wasbang kelompok 2.docx

14
Tantangan yang dihadapi Bahasa Indonesia dalam menjaga Identitas dan Karakter di Masyarakat yang Plural 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan salah satu identitas bangsa disamping bendera dan lambang negara. Sebagai sebua identitas sudah sepatutnya bahasa Indonesia sendiri memiliki ciri khas sehingga serasi dengan lambang kebangsaan lainnya. Namun untuk karakteristik bahasa lisan dalam bahasa Indonesia sendiri sulit ditemukan. Alasannya adalah karena bahasa lisan tidak memiliki aturan yang tegas sebagaimana bahasa tertulis. Perbedaan bahasa lisan dalam bahasa Indonesia sangatlah wajar. Bagaimanapun juga bangsa Indonesia adalah bangsa yang plural dan menjunjung tinggi pluralisme. Masing-masing suku, ras, dan etnis memiliki keunikannya tersendiri. Sehingga dalam percakapan sehari-hari banyak dipengaruhi oleh adat-istiadat dan budaya dari lingkungan asal pengucap. 1.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang bisa diambil dari latar belakang diatas adalah : a. Apa penyebab perbedaan bahasa lisan dalam bahasa Indonesia?

Upload: nayla-ishma

Post on 25-Dec-2015

4 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Makalah tentang bahasa Indonesia sebagai identitas nasional

TRANSCRIPT

Page 1: Wasbang kelompok 2.docx

Tantangan yang dihadapi Bahasa Indonesia dalam menjaga

Identitas dan Karakter di Masyarakat yang Plural

1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Bahasa Indonesia merupakan salah satu identitas bangsa disamping

bendera dan lambang negara. Sebagai sebua identitas sudah sepatutnya

bahasa Indonesia sendiri memiliki ciri khas sehingga serasi dengan

lambang kebangsaan lainnya. Namun untuk karakteristik bahasa lisan

dalam bahasa Indonesia sendiri sulit ditemukan. Alasannya adalah karena

bahasa lisan tidak memiliki aturan yang tegas sebagaimana bahasa

tertulis.

Perbedaan bahasa lisan dalam bahasa Indonesia sangatlah wajar.

Bagaimanapun juga bangsa Indonesia adalah bangsa yang plural dan

menjunjung tinggi pluralisme. Masing-masing suku, ras, dan etnis

memiliki keunikannya tersendiri. Sehingga dalam percakapan sehari-hari

banyak dipengaruhi oleh adat-istiadat dan budaya dari lingkungan asal

pengucap.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang bisa diambil dari latar belakang diatas adalah :

a. Apa penyebab perbedaan bahasa lisan dalam bahasa Indonesia?

b. Bagaimana tingkat pentingnya bahasa Indonesia sebagai lambang

nasional.

c. Apa pengaruh yang ditimbulkan oleh perbedaan bahasa lisan dalam

bahasa Indonesia?

1.3. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini sesuai rummusan masalah yang diangkat

adalah :

a. Mengetahui penyebab perbedaan bahasa lisan dalam bahasa

Indonesia.

b. Mengetahui seberapa pentingkah bahasa Indonesia sebagai identitas

nasional.

c. Mengetahui pengaruh baik dan buruk yang ditimbulkan oleh

perbedaan berbahasa dalam bahasa Indonesia.

1.4. Manfaat

Page 2: Wasbang kelompok 2.docx

Manfaat dari dibuatnya makalah ini antara lain adalah untuk

memberikan wawasan dalam memahami fungsi bahasa Indonesia

khususnya sebagai identitas nasional. Di samping itu diharapkan tumbuh

toleransi dan rasa hormat dalam menyikapi perbedaan dalam penggunaan

bahasa lisan dengan cara mengetahui penyebab dan dampak yang

ditimbulkannya.

2. Tinjauan Pustaka

2.1. Arti Bahasa

Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk

berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik

berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang

dipatuhi oleh pemakainya. Sistem tersebut mencakup unsur-unsur berikut.

a. Sistem lambang yang bermaknadan dapat dpahami leh

masyarakat pemakainya.

b. Sistem lambang tersebut harus bersifat konvensional yang

telah disepakati oleh masyarakat pemakainya.

c. Lambang-lambang tersebut bersifat arbiter (kesepakatan)

digunakan secara berulang ddan tetap.

d. Sistem lambang tersebut bersifat terbatas, tetapi produktif.

e. Sistem lambang tersebut bersifat unik, khas, dan tidak sama

dengan lambang bahasa lain.

f. Sistem lambang dibangun berdasarkan kaidah yang bersifat

universal.

2.2. Pengertian Identitas

Identitas menurut Stella Ting Toomey merupakan refleksi diri atau

cerminan diri yang berasal dari keluarga, gender, budaya, etnis dan

proses sosialisasi. Identitas pada dasarnya merujuk pada refleksi dari diri

kita sendiri dan persepsi orang lain terhadap diri kita. Sementara

itu, Gardiner W. Harry dan Kosmitzki Corinne melihat identitas sebagai

pendefinisian diri seseorang sebagai individu yang berbeda dalam

perilaku, keyakinan dan sikap. Sedangkan menurut KBBI identitas

adalah ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang atau jati diri.

Page 3: Wasbang kelompok 2.docx

2.2.1. Identitas Nasional

Istilah “identitas nasional” secara terminologis adalah suatu ciri

yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis

membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Berdasarkan

pengertian yang demikian ini maka setiap bangsa di dunia ini

akan memiliki identitas sendidri-sendiri sesuai dengan keunikan,

sifat, cirri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut. Jadi Identitas

nasional adalah sebuah kesatuan yang terikat dengan wilayah dan

selalu memiliki wilayah (tanah tumpah darah mereka sendiri),

kesamaan sejarah, sistim hukum/perundang undangan, hak dan

kewajiban serta pembagian kerja berdasarkan profesi.

Demikian pula hal ini juga sangat ditentukan oleh proses

bagaimana bangsa tersebut terbentuk secara historis. Berdasarkan

hakikat pengertian “identitas nasional” sebagaimana dijelaskan di

atas maka identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan

dengan jati diri suatu bangsa atau lebih populer disebut sebagai

kepribadian suatu bangsa.

Page 4: Wasbang kelompok 2.docx

3. Metode

3.1. Skema Metode Pembuatan Makalah

Metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai

berikut :

3.2. Uraian Skema Pembuatan Makalah

3.2.1. Pemilihan Tema

Pemilihan tema dilakukan untuk memfokuskan pengkajian masalah

dan pencarian daftar pustaka.

3.2.2. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan secara lanjut untuk mencari materi

penunjang dari buku, media cetak lain, maupun media elektronik.

Studi pustaka bertujuan untu memahami lebih lanjut tema yang telah

dipilih.

3.2.3. Membuat Draft

Pembuatan draft dilakukan dengan menyusun data yang telah

dikumpulkan dari studi pustaka. Draft bersifat sementara dan masih

memerlukan kajian lebih lanjut.

Mulai

Pemilihan Tema

Studi Pustaka

Membuat Draft

Diskusi dan Presentasi

Membuat Makalah

Selesai

Page 5: Wasbang kelompok 2.docx

3.2.4. Diskusi dan Presentasi

Diskusi dan presentasi bertujuan untuk menyempurnakan draft yang

telah dibuat. Dalam diskusi akan dilakukan evaluasi dan analisis

lebih lanjut dengan memperhatikan pendapat dan masukan dari

pembimbing dan kelompok lain.

3.2.5. Pembuatan Makalah

Setelah draft didiskusikan dan dipresentasikan setiap masukan dan

pendapat daari luar akan dipertimbangkan dan disusun ulang untuk

membentuk makalah yang lengkap dan lebih sempurna.

4. Pembahasan

4.1. Bahasa Indonesia Sebgai Identitas Nasional

Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional merupakan

fungsi yang melekat pada masyarakat Indonesia. Dengan kata lain, setiap

anggota masyarakat kita harus bisa dan mampu berbahasa Indonesia baik

secara lisan maupun tertulis. Dalam fungsi ini pernah terjadi kasus

penyalahgunaan kewarganegaraan Indonesia oleh warga negara asing

yang menggunakan pasport Indonesia di satu Negara. Setelah dilakukan

interogasi menggunakan bahasa Indonesia yang bersangkutan tidak bisa

berbahasa Indonesia. Dengan kata lain bahwa orang tersebut bukan

warga negara Indonesia, namun mengunakan pasport palsu Indonesia.

Dengan demikian, berarti bahwa anggota masyarakat kita harus tidak ada

lagi yang buta aksara dan buta bahasa Indonesia.

Untuk diketahui bahwa pada saat proklamasi kemerdekaan RI tanggal

17 Agustus 1945 kurang dari 10% dari sekitar 85 juta penduduk yang

bisa membaca dan menulis dalam bahasa Indonesia, 600 ribu orang yang

duduk di SD dan 500 anak di sekolah lanjutan. Tahun 1980 hasil sensus

penduduk terdata bahwa 39% anak di atas usia 5 tahun tidak bisa

membaca dan menulis. Hasil sensus penduduk tahun 1990 terdata bahwa

17% penduduk berusia 5 tahun ke atas buta aksara. Pada tahun 2010

masih terdata bahwa 9 juta orang penduduk Indonesia buta aksara

(Maryanto, 2011).

4.2. Pluralisme di Indonesia dan Pengaruhnya terhadap Bahasa Indonesia

Indonesia adalah Negara yang memiliki beraneka ragam bahasa dan

budaya. Pada sumpah pemuda bahasa Indonesia ditetapkan sebagai

Page 6: Wasbang kelompok 2.docx

bahasa persatuan. Tujuannya adalah agar orang-orang dari daerah yang

berbeda di Indonesia tetap dapat berkomunikasi satu sama lain. Meski

begitu Indonesia tetaplah Negara multilingual dengan beragam bahasa

daerah yang unik. Banyaknya bahasa daerah di Indonesia memberikan

banyak warna dan terbukti mampu memperkaya kosakata bahasa

Indoneia. Hal tersebut juga merupakan salah satu faktor pembeda yang

penting dalam membedakan bahasa Indonesia dengan bahasa asalnya

yaitu bahasa Melayu. Dengan perannya sebagai bahan pengembangan

bahasa Indonesia menyebabkan bahasa daerah perlu dipertahankan.

Bahasa Indonesia mengenal bahasa lisan dan tulis. Untuk bahasa lisan

di tiap daerah memiliki coraknya sendiri-sendiri karena pengaruh bahasa

setempat atau pengaruh antarindividu dilihat dari segi kedudukan

sosialnya atau dari segi adat istiadat. Bahasa tulis dapat dibakukan dan

tidak sulit untuk diikuti, bahasa lisan tidak demikian. Karena bahasa lisan

banyak dibantu oleh intonasi, gerak-gerik, dan juga mimik yang akan

sangat sulit jika disamakan tiap daerahnya.

4.2.1. Pentingnya ciri khas dan karakter bagi sebuah bahasa

Setiap bahasa yang ada di dunia ini bersifat dinamis tidak

terkecuali bahasa Indonesia. Setiap saat selalu ada perubahan,

penambahan, dan pengurangan yang disesuaikan dengan perubahan

jaman. Dengan adanya dinamika seperti itu sebuah bahasa harus

memiliki ciri khas yang jelas untuk dapat mempertahankan

karakternya dan tidak terpengaruh dengan bahasa lain.

Terkait dengan usaha menjaga ciri dan karakteristik bahasa

Indonesia dalam menyerap setiap kosakata dalam pengembangan

bahasa Indonesia sebagai media pengembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi modern, selalu dilakukan adaptasi dengan karakter

bahasa Indonesia, sehingga setiap kata dari berbagai bahasa yang

diambil, secara struktur dan lafal disesuaikan dengan bahasa

Indonesia. Cara ini dapat memelihara karakteristik bahasa

Indonesia, baik dari segi lafal, kosakata, struktur, maupun

penulisan. Hal ini tertuang dalam politik bahasa nasional berkaitan

dengan peran bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing,

pedoman Ejaan yang Disempurnakan, serta pedoman pembentukan

istilah.

Page 7: Wasbang kelompok 2.docx

4.2.2. Perbedaan-perbedaan dalam pelafalan karena perbedaan budaya

Kebakuan dalam lafal mempunyai permasalahan tersendiri di

masyarakat karena banyaknya dialek kebahasaan dalam berbahasa

Indonesa. Dialek ini bersumber dari pengaruh bahasa daerah di

dalam berbahasa Indonesia (interferensi). Kita masyarakat

Indonesia lahir dan besar dalam suasana kedaerahan, sehingga hal

ini sangat besar mempengaruhi dalam berbahasa Indonesia.

Permasalahan menonjol dalam penggunaan bahasa lisan

meliputi bunyi /e/ oleh masyarakat Batak, Papua, Maluku, dan

Dayak, bunyi /t/ oleh masyarakat Bali, dan Aceh, bunyi /d/ dan /b/

oleh masyarakat Jawa, bunyi /o/ dan /e/ oleh masyarakat Banjar,

bunyi /n/ dan /ng/ yang dilafalkan terbalik pada posisi akhir kata

oleh orang Bugis dan Makassar, serta bunyi /f/ dan /x/ oleh

sebagian masyarakat yang kurang terpelajar. Dalam tataran

struktur, sering muncul dari masyarakat yang berasal dari Maluku

dan Papua dengan struktur terbalik (Mahsun, 2010) serta

penggunaan frase daripada, yang mana, dan dimana sebagai

penghubung oleh sebagian besar masyarakat karena terpengaruh

pola bahasa asing. Demikian pula, langgam yang bersifat

kedaerahan yang bersumber dari bahasa daerah terjadi pada semua

masyarakat. Pelafalan standar bahasa Indonesia hanya ada dalam

deskripsi ilmiah tetapi kurang menjadi acuan bahan pengajaran

bahasa Indonesia di sekolah sehingga anak didik tidak pernah

mendengar model pembelajaran lafal baku dari setiap fonem

bahasa Indonesia.

5. Penutup

5.1. Kesimpulan

Bahasa Indonesia sebagai identitas nasional bangsa memiliki

kedudukan yang tinggi setara dengan bendera dan lambang Negara.

Penyebab terjadinya perbedaan dalam bahasa lisan adalah karea budaya

multicultural yang dimiliki oleh Indonesia. Setiap budaya memiliki

keunikannya tersendiri dalam percakapan sehari-hari dengan

menggunakan bahasa Inddonesia. Perbedaan-perbedaan tersebut tumbuh

di masing-masing individu akibat pengaruh dari lingkungan tempat

Page 8: Wasbang kelompok 2.docx

mereka tumbuh. Hal ini ditambah dengan faktaa bahwa penggunaan

bahasa baku yang hanya terbatas di lingkngan sekolah, kampus, dan

kantor. Fakta ini menyebabkan masyarakat tidak terbiasa dengan

penggunaan bahasaa baku dalam percakapan sehari-hari. Timbulnya

perbedaan ini tidak selalu berakibat buruk. Kesalahpahaman akibat

perbedaan yang timbul bisa diatasi dengan memperbaiki pemahaman dan

rasa hormat terhadaap budaya lawan bicara. Di samping itu

keanekaragaman dalam berbahasa ini juga menjadi salah satu ciri khas

dan karakteristik bahasa Indonesia yang patut ditonjolkan.

5.2. Saran

Perbedaan cara berbicara dalam berbahasa dalam bahasa Indonesia

bukanlah hal yang buruk. Keanekaragaman ini justru memberikan warna

dan juga identitas bagi bahasa Indonesia. Kosa kata dari bahasa daerah

juga mampu memperkaya kossa kat bahasa Indonesia. Karena itu

walaupun bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi Negeri ini,

keberadaan bahasa daerah tidak perlu serta-merta dihapuskan.

Page 9: Wasbang kelompok 2.docx

Draft 2 Wasbang Kelompok 2

Nama Anggota NRPHerviyandi Herizal 2214100001Amalul Arifin 2214100009Luthfi Drajanta 2214100091Khairunnisa Nurhandayani 2214100132Muhamad Amirul Haq 2214100149Luthfi Lukman Hakim 2214100199

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

2015