wrap up skenario 2.docx revisi

Upload: fatimah-salma

Post on 04-Jun-2018

276 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    1/36

    1

    WRAP UP

    BLOK KEDOKTERAN KELUARGA

    KUNJUNGAN RUMAH PASIEN DENGAN GANGGUAN

    PERNAPASAN

    KELOMPOK B9

    Ketua : Nawar Najla Mastura 1102010204

    Sekretaris :Nanda Permata Fajarani 1102010203

    Anggota : Muhammad Ridwan 1102009189

    Nova Anggar Kusuma N 1102009207

    Nadya Hasnanda K 1102010201

    Nadya Ramadhani 1102010202

    Rizki Faujiah Munandar 1102010253

    Rizky Aisyah 1102010255

    Ronny Saputra 1102010257

    Fakultas Kedokteran

    Universitas YARSI

    2013-2014

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    2/36

    2

    Skenario 2Kunjungan Rumah Pasien dengan Gangguan Pernapasan

    Seorang dokter berkunjung ke rumah pasien anak laki-laki, berumur 8 tahun dengan keluhan

    sesak nafas berulang. Keluhan seperti ini timbul hampir setiap minggu sehingga sangat

    menggangu kegiatan sekolah pasien. Oleh karena itu dokter ingin mengunjungi rumah pasien

    untuk mengetahui lebih jauh tentang kondisi pasien dan keluarganya.

    Pasien tinggal di sebuah rumah di kawasan padat penduduk dengan ukuran 4 x 7 m bersama

    keluarganya. Keluarga ini terdiri dari ayah, ibu, pasien dan dua orang kakak yang berumur 12

    dan 14 tahun. Selain itu bersama keluarga ini tinggal kakek dan neneknya ( orang tua dari

    ayah ). Kondisi dalam rumah kurang rapih, kurang bersih, kurang pencahayaan dan ventilasi.

    Kakek dan ibu pasien mempunyai riwayat asma bronkial. Kakek dan ayah pasien adalah

    perokok berat.

    Ayah pasien adalah seorang lulusan SMP yang bekerja sebagai seorang buruh bangunan yang

    merupakan sumber pencari nafkahdalam keluarga. Ibu pasien adalah seorang lulusan SD

    yang bekerja sebagai tukang cuci pakaian di rumah tetanngganya, sedangkan kakek dan

    neneknya tidak bekerja. Kedua orang tua pasien sibuk dengan pekerjaannya sehingga pasien

    kurang mendapat perhatian yang baik, karena kondisi ekonomi yang kurang pasien sering

    terlambat ke dokter.

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    3/36

    3

    Pertanyaan :

    1. Berapakah jumlah anggota keluarga yang ideal dalam satu rumah ?2. Bagaimanakah ciri rumah yang sehat ?3. Apakah hubungan asma bronkial dan perokok berat pada keluarga dan penyakit

    pasien ?

    4. Faktor apa saja yang menyebabkan sesak nafas berulang ?5. Sebagai dokter keluarga bagaimana pandangan saudara terhadap keluarga ini, dan

    bagaimana kaitannya dengan penyakit yang diderita anggota keluarga terebut ?

    6. Sebagai dokter muslim, bagaimana pandangan saudara terhadap keluarga ini danbagaimana hak dan kewajiban pasien baik sebagai individu maupun sebagai anggota

    keluarga?

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    4/36

    4

    Jawaban :

    1. Satu ayah, satu ibu dan dua orang anak.2. Bersih, rapih, pencahayaan cukup, ventilasi baik,tidak banyak perabotan, ukuran

    rumah sesuai dengan jumlah penghuni rumah ( 1 orang/ 8 m kubik ).

    3. Asap rokok dapat mencetuskan sesak nafas, dan asma bronkial merupakan penyakityang diturunkan.

    4. Terpapar alergen terus menerus sepoerti debu, asap rokok, udara dingim, rumah yangsempit dengan ventilasi yang buruk, tingginya kelembaban, kurangnya kesadaran

    untuk berobat, tingkat pendidikan dan ekonomi yang rendah.

    5. Jumlah anggota keluarga yang tinggi dalam satu rumah dibandingkan dengan luasrumah tidak sesuai, sehingga menyebabkan pasien sesak.

    6. Kewajiban pasien sebagai individu ; menjaga kesehatan, berobat, menjauhi alergen,ikhtiar dan tawakal. Kewajiban pasien sebagai anggota keluarga ; membantu orang

    tua menjaga kebersihan rumah, menjaga kakek dan nenek.

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    5/36

    5

    Hipotesis

    Seorang pasien anak laki laki berumur 8 tahun dengan keluhan sesak nafas berulangdikunjungi rumahnya oleh seorang dokter. Anak diduga menderita asma bronkial karena

    kakek dan ibu pasien memiliki riwayat asma bronkial, selain karena asma bronkial

    merupakan penyakit turunan yang diturunkan secara genetik. Kondisi rumah pasien yang

    kurang terawat dengan ventilasi yang buruk membuat rumah pasien tidak layak untuk dihuni,

    selain itu jumlah keluarga yang ada di dalam rumah pasien tidak sesuai dengan luas

    rumahnya, kebiasaan merokok pada ayah dan kakek pasien menjadi pencetus bagi pasien

    menjadi sesak nafas berulang, tidak hanya itu kesibukan orang tua pasien membuat pasien

    kurang mendapat perhatian dan pendapatan keluarga yang rendah menjadi penghalang bagi

    pasien untuk berobat.

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    6/36

    6

    Sasaran Belajar

    L.I 1. Memahami dan Menjelaskan Keluarga.

    L.O 1.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi Keluarga.

    L.O 1.2 Memahami dan Menjelaskan Fungsi Keluarga.

    L.O 1.3 Memahami dan Menjelaskan Peran Keluarga.

    L.O 1.4 Memahami dan Menjelaskan Struktur Keluarga.

    L.O 1.5 Memahami dan Menjelaskan Hak & Kewajiban Keluarga.

    L.O 1.6 Memahami dan Menjelaskan Bentuk Keluarga.

    L.O 1.7 Memahami dan Menjelaskan Siklus Kehidupan Keluarga.

    L.O 1.8 Memahami dan Menjelaskan Dinamika Keluarga.

    L.I 2. Memahami dan Menjelaskan Rumah Sehat.

    L.O 2.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi Rumah Sehat.

    L.O 2.1 Memahami dan Menjelaskan Ciri Rumah Sehat.

    L.I 3. Memahami dan Menjelaskan Faktor Faktor yang mempengaruhi kesehatan dalamkeluarga.

    L.I 4. Memahami dan Menjelaskan Konsep Keluarga Islami.

    L.O 4.1 Memahami dan Menjelaskan Fungsi Keluarga Islami.

    L.O 4.2 Memahami dan Menjelaskan Hak dan Kewajiban Keluarga dalam Merawat

    Anggota Keluarga yang Sakit.

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    7/36

    7

    L.I 1. Memahami dan Menjelaskan Keluarga.

    L.O 1.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi Keluarga.

    Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan

    aturan, emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagiandari keluarga (Friedman,1998).

    Keluargaadalahunitterkecildarimasyarakatyangterdiridarisuami

    istridananaknya,atauayahdananaknya,atauibudananaknya(Suprajitno,2004).

    Spasinya dirapihkan lagi..

    Coba cari definisi keluarga ,menurut yang lain..

    L.O 1.2 Memahami dan Menjelaskan Fungsi Keluarga.

    Menurut Friedman fungsi keluarga dibagi menjadi 5 yaitu :

    1) Fungsi EfektifBerhubungan dengan fungsi internal keluarga yang merupakan dasar kekuatan keluarga.

    Fungsi efektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Anggota kelurga

    mengembangkan gambaran diri yang fositif, peran dijalankan dengan baik dan penuh rasa

    sayang.

    2)

    Fungsi Sosialisasi

    Proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu menghasilkan interaksi sosial ,dan

    individu tersebut melaksanakan perannya dalam lingkungan sosial. Keluarga merupakan

    tempat individu melaksanakan sosialisasi dengan anggota kelurga dan belajar disiplin, norma

    budaya dan perilaku melalui interaksi dalam keluarga, sehigga individu mampu berperan

    didalam masyarakat.

    3) Fungsi ReproduksiFungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.

    4) Fungis EkonomiFungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga, seperti makanan ,pakaian, perumahan, dan lain-

    lain.

    5) Fungsi Perawatan KeluargaKeluarga menyediakan makanan, pakaian, perlidungan, dan asuhan kesehatan/keperawatan.

    Kemampuan keluarga melakukan asuhan keperawatan atau pemeliharaan kesehatan

    memengaruhi status kesehatan keluarga dan individu.

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    8/36

    8

    Menurut Undang-Undang 1992 membagi Fungsi Keluarga sebagai berikut :

    1) Fungsi keagamaan

    Membina norma/ajaran agama sebagai dasar dan tujuan hidup seluruh anggota keluarga,

    menerjemahkan ajaran dan norma agama kedalam tingkah laku hidup sehari-hari bagi seluruhanggota keluarga,memberi contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari dalam pengalaman

    ajaran agama, melengkapi dan menambah proses belajar anak tentang keagamaan yang

    tidak/kurang diperoleh disekolah atau masyarakat, membina rasa, sikap ,dan praktik

    kehidupan beragama.

    2) Fungsi Budaya

    Membina tugas keluarga sebagai sarana untuk meneruskan norma budaya masyarakat dan

    bangsa yang ingin dipertahankan, membina tugas keluarga untuk menyaring norma dan

    budaya asing yang tidak sesuai, membina tugas keluarga sebagai saran anggota nya untukmencari pemecahan masalah dari berbagai pengaruh negatif globalisasi dunia,membina tugas

    keluarga sebagai sarana bagi anggotanya untuk mengadakan kompromi/adaptasi dan praktik

    (positif) serta globalisasi dunia, membina budaya keluarga yang sesuai, selaras dan seimbang

    dengan budaya masyarakat /bangsa untuk menunjang terwujudnnya norma keluarga kecil

    bahagia dan sejahtera.

    3) Fungsi Cinta Kasih

    Menumbuhkembangkan potensi simbol cinta kasih sayang yang telah ada diantara anggota

    keluarga dalam simbol yang nyata, seperti ucapan dan tingkah laku secara optimal dan terusmenerus,membina tingkah laku ,saling menyayangi diantara anggota keluarga maupun antara

    keluarga yang satu dengan yang lainnya secara kuantitatif dan kualitatif, membina praktik

    kecintaan terhadap kehidupan duniawi dan uhkrawi dalam keluarga secara serasi, selaras dan

    seimbang, membina rasa ,sikap, dan praktik hidup keluarga yang mampu memberikan dan

    menerima kasih sayang sebagai pola hidup ideal menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

    4) Fungsi Perlindungan

    Memenuhi kebutuhan akan rasa aman diantara anggota keluarga.Bebas dari rasa tidak aman

    yang tumbuh dari dalam maupun dari luar keluarga, membina keamanan keluarga baik fisik

    maupun psikis dari berbagai bentuk ancaman dan tantangan yang datang dari luar maupun

    dalam, membina dan menjadikan stabilitas dan keamanan keluarga sebagai modal menuju

    keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

    5) Fungsi Reproduksi

    Membina kehidupan keluarga sebagai wahana pendidikan reproduksi sehat baik bagi anggota

    keluarga maupun keluarga sekitarnya, memberikan contoh pengalaman kaidah-kaidah

    pembetukan keluarga dalam hal usia , kedewasaan fisik dan mental, mengamalkan kaidah-

    kaidah reproduksi sehat baik yang berkaitan dengan jangka waktu melahirkan, jarak antara

    kelahiran dua anak , dan jumlah ideal anak yang diinginkan dalam keluarga, mengembang

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    9/36

    9

    kan kehidupan reproduksi sehat sebagai modal yang kondusif menuju keluarga kecil bahagia

    dan sejahtera.

    6) Fungsi Sosialisasi

    Menyadari, merencanakan dan menciptakan lingkungan keluarga sebagai wahana pendidikandan sosialisasi anak yang pertama dan utama, menyadari ,merencanakan , dan menciptakan

    kehidupan keluarga sebagai pusat tempat anak dapat mencari pemecahan masalah dari

    berbagai konflik dan permasalahan yang dijumpainya baik lingkungan masyarakat maupun

    sekolahnya. Membina proses pendidikan dan sosialisasi anak tentang hal yang perlu

    dilakukannya untuk meningkatkan kemantangan dan kedewasaan baik fisik maupun mental,

    yang tidak/kurang diberikan lingkungan sekolah maupun masyarakat.

    Membina proses pendidikan dan sosialisasi yang terjadi dalam keluarga sehingga tidak saja

    bermamfaat positif bagi anak, tetapi juga orang tua untuk perkembangan dan kematangan

    hidup bersama menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

    7) Fungsi Ekonomi

    Melakukan kegiatan ekonomi baik diluar maupun didalam kehidupan keluarga dalam rangka

    menopang perkembangan hidup keluarga, mengelola ekonomi keluarga sehingga terjadi

    keserasian, keselamatan dan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran keluarga,

    mengatur waktu sehingga kegiatan orang tua diluar rumah dan perhatiaanya terhadap anggota

    rumah tangga bejalan serasi , selaras ,dan seimbang , membina kegiatan dan hasil ekonomi

    keluarga sebagai modal untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

    8) Fungsi Pelestarian Lingkungan

    Membina kesadaran dan praktik kelestarian lingkungan internal keluarga, membina

    kesadaran, sikap dan praktik pelestarian lingkunga hidup yang serasi, selaras, dan seimbang

    antara lingkungan keluarga dan lingkungan hidup sekitarnya.

    L.O 1.3 Memahami dan Menjelaskan Peran Keluarga.

    Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal yang berhubungan

    dengan posisi dan situasi tertentu. Berbagai peran yang terdapat dalam keluarga adalah

    sebagai berikut:

    o Peran ayah sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman,kepala rumah tangga, anggota dari kelompok sosialnya dan anggota masyarakat.

    o Peran ibu sebagai isteri, ibu dari anaknya, mengurus rumah tangga, pengasuh,pendidik dan pelindung bagi anak-anaknya, anggota kelompok social dan anggota

    masyarakat serta berperan sebagai pencari nafkah tambahan bagi keluarga.

    o Peran anak-anak sebagai pelaksana peran psikososial sesuai dengan tingkatperkembangan baik fisik, mental dan spiritual.

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    10/36

    10

    Friedman (2002) membagi lima peran kesehatan dalam keluarga yaitu :

    o Mengenal gangguan perkembangan kesehatan tiap anggota.o Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.o Memberikan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit, dan yang tidak

    dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda.

    o Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan danperkembangan kepribadian anggota keluarga.

    o Mempertahankan hubungan kepribadian anggota keluarga dan lembaga-lembagakesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas

    kesehatan yang ada.

    L.O 1.4 Memahami dan Menjelaskan Struktur Keluarga.

    1) Dominasi jalur hubungan darah

    a. PatrilinealKeluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ayah.Suku-suku di Indonesia

    rata-rata menggunakan struktur keluarga patrilineal.

    b. MatrilinealKeluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ibu. Suku padang salah satu suku

    yang yang mengunakan struktur keluarga matrilineal.

    2) Dominasi keberadaan tempat tinggal

    a. PatrilokalKeberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah dari pihak

    suami.

    b. MatrilokalKeberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah dari pihak

    istri.

    3) Dominasi pengambilan keputusan

    a. PatriakalDominasi pengambilan keputusan ada pada pihak suami.

    b. MatriakalDominasi pengambilan keputusan ada pada pihak istri.

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    11/36

    11

    Ciri-ciri struktur keluarga

    1) TerorganisasiKeluarga adalah cerminan organisasi, dimana masing-masing anggota keluarga memiliki

    peran dan pungsi masing-masing sehingga tujuan keluarga dapat tercapai.Organisasi yangbaik ditandai dengan adanya hubungan yang kuat antara anggota sebagai bentuk saling

    ketergantungan dalam mencapai tujuan.

    2) KeterbatasanDalam mencapai tujuan, setiap anggota keluarga memiliki peran dan tanggung jawabnya

    masing-masing sehingga dalam berinteraksi setiap anggota tidak semena-mena, tetapi

    mempunyai keterbatasan yang dilandasi oleh tanggung jawab masing-masing anggota

    keluarga.

    4) PerbedaanAdanya peran yang beragam dalam keluarga menunjukan masing-masing anggota keluarga

    mempunyai peran dan fungsi yang berbeda dan khas seperti halnya peran ayah sebagai

    pencari nafkah utama, peran ibu yang merawat anak-anak.

    L.O 1.5 Memahami dan Menjelaskan Hak & Kewajiban Keluarga.

    Hak dan Kewajiban anatara orang tua dan anak serta hak kewajiban antara orang tua menurut

    undang RI no 1 tahun 1974 tentang perkawinan

    Pasal 451) Kedua orang tua wajib memelihara dan mendidik anak-anak mereka sebaik-

    baiknya.

    2) Kewajiban orang tua yang di maksud ayat (1) pasal ini berlaku sampai anak inikawin atau dapat berdiri sendiri. Kewajiban mana berlaku terus meskipun

    perkawinan antara kedua orang tua putus.

    Pasal 46

    1) Anak wajib menghormati orang tua dan mentaati kehendak mereka yang baik.2) Jika anak telah dewasa, ia wajib memelihara menurut kemampuannya,orang tua

    dan keluarga dalam garis lurus ke atas,bila mereka itu memerlukan bantuannya.

    Pasal 47

    1) Anak yang belum mencapai umur 18(delapan belas) tahun atau belum pernahmelangsungkan perkawinan ada di bawah kekuasaan orang tuanya selama mereka

    tidak di cabut dari kekuasaannya.

    2) Orang tua mewakili anak tersebut mengenai perbuatan hukum di dalam dan di luarpengadilan.

    Pasal 48

    1) Orang tua tidak di perbolehkan memindahkan hak atau menggadaikan barang-barang tetap yang di miliki anaknya yang belum berumur 18(delapan belas) tahun

    atau belum melangsungkan perkawinan kecuali apabila kepentingan anak itu

    menghendakinya.

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    12/36

    12

    Pasal 49

    1) Salah seorang atau kedua orang tua dapat di cabut kekuasaannya terhadap seoranganak atau lebih untuk waktu yang tertentu atas permintaan orang tua yang lain

    keluarga anak dalam garis lurus keatas dan saudara kandung yang telah dewasa

    atau pejabat yang berwenang dengan keputusan Pengadilan dalam hal-hal :a. Ia sangat melalaikan kewajibannya terhadap anaknya.

    b. Ia berkelakuan buruk sekali.

    2) Meskipun orang tua di cabut kekusaannya, mereka masih berkewajiban untukmemberi biaya pemeliharaan kepada anak tersebut.

    L.O 1.6 Memahami dan Menjelaskan Bentuk Keluarga.

    1. TRADISIONAL :

    a. The nuclear family (keluarga inti) : Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak.

    b. The dyad family : Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidupbersama dalam satu rumah.

    c. Keluarga usila : Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah

    memisahkan diri.

    d. The childless family : Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk

    mendapatkan anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena mengejar karir/pendidikan

    yang terjadi pada wanita.

    e. The extended family (keluarga luas/besar) : Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yanghidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear family disertai : paman, tante, orang tua

    (kakak-nenek), keponakan, dll).

    f. The single-parent family (keluarga duda/janda) : Keluarga yang terdiri dari satu orang tua

    (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan

    ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan).

    g. Commuter family : Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota

    tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa berkumpul pada

    anggota keluarga pada saat akhir pekan (week-end).

    h. Multigenerational family : Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang

    tinggal bersama dalam satu rumah.

    i. Kin-network family : Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling

    berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama. Misalnya :

    dapur, kamar mandi, televisi, telpon, dll).

    j. Blended family : Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan

    membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    13/36

    13

    k. The single adult living alone / single-adult family : Keluarga yang terdiri dari orang

    dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan (separasi), seperti : perceraian

    atau ditinggal mati.

    2. NON-TRADISIONAL :

    a. The unmarried teenage mother : Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan

    anak dari hubungan tanpa nikah.

    b. The stepparent family: Keluarga dengan orangtua tiri.

    c. Commune family : Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada

    hubungan saudara, yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama,

    pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok / membesarkan

    anak bersama.

    d. The nonmarital heterosexual cohabiting family : Keluarga yang hidup bersama berganti-

    ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.

    e. Gay and lesbian families : Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama

    sebagaimana pasangan suami-istri (marital partners).

    f. Cohabitating couple : Orang dewasa yang hidup bersama di luar ikatan perkawinan karena

    beberapa alasan tertentu.

    g. Group-marriage family : Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah

    tangga bersama, yang merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagisesuatu, termasuk sexual dan membesarkan anaknya.

    h. Group network family : Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup

    berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama,

    pelayanan dan bertanggung jawab membesarkan anaknya.

    i. Foster family : Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara dalam

    waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk

    menyatukan kembali keluarga yang aslinya.

    j. Homeless family : Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang

    permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau

    problem kesehatan mental.

    k. Gang : Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang mencari

    ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian, tetapi berkembang dalam

    kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.

    Genogram

    Definisi : genogram adalah suatu alat bantu berupa peta skema (visual map) dari silsilahkeluarga pasien yang berguna bagi pemberi layanan kesehatan untuk segera mendapatkan

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    14/36

    14

    informasi tentang nama anggota keluarga pasien, kualitas hubungan antar anggota keluarga.

    Genogram adalah biopsikososial pohon keluarga, yang mencatat tentang siklus kehidupan

    keluarga, riwayat sakit di dalam keluarga serta hubungan antar anggota keluarga.

    Di dalam genogram berisi : nama, umur, status menikah, riwayat perkawinan, anak-anak,

    keluarga satu rumah, penyakit-penyakit spesifik, tahun meninggal, dan pekerjaan. Juga

    terdapat informasi tentang hubungan emosional, jarak atau konflik antar anggota keluarga,

    hubungan penting dengan profesional yang lain serta informasi-informasi lain yang relevan.

    Dengan genogram dapat digunakan juga untuk menyaring kemungkinan adanya kekerasan

    (abuse) di dalam keluarga.

    Genogram idealnya diisi sejak kunjungan pertama anggota keluarga, dan selalu dilengkapi

    (update) setiap ada informasi baru tentang anggota keluarga pada kunjungan-kunjungan

    selanjutnya. Dalam teori sistem keluarga dinyatakan bahwa keluarga sebagai sistem yangsaling berinteraksi dalam suatu unit emosional. Setiap kejadian emosional keluarga dapat

    mempengaruhi atau melibatkan sediktnya 3 generasi keluarga. Sehingga idealnya, genogram

    dibuat minimal untuk 3 generasi.

    Dengan demikian, genogram dapat membantu dokter untuk :

    1) Mendapat informasi dengan cepat tentang data yang terintegrasi antara kesehatan fisik dan

    mental di dalam keluarga.

    2) Pola multigenerasi dari penyakit dan disfungsi.

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    15/36

    15

    Simbol dalam genogram

    Sumber?

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    16/36

    16

    Simbol Dalam Genogram

    L.O 1.7 Memahami dan Menjelaskan Siklus Kehidupan Keluarga.

    Siklus Hidup Keluarga (Family Life Cycle) adalah istilah yang digunakan untukmenggambarkan perubahan-perubahan dalam jumlah anggota, komposisi dan fungsi keluarga

    sepanjang hidupnya. Siklus hidup keluarga juga merupakan gambaran rangkaian tahapan

    yang akan terjadi atau diprediksi yang dialami kebanyakan keluarga.

    Siklus hidup keluarga terdiri dari variabel yang dibuat secara sistematis menggabungkan

    variable demografik yaitu status pernikahan, ukuran keluarga, umur anggota keluarga, dan

    status pekerjaan kepala keluarga.

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    17/36

    17

    TAHAPAN-TAHAPAN SIKLUS HIDUP KELUARGA

    Dalam ilmu kependudukan biasanya dikenal dengan 6 tahap siklus hidup keluarga, yaitu :

    1) Tahap Tanpa Anak

    Dimulai dari perkawinan hingga kelahiran anak pertama.

    2) Tahap Melahirkan (Tahap Berkembang)

    Dimulai dari kelahiran anak sulung hingga anak bungsu.

    3) Tahap Menengah

    Dimulai dari kelahiran anak bungsu, hingga anak sulung meninggalkan rumah atau menikah

    4) Tahap Meninggalkan Rumah

    Dimulai dari anak sulung meninggalkan rumah sampai anak bungsu meninggalkan rumah

    (perkawinan biasanya dianggap meninggalkan rumah).

    5) Tahap Purna Orang Tua

    Dimulai dari saat anak bungsu meninggalkan rumah, hingga salah satu pasangan meninggal

    dunia.

    6) Tahap Menjanda/Menduda

    Dimulai dari saat meninggalnya suami atau istri, hingga pasangannya meninggal dunia.

    Siklus hidup keluarga dalam ilmu kependudukan dipandang penting, karena lima alasan

    pokok sebagai berikut :

    1) Menunjukan interaksi antara anggota keluarga. Peristiwa-peristiwa seperti kelahiran,

    kematian, dan perubahan umur atau status anak, tidak hanya mempengaruhi individu-individu

    yang bersangkutan, tetapi juga anggota keluarga yang lain.

    2) Memperjelas pengaruh yang kontinu dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tahap-

    tahap awal siklus terhadap kehidupan keluarga sampai akhir siklus tersebut.

    3) Menghilangkan konsepsi yang salah tentang keluarga, misalnya pandangan bahwa

    keluarga hanya melewati satu atau dua tahap tertentu saja.

    4) Merupakan suatu ringkasan yang penting tentang pengaruh gabungan faktor-faktor

    fertilitas, mortalitas, nupsialitas dengan faktor-faktor ekonomi dan kebudayaan.

    5) Dapat menjelaskan bermacam-macam variasi kegiatan sosial demografi dan sosial

    ekonomi.

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    18/36

    18

    Menurut Neighbour (1985) tahapan, tugas dan masalah yang menjadi isu penting dalam

    setiap tahapan siklus kehidupan keluarga adalah sebagai berikut :

    1) Tahap Perkawinan

    2) Tahap Melahirkan Anak

    3) Tahap Membesarkan Anak-Anak Memasuki Sekolah Dasar

    4) Tahap Membesarkan Anak-Anak Usia Remaja

    5) Tahap Keluarga Mulai Melepaskan Anak-Anak

    6) Tahap Tahun-tahun Pertengahan

    7) Tahap Usia Tua

    MODEL SIKLUS HIDUP KELUARGA

    Tahap-tahap siklus hidup keluarga digambarkan ke dalam 2 model, yaitu:

    1) Siklus Hidup Keluarga Model Tradisional

    Siklus hidup keluarga model tradisional yaitu pergerakan tahap yang sebagian besar keluarga

    lewati, dimulai dari belum menikah (bujangan), menikah, pertumbuhan keluarga, penyusutan

    keluarga, dan diakhiri dengan putusnya unit dasar. Tahapan dari FLC model tradisional

    adalah:

    - Tahap I: Bachelor

    Pemuda/i single dewasa yang hidup berpisah dengan orang tua.

    - Tahap II: Honeymooners

    Pasangan muda yang baru menikah.

    - Tahap III: Parenthood

    Pasangan yang sudah menikah setidaknya ada satu anak yang tinggal hidup bersama.

    - Tahap IV: Postparenthood

    Sebuah pasangan menikah yang sudah tua dimana tidak ada anak yang tinggal hidup

    bersama.

    - Tahap V: Dissolution

    Salah satu pasangan sudah meninggal.

    2) Siklus Hidup Keluarga Model Non-Traditional

    a. Family Household

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    19/36

    19

    1. Childless Couples: pasangan yang memilih untuk tidak memiliki anak dikarenakan oleh

    pasangan tersebut lebih memilih pada pekerjaan.

    2. Pasangan yang menikah diumur diatas 30 tahunmenikah terlalu lama dikarenakan karirdimana memutuskan untuk memiliki sedikit anak atau justru malah tidak memiliki anak.

    3. Pasangan yang memiliki anak di usia yang terlalu dewasa (diatas 30 tahun).

    4. Single Parent I: single parent yang terjadi karena perceraian.

    5. Single Parent II: pria dan wanita muda yang mempunyai satu atau lebih anak diluar

    pernikahan.

    6. Single Parent III: seseorang yang mengadopsi satu atau lebih anak.

    7. Extended Family: seseorang yang kembali tinggal dengan orang tuanya untuk menghindari

    biaya yang dikeluarkan sendiri sambil menjalankan karirnya. Misalnya anak, atau cucu yangcerai kemudian kembali ke rumah orang tuanya.

    b. Non-Family Household

    1. Pasangan tidak menikah

    2. Perceraian tanpa anak

    3. Single Person: orang yang menunda pernikahan atau bahkan memutuskan untk tidak

    menikah

    4. Janda atau duda

    L.O 1.8 Memahami dan Menjelaskan Dinamika Keluarga.

    Adanya interaksi (hubungan) antara individu dengan lingkungan sehingga tersebut dapat

    diterima dan menyesuaikan diri baik dalam lingkungan keluarga maupunkelompok sosial

    yang sama.

    Dinamika keluarga adalah interaksi atau hubungan pasien dengan anggota keluarganya dan

    juga bisa mengetahui bagaimana kondisi keluarga di lingkungan sekitarnya. Keluarga

    diharapkan mampu memberikan dukungan dalam upaya kesembuhan pasien. Ada empat

    aspek yang selalu muncul dalam dinamika keluarga

    Pertama, tiap anggota keluarga memiliki perasaan dan idea tentang diri sendiriyangbiasa dikenal dengan harga diri atau self-esteem.

    Kedua, tiap keluarga memiliki cara tertentu untuk menyampaikan pendapatdanpikiran mereka yang dikenal dengan komunikasi.

    Ketiga, tiap keluarga memiliki aturan permainan yang mengatur bagaimanamerekaseharusnya merasa dan bertindak yang berkembang sebagai sistemnilai keluarga.

    Yang terakhir, tiap keluarga memiliki cara dalam berhubungan dengan orang luar daninstitusi di luar keluarga yang dikenal sebagai jalur ke masyarakat

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    20/36

    20

    L.I 2. Memahami dan Menjelaskan Rumah Sehat.

    L.O 2.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi Rumah Sehat.

    Rumah Sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu rumah

    yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, saranapembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan

    lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah.

    L.O 2.1 Memahami dan Menjelaskan Ciri Rumah Sehat.

    Persyaratan Kesehatan Rumah Tinggal menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :

    829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut:

    1. Bahan Bangunan

    a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat-zat yang dapat membahayakankesehatan, antara lain sebagai berikut :

    Debu Total tidak lebih dari 150 g m3. Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m3/4jam. Timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg.

    b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme

    patogen.

    2. Komponen dan penataan ruang rumah

    Komponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai berikut:

    a. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan.

    b. Dinding

    Di ruang tidur, ruang keluarga dilengkapi dengan sarana ventilasi untuk pengaturansirkulasi udara.

    Di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkan.c. Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan.

    d. Bumbung rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus dilengkapi dengan

    penangkal petir.

    e. Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang keluarga,

    ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi dan ruang bermain anak.

    f. Ruang dapur harus dilengkapi dengan sarana pembuangan asap.

    3. Pencahayaan

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    21/36

    21

    Pencahayaan alam atau buatan langsung atau tidak langsung dapat menerangi seluruh bagian

    ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak menyilaukan.

    4. Kualitas Udara

    Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut :

    a) Suhu udara nyaman berkisar antara l8C sampai 30C.

    b) Kelembaban udara berkisar antara 40% sampai 70%.

    c) Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam.

    d) Pertukaran udara.

    e) Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8jam

    f) Konsentrasi gas formaldehide tidak melebihi 120 mg/m3.

    5. Ventilasi

    Luas penghawaan atau ventilasi a1amiah yang permanen minimal 10% dari luas lantai.

    6. Binatang penular penyakit

    Tidak ada tikus bersarang di rumah.

    7. Air

    a. Tersedia air bersih dengan kapasitas minmal 60 lt/hari/orang

    b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan air minum sesuai dengan

    peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    8. Tersediannya sarana penyimpanan makanan yang aman dan hygiene.

    9. Limbah

    a. Limbah cair berasal dari rumah, tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau dan

    tidak mencemari permukaan tanah.

    b. Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, tidak menyebabkan pencemaran

    terhadap permukaan tanah dan air tanah.

    10. Kepadatan hunian ruang tidur

    Luas ruang tidur minimal 8m2 dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua orang tidur

    dalam satu ruang tidur, kecuali anak dibawah umur 5 tahun.

    Masalah perumahan telah diatur dalam Undang-Undang pemerintahan tentang perumahan

    dan pemukiman No.4/l992 bab III pasal 5 ayat l yang berbunyi Setiap warga negara

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    22/36

    22

    mempunyai hak untuk menempati dan atau menikmati dan atau memiliki rumah yang layak

    dan lingkungan yang sehat, aman , serasi, dan teratur

    Bila dikaji lebih lanjut maka sudah sewajarnya seluruh lapisan masyarakat menempati rumah

    yang sehat dan layak huni. Rumah tidak cukup hanya sebagai tempat tinggal dan berlindung

    dari panas cuaca dan hujan, Rumah harus mempunyai fungsi sebagai :

    1. Mencegah terjadinya penyakit.

    2. Mencegah terjadinya kecelakaan.

    3. Aman dan nyaman bagi penghuninya.

    4. Penurunan ketegangan jiwa dan sosial.

    L.I 3. Memahami dan Menjelaskan Faktor Faktor yang mempengaruhi kesehatan dalam

    keluarga.

    Timbulnya penyakit disebabkan oleh ketidakseimbangan antara factor penjamu (host), faktor

    agen penyakit, dan faktor lingkungan.

    Factor host

    Host adalah seseorang yang mempunyai resiko untuk terkena suatu penyakit. Resiko internal:

    Genetic

    Umur ; sesorang anggota keluarga dengan usia yang lebih tua cenderung lebih perhatianterhadap anggota keluarga yang lain

    Pendidikan : makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah meneriam informasisehingga makin banyak penetahuan yang dimiliki

    Pekerjaan

    Sex

    Fisiologi tubuh

    Keadaan imunologia

    Tingkah laku

    Resiko eksternal

    Lingkungan

    Kebudayaan

    Kepercayaan

    Ras

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    23/36

    23

    Social ekonomi

    Factor agen

    Agen adalah suatu unsure, organisme hidup atau kuman infektif yang dapat menyebabkan

    terjadinya suatu penyakit

    Factor yang mempengaruhi :

    Factor nutrisi

    Kimiawi

    Fisik

    Biologis

    Unhealthy behaviour

    Factor lingkungan

    Lingkungan adalah semua factor luar dari suatu individu yang dapat berupa lingkungan fisik,

    biologis, dan social. Sesungguhnya keadaan keluarga secara keseluruhan memang

    mempunyai pengaruh yang amat besar terhadap kesehatan setiap anggota keluarga. Pengaruh

    tersebut dapat dilihat paling tidak pada lima hal :

    1. Penyakit keturunan

    Setiap orang pada dasarnya adalah hasil interaksi antara berbagai factor genetic (fungsi

    reproduksi). Apabila ditemukan kelainan tertentu pada factor genetic tersebut, yang antara

    lain muncul karena perkawinan (tahap awal dari siklus keluarga) maka tidaklah sulit dipahmi

    bahwa orang tersebut dapat menderita penyakit keturunan tertentu pula.

    2. Perkembangan bayi dan anak

    Sekalipun pada dasarnya keadaan fisik dan mental bayi serta anak mempunyai kemampuan

    mengatasi berbagai pengaruh lingkungan, tetapi pengalaman membuktikan jika bayi dan anak

    tersebut maka perkembangan bayi dan anak tersebut akan terganggu, baik perkembangan

    fisik maupun perilakunya.

    3. Penyebaran penyakit

    Apabila dilingkungan keluarga terdapat penderita penyakit infeksi maka tidaklah sulit

    diperkirakan bahwa anggota keluarga yang lain akan mudah terserang penyakit tersebut.

    4. Pola penyakit dan kematian

    Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa seseorang yang hiduo membujang atau

    bercerai (siklus kehidupan keluarga) cenderung memperlihatkan angka penyakit dan

    kematian yang lebih tinggi daripada mereka yang berkeluarga.

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    24/36

    24

    5. Proses penyembuhan penyakit

    Proses penyembuhan penyakit anak-anak yang menderita penyakit kronis jauh lebih baik

    pada keluarga dengan fungsi keluarga yang sehat daripada keluarga dengan fungsi keluarga

    yang sakit.

    L.I 4. Memahami dan Menjelaskan Konsep Keluarga Islami.

    Keluarga muslim adalah keluarga yang meletakkan segala aktivitas pembentukan

    keluarganya sesuai dengan syariat Islam yang berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah.Keluarga tersebut dibangun di atas aqidah yang benar dan semangat untuk beribadah kepada

    Allah serta semangat untuk menghidupkan syiar dan adab-adab Islam Islam sebagaimana

    telah dicontohkan Rasulullah SAW. Menurut HammudahAbdul Al-Ati dalam bukunya TheFamily Structure in Islam definisi keluarga dilihat secara operasional adalah: Suatu strukturyang bersifat khusus yang satu sama lain mempunyai ikatan khusus, baik lewat hubungan

    darah atau pernikahan. Perikatan itu membawa pengaruh pada adanya rasa saling berharap(mutual expectation) yang sesuai dengan ajaran agama, dikukuhkan dengan kekuatan hukum

    serta secara individual saling mempunyai ikatan batin.

    Bentuk keluarga yang paling sederhana adalah keluarga inti yang terdiri atas suami istri dan

    anak-anak yang biasanya hidup bersama dalam suatu tempat tinggal. Namun demikian

    menurut Abdul Al Ati pengertian keluarga tidaklah dibatasi oleh kerangka tempat tinggal.Sebab anggota sebuah keluarga tidaklah selalu menempati tempat tinggal yang sama. Adanya

    rasa saling harap sebagai unsur dalam perikatan keluarga itu lebih penting dari unsur tempat

    tinggal.

    Pentingnya Keharmonisan Keluarga Yang paling berpengaruh buat pribadi dan masyarakat

    adalah pembentukan keluarga dan komitmennya pada kebenaran. Alloh dengan hikmahNya

    telah mempersiapkan tempat yang mulia buat manusia untuk menetap dan tinggal dengan

    tentram di dalamnya. FirmanNya: "dan diantara tanda-tanda kekuasanNya adalah Dia

    mencipatakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa

    tentram kepadanya dan diajadikanNya diantara kamu rasa kasih sayang. Sungguh pada yang

    demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (Ar Ruum [30]: 21)

    Hak dan Kewajiban AnakKewajiban Anak Terhadap Orang Tua

    Pada dasarnya, kewajiban seorang anak merupakan hak bagi orang tua begitu pula sebaliknya

    hak anak adalah merupakan kewajiban dari orang tua sendiri. Diantara kewajiban anak untuk

    berbakti pada orang tuanya dibagi menjadi dua yaitu ketika mereka masih hidup dan sesudah

    mereka wafat.

    A. Saat Orang Tua Masih Hidup

    1) Menaati mereka selama tidak mendurhakai Allah.

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    25/36

    25

    Taat, patuh dan hormat pada kedua orang tua merupakan kewajiban bagi setiap anakAdam(manusia). Sedangkan mendurhakai keduanya merupakan perbuatan yang diharamkan,

    kecuali jika mereka menyuruh untuk berbuat syirik atau bermaksiat kepada Allah. Allah

    berfirman, artinya, Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku

    sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikutikeduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, .

    Rasulullah SAW. bersabda, Tidak ada ketaatan untuk mendurhakai Allah. Sesungguhnyaketaatan itu hanya dalam melakukan kebaikan. Adapun contoh bentuk ketaatan pada orangtua diantaranya:

    a) Apabila orang tua meminta makan maka anak wajib memberikan.

    b) Memberikan sesuatu yang diinginkan orang tua baik yang diminta atupun tidak.

    c) Segera mendatangi panggilan orang tua.

    d) Melaksanakan semua perintah orang tua asalkan buka perintah maksiat.

    e) Tidak membentak, menghardik, memukul bahkan membunuh orang tua meskipun orang

    tua salah.

    Berbakti terhadap kedua orang tua dapat direalisasikan dengan berbagia bentuk. Di antara

    bakti terhadap kedua orang tua adalah menjauhkan ucapan dan perbuatan yang dapat

    menyakiti mereka, walaupun berupa isyarat atau dengan ucapan ah, tidak mengeraskansuara melebihi suara mereka, mendahulukan keperluan orang tua dari pada keperluan pribadi.

    2) Berbakti terhadap kedua orang tua dapat direalisasikan dengan berbagai bentuk. Diantara

    wujud lain dari pada bakti pada orang tua diantaranya:

    a) Tidak berkata ah dan tidak mengeraskan suara melebihi suara orang tua

    b) Tidak mendahului jalan orang tua

    c) Mendahulukan keperluan orang tua dari pada keperluan pribadi

    d) Tidak berkata kasar

    3) Meminta izin kepada mereka sebelum berjihad dan pergi untuk urusan lainnya.

    Amat penting kedudukan izin kepada orang tua dalam masalahjihad. Seorang laki-laki datang

    kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan bertanya, Wahai Rasulullah apakah akuboleh ikut berjihad? Beliau balik bertanya, Apakah kamu masih mempunyai keduaorangtua? Laki-laki tersebut menjawab, Masih. Beliau bersabda, Berjihadlah (dengan cara

    berbakti) kepada keduanya.

    4) Memberikan nafkah kepada orang tua

    Beberapa ayat dalam Al Quran yang membahas tentang hal ini adalah Al Baqarah ayat 15dan Ar-Rum ayat 38. Rasulullah SAW. pernah bersabda kepada seorang laki-laki ketika ia

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    26/36

    26

    berkata, Ayahku ingin mengambil hartaku. Nabi SAW. bersabda, Kamu dan hartamuadalah milik ayahmu.

    Oleh sebab itu, hendaknya seorang anak tidak bersikap bakhil (kikir) terhadap orang yang

    menyebabkan keberadaan dirinyaatas izin Allah, memeliharanya ketika kecil, serta telah

    berbuat baik kepadanya.

    5) Memenuhi sumpah/nadzar kedua orang tua

    Jika kedua orang tua bersumpah untuk suatu perkara tertentu yang di dalamnya tidak terdapat

    perbuatan maksiat, maka wajib bagi seorang anak untuk memenuhi sumpah keduanya karena

    hal itu termasuk hak mereka.

    6) Mendahulukan berbakti kepada ibu dari pada ayah.

    : : : :(). : : ( ). : : ( ). : :) ). : : .Seorang lelaki pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, Siapa yang

    paling berhak mendapatkan perlakuan baik dariku? beliau menjawab, Ibumu. Lelaki itubertanya lagi, Kemudian siapa lagi? Beliau kembali menjawab, Ibumu. Lelakiitu kembalibertanya, Kemudian siapa lagi? Beliau menjawab, Ibumu. Lalu siapa lagi? Tanyanya.

    Ayahmu, jawab beliau.Hadits di atas tidak bermakna lebih menaati ibu dari pada ayah. Sebab, menaati ayah lebih

    didahulukan jika keduanya menyuruh pada waktu yang sama dan dalam hal yang dibolehkan

    syariat. Alasannya, ibu sendiri diwajibkan taat kepada suaminya.

    7) Mendahulukan berbakti pada orang tua dari pada berbuat baik pada istri

    Di antara hadits yang menunjukkan hal tersebut adalah kisah tiga orang yang terjebak di

    dalam gua lalu mereka tidak bisa keluar kemudian mereka bertawasul dengan amal baik

    mereka, di antara amal mereka, ada yang mendahulukan memberi susu untuk kedua orang

    tuanya, walaupun anak dan istrinya membutuhkan. Begitupula dengan kisah Alqomah

    8) Mendoakan kedua orang tua.

    Merupakan perihal yang sangat urgen sebab doa juga merupakan wujud ungkapanterimakasih anak terhadap orang tua. Ayat Al-Quran yang membahas tentang kewajibanmendoakan keduanya salah satunya adalah firman Allah SWT :

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    27/36

    27

    Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah:

    "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik

    aku waktu kecil".

    9) Memelihara orang tua

    Ayat yang membahas tentang hal ini adalah surat Al-Isra ayat 23 dan Al-Ahqaf ayat 15

    B. Ketika Orang Tua Telah Meninggal

    Ada beberapa kewajiban yang dilakukan anak terhadap orang tuanya ketika mereka sudah

    tiada diantaranya:

    1) Mengurus jenazahnya dan banyak mendoakan untuknya, karena ini merupaka bukti

    kebaktian anak terhadap orang tuanya sebelum dikebumikan.

    2) Memohonkan ampun untuk keduanya. Karena doa yang yang masih bisa menjadi amaljariyah adalah doa anak sholeh terhadap orang tuanya. Namun anak yang dimaksud anak disini tidak hanya anak kandung saja tapi anak tiri, ataupun anak angkatpun bisa. Karena dalam

    doa kita juga dianjurkan untuk mendoakan semua orang muslim.

    3) Melanjutkan amalan baik yang belum sempat dilakukan mereka semasa hidup karena

    demikian itu akan menjadi amalan jariyah bagi orang tua meskipun telah memenuhi

    panggilanya.

    4) Menunaikan janji, hutang dan wasiat orang tua yang belum terlaksana.

    5) Memuliakan teman atau sahabat dekat kedua orang tua

    Rasulullah SAW pernah bersabda, Sesungguhnya bakti anak yang terbaik adalah seoranganak yang menyambung tali persahabatan dengan keluarga teman ayahnya setelah ayahnya

    meninggal.

    6) Menyambung tali silaturrahim dengan kerabat ibu dan ayah

    Rasulullah SAW. bersabda, Barang siapa yang ingin menyambung silaturrahim ayahnyayang ada dikuburannya, maka sambunglah tali silaturrahim dengan saudara-saudara ayahnya

    setelah ia meninggal.

    Hak-hak yang harus diperoleh anak

    1) Hak Mendapatkan Rasa Kasih Sayang

    Banyak hal yang bisa menjadi ungkapan kasih sayang, hal yang demikian tak ditinggalkan

    oleh syariat, hingga didapati banyak contoh dari Rasulullah SAW, bagaimana beliau

    mengungkapkan kasih sayang kepada anak-anak.

    Satu contoh yang beliau berikan adalah mencium anak-anak. Bahkan beliau mencela orang

    yang tidak pernah mencium anak-anaknya. Kisah-kisah tentang ini bukan hanya satu dua. Di

    antaranya dituturkan oleh shahabat yang mulia, Abu Hurairah radhiallahu 'anhu:

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    28/36

    28

    : . : ."Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mencium Al-Hasan bin 'Ali, sementara Al-

    Aqra' bin Habis At-Tamimi sedang duduk di sisi beliau. Maka Al-Aqra' berkata, "Aku

    memiliki 10 anak, namun tidak ada satu pun dari mereka yang kucium." Kemudian

    Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memandangnya, lalu bersabda, "Siapa yang tidak

    menyayangi, maka dia tidak akan disayangi."

    Kalaulah dibuka perjalanan para pendahulu yang shalih dari kalangan shahabat radhiallahu

    'anhum, hal ini pun ditemukan di kalangan mereka. Bahkan dilakukan oleh shahabat yang

    paling mulia, Abu Bakr Ash-Shiddiqradhiallahu 'anhu. Ketika Abu Bakr radhiallahu 'anhu

    tiba di Madinah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam hijrah, dia mendapati

    putrinya, 'Aisyah radhiallahu 'anha sakit panas. Al-Barra' bin 'Azibradhiallahu 'anhu yang

    menyertai Abu Bakr saat menemui putrinya mengatakan:

    : "Kemudian aku masuk bersama Abu Bakr menemui keluarganya. Ternyata 'Aisyah putrinya

    sedang berbaring, terserang penyakit panas. Maka aku melihat ayah 'Aisyah mencium pipinya

    dan berkata, 'Bagaimana keadaanmu, wahai putriku?'."

    Inilah kasih sayang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, seorang ayah yang paling mulia

    di antara seluruh manusia. Tak segan-segan beliau mendekap dan mencium putra-putri dan

    cucu-cucunya. Begitu pun yang beliau ajarkan kepada seluruh manusia.

    2) Hak untuk memperoleh kehidupan

    Problematika perekonomian seakan menjadi momok yang menakutkan bagi calon orang tua

    bahkan orang tua sekalipun. Banyak sekali orang tua yang mnelantarkan anak yang telah

    dilahirkan sendiri dari rahimnya. Bahkan tak sedikit pula yang membiarkan anaknya

    merasakan kehidupan dunia ini.

    Allah berfirman:

    Janganlah kamu membunuh anak anakmu karena takut miskin. Kami akan memberikan rizqi

    kepadamu dan kepada mereka.

    3) Hak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI)

    Wajib bagi seorang ibu menyusui anaknya yang masih kecil, sebagaimana firman Allah yang

    artinya: Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang

    ingin menyempurnakan penyusuan.

    Sebuah riwayat disampaikan oleh 'Umar bin Al-Khaththab radhiallahu 'anhu:

    . : : . : .

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    29/36

    29

    "Datang para tawanan di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ternyata di antara

    para tawanan ada seorang wanita yang buah dadanya penuh dengan air susu. Setiap dia dapati

    anak kecil di antara tawanan, diambilnya, didekap di perutnya dan disusuinya. Maka Nabi

    shallallahu 'alaihi wasallam bertanya, "Apakah kalian menganggap wanita ini akan

    melemparkan anaknya ke dalam api?" Kami pun menjawab, "Tidak. Bahkan dia tak akankuasa untuk melemparkan anaknya ke dalam api." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

    "Sungguh Allah lebih penyayang daripada wanita ini terhadap anaknya."

    4) Hak untuk mendapat nama yang baik dari orang tua

    Pemberian nama yang baik bagi anak adalah awal dari sebuah upaya pendidikan terhadap

    anak anak. Ada yang mengatakan; apa arti sebuah nama. Ungkapan ini tidak selamanyabenar. Islam mengajarkan bahwa nama bagi seorang anak adalah sebuah doa. Denganmemberi nama yang baik, diharapkan anak mampu berperilaku baik sesuai dengan namanya.

    Adapun setelah kita berusaha memberi nama yang baik, dan telah mendidiknya dengan baik

    pula, namun anak kita tetap tidak sesuai dengan yang kita inginkan, maka kita kembalikan

    kepada Allah SWT. Nama yang baik dengan akhlak yang baik, itulah yang diharapkan oleh

    setiap orang tua.

    5) Hak mendapat aqiqohan dari orang tua.

    Aqiqah hukumnya sunnah muakkadh (sangat dianjurkan) bagi yang mampu melakukannya,

    berdasarkan sabda Nabi SAW

    " : ".Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya yang disembelih paa hari ketujuh (sejak kelahiran

    anaknya), lalu dinamai dan dicukur rambutnya.

    6) Hak mendapat pendidikan

    Mendidik anak dengan baik merupakan salah satu sifat seorang ibu muslimah. Bahkan ibu

    merupakan madrasah awal bagi putra putrinya. Dia senantiasa mendidik anak-anaknya

    dengan akhlak yang baik, yaitu akhlak Muhammad dan para sahabatnya yang mulia.

    Mendidik anak bukanlah sekedar kemurahan hati seorang ibu kepada anak-anaknya, akan

    tetapi merupakan kewajiban dan fitrah yang diberikan Allah kepada seorang ibu.

    Mendidik anak pun tidak terbatas dalam satu perkara saja tanpa perkara lainnya, seperti

    mencucikan pakaiannya atau membersihkan badannya saja. Bahkan mendidik anak itu

    mencakup perkara yang luas, mengingat anak merupakan generasi penerus yang akan

    menggantikan kita yang diharapkan menjadi generasi tangguh yang akan memenuhi bumi ini

    dengan kekuatan, hikmah, ilmu, kemuliaan dan kejayaan. Bak dan tidaknya seorang anak

    juga ada pengaruhnya terhadap peran orang tua. Karena pada dasarnya anak itu terlahir dalam

    keadaan fitrah, jadi yang menjadikan anak tersebut islam ataupun kafir adalah orang tuanya.

    Hak dan Kewajiban Orang Tua

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    30/36

    30

    Kewajiban Orang tua kepada Anak

    1) Berdoa sebelum bercampur dengan istri, sehingga jika Allah takdirkan dari pencampuran

    tadi, si istri hamil, maka anaknya menjadi anak yang soleh.

    2) Mengikuti rosulullah dalam menyambut kelahiran anak.

    3) Tinggal di lingkungan yang islami

    4) Memberi nama yang baik

    5) Ibu hendaknya Menyusui anaknya

    6) Mengasuh dan membimbing anak (bukan diasuh oleh pembantu).

    7) Mengkhitan si anak

    8) Mengajari alquran, sholat,puasa, adab dan etika

    9) Mengajari anak naik kuda, berenang dan memanah.

    10) Memberi nafkah dari rezeki yang halal sampai si anak mandiri atau menikah.

    11) Memilihkan teman yang baik.

    12) Berbuat adil kepada semua anak anaknya.

    13) Menjadi contoh yang baik bagi anaknya.

    14) Mencarikan pendamping hidup yang sholeh bagi anaknya.

    Hak-hak Orang Tua

    Yang dimaksud dengan hak-hak orang tua di sini adalah kewajiban-kewajiban yang harus

    ditunaikan seorang anak terhadap orang tuanya. Ada banyak hak orang tua atas anak, yang

    paling penting di antaranya adalah :

    1) Bergaul dengan keduanya dengan cara yang baik. Hal itu ditunjukkan melalui perkataan,

    perbuatan, harta, dan badan.

    2) Menaati perintah keduanya kecuali dalam hal-hal yang sifatnya maksiat.

    3) Berbicara kepada mereka berdua dengan penuh kelembutan dan sopan santun.

    4) Tawadhu (rendah diri) dan tidka boleh bersikap sombong di hadapan keduanya.

    5) Banyak berdoa dan memohon ampun untuk mereka berdua, terlebih di saat keduanyatelah meninggal dunia.

    6) Memelihara nama baik, kehormatan, dan harta mereka berdua.

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    31/36

    31

    7) Melakukan perbuatan yang membuat mereka senang tanpa harus ada perintah terlebih

    dahulu.

    8) Menghormati teman-teman mereka berdua semasa mereka masih hidup, dan begitu juga

    setelah matinya.

    9) Segera memenuhi panggilan mereka berdua

    Hak dan Kewajiban Antar KeluargaHak Kerabat dan Sanak Keluarga

    1) Dikunjungi/silaturahimDalil hadits: Siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rizkinya makahendaklah dia takut kepada Allah dan bersilaturahim kepada kerabat. (HR. Ahmad dan Al

    Hakim).

    2) Selamat dari tangan dan lisannya. Maksudnya adalah tidak digunjingkan dan dianiaya.

    3) Bersedekah/memberi hadiah.

    Shadaqah yang paling utama adalah kepada kerabat yang memutuskan kekerabatan. (HR.

    Ahmad, Thabrani dan Baihaqi)

    L.O 4.1 Memahami dan Menjelaskan Fungsi Keluarga Islami.

    Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat perlu diberdayakan fungsinya agar dapat

    mensejahterakan umat manusia.

    Dalam Islam fungsi keluarga meliputi :

    a. Penerus misi umat Islam

    Dalam sejarah, dapat kita lihat bagaimana islam sanggup berdiri tegap dalam menghadapi

    berbagai ancaman dan bahaya. Demikianlah berlomba-lomba untuk mendapatkan keturunan

    yang bermutu merupakan faktor penting yang telah memelihara keberadaan umat islam yang

    sedikit. Pada waktu itu menjadi pendukung islam dalam mempertahankan kehidupannya (Berkeluarga )

    b. Perlindungan terhadap akhlak

    Islam memandang pembentukan keluarga sebagai sarana efektif memelihara pemuda dari

    kerusakan dan melindungi masyarakat dari kekacauan. Karena itulah Rasulullah bersabda :

    Wahai pemuda, siapa diantara kalian yang berkemampuan maka menikahlah, karena nikahlebih melindungi mata dan farji, dan barang siapa yang tidak mampu maka hendaklah shoum,

    karena shoum itu baginya daalah penenang. ( HR. AL-Khosah dari Abdullahbin Masud )

    c. Wahana pembentukan generasi Islam

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    32/36

    32

    Keluarga lah sekolah kepribadian pertama dan utama bagi anak.

    Penyair kondang Hafidz Ibrohim mengatakan : Ibu adalah sekolah bagi anak-anaknya. Bilaengkau mendidiknya berarti engkau telah menyiapkanbangsa yang baik perangainya. Ibusangat berperan dalam pendidikan keluarga, sementara ayah mempunyai tugas yaitu

    menyediakansarana bagi berlangsungnya pendidkan tersebut. Keluarga lah yang menerapkan

    sunnah Rasul dari bangun tidur sampai sampai akan tidur lagi. Maka tercipta lah generasi

    islam yang handal dan berkualitas

    d. Memelihara status sosial dan ekonomi

    Dalam pembentukan keluarga, islam mewujudkan ikatan dan persatuan. Dengan adanya

    ikatann keturunan maka diharapkan akan mempererat tali persaudaraan anggota masyarakat

    dan bangsa.

    Islam memperbolehkan pernikahan antar bangsa Arab dan Ajam ( Non Arab ),antara kulitputih dan kulit hitam, anatara orang timur dengan orang barat. Berdasarkan fakta ini Islam

    sudah mendahului semua system Demokrasi dalam mewujudkan persatuan ummat

    Fungsi ekonomi dalam keluarga akan Nampak. Rasul bersabda : Nikahilah wanita, karenaia akan mendatangkan Maal. (HR. Abu Dawud, dari Urwah RA). Perkawinan adalah saranauntuk mendapakan sarana keberkahan dibandingkan dengan bujangan, berkeluarga lebih

    hemat ekonomis dan lebih giat dalam mencari nafkah.

    e. Menjaga kesehatan

    Pernikahan memelihara para pemuda yang sering melakukan kebiasaan onani yang menguras

    tenaga dan dapat mencegah penyakit kelamin.

    f. Memantapkan spiritual (Ruhiyyah)

    Pernikahan sebagai pelengkap dari keimanan dan pelapang jalan menuju sabilillah, hati

    menjadi tenang bersih dari berbagi kecenderungan dan jiwa terlindung dari berbagai was was

    g. Menegakan keluarga yang Sakinah

    Keluarga Sakinah adalah keluarga yang terbentuk dari pasangan yang baik kemudian

    menerapakan nilai nilai Islam dalam melakukan hak dan kewajiban rumah tanggasertam

    mendidik anak dalam suasana mawadah warohmah. Dan difirmankan Allah SWT dalam

    surat Ar-Ruum ayat 21 artinya :

    Dan diantara tanda-tanda ia ciptakan untukmu pasangan-pasangan dari jenismu sendiri agarkamu merasa tenang kepadanya dan dijadikannyadiantaramu rasa cinta dan kasih sayan.

    Sesungguhnyadalam hal ini terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang

    memikirkan . (QS. Ar-Ruum : 21).

    L.O 4.2 Memahami dan Menjelaskan Hak dan Kewajiban Keluarga dalam Merawat

    Anggota Keluarga yang Sakit.

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    33/36

    33

    Kewajiban-Kewajiban Orang yg Sakit:

    1) Orang yang sakit memiliki kewajiban untuk senantiasa ridha terhadap qadha Allah

    Subhanahu wa Taala, bersabar atas taqdir-Nya serta berbaik sangka kepada Rabbnya. Ituyang lebih baik baginya.

    2) Seyogyanya orang yang sedang sakit memiliki perasaan antara rasa takut dan harap, yaitu

    takut akan siksa Allah Azza wa Jalla atas dosa-dosanya dan berharap akan rahmat AllahAzza wa Jalla kepadanya. Sikap ini didasarkan pada hadits dari Anas bin MalikRadhiyallahuanhu yang mengatakan:

    3) Seberat apapun sakit yang diderita, tidak boleh baginya untuk berangan-angan ingin mati.

    Hal ini karena ada hadits Ummul Fadhl Radhiyallahuanha, bahwa RasulullahShallallahualaihi wa Sallam pernah datang kepada mereka tatkala Abbas Radhiyallahuanhu(paman Rasulullah) menderita sakit, hingga Abbas berangan-angan ingin mati.

    4) Jika ia masih memiliki tanggungan atas hak-hak orang lain, hendaklah ia tunaikan kepada

    yang berhak apabila hal itu mudah baginya. Jika tidak mudah, hendaklah ia berwasiat

    (kepada keluarganya). Sesungguhnya Nabi Shallallahualaihi wa Sallam berkata:

    Barang siapa pernah mendhalimi hak saudaranya dalam hal harga diri[1] atau hartanya,

    hendaklah ia selesaikan sebelum datang hari kiamat, hari yang tidak diterima dinar tidak pula

    dirham. Jika ia punya amalan shalih maka diambil darinya lalu diberikan kepada orang yang

    punya hak. Jika ia tidak punya amalan shalih, maka diambil dosa-dosa orang yang

    bersangkutan lalu dibebankan kepadanya.

    5) Orang yang sakit hendaknya bersegera untuk menyiapkan wasiat karena ada sabda

    RasulullahShallallahualaihi wa Sallam:

    Tidak benar bagi seorang muslim yang bermalam dua malam sedangkan ia punya sesuatu

    yang ingin diwasiatkannya kecuali semestinya wasiat itu telah ditulis di sisinya.

    Ibnu Umar Radhiyallahuanhuma berkata: Tidaklah berlalu satu malam sejak akumendengar RasulullahShallallahualaihi wa Sallam mengatakan itu kecuali sudah kutuliswasiatku. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim juga Ashabus Sunan maupunyang lain.

    6) Wajib baginya untuk memberikan wasiat kepada sanak kerabatnya yang tidak menerimawarisan darinya. Allah Azza wa Jalla berfirman:

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    34/36

    34

    Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) kematian,

    jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiatlah untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya

    secara ma`ruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa. (Al-Baqarah: 180)

    7) Boleh baginya untuk berwasiat dengan sepertiga hartanya, tidak boleh lebih.

    8) Hendaklah dalam berwasiat ini disaksikan oleh dua orang yang jujur yang muslim. Jika

    tidak ada maka bisa dengan dua orang (yang jujur) non muslim dengan diminta agar

    keduanya bersumpah untuk bisa dipercaya apabila ragu akan persaksiannya

    9) Adapun berwasiat agar hartanya diberikan kepada kedua orang tua dan sanak kerabat yang

    berhak menerima warisan dari orang yang meninggalkan warisan itu, maka ini tidak bolehdilakukan. Karena hal ini sudah dimansukh dengan ayat tentang warisan. Dan telah dijelaskan

    pula oleh RasulullahShallallahualaihi wa Sallam dengan penjelasan yang paling sempurna,ketika beliau berkhutbah pada haji Wada. Kata beliau:

    Sesungguhnya Allah telah memberikan hak kepada setiap yang punya hak,

    dan tidak ada wasiat bagi ahli waris.

    10) Diharamkan membuat wasiat yang mendatangkan mudharat (kerugian) bagi orang lain,

    seperti berwasiat agar sebagian ahli waris jangan diberikan hak warisnya atau berwasiat agar

    melebihkan sebagian ahli waris atas sebagian yang lain. Hal ini disebabkan adanya firman

    Allah Subhanahu wa Taala:

    Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi

    wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapak dan kerabatnya, baik sedikit

    atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan. (An-Nisaa: 7)

    11) Wasiat yang lalim (tidak adil) hukumnya batil lagi tertolak, karena adanya sabda

    RasulullahShallallahualaihi wa Sallam:

    Barang siapa yang mengada-adakan perkara baru dalam (agama) kami ini yang tidak ada

    asal darinya, maka ia tertolak.

    12) Ketika banyak terjadi kebidahan pada sebagian besar kaum muslimin di masa ini. Begitupula dalam permasalahan yang berkaitan dengan jenazah. Maka termasuk kewajiban seorang

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    35/36

    35

    muslim adalah untuk berwasiat agar disiapkan (urusan kematiannya) dan agar dikuburkan

    berdasarkan Sunnah (tuntunan Nabi Shallallahualaihi wa Sallam), sebagai pengamalanterhadap firman Allah Subhanahu wa Taala (At-Tahrim: 6)

    Kewajiban Keluarga Terhadap Orang Sakit

    Menjenguk Orang Sakit dan Hukumnya

    Orang sakit adalah orang yang lemah, yang memerlukan perlindungan dan sandaran.

    Perlindungan (pemeliharaan, penjagaan) atau sandaran itu tidak hanya berupa materiil

    sebagaimana anggapan banyak orang, melainkan dalam bentuk materiil dan spiritual

    sekaligus.

    Karena itulah menjenguk orang sakit termasuk dalam bab tersebut. Menjenguk si sakit

    ini memberi perasaan kepadanya bahwa orang di sekitarnya (yang menjenguknya)

    menaruhperhatian kepadanya, cinta kepadanya, menaruh keinginan kepadanya, danmengharapkan agar dia segera sembuh. Faktor-faktor spiritual ini akan memberikan

    kekuatan dalam jiwanya untuk melawan serangan penyakit lahiriah. Oleh sebab itu,

    menjenguk orang sakit, menanyakan keadaannya, dan mendoakannya merupakan

    bagian dari pengobatan menurut orang-orang yang mengert. Maka pengobatan tidak

    seluruhnya bersifat materiil (kebendaan). Karena itu, hadits-hadits Nabawi menganjurkan

    "menjenguk orang sakit"

    Dari abu musa r.a. berkata, bersabda Rasulullah saw.: jenguklah orang sakit, dan berikanlah

    makanan kepada orang yang lapar, dan bebaskanlah tawanan. (h.r. bukhari)

    Hak orang islam terhadap orang islam lainnya ada enam: 1. Apabila engkau berjumpa

    dengannya berilah salam kepadanya. 2. Apabila ia mengundangmu penuhilah undangnnya

    itu. 3. Apabila ia meminta nasehat kepadamu, nasehatilah dia. 4. Apabila ia bersin, lalu

    memuji allah, maka doakanlah ia olehmu. 5. Apabila ia sakit, tengoklah ia, dan apabila ia

    meninggal dunia, maka iringkanlah dia. (h.r. muslim)

    Menjenguk orang yang terbaring sakit. Sebagian ulama telah menetapkan menjenguk orang

    sakit ini sebagai fardhu kifayah, seperti halnya memberi makan orang yang kelaparan dan

    membebaskan tawanan. Jumhur ulama berpendapat bahwa menjenguk ini pada dasarnya

    hukumnya sunnah. Namun pada perkembangannya ia menjadi wajib di beberapa kalangantertentu.

    Perintah menjenguk orang sakit mengandung hikmah, dapat meringankan beban mental

    keluarganya, sebagai ungkapan kasih sayang, mengingatkan manusia akan mati, memberikan

    dorongan kejiwaan dan menghibur, dan lain-lain.

  • 8/13/2019 Wrap Up Skenario 2.Docx Revisi

    36/36

    Daftar Pustaka

    Friedman, M. Marilyn.( 1998). Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik.Jakarta :EGC.

    Goldenberg, I., & Goldenberg, H. (2008).Family therapy: An overview.Belmont,CA: Thomson Brooks/Cole.

    Kewajiban-Kewajiban Orang Sakit. Available at : http://darussunnah.or.id/artikel-islam/nasehat/kewajiban-kewajiban-orang-sakit/ (Last Update 2012, December 20)

    Kewajiban Orang Tua dan Anak dalam Islam. Available at: http://al-islam-indonesia.blogspot.com/2012/05/kewajiban-orang-tua-dan-anak-dalam.html (Last

    Update 2012, December 20)

    McDaniel, S., Campbell, T.L., Hepworth, J., & Lorenz, A. (2005). Family - OrientedPrimary Care(2nd Ed.). New York: Springer (page 42)

    RI No. 829 Menkes SK/VII/1999 Tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan.Available at : http://journal.unair.ac.id/filerPDF/KESLING-2-1-04.pdf (Last Update2012, December 23)

    Sloane, P.D., Slatt, L.M., Ebell, M.H., & Jacques, L.B. (2002). Essential ofFamilyMedicine(4th Ed.). Baltimore: Lippincott Williams & Wilkins (page 24)

    Sudiharto. (2007). Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan KeperawatanTranskultural. Jakarta:EGC.

    Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC. Undang-Undang RI no 1 tahun 1974 tentang perkawinan. Available at :

    http://www.bkn.go.id/bapek/peraturan/undang-undang-uu/82-uu-no-1-tahun-1974-

    tentang-perkawinan.html(Last Update: 2012, December 19)

    http://darussunnah.or.id/artikel-islam/nasehat/kewajiban-kewajiban-orang-sakit/http://darussunnah.or.id/artikel-islam/nasehat/kewajiban-kewajiban-orang-sakit/http://al-islam-indonesia.blogspot.com/2012/05/kewajiban-orang-tua-dan-anak-dalam.htmlhttp://al-islam-indonesia.blogspot.com/2012/05/kewajiban-orang-tua-dan-anak-dalam.htmlhttp://journal.unair.ac.id/filerPDF/KESLING-2-1-04.pdfhttp://journal.unair.ac.id/filerPDF/KESLING-2-1-04.pdfhttp://www.bkn.go.id/bapek/peraturan/undang-undang-uu/82-uu-no-1-tahun-1974-tentang-perkawinan.htmlhttp://www.bkn.go.id/bapek/peraturan/undang-undang-uu/82-uu-no-1-tahun-1974-tentang-perkawinan.htmlhttp://www.bkn.go.id/bapek/peraturan/undang-undang-uu/82-uu-no-1-tahun-1974-tentang-perkawinan.htmlhttp://www.bkn.go.id/bapek/peraturan/undang-undang-uu/82-uu-no-1-tahun-1974-tentang-perkawinan.htmlhttp://www.bkn.go.id/bapek/peraturan/undang-undang-uu/82-uu-no-1-tahun-1974-tentang-perkawinan.htmlhttp://journal.unair.ac.id/filerPDF/KESLING-2-1-04.pdfhttp://al-islam-indonesia.blogspot.com/2012/05/kewajiban-orang-tua-dan-anak-dalam.htmlhttp://al-islam-indonesia.blogspot.com/2012/05/kewajiban-orang-tua-dan-anak-dalam.htmlhttp://darussunnah.or.id/artikel-islam/nasehat/kewajiban-kewajiban-orang-sakit/http://darussunnah.or.id/artikel-islam/nasehat/kewajiban-kewajiban-orang-sakit/