tugas permukiman perumahan bank - copy.docx

26
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan infrastruktur bertujuan untuk mendukung distribusi lalu lintas barang maupun manusia dan membentuk struktur ruang wilayah (Renstra Kementerian PU 2010-2014), sehingga pembangunan infrastruktur memiliki 2 (dua) sisi yaitu : tujuan pembangunan dan dampak pembangunan. Setiap kegiatan pembangunan yang dilaksanakan pasti menimbulkan dampak terhadap lingkungan baik dampak positif maupun dampak negatif, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana melaksanakan pembangunan untuk mendapatkan hasil dan manfaat yang maksimum dengan dampak negatif terhadap lingkungan yang minimum. Para pemangku kepentingan (stakeholder) yang terlibat dalam kegiatan pembangunan infrastruktur, yang terdiri dari pemerintah sebagai pemilik (owner) sekaligus pembuat kebijakan (policy maker), pengusaha/kontraktor sebagai penyedia jasa dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang peduli terhadap infrastruktur, haruslah bersama-sama melaksanakan dan mengawasi kegiatan pembangunan sehingga infrastruktur yang dibangun tersebut tidak hanya berfungsi sebagaimana mestinya tapi juga berwawasan lingkungan sehingga produk infrastruktur yang dihasilkan ramah terhadap lingkungan. Tugas Perumahan dan Pemukiman 1

Upload: fiangli

Post on 24-Dec-2015

247 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan infrastruktur bertujuan untuk mendukung distribusi lalu lintas

barang maupun manusia dan membentuk struktur ruang wilayah (Renstra

Kementerian PU 2010-2014), sehingga pembangunan infrastruktur memiliki 2 (dua)

sisi yaitu : tujuan pembangunan dan dampak pembangunan. Setiap kegiatan

pembangunan yang dilaksanakan pasti menimbulkan dampak terhadap lingkungan

baik dampak positif maupun dampak negatif, yang perlu diperhatikan adalah

bagaimana melaksanakan pembangunan untuk mendapatkan hasil dan manfaat yang

maksimum dengan dampak negatif terhadap lingkungan yang minimum.

Para pemangku kepentingan (stakeholder) yang terlibat dalam kegiatan

pembangunan infrastruktur, yang terdiri dari pemerintah sebagai pemilik (owner)

sekaligus pembuat kebijakan (policy maker), pengusaha/kontraktor sebagai penyedia

jasa dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang peduli terhadap infrastruktur,

haruslah bersama-sama melaksanakan dan mengawasi kegiatan pembangunan

sehingga infrastruktur yang dibangun tersebut tidak hanya berfungsi sebagaimana

mestinya tapi juga berwawasan lingkungan sehingga produk infrastruktur yang

dihasilkan ramah terhadap lingkungan.

Pemerintah telah banyak mengeluarkan peraturan dan pedoman yang

mengatur masalah pembangunan yang berwawasan lingkungan, Dalam implementasi

di lapangan peraturan dan pedoman tersebut telah dimasukkan dalam pasal syarat-

syarat kontrak, sehingga kontraktor sebagai penyedia jasa wajib melaksanakan pasal

– pasal tersebut.

Secara khusus kami meninjau tentang Permukiman / Perumahan Bank yang

berlokasi di Kotaraja dalam. Untuk mengetahui sarana dan prasarana permukiman /

perumahan tersebut sudah sesuai dengan regulasi yang ada serta memenuhi syarat

sebagai kawasan yang berwawasan lingkungan.

Tugas Perumahan dan Pemukiman 1

1.2 Rumusan Masalah

Apakah Pembangunan sarana dan prasarana Perumahan Bank Kotaraja

sudah sesuai dengan regulasi yang berlaku?

1.3 Tujuan

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, makalah ini

bertujuan untuk membahas pembangunan sarana dan prasarana perumahan dan

permukiman yang berwawasan lingkungan Pembahasan akan dimulai dari

aksesibilitas, ketersediaan air bersih, pengelolaan air kotor, persampahan, fasilitas

penunjang perumahan.

1.4 Manfaat

Artikel ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada para mahasiswa

bagaimana pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana yang sesuai degan

regulasi serta berwawasan lingkungan, sehingga kegiatan pembangunan tersebut

tidak hanya untuk pembangunan semata, tapi juga dalam rangka pelestarian

lingkungan. Bagi masyarakat luas, artikel ini juga bertujuan untuk memberikan

pemahaman bagaimana seharusnya pembangunan sarana dan prasarana perumahan /

permukiman dilaksanakan sehingga tidak merusak lingkungan,

Tugas Perumahan dan Pemukiman 2

BAB II

PEMBAHASAN

Lokasi survey

Perumahan Dinas Tenaga Medis RSUD Abepura

Data Perumahan :

Developer :

Tahun pembangunan :

Jumlah unit rumah : 8

Letak lokasi : Jalan Baru ( kali Acai )

Sketsa lokasi dan tata letak rumah :

Luas total kompleks perumahan :

Letak dan posisi (koordinat dan elevasi) :

1. Jalan

Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan

lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah dan

hanya untuk kendaraan-kendaraan kecil. Untuk kawasan perumahan didisain oleh

Developer saat membuat tata ruang, sehingga status tanahnya milik Negara yang

disediakan sebagai prasarana untuk umum. Pembangunan jalan, perbaikan dan

pemeliharaan dapat dilakukan oleh warga sekitar lingkungan dan / atau oleh siapa

saja.

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 14 PRT/M/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN tentang Tersedianya jalan penghubung pusat – pusat kegiatan masyarakatJalan

1. Jaringana) Aksesibilitas

Tersedianya jalan yang menghubungkan pusat–pusat kegiatan dalam wilayah kabupaten/kota.

b) Mobilitas

Tugas Perumahan dan Pemukiman 3

Tersedianya jalan yang memudahkan masyarakat perindividu melakukan perjalanan.

c) Keselamatan Tersedianya jalan yang menjamin pengguna jalan berkendara dengan selamat.

2. Ruasa) Kondisi jalan

Tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan dengan selamat dan nyaman.

b) Kecepatan Tersedianya jalan yang menjamin perjalanan dapat dilakukan sesuai dengan kecepatan rencana.

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYERAHAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DI DAERAH

SNI 03-6967-2003 persyarata umumsistem jaringan dan geometric jalan perumahan

Perumahan Dinas Tenaga Medis RSUD Abepura berlokasi di jalan baru ( kali

Acai ) abepura, dari pengamatan dilapangan, lokasi perumahan cukup strategis, akses

keluar masuk Perumahan Dinas Tenaga Medis RSUD Abepura ke jalan raya cukup

mudah yang ditunjang dengan beberapa fasilitas umum yang dekat dengan lokasi

perumahan, lokasi perumahan juga dapat ditempuh sekitar 3 menit dari jalan raya

dan mempunyai kondisi jalan kurang baik atau rusak kerena belum ada pengaspalan

dari pemerintah untuk daerah tersebut.

Tugas Perumahan dan Pemukiman 4

2. Sumber Air Bersih

Untuk penyedian air bersih bagi konsumsi kebutuhan manusia, maka

berbagai cara yang dilakukan dengan menyediakan fasilitas pendukung, baik secara

tradisional hingga secara teknologi modern. Upaya ini dilakukan sedemikain rupa

untuk memenuhi kebutuhan tersebut, baik melalui upaya tradisional masyarakat

pedesaan, Perusahaan Daerah Air Minum bahkan dan pula dilakukan oleh

perusahaan maupun perorangan. Oleh sebab itu betapa pentingnya air bersih

sehingga menjadi bagian yang terpenting dari kehidupan manusia.

Demikian hal menyangkut air bersih juga untuk masyarakat yang berada di

permukiman perumahan Dinas Tenaga Medis RSUD Abepura dalam

mengkonsusmsi air bersih dapat diperoleh dengan bersumber dari PDAM dan

Sedotan Air tanah melalui mesin pompa. Namun ketersedian air bersih dari PDAM

masih

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 14 PRT/M/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN tentang Tersedianya jalan penghubung pusat – pusat kegiatan masyarakatAir MinumTersedianya akses air minum yang aman melalui Sistem Penyediaan Air Minum dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi dengan kebutuhan pokok minimal 60 liter/orang/hari.

SNI 0989.57:2008 air dan limbah bagian 59 : metode pengambilan

contoh air permukaan

SNI 05-2418-1991 metode pengujian meter air bersih

Tugas Perumahan dan Pemukiman 5

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16

TAHUN 2005 TENTANG PENGEMBANGAN SISTEM

PENYEDIAAN AIR MINUM

Bagian Kedua Unit Air Baku Pasal 7

(1) Unit air baku sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2), dapat

terdiri dari bangunan penampungan air, bangunan pengambilan/

penyadapan, alat pengukuran dan peralatan pemantauan, sistem

pemompaan, dan/atau bangunan sarana pembawa serta perlengkapannya

Sesuai dengan peraturan pemerintah diatas maka penggunaan air minum melalui

PDAM dan memakai pompa, dapat digunakan karena sesuai dengan peraturan

pemerintah.

Tugas Perumahan dan Pemukiman 6

Dari hasil survey dilapangan baik pengamatan dan wawancara terhadap

beberapa warga perumahan, kualitas air tanah cukup baik dengan mengambil sampel

air dan diuji secara manual yaitu dengan melihat warna air, mencium apakah ai

tersebut memiliki bau, dan melihat secara kasat mata ada kotoran atau

tidak ,sehingga dapat menunjang kebutuhan air minum warga.

3. Air Kotor

Sistem Drainase di Lingkungan kali Acai didefinisikan sebagai pembuangan

air permukaan, baik secara gravitasi maupun dengan pompa dengan tujuan untuk

mencegah terjadinya genangan, menjaga dan menurunkan permukaan air sehingga

genangan air dapat dihindarkan. Drainase perkotaan berfungsi mengendalikan

kelebihan air permukaan sehingga tidak merugikan masyarakat dan dapat

memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.

Pada kenyataan dilapangan

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 14 PRT/M/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN tentang Tersedianya jalan penghubung pusat – pusat kegiatan masyarakat

d. Penyehatan Lingkungan Permukiman (Sanitasi Lingkungan dan Persampahan)1. Air limbah permukiman

a) Tersedianya sistem air limbah setempat yang memadai.b) Tersedianya sistem air limbah skala komunitas/kawasan/kota.

3. DrainaseTersedianya sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) dan tidak lebih dari 2 kali setahun.

SNI 03-23399-1991 Tata cara Perecanaan Bangunan MCK

SNI 6869.59:2008 Air dan Limbah : Metode pengambilan Contoh air limbah

Tugas Perumahan dan Pemukiman 7

Tugas Perumahan dan Pemukiman 8

4. Persampahan

Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk

maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau

bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau

buangan”. (Kamus Istilah Lingkungan, 1994). “Sampah adalah suatu bahan yang

terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang

belum memiliki nilai ekonomis.” (Istilah Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink,

1996). “Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya

atau pemakai semula”. (Tandjung, Dr. M.Sc., 1982) “Sampah adalah sumber daya

yang tidak siap pakai.” (Radyastuti, W. Prof. Ir, 1996) ( http://carapedia.com).

Menurut WHO, sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak

disenangi atau sesuatu yang dibuang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi

dengan sendirinya. Banyak sampah ndustr masih mungkin digunakan kembali/

pendaurulangan (re-using), walaupun akhirnya akan tetap merupakan bahan/ material

yang tidak dapat digunakan kembali. Sampah dalam ilmu kesehatan lingkungan

sebenarnya hanya sebagian dari benda atau hal-hal yang dipandang tidak digunakan,

tidak dipakai, tidak disenangi, atau harus dibuang, sedemikian rupa sehingga tidak

sampai mengganggu kelangsungan hidup.

Tugas Perumahan dan Pemukiman 9

SNI 03.3242-1994 Tata cara pengelolaan sampah

SNI 3242-2008 Pengelolaan sampah di permukiman

SNI 19-7030-2002 tentang pengelolaan sampah kota

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 14 PRT/M/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN tentang Tersedianya jalan penghubung pusat – pusat kegiatan masyarakatPengelolaan sampaha) Tersedianya fasilitas pengurangan sampah di perkotaan.b) Tersedianya sistem penanganan sampah di perkotaan.

Dari segi ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sampah ialah

sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, disenangi atau sesuatu yang harus dibuang,

yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia (termasuk

kegiatan ndustry), tetapi yang bukan biologis (karena human waste tidak termasuk

didalamnya) dan umumnya bersifat padat (karena air bekas tidak termasuk

didalamnya).

Dari segi kebersihan Perumahan Bank Kotaraja cukup baik, hal ini terlihat

pada saat pengamatan di lokasi, di dalam kompleks tidak bertebaran sampah, ini juga

mencerminkan kesadaran warga untuk menjaga kebersihan dan membuang sampah

pada waktu dan tempat yang tepat.

Tugas Perumahan dan Pemukiman 10

Factor yang menentuan Kebersihan kompleks perumahan juga adalah pengumpulan

sampah itu sendiri, hal ini didukung juga dengan luasan kompleks perumahan yang

tidak terlalu besar (5600 m2) sehingga spot pengumpulan (pintu gerbang perumahan)

dapat dengan mudah dijangkau seluruh warga. Hal ini didukung juga dengan

intensitas truk pengumpul sampah yang datang 3 kali dalam seminggu. Dari hasil

pengamatan dan wawancara, setiap sampah rumah tangga untuk masing – masing

rumah tidak menumpuk dengan adanya jadwal kedatangan truk sampah setiap 2 hari

sekali.

PENGUMPULAN DENGAN DUMP TRUCK (KOMUNAL) SAMPAH

Volume Dump truck : 6 m3

Ritasi : 3 kali/hari

Densitas : 0,3 ton/m3

Hari kerja : 25 hari/bulan

Terkumpul : 18 m3/hari

: 5,4 ton/hari

: 135 ton/bulan

: 1.620 ton/tahun

Dalam kompleks Perumahan Bank Kotaraja terdapat 31 unit rumah, dengan

asumsi jumlah sampah rumah tangga per 1 rumah per hari sebanyak 40 kg maka

untuk 1 hari jumlah sampah perumahan sebanyak 1.240 kg. x 2 hari maka 2480kg .

dari asumsi ini dapa diambil kesimpulan bahwa Kapasitas Dump Truck > jumlah

sampah perumahan selama 2 hari. Dari asumsi ini juga kita dapat menyimpulkan

tidak ada penumpukan sampah.

Tugas Perumahan dan Pemukiman 11

II.5. Sarana Penunjang

1. LISTRIK

Guna peningkatan pelayanan ketenagalistrikan pada perumahan Bank dengan

total kapasitas hunian 30 rumah, dalam hal ini PLN mendistribusikan jaringan listrik

ke rumah-rumah memakai 4 buah tiang listrik yang terbuat dari besi, dengan jarak

antara tiang 15 meter, sedangkan meteran (MCB) yang dipakai masih yang lama

dengan rata-rata kapasitas 1300 KVA.

Sebagai kelengkapan rumah tinggal, listrik adalah elemen penting dari rumah

itu sendiri. Oleh karena itu faktor kenyamanan dan keamanan sangat harus

diperhatikan ketika kita melakukan pemasangan instalasi listrik di rumah, sehingga

dalam penggunaanya tidak menimbulkan masalah. Masalah yang bisa ditimbulkan

dari pemasangan instalasi listrik rumah yang salah, seperti kurang daya, konsleting,

alat-alat elekronik yang rusak karena listrik tidak stabil bahkan bisa ke hal-hal yang

fatal seperti kebakaran.

Tugas Perumahan dan Pemukiman 12

Ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan dalam cara pemasangan instalasi listrik

di rumah tinggal / rumah tangga, seperti jarak antar titik listrik ke titik listrik lainnya,

komponen / peralatan listrik yang dipakai, pembagian daya yang harus diesuaikan

dengan kebutuhan ruangannya masing-masing, dan sebagainya. Bila semua itu

dilakukan dengan cara yang tepat, maka hasilnyapun akan Anda rasakan langsung,

yaitu kondisi aman dan nyaman selama menggunakan listrik. Baik dalam instalasi di

rumah tangga / rumah tinggal, ataupun instalasi listrik di rumah bertingkat harus

dilakukan dengan cara yang benar karena resiko dari penggunaan listrik yang salah

bisa menimpa kita semua.

Dasar Hukum :

SNI 04-02667.601-2002 Tentang Istilah Kelistrikan

1. ( Bab 601: Pembangkitan, Penyaluran dan Pendistribusian Tenaga

Listrik –

2. Umum);

SNI 04-8287.602-2002 Tentang Istilah Kelistrikan

1. ( Bab 602: Pembangkitan);

SNI 04-8287.603-2002 Tentang Istilah Kelistrikan

2. ( Bab 603: Pembangkitan, Penyaluran dan Pendistribusian Tenaga

Listrik –

3. Perencanaan dan Manajemen Sistem Tenaga Listrik

5. TELEKOMUNIKASI

Untuk layanan komunikasi dan informatika pada perumahan, PT. Telkom

memasang jaringan telepon rumah, dari total 30 rumah yang terpasang hanya 20

rumah yang masih berfungsi dan jadi pelanggan Telkom, sedangkan yang lainnya

sudah tidak berfungsi dan memilih memakai telpon seluler (handphone). Sedangkan

untuk kebutuhan lain seperti jaringan network, ada beberapa rumah yang memakai

speedy. jaringan telekomunikasi pada kompleks perumahan masih tergolong baik

dan pada pemasangan jaringan kabel telepon masih menggunakan tiang listrik. Untuk

jaringan informasi pada perumahan, rata-rata keseluruhan memakai TV Kabel yang

Tugas Perumahan dan Pemukiman 13

servernya tidak jauh dari perumahan. Untuk layanan jaringan telepon dikenal dan

paling banyak digunakan saat ini pada lokasi perumahan adalah telepon fisik atau

jaringan telepon dengan menggunakan kabel, keuntungan memakai telepon fisik

adalah :

Suara yang diterima bagus

Pengiriman data baik

Tahan terhadap petir

Tahan terhadap gangguan mekanis

Kerugiannya adalah :

Tekanan isolasi tidak baik

Kebocoran dalam kabel atau terjadinya induksi parallel

Jika lekukan kabel melebihi spesifikasi bisa membuat kabel terputus

Sulit dalam instalasi

Jarak jangkauan terbatas

Hal-hal yang bisa mengatasi kerugian dari memakai telepon fisik :

Sebelum dipasang kabel harus diukur tekanan isolasinya

Sambungan kabel harus bagus

Menjaga agar jangan terjadi kelebihan spesifikasi lekukan pada kabel

Khusus kabel udara harus dipasang, digantungkan atau ditambatkan

pada tiang, untuk kabel tanah harus ada penggalian tanah, penaikan

kabel, dll.

Seperti yang sudah kita ketahui telepon fisik ini jangkauannya terbatas,

menyebabkan banyak pelanggan yang tinggal di beberapa daerah yang agak jauh dari

jangkaunnya tidak dapat menggunakan telepon sebagai sarana komunikasi. Untuk

mengantisipasi pelanggan yang sulit dijangkau oleh jaringan, dan mengingat

pentingnya komunikasi bagi pelanggan, Telkom menyediakan jenis jasa

telekomunikasi lain yang menggunakan antenna atau jaringan tanpa kabel atau

disebut juga WLL (Wireless Loop Lokal) dan juga pemakaian speedy, Speedy

Tugas Perumahan dan Pemukiman 14

merupakan layanan broadband akses internet dari Telkom Indonesia berkualitas

tinggi bagi perumahan serta SME (Small Medium Enterprise), dimana saat ini

Telkom menyediakan 3 (tiga) jenis layanan Speedy:

1. Speedy Reguler:

merupakan produk layanan internet broadband yang diperuntukkan bagi pelanggan

perumahan (family) atau personal yang hanya membutuhkan akses internet standar

misalnya untuk keperluan browsing, chatting, gaming, download email, dan lain-lain.

Speedy Reguler ditawarkan dalam paket berlangganan dengan kecepatan mulai dari

384 kbps – 100 Mbps, tergantung kondisi jaringan setempat.

Karakteristik:

SLG (Service Level Guarantee) standard untuk segmen perumahan

Asymmetric dengan perbandingan upstream jauh lebih kecil dari

downstream.

Abonemen / berlangganan.

Unlimited.

Cara pembayaran Postpaid.

IPPublik Dinamik (DHCP – Dynamic Host Configuration Protocol).

Port TCP 25 (SMTP service) hanya dibuka ke SMTP yang disediakan

TELKOM yaitu smtp.telkom.net port 25.

Dapat disisipi advertising.

2. Speedy Instan:

merupakan produk yang diluncurkan oleh TELKOM sebagai salah satu upaya untuk

menyediakan layanan broadband yang siap pakai oleh pelanggan (Pay as you use).

Pelanggan yang belum berlangganan paket Speedy Reguler dapat menggunakan

layanan broadband dengan cara membeli paket harian baik prepaid maupun postpaid.

Tugas Perumahan dan Pemukiman 15

Tugas Perumahan dan Pemukiman 16

Karakteristik:

SLG (Service Level Guarantee) standard untuk segmen perumahan.

Asymmetric dengan perbandingan upstream jauh lebih kecil dari

downstream.

Pay As You Use.

Limited sampai kuota waktu habis.

Cara pembayaran Prepaid atau Postpaid.

IP Publik Dinamik (DHCP – Dynamic Host Configuration Protocol).

Port TCP 25 (SMTP service) hanya dibuka ke SMTP yang disediakan

TELKOM yaitu smtp.telkom.net port 25.

Dapat disisipi advertising.

3. Speedy Gold:

merupakan produk layanan internet broadband yang diperuntukkan bagi pelanggan

SME (Small Medium Enterprise) yang membutuhkan layanan internet untuk

keperluan bisnis, misalnya mail server kecil, web server pribadi, warnet dll. Speedy

Gold ditawarkan dalam paket berlanggan dengan kecepatan mulai 512 kbps – 100

Mbps.

Karakteristik

SLG standard untuk segmen bisnis.

Asymmetric dengan perbandingan upstream lebih kecil dari downstream

(kualitas lebih baik dari Speedy Reguler).

Abonemen / berlangganan.

Tugas Perumahan dan Pemukiman 17

Unlimited.

Cara pembayaran Postpaid.

1 IP Publik Statik (DHCP) sesuai permintaan customer.

Port TCP 25 (SMTP service) hanya dibuka ke SMTP yang disediakan

TELKOM yaitu smtp.telkom.net port 25.

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 01/PER/M.KOMINFO/01/2010 TENTANG PENYELENGGARAAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman dan atau

penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio atau sistem elektromagnetik lainnya;

2. Alat telekomunikasi adalah setiap alat perlengkapan yang digunakan

dalam bertelekomunikasi; 3. Perangkat telekomunikasi adalah sekelompok alat telekomunikasi yang

memungkinkan bertelekomunikasi;

Tugas Perumahan dan Pemukiman 18

BAB III

KESIMPULAN

Tugas Perumahan dan Pemukiman 19