peran kepala desa dalam pelaksanaan …repository.umrah.ac.id/589/1/jurnal pdf dendi.pdf ·...
TRANSCRIPT
1
PERAN KEPALA DESA DALAM PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN DESA PESISIR
(Studi Kasus Pembangunan Pelantar di Desa Mantang Lama
Kecamatan Mantang Kabupaten Bintan 2015)
NASKAH PUBLIKASI
OLEH
DENDI HARYADI
NIM : 110565201080
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MARITIM
RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG
2018
1
PERAN KEPALA DESA DALAM PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN DESA PESISIR
(Studi Kasus Pembangunan Pelantar di Desa Mantang Lama
Kecamatan Mantang Kabupaten Bintan 2015)
DENDI HARYADI
Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Maritim Raja Ali Haji
Abstrak
Era reformasi telah berlangsung dan mengeluarkan produk penting berupa
otonomi daerah yang sebenarnya merupakan perwujudan dari demokrasi
sebagaimana yang diamanatkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Otonomi Daerah
dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan keadilan dan kesejahteraan bagi
seluruh rakyat Indonesia yang beraneka ragam. Pemerintahan desa sebagai parlemen
desa ini mempunyai arti penting. Bahwa dengan adanya kepala desa, berarti mulai
diakui perlunya suatu pemisahan antara fungsi legislatif dan fungsi eksekutif, hal
mana yang pada masa orde baru, kedua fungsi tersebut disatukan Selain itu dengan
keberadaan kepala desa berarti tersedia saluran bagi rakyat untuk mengaktualisasikan
pikiran, aspirasi, dan kepentingannya untuk dapat diperjuangkan oleh wakil rakyat,
berarti pula suara rakyat mendapat tempat. Keberadaan pemerintahan desa dengan
demikian menjadi instrument positif untuk mendorong demokrasi.
Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif kualitatif
yaitu suatu tipe penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai data yang ada di lapangan tentang “peran
kepala desa dalam pelaksanaan pembangunan” (studi kasus pembangunan pelantar
didesa mantang lama kecamatan mantang kabupaten bintan). Tujuan penlitian yaitu
mengetahui peran Kepala Desa dalam pelaksanaan pembangunan di Desa mantang
lama penulis dapat mengambil kesimpulan Peran Kepala Desa dalam pelaksanaan
Pembangunan di Desa Mantang Lama sudah berjalan cukup baik dan faktor
penghambat kurangnya keaktifan masyrakat dalam pelaksanaan pembangunan desa.
Demi kesempurnaan penulisan skripsi ini, penulis mengharapkan saran dan
masukan dari pembimbing dan penguji agar penulisan skripsi ini lebih baik lagi. Atas
saran dan masukannya penulis ucapkan terima kasih.
Kata kunci : Peran, Kepala Desa, Pelaksanaan Pembangunan.
2
Abstract
The reform era has taken place and issued an important product of regional
autonomy which is actually a manifestation of democracy as mandated by all levels of
society. Regional Autonomy is implemented with the aim of improving justice and
prosperity for all diverse Indonesian people. The village administration as the village
parliament is important. Whereas with the head of the village, the recognition of the
need for a separation between the legislative function and the executive function,
which in the New Order era, the two functions are unified. In addition, the presence of
the village head means a channel for the people to actualize their thoughts,
aspirations and interests to be fought for by the people's representatives, also means
the voice of the people gets a place. The existence of village government is thus a
positive instrument for promoting democracy.
The type of research used is a descriptive qualitative research type that is a
type of research that aims to provide a systematic, factual and accurate description of
the existing data in the field about "the role of village head in the implementation of
development" (case study of abandoned development in the village of mantang old
district districts mantang bintan). The purpose of research is to know the role of
Village Head in the implementation of development in the village of mantang long
writers can take conclusions The role of Village Head in the implementation of
Development in Desa Mantang Lama has been running well and the factors inhibit
the lack of community activeness in the implementation of village development.
For the sake of the perfection of writing this essay, the authors expect advice
and input from mentors and testers for writing this thesis better. On the advice and
input authors thank you.
Keywords: Role, Village Head, Implementation of Development.
3
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Era reformasi telah berlangsung dan mengeluarkan produk penting berupa
otonomi daerah yang sebenarnya merupakan perwujudan dari demokrasi
sebagaimana yang diamanatkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Otonomi Daerah
dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan keadilan dan kesejahteraan bagi
seluruh rakyat Indonesia yang beraneka ragam. Tujuan otonomi daerah yang lain
yaitu sebagai proses pemberdayaan kepada daerah dengan peningkatan partisipasi
masyarakat dalam proses pembuatan keputusan maupun implementasinya,
memberikan pendidikan politik bagi masyarakat akan pentingnya keterlibatan
mereka dalam pemerintahan daerah, memberikan kesempatan bagi masyarakat
untuk memilih pemimpin secara demokratis, dan membangun kepercayaan antara
masyarakat dengan pemerintah.
Sebagaimana diketahui bahwa pada umumnya penyelenggaraan
pembangunan desa merupakan manifestasi sistem demokrasi di tingkat desa
sehingga proses penyelenggaraannya dilaksanakan atas dasar prinsip “dari, oleh,
dan untuk rakyat”. Hal ini dapat dilihat pada proses pemilihan kepala desa, proses
pengangkatan perangkat desa, pembentukan Lembaga Musyawarah Desa (LMD)
dan Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD). Oleh karena itu sendi-sendi
yang mencerminkan dan mengarah pada terwujudnya demokrasi dalam proses
kiranya di kembangkan dan ditegakkan. Dengan tersedianya wahana representatif
tersebut, diharapkan masyarakat desa mampu menyalurkan aspirasi masyarakat ke
arah yang lebih tinggi merupakan suatu keharusan untuk segera dikembangkan.Di
kembangkannya Badan Pemusyawaratan Desa sebagai pengganti LMD dan
4
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) sebagai pengganti Lembaga
Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD), merupakan salah satu alternatif yang
ditempuh.
Dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan
Daerah, bahwa penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan untuk
mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan
pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya
saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, dan
kekhasan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selanjutnya Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang desa, Desa dalam
susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan perlu
diatur tersendiri dengan undang-undang. Pemaknaan dari dua undang-undang ini
secara langsung memberikan peluang bagi hadirnya otonomi desa.
Setidaknya ada beberapa fakta yang harus diutamakan, yaitu pertama,
keberadaan masyarakat desa pesisir sebagai bagian dari komunitas masyarakat
desa. Kedua, pengelolaan sumber daya pesisir yang dilakukan secara terpadu
dalam hierarki tata kelola pemerintahan. Ketiga, sumber daya yang dikelola harus
mampu memberikan manfaat ekonomi, ekologi, dan sosial kepada masyarakat
pesisir.
Pengertian wilayah pesisir didefinisikan sebagai wilayah peralihan
(pertemuan) antara ekosistem darat dan laut. Desa pesisir secara geografis
menempati kawasan pada batas wilayah laut sampai 12 mil dengan batas darat
mencakup kecamatan pesisir dan pulau-pulau kecil.Namun, dalam konteks UU
Desa, yang dimaksud desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
5
masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul, adat-istiadat, dan sosial budaya
setempat dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam konteks ini jelas sekali terdapat dua cara pandang otonomi yang
berbeda. Rezim UU Pesisir dan laut otonomi desa masih di bawah kontrol
kabupaten, sedangkan rezim UU Desa otonomi ada di desa sendiri, hanya ada
hubungan koordinasi dengan kabupaten/kota dalam hal pembiayaan pembangunan
desa.Kepala desa memiliki kewenangan mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat yang dilimpahkan oleh pemerintahan kabupaten/kota. Jadi, sangat jelas
bahwa hak pemberian izin sudah berada di level desa.
Pembangunan desa adalah seluruh kegiatan pembangunan yang berlangsung
di desa dan meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat.Maka pemerintahan desa
perlu ditingkatkan kemampuannya agar lebih mampu dalam menggerakkan
masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan dan keberhasilan
penyelenggaraan urusan pemerintah dan pembangunan di desa sangat ditentukan
oleh terwujudnya pemerintahan desa yang berdaya guna dan berhasil guna. Oleh
karena itu semakin disadari bahwa dalam proses penyusunan perencanaan
pembangunan desa keterlibatan masyarakat secara langsung pada setiap tahapan
pembangunan di desa mulai dari proses penyusunan rencana, pelaksanaan dan
tindak lanjut pembangunan, merupakan salah satu kunci keberhasilan
pembangunan itu sendiri.
Peran aktif dan keterlibatan semua pelaku pembangunan termasuk penyedia
dan penerima pelayanan baik pemerintah desa maupun organisasi formal lainnya
dalam pengambilan keputusan, perumusan rencana, pelaksanaan kegiatan,
kesejahteraan sosial.Prakarsa dan peran serta secara aktif kepala desa berarti
6
kerlibatan anggota pemerintahan desa dalam berbagai kegiatan pembangunan
desa.Maka pembentukan pemerintahan desa sebagai parlemen desa ini mempunyai
arti penting. Bahwa dengan adanya kepala desa, berarti mulai diakui perlunya suatu
pemisahan antara fungsi legislatif dan fungsi eksekutif, hal mana yang pada masa
orde baru , kedua fungsi tersebut disatukan. Selain itu dengan keberadaan kepala
desa berarti tersedia saluran bagi rakyat untuk mengaktualisasikan pikiran, aspirasi,
dan kepentingannya untuk dapat diperjuangkan oleh wakil rakyat, berarti pula
suara rakyat mendapat tempat.Keberadaan pemerintahan desa dengan demikian
menjadi instrument positif untuk mendorong demokrasi.
Dalam undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa pada pasal 26
mengatakan Kepala Desa bertugas menyelenggarakan Pemerintahan Desa,
melaksanakan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan
pemberdayaan masyarakat Desa. Berdasarkan undang-undang tersebut jelas
diamanatkan kepada kepala desa untuk menyelenggarakan pembangunan Desa,
tentunya dengan segala kapasitas yang diberikan kepadanya salah satunya
menggunakan partisipasi masyarakat.
Kecamatan Mantang merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Bintan
dengan letak pulaunya terpisah dari letak pemerintahan ke kabupaten, pada
kecamatan ini terdapat salah satu desa yaitu Desa Mantang Lama dengan keadaan
desa yang berada di wilayah laut atau pantai.Pada kehidupan masyarakat Desa
Mantang Lama mereka pada umumnya merupakan masyarakat pesisir yang tinggal
di pesisir pantai dengan mata pencaharian secara mayoritas adalah sebagai nelayan.
Adapun pembangunan yang dilaksanakan secara bertahap, perencanaan
pembangunan pelantar pada tahun 2015 akan tetapi pembangunan pelantar pada
tahun 2015 di bangun di kampung mantang riau selanjutnya pembangunan pelantar
7
di kampung mantang lama di laksanakan pada tahun 2016 dan di selesaikan pada
anggaran 2017. Adapun beberapa program pembangunan infrastruktur
pelakasanaan pembangunan desa Mantang Lama anggaran 2017 dapat dilihat
sebagai berikut :
Tabel 1.1
Struktur Pelaksanaan Pembangunan Desa Mantang Lama APBDesa
Tahun 2017
No Jenis
Pembangunan
Anggaran Jumlah
1. Pelantar
Masyarakat
ADD Rp. 179.698.192
2. Tembok Penahan
Tanah
DDS Rp. 414.242.316
3. Lapangan Takraw DDS Rp. 26.127.364
4. Lapangan Volley DDS Rp. 39.715720
Sumber : Data Pemerintah Desa Mantang Lama Tahun 2017
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pembangunan pelantar
menggunakan anggaran dana desa (ADD) dengan jumlah Rp 179.698.192,
pembangunan tembok penahan tanah menggunakan dana desa (DDS) dengan
jumlah Rp 414.242.316, pembangunan lapangan takraw menggunakan dana desa
(DDS) dengan anggaran Rp 26.127.364, dan pembangunan lapang volly
menggunakan dana desa (DDS).
Pembangunan pelantar merupakan salah satu pembangunan fisik desa
yang dimana dalam pembangunan fisik desa penyerapan dana yang dibtuhkan
sangat besar,sumber dana sebagai faktor yang tidak terpisahkan dari
pembangunan yang seharusnya pembangunan bisa mencapai maksimal menjadi
terbatas. Selain dari anggaran dana dalam pembangunan pelantar ini akan sangat
bermanfaat bagi masyarakat Desa Mantang Lama salah satunya sebagai akses
8
jalan masyarakat, tempat aktifitas utama masyarakat dalam persinggahan dan
tempat tambatan perahu nelayan.
Berdasarkan masalah yang muncul di Desa Mantang lama dalam
pelaksanaan khususnya pembangunan pelantar masih belum maksimal dan
terkesan lambat, peran kepala desa sampai saat ini dirasakan masih kurang
optimal, hal ini berkaitan erat dengan kemampuan pemerintah desa dalam
penyelenggaraan pemerintah yang di anggap masih kurangnya koordinasi Kepala
Desa dalam meningkatkan dan menggerakkan masyarakat untuk ikut serta dalam
pembangunan baik itu pada proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan
maupun evaluasi hasil pembangunan.Adapun dana yang membantu program
pembangunan pelantar masyarakat dalam pembangunan pelantar dana dari
Anggaran Dana Desa (ADD) Tahun 2017 sebesar Rp 179.698.192 (Sumber Data:
Kantor Desa mantang lama).
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengkaji permasalahan-
permasalahan tersebut dengan mengangkat suatu judul penelitian yaitu “Peran
Kepala Desa dalam Pelaksanaan Pembangunan Desa Pesisir (Studi Kasus
Pembangunan Pelantar di Desa Mantang Lama Kecamatan Mantang
Kabupaten Bintan)”
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis berusaha merumuskan masalah
yang ingin ditelitiagar tidak menyulitkan dalam pengumpulan data yang
diperlukan. Maka dari itu penulis merumuskan masalahnya sebagai
berikut.”Bagaimana peran Kepala Desa dalam pelaksanaan pembangunan
pelantar dan apa saja faktor pendukung dan penghambat Kepala Desa dalam
9
pelaksanaan pembangunan pelantar di Desa Mantang Lama Kecamatan Mantang
Kabupaten Bintan”
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini sesuai dengan
fokus yang telah ditetapkan yaitu untuk mengetahui bagaimana peran Kepala
Desa dalam pelaksanaan pembangunan pelantar dan untuk mengetahui apa saja
faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi Kepala Desa dalam
pelaksanaan pembangunan pelantar di Desa Mantang Lama Kecamatan Mantang
Kabupaten Bintan
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif
Penelitian ini menurut Sugiyono (2013:06) “penelitian deskriptif adalah penelitian
yang dilakukan terhadap variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan atau
menggabungkan dengan variabel lain”. Data yang dinyatakan dalam bentuk kata
,kalimat, skema dan gambar. Dimana tujuan penelitian deskriptif adalah membuat
deskriptif, gambaran atau secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dan
sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang terjadi.Jadi penulis menyimpulkan
penelitian deskriptif kualitatif adalah mengambarkan dan mencari informasi seluas-
luasnya tentang objek riset.
Dengan teknik dan alat pengumpulan data yakni. Dokumentasi, Observasi
dan Wawancara yang dilakukan dengan informasn penelitian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Desa Mantang Lama, yang secara administratif Desa Mantang Lama
Termasuk Wilayah Kecamatan Mantang sekitar 7 kilometer dari Kabupaten
Bintan. Luas wilayah Desa Mantang Lama adalah ± 175,85 km2, dengan rincian
10
luas daratan mencapai ± 37,00 km2 dan lautan mencapai kurang lebih ± 138,85
km2 Desa Mantang Lama memiliki 4 RT dan 2 RW dan mempunyai 18 buah
pulau besar dan kecil tapi hanya 4 pulau diantaranya yang sudah di huni,
sedangkan sisanya walaupun belum berpenghuni sebagian sudah dimanfaatkan
untuk kegiatan kelautan. dengan jumlah penduduk 929 jiwa dengan Penyebaran
penduduk yang tidak merata. Desa Mantang Lama merupakan salah satu dari 4
(empat) desa di dalam wilayah Kecamatan Mantang dengan keadaan desa yang
berada di wilayah laut atau pantai. Pada kehidupan masyarakat Desa Mantang
Lama mereka pada umumnya merupakan masyarakat pesisir yang tinggal di
pesisir pantai dengan mata pencaharian secara mayoritas adalah sebagai nelayan.
Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa desa adalah suatu wilayah yang
ditempati oleh sejumlah orang atau penduduk yang mempunyai kewenangan
untuk melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan dipedesaan. Untuk
melaksanakan tugas-tugas pembangunan tersebut di perlukan seorang pemimpin
atau seorang kepala desa yang memiliki kemampuan sesuai dengan fungsinya
sebagai Kepala Desa dan sebagai Pelaksana Pembangunan di desanya.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas pada Desa Mantang Lama di Kecamatan
Mantang Kabupaten Bintan keberhasilan pelaksanaan pembangunan desa yang
ada diwilayahnya dilihat dari kemampuan kepala desa dalam menjalankan
perannya sebagai Pelaksana Pembangunan didesa yang dipimpinnya.
Untuk dapat melihat Peran Kepala Desa dalam pelaksanaan pembangunan
pelantar di Desa Mantang Lama mengacu pada pendapat Talizuduhu Ndraha
mengatakan bahwa peran kepala desa sebagai pelaksana pembangunan adalah :
11
1. Mampu Membuat Perencanaan Pembangunan Sesuai Dengan
Kebutuhan Desa
Perencanaan yang baik adalah apabila kepala desa dalam membuat suatu
perencanaan menentukan tujuan apa yang hendak dicapai dari pembangunan yang
akan dilaksanakan tersebut, kemudian menetapkan langkah-langkah yang harus
dilakukan, selanjutnya kepala desa hendaknya cepat tanggap dengan aspirasi
masyarakat dengan melibatkan elemen atau kelompok masyarakat dalam
merumuskan perencanaan pembangunan, sehingga pembangunan yang
dilaksanakan betul-betul sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat desa.
Berdasarkan Tanggapan responden terhadap peran kepala desa dalam
menjelaskan tujuan perencanaan pembangunan dan melibatkan masyarakat dalam
merumuskan perencanaan bisa dikatakan cukup mampu. Tetapi kepala desa dalam
membuat atau menyusun perencanaan pembangunan tidak membuat langkah-
langkah apa yang seharusnya diambil untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam
melakukan segala usaha guna tercapainya tujuan perencanaan pemangunan
tersebut kepala desa haruslah membuat atau membangun dukungan masyarakat
dengan melibatkan berbagai pihak yang relevan dengan kebijakan – kebijakan
yangtelah ditetapkan bersama masyarakat
Dilihat dari berita acara musyawarah revisi rencana pembangunan jangka
menengah desa tahun 2016-2021 Desa Mantang Lama Kecematan Mantang yang
di selenggarakan pada hari selasa 30 agustus 2016 jam 09.00 wib di balai
pertemuan kantor Desa Mantang Lama. Peran kepala desa dalam perencanaan
pembangunan di desa mantang lama sudah berjalan cukup baik dimana sebelum
pelaksanaan pembangunan tersebut telah melalui musyawarah yang melibatkan
kelompok masyarkat seperti Kadus, Ketua RW, Ketua RT, Staf Desa, Ketua PKK,
Pemuda, dan Masyarakat di Desa dalam menyusun perencanaan berupa
12
RPJMDesa yang di buat untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan
pembangunan 6 tahun kedepan
2. Mampu Memberikan Pengarahan Kepada Bawahan Dalam
Melaksanakan Pembangunan
Pengarahan merupakan pergerakan dan pengendalian semua sumber
dalam usaha pencapaian sasaran. Merupakan penyatuan semua usaha dan
penciptaan kerjasama, dalam memberikan pengarahan kepala desa sebaiknya
memiliki kemampuan untuk menggerakkan dan mengendalikan masyarakat dan
aparat desa untuk selalu bekerja samdalam pelaksanaan pembangunan pedesaan.
Berdasarkan informasi dari informan dapat kita ketahui Kepala Desa
cukup mampu dalam menggerakan dan pengarahan aparat desa dan masyarakat
untuk selalu berkerjasama dalam pelaksanaan pembangunan desa . Tetapi kepala
desa kurang bisa mengendalikan masyarakat atau megajak masyarakat untuk ikut
berpartisifasi dalam pelaksanaan pembangunan. Di karena masyarakat tidak mau
mengorbankan perkerjaannya sehari-harinya yang sebagian besar berkerja sebagai
nelayan.
3. Mampu Mengambil Keputusan Dalam Proses Penyelenggaraan
Pembangunan Desa
Pengambilan keputusan adalah memilih suatu alternatif dari dua pilihan
atau lebih, dalam mengambil keputusan yang baik kepala desa harus menanggapi
keinginan masyarakat desa sehingga keputusan yang diambil benar-benar
keputusan dan kebutuhan masyarakat, kemudian keputusan yang diambil haruslah
tegas dan konsisten dan bawahan merasa keputusan yang diambil memang
alternatif terbaik untuk masyarakat.
13
Berhasilnya suatu penyelenggaran pembangunan tidak lepas dari peran
kepala desa sebagai penggerak didesa maka keputusan yang di ambil harus sesuai
dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat bersama agar tidak terjadinya
penyelewengan dalam pelaksanaan pembangunan sebagai target kesejahteraan
desa.
Dengan demikian, dari wawancara yang dilakukan terhadap informan
maka dapat dianalisis bahwa Kepala desa memiliki kemampuan dalam
mengambil keputusan dalam proses penyelenggaraan pembangunan dengan
mengajak masyarakat dan kelompok masyarakat untuk mengikuti musyawarah
mengenai pembangunan yang dilaksanakan, namun kepala desa dalam
mengambil keputusan kurang memiliki ketegasan dengan keputusan yang
diambilnya. Misalnya, dalam menetapkan pekerjaan apa yang harus dilakukan
namun setelah ditetapkan kepala desa sering kali mengubah keputusan yang telah
ditetapkan sebelumnya, ini menyebabkan masyarakat dan aparat desa kurang
antusias atau kurang bersemangat dalam proses pembangunanan.
4. Mampu Mengkoordinir Penyelenggaraan Pembangunan Desa
Mengkoordinir atau pengorganisasian adalah pengurusan semua sumber
dan tenaga yang ada dengan landasan konsepsi yang tepat, dan penentuan masing-
masing fungsi (persyaratan tugas, tata kerja, tanggung jawab, dan antar relasidari
masing-masing fungsi); sehingga merupakan suatu totalitas sistem,dimana bagian
yang satu menunjang dan bergantung (saling bergantung) pada bagian yang
lainnya.
Untuk tercapainya tujuan pembangunan desa yang merupakan bagian
pembangunan yang penting. Artinya, maka pelaksanaan dan pertanggung jawaban
pembangunan tersebut diserahkan kepada kepala desa sebagai koordinator dan
pelaksana pembangunan desa yang dipimpinnya. Kepala desa yang merupakan
14
pemimpin tertinggi haruslah melaksanakan tugas dan perannyanya dengan baik
dalam proses penyelenggaraan pembangunan.
Dari hasil penelitian pada Desa Mantang kepala desa cukup mampu dalam
mengkoordinir penyelenggaraan pembangunan dengan baik dengan membentuk
tim pelaksanaan pembangunan, hanya saja kepala desa kurang mampu merangkul
dan menggerakkan masyarakat. Kepala desa dituntut untuk mampu dalam
mengkoordinir penyelenggaraan pembangunan desa selalu dengan musyawarah
bersama, dalam konteks penyelenggaraan pemperintah daerah yang terpenting
adalah bagaimana pemerintah desa mampu meningkatkan partisipasi masyarakat
desa, dan mampu meningkatkan daya saing desa. Pelaksanaan pembangunan desa
akan berhasil apabila kepala desa mampu mengkoordinir penyelenggaraan
pembangunan.
5. Mampu Mengawasi Aktivitas Dalam Proses Penyelenggaraan Pemerintah
Desa
Pengawasan dan kontroling perlu dilaksanakan dalam pembangunan
pedesaan agar para pekerja dapat bekerja dengan baik kearah pencapaian sasaran –
sasaran dan tujun, pengawasan dilakukan untuk mengukur hasil pekerjaan, dan
menghindari penyimpangan-penyimpangan. Pengawasan yang baik adalah apabila
kepala desa memonitor hasil pekerjaan dan segera melakukan tindakan-tindakan
korektif terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
Mengawasi aktivitas-aktivitas pembangunan desa perlu dilakukan kepala
desa karena disanalah sumber permasalah pembangunan desa terjadi. Dimana
sering terjadinya penyimpangan-penyimpangan dan kecurangan, seperti
pengurangan jam kerja atau mempercepat waktu istirahat dari waktu yang
seharusnya. Berdasarkan pemaparan oleh informan dapat di ketahui bahwa dalam
hal ini perlu dilakukan perbaikan dan tindakan serta sangsi dari kepala desa agar
15
proses penyelenggaraan pembangunan bisa berjalan sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai, kepala desa memiliki kemampuan dalam mengawasi aktivitas-
aktivitas proses penyelenggaraan pembangunan desa dengan meninjau langsung
kelokasi pembangunan, akan tetapi kepala desa tidak memperbaiki penyimpangan
yang terjadi dilokasi pembangunan.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada Bab-bab sebelumnya
maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut
Peran Kepala Desa Dalam Pelaksanaan Pembangunan Desa Di Desa
Manatang Lama sudah berjalan dengan baik, Kepala Desa selaku pemerintah desa
telah menjalankan perannya sesuai dengan tugas, wewenang dan perannya sebagai
Kepala Desa dalam meningkatkan kegiatan-kegiatan atau program pembangunan
desa yang sudah berjalan hingga saat ini. kepala Desa harus mampu melaksanakan
dan siap dengan masukan-masukan dari aspirasi masyarakat yang ada di desa
mantang lama, agar dalam melaksanakan tugasnya sebagai Kepala Desa dalam
meningkatkan pembangunan berjalan sesuai dengan rencana. Adapun peran kepala
desa dalam pelaksanaan pembangunan yaitu :
1. Kemampuan dalam membuat perencanaan pembangunan, dari hasil penelitian
pada desa mantang lama ini kepala desa cukup mampu dalam merencanakan
pembangunan desa hanya saja belum bisa maksimal.
2. Kemampuan dalam memberikan pengarahan kepada bawahan atau masyarakat
dalam pelaksanaan pembangunan di Desa Mantang Lama Kepala Desa cukup
mampu dalam menggerakkan dan pengarahan aparat desa dan masyarakat untuk
selalu bekerjasama dalam pelaksanaan pembangunan. Tetapi kepala desa kurang
16
bisa mengajak masyarakat untuk ikut berpatisipasi dalam pelaksanaan
pembanguan
3. Kemampuan dalam mengambil keputusan dalam proses penyelenggaraan
pembangunan di Desa Mantang Lama peran kepala desa sebagai pengambil
keputusan bisa di katakan cukup mampu akan tetapi kepala desa kurang ketegasan
dengan keputusan yang telah diambil sebelumnya.
4. Kemampuan dalam mengkoordinir penyelenggaraan pembangunan di Desa
Mantang Lama peran kepala desa cukup mampu dalam mengkoordinir
penyelenggaraan pembangunan dengan baik dan membentuk tim pelaksanaan
pembangunan, hanya saja kepala desa kurang merangkul dan menggerakkan
masyarakat untuk ikut serta dalam pembangunan.
5. Kemampuan dalam mengawasi aktivitas-aktivitas dalam proses penyelenggaraan
pembangunan di Desa Mantang Lama peran kepala desa dapat dikatakan cukup
mampu hanya saja perlu di tingkatkan lagi.
SARAN
Peran Kepala Desa Sebagai Pelaksanaan Pembangunan Di Desa Mantang
Lama Kecamatan Mantang Kabupaten Bintan sebagai berikut:
1. Kepala desa sebagai pimpinan desa harus mampuh memberikan pelayanan yang
baik kepada masyarakat dan mampu mengayomi masyarakat serta mau menerima
saran ataupun kritikan dari masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa.
2. Untuk Kepala Desa Mantang Lama, agar meningkatkan kerjasama antar warga
secara menerus supaya terjalin suatu hubungan yang erat antara pimpinan dengan
masyarakat dan staf kantor.
3. Dalam rangka mensukseskan program desa yang ada serta pemberian pelayanan
yang optimal dalam desa, maka Kepala Desa mantang lama harus menjalan tugas
dan perannya sebagai aparatur desa.
17
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku :
Abdullah, 2003 Jalan Menuju Stabilitas. Mencapai Pembangunan Ekonomi
Berkelanjutan ,PT Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta.
Adisasmita, Raharjo. 2006. Paradigma dan Pendekatan Pembangunan Daerah.
Yogyakarta: Graha Ilm.
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Dahuri. Et al. 2001. Sumber daya pesisir dan lautan secara terpadu. Jakarta: PT.
Pradnya Paramita.
FISIP UMRAH. 2011. Pedoman Buku Teknik Penulisan Usulan Penelitian dan
Skripsi.Tanjungpinang.
Herdiansyah.2010. Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta.
Salemba Humanika.
Ndraha, Talizuduhu, 2005. Dimensi-dimensi Pemerintahan Desa. Jakarta : Bumi
Aksara.
1990.Pembangunan Masyarakat: Mempersiapkan Masyarakat Tinggal
Landas. Jakarta: Rineka Cipta.
Nugroho, I. Dan Rochimin Dahuri. 2004. Pembangunan Wilayah: Perspektif
Ekonomi, Sosial dan Lingkungan. Jakarta :LP3ES.
Nurcholis, Hanif. 2011. Pertumbuhan dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
Yogyakarta. Erlangga
Nurwoko Dwi J, Suyanto Bagong. 2007. Sosiologi Teks Pengantar dan
Terapan.Jakatra. Prenada Media Grub,
Rohandi, D. 2005. Peranan BPD Terhadap UpayaMewujudkan Demokrasi
Desa.Yogyakarta. Erlangga
Soekanto, Soerjono. 2010. Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta :PT Raja Grafindo
Persada,
Supriharyono. 2007. Konservasi Ekosistem Sumberdaya Hayati Di Wilayah Pesisir
Dan Laut Tropis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
18
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuanitatif, Kualitatifdan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Westra,2003, Manajemen Pembangunan Daerah, Jakarta: Ghalia Indonesia
Undang-undang:
Undang-undang No. 6 tahun 2014 tentang desa
Undang-undang No.23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah
Peraturan Pemerintah Repulik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 Tentang
Desa.
Jurnal / Internet:
ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id. Peran Kepala Desa Dalam Pembangunan Di Desa
Budaya Sungai BawangKecamatan Muara Badak Kab. Kutai
Kartanegara.
Deibby K. A Pangkey : Peran Kepala Desa Dalam Pelaksanaan Pembangunan Di
Desa Tateli Satu Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa. Ilmu
Pemerintahan FISIP UNSRAT.
19