skenario 4 sistemik

Upload: rusell-setya

Post on 06-Jul-2018

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 skenario 4 sistemik

    1/26

    SKENARIO IV

    Seorang pasien wanita berusia 23 tahun datang ke klinik dengan keluhan

    lidah kanan terasa perih dan disertai burning sensation, tidak nyaman saat

    digunakan berbicar atau mengunyah sejak 2 hari yang lalu. Keadaan tersebut

     berulang sebelumnya dan pasien tersebut tidak mengetaui penyebabnya. Dari hasil

     pemeriksaan klinis didapatkan gambaran depapilasi pada bagian anterior lidah dan

    tepi lidah. Keadaan umum pasien saat ini, telapak tangan pasien tampak pucat,

     pasien mudah lelah, dan nafsu makan menurun. Oleh dokter gigi diberi itamin

     penambah darah dan obat kumur yang mengandung anastesi topical. !agaimana

    konsisi pasien tersebut dapat dapat menimbulkan manifestasi di rongga mulut.

     STEP 1 (Identifikasi Kata-kata Sulit)

    ". Depapilasi # hilangnya papila fungiformis dan filiformis secara menyeluruhatau sebagian karena mengalami atropi atau pengkerutan ditandai dengan

    lidah yang tampak mengkilat.

    2. !urning sensation # sensasi rasa terbakar pada lidah karena atropi papila

    3. $itamin penambah darah # itamin yang dbutuhkan untuk kebutuhan

    hematopoesis, seperti itamin !"2

    %. &nastesi topical # anastesi yang diaplikasikan secara langsung pada jaringan

    untuk memblok persepsi nyeri agar pasien tidak merasakan rasa sakit atau

    nyeri

     STEP 2 (Rumusan Masalah)

    ". !agaimana depapilasi lidah dpat terjadi' (engapa kasus di skenario hanya

    terjadi pada anterior dan tepi lidah'

    2. &pa etiologi dari burning sensation yang dirasakan pasien'

    3. !agaimana mekanisme dari anemia dan manifestasinya terhadap rongga

    mulut'

    %. (engapa pasien merasa mudah lelah dan nafsu makan menurun'

  • 8/17/2019 skenario 4 sistemik

    2/26

    ). &pa saja etiologi penyakit sistemik pada skenario'

    *. &pa fungsi dari pemberian obat kumur secara topikal'

    +. &pa fungsi itamin penambah darah'. &pa saja klasifikasi anemia'

     STEP 3 (Jawaban Pemasalahan)

    ". Depapilasi lidah dapat terjadi karena terhambatnya keratinisasi sebagai akibat

    dari defisiensi -at besi, di mana -at besi memiliki peranan dalam keratinisasi

    mukosa rongga mulut termasuk lidah. ada anterior dan tepi lidah memiliki

     papila filiformis dan fungiformis yang ukurannya lebih kecil daripada papila

    lain seperti papila sirkumalata. /al ini mengakibatkan pada pasien

    mengalami depapilasi lidah terjadi pada anterior dan tepi lidah

    2. 0tiologi dari burning sensation adalah idiopatik, atau masih belum diketahui

    secara pasti. 1amun, burning sensation dapat menjadi suatu tanda atau gejala

    dari adanya penyakit sistemik yang dialami seseorang. Dari penyakit sistemik 

     pada skenario yakni anemia yang diakibatkan oleh defisiensi nutrisi seperti

    itamin !"2, akan mempengaruhi saraf yang menginerasi rongga mulut

    sehingga dapat menyebabkan burning sensation. /al ini dikarenakan fungsi

    dari itamin !"2 untuk menjaga selsel saraf agar tetap berfungsi dengan

    optimal.

    3. asa lelah yang dirasakan pasien dapat terjadi karena defisiensi nutrisi seperti

    itamin !"2 atau -at besi yang menyebabkan hemoglobin dalam eritrosit

    tidak dapat mengikat hemoglobin dengan maksimal, di mana hemoglobin

    memiliki fungsi untuk mengangkut oksigen yang nantinya akan digunakan

    untuk proses metabolisme yang menghasilkan energi. Ketidakmaksimalan ini

    akan mengakibatkan oksigen tidak dapat terdistribusikan dengan baik ke sel

    sel dalam jaringan yang akan melakukan metabolisme sehingga energi yang

    dihasilkan pun juga tidak maksimal sehingga pasien akan merasa cepat lelah.

    Sedangkan nafsu makan yang menurun disebabkan oleh adanya defisiensi

    itamin !"2 dan -at besi yang memicu terjadinya penumpukan serotonin

     pada hipotalamus sehingga akan berdampak pada rasa mual pada pasien.

  • 8/17/2019 skenario 4 sistemik

    3/26

    erasaan mual ini yang menyebabkan pasien enggan untuk makan 4nafsu

    makan menurun5. Selain itu nafsu makan yang menurun disebabkan oleh

    karena adanya gangguan metabolisme lemak dan protein akibat defisiensi

    itamin !"2 dan -at besi sehingga pemecahan lemak oleh tubuh akan

    meningkat. /al ini akan membuat pasien akan merasa kenyang.

    %. 0tiologi penyakit sistemik.

    Kemungkinan penyakit sistemik yang diderita pasien adalah anemia. /alini

    dikarenakan pasien merasa lelah dan nafsu makan menurun, tangan pucat,

    terjadi depapilasi, burning sensation, dan lidah berwarna merah terang.

    Kelainan ini dapat terjadi disebabkan oleh gangguan pembentukan eritrosit

    karena adanya defisiensi nutrisi, seperti itamin !"2 atau -at besi.

    Defisiensi itamin !"2 dapat terjadi karena adanya 2 faktor, yakni faktor 

    internal atau eksernal. ada faktor internal, terjadi malabsorbsi dari itamin

    !"2 pada ileum. (alabsorbsi ini dapat terjadi dikarenakan terjadinya

    gastrektomi baik parsial maupun total, dan reseksi ileum. engadaan

    gastrektomi dapat menyebabkan berkurangnya sekresi faktror intrinsik pada

    mukosa gaster. 6aktor intrinsik sendiri ialah mukoprotein yang memiliki

    fungsi untuk mengikat itamin !"2 pada ileum, menembus mukosa usus, dan

    mengalirkannya ke sirkulasi darah dengan cara berikatan dengan serum

     protein dan dibawa ke bagian tubuh yang membutuhkan. 6aktor eksternal

    dapat terjadi karena rendahnya intake diet itamin !"2, adanya cacing pada

    usus sehingga mengganggu proses penyerapan, dll.

    Sedangkan defisiensi -at besi dapat terjadi saat pasien mengalami kehilangan

    darah sebelumnya seperti menstruasi berkepanjangan, kecelakaan, dll.

    ). 6ungsi dari obat kumur yang mengandung anastesi topikal adalah untuk 

    mengurangi rasa sakit pasien akibat adanya burning sensation dengan cara

    menghambat saraf yang mempersepsikan rasa sakit. enggunaan obat kumur 

    dimaksudkan agar anastesi topikal untuk pasien dapat diaplikasikan secara

    merata pada jaringan rongga mulut, terutama lidah. Selain itu dapat pula

    mengandung bahan antiseptik untuk membantu menjaga O/ pasien. /al ini

    dikarenakan rasa burning sentation yang diderita pasien memiliki

    karakteristik rasa sakit yang tidak jelas pada bagian rongga mulut mana.

  • 8/17/2019 skenario 4 sistemik

    4/26

    Klasifkasi

    OralDepapilasi

    BMS

    Angular chelitis

    SistemikNasu makan menurun

    Kelelahan

    Pucat

    Maniestasi

    Perubahan vaskularisasi

    Anemia

    Etiologi

    Penanganan

    *. $itamin penambah darah yang diberikan dokter kepada pasien memiliki

     berbagai kandungan seperti -at besi, itamin !"2 dan asam folat yang

    diperlukan dalam pembentukan dan pematangan sel darah merah. ada

     penderita anemia mengalami defisiensi salah satu komponen tersebut

    sehingga pembentukan sel darah merah akan berjalan lambat dan tidak 

    mencukupi, dan selnya bisa memiliki kelainan bentuk dan tidak mampu

    mengangkut oksigen sebagaimana mestinya.

    +. &nemia dapat diklasifikasikan berdasarkan gambaran morfologinya sebagai

     berikut#

    &nemia normositik normokrom.

      &nemia normositik normokrom disebabkan oleh karena perdarahan akut,

    hemolisis, dan penyakitpenyakit infiltratif metastatik pada sumsum tulang.

    7erjadi penurunan jumlah eritrosit tidak disertai dengan perubahan konsentrasi

    hemoglobin, bentuk dan ukuran eritrosit.

    &nemia makrositik hiperkrom &nemia dengan ukuran eritrosit yang lebih besar 

    dari normal dan hiperkrom karena konsentrasi hemoglobinnya lebih dari normal.

    Ditemukan pada anemia megaloblastik 4defisiensi itamin !"2, asam folat5, serta

    anemia makrositik nonmegaloblastik 4penyakit hati, dan myelodisplasia5

    &nemia mikrositik hipokrom &nemia dengan ukuran eritrosit yang lebih kecil dari

    normal dan mengandung konsentrasi hemoglobin yang kurang dari normal.

     STEP ! (Ma""in#)

  • 8/17/2019 skenario 4 sistemik

    5/26

     STEP $ (%&)

    ". (ampu memahami etiologi dan klasifikasi anemia

    2. (ampu memahami manifestasi anemia terhadap rongga mulut dan

    mekanismenya

    3. (ampu memahami enanganan manifestasi oral pada anemia

     STEP ' (Pembahasan %&)

     %& 1 Etil#i dan klasifikasi anemia

    &nemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah massa eritrosit

    4red cell mass5 sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa

    oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer 4penurunan o8ygen carrying

    capacity5. Secara praktis anemia ditunjukkan oleh penurunan kadar hemoglobin,

    hematokrit atau hitung eritrosit 4red cell count5.

  • 8/17/2019 skenario 4 sistemik

    6/26

     Kriteria &nemia

    Kriteria &nemia menurut 9/O

    :akilaki dewasa /b ; "3 gr

  • 8/17/2019 skenario 4 sistemik

    7/26

    = endahnya trophic hormone untuk stimulasi produksi sel darah merah 4eritro

     poietin pada gagal ginjal, hormon tiroid ?hipotiroidisme@ dan androgen

    ?hipogonadisme@5

    = &nemia penyakit kronis

  • 8/17/2019 skenario 4 sistemik

    8/26

    endekatan morfologi

    endekatan ini mengkategorikan anemia berdasarkan perubahan ukuran eritrosit

    4(ean corpuscular olume

  • 8/17/2019 skenario 4 sistemik

    9/26

    = (etabolisme abnormal asam nukleat pada prekursor sel darah merah 4defi siensi

    folat atau cobalamin, obatobat yang mengganggu sintesa asam nukleat#

    -idoudine, hidroksiurea5

    = Aangguan maturasi sel darah merah 4sindrom mielodisplasia, leukemia akut5

    = enggunaan alkohol, penyakit hati /ipotiroidisme.

    Gang termasuk anemia makrositik adalah

    a. !entuk megaloblastik

    ". &nemia defisiensi asam folat

    2. &nemia defisiensi !"2, termasuk anemia pernisiosa

     b. !entuk nonmegaloblastik

    ". &nemia pada penyakit hati kronik

    2. &nemia pada hipotiroidisme

    3. &nemia pada sindrom mielodisplastik

    &nemia mikrositik

  • 8/17/2019 skenario 4 sistemik

    10/26

    &nemia mikrositik merupakan anemia dengan karakteristik sel darah merah yang

    kecil 4($ kurang dari B f:5. &nemia mikrositik biasanya disertai penurunan

    hemoglobin dalam eritrosit. Dengan penurunan (/ 4 mean concentration

    hemoglobin5 dan ($, akan didapatkan gambaran mikrositik hipokrom pada

    apusan darah tepi.

    enyebab anemia mikrositik hipokrom#

    = !erkurangnya 6e# anemia defi siensi 6e, anemia penyakit kronis

  • 8/17/2019 skenario 4 sistemik

    11/26

    &nemia normositik

    &nemia normositik adalah anemia dengan ($ normal 4antara B"BB f:5.

    Keadaan ini dapat disebabkan oleh"3#

    = &nemia pada penyakit ginjal kronik.

    = Sindrom anemia kardiorenal# anemia, gagal jantung, dan penyakit ginjal kronik.

    = &nemia hemolitik# &nemia hemolitik karena kelainan intrinsik sel darah merah#

    Kelainan membran 4sferositosis herediter5, kelainan en-im 4defi siensi A*D5,

    kelainan hemoglobin 4penyakit sickle cell5. &nemia hemolitik karena kelainan

    ekstrinsik sel darah merah# imun, autoimun 4obat, irus, berhubungan dengan

    kelainan limfoid, idiopatik5, alloimun 4reaksi transfusi akut dan lambat, anemia

    hemolitik neonatal5, mikroangiopati 4purpura trombositopenia trombotik, sindrom

    hemolitik uremik5, infeksi 4malaria5, dan -at kimia 4bisa ular5.

    Gang termasuk anemia normositik adalah#

    a. &nemia pasca perdarahan akut

     b. &nemia aplastik

    c. &nemia hemolitik didapat

    d. &nemia akibat penyakit kronik

  • 8/17/2019 skenario 4 sistemik

    12/26

    e. &nemia pada gagal ginjal kronik

    f. &nemia pada sindrom mielodisplastik

    g. &nemia pada keganasan hematologik

    2* %& 2 Manifestasi anemia tehada" n##a mulut dan mekanismen+a

    atogenesis anemia 4defisiensi besi5

    erdarahan menahun yang menyebabkan kehilangan besi atau kebutuhan besi

    yang meningkat akan dikompensasi tubuh sehingga cadangan besi makin

    menurun

  • 8/17/2019 skenario 4 sistemik

    13/26

    Aambar 2.). Distribusi !esi Dalam 7ubuh Dewasa 4sumber# &ndrews, 1. .,

    "EEE. Disorders of iron metabolism. 1 0ngl H (ed> 2*# "E*E)5.

    Hika cadangan besi menurun, keadaan ini disebut keseimbangan -at besi yang

    negatif, yaitu tahap deplesi besi 4iron depleted state5. Keadaan ini ditandai oleh

     penurunan kadar feritin serum, peningkatan absorbsi besi dalam usus, serta

     pengecatan besi dalam sumsum tulang negatif. &pabila kekurangan besi berlanjut

    terus maka cadangan besi menjadi kosong sama sekali, penyediaan besi untuk 

    eritropoesis berkurang sehingga menimbulkan gangguan pada bentuk eritrosit

    tetapi anemia secara klinis belum terjadi. Keadaan ini disebut sebagai iron

    deficient erythropoiesis. ada fase ini kelainan pertama yang dijumpai adalah

     peningkatan kadar free protophorphyrin atau -inc protophorphyrin dalam eritrosit.

    Saturasi transferin menurun dan kapasitas ikat besi total 4total iron binding

    capacity F 7I!5 meningkat, serta peningkatan reseptor transferin dalam serum.

    &pabila penurunan jumlah besi terus terjadi maka eritropoesis semakin terganggu

    sehingga kadar hemoglobin mulai menurun 47abel 2.25. &kibatnya timbul anemia

  • 8/17/2019 skenario 4 sistemik

    14/26

    hipokromik mikrositik, disebut sebagai anemia defisiensi besi 4iron deficiency

    anemia5.

    &trophic glossitis

    Depapilasi

  • 8/17/2019 skenario 4 sistemik

    15/26

     berperan dalam diferensiasi dan proliferasi sel 1K. Dimana keadaan defisiensi

     besi akan menurun kan peran sel limfosit, sel neutrofil dan sel 1K. Sel yang

    rentan infeksi tersebut apabila terpajan infeksi secara terusmenerus maka sel bisa

    mengalami deskuamsi dan menjadi atrofi.

    !urning sensation # +*C penderita anemia mengalami burning sensation pada

    mukosa oral. /al ini memiliki keterkaitan dengan adanya defisiensi nutrisi pada

    kasus atropik glositis yang dialami pasien anemia. ada penderita anemia, kondisi

    hipoksia pada tubuh membuat pasokan oksigen yang ada akan dialihkan pada

    organorgan ital, sehingga akan terjadi mekanisme hipoksia pada jaringan perifer 

    dan berdampak pada sistem saraf perifer pada mukosa oral. Inilah yang

    menyebabkan burning sensation yang dirasakan pasien.

    &ngular cheilitis

    Secara umum angular cheilitis mempunyai simtom utama bibir kering, rasa tidak 

    nyaman, adanya sisiksisik dan pembentukan fisur 4celah5 yang diikuti dengan

    rasa terbakar pada sudut mulut. Gang paling sering sebagai daerah eritema danudema yang berbentuk segitiga pada kedua komisura atau dapat berupa atropi,

    eritema, ulser, krusta dan pelepasan kulit sampai terjadi eksudasi yang berulang.

    eaksi jangka panjang, terjadi supurasi dan jaringan granulasi.3,"E

    ada angular cheilitis yang berhubungan dengan defisiensi nutrisi, lesi terjadi

     bilateral dan meluas beberapa milimeter dari sudut mulut pada mukosa pipi dan ke

    lateral pada kulit sirkumoral " "B mm. :esi angular cheilitis bersifat lembab

    disertai fisur yang tajam dan ertikal dari tepi ermillion bibir dan area kulit yang

     berdekatan. Secara klinis, epitel pada komisura terlihat mengerut dan sedikit luka.

    ada waktu mengerut, menjadi lebih jelas terlihat, membentuk satu atau beberapa

    fisur yang dalam, berulserasi tetapi tidak cenderung berdarah. 9alaupun dapat

    terbentuk krusta yang bernanah pada permukaan, fisur ini tidak melibatkan

     permukaan mukosa pada komisura di dalam mulut, tetapi berhenti pada

    mukokutan junction

  • 8/17/2019 skenario 4 sistemik

    16/26

    Sudut bibir merupakan salah satu jaringan yang hampir setiap saat bergerak, baik 

    tersenyum, tertawa, berbicara, menangis, sebagai perwujudan dari eskpresi kita.

    Sehingga membuat sudut bibir memerlukan nutrisi dan pasokan oksigen yang

    lebih banyak dari jaringan lain, misalnya bibir. ada penderita anemia dapat

    terjadi hipoksia pada jaringan ini sehingga akan berdampak pada keradangan di

     bagian sudut mulut.

    :ingual arises # )*C penderita anemia mengalami lingual arises

    Lerostomia # %E,3C penderita anemia mengalami 8erostomia

    Oral lichen planus # 33,3C penderita anemia mengalami oral lichen planus

    allor of mucosa # disebabkan karena oksigen di kapiler darah pada lamina propia

    menurun dan kadar /b yang rendah

    Dysphagia

    3* %& 3 Penatalaksanaan manifestasi al anemia beseta "emeiksaan

     "enun,an# 

    enatalaksanaan manifestasi anemia #

    Dalam setiap tindakan perawatan pada pasien anemia sebaiknya dilakukan

     pemeriksaan darah terlebih dahulu untuk mengetahui status pasien.

    7etapkan prosedur dental yang minimal, waspada terhapa perdarahan. /indari

    kemungkinan luka.

    &ntiseptik gel dapat digunakan untuk ulcer 

  • 8/17/2019 skenario 4 sistemik

    17/26

    Obat kumur yang disertasi anastesi topikal untuk mengurangi burning sensation

    7ransfusi selsel darah merah atau darah lengkap, jarang diperlukan dalam

     penanganan anemia defisiensi 6e, kecuali bila terdapat pula perdarahan, anemia

    yang sangat berat atau yang disertai infeksi yang dapat mempengaruhi respon

    terapi. Secara umum untuk penderita anemia berat dengan kadar /b

    &pabila terdapat defisiensi itamin !"2

    Sianokobalamin

    Dosis # "BB µg I( < hari selama *+ hari. bila ada perbaikan klinis dan ada respon

    retikulosit dalam " minggu, dosis diturunkan "BB µg I( selang sehari sebanyak +

    dosis, kemudian tiap 3 % hari selama 2 3 minggu 4dosis total ", 2 mg !"2

    dalam ) * minggu5. ada saat ini kelainan hematologis harus mencapai normal.

    Setelah kelainan hematologis normal, pada anemia pernisiosa diberikan

    sianokobalamin "BB µg I( < bulan seumur hidup

    /idroksokobalamin

    Diretensi dalam tubuh lebih baik daripada sianokobalamin. 2 hari setelah injeksi,

    hidroksokobalamin diretensi 3 kali lebih banyak daripada sianokobalamin.

    reparat # "BB µg

  • 8/17/2019 skenario 4 sistemik

    18/26

    terapi, megaloblast berkurang dan dalam 2% % jam maturasi eritrosit menjadi

    normoblastik.

    &pabila terjadi defisiensi asam folat, untuk mengisi cadangan folat dalam tubuh,

    diperlukan dosis " mg < hari selama 23 minggu, kemudian dosis pemeliharaan

    B,2) B,) mg < hari. Kontraindikasi pemberian asam folat adalah adanya

    defisiensi itamin !"2 yang tidak diterapi, karena akan memperburuk gejala

    neurologis.

    emeriksaan penunjang &nemia

     

    Mntuk mengetahui penyebab anemia, harus dilakukan pendekatan diasnotik secara

     bertahap dengan mengumpulkan data klinis, pemeriksaan fisik dan laboratorium.

    erlu ditekankan bahwa anemia sebenarnya adalah bukan penyakit tetapi suatu

    keadaan yang ditandai dengan menurunnya kadar hemoglobin 4 /b5 dibawah

    normal 4 Indriawati, 2BB25.

    Dasar pemikiran kadar /b adalah frekuensi khusus /b. 6ungsi khusus dari /b

    adalah kemampuanya mengangkut oksigen dengan lemah dan reersible. Oksigen

    ini tidak berikatan dengan besi fero yang beralensi koordinasi dari atom besi.

    Setiap molekul mengandung % hem, sehingga " molekul /b terdiri dari % atom

     besi dan dapat mengikat % molekul oksigen. Hadi dasar penentuan kadar /b dalam

    darah meliputi# 4"5 menentukan ml O2 yang dapat diikat oleh /b 4 ".3% ml O2

    dapat diikat oleh " gram /b5. 425 menentukan banyaknya O2 yang dapat diikat

    oleh /b 4 ",3% ml O2 dapat diikat oleh " gram /b 5. 435 membandingkan

    intensitas warna /b atau deriariat dengan suatu standart yang lebih terperinci

    secara kalorimetris 4 Indriawati, 2BB25.

    emeriksaaan kadar /b dilapangan umumnya menggunakan 3 metode yaitu #

    kertas saring 4 talNuist 5 sahli dan /emocue. 7etapi metode umum yang

    direkomendasikan untuk digunakan pada surei prealensi anemia pada populasi

  • 8/17/2019 skenario 4 sistemik

    19/26

    adalah haemogloblinometri dengan metode cyanmetheglobin dilaboratorium dan

    sistem hemocue 4 M1I06, M1M, 9/O, 2BB" dalam indriawati 2BB25.

    Kriteria diagnosis &D! menurut 9/O dan :an-kowsky#"*

    ". Kadar /b kurang dari normal sesuai usia

    2. Konsentrasi /b eritrosit ratarata ; 3"C 41ormal # 32 3) C5

    3. Kadar 6e serum ; )B Mg

  • 8/17/2019 skenario 4 sistemik

    20/26

    0ritrosit 4ed !lood ell < !5

    Indeks 0ritrosit 4($, (/, (/5

    :aju 0ndap Darah atau 0rithrocyte Sedimentation ate 40S5

    /itung Henis :eukosit 4Diff ount5

    latelet Disribution 9idth 4D95

    ed ell Distribution 9idth 4D95

    emeriksaan Darah :engkap biasanya disarankan kepada setiap pasien yang

    datang ke suatu umah Sakit yang disertai dengan suatu gejala klinis, dan jika

    didapatkan hasil yang diluar nilai normal biasanya dilakukan pemeriksaan

    lanjutan yang lebih spesifik terhadap gangguan tersebut, sehingga diagnosa dan

    terapi yang tepat bisa segera dilakukan. :amanya waktu yang dibutuhkan suatu

    laboratorium untuk melakukan pemeriksaan ini berkisar maksimal 2 jam.

    /emoglobin

    /emoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai

    media transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa

    karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan -at besi yang

    terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah.

    Dalam menentukan normal atau tidaknya kadar hemoglobin seseorang kita harus

    memperhatikan faktor umur, walaupun hal ini berbedabeda di tiap laboratorium

    klinik, yaitu #

    !ayi baru lahir # "+22 gram

  • 8/17/2019 skenario 4 sistemik

    21/26

    Mmur " bulan # """) gram

  • 8/17/2019 skenario 4 sistemik

    22/26

    :eukosit 49hite !lood ell < 9!5

    :eukosit merupakan komponen darah yang berperanan dalam memerangi infeksi

    yang disebabkan oleh irus, bakteri, ataupun proses metabolik toksin, dll.

     1ilai normal leukosit berkisar %.BBB "B.BBB sel

  • 8/17/2019 skenario 4 sistemik

    23/26

    0ritrosit 4ed !lood ell < !5

    0ritrosit atau sel darah merah merupakan komponen darah yang paling banyak,

    dan berfungsi sebagai pengangkut < pembawa oksigen dari paruparu untuk 

    diedarkan ke seluruh tubuh dan membawa kardondioksida dari seluruh tubuh ke

     paruparu.1ilai normal eritrosit pada pria berkisar %,+ juta *," juta sel

  • 8/17/2019 skenario 4 sistemik

    24/26

      0ritrosit

      1ilai normal F 2+3" pg

    (/ 4(ean orpuscular /emoglobin oncentration5 atau Konsentrasi

    /emoglobin 0ritrosit atarata 4K/05, yaitu kadar hemoglobin yang didapt per 

    eritrosit, dinyatakan dengan persen 4C5 4satuan yang lebih tepat adalah gr

  • 8/17/2019 skenario 4 sistemik

    25/26

    /itung Henis :eukosit 4Diff ount5

    /itung jenis leukosit digunakan untuk mengetahui jumlah berbagai jenis leukosit.

    7erdapat lima jenis leukosit, yang masingmasingnya memiliki fungsi yang

    khusus dalam melawan patogen. Selsel itu adalah neutrofil, limfosit, monosit,

    eosinofil, dan basofil. /asil hitung jenis leukosit memberikan informasi yang

    lebih spesifik mengenai infeksi dan proses penyakit. /itung jenis leukosit hanya

    menunjukkan jumlah relatif dari masingmasing jenis sel. Mntuk mendapatkan

     jumlah absolut dari masingmasing jenis sel maka nilai relatif 4C5 dikalikan

     jumlah leukosit total dan hasilnya dinyatakan dalam sel

  • 8/17/2019 skenario 4 sistemik

    26/26

    D&67& MS7&K&

     1urahmad, Gudi. 2B"". emeriksaan darah lengkap. &nalisis laboratorium

    kesehatan

    &.$ /offbrand dan H.0 ettit. "E3. /aematologi 0d 2. Hakarta# 0A

    9ulan, &rum. &nemia pada remaja. epository Mniersitas (uhammadiyah

    Semarang. Semarang

    ahmandase. &nemia pada anak. epository Mniersitas (uhammadiyah

    Semarang. Semarang

    &lamanda, 0lsa. 2B"3. &nemia # kandungan -at besi dalam &SI. Semarang #

    epository Mniersitas Diponegoro

    Syahputra, (uhammad. 2B"%. &nemia pada kehamilan. epository Mniersitas

    Sumatra Mtara

    Hournal of the formosan medical association. $ol ""3. 6eb 2B"%. Oral

    manifestations and blood profile i patients with iron deficiency anemiaP