kep jiwa 28 maret 2013 - copy.docx
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 memberikan batasan:
kesehatan adalah keadaan sejahtra badan, jiwa dan sosialyang memungkinkan
setiap orang hidup produktif sevara sosial dan ekonomi. Batasan yang
diangkat dari batasan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang
paling baru ini memang dan dinamis dibandingkan dengan batasan
sebelumnya yang mengatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sempurna,
baik fisik, mental maupun sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit dan
cacat. Pada batasan yang terdahulu, kesehatan itu hanya mencakup tiga aspek
yakni : fisik, mental dan sosial. Tetapi menurut UU No. 23/1992, kesehatan itu
mencakup empat aspek, yakni: fisik (badan), mental (jiwa) dan sosial dan
ekonomi.
Kesehatan Jiwa merupakan perasaan sehat dan bahagia serta mampu
mengatasi tantangan hidup, dan dapat menerima orang lain sebagaimana
adanya serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain.
Mampu menghadapi kecemasan dan stresor di dalam diri individu seseorang.
Apabilaindividu tidak sanggup untuk mengatasi berbagaipermasalahan
didalam hidup mereka, terutama pada dalam diri mereka sendiri, makaakan
timbul berbagaipermasalahan yang akan berakibat fatal yang akan
mengganggu kehidupan orang yang mengalami permasalahan interpersonal.
1
B. Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1.Tujuan Umum:
Diharapkan mahasiswa mampu menjalin hubungan interpersonal dan
mampu mengopersasikan komunikasi ynag efektif.
2.Tujuan Khusus:
Setelah menyusun makalah ini mahasiswa diharapkan mampu:
a) Memahamikonsep teori Harry Stack Sullivan dan Hildegrad Peplau
b) Dapatmenghubungkanantarabeberapapendapattokohdalam model
interpersonal.
c) Mampu mengggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan
masalah klien
C. Metode penulisan
Dalam penulisan makalah ini kami mengunakan metode deskriptif, yang
diperoleh dari literatur dengan berbagai sumber.
D. Ruang lingkup penulisan
Dalam konsep keperawatan jiwa,terdapat berbagai macam model
keperawatan.Pada makalah ini kelompok hanya akan membahas jenis-jenis
konsep model keperawatan jiwa secara umum dan akan lebih terfokus pada
konsep dasar konseptual model keperawatan jiwa interpersonal.
E. Sistematika penulisan
BAB I : terdiri dari pendahuluan, latar belakang, tujuan, metode penulisan
dan sitematika penulisan
BAB II : terdiridaritinjauanteoritis, model interpersonal dariberbagaitokoh,
model konsepdaribeberapaahli, besertaisi.
BAB III : implikasi model dalam keperawatan jiwa
BAB IV :terdiri darikesimpulan dansaran,
Daftarpustaka
2
Bab II
Tinjauan Teoritis
A. Model Konseptual Keperawatan Jiwa
1. Pengertian
Model konseptual merupakan kerangka kerja konseptual, sistem atau skema
yang menerangkan tentang serangkaian ide global tentang keterlibatan
individu, kelompok, situasi, atau kejadian terhadap suatu ilmu dan
perkembangannya. (Brockopp, 1999)
Konsep model keperawatan jiwa tentunya mengarah pada kesehatan jiwa
seseorang, yaitu perasaan sehat dan bahagia serta mampu mengatasi tantangan
hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya, serta mempunyai
sikap positif pada diri sendiri, dan orang lain.kesehatan jiwa seseorang
meliputi, perasaan terhadap diri sendiri, terhadap orang lain, mengatasi
persoalan hidup sehari hari.
Model konseptual keperawatan jiwa mengurai situasi yang terjadi dalam
lingkungan atau stresor yang mengakibatkan seseorang individu menciptakan
perubahan yang adaptif baik secara mandiri maupun bantuan perawat.
Model konseptual keperawatan jiwa merupakan upaya yang dilakukan baik
oleh perawat untuk menolong seseorang dalam mempertahankan
keseimbangan melalui mekanisme koping yang positif untuk mengatasi stresor
yang dialaminya (Videbeck, 2008).
Beberapa model konseptual dikembangkan dalam ilmu keperawatan jiwa.
Model dan teori yang terkait, pandangan tentang penyimpangan prilaku,
proses teraupetik, peran dan ahli terapi. Adapun model praktik kesehatan
mental psikiatrik adalah sebagai berikut yang akan di bahas dalam macam-
macam model konsep keperawatan jiwa.
3
2. Macam-macam Konsep Model Keperawatan jiwa
a. Model Psiko Analisa
Merupakan model yang pertama yang dikemukakan oleh
Sigmun Freud yang meyakini bahwa penyimpangan perilaku pada
usia dewasa berhubungan pada perkembangan pada masa anak.
b. Model Interpersonal
Model ini diperkenalkan oleh Hary Stack Sullivan dan peplau.
Sebagaitambahan mengembangkan teori interpersonal
keperawatan. Teori ini meyakini bahwa perilaku berkembang dari
hubungan interpersonal. Model implementasi yang akan di bahas
lebih rinci pada isi malalah ini.
c. Model Sosial
Dikemukakan oleh Caplan dan szasz. Model ini mengemukakan
pandangan sosial terhadap prilaku. Faktor sosial dan lingkungan
menciptakan stress yang menyebabkan kecemasan yang akan
menimbulkan gejala prilaku menyimpang. Stress tersebut ditimbulkan
oleh prilaku yang dapat diterima oleh sistem sosial setempat.
d. Model Eksistensi
Teori inidikemukakan oleh Peris, Glasser, Elis, Roger, dan
Franks yang mengemukakan bahwa penyimpangan perilaku terjadi
jika individu putus hubungan dengan dirinya dan lingkungannya.
Teori ini akan dibahas lebih mendalam pada makalah ini.
e. Model Komunikasi
Dikemukakan oleh Erick Berne dan Watzlawick. Menurut
model ini gangguan prilaku terjadi akibat pesan tidak disampaikan
dengan jelas, pesan yang disampaikan atau yang diterima tidak
sesuai antara persepsi pengirim dengan penerima sehingga terjadi
salah persepsi dalam komunikasi. Antara pesan verbal dan non
verbal mungkin tidak selaras.
4
f. Model Perilaku
Dikembangkan oleh H.J Eysenk, J. Wolpe dan B.F Skiner.
Teori ini meyakini bahwa perubahan perilaku akan mengubah
kognitif dan afektif.
g. Model Medical
Modal medikal dikembangkan oleh Mayer, Kreaplin, Spitzer dan
Frances. Menurut model ini gangguan prilaku diakibatkan oleh proses
penyakit biologis. Gejala muncul sebagai kombinasi faktor fisiologis,
genetik, lingkungan dan faktor sosial. Gangguan prilaku berhubungan
dengan toleransi pasien terhadap masalah yang menimbulkan stress.
h. Model Keperawatan
Model ini dikemukakan oleh Dorothen orem, Jhon Rischl, Roy dan
Martha Roger. Dorothen Orem yang mempunyai pandangan bahwa
asuhan keperawatan berfokus pada respons individu terhadap masalah
kesehatan yang aktual dan potensial dengan model pendekatan
berdasarkan teori sistem, teori prkembangan, teori interaksi, pendekatan
holistik, dan teori keperawatan.
3.Peran Perawat Dalam Keperawatan Jiwa
Seiring dengan perubahan zaman, peran perawat kesehatan jiwa mulai
muncul pada tahun 1950an. Weiss (1947) menggambarkan beda perawatan
jiwa dengan perawatan umumnya yaitu adanya terapi. Perawatan kesehatan
jiwa adalah proses berhubungan yang meningkatkan dan mempertahankan
prilaku yang akan menyokong integritas fungsi. Yang dimaksud klien
meliputi individu, kelompok, keluarga, organisasi atau masyarakat.
Menurut American Nurses Association (ANA) divisi perawatan kesehatan
jiwa, mendefinisikan perawatan kesehatan jiwa sebagai area khusus dalam
praktek keperawatan yang menggunakan ilmu prilaku manusia dan diri
sendiri secara terpeutik unutk meningkatkan, mempertahankan,
5
memulihkan kesehatan jiwa klien dan meningkatkan kesehatan mental
masyarakat dimana klien berada.
B. Konsep Model interpersonal
Menurut,Gail Wiscart Stuart(1998)Interpersonal communication (face to
face communication), Komunikasi ini adalah salah satu bentuk komunikasi
yang paling efektif karena antara komunikan dan komunikator dapat langsung
bertatap muka sehingga stimulus yakni pesan atau informasi yang
disampaikan oleh komunikan langsung dapat direspons atau ditanggapi pada
saat itu juga.Apabila terjadi ketidak jelasan pesan atau informasi yang diterima
oleh komunikan maka pada saat itu juga dapat diklarifikasikan atau dijelaskan
oleh komunikator.(Gail Wiscart Stuart, 1998).
1. Pengertian
Tinjauan teoriModel interpersonal dikembangkan oleh Harry Stack
Sullivan dan peplau.(sujono, 2009). Pandangan dengan gangguan jiwa
menurut model ini akibat kecemasan yang yang ditimbulkan dan dialami
dalam berhubungan interpersonal. Ketakutan terjadi secara mendasar pada
akibat penolakan atau rejective oleh orang lain, karena individu
membutuhkan rasa aman dan kepuasan dari hubungan interpersonal.
Dalam melakukan hubungan interpersonal individu dipengaruhi oleh
orang tua dalam mendidik anak. Jika seorang anak selalu dilarang dan
dihukum serta selalu dikatakan jelek maka akan terbentuk system self
yang jelek. Namun sebaliknya apabila anak diberi reward dan
membetulkan hal yang tidak tepat dengan diberi penjelasaan dan
pengertian maka akan terbentuk system self yang baik.
Dan apabila orang tua tidak konsisten dengan suatu peraturan, maka anak
akan mengembangkan pribadi yang tidak konsisten atau ragu.
Anak tidak dapat membentuk kepribadian yang baik maupun buruk atau
disebut dengan sistem self not atau not me. Model interpersonal yang
dikembangkan oleh dua orang tokoh terkenal yaitu menurut Sullivan dan
Peplau.
6
a. Model konsep menurut Harry Stack Sullivan
Ilmu kedoteran jiwa oleh Harry Stack Sullivan (1892-1949)
didefinisikan sebagai studi hubungan antar manusia. Hububngan ini
menjadi manifest dalam prilaku yang nyata.
Sullivan kecewa dengan berbagai konsep psikoanalisis yang tidak
dapat dibuktikan karena mengharuskan penerimaan terlebih dahulu
beberapa variable seperti naluri agresi dan mati sebagai suatu hal yang
universal pada manusia. Sullivan merumuskan empat buah pendapat
sebagai dasar semua teorinya, yaitu:
1) Biologis yang merumuskan bahwa manusia sebagai binatang
berbeda dengan binatang lain dalam soal saling ketergantungan
soaial. Ketregantungan pada kelembutan hati pada minat terhadap
manusia lain dan minat ini harus sama besar terhadap diri sendiri.
2) Fungsi manusiawi yang esensial. Dalam segala macam kegiatan,
manusia tetap lebih dekat pada fungsi secara manusiawi daripada
binatang.
3) Pentingnya kecemasan. Hal ini merujuk pada peran utama
kecemasan dalam perkembangan manusia. Kecemasan tidak selalu
mempunyai efek disintegrasi atau merupakan halangan dalam
fungsi antar manusia. Kecemasan adalah suatu fenomena dalam
hubungan antar manusia, biarpun manusia lain itu tidak nyata, dan
hanya merupakan fantasi saja.
4) Kelembutan hati. Kelembutan hati dalam segala bentuk
manifestasinya merupakan perkembangan interpersonal dan bukti
naluri.
Menurut Sullivan, semua manusia mempunyai tujuan utama yag
dinamakan keadaan akhir (end states). Yang pertama adalah
kebutuhan biologis, kedua kebutuhan dan keamanan.Semua kebutuhan
ini menjadi nyata sebagai perasaan tegang.
7
Cara yang khas yang
dipakaiseseorangdalamusahamemenuhikebutuhanitudinamakandinamisme
(dynamism).Apabila dynamism ituberhasildalammemuaskansuatukebutuhan,
makaketegangan yang berhubungandengankebutuhanituakanhilang.
Keadaaninidikatakan “telahdiintegrasi”, dipuaskanataudiselesaikan.Akan
tetapibanyakkebutuhantidakatauhanyasebagiansajadapatdipuaskanolehdinami
sme.Pemuasanlengkapsuatukebutuhan, terutamakebutuhan akankeamanan,
seringtergangguolehadanyakecemasan. Perasaankuatdanpercaya yang
berhubungandengankeamanan yang makinberkembangmenimbulkanrasa
hargadiri (self-esteem).
Bertentangandenganfrued yang mempertahankanbahwa factor sexual
sangatpentingsejakmasabayi, maka Sullivan menganggap sex
itumemegangperananpentingdalamwaktuperkembanganselanjutnya.Menurut
Sullivan, kepribadianituadalahsuatukumpulan proses yang
terjadisebagaihasilpengalamanantarmanusiadanbukansuatupelepasankekuatan
intrapsikik (willy F. maraamis, 2009)
b. Model konsep menurut Peplau
Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu,perawat, dan
proses interaktif, yang menghasilkan hubungan antar perawat dan klien
(torres, 1986 ; marriner-Tomey, 1994). Berdasarkan teori ini klien adalah
individu dengan kebutuhan perasaan , dan keperawatan adalah kebutuhan
interpersonal dan teraupetik. Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik
klien dan keluarga untuk membantu klien mencapai perkembangan
kematangan kepribadian (Chinn dan Jacobs, 1995).Oleh sebab itu, perawat
berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien dimana
perawat beertugas sebagai narasumber, konselor dan wali.
Pada saat klien mencari bantuan, pertama perawat mendiskusikan
masalah dan menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia. Dari hubungan ini
klien mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan pelayanan yang
tersedia untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat membantu klien
8
dalam hal menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan masalah
kesehatnnya.
Ketika kebutuhan dasar telah diatasi, kebutuhan yang baru mungkin
muncul.Hubungan intarpersonal perawat dan klien digambarkan dengan
fase berikut, yaitu fase orientasi, identifikasi, penjelasan dan resolusi
(Chinn dan Jacobs, 1995).
Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk
praktik keperawatan psikiatri.Penelitian keperawatan tentang kecemasan,
empati, instrumentprilaku, dan instrumen untuk mengevaluasi respon
verbal dihasilkan dari model konseptual Peplau (Marriner Tomey, 1994).
Teori peplau dalam model interpersonal merumuskan empat definisi di
antaranya,Definisi keperawatan, Definisi Individu, Definisi kesehatan,
Definisi lingkungan. Berikut keempat pembahasan dari definisi peplau.
1) Defenisi Keperawatan
Menurut konsep model ini, kelainan jiwa seseorang bisa muncul
akibat adanya ancaman.Ancaman tersebut menimbulkan kecemasan
(Anxiety). Ansietas timbul dan alami seseorang akibat adanya konflik
saat berhubungan dengan orang lain (interpersonal).
Menurut konsep ini perasaan takut seseorang didasari adnya
ketakutan ditolak atau tidak diterima oleh orang sekitarnya.
Keperawatan didefinisikan oleh peplau sebagai sebuah proses
yang signifikan, bersifat terapeutik, dan interpersonal. Keperawatan
merupakan instrumen edukatif, kekuatan yang mendewasakan dan
mendorong kepribadian seseorang dalam arah yang kreatif,
konstruktif, produktif, personal, dan kehidupan komunitas.Profesi
keperawatan memiliki tanggung jawab legal didalam pemanfaatan
keperawatan secara efektif berikut segala konsekuensinya bagi klien.
Perawat merespons kebutuhan klien akan bantuan melalui proses
interpersonal. Proses interpersonal merupakan hubungan humanistik
antara individu yang sakit, atau memerlukan layanan kesehatan, dan
perawat didalam mengenali dan merespons kebutuhan klien.
9
Konsep utama dalam proses interpersonal ini adalah perawat,
klien, hubungan terapautik, tujuan, kebutuhan manusia, kecemasan,
ketegangan, dan frustasi.
Teoridangagasanpeplaudikembangkanuntukmemberikanpraktikke
perawatanpsikiatri.Penelitiankeperawatantentangkecemasan, empati,
instrument, prilaku, dan instrument untukmengevaluasirespon verbal
dihasilkandari model konseptualpeplau (Mariner Tomey, 1994)
2) Defenisi individu
Individu menurut Peplau adalah organisme yang mempunyai
kemampuan untuk berusaha mengurangi ketegangan yang ditimbulkan
oleh kebutuhan. Berdesarkan penjelasan ini, peplau mendefinisikan
individu sebagai manusia sebab manusia adalah sebuah organisme
yang hidup dalam ekulibrium yang tidak stabil.
3) Defenisi kesehatan
Peplau mendefinisikan kesehatan sebagai sebuah simbol yang
menyatakan secara tidak langsung perkembangan progresif dari
kepribadian dan proses kemanusian yang terus menerus mengarah
pada keadaan kreatif, konstruktif, produktif didalam kehudupan
pribadi ataupun komunitas.
4) Lingkungan
Walaupun peplau tidak secara langsung menyebutkan lingkungan
sebgai salah satu konsep utama dalam keperawatan, ia mendorong
perawat untuk memerhatikan kebudayaan dan adat istiadat klien saat
klien harus membiasakan diri dengan rutinitas rumah sakit.
Menurut peplau, lingkungan merupakan kekuatan yang berada di
luar organisme dan berada dalam konteks cultural peplau.
C. Proses Teraupetik
10
Hubungan antar klien dari therapist membangun perasaan aman.Terapist
membantu klien untuk memperoleh pengalaman hubungan saling percaya
dan meningkatkan kepuasan interpersonal kemudian klien dibantu
mengembangkan hubungan yang erat diluar situasi therapist dan beberapa
peran dan komunikasi akan dibahas berikut ini..
1. Peran Perawat Dalam Melakukan Terapi
Peran perawat dalam terapi diantaranya adalah:
a. Share anxieties (berupaya melakukan sharing mengenai apa-apa yang
dirasakan klien, apa yang biasa dicemaskan oleh klien saat
berhubungan dengan orang lain).
b. Therapist use empathy and relationship( perawat berupaya bersikap
empati dan turut merasakan apa-apa yang dirasakan oleh klien).
c. Perawat memberiakan respon verbal yang mendorong rasa aman klien
dalam berhubungan dengan orang lain.
2. Peran klien dan therapist
Klien membagi kecemasaan dan perasaannya kepada terapist
secepatnya.Therapist mengembangkan hubungan yang erat dengan klien,
menggunakan empati untuk menerima perasaan klien dan menggunakan
hubunhan sebagai pengalaman interpersonal yang korektif.
3. Komunikasi antarpribadi yang efektif
a. Empathy, yakni menempatkan diri pada kedudukan orang lain,
b. Respect terhadap perasaan dan sikap orang lain,
c. Jujur dalam menghadapi pertanyaan orang lain yang diajak
berkomunikasi.
11
Bab III
Implikasi model dalam keperawatan jiwa
A. Contoh kasus dalam model interpersonal
Ny S seorang ibu rumah tangga berumur 29 tahun memiliki 2 orang
anak yang beumur 7 dan 13 tahun, yang masih duduk di bangku SD dan
SMP, suami Tn S sudah meninggal sejak 4 tahun yang lalu akibat
kecelakaan yang mengorbankan Tn M dan korban yang ditabraknya,
setelah satu tahun kepergian suaminya Ny S sering terlihat menyendiri,
tidak mau bicara pada orang disekitarnya, dan sering menangis, ketika ia
menceritakan kepada anaknya bahwa ia takut dan cemas tidak bisa
mencukupi kebutuhan anaknya, dan kebutuhan sehari-hari, dan takut akan
masa lalunya saat kejadian 4 tahun yang lalu.
B. Implementasi
Elemen terpenting dalam membangun rasa percaya dalam metode atau
model interpersonal dan berikut ni akan disebutkan hal-hal yng mnyangkut
proses terspist yaitu:
o Menurunkan rasa ansietas dan membangun rasa teraupetik
o Hal yang sangat terpenting dalam therapist yaitu saling membina
unsur saling percaya antara pasien dan perawat seperti yang di
ungkapkan dalam teori peplau,
o Membangun rasa aman pada klien,
o Membina kepuasansaat bergaul atau berkomunikasi agar pasien
merasa di hormati dan dihargai
12
Bab IV
Penutup
A. Kesimpulan
Dari berbagaikonsepteori yang kami buat, maka kami
menyimpulkanbahwa:
Sullivan (1892-1949) mendefinisikanstudihubungan antar manusia.
Hububngan ini menjadi manifest dalam prilaku yang nyata. Sullivan
merasakansangatkecewasehingga Sullivan merumuskanempat pendapat
dalam teorinya, diantaranya:
1). Biologis
2). Manusiawi yang esensial
3). Pentingnyakecemasan, dan
4). Kelembutanhati.
Sullivan menjadikantujuanakhir sebagaitujuanutama.
Sedangkan KonsepTeori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada
individu,perawat, dan proses interaktif, peplauberpendapatbahwa
perasaan takut seseorang didasari adnya ketakutan ditolak atau tidak
diterima oleh orang sekitarnya. Konsep utama dalam proses interpersonal
ini adalah perawat, klien, hubungan terapautik, tujuan, kebutuhan
manusia, kecemasan, ketegangan, dan frustasi
B. Saran
1. Perawat
Diharapkanbagitenagaahlisertadapatbersosialisasidenganpasiendalamm
elakukanperawatanjiwa.Khususnya yang bersangkutandengan
interpersonal yang adadalamteorikeperawatan.
2. Mahasiswa
Semogamakalah yang bertemakan model
konseptualinidapatmenjadisumberwawasanbagimahasiswapemula
yang
13
sedangmempelajarikeperawatanjiwa.Sehinggadikemudianharidapatme
njadikansertamengaplikasikandenganbaikkepadapasien.
Daftar pustaka
Willy E. Maramis, Albert A. maramis, catatan ilmu keperawatan jiwa, edisi kedua. Cetakan pertama, 2009 ;Surabaya, Airlangga
Riyadi Sujono, Teguh Purwanto, ASUHAN Keperawatan Jiwa, Edisi pertama, 2009. Graha Ilmu : Yogyakarta
Suliswati dkk. 2005. Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta:EGC
Poter A. patricia, Anne Griffin Perry, fundamental keperawatan, edisi 4, volum 1. Jakarta; EGC
Notoatmojo, soekidjo.Pendidikan dan prilaku kesehatan, cetakan pertama, 2003 ; Jakarta ; PT. RINEKA CIPTA
14