disaster management training program review undp

Upload: taki-taki

Post on 09-Jul-2015

1.455 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Edisi ke 2

Tinjauan Umum Manajemen Bencana

Program Pelatihan Manajemen Bencana

1

Tinjauan Umum Manajemen BencanaEdisi ke 2

Program Pelatihan Manajemen Bencana

1992

2

Tabel Daftar IsiPrakata .................................................................................. 5 Kata pengantar ....................................................................... 7

BAGIAN SATU : BAHAYA DAN BENCANA ................ 11Bab 1: Kata pengantar tentang bencana .............................. 11 Problem bencana ..................................................................... 12 Faktor-faktor sebab akibat dari bencana .................................... 14 Bab 2: Tahap-tahap dan terminologi bencana ..................... 19 Istilah-istilah bencana ............................................................... 19 Fase-fase dari satu bencana ..................................................... 21 Bab 3: Menghubungkan bencana dengan pembangunan ........................................................................ 25 Terganggunya pembangunan karena bencana ............................ 26 Bagaimana pembangunan bisa menyebabkan bencana ............... 28 Peluang-peluang pembangunan yang dimungkinkan oleh bencana 29 Bab 4: Bahaya alam .............................................................. 31 Karakteristik bahaya dan bencana khusus ................................. 32 Bab 5: Bencana-bencana yang kompleks dan majemuk ..... 51 Kekuataan sosio/politik ............................................................ 51 Pengungsi ............................................................................... 52 Peran PBB dalam emergensi kompleks ..................................... 53 Keamanan tim-tim bantuan di dalam daerah-daerah konflik ........ 54

BAGIAN DUA: KESIAPAN BENCANA ........................ 56Bab 6: Tim manajemen bencana ......................................... 57 Tim manajemen bencana PBB ..................................................57 Tim manajemen bencana negara ............................................... 58 Tugas, peran, dan sumber-sumber daya dari PBB ...................... 59 Peran-peran dan sumber daya dari UNDP, UNDRO, dan agen-agen PBB yang lain ..........................................................59 Koordinasi : Resident Coordinator dan UN-DMT .......................66 Bab 7: Kesiapan bencana ..................................................... 68 Komponen-komponen kesiapan bencana ................................... 69 Kesiapan terhadap serangan bencana yang lambat dan yang mendadak ....................................................................... 72 Kesiapan di dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa ....................... 73 Checklist dari informasi dasar yang diperlukan oleh UN-DMT .... 74

Bab 8: Kerentanan dan penilaian resiko ............................ 82 Manajemen resiko .................................................................. 82 Kemungkinan resiko ............................................................... 82 3

Tingkat resiko yang bisa diterima ................................................... 83 Menilai resiko dan kerentanan ........................................................ 83 Bagaimana menentukan resiko ....................................................... 84 Evaluasi kerentanan ...................................................................... 86 Mengurangi kerentanan bagi pengungsi yang dipindahkan ................ 88

BAGIAN TIGA: TANGGAPAN TERHADAP BENCANA ... 90Bab 9: Tanggapan terhadap bencana ......................................... Tujuan-tujuan kedaruratan dan bantuan paska bencana ........................ Bab 10: Penilaian bencana ......................................................... 90 91 95

Tujuan penilaian ............................................................................ 95 Proses penilaian ............................................................................ 97 Penilaian-penilaian untuk tipe-tipe bencana yang berbeda ................. 97 Bagaimana data penilaian digunakan .............................................. 98 Bab 11: Tanggapan PBB terhadap bencana .............................. 100 Elemen-elemen dan tindakan-tindakan utama dalam menanggapi bencana yang bersifat mendadak ................................................... Pertukaran informasi laporan situasi dengan UNDRO ..................... Pesan berjaga-jaga dan situasi lingkungan ....................................... Pentingnya koordinasi dan informasi ................................................ 100 102 103 104

Bab 12: Rehabilitasi dan rekonstruksi ....................................... 106 Peluang dan prioritas dalam rehabilitasi dan rekontruksi ................... 107 Badai Zenon: sebuah study kasus ................................................... 109

BAGIAN EMPAT: MITIGASI BENCANA ............................ 122Bab 13: Mitigasi/Pengurangan .................................................. 122 Mentargetkan mitigasi di tempat yang paling berpengaruh ................. Tindakan-tindakan untuk mengurangi resiko .................................... Daftar dari tindakan-tindakan mitigasi ............................................. Klasifikasi tindakan-tindakan mitigasi ............................................. Waktu untuk mitigasi ..................................................................... Mitigasi bencana sebagai satu thema pembangunan ......................... Mengkaji kapasitas, kebijakan, dan kebutuhan akan mitigasi bencana .................................................................... Sumber daya informasi : Kebutuhan akan ahli teknis ........................ Formulasi dan identifikasi proyek .................................................... Kajian resiko bencana dari semua proyek di daerah berbahaya ........ Daftar perencanaan pengurangan resiko bencana ........................... 124 125 125 127 128 130 131 134 134 135 136

Bab 14: Bantuan PBB terhadap mitigasi bencana .................... 130

Appendix .................................................................................... 139 Resolusi Majelis Umum 46/182, Penguatan Koordinasi Bantuan Darurat Kemanusiaan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.

4

Prakata untuk edisi ke duaNama informal untuk naskah ini adalah Modul Dasar . Informasi yang tercakup dalam modul ini dianggap sebagai dasar dari banyak Program Pelatihan Manajemen Bencana UNDP/UNDRO (DMTP). Modul pelatihan ini menggambarkan komponen-komponen manajemen bencana dan hubungannya di dalam keseluruhan kerangka kerja agen-agen Perserikatan Bangsa Bangsa yang secara aktif terlibat dalam isu-isu emergensi dan bencana. Modul pelatihan ini dibuat untuk Program Pelatihan Manajemen Bencana UNDP/UNDRO oleh Pusat Manajemen Bencana Universitas Wisconsin. Partner-partner Operasional Teknis untuk DMTP telah memberikan saran yang berharga tentang format dan isi naskah ini. Sumber sumber utama untuk isi mencakup Manual Bencana dan enam modul yang saling melengkapi yang disiapkan untuk DMTP. Intertect Training Services telah mengedit materi ini dan menyiapkan komponen komponen pendidikan. Bagi Anda yang sudah terbiasa dengan edisi pertama, Anda akan melihat banyak perubahan dalam edisi kedua ini. Edisi kedua ini secara siknifikan telah disusun kembali. Bab-bab yang memfokuskan pada PBB telah didekatkan pada bab-bab tentang topik-topik yang berhubungan bukan hanya dikumpulkan bersama seperti pada bagian 4 yang lama. Bab tentang Bahaya Alam telah dipadatkan. Setiap tipe bahaya diterangkan dalam satu halaman ringkasan. Peliputan lebih luas sekarang tersedia pada modul pendamping, Pengenalan terhadap Bencana. Satu bab baru tentang Emergensi Kompleks dan Majemuk telah ditambahkan, yang menitik beratkan topik ini sebagai isu yang belakangan ini muncul ke dalam kesadaran bersama kita. Banyak bab lain telah dimodifikasi atau ditulis kembali dengan latihan-latihan dan tambahan ilustrasi-ilustrasi yang baru.

5

6

Kata pengantar untuk modul pelatihan iniMaksud dan cakupan Tinjauan Manajemen Bencana dirancang untuk memperkenalkan subyek dari manajemen bencana kepada pembaca mitranya, para profesional PBB yang membentuk kelompok-kelompok manajemen bencana, dan badanbadan mitra pemerintah, LSM, dan lembaga donor. Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran pembaca akan sifat dan manajemen bencana. Hal ini seharusnya bisa membawa ke pelaksanaan yang lebih baik dalam respon dan kesiapan bencana. Dengan menanyakan hal yang tidak terelakan lagi dari bencana, kami berharap Anda dapat mulai melihat mitigasi bencana sebagai satu bagian dari pembangunan, dan bencana sebagai kesempatan untuk tujuan-tujuan pembangunan yang lebih jauh lagi. Dalam pelatihan ini kita mengambil pandangan yang luas mengenai bencana. Kami tidak akan berusaha untuk memisahkan masalah-masalah yang mengakar dalam degradasi lingkungan sebagai satu kumpulan tanggung jawab yang jelas. Pelatihan ini juga mencakup emergensi-emergensi yang meliputi kebutuhan peyediaan bantuan untuk penduduk yang mengungsi karena perang saudara atau emergensi-emergensi lainnya. Banyak bagian dari isi kursus ini didasarkan pada Manual Bencana UNDP/ UNDRO dan mengikuti prinsip-prinsip, prosedur, dan terminologinya. Tujuan pembelajaran secara keseluruhan Tujuan keseluruhan dari modul pelatihan ini adalah untuk : n menciptakan minat pada menejemen bencana n mendorong motivasi n menghubungkan pembelajaran dengan aktivitas kerja Anda n menghubungkan pembelajaran dengan nilai-nilai dan sikap-sikap mengenai manajemen bencana Kami berharap hal tersebut akan bisa dicapai lewat membaca naskah ini dan menyelesaikan latihan-latihan yang dianjurkan. Secara khusus, Anda harus dapat melakukan hal hal berikut ini : n menggambarkan hubungan antara bahaya, kerentanan dan bencana n menggambarkan konsep dasar, tujuan, dan elemen-elemen bencana dan manajemen emergensi n menggambarkan jarak dari kesiapan yang tersedia/tindakan pengurangan, mempertimbangkan ketepatannya, kesempatan, batasan dan cara-cara pelaksanaan lewat kegiatan-kegiatan pembangunan n mengklarifikasikan tujuan, fungsi dan sarana tanggapan dari badanbadan PBB yang terlibat dalam skenario emergensi dan khususnya skenario dari Tim Manajemen Bencana PBB. . Sebelum meneruskan, tulislah dua atau tiga alasan penting mengapa Anda mengikuti pelatihan yang membahas tentang manajemen bencana ini. _____________________________________________________________________________________ ____________________________________________________________________________________ ____________________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________

Q A

Bandingkan alasan-alasan Anda dengan alasanalasan lain yang ada pada halaman berikut.

7

Tinjauan Umum Manajemen Bencana

Pentingnya pelatihan manajemen bencanaMengapa bencana-bencana dan pelatihan manajemen bencana menjadi perhatian badan-badan pemerintahan, PBB, dan khususnya, UNDP dan UNDRO ? Bagaimana pemerintah dapat memberikan pembenaran dengan menambah manajemen bencana ke dalam daftar panjang prioritas yang saling bersaing ? Ada beberapa jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan ini.

n Pemerintah semakin menuntut badan-badan PBB untuk

n

n

n

n

n

mengkoordinasikan dalam negara tersebut semua bantuan paska bencana dari PBB dan kadang-kadang semua bantuan internasional. Oleh karena itu, pemerintah dan PBB memerlukan komunikasi yang lebih baik tentang kemampuan dan kebutuhan bersama mereka. Bencana adalah masalah yang berkembang. Bancana akan menjadi perhatian yang semakin meningkat terhadap pemerintah dan bagian yang meningkat dari aktivitas utama dari PBB. Di negara-negara yang cenderung terkena bencana, program-program negara UNDP sudah dapat dipastikan akan terpengaruh oleh bencana-bencana. Proyekproyek menjadi mundur atau mengalami penundaan ketika satu negara sedang memulihkan diri dari konsekuensi satu bahaya. Bencana adalah kejadian yang tidak rutin yang memerlukan tanggapan yang tidak rutin juga. Pemerintah dan badan-badan pembangunan pada umumnya tidak dapat menggantungkan pada prosedur normal untuk melaksanakan tanggapan yang memadai. Mereka perlu belajar dan mempraktekan ketrampilan dan perilaku khusus. Bencana secara erat terkait dengan paling tidak empat prioritas lain terhadap prioritas mana UNDP telah menerima, baik itu secara langsung atau lewat peran dukungan : orang-orang yang terusir, pengungsi dan mereka yang kembali, wanita dalam pembangunan, dan perlindungan lingkungan. Isu-isu dari subyek-subyek ini secara siknifikan saling melengkapi. Program pelatihan dalam satu subyek akan mendukung pengembangan profesional dari para staf UNDP dalam semua subyek. UNDRO telah menetapkan mandat internasional di bidang ini. Mandat ini adalah untuk mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas yang mempromosikan kesiapan dan pengurangan dan juga tanggapan terhadap bencana. Minat-minat UNDRO diwakili di lapangan oleh UNDP. Hal ini wajib bagi kedua badan untuk mempromosikan peningkatan yang nyata dari kesadaran dan kompetensi dalam menangani bahaya, dan untuk melibatkan badan-badan PBB lain yang berkepentingan Dalam perannya sebagai Resident Coordinator, Resident Representatives UNDP dan staf pelaksana lapangan perlu melatih badan-badan setingkatnya tentang prosedur pelaksanaan dari satu tanggapan bencana yang tepat dan terkoordinasi.

8

n Masyarakat dunia menaruh minat yang sangat besar dalam bencana.

Pemerintah dan sistim PBB memiliki profil yang tinggi dalam kejadiankejadian ini yang diamati secara dekat oleh media. Badan-badan PBB dan pemerintah harus membuktikan kemampuan mereka agar dapat memproyeksikan citra yang positif terhadap penyediaan dukungan yang memadai.

Metode pelatihan Modul ini dimaksudkan untuk dua pembaca, sebagai modul untuk belajar sendiri dan peserta dalam satu loka karya pelatihan. Metode-metode pelatihan berikut ini dirancang untuk digunakan dalam loka karya dan disimulasikan dalam bentuk modul tertulis. Untuk yang belajar sendiri, naskah ini mendekati naskah tutorial karena dapat dicetak. Metode-metode pelatihan loka karya meliputi diskusi kelompok simulasi/main peran handout tambahan video sesi-sesi pengulangan latihan-latihan penilaian diri Anda diajak untuk menggunakan naskah ini sebagai buku kerja. Sebagai tambahan untuk catatan yang ada di pinggir halaman, Anda akan diberi kesempatan untuk berhenti dan mengevaluasi pelajaran Anda sepanjang naskah ini, lewat pertanyaan-pertanyaan yang termuat dalam naskah. Tulislah jawaban-jawaban Anda terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diberikan sebelum Anda meneruskanya untuk memastikan bahwa Anda sudah memahami poin-poin penting dari naskah ini. Naskah ini dibagi ke dalam empat bagian.Bagian Pertama menggambarkan tentang apakah bahaya itu, mengapa bahaya menjadi bencana, dan bagaimana bencana bisa mempengaruhi pembangunan. Bagian Kedua memberikan identifikasi cakupan dari manajemen bencana, kemungkinan peran Anda dalam manajemen bencana, dan memfokuskan pada aspek-aspek kesiapan. Bagian yang Ketiga menerima adanya fakta bahwa beberapa bencana akan terjadi dan mengevaluasi bagaimana menanggapi bahaya-bahaya tersebut. Bagian Keempat menyajikan mitigasi bencana sebagai satu kumpulan kegiatan yang mengurangi resiko dan dampak dari bencana. Modul pelatihan ini dilengkapi dengan dua video pendek, PBB dan tanggapan terhadap bencana dan Mitigasi Bencana: bagaimana mengurangi kerusakan melalui pembangunan yang tepat . Anda akan mendapat manfaat dengan membuat rencana untuk melihat kedua video ini dan dengan mengulang pertanyaan-pertanyaan diskusi yang menyertainya.

9

10

1 BAHAYA DAN BENCANAn mendefinisikan istilah-istilah penting mengenai manajemen n n n n n n

BAGIAN

Setelah membaca materi ini dan menyelesaikan latihan-latihan yang ada, anda akan dapat : bencana menggambarkan penyebab-penyebab kerentanan terhadap bencana menggambarkan diagram kontinum dari manajemen bencana mengidentifikasikan bahaya-bahaya yang paling penting dan bagaimana bahaya-bahaya tersebut mempengaruhi masyarakat membedakan antara bahaya karena ulah manusia dan karena alam mengidentifikasikan paling tidak dua cara bagaimana pembangunan dapat secara langsung menyebabkan satu bencana menggambarkan paling tidak empat cara bagaimana bencana dapat merusak pembangunan

Tujuan Pembelajaran

BAB 1

Kata pengantar terhadap bencana

Q. Bagaimana Anda mendefinisikan bahaya dan bencana ?bandingkanlah definisi-definisi Anda dengan definisi-definisi yang terdapat dalam naskah ini. ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________

A. Tulislah pendapat Anda pada ruang jawaban berikut, kemudian

11

Tinjauan Umum Manajemen Bencana Sebelum melangkah lebih lanjut, kita harus menetapkan pemahaman umum dari istilah-istilah bahaya dan bencana. Definisi bahaya Bahaya adalah kejadian yang jarang atau ekstrim dari lingkungan karena ulah manusia atau karena alam yang secara merugikan mempengaruhi kehidupan manusia, properti atau aktivitas pada tingkat yang menyebabkan satu bencana. Definisi bencana Bencana adalah gangguan yang serius dari berfungsinya satu masyarakat, yang menyebabkan kerugian-kerugian yang besar terhadap lingkungan, material dan manusia, yang melebihi kemampuan dari masyarakat yang tertimpa bencana untuk menanggulangi dengan hanya menggunakan sumbersumber daya masyarakat itu sendiri. Bencana sering diklasifikasikan sesuai dengan cepatnya serangan bencana tersebut ( secara tiba-tiba atau perlahanlahan ), atau sesuai dengan penyebab bencana itu ( secara alami atau karena ulah manusia ). Definisi dari fenomena alam Bagian dari modul ini akan memfokuskan pada kedua istilah di atas akan tetapi kita perlu mengevaluasi kedua istilah itu dalam kaitannya dengan istilah lain : fenomena alam. Fenomena alam adalah proses klimatologis, hydrologis, atau ekologis yang ekstrim yang tidak menempatkan ancaman apapun terhadap orang-orang atau properti. Satu gempa bumi yang dahsyat pada satu area yang tidak berpenghuni, sebagai contoh, adalah satu fenomena alam, bukan satu bahaya. Demikian juga dengan banjir tahunan disepanjang sungai Nil, satu elemen penting bagi kesejahteraan dari orang-orang yang tinggal di dekat sungai itu. Definisi emergensi Istilah lain yang terkait erat dengan bencana dan digunakan diseluruh modul ini adalah emergensi. Satu bencana mungkin dianggap sebagai satu tipe khusus dari satu emergensi. Bencana, menunjuk pada satu periode waktu yang intens dan tingkat urgensi tertentu. Jika bencana terikat oleh satu periode khusus dimana kehidupan dan properti yang berharga seketika berada pada tingkat bahaya, satu emergensi dapat mencakup periode yang lebih umum dimana

n terdapat penurunan yang jelas dan nyata dari kemampuan penanganan n kemampuan-kemampuan penanganan hanya bersifat bertahan karenasatu kelompok atau satu masyarakat, atau adanya inisiatif-inisiatif kelompok atau masyarakat atau karena intervensi dari luar.

Problem bencana Bagian ini akan menerangkan fenomena tertentu yang mengakibatkan bencana dan emergensi-emergensi: tren-tren bencana, di mana bencanabencana itu terjadi dan siapa yang paling terpengaruh oleh bencana-bencana itu.

12

1

BAGIAN

Kata Pengantar terhadap Bencana

BAB 1

Dari awal akan bermanfaat untuk mengingatkan diri kita sendiri bahwa bencana-bencana dan emergensi terlalu sering dianggap sebagai kejadiankejadian menyimpang, yang dipisahkan dari kehidupan normal . Dalam kenyataannya, bagaimanapun juga, yang sebaliknyalah yang benar. Bencana dan emergensi adalah refleksi-refleksi mendasar dari kehidupan yang normal. Bencana adalah konsekuensi-konsekuensi dari cara-cara masyarakat membangun diri mereka sendiri, secara ekonomi dan sosial; cara-cara dimana masyarakat dan negara berinteraksi; dan cara-cara dimana hubungan antara para pembuat keputusan dilakukan. Dengan demikian, satu banjir atau gempa bumi bukanlah satu bencana dalam dan dari dirinya sendiri. Bencana muncul dari fakta bahwa komunitas-komunitas atau kelompokkelompok tertentu terpaksa untuk menetap di area-area yang rentan terhadap dampak dari sungai yang mengamuk atau letusan gunung berapi. Penting untuk membuat satu perbedaan antara bahaya dan bencana, dan untuk mengenali pengaruh dari bahaya terhadap bencana adalah tolok ukur yang penting untuk mengetahui kerentanan masyarakat. Diagram berikut menggambarkan kombinasi dari kekuatan-kekuatan yang saling berlawanan ini. Kerentanan dilihat sebagai gerak maju dari tiga tahapan: 1. Penyebab-penyebab yang mendasari : sekumpulan faktor-faktor yang sudah mengakar dalam masyarakat yang secara bersama membentuk dan menjaga kerentanan. 2. Tekanan-tekanan yang dinamis : satu proses perubahan yang memungkinkan penyebab negatif masuk ke dalam kondisi-kondisi yang tidak aman; proses ini disebabkan mungkin karena kurangnya pelayanan-pelayanan atau fasilitas dasar atau mungkin sebagai akibat dari serangkaian kekuatan makro. 3. Kondisi-kondisi tidak aman : konteks kerentanan dimana orangorang atau properti terbuka terhadap resiko bencana; lingkungan fisik yang mudah rusak adalah satu bagian; faktor-faktor lain mencakup ekonomi yang tidak stabil dan tingkat pendapatan yang rendah.

Gambar 1.1 Model kesulitan bencana Materi ini diambil dari bab pertama dari buku yang berjudul Bencana dan kerentanan dan resikoPiers Blaike,Terry Cannon,Ian Davis dan Ben Wisner(Harper Collins, London and NewYork)

RANGKAIAN KERENTANAN

Penyebab yang mendasari Kemiskinan Akses yang terbatas terhadap. - Struktur-struktur tenaga listrik - sumber daya Idiologi Sistem Ekonomi Faktor-faktor pra-kondisi umum

Tekanan dinamis Kurangnya -institusi lokal -pendidikan -pelatihan -ketrampilan yang memadai -investasi lokal -pasar lokal -kebebasan pers Kekuatan makro -ekspansi penduduk -urbanisasi -degradasi lingkungan

Kondisi tidak aman Lingkungan fisik yang rentan -lokasi yang berbahaya -infrastruktur dan bangunan yang berbahaya Ekonomi lokal yang rentan -kehidupan yang beresiko -tingkat pendapatan yang rendah Tindakan umum

BENCANA

=KERENTANANAN

+BAHA YA

Kejadiankejadian pemicu Gempa bumi Angin kencang Banjir Letusan gunung berapi Tanah longsor Kekeringan Perang, konflik sipil Kecelakaan tehnologi

13

Tinjauan Umum Manajemen Bencana

Faktor-faktor sebab akibat dari bencanaBesarnya setiap bencana, diukur dari jumlah kematian, kerusakan, atau biayabiaya untuk satu negara yang sedang berkembang meningkat dengan meningkatnya marjinalisasi populasi. Hal ini disebabkan oleh tingkat kelahiran yang tinggi, masalah-masalah status tanah dan peluang ekonomi, dan kurangnya atau penempatan yang salah dari sumber daya untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dari satu populasi yang berkembang. Pada saat populasi meningkat, tanah terbaik yang ada di daerah-daerah kota maupun desa sudah terpakai, dan mereka yang mencari tanah untuk pertanian atau perumahan dipaksa untuk menerima tanah yang tidak memadai. Hal ini memberikan produktivitas yang lebih rendah dan tindakan yang lebih kecil dari keamanan fisik atau ekonomi. Bagian berikut ini mempertimbangkan masing-masing dari isu tersebut. Kemiskinan Pengaruh tunggal yang sangat penting terhadap dampak dari satu bencana adalah kemiskinan. Semua faktor yang lain dapat dikurangi jika populasi yang terkena pengaruh tidak juga dibatasi oleh kemiskinan. Sebenarnya semua kajian mengenai bencana menunjukan bahwa populasi yang paling kaya bisa bertahan hidup terhadap bencana tanpa terkena akibatnya atau dapat pulih kembali secara cepat. Pada spektrum yang luas dari bencana, kemiskinan pada umumnya menjadikan orang rentan terhadap dampak bahaya. Kemiskinan menjelaskan mengapa orang-orang di daerah-daerah perkotaan terpaksa hidup diatas bukit-bukit yang cenderung terkena bencana tanah longsor, atau mengapa orang-orang tinggal didekat gunung berapi atau sungai-sungai yang selalu membanjiri pinggirannya. Kemiskinan menerangkan mengapa kekeringan meminta petani-petani miskin sebagai korban dan jarang sekali terhadap yang kaya, dan mengapa kelaparan lebih sering dari pada tidak, adalah akibat dari kurangnya daya beli untuk membeli makanan dibandingkan dengan tidak adanya makanan. Secara meningkat, kemiskinan juga menerangkan mengapa banyak orang dipaksa untuk pindah dari rumah mereka ke bagian-bagian lain dari negara mereka atau bahkan menyeberangi perbatasan-perbatasan untuk bisa bertahan hidup. Migrasi yang disebabkan karena krisis seperti itu menempatkan tantangan-tantangan yang besar baik yang terkait dengan bantuan yang bersifat segera sampai pada mereka yang harus dipindahkan dan pembangunan yang berjangka lebih lama. Pertumbuhan penduduk Terdapat hubungan yang jelas antara meningkatnya kerugian-kerugian dari satu bencana dan meningkatnya populasi. Jika ada lebih banyak orang atau bangunan dimana satu bencana terjadi, kemudian hal ini memberi kemungkinan akan adanya lebih banyak pengaruh. Pertumbuhan populasi sudah sebegitu spektakuler sehingga tidak bisa dihindari lagi bahwa lebih banyak orang akan terkena pengaruh dari bencana karena lebih banyak akan dipaksa untuk hidup dan bekerja di daerah-daerah yang tidak aman.

Photo credit: UNHCR/ M.Vannappelghem

14

1

BAGIAN

Kata Pengantar terhadap Bencana

BAB 1

Milyar Total dunia

Daerah-daerah yang sedang berkembang

Gambar 1.2 Pertumbuhan penduduk 1750-2100 Sumber: Thomas Merrick, et.al, World Population in Transition, Population Bulletin,Vol.42, No.2 (1986)

Daerah-daerah yang sudah berkembang

Bertambahnya jumlah penduduk akan menimbulkan perebutan jumlah sumber daya yang terbatas ( seperti, kesempatan kerja, dan lahan ) yang dapat menyebabkan terjadinya konflik. Konflik ini bisa menyebabkan migrasi yang disebabkan karena krisis. Pertumbuhan semacam itu muncul terutama sekali di negara-negara yang sedang berkembang, yang menyebabkan berbagai faktor pendorong terhadap bencana-bencana. Urbanisasi yang cepat Migrasi dan pertumbuhan penduduk yang cepat terkait dengan phenomena besar dari urbanisasi yang cepat. Proses ini juga dipercepat di negara-negara yang sedang berkembang. Hal ini dicirikan dengan penduduk pedesaan yang miskin atau kaum sipil di satu daerah konflik yang pindah ke daerah-daerah metropolitan untuk mencari peluang-peluang ekonomi dan keamanan. Jumlah yang banyak sekali dari penduduk kota yang miskin yang secara meningkat mendapatkan pilihan-pilihan yang lebih sedikit terhadap tersedianya tempattempat yang aman dan diminati untuk membangun rumah-rumah mereka. Lagi-lagi, terjadi kompetisi untuk sumber-sumber daya yang sudah jarang, konsekuensi yang tidak bisa dielakan lagi dari urbanisasi yang cepat, dapat membawa ke bencana-bencana ciptaan manusia.Proyeksi penduduk untuk semua kota besar tahun 2025 Resiko iklim yang ekstrim

Populasi pada tahun 1984 Karachi Jakarta Kalkuta Kota Meksiko Dacca Shanghai Sao Paolo

Gambar 1.3 Proyeksi penduduk untuk semua kota besar yang rawan bencana

20-30 juta

BadaiBadai/gempa bumi

Badai/banjir Gempa bumi Badai/banjir Banjir Banjir

Populasi dalam juta

15

Tinjauan Umum Manajemen Bencana Banyak tanah longsor atau bencana-bencana banjir terkait erat dengan urbanisasi yang cepat dan tidak terkendalikan yang memaksa keluargakeluarga berpenghasilan rendah untuk menetap pada lereng-lereng bukit yang terjal atau jurang-jurang, atau sepanjang tepian-tepian sungai yang cenderung mengalami banjir. Banyak korban gempa bumi di daerah-daerah perkotaan telah menjadi keluarga-keluarga yang miskin yang bidang tanahnya telah gagal dan bukan dengan rumah-rumah mereka, biasanya melalui tanah longsor yang menimpa diatas rumah mereka atau muncul dari bawah rumah mereka.

Gambar 1.4 Ketika penduduk terus berkembang, tempat hunian menyebar ke daerah marginal yang tidak aman.

Lereng yang tidak stabil

Sungai Sungai

Transisi-transisi di dalam praktek-praktek kultural Banyak perubahan-perubahan yang tidak terelakan yang terjadi di semua masyarakat menyebabkan peningkatan kerentanan masyarakat terhadap bencana. Secara jelas, semua masyarakat secara konstan berubah dan dalam satu keadaan transisi yang terus-menerus. Transisi-transisi ini sering kali sangat merusak dan tidak adil, yang menimbulkan gap pada mekanisme penanggulangan dan teknologi. Transisi-transisi ini mencakup populasi nomaden yang menjadikan penduduk pedesaan yang hidup menetap pindah ke daerah-daerah perkotaan, dan baik orang-orang pedesaan maupun perkotaan yang pindah dari satu tingkat ekonomi ke tingkat ekonomi yang lain. Secara lebih luas, contoh-contoh ini adalah perpindahan umum dari masyarakat non-industri ke masyarakat industri. Satu contoh dari dampak transisi-transisi ini adalah pengenalan akan materi-materi bangunan yang baru dan desain-desain bangunan dalam satu masyarakat yang sudah terbiasa dengan materi-materi dan desain tradisional. Hal ini sering menyebabkan materi baru yang digunakan secara salah. Di daerah-daerah yang rawan bencana, teknik-teknik bangunan baru yang tidak memadai bisa menjadikan rumah-rumah yang tidak dapat menahan gempa bumi atau badai angin ( lihat gambar berikut ). Berkumpulnya masalah ini adalah komunitas baru dimana mereka yang selamat dari bencana mendapatkan dirinya sendiri mungkin tidak memiliki sistim bantuan sosial atau jaringan untuk dibantu dalam pemulihan dari bencana. Mekanisme penanggulangan tradisional mungkin tidak ada dalam struktur baru dan masyarakat menjadi semakin tergantung pada campur tangan dari luar untuk membantu proses ini. Benturan dan praktek-praktek transisi kultural dapat juga mengakibatkan konflik sipil, sebagai contoh, sebagai akibat dari kekerasan umum yang dipicu oleh perbedaan-perbedaan agama.

16

1

BAGIAN

Kata Pengantar terhadap Bencana

BAB 1

Atap beton berkerangka baja yang terlalu kecil dan terlalu berat Bentuk asimetrik yang berbahaya Sambungan yang jelek dari atap ke tembok Tembok terlalu tinggi Sandaran dinding yang terlalu tinggi Jarak jendela yang terlalu dekat Kurangnya tembok yang berkerangka baja

Gambar 1.5 Rumah baru yang dibangun dengan kualitas jelek yang menggunakan material modern

Kualitas adukan semen yang jelek Pintu yang terlalu dekat dengan sudut

Tembok yang terlalu panjang Pembuka pintu yang terlalu lebar

Serambi yang berbahaya

Degradasi lingkungan Banyak bencana disebabkan atau diperburuk oleh degradasi lingkungan. Penggundulan hutan menyebabkan arus air atas yang cepat, yang ikut berperan terhadap terjadinya banjir. Rusaknya rawa-rawa bakau menurunkan kemampuan baris pantai untuk menahan angin tropis dan gelombang badai. Terciptanya kondisi-kondisi kekeringan-dan kedahsyatan yang relatif dan lamanya waktu kekeringan berlangsung- semata-mata satu phenomena alam. Kondisi-kondisi kekeringan bisa diperburuk oleh : pola-pola tanam yang jelek, terlalu banyaknya lahan penggembalaan, hilangnya lapisan tanah bagian atas, teknik-teknik konservasi yang tidak baik, penipisan dibagian permukaan dan bagian bawah persediaan air, dan, pada satu tingkat, urbanisasi yang tidak terkendali.Gambar 1.6 Penebangan hutan untuk pembangunan

17

Tinjauan Umum Manajemen Bencana Kurangnya kesadaran dan informasi Bencana-bencana dapat juga terjadi karena orang-orang yang rentan terhadap bahaya-bahaya itu memang tidak tahu bagaimana lepas dari cara yang merusak itu atau mengambil tindakan tindakan perlindungan. Ketidak tahuan ini seharusnya tidak menjadi satu fungsi dari kemiskinan, tetapi kurangnya kesadaran atas tindakan-tindakan apa yang dapat dilakukan untuk mendirikan bangunan-bangunan yang aman di lokasi-lokasi yang aman juga. Barangkali sebagian orang tidak tahu tentang rute-rute evakuasi dan prosedur-prosedur yang aman. Penduduk lain mungkin tidak tahu dimana meminta bantuan pada saat mengalami tekanan yang berat. Meskipun demikian, poin ini tidak harus digunakan sebagai pembenaran untuk mengabaikan mekanisme penanggulangan dari sebagian besar orang yang tertimpa bencana tersebut. Di sebagian besar masyarakat yang rentan terhadap bencana, terdapat banyak pemahaman tentang respon dan tantangan terhadap bahaya. Pemahaman ini harus dimasukkan kedalam setiap upaya untuk memberikan bantuan dari luar. Perang dan kerusuhan sipil Di dalam naskah ini perang dan kerusuhan sipil dianggap sebagai bahaya, yaitu, kejadian-kejadian yang ekstrim yang mengakibatkan bencana. Perang dan perselisihan sipil terjadi sering kali sebagai akibat dari orang-orang yang terusir, satu sasaran populasi dari program pelatihan ini. Faktor-faktor sebab dan akibat dari perang dan perselisihan sipil mencakup kompetisi untuk memperebutkan sumber-sumber daya yang sudah langka, kurangnya toleransi terhadap agama atau etnis, dan perbedaan-perbedaan idiologis. Banyak dari hal ini merupakan produk sampingan dari enam faktor sebab-akibat bencana sebelumnya. bencana yang dibicarakan diatas, bagaimana Anda akan memberikan peringkat dari ketujuh faktor itu untuk negara Anda dimana Anda hidup ?

Q. Dari tujuh faktor-faktor sebab akibat

A.Buatlah daftar dari kontributor yang paling serius dulu.1._____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ .. ____________________________________________________________ 2________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ . ____________________________________________________________ 3________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ . ____________________________________________________________ 4________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ . ____________________________________________________________ 5________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ . ____________________________________________________________ 6_______________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ . ____________________________________________________________ 7________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ____________________________________________________________

18

1

BAGIAN

Fase-fase dan terminologi Bencana

BAB 2

BAB 2

Fase-fase dan terminologi bencanaIstilah-istilah bencanaBeberapa terminologi manajemen bencana telah diperkenalkan di dalam modul ini. Daftar kata-kata yang ringkas juga disertakan untuk memberikan rincian terhadap beberapa difinisi yang berlaku ini. Daftar kata ini memuat istilah-istilah manajemen bencana seperti digunakan pada Draft Ketiga dari Satu daftar istilah-istilah yang terkait dengan Manajemen Bencana dengan difinisi-definisi mereka untuk dimasukkan kedalam satu daftar kata multibahasa yang disepakati secara internasional yang disiapkan oleh UNDRO, dan didalam Manual Manajemen Bencana UNDP/UNDRO. Meskipun demikian, konsensus tidak muncul diantara semua praktisi menejemen bencana atau akademisi yang menanggapi definisi-definisi ini. Daftar kata yang secara umum dan terstandarisasi yang dapat diterima jelas akan sangat diminati, akan tetapi sepertinya ini tidak akan muncul dalam kurun waktu beberapa tahun yang akan datang. Konsekuensinya, difinisi-difinisi berikut ini akan mewakili satu usaha kearah pengembangan konsensus. Para pengguna dari materi-materi pelatihan DMTP diminta untuk menggunakan definisi-definisi yang berlaku ini demi keseragaman dan untuk memberikan toleransi terhadap definisi-definisi dari kelompok-kelompok lain. . Dapatkah Anda memberikan satu contoh bagaimana menggunakan setiap istilah ini ? Tulislah contoh Anda pada ruangan dibawah setiap definisi. Manajemen Bencana adalah sekumpulan kebijakan dan keputusankeputusan administratif dan aktivitas-aktivitas operasional yang berhubungan dengan berbagai tahapan dari semua tingkatan bencana.Manajemen bencana

Q

A_______________________________________________________________________________________________________________________________ _

____________________________________________________________ ____________________________________________________________ Bencana karena ulah manusia adalah situasi-situasi bencana atau emergensi dimana penyebab-penyebab utama langsung, adalah aksi-aksi manusia yang dapat diidentifisir, secara sengaja atau sebaliknya. Lepas dari bencana-bencana teknologi dan ekologi , hal ini terutama sekali melibatkan situasi-situasi dimana rakyat sipil menderita sebagai korban, kerugian properti, sarana dan pelayanan dasar dari kehidupan sebagai akibat dari perang atau kerusuhan sipil, sebagai contohnya. Emergensi/bencana ciptaan manusia dapat berupa tipe-tipe serangan yang cepat atau lambat, dan dalam kasus kerusuhan internal, dapat mengakibatkan emergensiemegensi kompleks juga.Bencana-bencana karena ulah manusia

_____________________________________________________________ ____________________________________________________________

A_________________________________________________________________________________________________________________________________________ _

19

Tinjauan Umum Manajemen Bencana Satu definisi yang lebih luas dari bencana ciptaan manusia mengakui bahwa semua bencana disebabkan oleh manusia karena manusia telah memilih, apapun alasannya, untuk berada dimana phenomena alam terjadi yang menyebabkan pengaruh-pengaruh yang merugikan terhadap manusia.

A________________________________________________________________________________________________________ _____________________________________________________ _ ___________________________________________________ _Resiko

___________________________________________________________ ____________________________________________________________ Resiko adalah kerugian-kerugian yang diharapkan ( kehilangan kehidupan, orang-orang yang terluka, kerusakan terhadap properti dan gangguan aktivitas ekonomi ) yang disebabkan oleh satu bahaya khusus. Resiko adalah hasil dari bahaya dan kerentanan.

A______________________________________________________________________________________________________________________________________________________ _Kerentanan

___________________________________________________________ ____________________________________________________________ Kerentanan adalah tingkat kerugian ( sebagai contoh, dari 0% - 100 % ) sebagai akibat dari satu phenomena yang berpotensi merusak.

___________________________________________________________ ____________________________________________________________ Istilah-istilah berikut adalah kunci untuk memahami serangan bencanabencana yang lambat dan pengaruhnya terhadap populasi.Perpindahan penduduk

A________________________________________________________________________________________________________________________________________ _

Perpindahan populasi biasanya dihubungkan dengan migrasi massa sebagai akibat krisis dimana sejumlah besar orang dipaksa untuk meninggalkan rumahrumah mereka guna mencari sarana-sarana untuk mempertahankan hidup yang lain. Perpindahan massa seperti itu biasanya sebagai akibat dari konflik, kekurangan pangan yang hebat atau runtuhnya sistim dukungan ekonomi.

A__________________________________________________________________________________________________________________________________________ _

____________________________________________________________ ____________________________________________________________ Emergensi-emergensi kompleks adalah satu bentuk emergensi karena ulah manusia dimana baik penyebab dari emergensi maupun bantuan terhadap mereka yang terkena penderitaan terikat oleh tingkat-tingkat yang intens dari pertimbangan-pertimbangan politik. Jenis emergensi ini biasanya dihubungkan dengan masalah-masalah pemindahan orang pada saat terjadi konflik sipil atau dengan orang-orang yang terjebak di daerah-daerah konflik

Emergensi-emergensi kompleks

A_________________________________________________________________________________________________________________________________________ _

____________________________________________________________ ____________________________________________________________

20

1

BAGIAN

Fase-fase dan terminologi Bencana

BAB 2

Fase-fase bencanaBencana-bencana dapat dipandang sebagai serangkaian fase-fase dari kontinum waktu. Mengidentifisir dan memahami fase-fase ini membantu untuk menggambarkan kebutuhan-kebutuhan yang terkait dengan bencana dan memberi konsep tentang aktivitas-aktivitas manajemen bencana yang memadai. Serangan bencana-bencana yang cepat Definisi-definisi dibawah ini berhubungan dengan urutan waktu yang mengikuti munculnya serangan bencana yang cepat. Lihat Gambar 2.1.Mitigasi Rehabilitasi Dampak bencana Fase pengurangan resiko pra-bencana Kesiapan

Bantuan

Rekonstruksi fase pemulihan pasca bencana

Gambar 2.1 Kontinum manajemen serangan bencana yang cepat

Fase pemulihan adalah periode yang munculnya mengikuti satu bencana yang tiba-tiba ( atau penemuan yang sudah terlambat dari situasi serangan yang lamban yang diabaikan) jika tindakan-tindakan pengecualiaan harus diambil untuk mencari dan menemukan mereka yang bertahan hidup dan juga memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar untuk tempat berteduh, air, makanan dan perawatan medis. ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ Rehabilitasi adalah tindakan-tindakan atau keputusan-keputasan yang diambil setelah terjadi satu bencana dengan maksud untuk memulihkan kondisi-kondisi kehidupan sebelumnya dari satu masyarakat yang terkena bencana, sementara mendorong dan memfasilitasi penyesuaian-penyesuaian seperlunya terhadap perubahan-perubahan yang disebabkan oleh bencana. ____________________________________________________________ ____________________________________________________________

Fase pemulihan

A___________________________________________________________________________________________________________________ _

Rehabilitasi

A___________________________________________________________________________________________________________________________________________ _

21

Tinjauan Umum Manajemen Bencana Pemulihan kembali adalah tindakan yang dilakukan untuk membangun kembali satu komunitas setelah satu periode rehabilitasi akibat dari satu bencana. Tindakan-tindakan mencakup pembangunan rumah yang permanen, pemulihan semua pelayanan-pelayanan secara penuh, dan memulai kembali secara tuntas dari keadaan sebelum bencana.

Pembangunan kembali

A_______________________________________________________________________________________________________ _

____________________________________________________________ ____________________________________________________________ Mitigasi adalah istilah gabungan yang digunakan untuk mencakup semua tindakan yang dilakukan sebelum munculnya satu bencana ( tindakan-tindakan pra-bencana ) yang meliputi kesiapan dan tindakan-tindakan pengurangan resiko jangka panjang. ( Pengurangan telah digunakan oleh beberapa institusi atau para penulis dalam pengertian yang lebih sempit, dengan tidak memasukkan kesiapan ).

Mitigasi

A_________________________________________________________________________________________________________________________________________ _

____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________ Kesiapan terdiri dari aktivitas-aktivitas yang dirancang untuk meminimalisir kerugian dan kerusakan kehidupan, mengorganisir pemindahan sementara orang-orang dan properti dari lokasi yang terancam, dan memfasilitasi secara tepat dan penyelamatan yang efektif, pemulihan dan rehabilitasi.

Kesiapan

A_________________________________________________________________________________________________________________________________________ _

____________________________________________________________ ____________________________________________________________

Serangan bencana yang lamban

Serangan bencana-bencana yang lambatPeringatan dini Emergensi

Kesiapan

Bantuan

Urutan kontinum bencana untuk serangan bencana yang lambat adalah sama dalam hal kerangka kerja akan tetapi memiliki perbedaan-perbedaan yang penting. Istilah-istilah dan difinisi-difinisi berikut merefleksikan tambahantambahan dan modifikasi-modififikasi. Lihat Gambar 2.2.

Mitigasi Rehabilitasi

Gambar 2.2 Kontinum manajemen serangan bencana yang lamban

22

1

BAGIAN

Fase-fase dan terminologi Bencana

BAB 2

Peringatan dini adalah proses memonitor situasi-situasi dalam masyarakat atau area-area yang dikenal rentan terhadap bahaya-bahaya serangan yang lambat. Sebagai contoh, peringatan dini terhadap kelaparan bisa direfleksikan sedemikian rupa dengan indikator-indikator seperti kekeringan, penjualan ternak, atau perubahan-perubahan kondisi ekonomi. _____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________ Fase emergensi adalah periode pada saat mana tindakan-tindakan yang luar biasa harus diambil. Kewenangan-kewenangan dan prosedur-prosedur emergensi khusus bisa diterapkan untuk mendukung kebutuhan-kebutuhan manusia, mempertahankan kehidupan, dan melindungi properti untuk menghindari serangan bencana. Fase ini dapat mencakup pra-bencana, kewaspadaan bencana, pemulihan bencana dan periode-periode penyembuhan. Satu fase emergensi bisa sangat banyak, seperti dalam serangan bencana yang lambat misalnya kelaparan. Fase ini juga bisa berjangka pendek, seperti misalnya setelah terjadinya gempa bumi. _____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________ Rehabilitasi adalah tindakan yang diambil setelah satu serangan bencana yang lambat dimana perhatian harus diberikan terhadap isu-isu penempatan kembali atau program-program orang-orang yang kembali, khususnya untuk orang-orang yang telah dipindahkan untuk alasan-alasan yang muncul dari konflik atau runtuhnya ekonomi.

Peringatan dini

A_______________________________________________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________ _ _______________________________________________________________ _

Fase emergensi

A__________________________________________________________________________________________________________________________________________ _

Rehabilitasi

A_____________________________________________________________________________________________________________________________________________ _

_____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________

23

Tinjauan Umum Manajemen Bencana

tanda pada setiap lingkaran dibawah dengan fase-fase dari satu serangan bencana yang lambat dan satu serangan yang cepat.

Q. Ujilah ingatanmu tentang dua diagram kontinum bencana. Berilah A.

Serangan bencana yang cepat

Serangan bencana yang lambat

24

1

BAGIAN

Hubungan Bencana dengan Pembangunan

BAB 3

BAB 3

Menghubungkan bencana dengan pembangunan

1

Pendahuluan Modul pelatihan ini memberikan konsep baru tentang hubungan antara bencana dan pembangunan. Konsep baru ini telah berkembang dalam masyarakat pembangunan dalam beberapa tahun terakhir ini dan merupakan sokoguru utama dari Program Pelatihan Manajemen Bencana Perserikatan Bangsa Bangsa. Jarang sekali satu minggu berlalu tanpa berita satu bencana besar di media. Yang menyebabkan kematian dan kerusakan adalah satu bencana yang sering kali menghapus program-program pembangunan yang bertahun-tahun lamanya dan menjadikan mundurnya pembangunan di negara-negara dunia ketiga, yang hanya memboroskan sumber-sumber daya yang berharga. Untuk masa yang lama hubungan sebab dan akibat antara bencana dan pembangunan ekonomi dan sosial telah diabaikan. Para menteri Keuangan dan Perencanaan dan para perencana pembangunan sendiri tidak mempedulikan terhadap bencana-bencana. Hal paling baik, para perencana pembangunan berharap bahwa bencana tidak terjadi lagi, dan jika terjadi lagi, akan sangat efektif kalau hal itu ditangani pemulihannya oleh negaranegara donor dan organisasi-organisasi pemulihan. Program-program pembangunan tidak dinilai dalam konteks bencana, tidak dari pengaruh bencana pada program-program pembangunan atau dari titik apakah program-program pembangunan meningkatan kemungkinan terjadinya bencana atau meningkatkan pengaruh-pengaruh yang berpotensi merusak dari satu bencana. Bencana dilihat dalam konteks respon emergensi- tidak sebagai bagian dari program pembangunan jangka panjang. Ketika satu bencana benarbenar terjadi, respon ditujukan ke kebutuhan-kebutuhan emergensi dan pembersihan. Komunitas yang berada dibawah tekanan bencana dilihat tidak layak untuk melaksanakan pembangunan. Lingkungan paska bencana dipandang sebagai terlalu bergolak untuk mempromosikan perubahanperubahan institusi yang ditujukan pada peningkatan pembangunan jangka panjang. +BIDANG PEMBANGUNAN

++BIDANG POSITIFPembangunan bisa menyebabkan kerentanan Bencana dapat memundurkan pembangunan Pembangunan bisa mengurangi kerentanan Bencana dapat memberikan peluang pembangunan

-

+

-1

BIDANG BENCANA

-

+-

Sumber dari bab ini adalah Pembangunan dan Bencana, modul pelatihan UNDP/UNDRO yang disusun

oleh R.S. Stephenson dan Pengembangan dan Bencana: institusi study pembangunan yang disusun untuk UNDP oleh INTERTECT, Januari 1991.

Gambar 3.1 Gambar ini memetakan aspek-aspek pembangunan masyarakat dan kerentanan terhadap bencana. Gambar juga menunjukkan berbagai orientasi dengan orientasi mana anda bisa menganalisa pembangunan dan kerentanan bahaya. Bidang dibagi ke dalam aspek positif dan negatif dari bencana/ hubungan pembangunan dengan sumbu vertikal. Separuh bagian kanan menunjukkan sisi positif atau optimis tentang hubungan dan sisi kiri dari diagram berhubungan dengan aspekaspek negatif dari hubungan. Pernyataan pada setiap kuadran menyimpulkan konsep dasar yang diambil dari dua bidang yang saling melengkapi.

BIDANG NEGATIF

+-

25

Tinjauan Umum Manajemen Bencana Kumpulan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang tentang hubungan antara bencana dan pembangunan memberikan indikasi empat thema dasar. Thema-thema yang disajikan pada gambar sebelumnya bisa dikembangkan sebagai berikut : 1. Bencana menunda program pembangunan dengan menghancurkan b inisiatif pembangunan bertahun-tahun - Perbaikan infrastruktur misalnya transport dan sistim-sistim sarana yang hancur karena banjir. 2. Pembangunan kembali setelah satu bencana memberikan peluangpeluang yang signifikan untuk memulai program-program pembangunan. - Program perumahan mandiri untuk membangun kembali rumah yang rusak akibat gempa bumi mengajarkan ketrampilanketrampilan baru, memperkuat kebanggaan komunitas dan kepemimpinan dan mempertahankan dana pembangunan yang jika tidak begitu akan diekspor ke perusahaan-perusahaan konstruksi yang besar. 3. Program-program pembangunan dapat meningkatkan kerentanan satu daerah terhadap bencana. - Peningkatan besar dalam bidang pembangunan peternakan menyebabkan banyaknya lahan penggembalaan yang berpengaruh terhadap desertifikasi ( berubahnya hutan menjadi padang pasir ) dan meningkatkan kerentanan terhadap kelaparan. 4. Program-program pembangunan dapat dirancang untuk mengurangi kerentanan terhadap bencana dan konsekuensi-konsekuensi negatifnya. - Proyek-proyek perumahan yang dibangun dibawah undang-undang yang dirancang untuk bisa menahan angin kencang bisa menyebabkan kurangnya kerusakan selama badai tropis yang akan datang. Para pembuat keputusan yang mengabaikan hubungan antara bencana dan pembangunan melakukan perbuatan yang merugikan terhadap orangorang yang menaruh kepercayaan mereka kepada para pembuat keputusan. Secara meningkat, di seluruh dunia , Kementrian Perencanaan dan Keuangan yang berpikir maju dengan dukungan dari Perserikatan Bangsa Bangsa dan Organisasi Non Pemerintah sedang melakukan penilaian proyek-proyek pembangunan dalam konteks pengurangan bencana dan sedang merancang program-program pemulihan bencana dengan memperhatikan kebutuhankebutuhan pembangunan jangka panjang.

Terganggunya pembangunan karena bencanaBencana secara serius dapat mengganggu inisiatif-inisiatif pembangunan dalam beberapa cara, termasuk : Hilangnya sumber-sumber daya Gangguan terhadap program-program Pengaruh pada iklim investasi Pengaruh pada sektor non-formal Destabilisasi politik

26

1

BAGIAN

Hubungan Bencana dengan Pembangunan

BAB 3

Hilangnya sumber-sumber daya Sumber-sumber daya pembangunan hilang ketika satu bencana menghapus produk-produk investasi- hal itu juga memperpendek umur pembangunan investasi. Bencana mempengaruhi pembangunan lewat : Pengaruh pada inventaris dan cadangan modal Kerugian produksi dan penyediaan pelayanan yang disebabkan oleh kerusakan dan meningkatnya harga barang-barang dan jasa Pengaruh-pengaruh sekunder dari bencana mencakup inflasi, masalah neraca pembayaran , meningkatnya pengeluaran fiskal, menurunnya cadangan uang Kerugian-kerugian secara tidak langsung, sebagai contoh : pengaruh pada posisi hutang negara dapat terjadi ketika beban pelayanan hutang meningkat, negara memiliki sumber-sumber daya yang tersedia dalam jumlah yang lebih sedikit untuk diinvestasikan pada perusahaanperusahaan yang produktif. Akibat kerugian-kerugian dari sumber-sumber daya ini meliputi: hilangnya pertumbuhan ekonomi, penundaan program-program pembangunan, pembatalan-pembatalan program, dan tidak adanya insentif terhadap investasi baru Mungkin juga ada pergeseran dalam sumber-sumber daya manusia yang trampil terhadap aktivitas pemulihan yang jelas satu pengalihan dari kebutuhan jangka panjang ke kebutuhan jangka pendek Gangguan terhadap program Bencana menganggu program-program yang sedang berlangsung dan membelokan sumber-sumber daya dari penggunaan-penggunaan yang direncanakan sebelumnya. Pengaruh pada iklim investasi Bencana, khususnya pada saat hal itu telah terjadi secara berulang-ulang dalam satu periode waktu yang pendek, memiliki pengaruh negatif pada insentif untuk investasi lebih lanjut. Para investor membutuhkan iklim yang stabil dan kepastian untuk terdorong menginvestasikan uangnya. Bencana lebih lanjut menutupi gambar investasi ketika bencana tersebut menyebabkan hilangnya pekerjaan, dan oleh karena itu memberi tekanan pada tuntutan pasar, dan mengakibatkan stagnasi yang membatasi pertumbuhan secara keseluruhan. Pengaruh pada sektor informal Bencana mempunyai pengaruh-pengaruh negatif yang khusus pada sektor non-formal dimana perkiraan biaya-biaya dari bencana sering kali dianggap rendah. Bencana menekan ekonomi non-formal lewat biaya-biaya langsung dari hilangnya peralatan dan perumahan ( yang sering juga berfungsi sebagai tempat-tempat bisnis ). Biaya-biaya tidak langsung dari bencana termasuk hilangnya pekerjaan , dan hilangnya pendapatan. Kadang-kadang pemasukan barang-barang bantuan pemulihan menciptakan disinsentif kepada produsen.

27

Tinjauan Umum Manajemen Bencana Destabilisasi politik Tekanan pada satu negara yang disebabkan oleh bencana menyebabkan destabilisasi pemerintah. Hal ini bisa terjadi karena beberapa alasan. Sebagai contoh, pemerintah mungkin saja telah salah mengelola dana bantuan pemulihan bencana, yang menyebabkan ketidak puasan pada anggota masyarakat yang terkena bencana. Atau mereka yang selamat mungkin tidak bisa memenuhi harapannya, dengan berbagai alasan, kemudian menterjemahkan kedalam bentuk protes. Pemerintah dapat juga menjadi kambing hitam atas masalah-masalah di luar kontrolnya, lagi-lagi membawa ke kemungkinan kehancurannya . Sebenarnya, sangat umum terjadi suatu pemerintah bisa runtuh atau ditumbangkan dalam dua atau tiga tahun setelah bencana besar.

Q. Ingatlah kembali bencana yang paling akhir menimpa di mana A.1. Identifikasikan satu fasilitas yang kritis terhadap ekonomi setempat yang lumpuh pelayanannya. _________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________

Anda sudah terbiasa dengan bencana itu. Berdasarkan pengalaman tersebut, berilah tanggapan terhadap hal-hal berikut ini.

2. Berilah nama satu proyek pembangunan yang terganggu. ________________________________________________________________________ 3. Identifikasikan satu kasus dari satu investasi yang ditarik kembali atau dikurangi karena adanya bencana. ________________________________________________________________________ 4. Identifikasikan satu kasus dari pembangunan sektor non-formal yang dirugikan karena pemulihan bencana salah menempatkan kebutuhan untuk hal itu. ________________________________________________________________________ 5. Terangkan dan berilah contoh bagaimana pemerintah bisa dibuat tidak stabil oleh karena bencana. ________________________________________________________________________

Bagaimana pembangunan bisa menyebabkan bencanaAkibat-akibat sampingan dari upaya-upaya pembangunan yang bermaksud baik kadang-kadang mempunyai konsekuensi-konsekuensi yang hebat. Proyek-proyek pembangunan yang dilaksanakan tanpa mempertimbangkan bahaya-bahaya lingkungan yang ada bisa meningkatkan kerentanan terhadap bencana alam. Sebagai contoh, proyek-proyek yang dirancang untuk meningkatkan peluang pekerjaan, dan dengan demikian meningkatkan pendapatan, biasanya menarik tambahnya pertumbuhan penduduk. Orangorang yang berpenghasilan rendah mungkin harus mencari perumahan di daerah-daerah yang sebelunya dihindari, di lereng-lereng bukit atau di datarandataran. Biaya untuk bantuan pemulihan setelah adanya bencana tanah longsor atau banjir dapat melebihi keuntungan ekonomi yang dihasilkan karena tersedianya lebih banyak pekerjaan.Demikian juga halnya, proyek-proyek pembangunan bisa menyebabkan konsekuensi-konsekuensi politik yang negatif yang meningkatkan kerentanan terhadap konflik sipil.

28

1

BAGIAN

Hubungan Bencana dengan Pembangunan

BAB 3

Beberapa tipe proyek pembangunan mulai tanpa secara penuh menilai dampaknya terhadap lingkungan. Hal ini muncul bahkan didalam programprogram sebagai akibat dari satu bencana, seperti misalnya proyek-proyek rekonstruksi yang meningkatkan permintaan akan kayu untuk pembangunan rumah. Akibat dari penggundulan hutan kemudian dapat meningkatkan kerentanan terhadap longsornya tanah lumpur dan mungkin perubahanperubahan lingkungan untuk jangka panjang. Proyek-proyek pembangunan mungkin secara sadar memaksa mengambil satu pilihan antara mengurangi kerentanan terhadap bahaya atau kerentanan terhadap ekonomi. Rancangan satu proyek mungkin membutuhkan pertukaran antara dua pilihan dan memaksa satu keputusan antara dua pilihan tersebut.

. Dapatkah Anda menggambarkan bagaimana pembangunan dapat memberikan andil terhadap kerentanan berdasarkan pada contohcontoh konsekuensi-konsekuensi negatif berikut ?

Q

A.

Erosi dataran tinggi _______________________________________________________ _________________________________________________________ Penggundulan hutan __________________________________________________________ ________________________________________________________ Hilangnya keaneka ragaman hayati _______________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ Kurangnya menejemen tanah dan daratan _______________________________________________________ _______________________________________________________ Polusi air dan udara _______________________________________________________ _______________________________________________________ Sanitasi perkotaan dan pembuangan sampah yang tidak memadai _______________________________________________________ _______________________________________________________ Pembangunan daerah pantai dan laut _______________________________________________________ _______________________________________________________

Peluang-peluang pembangunan yang ditimbulkan oleh bencanaMeskipun tingkat kesadaran terhadap bencana semakin meningkat dalam masyarakat internasional, dan pengakuan akan pentingnya rencana-rencana pembangunan yang masuk akal untuk aktivitas-aktivitas pemulihan, hal ini sering memerlukan segera satu kejadian yang merusak dalam skala besar untuk menstimulir pemerintah agar memikirkan mengenai satu pendekatan pembangunan. Dengan demikian, satu bencana dapat berfungsi sebagai satu katalisator guna memperkenalkan aktivitas-aktivitas pengurangan. Hanya sedikit pekerja pembangunan menyadari peluang-peluang bahwa bencana dapat menyediakan lapangan pembangunan. Bencana sering kali menciptakan atmosfir politik dan ekonomi dimana perubahan-perubahan

Lihat tabel pada halaman berikut untuk contohcontoh dari jawabanjawaban terhadap pertanyaan-pertayaan ini.

29

Tinjauan Umum Manajemen Bencana besar dapat dibuat lebih cepat dibandingkan dengan pada saat berada dibawah kondisi-kondisi yang normal. Sebagai contoh, setelah terjadinya bencana, bisa saja tersedia peluang-peluang besar untuk melaksanakan program-program reformasi tanah, untuk memperbaikki cadangan perumahan secara keseluruhan, untuk menciptakan pekerjaan-pekerjaan dan ketrampilanketrampilan pekerjaan baru, dan untuk mengembangkan dan memajukan dasar ekonomi dari peluang-peluang komunitas yang pada saat tidak terjadi bencana hal ini tidak mungkin. Kemauan bersama untuk bertindak adalah merupakan satu keuntungan yang tidak seharusnya disia-siakan. Bencana juga dapat menyoroti daerah-daerah beresiko tinggi dimana tindakan harus diambil sebelum bencana yang lain menghantam. Realisasi dari kerentanan dapat memotivasi para pembuat kebijakan dan publik untuk berpartisipasi didalam aktivitas-aktivitas mitigasi. Bencana juga dapat berfungsi untuk menyoroti fakta bahwa negara secara serius masih belum berkembang. Dengan demikian, bencana dapat membawa masuk pendanaan dan perhatian dari masyarakat donor untuk menerapkan kebutuhan pembangunan jangka panjang. ( Henderson, 1990 )SektorIndustri

Gambar 3.1 Contoh pembangunan yang menyebabkan bencana atau meningkatkan kerentanan Dari Bencana dan Pembangunan: Study dalam Pembangunan Institusi, Intertect, Januari,1991

Aktivitas pembangunanBangunan pabrik kimia yang menyediakan pekerjaan

HasilKematian akibat ketidak hatihatian terhadap pembuangan bahan kimia, meningkatnya, masalah kesehatan, kecelakaan karena sampah beracun atau sampah berbahaya Ekspansi yang tidak terkendali dari spesies baru ke dalam lingkungan, menyebabkan gagal panen Banjir dimana kanal berhadapan dengan arus air alam Cadangan air minum yang terkontaminasi Pemindahan, pemasaman Desertifikasi karena pengelompokan penduduk disekitar sumur Tanah longsor, penggundulan hutan Kematian/luka karena runtuhnya bangunan Kelaparan karena kurangnya organisasi pemerintah lokal Terbukanya populasi yang banyak terhadap resiko kematian luka/kerugian dari gelombang angin topan, angin kencang, tsunami, tanah longsor.

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

Pengenalan spesies baru untuk mengontrol hama

Skema irigasi Meningkatkan penggunaan pestisida atau pupuk untuk menambah hasil tanaman Sumber daya Alam Konstruksi bendungan listrik tenaga air Penggalian sumur-sumur di daerah marginal Transportasi Komunikasi Pendidikan Pembangunan jalan di hutan tadah hujan Pembangunan sekolahan pada garis patahan gempa Isu-isu pembangunan, kebijakan dan perencanaan Sentralisasi proses perencanaan Pemusatan fasilitas turis pada garis pantai yang rentan, bukit yang labil

30

1

BAGIAN

Bahaya Alam

BAB 4

BAB 4

Bahaya alamPada bab-bab sebelumnya, diskusi mengenai bencana dan emergensi akibat dari bahaya ciptaan manusia dan ciptaan alam telah dikembangkan dalam istilah-istilah yang umum. Bagaimanapun juga, setiap bahaya mempunyai karakteristiknya sendiri-sendiri. Untuk memahami siknifikasi dan implikasi dari satu tipe khusus bencana, kita harus memiliki satu pemahaman dasar tentang alam, sebab dan akibatnya dari setiap tipe bahaya. Daftar dari tipe-tipe bahaya sangatlah panjang. Banyak bahaya yang jarang muncul atau mempengaruhi hanya populasi yang sangat sedikit saja. Bahaya-bahaya yang lain, seperti badai salju yang dahsyat, sering kali terjadi di daerah-daerah yang memang sudah siap untuk menghadapi bahaya-bahaya itu dan bahaya-bahaya tersebut jarang menjadi bencana.Akan tetapi, dari perspektif korban bencana, hal ini secara khusus tidaklah bermanfaat untuk membedakan antara bencana kecil dan bencana besar. Sebagian bencana sekarang ini hanya menjadi perhatian kecil saja bagi komunitas internasional. Hal ini mencakup salju longsor, kabut, cuaca dingin, hujan es, petir, badai salju, dan tornado. Perhatian internasional menjadi berkurang terhadap bahaya-bahaya ini karena dampak dari bahaya-bahaya tersebut hanya relatif mempengaruhi sedikit orang dan negara-negara di mana bahaya-bahaya tersebut biasanya muncul, mempunyai sumber-sumber daya dan sistim-sistim yang memadai untuk merespon tanpa bantuan dari luar. Ada beberapa tipe bahaya yang mendapatkan perhatian yang luas. Bahaya-bahaya tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut : Serangan bahaya yang mendadak ( bahaya iklim dan geologis ) gempa bumi, tsunami, banjir, badai tropis, letusan gunung berapi, tanah longsor. Serangan bahaya yang perlahan-lahan ( bahaya lingkungan ) kekeringan, kelaparan, degradasi lingkungan, desertifikasi, penggundulan hutan, serbuan hama. Teknologi/industri kegagalan sistim/kecelakaan, tumpahan bahan kimia, letusan, kebakaran Perang dan kerusuhan sipil agresi bersenjata, pemberontakan, terorisme, dan tindakan-tindakan lain yang mengakibatkan berpindahnya orang-orang atau mengungsi Epidemi air dan/ makanan yang mengandung penyakit, penyakit yang menular dari satu orang ke orang lain ( lewat kontak dan pernapasan ), penyakit yang mengandung virus dan komplikasi-komplikasi dari luka Tipe-tipe bahaya ini disoroti dalam materi pelatihan ini. Komunitas internasional menaruh minat terhadap bahaya-bahaya tersebut karena hal itu sering mempengaruhi populasi yang besar dan kebutuhan akan bantuan dari luar sangatlah jelas. Banyak bencana secara sendirinya merupakan kejadian-kejadian internasional dan mempunyai dampak terhadap seluruh daerah.

31

Tinjauan Umum Manajemen Bencana Diskripsi singkat dari setiap tipe bahaya tersebut tersaji di bawah ini. Akan menjadi tanggung jawab Anda untuk menentukan bahaya mana yang menjadi perhatian negara Anda dan kemudian menentukan untu membaca meteri mengenai bahaya-bahaya itu.

dampak kedahsyatannya.

Q. Bahaya mana yang menjadi perhatian negara Anda ? A. Buatlah daftar bahaya-bahaya yang paling penting sesuai dengan tingkat1.________________________________________________________ 2.______________________________________________________ 3.______________________________________________________ 4.______________________________________________________ Sekarang pelajarilah lebih banyak tentang masing-masing bencana pada meteri berikut ini. Bahaya Geologi Gempa bumi Tsunami Letusan gunung berapi Tanah longsor Bahaya Iklim Badai tropis Banjir Kekeringan Bahaya Lingkungan Polusi lingkungan Penggundulan hutan Desertifikasi Penyerbuan hama Epidemi Kecelakaan Industri

Karakteristik bahaya dan bencana khusus1Bagian ini memberikan satu indikasi dari karakteristik umum dari masingmasing tipe bahaya dan bermacam-macam tindakan menghadapi bencana yang mungkin diperlukan. Anda harus mencatat bahwa bencana mempunyai jaminan atau pengaruh-pengaruh tidak langsung yang bisa menahan bahkan setelah tipe bencana khusus secara langsung ditangani. Masalah pemindahan manusia setelah serangan bencana yang mendadak, seperti misalnya badai, mungkin berlanjut dengan baik setelah mendapatkan pertolongan segera, program-program pemulihan dan bahkan rehabilitasi yang sudah dilakukan. Dampak tambahan dapat merubah serangan bencana yang kelihatannya mendadak menjadi situasi emergensi yang berkesinambungan.Materi dalam pencegahan bahaya dan populasinya dikutip dari Manual Manajemen Bencana UNDP/UNDRO.1

32

1

BAGIAN

Bahaya Alam

BAB 4

Isu lebih lanjut yang harus diingat adalah mengenai konsekuensi dari satu serangan bencana yang mendadak ketika bantuan pertolongan terhalangi oleh karena adanya konflik sipil yang menyebabkan akses menjadi tidak mungkin. Dengan kata lain, terdapat banyak pertentangan. Meskipun demikian, karakteristik dasar dari tipe-tipe bencana khusus dan emergensi dan tindakan-tindakan respon yang memadai dapat disusun sebagai berikut:

n Phenomena sebab-akibat n Karakteristik umum n Bisa diramalkan n Faktor penyumbang kerentanan

n Pengaruh-pengaruh khusus n Tindakan pengurangan resiko n Tindakan kesiapan khusus n Kebutuhan pasca bencanayang khusus yang mungkin

Tipe-tipe yang berbeda dari bencana mempunyai pengaruh-pengaruh karakteristik sementara mempertahankan aspek-aspek yang unik. Tindakan tindakan kesiapan dan pengurangan resiko, dan respon pasca bencana dan emergensi semua dapat difasilitasi oleh aturan main seperti yang diterangkan secara singkat di bagian ini- akan tetapi harus juga disesuaikan dengan kekhususan dari kondisi-kondisi setempat. Ingat : (a.) dimana tipe-tipe bencana yang berbeda muncul secara gabungancontoh : banjir yang menyertai badai tropis- pengaruh gabungannya harus dipertimbangkan; dan dimana satu bencana menyebabkan bencana lain ( sebagai contoh kelaparan yang menyebabkan perselisihan sipil ) pengaruh gabungannya harus diantisipasi. (b) Kedahsyatan dari dampak aktualnya pada masyarakat tergantung pada faktor-faktor organisasi dan manusia dan juga faktor-faktor topografis dan alam. Legenda

o o o

Letusan gunung berapi

o o

Daerah daratan yang terpengaruh oleh badai tropis Desertifikasi aktif atau non aktif

Garis pantai yang terbuka terhadap gelombang tsunami Jalur seismik

Gambar 4.1 Peta dunia dari bahaya yang sudah dipilihkan

33

Tinjauan Umum Manajemen Bencana

Gempa bumi______________________________________________________________________________________ Fenomena Sebab-akibat Penurunan batu kerak bumi di sepanjang daerah patahan dan memantul kembali kedalam jajaran baru _______________________________________________________________________________________ Pengaruh dan karakteristik Bergetarnya bumi yang disebabkan oleh gelombang pada bagian umum atas dan bagian bawah permukaan bumi yang menyebabkan Keretakan permukaan Goncangan Tsunami Gempa bumi, vibrasi Pencairan Tanah longsor ________________________________________________________________________________________ Bisa diramalkan Kemungkinan kemunculannya dapat ditentukan tetapi waktu yang tepat tidak dapat dipastikan. Peramalan didasarkan pada monitoring aktivitas seismik, pengaruh historis, dan observasi. ________________________________________________________________________________________ Faktor-faktor yang memberi Lokasi hunian di daerah seismik. andil terhadap kerentanan Bangunan-bangunan yang tidak tahan terhadap gerakan tanah. Kumpulan bangunan yang padat dengan tingkat hunian yang tinggi. Kurangnya akses terhadap informasi tentang resiko gempa ________________________________________________________________________________________ Pengaruh-pengaruh khusus Kerusakan fisik kerusakan atau hilangnya yang merugikan bangunan atau infrastruktur. Kebakaran, jebolnya bendungan, tanah longsor kemungkinan terjadi banjir. Korban Sering kali banyak, khususnya di dekat pusat gempa atau pada daerah-daerah yang berpenduduk tinggi atau dimana bangunanbangunan tidak tahan terhadap gempa. Kesehatan umum Luka karena retak tulang merupakan masalah yang menyebar secara luas. Ancaman kedua karena banjir, cadangan air yang terkontaminasi, rusaknya kondisi kondisi sanitasi Cadangan air Kemungkinan munculnya masalah serius yang disebabkan karena rusaknya sistim-sistim air, polusi dari sumber mata air yang terbuka dan perubahan skema air. ________________________________________________________________________________________ Kemungkinan tindakan Pemetaan bahaya pengurangan resiko Pelatihan dan program kesadaran umum Penilaian dan pengurangan kerentanan struktural Kontrol penggunaan lahan atau zonasi, peraturan Pembangunan dan Asuransi _______________________________________________________________________________________ Tindakan-tindakan Peringatan akan gempa dan program-program kesiapan khusus ________________________________________________________________________________________ Kebutuhan umum pasca Mencari dan menyelamatkan (SAR) bencana Bantuan medis emergensi Kebutuhan-kebutuhan kerusakan dan survey penilaian Bantuan pemulihan Reparasi dan rekonstruksi Pemulihan ekonomi

34

1

BAGIAN

Bahaya Alam

BAB 4

____________________________________________________________________________________ Alat-alat penilaian dampak Skala gempa ( Mercalli yang dimodifikasi, MSK), formulir kegunaan dan kerusakan.

Tsunami_____________________________________________________________________________ Fenomena sebab akibat Gerakan patahan di dasar laut, yang disertai dengan gempa Tanah longsor yang muncul di bawah atau di atas laut, kemudian masuk kedalam air. Aktivitas volkanis baik yang berada di pantai atau di dekat pantai _____________________________________________________________________________________________ Karakteristik umum Gelombang tsunami jarang sekali kelihatan di air yang dalam dan banyak yang berukuran sampai 160 km di antara puncak gelombang Banyak gelombang tsunami terdiri dari 10 atau lebih puncak gelombang bergerak pada kecepatan 800 km per jam dalam perairan dalam dari lautan, berkurang kecepatannya ketika gelombang mendekati pantai Banyak gelombang tsunami menghantam pantai dalam bentuk gelombang yang pecah atau mungkin membanjiri daratan Pengaruh banjir tergantung pada bentuk garis pantai dan air pasang ____________________________________________________________________________________ Bisa diramalkan Sistim Peringatan Tsunami di Pacifik memonitor aktivitas seismik dan menyatakan peringatan dan pengawasan. Ombak yang digerakkan oleh gempa lokal bisa menghantam pantai terdekat dalam hitungan menit sehingga tidak memungkinkan untuk memberi peringatan. ____________________________________________________________________________________ Faktor-faktor yang memberikan Lokasi hunian pada daerah pantai yang rendah andil terhadap kerentanan Kurangnya bangunan yang tahan terhadap tsunami Kurangnya sistim peringatan yang tepat dan rencana evakuasi Ketidak sadaran umum akan kekuatan tsunami yang bisa merusak ____________________________________________________________________________________ Pengaruh-pengaruh umum Kerusakan fisik Kekuatan air bisa yang merugikan meruntuhkan segala sesuatu yang berada pada jalurnya tetapi sebagian besar kerusakan terhadap bangunan dan infrastruktur akibat dari banjir. Berbaliknya gelombang dari pantai menghilangkan sedimen dan dapat meruntuhkan pelabuhan dan bangunan dan menyebabkan kapal saling bertabrakkan Korban dan kesehatan umum Kematian muncul terutama karena hanyut dan luka-luka karena benturan dengan puing-puing. Cadangan air Kontaminasi karena garam dan puing-puing atau sampah bisa membuat air bersih yang dapat diminum tidak tersedia Tanaman pangan dan cadangan pangan Panen, cadangan pangan, alat-alat pertanian dan ternak mungkin hilang. Lahan bisa menjadi tidak subur karena masuknya air garam

35

Tinjauan Umum Manajemen Bencana

___________________________________________________________________________________ Tindakan-tindakan Perlindungan bangunan sepanjang pantai, rumah-rumah yang berada pengurangan resiko dalam jangkauan. Membangun penghalang seperti bendungan pemecah gelombang ____________________________________________________________________________________ Tindakan-tindakan Pemetaan bahaya, perencanaan rute evakuasi kesiapan khusus Mendirikan sistim peringatan Pendidikan komunitas ____________________________________________________________________________________ Kebutuhan pasca Peringatan dan evakuasi; SAR; bantuan medis; bencana khusus melakukan penilaian bencana, menyediakan makanan, air dan tempat berlindung ____________________________________________________________________________________ Alat-alat penilaian dampak Survey udara daerah pantai, survey kerusakan, evaluasi sistim peringatan dan rencana evakuasi

____________________________________________________________________________________ Fenomena sebab-akibat Magma yang didorong keluar lewat lubang volkanis oleh tekanan dan busa dari gas-gas yang larut. ____________________________________________________________________________________ Karakteristik umum Tipe gunungnya kerucut, gunung pelindung, gabungan Gunung dan kubah lava. Magma yang mengalir keluar pada permukaan adalah lava dan semua partikel yang padat yang dikeluarkan adalah tephra. Kerusakan sebagai akibat dari jenis material yang dikeluarkan seperti misalnya abu, aliran abu panas ( ledakan gas yang mengandung abu dan bagian-bagian kecil ), lumpur, puing, dan aliran lava. ____________________________________________________________________________________ Bisa diramalkan Studi sejarah geologis mengenai gunung berapi terutama sekali yang terletak pada jalur vulkanis yang dapat didefinisikan dengan jelas, seiring dengan aktivitas seismik dan observasi-observasi yang lain, bisa mengindikasikan satu gunung berapi yang akan muncul. Tidak ada indikator yang dapat dipertanggung jawabkan yang telah ditemukan dan tanda-tanda awal tidak selalu muncul. ________________________________________________________________________________________ Faktor-faktor yang Tempat hunian yang berada di lereng gunung memberikan kontribusi Tempat hunian pada jalur lumpur atau jalur lava terhadap kerentanan Bangunan dengan rancangan atap yang tidak tahan terhadap akumulasi abu Adanya meterial yang dapat terbakar Tidak adanya rencana evakuasi atau sistim peringatan

Gunung Berapi

36

1

BAGIAN

Bahaya Alam

BAB 4

________________________________________________________________________________________ Pengaruh-pengaruh Korban dan kesehatan Kematian yang disebabkan oleh khusus yang merugikan aliran abu panas, aliran lumpur dan kemungkinan aliran lava dan gas-gas beracun. Luka-luka yang disebabkan oleh batu-batu yang berjatuhan, terbakar; kesulitan bernafas karena gas dan abu. Hunian,infrastruktur dan pertanian-Kerusakan total atas segala sesuatu yang berada pada jalur abu panas, lumpur atau aliran lava; runtuhnya bangunan karena beban lumpur basah,banjir, tertutupnya jalan atau sistim komunikasi. Tanaman pangan dan cadangan makanan-Rusaknya tanaman pangan yang berada pada jalur aliran, abu bisa mematahkan cabangcabang pohon,ternak mungkin menghirup gas beracun atau abu; tanah penggembalaan bisa terkontaminasi. ________________________________________________________________________________________ Tindakan Perencanaan penggunaan lahan untuk tempat tinggal disepengurangan resiko kitar gunung berapi yang memungkinkan Tindakan-tindakan perlindungan struktural ________________________________________________________________________________________ Tindakan-tindakan Rencana-rencana emergensi volkanis nasional kesiapan khusus Pengawasan gunung dan sistim peringatan Pelatihan pegawai pemerintah dan partisipasi komunitas dalam SAR, pemadaman api ________________________________________________________________________________________ Kebutuhan-kebutuhan umum Peringatan dan evakuasi; bantuan medis; SAR; pemberian pasca bencana makanan, air dan tempat perlindungan; relokasi korban; menyediakan bantuan finansial ________________________________________________________________________________________ Alat-alat penilaian Survey udara dan daratan untuk menilai kerusakan; evaluasi dampak rencana evakuasi dan respon emergensi

________________________________________________________________________________________ Fenomena sebab-akibat Meluncurnya tanah pada lereng dan bebatuan sebagai akibat getaran-getaran yang terjadi secara alami, perubahan-perubahan secara langsung kandungan air, hilangnya dukungan yang berdekatan, pengisian beban, pelapukan, atau manipulasi manusia terhadap jalurjalur air dan komposisi lereng. ________________________________________________________________________________________ Karakteristik umum Tanah longsor berbeda-beda dalam tipe gerakannya ( jatuh meluncur, tumbang, menyebar kesamping, mengalir ), dan mungkin pengaruhpengaruh sekundernya adalah badai yang kencang, gempa bumi, dan letusan gunung berapi. Tanah longsor lebih menyebar dibandingkan dengan kejadian geologi lain.

Tanah Longsor

37

Tinjauan Umum Manajemen Bencana

________________________________________________________________________________________ Bisa diramalkan Frekuensi kemunculannya, tingkat dan konsekuensi dari tanah longsor bisa diperkirakan dan daerah-daerah yang berresiko tinggi ditetapkan dengan penggunaan informasi pada area geologi, geomorphologi, hydrologi & klimatologi dan vegetasi. ________________________________________________________________________________________ Faktor-faktor yang Tempat tinggal yang dibangun pada lereng yang terjal, tanah memberikan kontribusi yang lembek, puncak batu karang. terhadap kerentanan Tempat hunian yang dibangun pada dasar lereng yang terjal, pada mulut-mulut sungai dari lembah-lembah gunung Jalan-jalan, jalur-jalur komunikasi di daerah-daerah pegunungan Bangunan dengan pondasi yang lemah Jalur-jalur pipa yang ditanam, pipa-pipa yang mudah patah Kurangnya pemahaman akan bahaya tanah longsor ________________________________________________________________________________________ Pengaruh-pengaruh umum Kerusakan fisik Segala sesuatu yang berada di atas atau yang merugikan pada jalur tanah longsor akan menderita kerusakan. Puing-puing bisa menutup jalan-jalan, jalur-jalur komunikasi atau jalan-jalan air. Pengaruh-pengaruh tidak langsung bisa mencakup kerugian produktivitas pertanian atau lahan-lahan hutan, banjir, berkurangnya nilai-nilai properti. Korban Kematian terjadi karena runtuhnya lereng. Luncuran puing-puing yang hebat atau aliran lumpur telah membunuh beriburibu orang. ________________________________________________________________________________________ Tindakan pengurangan Pemetaan bahaya resiko yang memungkinkan Legislasi dan peraturan penggunaan tanah Asuransi ________________________________________________________________________________________ Tindakan kesiapan Pendidikan komunitas khusus Monitoring, sistim peringatan dan sistim evakuasi ________________________________________________________________________________________ Kebutuhan khusus SAR ( penggunaan peralatan untuk memindahkan tanah ) pasca bencana bantuan medis; emergensi tempat berlindung bagi yang tidak memiliki tempat tinggal ________________________________________________________________________________________ Alat-alat penilaian Formulir-formulir pengkajian kerusakan dampak

________________________________________________________________________________________ Fenomena sebab-akibat Campuran panas dan, kelembaban membentuk pusat tekanan yg rendah di atas lautan pada garis lintang tropis di mana temperatur air lebih dari 26 derajat selsius Arus angin berputar dan berkumpul di sekitar tekanan rendah yang dalam, melampaui akselerasi menuju pusat dan bergerak sepanjang jalur yang didorong oleh angin yang berhembus kearah khatulistiwa. Depresi menjadi badai tropis ketika angin mencapai kecepatan tinggi atau 117 km per jam.

Badai Tropis

38

1

BAGIAN

Bahaya Alam

BAB 4

________________________________________________________________________________________ Karakteristik umum Ketika siklon menghantam daratan, angin kencang, curah hujan yang berbeda dari biasanya dan gelombang badai menyebabkan kerusakan dengan banjir sekunder dan tanah longsor. ________________________________________________________________________________________ Bisa diramalkan Siklon tropis dapat dilacak dari perkembangannya akan tetapi peramalan pendaratannya yang akurat biasanya hanya mungkin dilakukan beberapa jam sebelumnya karena perubahan-perubahan dapat muncul dalam perjalanannya yang tidak dapat ditebak.. ________________________________________________________________________________________ Faktor-faktor yang Tempat hunian yang dibangun di daerah-daerah pantai yang memberikan andil rendah ( dampak langsung ) terhadap kerentanan Tempat hunian yang berada di daerah yang berdekatan ( hujan lebat, banjir ) Komunikasi yang jelek atau sistim-sistim peringatan Bangunan-bangunan ringan, konstruksi tua, bangunan berkualitas jelek Elemen-elemen infrastruktur, kapal-kapal nelayan dan industri-industri kelautan ________________________________________________________________________________________ Pengaruh-pengaruh Kerusakan fisik Hilangnya bangunan dan dirusak oleh kekhusus yang merugikan kuatan yang cepat, banjir, gelombang badai dan tanah longsor. Korban dan kesehatan umum Bisa disebabkan oleh puing-puing yang berterbangan, atau banjir. Kontaminasi cadangan air bisa mengakibatkan wabah virus dan malaria. Cadangan air Air tanah terkontaminasi oleh air banjir. Tanaman pangan dan cadangan pangan Angin kencang dan hujan dapat merusak tanaman yang belum dipanen, perkebunan dan stok pangan. Komunikasi dan logistik Gangguan yang hebat mungkin terjadi ketika angin merusak jalur telepon, antena dan piringan satelit. Transportasi bisa terputus. ________________________________________________________________________________________ Tindakan pengurangan Penilaian resiko dan pemetaan bahaya resiko yang memungkinkan Kontrol penggunaan tanah dan manajemen dataran rendah Pengurangan kerentanan bangunan Perbaikan pada penutup vegetasi ________________________________________________________________________________________ Tindakan kesiapan Sistim peringatan publik khusus Rencana evakuasi Pelatihan dan partisipasi masyarakat ________________________________________________________________________________________ Kebutuhan umum Evakuasi dan emergensi tempat untuk berlindung; SAR; bantuan pasca bencana medis; purifikasi air; penetapan kembali logistik dan jaringan komunikasi; penilaian bencana; penyediaan bibit untuk ditanam. ________________________________________________________________________________________ Alat-alat penilaian Formulir penilaian kerusakan, survey udara dampak

39

Tinjauan Umum Manajemen Bencana Banjir ________________________________________________________________________________________ Fenomena sebab-akibat Banjir bandang yang terjadi secara alami, banjir sungai dan banjir pantai dari curah hujan yang tinggi atau banjir yang terkait dengan pola-pola cuaca musiman Manipulasi manusia terhadap batas air, kolam-kolam drainase dan tanah dataran ________________________________________________________________________________________ Karakteristik umum Banjir bandang peluncuran air bagian atas yang cepat, gagalnya bendungan, pecahnya hambatan es Banjir sungai Penguatan yang lamb