tugas 4.docx

34
TUGAS INDIVIDU MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN I KONSEP TEORI MODEL KEPRAWATAN PROFESIONAL DI SUSUN OLEH NAMA : HIKMAH NIM : 12-071-014-028 KELAS : A FAKULTAS KESEHATAN

Upload: faidinaidin

Post on 10-Sep-2015

276 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

TUGAS INDIVIDU

MAKALAHKONSEP DASAR KEPERAWATAN IKONSEP TEORI MODEL KEPRAWATAN PROFESIONAL

DI SUSUN OLEH

NAMA: HIKMAHNIM: 12-071-014-028KELAS: A

FAKULTAS KESEHATANJURUSAN KEPERAWATANUNIVERSITAS ISLAM MAKASSARMAKASSAR 2015KATA PENGANTARSegala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah KDK I.Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Islam Makassar. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jau dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Makassar, January 2015

Penulis

DAFTAR ISIHALAMAN JUDULKATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang.B. Rumusan Masalah...C. Tujuan..BAB II PEMBAHASANTeori KeperawatanA. Proses Dasar Pengembangan Teori..B. Pengertian Keperawatan..C. Definisi PerawatD. Tren KeperawatanE. Karakteristik Dasar Teori Keperawatan..F. Pandangan-pandangan yang Memepengaruhi Teori Keperawatan.

BAB III PENUTUPA. KesimpulanB. Saran ..DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGKeperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia, kedepan diharapkan harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang kesehatan yang senantiasa berkembang. Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar rumah sakit Indonesia umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan.Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks.Dalam melaksanakan prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang sudah dimunculkan.Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir dengan smbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari fakta-fakta yang telah di observasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung.Yang dimaksud teori keperawatan adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep dalam keperawatan,dan model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan. Berikut ini adalah ringkasan beberapa teori keperawatan yang perlu diketahui oleh para perawat profesional sehingga mampu mengaplikasikan praktek keperawatan yang didasarkan pada keyakinan dan nilai dasar keperawatan.

B. RUMUSAN MASALAH1. Apakah yang dimaksud dengan model praktik keperawatan dan apakah tujuan teori dan model keperawatan ?2. Bagaimanakah karakteristik teori keperawatan dan apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi teori keperawatan ?3. Bagaimanakah pandangan beberapa ahli tentang model konsep dan teori keperawatan?4. Seperti apa perwat yang professional dalam bidangnya?

C. TUJUAN1. Mengetahui model praktik keperawatan dan tujuan teori dan model keperawatan2. Mengetahui karakteristik teori keperawatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi teori keperawatan3. Mengetahui pandangan beberapa ahlitentang model konsep dan teori keperawataN4. Untuk mengetahui perwat yang professional dalam bidangnya

BAB IIPEMBAHASANA. Teori Keperawatan1. Pengertian Teori KeperawatanTeori keperawatan menurut sevens (1984) adl. Sebagai usaha menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan (dikutip dari Taylor c, dkk/1989). Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan, dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan. Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi agar mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa yang harus perawat kerjakan. 2. Gambaran Model Konseptual KeperawatanHampir semua model keperawatan yang diaplikasikan dalam praktik keperawatan professional menggambarkan empat jenis konsep yang sama, yaitu : 1. Orang yang menerima asuhan keperawatan 2. Lingkungan (masyarakat) 3. Kesehatan (sehat/sakit, kesehatan dan penyakit) 4. Keperawatan dan peran perawat (tujuan/sasaran, peran dan fungsi) Model keperawatan dapat diaplikasikan dalam dalam kegiatan praktik, penelitian dan pengajaran, oleh karena itu model harus diperkenalkan kepada perawat atau calon perawat guna memperkuat profesi keperawatan khususnya dalam mengkoreksi pemikiran yang salah tentang profesi keperawatan seperti : perawat sebagai pembantu dokter,, oleh karena itu model harus diperkenalkan kepada perawat atau calon perawat guna memperkuat profesi keperawatan khususnya dalam mengkoreksi pemikiran yang salah tentang profesi keperawatan seperti : perawat sebagai pembantu dokter.

B. Proses Dasar Pengembangan TeoriKeperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan secara keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada, dimana keperawatan memberikan konstribusi yang unik terhadap bentuk pelayanan kesehatan sebagai satu kesatuan yang relatif, berkelanjutan, koordinatif dan advokatif. Keperawatan sebagai suatu profesi menekankan kepada bentuk pelayanan professional yang sesuai dengan standart dengan memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat dengan baik.1. Sejarah KeperawatanKeperawatan sebagai suatu pekerjaan sudah ada sejak manusia ada di bumi ini, keperawatan terus berkembang sesuai dengan kemajuan peradaban teknologi dan kebudayaan. Konsep keperawatan dari abad ke abad terus berkembang, berikut adalah perkembangan keperawatan di dunia :a. Mother InstinkPekerjaan keperawatan sudah ada sejak manusia diciptakan, keperawatan ada sebagai suatu naluri (instink). Setiap manusia pada tahap ini menggunakan akal pikirannya untuk menjaga kesehatan, menggurangi stimulus kurang menyengkan, merawat anak, menyusui anak dan perilaku masih banyak perilaku lainnya.b. AnimismeManusia pada tahap ini memiliki keyakinan bahwa keadaan sakit adalah disebabkan oleh arwah/roh halus yang ada pada manusia yang telah meninggal atau pada manusia yang hidup atau pada alam ( batu besar, pohon, gunung, sungai, api, dll). Untuk mengupayakan penyembuhan atau perawatan bagi manusia yang sakit maka roh jahat harus di usir, para dukun mengupayakan proses penyembuhan dengan berusaha mencari pengetahuan tentang roh dari sesuatu yang mempengaruhi kesehatan orang yang sakit. Setelah dirasa mendapatkan kemampuan, para dukun berupaya mengusir roh dengan menggunakan mantra-mantra atau obat-obatan yang berasal dari alam.c. Keperawatan penyakit akibat kemarahan para dewaPada tahap ini manusia sudah memiliki kepercayaan tentang adanya dewa-dewa, manusia yang sakit disebabkan oleh kemarahan dewa. Untuk membantu penyembuhan orang yang sakit dilakukan pemujaan kepada para dewa di tempat pemujaan (kuil), dengan demikian dapat dikatakan bahwa kuil adalah tempat pelayanan kesehatan.d. KetabibanMulai berkembang kemungkinan sejak 14 abad SM, pada masa ini telah dikenal teknik pembidaian, hygiene umum, anatomi manusia.e. Diakones dan PhilantropBerkembang sejak 400 SM, para diakones memberikan pelayanan perawatan yang diberikan dari rumah ke rumah, tugas mereka adalah membantu pendeta memberikan pelayanan kepada masyarakat dan pada masa ini merupakan cikal bakal berkembangnya ilmu keperawatan kesehatan masyarakat. Philantop adalah kelompok yang mengasingkan diri dari keramaian dunia, dimana mereka merupakan tenaga inti yang memberikan pelayanan di pusat pelayanan kesehatan (RS) pada masa itu.

f. Perkembangan ilmu kedokteran IslamPada tahun 632 Masehi, Agama Islam melalui Nabi Muhamad SAW dan para pengikutnya menyebarkan agama Islam keseluruh pelosok dunia. Selain menyebarkan ajaran agama beliau juga menyebarkan ilmu pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan pengobatan terhadap penyakit (kedokteran).g. Perawat terdidik ( 600 1583 )Pada masa ini pendidikan keperawatan mulai muncul, dimana program itu menghasilkan perawat-perawat terdidik. Pendidikan keperawatan diawali di Hotel Dien dan Lion Prancis yang kemudian berkembang menjadi rumah sakit terbesar disana. Pada awalnya perawat terdidik diseleksi dari para pengikut agama dimana tenaga mereka diperbantukan dalam kegiatan perawatan paska terjadinya perang salib. Tokoh perawat yang terkenal pada saat (1182 1226) itu adalah St Fransiscas dari Asisi Italia.h. Perawat Profesional (abad 18 19)Perkembangan ilmu pengetahuan semakin pesat sejak abad ini termasuk ilmu kedokteran dan keperawatan. Florence Nightingale (1820-1910) adalah tokoh yang berjasa dalam pengembangan ilmu keperawatan, beliau mendirikan sekolah keperawatan moderen pada tahun 1960 di RS St. Thomas di London.Melihat perkembangan keperawatan di dunia dengan kemajuannya dari tahap yang paling klasik sampai dengan terciptanya tenaga keperawatan yang professional dan diakui oleh dunia internasional tentu dapat dijadikan cerminan bagi perkembangan keperawatan di Indonesia. Mengikuti perkembangan keperawatan di dunia, keperawatan di Indonesia juga terus berkembang, adapun perkembangannya adalah sebagai berikut :a. Seperti halnya perkembangan keperawatan di dunia, di Indonesia pada awalnya pelayanan perawatan masih didasarkan pada naluri, kemudian berkembang menjadi aliran animisme, dan orang bijak beragama.b. Penjaga orang sakit (POS/zieken oppasser. Sejak masuknya Vereenigge oost Indische Compagine di Indonesia mulai didirikan rumah sakit, Binnen Hospital adalah RS pertama yang didirikan tahun 1799, tenaga kesehatan yang melayani adalah para dokter bedah, tenaga perawat diambil dari putra pertiwi. Pekerjaan perawat pada saat itu bukan pekerjaan dermawan atau intelektual, melainkan pekerjaan yang hanya pantas dilakukan oleh prajurit yang bertugas pada kompeni. Tugas perawat pada saat itu adalah memasak dan membersihkan bagsal (domestik work), mengontol pasien, menjaga pasien agar tidak lari/pasien gangguan kejiwaan.c. Model keperawatan Vokasional (abad 19). Berkembangnya pendidikan keperawatan non formal, pendidikan diberikan melalui pelatihan-pelatihan model vokasional dan dipadukan dengan latihan kerja.d. Model keperawatan kuratif (1920). Pelayanan pengobatan menyeluruh bagi masyarakat dilakukan oleh perawat seperti imunisasi/vaksinasi, dan pengobatan penyakit seksual.e. Keperawatan semi profesional. Tuntutan kebutuhan akan pelayanan kesehatan (keperawatan) yang bermutu oleh masyarakat, menjadikan tenaga keperawatan dipacu untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dibidang keperawatan. Pendidikan-pendidikan dasar keperawatan dengan sistem magang selama 4 tahun bagi lulusan sekolah dasar mulai bermunculan.f. Keperawatan preventif. Pemerintahan belana menganggap perlunya hygiene dan sanitasi serta penyuluhan dalam upaya pencegahan dan pengendalian wabah, pemerintah juga menyadari bahwa tindakan kuratif hanya berdampak minimal bagi masyarakat dan hanya ditujukan bagi mereka yang sakit. Pada tahun 1937 didirikan sekolah mantri higene di Purwokerto, pendidikan ini terfokus pada pelayanan kesehatan lingkungan dan bukan merupakan pengobatan.g. Menuju keperawatan profesional. sejak Indonesia merdeka (1945) perkembangan keperawatan mulai nyata dengan berdirinya sekolah pengatur rawat (SPR) dan sekolah bidan di RS besar yang bertujuan untuk menunjang pelayanan kesehatan di rumah sakit. Pendidikan itu diberuntukan bagi mereka lulusan SLTP ditambah pendidikan selama 3 tahun, disamping itu juga didirikan sekolah bagi guru perawat dan bidan untuk menjadi guru di SPR. Perkembangan keperawatan semakin nyata dengan didirikannya organisasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia tahun 1974.h. Keperawatan profesional. Melalui lokakarya nasional keprawatan dengan kerjasama antara Depdikbud RI, Depkes RI dan DPP PPNI, ditetapkan definisi, tugas, fungsi dan kompetensi tenaga perawat professional di Indonesia. Diilhami dari hasil lokakarya itu maka didirikanlah akademi keperawatan, kemudian disusul pendirian PSIK FK-UI (1985) dan kemudian didirikan pula program paska sarjana (1999).

C. Pengertian KeperawatanKeperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian intregral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif serta ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia.Pelayanan professional adalah suatu pelayanan yang diberikan oleh seorang tenaga yang telah selesai mengikuti pendidikan formal keperawatan, yang telah disahkan oleh pemerintah Republik Indonesia untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab keperawatan secara profesional dan sesuai dengan kode etik keperawatan.Perawat merupakan bagianintegral(terpenting)dalam suatu instansi kesehatan karena perawat merupakan kerangka dasar yang tidak dapat dipisahkan dalam proses memberikan pelayanan kesehatan, dalam semua instansi kesehatan jumlah perawat lebih banyak dari jumlah tenaga kesehatan yang lain.Untuk menjadi perawat profesional, seseorang minimal harus menempuh jenjang pendidikan setara diploma tiga (D III), sesuai dengan ketentuan yang berlaku saat ini. Hal ini dapat disebut sebagai bagian dari ilmu. Kiat menjadi seorang perawat adalah cara atau seni dalam memberikan pelayanan kesehatan, sesuai dengan cara atau metode yang dimiliki setiap perawat. Dalam keperawatan professional, mencangkup pelayanan kesehatan di bidang bio-psiko-sosio-spiritual yang merupakan bentuk perawatanholistic.Pelayanan yang komprehensif dalam keperawatan mencangkup hal-hal sebagai berikut: PreventiF (pencegahan), Promotif(peningkatan), Kuratif(pengobatan),dan Rehabilitatif(pemulihan).Pemberian asuhan keperawatan harus mencangkup semua siklus kehidupan, yang berawal dari proses pembuahan dalam rahim hingga kematian.

D. Definisi PerawatDefinisi perawat menurut UU RI. No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimiliki diperoleh melalui pendidikan keperawatan.Tyalor C Lillis C Lemone (1989) mendefinisikan perawat adalah seseorang yang berperan dalam merawat atau memelihara, membantu dengan melindungi seseorang karena sakit, luka dan proses penuaan.Definisi perawat menurut ICN (international council of nursing) tahun 1965, perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan keperawatan yang memenuhi syarat serta berwenang di negeri bersangkutan untuk memberikan pelayanan keperawatan yan bertanggung jawab untuk meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit dan pelayanan penderita sakit.

E. Tren KeperawatanSetelah tahun 2000, dunia khususnya bangsa Indonesia memasuki era globalisasi, pada tahun 2003 era dimulainya pasar bebas ASEAN dimana banyak tenaga professional keluar dan masuk ke dalam negeri. Pada masa itu mulai terjadi suatu masa transisi/pergeseran pola kehidupan masyarakat dimana pola kehidupan masyarakat tradisional berubah menjadi masyarakat yang maju. Keadaan itu menyebabkan berbagai macam dampak pada aspek kehidupan masyarakat khususnya aspek kesehatan baik yang berupa masalah urbanisaasi, pencemaran, kecelakaan, disamping meningkatnya angka kejadian penyakit klasik yang berhubungan dengan infeksi, kurang gizi, dan kurangnya pemukiman sehat bagi penduduk. Pergeseran pola nilai dalam keluarga dan umur harapan hidup yang meningkat juga menimbulkan masalah kesehatan yang berkaitan dengan kelompok lanjut usia serta penyakit degeneratif.Pada masyarakat yang menuju ke arah moderen, terjadi peningkatan kesempatan untuk meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan menjadikan masyarakat lebih kritis. Kondisi itu berpengaruh kepada pelayanan kesehatan dimana masyarakat yang kritis menghendaki pelayanan yang bermutu dan diberikan oleh tenaga yang profesional. Keadaan ini memberikan implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya keperawatan dapat memenuhi standart global internasional dalam memberikan pelayanan kesehatan/keperawatan, memiliki kemampuan professional, kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap aspek social budaya, memiliki wawasan yang luas dan menguasi perkembangan Iptek.Namun demikian upaya untuk mewujudkan perawat yang professional di Indonesia masih belum menggembirakan, banyak factor yang dapat menyebabkan masih rendahnya peran perawat professional, diantaranya :1. Keterlambatan pengakuan body of knowledge profesi keperawatan. Tahun 1985 pendidikan S1 keperawatan pertama kali dibuka di UI, sedangkan di negara barat pada tahun 1869.2. Keterlambatan pengembangan pendidikan perawat professional.3. Keterlambatan system pelayanan keperawatan., ( standart, bentuk praktik keperawatan, lisensi )

Menyadari peran profesi keperawatan yang masih rendah dalam dunia kesehatan akan berdampak negatif terhadap mutu pelayanan kesehatan bagi tercapainya tujuan kesehatan sehat untuk semua pada tahun 2010 , maka solusi yang harus ditempuh adalah :a. Pengembangan pendidikan keperawatan.Sistem pendidikan tinggi keperawatan sangat penting dalam pengembangan perawatan professional, pengembangan teknologi keperawatan, pembinaan profesi dan pendidikan keperawatan berkelanjutan. Akademi Keperawatan merupakan pendidikan keperawatan yang menghasilkan tenaga perawatan professional dibidang keperawatan. Sampai saat ini jenjang ini masih terus ditata dalam hal SDM pengajar, lahan praktik dan sarana serta prasarana penunjang pendidikan.b. Memantapkan system pelayanan perawatan professionalDepertemen Kesehatan RI sampai saat ini sedang menyusun registrasi, lisensi dan sertifikasi praktik keperawatan. Selain itu semua penerapan model praktik keperawatan professional dalam memberikan asuhan keperawatan harus segera di lakukan untuk menjamin kepuasan konsumen/klien.c. Penyempurnaan organisasi keperawatanOrganisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan cepat dan dinamis serta kemampuan mengakomodasi setiap kepentingan individu menjadi kepentingan organisasi dan mengintegrasikannya menjadi serangkaian kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya. Restrukturisasi organisasi keperawatan merupakan pilihan tepat guna menciptakan suatu organisasi profesi yang mandiri dan mampu menghidupi anggotanya melalui upaya jaminan kualitas kinerja dan harapan akan masa depan yang lebih baik serta meningkat.

Komitmen perawat guna memberikan pelayanan keperawatan yang bermutu baik secara mandiri ataupun melalui jalan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sangat penting dalam terwujudnya pelayanan keperawatan professional. Nilai professional yang melandasi praktik keperawatan dapat di kelompokkan dalam :1. Nilai intelektualNilai intelektual dalam prtaktik keperawatan terdiri dari Body of Knowledge Pendidikan spesialisasi (berkelanjutan) Menggunakan pengetahuan dalam berpikir secara kritis dan kreatif.2. Nilai komitmen moralPelayanan keperawatan diberikan dengan konsep altruistic, dan memperhatikan kode etik keperawatan. Menurut Beauchamp & Walters (1989) pelayanan professional terhadap masyarakat memerlukan integritas, komitmen moral dan tanggung jawab etik.Aspek moral yang harus menjadi landasan perilaku perawat adalah : Beneficienceselalu mengupayakan keputusan dibuat berdasarkan keinginan melakukan yang terbaik dan tidak merugikan klien. (Johnstone, 1994) FairTidak mendeskriminasikan klien berdasarkan agama, ras, social budaya, keadaan ekonomi dan sebagainya, tetapi memprlakukan klien sebagai individu yang memerlukan bantuan dengan keunikan yang dimiliki. FidelityBerperilaku caring (peduli, kasih sayang, perasaan ingin membantu), selalu berusaha menepati janji, memberikan harapan yang memadahi, komitmen moral serta memperhatikan kebutuhan spiritual klien.3. Otonomi, kendali dan tanggung gugatOtonomi merupakan kebebasan dan kewenangan untuk melakukan tindakan secara mandiri. Hak otonomi merujuk kepada pengendalian kehidupan diri sendiri yang berarti bahwa perawat memiliki kendali terhadap fungsi mereka. Otonomi melibatkan kemandirian, kesedian mengambil resiko dan tanggung jawab serta tanggung gugat terhadap tindakannya sendiribegitupula sebagai pengatur dan penentu diri sendiri.Kendali mempunyai implikasi pengaturan atau pengarahan terhadap sesuatu atau seseorang. Bagi profesi keperawatan, harus ada kewenangan untuk mengendalikan praktik, menetapkan peran, fungsi dan tanggung jawab anggota profesi.Tanggung gugat berarti perawat bertanggung jawab terhadap setiap tindakan yang dilakukannya terhadap klien.

F. Karakteristik Dasar Teori KeperawatanTorrest (1985) dan Chinn & Jacob (1983) menegaskan terdapat lima karakteristik dasar teori keperawatan :1. Teori keperawatan mengidentifikasikan dan mendefinisikan sebagai hubungan yang spesifik dari konsep-konsep keperawatan seperti hubungan antara konsep manusia, konsep sehat-sakit, konsep lingkungan dan keperawatan2. Teori keperawatan bersifat ilmiah, artinya teori keperawatan digunakan dengan alasan atau rasional yang jelas dan dikembangkan dengan menggunakan cara berpikir yang logis3. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum, artinya teori keperawatan dapat digunakan pada masalah sederhana maupun masalah kesehatan yang kompleks sesuai dengan situasi praktek keperawatan4. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledge keperawatan yang dilakukan melalui penelitian. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki kualitas praktek keperawatan5. Komponen-komponen dalam Teori Keperawatankomponen-komponen penanganan perawatan. Hal ini termasuk kebutuhan untuk : bernapas secara normal makan dan minum yang cukup membuang kotoran tubuh bergerak menjaga posisi yang diinginkan tidur dan istirahat memilih pakaian yang sesuai menjaga suhu badan tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian dan mengubah lingkungan. menjaga tubuh tetap bersih dan terawat dengan baik dan melindung integument. menghindar dari bahaya dalam lingkungan dan yang bisa melukai berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan, rasa takut atau pendapat-pendapat. beribadah sesuai keyakinan seseorang bekerja dengan suatu cara yang mengandung unsur prestasi bermain atau terlibat dalam beragam bentuk rekreasi belajar, mengetahui, atau memuaskan, rasa penasaran yang menuntun pada perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas-fasilitas kesehatan yang tesedia

G. Pandangan-pandangan yang Memepengaruhi Teori Keperawatan1. Filosifi Florence NitingaleFlorence Nitingale adalah perawat yang ditetapkan sebagai pendiri teori keperawatan yang dikembangkan menjadi filosofi keperawatan sehingga memberikan dasar yang kokoh untuk profesi keperawatan. Sumbangannya terhadap teori keperawatan adalah mengindentifikasi peran perawat dalam menentukan kebutuhan dasar manusia pada klien. Pentingnya pengaruh lingkungan didalam orang sakit, membuat standar standar pada pendidikan keperawatan, pelaksanaan asuhan keperawatan yang efisien, membedakan praktek keperawatan dengan medis dan membedakan antara perawatan orang sakit dan orang sehat (Dolan, Fitzpatrick dan herrmann, 1982 )2. KebudayaanAda budaya budaya tertentu yang mempengaruhi hal hal yang berhubungan dengan keperawtan, meskipun secara rasional antara laki laki dan wanita akan mampu dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada klien. Namun tetap banyak anggapan bahwa pekerjaan perawat merupakan pekerajaan wanita, karena dianggap peran wanita sebagai perawat akan lebih baik. Disamping itu pula ada budaya yang dianut bahwa pekerjaan para perawat di bawah pengawasan langsung oleh profesi medis ( Kalish, 1986 ), karena dasar konseptual dan teori untuk praktek keperawatan berasal dari teori medis. Pada saat ini para perawat terus berjuang untuk menetapkan identitas tersendiri, sehingga mendapatkan pengakuan bahwa praktek keperawatan berbeda dengan tim kesehatan yang lain dalam memberikan pelayanan kesehatan.3. Kerangka Kerja PendidikanPada tahun 1950-an masih banyak sekolah sekolah keperawatan yang belum mempunyai kurikulum keperawatan, sehingga proses pembelajaran diberikan tim medis dan pengalaman praktek diperoleh melalui pengalaman merawat orang sakit di rumah sakit ( Dolan, Fitzpatrick and Herrmann, 1983 ). Pengembangan batang tubuh ilmu keperawatan dibawah pengontrolan rumah sakit, sehingga ilmu keperawatan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit. Asuhan keperawatan didasari oleh konsep konsep tradisional dan dalam memberikan pelayanan kepada klien berdasarkan pada pekerjaan rutin / atau kebiasaan sehari hari harus dirubah berdasarkan ilmu pengetahuan yang dapat diterima secara luas, meskipun hal ini membutuhkan beberapa waktu ( Chinn and Jacobs, 1991 )4. Pengembangan Ilmu KeperawatanSelama pertengahan abad ke 20, terjadi perubahan dalam peran wanita. Para wanita banyak yang lebih mandiri dan melanjutkan sekolah sampai ke perguruan tinggi. Pada saat yang sama pendidikan keperawatan salah satu pendidikan yang dikembangkan, banyak dilakukan penelitian dan publikasi mengenai ilmu keperawatan. Ilmu keperawatan akan lebih banyak dikenal secara luas dan menjadi filosofi serta dasar - dasar rasional untuk praktek keperawatan harus dilakukan desimiinasi kepada masyarakat.

BAB IIIPENUTUPA. Kesimpulan Keperawatan sebagai suatu profesi menekankan kepada bentuk pelayanan professional yang sesuai dengan standart dengan memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat dengan baik.

B. SaranSaya harap kritik dan saranya yang membangun untuk penyempurnaan makalah yang saya sususn dan dengan adanya makalah ini diharapkan perawat mengetahui dan memahami hal-hal yang berkaitan dengan tugas dan wewenang serta ruang lingkup keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA Deloughery, G.L. (1991),Issues and Trends in Nursing,Mosby Year Book, St Louis Baltimore.Gaffar, La Ode Jumadi. (1999). PengantarKeperawatan Profesional.Jakarta : EGCReed, Pamela G (2003),Perspectives on Nursing Theory,Philadelphia :Lippincot Williams and WilkinsSoewandi, J (1991),Ringkasan Sejarah Keperawatan,Batara, JakartaYunarsih, S, Diktat Kuliah :Sejarah Keperawatan,Jakarta, tidak dipublikasikan.http://ikmnursing.blogspot.com/2014/03/keperawatan-profesional-konsep-dasar.htmlAli, Zaidin H., (2000). Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta : Widya Medikahttp://aisyahdianhusada1b.blogspot.com/2013/05/pengantar-teori-konseptual-model-dalam.htmlReed, Pamela G (2003),Perspectives on Nursing Theory,Philadelphia :Lippincot Williams and Wilkins