peran pemerintah desa dalam pembangunan ekonomi...

23
PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI DESA TELUK BAKAU KABUPATEN BINTAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI Oleh: BUCHARI ISWANDA NIM : 100565201228 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DANILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2017

Upload: others

Post on 14-Sep-2020

33 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · peran pemerintah desa dalam pembangunan ekonomi desa teluk bakau kabupaten bintan

PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI DESA

TELUK BAKAU KABUPATEN BINTAN TAHUN 2015

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:

BUCHARI ISWANDA

NIM : 100565201228

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DANILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2017

Page 2: PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · peran pemerintah desa dalam pembangunan ekonomi desa teluk bakau kabupaten bintan

1

PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI DESA

TELUK BAKAU KABUPATEN BINTAN TAHUN 2015

BUCHARI ISWANDA

Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Danilmu Politik Universitas

Maritim Raja Ali Haji

A B S T R A K

Pembangunan ekonomi pemerintah desa tidak dapat berjalan dengan

sendirinya, pemerintah desa harus mampu mendorong prakarsa, gerakan, dan

partisipasi masyarakat Desa untuk pengembangan potensi dan Aset Desa guna

kesejahteraan bersama. Untuk mencapai kesejahteraan maka dibutuhkan

pembangunan ekonomi bagi masyarakat desa yang diwujudkan bersama-sama. Di

Desa Teluk Bakau selama ini masyarakat jarang ikut serta berpartisipasi dalam

pembangunan ekonomi desa, seperti jika diundang untuk rapat mengenai

pembangunan desa maka dari undangan yang disebar hanya 5 orang yang hadir,

kemudian masyarakat jarang memberikan idenya, dan tidak mau memanfaatkan

fasilitas yang ada.

Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui Peran Pemerintah Desa

Dalam Pembangunan Ekonomi Di Desa Teluk Bakau Kabupaten Bintan Tahun 2015.

Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kualitatif.

Informan yang diambil dari pihak pemerintah desa dan pihak masyarakat. Teknik

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data

deskriptif kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dianalisa bahwa Peran Pemerintah

Desa Dalam Pembangunan Ekonomi Di Desa Teluk Bakau Kabupaten Bintan Tahun

2015 belum berjalan dengan baik. Permasalahan lain yaitu dalam pelaksanaan peran

pemerintah dalam pembangunan ditemukan bahwa dorongan untuk masyarakat ikut

mendukung program yang ada sudah dilakukan namun belum dilakukan dengan baik.

Kata Kunci : Pembangunan Ekonomi, Desa

Page 3: PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · peran pemerintah desa dalam pembangunan ekonomi desa teluk bakau kabupaten bintan

2

A B S T R A C T

The economic development of the village government cannot run by itself, the

Government of the village should be able to push the initiative, movement, and the

participation of the villagers for development potential and assets to the welfare of

the Village together. To prosper then needed economic development for the people of

the village are realized together. Mangrove Bay in the village during this community

rarely participated participated in the economic development of the village, as if

invited for a meeting on the development of the village of invitation gets only 5

people are present, then the community rarely gives the idea, and does not want to

make use of existing facilities.

The purpose of this research is to to find out the Government's role in economic

development in the Village village of Mangrove Bay Bintan Regency by 2015. In this

study the author uses Descriptive types of Qualitative research. Informants are taken

from the Government of the village and the community. Data analysis techniques

used in this research is descriptive qualitative data analysis techniques.

Based on the results of the study so it can be analyzed that the role of Government in

economic development of the village in the village of Mangrove Bay Bintan Regency

2015 has not been going well. Other problems in the implementation of the role of

Government in development it was found that the impetus for the community

supported the existing programs have done but have not done well.

Keywords: Economic Development, Village

Page 4: PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · peran pemerintah desa dalam pembangunan ekonomi desa teluk bakau kabupaten bintan

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pelaksanaan otonomi daerah

mengandung sejumlah konsekuensi

bagi daerah di satu sisi, kebebasan

berkreasi membangun daerah benar-

benar terbuka lebar bagi daerah, namun

demikian di sisi yang lain menghadang

setumpuk masalah yang harus

diselesaikan. Masalah yang sangat

mendasar adalah perubahan pola

pengelolaan daerah dari sentralistik

menjadi desentralistik, misalnya sumber

dana untuk membiayai pembangunan,

sumber daya manusia sebagai aparat

pelaksana seluruh aktivitas

pembangunan, dan masih banyak yang

lain. Pembangunan nasional dan daerah

merupakan bagian yang tidak dapat

dipisahkan dari kegiatan pembangunan

desa.

Desa merupakan basis kekuatan

sosial ekonomi dan politik yang perlu

mendapat perhatian serius dari

pemerintah. Perencanaan pembangunan

selama ini menjadikan masyarakat desa

sebagai objek pembangunan bukan

sebagai subjek pembangunan. Kinerja

pemerintah desa sebagai aparatur

pemerintahan desa khususnya yang ada

di Kabupaten tentu dipengaruhi oleh

sebuah kebutuhan, dan mereka akan

bekerja keras jika pekerjaannya itu

dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

Seorang kepala desa yang sudah lama

bekerja sebagai kepala desa akan lebih

berpengalaman dibandingkan dengan

yang baru bekerja sebagai kepala desa,

dan dengan pengalaman tersebut ia

akan mudah melaksanakan tugas

kesehariannya sebagai aparatur

pemerintahan desa.

Tujuan pembangunan yang di

laksanakan pada perinsipnya untuk

menuju masyarakat adil dan makmur

yang berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945, yang

merupakan hasil konsensus kita

bersama. Pembangunan merupakan

tujuan dari kehidupan Negara, juga di

harapkan pembangunan masyarakat

seluruhnya, agar masarakat dan Negara

termasuk di dalamnya masyarakat desa

dan kabupaten, agar tidak terjadi

kesenjangan dalam kehidupannya.

Masyarakat di tingkat desa memberi

arah demi kelangsungan pembangunan,

dilakukan dengan cara melakukan

pemberdayaan yang lebih menitik

beratkan kepada swadaya masyarakat

serta potensi yang ada, sangat perlu di

lakukan oleh pemerintah, dalam rangka

menunjang kegiatan nyata yang

dilaksanakan. Mewujudkan tujuan

program pembangunan pada setiap

lembaga dibutuhkan suatu pola

manajerial dalam pengelolaan

pembangunan, pola manajerial tersebut

dimaksudkan agar hasil pembangunan

dan program-program pemerintahan

lainnya dapat dirasakan dan dinikmati

manfaatnya oleh masyarakat. Salah satu

hal yang dibutuhkan adalah kesadaran

dan partisipasi aktif dari seluruh

masyarakat dalam menunjang

suksesnya pelaksanaan program

pembangunan. Selain itu juga

diperlukan kebijaksanaan pemerintah

untuk mengarahkan serta membimbing

masyarakat untuk bersama-sama

melaksanakan program pembangunan.

Partisipasi masyarakat merupakan

modal utama dalam upaya mencapai

sasaran program pemerintah diseluruh

wilayah Republik Indonesia.

Keberhasilan dalam pencapaian sasaran

pelaksanaan program pembangunan

bukan semata-mata didasarkan pada

kemampuan aparatur pemerintah, tetapi

juga berkaitan dengan upaya

mewujudkan kemampuan dan

Page 5: PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · peran pemerintah desa dalam pembangunan ekonomi desa teluk bakau kabupaten bintan

4

keamanan masyarakat untuk

berpartisipasi dalam pelaksanaan

program pembangunan. Adanya

partisipasi masyarakat akan mampu

mengimbangi keterbatasan biaya dan

kemampuan pemerintah dalam

pencapaian pelaksanaan program

pembangunan tersebut.

Untuk menggerakkan masyarakat

dalam partisipasinya terhadap

pembangunan, diperlukan adanya

tenaga/unsur penggerak yang mampu

menggerakkan dan mengarahkan

kemampuan masyarakat untuk dapat

mewujudkan cita-cita pembangunan

dalam hubungan ini, maka Kepala Desa

sebagai pemegang peranan yang

menentukan. Sebagai pimpinan

tertinggi dan penanggung jawab

pelaksanaan pemerintahan dan

pembangunan, ia harus mampu

mengemban tugas yang dibebankan

kepadanya yang saling kait-mengkait

termasuk tugas pembangunan yang

multi dimensional.

Tugas Pemerintah Desa memimpin

penyelenggaran pemerintahan desa

berdasarkan kegiatan yang di tetapkan

bersama BPD. Mengajukan Rencana

Peraturan Desa. Menetapkan Peraturan

Desa. Mengajukan Rencana APBDes.

Membina kehidupan Masyarakat Desa.

Membina perekonomian Desa

Mengkoordinasiakan Pembangunan

Desa secara partisipatif dan Swadaya

Masyarakat. Meningkatkan

Kesejahteraan rakyat. Ketentraman dan

ketertiban. Menjalin hubungan kerja

sama dengan mitra Pemdes serta

Pengembangan Pendapatan Desa dan

sebagainya untuk membangun ekonomi

desa.

Kewenangan Pemerintah desa untuk

meningkatkan kemampuan keuangan

Pemerintah Desa melalui berbagai

kegiatan usaha ekonomi masyarakat

perdesaan. Pemerintah desa membina

dan meningkatkan perekonomian Desa

serta mengintegrasikannya agar

mencapai perekonomian skala produktif

untuk sebesar-besarnya kemakmuran

masyarakat Desa. Berdasarkan UU No

6 Tahun 2014 Pasal 22 ada empat

penugasan yang bisa datang dari

pemerintah, dan atau pemerintah daerah

yakni; Pertama, penyelenggaraan

Pemerintahan Desa. Kedua ,

pelaksanaan Pembangunan Desa.

Ketiga, pembinaan kemasyarakatan

Desa. Keempat, pemberdayaan

masyarakat Desa. Perangkat lain yang

bertugas membina desa adalah satuan

kerja perangkat daerah yang

membidangi fungsi pemerintahan desa.

Pada satuan perangkat daerah dimaksud

dibentuk jabatan fungsional

pendamping desa sebagaimana amanat

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun

2014 tentang

Peraturan Pelaksana Undang

Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang

Desa. Pendamping desa ini adalah

pendamping desa utama, sementara

pendamping desa yang ada dalam

program pemerintah adalah

pendamping desa pendukung.

Keberadaan pendamping desa utama

bersifat mutlak. Pendamping desa

bertugas mendampingi desa dalam

pembuatan rencana pembangunan

jangka menengah desa, pembuatan

peraturan desa, meningkatkan

kemampuan teknis kepala desa dan

perangkat desa dalam penyelenggaraan

pemerintahan desa, mendampingi

pengadministrasian dan pengelolaan

keuangan desa, mendampingi desa

dalam meningkatkan usaha ekonomi

desa termasuk meresmikan

pembentukan badan usaha milik desa

dan pasar desa, serta membantu desa

Page 6: PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · peran pemerintah desa dalam pembangunan ekonomi desa teluk bakau kabupaten bintan

5

dalam membina kerukunan dan

kehidupan gotong royong.

Berdasarkan Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 6 Tahun

2014 Tentang Desa dijelaskan salah

satu peran pemerintah desa adalah

Pembangunan Desa yang bertujuan

meningkatkan kesejahteraan

masyarakat Desa dan kualitas hidup

manusia serta penanggulangan

kemiskinan melalui pemenuhan

kebutuhan dasar, pembangunan sarana

dan prasarana Desa, pengembangan

potensi ekonomi lokal, serta

pemanfaatan sumber daya alam dan

lingkungan secara berkelanjutan.

Pada dasarnya, BUMDes

merupakan institusi ekonomi di tingkat

desa yang diupayakan sebagai sarana

peningkatan kesejahteraan masyarakat.

BUMDes ini menjadi bagian penting

dari bentuk pemberdayaan ekonomi

masyarakat di tingkat desa sejak

dimasukkan dalam UU Nomor 6 Tahun

2014. Bahkan, Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2010

meniscayakan kehadiran BUMDes

sebagai sentra pengembangan program

ekonomi masyarakat dengan

mengedepankan prinsip keterbukaan

dan bertanggung jawab terhadap

masyarakat. (2010 : 116)

Salah satu pembangunan ekonomi

desa adalah melalui pendirian BUMDes

di Desa Teluk Bakau. BUMDES adalah

terobosan baru yang patut diapresiasi.

Setidaknya BUMDes menjadi bentuk

baru kepemilikan bisnis masyarakat

yang dapat mendorong proses

pemerataan ekonomi sampai ke desa-

desa yang selama ini seringkali

terabaikan. Namun, hal yang perlu

ditegaskan dan menjadi perhatian

adalah pada saat BUMDes akan

didirikan. Ada mekanisme yang telah

diatur dalam peraturan perundang-

undangan yang harus dilaksanakan. Hal

ini dimaksudkan agar BUMDes berdiri

berlandaskan kekuatan hukum sehingga

dapat menjalankan aktifitasnya.

Partisipasi masyarakat dalam

pengelolaan BUMDes sangat

diharapkan dan peran pemerintah dalam

melakukan sosialisasi dan penyadaran

kepada masyarakat desa melalui

pemerintah provinsi dan/atau

pemerintah kabupaten tentang arti

penting berpartisipasi dalam BUMDes

bagi peningkatan kesejahteraan

masyarakat. Melalui pemerintah desa

masyarakat dimotivasi, disadarkan dan

dipersiapkan untuk membangun

kehidupannya sendiri. BUMDes

sebagai suatu lembaga ekonomi modal

usahanya dibangun atas inisiatif

masyarakat dan menganut prinsip

partisipasi. Ini berarti pemenuhan

modal usaha BUMDes harus bersumber

dari masyarakat.

Badan Usaha Milik Desa ini

awalnya dapat meminjamkan biaya

kepada masyarakat desanya yang ingin

mempunyai usaha. Karena memang

awal berdirinya Badan Usaha Milik

Desa ini mendapatkan sumbangan dari

pemerintah daerah yaitu Kabupaten

Bintan. Seiring berjalannya waktu,

modal yang dimiliki semakin merosot,

bahkan partisipasi masyarakat untuk

meminjam dana usaha ke Badan Usaha

Milik Desa ini juga semakin berkurang.

Akan tetapi, masih beberapa orang saja

yang mempercayakan kepada Badan

ini.

Pembangunan ekonomi pemerintah

desa tidak dapat berjalan dengan

sendirinya, dibutuhkan partisipasi

masyarakat karena sesuai dengan

Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa

dalam pasal 4 menjelaskan bahwa

pemerintah desa harus mampu

Page 7: PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · peran pemerintah desa dalam pembangunan ekonomi desa teluk bakau kabupaten bintan

6

mendorong prakarsa, gerakan, dan

partisipasi masyarakat Desa untuk

pengembangan potensi dan Aset Desa

guna kesejahteraan bersama. Untuk

mencapai kesejahteraan maka

dibutuhkan pembangunan ekonomi bagi

masyarakat desa yang diwujudkan

bersama-sama.

Teluk Bakau merupakan salah satu

desa yang ada di Kabupaten Bintan.

Stuktur ekonomi masyarakat desa di

Desa Teluk Bakau adalah nelayan.

Kehidupan sosial ekonomi rumah

tangga nelayan Desa Teluk Bakau tidak

jauh berbeda dengan karakteristik

rumah tangga nelayan di kawasan

pesisir pada umumnya dimana sebagian

besar mereka masih tergolong dalam

struktur sosial ekonomi berskala kecil,

berorientasi subsisten serta berteknologi

sederhana serta memiliki keterbatasan

pendapatan, pendidikan dan

keterampilan sehingga mereka terjerat

dengan kemiskinan. Keuntungan-

keuntungan ekonomi dari pemanfaatan

sumberdaya-sumberdaya pesisir

(kelautan dan perikanan) yang terdapat

disekitar mereka lebih dinikmati oleh

kelompok masyarakat tertentu yang

memiliki modal seperti pemilik-pemilik

kapal dan pengusaha-pengusahan

perikanan berskala menengah keatas.

Karena itu untuk keberlanjutan mata

pencaharian rumah tangga miskin di

kawasan pesisir perlu dicari peluang-

peluang mata pencaharian alternatif

yang berkelanjutan tanpa merusak

sumberdaya alam di sekitarnya. Konsep

mata pencaharian berkelanjutan diawali

dari keinginan pemberdayaan kapasitas

orang-orang yang membutuhkan

penghasilan saat sekarang dan

kebutuhan sosial ekonomi masa yang

akan datang dan memperkecil

kerentanan mereka terhadap tekanan

dan goncangan (Ashley & Carney,

1999). Sesuai dengan konsep tersebut

maka sumberdaya alam yang terdapat

di kawasan pesisir apabila bisa

dimanfaatkan dan dikelola

menggunakan prinsip-prinsip

keberlanjutan maka diharapkan akan

berdampak pada peningkatan

kesejahteraan rumah tangga miskin di

sekitarnya selain juga memiliki mata

pencaharian alternatif dan

berkelanjutan.

Saat ini Desa Teluk Bakau menjadi

pusat aktivitas ekowisata serta sarana

dan prasarana yang mendukungnya

berada di sana. Ini menjadikan Desa

Teluk Bakau menjadi tujuan wisata dari

berbagai Negara. Desa Teluk Bakau,

Bintan bakal menjadi pusat

penyelenggaraan event-event pariwisata

bergengsi. Berbagai event dan program

digelar untuk mendukung target

peningkatan jumlah kunjungan wisata

ke Bintan. Pemkab Bintan menjadikan

Teluk Bakau sebagai pusat obyek

wisata dan kebudayaan sejak tahun

2013.

Melalui anggaran APBD 2013

Pemkab Bintan menganggarkan Rp 2,7

miliar, untuk pembangunan gedung

workshop kerajinan dan makanan di

area eks lokasi MTQ Provinsi Kepri

yang kini jadi Kantor Dinas Pariwisata

dan Kebudayaan (Disparbud) Bintan.

Namun perekonomian di Desa Teluk

Bakau masih belum seperti yang

diharapkan karena masyarakat sekitar

belum mampu memanfaatkan fasilitas

yang disediakan oleh pemerintah

daerah. Padahal kawasan ini bisa

dijadikan pusat kerajinan. Pemerintah

meminta masyarakat untuk

berpartisipasi seperti mendorong para

pengusaha UKM agar bisa

memanfaatkan bangunan-bangunan

yang disediakan di area yang telah

disediakan oleh pemerintah tersebut

Page 8: PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · peran pemerintah desa dalam pembangunan ekonomi desa teluk bakau kabupaten bintan

7

untuk pengembangan usaha agar

kawasan ini bisa lebih ramai dengan

geliat ekonomi masyarakat.

Jika dilihat dari pengamatan yang

dilakukan maka diketahui bahwa

selama ini masyarakat hanya

menggantungkan hidupnya menjadi

nelayan. Strategi pembangunan

pedesaan adalah peningkatan kapasitas

dan komitmen masyarakat untuk

terlibat dan berpartisipasi dalam

pembangunan, partisipasi masyarakat

secara langsung dalam tiap tahap proses

pembangunan adalah merupakan ciri

utama pembangunan desa yang ideal.

Dalam proses pembangunan partisipasi

masyarakat berfungsi sebagai masukan

dan keluaran, proses partisipasi dapat

diklasifikasikan menjadi 6 tahap yaitu

mulai dari penerimaan informasi,

pemberian tanggapan terhadap

informasi, perencanaan, pelaksanaan,

penelitian, dan penerimaan kembali

hasil. Pembangunan sebagai input atau

masukan pembangunan disini

diharapkan dengan adanya partisipasi

masyarakat bisa menumbuhkan

kemampuan masyarakat untuk

berkembang secara mandiri sedangkan

sebagai output atau keluaran partisipasi

merupakan proses keluaran stimulasi

atau motivasi melalui berbagai upaya.

Peran pemerintah dalam mendorong

partisipsi masyarakat berhubungan

dengan program pemberdayaan

masyarakat masyarakat desa dengan

pola mencipatakan lapangan kerja

seluas luasnya bagi masyarakat guna

meningkatkan pendapatan masyarakat

agar dapat bertahan hidup dalam

menghadapi kesulitan ekonomi,

menyediakan dan mengoptimalisasikan

sarana dan prasarana kebutuhan dasar

untuk peningkatan kualitas hidup bagi

masyarakat desa yang bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan agar

berfungsi dan berperan optimal dalam

pembangunan dan penanggulangan

kemiskinan. Partisipasi masyarakat

dalam beberapa bentuk yang meliputi

pengawasan yang dilakukan masyarakat

sebagai wujud partisipasi dilakukan

secara langsung datang ke lapangan

pada waktu kegiatan pembangunan

dilaksanakan yang selanjutnya

melahirkan argumen mengenai kegiatan

yang telah dilaksanakan. Dari hasil

evaluasi yang dilakukan dapat

digambarkan bahwa kegiatan yang

dilaksanakan sesuai dengan keinginan

masyarakat berupa perbaikan jalan

desa. Dari beberapa pendapat

masyarakat terdapat beberapa harapan

pembangunan selanjutnya lebih pada

bidang ekonomi.

Berdasarkan data yang didapatkan

bahwa selama ini masyarakat jarang

ikut serta berpartisipasi dalam

pembangunan ekonomi desa, seperti

jika diundang untuk rapat mengenai

pembangunan desa maka dari undangan

yang disebar hanya 5 orang yang hadir,

kemudian masyarakat jarang

memberikan idenya, dan tidak mau

memanfaatkan fasilitas yang ada.

Bertolak dari uraian tersebut maka

penulis bermaksud mengangkat judul

“Peran Pemerintah Desa Dalam

Mendukung Partisipasi Masyarakat

Dalam Pembangunan Ekonomi Di Desa

Teluk Bakau Kabupaten Bintan Tahun

2015”

Perumusan Masalah

Tugas Pemerintah Desa memimpin

penyelenggaran pemerintahan desa

berdasarkan kegiatan yang di tetapkan

bersama BPD. Mengajukan Rencana

Peraturan Desa. Menetapkan Peraturan

Desa. Mengajukan Rencana APBDes.

Membina kehidupan Masyarakat Desa.

Membina perekonomian Desa

Mengkoordinasiakan Pembangunan

Page 9: PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · peran pemerintah desa dalam pembangunan ekonomi desa teluk bakau kabupaten bintan

8

Desa secara partisipatif dan Swadaya

Masyarakat. Meningkatkan

Kesejahteraan rakyat. Ketentraman dan

ketertiban. Menjalin hubungan kerja

sama dengan mitra Pemdes serta

Pengembangan Pendapatan Desa dan

sebagainya untuk membangun ekonomi

desa.

Kepala desa sebagai pemegang

peran penting dalam pemerintahan

desa, pemimpin dalam suatu desa

mempunyai tugas dan tanggung jawab

melayani urusan pemerintahan,

pembangunan, ekonomi, dan

kemasyarakatan di desanya demi

menuju desa yang maju. Adapun yang

menjadi perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah Bagaimana Peran

Pemerintah Desa Dalam Pembangunan

Ekonomi Di Desa Teluk Bakau

Kabupaten Bintan Tahun 2015 ?

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui Peran Pemerintah Desa

Dalam Pembangunan Ekonomi Di Desa

Teluk Bakau Kabupaten Bintan Tahun

2015

2. Kegunaan Penelitian

a. Hasil penelitian ini

diharapkan dapat

menambah wawasan dan

pengetahuan bagi

pemerintah desa dalam

mengupayakan

pelaksanaan

pembangunan desa.

b. Hasil penelitian ini

diharapkan sebagai

masukan dan bahan

pertimbangan bagi

pemerintah desa dalam

pelaksanaan

pembangunan desa.

Konsep Operasional

1. Peranan meliputi norma-norma

yang dihubungkan dengan

posisi atau kedudukan

pemerintah desa dalam

masyarakat, peranan dalam arti

merupakan rangkaian-rangkaian

peraturan yang membimbing

masyarakat dalam kehidupan

kemasyarakatan. Hal ini dapat

dilihat dari Peran pemerintah

desa dalam membimbing

masyarakat untuk pemanfaatan

hasil

2. Peranan adalah suatu konsep

tentang apa yang dilakukan oleh

pemerintah desa dalam

masyarakat sebagai organisasi.

Hal ini dapat dilihat dari :

a. peran pemerintah desa

dalam proses pembuatan

keputusan

b. Pemerintah desa

mengevaluasi dengan

cara mengawasi

pembangunan yang telah

ada.

3. Peranan juga dapat dikatakan

sebagai perilaku pemerintah

desa yang penting bagi struktur

sosial masyarakat. Hal ini dapat

dilihat dari partisipasi

masyarakat.

Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah

Page 10: PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · peran pemerintah desa dalam pembangunan ekonomi desa teluk bakau kabupaten bintan

9

deskriptif kualitatif. penelitian

deskriptif kualitatif adalah upaya untuk

memahami suatu fenomena sosial

sesuai dengan dunia pemahaman para

pelakunya itu sendiri. Dengan demikian

penelitian ini mencoba menjelaskan dan

memahami secara mendetail tentang

Peran Pemerintah Desa Dalam

Pembangunan Ekonomi Di Desa Teluk

Bakau Kabupaten Bintan Tahun 2015.

2. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa

Teluk Bakau, Kabupaten Bintan, hal ini

didasari karena sebagai pusat

pengembangan wisata di Kabupaten

Bintan, perekonomian di Desa Teluk

Bakau masih belum seperti yang

diharapkan karena masyarakat sekitar

belum mampu memanfaatkan fasilitas

yang disediakan oleh pemerintah

daerah. Jika dilihat dari pengamatan

yang dilakukan bahwa wisatawan lokal

memilih teluk bakau menjadi salah satu

alternatif liburan, seharusnya hal ini

mendorong masyarakat untuk lebih bisa

membangun desanya dari sektor

perekonomian dengan cara

berpartisipasi. Partisipasi juga harus

didukung oleh pemerintah seperti

memberikan pelatihan, pengetahuan

dalam program-program

pemberdayaan.

3. Informan

Informan adalah objek penting

dalam sebuah penelitian.

Informan adalah orang-orang dalam

latar penelitian yang dimanfaatkan

untuk memberikan informasi tentang

situasi dan kondisi latar penelitian.

Teknik penunjukan informan adalah

dengan menggunakan teknik Purposive

sampling. Menurut Arikunto

(2006:139) Purposive Sampling adalah

sampel bertujuan dilakukan dengan cara

mengambil subjek bukan didasarkan

atas strata, random atau daerah tetapi

didasarkan atas adanya tujuan tertentu,

maka dari itu informan dalam penelitian

ini adalah :

1. Kepala Desa, informan akan

melibatkan kepala desa yang

memahami tentang keadaan

masyarakat di daerahnya.

2. Sekretaris desa, dipilih

dikarenakan sebagai aparatur

desa yang mengatur masyarakat

di Desa

3. BPD sebagai lembaga eksekutif

desa yang memiliki tugas

menampung aspirasi masyarakat

sehingga dapat diketahui bahwa

BPD memahami tentang

keadaan desa dan apa yang

dibutuhkan masyarakat dalam

pembangunan ekonomi desa

4. Tokoh masyarakat sebagai

penyeimbang di tataran

masyarakat yang memahami

tentang masyarakat, tidak jarang

masyarakat memberikan

masukannya kepada tokoh

masyarakat terlebih dahulu baru

di sampaikan kepada aparatur

desa

4. Sumber dan Jenis Data

a. Data Primer

Yaitu data yang

diperoleh langsung melalui

wawancara dengan pihak

pertama yang meliputi data

tentang Peran Pemerintah

Desa Dalam Pembangunan

Ekonomi Di Desa Teluk

Bakau Kabupaten Bintan

Tahun 2015. b. Data Skunder

Yaitu data yang

diperoleh melalui pihak kedua

Page 11: PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · peran pemerintah desa dalam pembangunan ekonomi desa teluk bakau kabupaten bintan

10

yang berupa keterangan-

keterangan relevan yang dapat

menunjang objek dalam

penelitian ini berupa :

Keadaan Geografis, Keadaan

Penduduk, Sistem

Pemerintahan Desa, Struktur

Organisasi Pemerintahan Desa

5. Teknik dan Alat Pengumpulan

Data

a. Observasi

Yaitu penelitian ini

melakukan pengamatan

terhadap upaya pemerintah

dalam mewujudkan partisipasi

masyarakat dalam

pelaksanaan pembangunan

desa. Kegunaan observasi

untuk memudahkan

pencatatan yang akan ditulis

setelah mengadakan

pengamatan. Adapun alat

pengumpulan datanya berupa

ceklis.

b. Wawancara

Yaitu penulis

melakukan wawancara secara

langsung dengan informasi

kunci yang berpedoman

kepada daftar pertanyaan yang

telah penulis susun

sedemikian rupa mengenai

Peran Pemerintah Desa Dalam

Pembangunan Ekonomi Di

Desa Teluk Bakau Kabupaten

Bintan Tahun 2015. Dalam hal

ini wawancara ditujukan

kepada seluruh informan dan

informan kunci dalam

penelitian ini. Adapun sebagai

alat pengumpulan datanya

adalah pedoman wawancara.

c. Dokumentasi

Sugiyono (2012:240),

mengemukakan pendapatnya

mengenai dokumen, dokumen

merupakan catatan peristiwa

yang sudah berlalu. Dokumen

bisa berbentuk tulisan,

gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang.

Teknik Analisis Data Setelah data diperoleh sepenuhnya,

data -data tersebut akan dianalisis,

dengan menggunakan Analisis Data

Kualitatif. Menurut Moleong (2006:35)

menyatakan analisis kualitatif adalah

proses pengorganisasian, dan

penguratan data kedalam pola dan

kategori serta satu uraian dasar,

sehingga dapat dikemukakan tema yang

seperti disarankan oleh data. Adapun

langkah – langkah analisa data yang

dilakukan adalah : (1) menelaah dari

semua data yang tersedia dari berbagai

sumber, (2) reduksi data yang dilakukan

dengan membuat abstraksi, (3)

menyusun data kedalam satuan-satuan,

(4) pengkategorian data sambil

membuat koding, (5) mengadakan

pemeriksaaan keabsahan data, dan (6)

penafsiran data secara deskripsif.

Keabsahan Data

Peneliti menggunakan

triangulasi sumber sebagai validasi

data. Teknik Triangulasi dalam

menganalisis data menurut Moleong

(2006 : 330) adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain di luar data itu untuk

keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu. Penulis

melakukan triangulasi dengan

membandingkan dan mengecek balik

derajat kepercayaan suatu informasi

yang diperoleh melalui waktu dan alat

yang berbeda dalam metode kualitatif.

Pada metode triangulasi dapat diperoleh

dengan berbagai cara : membandingkan

data hasil pengamatan dengan data hasil

Page 12: PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · peran pemerintah desa dalam pembangunan ekonomi desa teluk bakau kabupaten bintan

11

wawancara, membandingkan apa yang

dikatakan orang tentang situasi terbuka

dan tertutup, membandingkan keadaan

dan perspektif seseorang dengan

berbagai pendapat, membandingkan

hasil wawancara dengan isi suatu

dokumen yang berkaitan. Pada metode

triangulasi dapat diperoleh dengan

berbagai cara : membandingkan data

hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara, membandingkan apa yang

dikatakan orang tentang situasi terbuka

dan tertutup, membandingkan keadaan

dan perspektif seseorang dengan

berbagai pendapat, membandingkan

hasil wawancara dengan isi suatu

dokumen yang berkaitan.

LANDASAN TEORITIS

1. Peran

Peran adalah perilaku

menjalankan kewajiban dan menuntut

hak yang melekat pada status. Peran

adalah seperangkat harapan-harapan

yang dikenakan pada individu yang

menempati kedudukan sosial tertentu.

Menurut Soekanto (2009:243:244)

mengatakan bahwa: “Peranan (role)

merupakan aspek dinamis kedudukan

(status). Apabila seseorang

melaksanakan hak dan kewajibannya

sesuai dengan kedudukannya maka dia

menjalankan suatu peranan”.

Pembedaan antara kedudukan dengan

peranan adalah untuk kepentingan ilmu

pengetahuan. Keduanya tak dapat

dipisah-pisahkan, karena yang satu

tergantung pada yang lain dan

sebaliknya. Tak ada peranan tanpa

kedudukan atau kedudukan tanpa

peranan. Sebagaimana halnya dengan

kedudukan, peranan juga mempunyai

dua arti. Setiap orang mempunyai

macam-macam peranan yang berasal

dari pola-pola pergaulan hidupnya. Hal

itu sekaligus berarti bahwa peranan

menentukan apa yang diperbuatnya

bagi masyarakat serta kesempatan-

kesempatan apa yang diberikan oleh

masyarakat kepadanya.

Lebih lanjut Soekanto

(2009:243-244) mengatakan bahwa

“Peranan yang melekat pada diri

seseorang harus dibedakan dengan

posisi dalam pergaulan masyarakatan.

Posisi seseorang dalam masyarakat

(yaitu social-position) merupakan unsur

statis yang menunjukkan tempat

individu pada organisasi masyarakat.

Peranan lebih banyak menunjukkan

pada fungsi, penyesuaian diri dan

sebagai suatu proses”. Jadi, seseorang

yang menduduki posisi dalam

masyarakat serta menjalankan suatu

peranan. Menurut Narwoko dan

Suyanto (2006:160) mengatakan

peranan dapat membimbing seseorang

dalam berprilaku, karena fungsi peran

sendiri adalah sebagai berikut:

1. Memberi arah pada proses

sosialisasi.

2. Pewarisan tradisi,

kepercayaan, nilai-nilai,

norma-norma dan

pengetahuan.

3. Dapat mempersatukan

kelompok atau masyarakat, dan

4. Menghidupkan sistem

pengendali dan kontrol,

sehingga dapat

melestarikan kehidupan

masyarakat.

2. Pemerintah Desa

Pemerintah merupakan suatu

organisasi yang berwenang untuk

memproses pelayanan publik dan

berkewajiban untuk memproses

pelayanan civil bagi setiap orang

melalui hubungan pemerintahan,

sehingga setiap anggota masyarakat

yang bersangkutan menerimanya pada

Page 13: PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · peran pemerintah desa dalam pembangunan ekonomi desa teluk bakau kabupaten bintan

12

saat diperlukan, sesuai dengan tuntutan

yang diperintah.

Menurut syafeii (2005:47)

menjelaskan “pemerintah adalah badan

atau organ elit yang melakukan

pekerjaan untuk mengatur dan

mengurus dalam suatu Negara”. Dari

pengertian diatas dapat penulis jelaskan

bahwa pemerintah merupakan satu-

satunya badan yang berfungsi untuk

mengurus serta mengatur sebuah

Negara ini dimana pemerintah sangat

berperan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat, untuk itu

pemerintah harus memberi suatu

kegiatan yang dapat memotivasi

masyarakat agar masyarakat dapat

menumbuhkan kepercayaan kepada

pemerintah dan pemerintah

meningkatkan kinerjanya agar

pemerintah dipandang oleh masyarakat

sebagai pemerintah yang bersih dan

bebas dari KKN (Korupsi, Kolusi dan

Nepotisme).

Menurut pasal 1 ayat (12) Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah, Desa atau yang

disebut dengan nama lain, selanjutnya

disebut desa, adalah kesatuan

masyarakat hukum yang memiliki

batas-batas wilayah yang berwenang

untuk mengatur dan mengurus

kepentingan masyarakat setempat

berdasarkan asal usul dan adat istiadat

setempat yang diakui dan dihormati

dalam Sistem Pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

Kemudian lebih lanjut dijelaskan

Unang Sunardjo (Wasistiono, 2006:10)

bahwa:

“Desa adalah suatu kesatuan

masyarakat hukum berdasarkan

adat dan Hukum Adat yang

menetap dalam suatu wilayah

tertentu batas-batasnya, memiliki

ikatan lahir bathin yang sangat

kuat, baik karena seketurunan

maupun karena sama-sama

memiliki kepentingan politik,

ekonomi, sosial dan keamanan,

memiliki susunan pengurus yang

dipilih bersama, memiliki

kekayaan dalam jumlah tertentu

dan berhak menyelenggarakan

rumah tangganya sendiri”

Desa merupakan suatu kesatuan

yang utuh yang memiliki bentuk

pemerintahan yang diatur menurut

ketentuan perundang-undangan.

otonomi desa merupakan otonomi yang

asli, utuh dan bulat serta bukan

merupakan pemberian dari pemerintah.

hak berian merupakan kewenangan

yang diperoleh oleh satu unit

pemerintahan pada tingkat tertentu atas

dasar pemberian oleh unit pemerintahan

yang lebih tinggi. sedangkan hak

bawaan merupakan serangkaian hak

yang muncul dari suatu proses sosial,

ekonomi, politik dan budaya dari suatu

masyarakat hukum tertentu, termasuk

hasil dari proses interaksi dengan

persekutuan-persekutuan masyarakat

hukum lainnya. legitimasi otonomi desa

bertolak dari pengakuan akan hak asal

usul dan adat istiadat serta keaslian

kehidupan capital social dalam

lingkungan civil society masyarakat

desa.

Desa yang bersifat administratif

merupakan desa hasil pemekaran,

karena transmigrasi ataupun karena

alasan lain yang warganya pluralistis,

majemuk, ataupun heterogen. desa

tersebut dikategorikan sebagai desa

dinas. desa dinas merupakan lembaga

pemerintah yang berkaitan langsung

dengan masalah-masalah administrasi

kepemerintahan. desa ini dikepalai oleh

seorang lurah/kepala desa.

Sadu Wasistiono (2006:59)

membagi desa berdasarkan asal-usul

Page 14: PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · peran pemerintah desa dalam pembangunan ekonomi desa teluk bakau kabupaten bintan

13

dan ikatan kekerabatan penduduknya ke

dalam tiga kelompok, yaitu :

a. desa geneologis murni,

dimana lebih dari 75%

penduduknya masih

memiliki ikatan kekerabatan

pada derajat kedua, ke

samping dan ke bawah;

b. desa campuran, dimana 50%

penduduknya masih

memiliki ikatan kekerabatan

pada derajat kedua, ke

samping dan ke bawah;

c. desa teritorial, dimana

kurang dari 25%

penduduknya masih

memiliki ikatan kekerabatan

pada derajat kedua, ke

samping dan ke bawah.

Desa yang dibentuk merupakan

organisasi pemerintah terendah

langsung di bawah camat yang

mempunyai hak, wewenang dan

kewajiban sebagai berikut:

Hak

a. Menyelenggarakan rumah

tangganya sendiri

b. Melaksanakan peraturan

dan ketentuan-ketentuan

dari pemerintah pusat dan

pemerintah daerah

Wewenang

Menyelenggarakan musyawarah

desa untuk membicarakan

masalah-masalah yang

menyangkut pemerintahan desa

dan kehidupan masyarakat

desanya.

Kewajiban

Menjalankan pemerintahan,

pembangunan dan pembinaan

masyarakat didesa yang

bersangkutan.

Menurut uu nomor 32 tahun

2004 tentang pemerintahan daerah,

sebagaimana telah diubah dengan uu

nomor 8 tahun 2005 tentang penetapan

peraturan pemerintah pengganti

undang-undang nomor 3 tahun 2005

tentang perubahan uu nomor 32 tahun

2004 tentang pemerintahan daerah

menjadi undang-undang, sistem

pemerintahan desa tersebut terdiri dari :

a. pemerintahan desa

terdiri dari pemerintah

desa dan badan

permusyawaratan desa,

b. pemerintah desa terdiri

atas kepala desa dan

perangkat desa,

perangkat desa adalah

perangkat pembantu

kepala desa yang terdiri

dari sekretariat desa,

pelaksana teknis

lapangan seperti kepala

urusan, dan unsur

kewilayahan seperti

kepala dusun atau

dengan sebutan lain.

terdiri dari sekretaris

desa. sekretaris desa

membawahi beberapa

kepala sub urusan.

Widjaja (2003: 165)

menyatakan bahwa otonomi desa

merupakan otonomi asli, bulat, dan

utuh serta bukan merupakan pemberian

dari pemerintah. Sebaliknya pemerintah

berkewajiban menghormati otonomi

asli yang dimiliki oleh desa tersebut.

Sebagai kesatuan masyarakat hukum

yang mempunyai susunan asli

berdasarkan hak istimewa, desa dapat

melakukan perbuatan hukum baik

hukum publik maupun hukum perdata,

Page 15: PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · peran pemerintah desa dalam pembangunan ekonomi desa teluk bakau kabupaten bintan

14

memiliki kekayaan, harta benda serta

dapat dituntut dan menuntut di muka

pengadilan.

Pemerintahan Desa merupakan

bagian dari Pemerintahan Nasional

yang penyelenggaraannya ditujukan

pada pedesaan. Pemerintahan Desa

adalah suatu proses dimana usaha-usaha

masyarakat desa yang bersangkutan

dipadukan dengan usaha-usaha

pemerintah untuk meningkatkan taraf

hidup masyarakat (Maria Eni Surasih,

2002: 23).

Pemerintahan Desa diartikan

sebagai : “Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa merupakan

subsistem dari sistem penyelenggaraan

Pemerintah, sehingga Desa memiliki

kewenangan untuk mengatur dan

mengurus kepentingan masyarakatnya.

Kepala Desa bertanggung jawab kepada

Badan Permusyawaratan Desa dan

menyampaikan laporan pelaksanaan

tersebut kepada Bupati” (Widjaja,

2003: 3).

Pemerintah desa terdiri dari

pemerintah desa dan Badan

Permusyawaratan Desa (BPD).

Pemerintah Desa yang dimaksud terdiri

dari Kepala Desa dan Perangkat Desa.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor

6 Tahun 2014 diketahui bahwa

Pemerintah Desa sebagaimana

dimaksud adalah Kepala Desa atau

yang disebut dengan nama lain dan

yang dibantu oleh perangkat Desa atau

yang disebut dengan nama lain.

Dijelaskan bahwa Badan

Permusyawaratan Desa adalah lembaga

yang merupakan perwujudan demokrasi

dalam penyelenggaraan pemerintahan

desa sebagai unsur penyelenggara

pemerintah.

3. Partisipasi Masyarakat

Keterlibatan aktif atau partisipasi

masyarakat tersebut dapat berarti

keterlibatan dalam proses penentuan

arah, strategi dan kebijaksanaan

pembangunan yang dilakukan

pemerintah. Hal ini terutama

berlangsung dalam proses politik tetapi

juga dalam proses hubungan sosial

antara kelompok-kelompok

kepentingan dalam masyarakat. Hal ini

dapat berupa sumbangan mobilisasi

sumber-sumber pembiayaan

pembangunan kegiatan produktif yang

serasi, pengawasan sosial atas jalannya

pembangunan dan lain-lain. Pada

pokoknya kegiatan masyarakat yang

mendukung peningkatan tabungan dan

investasi, dan dengan demikian

pembentukan modal. Ketiga, adalah

keterlibatan dalam memetik hasil dan

manfaat pembangunan secara

berkeadilan. Bagian-bagian daerah

ataupun golongan-golongan masyarakat

tertentu dapat ditingkatkan

keterlibatannya dalam bentuk kegiatan

produktif mereka melalui perluasan

kesempatan-kesempatan dan pembinaan

tertentu.

Siregar (2001:19) menyatakan

bahwa partisipasi dapat dilihat dalam

berbagai pandangan. Pertama,

kontribusi nyata secara sukarela dari

komunitas terhadap suatu program

untuk masyarakat, keterlibatan

masyarakat dalam proses pembuatan

keputusan dan dalam implementasi

program serta menikmati bersama

keuntungan-keuntungan dari program

pembangunan. Keterlibatan masyarakat

dalam mengevaluasi program, suatu

proses aktif, dimana rakyat dari suatu

komunitas mengambil inisiatif dan

menyatakan dengan tegas otonomi

mereka. Kedua, meningkatkan kontrol

terhadap sumber daya dan mengatur

lembaga-lembaga dalam situasi sosial

yang ada. Untuk meningkatkan

partisipasi masyarakat, maka

Page 16: PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · peran pemerintah desa dalam pembangunan ekonomi desa teluk bakau kabupaten bintan

15

keterlibatan masyarakat dalam berbagai

program dalam pembangunan terutama

menyangkut pengambilan keputusan

pembangunan dalam tingkat komunitas

sangat penting.

Lain halnya dengan Rush dan

Althoff (2002:129) adanya hierarki

mencakup seluruh jajaran partisipasi

politik dan untuk dapat diterapkan pada

semua tipe sistem politik. Adalah

penting juga untuk kita sadari bahwa

partisipasi pada satu tingkatan hierarki

tidak merupakan prasyarat bagi

partisipasi pada suatu tingkatan yang

lebih tinggi, walaupun mungkin hal ini

berlaku bagi tipe-tipe partisipasi

tertentu. Pada puncak hierarki terdapat

orang-orang yang menduduki berbagai

macam jabatan dalam sistem politik,

baik pemegang-pemegang jabatan

politik maupun anggota-anggota

birokrasi pada berbagai tingkatan.

Menurut Kaho (2002:40), partisipasi

masyarakat dapat terjadi pada empat

tahap yaitu :

1. Partisipasi dalam proses

pembuatan keputusan.

2. Partisipasi dalam bentuk

pelaksanaan.

3. Partisipasi dalam pemanfaatan

hasil.

4. Partisipasi dalam mengevaluasi.

Lebih rinci Cohen dan Uphoff

dalam Dwiningrum (2011:61)

membedakan partisipasi menjadi empat

jenis yaitu pertama, partisipasi dalam

pengambilan keputusan. Kedua,

partisipasi dalam pelaksanaan. Ketiga,

partisipasi dalam pengambilan manfaat.

Dan keempat, partisipasi dalam

evaluasi. Pertama, partisipasi dalam

pengambilan keputusan. Partisipasi ini

terutama berkaitan dengan penentuan

alternatif dengan masyarakat yang

berkaitan dengan gagasan atau ide yang

menyangkut kepentingan bersama.

Dalam partisipasi ini masyarakat

menuntut untuk ikut menentukan arah

dan orientasi pembangunan. Wujud dari

partisipasi ini antara lain seperti

kehadiran rapat, diskusi, sumbangan

pemikiran, tanggapan atau penolakan

terhadap program yang ditawarkan.

Kedua, partisipasi dalam pelaksanaan

suatu program meliputi: menggerakkan

sumber daya, dana, kegiatan

administrasi, koordinasi dan penjabaran

program. Ketiga, partisipasi dalam

pengambilan manfaat. Partisipasi ini

tidak lepas dari hasil pelaksanaan.

4. Pembangunan desa

Pembangunan menurut Siagian

(2001:2-3) adalah:” suatu usaha atau

rangkaian usaha pertumbuhan dan

perubahan berencana yang dilakukan

secara sadar oleh suatu bangsa, negara

dan pemerintah menuju modernitas

dalam rangka pembinaan tugas.”

Sedangkan menurut Tjokromidjojo

(2000:7) yang dimaksud dengan

pembangunan adalah keseluruhan dari

proses kegiatan pengendalian usaha

untuk merealisasikan pertumbuhan

yang berencana kearah modernisasi

serta kemajuan dalam bidang sosial

ekonomi. Berdasarkan pengertian

tersebut dapat disimpulkan bahwa

pengertian pembangunan adalah suatu

proses perubahan sosial/masyarakat

yang berencana kearah kemajuan yang

menyangkut berbagai segi kehidupan

guna mencapai kemakmuran dan

kesejahteraan masyarakat dan bangsa.

Sedangkan pembangunan desa adalah

usaha pembangunan dari masyarakat

pada unit pemerintahan yang terendah

yang harus dilaksanakan dan dibina

terus menerus sistematis dan terarah

sebagai usaha pembangunan negara

yang menyeluruh.

Page 17: PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · peran pemerintah desa dalam pembangunan ekonomi desa teluk bakau kabupaten bintan

16

Berkaitan dengan keberhasilan

pembangunan desa, maka hendaknya

setiap kepala desa dapat mengacu dan

memahami tentang arti pentingnya

pembangunan desa bagi peningkatan

kesejahteraan masyarakat desa. Dengan

demikian semakin jelas bahwa

pembangunan desa merupakan miniatur

dari pembangunan yang lebih luas,

yaitu pembangunan nasional. Dalam

pembangunan desa juga terintegrasi

dengan program-program pembangunan

yang bersifat makro, mulai dari tingkat

kecamatan, kabupaten dan kota,

propinsi dan nasional yang kesemuanya

bermuara di tngkat pedesaan/kelurahan.

Berkaitan dengan pembangunan

desa, maka perlu dipahami terlebih

dahulu mengenai hakekat pembanguan

desa itu sendiri. Beberapa pendapat

yang dikemukakan mengenai

pembangunan desa dapat dijelaskan

antara lain yang di kemukakan oleh

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

yang dikutip (1994:42) bahwa:

“Istilah pembangunan desa atau

pembangunan masyarakat desa

(community & Development)

menunjukkan digunakannya

berbagai pendekatan dan teknik

dalam suatu program tertentu

pada masyarakat-masyarakat

local, sebagai satu kesatuan

tindakan yang mengusahakan

perpaduan antara bantuan yang

bersasal dari luar dengan

keputusan dan upaya masyarakat

setempat yang terorganisasi”.

Pendapat tersebut menjelaskan

bahwa program-program yang

dilaksanakan di desa dimaksudkan

sebagai upaya untuk mendorong adanya

prakarsa agar masyarakat desa setempat

dapat memiliki kemandirian untuk

melakukan kegiatan-kegiatan yang

sesuai dengan potensi dan dukungan

serta kebutuhan mereka sendiri. Pihak-

pihak luar hanyalah sebagai pendorong

untuk menumbuh kembangkan prakarsa

kepemimpinan masyarakat setempat.

Pendapat lain yang menekankan kepada

aspek perubahan, dikemukakan oleh

Rose yang dikutip oleh Kasryno

(1994:53) yang menyatakan bahwa

pembangunan desa:

“Yaitu suatu proses dimana suatu

masyarakat berusaha untuk

menentukan berbagai kebutuhan

atau berbagai tujuan kemudian

mengatur atau menyusun

kebutuhan dan tujuan tersebut,

mengembangkan kepercayaan dan

hasrat untuk memenuhi kebutuhan

dan tujuan tersebut, serta

melaksanakan tindakan untuk

semua itu dengan cara

memperluas dan mengembangkan

sikap-sikap dan praktek kooperatif

dan kolaboratif diantara warga

masyarakat pedesaan”.

Dengan demikian, dapat dipahami

bahwa pembangunan desa itu memiliki

beberapa unsur yang harus ada, yaitu

adanya proses, adanya masyarakat

sebagai pelaku, adanya penentuan

kebutuhan/tujuan, adanya upaya

perumusan atau penyusunan rencana

tindakan untuk memenuhi kebutuhan

dan mencapai tujuan, serta pelaksanaan

terhadap rencana-rencana yang telah di

sepakati bersama. Dengan kata lain

bahwa pembangunan desa adalah

perencanaan dan pengintegrasian

masyarakat. Perencanaan itu sendiri

merupakan proses untuk menentukan,

menemukan dan memperjelas arti suatu

masalah, meningkatkan hakekat ruang

lingkup masalah, mempertimbangkan

berbagai upaya yang di perlukan guna

penanggulangannya, memilih upaya

penanggulangan yang kiranya dapat

Page 18: PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · peran pemerintah desa dalam pembangunan ekonomi desa teluk bakau kabupaten bintan

17

dilaksanakan, serta mengadakan

kegiatan yang sesuai dengan upaya

yang dipilih.

Lebih lanjut Soelaiman

menjelaskan mengenai aspek-aspek

pembangunan desa tersebut, yaitu:

1. Ketenagakerjaan. Masalah

ketenagakerjaan berkaitan

dengan rasio lapangan pekerjaan

dengan jumlah tenaga kerja

yang ada, upah minimum yang

diperoleh tenaga kerja rata-rata,

kesempatan kerja bagi

kelompok minoritas (wanita

usia lanjut, orang-orang yang

mengalami keterbelakangan

atau sebagainya), peningkatan

keterampilan kerja dan

kesejahtraan para tenaga kerja.

2. Perumahan. Faktor-faktor yang

mempengaruhi keberhasilan

pembangunan desa dibidang

perumahan dapat dilihat dari

gejala-gejala seperti: presentase

penduduk yang tinggal dirumah

di bawah standar, presentase

rumah-rumah penduduk yang

memiliki penerangan listrik,

ketersediaan air bersih,

ketersediaan saluran

pembuangan air limbah

keluarga dan persentase status

kepemilikan rumah tinggal

penduduk.

3. Kesehatan. Masalah

pembangunan dibidang

kesehatan berkaitan dan dapat

dilihat dari jumlah ketersediaan

balai pengobatan / klinik dan

jumlah tenaga medis yang ada,

keberhasilan program keluarga

berencana, penyuluhan

kesehatan dan imunisasi.

4. Pelayanan umum. Masalah

pelayanan umum kepada

masyarakat desa, dapat dilihat

dari tingkat keberhasilannya

berdasarkan faktor-faktor

seperti: apakah jalan-jalan sudah

diaspal / diperbaiki atau

diperkeras, apakah sarana dan

prasarana transportasi dari

dalam dan keluar desa telah

tersedia cukup baik, apakah

pelayanan administrasi kepada

masyarakat tergolong tertib dan

mudah,apakah dalam pemberian

informasi mengenai hasil-hasil

dan rencana-rencana

pembangunan serta pelayanan

sudah diberikan secara baik

kepada masyarakat dan

sebagainya.

5. Pendidikan. Keberhasilan

pelaksanaan pembangunan di

sektor pendidikan dapat dilihat

dari jumlah anak-anak usia

sekolah yang bersekolah, tingkat

pendidikan masyarakat yang di

tempuh, jumlah sekolah dan

tenaga pengajar dibandingkan

dengan jumlah anak usia

sekolah yang tertampung,

program pendidikan untuk

orang dewasa dan sebagainya.

Berdasarkan pendapat-pendapat

tersebut, dapat diperoleh pemahaman

bahwa pada hakekatnya pemerintah

desa harus benar-benar dapat

meningkatkan partisipasi masyarakat,

yang selanjutnya dengan keberhasilan

pemerintah dalam melaksanakan tugas

Page 19: PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · peran pemerintah desa dalam pembangunan ekonomi desa teluk bakau kabupaten bintan

18

yang baik akan diharapkan dapat

berdampak kepada keberhasilan

pembangunan desa menyeluruh dan

berguna bagi peningkatan taraf

kesejahteraan warga masyarakat desa.

Secara ekonomi merupakan

wilayah dengan ciri kegiatan agraris

yang mendominasi kehidupan

masyarakatnya, secara sosial desa

merupakan wilayah dengan ciri

kehidupan sosial dan hubungan

kekeluargaan yang erat dan masih

terpaku pada adat istiadat dan secara

demografis desa adalah wilayah dengan

penduduk sekitar 2.500 jiwa.

5. Pembanguan ekonomi

Pembangunan ekonomi terdiri

dari dua kata yaitu pembangunan dan

ekonomi. Menurut Kamus Umum

Bahasa Indonesia, pembangunan adalah

hasil pekerjaan membangun, sedangkan

ekonomi adalah suatu ilmu yang

berhubungan dengan pengolahan

barang industri, pertanian dan

perdagangan (Badudu, 2001). Langkah-

langkah pembangunan ekonomi sebagai

suatu proses multidimensional yang

melibatkan perubahan-perubahan dalam

struktur sosial, sikap-sikap yang sadar

terbiasa dan lembaga-lembaga nasional

termasuk percepatan / ekselarasi

pertumbuhan ekonomi, pengangguran,

ketimpangan dan pemberantasan

kemiskinan yang absolut (M.P.Todaro

2004 : 124).Dengan demikian

pembangunan ekonomi merupakan

usaha suatu masyarakat untuk dapat

mengembangkan kegiatan ekonomi dan

mempertinggi tingkat pendapatan

masyarakat, sedangkan usaha-usaha

pembangunan secara keseluruhan

meliputi juga usaha-usaha

pembangunan sosial, politik dan

kebudayaan.

Sementara itu Swasono (2004 :

13) mengatakan Pembangunan

ekonomi berdasarkan Demokrasi

Ekonomi adalah pembangunan yang

partisipasi dan emansipasi. Selanjutnya

Swasono mengatakan bahwa

pembangunan ekonomi bukan saja

berarti kenaikan pendapatan, tetapi juga

kenaikan pemilikan. Pembangunan

ekonomi adalah meningkat / meluasnya

nilai tambah ekonomi dan sekaligus

nilai tambah sosial-kultura.

Pembangunan ekonomi di

pedesaan hendaknya dicarikan suatu

model dan pendekatan yang cocok

dengan situasi dan kondisi masyarakat

di Pedesaan. Berkaca dari beberapa

pendekatan yang pernah dilakukan oleh

pemerintahan sebelumnya, dimana

masyarakat diberikan dana tanpa suatu

pendampingan, yang pada akhirnya

dana tersebut disalah gunakan, atau

salah kelola, sehingga masyarakat tidak

dapat mengembalikan dana tersebut,

dan menimbulkan kerugian besar bagi

Negara. Tidak sedikit masyarakat,

bahkan pejabat yang harus berurusan

dengan penegak hukum oleh karena

masalah penyaluran dana bantuan

kepada masyarakat

GAMBARAN UMUM LOKASI

PENELITIAN

Desa Teluk Bakau adalah sebuah

Desa yang terletak di tepi pantai

berteluk dan ada pohon bakau yang

tumbuh berkembang, disitulah dahulu

kalanya pertama kali orang bertempat

tinggal. Wilayahnya berhadapan dengan

dua pulau yaitu Pulau Beralas Bakau

dan Pulau Beralas Pasir. Didalam

Pemerintahan Desa Teluk Bakau pada

zaman Belanda Muda dipimpin oleh

seorang Baten MAT, dan pada Zaman

Belanda Tua dipimpin lagi oleh Baten

ADEL. Seiring berkembangan zaman

Pemerintahan Desa Teluk Bakau

dipimpin oleh seorang Penghulu setelah

Page 20: PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · peran pemerintah desa dalam pembangunan ekonomi desa teluk bakau kabupaten bintan

19

itu Desa Teluk Bakau Pemerintahannya

dipimpin oleh Kepala Desa sampai

sekarang.

Luas wilayah Desa Teluk Bakau

pada saat ini diperkirakan + 112,12

Km2,terbagi menjadi 2 ( dua )

peruntukan wilayah pariwisata dan

perkebunan pertanian.Dengan

ketinggian tanah dari permukaan laut +

10 Meter.

Keadaan Budaya dan Masyarakat.

Masyarakat Desa Teluk Bakau pada

umunya terdiri dari berbagai macam

suku antara lain : Jawa, Melayu, Buton,

Tionghua, Bugis, Flores, Padang,

Bawean, Batak dan lain-lain. Keadaan

masyarakat sampai saat ini cukup

toleran baik terhadap kegiatan sosial

kemasyarakatan, kegiatan keagamaan

maupun kegiatan Pemerintah yang

diprogram oleh Pemda, Kecamatan dan

Desa seperti kegiatan Gotong Royong,

Siskamling, penyuluhan kesehatan,

kebersihan lingkungan, keagamaan dan

kegiatan lainnya. Dan apabila ada

warga masyarakat yang meninggal atau

melaksanakan acara pernikahan pada

umumnya masyarakat antusias dan

berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang

dilaksanakan dan tidak ada perbedaan

antara yang satu dan yang lainnya.

PEMBAHASAN

1. Peranan meliputi norma-norma

yang dihubungkan dengan posisi

atau tempat seseorang dalam

masyarakat.

Berdasarkan hasil wawancara

dengan informan maka dapat dianalisa

bahwa partisipasi masyarakat dalam

menafaatkan hasil pembangunan

ekonomi yang telah dibangun oleh

pemerintah belum berjalan baik,

masyarakat tidak paham bagaimana

cara menafaatkannya, dan kurangnya

dukungan dari masyarakat. Ada

beberapa faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan dan pembangunan

ekonomi, namun pada hakikatnya

faktor-faktor tersebut dapat

dikelompokan menjadi dua, yaitu faktor

ekonomi dan faktor nonekonomi.

Faktor ekonomi yang mempengaruhi

pertumbuhan dan pembangunan

ekonomi diantaranya adalah sumber

daya alam, sumber daya manusia,

sumber daya modal, dan keahlian atau

kewirausahaan.

2. Peranan adalah suatu konsep

tentang apa yang dilakukan oleh

individu dalam masyarakat sebagai

organisasi. Hal ini dapat dilihat dari

:

a. peran pemerintah dalam proses

pembuatan keputusan

Partisipasi buah pikiran lebih

merupakan partisipasi berupa

sumbangan ide, pendapat atau buah

pikiran konstruktif, baik untuk

menyusun program maupun untuk

memperlancar pelaksanaan program

dan juga untuk mewujudkannya dengan

memberikan pengalaman dan

pengetahuan guna mengembangkan

kegiatan yang diikutinya. Masyarakat

juga dituntut untuk ikut dalam proses

pembuatan keputusan khususnya dalam

pembangunan. Wawancara dilakukan

kepada Kepala Desa, berikut hasil

wawancara yang didapatkan :

Berdasarkan hasil wawnacara

dengan informan maka dpat dianalisa

bahwa di Desa Teluk Bakau ada

beberapa masyarakat yang dilibatkan

dalam pengambilan keputusan

khususnya dalam pelaksanaan

pembanguan ekonomi desa. Tokoh

masyarakat diikutkan dalam proses

pengambilan keputusan. Perencanaan

pembangunan dan pelaksanaannya

Page 21: PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · peran pemerintah desa dalam pembangunan ekonomi desa teluk bakau kabupaten bintan

20

harus berorientasi ke bawah dan

melibatkan masyarakat luas, melalui

pemberian wewenang perencanaan dan

pelaksanaan pembangunan di tingkat

daerah. Dengan cara ini pemerintah

makin mampu menyerap aspirasi

masyarakat banyak, sehingga

pembangunan yang dilaksanakan dapat

memberdayakan dan memenuhi

kebutuhan rakyat banyak. Rakyat harus

menjadi pelaku dalam pembangunan,

masyarakat perlu dibina dan

dipersiapkan untuk dapat merumuskan

sendiri permasalahan yang dihadapi,

merencanakan langkah-langkah yang

diperlukan, melaksanakan rencana yang

telah diprogramkan, menikmati produk

yang dihasilkan dan melestarikan

program yang telah dirumuskan dan

dilaksanakan. Paradigma pembangunan

yang sekarang menempatkan

masyarakat sebagai pelaku utama

pembangunan. Artinya, pemerintah

tidak lagi sebagai provider dan

pelaksana, melainkan lebih berperan

sebagai fasilitator dan katalisator dari

dinamika pembangunan, sehingga dari

mulai perencanaan hingga pelaksanaan,

masyarakat mempunyai hak untuk

terlibat dan memberikan masukan dan

mengabil keputusan, dalam rangka

memenuhi hak-hak dasarnya, salah

satunya melalui proses musrenbang.

b. Mengevaluasi dengan cara

mengawasi pembangunan yang telah

ada.

Berdasarkan hasil wawancara

maka diketahui bahwa partisipasi

masyarakat dalam pelaksanaan

pembangunan ekonomi desa belum

berjalan sesuai dengan harapan. Masih

ada masyarakat yang sampai saat ini

tidak siap menghadapi perubahan yang

terjadi lewat pembangunan ekonomi

yang difasilitasi pemerintah sehingga

banyak masyarakat desa yang hanya

melihat tanpa berbuat sesuatu. artisipasi

berarti apa yang kita jalankan adalah

bagian dari usaha bersama yang

dijalankan bahu membahu dengan

saudara kita sebangsa dan setanah air

untuk membangun masa depan

bersama, partisipasi berarti pula sebagai

kerja untuk mencapai tujuan bersama

diantara semua warga Negara yang

mempunyai latarbelakang kepercayaan

yang beraneka ragam dalam Negara

Pancasila, atas dasar hak dan kewajiban

yang sama untuk memberi sumbangan

demi terbinanya masa depan yang baru

demi bangsa kita, partisipasi tidak

hanya berarti mengambil bagian dalam

pelaksanaaan-pelaksanaan perencanaan

pembanguan. Partisipasi berarti

memberikan sumbangan agar dalam

pengertian kita mengenai

pembangunan, nilai-nilai kemanusiaan

dan cita-cita mengenai keadilan sosial

tetap dijunjung tinggi, partisipasi berarti

mendorong pembangunan serasi dengan

martabat manusia, keadilan sosial

nasional serta yang memelihara alam

sebagai lingkungan hidup manusia juga

untuk generasi-generasi yang akan

datang.

3. Peranan juga dapat dikatakan

sebagai perilaku individu yang

penting bagi struktur sosial

masyarakat.

Berdasarkan hasil wawancara

dengan informan maka dapat dianalisa

bahwa evaluasi sudah dilakukan namun

belum dilakukan dengan baik.

Berdasarkan hasil penelitian di atas

mengenai partisipasi masyarakat dalam

pembangunan desa dan peran tokoh

masyarakat dalam pembangunan, tidak

terlepas dari berbagai hambatan

ataupun tantangan. Hambatan ini

seperti partisipasi masyarakat dalam

Page 22: PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · peran pemerintah desa dalam pembangunan ekonomi desa teluk bakau kabupaten bintan

21

pembangunan desa yang belum

kesemuanya aktif dalam swadaya

pembangunan desa, serta partisipasi

masyarakat yang kadang rendah dan

kadang tinggi dalam pelaksanaan

pembangunan, juga masih adanya

masyarakat yang kurang dalam

berpartisipasi serta kurangnya

kesadaran akan pentingnya

pembangunan ekonomi desa di desa

teluk bakau.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian

maka dapat dianalisa bahwa Peran

Pemerintah Desa Dalam

Pembangunan Ekonomi Di Desa

Teluk Bakau Kabupaten Bintan

Tahun 2015 belum berjalan dengan

baik, walaupun di Desa Teluk

Bakau ada beberapa masyarakat

yang dilibatkan dalam pengambilan

keputusan khususnya dalam

pelaksanaan pembanguan ekonomi

desa. Tokoh masyarakat diikutkan

dalam proses pengambilan

keputusan namun ada beberapa hal

yang membuat partisipasi

masyarakat tidak berjalan dengan

baik yaitu : dalam pelaksanaannya

masyarakat di desa ini masih perlu

dimotivasi karena hingga saat ini

masih ada masyarakat yang tidak

dapat melaksanakan pembangunan

ekonomi tersebut. Rendahnya

tingkat pendidikan dan pendapatan

masyarakat membuat partisipasinya

terhadap pembangunan dalam suatu

komunitas tertentu masih sangat

belum memadai. Dalam keadaan

miskin, masyarakat sulit mengambil

keputusan mana yang harus

dilakukan antara kepentingan perut

atau kepentingan bersama (gotong

royong) yang mungkin boleh jadi

akan membawa manfaat yang lebih

besar.

Partisipasi masyarakat dalam

pelaksanaan pembangunan ekonomi

desa belum berjalan sesuai dengan

harapan. Masih ada masyarakat

yang sampai saat ini tidak siap

menghadapi perubahan yang terjadi

lewat pembangunan ekonomi yang

difasilitasi pemerintah sehingga

banyak masyarakat desa yang hanya

melihat tanpa berbuat sesuatu.

Partisipasi masyarakat dalam

menafaatkan hasil pembangunan

ekonomi yang telah dibangun oleh

pemerintah belum berjalan baik,

masyarakat tidak paham bagaimana

cara menafaatkannya, dan

kurangnya dukungan dari

masyarakat.

Evaluasi dilakukan dengan terus

mengevaluasi yang dibantu oleh

BPD pembangunan desa. Dengan

maksud bahwa partisipasi

masyarakat dalam pelaksanaan

pembangunan bukan hanya sekedar

dilihat dari antusiasme masyarakat

dalam menghadiri Musrenbang,

akan tetapi, bagaimana kepentingan

mereka telah direspon oleh

pemerintah, serta bagaimana proses

pelibatan mereka baik dalam tahap

perencanaan sampai tahap

pelaksanaan proyek

pembangunannya.

Saran

Berikut saran yang dapat

disampaikan agar Peran Pemerintah

Desa Dalam Mendukung Partisipasi

Masyarakat Dalam Pembangunan

Ekonomi Di Desa Teluk Bakau

Kabupaten Bintan dapat berjalan lebih

baik:

a. Pemerintah sebaiknya

memberikan pemahaman

mengenai pentingnya partisipasi

Page 23: PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · peran pemerintah desa dalam pembangunan ekonomi desa teluk bakau kabupaten bintan

22

dalam pembangunan ekonomi di

Desa Teluk Bakau

b. Sebaiknya ada motivasi maupun

dorongan dari pemerintah untuk

meningkatkan Partisipasi

Masyarakat Dalam

Pembangunan Ekonomi Di Desa

Teluk Bakau Kabupaten Bintan

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Dwiningrum, Siti Irene Astuti. 2011.

Desentralisasi dan Partisipasi

Masyarakat dalam Pendidikan.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Kaho, Josep Riwu. 2002. Prospek

Otonomi Daerah di Negara

Republik Indonesia. Jakarta:

Rajawali Pers

Kasryono, Faisal. 1994. Prospek

Pembangunan Ekonomi

Pedesaan Indonesia. Jakarta:

Yayasan Obor

Maria Eni Surasih. 2002. Pemerintah

Desa dan Implementasinya.

Jakarta: Erlangga.

Moleong, Lexy J. 2006. Metodelogi

Penelitian Kualitatif.

Bandung. Remaja Rosdakarya

Rush, Michael dan Philip Althoff.

(2002). Pengantar Sosiologi

Politik. Jakarta:PT. Raja

Grafindo Persada.

Siagian, 2001, Manajemen Sumber

Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.

Siregar, Ashadi. 2001. Teknologi

Informasi, Pemberdayaan Masyarakat,

dan

Demokrasi, Makalah Seminar,

UGM Yogyakarta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif dan R&B.

Bandung: Alfabeta

Syafei, Inu Kencana. 2005 Pengantar

Ilmu Pemerintahan. Jakarta : Bumi

Aksara

Tjokroamidjojo Bintoro. 2000. Good

Government (Paradigma Baru

Manjemen

Pembangunan), Jakarta :

Universitas Indonesia

Wasistiono, Sadu. 2006. Prospek

Pengembangan Desa. CV.

Bandung : Fokusmedia.

Widjaja, HAW. 2003. Otonomi Desa.

Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.