4. bab ii(1).docx

Upload: anonymous-jkma6f

Post on 07-Jul-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 4. BAB II(1).docx

    1/30

    BAB II

    KONSEP TEORI

    2.1 KONSEP ARITMIA2.1.1 Anatomi Fisiologi Sistem Automatisasi (Pembentukan

    Gambar 2.1 Anatomi Fisiologi Sistem Automatisasi (Pembentukan)

    Jantung merupakan sistem elektromekanikal dimana signal untuk 

    kontraksi otot jantung timbul akibat penyebaran arus listrik di sepanjang

    otot jantung (Darma! 2"1").1. #onsep Automaticity

    #onsep automaticity mempunyai karakteristik berikut$

    a. Sel jantung memiliki %ungsi mekanik dan elektrik serta terdiri

    dari %ilament&%ilamen kontraktil yang jika terstimulasi akan

    saling berinteraksi seingga sel miokard akan berkontraksi.

     b. #ontraksi sel otot jantung yang berubungan dengan perubaan

    muatan listrik disebut depolarisasi dan pengembalian muatan

    listrik disebut repolarisasi. 'angkaian proses ini disebut

     potensial aksi.. Sel miokard bersi%at depolarisasi spontan! yang ber%ungsi

    sebagai back up  sel pau jantung jika terjadi dis%ungsi nodal

    sinus atau kegagalan propagasi depolarisasi dengan mani%estasi

    klinis berupa aritmia.

    2. #omponen Sistem Pembentukan (Automatisasi)a. odal Sianotrial (SA)

    *

  • 8/18/2019 4. BAB II(1).docx

    2/30

    +

    1) odal SA merupakan sekumpulan sel yang terletak di bagian

    sudut kanan atas atrium kanan dengan ukuran panjang 1"&2"

    mm dan lebar 2&* mm serta merupakan pacemaker  jantung.

    2) odal SA mengatur ritma jantung (,"&1"" -m) denganmempertaankan keepatan depolarisasi serta menga/ali

    siklus jantung ditandai dengan sistol atrium.*) 0mpuls dari nodal SA menyebar pertama sekali ke atrium

    kanan lalu ke atrium kiri (melalui berkas  Bachman) yang

    selanjutnya diteruskan ke nodal atrioentriular (A) melalui

    traktur intermodal.

     b. odal Atrioentrikular (A)1) odal A terletak dekat septum interatrial bagian ba/a! di

    atas sinus koronarius dan di belakang katup triuspid yang

     ber%ungsi memperlambat keepatan konduksi seingga

    memberi kesempatan atrium mengisi entrikel sebelum sistol

    entrikel serta melindungi entrikel dari stimulasi berlebian

    atrium seperti pada %ibrilasi atrial.

    2) odal A mengasilakn impuls +"&," -m dan keepatan

    konduksi "!"3 meterdetik.

    *) 0mpuls dari nodal A akan diteruskan ke berkas 4is.

    2.1.2 !e"inisi

    Disritmia adala konduksi listrik yang abnormal atau perubaan

    otomatisasi akan menguba %rekuensi dan irama jantung (#o/alak!

    2"11). Disritmia jantung adala perubaan pada %rekuensi dan irama

     jantung yang disebabkan ole konduksi elektrikal abnormal atau

    otomatis. (Doengoes! 2""").Aritmia adala kelaian irama jantung yang terjadi karena perubaan

    konduksi impuls! pembentukan impuls dan keduanya (4artono! dkk!

    2"1*). Aritmia merupakan gangguan irama jantung akibat perubaan

    elektro%isiologi sel 5 sel miokard (perubaan bentuk aksi potensial) yang

  • 8/18/2019 4. BAB II(1).docx

    3/30

    3

     pada akirnya mengakibatkan gangguan irama! %rekuensi! dan konduksi

    (6djianti! 2"1").

    7enurut 7utta8in (2""9) aritmia adala kelainan denyut jantung

    yang meliputi gangguan %rekuensi atau irama atau keduanya. Aritmiamerupakan gangguan sistem antaran jantung dan bukan struktur jantung.

    Aritmia dapat diidenti%ikasi dengan menganalisis gelombang :#G.Disritmia jantung adala perubaan pada %rekuensi dan irama

     jantung yang disebabkan ole konduksi elektrikal abnormal atau

    otomatis. (Doengoes! 2""").

    2.1.# Etiologi

    7enurut 6djianti (2"11)! Faktor predisposisi yang bertanggung ja/ab teradap kejadian disritmia meliputi al&al berikut ini.

    1. Aterosklerosis koroner (iskemiainjuri jaringan miokard)

    2. 4ipoksemia

    *. Pengaru sistem sara% otonom (simpatis dan parasimpatis)+. Gangguan metabolisme (asidosis laktat karena gangguan per%usi

     jaringan)

    3. #elainan emodinamik ,. Stressemosi

    ;.

  • 8/18/2019 4. BAB II(1).docx

    4/30

    ,

    denyut jantung merupakan penentu utama curah jantung

    sehingga pengurangan atau peningkatan kecepatan

    denyut jantung yang berlebihan dapat mengurangi curah

     jantung. !akikardi mengurangi curah jantung dengan

    memperpendek waktu pengisian "entrikel dan "olume

    sekuncup, sedangkan bradikardi mengurangi curah

     jantung dengan mengurangi rekuensi ejeksi "entrikel.

    #urah jantung yang menurun menyebabkan berkurangnya

    tekanan arteri dan perusi perier. !akikardi juga dapat

    memperberat iskemia dengan meningkatkan kebutuhan

    oksigen mmiokardiun dan mengurangi lama waktudiastolic, yaitu masa saat aliran koroner paling besar

    sehingga dengan demikian mengurangi suplai oksigen ke

    arteri koroner.$etiap impuls jantung yang berasal dari luar nodus

    sinus dapat dianggap abnormal dan dikenal sebagai

    denyut ektopik. %enyut ektopik dapat berasal dari atrium,

    perbatasan atrio"entrikular, atau "entrikel dengan dua

    syarat: kegagalan atau sangat melambatnya nodus sinus,

    dan pengaktian prematur daerah jantung yang lain.

    %enyut jantung ektopik terjadi akibat kegagalan nodus

    sinus menyediakan ungsi perlindungan dengan memulai

    impuls jantung sebelum terjadi henti jantung

    berkepanjangan. %enyut-denyut ini dikenal dengan nama

    escape beats. &pabila nodus sinus gagal mengambil alih

    kembali ungsinya yang normal, maka daerah ektopik ini

    akan mengambil alih peran pacu jantung dan

    mempertahankan irama jantung, irama ini disebut escape

    rhythym. 'egitu nodus sinus sudah mengambil alih

  • 8/18/2019 4. BAB II(1).docx

    5/30

    ;

    kembali ungsi normalnya, maka ocus eskape ini akan

    tertekan.(engaktian premature daerah-daerah jantung lain di

    luar nodus sinus akan mengganggu siklus jantung normal)impuls timbul premature sebelum nodus sinus cukup pulih

    untuk menghasilkan denyut normal. %enyut ini disebut

    dengan denyut premature. %enyut premature dihasilkan

    oleh dua mekanisme dasar: peningkatan otomatisitas dan

    reentry, yaitu suatu bentuk hantaran abnormal. *eentry

    merupakan mekanisme yang paling sering terjadi. $elama

    reentry, suatau impuls jantung akan masuk kembali dan

    merangsang daerah miokardium yang sebelumnya sudah

    diaktikan, sehingga meninmbulkan denyut premature.

    %aerah-daerah ini dapat menghasilkan denyut-denyut

    premature yang terisolasi atau takikardia yang menetap.

    %isritmia atrium dapat dikonseptualisasikan

    bersama-sama dengan percepatan denyut jantung yang

    kontinu dengan pengurangan ungsi atrium yang progresi)

    +1 denyut atrium premature, + takikardia atrium

    +rekuensi denyut atrium sekitar 10 dpm, +/ kepak

    serambi atau utter atrium +rekuensi denyut atrium

    sekitar /00 dpm, dan + 2brilasi atrium +akti"itas atrium

    yang tidak terkoordinasi. 3ntuk menlindungi "entrikel

    agar tidak berespon terhadap rangsangan atrium yang

    sangat cepat, maka nodus &4 biasanya tidak meneruskan

    impuls atrium dengan kecepatan diatas 150 dpm. *espon

    hemodinamik terhadap aritmia atrium bergantung pada

    kecepatan denyut "entrikel dan kemampuan kontraksi

    atrium +(rice 7ilson, 01.

  • 8/18/2019 4. BAB II(1).docx

    6/30

    =

    2.1.% Mani"estasi Klinis

    7enurut Syamsudin(2"11) beberapa tanda&tanda dan gejala aritmia

    meliputi$

    1. Perasaan seperti pusing berputar 

    2. Denyut jantung yang bergetar! sangat kuat! atau epat! yang disebut

    sebagai palpitasi

    *. Dro/siness

    +. apas pendek 3. #elelaan

    ,. Pingsan

    ;. yeri dada yang seperti mau pingsan=. #urang energy

    9.

  • 8/18/2019 4. BAB II(1).docx

    7/30

    9

    a. SA ode (Sinus Disritmia) b. Atria (Atria Disritmia)

    . Area A ode (odal atau Juntion Dysrytmia)

    Gangguan pembentukan impuls ini selanjutnya terbagi

     berdasarkan mekanisme disritmia. Ada , mekanisme utama disritmia

    yaitu sebagai berikut$

    a. >akikardi b. ?radikardi

    . Prematur etopi beat

    d. :sape beate. Flutter  

    %. Fibrilasi

    #lasi%ikasi aritmia karena gangguan pembentukan impuls

    meliputi al&al berikut$

    a. SA ode (Sinus Disritmia)

    1) Sinus takikardia) 7akna klinis

    Penyebab sinus takikardi dan status dasar dari miokard

    menentukan prognosisnya. Sinus takikardi tidak 

    menyebabkan atau bukan merupakan disritmia yang

    mematikan tetapi sering merupakan sinyal masala dasar 

    yang arus ditindaklanjuti. Selain itu %rek/ensi yang epat

    dari sinus takikardi mengakibatkan kebutuan oksigen pada

    otot&otot jantung dan menurunkan /aktu pengisian

    entrikel. Pada orang&orang yang tela menurun adangan

     jantungnya! iskemia! atau GJ#! menetapnya %re/ensi epat

    dapat memperburuk kondisi dasar (4udak! 2"1").

     b) :tiologiSinus takikardi biasanya disebabkan karena %aktor&

    %aktor yang berubungan dengan peningkatan tonus

    simpatetik. Stress! latian! dan stimulan seperti ka%ein dan

    nikotin dapat mengasilkan disritmia ini. Sinus takikardi

     juga diubungkan dengan masala&masala klinis sperti

  • 8/18/2019 4. BAB II(1).docx

    8/30

    1"

    demam anemia! ipertiroidisme! ipoksemia gagal jantung

    kongesti% (GJ#)! dan syok.

  • 8/18/2019 4. BAB II(1).docx

    9/30

    11

    a) 7akna klinisFrek/ensi lambat ditoleransi dengan baik pada orang&

    orang dengan jantung yang seat. Pada penyakit jantung

     berat! namun demikian! jantung tidak dapatmengkompensasi %rek/ensi lambat dengan meningkatkan

    olume dara yang dipompakan perdenyut. Pada situasi ini!

    sinus bradikardi akan menyebabkan ura jantung renda.

    (4udak! 2"1"). b) :tiologi

    Sinus bradikardi umum diantara semua kelompok usia

    dan ada pada jantung normal dan penyakit jantung. Dapat

    terjadi selama tidur dan pada atlit dengan latian tinggi! juga pada nyeri berat! in%ark miokard dinding in%erior!

    edera akut pada medula spinalis! dan obat&obatan tertentu

    (misalnya digitalis! C&bloker! erapamil! diltiaem).

    (4udak! 2"1").

    ) 7ani%estasi #linisKelelahan, pusing, lightheadedness, pingsan,

    dan dalam kasus ekstrim, serangan jantung

    bisa terjadi +&9&, 01.

    d) Pentalaksanaan

    >idak ada pengobatan yang diindikasikan keuali ada

    gejala&gejala. Jika denyut sangat lambat dan ada gejala!

    tindakan yang tepat meliputi pemberian atropin (untuk 

    memblok e%ek agal)! isoproterenol! atau pau jantung

    (4udak! 2"1").

    Gambar 2.* Sinus ?radikardi

  • 8/18/2019 4. BAB II(1).docx

    10/30

    12

    Site o%

  • 8/18/2019 4. BAB II(1).docx

    11/30

    1*

    Gelombang P $ ormal! selalu ada sebelum @'S! ukuran

    dan bentuk sama

    0nteral P' $ "!12 5 "!2" detik  

    #ompleks @'S $ "!12 detik! bentuk dan ukuran sama

    +) Sinoatrial arrest

    a) 7akna klinis

    0rama ini biasanya sementara dan tidak bermakna

    keuali pau jantung yang lebi renda gagal untuk 

    mengambil ali untuk memau entrikel (4udak! 2"1").

     b) :tiologi#edua disritmia dapat karena keterlibatan nodus sinus

    ole in%ark! perubaan degenerati%! serabut %ibrotik! e%ek 

    obat&obatan (digitalis! C&?loker! bloker saluran kalsium)!

    atau rangsangan agal yang berlebian (4udak! 2"1").

    ) Pelaksanaan>indakan diindikasikan jika pasien adala simtomatis.

    >ujuannya untuk meningkatkan %rekuensi entrikel! yang

    mungkin membutukan penggunaan atropin atau! adanya

    gangguan emodinamik serius! penggunaan pau jantung.

    (4udak! 2"1")

    Gambar 2.3 Sinus Arrest

    0rama $ >eratur! keuali pada siklus yang ilangFrekuensi $ ?iasanya ," bpm

    Gelombang P $ ormal dan selalu diikuti gelombang @'S

    0nteral P' $ ormal ("!12 5 "!2") detik Gelombang @'S $ ormal ("!", 5 "!12) detik 

  • 8/18/2019 4. BAB II(1).docx

    12/30

    1+

    4ilangnya satu atau lebi gelombang P! @'S! dan >! tapi tidak 

    merupakan kelipatan dari '&' interal.

     b. Atrial Disritmia

    1) Premature Atrial Eontration (PAE)a) 7akna klinis

    #ontraksi atrium prematur mungkin suatu prekusor 

     pada takikardia atrium! menandakan peningkatan

    iritabilitas atrium. #ontraksi tersebut juga menandakan

    kondisi dasar (misalnya GJ#). Pasien dapat mengalami

    sensasi pengentian atau skip pada irama dimana ada

    #AP (4udak! 2"1").

     b) :tiologi0ni merupakan disritmia yang umum terliat pada

    semua kelompok. 0ni dapat terjadi pada orang normal dan

     pada pasien dengan penyakit jantung rematik! penyakit

     jantung iskemik! atau ipertiroidisme. 0ni sering terliat

     pada pasien dengan gagal jantung kongesti% (GJ#) (4udak!

    2"1").) Penatalaksanaan

    Pada beberapa kasus! tidak diperlukan tindakan. Pasien

    arus dipantau dan %rek/ensi denyut prematur di atat.

    Selain itu! pasien arus dikaji untuk kondisi dasar dan

    diatasi.

  • 8/18/2019 4. BAB II(1).docx

    13/30

    13

    mendasarinya0rama $ Denyutan premature (PAE) munul lebi

    dini dibandingkan /aktu dari denyutan

    normal. Setela PAE didapatkan masa

     pause sebelum munul denyutan normal

     berikutnya.Gelombang P $ 7ungkin bentuknya abnormal atau inersiB

     berbeda dari gelombang P lainnya.

    P' interal $ "!12 5 "!2" detik  

    #ompleks @'S $ "!12 detikB bentuk dan ukuran sama.

    2) Atrial takikardi multi%okal

    a) 7akna klinisPasien biasanya memperliatkan gejala&gejala yang

     berubungan dengan penyakit&penyakit dasar dari disritmia

    itu sendiri (4udak! 2"1"). b) :tiologi

    0rama ini seara kas terjadi pada pasien&pasien dengan

     penyakit pulmonalis berat. Pasien yang sering

    menunjukkan ipoksemia! ipokalemia! perubaan pada

     p4 serum! atau ipertensi pulmonalis (4udak! 2"1").

    ) Penatalaksanaan>indakan diarakan untuk mengontrol penyakit paru

    dasar dan memperlambat %rek/ensi entrikel jika

    dibutukan. (4udak! 2"1")

    Gambar 2.; Atrial >akikardi

    0rama $ >eratur  

    #eepatan $ 21" bpm

    Gelombang P $ 4ampir tersembunyi di dalamgelombang >

    0nteral P' $ "!12 detik  

  • 8/18/2019 4. BAB II(1).docx

    14/30

    1,

    #ompleks @'S $ "!1" detik Gelombang > $ ?eruba karena gelombang P

    0nteral @> $ "!2" detik  

    *) Paro-ysmal Supra entriular >ayardia (PS>)

    a) 7akna klinisSeringkali pada pasien tanpa penyakit jantung dan

    anya merasakan palpitasi dan sakit kepala ringan!

    tergantung pada %rek/ensi dan durasi PS>. Pada pasien

    dengan penyakit jantung! dispnea! angina pektoris! dan

    GJ# dapat terjadi saat /aktu pengisian entrikel! dan maka

    ura jantung menurun (4udak! 2"1").

     b) :tiologi>akikardia supraentrikular paroksismal seringkali

    terjadi pada orang&orang de/asa dengan jantung yang

    normal! dan demikian juga pada #AP. Jika ada penyakit

     jantung! seperti abnormalitas penyakit jantung rematik!

    in%ark miokard akut dan intoksikasi digitalis dapat

    merupakan latar belakang pada disritmia ini (4udak! 2"1").

    ) 7ani%estasi #linis(using, denyut jantung yang cepat atau

    berdebar, angina +nyeri dada, dan sesak

    napas +&9&, 01.d) Penatalaksanaan

    Stimulasi agal seringkali akan mengakiri PS>! juga

    dengan masase karotid atau gerakan alsaa! jika stimulaso

    agal tidak berasil erapamil intraena biasanya

    merupakan terapi pilian. Diltiaem! b&bloker atau

    adenosin juga diindikasikan untuk kasus ini. #ardioersi

    atau pemauan dengan kendali yang berlebian dapat

    diperlukan jika terapi dengan obat&obatan tidak berasil.

    >erapi pro%ilaksis jangka panjang dapat diberikan pada

     beberapa pasien (4udak! 2"1").

  • 8/18/2019 4. BAB II(1).docx

    15/30

    1;

    Gambar 2.= Paro-ysmal Supra entriular >ayardia (PS>)

    Site o% ayardia timbul

    dari atria&paro-ysmal atarial tayardia

    (PA>) atau A Juntion&paro-ysmal

     juntional tayardia (PJ>)Frekuensi $ 131 5 23" bpm

    0rama $ 'egular  

    Gelombang P $ Sulit diidenti%ikasi! tersembunyi atautenggelam dalam gelombang >

    0nteral P' $ >idak dapat diukur  

    #ompleks @'S $ #urang dari "!12 detikB bentuk dan ukran

    sama

    idak ada tindakan segera perlu dilakukan bila %lutter 

    dengan blok A derajat tinggi seingga %rek/ensi entrikel

  • 8/18/2019 4. BAB II(1).docx

    16/30

    1=

    menetap dalam batas normal. Jika %rek/ensi entrikel

    epat! tindakan segera untuk mengonrol %rek/ensi atau

    mengembalikan irama ke mekanisme sinus diindikasikan.

  • 8/18/2019 4. BAB II(1).docx

    17/30

    19

    3) Atrial %ibrilasia) 7akna klinis

    Fibrilasi atrial menyebabkan ura jantung berkurang

    karena (1) %rek/ensi epat yang mengakibatkan

     berkurangnya /aktu bagi entrikel untuk mengisi! dan (2)

    ilangnya e%ektiitas kontraksi atrium (atrial kik). Pasien&

     pasien dengan %ungsi jantung borderline dapat mengalami

    tanda&tanda dan gejala gangguan emodinamik pada irama

    ini. De%isit nadi seringkali terliat pada kondisi ini. adi

    radial lebi lambat dari nadi apikal karena beberapa

    kontraksi sistolik lema dan tidak terpalpasi pada arteri

     peri%er.Selain itu! pasien dengan %ibrilasi atrial kronik beresiko

    tinggi untuk terjadi emboli! termasuk stroke. #arena

    kondisi atrium dilatasi pasi%! trombus dapat terbentuk pada

    dinding atrium dan terlepas seingga mengakibatkan

    embolisasi. 0nsiden embolisasi dapat dikurangi dengan

    antikoagulasi (4udak! 2"1").

     b) :tiologi

    7eskipun %ibrilasi atrial dapat terjadi sebagai disritmia

    sementara pada orang muda yang seat! adanya %ibrilasi

    atrial permanen ampir selalu diubungkan dengan

     penyakit jantung. Satu atau kedua tanda&tanda berikut ini

    terdapat pada pasien dengan %ibrilasi atrial permanen$

     penyakit otot&otot atrium atau distensi atrium bersamaan

    dengan penyakit nodus sinus. 0rama ini umumnya terjadi

     pada pasien dengan GJ# atau penyakit jantung rematik!

     penyakit paru&paru dan setela operasi jantung terbuka. 0ni

     juga terliat pada pasien dengan penyakit jantung

    kongenital (ba/aan) (4udak! 2"1").

    ) 7ani%estasi #linis

  • 8/18/2019 4. BAB II(1).docx

    18/30

    2"

    ;rregular dan detak jantung yang cepat,

     jantung berdebar-debar atau berdebar cepat

    dalam dada, pusing, berkeringat dan nyeri

    dada atau tekanan, sesak napas atau

    kecemasan, lebih mudah lelah saat

    berolahraga, dan pingsan +&9&, 01.d) Penatalaksanaan

    Jika ura jantung masi ukup dan pasien tidak 

    ipotensi atau mengalami gagal jantung yang bermakna!

    terapi obat&obatan biasanya diobakan lebi dulu. Digitalis

    seara kusus berman%aat karena ini meningkatkan blok A

    dan memungkinkan lebi banyak /aktu untuk pengisian

    diastolik etrikel. 0rama juga dapat beruba dengan

    digitalis menjadi irama sinus normal. Diltiaem atau

    erapamil juga dapat digunakan untuk tujuan ini. @uinidin

    membantu dalam mempertaankan irama sinus normal.

    #ardioersi diindikasikan jika terapi obat&obatan gagal atau

    terdapat kondisi gangguan emodinamik (4udak! 2"1").

    Gambar 2.1" Atrial Fibrilasi

    Site o%

  • 8/18/2019 4. BAB II(1).docx

    19/30

    21

    0rama $ 0reguler  Gelombang P $ >idak tampak! ditempati ole gelombang

    %ibrilasi di antara kompleks @'S.

    P' interal $ >idak dapat diukur  

    #ompleks @'S $ "!12 detikB bentuk dan ukuran sama

    2.1. Kom)likasi

    7enurut 4udak H Gallo (2"1")! Sinus takikardi tidak menyebabkan

    atau bukan merupakan disritmia yang mematikan tetapi sering merupakan

    sinyal masala dasar yang aru ditindaklanjuti. Selain itu %rekuensi yang

    epat dari sinus takikardi meningkatkan kebutuan oksigen pada otot&otot

     jantung dan menurunkan /aktu pengisian entrikel. Pada orang&orangyang tela menurun adangan jantungnya! iskemia atau GJ#! menetapnya

    %rekuensi epat dapat memperburuk kondisi dasar.

    Sinus bradikardi pada penyakit jantung berat! jantung tidak dapat

    mengkompensasi %rekuensi lambat dengan meningkatkan olume dara

    yang dipompakan per denyut. Pada situasi ini! sinus bradikardi akan

    menyebabkan ura jantung renda.

    Pada %lutter atrial! jika %lutter atrial terjadi dengan %rekuensi

    entrikel yang epat! ruang entrikel tidak dapat mengisi seara adekuat!

    mengakibatkan berbagai derajat gangguan emodinamik.

    Fibrilasi atrial menyebabkan ura jantung berkurang karena

    %rekuensi epat yang mengakibatkan berkurangnya /aktu bagi entrikel

    untuk mengisi! dan ilangnya e%ekti%itas kontraksi atrium (atrial kik).

    Fibrilasi atrial juga sering timbul sebagai mani%estasi ipertiroidisme!

    yang menjadi predisposisi terbentuknya trombus dan emboli yang

    menyebabkan stroke (Firdaus! 2"11). Pada Asistol entrikular! tanpa

     penatalaksaan segera asistol entrikular akanberakibat %atal. Pada ibrilasi

    entriel! karena tidak ada koordinasi aktiitas jantung! maka dapat terjadi

    enti jantung dan kematian bila %ibrilasi entrikel tidak segera dikoreksi.

  • 8/18/2019 4. BAB II(1).docx

    20/30

  • 8/18/2019 4. BAB II(1).docx

    21/30

    2*

    2.1., Penatalaksanaan

    Penatalaksanaan melalui obat&obatan

    Obat E"ek  )a-a

    EK

    !osis -anInte'/al

    Rute E"ek Me'ugikan Ka-a'Plasma

    Te'a)e0

    utik 

    Digoksi

    n

    7emperp

    anjang P' ()

    depresi S>

    A/al "!3

    mgB "!23 mgtiap 2&+ jam

    total 1!"&1!3

    mg dalam2+ jam

     pertama

    0

    atauP<

    7ual! munta!

    nyeri abdomen! pengliatan kabur 

    atau ber/arna!

    lema! psikosis!#P! blok jantung

    "!=&1!=

    mgml

    @uinidin 7emperp

    anjang

    @'S! @>!

    dan P'  ()

    1""&,"" mg

    tiap +&, jam

    P< Gejala&gejala G0!

    sinkonisme!

    trombositopenia!

    ipotensi! blok  jantung! takikardia

    entrikel

    2!*&3!"

    Kgml

    Prokaina

    mid

    (pronest

    yl)

    7emperp

    anjang

    @'S! @>!

    dan P'  ()

    3"" mg&1 gB

    kemudian 2&

    3 gari

    23"&3"" mgtiap *&, jam

    1"" mg tiap3 menit

    sampai total

    1 gram

    Pemeliaraan $ 2&+

    mgmenit

    P<

    07

    0

    Gejala&gejala G0!

     psikosis! ipotensi!

    kemeraan!

    sindroma like-lupus

    +&1"

    Kgml

    Disopira

    mid

    (norpae)

    7emperp

    anjang

    @'S! @>!dan P' 

    Loading$

    2""&*"" mg

    Pemeliaraan $ 1""&2""

    mg tiap ,

     jam

    P< :%ek  

    antikolinergik!

    ipotensi!kegagalan jantung!

     blok jantung!

    takiaritmia

    2&=

    Kgml

    Lidokain >ak ada 1 mgkgB

    dapat

    0 7engantuk!

    kejang

    1!3&,

    Kgml

  • 8/18/2019 4. BAB II(1).docx

    22/30

    2+

    diulangi "!3

    mgkg

    Propano

    &lol

    (inderal)

    7emper&

     panjang

    P'! tidak ada perubaan

    @'S! @>

    memendek 

    1"&=" mg

    tiap jam

    >otal "!*&3mg (tidak M1

    mgmenit)

    P<

    0

    4ipotensi!

    kegagalan jantung!

     blok jantung! asma

    >idak 

    ditetapka

    nB 3"&1""Kgmldiperluka

    n untuk 

    C& blokade

    erapa&mil

    7emper& panjang

    P' 

    3&1" mg="&12" mg

    *&+ kaliari

    0P<

    4ipotensi! bradikardi! pusing!

    gangguan G0

    >idak ditetapka

    n

    a. Prosedur medis

    Alat pau jantung digunakan pada pasien yang detak jantungnya terlalu

    lambat serta mereka yang memiliki detak jantung tidak teratur. Alat pau

     jantung adala perangkat keil yang diletakkan diba/a kulit di dada atau

     perut yang membantu mendeteksi kepekaan listrik jantung. #etika alat ini

    merasakan irama jantung yang tidak normal! amakan akan mengirimkan

    impuls listrik pada irama jantung yang tepat. Perangkat serupa bernama

     Implantable Cardioverter Defibrillator   (0ED) mengendalikan aritmia yang

    menganam nya/a dengan memantau detak jantung seara terus&menerus dan

    mengirimkan kejutan listrik untuk emmulikan detak jantung normal.

    #ardioersi dapat dilakukan dengan menggunakan kejut energi

    (kardioersi listrik) atau obat&obatan (kardioersi %armakologis). #ardioersi

    listrik atau de%ibrilasi adala sebua proses dimana sentakan listrik dikirim ke

     jantung untuk memperbaiki irama jantung. amun demikian! proses ini anya

    ook untuk jenis aritmia tertentu yang menganam nya/a. #egagalan %ungsi

    ini bisa membuat jantung gagal atau lambat untuk berdenyut. Seara normal

    orang de/asa berdetak sekitar ," ingga 1"" kali permenit. Pada anak 

    keilbayi detakannya lebi epat. amun aktiitas! emosi dan ormonal bisa

    mempengarui denyut ini! seingga beruba detakannya. Seara normal!

     perubaan ini diperlukan untuk menyesuaikan dengan kebutuan metabolisme

    tubu.

  • 8/18/2019 4. BAB II(1).docx

    23/30

    23

    7enurut ?runner H Suddart (2""2)! sala satu penatalaksanaan pada

    aritmia yaitu terapi paemaker. Paemaker adala alat listrik yang mampu

    mengasilkan stimulus listrik berulang ke otot jantung untuk mengontrol

    %rekuensi jantung. Alat ini memulai dan mempertaankan %rekuensi jantung

    ketika paemaker alamia jantung tak mampu lagi memenui %ungsinya.

    Paemaker biasanya digunakan bila pasien mengalami gangguan antaran

    atau lonatan gangguan antaran yang mengakibatkan kegagalan ura

     jantung. Paemaker bisa bersi%at permanen atau temporer. Paemaker 

     permanen biasanya digunakan pada penyekat jantung komplet ireersibelB

    sedang paemaker temporer digunakan sebagai terapi tambaan untuk 

    menyokong pasien yang mengalami penyekat jantung akibat in%ark miokardatau setela pembedaan jantung terbuka. Pada beberapa kasus! paemaker 

    dapat juga digunakan untuk mengontrol takikardia disritmia yang tidak 

     berespons teradap pengobatan.

    2.2 KONSEP ASAN KEPERA3ATAN

    2.2.1 Pengka+ian

    1. 0dentitas Pasien

    2. #eluan utama$ 'i/ayat klien diambil untuk menentukan ada

    tidaknya sinkop (pingsan)! baik ri/ayat dulu maupun sekarang!

    kepala ringan! pusing! kelelaan! nyeri dada! dan berdebar&debar.

    Sala satu atau semua gejala tersebut dapat terjadi bila ura jantung

     berkurang.

    *. 'i/ayat Sakit 7asa Lalu$ #aji ri/ayat penyakit jantung koroner (9"&

    93 N mengalami disritmia)! penyakit katup jantung! 4ipertensi!

    kardiomiopati! E4F! dan ri/ayat insersi peemaker.

    +. 'i/ayat #eseatan #eluarga $ ada tidaknya penyakit jantung yang

    didapatkan dari keturunan misalnya ipertensi.3. Data Psikososial$ #aji tingkat keemasan pasien dan persepsi pasien

    teradap penyakitnya.

    ,. Data psikologis$ 7erasa emas! takut! menarik diri! mara! menangis

    dan muda tersinggung (irritable).

  • 8/18/2019 4. BAB II(1).docx

    24/30

    2,

    2.2.2 Peme'iksaan Fisik 

    1. '1 +'reath: naas pendek, sesak napas, batuk +dengan

    atau tanpa sputum, perubahan pola naas.. ' +'lood: hipotensi atau hipertensi, nadi irregular,

    nyeri dada sering dan hebat, &uskultasi jantung

    ditemukan adanya irama ireguler, suara ekstrasistole/. '/ +'rain: keluhan pening hilang timbul, sakit kepala,

    pingsan. !emuan 2sik: status mental disorientasi,

    conusion, kehilangan memori, perubahan pola

    berbicara, stupor dan koma. lektrolit: peningkatan atau penurunan kadar kalium

    danBatau kalsium dapat menyebabkan disritmia.. %rug screen: menilai adanya keracunan obat digitalis

    atau Auinidine.

  • 8/18/2019 4. BAB II(1).docx

    25/30

    2;

    . 9ormone tiroid: peningkatan kadar serum tiroid +!/

    dan ! dapat mengakibatkan disritmia.

    6. Kecepatan sedimentasi: mengindikasikan pross

    inamasi akut atau akti +endokarditis

    2.2.$ !iagnosa Ke)e'a5atan

    1. (enurunan curah jantung berhubungan dengan

    perubahan irama jantung2. Ketidakeektian pola naas berhubungan dengan

    hiper"entilasi*. ;ntoleransi akti"itas berhubungan dengan kelemahan

    umum

    +. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

    tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan menelan

    makanan.

    3. *esiko ketidakeektian perusi jaringan otak

    ,. *esiko ketidakeektian perusi ginjal

    2.2.% Inte'/ensi

    N

    o

    Diagnosa

    Keperawatan

    Tujuan/ Kriteria

    Hasil

    Intervensi

    1. (enurunan curah

     jantung

    berhubungan

    dengan perubahan

    irama jantung'atasan

    karakteristik:• (erubahan rekuensi

    B irama jantung& bradikardi& takikardi&  perubahan >K?

    CD#:& #ardiac pump

    eEecti"eness& #irculation

    status& 4ital sign status

    Kriteria hasil:

    &  !anda "ital

    dalam rentang

    normal& %apat

    menoleransi

    C;#:#ardiac care& >"aluasi adanya

    nyeri dada

    +intensitas, lokasi

    durasi& #atat adanya

    disritmia jantung& #atat adanya tanda

    dan gejala

    penurunan cardiac

    output

  • 8/18/2019 4. BAB II(1).docx

    26/30

    2=

    + aritmia,

    konduksi

    abnormal,

    iskemia• (erubahan preload

    & (enurunan

    tekanan "ena

    central& (enurunan

    tekanan arteri

    paru& >dema& Keletihan&  84%

    • (erubahan aterload

    & Kulit lembab& %ispnea& Dliguria& (eruabhan

    warna kulit

    • (erubahan

    kontraktilitas& 'atuk, crackle

    akti"itas, tidak

    ada kelelahan&  !idak ada

    edema paru,perier, dan

    tidak ada asites&  !idak ada

    penurunan

    kesadaran

    & @onitor status

    kardio"askuler& @onitor balance

    cairan& @onitor adanya

    perubahan tekanan

    darah& @onitor respon

    pasien terhadap eek

    pengobatan

    antiaritmia& &tur periode latihan

    dan istirahat untunk

    menghindari

    kelelahan& &njurkan untuk

    menurunkan stress

    . Ketidakeektian

    pola naas

    berhubungan

    dengan

    hiper"entilasi.'atasan

    karakteristik:& (ola pernaasan

    abnormal +rate,

    ritme,

    kedalaman& 'radipneu

    CD#:& *espiratory

    status:

    "entilation& *espiratory

    status: airway

    patency

    & 4ital sign statusKriteria hasil:

    & @endemonstrasi

    kan batuk

    eekti dan

    C;#:&irway management& (osisikan pasien

    untuk

    memaksimalkan

    "entilasi& Keluarkan secret

    dengan suction ataubatuk

    & &tur intake cairan

    untuk

    mengoptimalkan

  • 8/18/2019 4. BAB II(1).docx

    27/30

    29

    & (ernaasan

    cuping hidung&  !akipneu& (ernaasan bibir

    & (enggunaan otot

    aksesori untuk

    bernaas

    suara naas

    yang bersih,

    tidak ada

    sianosis dan

    dyspneu& @enunjukkan

     jalan naas yang

    paten&  !anda-tanda

    "ital dalam

    rentang normal

    keseimbangan

    D=ygen therapy

    & (ertahankan jalan

    naas yang paten& (ertahankan posisi

    pasien& Dbser"asi adanya

    tanda hipo"entilasi

    4ital sign monitoring

    & @onitor !%, nadi,

    suhu dan **

    & @onitor rkuensi danirama pernaasan

    /. ;ntoleransi akti"itas

    berhubungan

    dengan kelemahan

    umum'atasan

    karakteristik:& *espon tekanan

    darah abnormal

    terhadap

    akti"itas& *espon rekuensi

     jantung yang

    abnormal

    terhadap

    akti"itas& (erubahan >K?

    +aritmia, iskemia,

    konduksi

    abnormal

    CD#:& >nergy

    conser"ation& &cti"ity

    tolerance& $el care: &%

  • 8/18/2019 4. BAB II(1).docx

    28/30

    *"

    & Ketidaknyamana

    n setelah

    berakti"itas

    & Keletihan& Kelemahan

    umum

    &  !anda tanda

    "ital normal& $tatus

    kardiopulmonariadekuat

    & $irkulasi status

    baik

    dan spiritual

    . Ketidakseimbangan

    nutrisi kurang dari

    kebutuhan tubuh

    berhubungan

    denganketidakmampuan

    menelan makanan'atasan

    karakteristik:& 'erat badan 0

    atau lebih

    dibawah berat

    badan ideal& Kurang minat

    pada makanan& Kurang makanan& @embrane

    mukosa pucat& Ketidakmampuan

    memakan

    makanan

    CD#:& Cutritional

    status: ood and

    uid intake& Cutritional

    status: nutrient

    intake& 7eight control

    Kriteria hasil:

    & &danya

    peningkatan

    berat badan

    sesuai dengan

    tujuan& 'erat badan

    ideal sesuai

    tinggi badan& @ampu

    mengidenti2kasi

    kebutuhan

    nutrisi&  !idak ada tanda

    malnutrisi& @enunjukkan

    peningkatan

    ungsi

    C;#:Cutrition management& Kaji adanya alergi

    makanan& 'eri in2rmasi

    tentang kebutuhannutrisi

    & Kolaborasi dengan

    ahli giGi untuk

    menentukan jumlah

    kalori dan nutrisi

    yang dibituhkan

    pasien

    Cutrition monitoring

    & @onitor adanya

    penurunan berat

    badan& @onitor kulit kering

    dan perubahan

    pigmentasi& @onitor turgor kulit

    & @onitor mual dan

    muntah& @oitor pucat,

    kemerahan dan

    kekeringan jaringan

  • 8/18/2019 4. BAB II(1).docx

    29/30

    *1

    pengecapan

    dari menelan&  !idak terjadi

    penurunanberat badan

    yang berarti

    konjungti"a

    . *esiko

    ketidakeektian

    perusi jaringan

    otakFaktor resiko:& emboli

    CD#:& #irculation

    status&  !issue

    perusion:

    cerebral

    Kriteria hasil:

    & @endemostrasik

    an status

    sirkulasi yang

    ditandai

    dengan:&  !ekanan systole

    dan diastole

    dalam rentang

    yang

    diharapkan

    C;#:>mbolus care:

    peripheral& @onitor adanya

    daerah tertentu yang

    hanya peka terhadap

    panasBdinginBtajamBt

    umpul& >"aluasi adanya

    perubahan status

    respiratory dan

    cardiac& @onitor status

    neurologi

    6. *esiko

    ketidakeektian

    perusi ginjal

    berhubungan

    dengan hipoksemiaFaktor resiko:& hipoksemia

    CD#:

    & #irculation

    status& 'ase balance

    & Fluid balance& 3rinary

    elimination& 9idration

    Kriteria hasil:

    &  !ekanan systole

    CD#:&cid-'ase @anagement& Dbser"asi status

    hidrasi +kelembapan

    membrane mukosa, !% ortostatik, dan

    nadi& Dbser"asi tanda-

    tanda cairan

  • 8/18/2019 4. BAB II(1).docx

    30/30

    *2

    dan diastole

    dalam batas

    normal

    &  !idak ada 84%

    berlebihBretensi +#4(

    meningkat, edema,

     84% dan asites

    & (ertahankan intakedan output secara

    akurat& @onitor !!4& @onitor status

    hemodinamik