7.kelainan metabolik sistemik
TRANSCRIPT
Kelainan Metabolik Sistemik
1. Gangguan metabolisme karbohidrat
2. Gangguan metabolisme protein
3. Gangguan metabolisme lemak
Gangguan metabolisme karbohidrat
1. Hipoglikemia
2. Penimbunan glikogen
3. Diabetes Melitus ( DM )
Hipoglikemia
• Kadar glukosa dalam darah < normal• Ditemukan pada :
1. Pemakaian insulin >>
2. Pengobatan shock hipoglikemik pada psikosis
3. Pembentukan insulin >>
4. Penyakit Von Gierke
5. Hipopituitarisme
6. Hipoadrenalisme
7. Cirrhosis hepatis
8. Hepatoma
Hipoglikemia
• Glukosa gangguan saraf : * otak degenerasi sel ganglion
* saraf tepi degenerasi axon
trombosis pada pembuluh darah kecil seluruh tubuh terutama
Susunan Saraf Pusat
Penimbunan Glikogen (Glycogen storage disease)
• Jarang dijumpai• Penimbunan terjadi pada :
• Hati, ginjal, jantung dan otot bergaris
• Dibagi atas 3 jenis :1. Penyakit Von Gierke
2. Glycogenosis generalisata
3. Sindroma Mc Ardle
• Perbedaan ketiganya berdasarkan atas sifat biokimiawi yang berbeda-beda
Penyakit Von Gierke
• Paling sering dijumpai
• Disertai dengan penimbunan glikogen pada hati dan ginjal
• Terjadi kekukarangan enzim glukosa-6-phosphatase glukosa-6-phosphat tidak dapat diubah menjadi glukosa terjadi penumpukan glikogen
Glycogenosis generalisata
• Penimbunan glikogen pada jantung dan otot rangka
• Secara biokimiawi lokalisasi kesalahan belum diketahui
Sindroma Mc Ardle
• Penimbunan glikogen pada seluruh tubuh, jantung yang paling ringan
• Tidak dijumpai phosphorilase pada otot-otot sehingga tubuh tidak sanggup memobilisasi glikogen pada otot
• Bersifat herediter
Makroskopis
• Walaupun sifat kelainannya berbeda, tetap memberikan gambaran makroskopis yang sama
• Organ membesar, pucat dan keras• Pada hati : vakuol berisi glikogen di dalam
sitoplasma dan inti• Pada ginjal : glikogen dijumpai pada epitel tubulus
proksimal dan distal• Pada otot jantung & otot rangka : serabut otot
membesar dengan vakuol-vakuol halus
Klinik
• Bila dijumpai pada bayi kematian sebelum usia dewasa
• Kasus klasik :• Pertumbuhan terganggu• Kurus• Perut membesar disebabkan oleh hepatorenomegali• Kejang-kejang• Koma hipoglikemik
• Pada glycogenosis jantung :• Terjadi kesukaran makan dan perkembangan• Kesukaran bernafas & gangguan jantung• Kematian disebabkan oleh gangguan jantung & infeksi
Diabetes Mellitus( DM )
• Merupakan penyakit menahun yang berhubungan dengan gangguan metabolisme karbohidrat
• Dasarnya : Defisiensi atau gangguan faal Insulin• Disertai hiperglikemia dan glikosuria dan gangguan
sekunder dalam metabolisme protein dan lemak• Paling banyak menyebabkan kematian• Insiden :
• Usia 50- 60 tahun > 40 tahun• Pria : wanita = 2 : 3• Bersifat herediter (resesif autosomal)
Diabetes Mellitus( DM )
• Etiologi :• Defisiensi insulin dari pankreas, relatif atau absolut
• Berhubungan hormon pertumbuhan (Growth hormone) dari hipofise dan hormon steroid dari kelenjar adrenal
• Timbulnya DM bila terjadi ketidak seimbangan ketiga kelenjar tersebut.
• Organ yang berperan :• Pankreas
• Hipofise
• Kelenjar adrenal
Pankreas
• Insulin dihasilkan oleh sel-sel beta sedangkan sel alpha menghasilkan glukagon
• Glukagon bersifat hiperglikemik dan glikogenolitik anti-insulin
• Cara kerja insulin : ada 2 teori :1. Teori Levine : mentransfer glukosa melalui membran sel
otot rangka dan sel yang lain
2. Teori lain : fosforilasiglukosa dalam sel (terutama sel hati) glukosa-6-fosfat
Hipofise
• Bagian anterior hipofise menghasilkan hormon pertumbuhan (growth hormone) yang bersifat diabetogenik dengan menghambat enzim Hexokinase ( hexokinase inhibitor ) dalam proses fosforilasi
• Pada hiperaktif hipofise DM
Kelenjar adrenal
• Hormon steroid yang dihasil kan oleh kortex adrenal glukoneogenesis ( perubahan protein karbohidrat )
• Glukoneogenesis yang terus menerus merangsang sel-sel beta pankreas bekerja lebih keras untuk menghasilkan insulin sel-sel beta rusak defisiensi insulin DM
Epidemiologi
• Sejak 1967 jumlah penderita DM meningkat
• Biasanya dijumpai di daerah urban dengan sosio ekonomi tinggi
• Usia penderita > 40 tahun
• Bila terjadi pada anak-anak atau usia muda disebut : DIABETES JUVENILIS
Patologi
• Perubahan patologik bisa dijumpai pada berbagai organ :
• Pankreas• Pembuluh darah• Mata• Ginjal• Kulit• Susunan saraf• hati
Pankreas
• Sel-sel beta berkurang
• Morfologi :• Hialinisasi
• Fibrosis
• Vakuolisasi hidrofik
• Sebukan limfosit
• Nekrosis supuratif akut
• Granulasi sel-sel beta
Pembuluh darah
• Terjadi arteriosklerosis yang merata
• Paling sering terjadi pada :• Aorta
• A. coronaria
• A. renali
• Retina
Mata
• Terjadi Retinitis diabetik :• Perdarahan kecil-kecil tidak teratur (punctate
hemorrhages) disertai pelebaran pembuluh darah retina.
• Pelebaran pembuluh darah dab berkelok-kelok stasis aliran diapedesis
• Sklerosis arteriol-arteriol di retina “ Silver Wire Effect “
Ginjal
• Dibicarakan pada penyakit ginjal ( Diabetic Nephropathy )
Kulit
• Terjadi penimbunan lipid pada dermis di dalam makrofag disebut : Xanthoma Diabeticorum
Susunan saraf
• Terjadi Demyelinisasi dan fibrosis pada saraf tepi dan medulla spinalis
• Sering terjadi disfungsi saraf tanpa kelainan anatomis
Hati
• Terjadi perlemakan dan infiltrasi glikogen
• Perlemakan hepatomegali
Gambaran klinik
• Gejala sangat bervariasi
• Dapat timbul perlahan, berlangsung lama
• Bisa asimptomatik
• Bisa timbul mendadak dengan gejala-gejala yang berat
Klinik
• Gejala klasik :• Polyphagia• Polydipsia• Polyuria
• Gejala lain :• Berat badan • Lemah• Mudah infeksi pada kulit• Pruritus• Perubahan pada retina• Neuritis diabetik
Klinik
• Kematian disebabkan oleh :• Infeksi saluran pernafasan
• Koma
• Infark miokardium
• Payah ginjal
• Gangren
Diagnosa
1. Gejala klinik
2. Laboratorium
Kriteria diagnostik
• Bila ada gejala :• Periksa kadar gula darah acak dan puasa
• Bila ada gejala, tapi nilai meragukan periksa kadar gula 2 jam setelah minum 75 gram glukosa setelah puasa semalam
• Bila tanpa gejala, periksa kadar gula darah acak, puasa & 1 jam/2 jam postprandial (setelah makan)
Komplikasi
• Akibat hiperglikemia menahun lemak dimobilisasi sebagai sumber tenaga menghasilkan benda-benda keton acidosis
• Mobilisasi lemak lipaemia dan kolesterolemia gangguan vaskuler
Pengobatan
1. Diet
2. Latihan (exercise)
3. Obat anti diabetik oral
4. Insulin
Diet
Prinsip 3 J :1. Jumlah kalori sesuai dengan ketentuan dokter
2. Jadwal makan harus sesuai dengan daftar
3. Jenis makanan harus diperhatikan (pantang gula dan makanan manis)
Prognose
• Penderita dewasa dengan pengibatan & pengelolaan yang baik prognose baik
• Juvenilis diabetes prognosis kurang baik
Gangguan metabolisme protein
1. Defisiensi protein
2. Hipoproteinemia
3. Gangguan metabolisme protein :• Artritis pirai (Gout arthritis)
• Endapan asam urat pada ginjal
Defisiensi protein
• In take • Akan terjadi gangguan pada :
• Pertumbuhan
• Pemeliharaan jaringan
• Pembentukan antibodi & protein serum
• Menyebabkan kekurangan faktor lipotropik
Hipoproteinemia
• Disebabkan oleh :1. Ekskresi protein serum pada urin berlebihan pada
penyakit ginjal
2. Pembentukan albumin terganggu pada penyakit hati
3. Absorpsi albumin terganggu pada akibat kelaparan atau penyakit usus
• Akibat hipoproteinemia tekanan osmotik darah edema
Artritis Pirai (AP) = Gouthy Arthritis
• Adalah suatu proses radang yang terjadi karena endapan (deposit) kristal as. Urat pada jaringan sekitar sendi ( tofus/tofi )
• Epidemiologi :• Kadar as. Urat sangat bervariasi pada seseorang• Tdk semua hiperurisemia akan menderita AP • Kadar as. Urat darah bergantung pada faktor-faktor :
» Kadar purin dalam makanan» Faal ginjal» Volume urin per hari» Obat-obat diuretik/analgetik
Patogenesis, ada beberapa fase :
1. Presipitasi kristal monosodium urat• Merupakan proses awal• Endapan terjadi pd tulang rawan, sinovium, bursa & tendon
2. Respon lekosit• Fagositosis kristal
3. Fagositosis 4. Kerusakan lisosom
• Pelepasan enzim kedalam sitoplasma kematian sel PMN
5. Kerusakan sel & jaringan• Enzim terlepas ke dalam cairan sinovial respon radang
kerusakan jaringan
Klasifikasi hiperurisemia
• Konsentrasi as. Urat ditentukan oleh :• Sintesa • Destruksi • Eksresi
• Klasifikasi :1. Hiperurisemia Primer :
• 90 % karena ekskresi • 10 % karena sintesa • Bersifat kongenital
2. Hiperurisemia sekunder :» Biosintesa » Ekskresi
Gejala klinis
1. Hiperurisemia Asimptomatis :• As. Urat darah tanpa gejala arthritis, tofus atau batu urat
2. Arthritis Pirai Akut :• Sebagian besar jenis primer• 5 – 10 % jenis sekunder• 85 – 90 % monoartikuler• 50 % pada persendian : metatarso-falangeal• Gejala :
» Nyeri hebat» Bengkak, merah, panas» Bisa terjadi pada bahu, pinggul, tulang belakang, dll
Diagnosis • Berdasarkan kriteria :
American Rheumatism Association ( ARA )A. Terdapat kristal urat dalam cairan sendi atau TofusB. Bila ditemukan 6 dari 12 gejala berikut :
1. Radang maksimum 1 hari2. Serangan arthritis akut > 1 kali3. Arthritis mono artikuler 4. Sendi yang terkena kemerahan5. Bengkak & sakit pada sendi metatarso-falangeal I6. Serangan sendi metatarso-falangeal unilateral7. Serangan sendi tarsal uniletaeral8. Ada Tofus9. Hiperurisemua10. Pd Foto-X tampak krista subkortikal tanpa erosi11. Pd Foto-X tampak pembengkakan sendi asimetris12. Kultur bakteri cairan sendi (-)
Tophus
Tophus
Tophus
Tophus
Tophus
Tophus
Tophus
Tophus
Tophus
Endapan as. Urat pada ginjal
• Endapan pada ujung piramid ginjal bisa ditemukan pada :
• Bayi• Penderita lekemia & polisitemia
• Kerusakan ginjal bisa berupa :• Infark asam urat• Endapan pada tubulus colligens batu urat• Endapan pada epitel tubulus dan jaringan
peritubulus
Prognosis
• Bisa dianggap hanya suatu gejala, bukan suatu penyakit
• Jarang menyebabkan kematian
• Bila bersamaan dengan penyakit lain mortalitas tinggi
Gangguan metabolisme lemak
1. Obesitas
2. Defisiensi lemak
3. Penimbunan abnormal
4. Hiperlipidemia
5. Penyakit Weber - Christian
Obesitas
• Gangguan kompleks berupa bertambahnya berat badan > 10 % diatas normal akibat deposit lemak secara umum pada tubuh
• Lemak tertimbun pada jaringan subkutis, retroperitoneum, peritoneum dan omentum
• Penyebab : • Intake kalori > yang dibutuhkan
• Pada hipopituitarisme, hipotiroidisme hipometabolisme kalori yg dibutuhkan BB
Obesitas
• Jenis-jenis :• O. Hipertrofik :
» Sel lemak membesar, sedangkan jumlahnya tetap» Berat badan mudah duturunkan
• O. Hiperplastik – Hipertrofik :» Sel lemak membesar dan jumlahnya bertambah» Dimulai sejak kanak-kanak» Berat badan sulit diturunkan
• Penimbunan lemak dapat juga menyebabkan nodul mirip tumor dengan nyeri tekan (= Adiposis Dolorosa = Penyakit Dercum )
Defisiensi lemak
• Terjadi pada :• Kelaparan ( starvation )• Malabsorption seperti pada :
» Penyakit Celiac» Sprue» Penyakit Whipple disertai juga defisiensi protein,
karbohidrat dan vitamin
• Defisiensi lemak mobilisasi lemak vakuol (-) sel mengecil menyerupai sel lemak fetal Fetalization of fat
Defisiensi lemak
• Lemak hilang cairan interstisial disebut Stadium “ Serous Atrophy of Fat “
• Pada keadaan gizi buruk kehilangan lemak juga terjadi pada epikardium, periintestinal dan mesenterium.
• Akibat kehilangan lemak organ tubuh mengecil
Penimbunan abnormal
• Penimbunan biasanya terjadi pada susunan Retikulo Endotelial :
• Limpa
• Hati
• Kelenjar limfe
• Tulang
• Penyakit-penyakit :• Hand-Schüller Christian
• Niemann – Pick
• Gaucher
Penimbunan abnormal
• Gejala-gejala berupa perubahan yang terjadi pada organ-organ : limpa, hati, kelenjar limfe dan tulang
• Penyebab :• Hand-Schüller Christian berhubungan dengan radang• Niemann – Pick & Gaucher disebabkan oleh
perubahan dalam metabolisme kompleks lipid tertentu
Hiperlipemia • Gangguan metabolisme lemak kadar lipid darah total &
kolesterol • Bisa dijumpai pada :
• DM yg tidak diobati• Hipotiroidisme• Nephrosis lipoid• Penyakit hati : cirrhosis biliaris xanthomatosa
• Gejala :• Penimbunan lemak pada :
» Dinding pembuluh darah arteri arteriosklerosis» Sel hati» Epitel tubulus ginjal» Sel retikuloendotelial
• Pada subcutis Xanthoma ; penumpukan sel xanthom yang menyerupai tumor
Penyakit Weber - Christian• Merupakan panniculitis non-supuratif fokal dengan sarang-
sarang nekrosis aseptik pada jaringan lemak• Bisa dijumpai pada subcutis dinding perut akhirnya bersifat
umum (menyeluruh)• Penyebab belum diketahui dengan pasti, kemungkinan :
• Karena kelainan metabolik• Radang
• Mikroskopis :• Sarang-sarang nekrosis lemak• Makrofag berisi lemak• Sel-sel datia• Pembuluh darah reaksi radang (sebukan PMN, limfosit dan sel plasma)• Bila kronis fibrosis dan jaringan parut