skripsi peran kepala desa dalam pembangunan …

98
SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN DI DESA KARIANGO KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN PINRANG Disusun dan diusulkan oleh : WILDA SARI Nomor Induk Mahasiswa : 105610543215 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTASILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 21-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

SKRIPSI

PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

JALAN DI DESA KARIANGO KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN

PINRANG

Disusun dan diusulkan oleh :

WILDA SARI

Nomor Induk Mahasiswa : 105610543215

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTASILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

SKRIPSI

PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

JALAN DI DESA KARIANGO KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN

PINRANG

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi dan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara(S.Sos)

Disusun dan Diajukan Oleh:

WILDA SARI

Nomor Stambuk: 105610543215

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

i

Page 3: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

ii

Page 4: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …
Page 5: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …
Page 6: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

ABSTRAK

WILDA SARI, Peran Kepala Desa Dalam Pembangunan infrastruktur Jalan Di Desa Kariango Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang (dibimbing oleh Budi Setiawati dan Ansyari Mone )

Peran Kepala Desa dalam pembangunan infrastruktur jalan diharapkan dapat manfaat dalam meningkatkan kesejahterahan masyarakat Desa setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran Kepala Desa dalam pembangunan infrastruktur jalan di Desa Kariango Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang serta mengetahui faktor pendukung dan penghambatnya dalam kegiatan pembangunan infratruktur tersebut. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif yakni suatu bentuk penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum sebagai macam data yang dikumpul dari lapangan secara objektif dengan tipe fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara terhadap sejumlah informan. Analisis data menggunakan model analisa interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kepala desa dalam pembangunan infrastruktur di jalan desa sudah cukup baik namun perlu untuk ditingkatkan agar lebih optimal, hal ini dilihat dari aspek Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan dan pemantauan. Faktor pendukung dalam kegiatan ini, adanya partisipasi dan dukungan dari masyarakat, pendanaan APBD yang mencukupi untuk melakukan pembangunan, serta regulasi yang diberikan. Sedangkan faktor penghambat yaitu belum maksimalnya pengawasan dan pemantauan pada pembangunan infrastruktur, kemudian cuaca dan medan yang berat membuat sulitnya proses pembangunan infrastruktur dan waktu yang lama, serta bahan material pembangunan yang semakin mahal. Kata Kunci : Peran, Pembangunan, Infrastruktur

Page 7: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

KATA PENGANTAR

Penulis panjatkan rasa syukur yang tidak terhingga kehadirat Allah SWT,

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul ’’ Peran Kepala Desa dalam Pembangunan

Infrastruktur Jalan di Desa Kariango Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang”

Penulis m enyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat:

1. Ibu Dr. Hj. Budi Setiwati, M.Si selaku Pembimbing I dan Bapak Drs. H.

Ansyari Mone, M.Pd selaku Pembimbing II yang senantiasa meluangkan

waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan.

2. Ibu Dr. Ihyani Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

3. Bapak Nasrul Haq, S.Sos., MPA selaku Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

4. Kedua orang tua dan segenap keluarga yang senantiasa memberikan semangat

dan bantuan, baik moril maupun materil.

Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun

sangat penulis harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat

memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.

Makassar, 01 Januari2020

Wilda Sari

vi

Page 8: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii HALAMAN PENERIMAAN TIM ............................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ iv ABSTRAK .................................................................................................... ̀ v KATA PENGANTAR .................................................................................... vi DAFTAR ISI ................................................................................................... vii DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 5 D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 6

A. Landasan Teori ..................................................................................... 6 1. Pengertian Peranan ......................................................................... 6 2. Peran Kepala Desa ......................................................................... 8 3. Pengertian Pembangunan ............................................................... 8 4. Pembangunan Desa ........................................................................ 12 5. Infrastrutur Desa............................................................................. 17 6. Tinjauan Tentang Desa .................................................................. 21

B. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 27

III. METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 30

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 30 B. Jenis dan tipe penelitian ....................................................................... 30 C. Sumber Data ......................................................................................... 30 D. Informan Peneitian ............................................................................... 31 E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 31 F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 32 G. Pengabsahan Data ................................................................................ 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN …………………........................... 36

A. Deskripsi Objek Penelitian……………………… ............................... 36 B. Peran Kepala Desa Dalam Pembangunan Infrastruktur Jalan di Desa

Kariago Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang .............................. 42

vii

Page 9: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

BAB V KESIMPULAN DAN SARANG ...................................................... 76

A. Kesimpulan .......................................................................................... 76 B. Saran .................................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA

viii

Page 10: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Anggaran Desa ................................................................................ 71

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Bagan Kerangka pikir.................................................................. 27 Gambar 4.1. Struktur Organisasi ...................................................................... 41

ix

Page 11: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Desa merupakan entitas penting dalam Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI). Keberadaan Desa telah ada sejak sebelum NKRI

diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Desa dimasa lampau merupakan

komunitas sosial dan merupakan pemerintahan asli bangsa Indonesia yang

keberadaannya telah ada jauh sebelum Indonesia berdiri. Bahkan terbentuknya

Indonesia dimulai dari pedesaan, fakta menunjukkan bahwa sebagian besar

wilayah Indonesia adalah pedesaan. Jika dibandingkan jumlah kota dan desa,

perbandingannya akan lebih besar jumlah desa dibanding kota. Jumlah ibu kota

provinsi, kota madya, dan kabupaten, sekitar 500 kota sedangkan jumlah desa

pada tahun 2015 adalah 74.093 Desa.

Sekarang ini regulasi tentang Desa telah diatur khusus, terbitnya

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menegaskan Desa bukan

lagi local state government tapi Desa sebagai pemerintahan masyarakat,

dengan konstruksi menggabungkan fungsi antara self governing community dan

local self government.

Kewenangan Desa tercermin dalam Pasal 18 Undang-Undang Nomor 6

Tahun 2014 yang meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan

Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan

kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan

prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat Desa.

1

Page 12: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

Dalam Pasal 78 dikatakan bahwa pembangunan Desa bertujuan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa, kualitas hidup manusia serta

penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar,

pembangunan sarana dan prasarana Desa, pengembangan potensi ekonomi

lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara

berkelanjutan.

Pembangunan bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan

makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD

1945. Ketentuan lebih lanjut dijabarkan dalam Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 114 tahun 2014 tentang pedoman pembangunan Desa,

Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan

untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.

Dalam pelaksanaannya, pembangunan desa senantiasa memperhatikan

asas-asas pembangunan antara lain, bahwa segala usaha dan kegiatan

pembangunan harus memberikan manfaat yang sebesarbesarnya bagi

kemanusiaan, bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dan bagi pengembangan

pribadi masyarakat.

Salah satu wujud rekognisi Negara kepada Desa adalah penyediaan dan

penyaluran Dana Desa yang bersumber pada Anggaran Pendapatan dan dan

Belanja Negara (APBN). Pada tahun anggaran 2016 prioritas penggunaan Dana

Desa masih diutamakan untuk mendanai program atau kegiatan bidang

pelaksanaan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa.

Page 13: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

Salah satu instrumen penting dalam pembangunan yang wajib

disediakan oleh pemerintah adalah ketersediaan infrastruktur karena

Infrastruktur merupakan kebutuhan dasar (basic need) masyarakat yang harus

terpenuhi untuk menopang aktifitas sosial dan ekonomi masyarakat.

Keberhasilan suatu pembangunan adalah hasil dari keberhasilan suatu

perencanaan, maka salah satu tolak ukur keberhasilan otonomi daerah dapat

dilihat dari pembangunan, seperti terpenuhinya pembangunan infrastruktur

bagi masyarakat.

Pemerintah Desa Kariango dalam meningkatkan aksebilitas

pembangunan, guna kelancaran kegiatan perekonomian sarta peningkatan

kesejahteraan masyarakat Desa, terus berupaya mengoptimalkan

pembangunannya baik dari segi infrastruktur maupun suprastruktur, dan

membenahi pelayanan publik yang terbengkalai. Adapun program yang

menjadi perhatian lebih pemerintah Desa Kariango adalah perbaikan jalan dan

jembatan sebagai sarana transportasi utama masyarakat. Dengan tercukupinya

kebutuhan dasar infrastruktur pedesaan diharapkan kecukupan tingkat rumah-

rumah tangga dapat memenuhi persyaratan untuk hidup yang layak. Dalam

pelaksanaan pembangunan Desa di Kariango Kepala Desa Kariango dibantu

perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. Saat ini

masalah infrastruktur jalan menjadi agenda penting yang dibenahi pemerintah

Desa, karena infrastruktur merupakan penentu utama keberlangsungan kegiatan

pembangunan.

Page 14: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

Sebagaimana yang telah diterangkan dalam latar belakang masalah diatas

agar tidak terjadi kesalah fahaman pengertian tentang masalah yang diteliti maka perlu

diidentifikasi masalah terkait dengan judul diatas :

1. Pembangunan infrastruktur jalan dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat desa.

2. Pembangunan infrastruktur jalan dianggap sebagai strategi untuk mendrong

peningkatan kualitas hidup masyarakat desa.

3. Dengan membangun atau meperbaiki prasarana transportasi akan

menciptakan perbaikan hidup masyarakat.

4. Meningkatnya mutu pendidikan, kesehatan, ekonomi dan sosial salah

satunya disebabkan oleh pembangunan infrastruktur jalan.

Berdasarkan pengamatan penulis secara langsung, bahwa capaian

kinerja pembangunan di Desa Kariango masih belum maksimal, salah satunya

terlihat dari kondisi umum infrastruktur yang ada masih kurang memadai

khususnya pada infrastruktur jalan yang mengalami kerusakan di beberapa

bagian dan sebagaian besar masih berupa tanah yang sulit untuk dilalui.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka pokok permasalahan

yang diangkat dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah peran kepala Desa dalam pembangunan infrastruktur jalan di

Desa Kariango Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang ?

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pembangunan infrastruktur

di Desa Kariango Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang.?

Page 15: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah maka tujuan yang

akan dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui peran kepala desa dalam pembangunan infrastruktur

jalan di Desa Kariango Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan

infrastruktur jalan di Desa Kariango Kecamatan Lembang Kabupaten

Pinrang.

D. Manfaat Penelitian

Selain itu, manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penulisan ini adalah :

1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman dan pengetahuan

bagi masyarakat . Selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi

referensi untuk peneliti selanjutnya demi pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi tambahan kepada

pihak pemerintah Desa, dalam rangka usaha memaksimalkan pelaksanaan

pembangunan infrastruktur pedesaan.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi calon peneliti

berikutnya yang tertarik untuk meneliti masalah yang sama.

Page 16: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Sebagai titik tolak landasan berfikir dalam menyoroti dan memecahkan

permasalahan perlu adanya pedoman teoritis yang dapat membantu. Untuk itu

perlu disusun konsep dan teori yang digunakan dalam penelitian.

Berdasarkan rumusan diatas, maka peneliti akan mengemukakan teori,

pendapat, gagasan, konsep yang akan dijadikan titik tolak landasan berfikir

dalam penelitian ini.

1. Pengertian Peranan

Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia, peranan adalah sesuatu

yang menjadi bagian atau memegang pimpinan terutama dalam terjadinya

suatu hal atau peristiwa.

Menurut Soejono Soekanto dalam buku yang berjudul sosiologi

suatu pengantar (2012:212), menjelaskan pengertian peranan merupakan

aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melakukan hak dan

kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, dia menjalankan suatu peranan.

Perbedaan antara kedudukan dan peranan adalah untuk kepentingan ilmu

pengetahuan. Keduanya tak dapat dipisah-pisahkan karena yang satu

tergantung pada yang lain dan sebaliknya. Tak ada peranan tanpa

kedudukan atau kedudukan tanpa peranan.

Sebagaimana dengan kedudukan, peranan juga mempunyai dua arti.

Setiap orang mempunyai macam-macam peranan yang berasal dari pola-

6

Page 17: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

pola pergaulan hidupnya. Hal itu sekaligus berarti bahwa peranan

menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta kesempatan

kesempatan apa yang diberikan oleh masyarakat kepadanya.

Peranan adalah suatu rangkaian prilaku yang teratur, yang

ditimbulkan karena suatu jabatan tertentu, atau karena adanya suatu kantor

yang mudah dikenal. Kepribadian seseorang barangkali juga amat

mempengaruhi bagaimana peranan harus dijalankan. Peranan timbul karena

seseorang memahami bahwa ia bekerja tidak sendirian. Mempunyai

lingkungan, yang setiap saat diperlukan untuk berinteraksi. Lingkungan itu

luas dan beraneka macam, dan masing-masing akan mempunyai lingkungan

yang berlainan. Tetapi peranan yang harus dimainkan pada hakekatnya tidak

ada perbedaan Miftah Thoha (2012:10).

Menurut David Berry (2003:105), mendefenisikan peranan sebagai

harapan-harapan yang dikenakan pada individu yang menempati kedudukan

social tertentu. Harapan-harapan tersebut merupakan imbangan dari norma-

norma social dan oleh karena itu dapat dikatakan bahwa peranan itu

ditentukan oleh norma norma didalam masyarakat. Dalam peranan itu

terdapat dua harapan yaitu harapan yang dimiliki oleh si pemegang peran

terhadap masyarakat atau terhadap orang yang menjalankan peranannya atau

kewajiban-kewajibannya.

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa peran adalah

prilaku yang ditunjukkan oleh seseorang karena kewajibannya dari jabatan

atau pekerjaannya. Menurut Veitzal Rivai (2004: 148), peranan diartikan

Page 18: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

sebagai perilaku yang diatur dan diharapkan seseorang dalam posisi tertentu.

Selanjutnya menurut Ali (2000: 148) peranan adalah sesuatu yang menjadi

bagian yang memegang pimpinan yang terutama dalam terjadinya suatu hal

atau peristiwa. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa semakin tinggi

kedudukan seseorang dalam suatu hierarki organisasi, semakin sedikit

keterampilan teknis yang diperlukan. Sebaliknya, semkin rendah kedudukan

seseorang dalam suatu hierarki organisasi, semakin penting keterampilan

teknis yang diperlukan, Siswanto (2012:21).

2. Peranan Kepala Desa

Kepala Desa adalah kepala organisasi pemerintahan desa yang

berkedudukan strategis dan mempunyai tanggung jawab yang luas.

Tanggung jawab meliputi urusan tugas pekerjaan yang terpisah dan terbagi

kepada pejabat instansi pemerintah berdasarkan asas dekonsentrasi dan

desentralisasi, sedangkan di desa tanggung jawab urusan tugas tepusat pada

kepala desa. Tanggung jawab urusan pekerjaan itu dapat dilaksanakan

sendiri oleh kepala desa atau melalui orang lain.

“Menurut Widjajah (2008:27) kepala desa yaitu penguasa tertinggi

di desa dan sebagai pemimpin formal maupun informal, pemimpin yang

setiap waktu berada di tengah-tengah rakyat yang dipimpinnya”.

3. Pengertian Pembangunan

Terdapat banyak aspek dan masalah yang diketahui termasuk ke

dalam pembangunan, sehingga pembangunan tidak dapat dilihat dari satu

sudut pandang. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam mendefinisikan

Page 19: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

pembangunan, terutama bukan karena orang tidak faham yang dimaksud

dengan pembangunan itu, tapi justru karena ruang lingkup pembangunan

tersebut begitu banyak, sehingga hampir tidak mungkin untuk menyatukan

semuanya menjadi suatu bentuk rumusan sederhana sebagai suatu definisi

yang komplit.

Menurut Soetomo, pembangunan sebagai proses perubahan dapat

dipahami dan dijelaskan dengan cara yang berbeda. Perbedaan tersebut

dapat dilihat dalam hal sumber atau faktor yang mendorong perubahan tadi,

misalnya yang ditempatkan dalam posisi lebih dominan, sumber perubahan

internal atau eksternal. Disamping itu, sebagai proses perubahan juga dapat

dilihat dari intensitas atau fundamental tidaknya perubahan yang

diharapkan, melalui transformasi struktural ataukah tidak. Sebagai proses

mobilisasi sumberdaya juga dapat dilihat pandangan dan penjelasan yang

berbeda, misalnya pihak yang diberi kewenangan dalam pengelolaannya

diantara tiga stakeholders pembangunan, yaitu negara, masyarakat, dan

swasta. Perbedaan pandangan juga menyangkut level pengelolaan sumber

daya tersebut, tingkat lokal, regional, atau nasional.

Adapun pendapat lain tentang pembangunan dikemukakan oleh

Rogers (2012), yakni sebagai proses yang terjadi pada level atau tingkatan

sistem sosial, sedangkan modernisasi menunjuk pada proses yang terjadi

pada level individu. Yang paling sering, kalaupun kedua pengertian istilah

tersebut dibedakan, maka pembangunan dimaksudkan yang terjadi pada

bidang ekonomi, atau lebih mencakup seluruh proses analog dan seiring

Page 20: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

dengan itu, dalam masyarakat secara keseluruhan. Sebagai suatu istilah

teknis, pembangunan berarti membangkitkan masyarakat di negara-negara

sedang berkembang dari keadaan kemiskinan, tingkat melek huruf (literacy

rate) yang rendah, pengangguran, dan ketidakadilan sosial.

1. Ciri – Ciri Pembangunan

Pada dasarnya, ciri-ciri pembangunan itu dapat dilihat dari

pengertian pembangunan itu sendiri. Ciri-ciri pembangunan yang

dikemukakan disini adalah berdasarkan tujuh ide pokok yang muncul

dari definisi pembangunan yang diberikan oleh Sondang P.

Siagian(2014), yaitu :

a. Pembangunan merupakan suatu proses. Berarti pembangunan

merupakan rangkaian kegiatan yang berlangsung secara berkelanjutan

dan terdiri dari tahap- tahap yang disatu pihak independen akan tetapi

dipihak lain merupakan “bagian” dari sesuatu yang bersifat tanpa

akhir (never ending). Banyak cara yang dapat digunakan untuk

menentukan pentahapan tersebut, seperti berdasarkan jangka waktu,

biaya, atau hasil tertentu yang diharapkan akan diperoleh.

b. Pembangunan merupakan upaya yang secara sadar ditetapkan sebagai

sesuatu untuk dilaksanakan. Dengan perkataan lain, jika dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara terdapat kegiatan

yang kelihatannya seperti pembangunan, akan tetapi tidak ditetapkan

secara sadar dan hanya terjadi secara sporadis atau insidental, maka

kegiatan tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai pembangunan.

Page 21: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

c. Pembangunan dilakukan secara terencana, baik dalam arti jangka

panjang, jangka menengah, dan jangka pendek. Seperti dimaklumi,

merencanakan berarti mengambil keputusan sekarang tentang hal-hal

yang akan dilakukan pada jangka waktu tertentu di masa depan.

d. Rencana pembangunan mengandung makna pertumbuhan dan

perubahan. Pertumbuhan dimaksudkan sebagai peningkatan

kemampuan suatu negara bangsa untuk berkembang dan tidak sekedar

mampu mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan, dan eksistensinya.

Perubahan mengandung makna bahwa suatu negara bangsa harus

bersikap antisipatif dan proaktif dalam menghadapi tuntutan situasi

yang berbeda dari jangka waktu tertentu ke jangka waktu yang

lain, terlepas apakah situasi yang berbeda itu dapat diprediksikan

sebelumnya atau tidak. Dengan perkatan lain, suatu negara bangsa

yang sedang membangun tidak akan puas jika hanya mampu

mempertahankan status quo yang ada.

e. Pembangunan mengarah pada moderntias. Modernitas di sini diartikan

antara lain sebagai cara hidup yang baru dan lebih baik daripada

sebelumnya, cara berpikir yang rasional dan sistem budaya yang kuat

tetapi fleksibel.

f. Modernitas yang ingin dicapai melalui berbagai kegiatan

pembangunan perdefinisi bersifat multidimensional, artinya

modernitas tersebut mencakup seluruh segi kehidupan berbangsa dan

bernegara yang meliputi bidang politik, ekonomi, sosial budaya, serta

Page 22: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

pertahan dan keamanan.

g. Semua hal yang telah disinggung di atas ditujukan kepada usaha

pembinaan bangsa, sehingga negara bangsa yang bersangkutan

semakin kokoh fondasinya dan semakin mantap keberadaannya.

4. Pembangunan Desa

Ketentuan umum UU Desa mendefinisikan Pembangunan Desa

adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar-

besarnya kesejahteraan masyarakat desa. Sedangkan tujuan pembangunan

Desa dinyatakan di dalam pasal 78 ayat (1), yaitu meningkatkan

kesejahteraan masyarakat Desa dan kualitas hidup manusia serta

penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar,

pembangunan sarana dan prasarana desa, pengembangan potensi ekonomi

lokal serta pemanfaatn sumber daya alam dan lingkungan secara

berkelanjutan.

Pada hakekatnya pembangunan desa dilakukan oleh masyarakat

bersama-sama pemerintah terutama dalam memberikan bimbingan,

pengarahan, bantuan pembinaan, dan pengawasan agar dapat ditingkatkan

kemampuan masyarakat dalam usaha menaikan taraf hidup dan

kesejahteraannya.

Pembangunan desa dilakukan dalam rangka imbang yang sewajarnya

antara pemerintah dengan masyarakat. Kewajiban pemerintah adalah

menyediakan prasarana-prasarana, sedangkan selebihnya disandarkan

kepada kemampuan masyarakat itu sendiri.

Page 23: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

Proses pembangunan desa merupakan mekanisme dari keinginan

masyarakat yang dipadukan dengan partisipasi masyarakat. Perpaduan

tersebut menentukan keberhasilan pembangunan seperti yang dikemukakan

oleh Solekhan mekanisme pembangunan desa adalah merupakan

perpaduan yang serasi antara kegiatan partisipasi masyarakat dalam pihak

dan kegiatan pemerintah di satu pihak.

Pembangunan desa dapat dilihat dari berbagai segi yaitu sebagai

suatu proses, dengan suatu metode sebagai suatu program dan suatu

gerakan, sebagaimana pendapat pakar berikut ini :

a. Sebagai suatu proses adalah memperhatikan jalannya proses perubahan

yang berlangsung dari cara hidup yang lebih maju/modern. Sebagai suatu

proses, maka pembangunan desa lebih menekankan pada aspek

perubahan, baik yang menyangkut segi sosial, maupun dari segi

psikologis.

Hal ini akan terlihat pada perkembangan masyarakat dari suatu tingkat

kehidupan tertentu ketingkat kehidupan yang lebih tinggi, dengan

memperhatikan di dalamnya masalah perubahan sikap, serta perubahan lainnya

yang apabila diprogramkan secara sistematis akan usaha penelitiandan

pendidikan yang sangat baik.

b. Sebagai suatu metode, yaitu suatu metode yang mengusahakan agar

rakyat mempunyai kemampuan yang mereka miliki. Pembangunan desa

juga merupakan metode untuk mencapai pemerataan pembangunan desa

dan hasil-hasilnya dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan

makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Page 24: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

c. Sebagai suatu program adalah berusaha meningkatkan taraf hidup dan

kesejahteran masyarakat pedesaan baik lahir maupun bathin dengan

perhatian ditujuka pada kegaiatan pada bidang-bidang tertentu seperti

pendidikan, kesehatan, pertanian, industri rumah tangga, koperasi,

perbaikan kampung halaman dan lain-lain.

d. Sebagai suatu gerakan karena pada hakekatnya semua gerakan atau usaha

kegiatan pembangunan diarahkan ke desa-desa. Sebagai suatu gerakan

dimana pembangunan desa mengusahakan mewujudkan masyarakat

sesuai dengan cita-cita Nasional Bangsa Indonesia yaitu mewujudkan

masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Dasar 1945.

e. Seperti yang telah diuraikan di atas bahwa pembangunan desa meliputi

beberapa faktor dan berbagai program yang dilaksanakan oleh aparat

departemen, pemerintah daerah dan seluruh masyarakat. Oleh karena itu

pelaksanaannya perlu ada koordinasi dari pemerintah baik pusat maupun

daerah serta desa sebagai tempat pelaksanaan pembangunan agar seluruh

program kegiatan tersebut saling menunjang dan terlaksana dengan baik

sesuai dengan rencana, sehingga dapat berdaya guna dan berhasil guna.

Permasalahan di dalam pembangunan perdesaan adalah rendahnya

aset yang dikuasai masyarakat perdesaan ditambah lagi dengan masih

rendahnya akses masyarakat perdesaan ke sumber daya ekonomi seperti

lahan/tanah, permodalan, input produksi, keterampilan dan teknologi,

informasi, serta jaringan kerjasama.

Page 25: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

Disisi lain, masih rendahnya tingkat pelayanan prasarana dan sarana

perdesaan dan rendahnya kualitas SDM di perdesaan yang sebagian besar

berketerampilan rendah (low skilled), lemahnya kelembagaan dan organisasi

berbasis masyarakat, lemahnya koordinasi lintas bidang dalam

pengembangan kawasan perdesaan.

Sebagai penuntun penyelenggaraan Pembangunan Desa disusun

panduan penyelenggaraan Pembangunan Desa yang dijabarkan dalam

Peraturan Dalam Negeri nomor 114 tahun 2014 tentang Pedoman

Pembangunan Desa.

Berdasarkan pasal 78, tahapan-tahapan dalam pembangunan desa

terdiri dari perencanaan pembangunan desa, pelaksanaan pembangunan

desa, serta pengawasan dan pemantauan pembangunan desa.

1. Perencanaan Pembangunan Desa

Pelaksanaan pembangunan Desa dimulai dengan tahap

perencanaan pmbangunan Desa. Sebagaimana diatur dalam Peraturan

Menteri Dalam Negeri No. 114 tahun 2014, tentang Pedoman

Pembangunan Desa, disebutkan bahwa Perencanaan Pembangunan Desa

adalah proses tahapan kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah

Desa dengan melibatkan Badan Permusyawartan Desa dan unsur

masyarakat secara partisipatif guna pemanfaatan dan pengalokasian

sumber daya desa dalam rangka mencapai tujuan pembangunan Desa.

Pemikiran supeno ini sejalan dengan pendapat Robinson Tarigan

(2009) yang menyebutkan ada empat elemen dasar perencanaan yaitu:

Page 26: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

a) Perencanaan berarti memilih

b) Perencanaan merupaan alat mengalokasikan sumber daya,

c) Perencanaan merupkan alat untuk mencapai tujuan,

d) Perencanaan berorientasi masa depan

Dalam perencanaan pembangunan Desa, selain

mempertimbangkan kondisi Desa maka Desa harus juga memperhatikan

perencanaan pembangunan kabupaten kota. Dan dalam penyusunan

perencanaan pembangunan sebagaimana pendapat para ahli perencanaan

harus sifatnya jangka panjang. RPJM Desa yang merupakan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka waktu 6 (enam)

tahun, artinya bahwa perencanaan pembangunan desa sudah memenuhi

tujuan yang diharapkan. Dan dalam pelaksanaan operasional di jabarkan

dalam rencana kerja tahunan dalam bentuk RKP Desa.

Dari gambaran tersebut menunjukan bahwa Rencana

pembangunan merupakan inti dari semua proses, dengan perencanaan

yang baik diharapkan pelaksanaan pembangunan desa dapat terukur dan

menjadi lebih baik serta bersifat jangka panjang.

2. Pelaksanaan pembangunan Desa

Pembangunan merupakan proses kegiatan untuk meningkatkan

keberdayaan dalam meraih masa depan yang lebih baik. Pengertian ini

meliputi upaya untuk memperbaiki keberdayaan masyarakat, bahkan

sejalan dengan era otonomi, makna dari konsep hendaknya lebih

diperluas menjadi peningkatan keberdayaan serta penyertaan partisipasi

Page 27: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

masyarakat dalam proses pembangunan.

Oleh karenanya bahwa dalam pelaksanaannya harus dilakukan

strategi yang memandang masyarakat bukan hanya sebagai objek tetapi

juga sebagai subjek pembangunan yang mampu menetapkan tujuan,

mengendalikan sumber daya dan mengarahkan proses pembangunan

untuk meningkatkan taraf kehidupannya.

Hal ini sesuai dengan arah kebijakan pembangunan yang lebih

diprioritaskan kepada pemulihan kehidupan sosial ekonomi masyarakat

atau peningkatan pendapatan masyarakat desa dan menegakkan citra

pemerintah daerah dalam pembangunan.

3. Pengawasan Pembangunan Desa

Untuk mengawasi apakah gerakan dari organisasi ini sudah sesuai

dengan rencana atau belum. Serta mengawasi penggunaan sumber daya

dalam organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan efisien tanpa ada

yang melenceng dari rencana.

5. Infrastruktur Desa

Secara spesifik oleh Stone (dalam Kodoatie,2003), Infrastruktur

didefenisikan sebagai fasilitas-fasilitas fisik yang dikembangkan atau

dibutuhkan oleh agen-agebn publik untuk fungsi-fungsi pemerintahan dalam

pedeiaan air, tenaga listrik, pembangunan limbah, transportasi dan

pelayanan-pelayanan similiar untuk memfasilitasi tujuan-tujuan ekonomi.

Infrastruktur merujuk pada sistem fisik yang menyediakan

transportasi, pengairan, drainase, bangunan-bangunan gedung dan fasilitas

Page 28: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

publik yang lain yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar

manusia dalam lingkup sosial ekonomi (Grigg,1988).

Sistem infrastruktur merupakan pendukung utama fungsi-fungsi

sistem social dan system ekonomi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

Sistem infrastruktur dapat didefinisikan sebagai fasilitas- fasilitas atau

struktur-struktur dasar, peralatan-peralatan, instalasi- instalasi yang

dibangun dan yang dibutuhkan untuk berfungsinya system sosial dan sistem

ekonomi masyarakat.

Infrastruktur dapat juga didefinisikan sebagai fasilitas-fasilitas fisik

yang dikembangkan atau dibutuhkan oleh agen-agen publik untuk fungsi-

fungsi pemerintahan dalam penyediaan air, tenaga listrik, pembuangan

limbah, transportasi dan pelayanan-pelayanan similar untuk memfasilitasi

tujuan-tujuan ekonomi dan social (kodoatie, 2003).

a. Kategori Infrastruktur

Menurut Grigg, ada 6 kategori besar infrastruktur

1) Kelompok jalan (jalan, jalan raya dan jembatan)

2) Kelompok pelayanan transportasi (transit, jalan rel, pelabuhan dan

Bandar udara)

3) Kelompok air (air bersih, air kotor dan semua sistem perairan

termasuk irigasi)

4) Kelompok manejemen limbah (sistem manajemen limbah padat)

5) Kelompok bangunan dan fasilitas olahraga luar

6) Kelompok roduksi dan dsitribusi listrik (listrik dan gas)

Page 29: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

b. Jenis-jenis infrastruktur

1. Infrastruktur keras (physical hard infrastructure)

Meliputi jalan raya dan kereta api, bandara, dermaga,

pelabuhan dan saluran irigasi.

2. Infrastruktur keras non-fisik (non-physical hard infrastructure)

Berkaitan dengan fungsi fasilitas umum seperti ketersediaan

air bersih, pasokan listrik, jaringan telekomunikasi.

3. Infrastruktur lunak

Meliputi berbagai nilai (termasuk etos kerja), norma (khusunya

yang telah dikembangkan menjadi peraturan hukum dan perundang-

undangan).

Ada lima kebutuhan dasar infrastruktur pedesaan dalam

pembangunan infrastruktur pedesaan, yaitu :

1) Jalan Desa

a. Jaringan jalan lokal primer, yaitu jalan yang menghubungkan

antara blok-blok lingkungan di wilayah desa dan akses regional

dengan pusat pemerintahan (baik kecamatan ataupun kabupaten).

b. Jaringan jalan lokal sekunder, adalah jalan-jalan yang

menghubungkan antar lingkungan (sub-blok) lainnya dalam suatu

desa, jalan ini sudah diperkeras baik dengan aspal maupun dengan

makadam.

c. Jalan lingkungan, adalah jalan-jalan yang menghubungkan antar

lingkungan/gang-gang (kampung) dimana pada umumnya

Page 30: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

menghubungkan antar satuan pemukiman atau jalan masuk ke

masing-masing lingkungan kecil yang ada di wilayah perncanaan.

2) Air Bersih

Kebutuhan masyarakat akan air bersih yang dapat

dikategorikan sebagai wilayah pedesaan, memakai pola

pengembangan bagi kawassan dengan ketentuan dankeuntungan

antara lain :

a. Waktu pendistribusian air dapat diatur dalam waktu tertentu

b. Jaringan pemipaan murah dengan diameter kecil

c. Sistem sambungan pada langganan setiap bulan dengan jumlah

tetap

d. Sistem operasional secara sederhana dan murah

e. Kebutuhan akan tenaga tidak besar

3) Listrik

Berdasarkan UU No. 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan,

menyebutkan bahwa tujuan pembangunan ketenagalistrikan adalah

untuk menjamin ketersediaan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup,

kualitas yang baik, dan harga yang wajar dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata serta

mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

4) Rumah

Perumahan sebagai salah satu kebutuhan dasar, sampai dengan

saat ini sebagian besar disediakan secara mandiri oleh masyarakat baik

Page 31: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

membangun sendiri maupun sewa kepada pihak lain. Kendala utama

yang dihadapi masyarakat desa pada umumnya keterjangkauan

pembiayaan rumah.

5) Irigasi

Keberadaan jaringan irigasi sangatlah berpengaruh terhadap

hasil panen masyarakat, terlebih pada desa dengan sumber mata

pencaharian petani.

6. Tinjauan Tentang Desa

Secara etimologi kata desa berasal dari bahasa sansekerta, deca yang

berarti tanah air, tanah asal, atau tanah kelahiran. Dari perspektif geografis,

desa atau village yang diartikan sebagai “ a groups of houses or shops in a

country area, smaller than and town “. Desa adalah kesatuan masyarakat

hukum yang memiliki kewenangan untuk mengurus rumah tangganya

berdasarkan hak asal-usul dan adat istiadat yang diakui dalam Pemerintahan

Nasional dan berada di Daerah Kabupaten.

Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah pewarisan

dari undang-undang yang lama pernah mengatur desa, yaitu Inlandsche

Gemeente Ordonantie (IGO) yang berlaku untuk Jawa dan Madura, serta

Inlandsche Gemeente Ordonantie Buitengewesten (IGOB) yang berlaku

untuk diluar Jawa dan Madura. Peraturan perundang-undangan ini tidak

mengatur secara seragam dan kurang memberikan dorongan kepada

masyarakatnya untuk tumbuh ke arah kemajuan yang dinamis. Akibatnya

desa dan pemerintahan desa yang bentuk dan susunannya masih beraneka

Page 32: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

ragam. Masing-masing masih memiliki ciri-cirinya sendiri yang kadangpula

dianggap sebagai hambatan dalam pembinaan dan pengendalian yang

intensif, guna peningkatan taraf hidup masyarakatnya. Desa atau yang

disebut dengan nama lain telah ada sebelum Negara Kesatuan Republik

Indonesia terbentuk. Sebagai bukti keberadaannya, penjelasan pasal 18

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (sebelum

perubahan) menyebutkan bahwa, “Dalam territori Negara Indonesia terdapat

lebih kurang 250 zelfbestturende Landschappen dan Volksgemenschappen”,

seperti desa di Jawa dan Bali, Nagari di Minangkabau, dusun dan marga di

Palembang, dan sebagainya. Daerah-daerah tersebut mempunyai susunan

Asli dan oleh karenanya dapat dianggap sebagai daerah yang bersifat

istimewa. Oleh sebab itu, keberadaannya wajib tetap diakui dan diberikan

jaminan keberlangsungan hidupnya dalam Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Selanjutnya, dalam perjalanan ketatanegaraan Republik Indonesia,

Desa telah berkembang dalam berbagai bentuk, sehingga perlu dilindungi

dan diberdayakan agar menjadi kuat, maju, mandiri, dan demokratis

sehingga dapat menciptakan landasan yang kuat dalam melaksanakan

pemerintahan dan pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur,

dan sejahtera. Secala operasional, Undang-Undang Otonomi Daerah

mengamanahkan bahwa penyelenggaraan pemerintahan diarahkan untuk

memberikan kewenangan yang lebih luas kepada pemerintah daerah dengan

maksud untuk lebih meningkatkan pelayanan dan partisipasi aktif

Page 33: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

masyarakat terhadap pelaksanaan pembangunan disegala bidang. Desa

sebagai bagian dari Pemerintah Daerah Kabupaten yang berhubungan

langsung dengan masyarakat, tentunya mempunyai hubungan yang lebih

dekat dengan masyarakat. Selain itu, desa memiliki wewenang untuk

mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat dengan berpedoman pada

keanekaragaman, partisipasi otonomi asli, demokrasi dan pemberdayaan

masyarakat. Karena itu, desa diharapkan dapat meningkatkan pelayanan

publik, dan partisipasi masyarakat dalam proses pelaksanaan pembangunan

demi mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.

Dalam kaitan susunan dan penyelenggaraan pemerintahan Daerah,

setelah perubahan UUD 1945, pengaturan Desa atau disebut dengan nama

lain dari segi pemerintahannya mengacu pada ketentuan Pasal 18 ayat (7)

yang menegaskan bahwa susunan dan tata cara penyelenggaraan

pemerintahan Daerah diatur dalam undang-undang. Hal itu berarti, bahwa

pasal 18 ayat (7) UUD 1945 membuka kemungkinan adanya susunan

pemerintahan dalam sistem pemerintahan Indonesia. Dalam sejarah

pengaturan Desa, telah ditetapkan beberapa pengaturan tentang Desa, yaitu:

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1948 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan

Daerah, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957 tentang Pokok-Pokok

Pemerintahan Daerah, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 tentang

Pemerintahan Daerah, Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1965 tentang Desa

Praja, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

Pemerintahan di Daerah, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang

Page 34: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

Pemerintahan Daerah, Undang- Udndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah, dan terakhir Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014

tentang Desa. Undang-undang itu disusun dengan semangat penerapan

amanat konstitusi, yaitu pengaturan masyarakat hukum adat sesuai dengan

ketentuan pasal 18B ayat(2) untuk diatur dalam susunan pemerintahan

sesuai dengan ketentuan pasal 18 ayat(7). Walaupun demikian, kewenangan

kesatuan masyarakat hukum adat mengenai pengaturan hak ulayat merujuk

pada ketentuan peraturan perundang- undangan sektoral yang berkaitan.

Bertitik tolak pada semangat reformasi sistem pemerintahan desa tersebut,

maka struktur kelembagaan dan mekanisme kerja disemua tingkatan

pemerintah, khususnya pemerintahan Desa yang berhubungan langsung

dengan masyarakat diarahkan untuk dapat menciptakan pemerintahan yang

peka terhadap perkembangan dan perubahan yang terjadi. Pasal 4, Undang-

Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, menyebutkan bahwa pengaturan

desa bertujuan :

a. Memberikan pengakuan dan penghormatan atas Desa yang sudah ada

dengan keberagamannya sebelum dan sesudah terbentuknya Negara

Kesatuan Republik Indonesia;

b. Memberikan penjelasan status dan kepastian hukum atas Desa dalam

sistem ketatanegaraan Republik Indonesia demi mewujudkan keadilan

bagi seluruh rakyat Indonesia;

c. Melestarikan dan memajukan adat, tradisi, dan budaya masyarakat Desa;

d. Mendorong prakarsa, gerakan dan partisipasi masyarakat Desa untuk

Page 35: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

pengembangan potensi dan Aset Desa guna kesejahteraan bersama;

e. Membentuk Pemerintahan Desa yang profesional efesien dan efektif,

terbuka, serta bertanggungjawab;

f. Meningkatkan pelayanan publik bagi warga masyarakat Desa guna

mempercepat perwujudan kesejahteraan umum;

g. Meningkatkan ketahanan sosial budaya masyarakat Desa guna

mewujudkan masyarakat Desa yang mampu memelihara kesatuan sosial

sebagai bagian dari ketahanan nasional.

h. Memajukan perekonomian masyarakat Desa serta mengatasi kesenjangan

pembangunan nasional; dan memperkuat masyarakat Desa sebagai

subjek pembangunan.

Desa menurut H.A.W. Widjaja dalam bukunya yang berjudul

“Otonomi Desa” menyatakan bahwa: Desa adalah sebagai kesatuan

masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal-usul

yang bersifat istimewa. Pemikiran mengenai Pemerintahan Desa adalah

keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan

masyarakat.

Perumusan secara formal desa dalam UU No. 5 Tahun 1979 tentang

Pemerintahan Desa, dikatakan bahwa Desa adalah suatu wilayah yang

ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai satu kesatuan masyarakat

termasuk didalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai

organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah Camat dan berhak

menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan

Page 36: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

Republik Indonesia.

Undang-undang No. 22 Tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah

disebutkan bahwa Desa adalah kesatuan wilayah masyarakat hukum yang

memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat setempat yang diakui

dalam sistem pemerintahan nasional dan berada di daerah kabupaten.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, pasal 1 ayat 12

menjelaskan bahwa Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah

kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang

berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat

setempat, berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan

dihormati dalam sistem Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selanjutnya, dinyatakan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2014 pasal 1 ayat 43 menjelaskan Desa adalah desa dan desa adat atau yang

disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan

masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk

mengatur dan mengurus masyarakat setempat berdasarkan prakarsa

masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan

dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

B. Kerangka Pemikiran

Sebagai wujud implementasi dari undang-undang tentang

pemenrintahan Daerah maka undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang

Desa, Pasal menyebutkan bahwa Desa adalah desa dan desa adat atau yang

Page 37: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan

masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk

mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat

setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak

tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Regulasi tersebut hadir untuk memperkuat Desa

dalam penyelenggaraan pemerintahan. Aturan tersebut sangat jelas agar Desa

mampu mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri tanpa ada campur

tangan lain dari pemerintah Daerah dan Provinsi.

Pembangunan Desa melalui tahap perencanaan, pelaksanaan dan

pengawasan lebih jelasnya diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 114 tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa.

Gamabar 2.1

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembangunan Infrastruktur Desa.

1. Faktor Pendukung. a. Dana b. Partisipasi masyarakat c. Regulasi

PEMERINTAH DESA

Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur desa

1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Pemantauan dan

pengawasan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembangunan Infrastruktur Desa.

2. Faktor Penghambat. a. Belum Maksimalnya

Pengawasan b. Cuaca dan Medan c. Harga Bahan Material

Page 38: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

C. Fokus dan Deskripsi Fokus

1. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini dapat memfokuskan masalah terlebih dahulu

supaya tidak terjadi perluasan permasalahan yang nantinya tidak sesuai

dengan tujuan penelitian ini. Maka peneliti memfokuskan untuk meneliti

peran kepala Desa terhadap pembangunan infrastruktur di Desa Kariango

Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang

D. Deskripsi Fokus

1. Perencanaan

Perencanaan pembangunan infrastruktur pedesaan melalui

Musrenbangdes haruslah berdasarkan kondisi lingkungan dan potensi

wilayah. Perencanaan pembangunan Desa adalah proses penyusunan

tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku

kepentingan di Desa guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya

desa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu Desa

dalam jangka waktu tertentu.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembangunan Infrastruktur merupakan bentuk wujud

terlaksanaanya sebuah perencanaan yang terencana secara sistematis dan

konseptual.

3. Pengawasan Pembangunan Infrastruktur

Pengawasan adalah proses mengetahui hasil pelaksanaan pekerjaan

yang dilakukan sesuai dengan rencana, perintah, tujuan, kebijakan yang

Page 39: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

telah ditentukan agar semua perencanaan dapat terlaksana dengan baik dan

maksimal. Pemantauan pembangunan Desa oleh masyarakat Desa dilakukan

pada tahapan perencanaan pembangunan Desa dan tahapan pelaksanaan

pembangunan Desa.

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan infrastruktur Pedesaan

di Desa Kariango Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang.

Adapun indikator faktor-faktor yang dimaksud adalah :

1. Faktor pendukung

2. Faktor penghambat

Page 40: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

BAB III

METODOLOGI PENEITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapun lokasi yang ditentukan untuk mendapatkan informasi yang

dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian terhadap pelaksanaan pembangunan

infrastruktur jalan pedesaan yaitu di Desa Kariango Kecamatan Lembang

Kabupaten Pinrang, yang meliputi Dusun Tondo bunga, Dusun Buttu raja, dan

Dusun Buttu battu batuan Penelitian ini dilakukan selama dua (2) bulan.

B. Jenis dan tipe penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan alasan

penelitian harus terjun ke lapangan untuk menemukan dan melakukan

obserfasi, sehingga dapat menghayati langsung keadaan sebenarnya mengenai

peran kepala desa dalam pembangunan infrastruktur jalan di desa karingo

kecamatan lembang kabupaten pinrang.

Adapun tipe penelitian ini adalah tipe penelitian Fenomologi yaitu

penelitian pengumpulan data dengan wawancara dan data secara tertulis hal ini

dibuat agar tujuan dari penelitian bisa akurat dengan apa yang terjadi

dilapangan dan apa yang tertuang pada dokumen-dokumen kemudian

selanjutnya dengan obserfasi partisipan untuk mengetahui kenyataan yang

terjadi dilapangan mengenai peran kepala desa dalam pembangunan

infrastruktur jalan di desa kariango kecamatan lembang kabupaten pinrang.

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini ada 2 (dua), yaitu:

30

Page 41: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

1. Data Primer, yang diperoleh secara langsung dari informan yang

bersangkutan dengan cara wawancara untuk mendapatkan jawaban yang

berkaitan dengan peran kepala desa dalam pembangunan infrastruktur jalan

di desa kariango kecamatan lembang kabupaten pinrang.

2. Data Sekunder, Adapun sumber Data sekunder yang di gunakan penelitian

ini adalah sumber data sekunder yang meliputi buku-buku berkaitan dengan

peran yang akan di lakukan di peran kepala desa dalam pembangunan

infrastruktur jalan di desa kariango kecamatan lembang kabupaten pinrang.

D. Informan Penelitian

Adapun informan dalam penelitian ini berjumlah tujuh (7) orang, yaitu

sebagai berikut:

NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH

1 MUHAMMAD JAFAR MJ KEPALA DESA 1

2 YUMMING SH YM SEKERTARIS 1

3 PARMAN PN KAUR

KEUANGAN 1

4 SAHARUDDIN SHN KETUA BPD 1

5 AMBO DALLE AD MASYARAKAT 1

6 SUKRI SI MASYAKRAKAT 1

7 NASRUL NL MASYARAKAT 1 JUMLAH 7

E. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut:

Page 42: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

1. Observasi

Melakukan pengamatan langsung di lokasi penelitian secara berulang

terhadap suatu objek pengamatan pada tempat yang sama ataupun berbeda.

Observasi difokuskan pada pengamatan langsung terhadap masalah ynag

akan diteliti.

2. Wawancara

Dilakukan guna memperoleh data primer peran kepala desa dalam

pembangunan infrastruktur jalan. agar biasa mendalam berkaitan dengan

permasalahan penelitian Terkait penelitian, peneliti ini menggunakan

metode indepth interview, disitu penelitian dengan informan,bertatapan

secara langsung untuk mendapat informasi yang tepat (valid)

3. Dokumentasi

Dilakukan guna mendapatkan data sekunder dengan cara melakukan

kajian terhadap data-data dokumen pribadi dan dokumen resmi, baik visual

maupun berupa tulisan yang berkaitan dengan masalah penelitian berupa

buku-buku yang ada untuk mencari konsepsi-konsepsi dan teori-teori yang

sangat sehubungan erat dengan permasalahan. Sumber pada laporan, skripsi,

buku, surat kabar dan dokumentasi lainya yang sehubungan dengan

permasalahan yang akan diteliti.

F. Teknik Analisi Data

Analisis data yang digunakan adalah analisis nonstatistik yang

dilakukan terhadap data yang bersifat kualitatif didalam hal ini penelitian

kualitatif, mengajak orang agar bisa mempelajari salah satu masalah yang akan

Page 43: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

diteliti secara mendasar dan mendalam sampai ke akarnya Analisis data terdiri

dari tiga alaur yaitu:

1. Data Reducition (Reduksi Data)

Data yang didapat dari lapangan jumlahnya sudah cukup banyak

untuk itu, perlu dicatat secara detail dan terprinci. Seperti telah

dikemukakan semakin lama peneliti ke suatu lapangan maka jumlahnya data

akan menjadi semakin banyak kompleks dan susah untuk itu, perlunya akan

secepatnya melakukan analisis data dan melalui reduksi data. Mereduksi

data adalah merangkum dan memilih hal pokok memokuskan pada hal-hal

yang pokok pada hal yang sangat penting. Dicari tema dan pola dengan hal

itu yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang sangt lebih mirip

dan mempermuda penelitian supaya pengumpulan data selanjutnya akan

mencari kiranya diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan cara

peralatan elektronik seperti komputer, kecil, supaya memberikan kode

dengan aspek tertentu.

2. Data Display (Penyajian data)

Penyajian data yaitu penyajian yang dimaksud menurut matthew dan

michael, sekumpulan informasi teratur yang memberikan kemungkinan ada

penarikan kesimpulan dalam pengambilan tindakan.

3. Conclusion Drawing/verification

Langka ketiga didalam analisis data kualitatif pendapat Miles

Huberman adalah penarikan kesimpulas dan verifikasi. Kesimpulan ini

masih bersifat sementara dan akan merubah apabila tidak di temukanya

Page 44: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

bukti yang sangat kuat yang akan mendukung setiap tahap pengumpulan

data berikut. Akan tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap

pertama di dukung oleh bukti yang falid dan konsisten saat penelitian

kembali ke lapangan untuk menyatukan data, dari itu kesimpulan yang

dikemukakan ialah kesimpulan yang kredibel.

G. Pengabsahan Data

Keabsahan data yang dipakai dalam penulisan proposal ini adalah

triangulasi, triangulasi dalam pengujian kredibilitas adalah pengecekan data

dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Menurut

William Wiersma (dalam Sugiyono, 2012) membedakan tiga macam

triangulasi yaitu:

1. Triangulasi dengan sumber

Triangulasi dengan sumber yaitu teknik untuk menguji kredibilitas

data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh

melalui beberapa sumber suatu informasi.

2. Triangulasi dengan teknik

Triangulasi dengan teknik yaitu teknik untuk menguji kredibilitas

data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber data yang

sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan

wawancara secara mendalam kepada informan, kemudian dicek dengan

dokumen-dokumen.

3. Triangulasi dengan waktu

Triangulasi dengan waktu yaitu teknik untuk menguji kredibilitas

Page 45: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

data yang dilakukan dengan cara mengecek data dengan teknik wawancara

di pagi hari pada saat narasumber masih segar, dan pada saat sore hari saat

narasumber sudah merasa jenuh dan dipenuhi oleh banyak masalah. Bila

hasil uji menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-

ulang sehingga sampai di temukan kepastian datanya.

Page 46: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Letak Geografis dan Kondisi Wilayah Kabupaten Pinrang.

Kabupaten Pinrang berada ± 180 Km dari Kota Makassar terletak

pada koordinat antara 4º10’30” sampai 3º19’13” Lintang Selatan dan 119º26’30”

sampai 119º47’20”Bujur Timur. Kabupaten Pinrang berada pada perbatasan

dengan Provinsi Sulawesi Barat, serta menjadi jalur lintas darat dari dua

jalur utama, baikantar provinsi dan antar kabupaten di Selawesi Selatan,

yakni dari arah selatan: Makassar, Parepare ke wilayah Provinsi Sulawesi

Barat, dan dari arah Timur: kabupaten- kabupaten di bagian timur dan tengah

Sulawesi Selatan menuju Provinsi Sulawesi Barat. Kondisi topografi Kabupaten

Pinrang memiliki rentang yang cukup lebar,mulai dari dataran dengan

ketinggian 0 m di atas permukaan laut hingga dataran yang memiliki

ketinggian di atas 1000 m di atas permukaan laut (dpl).Dataran yang terletak pada

ketinggian 1000 m di atas permukaan laut sebagian besar terletak di bagian

tengah hingga utara Kabupaten Pinrang terutama pada daerah yang

berbatasan dengan Kabupaten Toraja. Klasifikasi ketinggian/ topografi di

Kabupaten Pinrang dapat dikelompokkan sebagai berikut:

- Ketinggian 0 –100 m dpl

Wilayah yang termasuk ke dalam daerah ketinggian ini sebagian besar terletak di

wilayah pesisir yang meliputi beberapa wilayah kecamatan yakni Kecamatan

Page 47: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

37

Mattiro Sompe, Lanrisang, Watang Sawitto,Tiroang, Patampanua dan

Kecamatan Cempa.

- Ketinggian 100 –400 m dpl

Wilayah yang termasuk ke dalam daerah dengan ketinggian ini meliputi beberapa

wilayah kecamatan yakni Kecamatan Suppa, Mattiro Bulu, dan

Kecamatan Paleteang.

- Ketinggian 400 –1000 m dpl

Wilayah yang termasuk ke dalam klasifikasi ketinggian ini sebagian kecil wilayah

meliputi Kecamatan Duampanua.-Ketinggian di atas 1000 m dpl

Wilayah yang termasuk ke dalam klasifikasi ketinggian ini terdiri dari

sebagian Kecamatan Lembang dan Batulappa.

Kabupaten Pinrang mempunyai luas wilayah 1.967 km persegi, memiliki daerah

administratif 12 kecamatan,dan terdiri 39 Kelurahan dan 69 Desa yang meliputi

81 Lingkungan dan 168 Dusun.

Adapun batas wilayah Kabupaten Pinrang sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tana Toraja

Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Enrekang dan Sidrap

Sebelah Barat dengan Selat Makassar serta Kabupaten Polewali Mandar

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Parepare

Jumlah penduduk Kabupaten Pinrang 361.293 jiwa pada Tahun 2013 (Data

BPS 2014), terdiri dari laki-laki sebanyak 175.115 jiwa (48,47 %) dan

perempuan sebanyak 186.178 jiwa (51,53 %). Jumlah ini meningkat 1,00 %

dibandingkan Tahun 2012, di mana pada Tahun 2012 jumlah penduduk

Page 48: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

38

Kabupaten Pinrang mencapai lk 360.019 jiwa, terdiri atas : laki-laki 174.667 jiwa

(48,52 %) dan perempuan 185.352 jiwa (51,48 %).Jika dilihat dari komposisi

penduduk berdasarkan kelompok umur pada Tahun 2013, jumlah penduduk

kelompok umur produktif (15-64 Tahun) mencapai 62,82 %,jumlah penduduk

kelompok umur muda (0-14 Tahun) mencapai 30,81 % dan jumlah penduduk

kelompok umur tua (65 Tahun ke atas) mencapai 6,37 %.Jumlah penduduk

kelompok umur produktif (15-64 Tahun) mengalami peningkatan sebesar

1,86%,demikian pula dengan jumlah penduduk kelompok umur tua (65

Tahun ke atas) mengalami kenaikan 1,02, sedangkan jumlah penduduk

kelompok umur muda (0-14 Tahun) menurun 2.88 %.

2. Gambaran Umum Desa Kariago

a. Sejarah Desa Kariago

Desa Kariango merupakan salah satu desa dari empat belas (14) desa yangada di

kecamatan Lembang kabupaten Pinrang. Desa Kariango terdiri atas tiga (3) dusun,

yakni dusun Tondo Bunga, Dusun Buttu Batu dan dusun Buttu Raja. Pembahasan

mengenai sejarah terbentuknya desa Kariango tidak lepas dari kisah perjalana

panjang sejarah kerjaan Letta yang juga pada saat ini dikenal dengan desa Letta,

Sejarah kerajaan Letta berawal dari turunnya tumanurung dari gunung

Bambapuang yang tiba di gunung Bajai, sedang tumanurung dari sangalla tiba di

gunung Mamullu. Kedua tumanurung ini kemudian menikah. Keturuannya

kemudian mempersatukan beberapa kelompok dan mendirikan kerajaan yang di

pimpin oleh raja pertama yang bernama To Saletta, Nama kerajaan tersebut adalah

kerajaan Letta. Sejak tahun 1961 pemerintah republik Indonesia melakukan

Page 49: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

39

perubahan dalam tubuh pemerintahan, Semua distrik berubah nama menjadi

kecamatan, diantaranya kecamatan Lemabang.

Dalam satu kecamatan, dibentuklah beberapa desa, pembetuakan biasanaya di

dasarkan pada kerajaan yang ada dulunya, Tahun 1961, Letta resmi berubah

menjadi desa yang dipimpin oleh kepada desa. Dalam perkembangan selanjutnya

desa Letta terus di mekarkan seiring dengan perkembnagan penduduk di desa itu,

sejak tahun 1989 wilayah Letta suda di mekarkan menjadi tiga desa, yaitu desa

Letta desa Kariango dan desa Kaseralau.

Sebagaiamna yang telah di bahas, bahwa desa Kariango terbentuk dari hasil

pemekaran desa Letta, sejak masa pemerintahan desa Letta lama, kariango pada

saat masih berstatus sebagai kampung, setelah berstatus sebagai desa, kini desa

Kariangao terdiri dari tiga dusun, yakni uusun Tondo Bunga, dusun Buttu Batu

dan dusun Buttu Raja.

Perekembangan dari masa-kemasa Desa Kariango dipimpin oleh beberapa Kepala

Desa menjabat yaitu:

Zainuddin (1989-1992)

Masud (1992-1998)

Drs. Alimuddin (1998-2000)

Safri (2000-2006)

Muh. Jufri (2007-2012)

Abd. Rahim (2013-2018)

Muh. Jafar (2019-Sekarang)

Page 50: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

40

b. Wilayah dan Letak Geografis

Desa Kariango terletak di kabupaten Pinrang kecamatan Lembang, sebagian besar

desa ini berada pada dataran tinggi, Sebelah utara desa Rajang dan desa Pakeng,

sebelah selatan desa Ulu Saddang dan desa Bakaru, sebelah timur desa Kaseralau,

sebelah barat desa Letta.

Desa Kariango memiliki orbitasi waktu tempuh dan jarak ke bbukota Kecamatan

: 43 Km Lama jarak tempuh ke Kecamatan dengan Kendaraan Bermotor : 1 jam

47 Menit Ke KabupatenJarak ke Ibukota Kabupaten: 77 Km Lama jarak tempuh

ke Kabupaten dengan Kendaraan Bermotor : 2 jam 33 Menit Ke Provinsi Jarak ke

Ibukota Provinsi : Lama jarak tempuh ke Provinsi dengan Kendaraan Bermotor : 6

jam 21 Menit.

Luas desa Kariango sekitar 21.89 Km, sebagian besar lahan di desa Kariango

digunakan sebagai tempat pertanian dan perkebunan. Jumlah penduduk 1.196

jiwa, terdiri dari 296 KK.

Dalam bidang pendidikan di desa Kariango terdiri dari 2 SD/Sederajat, 1 TK.

Dalam bidang Keagamaan terdapat 6 Masjid. Di Bidang Kesehatan terdapat 1

PUSTU/Puskesmas Pembantu dan 1 orang bidan desa.

Page 51: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

41

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

KEPALA DESA

MUHAMMAD JAFAR

BPD

SAHARUDDIN

KAUR KEUANGAN

PARMAN

KAUR

PEMBANGUNAN

ABDUL RAHMAN

KAUR UMUM

YODDING

KAUR

PEMERINTAHAN

RUDI

SEKERTARIS DESA

YUMMING S.H

KEPALA DUSUN

DUSUN TONDO

BUNGA

AHMAD

DUSUN BUTTU

RAJA

BASIR

DUSUN BUTTU

BATU

ARIS

Page 52: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

42

B. Peran Kepala Desa Dalam Pembangunan Infrastruktur Jalan di Desa

Kariago Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang

Peranan adalah suatu rangkaian perilaku yang teratur, yang

ditimbulkan karena suatu jabatan tertentu, atau karena adanya suatu kantor

yang mudah dikenal. Kepribadian seorang barangkali juga amat

mempengaruhi bagaimana peranan harus di jalankan. Peranan timbul karena

seseorang memahami bahwa ia bekerja tidak sendirian. Mempunyai

lingkungan, yang setiap saat diperlukan untuk berinteraksi. Menrut David

Berry (2003:105), mendefenisikan peranan sebagai harapan-harapan yang

dikenakan pada individu yang menempati kedudukan sosial tertentu.

Harapan-harapan tersebut merupakan imbangan dari norma-norma sosial dan

oleh karena itu dapat dikatakan bahwa pernan itu ditentukan oleh norma-

norma di dalam masyarakat.dalam peranan terdapat dua harapan yaitu

harapan yang dimiliki oleh di pemegang peran terhadap masyarakat atau

terhadap orang yang menjalankan peranannya atau kewajiban-kewajibannya.

Dalam sebuah kepemimpinan khsusunya dalam sebuah daerah,

dalam hal ini adalah kepala desa tentu memiliki peran yang sangat besar

dalam membangun desanya yang mana masyarakat telah memberikan

amanah untuk menjadikan daerah tersebut jauh lebih meningkat dari

sebelumnya, berdasarkan peraturan menteri dalam negeri nomor 114 tahun

2014 tentang pedoman pembangunan desa, terdapat tiga indikator sebagai

pengukur pelaksanaan pembangunan yakni perencanaan, pelaksanaan, serta

pemantatuan dan pengawasan.

Page 53: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

43

1. Perencanaan

Pemerintah Desa menyusun perencanaan Pembangunan Desa sesuai

dengan kewenangannya dengan mengacu pada perencanaan pembangunan

Kabupaten/Kota. Perencanaan dan Pembangunan Desa dilaksanakan oleh

Pemerintah Desa dengan melibatkan seluruh masyarakat Desa dengan

semangat gotong royong.Masyarakat Desa berhak melakukan pemantauan

terhadap pelaksanaan Pembangunan Desa. Dalam rangka perencanaan dan

pelaksanaan pembangunan Desa, pemerintah Desa didampingi oleh

pemerintah daerah kabupaten/kota yang secara teknis dilaksanakan oleh

satuan kerja perangkat daerah kabupaten/ kota. Untuk mengoordinasikan

pembangunan Desa, kepala desa dapat didampingi oleh tenaga pendamping

profesional, kader pemberdayaan masyarakat Desa, dan/atau pihak

ketiga.Camat atau sebutan lain akan melakukan koordinasi pendampingan di

wilayahnya. Pembangunan desa mencakup bidang penyelenggaraan

pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan

kemasyarakatan Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa. Adapun rencana/

agenda dari kepala desa kariango sendiri selama masa jabatannya

pembangunan infrastruktur jalanan merupakan program prioritas desa

tersebut dikarenakan sangat minimnya fasilitas jalanan yang ada di desa

kariango sendiri, serta pembangunan yang lainnya yakni membangun irigasi

bagi masyarakat tani yang memiliki anggaran yang cukup besar.

Dengan indikator diatas adapun beberapa pertanyaan wawancara yang

dilakukan oleh peneliti kepada 7 narasumber yakni, Kepala Desa, Sekertaris

Page 54: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

44

Desa, KAUR Keuangan Desa, ketua BPD dan 3 masyarakat dari desa Kariago

Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang.

Berdasarkan indikator Perencanaan pembangunan, pada peran kepala

desa dalam pembangunan infrastruktur jalan di Desa Kariago Kecamatan

Lembang Kabupaten Pinrang mengenai, dalam penyusunan RPJM desa

melibatkan seluruh unsur masyarakat atau tidak, melalui wawancara yang

dilakukan bersama MJ (kepala desa) dan YG (sekertaris desa) yang

mengatakan bahwa:

“..tentu kita dalam Rencana pembangunan jangka menenengah desa kami

melibatkan semua unsur masyarakat baik itu dari masyarakat, aparat kepolisian, aparat TNI serta tokoh adat, tokoh agama kita undang semua datang mengadakan pertemuan di balai desa untuk mendengar aspirasi masyararakat dalam pembangunan..” (hasil wawancara 25

November 2019)

“..iye dalam pembuatan RPJM memang selalu melibatkan tokoh-tokoh masyarakat, semua lapisan. Kita selalu ada musyawarah bersama dengan seluruh staf dan masyarakat mengenai apa saja kebutuhannya masyarakat desa yang mendesak..” (hasil wawancara 25 November

2019) Berdasarkan wawancara di atas mengatakan bahwasannya pemerintah

desa dalam melakukan rencana penyususnan pembangunan jangka menengah

selalu melibatkan masyarakat kemudian hampir senada dengan yang

dikatakan oleh PN selaku (KAUR keuangan) dan SHN (ketua BPD) yang

mengatakan bahwa:

“..iya dek kita melibatkan masyarakat, bermusyawarah, tokoh adat, tokoh

agama, kantibnas, babinsa kita undang, dan kepala dusun dan warganya untuk mewakili keseluruhan masyarakat..” (hasil wawancara

26 november 2019)

Page 55: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

45

“semua tokoh terlibat pemerintah desa, BPD, masyarakat semua terlibat untuk menyusun rencana pembangunan..”(hasil wawancara 26

november 2019) Selanjutnya wawancara dilakukan bersama masyarakat AD, SI dan

NL yang mengatakan bahwa:

“..memang pak desa biasa mengadakan pertemuan dengan masyarakat,

saya juga sempat bersama pak dusun mengikuti rencana pembangunan desa, melakukan diskusi dan bertanya apa saja yang dibutuhkan masyarakat di lingkungan ini..” (hasil wawancara 26 November 2019)

“..kalau itu saya kurang tahu dek, karena sayakan sibuk bertani disawah,

belum punya waktu untuk bergabung dengan yang lain untuk kumpul-kumpul di kantor desa..”(hasil wawancara 26 November 2019)

“..iya dek, kalau untuk rencana pembangunan memang selalu ada

pertemuan, desa memaparkan apa yang mereka ingin lakukan sama kalau ada saran dari masyarakat..” (hasil wawancara 26 November

2019) Jadi berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan

bahwasannya dalam penyusunan rencana pembangunan desa jangka

menengah, pemerintah desa selalu melibatkan unsur masyarakat dan aparat

kepolisian dan aparat TNI, seta semua tokoh masyarakat baik tokoh adat,

tokoh agama serta masyarakat setempat yang ingin mengikuti pertemuan desa

diperbolehkan serta memberikan saran dan masukan kepada pemerintah desa.

Berdasarkan indikator Perencanaan pembangunan, pada peran kepala

desa dalam pembangunan infrastruktur jalan di Desa Kariago Kecamatan

Lembang Kabupaten Pinrang mengenai,perencanaan pembangunan desa

sudah sesuai dengan ketetapan dan peraturan perundang-undangan yang

berlaku atau pedoman pembuatan rencana pembangunan desa. melalui

wawancara yang dilakukan bersama MJ (kepala desa) dan YG (sekertaris

Page 56: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

46

desa) mengatakan bahwa:

“..pasti dek, kami melakukan RPJM berdasarkan pedoman yang ada

sesuai dengan peraturan, seperti kita membuat ini RPJM berdasarkan hasil musyawarah antara pemerintah desa dengan segala unsur yang ada di desa..” (hasil wawancara 25 November 2019)

“..iye kita berdasarkan pedoman penyusunan RPJM Cuma bedanya ya

kita tidak pake team yg menangani secara khusus karena kita juga kekurangan tenaga dan orang jadi yang menangani tetap ji staf desa..” Berdasarkan wawancara diatas mengatakan bahwasannya perencanaan

pembangunan desa yang dilakukan oleh pemerintah desa sudah berdasarkan

peraturan dan ketetapan yang ada berdasarkan pedoman RPJM namun

beberapa hal tidak terpenuhi akibat kurangnya sumber daya manusia.

Selanjutnya wawancara dilakukan bersama PN (KAUR keuangan) dan SHN

(ketua BPD) mengatakan bahwa:

“..setau saya iya karena RPJM ini ada agendanya mulai dari penyusunan

sampai penetapan kemudian ada peninjauan ulang lagi..” (hasil

wawancara 26 November 2019)

“..yang mengurus semua itukan pemerintah desa, dan memang sudah seharusnya mengikuti pedoman pembuatan RPJM, jdi seharusnya harus ikut pedomankan..”(hasil wawancara 26 November 2019) Selanjutnya wawancara yang dilakukan bersama masyarakat yakni

AD, SI dan NL mengenai penyusunan rencana pembangunan desa

berdasarkan pedoman dan ketetapan yang telah diatur, dan mengatakan

bahwa:

“..saya kurang tau dek dilakukan berdasarkan pedoman, dan

ketetapannya atau tidak, karena sayapun kurang paham tentang tata caranya itu, yang saya tau kita semua bermusyawarah saja berembuk saling tukar pikiran..” (hasil wawancara 26 November 2019)

“..saya tidak tau dek, karena saya ikut dalam pertemuan saja itu sangat

jarang sekali..”(hasil wawancara 26 November 2019)

Page 57: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

47

“..menurut saya pastilah mereka bekerja sesuai dengan berdasarkan pedoman kerja, mereka pasti ada acuan sehingga mereka membuat kegiatan seperti ini..” (hasil wawancara 26 November 2019) Jadi berdasarkan hasil wawancara diatas bahwasannya mengenai

perencanaan pembangunan desa menurut aparat desa yang dilakukan oleh

pemerintah desa sudah berdasarkan peraturan dan ketetapan yang ada

berdasarkan pedoman RPJM namun beberapa hal tidak terpenuhi akibat

kurangnya sumber daya manusia. Namun masyarakat tidak tau dan paham

mengenai adanya pedoman dan ketetapan dalam menetapkan dan

merencanakan pembangunan desa.

Berdasarkan indikator Perencanaan pembangunan, pada peran kepala

desa dalam pembangunan infrastruktur jalan di Desa Kariago Kecamatan

Lembang Kabupaten Pinrang mengenai, kepuasan masyarakat berdasarkan

RPJM yang telah ditetapkan oleh pemerintah desa, melalui wawancara yang

dilakukan bersama MJ (kepala desa) dan YG (sekertaris desa) mengatakan

bahwa:

“..untuk kepuasan masyarakat saya kurang tau pasti, tapikan kami sudah

mendengar aspirasinya di wakili oleh beberapa masyarakat beserta kepala dusun/lingkungan jadi kami menyerap semua aspirasi, walaupun ada ketidak puasan ya karena kita memprioritaskan kebutuhan..” (hasil wawancara 25 November 2019)

“..saya yakin pasti tetap ada masyarakat yang tidak puas dengan hasil penyusunan perencanaan pembangunan ini karena tidak semua kita setujui, ada beberapa hal yang menurut kami dan yang lain masih belum perlu pembangunannya..” (hasil wawancara 25 November

2019) Berdasarkan wawancara di atas mengenai tingkat kepuasan

masyarakat mengenai hasil dari rencana penyusunan pembangunan

Page 58: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

48

infrastruktur desa, yakni masih ada masyarakat yang masih tidak puas di

karenakan tidak semua aspirasi masyarakat di tindak lanjutkan, melainkan

pembangunan infrastruktur di tindak sesuai dengan seberapa besar kebutuhan

masyarakat akan pembangunan tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan

wawancara oleh PN (KAUR keuangan) dan SHN (ketua BPD) menagatakan

bahwa:

“..saya kurang tau juga dengan kepuasan masyarakar tapi sejauh ini

belum ada komentar mengenai pembangunan yang dilakukan pemerintah desa jadi saya pikir tidak ada masalah mengenai kepuasan masyarakat..” (hasil wawancara 26 November 2019)

“..menurut saya beda-beda tingkat kepuasanyya masyarakat karena pasti keinginannya mereka beda, ada yang sudah puas dan saya yakin juga ada yang belum merapa puas dengan RPJM ini..” (hasil wawancara 26

november 2019) Selanjutnya dilakukan wawancara bersama beberapa masyarakat

mengenai kepuasannya dalam tindak lanjut pembangunan yang telah disetujui

oleh pemerintah desa. yakni AD, SI dan NL mengatakan bahwa:

“...walaupun memang ada beberapa aspirasi dari kami yang tidak di

setujui namun saya sendiripun tidak masalah, karena saya sendiri pun paham mana saja yang dilakukan pembangunan dulu..” (hasil

wawancara 26 November 2019)

“..kalau saya sendiri pembangunan irigasi pertanian kalau sudah aman,

saya tidak masalah kenapa karena masyarakat di sini memang kebanyakan petani jadi infastruktur itu harus bagus.” (hasil wawancara

26 November 2019)

“..jalanan di desa ini memang masih sangat kurang, sering ada yang jatuh

seharusnya menjadi prioritas tapi kalau memang yang lain lebih penting saya sendiri paham dan maklum dengan kondisi desa ini yang sangat jauh..” (hasil wawancara 26 November 2019) Berdasarkan hasil wawancara diatas mengenai tingkat kepuasan

masyarakat desa terkait infrastruktur yang disetujui dalam pembangunan desa

Page 59: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

49

yakni masih ada masyarakat yang masih tidak puas di karenakan tidak semua

aspirasi masyarakat di tindak lanjutkan, melainkan pembangunan

infrastruktur di tindak sesuai dengan seberapa besar kebutuhan masyarakat

akan pembangunan tersebut, sedangkan masyarakat sendiri paham dan

maklum terkait denga prioriras pembangunan yang layak di dahulukan.

Berdasarkan indikator Perencanaan pembangunan, pada peran kepala

desa dalam pembangunan infrastruktur jalan di Desa Kariago Kecamatan

Lembang Kabupaten Pinrang mengenai, bagaimana pemerintah desa

melakukan rencana pembangunan desa bersama masyarakat. Melalui

wawancara yang dilakukan bersama MJ (kepala desa) dan YG (sekertaris

desa) mengatakan bahwa:

“..kami mengundang seluruh lapisan masyarakat diwakili oleh beberapa

tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh yang dituakan, serta aparat kantibnas dan babinsa untuk melakukan musyawarah diskusi dua arah mengenai pembangunan desa..” (hasil wawancara 25 November 2019)

“..kami melakukan tudang sipulung dengan tokoh-tokoh masyarakat diskusi bersama mengenai pembangunan yang dibutuhkan oleh masyarakat..” (hasil wawancara 25 Novemer 2019) Berdasarkan wawancara diatas bahwa pemerintah desa melakukan

rencana pembangunan desa bersama masyrakat desa dengan bentuk diskusi

dua arah secara formal dengan musyawarah dilakukan di kantor desa itu

sendiri. Kemudian wawancara selanjutnya dilakukan bersama PN (KAUR

keuangan) dan SHN (ketua BPD) mengatakan bahwa:

“..kami selalu melakukan musyawarah kepada masyarakat, apa lagi

membicarakan tentang rencana pembangunan desa, kami selalu melakukan musyawarah. Pemerintah tdak boleh seenaknya menetapkan pembangunan tanpa musyawarah dari lapisan masyrakat..” (hasil wawancara 26 November 2019)

Page 60: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

50

“..rencana pembangunannya seperti biasa, diadakan musrawarah dengan

masyarakat, tokoh yang berkepentingan semua kita bicarakan dengan baik..” (hasil wawancara 26 november 2019)

Selanjutnya wawancara yang dilakukan bersama masyarakat AD, SI

dan NL mengatakan bahwa:

“..kami di undang hadir datang berdiskusi dengan aparat pemerintah desa mengenai apa saja pembangunan yang akan dilakukan..” (hasil

wawancara 26 November 2019)

“..biasanya kalau ada apa-apa pasti ada pertemuan di kantor desa, mau itu masalah pembangunan dan sebagainya..” (hasil wawancara 26

November)

“..kita menyusun rencana pembangunan ya di balai desa bersama aparat

desa, dan masyarakat yang terlibat..” (hasil wawancara 26 November) Jadi berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan

bahwasannya pemerintah desa melakukan rencana pembangunan desa

bersama masyarakat itu dengan bentuk diskusi dua arah secara formal dengan

musyawarah dilakukan di kantor desa bersama masyarakat yang ikut serta

dalam penyusunan rencana pembangunan desa di desa karioago kecamatan

lembang kabupaten pinrang.

Berdasarkan indikator Perencanaan pembangunan, pada peran kepala

desa dalam pembangunan infrastruktur jalan di Desa Kariago Kecamatan

Lembang Kabupaten Pinrang mengenai, program-program prioritas

pemerintah desa dalam perencanaan pembangunan desa kariago. Melalui

wawancara yang dilakukan bersama MJ (kepala desa) dan YG (sekertaris

desa) mengatakan bahwa:

“..kami memiliki banyak program pembangunan desa, seperti

pembangunan pemerataan infrastruktur jalanan, yang mana kita liat sendiri jalanan di sini tidak bisa di akses dengan kendaraan roda

Page 61: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

51

empat, kemudian masyarakat di sini juga masih kekurangan MCK jadi banyak program tapi belum semua kita mampu jalankan sekaligus..”

(hasil wawancaea 25 November 2019)

“..ada beberapa program yang menjadi acuannya pemerintah desa, tapi kita untuk saat ini fokus ke pembangunan jalanan, karena di desa ini masih kurang sekali akses jalanan yang di miliki..” (hasil wawancara

25 November 2019) Berdasaarkan hasil wawancara di atas mengatakan bahwasannya desa

memiliki banyak program pembangunan sedangkan prioritas pembangunan

desa kariago yakni akses jalanan serta pemerataan infrastuktur jalanan yang

masih sangat kurang dan di bawah rata-rata. Kemudian selanjutnya

wawancara dilakukan bersama PN (KAUR keuangan) dan SHN (ketua BPD)

mengatakan bahwa:

“..sebenarnya banyak pembangunan yang harus dilakukan oleh desa

kariago ini namun, dengan keterbatasan dana tidak bisa dilakukan sekaligus apa lagi pembangunan infrastruktur jalanan ini biayanya tidak sedikit jadi untuk memudahkan masyarakat prioritas pembangunan sekarang itu pemerataan jalanan..” (hasil wawancara 26

November 2019)

“..program prioritas pemerintah desa saat ini jalanan yang sangat

dibutuhkan, karena jalanan ini menjadi akses pembangun ekonomi masyarakat..” (hasil wawancara 26 November 2019) Selanjutnya melalui wawancara yang dilakukan bersama beberapa

masyarakat AD, SI dan NL mengatakan bahwa:

“..setau saya program prioritasnya pemerintah desa sekarang ini itu

jalanan, karena kami juga masyarakat sangat berharap pemerataan jalan ini yang susah sekali..” (hasil wawancara 26 November 2019)

“..saya kurang tau dek apa saja programnya pemerintah desa mengenai

pembangunan..” (hasil wawancara 26 Nomber 2019)

“..saat ini yang saya liat pemerintah desa memang sedang berusaha memperbaiki jalanan desa..” (hasil wawancara 26 November 219)

Page 62: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

52

Berdasarkan keseluruhan wawancara diatas pada indikator

perencanaan dapat disimpulkan bahwasannya dalam penyusunan rencana

pembangunan desa jangka menengah, pemerintah desa selalu melibatkan

unsur masyarakat dan aparat kepolisian dan aparat TNI, seta semua tokoh

masyarakat baik tokoh adat, tokoh agama serta masyarakat setempat yang

ingin mengikuti pertemuan desa diperbolehkan serta memberikan saran dan

masukan kepada pemerintah desa. dan mengenai perencanaan pembangunan

desa menurut aparat desa yang dilakukan oleh pemerintah desa sudah

berdasarkan peraturan dan ketetapan yang ada berdasarkan pedoman RPJM

namun beberapa hal tidak terpenuhi akibat kurangnya sumber daya manusia.

Namun masyarakat tidak tau dan paham mengenai adanya pedoman dan

ketetapan dalam menetapkan dan merencanakan pembangunan desa. adapun

tingkat kepuasan masyarakat desa terkait infrastruktur yang disetujui dalam

pembangunan desa yakni masih ada masyarakat yang masih tidak puas di

karenakan tidak semua aspirasi masyarakat di tindak lanjutkan, melainkan

pembangunan infrastruktur di tindak sesuai dengan seberapa besar kebutuhan

masyarakat akan pembangunan tersebut, sedangkan masyarakat sendiri

paham dan maklum terkait denga prioriras pembangunan yang layak di

dahulukan. pemerintah desa melakukan rencana pembangunan desa bersama

masyarakat itu dengan bentuk diskusi dua arah secara formal dengan

musyawarah dilakukan di kantor desa bersama masyarakat yang ikut serta

dalam penyusunan rencana pembangunan desa di desa karioago kecamatan

lembang kabupaten pinrang. sedangkan prioritas pembangunan desa kariago

Page 63: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

53

yakni akses jalanan serta pemerataan infrastuktur jalanan yang masih sangat

kurang dan di bawah rata-rata.

2. Pelaksanaan

Kepala Desa mengokordinasikan kegiatan pembangunan Desa yang

dilaksanakan oleh perangkat Desa dan/atau unsur masyarakat

Desa.Pelaksanaan kegiatan pembangunan Desa meliputi:pembangunan Desa

berskala lokal Desa; dan pembangunan sektoral dan daerah yang masuk ke

Desa. Pelaksanaan pembangunan Desa yang berskala lokal dikelola melalui

swakelola Desa, kerjasama antar Desa dan/atau kerjasama Desa dengan pihak

ketiga.Kepala Desa mengkoordinasikan persiapan dan pelaksanaan

pembangunan Desa terhitung sejak ditetapkan APB Desa. Pembangunan

Desa yang bersumber dari program sektoral dan/atau program daerah,

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dari Pemerintah, Pemerintah Daerah

Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Dalam hal ketentuan

menyatakan pelaksanaan program sektor dan/atau program daerah

diintegrasikan ke dalam pembangunan Desa, program sektor dan/atau

program daerah di Desa dicatat dalam APB Desa.

Dalam hal ketentuan menyatakan pelaksanaan program sektor

dan/atau program daerah didelegasikan kepada Desa, maka Desa mempunyai

kewenangan untuk mengurus.Pelaksanaan program sektor dan/atau program

daerah dibahas dan disepakati dalam musyawarah Desa yang diselenggarakan

oleh BPD. Dalam hal pembahasan dalam musyawarah Desa tidak

menyepakati teknis pelaksanaan program sektor dan/atau program daerah,

Page 64: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

54

kepala Desa dapat mengajukan keberatan atas bagian dari teknis pelaksanaan

yang tidak disepakati, disertai dasar pertimbangan keberatan dimaksud

kepada bupati/walikota. Kepala Desa mengokordinasikan pelaksanaan

program sektor dan/atau program daerah yang didelegasikan pelaksanaannya

kepada Desa.Pelaksanaan program sektor dan/ atau program daerah dilakukan

oleh perangkat desa dan/ atau unsur masyarakat Desa sesuai dengan

ketentuan yang berlaku. Dengan indikator diatas adapun beberapa pertanyaan

wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada 7 narasumber yakni, Kepala

Desa, Sekertaris Desa, dan KAUR Keuangan Desa, Ketua BPD dan 3

masyarakat dari desa Kariango Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang.

Berdasarkan indikator Pelaksanaan pembangunan, pada peran kepala

desa dalam pembangunan infrastruktur jalan di Desa Kariango Kecamatan

Lembang Kabupaten Pinrang mengenai, proses penetapan pelaksana kegiatan

pembangunan. Melalui wawancara yang dilakukan bersama MJ (kepala desa)

dan YG ( sekertaris desa) mengatakan bahwa:

“..untuk menetapkan pelaksana kegiatan itu kami gunakan orang disini,

ikut dalam penyusunan rencana pembangunan desa kemarin, yang paham dan memiliki kemampuan yang mumpuni dan tidak diluar desa ini sendiri..” (hasil wawancara 25 November 2019)

“..penetapan pelaksanaan itu dilakukan oleh bapak kepala desa,

mempertimbangkan beberapa indikator seperti paham akan tugas sebagai pelaksana pembangunan, kemudian bukan orang dari luar desa supaya lebih mudah untuk di kontrol, selebihnya tergantung kepala desa..” (hasil wawancara 25 November 2019) Berdasarkan wawancara di atas bahwasannya proses penetapan

pelaksana pembangunan dilakukan oleh kepala desa berdasarkan peraturan

dan pedoman yang ada, dan proses penetapan tersebut kepala desa memiliki

Page 65: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

55

peranan yang sangat besar dalam menentukan pelaksana pembangunan desa

kariago.Kemudian selanjutnya wawancara bersama PN (KAUR keuangan)

dan SHN (ketua BPD) mengatakan bahwa:

“..untuk pelaksana kegiatan pembangunan itu pak kepala desa yang tunjuk, biasanya juga orang-orang dekat yang dipercayakan bahkan aparat desa sendiri juga agar lebih mudah untuk mengontrol proses pelaksanaan pembangunan desa..” (hasil wawancara 26 November

2019)

“..pelaksana itu dari desa, kami di BPD ini hanya bertugas sebagai pengawas saja tidak ikut dalam penetapan pelaksana pembangunan..”

(hasil wawancara 26 november 2019) Selanjutnya dilakukan wawancara bersama beberapa masyarakat

mengenai proses penetapan pelaksana kegiatan pembangunan infrastruktur

desa kariago yakni AD, SI dan NL mengatakan bahwa:

“...saya tidak tau dek untuk urusan penetapan seperti itu, karena biasanya

memang sudah ada dan sudah ditunjuk baik itu dari kantor desa ataupun pak desa langsung..” (hasil wawancara 26 November 2019)

“..tidak tau dan tidak paham mengenai proses penetapan pelaksana

pembangunan..”(hasil wawancara 26 November 2019)

“..masyarakat tidak dilibatkan jadi kami masyarakat tidak paham untuk proses penetapan pelaksana kegiatan pembangunan..”(hasil wawancara

26 November 2019) Jadi berdasarkan hasil wawancara di atas bahwasannya proses

penetapan pelaksana pembangunan dilakukan oleh kepala desa berdasarkan

peraturan dan pedoman yang ada, dan proses penetapan tersebut kepala desa

memiliki peranan yang sangat besar dalam menentukan pelaksana

pembangunan desa karioago. Sedangkan masyarakat tidak paham mengenai

proses penetapan pelaksana pembangunan di karenakan tidak dilibatkan

dalam proses tersebut.

Page 66: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

56

Berdasarkan indikator Pelaksanaan pembangunan, pada peran kepala

desa dalam pembangunan infrastruktur jalan di Desa Kariango Kecamatan

Lembang Kabupaten Pinrang mengenai, proses penyusunan rencana kerja

pelaksana pembangunan dan apa saja yang menjadi fokus pada rencana kerja

tersebut, melalui wawancara yang dilakukan bersama MJ (kepala desa) dan

YG (sekertaris desa) mengatakan bahwa:

“..dalam kegaiatan penyusunan rencana kerja itu kami diskusikan apa saja yang akan dikerjakan, berapa biaya yang harus dikeluarkan pembangunan tersebut, lokasi mana saja yang akan dilakukan pembangunan dan tenaga kerja yang digunakan dalam pembangunan demikian..” (hasil wawancara 25 November 2019)

“..dalam kegiatan penyusunan rencana kerja kami banyak membahas tata pelaksana pembangunan mulai dari biaya hingga tenaga kerja serta daftar pelaksana kegaitan semua kami bahas, untuk membuat kegiatan jelas dan terarah..” (hasil wawancara 25 November 2019) Berdasarkan wawancara di atas dapat di lihat bahwa dalam kegiatan

penyusunan rencana kerja dilakukan pemerintah desa bersama pelaksana

untuk membahas segala kegaiatan pembangunan baik itu lokasi, pembiayaan,

serta tenaga kerja yang digunakan pada kegiatan pembangunan desa kariago,

selanjutnya wawancara dilakukan bersama PN (KAUR keuangan) dan SHN

(ketua BPD) yang mengatakan:

“..ya itu kita rencanakan semua kegiatan yang akan dilakukan, daftar-daftar kegiatan apa saja, kemudian bagaimana prosesnya, selanjutnya untuk fokus mungkin lebih ke biaya, karena pembangunan kita harus berdasarkan biaya yang menjadi penentu pembangunan itu seberapa besar pembangunan yang akan dibuat..”(hasil wawancara 26

November 2019)

“..dalam proses ini semuanya dibahas secara detail baik kordinasi

pelaksana dengan pengawas, kemudian dari rincian biaya dan semuanya diproses semua disini..”(hasil wawancara 26 november

2019)

Page 67: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

57

Selanjutnya wawancara dilakukan bersama masyarkat dalam

perencanaan pelaksanaan kerja yakni AD, SI dan NL mengatakan bahwa:

“..saya sendiri kurang tau, masyarakat juga tidak dilibatkan dalam proses ini..” (hasil wawancara 26 November 2019)

“..tidak tau dek..” (hasil wawancara 26 November 2019)

“..mungkin masyarakat hanya dilibatkan dalam proses rencana

penyusunan pembangunan saja, kalau pelaksanaan tidak, lagi pula kan sudah ada yang paham..” (hasil wawancara 26 November 2019) Jadi berdasarkan hasil wawancara di atas mengenai rencana kerja

pelaksanaan pembangunan desa kariago kegiatan penyusunan rencana kerja

dilakukan pemerintah desa bersama pelaksana untuk membahas segala

kegaiatan pembangunan baik itu lokasi, pembiayaan, serta tenaga kerja yang

digunakan pada kegiatan pembangunan desa kariago dan menjadi fokus

pembahasan yakni biaya pembangunan. Namun masyarakat tidak dilibatkan

dalam proses pelaksanaan pembangunan desa.

Berdasarkan indikator Pelaksanaan pembangunan, pada peran kepala

desa dalam pembangunan infrastruktur jalan di Desa Kariango Kecamatan

Lembang Kabupaten Pinrang mengenai cara pemerintah desa dalam

melakukan sosialisasi dokumen hasil rencana kerja pelaksanaan

pembangunan kepada seluruh lapisan masyarakat desa, dalam wawancara

yang dilakukan bersama MJ (kepala desa) dam YG (sekertaris desa)

mengatakan bahwa:

“..untuk sosialisasi ini kita lakukan melalui musyawarah-musyawarah dan pertemuan, dalam pertemuan desa bersama kepala dusun kemudian dusun ditugaskan untuk menginformasikan lingkungannya terhadap pembangunan yang dilakukan, kemudian juga dari musyawarah kelompok-kelompok yang ada di desa, kelompok tani dan

Page 68: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

58

sebagainya, kemudian kita juga paparkan pada papan informasi dan baliho desa kegiatan dan biaya semua lengkap jadi siapa saja yang lewat bisa melihat..” (hasil wawancara 25 November 2019)

“..kita ada baliho didepan kantor yang sangat besar semuanya jelas mengenai pembangunan dan kegiatan yang akan dilaksanakan bersama rincian biayanya jadi masyarakat tidak perlu khawatir terkait keterbukaan pemerintah desa..(hasil wawancara 25 November 2019) Berdsarkan hasil wawancara diatas bahwasannya sosialisasi terkait

dengan rencana kerja pelaksanaan pembagunan dan kegiatan desa di

informasikan melalui pertemuan, dan musyawarah yang dilakukan baik itu

kelompok maupun musyawarah lingkungan serta adanya papan informasi dan

baliho yang disediakan dengan rincian kegiatan dan pembiayaan. Kemudian

wawancara bersama PN (KAUR keuangan) dan SHN (ketua BPD)

mengatakan bahwa:

“..kalau untuk sosialisasi itu kita memang siapkan, karena bentuk

transparansinya desa dan memang sudah wajib untuk bkin laporan bentuk baliho..” (hasil wawancara 26 November 2019)

“..sosialisasi-sosialisasi banyak caralah, termasuk juga pembeeritahuan ini sudah disiapkan di depan kantor desa sangat besar mengenai rincian kegiatan dan rincian biaya semua lengkap..” (hasil wawancara 26

november 2019) Selanjutnya wawancara dilakukan bersama beberapa masyrakat

mengenai sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah desa mengenai rencana

kerja pelaksanaan pembangunan yakni AD, SI dan NL mengatakan bahwa:

“..iye kalau sosialisasi ada memang pemberitahuan dari hasil musyawarah ada juga di dpan kantor desa baliho informasi kegiatan-kegiatan semuanya..” (hasil wawancara 26 November 2019)

“..saya jarang ikut musyawarah tapi untuk tau pembangunan saya tau,

informasi sekarang sangat mudah tersebar..” (hasil wawancara 26

November 2019)

Page 69: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

59

“..kalau untuk sosialisasi pemerintah desa, iye adaji kepala desa kalau

ada kegiatan atau sekedar minum kopi sama-sama pasti selalu memberitahukan dibantu juga dengan papan informasi yang disediakan di depan kantor desa..” (hasil wawancara 26 November 2019) Jadi berdasarkan hasil wawancara di atas dapat di simpulkan bahwa

sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah desa terkait rencana kerja

pelaksanaan pembangunan yang ada di desa kariago melalui musyawarah-

musyawarah dan pertemuan yang diadakan oleh pemerintah desa kemudian

juga desa kariago dilengkapi dengan informasi rencana pelaksanaan

pembangunan di paparkan pada baliho yang dibuat oleh pemerintah desa agar

terjalin keterbukaan pada pemerintah dan masyarakat desa.

Berdasarkan indikator Pelaksanaan pembangunan, pada peran kepala

desa dalam pembangunan infrastruktur jalan di Desa Kariango Kecamatan

Lembang Kabupaten Pinrang mengenai pemerintah desa dalam melakukan

pengadaan tenaga kerja serta bahan material pada pembangunan infrastruktur

jalan. Melalui wawancara bersama MJ (kepala desa) dan YG (sekertaris desa)

mengatakan bahwa:

“..untuk pengadaan tenaga kerja untuk pembangunan infrastruktur jalan

kita serahkan ke ahlinya. kemudian kita menentukan bahan dan mendata berapa banyak, kemudian kita juga memanfaatkan sumberdaya masyarakat dalam bergotong royong bekerja sama..”

(hasil wawancara 25 November 2015)

“..untuk pengadaan tenaga kerja memang sudah ada di siapkan karena

kalau kita mau rekrut masyarakat ya tidak bisa karena pembangunan jalanan itu beda dengan bangun kantor atau bangunan yang lainnya..”

(hasil wawancara 25 November 2019) Berdasarkan hasil wawancara di atas menyatakan bahwa dalam

melakukan pengadaan tenaga kerja yakni memang sudah ahli dalam

Page 70: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

60

infrastruktur pembuatan jalan, dan juga sumberdaya manusia desa dilibatkan

untuk membantu pembangunan, dan untuk pengadaan barang di data dan

disesuaikan dengan kebutuhan. Selanjutnya dilakukan wawancara dengan PN

(KAUR keuangan) dan SHN (ketua BPD) mengatakan bahwa:

“..untuk pengadaaan tenaga kerja sepertinya bekerja sama dengan

kabupaten untuk pengadaaan tenaga kerj infrastruktur jalanan karena tidak sembarang, klo materialnya sama juga..” (hasil wawancara 26

November 2019)

“..pengadaaan tenaga kerja itu pemerintah desa dengan pelaksana yang urus, tapi saya liat karena jalanan yang dibangun tidak bisa sembarangan orang jadi yang memang pekerjaannya membangun jalanan kita serahkan ke ahlinya..”(hasil wawancara 26 November

2019) Selanjutnya dilakukan wawancara bersama beberapa masyarakat

terkait mengenai pengadaan tenaga kerja dan pengadaaan material yakni AD,

SI, dan NL yang mengatakan bahwa:

“..saya kurang tau dek untuk pengadaan tenaga kerja dan materialnya

karena tidak ada informasi soal yang pengandaan..” (hasil wawancara

26 November 2019)

“..tidak paham dek untuk hal seperti itu..” (hasil wawancara 26

November 2019)

“..untuk itu juga saya kurang tau karena mereka tidak menginformasikan

sampai sedetail itu..” (hasil wawancara 26 November 2019) Jadi berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

dalam melakukan pengadaan tenaga kerja yang berasal dan memang sudah

ahli dalam infrastruktur pembuatan jalan, dan juga sumberdaya manusia desa

dilibatkan untuk membantu pembangunan, dan untuk pengadaan barang di

data dan disesuaikan dengan kebutuhan. Sedangkan untuk masyarakat tidak

paham dikarenakan keterbatasan informasi yang diberikan mengenai

Page 71: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

61

pengadaaan.

Berdasarkan indikator Pelaksanaan pembangunan, pada peran kepala

desa dalam pembangunan infrastruktur jalan di Desa Kariango Kecamatan

Lembang Kabupaten Pinrang mengenai partisipasi masyarakat dalam

pelaksanaan pembangunan infrastruktur desa. melalui wawancara yang

dilakukan bersama MJ (kepala desa) dan YG mengatakan bahwa:

“..pastisipasi dari masyarakat desa sendiri alhamdulilah cukup baik, dengan menerima pembangunan dan mendukung pemerintah desa saya kira itu sudah sangat cukup untuk masyarakat berpartisipasi apa lagi ada bantuan dari masyarakat kami sangat senang..” (hasil wawancara 25 November 2019)

“..partisipasinya masyarakat terhadap pembangunan alhamdulilah sejauh

ini baik..” (hasil wawancara 25 Novem,ber 2019) Berdasarkan hasil wawancara diatas menyatakan bahwasannya

partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur jalanan desa baik

dan mendukung penuh pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan.

Selanjutnya dilakukan wawancara bersama PN (KAUR keuangan) dan SHN

(ketua BPD) yang mengatakan bahwa:

“..partisipasi masyarakat alhamudililah sangat antusias, mulai dari

perencanaan penyusunan pembangunan desa, kemudian hingga pelaksanaan ini masyarakat membantu pemerintah desa dengan moral maupun moril..”(hasiil wawancara 26 November 2019)

“..partisipasinya masyarakat ini sebenarnya tidak terlalu banyak ji untuk

pelaksana pembangunan karena kan sudah ada mi ditentukan pekerjanya..” (hasil wawancara 26 november 2019) Kemudian dalam wawancara yang dilakukan bersama beberapa

masyarakat desa terkait mengenai partisipasi masyarakat dalam pembangunan

infrastruktur jalanan desa yakni AD, SI dan NL mengatakan bahwa:

Page 72: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

62

“..bentuk partisipasi masyarakat yakni dengan memberikan saran,

kritikan, bahkan juga ada membantu dalam pembangunan..” (hasil

wawancara 2019)

“..walaupun saya sendiri kurang berpartisipasi dalam penyusunan rencana pembangunan desa, tapi saya berpartisipasi dengan mendukung dan kalau ada beberapa hal yang diperlukan pemerintah desa yang memang membutuhkan tenaga pasti saya dan masyarakat yang lain siap..” (hasil wawancara 26 November 2019)

“..alhamdulilah partisipasi masyarakat disini cukup tinggi untuk urusan

pembangunan..” (hasil wawancara 26 November 2019) Berdasarkan hasil wawancara keseluruhan pada indikator

pelaksanaan, pada peran kepala desa dalam pembangunan infrastruktur jalan

di desa kariango kecamatan lembang kabupaten pinrang dalam proses

penetapan pelaksana pembangunan dilakukan oleh kepala desa berdasarkan

peraturan dan pedoman yang ada, dan proses penetapan tersebut kepala desa

memiliki peranan yang sangat besar dalam menentukan pelaksana

pembangunan desa karioago. Sedangkan masyarakat tidak paham mengenai

proses penetapan pelaksana pembangunan di karenakan tidak dilibatkan

dalam proses tersebut. Dan mengenai rencana kerja pelaksanaan

pembangunan desa kariago kegiatan penyusunan rencana kerja dilakukan

pemerintah desa bersama pelaksana untuk membahas segala kegaiatan

pembangunan baik itu lokasi, pembiayaan, serta tenaga kerja yang digunakan

pada kegiatan pembangunan desa kariago dan menjadi fokus pembahasan

yakni biaya pembangunan.

Namun masyarakat tidak dilibatkan dalam proses pelaksanaan

pembangunan desa. kemudian sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah

desa terkait rencana kerja pelaksanaan pembangunan yang ada di desa

Page 73: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

63

kariago melalui musyawarah-musyawarah dan pertemuan yang diadakan oleh

pemerintah desa kemudian juga desa kariago dilengkapi dengan informasi

rencana pelaksanaan pembangunan di paparkan pada baliho yang dibuat oleh

pemerintah desa agar terjalin keterbukaan pada pemerintah dan masyarakat

desa. untuk melakukan pengadaan tenaga kerja yang berasal dan memang

sudah ahli dalam infrastruktur pembuatan jalan, dan juga sumberdaya

manusia desa dilibatkan untuk membantu pembangunan, dan untuk

pengadaan barang di data dan disesuaikan dengan kebutuhan. Sedangkan

untuk masyarakat tidak paham dikarenakan keterbatasan informasi yang

diberikan mengenai pengadaaan. Serta partisipasi masyarakat dalam

pembangunan infrastruktur jalanan desa baik dan mendukung penuh

pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan.

3. Pemantauan dan Pengawasan

Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah

kabupaten/kota, dan Pemerintah Desa melakukan upaya pemberdayaan

masyarakat Desa. Pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui pengawasan

dan pemantauan penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan pembangunan

Desa yang dilakukan secara partisipatif oleh masyarakat Desa. Masyarakat

Desa berhak melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan Pembangunan

Desa. Hasil pengawasan dan pemantauan pembangunan Desa menjadi dasar

pembahasan musyawarah Desa dalam rangka pelaksanaan pembangunan

Desa.Pemantauan pembangunan Desa oleh masyarakat Desa dilakukan pada

tahapan perencanaan pembangunan Desa dan tahapan pelaksanaan

Page 74: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

64

pembangunan Desa. Pemantauan tahapan perencanaan dilakukan dengan cara

menilai penyusunan RPJM Desa dan RKP Desa. Pemantauan tahapan

pelaksanaan dilakukan dengan cara menilai antara lain: pengadaan barang

dan/atau jasa, pengadaan bahan/material, pengadaan tenaga kerja,

pengelolaan administrasi keuangan, pengiriman bahan/ material, pembayaran

upah, dan kualitas hasil kegiatan pembangunan Desa.

Dengan indikator diatas adapun beberapa pertanyaan wawancara yang

dilakukan oleh peneliti kepada 7 narasumber yakni, Kepala Desa, Sekertaris

Desa, KAUR Keuangan Desa, ketua BPD dan 3 masyarakat dari desa

Kariango Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang.

Berdasarkan indikator Pengawasan dan pemantauan pembangunan desa,

pada peran kepala desa dalam pembangunan infrastruktur jalan di Desa

Kariango Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang mengenai seperti apa

pemerintah desa dalam melakukan pengawasan dan pengawasan pada

pembangunan infrastruktur jalan, melalui wawancara yang dilakukan bersama

MJ (kepala desa) dan YG (sekertaris desa) mengatakan:

“..pemerintah desa itu selalu mengontrol dan mengawasi langsung pembangunan, turun kelapangan bersama pekerja untuk mengecek seberapa persen tingkat penyelesaian dan memeriksa pembiayaan dan sebagainya..” (hasil wawancara 25 November 2019)

“..desa sebagai penanggung jawab tentunya harus memberikan

pengawasan dan pengontrolan pembangunan yang ketat, untuk pembangunan hampir setiap hari ada pemeriksaaan dari pemerintah desa untuk mengontrol walaupun sudah ada yg bertugas..” (hasil

wawancara 25 November 2019) Berdasarkan hasil wawancara di atas terkait mengenai seperti apa

pengawasan dan pemantauan yang dilakukan oleh pemerintah desa terhadap

Page 75: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

65

pembangunan infrastruktur jalanan desa, yakni dengan melakukan pegawasan

dan pemantauan langsung dilapangan bersama pekerja. Kemudian wawancara

selanjutnya bersama PN (KAUR keuangan) dan SHN (ketua BPD)

mengatakan bahwa:

“..pemerintah desa melakukan pengawasan dan pemantauan itu

secukupnya, karena kan pasti ada juga laporan yang masuk jadi tinggal disamakan saja apakah benar atau tidak ini..” (hasil wawancara 26

November 2019)

“..kami bekerja sama dengan pemerintah desa untuk melakukan

pengawasan dan pemantauan, jadi kordinasi BPD dengan desa itu menjadi hal yang sangat penting..” (hasil wawancara 26 november

2019) Selanjutnya dilakukan wawancara bersama beberapa masyarakat desa

mengenai seperti apa pengawasan dan pemantauan pembangunan dari

pemerintah desa yakni AD, SI dan NL mengatakan bahwa:

“..pengawasan dari pemerintah desa sendiri agak kurang memperhatikan

mengenai pengerjaan jalanan..” (hasil wawancara 26 November 2019)

“..kurang tau saya dek, kurang memperhatikan biasanya kalau mau

kesawah hanya pekerja saya liat tdak melihat aparat desa ada di sana..”

(hasil wawancara 26 November 2019)

“..sebenarnya mereka memang melakukan pengawasan Cuma masih

kurang karena pekerja biasa masih lepas tanpa pengawasan jadi pembangunan agak lambat..”(hasil wawancara 26 November 2019) Jadi berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan

pengawasan dan pemantauan yang dilakukan pemerintah sudah merasa

melakukan yang terbaik dalam memberikan pemantauan dan pengawasan

namun, beda halnya dengan masyarakat yang masih menganggap pemerintah

desa masih kurang dalam memberikan pengawasan dan pemantauan.

Page 76: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

66

Berdasarkan indikator Pengawasan dan pemantauan pembangunan

desa, pada peran kepala desa dalam pembangunan infrastruktur jalan di Desa

Kariango Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang mengenai, keterlibatan

Badan permusywaratan desa (BPD) dalam melakukan pengawasan dan

pemantauan. Melalui wawancara yang dilakukan bersama MJ (kepala desa)

dan YG (sekertaris desa) mengatakan bahwa:

“...pasti karena BPD memang tugas dan fungsinya sebagai pengawas

pembangunan oleh sebab itu pemerintah desa dan BPD melakukan kordiasi dan pembagian tugas dalam melakukan pemantauan dan pengawasan..”(hasil wawancara 25 November 2019)

“..memang sudah tugas dan fungsi BPD dalam melakukan pengawasan

dan pemantauan jadi sudah seharusnya untuk terlibat..” (hasil

wawancara 25 November 2019) Berdasarkan hasil wawancara di atas terkait mengenai keterlibatan

dari badan permusyawaratan desa (BPD) dalam melakukan pengawasan dan

pemantauan pembangunan infrastruktur jalan di desa kariango yakni BPD

memang terlibat dan menjadi kewajiban fungsi dan tugasnya dalam

melakukan pengawasan. Selanjutnya dilakukan wawancara bersama PN

(KAUR keuangan) dan SHN (ketua BPD) yang mengatakan bahwa:

“..BPD menjadi salah satu ujung tombak pengawasan dan pemantauan

pembangunan yang ada di desa kariango ini. BPD berkordinasi bersama pemerintah desa dalam melaporkan jadian lapangan, jadi tidak perlu khawatir ketika pemerintah desa tidak datang mengawasi ada BPD yang merupakan tugas utamanya melakukan pengawasan.”

(hasil wawancara 26 November 2019)

“..keterlibatannya BPD ya pastilah, BPD kan tugas dan fungsinya

memang mengadakan pengawasan dan pemantauan dalam setiap pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah desa..” (hasil

wawancara 26 november 2019)

Page 77: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

67

Kemudian selanjutnya dilakukan beberapa wawancara yang dilakukan

bersama masyarakat mengenai keterlibatan BPD pada pengawasan dan

pemantauan infrastruktur jalan yakni AD, SI dan NL menagatakan bahwa:

“..saya kurang tau untuk itu dek, kalau pertemuan ketua BPD saya sering

lihat, tapi untuk pengawasan dilapangan saya kurang tau..”(hasil

wawancara 26 November 2019)

“..tidak tau dek..” (hasil wawancara 26 November 2019)

“..untuk keterlibatannya saya sendiri kurang tau..” (hasil wawancara 26

November 2019) Jadi berdasarkan hasil wawancara di atas mengenai keterlibatan BPD

dalam pengawasan dan pemantauan kerja pelaksana pembangunan

infastruktur jalanan desa, sudah pasti terlibat dikarenakan sudah menjadi

tugas dan fungsu badan permusyawaratan desa dalam pengawasan

pembangunan, namun masyarakat masih tidak mengetahui akibat kurangnya

pemberitahuan akan fungsu dan tugas dari BPD sendiri.

Berdasarkan indikator Pengawasan dan pemantauan pembangunan

desa, pada peran kepala desa dalam pembangunan infrastruktur jalan di Desa

Kariango Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang mengenai, partisipasi

masyarakat desa mengenai pengawasan dan pemantauan pembangunan

infrastruktur jalanan desa, berdasarkan wawancara yang dilakukan bersama

MJ (kepala desa) YG (sekertaris desa) mengatakan bahwa:

“..kalau untuk parisipasi masyarakat dalam pemantauan dan pengawasan

sendiri saya kira masih kurang, mungkin karena mereka berpikir sudah ada yang bekerja kemudian di kontrol dengan mandor jadi tidak perlu lagi ada pengawasan, tapi ada juga beberapa masyarakat sadar akan pengawasan dan pemantauan..” (hasil wawancara 25 November 2019)

“..partisipasi masyarakat dalam hal pengawasan dan pemantauan masih agak kurang, masih kurang kesadaran akan hal tersebut..” (hasil

Page 78: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

68

wawancara 26 November 2019) Berdasarkan hasil wawancara diatas mengenai partisipasi masyarakat

mengenai pengasawasan dan pemantauan berdasarkan pemerintah desa

bahwasannnya partisipasi masyarakat masih kurang baik itu kurang kesadaran

dan kurang pengetahuan pentingnya sebuah pengawasan dan pemantauan

pada pembangunan infrstruktur. Kemudian dilakukan wawancara bersama PN

(KAUR keuangan) dan SN (ketua BPD) mengatakan bahwa:

“..memang untuk partisipasi masyarakat masih belum terlalu peduli dengan pengawasan dan pemantauan..” (hasil wawancara 26

November 2019)

“..saya melihat masih kurang perhatian masyarakat terhadap pengawasan,

pengontrolan, dan pemantauan pembangunan yang dilakukan pemerintah, jadi menurut saya partsipasi masyarakat masih belum benar sadar..” (hasil wawancara 26 november 2019)

Kemudian dilakukan wawancara bersama masyarakat mengenai

partisipasi masyarakat dalam pengawasan dan pemantauan yakni AD, SI dan

NL mengatakan bahwa:

“..masyarakat memang kurang memperhatikan dikarenakan kegiatannya,

siang bertani ada di sawah dan kebun, sehingga tidak memperhatikan pengawasan dan pemantauan pembangunan jalan..” (hasil wawancara

26 November 2019)

“..saya tidak sempat memperhatikan dikarenakan kesibukan saya harus beladang di sawah atau kalau tidak di sawah ya dikebun..” (hasil

wawancara 26 November 2019)

“..susah memang karena masyarakat punya kegiatannya masing-masing kalau siang, jadi mereka kurang memperhatikan..”(hasil wawancara 26 November 2019)

Jadi berdasarkan hasil wawancara keseluruhan pada indikator

pengawasan dan pemantauan pada peran kepala desa kariango kecamatan

Page 79: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

69

lembang kabupaten pinrang yakni pengawasan dan pemantauan yang

dilakukan pemerintah sudah merasa melakukan yang terbaik dalam

memberikan pemantauan dan pengawasan namun, beda halnya dengan

masyarakat yang masih menganggap pemerintah desa masih kurang dalam

memberikan pengawasan dan pemantauan, kemudian mengenai keterlibatan

BPD dalam pengawasan dan pemantauan kerja pelaksana pembangunan

infastruktur jalanan desa, sudah pasti terlibat dikarenakan sudah menjadi

tugas dan fungsu badan permusyawaratan desa dalam pengawasan

pembangunan, namun masyarakat masih tidak mengetahui akibat kurangnya

pemberitahuan akan fungsu dan tugas dari BPD sendiri. Dan partisipasi

masyarakat mengenai pengasawasan dan pemantauan berdasarkan pemerintah

desa bahwasannnya partisipasi masyarakat masih kurang baik itu kurang

kesadaran dan kurang pengetahuan pentingnya sebuah pengawasan dan

pemantauan pada pembangunan infrstruktur. Serta kurangnya pertisipasi

masyarakat di akibatkan oleh kesibukan yang dimiliki pada siang hari

sehingga tidak bisa memperhatikan secara detail mengenai pengawasan dan

pemantauan.

4. Faktor Pendukung

Selain faktor dukungan, ada beberapa hal yang menjadi modal utama

pembangunan infrastruktur. Modal yang akan turut berpengaruh pada

keberhasilan rencana-rencana tersebut, antara lain seperti:

Komitmen Pihak Terkait, Komitmen dari sejumlah pihak terkait merupakan

hal pertama yang sangat memengaruhi keberhasilan pembangunan

Page 80: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

70

infrastruktur di Indonesia. Tentunya komitmen tersebut dibarengi dengan

dukungan dari setiap elemen masyarakat.

Koordinasi Berbagai Pihak,Selanjutnya yang tak kalah penting ialah adanya

koordinasi yang baik antar sejumlah pihak. Utamanya antara pemerintah

pusat dan daerah. Saat ini, koordinasi ini masih belum optimal dan bisa

dilihat dari sejumlah proyek LRT (Light Rail Transit) yang tersendat.

Pembiayaan Faktor selanjutnya yang akan sangat berpengaruh pada

pembangunan infrastruktur ini ialah pembiayaan. Pemerintah harus

menstruktur mekanime dari biaya-biaya yang dikeluarkan. Misalnya, bila

pembiayaan dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau swasta,

maka formulasinya harus tepat. Hal terakhir yang turut diperhatikan

pembangunan infrastruktur di Indonesia terkait dengan tanah dan

ketersediaannya. Hal ini cukup disadari oleh pemerintah dan pihak terkait

untuk dicarikan solusi. Namun, bila masalah tanah terselesaikan, bukan

berarti pembangunan bisa selesai. Pokoknya tetap kembali pada 3 hal yang

sudah dijelaskan di atas. Dengan indikator diatas adapun beberapa pertanyaan

wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada 7 narasumber yakni, Kepala

Desa, Sekertaris Desa, KAUR Keuangan Desa, Ketua BPD dan 3 masyarakat

dari desa Kariango Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang.

Page 81: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

71

Tabel 4.1 Anggaran Desa

No Uraian Anggaran Realisasi Lebih/Kurang

I Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa A. Pembayaran Penghasilan

Tetap Dan Tunjangan Penghasilan Tetap Kepala

Desa dan Perangkat Desa Tunjangan Kepala Desa

Dan Perangkat Desa Tunjangan BPD Insentif RT/RW

B. Kegiatan Operasional Perkantoran Belanja Barang Dan Jasa Penyediaan Barang Dan

Jasa C. Dukungan Dan Sosialisasi

Pelayanan BUMDES

Rp. 71.096.600 Rp. 21.750.000 Rp. 10.650.000 Rp. 1.125.000 Rp. 11.100.000 Rp. 32.500.000 Rp. 10.000.000

Rp. 71.096.600 Rp. 21.750.000 Rp. 10.650.000 Rp. 1.125.000 Rp. 11.100.000 Rp. 32.500.000 Rp. 10.000.000

Rp. – Rp. – Rp. – Rp. – Rp. – Rp. – Rp. -

Jumlah Rp. 158.221.600 Rp. 158.221.600 Rp. - II Bidang Pelaksaanaan

Pembangunan Desa Peningkatan Jalan Beton

Tujuan Buttu Raja Kamp. Balabba (ADD)

Rehab Jembatan Gantung Dusun Tondo Bunga (ADD)

Peningkatan Jalan Beton Dusun Buttu Raja Kamp. Lomba (DDS)

Pembangunan Beton Dusun Buttu Raja Kamp. Lomba (DDS)

Rp. 533.334.5000 Rp. 47.017.800 Rp. 686.887.400 Rp. 26.303.700

Rp. 248.749.800 Rp.47.017.800 Rp. 223.254.100 Rp. 26.303.700

Rp. 8.584.700 Rp. – Rp. 6.633.000 Rp. -

Jumlah Rp. 1.293.543.400 Rp. 543.325.700 Rp. 748.217.700 III Bidang Pemberdayaan

Masyarakat Pelatihan Stunting Pelatihan Kesigapan

Menghadapi Bencana Pelatihan KPMB Pojok Transparansi Desa

Rp. 14.707.100 Rp. 15.702.000 Rp. 15.039.000 Rp. 1.500.000

Rp. 14.707.100 Rp. 15.702.000 Rp. 15.039.000 Rp. 750.000

Rp. – Rp. – Rp. – Rp. 750.000

Jumlah Rp. 46.948.100 Rp. 46.198.100 Rp. 750.000

Page 82: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

72

Berdasarkan indikator faktor pendukung pembangunan desa, pada

peran kepala desa dalam pembangunan infrastruktur jalan di Desa Kariango

Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang mengenai, partisipasi masyarakat

desa mengenai, faktor yang mendukung pembangunan infrastruktur jalanan

desa, berdasrkan wawancara yang dilakukan bersama MJ (kepala desa) dan

YG (sekertaris desa) mengatakan bahwa:

“..faktor pendukung dari pembangunan infrastruktur desa khususnya ini

pembangunan jalanan, yakni didukung dengan dana, dalam hal ini adalah APBD desa yang diberikan kepada desa untuk membangun, kemudian partisipasi masyarakat walaupun pada pengawasan yang kurang tapi partisipasi untuk mendukung pembangunan sangat besar, serta regulasi alhamdulilah kita di dukung dengan regulasi yang baik baik itu penerintah pusat, provinsi hingga daerah..” (hasil wawancara 25 November 2019)

“..alhamdulilah kita diberikan kemudahan, baik itu dari masyarakat

dengan dukungan yang diberikan, pendanaan yang fokus kepada beberapa pembangunan saja dan beberapa hal teknis lainnya..” (hasil

wawancara 25 November 2019)

Berdasarkan hasil wawancara diatas mengenai faktor pendukung

dalam pembanguanan infrastruktur desa yang yakni adalah, adanya partisipasi

dan dukungan dari masyarakat, pendanaan APBD yang mencukupi untuk

melakukan pembangunan, serta regulasi yang diberikan kepada desa untuk

mengelola daerahnya menjadi lebih mudah. Kemudian selanjutnya

wawancara bersama PN (KAUR keuangan) dan SHN (ketua BPD)

mengatakan bahwa:

“..alhamdulilah ada banyak faktor yang mendukung berjalannya ini pembangunan infrastruktur desa, khususnya jalanan ini pertama sya kira dari masyarakat sendiri dalam memberikan dukungan, selanjutnya pemerintah karena adanya program pemberian dana desa APBD desa yang jelas, kemudian regulasi yang sekarang kalau mau membangun

Page 83: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

73

tidak susah dan ribet lagi..” (hasil wawancara 26 November 2019) “..faktor pendukung ini dari masyarakat tentu karena memang

pembangunan ini dilakukan atas dasar kebutuhan masyarakat, kemudian sekarang sudah enak dana APBD desa sudah tidak seperti dulu jadi semuanya sekarang serba mudah membangun..”(hasil

wawancara 26 november 2019)

Jadi berdasarkan indikator faktor pendukung dari peran kepala desa

dalam pembangunan infrastruktur jalan desa di desa kariango kecamatan

Lembang kabupaten pinrang ini dapat disimpulkan faktor pendukung dalam

pembanguanan infrastruktur desa yang yakni adalah, adanya partisipasi dan

dukungan dari masyarakat, pendanaan APBD yang mencukupi untuk

melakukan pembangunan, serta regulasi yang diberikan kepada desa untuk

mengelola daerahnya menjadi lebih mudah.

5. Faktor penghambat

Menurut Mudrajad faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan

pemerataan pembangunan daerah di era otonomi daerah adalah: Bergesernya

egoisme sektoral menjadi fanatisme daerah. Dengan banykanya bermunculan

bupati/walikota di daerah seolah-olah menjadi “rajaraja kecil” di daerah yang

bebas dari intervensi Pemerintah Pusat. Isu putra daerah dalam setiap

pemilihan kepala daerah selalu menjadi alasan dalam pemilihan pimpinan

daerah yang gaya politik baru dala memperjuangkan hak-hak masyarakat

lokal. 2) Dengan otonomi daerah, ada tendensi masingmasing daerah

mementingkan daerahnya sendiri dan bahkan bersaing satu sama lain dalam

berbagai hal, terutama mengumpulkan PAD. 3) Terkait dengan masalah

timing dan political will. 4) Masih adanya grey-area kewenangan antara

pusat, provinsi, kabupaten/kota. Ini terjadi karena belum tuntasnya

Page 84: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

74

penyerahan sarana/prasarana maupun pengalihan dari pegawai pusat ke

daerah. 5) Tujuan otonomi daerah adalah meningkatkan pelayanan publik. 6)

Lemahnya koordinasi antar sektor dan antar daerah. Sistem pembangunan

Indonesia yang top-down dan bottom-up diharapkan menjamin adanya

keseimbangan prioritas nasional dengan aspirasi lokal kenyataannya telah

gagal dalam mengakomodasi aspirasi lokal.

Berdasarkan indikator faktor penghambat pembangunan desa, pada

peran kepala desa dalam pembangunan infrastruktur jalan di Desa Kariango

Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang mengenai, partisipasi masyarakat

desa mengenai, faktor yang menghambat pembangunan infrastruktur jalanan

desa, berdasrkan wawancara yang dilakukan bersama MJ (kepala desa) dan

YG (sekertaris desa) serta SHN (ketua BPD) mengatakan bahwa:

“..ada beberapa yang mempengaruhi pembangunan infrastruktur jalan di desa ini, masih belum maksimalnya pengawasan dan pemantuan pada pembangunan sehingga terjadi tarik ulur waktu sehingga membuat pembengkakan biaya, kemudian cuaca dan medan yang sulit di desa ini, tidak bisa dilanjut juga kalau cuaca buruk dan memang pada dasarnya daerah ini medannya berat dikarenakan susahnya akses roda empat yang belum bisa masuk, dan terakhir harga material pembangunan yang mahal membuat pembengkakan biaya pada pembangunan ini..” (hasil wawancara 25 November 2019)

“..penghambat dari proses pembangunan infrastruktur desa ini ada beberapa, yakni cuaca yang tidak menentu pada saat musim kemarau masih sering hujan, kemudian rentan banjir jalanan yang bagus rusak lagi, kenaikan harga material untuk pembangunan yang luar biasa juga..” (hasil wawancara 25 November 2019

“..faktor penghambat pembangunan ini biasanya karena faktor alam, jadi

curah hujan yang tidak menentu pasti menjadi penghambat itu saja menurut saya..(hasil wawancara 26 november 2019)

Page 85: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

75

Berdasarkan wawancara diatas mengenai faktor penghambat

pembangunan infrastruktur jalan desa, dapat disimpulkan ada beberapa hal

yakni pertama belum maksimalnya pengawasan dan pemantauan pada

pembangunan infrastruktur, kemudian cuaca dan medan yang berat membuat

sulitnya proses pembangunan infrastruktur dan waktu yang lama, serta bahan

material pembangunan yang semakin mahal menyebabkan pembengkakan

biaya diluar perhitungan.

Page 86: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

76

BAB V

PENUTUP

4. Kesimpulan

1. pada indikator perencanaan dapat disimpulkan bahwasannya dalam

penyusunan rencana pembangunan desa jangka menengah, pemerintah

desa selalu melibatkan unsur masyarakat dan aparat kepolisian dan

aparat TNI, seta semua tokoh masyarakat baik tokoh adat, tokoh

agama serta masyarakat setempat serta memberikan saran dan

masukan kepada pemerintah desa. dan mengenai perencanaan

pembangunan desa menurut aparat desa yang dilakukan oleh

pemerintah desa sudah berdasarkan peraturan dan ketetapan yang ada

berdasarkan pedoman RPJM namun beberapa hal tidak terpenuhi

akibat kurangnya sumber daya manusia. Namun masyarakat tidak tau

dan paham mengenai adanya pedoman dan ketetapan dalam

menetapkan dan merencanakan pembangunan desa. adapun tingkat

kepuasan masyarakat desa terkait infrastruktur yang disetujui dalam

pembangunan desa yakni masih ada masyarakat yang masih tidak puas

di karenakan tidak semua aspirasi masyarakat ditindak lanjutkan.

2. pada indikator pelaksanaan, pada peran kepala desa dalam

pembangunan infrastruktur jalan di desa kariango kecamatan lembang

kabupaten pinrang dalam proses penetapan pelaksana pembangunan

dilakukan oleh kepala desa berdasarkan peraturan dan pedoman yang

ada, dan proses penetapan tersebut kepala desa memiliki peranan yang

Page 87: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

77

sangat besar dalam menentukan pelaksana pembangunan desa

karioago. Sedangkan masyarakat tidak paham mengenai proses

penetapan pelaksana pembangunan di karenakan tidak dilibatkan

dalam proses tersebut.

3. pada indikator pengawasan dan pemantauan pada peran kepala desa

kariango kecamatan lembang kabupaten pinrang yakni pengawasan

dan pemantauan yang dilakukan pemerintah sudah merasa melakukan

yang terbaik dalam memberikan pemantauan dan pengawasan namun,

beda halnya dengan masyarakat yang masih menganggap pemerintah

desa masih kurang dalam memberikan pengawasan dan pemantauan,

kemudian mengenai keterlibatan BPD dalam pengawasan dan

pemantauan kerja pelaksana pembangunan infastruktur jalanan desa,

sudah pasti terlibat dikarenakan sudah menjadi tugas dan fungsu badan

permusyawaratan desa dalam pengawasan pembangunan, namun

masyarakat masih tidak mengetahui akibat kurangnya pemberitahuan

akan fungsu dan tugas dari BPD sendiri. Dan partisipasi masyarakat

mengenai pengasawasan dan pemantauan berdasarkan pemerintah desa

bahwasannnya partisipasi masyarakat masih kurang baik itu kurang

kesadaran dan kurang pengetahuan pentingnya sebuah pengawasan dan

pemantauan pada pembangunan infrstruktur.

4. indikator faktor pendukung dari peran kepala desa dalam

pembangunan infrastruktur jalan desa di desa kariango kecamatan

Lembang kabupaten pinrang ini dapat disimpulkan faktor pendukung

Page 88: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

78

dalam pembanguanan infrastruktur desa yang yakni adalah, adanya

partisipasi dan dukungan dari masyarakat, pendanaan APBD yang

mencukupi untuk melakukan pembangunan, serta regulasi yang

diberikan kepada desa untuk mengelola daerahnya menjadi lebih

mudah

5. faktor penghambat pembangunan infrastruktur jalan desa, dapat

disimpulkan ada beberapa hal yakni pertama belum maksimalnya

pengawasan dan pemantauan pada pembangunan infrastruktur,

kemudian cuaca dan medan yang berat membuat sulitnya proses

pembangunan infrastruktur dan waktu yang lama, serta bahan material

pembangunan yang semakin mahal menyebabkan pembengkakan

biaya diluar perhitungan.

5. Saran

1. Diharapkan pemerintah desa untuk melibatkan masyrakat dalam proses

pelaksanaan pembangunan infrastruktur desa.

2. Diharapkan kepada masyarakat agar lebih memperhatikan pengawasan

dan pemantaun dari pembangunan infrastruktur desa.

3. Diharapkan kepada pemerintah desa untuk lebih tranpsaran terkait

pelaksanaan pada pembangunan infrastruktur di desa.

Page 89: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

79

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Faried, Samsu Alam dan Sastro M.Wantu. 2012. Studi Analisa

Arsyad, Lincoln. 1999. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah, Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE

Arthur, W Lewis dalam Sjafrizal. 1965. Perencanaan Pembangunan daerah dalam era otonomi. PT. RajaGrafindo Persada.

Soejono Soekanto, Miftha Toha. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar

Departemen Pekerjaan umum. 2008. Pedoman Teknis Program Pembangunan Ifrastruktur Pedesaan

Harahap, Sofyan Syafri. 2004. Analisis Krisis atas Laporan Keuangan.

Jakarta: Rajawali Pers

Kessa, Wahyudin. 2015. Perencanaan Pembangunan Desa.

Jakarta Pusat: Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia.

Kodoatie R.J. 2003. Pengantar manajemen infrastruktur. Yokyakrta: Pustaka Pelajar.

Kodoatie, R. 2003. Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Kuncoro, Mudradjad. 2004. Otononomi dan pembangunan Daerah.

Jakarta: Erlangga.

Nasution, Zulkarimen. 2004. Komunikasi Pembangunan: Pengenalan Teori dan Penerapannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Page 90: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

80

RIWAYAT HIDUP

WILDA SARI Lahir pada tanggal 25 JULI 1996 di

Data Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang. Anak

pertama dari empat bersaudara dan merupakan buah

kasih dari pasangan. Muh Jafar dan Sariah.

Penulis menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 197

Data Kabupaten Pinrang dan tamat pada tahun 2009.

Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 5 Data dan

tamat pada tahun 2012. Kemudian melanjutkan pendidikan tingkat sekolah

menengah di SMA Negeri 2 Pekabata dan tamat pada tahun 2015. Berkat usaha

dan kerja keras yang disertai doa pada tahun 2020 penulis berhasil lulus di jurusan

Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar Program Strata Satu (S1). Penulis sangat bersyukur

diberi kesempatan oleh Allah SWT bisa menimba ilmu yang merupakan bekal

dimasa depan. Saat ini penulis berharap dapat mengamalkan ilmu yang telah

diperoleh dengan baik dan membahagiakan orang tua serta berusaha menjadi

manusia yang berguna bagi Agama, Keluarga, Masyarakat, Bangsa dan Negara.

Page 91: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

81

Page 92: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

82

Kerja bakti sekaligus wawancara dengan mmasyarakat

Page 93: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

83

Wawancara dengan perangkat desa

Kantor Desa Kariango

Page 94: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

84

Peninjauan tempat penelitian

Page 95: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

85

Page 96: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

86

Page 97: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

87

Page 98: SKRIPSI PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN …

88