upaya desa mantang lama dalam mewujudkan …repository.umrah.ac.id/531/1/karya ilmiah.pdf ·...
TRANSCRIPT
UPAYA DESA MANTANG LAMA DALAM MEWUJUDKAN GOOD
GOVERNANCE DI KECAMATAN MANTANG KABUPATEN BINTAN
NASKAH PUBLIKASI
Oleh:
LIDIA DELVI LAMTIUR PANJAITAN
NIM. 130563201044
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2018
SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa yang
disebut dibawah ini :
Nama : Lidia Delvi Lamtiur Panjaitan
NIM : 130563201044
Jurusan/ Prodi : Ilmu Administrasi Negara
Alamat : Perum Bumi Indah, Jl Kemuning Bloc C No 37,
Tanjungpinang
Nomor Telp : 081273558326
Email : [email protected]
Judul Naskah : Upaya Desa Mantang Lams dalam Mewujudkan
Good Governance di Kecamatan Mantang
Kabupaten Bintan
Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan tata tulis naskah ilmiah dan
untuk dapat diterbitkan.
Tanjungpinang, 13 Februari 2018
Yang menyatakan,
Dosen Pembimbing I
Agus Hendrayady, S.Sos., M.Si.
NIDN. 1005087310
Dosen Pembimbing II
Edison, S.AP., M.PA
NIDN. 1030128601
ABSTRAK
Mantang Lama merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan
Mantang Kabupaten Bintan. Dalam rangka Desa Mantang Lama mewujudkan
good governance, masih saja terlihat adanya masalah kerja sama antara perangkat
desa dan masyarakat dalam pembangunan desa. Maka perlu adanya upaya-upaya
yang dilakukan pemerintah desa dan bekerja sama dengan masyarakat untuk
mewujudkan tata kekepemerintahan yang baik.
Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui upaya desa Mantang
Lama dalam mewujudkan good governance di Kecamatan Mantang Kabupaten
Bintan. Pendekatan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan
pendekatan kualitatif dengan mengacu pada konsep menurut United Nations
Development Program (UNDP) yang mengatakan bahwa untuk mewujudkan
pemerintahan yang baik (good governance), ada beberapa unsur penting antara
lain partisipasi masyarakat, tegaknya supremasi hukum, transparansi, peduli pada
stakeholder, berorientasi pada konsensus, kesetaraan, efektifitas dan efisiensi,
akuntabilitas dan visi strategis.
Hasil dari penelitian ini disimpulkan bahwa dalam upaya Desa Mantang Lama
dalam mewujudkan good governance di Kecamatan Mantang Kabupaten Bintan
yaitu Desa Mantang Lama belum bisa dikatakan sudah berhasil mewujudkan good
governance secara sempurna. Namun jika dilihat adanya upaya-upaya yang
dilakukan Desa Mantang Lama dalam melaksanakan program-program yang
dibuat oleh pemerintah desa dan bekerja sama dengan masyarakat Mantang Lama
sesuai dengan prinsip-prinsip good governance, maka dapat disimpulkan bahwa
upaya desa Mantang Lama dalam mewujudkan good governance sudah baik.
Kata kunci: Good, governance, pemerintahan.
.
ABSTRACT
Mantang Lama is one of the villages in Mantang Subdistrict Bintan
District. In order to produce the good governance in Mantang Lama village, there
look still have problems about colaboration of village‟s people and village‟s tools.
there should be some effort from the village chief and the people do to produce
the good governance.
The purpose of this research is to know the Mantang Lama effort for doing
the good governance in Mantang Subdistrict Bintan District. The apporoach in
this research is in descriptive way with quantitivate apporoach based on the
concept according to United Nations Development Program (UNDP) that said
that for producing the good governance, there are several important elements
include Participation, The Supremacy Of The Law, Transparency, The Carring
For Stakeholder, Consensus Oriented, Equality, Effectiveness And Efficiency,
Accountability and Strategic Vision.
The result of this research can be conclude that the Mantang Lama Village
effort in producing the good governance in Mantang Subdistrict Bintan District is
Mantang Lama Village already not perfect enough for producing good
governance. But that can be seen there‟s some producing to do of Mantang Lama
Village effort in doing programs which made by the government with Mantang
Lama Village‟s people according to the good governance principles. So that the
efforts of Mantang Lama village in producing the good governance can be
conclude is good.
Keyword : Good, Governance, government.
A. Pendahuluan
Salah satu agenda pembangunan
nasional adalah menciptakan tata
pemerintahan yang bersih,
berwibawa, yang merupakan upaya
mewujudkan tata pemerintahan yang
baik. Untuk itu diperlukan langkah
kebijakan terarah pada perubahan
kelembagaan dan sistem
keterlaksanaan, kualitas sumber daya
manusia, sistem pengawasan dan
pemeriksaan yang efektif.
(Sedarmayanti 2013:302)
Sekitar tahun 1998, beberapa
lembaga internasional seperti UNDP
(United Nations Development
Programme) dan World Bank,
memperkenalkan terminologi baru
yang disebut sebagai good
governance. Popularitas terminologi
ini mencuat di kalangan pemerintah,
akademisi, dan LSM (Lembaga
Swadaya Masyarakat).
UNDP (United Nations
Development Program)
mengemukakan bahwa prinsip yang
harus dianut dan dikembangkan
dalam praktek penyelenggaraan tata
pemerintahan yang baik (good
governance), meliputi: partisipasi
(participation), penegakan hukum
(rule of law), transparansi
(transparency), orientasi konsensus
(consensus orientation), keadilan
(equity), efektivitas dan efisiensi
(effectiveness and efficiency),
akuntabilitas (accountability), visi
strategis (strategic vision)
(Sedarmayanti, 2003: 7).
Atas dasar uraian tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa wujud
good governance adalah
penyelenggaraan pemerintahan
negara yang solid dan bertanggung
jawab, serta efisien dan efektif
dengan menjaga kesinergisan
interaksi yang konstruktif diantara
ketiga domain yaitu, negara, sektor
swasta dan masyarakat (society).
Oleh karena itu good governance
meliputi sistem Administrasi Negara.
Artinya didalam good governance
ada upaya untuk penyempurnaan
pada manejemen publik untuk
mendorong meningkatkan otonomi
manajerial daerah dalam pelayanan.
Penerapan good governance berlaku
untuk semua sistem pemerintahan
yang ada. Baik dari pemerintahan
pusat hingga pada pemerintahan
desa. Hal ini merupakan kebutuhan
mutlak mayoritas rakyat demi
terciptanya suatu sistem politik
pemerintahan yang lebih berpihak
kepada kepentingan rakyat.
Dari pengamatan peneliti
terdapat masalah di salah satu desa
yang ada di Kecamatan Mantang
yaitu desa Mantang Lama terkait tata
kepemerintahan yang baik. Terdapat
gejala masalah yaitu; dimana salah
satu perangkat desa memilih
mengundurkan diri setelah memasuki
bulan ke sebelas masa jabatannya.
Diduga, hal itu disebabkan karena
beberapa perangkat desa memiliki
tugas tumpang tindih sehingga
menyebabkan pengaruh tidak
maksimalnya pelayanan administrasi
seperti pembuatan KTP, Akta Lahir
dan sebagainya terhadap masyarakat.
Lalu jika melihat banyaknya
potensi sumber daya yang ada di
Desa Mantang Lama dan besarnya
jumlah Dana Desa yang diterima
setiap desa, maka upaya pemerintah
Desa sangat dibutuhkan dalam
mengelola potensi tersebut untuk
kesejahteraan masyarakat. Namun
muncul pula gejala masalah terkait
hal tersebut, seperti yang peneliti
kutip;
Alek,
(https://www.google.co.id/amp/s/w
ww.sidaknews.com/amp/anggaran-
dana-desa-mantang-lama-disinyalir-
bermasalah/) Anggaran Dana Desa
Mantang Lama Disinyalir
Bermasalah. diakses pada 10
Desember 2017: 12:00 WIB.
Bintan, sidaknews.com –
Tokoh Pemuda Mantang Riau
Kecamatan Bintan Pesisir,
Razaly akan usut kepala
desanya Zaidi terkait anggaran
dana desa. Hal tersebut
dilakukan lantaran kepala desa
Mantang Lama dinilai tidak
menggunakan dana desa sesuai
dengan asas manfaat. Dirinya
juga menuding kepala desa
tidak cermat dalam
penggunaan dana desa. Hal
tersebut dinilai dari jumlah
anggaran yang terpasang di
baleho terkesan serampangan.
” Sudah Saya teliti pembagian
jumlah dana desa di Mantang
Lama, bidang pembangunan
desa, pembinaan dan
pemberdayaan masyarakat”
kata Razaly, Minggu
(10/12/2017).
Ia mencontohkan untuk
anggaran pembinaan kesenian
sosial budaya yang hanya
berjumlah Rp. 118.200,- saja
padahal budaya Makyong
kental disana. Dalam
realisasinya lagi, pelatihan
menjahit yang berjumlah
sangat besar Rp.167.819.600,-
tersebut bukan atas usulan
warga dan tanpa hasil
pengamatan yang tidak jelas
karena hanya ada beberapa
penjahit di Mantang Lama.
Dan potensi untuk menjahit
masyarakat disana kurang
berkenan. Ketika dikonfirmasi
langsung ke Kades Mantang
Lama, Zaidi mengatakan Total
anggaran dana desa di Mantang
Lama sebagaimana tertera di
Baleho benar adanya. Ia
merasa tidak salah cetak atau
keliru dalam menganggarkan,
jika ada pihak yang
mempermasalahkan, dirinya
mempersilahkan datang
langsung ke Kantor Desa
Mantang Lama untuk
dibicarakan atau dijelaskan.
Menanggapi masalah di atas
desa Mantang Lama diduga
melakukan kesalahan terkait
pengelolaan dana desa yang tidak
sesuai, selain itu desa Mantang Lama
juga memiliki program yang
menuntut partisipasi masyarakat.
Tabel Data 1:1
Program Kerja Penyelenggaraan
Pemerintah Desa
N
o
Bidang
Pemba
ngunan
Desa
Bidan
g
Pemb
inaan
Masy
arakat
Bidang
Pember
dayaan
Masyar
akat
1 Pemba
ngunan
Pelanta
r
Pemb
inaan
Olahr
aga
Kegiata
n
Pelatih
an
Kepala
Desa &
Perang
kat
Desa
2 Pemba
ngunan
Lapang
an
Takraw
Pemb
inaan
Organ
isasi
Pere
mpua
n
PKK
Pember
dayaan
Posyan
du
3 Pemba
ngunan
Lapang
an
Volly
Pemb
inaan
Usia
Dini
Pember
dayaan
Ekono
mi
4 - Pemb
inaan
Keag
amaa
n
Pelatih
an
Menjah
it
5 - - Kader
Pember
dayaan
Masyar
akat
Sumber : Kantor Desa Mantang
Lama 2017
Dari tabel diatas kita dapat
melihat bahwa program nonfisik
lebih banyak jumlahnya dari pada
program fisik. Artinya program
diatas bertujuan meningkatkan
partisipasi masyarakat. Namun
berdasarkan pengamatan yang
dilakukan peneliti terdapat beberapa
program tersebut belum sepenuhnya
berjalan sesuai dengan apa yang
diharapkan. Pelaksanaan program
tersebut terhambat diduga karena
kurangnya partisipasi dari
masyarakat setempat.
Di dalam UU No.12 Tahun
2008 mengenai pemerintahan daerah
disebutkan bahwa desa atau dengan
nama lain, selanjutnya disebut
kelurahan adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki
batas-batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat,
berdasarkan peraturan-peraturan
yang berlaku dan adat istiadat
setempat, yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Selanjutnya berdasarkan
Permendagri No. 66 Tahun 2007
tentang perencanaan pembangunan
desa, pembangunan di desa
merupakan model pembangunan
partisipatif yaitu suatu sistem
pengelolaan pembangunan di desa
bersama-sama secara musyawarah,
mufakat, dan gotong royong yang
merupakan cara hidup masyarakat
yang telah lama berakar budaya di
wilayah Indonesia.
Dalam mewujudkan tujuan Desa
yang dicapai, maka Desa Mantang
Lama harus mewujudkan good
governance dalam upaya
pelaksanaan pembangunan desa.
Terselenggaranya good governance
merupakan prasyarat utama untuk
mewujudkan aspirasi masyarakat
dalam mencapai tujuan dan cita-cita
bangsa dan Negara. Karena itulah
penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “UPAYA
DESA MANTANG LAMA
DALAM MEWUJUDKAN GOOD
GOVERNANCE DI
KECAMATAN MANTANG
KABUPATEN BINTAN”
B. Landasan Teori
1. Good Governance
1. Konsep Good
Governance
Government atau
pemerintahan adalah nama yang
diberikan kepada entitas yang
menyelenggarakan kekuasaan
pemerintah dalam suatu negara.
Sedangkan governance berasal dari
“govern” dengan definisi yang
relevan adalah rule with authority
and conduct the policy, actions and
affairs (of state, subject)
constituinally. Governance
mengambil peran yang lebih besar
terdiri dari semua proses, aturan, dan
lembaga yang memungkinkan
pengelolaan dan pengendalian
masalah-masalah kolektif
masyarakat. Secara luas, governance
termasuk totaliltas dari semua
lembaga dan unsur masyarakat, baik
pemerintah maupun non-pemerintah.
(Abidarin, 2013:1)
ESCAP mengartikan
governance sebagai proses
pengambilan keputusan dan proses
diimplementasi atau tidak
diimplementasikannya keputusan
tersebut ( the process of decision
making and the process by wich the
decision are implemented or not
implemented). Istilah goverance
menurut ESCAP dapat digunankan
dalam beberapa konteks seperti
corpute governance, internasional
governance, national governance
and local governance.
Menurut Rochman (2000)
menyatakan governance adalah
mekanisme pengelolaan sumber daya
ekonomi dan sosial yang melibatkan
pengaruh sektor negara dan non
negara dalam satu usaha kolektif.
Secara lebih khusus dalam konteks
pembangunan, mendefenisikan
governance sebagai mekanisme
pengelolaan sumber daya ekonomi
dan sosial untuk tujuan
pembangunan.
Istilah „Governance‟ tidak
hanya berarti kepemerintahan
sebagai suatu kegiatan, tetapi juga
mengandung arti pengurusan,
pengelolaan, pengarahan, pembinaan
penyelenggaraan dan bisa juga
diartikan pemerintahan. Oleh karea
itu tidak heran apabila jika ada istilah
public governance, private
governance, dan lain-lain.
Governance sebagai terjemahan dari
pemerintahan, kemudian
berkembang dan menjadi populer
dengan sebutan kepemerintahan,
sedangkan praktek terbaiknya
disebut good governance
(kepemerintahan yang baik).
Governance merupakan
terminologi yang digunakan
menggantikan istilah government,
menunjukan otoritas politik, ekonomi
dan administrasi dalam mengelola
masalah kenegaraan. Istilah ini
secara khusus menggambarkan
perubahan peranan pemerintah dari
pemberi pelayanan kepada fasilitator,
dan perubahan kepemilikkan dari
milik negara menjadi milik rakyat.
Pusat perhatian utama governance
adalah perbaikan kinerja atau
perbaikan kualitas.
Menurut Sedarmayanti
(2013:274) Arti Good dalam
kepemerintahan yang baik (good
governance) mengandung
pemahaman;
a. Nilai yang menjunjung tinggi
keinginan/kehendak rakyat,
dan nilai yang dapat
meningkatkan kemampuan
rakyat dalam pencapaian
tujuan (nasional),
kemandirian, pembangunan
berkelanjutan, dan keadaan
sosial.
b. Aspek fungsional dari
pemerintah yang efektif,
efisien dalam pelaksanaan
tugas untuk mencapai tujuan.
Kepemerintahan yang baik
tergantung pada dua hal,
yaitu;
1. Orientasi ideal negara
yang diarahkan pada
pencapaian tujuan
bernegara;
Pemerintah berfungsi ideal;
secara efektif, efisien melakukan
upaya pencapaian tujuan bernegara
dalam beberapa konteks
seperti corporate governance,
international governance, national
governance, and local governance.
Menurut Osborn dan Gaebler
(1992:24) dalam buku Abidin Rosidi
dan R. Anggraeni Fajriani (2013:2)
mendefinisikan governance sebagai
berikut:
“ governance sebagai proses dimana
kita memecahkan masalah kita
bersama dan memnuhi kebutuhan
masyarakat ( the process in which we
solve our problem collectively and
the meet the society needs) “.
Sedangkan menurut Meuthia
Ganie Rahman memberikan
pengertian governance sebagai
pengelolaan sumber daya ekonomi
dan sosial yang melibatkan negara
dan sektor non pemerintahan dalam
suatu usaha kolektif. Istilah
“governance” tidak hanya berarti
kepemerintahan sebagai suatu
kegiatan, tetapi juga mengandung
arti pengurusan, pengelolaan,
pengarahan, pembinaan
penyelengaraan dan bisa juga
diartikan pemerintahan. Governance
sebagai terjemahan dari
pemerintahan, kemudian
berkembang dan menjadi populer
dengan sebutan kepemerintahan
sedangkan praktek terbaiknya
disebut kepemerintahan yang baik
(Good Governance).
2. Prinsip-Prinsip Good
Governance
1. Partisipasi Masyarakat
a. Meningkatkan
kesadaran dan usaha
bersama semua pihak
(stakeholder) untuk
membangun sistem
dibidang pendidikan,
kesehatan masyarakat,
ekonomi masyarakat,
pemerintah, keamanan
dan ketertiban,
partisipasi masyarakat,
pemerintah, lembaga
kemasyarakatan dan
pemberdayaan dan
kesejahteraan keluarga
dilakukan secara
komperehensif.
b. Forum lintas tokoh dan
masyarakat sebagai
media untuk saling
bertukar ide dan
gagasan.
c. Meningkatkan secara
optimal seluruh potensi
(resources) desa untuk
dijadikan sebagai basis
ekonomi desa.
2. Tegaknya Supremasi
Hukum
Implementasi Peraturan
Menteri Dalam Negeri No
13 Tahun 2007 tentang
Penyelenggaraan
Perlombaan Desa dan
Kelurahan, seharusnya
(wajib) untuk dilakukan
oleh daerah, karena (1)
sebagai pedoman bagi para
stakeholders di desa (2)
regulasi daerah ini akan
sangat menentukan arah,
tujuan dan sasaran yang
dituju oleh daerah dalam
rangka mendukung
pelaksanaan
penyelenggaraan desa
teladan.
3. Transparansi
Adanya pelayanan yang
transparansi dalam
mendapatkan informasi
secara transparan yang
dibutuhkan secara lengkap
oleh masyarakat.
4. Peduli pada Stakeholder
a. Untuk mewujudkan
Desa Mantan Lama
sebagai desa teladan,
pemerintahan desa
harus memberikan
pelayanan sesuai
dengan kebutuhan
masyarakat.
b. Mengoptimalisasi
pengembangan produk
industri kecil dan
menengah sehingga
mampu memenuhi
kebutuhan lokal dan
tidak bergantun pada
komoditas dari luar
daerah.
5. Berorientasi pada
Konsensus
Menampung aspirasi
masyarakat untuk kemudian
disampaikan dalam
musrenbangdes bersama
pemerintah desa yang
dilaksanakan secara
berkesinambungan.
6. Kesetaraan
Semua warga masyarakat
mempunyai kesempatan
memperbaiki atau
mempertahakan
kesejahteraan mereka
dengan cara memanfaatkan
potensi-potensi yang ada di
Desa Mantang Lama dalam
bidang pendidikan,
kesehatan, keamanan dan
ketertiban.
7. Efektif dan Efisien
Berperan dan berfungsinya
kelembagaan yang ada di
Desa secara efektif dengan
cara penguatan kapasitas
kelembagaan desa,
terutama bagi Kepala Desa
dan BPD (Badan
Permusyawaratan Desa),
seperti kemampuan
penyusuan regulasi desa
(Peraturan Desa, Peraturan
Kepala Desa, Keputusan
dan produk hukum desa
lainnya), penataan
administrasi pemerintah
desa, pelayanan
masyarakat, pemberdayaan
masyarakat, kerjasama
antar desa dan sebagainya
perlu untuk terus
ditingkatkan.
8. Akuntabilitas
a. Pengelolaan keuangan
direncanakan secara
terbuka melalui
musyawarah
perencanaan
pembangunan desa
yang hasilnya
dituangkan dalam
Perdes tentang
APBDesa (Anggaran
Pendapatan Belanja
Desa), serta
dilaksanakan dan
dievaluasi secara
terbuka dan melibatkan
seluruh unsur
masyarakat desa.
b. Masyarakat baik secara
langsung maupun
melalui lembaga
perwakilan dapat
melakukan pengawasan
atas pengelolaan
keungan yang dilakukan
oleh pemerintah desa.
9. Visi Strategi
a. Untuk mewujudkan
Desa Mantang Lama
sebagai desa teladan.
Desa Mantang Lama
memiliki visi
mewujudkan pelayanan
kepada masyarakat
yang efektif, efisien dan
memuaskan serta dapat
dilaksanakan sesuai
dengan peraturan
perundang-undangan.
b. Memperhatikan visi
tersebut serta perubahan
paradigma dan kondisi
yang akan dihadapi
pada masa yang akan
datang, harus melalui
upaya-upaya yang lebih
keras, cerdas dan
terarah namun tetap
ramah dalam
meningkatkan
akselerasi
pembangunan dan
pemberdayaan guna
tercapainya
kemakmuran dan
kesejahteraan.
A. Metode Penelitian
Penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif
kualitatif, yang tujuannya adalah
untuk mengetahui sejauh mana
terciptanya good governance di
lokasi penelitian yaitu di desa
Mantang Lama Kecamatan
Mantang Kabupaten Bintan.
Menurut Zuriah, (2005:47)
“Penelitian Deskriptif” adalah
penelitian yang diarahkan untuk
memberikan gejala, fakta atau
kejadian-kejadian secara sistematis
dan akurat. Dalam penelitian
deskriptif cenderung tidak perlu
mencari atau menerangkan saling
berhubungan dan menguji hipotesis.
Sedangkan informan dalam
penelitian ini yaitu, Ketua BPD,
Kepala Desa, Sekretaris Desa,
Bendahara Desa, Kepala Urusan
(Kaur) Umm, Kaur Pemerintahn,
Kaur Pelayanan, Kaur Kesejahteraan,
Kaur Pembangunan, Kaur
Perencanaan, Kepala Dusun, Ketua
RT 1&2, Ketua Pemuda, Pemuka
Adat. Yang dijumlahkan bertptal 14
Orang.
B. Hasil dan Pembahasan
Penelitian
1. Partisipasi
Semua warga masyarakat
mempunyai suara dalam
pengambilan keputusan, baik secara
langsung maupun lembaga-lembaga
perwakilan yang sah yang mewakili
kepentingan mereka. Partisipasi
menyeluruh tersebut dibangun
berdasarkan kebebasan berkumpul
dan mengungkapkan pendapat, serta
kepastian untuk berpartisipasi secara
konstruktif. Kata kunci dalam
pembangunan demokratis adalah
partisipasi masyarakat. Secara
teoritis, partisipasi adalah
keterlibatan secara terbuka
(inclusion) dan keikutsertaan
(involment).
Partisipasi masyarakat desa
Mantang Lama dalam hal
musyawarah sudah cukup antusias,
namun untuk program
pengembangan desa masih
ditemukan kurangnya partisipasi
masyarakat bahkan hingga program
sampai terhenti, hal ini disebabkan
pemerintah yang kurang memberikan
perhatian khusus terhadap partisipasi
masyarakat di desa Mantang Lama.
2. Tegaknya Supermasi Hukum
Tegaknya supremasi hukum
merupakan adanya penegakan
hukum yang adil bagi semua pihak
tanpa terkecuali, menjunjung tinggi
HAM dan memperhatikan nilai-nilai
yang hidup dalam masyarakat.
Tegaknya supremasi hukum ini
menjadi penting dalam pelaksanaan
good governance (tata
kepemerintahan yang baik) yaitu
untuk meningkatkan kepercayaan
masyarakat kepada pihak pemerintah
desa serta memberlakukan adil
terhadap masyarakat tanpa
memandang bulu.
Sejauh ini masyarakat desa
Mantang Lama masih menganut
sistem kekeluargaan dalam
pemecahan suatu masalah. Dan
sejauh ini belum ada upaya untuk
mengatasi hal ini disebabkan oleh
kesepakatan bersama semua
masyarakat menganut sistem
kekeluargaan tersebut.
3. Transpaansi
Transparansi adalah peraturan
yang menjamin hak untuk
mendapatkan informasi.
Transparansi menciptakan adanya
kepercayaan masyarakat terhadap
pemerintah desa yaitu melalui
penyediaan informasi dan menjamin
kemudahan dalam memperoleh
informasi yang akurat dan memadai.
Adanya transparansi di desa
Mantang Lama, dimana dalam
memberikan informasi maupun
bantuan dana, anggaran pemerintah
desa tidak menutup-nutupi, hal ini
dapat dilihat dengan adanya
pelaksanaan rapat atau musyawarah
mufakat dengan masyarakat desa
Mantang Lama.
Hal ini juga sesuai dengan apa
yang peneliti amati di lapangan
melalui observasi bahwa adanya
transparansi di desa Mantang Lama,
dilihat dari baliho mengenai
anggaran dana desa yang terpajang
besar di depan kantor desa Mantang
Lama. Bentuk gambar dapat dilihat
pada lembaran lampiran dokumentasi
4. Peduli pada stakeholders
Peduli pada stakeholders artinya
semua pihak lembaga-lembaga dan
seluruh pemerintah harus berusaha
melayani semua pihak yang
berkepentingan
pemerintah pusat maupun
kabupaten turut melakukan program
pengembangan industri kecil untuk
kebutuhan lokal, namun tidak
berjalan sesuai dengan yang
diharapkan, hal ini disebabkan oleh
kurang nya perhatian pemerintah
pusat atas perkembangan program
tersebut dan pemerintah juga tidak
melakukan pembinaan dengan baik
yang membuat program industri kecil
ini tidak berjalan. Pendapat berbeda
yang disampaikan oleh informan
(RN, MD) bahwa pemerintah sudah
memfasilitasi program
pengembangan tersebut.
Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pemerintah
daerah maupun pusat sudah ada
upaya dalam mendukung desa
Mantang Lama mewujudkan good
governance, namun kurang
maksimalnya pelaksanaan program-
program tersebut.
Sesuai dengan apa yang
disampaikan oleh informan dan
sejalan dengan apa yang peneliti
amati dilapangan, bahwa upaya
tersebut tidak berjalan dengan baik
karena kurangnya keterlibatan
khusus seperti pendampingan,
pembinaan serta perhatian oleh
pemerintah daerah maupun pusat
dalam pengembangan industri desa
di desa Mantang Lama.
5. Berorientasi Pada Konsensus
Berorientasi pada konsensus
berarti tata kepemerintahan yang
baik menjembatani kepentingan-
kepentingan yang berbeda demi
terbangunnya suatu konsensus
menyeluruh dalam hal apa yang
terbaik bagi kelompok-kelompok
masyarakat.
Adanya keterlibatan masyarakat
dilihat dari adanya kotak saran yang
disediakan di kantor desa Mantang
Lama, dan adanya bukti tindak lanjut
dari aspirasi masyarakat dalam
pembangunan seperti pembangunan
lapangan volly, pelantar dan
perbaikan rumah dan jalan di desa
Mantang Lama.
6. Kesetaraan
Kesetaraan merupakan semua
warga masyarakat memiliki
kesempatan memperbaiki atau
mempertahankan kesejahteraan
mereka yang sama. Dengan adanya
kesetaraan maka hal itu dapat
mempengaruhi meningkatnya
jumlah masyarakat yang
berpartisipasi dalam pembangunan
desa dan berkurangnya pelanggaran
terhadap peraturan perundang-
undangan
Adanya kesetaraan di seluruh
masyarakat desa Mantang Lama.
Hal ini dapat dilihat dari adanya
dibentuk Tim Penggerak
Pemberdayaan Kesejahteraan
Keluarga (TP-PKK) yang hampir
seluruh ibu rumah tangga menjadi
anggota PKK di desa Mantang
Lama.
7. Efektif dan Efisien
Efektivitas dan Efisiensi artinya
dimana pemerintah harus efektif dan
efisien dalam memproduksi output
berupa aturan, kebijakan,
pengelolaan dll. Dengan adanya
efektivitas dan efisiensi dapat
membuat berkurangnya biaya
operasional pelayanan serta
pemborosan dan berkurangnya
penyimpangan.
Keefektifan dilihat dari
pembuatan program yang masih
belum berjalan atau terhambat serta
keefisiensian dana belum sesuai
dengan harapan, dilihat dari
pembangunan pelantar yang rusak
dan sudah diperbaiki namun tak
begitu lama kemudian pelantar
tempat biasanya persinggahan
pompong dan tempat menunggu
penumpang kembali rusak dan belum
di perbaiki sampai saat ini. Maka
maka dapat disimpulkan bahwa
masih kurangnya keefektivan dan
efisiensi berupa kebijakan dan
pengelolaan keuangan di desa
Mantang Lama.
8. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan
pertanggung-jawaban terhadap
publik. Dengan adanya akuntabilitas
maka meningkatnya kepercayaan dan
kepuasan masyarakat dan berkurang
nya kasus KKN.
Adanya pertanggung-jawabkan
yang dilakukan oleh pemerintah desa
terhadap masyarakat desa dan
pemerintah pusat bisa dikatakan
sudah bertanggung jawab. Dilihat
dari upaya yang dilakukan yaitu
adanya pelaksanaan program
pelatihan perangkat desa, serta
adanya laporan sistem online.
9. Visi Strategi
Visi strategi dimana para
pemimpin dan masyarakat memiliki
perspektif kedepan atas tata
kepemerintahan yang baik serta
mewujudkan perkembangan desa
tersebut. Dengan adanya visi strategi
maka pemerintah desa dan
masyarakat memandang kedepan
demi terwujudnya desa yang ideal.
Para perangkat desa dan
masyarakat memiliki perspektif yang
luas dan jauh kedepan atas tata
kepemerintahan yang baik. Dilihat
dari visi desa Mantang Lama, bahwa
adanya bentuk pembangunan yang
bekerjasama bersama masyarakat
dalam segala bidang,
menyelenggarakan pemerintah desa
yang efisien, efektif dan bersih.
Adanya upaya yang dilakukan untuk
lebih mewujudkan sebagai desa yang
teladan.
C. Penutup
1. Kesimpulan
Upaya prinsip-prinsip good
governance di Desa Mantang Lama,
yaitu;
1. Partisipasi
Dapat disimpulkan bahwa
partisipasi masyarakat di
desa Mantang Lama
sudah dikatakan turut
berpartisipasi dalam hal;
1) Program-program
pengembangan desa, 2)
Pengambilan keputusan
atau kebijakan. Meski ada
ditemukan masalah terkait
program desa yang tidak
berjalan lagi bukan
semata-mata kesalahan
partisipasi masyarakat
desa, masyarakat sudah
mau menunjukan
partisipasinya namun
pemerintah kurang
memberikan perhatian
terhadap masyarakat desa
tersebut.
2. Tegaknya Supremasi
Hukum
Dengan cara masyarakat
mentaati peraturan yang
dibuat pemerintah, namun
selain itu masyarakat di
desa Mantang Lama
masih menganut kuat
sistem kekeluargaan
3. Transparansi
Penyampaian informasi
secara terbuka seperti
pemasangan baliho,
pertemuan dan papan
pengumuman yang di
adakan di desa Mantang
Lama, maka dapat
disimpulkan adanya
kejelasan informasi yang
tersedia bagi masyarakat
di desa Mantang Lama
baik dalam hal bantuan
dana, laporan anggaran,
atau apapun terkait
dengan desa tersebut.
Artinya tidak menutup-
nutupi, semua informasi
tersedia jelas.
4. Peduli pada stakeholder
Sejauh ini adanya upaya
pihak-pihak
berkepentingan untuk
membangun desa
Mantang Lama, namun
belum berjalan sesuai
dengan apa yang
diharapkan. Dalam hal ini
pemerintah masih kurang
mendampingi masyarakat
5. Berorientasi pada
Konsensus
Dengan diadakannya
musyawarah di desa
Mantang Lama untuk
menampung setiap
aspirasi, kritikan,
masukan serta saran,
maka desa ini sudah
mencapai orientasi pada
konsensus.
6. Kesetaraan
Tidak ada ditemukan
dalam lapangan masalah-
masalah yang mengungkit
tentang perbedaan
(agama,ras,suku,gender)
di desa Mantang Lama.
7. Efektivitas dan Efisiensi
Masih ada ditemukan
pemborosan dalam hal
anggaran dan penerapan
sebagian aturan desa
sehingga desa Mantang
Lama belum bisa
dikatakan sudah mencapai
keefektivitasan maupun
efisien.
8. Akuntabilitas
Dengan mengambil
keputusan, melaporkan
hasil kerja diadakan
secara rapat/musyawarah
kepada masyarakat serta
laporan sistem online
kepada pemerintah pusat
maka artinya pemerintah
desa sudah dapat
dikategorikan
bertanggung jawab atas
tugasnya masing-masing
9. Visi Strategis
Dengan cara bekerjasama
dan turut mengambil
peran antara pemerintah
desa dan masyarakat
dapat menjalankan visi
dan misi desa mantang
lama sesuai dengan tujuan
kedepannya demi
terwujudnya
perkembangan di desa
Mantang Lama.
2. Saran
Adapun saran dalam
penelitian ini sebagai berikut
1. Menyesuaikan program
pemerintah dengan
kebutuhan yang telah
lama dirasakan
masyarakat desa. Untuk
dapat melihat program
apa yang sesuai bagi
banyak masyarakat, perlu
dilakukannya pendataan
ulang terkait masyarakat
yang membutuhkan
program tersebut dan
mengelompokkannya
(seperti kelompok tani,
kelompok nelayan) lalu
melakukan pelatihan dan
pendampingan terkait
program tersebut hingga
bagaimana progres
akhirnya.
2. Semakin di adakannya
keterlibatan secara
langsung oleh pihak yang
berkepentingan dalam
program-program
pengembangan industri
kecil, dengan cara
dilakukannya pembinaan
terlebih dahulu sampai
masyarakat mampu lalu
melaksanakannya, setelah
berjalan harus tetap ada
pemantauan
perkembangan terkait
program-program yang
ada di desa Mantang
Lama
3. Diharapkan di Desa
Mantang Lama untuk
menambah fasilitas sarana
sekolah SMP (Sekolah
Menengah Pertama) dan
SMA (Sekolah Menengah
Akhir). Dengan begitu
masyarakat yang ingin
bersekolah tidak perlu
lagi ke desa tetangga
untuk menuntut ilmu..
DAFTAR PUSTAKA
Buku-buku
Anggara, Sahya. 2012. Ilmu
Administrasi Negara – Kajian
konsep, Teori dan Fakta dalam
Upaya Menciptakan Good
Governance. Bandung: Penerbit CV
Pustaka Setia.
Arif, Miriam Sjofyan, dkk.
2007. Manajemen Pemerintahan.
Jakarta: Penerbit UT
Fathoni, Abdurrahmat. 2006.
Metode Penlitian & Teknik
Penyusunan Skripsi. Jakarta:
Penerbit PT Asdi Mahasatya.
Hardiansyah. 2011. Kualitas
Pelayanan Publik (Konsep,
Indikator, Dimensi, dan
Implementasinya). Yogyakarta:
Penerbit Gava Media.
Hetifa Sj, Sumarto. 2009. Inovasi,
Partisipasi dan Good Governance.
Bandung: Penerbit Yayasan Obor
Indonesia.
Istianto, Bambang. 2011.
Manajemen Pemerintahan (Dalam
Perspektif Pelayanan Publik).
Jakarta: Penerbit Mitra Wacana
Media.
Mulyadi, Deddy. 2016. Studi
Kebjakan Publik dan Pelayanan
Publik. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Rosidi, Abidarin. 2013.
Reinventing Government
Demokrasi dan Revormasi
Pelayanan Publik. Yogyakarta:
Penerbit ANDI Yogyakarta.
Sedarmayanti. 2013. Reformasi
Administrasi Publik, Reformasi
Birokrasi, dan Kepemimpinan Masa
Depan. Bandung: Refika Aditama.
Sedarmayanti. 2003. Good
Governance (Tata Kepemerintahan
Yang Baik) Dalam Rangka Otonomi
Daerah. Bandung. Mandar Maju
Sugiyono. 2010. Metode
Penelitian Administrasi. : Bandung
Alfabeta.
Internet dan Jurnal
Harjasoemantri, Koesnadi.
2003.“Good Governance
dalam Pembangunan
Berkelanjutan di
Indonesia”.
http://www.lfip.org/english/
pdf/bali-
seminar/Good%20Governan
ce%20-
%20koesnadi%20hardjasoe
mantri.pdf diakses 06
Fenruari 2016.
Heriannsyah, Futra. 2016. “
Implementasi Good
Governance dalam Bidang
Administrasi Desa Studi
Kasus Dana Desa di Desa
Jubung Kecamatan
Sukorambi Kabupaten
Jember.”
Nicky Tuladi, Sonny Rompas,
Jericho Pombengi. 2013.
“Peranan Camat Dalam
Mewujudkan Good
Governance di Kecamatan
Tombatu Kabupaten
Minahasa Tenggara” Jurnal.
Suhana.2010.“Pelaksanaan
Kewenangan Pemerintah
Desa Dalam
Penyelenggaraan
Pemerintahan (Studi Didesa
Mantang Besar Kecamatan
Mantang Kabupaten
Bintan)”. Skripsi pada
Jurusan Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Universitas Maritim
Raja Ali Haji
Tomuka, Shinta. 2013.“Penerapan
Prinsip-Prinsip Good
Governance Dalam
Pelayanan Publik
Kecamatan Girian Kota
Bitung (Studi tentang
Pelayanan Akte Jual Beli)”.
Vol.1, No. 3. Jurmal
Politico. .
http://ejournal.unsrat.ac.id/i
ndex.php/politico/article/vie
w/2581,diakses 06 Februari
2016.
Dokumen
UU No.12 Tahun 2008
mengenai pemerintahan daerah.
Permendagri No. 66 Tahun 2007
tentang perencanaan pembangunan
desa.