bedah varikokel

16
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena be rahmat dan anugrah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan refarat yang ber Hidrokel yang diberikan guna memenuhi persyaratan Kepaniteraan Kli Senior di agian !lmu Neurologi "umah Sakit Dr#"$# Djoelham injai# Dalam kesempatan ini penyusun juga ingin menyampaikan u%apan terima kasih kepada para pembimbing yaitu dr.David I Tambun, Sp.B d an dr.Abdi Gunawan, Sp.B yang telah memberikan bimbingan selama saya melaksanakan KKS di bagian edah "umah Sakit "$# Djoelham injai# &enyusun menyadari bah'a refarat yang berjudul “ Hidrokel ” ini masih jauh dari kesempurnaan# (leh karena itu saya mengharapkan saran dan kriti membangun agar refarat ini dapat lebih bermanfaat bagi kita semua# injai) Desember *+, &enulis ,

Upload: yuliana-marbun

Post on 05-Oct-2015

60 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan anugrah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan refarat yang berjudul Hidrokel yang diberikan guna memenuhi persyaratan Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Ilmu Neurologi Rumah Sakit Dr.RM. Djoelham Binjai.

Dalam kesempatan ini penyusun juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pembimbing yaitu dr.David I Tambun, Sp.B dan dr.Abdi Gunawan, Sp.B yang telah memberikan bimbingan selama saya melaksanakan KKS di bagian Bedah Rumah Sakit RM. Djoelham Binjai.

Penyusun menyadari bahwa refarat yang berjudul Hidrokel ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar refarat ini dapat lebih bermanfaat bagi kita semua.

Binjai, Desember 2014

Penulis

DAFTAR ISIKata Pengantar ..iDaftar Isi ..ii

BAB 1 PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang..1BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Definisi..22.2 Etiologi..32.3 Klasifikasi..52.4 Patofisologi.. 62.5 Gejala dan Tanda..72.6 Diagnosis ..82.7 Penatalaksaan..92.8 Komplikasi..112.9 Prognosis ..11BAB 3 KESIMPULAN..12Daftar Pustaka..13

ii

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSecara normal, tunica vaginalis di skrotum sekitar testis tidak teraba, kecuali bila mengandung cairan yang membentuk suatu gelembung pada daerah tersebut. Cairan ini biasanya bersifat diafan (tembus cahaya) pada transluminasi. Jika tidak dapat ditemukan karena besarnya hidrokel, testis harus dicari di sebelah dorsal karena testis terletak di ventral epididimis sehingga tunica vaginalis berada di sebelah depan. Bila ada hidrokel, testis dengan epididimis terdorong ke dorsal oleh ruang tunika vaginalis yang membesar. Hidrokel testis mungkin kecil atau mungkin besar sekali.Jarang sekali ditemukan benjolan diafan di funikulus yang dapat dihilangkan dengan tekanan sedangkan memberikan kesan terbatas jelas di sebelah kranial, bila demikian, terdapat tunika vaginalis yang berhubungan melalui saluran sempit dengan rongga perut dan berisi cairang rongga perut. Hernia ingunalis lateralis indirek yang mengandung sedikit cairan rongga perut ini kadang diberikan nama salah hidrokel komunikans. Karena berhubungan dengan rongga perut yang terlalu sempit, kelainan ini memberi kesan hidrokel funikulus; "kantong" hernia ini tidak dapat dimasuki usus atau omentum.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 DefenisiHidrokel adalah penumpukan cairan dalam tunica vaginalis testis. Hidrokel umum dialami oleh bayi laki-laki baru lahir. juga pada prosessus vaginalis yang persisten (PVP) dari cairan peritoneum atau sisa yang tidak sempat diabsorbsi secara normal pada proses turunnya testis kedalam skrotum.Kebanyakan hidrokel akan hilang pada tahun pertama umur bayi laki-laki tanpa harus melakukan intervensi terhadapnya. Bayi prematur dan bayi dengan berat badan lahir yang rendah memiliki insiden yang lebih tinggi untuk menderita hidrokel daripada bayi normal lainnya. Meningkatnya besar hidrokel dan pembengkakan skrotum setelah berumur lebih dari 1 tahun dapat didiagnosis dengan hidrokel. Pembedahan hams dipertimbangkan untuk penatalaksanaan lebih lanjut.

2.2 Etiologi Hidrokel dapat teijadi oleh karena penggumpulan cairan sekunder akibat produksi yang berlebihan oleh karena inflamasi testis atau jaringan penunjang. atau resorbsi cairan yang berkurang karena adanya obstruksi limfatik atau vena. Hidrokel dapat disebabkan oleh rangsangan patologik seperti tumor testis. IIidrokel dapat dikosongkan dengan pungsi tetapi sering kambuh kembali. Pada operasi sebagian besar kantung dikeluarkan. Kadang ditemukan hidrokel terbatas di funikulus spermatikus yang berasal dari sisa tunika vaginalis di dalam funikulus; benjolan tersebut diatas jelas terbatas dan bersifat diafan dalam transiluminasi. Pada fungsi di dapatkan cairan jernih. Hidrokel yang terjadi pada yang baru lahir dapat disebabkan karena : (1) belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis sehingga terjadi aliran cairan peritoneum keprosesus vaginalis atau (2) belum sempurnanya system limfatik didaerah skrotum dalam melakukan reabsorbsi cairan hidrokiel. Pada orang dewasa, hidrokel dapat terjadi secara idiopatik (primer) dan sekunder. Penyebab sekunder terjadi karena didapatkan kelainan testis atau epididimis yang menyebabkan terganggunya system sekresi atau reabsorbsi cairan di kantong hidrokel. Kelainan pada testis itu mungkin suatu tumor, infeksi, atau trauma pada testis / epididimis. Kebanyakan hidrokel pada anak merupakan kongenital, bagaimanapun keganasan, infeksi dan gangguan sirkulasi dapat menyebabkan hidrokel pada bayi baru lahir. Cord hidrokel berhubungan dengan penutupan patologik prosesus vaginalis bagian distal, yang memudahkan cairan terkumpul dalam bagian tengah saluran sperma. Hidrokel kongenital disebabkan oleh kegagalan penutupan prosesus vaginal is pada cincin internal. Hidrokel nonkomunikan disebabkan penutupan patologik prosesus vaginalis dan terperangkapnya cairan peritonial. Hidrokel pada orang dewasa dapat timbul sekunder akibat orkitis atau epidemitis. Hidrokel juga dapat disebabkan oleh kuman tuberkulosis dan infeksi tropis seperti filariasis. Torsi testikular dapat menyebabkan hidrokel yang reaktif pada 20 % kasus. Tumor kususnya sel germ atau tumor adneksa testikular dapat menyebabkan hidrokel Traumatik (hemoragik) paling sering menimbulkan hidrokel. Hidrokel ipsilateral muncul pada 70% pasien setelah transplantasi ginjal. Terapi radiasi yang menimbulkan kasus hidrokel. Ekstropsi vesika urinaria dapat menyebabkan hidrokel. Hidrokkel dapat timbul sebagai bagian dart sindroma Ehlers- Danlos. Hidrokel dapat berasal akibat perubahan tipe atau jumlah cairan peritonial, seperti halnya pada pasien yang mengalami dialisis peritnial dan pasien dengan shunt vcntriculoperitoneal.

2.3 KlasifikasiHidrokel dapat klasifikasi menjadi dua jenis berdasarkan kapan terjadinya yaitu :1. Hidrokel Primer Hidrokel primer terlihat pada anak akibat kegagalan penutupan prosesus vaginalis. Prosesus vaginalis adalah suatu divertikulum peritoneum embrionik yang melintasi kanalis inguinalis dan membentuk tunika vaginalis. Hidrokel jenis ini tidak diperlukan terapi karena dengan sendirinya rongga ini akan menutup dan cairan dalam tunika akan diabsorpsi. 2. Hidrokel Sekunder Pada orang dewasa, hidrokel sekunder cenderung berkembang lambat dalam suatu masa dan dianggap sekunder terhadap obstruksi aliran keluar limfe. Dapat disebabkan oleh kelainan testis atau epididimis. Keadaan ini dapat karena radang atau karena suatu proses neoplastik. Radang lapisan mesotel dan tunika vagina menyebabkan terjadinya produksi cairan berlebihan yang tidak dapat dibuang keluar dalam jumlah yang cukup oleh saluran limfe dalam lapisan luar.

Berdasarkan kejadian :1. Hidrokel Akut Biasanya berlangsung dengan cepat dan dapat menyebabkan nyeri cairan. Berwarna kemerahan mengandung protein, fibrin, eritrosit dan sel polimorf.2. Hidrokel Kronis Hidrokel jenis ini hanya menyebabkan peregangan tunika secara perlahan dan walaupun akan menjadi besar dan memberikan rasa berat jarang menyebabkan nyeri.

2.4 PatofisiologiSecara embriologi, prosesus vaginalis merupakan suatu divertikulum yang berasal dari rongga peritoneal yang turun kebawah seperti halnya testis turun kedalam skrotum melalui saluran inguinalis pada umur kehamilan 28 minggu tanpa disertai penutupan pada bayi dan anak.Secara struktur hidrokel diklaisfikasikan dalam 3 tipe utama:1.Hidrokel kongenital (communicating hydocele)Prosesus vaginalis yang menetap memudahkan cairan peritoneal masuk kedalam skrotum. Hernia inguinalis indireks berhubungan dengan hidrokel tipe ini.2.Non comunicating hydroceleProsesus vaginalis menetap. tetapi tidak ada hubungan dengan rongga peritonial.3. Pada hidrokel Cord, merupakan penutupan tunika vaginalis yang tidak efektif. Bagian akhir distal prosesus menetap. Bagian atas psosesus bisa terbuka atau tertutup

Hidrokel pada orang dewasa biasanya merupakan late onset (sekunder) akibat trauma lokal, infeksi dan radioterapi. Hidrokel dapat timbul akibat akumulasi cairan kronis.Hidrokel dapat muncul akibat infeksi kronik setelah pembedahan. Hidrokel dapat mempengaruhi fertilitas.

2.5 Gejala dan TandaPenyebab tersering adalah massa instrinsik dalam skrotum. Cairan yang berada pada kantung dapat bersifat lunak atau mengeras tergantung jumlah cairan yang ada. Scrotum juga akan terlihat lebih besar daripada bagian yang normal jika bersifat unilateral, atau keduanya. Penderita mungkin dengan mudah mengetahui adanya massa, rasa berat, dan penuh dalam skrotum.Pada pemeriksaan fisik akan terlihat adanya massa yang tembus cahaya (bersifat diafan) pada transiluminasi.

Gambar HidrokelHidrokel dapat didiagnosis banding dengan penyakit yang memiliki gejala hampir sama, diantaranya : Hematokel (darah terkumpul dalam tunica vaginalis testis) Pembengkakan skrotum yang lain dan massa testikular

2.6 Diagnosis 1. Pemeriksaan Fisik Lakukan pemeriksaan pada posisi berbaring dan berdiri. Jika pada posisi berdiri tonjolan tampak jelas, baringkan pasien pada posisi supine. Bila terdapat resolusi pada tonjolan (dapat mengecil), harus dipikirkan kemungkinan hidrokel komunikasi atau hernia.Bila tonjolan tidak terlihat, lakukan valsava maneuver untuk meningkatkan tekanan intraabdominal. Pada anak yang lebih besar, dapat dilakukan dengan menyuruh pasien meniup balon, atau batuk, dapat dilakulam dengan memberikan tekanan pada abdomen (palpasi dalam) atau dengan menahan kedua tangan bayi diatas tangan bayi diatas kepalanya sehingga bayi akan memberontak sehingga akan menimbulkan tonjolan. Pemeriksaan transiluminasi pada skrotum menunjukkan cairan dalam tunika vaginalis mengarah pada hidrokel. 2. Pemeriksaan Penunjanga. Transiluminasi Merupakan langkah diagnositik yang paling penting sekiranya menemukan massa skrotum. Dilakukan didalam suatu ruang gelap, sumber cahaya diletakkan pada sisi pembesaran skrotum. Struktur vaskuler, tumor, darah, hernia dan testis tidak dapat ditembusi sinar. Tramisi cahaya sebagai bayangan merah menunjukkan rongga yang mengandung cairan serosa, seperti hidrokel.b. UltrasonografiUltrasonografi dapat mengirimkan gelombang suara melewati skrotum dan membantu melihat adanya hernia, kumpulan cairan (hidrokel), vena abnormal (varikokel) dan kemungkinan hernia.

2.7 PenatalaksanaanPengeluaran cairan dapat dilakukan dengan Aspirasi, yaitu melakukan penyedotan untuk mengurangi volume cairan yang ada. Namun tindakan ini tidak begitu berhasil oleh karena dapat menyebabkan penimbunan cairan kembali. disamping efek samping berupa infeksi.Pengeluaran dengan pembedahan dapat dilakuan dengan dua cara : Ligasi tinggi hidrokel atau dengan perbaikan hidrokel secara sederhana menurut prosedur Lord dan Bottle.

Ligasi Tinggi HidrokelDengan melakukan sayatan kecil pada kulit transversa yang dibuat pada bagian tengah diantara cincin inguinalis luar dan dalam. Kemudian buka fasia scarpa serta kuakkan fasia oblikus dan cincin luar, selanjutnya dilakukan pembukaan pada fasia oblikus eksternus dengan mengelevasi cincin luar dengan gunting dan insisi pada jaringan untuk menjaga tidak terputusnya nervus ilioinguinal.Cara lain adalah dengan melakukan insisi pada daerah aponeurosis dengan pisau bedah diatas cincin luar dan dibagi dua menjadi bagian atas dan bawah dengan bantuan sebuah gunting. Selanjutnya dipisahkan jaringan cremaster untuk melihat fasia spermatikus internus. Kantung hernia biasanya berada di daerah anteromedial dan terlihat jelas walau kadang tidak terlihat dengan baik. Letakkan hemostat pada bagian pinggir kantung dan sccara hati-hati dilakukan diseksi tumpul untuk memisahkan dinding kantung belakang dari bagian depan.Jika hal ini sulit untuk mengidentifikasi kantung, dapat juga dengan mengeluarkan testis dari dalam kemudian membuka tunika ke atas testis. Jepit kantung untuk mengurangi perdarahan dan bagian yang terdapat didalamnya dan ligasi cincin bagian dalamnya. Kemudian ikat dengan benang absorbable 4-0. Jika hidrokel lengket pada skrotum, buka daerah perlengketan dari bagian kantung secara hati-hati. Tidak diperlukan memindahkan bagian bawah kantung.

Perbaikan Hidrokel SederhanaTekan hidrokel pada bagian depan skrotum dan buat insisi kecil secara tranversa pada kulit. lnsisi melewati dartos menuju tunica vaginalis, dimana akan terlihat jaringan berwarna biru. Diseksi tumpul dilakukan untuk memisahkan fasia dartos dari kantung hidrokel secara melingkar untuk mengeluarkan hidrokel dan testis pada lapangan operasi. Lesi yang luas dapat di aspirasi untuk melakukan insisi yang kecil. Buka tunica vaginalis, selain testis dan epididimis, dan perhatikan bahwa kantung tidak berada diatasnya.Ikat tunica vaginalis dengan benang absorbable 4.0 secara melingkar dan ambil sedikit permukaan peritoneal beberapa sentimeter sehingga terlihat hubungannya dengan testis. Letakkan enam sampai delapan benang secara melingkar yang dapat diikatkan pada tempat ikatan sebelumnya. Tutup fasia dartos dan kulit dengan benang absorbable.Perbaikan hidrokel sederhana menurut Lord dan Bottle ini tidaklah sepenuhnya aman. Komplikasi yang dapat terjadi berupa infeksi, hematoma, luka pada vas deferens , dan hidrokel yang berulang.

2.8 KomplikasiJika dibiarkan, hidrokel yang cukup besar mudah mengalami trauma dan hidrokel permagna bisa menekan pembuluh darah yang menuju ke testis sehingga menimbulkan atrofi testis.

2.9 PrognosisSeringnya hidrokel kambuh setelah di aspirasi menjadikan tindakan ini tidak terpilih, kecuali pertimbangan lain. Pada pembedahan defenitif, hasil dapat sangat memuaskan. Untuk hidrokel kongenital mungkin dapat menghilang secara spontan.

BAB IIIKESIMPULAN

Hidrokel adalah penumpukan cairan berbatas tega yang berlebihan di antara lapisan parietalis dan viseralis tunika vaginalis. Dalam keadaan batas normal, cairan yang berada di dalam rongga itu memang ada dan berada dalam keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh sistem limfatik di sekitarnya. Hidrokel terjadi pada bayi baru lahir dapat disebabkan karena belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis sehingga terjadi aliran cairan peritoneum ke prosesus vaginalis atau belum sempurnanya sistem limfatik didaerah skrotum dalam melakukan reabsorbsi cairan hidrokel.Gambaran klinis mengeluh adanya benjolan di kantong skrotum yang tidak nyeri. Pada pemeriksaan fisik dijumpai adanya benjolan di kantong skrotum dengan konsistensi kistus dan pada pemeriksaan penerawangan menunjukkan adanya transilumasi.Tindakan untuk mengatasi cairan hidrokel adalah dengan aspirasi dan operasi. Aspirasi cairan hidrokel tidak dianjurkan karena selain angka kekambuhannya tinggi, kadang kala menimbulkan penyulit berupa infeksi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Sjamsuhidajat R, Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah, Cetakan I, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 19972. Staf Pengajar Bagian Bedah FK UI. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah, Cetakan Pertama, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta, 19953. Sachdeva R.K. Catatan Ilmu Bedah, Edisi Ke 5, Cetakan I, Hipokrates, Jakarta, 19964. http://findmeacure.com/2007/12/26/hydrocele/5. http://www.medicastore.com/med/detai1 p:s,,Kphp?iddt1=878& idktg=18&U ID =20050805223025222.124.4.139 6. http://emedicine.medscape.com/article/438724-overview, Steven L Lee, MD7. http://emedicine.medscape.com/article/777386-overview, Scott E Rudkin, MD, MBA, RDMS, FAAEM, FACEP, Profesor Clinical Associate, Wakil Kepala Departemen Kedokteran Darurat, Universitas California di Irvine Medical Center.8. http://bedahurologi.wordpress.com/2008/06/22/hidrokel/, Bedah Urologi

1