varikokel all

14
7/23/2019 Varikokel All http://slidepdf.com/reader/full/varikokel-all 1/14 BAB 1 PENDAHULUAN Varikokel merupakan dilatasi abnormal pleksus pampiniformis, terjadi kira-kira 15%  pria. Beberapa pasien mengalami nyeri skrotal dan pembengkakan, dan menjadi suatu  penyebab potensial infertilitas pada pria. Pada varikokel didapatkan kelainan dilatasi vena dalam spermatic cord dan yang diklasifikasi menjadi klinis dan subklinis. Varikokel klinis didiagnosis melalui pemeriksaan fisik dan digolongkan berdasarkan temuan fisik. Varikokel subklinis pada pemeriksaan fisik tidak teraba dan memerlukan  pencitraan radiologi untuk diagnosis. elain itu, varikokel terbagi atas varikokel ekstratestikuler dan varikokel intratestikuler. Varikokel lebi! sering terdeteksi pada populasi pria infertil dibandingkan dengan pria fertil. "danya varikokel tela! dikaitkan dengan kegagalan fungsi testis, sering menyebabkan kelainan pada parameter semen. Varikokel umum dijumpai pada anak remaja dan pria de#asa, terdiagnosis pada $-&% pasien infertil. Penegakan diagnosis cepat dan tepat dari kelainan ini sangat penting karena pada sebagian besar kasus, penatalaksanaan tepat #aktu,  biasanya dilakukan percutaneous sclerot!erapy, bisa meng!asilkan peningkatan kualitas semen. Pemeriksaan 'ltrasonografi merupakan pili!an pertama, non invasif, relatif muda! dan akurat dalam mendeteksi varikokel. Pemeriksaan ultrasonografi (olor )oppler *()'+ tela! menjadi modalitas yang tela! diterima secara luas dan sering digunakan untuk mengevaluasi varikokel. Pema!aman te!nik dan mema!ami gambaran ultrasonografi varikokel dapat menyingkirkan diagnosis bandingnya, dan juga pentingnya modalitas ini dalam penegakkan diagnosis kelainan pada skrotum, k!ususnya varikokel dimana pada saat ini merupakan  pemeriksaan baku emas varikokel. 1

Upload: astri-pratiwi

Post on 18-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Varikokel All

7/23/2019 Varikokel All

http://slidepdf.com/reader/full/varikokel-all 1/14

BAB 1

PENDAHULUAN

Varikokel merupakan dilatasi abnormal pleksus pampiniformis, terjadi kira-kira 15%

 pria. Beberapa pasien mengalami nyeri skrotal dan pembengkakan, dan menjadi suatu

 penyebab potensial infertilitas pada pria. Pada varikokel didapatkan kelainan dilatasi vena

dalam spermatic cord dan yang diklasifikasi menjadi klinis dan subklinis.

Varikokel klinis didiagnosis melalui pemeriksaan fisik dan digolongkan berdasarkan

temuan fisik. Varikokel subklinis pada pemeriksaan fisik tidak teraba dan memerlukan

 pencitraan radiologi untuk diagnosis. elain itu, varikokel terbagi atas varikokel

ekstratestikuler dan varikokel intratestikuler.

Varikokel lebi! sering terdeteksi pada populasi pria infertil dibandingkan dengan pria

fertil. "danya varikokel tela! dikaitkan dengan kegagalan fungsi testis, sering menyebabkan

kelainan pada parameter semen. Varikokel umum dijumpai pada anak remaja dan pria

de#asa, terdiagnosis pada $-&% pasien infertil. Penegakan diagnosis cepat dan tepat dari

kelainan ini sangat penting karena pada sebagian besar kasus, penatalaksanaan tepat #aktu,

 biasanya dilakukan percutaneous sclerot!erapy, bisa meng!asilkan peningkatan kualitas

semen.

Pemeriksaan 'ltrasonografi merupakan pili!an pertama, non invasif, relatif muda!

dan akurat dalam mendeteksi varikokel. Pemeriksaan ultrasonografi (olor )oppler *()'+

tela! menjadi modalitas yang tela! diterima secara luas dan sering digunakan untuk 

mengevaluasi varikokel.

Pema!aman te!nik dan mema!ami gambaran ultrasonografi varikokel dapat

menyingkirkan diagnosis bandingnya, dan juga pentingnya modalitas ini dalam penegakkan

diagnosis kelainan pada skrotum, k!ususnya varikokel dimana pada saat ini merupakan

 pemeriksaan baku emas varikokel.

1

Page 2: Varikokel All

7/23/2019 Varikokel All

http://slidepdf.com/reader/full/varikokel-all 2/14

1. STRUKTUR ANATOMI DAN FUNGSI TESTIS

estis adala! organ genitalia pria yang ada pada orang normal jumla!nya ada dua dan

masing-masing terletak dalam skrotum kanan dan kiri. Bentuknya ovoid dan pada orang

de#asa ukurannya adala! &$,5 cm dengan volume 15 / $5 ml.

2

Page 3: Varikokel All

7/23/2019 Varikokel All

http://slidepdf.com/reader/full/varikokel-all 3/14

3

Page 4: Varikokel All

7/23/2019 Varikokel All

http://slidepdf.com/reader/full/varikokel-all 4/14

Pada pria de#asa, masing-masing testis merupakan suatu organ berbentuk oval yang

terletak didalam skrotum. Beratnya masing-masing kira-kira 1-1$ gram, dan menunjukkan

ukuran panjang rata-rata & sentimeter *cm+, lebar $ cm, dan ukuran anteroposterior $,5 cm.

estis memproduksi sperma dan androgen *!ormon seks pria+.

iap testis pada bagian anterior dan lateral diliputi ole! membran serosa, tunika

vaginalis. 0embran ini berasal dari peritoneum cavum abdominal. Pada tunika vaginalis

terdapat lapisan parietal *bagian luar+ dan lapisan visceral *bagian dalam+ yang dipisa!kan

ole! cairan serosa. apsul fibrosa yang tebal, keputi!an disebut dengan tunika albuginea

yang membungkus testis dan terletak pada sebela! dalam lapisan visceral dari tunika

vaginalis. Pada batas posterior testis, tunika albuginea menebal dan berlanjut ke dalam organ

sebagai mediastinum testis.

unika albuginea berlanjut ke dalam testis dan membentuk septum jaringan konektif 

!alus, yang membagi kavum internal menjadi $5 lobulus terpisa!. iap-tiap lobulus

mengandung sampai empat tubulus seminiferus yang sangat rumit, tipis dan elongasi.

ubulus seminiferus mengandung dua tipe sel2 *1+ kelompok nondividing support cells

disebut sel-sel sustentacular dan kelompok dividing germ cells yang terus menerus

memproduksi sperma pada a#al pubertas.

(avum yang mengelilingi tubulus seminiferus disebut kavum intersisial. )alam

cavum intersisial ini terdapat sel-sel intersisial *sel leydig+. 3uteini4ing !ormone

menstimulasi sel-sel intersisial untuk memproduksi !ormon disebut androgen. erdapat

 beberapa tipe androgen, yang paling umum iala! testosteron. 0eskipun korteks adrenal

mensekresi sejumla! kecil androgen, sebagian besar androgen dilepaskan melalui sel-sel

intersisial di testis, dimulai pada masa pubertas.

)uktus dalam testis rete testis merupakan suatu jaringan berkelok-kelok saling

ter!ubung di mediastinum testis yang menerima sperma dari tubulus seminiferus. aluran-

saluran rete testis bergabung membentuk ductulus eferen. ira-kira 1$-15 ductulus eferen

meng!ubungkan rete testis dengan epididimis. 6pididimis merupakan suatu struktur 

 berbentuk koma terdiri dari suatu duktus internal dan duktus eksternal melingkupi jaringan

konektif. 7ead epididimis terletak pada permukaan superior testis, dimana body dan tail

epididimis pada permukaan posterior testis. Pada bagian dalam epididimis berisi duktus

epididimis panjang, berkelok yang panjangnya kira-kira & sampai 5 meter dan dilapisi ole!

epitel berlapis silindris yang memuat stereocilia *microvilli panjang+. )uktus deferens juga

4

Page 5: Varikokel All

7/23/2019 Varikokel All

http://slidepdf.com/reader/full/varikokel-all 5/14

disebut vas deferens, saluran ini meluas dari taii epididimis mele#ati skrotum, kanalis

inguinalis dan pelvis bergabung dengan duktus dari vesica seminalis membentuk duktus

ejakulatorius pada glandula prostat.

estis diperdara!i ole! arteri testicular, arteri yang bercabang dari aorta setinggi arteri

renal. Banyak pembulu! vena dari testis pada mediastinum dengan suatu kompleks pleksus

vena disebut pleksus vena pampiniformis, yang terletak superior. 6pididimis dan skrotum

diperdara!i ole! pleksus vena kremaster. edua pleksus beranastomose dan berjalan superior,

 berjalan dengan vas deverens pada spermatic cord. permatic cord dan epididimis diperdara!i

ole! cabang arteri vesical inferior dan arteri epigastrik inferior *arteri kremaster+. krotum

diperdara!i cabang dari arteri pudendal internal *arteri scrotal posterior+, arteri pudendal

eksternal cabang dari arteri femoral, dan cabang dari arteri epigastrik inferior *kremaster+.

"liran vena testis melalui pleksus vena pampiniformis, terbentuk pada bagian atas epididimis

dan berlanjut ke vena testikularis melalui cincin inguinal. Vena testikularis kanan bermuara

ke vena kava inferior dengan suatu acute angle, dimana vena testikularis sinistra mengalir ke

vena renalis sinistra dengan suatu rig!t angle.

5

Page 6: Varikokel All

7/23/2019 Varikokel All

http://slidepdf.com/reader/full/varikokel-all 6/14

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Varikokel merupakan suatu dilatasi abnormal dan tortuous dari vena pada pleksus

 pampiniformis dengan ukuran diameter melebi!i $ mm. )ilatasi abnormal vena-vena dari

spermatic cord biasanya disebabkan ole! ketidakmampuan katup pada vena spermatik 

internal. Varikokel adala! dilatasi abnormal dari vena pada pleus pampiriformis akibat

gangguan aliran dara! balik vena spermatika interna. elainan ini terdapat pada 15% pria.

Varikokel ternyata merupakan sala! satu penyebab infertilitas pada pria dan didapatkan $1-

&1% pria yang mandul menderita varikokel.

B. Epidemi!"i

Varikokel terdeteksi lebi! sering pada populasi pria infertil dibanding pada pria fertil.

ebagian besar varikokel terdeteksi setela! pubertas dan prevalensi pada pria de#asa sekitar 

11-15%. Pada 8-9% kasus, varikokel !anya terdapat pada sebela! kiri varikokel bisa

 bilateral !ingga $% kasus, meskipun dilatasi sebela! kanan biasanya lebi! kecil. Varikokel

unilateral sebela! kanan sangat jarang terjadi.

Varikokel pada remaja pria perna! dilaporkan sekitar 15% kasus. Varikokel biasanya

terdiagnosis pada $-&% pria infertil. :nsidensi varikokel yang teraba diperkirakan 15%

 pada populasi umum pria dan $1-9% pria subfertil. 0eskipun varikokel perna! dilaporkan

 pada pria sebelum remaja, varikokel jarang pada kelompok usia ini. Pada suatu penelitian

ole! ;ster *19<1+ pada 1<$ anak sekola! laki laki di )enmark, tidak ditemui adanya

varikokel pada 188 anak laki-laki yang berusia antara = sampai 9 ta!un. :nsidensi varikokel

 pada anak yang lebi! tua *usia 1-$5 ta!un+, bervariasi antara 9% sampai $5,8% dengan

suatu rerata 1=,%. Varikokel ekstratestikular merupakan kelainan yang diketa!ui umum

terjadi, dimana terdapat pada 15% sampai $% pria.

Varikokel intratestikular sebaliknya suatu kelainan yang jarang dan sesuatu yang

relatif baru dimana dilaporkan kurang dari $% pada pria yang menjalani sonografi testis

dengan gejala.

6

Page 7: Varikokel All

7/23/2019 Varikokel All

http://slidepdf.com/reader/full/varikokel-all 7/14

#. E$i!"i

- elainan congenital berupa tidak adanya katup pada vena testikularis kiri., yang

se!arusnya berfungsi untuk mencega! aliran retrograde dara!.

-

Variasi abnormal dari vena-vena testis, berupa ketidaksimetrisan bentuk dengan venatestikularis kanan yang langsung menuju vena cava inferior dan vena testikularis kiri

menuju vena renalis kiri. 7al ini akan menyebabkan lambatnya aliran balik dari vena

testikularis kiri.

- >enomena ?nutcracker@, yaitu vena renalis kiri tertekan antara arteri mensentrika

superior dan aorta. 7al ini akan menyebabkan tingginya tekanan dari vena testikularis

kiri yang menuju ginjal kiri.

- Peningkatan panjang dari vena testikularis kiri, vena sebela! kiri 8-1 cm lebi!

 panjang dibandingkan vena testikularis kanan.- udut yang lebi! tajam pada vena testikularis kiri saat memasuki vena renalis kiri,

se!ingga tekanan pada vena testikularis kiri menjadi lebi! tinggi.

Varikokel sebela! kanan dapat muncul bersamaan dengan yang kiri *bilateral

varikokel+, tetapi varikokel yang mengenai sisi sebela! kanan saja sangat jarang terjadi.

"pabila !anyan mengenai sebela! kanan saja, kemungkinan terjadinya t!rombosis atau

oklusi dari vena cava inferior !arus dipikirkan.

erdapat beberapa etiologi varikokel ekstratestikular seperti refluks renospermatik,

insufisiensi katup vena spermatika interna, refluks ileospermatik, neoplastik, atau penyakit

retroperitoneal lainnya, sindrom malposisi visceral, dan pembeda!an sebelumnya pada regio

inguinal dan skrotum. Varikokel intratestikular sering di!ubungkan dengan atrofi testikular 

ipsilateral terkait kelainan parenk!imal, tetapi apaka! varikokel intratestikular merupakan

suatu penyebab atau akibat dari atrofi testikular tetap belum jelas. Varikokel intratestikular 

 biasanya, tetapi tak selalu, terjadi berkaitan dengan suatu varikokel ekstratestikular 

ipsilateral.

D. P%$fisi!"i

Varikokel terjadi akibat peningkatan tekanan vena dan ketidakmampuan vena

spermatika interna. "liran retrograde vena spermatika interna merupakan mekanisme pada

 perkembangan varikokel. Varikokel ekstratestikular merupakan suatu kelainan yang umum

terjadi. ebagian besar kasus asimptomatik atau ber!ubungan dengan ri#ayat orc!itis,

7

Page 8: Varikokel All

7/23/2019 Varikokel All

http://slidepdf.com/reader/full/varikokel-all 8/14

infertilitas, pembengkakan skrotum dengan nyeri. Varikokel intratestikular merupakan suatu

keadaan yang jarang, ditandai ole! dilatasi vena intratestikular.

Varikokel dapat menimbulkan gangguan proses spermatogenesis melalui berbagai

cara, antara lain2

1. erjadi stagnansi dara! balik pada sirkulasi testis se!ingga testis mengalami

!ipoksia karena kekurangan oksigen.

$. Aefluks !asil metabolit ginjal dan adrenal *antara lain katekolamin dan

 prostaglandin+ melalui vena spematika interna ke testis.

. Peningkatan su!u testis

&. "danya anastomosis antara pleksus pampiriformis kiri dan kanan, kemungkinan

4at-4at !asil metabolit tadi dapat dialirkan dari testis kiri ke testis kanan se!ingga

menyebabkan gangguan spermatogenesis testis kanan dan pada ak!irnya terjadi

infertilitas.

Varikokel lebi! sering ditemukan pada sebela! kiri karena beberapa alasan berikut ini2

a+ vena testikular kiri lebi! panjang

 b+ vena testikular sinistra memasuki vena renal sinistra pada suatu rig!t angle

c+ arteri testikular sinistra pada beberapa pria melengkung diatas vena renal sinistra, dan

menekan vena renal sinistra

d+ distensi colon descendens karena feses dapat mengkompresi vena testikular sinistra.

E. M%nifes$%si K!inis

Beberapa pasien dengan varikokel dapat mengalami nyeri skrotal dan pembengkakan,

namun yang lebi! penting, suatu varikokel dipertimbangkan menjadi suatu penyebab

 potensial infertilitas pria. 7ubungan varikokel dengan fertilitas menjadi kontroversi, namun

tela! dilaporkan peningkatan fertilitas dan kualitas sperma setela! terapi, termasuk terapi

oklusif pada varikokel.

Pasien datang ke dokter biasanya mengelu! belum mempunyai anak setela! beberapa

ta!un menika!, atau kadang-kadang mengelu! adanya benjolan diatas testis yang terasa

nyeri.

Pemeriksaan dilakukan dalam posisi berdiri, dengan memper!atikan keadaan skrotum

kemudian dilakukan palpasi. ika diperlukan, pasien diminta untuk melakukan manuever 

valsava atau mengedan. ika terdapat varikokel, pada inspeksi dan palpasi terdapat bentukanseperti kumpulan cacing-cacing di dalam kantung yang berada di sebela! kranial testis.

8

Page 9: Varikokel All

7/23/2019 Varikokel All

http://slidepdf.com/reader/full/varikokel-all 9/14

Varikokel bervariasi dalam ukuran, dan dapat di klasifikasikan menjadi , yaitu2

• Crade subklinikal varikokel, tidak dapat dideteksi dengan pemeriksaan fisi,

dapat dideteksi dengan 'C atau venografi

• Crade 1- terdeteksi dengan palpasi*D1cm+, biasanya dengan dibantu pasien

melakukan valsava maneuver

• Crade $ / dapat dengan muda! dideteksi dengan palpasi tanpa perlu

melakukan maneuver valsava *1-$cm+

• Crade - dapat dideteksi !anya dengan inspeksi *E$cm+

adang kala sulit untuk menemukan adanya bentukan varikokel secara klinis

meskipun terdapat tanda-tanda lain yang menunjukkan adanya varikokel. 'ntuk itu

 pemeriksaan auskultasi dengan memakai stetoskop )oppler sangat membantu, karena alat inidapat mendeteksi adanya peningkatan aliran dara! pada pleksus pampiriformis. Varikokel

yang sulit teraba secara klinis seperti ini disebut varikokel subkllinik.

)iper!atikan pula konsistenso testis maupun ukurannya, dengan membandingkan

testis kiri dengan testis kanan. 'ntuk lebi! objektif dalam menentukan besar atau volume

testis dilakukan pengukuran dengan alat orkidometer. Pada beberapa keadaan mungkin kedua

testis teraba kecil dan lunak, karena tela! terjadi kerusakan pada sel-sel germinal.

'ntuk menilai seberapa jau! varikokel tela! menyebabkan kerusakan pada tubuli

seminiferi dilakukan pemeriksaan analisis semen. 0enurut 0c3eod, !asil analisis semen

 pada varikokel menunjukkan pola stress yaitu menurunnya motilitas sperma, meingkatnya

 jumla! sperma muda *immature+ dan terdapat kelainan bentuk sperma *tapered).

Varikokel pada remaja biasanya asimptomatik dan untuk itu diagnosis k!ususnya

diperole! saat pemeriksaan fisik rutin. adang kadang pasien akan datang karena adanya

massa skrotum atau rasa tak nyaman di skrotum, seperti berat atau rasa nyeri setela! berdiri

sepanjang !ari.

Varikokel ekstratestikular secara klinis berupa teraba benjolan asimptomatik, dengan

nyeri skrotal atau !anya menyebabkan infertilitas dengan perjalanan subklinis. ecara klinis

varikokel intratestikular kebanyakan !adir dengan gejala seperti varikokel ekstratestikuler,

meskipun sering varikokel intratestikuler tidak ber!ubungan dengan varikokel

ekstratestikuler ipsilateral. 0anifestasi klinis paling umum pada varikokel intratestikular 

adala! nyeri testikular *%+ dan pembengkakan *$=%+. Fyeri testis diperkirakan

9

Page 10: Varikokel All

7/23/2019 Varikokel All

http://slidepdf.com/reader/full/varikokel-all 10/14

 ber!ubungan dengan peregangan tunika albuginea. 0anifestasi klinis lain yang tela!

dilaporkan mencakup infertilitas *$$%+ dan epididimorc!itis *11%+.

F. Di%"nsis

)iagnosis varikokel ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik,

 pemeriksaan radiologi dan analisis semen. Pemeriksaan fisik !arus dilakukan dalam posisi

 berdiri. Aefluks vena dapat dievaluasi dengan cara manuver valsava. Pemeriksaan radiologi

yang dapat digunakan yaitu pemeriksaan ultrasonografi, ( scan, 0A: dan angiografi.

Pemeriksaan 'trasonografi merupakan pili!an pertama dalam mendeteksi varikokel.

Pemeriksaan ultrasonografi dan terutama (olor )oppler menjadi metode pemeriksaan paling

terpecaya dan berguna dalam mendiagnosis varikokel subklinis. Cambaran varikokel pada

ultrasonografi tampak sebagai stuktur serpiginosa predominan ec!o free dengan ukuran

diameter lebi! dari $ mm. Pada ( scan dapat menunjukkan gambaran vena / vena

serpiginosa berdilatasi menyangat.

Pada 0A: varikokel tampak sebagai suatu massa dari dilatasi, serpiginosa pembulu!

dara!, biasanya berdekatan dengan caput epididimis. permatic canal melebar, dan

intrascrotal spermatic cord atau pleksus pampiniformis prominen. permatic cord memiliki

intensitas signal !eterogen. permatic cord memuat struktur serpiginosa dengan intensitassignal tinggi. Peranan 0A: dalam diagnosis varikokel belum terbukti karena tidak cukupnya

 jumla! pasien yang tela! diperiksa dengan 0A:. Venografi dapat menunjukkan dilatasi vena

testikular, dapat menunjukkan aliran retrograde ba!an kontras ke ara! skrotum.

ebagian besar varikokel digambarkan sebagai primer atau idiopatik dan diperkirakan

terjadi karena kelainan perkembangan katup dan G atau vena. Varikokel primer jau! lebi!

mungkin pada sebela! kiri, dimana setidaknya dijumpai 95%.

ebagian kecil terjadi akibat tidak langsung dari suatu lesi yang mengkompresi atau

mengoklusi vena testikular. Varikokel sekunder akibat dari peningkatan tekanan pada vena

spermatik yang ditimbulkan ole! proses penyakit seperti !idronefrosis, sirosis, atau tumor 

abdominal.

elainan analisis semen berupa oligo4oospermia, ast!eno4oospermia dapat

disebabkan ole! varikokel. 0ac 3eod *19=5+ pertama kali mengemukakan trias oligospermia,

 penurunan motilitas sperma, dan peningkatan persentase sel-sel sperma immatur merupakankarakteristik semen yang k!as pada pria infertil dengan varikokel. oreksi varikokel sering

10

Page 11: Varikokel All

7/23/2019 Varikokel All

http://slidepdf.com/reader/full/varikokel-all 11/14

meng!asilkan peningkatan kualitas semen, beberapa penelitian meng!ubungkan ukuran

dengan efektivitas tatalaksana pembeda!an varikokel

G. Di%"nsis B%ndin"

Beberapa kelainan yang pada pemeriksaan ultrasonografi memberikan gambaran

mirip dengan gambaran varikokel dan menjadi diagnosis banding yaitu spermatokel dan

ektasia tubular.

permatokel merupakan suatu lesi kistik jinak yang berisi sperma. permatokel

umunya ditemukan pada kaput epididimis. permatokel banyak ditemukan secara kebetulan

 pada saat skrining ultrasonografi pada pasien usia pertenga!an sampai usia tua. 'kuran

spermatokel dapat bervariasi dari beberapa millimeter sampai beberapa sentimeter. ebagian

 besar spermatokel tidak menyebabkan gejala, dan pasien bisa datang dengan teraba massa

lunak pada bagian dalam skrotum. Pada beberapa kasus, dapat juga terdapat rasa tak nyaman

karena efek massa. 6tiologi spermatokel masi! belum jelas. ebagian besar penulis

mengara!kan ba!#a suatu obstruksi duktus eferen merupakan asal mula dari kelainan ini.

6ktasia tubular juga dikenal sebagai transformasi kistik rete testis merupakan dilatasi

rete testis sebagai suatu akibat obliterasi parsial atau komplit duktus eferen. 6ktasia tubular 

sering bilateral dan asimetris, sering ber!ubungan dengan spermatokel. Aerata usia pada

diagnosis iala! = ta!un dan secara umum pasien berusia lebi! dari &5 ta!un.18,$=

H. Kmp!i&%si

Beberapa komplikasi dari varikokel diantaranya kenaikan temperatur testis, jumla!

sperma renda! dan infertilitas pria. 7ambatan aliran dara!, suatu varikokel dapat membuat

temperatur lokal terlalu tinggi, mempengaru!i pembentukan da motilitas sperma.

erdapat bukti yang baik dimana lamanya varikokel menyebabkan efek merugikan

yang progresif pada testis. (!e!val dan Porcell *199$+ melakukan analisis semen pada 1

 pria dengan varikokel dan kemudian mengevaluasi kembali semen pria tersebut 9 sampai 9=

 bulan kemudian. 7asilnya menunjukkan suatu kemerosotan pada follo# up analisis semen

mereka.

Potensi komplikasi dari tatalaksana varikokel jarang terjadi dan komplikasi biasanya

ringan. emua pendekatan pembeda!an varikokel berkaitan dengan suatu resiko kecil sepertiinfeksi luka, !idrokel, varikokel berulang dan jarang terjadi yaitu atrofi testis. Potensi

11

Page 12: Varikokel All

7/23/2019 Varikokel All

http://slidepdf.com/reader/full/varikokel-all 12/14

komplikasi dari insisi inguinal karena tatalaksana varikokel mencakup mati rasa skrotal dan

nyeri berkepanjangan.

J. Pen%$%!%&s%n%%n

0asi! terjadi silang pendapat diantara para a!li tentang perlu tidaknya melakukan

operasi pada varikokel. )iantara mereka berpendapat ba!#a varikookel yang tela!

menimbulkan gangguan fertilitas atau gangguan spermatogenesis merupakan indikasi untuk 

mendapatkan suatu terapi.

indakan yang dikerjakan adala! 2

1. ligasi tinggi vena spermatika interna secara Palomo melalui tindakan operasi

terbuka atau beda! laparoskopi

$. varikokelektomi cara :vanisevic!

. atau secara perkutan dengan memasukkan ba!an sklerosing ke dalam vena

spermatika interna.

erdapat beberapa pedoman dimana suatu varikokel sebaiknya dikoreksi karena2

1+ pembeda!an berpotensi menguba! suatu keadaan patologis

$+ pembeda!an meningkatkan sebagian besar parameter semen

+ pembeda!an memungkinkan meningkatnya fertilitas&+ resiko terapi kecil.

uatu varikokel sebaiknya dikoreksi ketika2

1+ Varikokel secara klinis teraba

$+ pasangan dengan infertilitas

+ istri fertil atau tela! dikoreksi infertilitasnya

&+ paling tidak satu parameter semen abnormal.

eputusan penatalaksanaan sebaiknya terutama berdasarkan pada apaka! varikokelsimptomatik atau ber!ubungan dengan subfertilitas, dan pili!an yaitu antara terapi

 pembeda!an dan terapi radiologi. )imana tersedia seorang a!li radiologi terlati!, embolisasi

 perkutaneus !arus menjadi penatalaksanaan lini pertama, dengan pembeda!an dilakukan pada

sebagian kecil pasien yang gagal dengan kateterisasi.

Pada pembeda!an terdapat tiga te!nik yang umum dilakukan. etiga te!nik tersebut

yaitu ligasi sub-inguinal, ligasi inguinal dan ligasi retroperitoneal. 3igasi varikokel

laparoskopi belum membuktikan superior ter!adap operasi pembeda!an dan mungkin

12

Page 13: Varikokel All

7/23/2019 Varikokel All

http://slidepdf.com/reader/full/varikokel-all 13/14

 ber!ubungan dengan komplikasi yang serius. Varikokel intratestikular ber!asil diterapi

dengan skleroterapi perkutaneus.

Barbalies et al membandingkan ketiga te!nik pembeda!an dengan embolisasi

 perkutaneus pada suatu penelitian prospektif, acak. erdapat angka rekurensi yang sama

dengan semua keempat te!nik. ebagai tamba!an, terdapat peningkatan signifikan pada

motilitas sperma pada semua kelompok, dengan ligasi inguinal secara garis besar 

memperole! !asil paling baik. etela! prosedur untuk kembali ke aktivitas normal,

 bagaimanapun secara signifikan lebi! cepat setela! embolisasi dibandingkan dengan

 pembeda!an.

Pasca tindakan dilakukan evaluasi keber!asilan terapi, dengan meli!at beberapa

indikator antara lain

1. bertamba!nya volume testis

$. perbaikan !asil analisis semen *yang dikerjakan setiap bulan+

. pasangan itu menjadi !amil

Pada kerusakan testis yang belum para!, evaluasi pasca beda! vasoligasi tinggi dari Palomo

didapatkan 8% terjadi perbaikan volume testis, =-8% terjadi perbaikan analisis semen,

dan 5 % pasangan menjadi !amil.

DAFTAR PUSTAKA

Purnomo, Basuki B. )asar-dasar 'rologi. 6disi kedua. agung eto2$<. !1&-5$.

ames ". )aitc! and "nt!ony . !omas. :n2 Aesnick, 0artin :. ,"ndre# (. Fovick. $.

Varicocele. 'rology ecrets. rd 6d. 7anleyHBelfus :nc2$ p $$-=

Iim )e ong.Buku ajar :lmu Beda!. 6disi ke J. 6C( $5

13

Page 14: Varikokel All

7/23/2019 Varikokel All

http://slidepdf.com/reader/full/varikokel-all 14/14

andell, >ouad A. Male Reproductive Disfungtion, Pathopdhysiologuand Treatment.CRC

 Press.$<

Cra!am am ), eane !omas 6. ClennKs 'rologic urgery.3ipincott Iilliams and

Iilkens.$9

14