usulan program kreativitas...
TRANSCRIPT
i
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
“BROWNIES BEKAM” (BROWNIES BEKATUL JAHE MERAH)
INOVASI PANGAN FUNGSIONAL KAYA NUTRISI DAN ANTIOKSIDAN
BIDANG KEGIATAN :
PKM KEWIRAUSAHAAN
Diusulkan Oleh :
Junjung Agung K H3113057 (Angkatan 2013)
Evi Trirahayu H3113037 (Angkatan 2013)
Ekky Wahyu Hanggoro H3313018 (Angkatan 2013)
Ines Putri Ligarnasari H0913040 (Angkatan 2013)
Nelly Kusumawati H0913063 (Angkatan 2013)
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
ii
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iii
RINGKASAN......................................................................................................….. iv
I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA.................................................... 3
III. METODE PELAKSANAAN……………............................................ ……... 4
IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.................................................. ……... 5
IV.1 Anggaran Biaya......................................................................................... 5
IV.2 Jadwal Kegiatan......................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….. 7
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………… 8
LAMPIRAN 1 ……………………………………………………………………. 9
LAMPIRAN 2…………………………………………………………………….. 14
LAMPIRAN 3 ……………………………………………………………………. 18
LAMPIRAN 4……………………………………………………………………... 19
iii
iv
RINGKASAN
Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar menghasilkan
komoditas serealia yang banyak, khususnya Oryza Sativa (Padi).Masyarakat umum
biasanya hanya memanfaatkan jenis serealia ini sebagai penunjang makanan pokok
sehari-hari. Jenis serealia ini tidak hanya dapat di manfaatkan berasnya saja sebagai
makanan pokok namun hasil samping seperti bekatul. Bekatul merupakan hasil
samping dari proses penggilingan padi. Bekatul adalah makanan super nutrisi yang
mengandung antioksidan dan sumber nutrisi diantaranya sterol, polisakarida, serat, 7
komponen Vitamin E kompleks, Vitamin B, Oryzanol gamma, coq-10, asama lemak
Omega.
Salah satu produk yang dapat dikembangkan dengan menggunakan bekatul
yaitu “Brownies Bekam”. Makanan brownies bekam merupakan inovasi pangan
fungsional yang kaya akan sumber nutrisi dan antioksidan yang memiliki cita rasa
yang khas yaitu campuran dari jahe merah. Selain sebagai campuran, jahe merah juga
memiliki kandungan senyawa alami yaitu `gingerol, zingeronl, asam organik, asam
malat, asam aksolat, gingerin, kamfena, lemonin, dan zingiberen. Kandungan
senyawa dalam jahe merah bermanfaat meningkatkan sistem imunitas tubuh,
meningkatkan produksi getah bening secara normal, dan regenerasi sel-sel tubuh.
Suplementasi bekatul dalam proses pengolahan brownies merupakan salah satu
cara agar dalam asupan diet mengandung nutrisi dan antioksidan, dengan diolah
menjadi brownies diharapkan masyarakat menyukai produk ini sehingga brownies ini
dapat dijadikan sebagai snack atau camilan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk
menjadikan brownies bekatul sebagai camilan yang disukai masyarakat maka
brownies tersebut harus mempunyai penampilan, aroma, warna, rasa, tekstur dan nilai
gizi tinggi yang disukai masyarakat.
Produk brownies bekam dikemas secara praktis menggunakan pengemas plastik
persegi berukuran 8 cm x 8 cm. Selama satu bulan, produksi brownies bekam
sebanyak 4500 potong. Harga dari makanan cemilan yang kaya nutrisi dan
antioksidan ini cukup terjangkau yaitu Rp 2.000,- per potong. Berdasarkan
perhitungan yang dilakukan, maka dapat diperoleh keuntungan sebesar Rp
3.909.000,- per bulan, dan secara analisis ekonomi usaha ini layak untuk
dilaksanakan.
Program ini memiliki tujuan untuk mengembangkan peluang bisnis dan produk
inovasi baru pada makanan sampingan berupa brownies bekatul jahe merah yang
bernutrisi tinggi dan kaya akan antioksidan serta dapat meningkatkan ketrampilan
berwirausaha di kalangan masyarakat, khususnya mahasiswa. Manfaat yang diperoleh
dari program ini yaitu menghasilkan produk pangan fungsional berbahan bakubekatul
menjadi brownies yang memiliki kandungan antioksidan dan sumber nutrisi tinggi.
iv
1
BAB I. PENDAHULUAN
Bekatul adalah hasil samping penggilingan padi, setelah beras dipisahkan dari
sekam (kulit luar gabah), kemudian dilakukan penyosohan. Proses penyosohan di
lakukan dua kali, penyosohan pertama menghasilkan dedak (seratnya masih kasar),
sedangkan penyosohan ke dua menghasilkan bekatul (Rice Bran) yang bertekstur
halus. Sampai saat ini bekatul pangan ini belum banyak dimanfaatkan dalam
pengolahan pangan. Dari segi gizi, kandungan beras putih sebenarnya sudah sangat
sedikit, sebab kandungan utamanya adalah karbohidrat. Kandungan gizi selain
karbohidrat seperti serat, vitamin B kompleks, protein, tiamian (vitamin B1), niasin
serta tokoferol justru terbuang saat penyosohan bersamaan dengan bekatul ( Muhidin,
2003).
Kandungan gizi bekatul padi yang diperoleh pada penyosohan ke dua antara
lain protein 14,5-15,7 gr, lemak 2,9-4,3 gr, serat kasar 6,8-10,4 gr, karbohidrat 50,7-
59,2 gr, tiamin (vitamin B1) 3-19 mg, riboflavin (vitamin B2) 1,7-2,4 mg, niasin 224-
389 mg (Depkes RI, 2005). Selain itu, bekatul juga merupakan sumber nutrisi dan
kaya akan antioksidan diantaranya sterol, polisakarida, serat, 7 komponen Vitamin E
kompleks, Vitamin B, Oryzanol gamma, coq-10, asama lemak Omega. Dengan gizi
yang tinggi ini maka bekatuldapat dijadikan sebagai salah satu makanan camilan
dalam rangka pengkayaan gizi suatu produk pangan fungsional.
Bekatul mungkin menurut sebagian orang adalah limbah penggilingan padi
yang seharusnya dibuang dan tidak dikonsumsi manuasia, namun dibalik semua itu
bekatul memiliki kandungan serat pangan yang tinggi. Dengan mobilitas yang tinggi
dikehidupan urban ini, kebutuhan akan serat sering kali tidak terpenuhi, alternatif
serat yang murah dapat diperoleh dari bekatul. Pemanfaatan bekatul berpotensi
sebagai salah satu pangan fungsional.Pangan fungsional didefinisikan sebagai
makanan yang berdasarkan pengetahuan tentang hubungan antara makanan dan
komponen makanan juga kesehatan yang diharapkan mempunyai manfaat kesehatan
tertentu (Owily,2010).
Berbagai hasil penelitian telah menunjukkan bahwa bekatul mempunyai nilai
gizi tinggi, mengandung senyawa bioaktif antioksidan, dan mengandung serat rice
bran sacharida.Hasil penelitian tenang manfaat bekatul adalah:
- Adom K dan Liu R, 2002: antioksidan bekatul berupa oryzanol, tokoferol dan
asam ferulat, antioksidan tersebut mampu menghambat kejadian kencing manis,
penyakit Alzheimer, mencegah kejadian penyakit jantung dan kanker.
- Godber J, Xu Z, Hegsted M, Walker T, 2002; Rohrer C, Siebenmorgen T, 2004:
menunjukkan bahwa antioksidan bekatul terutama vitamin E dan oryzanol, serta
2
lemak tidak jenuhnya mampu sebagai penurun kolesterol, dan kandungan rice
bran sacharida mampu mencegah kejadian penyakit kanker.
- Gescher, A (2007) konsumsi bekatul menurunkan 51% resiko kanker adenoma
disaluran usus.
- L, Cara, dkk (1992), pria yang diberi diet makanan yang mengandung 70 g lemak,
756 mg kolesterol dan 10 g bekatul ternyata menunjukkan respon positif dalam
penurunan kadar trigliserida serum.
Senyawa antioksidan adalah komponen berberat molekul kecil yang bereaksi
dengan oksidan sehingga menghambat oksidasi.Salah satu antioksidan yang kuat
menangkal radikal bebas adalah vitamin E yang secara umum disebut
tokoferol.Tokoferol merupakan bagian dari aktifitas vitamin E yang ditemukan
pertama kali tahun 1936 pada penelitian diet kesuburan tikus.Tokoferol berasal dari
kata tokos yang berarti lahir dan ferein yang berarti membawa dan dimaknai sebagai
membawa bayi.Fungsi utama vitamin E adalah sebagai antioksidan yang larut lemak
mencegah terbentuknya radikal bebas.Radikal bebas adalah molekul reaktif dan dapat
merusak. Selain fungsi tersebut terdapat fungsi lain yaitu mencegah penyakit jantung
koroner dan melindungi sel darah merah dari hemolisis. Telah diketahui bahwa
konsumsi vitamin E dosis tinggi akan menurukan resiko kematian akibat penyakit
jantung (Auliana, 2011).
Produk Brownies Bekam merupakan suatu inovasi produk baru yang
memanfaatkan bekatul sebagai bahan baku dan jahe merah sebagai campuran. Jahe
merah sendiri memilki aroma yang khas serta mengandung berbagai senyawa aktif
seperti gingerol, zingeron, shogaol, minyak dammar, pati, asam organik, asam malat,
asam aksolat, gingerin, kamfena, lemonin, dan zingiberen.Kandungan senyawa dalam
jahe merah bermanfaat sebagai penguat fungsi hati, memperkuat sistem imunitas
tubuh, meningkatkan produksi getah bening secara normal, dan regenerasi sel-sel
tubuh.Produk ini merupakan trobosan pangan fungsional baru yang dikemas secara
inovatif dan sedehana yang bertujuan mempermudah konsumen untuk
mengkonsumsinya secara langsung.
Banyaknya kandungan serta manfaat, brownies bekam ini baik dikonsumsi
untuk penderita kencing manis, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi,
pengapuran pembuluh darah, serangan jantung karena penyumbatan, memperbaiki
fungsi hati, encok, mengatasi gangguan pencernaan, dan sembelit. Selain itu produk
ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu perkembangan otak
bagi anak-anak.
3
Berdasarkan manfaat dan kandungan yang dimiliki oleh bekatul dan jahe
merah tersebut, maka di ambil judul “Brownies Bekam” (Brownies Bekatul Jahe
Merah) Inovasi Pangan Fungsional Kaya Nutrisi dan Antioksidan.
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Indonesia merupakan negara yang agraris sehingga penduduk Indonesia
sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani.Maka dari itu produksi padidan
jenis serealia lainnya banyak.Seiring berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi, produktivitas serta inovasi produk terus meningkat. Namun, masyarakat
pada umumnya masih banyak yang belum tahu bagaimana cara meningkatkan nilai
guna bekatul. Dari bahan yang bernilai guna rendah menjadi produk bernilai tinggi
sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.
Inovasi produk pangan fungsional yang akan dikembangkan yaitu
memperpadukan bekatul dan jahe merah menjadi brownies bekam. Bekatul yang
biasanya dikalangan masyarakat hanya digunakan sebagai pakan ternak ternyata
mengandung banyak nutrisi dan antioksidan yang baik dikonsumsi manusia.
Kandungan yang terdapat didalam bekatul antara lain mineral, vitamin B kompleks,
vitamin E kompleks, asam ferulat, serat pencernaan, protein, kalsium, magnesium,
kalium, seng, tembaga, fosfor, asam amino esensial, asam lemak esensial, fosfolipid,
polisakarida dan glutathioine.
Dalam pembuatan produk inovasi fungsional menggunakan jahe merah karena
jahe merah memiliki kandungan senyawa aktif seperti gingerol, zingeron, shogaol,
minyak dammar, pati, asam organik, asam malat, asam aksolat, gingerin, kamfena,
lemonin, dan zingiberen.Kandungan senyawa dalam jahe merah bermanfaat sebagai
penguat fungsi hati, memperkuat sistem imunitas tubuh, meningkatkan produksi
getah bening secara normal, dan regenerasi sel-sel tubuh.Produk ini merupakan
trobosan pangan fungsional baru yang dikemas secara inovatif dan sedehana yang
bertujuan mempermudah konsumen untuk mengkonsumsinya secara langsung.
Produk Brownies ini diberi nama brownies bekam karena memperpadukan bekatul
dan jahe merah.
Brownies pada umumnya berbahan baku tepung terigu dan campuran bahan
lainnya seperti gula, susu, backing powder. Brownies bekam memiliki keunggulan
dari brownies pada umumnya, karena inovasi produk ini menggunakan bahan utama
bekatul dan jahe merah yang memiliki kandungan serta manfaat seperti mineral,
vitamin B kompleks, vitamin E kompleks, asam ferulat, serat pencernaan, protein,
kalsium, magnesium, kalium, seng, tembaga, fosfor, asam amino esensial, asam
lemak esensial, fosfolipid, polisakarida dan glutathioine. Sehingga dapat dikonsumsi
4
oleh penderita kencing manis, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi,
pengapuran pembuluh darah, serangan jantung karena penyumbatan, memperbaiki
fungsi hati, encok, mengatasi gangguan pencernaan, dan sembelit. Selain itu produk
ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu perkembangan otak
bagi anak-anak karena mengandung Omega.
Program ini dilaksanakan di kota Surakarta karena ditinjau dari beberapa
aspek, seperti lokasi pemenuhan bahan baku yang dekat, tempat strategis untuk
pengembangan produk serta pangsa pasarnya yang luas. Bahan baku yang digunakan
dalam pembuatan brownies bekam berupa bekatul dan jahe merah yang mana
ketersediaan bahan baku tersebut melimpah dikawasan Karanganyar. Inovasi
brownies bekam ini diproduksi secara praktis dengan meningkatan nilai guna bahan
yang kaya akan nutrisi dan antioksidan. Produk brownies bekam dikemas secara
praktis menggunakan pengemas plastik persegi berukuran 8 cm x 8 cm. Selama satu
bulan, produksi brownies bekam sebanyak 4500 potong. Harga dari makanan cemilan
yang kaya nutrisi dan antioksidan ini cukup terjangkau yaituRp 2.000,- per potong.
Untuk mengenalkan produk brownies bekam ini dikalangan masyarakat,
media yang digunakan yaitu dengan menggunakan brosur dan pamphlet yang
menarik sehingga konsumen tertarik dengan produk brownies bekam. Penyebaran
brosur dan pamflet dengan cara langsung kepada konsumen dan mengenalkan produk
ke konsumen. Selain itu promosi juga menggunakan media online seperti facebook,
instagram dan twitter.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
Metode yang digunakan dalam program kewirausahaan ini terbagi atas 3 tahap, yaitu
persiapan, pelaksanaan program dan evaluasi.
1. Persiapan
a. Persiapan Bahan dan Alat
Tahap awal yang dilakukan dalam proses pembuatan brownies bekam ini yaitu
mempersiapkan bahan dan alat yang diperlukan. Bahan yang dibutuhkan antara
lain bekatul, tepung terigu, jahe merah, gula, susu bubuk, beking powder,
margarin dan telur. Sedangkan alat yang digunakan antara lain mixer, loyang,
oven, pisau, blender, kain saring, baskom, mesh (alat saring), staples dan wadah
plastik.
b. Persiapan tempat
Sebelum memasarkan produk brownies bekam dilakukan survey tempat yang
akan dijadikan tempat untuk menjual dan menitipkan produk. Tempat yang
5
dijadikan untuk penitipan produk seperti warung makan, kantin dan tempat foto
copy.
2. Pelaksanaan program
a. Pembuatan
Langkah pertama menyaring bekatul dengan menggunakan alat saring
berukuran 80 mesh, sehingga didapatkan bekatul dengan ukuran partikel yang
lembut. Selanjutnya membersihkan jahe dan mengekstraksi dengan
menggunakan blender, kemudian disaring menggunakan kain saring untuk
memisahkan ampas dan cairannya. Setelah itu di endapkan sekitar 30 menit
untuk mendapatkan hasil ekstrak yang jernih. Langkah kedua mencampurkan
dari semua bahan dan di diaduk menggunakan mixer.Pengadukan bahan
dilakukan hingga semua bahan tercampur secara merata dan di dapat tekstur
yang lembut. Setelah pengadukan bahan selesai langkah selanjutnya yaitu
penuangan adonan ke dalam loyang dan adonan siap untuk di oven selama 30
menit.
b. Pengemasan
Setelah adoanan matang sempurna, brownies bekam di potong dengan ukuran 7
cm x 7 cm. Kemasan yang digunakan dalam pengemasan Brownies Bekam
adalah mika dengan ukuran 8 cm x 8 cm. Pada luar kemasan di beri label
Brownies Bekam yang dapat menarik konsumen.
c. Penjualan
Produk Brownies Bekam yang telah selesai melalui proses pengemasan dan
sudah siap untuk di jual selanjutnya di distribusikan ke tempat-tempat yang
sudah ditentukan.
3. Evaluasi
Apabila program ini sudah berjalan satu bulan, akan dihitung laba rugi di bulan
pertama produksi. Kegiatan ini berlangsung sampai tiga bulan yang merupakan
waktu pencapaian program. Dengan demikian akan diketahui tingkat minat
konsumen terhadap brownies bekam.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1. Anggaran Biaya
Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-K
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang (Oven, Loyang, Mixer, Blender,
Baskom, Kuas roti, Mesh, Timbangan, Staples, kalkulator) 5.546.000
2 Bahan habis pakai 3.500.000
3 Perjalanan (perjalanan ke pasar (pusat grosir) &order 1.250.000
6
delivery)
4
Lain – lain (leaflet, pamflet, media internet (jejaring
sosial), telepon dan sms, biaya listrik dan air, biaya
pekerja)
1.430.000
Jumlah 11.726.000
4.2. Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Bulan ke-
1 2 3
1 Persiapan lokasi
2 Persiapan peralatan
3 Persiapan barang
4 Promosi
5 Pemasaran produk
6 Evaluasi
7 Penyusunan laporan
7
DAFTAR PUSTAKA
Adom K, Liu R. 2002. Antioxidant activity of grains. Journal of Agricultural
andFood Chemistry 50(21):6182-6187.
Cara, L., Dubos, C., Borel, P., Armand M., Senft M., Portugal, H., Pauli,
AM.,Bernard, PM., an Lairon, D. 1992. Effects of oat bran, rice bran,
wheatfiber, and wheat germ on postprandial lipemia in healthy
adults.American Journal of Clinical Nutrition, Vol 55, 81-88.
Gescher, A. 2007. “Rice Bran Could reduce Risk of Colon Cancer”
dalamhttp://www.cancerfacts.com/Home_News.asp?CancerTypeId=4&NewsI
d=2148 . tanggal akses 2 Februari 2009.
Godber J, Xu Z, Hegsted M, Walker T: Rice and rice bran oil in functionalfoods
development. Louisiana Agriculture 2002, 45(4):9-10.
Muhidin, 2003. Teknologi Serealia, Legum dan Umbi-umbian, Bandung : Fakultas
Pertanian Unbar.
Owily, 2010. Bekatul Kaya Manfaat http://www.medicalera.com/indeksphp?
option=commyblog and show bekatulkaya- manfaat.html&itemid
Surh, Y.J., E. Loe dan J.M. Lee.1998. Chemopreventive properties of some pungent
ingredients present in red pepper and ginger. Mutat Res. 402:259-267.
8
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kemasan Makanan Brownies Bekam
Gambar 2. Label Makanan Brownies Bekam
9
10
11
12
13
14
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga Satuan
(Rp)
Jumlah
Harga (Rp)
Blender Penghancurkan
bahan 2 250.000 500.000
Mixer
Pencampur
bahan menjadi
adonan
2 450.000 900.000
Oven
Besar
Pemasak
adonan 1 2.000.000 2.000.000
Baskom
kecil
Penampung
bahan 2 10.000 20.000
Baskom
sedang
Penampung
bahan 3 15.000 45.000
Baskom
besar
Penampung
bahan 2 20.000 40.000
Timbangan Alat ukur
bahan 1 250.000 250.000
Staples Alat penutup
kemasan 3 7.000 21.000
Loyang Wadah bahan 10 20.000 200.000
Pisau Pemotong
bahan 4 15.000 60.000
Kain
Saring
Penyaring
cairan 1 10.000 10.000
Mesin
Mesh
Penyaring
bahan 1 1.500.000 1.500.000
SUB TOTAL (Rp) 5.546.000
15
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi
Pemakaian Satuan Kuantitas
Harga
Satuan (Rp)
Jumlah
Harga (Rp)
Bekatul
Bahan baku
brownies
bekam
Kg 30 2.500 75.000
Gula pasir Kg 35 11.000 385.000
Jahe
merah Kg 30 15.000 450.000
Backing
Powder Ons 40 1.500 60.000
Ovalet Ons 45 3.000 135.000
Vanili botol 25 7.000 175.000
Margarine Kg 20 20.000 400.000
Tepung
Terigu Kg 35 10.000 350.000
Telur Kg 40 16.000 640.000
Susu
Bubuk Kg 10 25.000 250.000
Pasta
coklat botol 10 5.000 50.000
Coklat
Bubuk Kg 10 25.000 250.000
Plastik
mika
Bahan
Pengemas lusin 80 2.500 200.000
Tabung
gas 3 Kg
Bahan
Bakar Kg 4 20.000 80.000
SUB TOTAL (Rp) 3.500.000
3. Perjalanan
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga Satuan
(Rp)
Jumlah Harga
(Rp)
Perjalanan ke
pasar (pusat
grosir)
Transportasi 10 kali /
bulan 12.500 125.000
Perjalanan ke
rumah-rumah
penduduk
(orderdelivery)
Order
delivery
3 kali /
hari 12.500 1.125.000
SUB TOTAL (Rp) 1.250.000
16
4. Lain-lain
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga Satuan
(Rp)
Jumlah Harga
(Rp)
Leaflet Mengenalkan
produk dan
lokasi
1/2 rim 300.000 150.000
Pamflet 1/2 rim 300.000 150.000
Media
internet
(jejaring
sosial)
Pembelian
pulsa internet
4
kali/bulan 20.000 80.000
Telepon dan
sms
Pembelian
pulsa regular
4
kali/bulan 25.000 100.000
Biaya listrik
dan sewa
tempat
Memenuhi
kebutuhan
listrik &
tempat
produksi
1
kali/bulan 145.000 150.000
Biaya pekerja Membiayai
tenaga pekerja 30 hari 20.000 600.000
Biaya
perawatan
alat
Pembersihan
peralatan 4/bulan 5.000 20.000
Biaya
administrasi
Administrasi
dan keuangan
1
kali/bulan 30.000 30.000
Penyusunan
laporan
Membuat
laporan hasil
administrasi
1
kali/bulan 150.000 150.000
SUB TOTAL (Rp) 1.430.000
Total (Keseluruhan) 11.726.000
Analisis Keuangan
1. Analisis Biaya
a. Biaya Tetap (Fixed Cost=FC)
Biaya Usaha
Sewa Tempat, listrik dan air = Rp 150.000/bulan = Rp 5.000/hari
Promosi = Rp 480.000/bulann = Rp 16.000/hari
Administrasi dan laporan = Rp 180.000/bulan = Rp 1.500/hari
17
Biaya Penyusutan
Tabel 4.3. Biaya Penyusutan Peralatan
No. Uraian Harga awal
Harga sisa
(10%)
Umur
(tahun)
Depresiasi
(Rp/tahun)
1 Blender 250.000 25.000 3 75.000
2 Mixer 450.000 45.000 3 135.000
3 Oven
Besar 2.000.000 200.000 2 900.000
4 Baskom
kecil 10.000 1.000 3 3.000
5 Baskom
sedang 15.000 1.500 3 4.500
6 Baskom
besar 20.000 2.000 3 6.000
7 Timbangan 250.000 25.000 2 112.500
8 Staples 7.000 700 5 1.260
9 Loyang 20.000 2.000 3 6.000
10 Pisau 15.000 1.500 3 4.500
11 Kain
Saring 10.000 1.000 2 4.500
Jumlah 1.252.260
Biaya penyusutan = Rp 3.500/hari
b. Biaya Tidak Tetap (Variabel Cost=VC)
Biaya bahan baku = Rp 3.500.000/bulan = Rp 117.000/hari
Transportasi= Rp 180.000/bulan = Rp 6.000/hari
Biaya pekerja = Rp 600.000/bulan = Rp 20.000/hari
Biaya perawatan peralatan = Rp 20.000/bulan = Rp 700/hari
c. Total Pengeluaran (per hari)
FC= Rp 5.000 +Rp 16.000 + Rp 1.500 + Rp 3.500 = Rp 26.000
VC= Rp 117.000 + Rp 6.000 + Rp 20.000 + Rp 700 = Rp 143.700
Total= FC + VC = Rp 169.700/hari
2. Analisa Pendapatan
Harga brownies bekam = Rp 2.000/potong
Jumlah produksi brownies bekam = 4500 potong/bulan = 150 potong/hari
Hasil penjualan = Harga brownies bekam x jumlah brownies bekam
= Rp 2.000 x 150
18
= Rp 300.000/hari
3. Analisis keuntungan
Pendapatan = Rp 300.000/hari
Pengeluaran = Rp 169.700
Pendapatan = Rp 300.000 – Rp 169.700 = Rp 130.300/hari
= Rp 3.909.000/bulan
4. BEP
a. BEP Volume Produksi = pengeluaran/harga
= 169.700/2.000
= 85 potong/hari
b. BEP Harga Produksi = pengeluaran/jumlah
= 169.700/150
= Rp 1.131/potong
5. R/C Ratio
= pendapatan/pengeluaran = 300.000/169.700 = 1,768
Karena nilai R/C Ratio lebih dari 1 yaitu 1,768 maka usaha ini layak untuk
dikembangkan
.
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama / NIM Program Studi Bidang Ilmu Alokasi Waktu
(jam/minggu) Uraian Tugas
1 Junjung Agung K D3 Teknologi
Hasil Pertanian
Teknologi
Pertanian 8 jam/minggu
Managerial &
koordinator
2 Evi Trirahayu D3 Teknologi
Hasil Pertanian
Teknologi
Pertanian 8 jam/minggu Marketing
3 Ekky Wahyu H D3 Agribisnis Sosial
Ekonomi 8 jam/minggu
Transportasi
barang
4 Ines Putri
S1 Ilmu dan
Teknologi
Pangan
Teknologi
Pangan 8 jam/minggu
Transportasi
barang
5 Nelly
Kusumawati
S1 Ilmu dan
Teknologi
Pangan
Teknologi
Pangan 6 jam/minggu
Administrasi
dan keuangan
19