bab ii .docx

33
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1. Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik Kabupaten Boalemo yang letak geografisnya 0 0 23’ 55’’- 0 0 55’ 38’’ Lintang Utara dan 122 0 01’ 12’’-122 0 39’ 17’’ ini memiliki luas wilayah sebesar 2.362,58 km 2 . - Sebelah utara : Kabupaten Gorontalo Utara, - Sebelah timur : Kabupaten Gorontalo, - Sebelah Selatan : Teluk Tomini - Sebelah barat : Kabupaten Pohuwato. Keadaan iklim di Kabupaten Boalemo ditandai dengan keadaan curah hujan dan intensitas hujan, sedangkan kondisi iklim sendiri ditandai dengan keadaan dimana suatu wilayah mempunyai keadaan bulan basah dan bulan kering. Dengan tipe iklim yang ada di Kabupaten Boalemo maka berdasarkan Schmidt dan Ferguson, wilayah ini termasuk iklim dengan Tipe C yaitu iklim sedang yang merupakan daerah tidak kering dan tidak basah. Kabupaten Boalemo dipengaruhi oleh iklim laut dan iklim pegunungan dengan temperatur berkisar antara 220 – 340 C. Intensitas hujan merupakan nilai perbandingan antara curah hujan dengan hari hujan baik dalam bulanan maupun tahunan. Berdasarkan jumlah hari hujan di masing-masing kecamatan, rata-rata hari hujan dengan intensitas tinggi terjadi pada bulan Januari hingga Juni dan hari hujan dengan intensitas rendah terjadi pada bulan Agustus hingga Oktober. BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BOALEMO 2014

Upload: andi-arman

Post on 04-Dec-2015

17 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II .docx

BAB II

GAMBARAN UMUM WILAYAH

2.1. Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik

Kabupaten Boalemo yang letak geografisnya 00 23’ 55’’- 00 55’ 38’’ Lintang Utara dan 1220 01’

12’’-1220 39’ 17’’ ini memiliki luas wilayah sebesar 2.362,58 km2.

- Sebelah utara : Kabupaten Gorontalo Utara,

- Sebelah timur : Kabupaten Gorontalo,

- Sebelah Selatan : Teluk Tomini

- Sebelah barat : Kabupaten Pohuwato.

Keadaan iklim di Kabupaten Boalemo ditandai dengan keadaan curah hujan dan intensitas

hujan, sedangkan kondisi iklim sendiri ditandai dengan keadaan dimana suatu wilayah mempunyai

keadaan bulan basah dan bulan kering. Dengan tipe iklim yang ada di Kabupaten Boalemo maka

berdasarkan Schmidt dan Ferguson, wilayah ini termasuk iklim dengan Tipe C yaitu iklim sedang yang

merupakan daerah tidak kering dan tidak basah. Kabupaten Boalemo dipengaruhi oleh iklim laut dan

iklim pegunungan dengan temperatur berkisar antara 220 – 340 C.

Intensitas hujan merupakan nilai perbandingan antara curah hujan dengan hari hujan baik

dalam bulanan maupun tahunan. Berdasarkan jumlah hari hujan di masing-masing kecamatan, rata-

rata hari hujan dengan intensitas tinggi terjadi pada bulan Januari hingga Juni dan hari hujan dengan

intensitas rendah terjadi pada bulan Agustus hingga Oktober.

Curah hujan di Kabupaten Boalemo pada Tahun 2009 rata-rata mencapai 103 mm/bulan dengan

jumlah hari hujan rata-rata 13 hari hujan/bulan. Rata rata kelembaban relatif udara adalah 78% dan

presentasi penyinaran matahari rata-rata 2009 sekitar 65,327.

Kabupaten Boalemo mempunyai topografi yang bervariasi ada yang datar, bergelombang

hingga berbukit. Wilayah Kabupaten Boalemo sebagian besar adalah perbukitan. Oleh karenanya,

Kabupaten Boalemo mempunyai banyak gunung dengan ketinggian yang berbeda. Gunung Pontolo di

Kecamatan Mananggu merupakan gunung tertinggi dengan ketinggian 970 m di atas permukaan laut.

Selain punya banyak gunung, kabupaten ini juga dilalui banyak sungai. Sungai terpanjang adalah

Sungai Paguyaman yang terletak di Kecamatan Paguyaman dengan panjang 139,50 km. Sedang

sungai terpendek adalah Sungai Tilamuta dengan panjang 13,7 km yang terletak di Kecamatan

Tilamuta. Kawasan yang mempunyai kemiringan lahan 0-8% adalah kawasan yang berada dibagian

Utara dan Barat wilayah Kabupaten Boalemo. semakin ke Timur kemiringan semakin besar karena

kawasan tersebut merupakan perbukitan yang membentang dari Utara ke Selatan. Kondisi fisik wilayah

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BOALEMO 2014

Page 2: BAB II .docx

Kabupaten Boalemo secara umum memiliki karakteristik wilayah pesisir. Kota tumbuh pada dataran

rendah di sepanjang pinggir pantai dengan limitasi perkembangan berupa kondisi topografi wilayah

yang berbukit. sedangkan wilayah datar berada pada tempat-tempat yang saat ini merupakan pusat-

pusat permukiman. Kondisi geomorfologi/bentang alam merupakan elemen penting dalam penentuan

kesesuaian pemanfaatan lahan atau kemampuan daya dukung lahan. Kabupaten Boalemo dikelilingi

oleh daerah belakang (hinterland) berupa dataran yang termasuk dalam kelas kelerengan agak curam

yaitu berkisar antara 15% sampai dengan 40% dan kelerengan di atas 40% (sangat curam) serta

beberapa bagian wilayah dengan kelerengan antara 2% hingga 15% (landai). Kelerengan yang cukup

tinggi merupakan limitasi dalam pengembangan pusat-pusat permukiman di Kabupaten Boalemo

terutama ke arah Selatan. wilayah-wilayah dengan kelerengan di atas 15 % dimanfaatkan untuk

perkebunan dan hutan. Tinggi rata-rata permukaan tanah di Kabupaten Boalemo dari permukaan laut

adalah 30,14 m.

Kabupaten Boalemo dibagi ke dalam 7 kecamatan, yaitu Kecamatan Mananggu, Kecamatan

Tilamuta, Kecamatan Botumoito, Kecamatan Dulupi, Kecamatan Paguyaman, Kecamatan Paguyaman

Pantai, dan Kecamatan Wonosari. Di antara 7 kecamatan tersebut, Kecamatan Botumoito merupakan

kecamatan yang memiliki wilayah terluas, yaitu sebesar 489,07 km2 atau sebesar 20,70 persen dari

total luas wilayah Kabupaten Boalemo. Sedangkan kecamatan yang memiliki wilayah terkecil adalah

Kecamatan Paguyaman Pantai dengan luas wilayah sebesar 127,26 km2atau sebesar 5,41%.

Di Kabupaten Boalemo terdapat 6 (enam) sungai, antara Sungai Tabulo, Nantu, Tilamuta,

Tapadaa, Tabongo, dan Paguyaman. Pola aliran sungai-sungai yang ada di Kabupaten Boalemo

tersebut pada umumnya memiliki pola radial, dengan sebagian besar merupakan sungai musiman yaitu

sungai yang meresapkan air hujan ke dalam tanah, atau disebut juga sungai influent [Asdak, 2002].

Sedangkan sungai pola radial merupakan ciri khas sungai yang mengalir di daerah gunung berapi pada

batuan alluvial [Lillesand, 2004], hal ini sesuai dengan kualifikasi produk sebaran batuan, bahwa jenis

batuan adalah alluvial bekas aktivitas gunung berapi.

Tabel 2.1. Nama Sungai, Panjang Aliran, dan Kecamatan yang Dilalui di Kab. Boalemo

Nama DAS Luas (Ha)

Tabulo 1625

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BOALEMO 2014

Page 3: BAB II .docx

Nantu 2790

Tilamuta 1370

Tapadaa 1440

Tabongo 1520

Paguyaman 13950

Berdasarkan data dari Dinas Pengairan Kabupaten Boalemo, terdapat 2 (dua) Kriteria

genangan di daerah sekitar Kali Boalemo yang sering mengalami banjir. Dua kriteria tersebut adalah:

1) Genangan banjir akibat hujan lokal.

Genangan banjir akibat hujan lokal ini sering terjadi di sekitar anak-anak sungai yang disebabkan

oleh tingginya curah hujan lokal, yang tidak dapat di alirkan secara gravitasi ke anak-anak sungai

atau ke Kali Boalemo karena tingginya permukaan air di anak-anak sungai tersebut.

2) Genangan banjir akibat luapan Sungai Paguyaman dan Sungai Tilamuta

Genangan banjir akibat luapan Sungai Paguyaman sering menggenangi kawasan permukiman

transmigrasi di hulu sungai Paguyaman (kecamatan Wonosari dan kecamatan Paguyaman) yang

mengakibatkan tergenangnya areal pertanian(sawah dan tegalan serta permukiman) di kawasan

tersebut. Dampak genangan akibat meluapnya sungai Paguyaman didak berdampak serius di

wilayah hilir karena kurangnya aktivitas budidaya di wilayah tersebut dan air sungai langsung

masuk ke perairan Teluk Tomini. Sedangkan meluapnya sungai Tilamuta ini sering

mengakibatkan tergenangnya sebagian wilayah hilir sungai yaitu di kecamatan Tilamuta sebagai

ibukota kabupaten. Akibatnya luapan air sungai melimpah dan menggenangi sarana dan

prasarana kota seperti jalan, perkantoran, permukiman, serta fasilitas umum lainnya. Gambaran

spasial wilayah rawan genangan banjir di Kabupaten Boalemo dapat dilihat pada Gambar berikut.

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BOALEMO 2014

Page 4: BAB II .docx

Peta 2.1 Peta Daerah Aliran Sungai di Wilayah Kabupaten Boalemo

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BOALEMO 2014

Page 5: BAB II .docx

Tabel 2.2. Luas Wilayah, dan Persentase Luas Terhadap Luas Kabupaten Menurut Kecamatan

di Kab. Boalemo

Wilayah Kabupaten Boalemo berbatasan langsung dengan 3 kabupaten, di antaranya Kabupaten

Gorontalo di sebelah Timur dan Kabupaten Pohuwato di sebelah Barat, serta Kabupaten Gorontalo

Utara di sebelah Utara. Sedangkan di sebelah Selatan dibatasi oleh Teluk Tomini. Kabupaten Boalemo

adalah merupakan pemekaran dari Kabupaten Gorontalo (Gambar 1.1). Pada tahun 2003 Kabupaten

Boalemo dimekarkan lagi menjadi 2 Kabupaten yaitu Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Pohuwato

Secara administrasi terbagi atas 7 wilayah kecamatan, yaitu :

1) Kecamatan Botumoito

2) Kecamatan Dulupi

3) Kecamatan Mananggu

4) Kecamatan Paguyaman

5) Kecamatan Tilamuta

6) Kecamatan Wonosari

7) Kecamatan Paguyaman Pantai

Sejak tahun 2006 Kabupaten Boalemo secara definitif wilayah pemerintahannya berkembang

menjadi 7 (tujuh) Kecamatan dan 82 (Delapan Puluh Dua) Desa dengan Ibukotanya terletak di

Kecamatan Tilamuta.

Kabupaten Boalemo mempunyai potensi sumberdaya pesisir yang sangat kaya, di mana

ditandai dengan keanekaragaman hayati yang sangat kaya pada pantainya. Panjang garis pantai

wilayah daratan dan kepulauan dalam wilayah Kabupaten Boalemo berdasarkan pengukuran dari peta

Rupa Bumi Indonesia digital skala 1 : 50.000 terbitan Bakosurtanal (sistem proyeksi UTM) adalah

sepanjang kurang lebih 409,195 Km pantai selatan yang berhadapan dengan Teluk Tomini.

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BOALEMO 2014

Nama Kecamatan Jumlah Desa

Luas Wilayah

Administrasi Terbangun(Ha) (%) thd Total (Ha) (%) thd

totalKec. Mananggu 9 42,341 18,40 12,702 127

Kec.Tilamuta 12 31,114 13,54 27,691 277

Kec.Botumoito 9 32,630 20,70 10,442 104

Kec.Dulupi 8 47,700 14,18 25,281 253

Kec.Paguyaman 22 19,660 8,54 31,456 315

Kec.Paguyaman Pantai

8 12,451 5,41 8,467 85

Kec.Wonosari 14 38,574 19,23 23,530 235

Page 6: BAB II .docx

Kecamatan dengan luas wilayah terbesar adalah Kec. Botumoito yaitu 531,98 km2 atau

sebesar 22,57 %, selanjutnya adalah Kecamatan Wonosari sebesar 442,4 km2 atau sebesar 18,78 %

disusul kecamatan Mananggu sebesar 423,4 km2 dan kecamatan Tilamuta sebesar 311,14 km2

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BOALEMO 2014

Page 7: BAB II .docx

Peta 2.2 Peta Administrasi Kabupaten Boalemo

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BOALEMO 2014

Page 8: BAB II .docx

2.2. Demografi

Berdasarkan catatan sipil, jumlah penduduk Kabupaten Boalemo tahun 2012 sebanyak 141.030 dengan sex

ratio sebesar 105. Artinya, pada tahun 2012 setiap 100 penduduk perempuan di Kabupaten Boalemo terdapat 105

penduduk laki-laki.

Kecamatan dengan laju pertumbuhan penduduk tertinggi pada rentang waktu tahun 2000 sampai 2010 adalah

kecamatan Wonosari yaitu 5,46% per tahun di atas rata-rata laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Boalemo yakni

3,62% per tahun.

Demografi merupakan gambaran ringkas kondisi kependudukan di tingkat kecamatan, rumus untuk

menghitung proyeksi penduduk 5 Tahun :

Keterangan :

Pt = Jumlah Penduduk pada tahun t (2017)

Po = Jumlah Penduduk pada awal tahun awal (2012)

r = Angka pertumbuhan penduduk

t = Waktu (5)

Tabel 2.3. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk di Kab. Boalemo 3 – 5 tahun terakhir

Nama Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Kepadatan Penduduk

Tahun Tahun Tahun Tahun

2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2013 2012

Kec. Mananggu 12,493 12,955 13,245 3,526 8,187 3,842 9 4 2 29 29

Kec.Tilamuta 25,805 28,516 30,245 7,810 4,564 8,827 5 11 6 81 89

Kec.Botumoito 14,447 15,330 15,921 4,290 8,775 4,642 8 6 4 30 46

Kec.Dulupi 14,931 15,330 17,118 4,457 4,356 4,758 4 3 11 45 31

Kec.Paguyaman 31,277 32,379 33,991 8,548 7,527 9,343 5 6 5 155 160

Kec.Paguyaman Pantai

7,797 7,937 8,124 2,024 2,062 2,103 3 2 8 61 67

Kec.Wonosari 24,982 27,293 29,506 7,658 7,527 8,327 6 8 5 55 60

Nama Kecamatan

Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Kepadatan Penduduk

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BOALEMO 2014

Pt = Po (1 + r) ʳ

Page 9: BAB II .docx

Kec. Mananggu 13,245 14,624 28,934 57,249 113,274 3,842

3,857 3,886 3,915 4,028 2 15 29 57 113 30 29

Kec.Tilamuta 30,245 33,393 66,071 130,729 258,661 8,827

8,860 8,926 8,992 9,251 6 33 66 131 259 95 89

Kec.Botumoito 15,921 17,578 34,780 68,816 136,159 4,642

4,660 4,695 4,730 4,866 4 18 35 69 136 51 46

Kec.Dulupi 17,118 18,900 37,395 73,990 146,396 4,758

4,777 4,814 4,851 4,997 11 19 37 74 146 33 31

Kec.Paguyaman

33,991 37,529 74,255 146,921 290,698 9,343

9,381 9,455 9,529 9,820 5 38 74 147 291 168 160

Kec.Paguyaman Pantai

8,124 8,970 17,747 35,115 69,478 2,103

2,112 2,130 2,148 2,217 8 9 18 35 69 64 67

Kec.Wonosari 29,506 32,577 64,457 127,535 252,341 8,327

8,360 8,424 8,488 8,740 5 33 64 128 252 64 60

Tabel 2.4. Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun

2.3. Keuangan dan Perekonomian Daerah

Realisasi pendapatan pemerintah daerah kabupaten Boalemo pada 2012 mengalami kecenderungan yang

positif, yaitu ada peningkatan pendapatan sekitar 4,49% jika dibandingkan dengan pendapatan daerah pada

2011. Jika dilihat lebih detail maka peningkatan pendapatan tersebut bersumber dari peningkatan pendapatan

asli daerah (PAD) dan dana perimbangan. Untuk PAD sendiri meningkat sekitar 61,25% dari tahun 2011.

Untuk pendapatan lain-lain daerah mengalami penurunan sekitar 51,5% dari tahun 2011, namun hal itu

tertutupi oleh peningkatan PAD dan dana perimbangan.

Untuk total realisasi belanja pemerintah daerah kabupaten Boalemo pada 2012 mengalami peningkatan juga

sekitar 6.13% bila dibandingkan dengan tahun 2011. Kenaikan tersebut seiring dengan peningkatan realisasi

pendapatan daerah.

Tabel 2.5. Rekapitulasi Realisasi APBD Kab. Boalemo Tahun 2010 - 2013

NO Realisasi AnggaranTahun Rata-Rata

Pertumbuhan2010 2011 2012 2013

A Pendapatan (a.1 + a.2 + a.3) 352,363,010,646 387,867,544,163. 405.443.692.061 487.378.818.97910.32

a.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 23.638.470.050 23.883.446.28110.32

a.1.1 Pajak Daerah 9,882,537,178 14,577,064,746 6.099.592.849 2.740.360.00910.32

a.1.2 Retribusi Daerah 1,563,947,745 1,957,226,023 3.441.105.597 3.235.614.55210.32

a.1.3 Hasil pengolahan kekayaan daerah yang

dipisahkan 3,156,498,283 4,457,016,608 3.933.760.998 6.099.481.831

10.32a.1.4 Lain-lain pendapatan daerah yg sah 1,796,814,878 3,403,095,115 10.164.010.606 11.807.989.889

10.32a.2 Dana Perimbangan (Transfer) 3,365,276,272 319.988.303.047 355.954.508.558 425.580.925.850

10.32a.2.1 Dana bagi hasil 21.094.934.038 20.583.244.558 18.088.970.850

10.32a.2.2 Dana alokasi umum 278,088,539,365 252.848.769.009 299.140.794.000 341.152.435.000

10.32

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BOALEMO 2014

Page 10: BAB II .docx

a.2.3 Dana alokasi khusus 24,227,518,365 46.044.600.000 36.230.470.000 66.339.520.00010.32

a.3 Lain-lain Pendapatan yang Sah 218,555,321,000 53.302.176.370 25.850.650.453 37.914.446.84810.32

a.3.1 Hibah 4,295,159,249 0 0 010.32

a.3.2 Dana Darurat 0 0 0 010.32

a.3.3 Dana bagi hasil pajak dari provinsi

kepada kab/kota 3,906,085,156 5.701.506.2104.798.879.453 7.828.658.348

10.32a.3.4 Dana penyusuaian dan dana otonomi

khusus 51,777,107,398 47.000.770.16021.052.571.000 26.748.417.000

10.32a.3.5 Bantuan keuangan dari

provinsi/pemerintah daerah lainnya 4,413,582,300 599.900.0000 3.337.259.000

10.32B Belanja (b1 + b2) 479.986.223.172

10.32b.1 Belanja tdk langsung 174,600,169,142 390.986.841.366 222.982.015.464 242.295.616.534

10.32b.1.1 Belanja pegawai 150,861,972,834 203.780.558.787 195.935.307.048 216.546.051.766

10.32b.1.2 Bunga 0 0 0 0

10.32b.1.3 Subsidi 0 203.780.558.787 2.552.670.000 0

10.32b.1.4 Hibah 8,874,034,096 169.593.535.961 3.626.839.500 8.052.210.000

10.32b.1.5 Bantuan social 7,790,643,462 3.519.941.972 2.577.150.000 672.400.000

10.32b.1.6 Belanja bagi hasil 0 20.083.791.200 0 0

10.32b.1.7 Bantuan keuangan 5,769,293,750 3.772.766.528 16.840.239.780 16.509.241.904

10.32b.1.8 Belanja tidak terduga 1,304,225,000 5.956.582.026 934.007.000 0

10.32b.2 Belanja Langsung 151.657.102.874 187.206.282.579 191.990.412.538 237.690.606.638

10b.2.1 Belanja pegawai 32.138.270.408 42.419.257.180 24.717.244.667 24.799.772.553

10.32b.2.2 Belanja barang dan jasa 43.382.433.235 62.810.146.718 73.668.413.302 76.996.286.453

10.32b.2.3 Belanja modal 76.136.399.231 81.976.878.681 93.604.754.596 135.894.547.632

10.32C Pembiyaan 14.752.309.457 39.824.890.314 34.265.978.277 17.130.826.525 10.32

Surplus/Defisit Anggaran 26.105.738.730 (3.824.890.314) (9.528.798.941) 7.392.593.807 10.32

Sumber : Realisasi APBD Kab.Boalemo

Tabel 2.6. Rekapitulasi Realisasi Belanja Saniatsi SKPD Kab. Boalemo Tahun 2010 - 2013

No SKPDTahun Rata2

Pertumbuhan2010 2011 2012 2013

1 PU-CK 02,700,405,500

3,096,377,600.00

10,427,902,533 2.4

1.a Investasi 02,700,405,500

3,096,377,600.00

10,372,402,533 2.3

1.b Operasional/pemeliharaan (OM) 00 0

55,500,000 0

2 KLH 0934,780,000 781,000,000 1,123,859,000 0.4

2.a Investasi 0934,780,000 781,000,000 1,123,859,000 0.4

2.b Operasional/pemeliharaan (OM) 00 0 0 0

3 Dinkes 0364,702,700

218,918,583.00 2,289,320,502 9.5

3.a Investasi 0364,702,700 218,918,583.00 2,289,320,502 9.5

3.b Operasional/pemeliharaan (OM) 00 0 0 0

4 Bappeda 0 55,526,000 53,500,000 49,488,750 -0.1

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BOALEMO 2014

Page 11: BAB II .docx

4.a Investasi 0 55,526,000 53,500,000 49,488,750 -0.14.b Operasional/pemeliharaan (OM) 0 0 0 0 05 Belanja Sanitasi (1+2+3+..n) 0 4.420116900 4.149.796.183 13,890,570,785 2.36 Pendanaan Investasi saniatasi Total

(1a+2a+3a+..na)0 4.420116900 4.149.796.183 13,835,070,785 2.3

7 Pendanaan OM (1b+2b+3b+..nb) 0 0 0 55,500,000 08 Belanja Lansung 0 0 0 13,890,570,785 09 Proporsi Belanja Sanitasi - Belanja

langsung ( 5/8)0 1 1 1 0

10 Proporsi Investasi Sanitasi - Total Belanja Sanitasi (6/5)

0 1 1 10

11 Proporsi OM Sanitasi - Total Belanja Sanitasi (7/5)

0 1 1 10

Sumber : Realisasi APBD Kab.Boalemo

Tabel 2.7. Perhitugan Pendanaan Sanitasi oleh APBD Kab. Boalemo Tahun 2010 - 2013

NO Uraian

Belanja Sanitasi ( Rp ) Rata-Rata Pertumbuhan2010 2011 2012 2013 2014

1 Belanja Sanitasi ( 1.1 + 1.2 + 1.3 + 1.4 ) 73.328.190 94.419.320 1.874.856.500 560.833.500 -0.71.1 Air Limbah Domestik - 0 0 0 0 01.2 Sampah Rumah Tangga - 0 0 0 0 01.3 Drainase perkotaan - 368.579.200 0 1.554.000.000 418.000.000 -0.71.4 PHBS - 364.702.700 94.419.320 320.856.500 142.833.500 -0.62 Dana Alokasi Khusus ( 2.1 + 2.2 + 2.3 ) - 0 781.000.000 1.011.259.908 1.267.150.000 0.3

2.1 DAK Sanitasi - 0 0 909.090.908 0 -12.2 DAK Lingkungan Hidup - 0 781.000.000 1.021.690.000 1.267.150.000 0.22.3 DAK Perumahan dan Pemukiman - 0 0 0 0 03 Pinjaman/Hibah untuk Sanitasi - 0 0 0 0 04 Bantuan Kw - 0 0 0 0 0

Belanja APBD murni untuk Sanitasi (1-2-3) - 73.328.190 875.419.320 2.886.116.408 1.827.983.500 0,4

Total Belanja Langsung - 0 0 0 0 0

% APBD murni terhadap Belanja Langsung - 0 0 0 0 0Sumber : Realisasi APBD Kab.Boalemo

Tabel 2.8. Belanja Sanitasi Perkapita Kab. Boalemo Tahun 2010 – 2013

No DeskripsiTahun

Rata-rata2010 2011 2012 2013 2014

1 Total Belanja Sanitasi Kabupaten

- - - 5,772,232,816 3,655,967,000 0,37

2 Jumlah Penduduk - 131.732 124.410 178.395 196.148 15

Belanja Sanitasi Perkapita ( 1/2 ) - 0 0 32,356,471 18,638,818 5,7

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BOALEMO 2014

Page 12: BAB II .docx

Tabel 2.9. Realisasi dan Potensi retribusi Sanitasi Kab. Boalemo Tahun 2010 – 2013

No SKPDTahun Pertumbuhan

( % )2010 2011 2012 2013 2014

1 Retribusi Air Limbah 0 0 0 0 0 -

1.a Realisasi retribusi 0 0 0 0 0 -

1.b Potensi retribusi 0 0 0 0 0 -

2 Retribusi Sampah 0 0 0 0 0 -

2.a Realisasi retribusi 0 0 0 0 0 -

2.b Potensi retribusi 0 0 0 0 0 -

3 Retribusi Drainase1.050.000.000 450.000.00

0

504.715.80

0

1.300.000.000 0 0.15

3.a Realisasi Drainase1.050.000.000 450.000.00

0

504.715.80

0

1.300.000.000 0 0,15

3.b Potensi retribusi 0 0 0 0 0 -

4 Total Realisasi Retribusi Sanitasi ( 1a + 2a + 3a )

1.050.000.000 450.000.00

0

504.715.80

0

1.300.000.000 0 0,15

5 Total Potensi Retribusi Sanitasi ( 1b + 2b + 3b )

0 0 0 0 0 -

6 Proporsi Total Realisasi – Potensi Retribusi Sanitasi ( 4/5 )

1.050.000.000 450.000.00

0

504.715.80

0

1.300.000.000 0 0,15

Tabel 2.10. Tabel Peta Perekonomian Kab. Boalemo Tahun 2010 - 2013

Sumber :

Boalemo dalam Angka 2013

2.4 Tata Ruang Wilayah

Kawasan rawan bencana alam di Kabupaten Boalemo dapat dibedakan menjadi :

a. Kawasan Rawan Gerakan Tanah

Faktor penyebab terjadinya gerakan tanah adalah :

a. Pengaruh kemiringan lereng :

Pengaruh kemiringan lereng terhadap kejadian gerakan tanah di Kabupaten Boalemo cukup dominan,

dimana gerakan tanah lebih banyak terjadi pada kelerengan 25-45% maupun > 45%.

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BOALEMO 2014

NO DeskripsiTahun

2007 2008 2009

1 PDRB Harga Konstan (struktur perekonomian)(Rp) 514.438,11 613.527,66 710.769,82

2 Pendapatan perkapita Kabupaten (Rp) 272.683 292.766 310.752

3 Pertumbuhan Ekonomi (%) 7,09 7,37 6,14

Page 13: BAB II .docx

b. Pengaruh Batuan dan Tanah

Kondisi litologi yang berupa batuan dan tanah merupakan faktor penting yang dapat memicu terjadinya

proses gerakan tanah di suatu daerah. Berdasarkan hasil penyelidikan melalui peta heologi lembar

Tilamuta, gerakan tanah di Kabupaten Boalemo banyak terjadi pada batuan formasi Pinogu Dolokapa,

Gunung Pani, dan Bumbulan.

c. Pengaruh Kedudukan Batuan

Pengaruh kedudukan batuan dalam satu satuan batuan maupun antara satuan batuan yang lebih tua

dengan satuan batuan yang lebih muda keadaannya sangat berbeda-beda, hal ini dapat mempengaruhi

kerentanan suatu daerah terhadap gerakan tanah

d. Pengaruh Keairan

Keairan merupakan faktor penting lainnya yang dapat memicu terjadinya gerakan tanah. Air permukaan

yang berasal dari air hujan, sebagian akan meresap ke dalam tanah atau batuan melalui pori-pori tanah

atau retakan-retakan yang terdapat pada batuan dan sebagian lagi akan mengalir di atas permukaan tanah.

Hal ini akan menyebabkan perubahan terhadap fisik tanah, yaitu menurunnya harga kohesi tanah sehingga

kekuatan geser tanah berkurang, sedangkan bobot massa tanah bertambah. Akibat lain dari air permukaan

adalah erosi terutama pada daerah-daerah terjal atau tebing aliran sungai sehingga lereng bagian bawah

menjadi lebih terjal dan dapat mempercepat terjadinya gerakan tanah lereng bagian atasnya.

e. Pengaruh Tataguna Lahan

Pengolahan lahan baik untuk persawahan, tegalan dan semak belukar yang kurang rapat dapat

mengakibatkan tanah menjadi gembur. Tanah yang kehilangan vegetasi penutup akan menjadi retak-retak

pada musim kemarau dan pada musim hujan air akan mudah meresap ke dalam lapisan tanah melalui

retakan tersebut, dan dapat menyebabkan lapisan tanah menjadi jenuh air. Hal demikian dalam waktu dekat

atau lambat akan mengakibatkan terjadinya gerakan tanah, terutama pada daerah berlereng terjal.

f. Pengaruh Struktur Geologi

Struktur geologi merupakan salah satu pendukung penyebab terjadinya gerakan tanah seperti lipatan, sesar

dan kekar dapat memperlemah struktur batuan yang ada di suatu daerah.

Berdasarkan peta geologi Lembar Tilamuta, struktur geologi terutama terdapat di bagian tengah dari

Kabupaten Boalemo, yaitu sesar normal dan pelurusan (sesar, pecahan atau kekar). Pola struktur sesar

normal dan pelurusan akan menimbulkan pemotongan pada tubuh batuan dan umumnya membentuk gawir,

sedangkan sesar disamping dapat membentuk gawir juga pelapisan batuan menjadi hancur, bidang

pemotongan ini merupakan bidang lemah yang biasanya membentuk gawir-gawir yang curam/terjal dimana

proses gerakan tanah dapat berkembang.

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BOALEMO 2014

Page 14: BAB II .docx

Struktur kekar yang berkembang pada satuan batuan berlereng curam/terjal menyebabkan batuan menjadi

lemah dan kemudian menjadi faktor penyebab terjadinya gerakan tanah. Jenis gerakan tanah yang sering

terjadi pada satuan batuan ini adalah longsoran bahan rombakan. Tidak kurang dari 30 sesar yang terdapat

di kabupaten Boalemo dan sebagian besar berada di wilayah Utara dimana terdapat wilayah pegunungan

dan perbukitan. Sesar yang terdapat di sekitar wilayah permukiman yang utama memanjang dari arah Timur

laut di Bongo kearah barat daya melintasi Pangi, Limbato, Lamu, Tutulo dan berujung di dekat Pantai

Bolihutuo. Ada pula sesar yang sejajar di utara sesar ini yang memanjang dari Boalo Kecamatan Wonosari

melintasi wilayah Tangga Barito dan berujung di wilayah Tilamuta.

g. Kegempaan

Kabupaten Boalemo merupakan kabupaten yang masuk dalam zona gempa dengan percepatan antara

0,05-0,15 g (gravitasi) yang setara dengan skala V-VI pada skala MMI, dan merupakan daerah berkekuatan

4-7 skala richter. Gempa tektonik yang mungkin terjadi di Kabupaten Boalemo dapat memicu terjadinya

gerakan tanah

h. Pengaruh Aktivitas Manusia

Pengaruh aktivitas manusia seringkali menjadi penyebab terjadinya gerakan tanah. Beberapa aktivitas

manusia yang kemungkinan dapat menjadi penyebab terjadinya gerakan tanah, yaitu pemotongan lereng,

penggundulan hutan dan pengolahan lahan yang tidak sesuai dengan kondisi alam setempat maupun

penambangan. Dari beberapa aktivitas tersebut yang paling banyak berpengaruh terhadap kejadian

gerakan tanah di Kabupaten Boalemo adalah pemotongan lereng, penggundulan hutan dan pengolahan

lahan yang tidak sesuai dengan kondisi alamnya.

b. Kawasan Rawan Banjir

Berdasarkan data dari Dinas Pengairan Kabupaten Boalemo, terdapat 2 (dua) Kriteria genangan di daerah

sekitar Kali Boalemo yang sering mengalami banjir. Dua kriteria tersebut adalah:

3) Genangan banjir akibat hujan lokal.

Genangan banjir akibat hujan lokal ini sering terjadi di sekitar anak-anak sungai yang disebabkan oleh

tingginya curah hujan lokal, yang tidak dapat di alirkan secara gravitasi ke anak-anak sungai atau ke Kali

Boalemo karena tingginya permukaan air di anak-anak sungai tersebut.

4) Genangan banjir akibat luapan Sungai Paguyaman dan Sungai Tilamuta

Genangan banjir akibat luapan Sungai Paguyaman sering menggenangi kawasan permukiman transmigrasi di hulu

sungai Paguyaman (kecamatan Wonosari dan kecamatan Paguyaman) yang mengakibatkan tergenangnya areal

pertanian(sawah dan tegalan serta permukiman) di kawasan tersebut. Dampak genangan akibat meluapnya sungai

Paguyaman didak berdampak serius di wilayah hilir karena kurangnya aktivitas budidaya di wilayah tersebut dan air

sungai langsung masuk ke perairan Teluk Tomini. Sedangkan meluapnya sungai Tilamuta ini sering mengakibatkan

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BOALEMO 2014

Page 15: BAB II .docx

tergenangnya sebagian wilayah hilir sungai yaitu di kecamatan Tilamuta sebagai ibukota kabupaten. Akibatnya

luapan air sungai melimpah dan menggenangi sarana dan prasarana kota seperti jalan, perkantoran, permukiman,

serta fasilitas umum lainnya. Gambaran spasial wilayah rawan genangan banjir di Kabupaten Boalemo.

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BOALEMO 2014

Page 16: BAB II .docx

Peta 2.3 Rencana Struktur Ruang Kabupaten/Kota

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BOALEMO 2014

Page 17: BAB II .docx

Peta 2.4 Rencana Pola ruang Kabupaten/Kota

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BOALEMO 2014

Page 18: BAB II .docx

2.5. Sosial dan Budaya

Pendidikan merupakan salah sat upaya untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

Indonesia.Untuk TK sederajat di kabupaten boalemo memiliki 86 sekolah,dengan jumlah murid sebanyak

2.523,dan memilikiguru sebanyak 96.

Untuk SD memiliki 132 sekolah,dengan jumlah siswa 18.979 orang dan memiliki 1.220 guru.kemudian

untuk MI memiliki 13 sekolah,1.389 murid,dan 128 guru.

Untuk SMP memiliki 52 sekolah, 5.724 murid dan 437 guru. Untuk MTS memiliki 8 sekolah,1.236 murid,

141 guru. Untuk SMA memiliki 7 sekolah,2.505 murid dan153 guru. Untuk SMK memiliki 9 sekolah,2.244

murid,164 guru. Danuntuk MA memiliki 3 sekolah, 372 murid dan 46 guru.

Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Boalemo selama lima tahun terakhir terus mengalami penurunan.

Pada tahun 2010, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Boalemo sebanyak 25.700 jiwa. Jumlah tersebut

menurun sebesar 0,9 persen dari tahun 2009. Hal ini, menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang berada di

bawah garis kemiskinan, yaitu dengan pengeluaran per kapita per bulan 212.873 Rupiah juga mengalami

penurunan.

Tabel 2.11 Jumlah Fasilitas yang tersedia di Kab. Boalemo

Nama Kecamatan

Jumlah Fasilitas Pendidikan

Umum Agama

SD SLTP SMA SMK MI MTs MA

Kec. Mananggu 13 3 1 1 1 1 -

Kec.Tilamuta 17 6 1 1 3 3 2

Kec.Botumoito 16 6 1 - 1 1 -

Kec.Dulupi 17 9 1 1 2 1 -

Kec.Paguyaman 30 11 1 3 4 2 1

Kec.Paguyaman Pantai

9 6 1 1 1 - -

Kec.Wonosari 30 11 1 2 2 1 -

Tabel 2.12 Jumlah Penduduk Miskin per kecamatan Kab. Boalemo

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BOALEMO 2014

Page 19: BAB II .docx

Nama Kecamatan Jumlah Keluarga miskin (KK)

Kec. Mananggu 1887

Kec.Tilamuta 2874

Kec.Botumoito 3545

Kec.Dulupi 9606

Kec.Paguyaman 5399

Kec.Paguyaman Pantai 4013

Kec.Wonosari 1562

Tabel 2.13 Jumlah Rumah per kecamatan

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BOALEMO 2014

Nama Kecamatan Jumlah Rumah

Kec. Mananggu 2591

Kec.Tilamuta 5703

Kec.Botumoito 3324

Kec.Dulupi 3066

Kec.Paguyaman 5141

Kec.Paguyaman Pantai 1588

Kec.Wonosari 5460

Page 20: BAB II .docx

Gambar 2.1 Struktur organisasi pemerintah daerah Kabupaten/Kota

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BOALEMO 2014

DPRD

SEKRETARIAT DAERAH

KECAMATAN

KELURAHAN/DESA

SATPOL-PP BNK

Bag. Persidangan & Risalah

Bag. Keuangan

SEKRETARIAT DPRD

1. Bagian Umum2. Bagian Hukum3. Bagian Tapem

4. Bagian Keuangan 5. Bagian Kesra

ASISTEN PEMERINTAHAN & ADMINISTRASI

1. Bag. Ekbang2. Bag. Humas & Protokoler

ASISTEN PEREKONOMIAN & PEMBANGUNAN

1. Staf Ahli Ekbang2. Staf Ahli Pemerintahan

STAF AHLI

1.

2.

3.

STAF KHUSUS

LEMBAGA TEKNIS DAERAH

1. Bappeda2. Badan Kesbangpol3. BPMD-Pemdes4. BKD-Diklat5. KLH6. BPBD7. Inspektorat8. Kantor Perpustakaan9. KPPT10. RSTN

DPRD

SEKRETARIAT DAERAH

KECAMATAN

KELURAHAN/DESA

SATPOL-PP BNK

Bag. Persidangan & Risalah

Bag. Keuangan

SEKRETARIAT DPRD

1. Bagian Umum2. Bagian Hukum3. Bagian Tapem

4. Bagian Keuangan 5. Bagian Kesra

ASISTEN PEMERINTAHAN & ADMINISTRASI

1. Bag. Ekbang2. Bag. Humas & Protokoler

ASISTEN PEREKONOMIAN & PEMBANGUNAN

1. Staf Ahli Ekbang2. Staf Ahli Pemerintahan

STAF AHLI

1.

2.

3.

STAF KHUSUS

WAKIL BUPATIBUPATI

LEMBAGA TEKNIS DAERAH

1. Bappeda2. Badan Kesbangpol3. BPMD-Pemdes4. BKD-Diklat5. KLH6. BPBD7. Inspektorat8. Kantor Perpustakaan9. KPPT10. RSTN

DPRD

KECAMATAN

SATPOL-PP

Bag. Persidangan & Risalah

Bag. Keuangan

SEKRETARIAT DPRD

1. Bagian Umum2. Bagian Hukum3. Bagian Tapem

4. Bagian Keuangan 5. Bagian Kesra

ASISTEN PEMERINTAHAN & ADMINISTRASI

1. Bag. Ekbang2. Bag. Humas & Protokoler

ASISTEN PEREKONOMIAN & PEMBANGUNAN

1. Staf Ahli Ekbang2. Staf Ahli Pemerintahan

STAF AHLI

1.

2.

3.

STAF KHUSUS

SEKRETARIAT DAERAH

1. Staf Ahli Ekbang2. Staf Ahli Pemerintahan

STAF AHLI

1.

2.

3.

STAF KHUSUS

1. Staf Ahli Ekbang2. Staf Ahli Pemerintahan

STAF AHLI

1.

2.

3.

STAF KHUSUS

BNKSATPOL-PP

1.

2.

3.

STAF KHUSUS

1. Bag. Ekbang2. Bag. Humas & Protokoler

ASISTEN PEREKONOMIAN & PEMBANGUNAN

DPRD

1.

2.

3.

STAF KHUSUS

1. Staf Ahli Ekbang2. Staf Ahli Pemerintahan

STAF AHLI

KECAMATAN

KELURAHAN/DESA

SATPOL-PP BNK

1. Dinas Pendidikan Nasional2. Disosnakertrans3. Dinas Kesehatan4. Dinas Pekerjaan Umum5. Dishubkominfo6. Dinas Catatan Sipil7. Dispora8. Disperindagkop9. DPPKAD10. Dinas Perikanan dan Kelautan11. Dinas Pertanian12. Dinas Kehutanan dan Pertambangan

DINAS DAERAH

1. Bappeda2. Badan Kesbangpol3. BPMD-Pemdes4. BKD-Diklat5. KLH6. BPBD7. Inspektorat8. Kantor Perpustakaan9. KPPT10. RSTN

LEMBAGA TEKNIS DAERAH

Bag. Persidangan & Risalah

Bag. Keuangan

SEKRETARIAT DPRD

WAKIL BUPATI

BUPATI

1. Bag. Ekbang2. Bag. Humas & Protokoler

ASISTEN PEREKONOMIAN & PEMBANGUNAN

1. Bagian Umum2. Bagian Hukum3. Bagian Tapem

4. Bagian Keuangan 5. Bagian Kesra

ASISTEN PEMERINTAHAN & ADMINISTRASI

SEKRETARIAT DAERAH

Page 21: BAB II .docx

Gambar 2.2 Struktur SKPD yang terkait dala pembangunan sanitasi Kabupaten

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BOALEMO 2014

BidangPengembangan LH

BidangPenyehatanLingkungan

BidangAnggaran &

Pembendaharaan

Bidang

Cipta Karya

BidangInfrastruktur

Wilayah &Permukiman

KLHDIKESDPPKADDINAS PUBAPPEDA

SEKRETARIS DAERAH

SETDA

WAKIL BUPATI

BUPATI

Page 22: BAB II .docx

No Kegiatan Tahun Dinas pelaksana Tujuan Kegiatan

Khalayak Sasaran Pesan Kunci Pembelajaran

Tabel 2.14 Kegiatan Komunikasi terkait Sanitasi

Tabel 2.15 Media Komunikasi dan Kerjasama terkait Sanitasi

No Kegiatan Tahun Dinas pelaksana Tujuan Kegiatan

Khalayak Sasaran Pesan Kunci Pembelajaran

No Jenis Mediaa)

Khalayakb)

Pendanaanc)

Isu yang diangkat

d)

Pean Kuncie)

Efektivitasf)

No Kegiatan Tahun Dinas pelaksana Tujuan Kegiatan

Khalayak Sasaran Pesan Kunci Pembelajaran

No Kegiatan Tahun Dinas pelaksana Tujuan Kegiatan

Khalayak Sasaran Pesan Kunci Pembelajaran

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BOALEMO 2014

Data Tidak Ada

Data Tidak Ada