wrap up skenario 2

23

Upload: raden-rachmat-susanto

Post on 02-Aug-2015

382 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Wrap Up Skenario 2
Page 2: Wrap Up Skenario 2

Kelompok : B-13

Ketua : Randy Prayogo (1102011221)

Sekertaris : Rahma Arsella (1102011218)

Anggota : Nurhalimah (1102010212)

Primadiar Putra Swana Dwipa (1102010218)

Nuciana Siti Andrianti (1102011197)

Nurmaulidia (1102011201)

Tiffany Nurzaman (1102011280)

Sintami Rosmalinda (1102011260)

Sri Atika Mayasari Putri (1102011263)

Page 3: Wrap Up Skenario 2

SKENARIO 2

RUPTUR TENDO ACHILLES

Seorang pasien laki-laki berumur 30 tahun datang ke UGD Rumah sakit dengan keluhan nyeri hebat pada daerah belakang pergelangan kaki kirinya. Sekitar 3 jam yang lalu pasien bermain bola, saat berebutan bola, tiba2 kaki kirinya berbunyi krek, pasien langsung terjatuh dan merasakan sakit yang sangat sehingga meraung kesakitan. Pasien tidak mampu berdiri kembali sehingga harus dibopong keluar lapangan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, nyeri bila ditekan,. Pada test Simmonds tidak didapatkan plantar fleksi kaki. Pada pemeriksaan radiologi didapatkan ruptur tendo achilles kiri. Pasien disarankan menjalani operasi penyambungan kembali tendo yang putus.

Page 4: Wrap Up Skenario 2

SASARAN BELEJAR

LI 1 Memahami dan Menjelaskan Anatomi Makro dan Mikro Tendo Achilles

LO 1.1 Definisi Tendo Achilles

LO 1.2 Makroskopik Tendo Achilles

LO 1.3 Mikroskopik Tendo Achilles

LO 1.4 Fungsi Tendo Achilles

LO 1.5 Kinesiologi Tendo Achilles

 

LI 2 Memahami dan Menjelaskan Ruptur Tendo Achilles

LO 2.1 Definisi Ruptur Tendo Achilles

LO 2.2 Etiologi Ruptur Tendo Achilles

LO 2.3 Pathofisiologi Ruptur Tendo Achilles

LO 2.4 Manifestasi Klinis Ruptur Tendo Achilles

LO 2.5 Pemeriksaan Ruptur Tendo Achilles

LO 2.6 Diagnosis Ruptur Tendo Achilles

LO 2.7 Tatalaksana Ruptur Tendo Achilles

LO 2.8 Pencegahan Ruptur Tendo Achilles

Page 5: Wrap Up Skenario 2

LI 1 Memahami dan Menjelaskan Anatomi Makro dan Mikro Tendo Achilles

LO 1.1 Definisi Tendo Achilles

Tendo adalah tali fibrosa jaringan ikat tempat berakhirnya serat-serat otot yang melekatkan otot pada tulang atau struktur lain.

Tendo Achilles atau tendo calcaneus adalah pita jaringan fibrosa yang fleksibel terletak di bagian belakang tumit, yang melekatkan musculus triceps surae pada tuber calcanei. Tendon Achilles berasal dari gabungan tiga otot yaitu gastrocnemius, soleus, dan otot plantaris.

 

Page 6: Wrap Up Skenario 2

LO 1.2 Makroskopik Tendo Achilles

• Tendon ini sangat penting untuk berjalan,berlari dan melompat secara normal.

• tendo Achilles memiliki suplai darah yang relatif sedikit. Darah dipasok ke Achilles tendo dalam dua cara.

1. Darah dipasok ke bagian proksimal dari tendo Achilles oleh otot yang terhubung ke tendo Achilles.

2. Darah dipasok ke bagian distal tendo Achilles oleh permukaan antara tendo-tulang.

• Vaskularisasi darah terlemah pada sambungan Achilles - tumit dan suplai darah yang paling lemah pada titik sekitar 3 / 4 "- 2 3 / 8" (2-6 cm) di atas sambungan tendo Achilles - tumit tulang.

Page 7: Wrap Up Skenario 2

LO 1.3 Mikroskopik Tendo Achilles

• serat kolagen tersusun dalam berkas yang padat dan sejajar. Diantara fasciculus colageni terdapat sekat tipis jaringan ikat longgar yang mengandung fibroblas dalam deretan paralel. Fibroblast memiliki cabang-cabang pendek dan inti yang lonjong pada pandangan permukaan atau gepeng mirip batang pada pandangan lateral. Jika teregang fasciculus kolageni akan terlihat lurus. Jika tendon relaksasi, fasciculus colageni akan terlihat berombak.

• Gambar. Potongan memanjang tendon

Page 8: Wrap Up Skenario 2

• berkas serat kolagen terdapat fibroblast yang terpotong melintang. Fibroblast terdapat diantara berkas serat kolagen. Diantara berkas kolagen terdapat sekat jaringan ikat interfasikularis. Sekat ini mengandung pembuluh darah, arteriol, dan venula, saraf.

• Gambar. Potongan melintang tendon 

Page 9: Wrap Up Skenario 2

LO 1.4 Fungsi Tendo Achilles

1. membawa kekuatan tarik tendon dari otot ke tulang.

2. membawa pasukan kompresi ketika membungkus tulang seperti katrol.

3. Menekuk dan meregangkan (flex) semua sendi dan otot untuk menahan tulang.

4. Tendon yang menghubungkan otot dengan tulang.

5. Tendon untuk menyimpan dan memulihkan energy pada efisiensi yang tinggi.

6. Ketika otot gastrocnemius (di betis) kontraksi (lebih pendek), tendon yang melekat dari otot ke tulang tumit (calcaneus) bergerak.

7. Sebagai memperpendek otot, tendon bergerak ketitik ke bawah kaki.

Page 10: Wrap Up Skenario 2

LO 1.5 Kinesiologi Tendo Achilles

• Dorsofleksi: M. Tibialis anterior, M. Ekstensor digitorum longus, M. Peroneus tertius, M. Ekstensor hallucis longus

• Plantar fleksi: M. Gastrocnemius, M. Soleus, M. Plantaris, M. Fleksor hallucus longus, M. Peroneus longus dan brevis, M. Tibialis posterior

Page 11: Wrap Up Skenario 2

LI 2 Memahami dan Menjelaskan Ruptur Tendo Achilles

LO 2.1 Definisi Ruptur Tendo Achilles

Rupture adalah robek dan koyaknya jaringan secara paksa. Rupture tendo Achilles adalah putusnya tendo Achilles yang berpengaruh pada bagian bawah baelakang kaki.

Robekan pada ligamen lateral Robekan ligamen total Robekan ligamen parsial (strain)

Robekan pada ligamen medial (ligamen deltoid)

Page 12: Wrap Up Skenario 2

LO 2.2 Etiologi Ruptur Tendo Achilles

• Usia dan kurangnya penggunaan otot dapat menyebabkan tendo Achilles menjadi tipis dan lemah yang dapat mengakibatkan tendo rentan cedera.

• Akibat penyakit tertentu seperti arthritis dan diabetes.

• Cedera pada olahraga yang memerlukan lompatan, putaran dan berlari seperti tenis, badminton dan basket.

• Kegiatan yang berlebihan.

• Kesalahan garis arah / penjajaran.

• Pemakaian alas kaki yang tidak tepat.

• Efek samping pengobatan.

• Kecelakaan.

Page 13: Wrap Up Skenario 2

LO 2.3 Pathofisiologi Ruptur Tendo Achilles

• tendon memiliki konfigurasi bergelombang akibat batasan di fibrilkolagen. Stress tensil menyebabkan hilangnya konfigurasi bergelombang ini, hal ini yang menyebabkan pada daerah jari kaki adanya kurva tegangan-regangan. Saat serat kolagen rusak,tendon merespons secara linear untuk meningkatkan beban tendon. Jika renggangan yang ditempatkan pada tendon tetap kurang dari 4 persen- yaitu batas beban fisiologi secara umum serat kembali ke konfigurasi asli mereka pada penghapusan beban. Pada tingkat ketegangan antara 4-8 persen, serat kolagen mulai meluncur melewati 1 sama lain karena jalinan antar molekul rusak. Pada tingkat tegangan lebih besar dari 8 persen terjadi rupture secara makroskopik karena kegagalan tarikan oleh karena kegagalan pergeseran fibriller dan interfibriller.

Page 14: Wrap Up Skenario 2

LO 2.4 Manifestasi Klinis Ruptur Tendo Achilles

• snap tiba-tiba atau pop dirasakan di bagian belakang pergelangan kaki.• Pasien mungkin menggambarkan sensasi ditendang di bagian belakang kaki.• Nyeri bisa berat.• Nyeri lokal, bengkak • Rasa sakit mendadak di bagian belakang pergelangan kaki atau betis• Terlihat bengkak dan kaku • Depresi dapat dilihat di tendon sekitar 2 cm di atas tulang tumit• Tumit tidak dapat digerakan turun atau naik • Pasien merasa seolah-olah dipukul tepat pada tumitnya dan tidak bisa berjinjit. • Apabila ada robekan, suatu celah dapat dilihat dan terasa 5 cm diatas insersio

tendon. • Plantar flexi kaki akan lemah

Page 15: Wrap Up Skenario 2

LO 2.5 Pemeriksaan Ruptur Tendo Achilles

• Thompson testTes ini dilakukan untuk mengetahui kelainan tendon yang terjadi di tulang calcaneus.

Page 16: Wrap Up Skenario 2

• Test jarum

• Sebuah jarum suntik dimasukkan melalui kulit pada betis.• Dari medial ke garis tengah, dan 10 cm proksimal terhadap masuknya tendon.• Pergelangan kaki kemudian bergantian melakukan plantar fleksi dan dorso 

fleksi.• Jika pada dorso-fleksi jarum bergerak dari superior ke inferior berarti tendon 

achilesnya masih utuh tapi jika jarum tidak bergerak atau tidak berkontraksi maka tendon achillesnya pecah.

Page 17: Wrap Up Skenario 2

• Copeland Test• Posisi pasien tengkurap, kemudian pada betis dipasang torniket.• Pergelangan kaki dilakukan dorsofleksi secara pasif.• Apabila tendo utuh, maka tekanan akan naik sekitar 35-60 mmHg. Namun

bilatendo mengalami ruptur, tekanan hanya naik sedikit atau tidak bergerak samasekali.

• Plain Radiografi • Dapat digunakan untuk mengidentifikasi secara tidak langsung robekan tendon

Achilles. Radiografi menggunakan sinar-X untuk menganalisis titik cedera.• Terdapat warna putih pada bagian tendo achiles yg disebabkan karena suatu

kepadetan atau adanya penggumpalan.

Page 18: Wrap Up Skenario 2

Ultrasonografi • Dapat digunakan untuk menentukan ketebalan tendon, karakter, dan adanya

robekan.• Gambar-gambar ditangkap secara nyata dan dapat membantu dalam mendeteksi

pergerakan tendon dan memvisualisasikan kemungkinan cedera atau robek.• Tidak mengandung radiasi

MRI (Magnetic Resonance Imaging) • Dapat digunakan untuk membedakan ruptur tidak lengkap dari degenerasi tendon

Achilles, dan MRI juga dapat membedakan antara paratenonitis, tendinosis, dan bursitis.

• tendon Achilles robek parsial.Sobek longitudinal interstisial (panah putih) dan bukti degenerasi hipoksia yang mendasari dengan tendon tebal juga bisa dilihat.(fig)

Page 19: Wrap Up Skenario 2

LO 2.6 Diagnosis Ruptur Tendo Achilles

Pemeriksaan Fisik / Klinis :

• Anamnesis • Pengamatan • Gerakan pasif – plantar fleksi.• Gerakan pasif – sendi subtalar (subtalar joint). • Gerakan pasif – peregangan otot (gastrocnemius). • Gerakan pasif – peregangan otot (soleus).• Pengujian secara fungsional. • Palpasi (pijatan)– tiarap. • Tes khusus – tes Thompson untuk putusnya tendo Achilles.

Page 20: Wrap Up Skenario 2

LO 2.7 Tatalaksana Ruptur Tendo Achilles

Obat Ibuprofen

Menghilangkan nyeri ringan sampai sedang Asetaminofen

Pada pasien HPS terhadap aspirin atau NSAIDs, org dengan gangguan GI tract bagianatas dan bagi pengkonsumsi antikoagulan. Kontrol nyeri,memiliki efek sedative

Operasi Operasi Terbuka

Selama operasi terbuka sebuah sayatan dibuat di bagian belakang kaki dan tendo achilles di jahit bersama-sama. Operasi Perkutan

Ahli bedah membuat beberapa sayatan kecil dibanding satu sayatan besar, dan menjahit kembali tendon bersama melalui sayatan.

Page 21: Wrap Up Skenario 2

Risiko operasi tendon Achilles: • Infeksi kulit di tempat sayatan• Komplikasi normal pembedahan atau anestesi, seperti pendarahan dan efek

samping obat-obatan• Kerusakan saraf. • Resiko kembalinya ruptur Achilles. Walaupun risiko ini lebih kecil dibanding

pengobatan nonsurgical• Kemungkinan tendon yang sembuh setelah operasi tidak akan sekuat seperti

sebelum cedera. • Penurunan ruang gerak.

Pengobatan lainnya

• Pengobatan non operative

Contohnya gips kaki pendek: dipasang pada kaki yang terkena,sementara pergelangan kaki ditempatkan di plantar fleksi sedikit (equinus gravitasi).

Page 22: Wrap Up Skenario 2

 LO 2.8 Pencegahan Ruptur Tendo Achilles

• Pertahankan fleksibilitas dalam kaki.

• Lakukan pemanasan dan peregangan sebelum melakukan kegiatan olahraga.

• Jangan memaksakan latihan jika kaki terasa lelah.

• Jaga berat badan ideal agar tidak obesitas.

• Kenakan sepatu yang baik dengan bantalan yang tepat.

Page 23: Wrap Up Skenario 2