11. bab ii - copy.docx

Upload: nico-aspranta

Post on 05-Jul-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx

    1/21

  • 8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx

    2/21

    -!

    a. Informatif

    ujuannya ringkasan ini adalah untuk menyatakan informasiinformasi

     penting yang terdapat pada dokumen asal.

    b. Indicatif 

    ujuannya ringkasan ini adalah untuk dijadikan referensi yang membantu

     pembaca mengetahui isi dari teks daripada membaca keseluruhan teks yang

    ada. /ingkasan ini meliputi topik dari teks asal.

    c. Evaluatif 

    0aitu melibatkan pembuatan sebuah pertimbangan pada teks asal, seperti

    suatu tinjauan ulang atau opini.

    d. User-Focused 

    0aitu ringkasan yang dibuat berdasarkan topik yang dipilih oleh user, sering

    yang merupakan jawaban dari &uery yang dimiliki oleh user.e. Generic

    0aitu sifatnya lebih umum dan berdasarkan pada teks aslinya.

     f. Single Document

    1okumen tunggal  single document $ yaitu ringkasan yang dihasilkan

    merupakan ringkasan dari satu dokumen.

     g. Multi Document 

    Pada peringkasan multi document , ringkasan merupakan hasil ringkasan dari

     banyak dokumen.

    2.1." Rasio #ompresi

    /asio kompresi compression rate$ pada suatu ringkasan berfungsi untuk 

    menentukan persentase batas panjang ringkasan yang akan ditampilkan

    Musta&hfiri, !"''$.

    2.1.$ Pen%ekatan Peringkas Teks

    Menurut 2aman dan 3inarko !"''$ yang merujuk kepada 4assel !""5$

    terdapat ! pendekatan peringkas teks, yaitu%a. 6kstraksi extractive summary$. Pada teknik ekstraksi, sistem menyalin unit-

    unit teks yang dianggap paling penting dari teks sumber menjadi ringkasan.

    7nit-unit teks yang disalin dapat berupa klausa utama, kalimat utama, atau

     paragraf utama tanpa ada penambahkan kalimat-kalimat baru yang tidak 

    terdapat pada dokumen aslinya.

     b. Abstraksi abstractive summary. eknik abstraksi menggunakan metode

    linguistik untuk memeriksa dan menafsirkan teks dokumen menjadi

    ringkasan. /ingkasan teks tersebut dihasilkan dengan cara menambahkan

  • 8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx

    3/21

    -8

    kalimat-kalimat baru yang merepresentasikan intisari teks sumber ke dalam

     bentuk yang berbeda dengan kalimat-kalimat yang ada pada teks sumber.

    2.1.& Artike'

    Artikel adalah tulisan lengkap yang dimuat dalam surat kabar atau majalah

    yang mempunyai judul, pendahuluan, penyajian masalah, pembahasan dan

     penutup 9emi, '++#$. 1alam Kamus :esar :ahasa ndonesia 1epartemen

    Pendidikan ;asional :alai Pustaka !""

  • 8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx

    4/21

    -5

    itu prefi, sufi, maupun gabungan antara prefi dan sufi confi$, menjadi

     bentuk kata dasarnya. 9temming pada penelitian ini menggunakan Algoritma

     ;a*ief dan Adriani. Menurut Andita !"'"$ menyatakan bahwa algoritma

    stemming ;a*ief dan Adriani '++B$ dikembangkan berdasarkan aturan

    morfologi :ahasa ndonesia yang mengelompokkan imbuhan menjadi awalan

    prefi$, sisipan infi$, akhiran suffi$ dan gabungan awalan-akhiran

    confies$. Algoritma ini menggunakan kamus kata dasar dan mendukung

    recoding, yakni penyusunan kembali kata-kata yang mengalami proses

    stemming berlebih Andita, !"'"$.

    Algoritma stemmer yang diperkenalkan ;a*ief dan Adriani didefinisikan

    sebagai berikut Andita, !"'"$%'. 1i awal proses stemming dan setiap langkah yang selanjutnya dilakukan,

    lakukan pengecekan hasil proses stemming kata yang di-input-kan pada

    langkah tersebut ke kamus kata dasar. Jika kata ditemukan, berarti kata

    tersebut sudah berbentuk kata dasar dan proses stemming dihentikan. Jika

    tidak ditemukan, maka langkah selanjutnya dilakukan.

    !. 4ilangkan nflection 9uffies =-lah>, =-kah>, =-ku>, =-mu>, atau =-nya>$.

    Jika berupa particles =-lah>, =-kah>, =-tah> atau =-pun>$ maka langkah ini

    diulangi lagi untuk menghapus PossesiCe Pronouns =-ku>, =-mu>, atau

    =nya>$, jika ada.

    8. 4apus 1eriCation 9uffies =-i>, =-an> atau =-kan>$. Jika kata ditemukan

    di kamus, maka algoritma berhenti. Jika tidak maka ke langkah 8a.

    a. Jika =-an> telah dihapus dan huruf terakhir dari kata tersebut adalah =-

    k>, maka =-k> juga ikut dihapus. Jika kata tersebut ditemukan dalam

    kamus maka algoritma berhenti. Jika tidak ditemukan maka lakukan

    langkah 8b.

     b. Akhiran yang dihapus =-i>, =-an> atau =-kan>$ dikembalikan, lanjutke langkah 5

    5. 4ilangkan deriCation prefies.

    a. Dangkah 5 berhenti jika %

    i. erjadi kombinasi awalan dan akhiran yang terlarang.

    ii. Awalan yang dideteksi saat ini sama dengan awalan yang

    dihilangkan sebelumnya.

    iii. iga awalan telah dihilangkan.

     b. dentifikasikan tipe awalan dan hilangkan. Awalan terdiri dari dua

    tipe%

  • 8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx

    5/21

    -#

    i. 9tandar =di->, =ke->, =se->$ yang dapat langsung dihilangkan

    dari kata.

    ii. Kompleks =me->, =be->, =pe>, =te->$ adalah tipe-tipe awalan

    yang dapat bermorfologi sesuai kata dasar yang mengikutinya.

    Eleh karena itu, gunakan aturan pada abel !.' untuk 

    mendapatkan hasil pemenggalan yang tepat.

    c. )ari kata yang telah dihilangkan awalannya ini di dalam kamus kata

    dasar. Apabila tidak ditemukan, maka langkah 5 diulangi kembali.

    Apabila ditemukan, maka keseluruhan proses dihentikan.

    #. Apabila setelah langkah 5 kata dasar masih belum ditemukan, maka

     proses recoding dilakukan dengan mengacu pada aturan pada abel !.'.

    /ecoding dilakukan dengan menambahkan karakter recoding di awal kata

    yang dipenggal. Pada abel !.', karakter recoding adalah huruf kecil

    setelah tanda hubung F- $ dan terkadang berada sebelum tanda kurung.‟

    9ebagai contoh, kata =menangkap> aturan '#$, setelah dipenggal menjadi

    =nangkap>. Karena tidak Calid, maka recoding dilakukan dan

    menghasilkan kata =tangkap>.

    B. Jika semua langkah gagal, maka input kata yang diuji pada algoritma ini

    dianggap sebagai kata dasar.

    Tabe' 2.1 AT*RAN PE+EN,,ALAN A-ALAN STE++ER NAIE/ DAN ADRIANI

    Atura

    n(ormat Kata Pemenggalan

    ' berGH ber-GHI be-rGH

    ! ber)APH ber-)APH dimana )@>r> P@>er>

    8 ber)AerGH ber-)aerGHdimana )@=r>

    5 belajar bel-ajar  

    # be)'er)!H be-)'er)!Hdimana )'@L=r>I>l>

    B terGH ter-GHI te-rGHN ter)erGH ter-)erGH dimana )@>r>

    < ter)PH ter-)PHdimana )@>r> dan P@>er>

    + te)'er)!H te-)'er)!H dimana )@>r>

    '" meLlIrIwIyGH me-LlIrIwIyGH

    '' memLbIfIC... mem-LbIfICH

    '! mempeLrIl... mem-peH

    '8 memLrGIG... me-mLrGIG... I me-pLrGIG...

    '5 menLcIdIjI*... men-LcIdIjI*...

    '# menG... me-nG... I me-tG

    'B mengLgIhI&... meng-LgIhI&...

  • 8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx

    6/21

    -B

    'N mengG... meng-G... Imeng-kG...

    '< menyG... meny-sGH

    '+ mempG... mem-pG... dimana G@Fe‟

    !" peLwIyG... pe-LwIyG...

    !' perG... per-G... I pe-rG...!! per)AP per-)AP... dimana )@ r danP@ er  ‟ ‟ ‟ ‟

    !8 per)AerG... per-)AerG... dimana )@ r  ‟ ‟

    !5 pemLbIfIG... pem-LbIfIG...

    !# pemLrGIG... pe-mLrGIG... I pe-pLrGIG...

    !B penLcIdIjI*.. pen-LcIdIjI*...

    !N penG... pe-nG... I pe-tGH

    !< pengLgIhI&... peng-LgIhI&...

    !+ pengG... peng-G... I peng-kG...

    8" penyG... peny-sGH

    8' pelG...  pe-lG... kecuali =pelajar> yang menghasilkan=ajar>

    8! pe)erG... per-erG... dimana )@LrIwIyIlImIn

    88 pe)PH pe-)P... dimana )@LrIwIyIlImIn dan P@ er  ‟ ‟

    Keterangan simbol huruf %

    ) % huruf konsonan

    G % huruf Cokal

    A % huruf Cokal atau konsonan P% partikel atau fragmen dari suatu kata,

    misalnya =er>e. Pemecahan Kata%o"eni#ing $

    %o"eni#ing adalah proses pemotongan string input berdasarkan tiap kata yang

    menyusunnya. Pemecahan kalimat menjadi kata-kata tunggal dilakukan

    dengan men-scan kalimat dengan pemisah delimiter $ !&ite space spasi, tab,

    dan ne!line$ Musta&hfiri, !"''$.

    2. Proses Peringkasan Teks

    9ecara umum terdapat tiga tahapan dalam proses peringkasan teks, yaitu

    sebagai berikut Musta&hfiri, !"''$%a. %opic Identification

    ahapan ini meliputi identifikasi faktor yang sangat penting tentang apa yang

    dibicarakan dala teks tersebut. Ada beberapa teknik untuk melakukannya,

    diantaranya%

    '$ 1alam beberapa tipe teks, informasi penting terdapat dalam bagian

     bagian tertentu dalam teks tersebut, seperti dalam judul, kalimat pertama,

    kalimat terakhir dan lain sebagainya.

    !$ :eberapa kata atau frase mengidentifikasi intisari dari suatu teks.

  • 8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx

    7/21

    -N

    8$ :eberapa kata cenderung muncul lebih. ni dijadikan faktor penentu topik 

    dari suatu teks '!ord fre(uency.

    5$ Ada juga topik diidentifikasi dari jumlah pengertiannya atau makna

    dibandingkan kata.b. Interpretation

    nterpretasi peringkas yang ekstraktif berdasarkan pada metode yang

    digunakan, 6kstraksi merupakan pemilihan terhadap beberapa kalimat yang

    dianggap paling penting dari sebuah dokumen.

    c. Generating 

    ahapan ini adalah pembangkitan atau pembentukan hasil akhir. erdiri dari

     penggabungan frase, pencetakan kata atau frase dan pembangkitan kalimat.

    erdapat beberapa metode yang dapat digunakan, diantaranya %

    '$ 6traction, hasil akhir berisi kalimat atau frase yang dihasilkan setelah

    semua tahap proses pada tet summari*ation selesai dilakukan.

    !$ opic list, hasil akhir berisi kata-kata yang sering muncul atau

     penggabungan pengertian yang telah diinterpretasi.

    2." A'goritma T/0ID/

    Metode %erm Fre(uency - Inverse Document Fre(uency (-1($

    merupakan suatu cara untuk memperoleh pembobotan berdasarkan jumlah

    kemunculan suatu kata term$ dalam sebuah dokumen term fre(uency tf$ dan

     jumlah kemunculan term dalam koleksi dokumen inverse document fre(uency

    idf$ Musta&hfiri, !"''$. ;ilai idf sebuah kata term$ dapat dihitung

    menggunakan persamaan sebagai berikut%

     IDF =log N 

    df  !.'$

     ; adalah jumlah dokumen yang berisi term t$ dan df adalah jumlah

    kemunculan kata term$ terhadap ;. Adapun rumus yang digunakan untuk 

    menghitung bobot 3$ masing-masing dokumen, yaitu%

    W dt =TF dt ∗ IDF t  !.!$

    #eterangan

    d kalimat ked

    t kata term$ ket

  • 8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx

    8/21

    -<

    ( term fre(uency O frekuensi kata

    3 bobot kalimat ked terhadap kata term$ ket

    1(  Inverse Document Fre(uency

    2.$ Teori /u34rina'%i munir5

    eori himpunan logika samar dikembangkan oleh Prof. Dofti 2adeh pada

    tahun '+B#. 2adeh berpendapat bahwa logika benar dan salah dalam logika

    konCensional tidak dapat mengatasi masalah gradasi yang berada pada dunia

    nyata. 7ntuk mengatasi masalah gradasi yang tidak terhingga tersebut, 2adeh

    mengembangkan sebuah himpunan fu**y. idak seperti logika boolean, logika

    fu**y mempunyai nilai yang kontinue. 9amar dinyatakan dalam derajat dari suatukeanggotaan dan derajat dari kebenaran. Eleh sebab itu sesuatu dapat dikatakan

    sebagian benar dan sebagian salah pada waktu yang sama.usu$

    1alam teori logika fu**y dikenal himpunan fu**y fu**y set$ yang

    merupakan pengelompokan sesuatu berdasarkan Caribel bahasa, yang dinyatakan

    dalam fungsi keanggotaan. 1i dalam semester pembicaraan 7, fungsi keanggotaan

    dari suatu himpunan tersebut bernilai antara "." sampai dengan '.". Jika A,

    hikpunan fu**y, A% fungsi keanggotaan dan Q% semesta, maka fungsi

    keanggotaan daam suatu himpunan fu**y dapat dinyatakan dengan%

     A= { x , μA ( x ) )∨ x∈ X } !.8$

    (ungssi keanggotaan suatu himpunan fu**y dapat ditentukan dengan fungsi

    segitiga, trapesium atau fungsi Rauss.

    2.& #0+eans 6'ustering

     )-Means $lustering merupakan salah satu metode data clustering non

    &irar"i yang berusaha mempartisi data yang ada ke dalam bentuk satu atau lebih

    cluster Okelompok Agusta, !""N$.

    Metode ini mempartisi data ke dalam cluster O kelompok sehingga data

    yang memiliki karakteristik yang sama dikelompokkan ke dalam satu cluster yang

    sama dan data yang mempunyai karakteristik yang berbeda dikelompokkan ke

    dalam kelompok yang lain Agusta, !""N$. Adapun tujuan dari data clustering ini

    adalah untuk meminimalisasikan ob*ective function yang diset dalam proses

    clustering , yang pada umumnya berusaha meminimalisasikan Cariasi di dalam

  • 8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx

    9/21

    -+

    suatu cluster dan memaksimalisasikan Cariasi antar cluster Agusta, !""N$.

    Manfaat $lustering adalah sebagai dentifikasi +b*ect  ,ecognition$ misalnya

    dalam bidang  Image rocessing , $omputer ision atau robot vision. 9elain itu

    adalah sebagai 9istem Pendukung Keputusan dan Data Mining seperti 9egmentasi

     pasar, pemetaan wilayah, Manajemen mar"eting dll.SpratamaT

    1ata clustering menggunakan metode K-Means ini secara umum

    dilakukan dengan algoritma dasar sebagai berikut 3akhidah, !"'"$%

    a. entukan jumlah cluster 

     b. Menentukan nilai centroid 

    1alam menentukan nilai centroid untuk awal iterasi, nilai awal centroid 

    dilakukan secara acak. 9edangkan jika menentukan nilai centroid yang

    merupakan tahap dari iterasi dihitung berdasarkan nilai rata-rata dari datayang terletak pada centroid yang sama.

    c. Menghitung jarak antara data dengan pusat cluster.

    7ntuk menghitung jarak tersebut dapat menggunakan  Euclidean Distance

    dengan rumus sebagai berikut.

     De=√ ( xi− yi )2

    !.5$

    #eterangan

    1e  euclidean distance

    i banyaknya data

    bobot dokumen

    y pusat cluster 

    d. Pengelompokan 1ata

    7ntuk menentukan anggota cluster adalah dengan memperhitungkan jarak 

    terpendek data dengan menggunakan rumus !.8$. ;ilai yang diperoleh dalam

    keanggotaan data pada distance matriks adalah " atau ', dimana nilai ' untuk 

    data yang dialokasikan ke cluster dan nilai " untuk data yang dialokasikan kecluster yang lain.

    e. Kembali ke tahap !, lakukan perulangan hingga nilai centroid yang dihasilkan

    tetap dan anggota cluster tidak berpindah ke cluster lain.

  • 8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx

    10/21

    -'"

    2.7 /u3 60+eans 6'ustering

     Fu##y $-Means  adalah suatu teknik peng-cluster -an yang mana

    keberadaan tiap titik data dalam suatu cluster  ditentukan oleh derajat keanggotaan.

     F$M   menggunakan model pengelompokan  fu##y  sehingga data dapat menjadi

    anggota dari semua kelas atau cluster   terbentuk dengan derajat atau tingkat

    keanggotaan yang berbeda antara " hingga '. eknik ini pertama kali

    diperkenalkan oleh Jim :e*dek pada tahun '+

  • 8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx

    11/21

    -''

     b. Membangkitkan bilangan acak  /i"   sebagai derajat keanggotaan untuk 

    masing-masing dokumen terhadap masing-masing cluster . 1imana i adalah

    dokumen dan "  adalah cluster . :ilangan acak ini berkisar antara " sampai ',

    dan bilangan acak ini merupakan derajat keanggotaan awal yang nantinya

    akan diperbarui.

    c. 9etelah membangkitkan pusat cluster   secara acak pada tiap dokumen,

    langkah selanjutnya adalah menghitung kedekatan nilai term tiap dokumen

    terhadap masing-masing cluster . Perhitungan dilakukan dengan rumus

     berikut %

    vkj=

    ∑i=

    1

    n

    (( μik  )w×x ij)

    ∑i=1

    n

    ( μ ik )w

    !.#$

    dengan %

    0 v"* adalah nilai kedekatan term dokumen * terhadap cluster  " .

    1 /i"  adalah nilai pusat cluster  "  terhadap dokumen i.

    2 xi* adalah bobot term  * pada dokumen i.

    3 ! adalah pangkat.

    4 i adalah indeks dokumen.

    5 * adalah indeks term.6 "  adalah indeks cluster .

    7 n adalah jumlah dokumen.

    d. Dangkah selanjutnya adalah menghitung fungsi objektif pada iterasi ke-t.

    Perhitungan ini dilakukan dengan cara berikut %

     Pt =∑i=1

    n

    ∑k =1

    c

    ((∑ j=1

    m

    ( x ij−vkj)2)× ( μ ik )w) !.B$

  • 8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx

    12/21

    -'!

    dengan %

    0  t  adalah fungsi objektif.

    1 v"* adalah nilai kedekatan term dokumen * terhadap cluster  " .

    2 /i"  adalah nilai pusat cluster  "  terhadap dokumen i.

    3 xi* adalah bobot term  * pada dokumen i.4 ! adalah pangkat.

    5 i adalah indeks dokumen.

    6 * adalah indeks term.

    7 "  adalah indeks cluster .

    8 n adalah jumlah dokumen.

    09c adalah jumlah cluster .

    00 m adalah jumlah term.

    e. 9etelah fungsi objektif dihitung, langkah selanjutnya adalah memperbarui

    derajat keanggotaan  /i" $.

     μik =(∑ j=1

    m

    ( xij−vkj )2) −1w−1

    ∑k =1

    c

    (∑ j=1

    m

    ( xij−vkj )2)

     −1w−1

    !.N$

    dengan %

    0 /i"  adalah nilai pusat cluster  "  terhadap dokumen i.

    1 xi* adalah bobot term  * pada dokumen i.

    2 v"* adalah nilai kedekatan term dokumen * terhadap cluster  " .

    3 ! adalah pangkat.

    4 i adalah indeks dokumen.

    5 * adalah indeks term.

    6 "  adalah indeks cluster .

    7 c adalah jumlah cluster .

    +$ m adalah jumlah term.

    f. 9etelah derajat keanggotaannya selesai diperbarui, langkah selanjutnya

    adalah mengecek kondisi berhenti %

    '$ Jika I  t    t-0I U e$ atau t   V MaxIter $, maka berhenti

    !$ Jika tidak % t   t   W ', kembali ke langkah c untuk melakukan

     perulangan sampai bisa memenuhi kondisi f.'$..

    9etelah selesai melakukan algoritma diatas dan memenuhi kondisi f.'$,

    maka akan didapatkan derajat keanggotaan yang berisi nilai kedekatan dokumen

    dengan masing-masing cluster . ;ilai kedekatan ini berkisar dari " sampai '. Jika

    suatu dokumen memiliki nilai kedekatan dengan suatu kelas mendekati angka '

    daripada dengan kelas lainnya, maka dokumen itu berada pada kelas tersebut.

    2.8 Ob!e9t Oriente% Ana'3sis an% Design4iki5

  • 8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx

    13/21

    -'8

    Analisis dan desain berorientasi objek adalah cara baru dalam memikirkan

    satu masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar 

    dunia nyata. ujuan dari analisis berorientasi objek adalah untuk mengembangkan

    model yang menggambarkan perangkat lunak komputer karena bekerja untuk 

    memenuhi seperangkat persyaratan yang ditentukan userS'#T. %ools yang dapat

    digunakan pada pendekatan analisis pengembangan sistem secara objek dapat

    menggunakan 7MD.

    Unified Modelling :anguage 7MD$ adalah sebuah bahasa yg telah

    menjadi standar dalam industri untuk Cisualisasi, merancang dan

    mendokumentasikan sistem piranti lunak. 7MD menggunakan class dan

    operation ob*ect dalam konsep dasarnya, maka ia lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa bahasa berorientasi objekS'BT. 1alam membangun

     block 7MD ada 8 hal yang harus diperhatikan, yaitu ob*ect memodelkan konsep$,

    relations&ip mengkoneksikan ob*ect $, dan diagram  grouping yang saling

    mengkoneksikan antara ob*ect dan relations&ip. 1iagram yang umum dipakai

    dalam analisis dan desain adalah%

    a. Use $ase Diagram

    Use $ase Diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari

    sebuah sistem. 0ang ditekankan adalah =apa> yang diperbuat sistem, dan

     bukan =bagaimana>. 9ebuah Use case merepresentasikan sebuah interaksi

    antara aktor dengan sistem. 9ebuah use case dapat meng-include

    fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. 9ecara

    umum diasumsikan bahwa use case yang di- include akan dipanggil setiap kali

    use case yang meng-include dieksekusi secara normal. 9ebuah use case dapat

    di- include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi

    fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yangserupa. 9ebuah use case juga dapat meng-extend usecase lain dengan

    be&aviour -nya sendiri. 9ementara hubungan generalisasi antar use case

    menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang

    lain.

    1asar menentukan sebuah use case adalah use case merupakan sesuatu yang

    menyediakan beberapa hasil terukur kepada pengguna atau sistem eksternal.

    Use case harus memiliki sangat jelas kriteria lulus O gagal. Pengembang,

    tester, penulis teknis, dan pengguna harus secara eksplisit tahu apakah sistem

  • 8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx

    14/21

    -'5

    memenuhi kasus penggunaan atau tidak. 9etiap bagian dari use case yang

    memenuhi tes sederhana ini mungkin menjadi kandidat yang baik untuk use

    caseS'NT.

    b. Use $ase Scenario9ebuah diagram yang menunjukkan use case dan aktor mungkin menjadi titik 

    awal yang bagus, tetapi tidak memberikan detail yang cukup untuk desainer 

    sistem untuk benar-benar memahami persis bagaimana sistem dapat

    terpenuhi. )ara terbaik untuk mengungkapkan informasi penting ini adalah

    dalam bentuk penggunaan use case scenario  berbasis teks per u se casenya.

    :erikut adalah dasar format penulisan use case scenarioS'NT. 1asar 

     pembangunan use case scenario dapat dilihat pada tabel di bawah ini%

    Tabe' 2.2 DASAR PE+BAN,*NAN USE CASE SCENARIO

    *se 6ase Name :erisi nama dari use case yang akan digunakam

    ,oa' In 6onte:tMenjelaskan apa yang actor coba untuk dapatkan dari use

    case

    Des9ription Menjelaskan gambaran dari use case

    Re'ate% *se 6ase 1aftar use case yang berhubungan dengan use case tersebut

    Su99ess;u' En%

    6on%itionKondisi use case jika berhasil

    /ai'e% En% 6on%ition Kondisi use case jika gagal

    A9tors 1aftar actor yang dilakukan untuk mengawali use case

    Trigger Aktifitas yang dilakukan untuk mengawali use case+ain /'o< step action

    ' 1eskripsi urutan aksi dari aktifitas use case

    !

    8

    E:tension 9tep :raching Action

    !.'1eskripsi urutan aksi lain selain urutan aksi

    utama

    !.!

    c. Se(uence Diagram

    Se(uence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan disekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Se(uence

    diagram terdiri atar dimensi Certikal waktu$ dan dimensi hori*ontal objek-

    objek yang terkait$. Se(uence diagram  biasa digunakan untuk 

    menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan

    sebagai respons dari sebuah eCent untuk menghasilkan +utput tertentu.

    1iawali dari apa yang men-trigger aktiCitas tersebut, proses dan perubahan

    apa saja yang terjadi secara internal dan +utput apa yang dihasilkan.

  • 8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx

    15/21

    -'#

    Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline Certikal.  Message

    digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada

    fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasiOmetoda dari

    class. ;ctivation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya

    diawali dengan diterimanya sebuah message S'BT. 7ntuk objek-objek yang

    memiliki sifat khusus, standar 7MD mendefinisikan icon khusus untuk objek 

    boundary, controller dan persistent entity.

    d. $lass Diagram

    $lass adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan

    sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi

    objek. $lass menggambarkan keadaan atributOproperti$ satu sistem, sekaligus

    menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut metodaOfungsi$.

    $lass diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class,  pac"age dan

    objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan,

    asosiasi, dan lain-lain. $lass memiliki tiga area pokok%

    '$ ;ama dan stereotype

    !$ Atribut

    8$ Metode

     Atribut dan metode dapat memiliki salah satu sifat berikut%

    '$ PriCate, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan.

    !$ Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan

    anak-anak yang mewarisinya.

    8$ Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.

    $lass dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class

    abstrak yang hanya memiliki metoda.  Interface tidak dapat langsung

    diinstansiasikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah

    class. 9esuai dengan perkembangan class model, class dapat dikelompokkan

    menjadi  pac"age. Kita juga dapat membuat diagram yang terdiri atas

     pac"age. $lass memiliki tipe-tipe relations&ip, diantaranya %

    '$ Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. 7mumnya

    menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain, atau

    class yang harus mengetahui eksistensi class lain.

    !$ Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian terdiri atas dimana

    ketika satu class di share atau direferensikan kepada objek yang ada di

    class lain.

  • 8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx

    16/21

    -'B

    8$ Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. $lass dapat diturunkan

    dari class lain dan mewarisi semua atribut dan metoda class asalnya

    dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari

    class yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.

    5$ Komposisi, yaitu jenis relasi class diagram yang kuat dimana jika

    sebuah class tidak bisa berdiri sendiri dan harus merupakan bagian

    dari class yang lain, maka class tersebut memiliki relasi )omposition

    terhadap class tempat dia bergantung tersebut. 9ebuah relationship

    composition digambarkan sebagai garis dengan ujung berbentuk 

     jajaran genjang berisiOsolid.

    #$ 1epedensi, salah satu jenis relasi class diagram yang lemah dimana

    objek dalam suatu class akan bekerja sangat singkat dengan objek 

    yang ada pada class lain

    e.  ;civity Diagram

     ;ctivity diagram menggambarkan berbagai alur aktiCitas dalam sistem yang

    sedang dirancang, bagaimana masing-masing aliran berawal, decision yang

    mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. ;ctivity diagram juga dapat

    menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

    9ebuah aktiCitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. AktiCitas

    menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan

     bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktiCitas. 9tandar 

    7MD menggunakan segiempat dengan sudut membulat untuk 

    menggambarkan aktiCitas.  Decision digunakan untuk menggambarkan

     behaCiour pada kondisi tertentu. 7ntuk mengilustrasikan proses-proses

     paralel  for" dan *oin$ digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik,

    garis hori*ontal atau Certikal. ;ctivity diagram dapat dibagi menjadi beberapa

    object s!imlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab

    untuk aktiCitas tertentuS'BT.

  • 8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx

    17/21

    -'N

    2.= An%roi%4iki5

    Android adalah sistem operasi smartphone layar sentuh seperti iE9 iPhone

    dan E9 :lack:erry yang dalam pengembangannya dipimpin oleh google. 9istem

    operasi ini bersifat Epen 9ource dan dikembangkan berdasarkan kernel Dinu

    yang disematkan pada gadget, baik itu handphone atau tabletS'"T. Android

    memiliki E9 yang sangat baik, cepat dan kuat serta memiliki antarmuka pengguna

    intuitif yang dikemas dengan pilihan dan fleksibilitas. 9edangkan android 91K 

    Soft!are Development )it $ menyediakan tools dan AP yang diperlukan untuk 

    mengembangkan aplikasi pada platform android dengan menggunakan bahasa

     pemrograman JaCa.

    1i dalam android terdapat activity dimana komponen ini memberi

    interaksi antara user dan aplikasi yang dibangun melalui user interface.  ;ctivity ini

    memiliki 9iklus hidup yang dinamakan  ;ndroid :ife $ycle. (lowchart siklus

    hidup tersebut dapat dilihat pada Rambar ".5.

    ,ambar 2.1 ANDROID LI/E 6>6LE

    Rambar diatas menjelaskan mengenai sebuah ilustrasi sederhana dari

    siklus hidup activity yang dinyatakan sebagai langkah piramida. 4al ini

    menunjukkan bagaimana untuk setiap callbac" yang digunakan untuk mengambil

    aktiCitas langkah menuju state atas kemudian dilanjutkan pada metode callbac" 

    yang mengambil langkah menurun. Kegiatan ini juga dapat kembali ke keadaan

    dari statepause dan stop. 9iklus hidup activity ini menjadi sangat penting ketika

    kita hendak membuat aplikasi berbasis android. Runanya adalah agar aplikasi

  • 8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx

    18/21

    -'<

    yang dibangun berjalan dengan baik. :erikut penjelasan pada masing-masing

     state%

    '$ on)reate$, Method ini dipanggil ketika activity pertama kali dibuat.

    !$ on9tart$, Method ini dipanggil ketika sebuah activity tampil ke pengguna8$ on/esume$, Method ini dipanggil ketika activity yang berjalan pada saat

    itudihentikan sementara  paused $ dan activity sebelumnya dijalankan

    kembaliresumed $. 4asil dari method En/estart$$

    5$ onPause$, Method ini di panggil ketika activity di hentikan sementara pause$

    dan berikutnya ketika dijalankan kembali akan berada dalam posisi resume

    dan memanggil method En/esume$

    #$ on9top$, Method ini dipanggil ketika activity tidak lagi tampak kepada

     penggunaB$ on Destroy$, Method ini dipanggil sebelum activity dihancurkan destroy$

    oleh sistem baik secara manual maupun untuk kepentingan pelonggaran

    memori$.

    :anyak sekali fitur yang dapat dimanfaatkan pada platform android ini.

    1iantaranya adalah :ocation

  • 8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx

    19/21

    -'+

    Android. Android menyediakan database relasional yang ringan untuk setiap

    aplikasi menggunakan 9XDite. Aplikasi dapat mengambil keuntungan dari itu

    untuk mengatur relational database engine untuk menyimpan data secara aman

    dan efiesien. 7ntuk Android, 9XDite dijadikan satu di dalam Android runtime,

    sehingga setiap aplikasi Android dapat membuat basis data 9XDite. Karena

    9XDite menggunakan antarmuka 9XD, cukup mudah untuk digunakan orang

    orang dengan pengalaman lain yang berbasis databases. erdapat beberapa alasan

    mengapa 9XDite sangat cocok untuk pengembangan aplikasi Android, yaitu%

    a. database dengan konfigurasi nol, artinya tidak ada konfigurasi database untuk 

     para deCeloper, hal ini membuatnya relatif mudah digunakan.

    b. idak memiliki serCer.

    9. idak ada proses database 9XDite yang berjalan. Pada dasarnya satu set

    libraries menyediakan fungsionalitas database.

    %. 9ingle-file database. ni membuat keamanan database secara langsung.

    e. Epen source. 4al ini membuat deCeloper mudah dalam pengembangan

    aplikasi

    2.11 Pengu!ian B'a9k Bo: 4iki5

    Metode pengujian blac"box fokus pada keperluan penelusuran kesalahan

    fungsional dari software. 7jicoba blac"box berusaha untuk menemukan kesalahan

    dalam beberapa kategori, diantaranya%a. (ungsi-fungsi yang salah atau hilang

     b. Kesalahan interface

    c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

    d. Kesalahan performa

    e. kesalahan inisialisasi dan terminasi

    eknik pengujian black bo terdiri dari '" jenis diantaranya  E(uivalence

     artitioning= :imit %esting= $omparison %esting= Sample

    %esting= ,obustness %esting=

  • 8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx

    20/21

    -!"

    2.12 Teknik Ea'uasi Peringkas Teks

    Adapun eknik yang digunakan untuk mengeCaluasi hasil suatu ringkasan

    teks merupakan topik yang cukup sulit, baik eCaluasi terhadap ringkasan yang

    dihasilkan dari mesin peringkas otomatis ataupun ringkasan yang dihasilkan

    secara manual yang dibuat manusia, dikarenakan tidak terdapat definisi ringkasan

    ideal.

    Menurut Pratama!"'5$ yang merujuk pada Mani dkk!""!$ dan

    4assel!""5$ metode untuk melakukan eCaluasi terhadap hasil dari ringkasan

    secara umum dibagi !, yaitu%

    a.  E"strinsi". Metode eCaluasi ekstrinsik adalah menghitung efektiCitas dan

    akseptabilitas dari hasil ringkasan untuk tugas-tugas tertentu, misalnya

    assessment terhadap hasil ringkasan.

     b.  Intrinsi". Metode eCaluasi intrinsik adalah eCaluasi yang dilakukan oleh

    system peringkas itu sendiri, misalnya menggunakan  F-Measures. 6Caluasi

    ini difokuskan pada tingkat koheren dan informatif dari hasil ringkasan.

    1alam penelitian ini, metode eCaluasi yang digunakan adalah metode

    intrinsik penghitungan F-Measure berdasarkan perhitungan  recision dan ,ecall 

    yang menurut Pratama!"'5$ merujuk pada 4assel!""5$ merupakan standar 

    eCaluasi dalam penghitungan information retrieval . Menurut 2aman dan 3inarko

    !"''$ yang merujuk kepada Mani dkk. !""!$ standar eCaluasi perhitungan

    information retrieCal dengan menggunakan Precision dan /ecall juga dapat

    digunakan dalam eCaluasi perhitungan peringkas teks otomatis.

     Recall=¿kalimat ringkaan item!ringkaanideal

    ∑ kalimat ringkaan ideal !.

  • 8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx

    21/21

    -!'

    Menurut Musta&hfiri !"''$ yang merujuk kepada 6dmudson '+B+$

    masalah utama dari eCaluasi peringkas teks ini adalah sangat nyata, yaitu tidak ada

    satupun ringkasan yang benar. 7ntuk membantah pernyataan tersebut maka

     peneliti melakukan eCaluasi terhadap hasil ringkasan dengan meminta

     pertimbangan pendapat ahli  Expert ?udgement $ bahasa indonesia sebagai

     pengeCaluasi ringkasan teks secara manual untuk menciptakan sekumpulan

    ringkasan manual, masing-masing satu untuk menguji teks. Pembuat ringkasan

    manual akan meringkas dengan cara memilih kalimat yang releCan 2aman dan

    3inarko, !"''$. Pada penelitian ini pembuat ringkasan manual, yaitu  Expert 

     ?udgement. 4asil ringkasan expert *udgement akan dibandingkan dengan hasil

    ringkasan sistem. 0ang diukur adalah jumlah kalimat yang sama overlap$,

    seringkali disebut dengan recall dan  precision kalimat atau frase Musta&hfiri,

    !"''$.

     Expert *udgement atau penilaian ahli adalah sebuah pendekatan untuk 

    mengumpulkan dan mendapatkan informasi tentang pendapat dari

    indiCiduindiCidu dengan keahlian tertentu. Pendekatan dengan cara seperti ini

     biasanya digunakan dalam bentuk panel, yaitu menggabungkan pendapat untuk 

    mencakup berbagai isu tentang suatu topik.  Expert *udgement merupakan bagian

    integral dari kebanyakan cara pengambilan keputusan !!!.unfccc.int $.

    http://www.unfccc.int/http://www.unfccc.int/