all oksigen

15
Oksigen Adalah suatu molekul berbentuk gas dengan rumus kimia 02. Oksigen diperlukan oleh sel hidup sebagai bahan bakar untuk mendapatkan energi. Oksigen dalam kandungan yang berbeda-beda dapat ditemukan di dalam air, udara dan tanah. Kandungan oksigen di dalam udara bervariasi, tergantung tempat karena pada tekanan yang lebih rendah konsentrasi suatu zat akan menjadi lebih kecil. Pada daerah setinggi permukaan laut konsentrasi oksigen sekitar 21 %, semakin tinggi suatu tempat konsentrasi oksigen akan berkurang. Manusia mendapatkan oksigen dari proses bernapas yang disebut respirasi, secara garis besar proses bernapas dibagi menjadi 2 yaitu inhalasi (menarik napas) dan ekspirasi (membuang napas). Saat inhalasi manusia menghirup oksigen (21 %) yang akan masuk kedalam paru dan mengalami pertukaran dengan karbondioksida. Ketika mengeluarkan napas manusia masih mengeluarkan oksigen sekitar 18 %. Volume udara yang dapat dihirup manusia tanpa paksaan pada saat bernapas berkisar antara 10-15 ml/kg, ini disebut volume tidal, sehingga makin berat seseorang maka makin besar juga kebutuhan oksigennya. Indikasi pemberian terapi oksigen Oksigen adalah obat. Pemberian oksigen pada pasien dengan henti napas bertujuan untuk mencegah terjadi hipoksia, yaitu keadaan dimana sel-sel dalam tubuh kekurangan oksigen. Pemberian pernapasan buatan hanya memberikan oksigen sekitar 18 % sedangkan tubuh pada saat hipoksia membutuhkan kandungan oksigen yang cukup besar, namun pemberian pernapasan buatan tetap harus dilakukan karena selain untuk mencegah hipoksia lebih lanjut, juga utuk merangsang paru agar dapat timbul pernapasan spontan. Pemberian oksigen dengan alat tertentu dianjurkan untuk diberikan apabila tersedia sarana yang tepat dan pemberi pertolongan tahu cara pemakainya, karena bahaya pemakaian oksigen sangat fatal. Pada umumnya ada beberapa keadaan dimana oksigen dibutuhkan : • Serangan jantung. • Gagal jantung. • Gagal napas • Komplikasi saat persalinan. • Keracunan. Umumnya pada keadaan diatas beberapa organ yang berfungsi menyalurkan oksigen (seperti jantung dan paru) tidak dapat berfungsi dengan baik sehingga oksigen harus diberikan. Sistem pemberian oksigen Sistem pemberian oksigen terdiri dari: Tabung ( silinder ) dengan katup • Oksigen biasanya ditempatkan di dalam tabung yang mempunyai katup. Di banyak negara oksigen dapat dikenali dari warna 1

Upload: elmi-mahlida

Post on 26-Dec-2015

26 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

oksigenasi

TRANSCRIPT

Page 1: All Oksigen

Oksigen

Adalah suatu molekul berbentuk gas dengan rumus kimia 02. Oksigen diperlukan oleh sel hidup sebagai bahan bakar untuk mendapatkan energi. Oksigen dalam kandungan yang berbeda-beda dapat ditemukan di dalam air, udara dan tanah. Kandungan oksigen di dalam udara bervariasi, tergantung tempat karena pada tekanan yang lebih rendah konsentrasi suatu zat akan menjadi lebih kecil. Pada daerah setinggi permukaan laut konsentrasi oksigen sekitar 21 %, semakin tinggi suatu tempat konsentrasi oksigen akan berkurang. Manusia mendapatkan oksigen dari proses bernapas yang disebut respirasi, secara garis besar proses bernapas dibagi menjadi 2 yaitu inhalasi (menarik napas) dan ekspirasi (membuang napas). Saat inhalasi manusia menghirup oksigen (21 %) yang akan masuk kedalam paru dan mengalami pertukaran dengan karbondioksida. Ketika mengeluarkan napas manusia masih mengeluarkan oksigen sekitar 18 %. Volume udara yang dapat dihirup manusia tanpa paksaan pada saat bernapas berkisar antara 10-15 ml/kg, ini disebut volume tidal, sehingga makin berat seseorang maka makin besar juga kebutuhan oksigennya.

Indikasi pemberian terapi oksigen

Oksigen adalah obat. Pemberian oksigen pada pasien dengan henti napas bertujuan untuk mencegah terjadi hipoksia, yaitu keadaan dimana sel-sel dalam tubuh kekurangan oksigen. Pemberian pernapasan buatan hanya memberikan oksigen sekitar 18 % sedangkan tubuh pada saat hipoksia membutuhkan kandungan oksigen yang cukup besar, namun pemberian pernapasan buatan tetap harus dilakukan karena selain untuk mencegah hipoksia lebih lanjut, juga utuk merangsang paru agar dapat timbul pernapasan spontan. Pemberian oksigen dengan alat tertentu dianjurkan untuk diberikan apabila tersedia sarana yang tepat dan pemberi pertolongan tahu cara pemakainya, karena bahaya pemakaian oksigen sangat fatal.Pada umumnya ada beberapa keadaan dimana oksigen dibutuhkan :• Serangan jantung.• Gagal jantung.• Gagal napas• Komplikasi saat persalinan.• Keracunan. Umumnya pada keadaan diatas beberapa organ yang berfungsi menyalurkan oksigen (seperti jantung dan paru) tidak dapat berfungsi dengan baik sehingga oksigen harus diberikan.

Sistem pemberian oksigen

Sistem pemberian oksigen terdiri dari:Tabung ( silinder ) dengan katup• Oksigen biasanya ditempatkan di dalam tabung yang mempunyai katup. Di banyak negara oksigen dapat dikenali dari warna tabungnya, biasanya hijau atau abu-abu, tapi di Indonesia tabung oksigen tidak mempunyai standar (biasanya putih), jadi sebelum menggunakankan sebaiknya dilakukan konfirmasi terlebih dahulu. Katup dari tabung ini terletak di puncak tabung, berfungsi untuk membuka dan menutup tabung.• Tabung oksigen harus diperiksa setiap hari (lihat bahaya penggunaan oksigen) dan tekanan harus diuji setiap tahun karena bertekanan tinggi (2000 psi, pond/square inch).• Simpan tabung di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung dengan suhu di bawah 50 derajat celcius.

Regulator• Alat ini berhubungan dengan katup tabung dan berfungsi untuk menurunkan tekanan sehingga oksigen yang diberikan tekanannya tidak tinggi seperti di dalam tabung. Tekanan diturunkan dari 2000 psi menjadi 40-70 psi.Flowmeter• Alat ini mengatur banyaknya aliran oksigen yang diberikan (dalam liter/menit).Saluran pengaliran oksigen ke penderita• Berupa kanul hidung, masker dan non-rebreathing mask.

Saluran pengaliran oksigen ke penderita

1

Page 2: All Oksigen

Sungkup RJPDisebut juga pocket face mask, dibuat untuk memberikan ventilasi saat RJP. Alat ini terbuat dari plastik yang lembut, sesuai dengan wajah penderita dan dilengkapi saluran untuk disambungkan dengan tabung oksigen. Kelebihan sungkup ini:• Menghindari kontak langsung dengan mulut atau hidung pasien.• Memungkinkan pemberian oksigen tambahan.• Bila dilengkapi dengan katup satu arah maka tidak ada kontak dengan udara yang dihembuskan pasien.• Mudah diajarkan dan dipelajari.• Dapat memberi ventilasi dan oksigenasi yang lebih efektif.• Lebih baik dibandingkan tehnik bag-valve-mask dalam memberikan volume tidal yang adekuat.Dengan alat ini ventilasi dapat diberikan oksigen dengan konsentrasi 50 % dengan aliran sebanyak 10 liter/menit.

Bag-valve-devicesAlat ini terdiri dari kantong yang dapat mengembang sendiri dan ada katupnya. Alat yang tersedia kira-kira volumenya 1600 ml yang biasanya cukup adekuat untuk mengembangkan paru-paru pasien. Penolong harus berada di bagian kepala pasien, kepala pasien harus diangkat/head tilt dan diberi sedikit pengganjal, mulut pasien harus tetap terbuka.Pemakaian alat ini dengan dua orang penolong akan lebih efektif, seseorang memegang sungkupnya dan seorang lagi memeras kantong udaranya. Bila ada orang ketiga dapat membantu dengan menekan tulang krikoid.Bila pertolongan hanya dilakukan seorang diri, tangan kiri penolong menahan sungkup dengan 2 atau 3 jarinya di mandibula dan jari yang lainya memegang sungkupnya. Kepala harus dijaga tetap ekstensi dan mandibula didorong ke anterior sambil mempertahankan sungkup tetap menempel ditempatnya. Kantung udara diremas dengan tangan kanan, sambil diperhatikan ada tidaknya pergerakan dada.Hal yang harus diingat adalah saat memeras kantung tidak boleh sampai keseluruhan kantung terperas, cukup hanya untuk membuat dada penderita mengembang.Kerugian dari alat ini adalah sulitnya mengatur tidal volume yang diberikan.

Kanul hidungAlat ini biasanya digunakan pada pasien tanpa atau dengan gangguan pernapasan ringan. Alat ini berbentuk selang dengan 2 cabang di bagian tengah. Alat ini paling mudah dan sering digunakan di rumah sakit. Kerugian dari alat ini adalah oksigen yang diberikan tercampur dengan udara luar dan pada flow rate yang tinggi dapat menyebabkan kekeringan membran mukosa hidung. Setiap peningkatan 1 liter/menit akan meningkatkan konsentrasi oksigen yang terhirup sekitar 4 %, sehingga konsentrasi oksigen yang dapat diberikan melalui kanul hidung sebanyak 1-6 liter pada pasien dengan volume tidal normal adalah 24-44 %.

Sungkup mukaAlat ini berupa masker tembus pandang yang menutupi mulut dan hidung penderita. Terdapat sejumlah lubang di kedua sisi masker. Biasanya dapat ditoleransi pada pasien dewasa. Oksigen yang diberikan harus lebih dari 5 liter/menit (untuk mencegah udara yang dihembuskan dari pernapasan berakumulasi dan terhirup kembali). Aliran yang dianjurkan adalah 8-10 liter/menit.Sama seperti kanul hidung, oksigen yang diberikan akan bercampur dengan udara ruangan, tetapi cara ini dapat memberikan konsentrasi oksigen 40-60 % dan diberikan pada mereka yang memerlukan konsentrasi oksigen yang lebih tinggi

Sungkup muka dengan penampungan oksigen/face mask with reservoir/non rebreathing face maskSungkup muka ini dilengkapi kantung tambahan sehingga tidak terjadi percampuran antara oksigen yang diberikan dengan udara luar. Dengan alat ini kita dapat memberikan pasokan oksigen dengan konsentrasi lebih dari 60%. Pemberian oksigen 6 liter/menit akan memberikan konsentrasi oksigen 60 % dan setiap kenaikan 1liter/menit akan meningkatkan konsentrasi 10 %. Jadi jika digunakan dengan cara yang benar, pemberian oksigen 10 liter/menit akan memberikan konsentrasi oksigen 100%.Cara ini biasanya digunakan untuk pasien yang tidak sadar dan bernapas spontan karena pasien yang sadar berisiko untuk menimbulkan mual dan muntah.

2

Page 3: All Oksigen

Bahaya yang berhubungan dengan penggunaan oksigen

• Kebakaran: Tidak diijinkan merokok atau menggunakan api ketika sedang menggunakan oksigen. Oksigen tidak meledak, namun dapat membesarkan api sehingga api akan berkobar lebih besar lagi.• Ledakan: Jangan pernah menggunakan minyak atau pelumas di sekitar tabung oksigen. Minyak dan pelumas yang berdekatan dengan oksigen kosentrasi tinggi dapat menyebabkan ledakan.• Kerusakan katup: Hindari jatuhnya tabung atau penempatan tabung yang memungkinkannya untuk jatuh. Regulator atau katup yang rusak dapat menyebabkan silinder menjadi proyektil.

Kita sebagai manusia, seperti halnya makhuk hidup lainnya pastilah memerlukan oksigen untuk mempertahankan kelangsungan hidup.

Oksigen merupakan salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme, untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel tubuh. Secara normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup udara ruangan dalam setiap kali bernafas. (Dikutip dari Tetapi Oksigen Dalam Asuhan Keperawatn oleh Ikhsanuddin Ahmad).

Dalam pemberian sumber oksigen perlu diperhatikan “humidification”. Hal ini penting diperhatikan karena udara yang normal dihirup telah mengalami humidifikasi (pelembaban udara) sedangkan oksigen yang diperoleh dari sumber oksigen (tabung) merupakan udara kering yang belum terhumidifikasi.TIPS MENGGUNAKAN OKSIGEN (OKSIGEN TABUNG)

Sumber oksigen ini biasanya terdiri dari tabung, troli dan regulator.

1. Tabung Oksigen

  Sumber oksigen (oksigen tabung) yang tersedia di Griyakami Homecare ukurannya yaitu 1M³ dan 6M³. Oksigen 6M³ tingginya ±150 cm, sedangkan yang 1M³ tingginya ±70 cm.

Tabung oksigen 1M³ biasanya digunakan pasien yang memerlukan oksigen sewaktu-waktu atau sebagai cadangan, terutama untuk pasien yang sedang melakukan perjalanan, misalnya sedang check up ke Rumah Sakit, dll. Pemakainnya sekitar 2jam sampai 4jam tergantung kebutuhan pasien. Oksigen 6M³ sering kita jumpai di Rumah Sakit atau tempat rawat inap. Pemakaiannya sekitar 24jam sampai 36jam, tergantung kebutuhan pasien.

Cara membersihkan tabung oksigen yaitu tabung tersebut harus di lap dengan menggunakan lap lembab. Lap tersebut jangan terlalu basah karena bila terlalu basah dapat membuat tabung menjadi mudah berkarat. Lalu setelah di lap dengan menggunakan lap lembab, gunakan lap kering untuk memaksimalisasi pembersihan tabung.

Cara membuka tutup oksigen, tangan harus dalam keadaan kering. Jangan berminyak, karena dapat menyebabkan kebakaran.

    2. Troli  Troli ini berfungsi untuk memudahkan dalam membawa dan memindahkan tabung

oksigen.Cara membersihkan troli yaitu dengan menggunakan lap kering untuk membersihkan debu dan mencegah karat.

 3. Regulator 

 

          Regulator adalah alat ukur tekanan oksigen yg dibutuhkan oleh pasien. Alat ini berfungsi untuk mengatur oksigen yang akan keluar dan dibutuhkan (dihirup) oleh pasien.

Regulator terdiri dari :

3

Page 4: All Oksigen

1. Petunjuk jumlah isi tabung, untuk mengetahui isi oksigen dalam tabung.

2. Petunjuk tekanan oksigen (tabung bola ukur), untuk mengatur berapa banyak oksigen yang dibutuhkan oleh pasien.

3. Tabung cairan NaCL atau aquades, yang berfungsi sebagai media kelembaban oksigen yang keluar.

4. Selang [disebut : Softip Nassal] atau masker yang dihubungkan ke hidung/mulut pasien sebagai alat bantu pernafasan.

               

Cara memasang regulator :

1. Agar aliran oksigen berjalan dengan baik pastikan bahwa sambungan antara tabung oksigen dan regulator benar-benar tertutup rapat.

2. Gunakan selotip putih (selotip khusus yg biasa digunakan untuk menyambung pipa/kran) pada ulir drat sebelum drat dipasang.

3. Periksa/perhatikan bola ukur (naik/turun) dan jarum tekanan pada regulator untuk memastikan bahwa oksigen mengalir dengan baik sesuai dengan kebutuhan. 

4. Isi air dengan NaCL atau aquades pada tabung regulator, cairan ini berfungsi untuk media kelembaban oksigen. Perhatikan jangan sampai cairan ini habis / tabung kosong.

5. Matikan putaran tekanan jika oksigen tidak dipakai.

Merupakan tindakan pemberian oksigen saat terganggunya oksigenasi jaringan. Tujuannya untuk mendapatkan oksigenasi yang adekuat sekalian meminimalkan kerja kardiopulmonal.Oksigen merupakan obat bila sesuai dosis,juga mempunnyai efek samping. Namun bila diberikan dengan benar akan dapat membantu life saving.Kapan diberikan?

Hipoksia jaringan sangat sulit untuk diketahui, dengan manifestasi klinik yang tidak spesifik termasuk perubahan status mental, dispnea, sianosis, takipnea, aritmia dan koma.

Untuk menatalaksana hipoksia jaringan harus dulu memperbaiki hipoksemia arteri ( pada kelainan kardiopulmonal ; emboli paru, pneumonia, asma), atau kelainan dalam transport (anemia, low cardiac output) dan berbagai penyakit penyerta lain

 Ingat!!! SaO2/PaO2 dapat saja normal jika hipoksia jaringan disebabkan oleh keadaan low cardiac output.

Prosedur-          Terangkan apa yang terjadi kepada pasien dan minta izin melakukan tindakan-          Tentukan oxygen delivery device yang tepat-          Tentukan dosis initialo   Gagal nafas atau gagal jantung : 100 %o   Hipoksemia dengan PaCO2 < 5.3 kPa : 40-60%o   Hipoksemia dengan PaCO2 > 5.3 kPa : 24 % untuk dosis awal-          Tentukan level SaO2 atau PaO2 yang diinginkan lalu sesuaikan pemberian oksigen-          Selalu pantau SaO2 dan atau ulangi pemeriksaan PaO2 dalam 30 menit-          Jika hipoksemia berlanjut, pasien mungkin akan membutuhkan alat bantu pernafasan baik

invasive maupun non invasive-          Hentikan pemberian oksigen jika hipoksia jaringan atau hipoksemia telah teratasi.

Oxygen administration equipmentMetode pemberian akan tergantung pada tipe dan keparahan kegagalan pernafasan, breathing pattern, frekwensi nafas, resiko terjadi retensi CO2 , serta kebutuhan akan kepatuhan pasien.

4

Page 5: All Oksigen

Nasal cannulePemberian oksigen langsung melalui nasal prongs

-          Dapat digunakan untuk jangka panjang-          Mencegah rebreathing-          Dapat digunakan selama makan dan berbicara

Iritasi lokal, dermatitis dan perdarahan hidung dapat terjadi dan volume pemberian diatas 4l/min tidak boleh diberikan secara rutin.Low flow oxygen masksKonsentrasi oksigen yang terhirup tergantung dari kemampuan pernafasan pasien. Dapat terjadi rebreathing udara yang diekspirasikan( karena tidak keluar secara sempurna dari sungkupnya)

Fixed performance masksDapat memberikan konsentrasi oksigen yang konstan, tidak tergantung pada kemampuan pernafasan pasien.

Partial and non-rebreathe masksMempunyai semacam kantong reservoir yang diisi penuh dengan oksigen murni dan yang mengandalkan system katup sehingga tidak terjadi percampuran antara oksigen dengan udara yang diekspirasikan.

High-flow oxygenSungkup (Mask) atau nasal prong yang mengalirkan oksigen 50-120 L/min menggunakan high flow regulator untuk memasukkan udara dan oksigen dalam konsentrasi yang ditentukan. 

Indikasi : Sumbatan jalan nafas Henti nafas

Henti jantung

Nyeri dada/angina pektoris

Trauma thorak

Tenggelam

Hipoventilasi (respirasi < 10 kali/menit)

Distress nafas

Hipertemia

5

Page 6: All Oksigen

Syok

Stroke (Cerebro Vasculer Attack)

Keracunan gas

Pasien tidak sadar

Peralatan : Oksigen medis (oksigen tabung) Flowmeter/regulator

Humidifier

Nasal kanul

Face mask

Partial rebreather mask

Non rebreather mask

Venture mask

Bag valve mask (ambu bag)

Konsentrasi oksigen tergantung dari jenis alat dan flowrate (liter permenit) yang diberikan. Kondisi pasien menentukan keperluan alat dan konsentrasi oksigen yang diperlukan.

Tabel 1. Jenis Peralatan dan Konsentrasi Oksigen

JENIS ALAT KONSENTRASI OKSIGEN ALIRAN OKSIGEN

Nasal kanula 24-32% 2-4 LPM

Simple Face Mask 35-60% 6-8 LPM

Partial Rebreather 35-80% 8-12 LPM

Non Rebrether 50-95/100% 8-12 LPM

Venturi 24-50% 4-10 LPM

Bag-Valve-Mask (Ambubag)    

Tanpa oksigen 21% (udara)  

Dengan oksigen 40-60% 8-10 LPM

Dengan reservoir 100% 8-10 LPM

Perhatian :- pemberian oksigen atas indikasi yang tepat- Awas pasien muntah, siapkan penghisap- Pantau pernafasan dan aliran oksigen (LPM)

Catatan :- Oksigen dapat menyebabkan mukosa kering- Pergunakan hummidifier pada pemberian oksigen > 30 menit- Terangkan pada pasien tindakan apa yang akan dilakukan.

Tabel 2. Tabung oksigen dengan 2000 PSI

Ukuran Vol (Liter) Durasi/Kecepatan Aliran

Kecil 300 29 menit

Sedang 650 50 menit

Besar 3000 4 jam 41 menit

Untuk keselamatan

6

Page 7: All Oksigen

Jangan menggunakan minyak/pelumas pada alat-alat oksigen (tabung, regulator, fitting, valve, kran)

Dilarang merokok dan menyalakan api dekat area oksigen

Jangan simpan oksigen pada suhu lebih dari 125oF

Pergunakan sambungan-sambungan reguler/valve yang tepat

Tutup rapat-rapat katup/kran bila tidak dipakai

Jaga tabung agar tidak jatuh

Pilih posisi yangt epat pada saat menghubungkan katup/kran

Yakinkan oksigen selalu ada

Periksa dan pelihara alat-alat

Pakailah oksigen dengan benar

Hal hal yang harus diperhatikan dalam pemberian oksigen- Amati tanda-tanda vital sebelum, selama dan sesudah pemberian oksigen- Jauhkan hal-hal yang dapat membahayakan misalnya : api, yang dapat menimbulkan kebakaran- Air pelembab harus diganti setiap 24 jam dan isi sesuai batas yang ada pada botol- Botol pelembab harus disimpan dalam keadaan bersih dan kering bila tidak dipakai- Nasal prong dan masker harus dibersihkan, didesinfeksi dan disimpan kering- Pemberian oksigen harus hati-hati terutama pada penderita penyakit paru kronis karena pemberian oksigen yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan hipoventilasi,hypercarbia diikuti penurunan kesadaran.- Terapi oksigen sebaiknya diawali dengan aliran 1 – 2 liter/menit, kemudian dinaikkan pelan-pelan sesuai kebutuhan-Terapi O2 merupakan salah satu intervensi keperawatan yang bersifat kolaboratif yang merupakan bagian dari paket intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien berdasarkan diagnosa keperawatan yang dirumuskan. Oleh karena itu maka langkah pertama yang perawat lakukan adalah melakukan pengkajian

Pemberian oksigen selalu diperlukan bila keadaan penderita buruk.Indikasi pemberian oksegen adalah antara lain :- pada saat resusitasi jantung paru (RJP)- setiap penderitatrauma berat.- Setiap nyeri pre-kordial.- Gangguan paru seperti asthma, COPD.- Gangguan jantung seperti decompensasi cordis.Pemberian oksigen tidak perlu disertai alat pelembab (humidifier) karena pemberian singkat.

Cara pemberian oksigen dapat dengan :a. Kanul hidung (nasal canule).Kanul hidung lebih dapat ditolerir oleh anak-anak, face mask akan ditolak, karena merasa dicekik. Orang dewasa juga kadang kadang menolak face mask karena dianggap mencekik. Kekurangan kanul hidung adalah dalam konsentrasi oksigen yang dihasilkan.Pemberian oksigen melalui kanul tidak bisa lebih dari 6 liter/menit karena tidak berguna untuk meningkatkan konsentrasi dan iritatif untuk penderita.b. Face mask (rebreathing mask)..Masker dengan lubang pada sisinya.Pemakaian face mask dalam pemberian oksigen lebih baik dibandingkan kanul hidung, karena konsentrasi oksigen yang dihasilkannya lebih tinggi..c. Non Rebreathing Mask.Pada face mask dipasang reservoir oksigen yang mempunyai katup. Bila diinginkan konsentrasi oksigen yang tinggi, maka rebreathing mask paling baik.

Konsentrasi oksigen menurut cara pemberian :

7

Page 8: All Oksigen

Udara bebas : 21 %Kanul hidung dengan O2 2ltr/menit (LPM) : 24 %Kanul hidung dengan O2 6 LPM : 44 %Face mask (rebreathing 6 – 10 LPM) : 35 – 60%Non rebreathing mask ( 8 – 12 LPM) : 80 – 90 %

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pernafasan dan tentunya akan berpengaruh terdapat oksigenasi yang sangat dibutuhkan untuk hidup.

Faktor-faktor yang mempengaruhi oksigenasi adalah :

Tahap Perkembangan

Saat lahir terjadi perubahan respirasi yang besar yaitu paru-paru yang sebelumnya berisi cairan menjadi berisi udara. Bayi memiliki dada yang kecil dan jalan nafas yang pendek. Bentuk dada bulat pada waktu bayi dan masa kanak-kanak, diameter dari depan ke belakang berkurang dengan proporsi terhadap diameter transversal. Pada orang dewasa thorak diasumsikan berbentuk oval. Pada lanjut usia juga terjadi perubahan pada bentuk thorak dan pola napas.

Lingkungan

Ketinggian, panas, dingin dan polusi mempengaruhi oksigenasi. Makin tinggi daratan, makin rendah PaO2, sehingga makin sedikit O2 yang dapat dihirup individu. Sebagai akibatnya individu pada daerah ketinggian memiliki laju pernapasan dan jantung yang meningkat, juga kedalaman pernapasan yang meningkat.Sebagai respon terhadap panas, pembuluh darah perifer akan berdilatasi, sehingga darah akan mengalir ke kulit. Meningkatnya jumlah panas yang hilang dari permukaan tubuh akan mengakibatkan curah jantung meningkat sehingga kebutuhan oksigen juga akan meningkat. Pada lingkungan yang dingin sebaliknya terjadi kontriksi pembuluh darah perifer, akibatnya meningkatkan tekanan darah yang akan menurunkan kegiatan-kegiatan jantung sehingga mengurangi kebutuhan akan oksigen.

Gaya Hidup

Aktifitas dan latihan fisik meningkatkan laju dan kedalaman pernapasan dan denyut jantung, demikian juga suplay oksigen dalam tubuh. Merokok dan pekerjaan tertentu pada tempat yang berdebu dapat menjadi predisposisi penyakit paru.

Status Kesehatan

Pada orang yang sehat sistem kardiovaskuler dan pernapasan dapat menyediakan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akan tetapi penyakit pada sistem kardiovaskuler kadang berakibat pada terganggunya pengiriman oksigen ke sel-sel tubuh. Selain itu penyakit-penyakit pada sistem pernapasan dapat mempunyai efek sebaliknya terhadap oksigen darah. Salah satu contoh kondisi kardiovaskuler yang mempengaruhi oksigen adalah anemia, karena hemoglobin berfungsi membawa oksigen dan karbondioksida maka anemia dapat mempengaruhi transportasi gas-gas tersebut ke dan dari sel.

Narkotika

Narkotika seperti morfin dan dapat menurunkan laju dan kedalam pernapasan ketika depresi pusat pernapasan dimedula. Oleh karena itu bila memberikan obat-obat narkotik analgetik, perawat harus memantau laju dan kedalaman pernapasan.

Perubahan/gangguan pada fungsi pernapasan

Fungsi pernapasan dapat terganggu oleh kondisi-kondisi yang dapat mempengarhi pernapasan yaitu :a. Pergerakan udara ke dalam atau keluar parub. Difusi oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan kapiler paru

8

Page 9: All Oksigen

c. Transpor oksigen dan transpor dioksida melalui darah ke dan dari sel jaringan.Gangguan pada respirasi yaitu hipoksia, perubahan pola napas dan obstruksi sebagian jalan napas.Hipoksia yaitu suatu kondisi ketika ketidakcukupan oksigen di dalam tubuh yang diinspirasi sampai jaringan. Hal ini dapat berhubungan dengan ventilasi, difusi gas atau transpor gas oleh darah yang dapat disebabkan oleh kondisi yang dapat merubah satu atau lebih bagian-bagian dari proses respirasi. Penyebab lain hipoksia adalah hipoventilasi alveolar yang tidak adekuat sehubungan dengan menurunnya tidal volume, sehingga karbondioksida kadang berakumulasi didalam darah.Sianosis dapat ditandai dengan warna kebiruan pada kulit, dasar kuku dan membran mukosa yang disebabkan oleh kekurangan kadar oksigen dalam hemoglobin. Oksigenasi yang adekuat sangat penting untuk fungsi serebral. Korteks serebral dapat mentoleransi hipoksia hanya selama 3 – 5 menit sebelum terjadi kerusakan permanen. Wajah orang hipoksia akut biasanya terlihat cemas, lelah dan pucat.

Perubahan pola nafas

Pernapasan yang normal dilakukan tanpa usaha dan pernapasan ini sama jaraknya dan sedikit perbedaan kedalamannya. Bernapas yang sulit disebut dyspnoe (sesak). Kadang-kadang terdapat napas cuping hidung karena usaha inspirasi yang meningkat, denyut jantung meningkat. Orthopneo yaitu ketidakmampuan untuk bernapas kecuali pada posisi duduk dan berdiri seperti pada penderita asma.

Obstruksi jalan napas

Obstruksi jalan napas lengkap atau sebagaian dapat terjadi di sepanjang saluran pernapasan di sebelah atas atau bawah. Obstruksi jalan napas bagian atas meliputi : hidung, pharing, laring atau trakhea, dapat terjadi karena adanya benda asing seperti makanan, karena lidah yang jatuh kebelakang (otrhopharing) bila individu tidak sadar atau bila sekresi menumpuk disaluran napas.Obstruksi jalan napas di bagian bawah melibatkan oklusi sebagian atau lengkap dari saluran napas ke bronkhus dan paru-paru. Mempertahankan jalan napas yang terbuka merupakan intervensi keperawatan yang kadang-kadang membutuhkan tindakan yang tepat. Onbstruksi sebagian jalan napas ditandai dengan adanya suara mengorok selama inhalasi (inspirasi).

Oksigen adalah suatu substansi yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya. Oksigen diperlukan untuk pernapasan normal oganisme aerobik. Oksigen merupakan 50% komponen penyusun planet bumi, 21% komponen udara yang kita hirup, dan 89% komponen air.

Tujuan terapi oksigen adalah untuk menanggulangi hipoksia jaringan yang terjadi karena penurunan tekanan oksigen arteri. Pasien jarang dapat bertahan hidup dengan nilai tekanan oksigen arterial pada daerah merah (tekanan £ 25 mmHg).

Metode Pemberian Oksigen

1. Variable performance

These devices administer uncontrolled oxygen therapy, because the patient creates the inspired mixture by the act of breathing. Example : nasal catheter, nasal cannula, mask shells with or without rebreathing bag.

Low capacity masks shell Nasal cannula9

Page 10: All Oksigen

High capacity systems (non re-breathing mask)

Perbandingan sifat alat jalan napas

Sungkup Muka Sungkup Laring Pipa Trakhea

Intervensi Perlu dipegang Tak perlu dipegang Tak perlu dipegang

Kualitas jalan napas Cukup baik Cukup atau baik Sangat baik

Akses kepala leher Jelek Baik Baik

Ventilasi spontan Prosedur sangat pendek

Prosedur lama Prosedur lama

Ventilasi kendali Prosedur sangat pendek

Prosedur lama Prosedur sangat lama

Hubungan jalan napas dan dunia luar didapatkan melalui dua jalan:

1. Hidung  à menuju nasofaring2. Mulut    à menuju orofaring

Hidung dan mulut di bagian depan dipisahkan oleh palatum durum dan palatum molle; di bagian belakang bersatu di hipofaring. Hipofaring menuju esofagus dan laring yang dipisahkan oleh epiglotis menuju trakhea. Laring terdiri dari tulang rawan tiroid, krikoid, epiglotis, dan sepasang aritenoid, kornikulata dan kuneiform.

Persarafan

1. N. trigeminus (V), mensarafi mukosa hidung, palatum (V-1), daerah maksila (V-2), lidah dan daerah mandibula (V-3).

2. N. fasialis (VII), mensarafi palatum.

3. N. glossofaringeus (IX), mensarafi lidah, faring, palatum mole dan tonsil.

4. N. vagus (X), mensarafi daerah sekitar epiglotis dan pita suara.

Obstruksi Jalan Napas

Pada pasien tidak sadar atau dalam keadaan teranestesi posisi terlentang, tonus otot jalan napas atas dan otot genioglossus hilang; sehingga lidah akan menyumbat hipofaring dan menyebabkan obstruksi jalan napas baik total maupun parsial. Keadaan ini sering terjadi dan harus cepat diketahui serta dikoreksi dengan beberapa cara misalnya manuver tripel jalan napas (triple airway manuever), pemasangan alat jalan napas faring (pharyngeal airway), pemasangan alat jalan napas sungkup laring (laryngeal mask airway), pemasangan pipa trakhea (endotracheal tube). Obstruksi dapat juga disebabkan karena spasme laring pada saat anestesia ringan dan mendapat rangsangan nyeri atau rangsangan oleh sekret.

Tanda-Tanda Obstruksi Jalan Napas

10

Page 11: All Oksigen

1. Stridor2. Napas cuping hidung

3. Retraksi trakhea

4. Retraksi dinding dada

5. Tidak terasa ada udara ekspirasi

Spasme atau Kejang Laring

Terjadi karena pita suara menutup sebagian atau seluruhnya. Keadaan ini biasanya disebabkan oleh anestesi ringan atau pada orang yang mendapat rangsangan sekitar faring.

Terapi :

1. Manuver tripel jalan napas2. Ventilasi positif dengan oksigen 100%

Sungkup Muka

Sungkup muka (face mask) mengantar udara / gas anestesi dari alat resusitasi atau sistem anestesi ke jalan napas pasien. Bentuknya dibuat sedemikian rupa sehingga ketika digunakan untuk bernapas spontan atau dengan tekanan positif tidak bocor dan gas masuk semua ke trakhea lewat mulut atau hidung. Bentuk sungkup muka sangat beragam tergantung usia pasien dan pembuatnya. Ukuran 03 untuk bayi baru lahir; 02, 01, 1 untuk anak kecil; 2, 3 untuk anak besar; dan 4, 5 untuk dewasa. Sebagian sungkup muka dari bahan transparan supaya udara ekspirasi kelihatan (berembun) atau kalau ada muntahan atau bibir terjepit kelihatan.

11