8. mulyati ojl produksi jasa

5
Mulyati SMP 25 Surakarta LAPORAN KEGIATAN ON THE JOB LEARNING (OJL) PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH LPPKS SURAKARTA KAJIAN PRODUKSI DAN JASA A. Rasional Sekolah merupakan komunitas ekonomi yang diharapkan mampu mencukupi kebutuhan sendiri. Hal ini menuntut warga sekolah belajar cara menghasilkan barang/jasa yang bernilai ekonomis sehingga laku dijual di dalam sekolah maupun di pasaran luar sekolah. Bagi siswa yang pernah mendapatkan pengalaman dalam berinteraksi melalui produksi barang dan jasa kemudian bertransaksi jual beli, maka hal tersebut memberikan rasa percaya diri. Di samping itu siswa juga mendapatkan media untuk belajar serta berlatih wirausaha. Agar unit produksi/jasa di sekolah dapat menjadi sumber pembelajaran dan pendanaan pendidikan maka perlu dikelola secara profesional. Oleh karena itu menuntut calon kepala sekolah yang profesional untuk pengembangan program kegiatan produksi dan jasa di sekolah. Unit produksi dan jasa di sekolah adalah suatu proses kegiatan usaha yang dilakukan sekolah/madrasah secara berkesinambungan, bersifat akademis dan bisnis dengan memberdayakan warga sekolah/madrasah dan lingkungan dalam bentuk unit usaha produksi/jasa yang dikelola secara profesional Kompetensi kewirausahaan yang diharapkan dicapai oleh calon/kepala sekolah berdasarkan hasil revisi atas masukan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomoor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah adalah: (1) menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah, (2) bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi pembelajar yang efektif, memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin satuan pendidikan, (3) pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah, (4) memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sekolah sebagai sumber belajar siswa.

Upload: mulyati-rahman

Post on 30-Jun-2015

3.363 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: 8. mulyati ojl  produksi jasa

Mulyati SMP 25 Surakarta

LAPORAN

KEGIATAN ON THE JOB LEARNING (OJL)

PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH LPPKS SURAKARTA

KAJIAN PRODUKSI DAN JASA

A. Rasional

Sekolah merupakan komunitas ekonomi yang diharapkan mampu

mencukupi kebutuhan sendiri. Hal ini menuntut warga sekolah belajar cara

menghasilkan barang/jasa yang bernilai ekonomis sehingga laku dijual di

dalam sekolah maupun di pasaran luar sekolah. Bagi siswa yang pernah

mendapatkan pengalaman dalam berinteraksi melalui produksi barang dan

jasa kemudian bertransaksi jual beli, maka hal tersebut memberikan rasa

percaya diri. Di samping itu siswa juga mendapatkan media untuk belajar

serta berlatih wirausaha. Agar unit produksi/jasa di sekolah dapat menjadi

sumber pembelajaran dan pendanaan pendidikan maka perlu dikelola

secara profesional.

Oleh karena itu menuntut calon kepala sekolah yang profesional

untuk pengembangan program kegiatan produksi dan jasa di sekolah. Unit

produksi dan jasa di sekolah adalah suatu proses kegiatan usaha yang

dilakukan sekolah/madrasah secara berkesinambungan, bersifat akademis

dan bisnis dengan memberdayakan warga sekolah/madrasah dan

lingkungan dalam bentuk unit usaha produksi/jasa yang dikelola secara

profesional Kompetensi kewirausahaan yang diharapkan dicapai oleh

calon/kepala sekolah berdasarkan hasil revisi atas masukan Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomoor 13 Tahun 2007 tentang Standar

Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah adalah: (1) menciptakan inovasi

yang berguna bagi pengembangan sekolah, (2) bekerja keras untuk

mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi pembelajar yang efektif,

memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok

dan fungsinya sebagai pemimpin satuan pendidikan, (3) pantang menyerah

dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi

sekolah, (4) memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan

produksi/jasa sekolah sebagai sumber belajar siswa.

Page 2: 8. mulyati ojl  produksi jasa

Mulyati SMP 25 Surakarta

Kepala sekolah yang memiliki jiwa wirausaha pada umumnya

mempunyai tujuan dan pengharapan tertentu yang dijabarkan dalam visi,

misi, tujuan dan rencana strategis yang realistik. Realistik berarti tujuan

disesuaikan dengan sumber daya pendukung yang dimiliki. Semakin jelas

tujuan yang ditetapkan semakin besar peluang untuk dapat meraihnya.

Dengan demikian, kepala sekolah yang berjiwa wirausaha harus memiliki

tujuan yang jelas dan terukur dalam mengembangkan sekolah. Untuk

mengetahui apakah tujuan tersebut dapat dicapai maka visi, misi, tujuan

dan sasarannya dikembangkan ke dalam indikator yang lebih terinci dan

terukur untuk masing-masing aspek atau dimensi. Dari indikator tersebut

juga dapat dikembangkan menjadi program dan sub-program yang lebih

memudahkan implementasinya dalam pengembangan sekolah.

Keberhasilan unit produksi dan jasa di sekolah sangat tergantung

kepada manajemen yang diterapkan sekolah tersebut. Unit produksi dapat

menjadi wadah yang menampung produk siswa, menjadi tim pemasaran,

menjadi agen penjualan yang dapat memberikan kontribusi langsung siswa

memperoleh hasil penjualan. Dalam upaya mengembangkan kesadaran ini,

diperlukan iklim manajemen yang transparan sehingga seluruh warga

sekolah dapat melihat secara langsung berbagai keuntungan yang

diperoleh. Program kegiatan produksi dan jasa di sekolah perlu

menciptakan iklim “market” yang diikuti oleh pengkondisian lingkungan

sekolah yang bersih, tertib, disiplin, serta ramah terhadap konsumen. Dalam

pengelolaan unit produksi perlu adanya pengendalian untuk melakukan

pengaturan atau pengarahan dalam organisasi agar tujuan pengelolaan

unit produksi dan jasa tercapai.

B. Tujuan

Tujuan kajian produksi dan jasa bagi calon kepala sekolah adalah

agar calon kepala sekolah dapat:

1). Mengetahui Unit produksi dan jasa di sekolah

2). Membuat rencana program kegiatan produksi dan jasa

Page 3: 8. mulyati ojl  produksi jasa

Mulyati SMP 25 Surakarta

C. Hasil yang diharapkan

Calon Kepala Sekolah memahami

1. Mengetahui Unit produksi dan jasa di sekolah yang meliputi:

potensi/keunggulan sekolah, jenis usaha yang dilaksanakan, nama

usaha dan atau badan usaha, lokasi usaha, organisasi kegiatan unit

produksi, tenaga kerja/karyawan, pengelolaan SDM, jadwal kegiatan

usaha, permodalan, analisis pasar (peluang/tantangan),

kapasitas/kemampuan produksi, kemitraan dengan stake holder, target

pelanggan , strategi promosi, dan sistem pengendalian usaha

2. Membuat rencana program kegiatan produksi dan jasa yang meliputi

tahapan PLAN (rancangan pengembangan), DO (pelaksanaan

rancangan), CHECK (pengawasan terhadap prosesnya), dan ACTION

(Rencana tindak lanjutnya)

D. Langkah-langkah Kegiatan

Langkah-langkah dalam pelaksanaan Kajian Produksi dan Jasa

adalah:

1. Mempelajari sumber materi/referensi tentang kegiatan unit produksi jasa

yang bisa dilaksanakan di sekolah,

2. Menyusun instrumen kajian produksi dan jasa

3. Melakukan survey ke sekolah dan berkoordinasi dengan pihak sekolah

untuk menentukan jadwal kajian

4. Meminjam dokumen perencanaan dan pelaporan program kegiatan

produksi dan jasa di sekolah

5. Melakukan kajian melalui wawancara dengan tim sekolah berkaitan unit

produksi dan jasa di sekolah

6. Melakukan analisis terhadap hasil kajian unit produksi dan jasa di

sekolah

7. Melakukan diskusi dengan pihak sekolah (pengelola unit produksi dan

jasa) tentang hasil analisis dan menyampaikan tentang

potensi/keunggulan sekolah yang perlu dikembangkan lebih lanjut.

Page 4: 8. mulyati ojl  produksi jasa

Mulyati SMP 25 Surakarta

E. Hasil Kajian

Berdasarkan hasil kajian menunjukkan hal sebagai berikut:

1. Ketiga sekolah magang mempunyai potensi dan keunggulan masing-

masing. Di SMP 25, dan SMP 24 potensi keunggulan yang dimilik

adalah letak sekolah yang strategis, karena di pusat kota, sedangkan

SMP N 2 potensi keunggulannya adalah pangsa pasar dari lingkungan

keluarga dengan ekonomi menengah ke atas, sehingga uang saku siswa

banyak

2. Mayoritas usaha yang dilakukan adalah kantin sekolah, koperasi sekolah

dan wartel. Untuk wartel hanya dilakukan di SMP N 25. Pengelolaan

kantin di SMP 24 dan 25 disetorkan ke Dharma Wanita untuk menunjang

kegiatan sekolah. Pengelolaan kantin di SMP 25 dengan model lelang

(per hari Rp 41.000,00), sedangkan di SMP N 2 mengelola 5 buah kantin

yang disewakan, dengan rata-rata per bulan pemasukan ke sekoah Rp

500.000,00.

3. Untuk kegiatan koperasi sekolah di SMP 25 dan SMP 24 belum berjalan

maksimal karena target pelanggan (siswa) dari kalangan ekonomi

menengah ke bawah. Sedangkan di SMP N 2 sangat pesat dengan

variasi kebutuhan yang banyak.

F. Refleksi

Berdasarkan hasil kajian menunjukkan bahwa sekolah magang mempunyai

keunggulan masing-masing dan kegiatan produksi dan jasa di sekolah magang

sudah berjalan, meski di dua sekolah magang pertama dan kedua belum optimal.

G. Penutup

Berdasarkan hasil kajian dan refleksi, maka diberikan saran tindak

lanjut sebagai berikut:

a. Pada SMP 24 dan SMP 25 Surakarta, sekolah perlu merintis usaha jasa

fotokopi atau warnet karena letak sekolah yang strategis

b. Pada SMP 2 perlu dirintis usaha jasa fotokopi dan produk usaha yang

lain karena target pelanggan dari kalangan ekonomi menengah atas

Page 5: 8. mulyati ojl  produksi jasa

Mulyati SMP 25 Surakarta

DAFTAR PUSTAKA

LPPKS, 2011. Bahan Pembelajaran Pengelolaan Produksi dan Jasa. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah Surakarta.