13. (1) eksodonsi pada penderita dengan penyakit sistemik

54
EKSODONSI PADA PENDERITA DENGAN PENYAKIT SISTEMIK Ni Putu Mira Sumarta Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga 11/15/2010 1

Upload: afwinzamrony

Post on 03-Jul-2015

842 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

EKSODONSI PADA PENDERITA DENGAN

PENYAKIT SISTEMIK

Ni Putu Mira Sumarta

Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Airlangga

11/15/2010

1

Page 2: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

POKOK BAHASAN

Penderita dengan kelainan:

1. Hipertiroidisme

2. Kelainan jantung bawaan

3. Fungsi hepar

4. hematologi

2

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 3: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

PENDAHULUAN

3

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga

Penilaian resiko dengan mempertimbangankan faktor penentu

11/15/2010

Page 4: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

PENDAHULUAN

11/15/2010

4

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga

ASA Physical assesment

ASA I Normal healthy patient

ASA II Patient with mild systemic disease that does not interfere with daily activity, or patient with a significant risk factor (smoking, alcohol abuse, obesity)

ASA III Patient with moderate to severe systemic disease that is not incapacitating but that may alter daily activity

ASA IV Patient with severe systemic disease that is incapacitating and is a constant threat to life

ASA V Moribund, not expected to live 24 hr regardless of operation

American society of anesthesiologyst (ASA) physical classification system

Page 5: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

I. PENDERITA DENGAN HIPERTIROIDISME

Produksi tiroksin berlebihan

Penyebab:

Kelenjar tiroid ektopik

Grave’s disease

Multinodular goiter

Adenoma tiroid

Konsumsi hormon tiroid atau makanan yang mengandung hormon tiroid

Gejala:

Heat intolerance

Gelisah

Tremor5

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 6: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

I. PENDERITA DENGAN HIPERTIROIDISME

Gejala: Keringat berlebihan

Kelemahan otot

Diare

Peningkatan nafsu makan

Penurunan berat badan

Pada orang tua fibrilasi atrial, angina, gagal jantungkongestif

Klinis: Tremor dan takikardi

Exophtalmos

Pembesaran kelenjar tiroid

Kulit tipis dan soft

Refleks hiperaktif 6

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 7: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

I. PENDERITA DENGAN HIPERTIROIDISME

7

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Pasien hipertiroid dengan exophtalmus

Page 8: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

I. PENDERITA DENGAN HIPERTIROIDISME

Diagnosis:

Peningkatan T3, T4

Penurunan TSH

Komplikasi krisis tiroid/tirotoksikosis

Faktor pencetus:

Infeksi

Kegawatdaruratan bedah

Operasi

Gejala:

Awal: sangat gelisah, mual, muntah, nyeri perut

Demam

Berkeringat sangat banyak

Takikardi8

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 9: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

I. PENDERITA DENGAN HIPERTIROIDISME

Gejala:

Aritmia jantung

Edema paru

Gagal jantung kongestif

Pasien dapat koma, hipotensi berat mati

Terapi:

Simtomatis: propanolol

Obat antitiroid: propiltiourasil, metimazol

Terapi iodin

pembedahan

9

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 10: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

I. PENDERITA DENGAN HIPERTIROIDISME

Penatalaksanaan dental:

Resiko terjadinya krisis tiroid

Kurangi penggunaan epinefrin

10

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 11: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

II. PENDERITA DENGAN KELAINAN JANTUNG

BAWAAN

Merupakan kelainan jantung yang paling sering ditemukan pada anak-anak

Penyebab:

belum diketahui

Terkait dengan infeksi rubela kongenital, CMV

Penyalahgunaan obat saat kehamilan

Genetik: Down syndrome

11

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 12: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

III. PENDERITA DENGAN KELAINAN JANTUNG

BAWAAN

Tipe:

Sianotik: penurunan Hb > 5 g/dl

Tetralogy of Fallot (TOF)

Transposition of the great vessels

Eissenmenger’s syndrome

Tricuspid atresia

Pulmonary atresia

Asianotik:

Ventricular septal defect (VSD)

Atrial septal defect (ASD)

Patent Ductus Arteriosus (PDA)

12

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 13: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

III. PENDERITA DENGAN KELAINAN JANTUNG

BAWAAN

Tipe:

Asianotik:

Coarctation of the aorta

Pulmonary stenosis

Aortic stenosis

Mitral valve prolapse

Bicuspid aortic valve

Gejala:

Hipoksemia

Sianosis

Clubbing finger pada tangan dan kaki

Polisitemia karena hipoksemia perdarahanatau trombosis

13

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 14: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

II. PENDERITA DENGAN KELAINAN JANTUNG

BAWAAN

14

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Clubbing finger pada tangan

Page 15: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

II. PENDERITA DENGAN KELAINAN JANTUNG

BAWAAN

Intraoral:

Erupsi gigi sulung dan permanen terlambat

Hipoplasia enamel

Vasodilatasi pulpa, gigi tampak putih kebiruan

Karies dan penyakit periodontal

Terapi:

Pembedahan

Terapi medis bila terdapat: polisitemia, infeksi

Masalah:

Resiko:

perdarahan, trombosis15

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 16: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

II. PENDERITA DENGAN KELAINAN JANTUNG

BAWAAN

Masalah:

Resiko:

perdarahan, trombosis

Infective endokarditis

Sering terkait sindroma lain

Penatalaksanaan dental

Penggunaan porfilaksis antibiotika pada tindakaninfasif

16

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 17: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

INFECTIVE ENDOCARDITIS

Merupakan infeksi katup jantung ataupermukaan endokardium

Morbiditas tinggi, fatal pada 30% pasien

Penyebab:

1. Bakteremia dari:

Ekstaksi gigi dan beberapa tindakan dental lain

Bedah jantung, terutama pemasangan protesa jantung

Pengobatan intravena

Kateterisasi jantung atau vena

Tindakan obstetri dan ginekologi

Ketergantungan obat intravena

Tidak diketahui17

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 18: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

INFECTIVE ENDOCARDITIS

Penyebab:

2. Faktor host

Kelainan kongenital

Penyakit jantung rematik dan kelainan katup dapatan lain

Penggunaan protesa katup jantung

Obat-obatan, termasuk imunosupresan

Alkoholisme

Puncak prevalensi: dekade 6-7

Bakteri penyebab:

Alpha-hemolytic streptococci, S. mutans, S. viridans, S. sangius

Enterococci

Pneumococci

staphylococci18

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 19: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

INFECTIVE ENDOCARDITIS

19

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Patogenesis endokarditis

Page 20: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

INFECTIVE ENDOCARDITIS

Gejala:

Demam

Perubahan murmur pada jantung

Diagnosis:

EKG

Kultur darah

Komplikasi: kerusakan katup jantung,gagaljantung kongestif, abses miokard, gangguankonduksi, perikarditis, emboli ke organ lain, artritis, glomerulonefritis

20

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 21: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

INFECTIVE ENDOCARDITIS

21

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 22: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

INFECTIVE ENDOCARDITIS

Tindakan dental dan profilaksis endokarditis

22

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Profilaksis direkomendasikan Profilaksis tidak direkomendasikan

Eksodonsia Restorasi gigi

Tindakan periodontal Injeksi anestesi lokal non-intraligamen

Insisi dan drainase abses Pengambilan jahitan postoperasi

Pemasangan dan pelepasan implan dental Pemasangan alat ortodontik danprostodontik lepasan

Replantasi gigi avulsi Pencetakan rongga mulut

Terapi endodontik dan pembedahan apikal Tanggalnya gigi sulung secara alami

Pemasangan intermaxillary fixation

Page 23: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

INFECTIVE ENDOCARDITIS

Tindakan dental dan profilaksis endokarditis

23

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Profilaksis direkomendasikan

Reduksi fraktur maksilofasial yang terkontaminasi

Osteotomi

Pemasangan serat atau strip antibiotika subgingiva

Injeksi anestesi lokal intraligamen

Pembersihan gigi dan implan

Biopsi intraoral

Page 24: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

INFECTIVE ENDOCARDITIS

24

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 25: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

INFECTIVE ENDOCARDITIS

25

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Regimen profilaksis antibiotika, rekomendasi dari AHA, 2007

Page 26: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

III. PENDERITA DENGAN KELAINAN FUNGSI HEPAR

Hepatitis dan sirosis hepatis Fungsi hepar:

Metabolisme

pemecahan dan ekskresi obat dan bahanendogen

pembentukan protein plasma

Masalah:

Gangguan detoksifikasi obat

Kecenderungan perdarahan

Resiko penularan infeksi viral hepatitis

26

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 27: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

III. PENDERITA DENGAN KELAINAN FUNGSI HEPAR

Hepatitis Adalah: inflamasi pada hepar yang

disebabkan oleh penyebab infeksius dan non-infeksius

Penyebab:

Infeksius Virus:

hepatitis A,B,C,D,E,G

EBV, Herpes simplex, CMV, Coxsackie B, yellow fever

Non-infeksius:

Alkohol

Obat-obatan

27

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 28: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

III. PENDERITA DENGAN KELAINAN FUNGSI HEPAR

Hepatitis Pembagian:

Akut

Kronis

Hepatitis kronis persisten

Hepatitis kronis aktif

28

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 29: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

III. PENDERITA DENGAN KELAINAN FUNGSI HEPAR

Hepatitis Gejala:

Nonspesifik: anoreksia, malaise, mudah lelah, ruam kulit dan urtikaria

Jaundice/ikterus, demam, nausea, muntah, warnaurin gelap, warna tinja pucat

Pembesaran yang nyeri pada perut regio kananatas

Diagnosis:

Tes fungsi hepar (SGOT/AST dan SGPT/ALT) meningkat

Adanya antigen dan antibodi virus hepatitis

29

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 30: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

III. PENDERITA DENGAN KELAINAN FUNGSI HEPAR

Hepatitis

30

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Penderita dengan jaundice

Page 31: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

III. PENDERITA DENGAN KELAINAN FUNGSI HEPAR

Hepatitis Terapi:

Istirahat dan terapi suportif

Imunoglobulin, interferon

Pencegahan:

Vaksinasi: hepatitis B

Pencegahan transmisi penyakit

31

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 32: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

III. PENDERITA DENGAN KELAINAN FUNGSI HEPAR

Hepatitis Penatalaksanaan dental

Penundaan perawatan pada pasien denganpeningkatan fungsi hepar

Pasien dengan infeksi aktif:

Perawatan dilakukan terakhir

Universal precaution

32

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 33: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

III. PENDERITA DENGAN KELAINAN FUNGSI HEPAR

Sirosis Hepatis Merupakan kerusakan lanjut dari parenkim

hepar yang menyebabkan:

Fibrosis

Regenerasi nodular

Perubahan vaskular

Penyebab:

Idiopatik

Alkoholisme

Sekuel dari hepatitis kronis karena penyebabtoksik atau hepatitis B dan C

33

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 34: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

III. PENDERITA DENGAN KELAINAN FUNGSI HEPAR

34

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Sirosis Hepatis

Page 35: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

III. PENDERITA DENGAN KELAINAN FUNGSI HEPAR

Sirosis Hepatis Gejala:

Dapat asimtomatik

Jaundice, edema, perdarahan lambung, mental confusion

Hepar mengkerut dan keras, splenomegali

Asites dan edema perifer

Manifestasi kulit: spider angioma/nevi, palmarerythema

Diagnosis:

CT scan, USG abdomen, biopsi hepar35

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 36: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

III. PENDERITA DENGAN KELAINAN FUNGSI HEPAR

Sirosis Hepatis Komplikasi:

Portal-systemic encephalopathy

Perdarahan dari varises esofagus anemia bahkan kematian

Asites

Diabetes melitus

Hepatoma

Peptic ulcer

36

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 37: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

IV. PENDERITA DENGAN KELAINAN HEMATOLOGI

1. Anemia Definisi: penurunan kemampuan darah untuk

membawa oksigen dan biasanya berkaitandengan:

Penurunan jumlah sel darah merah (SDM) dalamsirkulasi

Penurunan jumlah Hb

Penyebab:

Penurunan produksi SDM

Peningkatan destruksi SDM

37

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 38: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

III. PENDERITA DENGAN KELAINAN FUNGSI HEPAR

Sirosis Hepatis Terapi:

Mempertahankan nutrisi yang baik

Managemen terutama untuk pencegahan danterapi komplikasi yang terjadi

Terapi penyebab yang teridentifikasi

Interferon, kortikosteroid, imunosupresanhepatitis kronik aktif

38

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 39: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

III. PENDERITA DENGAN KELAINAN FUNGSI HEPAR

Sirosis Hepatis Masalah:

Resiko perdarahan

Resiko penularan infeksi

Penatalaksanaan:

Pasien dirawat terakhir

Tindakan atraumatik

Universal precaution

39

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 40: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

IV. PENDERITA DENGAN KELAINAN HEMATOLOGI

1. Anemia Penyebab:

Perdarahan (paling sering)

Penurunan produksi SDM Anemia Kekurangan zat besi, folat, vit. B12

Peningkatan destruksi SDM Hereditary spherocytosis

Kekurangan enzym (G6PD)

Hemolityc anemia (Thalasemia, Sickle cell anemia)

Penyakit sistemik Keganasan

Kelainan hepar

Kelainan ginjal

Inflamasi kronik40

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 41: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

IV. PENDERITA DENGAN KELAINAN HEMATOLOGI

1. Anemia Gejala:

Biasanya asimtomatik sampai Hct dibawah 30%

Hct < 30%: lemah, mudah lelah, pusing, sesak nafas saatberaktivitas

Pucat pada kulit dan mukosa

Hct < 20%: sesak nafas saat istirahat, hipotensiortostatik, takikardi, angina pectoris dan gagal jantungkongestif pada penderita dengan kelainan jantung

Intra Oral:

Atrophic glossitis

Angular cheilitis

Aphtous stomatitis 41

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 42: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

IV. PENDERITA DENGAN KELAINAN HEMATOLOGI

1. Anemia Diagnosis: penurunan kadar Hb

Terapi:

Penanganan penyebab anemia

Transfusi darah Hb < 7 g/dl

Masalah: pada anestesi umum oksigenasi

Penatalaksanaan dental:

Pasien resiko rendah asimtomatik: normal

Pasien resiko tinggi:

Perawatan elektif ditunda sampai keadaan umumoptimal

Mengurangi stres42

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 43: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

IV. PENDERITA DENGAN KELAINAN HEMATOLOGI

2. Kelainan perdarahan Definisi: keadaan yang merubah kemampuan

pembuluh darah, platelet dan faktorpembekuan darah dalam mempertahankanhemostasis

43

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 44: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

IV. PENDERITA DENGAN KELAINAN HEMATOLOGI

2. Kelainan perdarahan Mekanisme koagulasi

44

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 45: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

IV. PENDERITA DENGAN KELAINAN HEMATOLOGI

2. Kelainan perdarahan Kaskade Jalur intrinsik dan ekstrinsik

koagulasi

45

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 46: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

IV. PENDERITA DENGAN KELAINAN HEMATOLOGI

2. Kelainan perdarahan Penyebab:

Perubahan patologis pada dinding pembuluhdarah

Penurunan jumlah dan fungsi platelet

Defiesiensi faktor pembekuan darah

Herediter: hemofilia

Didapat:

Kelainan hepar

Kekurangan vitamin

Pemberian antikoagulan

DIC: disseminated intravascular coagulation46

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 47: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

IV. PENDERITA DENGAN KELAINAN HEMATOLOGI

2. Kelainan perdarahan Gejala:

Riwayat: mudah memar, epistaksis, perdarahanberlebihan, riwayat keluarga +

Petechiae, ekimosis

Perdarahan gingiva spontan

Diagnosis:

Jumlah platelet

Waktu perdarahan

PT, PTT

47

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 48: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

IV. PENDERITA DENGAN KELAINAN HEMATOLOGI

2. Kelainan perdarahan Terapi:

Penggantian platelet

Penggantian faktor pembekuan darah

Lain-lain: vit K, Protamin sulfat

Masalah:

Perdarahan setelah operasi, ekstraksi gigi atautrauma

Adanya penyakit yang berhubungan denganmasalah perdarahan

Perdarahan spontan48

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 49: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

IV. PENDERITA DENGAN KELAINAN HEMATOLOGI

2. Kelainan perdarahan Penatalaksanaan dental:

Pasien dengan terapi aspirin menghentikankonsumsi aspirin 7-10 hari sebelumnya

Pasien dengan terapi antikoagulan oral:

INR: 2-3 tidak perlu perubahan dosis

INR: 2,5-3,5 perubahan dosis

INR: > 3,5 perawatan ditunda

Perawatan dengan trauma minimal

Kontrol perdarahan

Hindari penggunaan NSAID

49

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 50: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

IV. PENDERITA DENGAN KELAINAN HEMATOLOGI

3. Keganasan hematologiLeukemia

Proliferasi neoplastik sel darah putih

Penyebab:

Bahan kimai dan obat-obatan

Radiasi

Virus RNA

Genetik

Pembagian:

Limfoblatik, non-limfoblastik

Akut, kronis 50

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 51: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

IV. PENDERITA DENGAN KELAINAN HEMATOLOGI

3. Keganasan hematologi Gejala:

lemah, malaise, demam

Intra oral:

infeksi dan ulserasi

Petechiae, ekimosis, hematoma, Perdarahan gingiva

Anemia

Hiperplasia gingiva

Diagnosis:

Hapusan darah tepi

Aspirasi sumsum tulang51

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 52: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

IV. PENDERITA DENGAN KELAINAN HEMATOLOGI

3. Keganasan hematologi Terapi:

Obat-obat sitotoksik

Masalah resiko: perdarahan, infeksi

Efek samping obat sitotoksik

Penatalaksanaan dental: Penggunaan profilaksis antibiotika sebelum

ekstraksi gigi

Hindarkan penggunaan anestesi regional

Tindakan asepsis dan atraumatik

Soket post ekstraksi dijahit52

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 53: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

REFERENSI

1. Sonis St, Fazio RC, Fang L, editors. Principles and practice of oral medicine. 2nd ed. philadelphia: W.B. Saunders company; 1995.

2. Scully C, Cawson RA, editors. Medical Problems in dentistry. 4th ed. Oxford: Butterworth-Heinemann; 1999.

3. Little JW, Falace DA, Miller CS, Rhodus NL. Dental management of the medically compromised patient. 7th ed. St. Louis: Mosby-Elsevier. 2008.

53

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga 11/15/2010

Page 54: 13. (1) Eksodonsi Pada Penderita Dengan Penyakit Sistemik

11/15/2010

54

Ni Putu Mira Sumarta, Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Airlangga