiri dengan izin dari Departemen Perdagangan dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan Nomor 809/BH.09.05/III/2000. Pada 22 Maret 2000, keberadaan TV7 telah diumumkan dalam Berita Negara Nomor 8687 sebagai PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Dengan kerjasama strategis antara Para Group dan KKG, TV7 melakukan re-launching pada 15 Desember 2006 sebagai TRANS7 dan menetapkan tanggal tersebut sebagai hari lahirnya TRANS7. Di bawah naungan PT Trans Corpora yang merupakan bagian dari manajemen Para Group, TRANS7 diharapkan dapat menjadi televisi yang maju, dengan program-program in-house productions yang bersifat informatif, kreatif, dan inovatif

Upload: mar-tunis

Post on 10-Jul-2015

446 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2011 2-01244-mc bab3001

51

BAB 3

OBYEK PENELITIAN

3.1 Struktur Organisasi Perusahaan

3.1.1 Profil Perusahaan

TRANS7 dengan komitmen menyajikan tayangan berupa informasi dan

hiburan, menghiasi layar kaca di ruang keluarga pemirsa Indonesia. Berawal dari

kerjasama strategis antara Para Group dan Kelompok Kompas Gramedia (KKG)

pada tanggal 4 Agustus 2006, TRANS7 lahir sebagai sebuah stasiun swasta yang

menyajikan tayangan yang mengutamakan kecerdasan, ketajaman, kehangatan

penuh hiburan serta kepribadian yang aktif.

TRANS7 yang semula bernama TV7 berdiri dengan izin dari Departemen

Perdagangan dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan Nomor

809/BH.09.05/III/2000. Pada 22 Maret 2000, keberadaan TV7 telah diumumkan

dalam Berita Negara Nomor 8687 sebagai PT. Duta Visual Nusantara Tivi

Tujuh. Dengan kerjasama strategis antara Para Group dan KKG, TV7 melakukan

re-launching pada 15 Desember 2006 sebagai TRANS7 dan menetapkan tanggal

tersebut sebagai hari lahirnya TRANS7. Di bawah naungan PT Trans Corpora

yang merupakan bagian dari manajemen Para Group, TRANS7 diharapkan dapat

menjadi televisi yang maju, dengan program-program in-house productions yang

bersifat informatif, kreatif, dan inovatif

Page 2: 2011 2-01244-mc bab3001

52

3.1.2 Visi dan Misi Trans7

1. VISI

- Dalam jangka panjang, TRANS7 menjadi stasiun televisi terbaik di

Indonesia dan di ASEAN.

- TRANS7 juga berkomitmen selalu memberikan yang terbaik bagi

stakeholders dengan menayangkan program berkualitas dan

mempertahankan moral serta budaya kerja yang dapat diterima

stakeholders

2. MISI

- TRANS7 menjadi wadah ide dan aspirasi guna mengedukasi dan

meningkatkan kualitas hidup masyarakat

- TRANS7 berkomitmen untuk menjaga keutuhan bangsa serta nilai-

nilai demokrasi dengan memperbaharui kualitas tayangan bermoral

yang dapat diterima masyarakat dan mitra kerja

3.1.3 Makna dari Logo Perusahaan

Gambar 3.1 Logo Trans7

Page 3: 2011 2-01244-mc bab3001

53

Logo TRANS7 membentuk empat sisi persegi panjang yang

merefleksikan ketegasan, karakter yang kuat, serta kepribadian bersahaja yang

akrab dan mudah beradaptasi. Birunya yang hangat tetapi bersinar kuat

melambangkan keindahan batu safir yang tak lekang oleh waktu, serta

menempatkannya pada posisi terhormat di antara batu-batu berlian lainnya.

Perpaduan nama yang apik dan mudah diingat, diharapkan membawa TRANS7

ke tengah masyarakat Indonesia dan pemirsa setianya.

3.1.4 Program-Program Trans7

TRANS7 berkomitmen untuk menyajikan yang terbaik bagi pemirsanya,

dengan menyajikan program informasi seperti Redaksi yang hadir setiap pagi,

siang, sore, dan malam yang dikemas secara apik dan dinamis, update dan

informatif. TRANS7 juga menghadirkan program berita dan dokumenter

lainnya seperti Selamat Pagi, TKP, Asal Usul, dan Jejak Petualang yang

memberikan wawasan unik dan berbeda bagi pemirsa.

Tidak kalah informatif, program hiburan seperti I-Gosip Pagi, I-Gosip Siang,

dan I-Gosip News, dan Wara Wiri, semakin lengkap menambah cakrawala di

ruang keluarga. Program variety show seperti Full Color dan Komedi Lawak

(Kolak) juga selalu dinantikan. TRANS7 juga pernah hadir dengan Empat Mata

yang pernah menjadi program fenomenal di Indonesia. Kini Tukul dan Vega

’Ngatini’ hadir kembali di TRANS7 lewat program Bukan empat Mata.

Program sport TRANS7 juga selalu dinantikan oleh para pecinta

olahraga. para pecinta otomotif, MotoGP dan Superbike mengajak Anda untuk

memacu adrenalin di lintasan balap kelas dunia. TRANS7 juga menyajikan

Page 4: 2011 2-01244-mc bab3001

54

tayangan informasi olahraga setiap hari di layar pemirsa, di antaranya Sport7,

One Stop Football, dan Galeri Sepakbola Indonesia.

TRANS7 juga tidak melupakan pemirsa cilik dengan memberikan

pengetahuan dan hiburan bagi mereka. Bocah Petualang dan Si Bolang Jalan-

jalan menghadirkan keunikan kehidupan anak-anak di seluruh penjuru

Indonesia. Laptop Si Unyil dan Buku Harian Si Unyil memberikan ilmu

pengetahuan yang mendasar bagi para pemirsa cilik. Jalan Sesama yang

merupakan adaptasi dari Sesame Street juga dipercayakan untuk ditayangkan di

TRANS7. Melalui Cita-citaku, TRANS7 berusaha menghadirkan keseharian

profesi yang dicita-citakan anak-anak

Dilengkapi dengan sajian film-film berkualitas, Theater7 hadir pada

momen-momen spesial, mengisi layar kaca anda. Serial-serial unggulan juga

kerap kami hadirkan seperti Smalville, Supernatural, dan Heroes. Jangan

lupakan pula program-program musik yang menyuguhkan persembahan para

pemusik Indonesia lewat sajian Musik Spesial, 60 Minutes dan On The Spot.

3.1.5 Alamat Perusahaan

PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh

Menara Bank Mega Lt.20

Jln. Kapt. P. Tendean Kav. 12-14A

Jakarta 12790

Telp. (021) 79177000

Fax. (021) 79184684 Hot Line: (021) 93531777

Email. Www.trans7.co.id

Page 5: 2011 2-01244-mc bab3001

55

3.2 Program Koki Cilik

Gambar 3.2

Dunia masak memasak dapat menjadi kegemaran tersendiri yang

mengasyikan tidak hanya bagi orang dewasa yang hobi memasak, bahkan kini

anak-anak juga sudah mulai dikenalkan dan menggemari dunia memasak. Inilah

yang coba diangkat dalam program Koki Cilik. Dengan format magazine

variety show, Koki Cilik mengajak anak-anak untuk mengenal makanan dan

bahan bakunya serta memberikan tips-tips yang berkaitan dengan pengolahan

bahan mentah secara sederhana menjadi hidangan yang bergizi.

Koki Cilik hadir selama setengah jam dengan menyuguhkan beberapa

segmen. Untuk opening, host link akan membuka acara seperti biasa dan

memberikan narasi yang juga akan berhubungan dengan segmen yang akan

disuguhkan. Segmen berupa masa, dimana sang host lainnya akan berperan

sebagai chef. Kadang chef dewasa menemani, tapi kadang juga chef cilik hanya

ditemani oleh sobat cilik.

Page 6: 2011 2-01244-mc bab3001

56

Koki Cilik juga menghadirkan suguhan berupa feature tentang tempat-

tempat menarik di Indonesia yang tentunya masih ada hubungan dengan

kegiatan memasak. Games juga ada di Koki Cilik ini, dimana host mengajak

anak-anak daerah setempat bermain yang berhubungan dengan tema. Ataupun

terkadang mengajak sobat cilik mendatangi tempat pembuatan permen, kue, dan

makanan lainnya. Selain itu Koki Cilik juga mempunyai Icon yang dinamakan

Mr. Kolik, Mr. Kolik bertugas memberitahu kepada pemirsa tentang kandungan

gizi yang terdapat dalam makanan yang sedang dibahas.

3.2.1 Kru Koki Cilik

1. Ketua Dewan Redaksi : Atiek Nurwahyuni

2. Pemimpin Redaksi : Titin Rosmasari

3. Wakil Pemimpin Redaksi : Gatut Mukti

4. Produser Eksekutif : Ronny Suyanto

5. Produser : Daenk Muh Asri Rasma

6. Associate Produser : Hadi Sasongko

Keesi Angeline

7. Reporter : Astri Yuana

Gadrine Novitha

Irna Shahbanu

Lia Amalia

8. Kameramen : A Kuncoro

Agung Giardha

Angga Gitakesuma

Page 7: 2011 2-01244-mc bab3001

57

Briannuary

Irfan Fadli

Vincentius Haru

9. Asisten Produksi : Farid Hadibrata

10. Promo : Nurul Huda

11. Sekretariat : Muharomah

12. Unit Produksi : Hamka

13. Grafis : Triya

Retno Budiasih

14. Penata Musik : Popo

15. Wadrobe : Herry Fernando

16. Pengisi suara : Aqis

17. Penyunting Gambar : Abdul Rochim

BleGush

Ganjar

18. Riset&Pengembangan Program : Galuh Adityas

Mufti afif

19. Ahli Gizi : Ir. Marzuki Iskandar, MTP

PERSAGI

Page 8: 2011 2-01244-mc bab3001

58

3.3 Profil SDN 11 Pagi Kebon Jeruk

3.3.1 Latar Belakang Sekolah

SDN Kebonjeruk 11 Pagi yang beralamat di Jl. Raya Kebonjeruk Rt

003/013 kelurahan Kebonjeruk, Jakarta Barat dibangun pada tahun 1978 dan

mulai digunakan pada tahun 1980. Dari awal berdirinya sekolah ini sudah

memiliki komitmen untuk menjadi sekolah terbaik minimal di tingkat kecamatan.

Seiring berjalannya waktu sekolah ini sudah beberapa kali mendapat prestasi

gemilang berkat pelaksanaan komitmen awal yang dijalankan secara kontinu dan

inovasi yang terus dijalankan. Prestasi yang dicapai antara lain:

1. Pada tahun 2000 sekolah ini menjadi SDN Percontohan tingkat Kota

administrasi Jakarta Barat dengan SK Gubernur No. 2073/2000 tanggal 9

Agustus 2000.

2. Pada tahun 2006 meraih Sertifikat ISO 9001:2000 dari PT. SGS Indonesia

dengan nomor Sertifikat ID 06/0788.

3. Akhir tahun 2008 SDN Kebonjeruk 11 Pagi menjadi Rintisan Sekolah

Bertaraf Internasional (RSBI) dengan SK Gubernur No. 1602/2008 tanggal

10 November 2008.

Dengan adanya kerjasama yang sinergi dengan komite sekolah, telah

tercapai pengelolaan sekolah yang baik, terencana dan terevaluasi serta tindak

lanjut yang terus dilaksanakan dalam pengelolaan manajemen sekolah. Setting

kelas serta sarana dan fasilitas yang lengkap seperti Ruang Sholat, Ruang UKS,

Ruang Laboratorium Bahasa dan IPA, Ruang Perpustakaan serta taman sekolah

yang menyenangkan.

Page 9: 2011 2-01244-mc bab3001

59

3.3.2 Visi dan Misi

1. Visi Sekolah

Sebagai lembaga pendidikan dasar yang mengembangkan potensi

seluruh siswanya, sekolah ini memiliki VISI yaitu:

TERBAIK DALAM PELAYANAN PENDIDIKAN ILMU

PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI BERLANDASKAN IMAN DAN

TAQWA

2. Misi Sekolah

A. Melaksanakan pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan untuk

meningkatkan mutu pendidikan.

B. Menerapkan pembelajaran sesuai dengan ilmu pengetahuan dan

teknologi.

C. Menumbuh kembangkan kebiasaan hidup bersih, sehat, tertib dan

disiplin.

D. Membiasakan dan mengamalkan ajaran agama.

E. Berusaha membiasakan berbahasa asing secara sederhana dalam

kehidupan sehari-hari

3.3.3 Identitas Sekolah

1. Nama Sekolah : SDN 11 RSBI

2. NIS : 100260

3. NSS : 1010.1620.5091

4. NSB : 0001.1180.1608.4011

Page 10: 2011 2-01244-mc bab3001

60

5. Propinsi : DKI Jakarta

6. Kotamadya : Jakarta Barat

7. Kecamatan : kebon jeruk

8. Kelurahan : kebon jeruk

9. Alamat : Jl. Raya Kebonjeruk No.13, Rt 003 / 013

10. Kode Pos : 11530

11. Telepon : 021-5323726

12. Fax : 021-53652393

13. Lokasi Sekolah : Perkotaan

14. Status : SDN Negeri

15. Akreditasi : ISO 9001:2000 / SNI 19-9001-2001

16. Nomor Sertifikat : Certificate ID06 / 0788

17. Penerbit Sertifikat : PT. SGS Indonesia / KAN

18. Tanggal : 1 Oktober 2006

19. Surat Keputusan / SK No. 1859 / 2005 Tanggal: 23 Juli 2005

20. Penerbit SK : Gubernur DKI Jakarta

21. Tahun Berdiri : 1980

22. Tahun Perubahan : 2005

23. Kegiatan Belajar : Pagi

24. Bangunan Sekolah : Milik Pemda DKI Jakarta

25. Luas`Bangunan : 1.586 meter-persegi

26. Luas Tanah : 4.965 meter-persegi

27. Nomor Sertifikat : P.98 / 1986

28. Perubahan : 1. Tahun 1980 s/d 1992 SD Inti

Page 11: 2011 2-01244-mc bab3001

61

2. Tahun 1992 s/d 2005 SD percontohan

Kecamatan

3. Tahun 2005 s/d sekarang SD percontohan

Kotamadya

4. Tahun 2005 s/d sekarang SD ISO 9001:2000

5. Tahun 2008 s/d sekarang Rintisan Sekolah

Bertaraf Internasiol SK Kadis Dikdas Prov

DKI Jakarta, No. 209 / 2008, 28 Maret 2008

3.3.4 Siswa-siswi SDN Kebon Jeruk 11 Pagi

Murid SDN 11 Pagi Kebon Jeruk

Tahun ajaran 2011/2012

Tabel 3.1

Kelas Satu Dua Tiga Empat Lima Enam

Putra 13 8 14 9 14 26

Putri 14 20 14 19 26 36

jumblah 27 28 28 28 40 62

Total jumlah murid : 213

Page 12: 2011 2-01244-mc bab3001

62

3.3.5 Prestasi Sekolah

2005

1. Juara I Lomba Rangkai Hias Puzzle Sekolah 2005

2. Juara I PSSD Kecamatan 2005

3. Juara II Wide Games Kecamatan 2005

4. Juara II Write and Oral test Kecamatan 2005

5. Juara II Cerdas Cermat Kecamatan 2005

6. Juara II Pesta Besar Siaga Kecamatan 2005

7. Juara III Kejuaraan Karate terbuka DKI 2005

8. Juara III Futsal Kecamatan 2005

9. Juara III Pramuka Tergiat Kodya2005

10. Juara III Lomba Regu Prestasi Kecamatan 2005

11. Juara III Lomba Koperasi sekolah DKI 2005

12. Juara III Paduan Suara DKI Jakarta 2005

13. Juara III Ajang Kreativitas Penggalang Kodya 2005-2006

14. Juara I Bola Basket Kecamatan 2006

15. Juara I Cerdas Cermat Matematika DKI Jakarta 2006

16. Juara I Festival Kompetensi teknologi Sederhana Kecamatan 2006

17. Juara III Lomba Gambar Kotamadya 2006

18. Juara III Lomba Lari 80 meter Kec 2006

19. Juara III Festival Recorder Kec 2006

20. Juara Harapan I Tari Kreasi Betawi 2006

21. Juara Harapan II PSSD Kodya Jakarta Barat

Page 13: 2011 2-01244-mc bab3001

63

2007

1. Juara I PMR DKI Jakarta 2007

2. Juara I Pemimpin Upacara Bendera 2007

3. Juara I Lomba Sekolah Sehat Kota madya 2007

4. Juara I Tata Upacara Bendera Kecamatan 2007

5. Juara II Bola Basket Mini Putri Tk. Kecamatan 2007

6. Juara II Paduan Suara Siaga DKI 2007

7. Juara II Lomba PPPK DKI Jakarta 2007

8. Juara II PMR DKI Jakarta 2007

9. Juara II Lomba Gambar kain 100 meter 2007

10. Juara II Baca Puisi Kodya 2007

11. Juara II Lomba Mewarnai Kodya 2007

12. Juara Harapan II Olimpiade Sains Nasional 2007

2008 - 2009

1. Juara II Lomba Adzan di MI Ar-Raudhoh Januari 2008

2. Juara II Lomba Hafal Ayat Pilihan di MI Ar-Raudhoh Januari

2008

3. Juara II Lomba Adzan di SDI Al-Azhar Kembangan Februari

2008

4. Juara II & III Lomba Mewarnai dari Baygon di Mall Citra Land

Maret 2008

5. Juara I & II Mewarnai “Hani Education Centre” Maret 2008

Page 14: 2011 2-01244-mc bab3001

64

6. Juara II Pidato Bahasa Inggris “Hani Education Centre” Maret

2008

7. Juara III LTUB Jakarta Barat dan Tangerang 2009

8. Juara IIWide Game Jakarta Barat 2009

9. Juara I Lomba Adzan Tk. Kecamatan 2009

10. Juara IIILomba Matematika dalam permainanku tingkat Nasional

tahun 2009

2010- 2011

2. Juara I Lomba sekolah sehat Tk. Kecamatan Kebonjeruk, 2010

3. Juara I Festival Sains Indonesia Tk. Kota Administrasi, 2010

4. Juara II Try Out UASBN se-DKI Jakarata dan Tangerang, 2010

5. Juara II Kompetisi matematika kreatif, 2010

6. Juara Umum Tyrec PMR Mula, SMKN 45 se Jakarta Barat, 2010

7. Juara Umum PMR Mula, Piala Kepala Sekolah SMKN 25 Jakarta,

2010

8. Juara II Speech Contest, Green, clean & healt, 2010

9. Juara III Speeling bee, Green, clean & healt, 2010

10. Juara III Contest, Green, clean & healt, 2010

11. Juara Story teling, English competition, SMP 75 RSBI, 2010

12. Juara II Speech Contest, English competition, SMP 75 RSBI,

2010

13. Juara II Writen contest, English competition, SMP 75 RSBI,

2010

Page 15: 2011 2-01244-mc bab3001

65

14. Gerak jalan, hari PMI sedunia, PMI DKI Jakarta 2011

15. Juara I Bahasa Inggris, Pekan Olahraga dan agama, SMP Al

Azhar 2011

16. Juara II Lomba matematika, Bina Indonesia Sains Festival, TK.

Kota Administrasi Jakarta barat 2011

17. Juara I Lomba PMR tingkat mula, Jakarta Selatan 2011

18. Juara II menggambar tingkat mula se-jakarta barat 2011

3.4 Metode Penelitian

3.4.1 Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang di pilih oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif,

dimana penelitian ini menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang

hasilnya dapat digeneralisasikan, karena itu menuntut sampel yang representative

dari seluruh populasi, operasionalisasi konsep serta alat ukut yang valid dan

reliabel (kriyantono, 2006)

Beberapa ciri khas penelitian kuantitatif : (Hamidi, 2007 : 138)

1. Penelitian kuantitatif dilakukan untuk mengukur satu atau lebih variabel

penelitian. Penelitian kuantitatif dilakukan untuk mengukur hubungan

(korelasi/ pengaruh) antara dua variabel atau lebih.

2. Penelitian kuantitatif permasalahannya adalah menanyakan tentang pengaruh

atau keeratan hubungan antar dua variabel atau lebih.

3. Penelitian kuantitatif dilakukan untuk menguji teori (retest) yang sudah ada

yang telah terpilih oleh peneliti.

Page 16: 2011 2-01244-mc bab3001

66

4. Penelitian kuantitatif menggunakan hipotesis sejak awal ketika peneliti telah

menetapkan teori yang akan digunakan.

5. Penelitian kuantitatif lebih mengutamakan teknik pengumpulan data

kuesioner

Metode kuantitatif sering disebut sebagai positivistik, karena

berlandaskan pada filsafat positivism. Metode ini sebagai metode ilmiah atau

scientific karena memenuhi kaidah ilmiah yaitu konkrit, obyektif, terukur,

rasional, dan sistematis. Metode ini disebut kuantitatif karena data penelitian

berupa angka dan analisis menggunakan statistic. Metode kuantitatif juga disebut

metode tradisional karena metode ini sudah cukup lama digunakan (Sugiyono,

2009 : 7).

Pendekatan kuantitatif digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan

antara variabel independent dan variabel dependen, yaitu antara pengaruh

tayangan program acara Koki Cilik di Trans 7 terhadap minat anak untuk belajar

memasak.

3.4.2 Jenis penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksplanatif. Menurut David

kline yang dikutip Sugiyono dalam bukunya “ Metode Penelitian Administrasi”,

penelitian menurut tingkat eksplanasinya (level of eksplanation) adalah tingkat

penjelasan, menurut tingkat eksplanasi adalah penelitian yang bermaksud

menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu

variabel dengan variabel yang lain. (Sugiyono, 2005 : 11)

Page 17: 2011 2-01244-mc bab3001

67

Pada format eksplanasi survey, penelitian diwajibkan membangun

hipotesis penelitian dan mengujinya di lapangan karena format penelitian ini

bertujuan mencari hubungan sebab-akibat dari variable-variabel yang diteliti,

dengan demikian statistik inferensial merupakan alat utama dalam analisis data.

(Bungin, 2009 : 38)

Dengan menggunakan penelitian eksplanatif, maka penelitian ini

berusaha menjelasakan hubungan antara tayangan “KOKI CILIK” (sebagai

variable X) dengan perubahan minat anak belajar memasak (sebagai variable Y).

3.4.3 Strategi Penelitian

Strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Survei. Riduwan dalam bukunya mengutip apa yang dikatakan kerlinger bahwa

“penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun

kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari

populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi, dan

hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis (Riduwan, 2004 : 49)

Metode survey adalah metode riset dengan menggunakan kuesioner

sebagai instrument pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh

informasi tentang sejumblah responden yang dianggap mewakili populasi

tertentu (Kriyantono, 2007 : 60)

Page 18: 2011 2-01244-mc bab3001

68

3.4.4 Obyek Penelitian

Penelitian yang diambil adalah tentang satu program acara untuk anak

yaitu berjudul “KOKI CILIK”. Koki cilik merupakan satu dari sekian banyak

program untuk anak yang dimiliki Divisi News, Trans7. Koki cilik merupakan

program yang menampilkan kepiawaian dan kelincahan anak-anak dalam

memasak.

Untuk menyambut libur akhir tahun ajaran 2010/2011, saat itu tim koki

cilik membuat sebuah ajang lomba memasak antar pelajar Sekolah Dasar (SD) di

wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Kompetisi memasak ini diperuntuhkan

untuk anak yang duduk dibangku kelas IV dan V. dari sekian banyak SD di

wilayah Jakarta dan sekitarnya, dipilih 5 sekolah yang berstandar Internasional

untuk berpartisipasi. 5 sekolah tersebut antara lain:

1. SD Negeri 01 Pagi, Menteng, Jakarta Pusat.

2. SD Negeri 11 Pagi, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

3. SD Negeri RSDI Rawamangun 12 Pagi, Jakarta Timur.

4. SD Islam Al Azhar 1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

5. SD Global Islamic Labschool, Depok.

Dari 5 SD yang ikut berpartisipasi dalam kompetisi masak koki cilik,

peneliti memilih secara random dan terpilihlah SD Negeri 11 Pagi Kebon Jeruk,

Jakarta Barat sebagai obyek penelitian dalam skripsi ini.

Page 19: 2011 2-01244-mc bab3001

69

3.4.5 Populasi

Menurut (Sugiyono; 2002 : 55) dalam buku “Statistika Untuk Penelitian”

menyatakan bahwa :

“ Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari; objek atau subjek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditaik suatu kesimpulan.

Menurut (Suharsimi Arikunto Prof, Dr,; 2002;108) Dalam bukunya

“Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”mengatakan bahwa:

“Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, apabila seseorang ingin

meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya

juga disebut studi populasi atau studi sensus”.

SD 11 Pagi, Kebon Jeruk, Jakarta Barat dipilih menjadi populasi karena

SD tersebut pernah mengikuti sebuah ajang lomba memasak antar pelajar

Sekolah Dasar (SD) untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya yang dibuat oleh

tim Koki Cilik. Kompetisi memasak yang dibuat oleh tim Koki Cilik ini memilih

5 Sekolah yang berstandar Internasional. Dan dari 5 Sekolah Dasar itu terpilihlah

SDN 11 Pagi Kebon Jeruk secara random.

SDN 11 Pagi Kebon Jeruk, Jakarta Barat merupakan populasi dalam

penelitian ini. Berdasarkan dari keterangan yang peneliti dapat langsung dari

Kepala Sekolah SD 11 Pagi, Bapak Drs. H. Untung Suwantoro, M.Pd jumblah

murid siswa-siswa nya :

Page 20: 2011 2-01244-mc bab3001

70

Tabel 3.2

Kelas 4 5 6

Laki-laki 9 15 26

Perempuan 19 25 36

Jumlah per kelas 28 40 62

Jumlah Total 130

3.4.6 Sampel

Menurut (Suharsimi Arikunto Prof, Dr,; 2002;109) Dalam bukunya

“Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”mengatakan bahwa:

“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan

penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil

penelitian sampel. Yang dimaksud dengan menggenerlisasikan adalah

mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi

populasi.”

Penelitian pada sampel hanya merupakan pendekatan pada populasinya.

Ini berarti selalu ada resiko kesalahan dalam menarik kesimpulan untuk

keseluruhan populasi. Oleh karena itu setiap penelitian dengan menggunakan

sampel akan selalu berusaha untuk memperkecil resiko kesalahan tersebut

(Soeharto, 2002).

Untuk mendapatkan jumblah sampel yang dimaksudkan maka digunakan

rumus. Rakhmat dalam bukunya menulis rumus Taro Yamane yang akan dipakai

dalam penelitian ini. (Riduwan,2004 : 65)

Page 21: 2011 2-01244-mc bab3001

71

Rumus TARO YAMANE

N

n =

N. (d)2 + 1

Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

(d)2 = derajat ketelitian (0,1)2

Rumus :

n = N

N. (d)2 + 1

n = 130

130. (0,1)2 + 1

n = 130

1,3 + 1

n = 130

2,3

n = 56,521739 dibulatkan 57

Sehingga sampel yang akan di ambil dalam penelitian ini sebanyak 57

orang responden. Terkait dengan penelitian ini pelaksanaan sampel dilakukan di

SDN 11 Pagi Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Sampel penelitian ini adalah siswa-

Page 22: 2011 2-01244-mc bab3001

72

siswi kelas 4, 5, dan 6 yang bersekolah di SDN 11 Pagi Kebon Jeruk, Jakarta

Barat. Dengan perhitungan di atas berjumblah 57 orang dari populasi 130 siswa-

siswi.

3.4.7 Teknik Pengambilan Sampel

Penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

Proportional Stratified random Sampling. (Sugiyono, 2005) menjelaskan bahwa

Proportional Stratified random Sampling adalah cara pengambilan sampel

populasi yang mempunyai anggota/unsur yang tidak homogeny dan berstrata

secara proposional dan setiap elemen populasi yang dijadikan sampel dan

pengambilan sampel dilakukan secara random.

Sehingga pembagian responden sebagai berikut :

Tabel 3.3

Kelas Laki-laki Perempuan Total

4

Count % within

kelas

4

30.8%

9

69.2%

13

100.0%

5

Count % within

kelas

5

29.4%

12

70.6%

17

100.0%

6

Count % within

kelas

11

59.3%

16

59.3%

27

100.0%

Total

Count % within

kelas

20

64.9%

37

64.9%

57

100.0%

Page 23: 2011 2-01244-mc bab3001

73

3.4.8 Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar

untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data pada

penelitian ini yaitu didapat melalui data primer.

Data primer

Data primer dalam penelitian ini didapat dari kuesioner. Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya. (Sugiyono, 2009 : 137).

Kuesioner juga dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup dan

terbuka. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang mengharapkan responden

untuk menuliskan jawabannya berbentuk uraian tentang suatu hal. Sedangkan

pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang mengharapkan jawaban singkat atau

mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap

pertanyaan yang telah tersedia (Soehartono, 2000 : 65)

Terkait dengan penelitian ini, peneliti memberikan pertanyaan tertutup,

tujuannya untuk mempermudah menyimpulkan jawaban yang diberikan oleh

responden, karena jawaban yang diberikan responden akan dihitung secara

statistik untuk memperoleh data. Pertanyaan-pertanyaan tertutup itu disajikan

dengan format jawaban skala Likert. Skala ini dikembangkan oleh Rensus Likert

(1932). Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi reponden

terhadap suatu objek (Riduwan, 2002 :12)

Melalui skala likert, responden akan diberikan/ disajikan jawaban dalam

bentu pernyataan yang diberi skor sebagai berikut :

Page 24: 2011 2-01244-mc bab3001

74

SS = Sangat Setuju = 5

S = Setuju = 4

RR = Ragu-ragu = 3

TS = Tidak Setuju = 2

STS = Sangat Tidak Setuju = 1

3.4.9 Teknik Analisis Data

1. Analisis Univariat

Data univariat disampaikan melalui distribusi frekuensi untuk

memperlihatkan sebaran jawaban dari tiap-tiap indikator.

Analisis univariat adalah analisis terhadap satu variabel. Jenis analisis

ini dilakukan untuk riset deskriptif, dan menggunakan statistik

deskriptif. Hasil penghitungan deskriptif ini nantinya merupakan

dasar bagi penghitungan analisis berikutnya, misalnya untuk

menghitung hubungan antar variabel (Rachmat Kriyantono, 2010 :

168).

2. Analisis Bivariat

Analisis ini untuk melihat hubungan dua variabel. Pertama ada

hubungan tetapi sifatnya simestris, yaitu tidak saling mempengaruhi.

.Kedua, dua variabel itu terdapat hubungan dan saling mempengaruhi.

Ketiga, sebuah variabel mempengaruhi variabel lainnya.

Di dalam penelitian ini, peneliti hanya melakukan analisis regresi

sederhana untuk mengetahui besar pengaruh dari satu variabel terhadap

Page 25: 2011 2-01244-mc bab3001

75

variabel lain. Peneliti tidak melakukan uji korelasi sebab di dalam uji regresi

terlihat juga koefisien korelasi untuk melihat kuat lemahnya hubungan dua

variabel. (Husein umar, 2002: 142)

Adapun untuk mengetahui kuat rendahnya hubungan pengaruh dapat

diklasifikasikan menurut Sugiyono (2008:183), sebagaimana pada Tabel

pada halaman berikut.

Tabel 3.4

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Klasifikasi

0,000 – 1,999 Sangat Rendah

0,200 – 0,399 Rendah

0,400 – 0,599 Sedang

0,600 – 0,799 Kuat

0,800 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2008)

Secara umum nilai koefisien korelasi terletak antara -1 dan +1 atau -

1<r<1. Dengan kata lain koefisien korelasi mempunyai nilai paling kecil -1 dan

paling besar +1 dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika r= +1, maka hubungan antara variabel X dan Y sangat kuat dan

positif

b. Jika mendekati +1, maka hubungan antara variabel X dan Y kuat dan

positif

Page 26: 2011 2-01244-mc bab3001

76

c. Jika r=-1, maka hubungan antara variabel X dan Y sangat kuat dan

negatif.

d. Jika mendekati -1, maka hubungan antara variabel X dan Y kuat dan

negatif.

e. Jika r=0, maka tidak ada hubungan antara variabel X dan Y

f. Jika mendekati 0, maka hubungan antara variabel X dan Y sangat

lemah sekali.

Regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa

yang paling mungkin di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu

akan sekarang yang dimiliki agar dapat memperkirakan perubahan (Riduwan,

2004: 145)

Regresi dapat digunakan untuk mengetahui variabel independen apa saja

yang berhubungan dengan variabel dependen, selain itu dapat diketahui seberapa

besar hubungan masing-masing variabel independen lainnya. Dari analisis ini

diketahui variabel mana yang paling besar atau dominan mempengaruhi variabel

dependen Y, yang ditunjukkan dengan koefisien regresi (beta).

Analisis regresi dilakukan untuk mendapatkan nilai :

1. Nilai signifikansi anova: 0,05, untuk melihat pengaruh antara variabel

dependen dengan independen.

2. Nilai R model summary, untuk melihat kekuatan hubungan antara

variabel dependen dengan independen.

3. Nilai R² (Coeficients of Determination) untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independent menjelaskan variabel

dependen.

Page 27: 2011 2-01244-mc bab3001

77

4. Nilai beta (β) untuk menunjukkan kontribusi masing-masing variabel

independen.

Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu

variabel independen dengan satu variabel dependen. Regresi sederhana, pengaruh satu x

terhadap satu y, dapat dirumuskan sebagai berikut : Y= a+b X (Husein Umar, 2002 :

164-165)

Dimana : Y = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)

X = Variabel independen

a = Nilai konstan

b = Koefisien arah regresi

untuk menghitung a, b₁ dan b₂ dapat menggunakan rumus sebagai beriku :

Ŷ = Minat anak untuk belajar memasak

a = Konstanta

b₁ b₂ = Koefisien regresi

X₁ = Tayangan program Koki Cilik

ԑ = error term

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

program software SPSS versi 17 for Windows.

Page 28: 2011 2-01244-mc bab3001

78

3.4.10 Keabsahan Penelitian

1. Reliabilitas

Menurut Mari Singarimbuan dan Sofyan Effendi dalam “Metode

Peneltian Survey”, reliabilitas adalah tingkatan kemantapan suatu alat ukur. .

Suatu alat ukur dikatakan mantap apabila dalam mengukur sesuatu alat ukur

tersebut memberikan hasil yang sama. Tentu saja dengan syarat bahwa saat

pengukuran tidak berubah.

Uji reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrument

cukup dapat dipercaya untuk menggunakan sebagai alat pengumpulan data

karena instrument tersebut sudah baik. Instrument yang sudah dapat dipercaya

juga, apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya maka beberapa

kalipun diambil tetap akan sama. Semakin kecil kesalahan, semakin reliabel alat

pengukur. Sebaliknya, semakin besar kesalahan pengukuran maka semakin tidak

reliable alat pengukur tersebut. (Masri, Metode Penelitian Survey)

Untuk reliabel instrument dalam kuesioner penelitian ini menggunakan

teknik alpha croncbach menunjukkan bahwa alat ukur tersebut adalah >0,6. Jadi,

semakin besar alpha (>0,6) maka semakin reliabel alat ukur tersebut.

2. Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur

apa yang ingin diukur. Peneliti menggunakan Instrument kuesioner, dengan

tujuan untuk melihat apakah kuesioner yang disusun memang mengukur variabel

yang ingin diukur, bukan variabel lain. Setelah kuesioner tersebut tersusun dan

Page 29: 2011 2-01244-mc bab3001

79

teruji validitasnya, dalam prakteknya belum tentu data yang terkumpul adalah

data yang valid (Effendi, 1998 : 124).

Analisis faktor merupakan suatu teknik statistic untuk

mengidentifikasikan jumblah faktor yang reakif kecil yang dapat digunakan

untuk menggambarkan hubungan antara beberapa variabel yang berhubungan.

Analisis faktor menghasilkan suatu tabel dimana baris menunjukkan variabel

indikator mentah yang diamati dna kolom menunjukkan faktor atau variabel

tersembunyi yang menjelaskan sebanyak mungkin perbedaan di dalam variabel

ini. Dengan teknik ini akan diperoleh nilai Kaiser Meyer Olkin (KMO), yaitu uji

statistik yang digunakan untuk menunjukkan kecepatan analisis faktor terhadap

variabel-variabel yang diukur. Bila KMO >0,5 dengan signifikasi <0,005 maka

variabel tersebut layak diuji dengan menggunakan analisis faktor (Malhotra,

1997 : 647).

Beberapa analisis faktor yang digunakan untuk menguji variabel dalam ini

adalah sebagai berikut :

Tabel 3.5

Analisis Faktor

No. Ukuran Validitas Nilai Disyaratkan

1. Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling

Adequacy KMO MSA adalah statistik yang

mengindikasikan proporsi variansi dalam

variabel yang merupakan variansi umum

(common variance), yakni variansi yang

disebabkan oleh faktor-faktor dalam

penelitian.

Nilai signifikansi adalah

hasil uji. Nilai yang

kurang dari 0,5

menunjukkan hubungan

yang signifikan antar

variabel, merupakan nilai

yang diharapkan

Page 30: 2011 2-01244-mc bab3001

80

2 Bartlett’s test of Sphericity Bartlett’s test

Sphericity merupakan uji statistik untuk

melihat ada tidaknya korelasi antar variabel.

Nilai KMO diatas 500

menunjukkan bahwa

faktor analisis dapat

digunakan.

3. Anti-image Matrices Setiap nilai pada kolom

diagonal matriks korelasi anti image

menunjukkan Measure of Sampling

Adequacy dari masing-masing indikator

Nilai diagonal Anti-

image diatas 500

menunjukkan variabel

cocok/sesuai dengan

struktur variabel lainnya

di dalam faktor tersebut.

4. Total Variance Explained Nilai pada kolom

“Cumulative %” menunjukkan persentase

variansi yang disebabkan oeh keseluruhan

faktor.

Nilai “Cummulative %”

harus lebih besar dari

60%

5. Component Matrix Nilai factor loading dari

variabel-variabel komponen faktor.

Nilai Factor Loading

lebih besar atau sama

dengan 700

Sumber : Imam Ghozali, 2005

Hasil penelitian adalah valid bila terdapat kesamaan antara data yang

terkumpul dengan data sesungguhnya terjadi pada ibyek yang diteiti. Menurut

Sugiyono (2003.137) instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan

untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrument tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Hasil uji validitas

dilakukan dengan menggunakan metode KMO

Page 31: 2011 2-01244-mc bab3001

81

3.4.11 Kelemahan & keterbasan peneliti

Dalam penelitian tidak lepas dari suatu hal kelemahan dan keterbatasan

penelitian yang dapat memperngaruhi suatu keabsahan dari hasil penelitian.

Adapun kelemahan dan keterbatasan penelitian antara lain :

1. Adanya kemungkinan interpretasi jawaban yang kurang tepat oleh

responden yang disebabkan karena kurang tepatnya pemilihan kata-kata

oleh peneliti dalam menyususn instrument penelitian.

2. Pembahasan penelitian ini tidak mencakup penjelasan isi tayangan lebih

mendalam, tetapi hanya melihat isi pengaruh tayangan terhadap minat

anak untuk belajar memasak.

3. Tidak semua responden memberikan jawaban yang jujur dalam mengisi

kuesioner yang ada.

4. Waktu penelitian yang relatif pendek.